gambaran rokok

4
Gambaran Umum Industri Rokok Industri pengolahan tembakau mempunyai peran penting dalam menggerakkan ekonomi nasional, karena mempunyai multiplier effect yang sangat luas, seperti menumbuhkan industri jasa terkait, penyediaan lapangan usaha dan penyerapan tenaga kerja mencapai 6,1 juta orang terutama di daerah penghasil tembakau, cengkeh dan sentra-sentra produksi rokok. Oleh karena itu dengan mempertimbangkan aspek ekonomi industri pengolahan tembakau dikembangkan dengan tidak mengabaikan faktor dampak kesehatan. Sesuai dengan Perpres No. 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional, Industri Hasil Tembakau (IHT) dan Permenperin No.117/M-IND/PER/10/2009 tentang Roadmap Pengembangan Klaster Industri Hasil Tembakau termasuk salah satu industri prioritas untuk dikembangkan. Untuk itu telah disusun Roadmap IHT 2007-2020 dengan pentahapan prioritas sebagai berikut : 2007 – 2010 : Prioritas pada aspek keseimbangan Tenaga Kerja, Penerimaan dan Kesehatan 2010 – 2014 : Prioritas pada aspek Penerimaan, Kesehatan dan Tenaga Kerja 2015 – 2020 : Prioritas pada aspek Kesehatan melebihi aspek Tenaga Kerja dan Penerimaan Kondisi Rokok saat ini Perkembangan Jumlah, Produksi dan Cukai Industri Rokok (2007-2011) Sumber : Ditjen. Bea Cukai Data di atas menunjukkan terjadi penurunan jumlah industri rokok dari tahun ke tahun. Tahun Jumlah Perusahaan (unit) Produksi (milyar batang) Cukai (Rp. Triliun) 2007 4793 231,0 43,5 2008 3961 240,0 49,0 2009 3255 245,0 54,3 2010 1994 249,1 59,3 2011 1664 279,4 77,0

Upload: efioctaviany

Post on 20-Jan-2016

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

--

TRANSCRIPT

Page 1: Gambaran Rokok

Gambaran Umum Industri Rokok

Industri pengolahan tembakau mempunyai peran penting dalam menggerakkan

ekonomi nasional, karena mempunyai multiplier effect yang sangat luas, seperti

menumbuhkan industri jasa terkait, penyediaan lapangan usaha dan penyerapan

tenaga kerja mencapai 6,1 juta orang terutama di daerah penghasil tembakau,

cengkeh dan sentra-sentra produksi rokok. Oleh karena itu dengan

mempertimbangkan aspek ekonomi industri pengolahan tembakau dikembangkan

dengan tidak mengabaikan faktor dampak kesehatan.

Sesuai dengan Perpres No. 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional,

Industri Hasil Tembakau (IHT) dan Permenperin No.117/M-IND/PER/10/2009

tentang Roadmap Pengembangan Klaster Industri Hasil Tembakau termasuk salah

satu industri prioritas untuk dikembangkan. Untuk itu telah disusun Roadmap IHT

2007-2020 dengan pentahapan prioritas sebagai berikut :

2007 – 2010 : Prioritas pada aspek keseimbangan Tenaga Kerja,

Penerimaan dan Kesehatan

2010 – 2014 : Prioritas pada aspek Penerimaan, Kesehatan dan Tenaga Kerja

2015 – 2020 : Prioritas pada aspek Kesehatan melebihi aspek Tenaga

Kerja dan Penerimaan

Kondisi Rokok saat ini

Perkembangan Jumlah, Produksi dan Cukai Industri Rokok (2007-2011)

Sumber : Ditjen. Bea Cukai

Data di atas menunjukkan terjadi penurunan jumlah industri rokok dari tahun

ke tahun.

Tahun JumlahPerusahaan (unit)

Produksi(milyar batang)

Cukai(Rp. Triliun)

2007 4793 231,0 43,52008 3961 240,0 49,02009 3255 245,0 54,32010 1994 249,1 59,32011 1664 279,4 77,0

Page 2: Gambaran Rokok

Perkembangan Produksi Sigaret Kretek Tangan (SKT),Sigaret Kretek Mesin (SKM)& Kebutuhan Cengkeh.

