gambaran tingkat kecemasan terhadap beban kerja di ptpn x pg.takalar
DESCRIPTION
Jurnal KesehatanTRANSCRIPT
-
PENDAHULUAN
Sebuah organisasi atau perusahaan dapat
dianalogikan sebagai tubuh manusia. Jika
salah satu dari anggota tubuh itu terganggu,
maka akan menghambat keseluruhan gerak,
menyebabkan seluruh tubuh merasa sakit dan
menyebabkan individunya tidak dapat
berfungsi secara normal. Salah satu komponen
yang pasti ada disetiap perusahaan adalah
karyawan. Karyawan yang merupakan tenaga
kerja atau tenaga penggerak roda organisasi /
perusahaan tentunya merupakan salah satu
komponen penentu berhasil atau tidaknya
sebuah perusahaan maka sangat jelas bahwa
menurunnya kinerja karyawan akan
berdampak negative bagi perusahaan.(Ridwan
Harianto, 2013)
Analisa beban kerja (Workload analysis)
cukup mendapat perhatian yang serius karena
pada prinsipnya bertujuan untuk membuat
proses organisasi lebih efektif dan efisien.
Dengan diterapkannya metode analisa beban
kerja (Workload Analysis) diharapkan dapat
terjadi peningkatan beban kerja karyawan
perusahaan pada umumnya dan peningkatan
kualitas pelayanan pada khususnya sehingga
akhirnya tujuan perusahaan akan
tercapai.(Dhyah septiana : 2012).
Beban kerja adalah tanggapan individu
(pekerja) terhadap lama dan banyaknya
pekerjaan serta banyaknya tugas yang
merupakan sumber kecemasan yang penting
dalam lingkup pekerjaan.
Jurnal Kesehatan
GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN KARYAWAN BAGIAN TANAMAN
TERHADAP BEBAN KERJA DI PTPN X PERSERO PABRIK GULA TAKALAR
Andi Vivi Febry Elfira*)
Masdiana.AR**) Muhammad Ilyas**) Rosita Genggeng**)
*) Mahasiswi Prodi D-III Keperawatan Politeknik kesehatan Makassar
**) Dosen Prodi D-III Keperawatan Politeknik kesehatan Makassar
The workload is the response of individuals (workers) against the old and the number of jobs and the number
of tasks is an important source of gold in the scope of works. In a study in Sweden in three health centre found that
work stress causes 33% of cases the symptoms of mental disorders emotional tendencies due to excessive workload.
This studi to describe about anxiety level of the employees of the plant in the workload in PTPN X PERSERO
Pabrik Gula Takalar.this research is descriptive study with cross sectional disigns that is the design of the study by
measuring and securing the same time (all while).samples werw selected by purposive sampling with the number of
sample used 40 people. Data were collected through a interview technique with the help of questyionnaire HRS-A .the
Results showed revealed that most responden male sex 90% (36 people) as many work in the hands of the position as
foreman garden 37.5% (15 people). As many as 23 people of the elderly into the early (57.5%) . and has a secondary
education (SMP-SMA)have the 67.5% (27 people). Of the 40 respondents, there were 15 people have mild anxiety
(37.5), 18 people have mild anxiety (45%) and 7 people have severe anxiety (17.5%).as a result of this study is expected
to be a picture as input material in order to prevent the occurrence of emergency employees in the face of the workload
in an enterprise.
Key words : Workload, Gender, Age, Education, Type Of Work.
-
(http://www.sanglahhospitalbali.com: 2011.
Diakses 21 april 2014).
Kecemasan adalah suatu keadaan yang
menggoncangkan karena adanya ancaman
terhadap kesehatan. Individu-individu yang
tergolong normal kadang kala mengalami
kecemasan yang manampak, sehingga dapat
disaksikan pada penampilan yang berupa
gejala fisik maupun mental. Lebih jelas lagi
bagi individu yang mengidap penyakit mental
yang parah.
Pada penelitian di Swedia di tiga Pusat
Kesehatan Kerja dengan menggunakan
Hopkins Symptom Check List (HSCL-\ 25)
didapatkan bahwa stres kerja menyebabkan
33% kasus kecenderungan gejala gangguan
mental emosional (KGGME) akibat
kecemasan akan beban kerja berlebih.
Penelitian pada karyawan pengawas
perbankan sebuah bank di Jakarta pada 1996
mendapatkan prevalens gejala gangguan
mental emosional (KGGME) sebesar 27,6%.2
Prevalens pada perawat suatu rumah sakit di
Jakarta, sebesar 17,7%.3, dan pada pilot dan
co-pilot penerbangan sipil di Jakarta tahun
1999 sebesar 39,4%.4. Hasil Plant Survey
peserta program studi magister kedokteran
kerja, Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia pada suatu perusahaan media cetak
di Jakarta menemukan bahwa 39% karyawan
redaksi mengalami gangguan stres kerja.
Salah satu faktor risiko yang berhubungan
dengan stres kerja di perusahaan ini antara lain
adalah deadline kerja yang sangat ketat dan
jam kerja yang lebih dari 40 jam per minggu.
(IDI : 2008)
Setalah melakukan penjelajahan umum
dengan mengumpulkan informasi dari
berbagai industri khususnya di kota Makassar,
maka situasi sosial yang ditetapkan sebagai
penelitian adalah salah satu perusahaan yang
berada di Kabupaten Takalar yaitu PTPN X
PERSERO PG. TAKALAR. Sebagai situasi
sosial, pada industri/ perusahaan ini (place)
terdapat orang orang (actor) yang terlibat
(activity) dalam proses penanaman tebu
dilapangan sebagai tahap awal dalam
menghasilkan gula pasir . Pada perusahaan ini,
proses penanaman tebu dilapangan banyak
menggunakan peralatan-peralatan berat seperti
rangkaian mesin penggiling tebu sehingga
tebu tersebut bisa di produksi, bukan hanya itu
terdapat beberapa penyebab yang mempu
mengganggu konsentrasi para pekerja salah
satunya adalah banyaknya binatang ternak liar
yang mampu merusak tanaman tanaman
sehingga mampu menyebabkan terjadinya
gagal produksi. Penggunaan peptisida (bahan
yang digunakan untuk membasmi organism
pengganggu) yang kiranya berguna
membunuh tanaman liar (gulma) mampu
menjadi faktor risiko terjadinya gangguan
kesehatan akibat kerja.
METODE PENELITIAN
Jenis penilitian ini adalah studi
deskriptif dengan rancangan cross sectional
yaitu rancangan penelitian dengan melakukan
pengukuran dan pengamatan pada saat
bersamaan (sekali sewaktu). Sampel dipilih
dengan teknik purposive sampling dengan
jumlah sampel yang digunakan adalah 40
orang. Menggunakan teknik wawancara
dengan bantuan kuesioner HRS-A untuk
menetukan derajat kecemasan yang terdiri dari
14 gejala dengan 5 alternatif jawaban sesuai
gejala gejala kecemasan. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh jumlah karyawan
yang terdaftar bagian tanaman yang aktif
bekerja di perusahaan PTPN X PERSERO
PG.Takalar. selain itu ada criteria inklusi yang
harus dipenuhi adalah responden merupakan
karyawan bagian tanaman di perusahaan
tersebut. Berdasarrkan hasil penghitungan
besar sampel diperoleh sampel sebanyak 40
responden dari 339 orang populasi
-
disebabkan responden yang tidak kooperatif
dan selenihnya tidak hadir saat penelitian.