Sumber : Data GAPPRI

Perkembangan Ekspor Impor Rokok Tahun 2008-2011

- Ekspor Rokok Indonesia

HS URAIAN

2008 2009 2010 2011

Berat(Ton)

Nilai(RibuUS$)

Berat(Ton)

Nilai(RibuUS$)

Berat(Ton)

Nilai(RibuUS$)

Berat(Ton)

Nilai(RibuUS$)

2402100000

Cigars, cheroots andcigarillos, containingtobacco 2.557 22.003 2.138 27.824 2.390 30.674 2.351 36.356

2402209010 Cigarettes tobacco 10.512 94.083 7.102 77.528 8.164 91.537 6.882 89.063

2402209090 Other cigarettes containingtobacco 42.503 223.000 45.225 286.099 46.637 333.411 48.797 418.538

Sumber : Pusdatin

- Impor Rokok Indonesia

HS URAIAN

2008 2009 2010 2011

Berat(Ton)

Nilai(RibuUS$)

Berat(Ton)

Nilai(RibuUS$)

Berat(Ton)

Nilai(RibuUS$)

Berat(Ton)

Nilai(RibuUS$)

2402100000

Cigars, cheroots andcigarillos, containingtobacco 52 979 41 871 101 1.343 59 561

2402209010 Cigarettes tobacco 14 142 50 367 13 90 7 105

2402209090Other cigarettes containingtobacco 235 2.257 220 2.452 236 4.633 363 5.067

Sumber : Pusdatin

Noo. Uraian

SKT SKM

2009 2010 2011 2009 2010 20111. Produksi Rokok

(milyarbatang)16.7 17.0 18.0 142.9 144.7 157.1

2. KebutuhanCengkeh(ton)

46.973

46.904 52.146 67.872 73.445 79.738

Page 3: Gambaran Rokok

Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) :

FCTC merupakan konvensi yang disahkan oleh WHO pada tanggal 28 Mei 2003 di

Geneva, Swiss dan dinyatakan berlaku sejak tanggal 27 Februari 2005 karena sudah

ditandatangani dan diratifikasi lebih dari 40 negara. Sejak saat itu dibuka kesempatan

semua negara yang akan menandatangani konvensi di Jenewa (16 Juni 2003 sampai

dengan 22 Juni 2003) dan dilanjutkan di kantor pusat PBB (30 Juni 2003 sampai dengan

29 Juni 2004). Setelah itu tidak ada lagi kesempatan untuk menandatangani, namun

sebagai gantinya bagi setiap negara yang belum menandatangi mempunyai kesempatan

untuk melakukan aksesi. Sampai saat ini 170 negara sudah melakukan ratifikasi FCTC

dan Indonesia belum melakukan aksesi, dengan pertimbangan terkait dengan

keberadaan petani (tembakau, cengkeh), penyerapan tenaga kerja dan segmen unit

usaha (besar, menengah dan kecil). Kondisi ini yang membedakan dengan industri rokok

di luar negeri.

RPP tentang tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa

Produk Tembakau Bagi Kesehatan

Pada Tanggal 19 April 2012 Menko Kesra mengundang Menko Perekonomian dan

Kementerian terkait dalam rangka menyempurnakan draft RPP yang telah beberapa kali

dibahas antar instansi terkait, rapat harmonisasi di Kemenkumham dan disosialisasikan

dengan stakeholder terkait dan disepakati :

- Peringatan Kesehatan bentuk gambar dan tulisan masing-masing sisi kemasan

(depan-belakang) sebesar 40%.

- Ukuran iklan di media luar sebesar 72 m2

- Khusus bagi tempat umum, tempat kerja dan tempat lainnya menyediakan tempat

khusus merokok.

- Pemberlakuan Peringatan Kesehatan perlu dibahas lebih lanjut masa transisinya.

- Perlu sosialisasi darft RPP sebelum ditandatangani Presiden.

Permasalahan

Fenomena menunjukkan bahwa jumlah industri rokok semakin turun dari

tahun ke tahun utamanya skala kecil/menengah. Sedangkan industri rokok

skala besar semakin berkembang untuk melakukan perluasan.

Page 4: Gambaran Rokok

Adanya kecenderungan investor asing mulai masuk untuk melakukan bisnis

industri rokok di Indonesia. Hal ini perlu diantisipasi dengan kebijakan yang

dapat melindungi keberadaan industri lokal.

Adanya ketentuan ekspor rokok ke USA harus mendapat izin dari Departemen

kebakaran USA dan harus menggunakan kertas yang memenuhi standar

keslamatan dari bahaya kebakaran.

Sudah saatnya untuk meninjau kembali regulasi investasi dibidang industri

rokok melalui peraturan Daftar Negatif Investasi (DNI).

Saat ini berlaku DNI sesuai dengan PerPres No.36 Tahun 2010 tentang Daftar

Bidang Usaha Yang Tertutup dan Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan

Persyaratan Di Bidang Penanaman Modal, bahwa Industri Rokok (Kretek,

Putih dan Rokok lainnya) terbuka dengan persyaratan khusus, yaitu wajib

rekomendasi dari Kementerian Perindustrian bagi:

a. Perusahaan rokok yang telah memiliki Izin Usaha Industri yang

melakukan perluasan, atau;

b. Industri rokok skala kecil dan menengah yang bermitra dengan industri

rokok skala besar yang sudah memiliki Izin Usaha Industri pada bidang

usaha yang sejenis.