Variabel yang akan diukur dalam
penelitian ini adalah tingkat kecemasan
karyawan terhadap beban kerja yang meliputi
kecemasan ringan, sedang dan berat. Yang
akan dinilai berdasarkan jenis kelamin yaitu
perbandingan antara laki laki dan
perempuan, umur yaitu antara dewasa awal
(usia 26 35 tahun), dewasa akhir (usia 36
45 tahun) dan Lansia Awal (usia 46 55
tahun). Tingkat kecemasan juga dilihat dari
segi pendidikan yaitu Pendidikan rendah,
pendidikan sedang dan pendidikan tinggi. Dan
terakhir yang akan di ukur berdarkan jenis
pekerjaan yaitu sinder kebun, mandor kebun,
keamanan kebun dan pengawas pupuk.
HASIL PENELITIAN
Karakteristik Responden
Adapun karekteristik responden
meliputi jenis kelamin, umur, tingkat
pendidikan, jenis pekerjaan dan Lama kerja.
Yang dimana berdasarkan jenis kelamin
menunjukkan bahwa jenis kelamin dengan
distribusi tertinggi adalah laki laki yaitu
sebanyak 36 responden (90%) . beradasarkan
umur sebagian besar responden termaksud
dalam kategori lansia awal (46 55 tahun)
yaitu 23 responden (57.5%). Berdasarkan
tingkat pendidikan responden sebagain besar
memiliki pendidikan menengah yaitu 27 orang
(67.5%). Berdasarkan jenis pekerjaan
sebagian besar responden bekerja sebagai
mandor kebun yaitu 15 orang (37.5%). Dan
berdasarkan lama kerja sebagian besar
responden merupakan karyawan lama dengan
lama kerja 10 tahun yaitu sebanyak 22
responden
Tabel 1. Karakteristik Responden berdasarkan
Jenis Kelamin, Umur, Tingkat Pendidikan,
Jenis pekerjaan dan Lama Kerja.
No karakteristik Frekuensi Persentase
(%)
1 Jenis kelamin:
a. Laki laki
b. perempuan
36
4
90
10
Jumlah 40 100
2 Umur :
a. dewasa awal
b. dewasa akhir
c. lansia awal
3
16
23
7.50
40
57.5
jumlah 40 100
3 Tingkat Pendidikan:
a. SD
b. SMP SMA
13
27
32.5
67.5
Jumlah 40 100
4 Jenis Pekerjaan
a. Sinder kebun
b. Mandor Kebun
c. Keamanan
d. Pengawas
pupuk
10
15
9
6
25
37.5
22.5
15
Jumlah 40 100
5 Lama Kerja
a. 0 10 tahun
b. 10 tahun
18
22
45
55
Jumlah 40 100
Tabel 2. Distribusi frekuensi responden
berdasarkan tingkat kecemasan , tingkat
kecemasan berdarakan jenis kelamin, tingkat
cemas berdasarkan kelompok umur tingkat
cemas berdasarkan pendidikan terakhir dan
tingkat cemas berdasarkan jenis pendidikan.
no karakteristik
Cemas
ringan
(%)
Cemas
sedang
(%)
Cemas
berat
(%)
1 kecemasan 37,5 45 17.5
2
Jenis kelamin:
a. Laki laki
b. perempuan
35
2.5
40
5
15
2.5
3
Kelompok umur:
a. dewasa
awal
b. dewasa
akhir
c. lansia awal
5
20
12.5
0
17.5
27.5
2.5
5
10
4 Pendidikan
terakhir:
-
a. SD
b. SMP-SMA
17.5
19.3
10
35
5
12.5
5
Jenis Pekerjaan:
a. Sinder
b. Mandor
c. Keamanan
d. pengawas
5
17.5
7.5
7.5
15
12.5
10
7.5
5
7.5
5
0
Dari tabel 2 didapatkan bahwa tingkat
kecemasan yang paling dialami karyawan
bagian tanaman di PTPN X PERSERO PG
Takalar, berada di kecemasan sedang dengan
persentase 45% yaitu sekitar 18 0rang dari 40
responden. Dilihat dari jenis kelamin
kecemasan yang sering dialami pada jenis
kelamin laki laki dan perempuan yaitu
kecemasan sedang dgn frekuensi 16 responden
(40%) dan 2 responden (5%) untuk jenis
kelamin perempuan. Pada kelompok umur
sebagian besar mengalami kecemasan sedang
dan termaksud lansia awal dengan frekuensi
11 orang dengan persentase 27.5%.
berdasarkan tingkat pendidikan ssebagian
besar responden memiliki pendidikan terakhir
di tingkat menengah dan mengalami
kecemasan sedang dengan dengan responden
sebanyak 14 orang (35%). Dan berdasarkan
jenis pekerjaan tingkat cemas responden
sebagian besar terdapat pada karyawan yang
bekerja sebagai mandor kebun dengan tingkat
kecemasan ringan yaitu sebanyak 7 orang
(17.5%).
Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
di gambarkan pada tabel 1 dan 2. maka
berdasarkan kajian teori yang mendasari dari
asumsi penelitian dengan observasi dan
wawancara terhadap tingkat kecemasan
karyawan bagian tanaman terhadap beban
kerja di PTPN X PG Takalar.Yaitu secara
umum kecemasan merupakan suatu perasaan
subjektif mengenai ketegangan mental yang
menggelisakan sebagai reaksi umum dan
ketidakmampuan mengatasi suatu masalah
atau tidak adanya rasa aman. Perasaan yang
tidak menentu tersebut pada umumnya yang
tidak menyenangkan yang nantinya akan
menimbulkan atau disertai perubahan
fisiologis dan psikologis (Kholil Lur
Rochman, 2010:104).
Pada kecemasan ringan atau ansietas
ringan dapat dihubungkan dengan ketegangan
dalam kehidupan sehari-hari yang
menyebabkan seseorang menjadi waspada dan
meningkatkan lahan persepsinya. Dimana
kecemasan dapat memotivasi belajar serta
menghasilkan kreatifitas (Stuart dan sudden,
Fauziah 2009) oleh karena itu kecemasan
ringan dapat terjadi dikarenakan mekanisme
koping seseorang yang lebih baik. Maka
ditemukan pada karyawan bagian tanaman
yang mengalami kecemasan ringan yaitu
sebanyak 15 orang (37.5%).
Pada kecemasan sedang atau ansietas
sedang memungkinkan individu untuk
berfokus pada hal yang penting dan
mengesampingkan yang lain. Ansietas ini
mempersempit lapang persepsi individu.
-
Dengan demikian, individu mengalami tidak
perhatian yang selektif namun dapat berfokus
pada lebih banyak area jika diarahkan untuk
melakukannya. Dan karayawan yang
mengalami kecemasan sedang terdapat 18
orang dengan persentase 42%.
Pada kecemasan berat atau ansietas
berat merupakan kecemasan yang sangat
mengurangi lapang persepsi individu. Individu
cenderung berfokus pada sesuatu yang rinci
dan spesifik tentang hal lain. Semua perilaku
ditujukan untuk mengurangi ketegangan.
Individu tersebut memerlukan banyak arahan
untuk berfokus pada area lain (stuart, Gail
W,2006).
Kecemasan berat ini dapat terjadi
dikarenakan kurangnya pengetahuan para
karyawan dalam meningkatkan koping diri
sehingga dihantui dengan pikiran dan perasaan
tekut tentang hal-hal yang dapat
membahayakan keselamatan dirinya, kondisi
pemasukan yang tidak sesuai dengan
pengeluaran akan kebutuhan keluarga
sehingga menjadi salah satu penyebab
timbulnya stress, cemas bahkan bisa menjadi
panic jika tidak dibantu dengan arahan atau
dukungan keluarga. Secara subjektif klien
akan merasa jantung berdebar-debar, tegang,
gemetaran, kaki dingin, kaku otot leher, bahu
dan punggung, bahkan nafas menjadi sesak
dan cepat. Inilah yang akan membuat
seseorang sulit untuk berkonsentrasi meski
diarahkan, sulit untuk tidur dan sering
terbangun pada malam hari hingga selalu
bermimpi buruk. Pada kecemasan berat
ditemukan 7 orang (17.5%).
Kecemasan yang paling berat yaitu
Panik dimana berhubungan dengan ketakutan
dan terror, karena mengalami kehilangan
kendali orang yang mengalami panic tidak
mampu melakukan sesuatu walaupun dengan
pengarahan. Panic melibatkan disorganisasi
kepribadian, peningkatan aktivitas motorik,
menurunnya kemampuan untuk berhubungan
dengan orang lain, persepsi menyimpang dan
kehilangan pemikiran yang rasional. Tingkat
kecemasan tidak sebagian sejalan dengan
kehidupan dan jika berlangsung terus dalam
waktu yang lama dapat terjadi kelelahan.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan yang telah diuraikan maka
penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
1. Karyawan bagian tanaman yang
mengalami kecemasan ringan
sebanyak 15 orang (37,5%), yang
mengalami kecemasan sedang
sebanyak 18 orang (45%) dan yang
mengalami kecemasan berat sebanyak
7 orang (17,5%).
2. Berdasarkan jenis kelamin karyawan
bagian tanaman berjenis kelamin laki
laki yang mengalami kecemasan
ringan sebanyak 14 orang
(35%),kecemasan sedang 16 orang
(40%), dan 6 orang (15 %) yang
mengalami cemas berat. Sedangkan
untuk berjenis kelamin perempuan
-
terdapat 1 orang (2.5%) cemas ringan,
2 orang (5%) yang mengalami cemas
sedang, 1 orang (2.5%) yang
mengalami cemas berat.
3. Berdasarkan kelompok umur terdapat
2 orang (5%) dewasa awal hanya
mengalami cemas ringan dan 1 orang
(2.5%) mengalami cemas berat,.
Dewasa akhir dimana 8 orang (20%)
mengalami cemas ringan. 7 orang
(17.5%) mengalami cemas sedang,
dan 2 orang (5%) mengalami cemas
berat. Dan terakhir pada lansia awal
terdapat 5 orang (12,5%) mengalami
cemas ringan, 11 orang (27.5%)
mengalami cemas sedang, dan
selebihnya 4 orang (10%) mengalami
cemas berat.
4. Berdasarkan tingkat pendidikan
terakhir ditemukan karyawan yang
berpendidikan terakhir rendah (SD)
ada 7 orang (17.5%) mengalami
cemas ringan. 4 orang (10%)
mengalami cemas sedang dan 2 orang
(5%) mengalami cemas berat.
Sedangkan yang berpendidikan
terakhir SMP/SMA 8 orang (19.3%)
mengalami cemas ringan, 14 orang
(13%) mengalami cemas sedang dan
5 orang (12.5%) mengalami cemas
berat.
5. Berdasarkan Jenis Pekerjaan yang
menjabat sebagai sinder kebun
terdapat 2 orang ( 5%) mengalami
cemas ringan, 60 rang (15%)
mengalami cemas sedang, dan 2
orang (5%) mengalami cemas berat.
Yang bekerja sebagai mandor kebun
ditemukan bahwa 7 orang (17.5%)
mengalami cemas ringan, 5 orang
(12.5%) mengalami cemas sedang,
dan 2 orang (7.5% ) mengalami
cemas berat. Dari 9 orang (22.5%)
yang bekerja menjadi keamanan
kebun ditemukan bahwa 3 orang
(7.5%) mengalami cemas ringan, 4
orang (10%) mengalami semas
sedang, dan 2 orang
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan dapat diberikan beberapa saran
yang berhubungan dengan kejadian Reumatik:
1. Disarankan kepada karyawan bagian
tanaman yang mengalami kecemasan
untuk mengatasi hal-hal yang
membuatnya cemas dengan selalu
berkonsultasi atau bertanya kepada
petugas kesehatan
2. Disarankan kepada petugas kesehatan
untuk memperhatikan aspek psikologi
klien dalam memberikan pengobatan
dan perawatan serta memberikan
penyuluhan kepada penderita tentang
dampak kecemasan
3. Bagi keluarga diharapkan, senantiasa
meningkatkan partisipasi dan perannya
untuk senantiasa membantu responden
dalam mengatasi kecemasannya
4. Disarankan kepada peneliti lain untuk
memperdalam hasil penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Bungin, Burhan. 2008. Metologi Penelitian
Kuantitatif. Jakarta : Kencana
Gemilang, Jingga. 2013. Manajemen Stres
dan Emosi. Yogyakarta: Mantra Books.
Harrianto, R. 2013. Buku Ajar Kesehatan
Kerja. Jakarta: EGC, 2009.
Lestari, A. Ayu. 2013. Skripsi : Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Kecemasan
Terhadap Mahasiswa Yang Sementara
-
Menyusun Skripsi di Prodi Keperawatan
Fakultas Kesehatan Universitas Islam
Alauddin Makassar. Makassar. Fakultas
Ilmu Kesehatan : UIN.
Novera, Windry.2010. Skripsi : Analisis
Beban Kerja dan Kebutuhan Karyawan
Bagian Administrasi Akademik dan
Kemahasiswaan Bogor: ITB.
Nursalam, 2011. Konsep dan Penerapan
Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Pracinasari, Ira. 2013. Beban Kerja Fisik VS
Beban Kerja Mental. Surakarta :
Fakultas Kedokteran Universitas
Sebelas Maret.
Sabban, A. Ihsan. 2010. Skripsi : Gambaran
Stres Kerja Pada Karyawan Bank BRI
Syariah Cabang Makassar Tahun 2010.
Makassar : Fakultas Ilmu Kesehatan
UIN.
Savitri, Dr. Ramaiah. 2004. Kecemasan:
Bagaimana Mengatasi Penyebabnya.
Jakarta :Pustaka Populer Obor.
Setyawan, Zackya yahya, dkk. 2008. Artikel
Penelitian : Stres Kerja dan
Kecenderungan Gejala Gangguan
Mental Emosional pada Karyawan
Redaksi Surat Kabar X di Jakarta.
Jakarta : Maj Kedok Indon. Volum 58,
No.8 Agustus.
Soenaryo, I & Jann Hidayat. 2012. Catatan
Kuliah : TI2251 Psikologi Industri. ITB.
Suliswati, dkk. 2005. Konsep Dasar
Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta :
EGC.
Susilo, Wilhelmus Hary, DR.Ir,MM,IAI.
2012. Statistika dan Aplikasi : Untuk
Penelitian Ilmu Kesehatan. Jakarta:
Trans Info Media.
Umar, Dr.H. 2010. Desain Penelitian MSDM
dan Perilaku Karyawan: Paradigma
Positivistik dan Berbasis Pemecahan
Masalah. Jakarta: PT. Rajagrafido
Persada.
Widhiayastuti, Wardhani. 2002. Jurnal
Psikologi: Studi Meta-analitis Tentang
Hubungan Antara Stres Kerja dengan
Prestasi Kerja. Universitas Semarang.
Wijono, S., 2011. Psikologi Industri dan
Organisasi: Dalam Suatu Bidang Gerak
Psikologi Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Kencana, 2010.0271.
Daryastiti. (2013) Hubungan antara Beban
Kerja Dengan Tingkat Keluhan
Muskuloskeletal pada Perawat di Ruang
Ratna dan Ruang Medical Surgical
RSUP Sanglah Denpasar.From
http://www.sanglahhospitalbali.com/v1/
penelitian.php?ID=90. Diakses 21 april
2014).