gambaran populasi republik rakyat china dan indonesia

25
GAMBARAN POPULASI REPUBLIK RAKYAT CHINA DAN INDONESIA Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Dinamika Kependudukan Disusun Oleh : Dwi Prasetyo Utomo 102110101103 Qorinatus Zahroh 102110101170 i

Upload: qorinatuszahroh

Post on 11-Dec-2014

106 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Gambaran Populasi Republik Rakyat China Dan Indonesia

GAMBARAN POPULASI REPUBLIK RAKYAT CHINA DAN INDONESIA

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Dinamika Kependudukan

Disusun Oleh :

Dwi Prasetyo Utomo 102110101103

Qorinatus Zahroh 102110101170

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS JEMBER

2013

i

Page 2: Gambaran Populasi Republik Rakyat China Dan Indonesia

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................... ii

PENDAHULUAN........................................................................................... 1

Latar Belakang........................................................................................... 1

Rumusan Masalah...................................................................................... 2

Tujuan........................................................................................................ 2

GAMBARAN POPULASI RRC DAN INDONESIA.................................. 3

Gambaran Populasi dan Pengendalian Penduduk di RRC........................ 3

Gambaran Populasi dan Pengendalian Penduduk di Indonesia................. 9

KESIMPULAN............................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 15

ii

Page 3: Gambaran Populasi Republik Rakyat China Dan Indonesia

iii

Page 4: Gambaran Populasi Republik Rakyat China Dan Indonesia

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Jumlah penduduk pada suatu Negara atau wilayah selalu mengalami perubahan

atau dinamika penduduk yang disebabkan oleh faktor kelahiran ‘fertilitas’, kematian

’mortalitas’, dan perpindahan penduduk ‘migrasi’ yang mempengaruhi komposisi

perubahan penduduknya mengalami perubahan-perubahan sepanjang masa. Perubahan

keadaan penduduk tersebut dinamakan dinamika penduduk. Dinamika penduduk ini

merupakan keseimbangan yang dinamis antara menambah atau mengurangi jumlah

penduduk secara terus menerus yang akan di pengaruhi faktor dinamika penduduk.

Dinamika perubahan penduduk fertilitas cenderung kepada pertumbuhan. Pertumbuhan

penduduk ialah perkembangan jumlah penduduk suatu daerah atau negara akan tetapi

secara bersamaan pula akan di kurangi oleh jumah kematian yang terjadi pada golongan

umur tertentu dan migrasi ‘imigran’ (pendatang) akan menambah ‘emigran’(pindah)

akan mengurangi jumlah penduduk.

Di negara Republik Rakyat China dan Indonesia, laju pertumbuhan penduduk

pada tahun ke tahun selalu mengalami perubahan. Hal ini menyebabkan baik China

maupun Indonesia menjadi negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia.

Berdasarkan hasil sensus dunia, populasi penduduk dunia telah mencapai 7 miliar jiwa

pada tahun 2011. China masih berada pada posisi puncak sebagai negara berpenduduk

terbanyak didunia (1,3 miliar), disusul India (1,2 miliar jiwa), USA (0,3 miliar) dan

Indonesia (0,2 miliar) (Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia,

2011).

Pemerintah China dan Indonesia telah melakukan berbagai usaha sebagai upaya

mengendalikan kepadatan dan pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi. China dikenal

dunia dengan kebijakan “Satu Anak” dalam mengurangi pertumbuhan penduduk yang

tinggi, sedangkan Indonesia melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana

Indonesia (BKKBN) meluncurkan program “2 anak lebih baik”.

Usaha-usaha tersebut tentunya membuahkan hasil namun tetap menghasilkan

dampak jangka panjang. Banyak ahli mengatakan kebijakan satu anak China telah

melanggar HAM dan hak reproduksi wanita. Selain itu, dampak jangka panjang dari

kebijakan ini adalah ancaman penuaan populasi yang akan dihadapi pemerintah China,

Page 5: Gambaran Populasi Republik Rakyat China Dan Indonesia

2

dimana jumlah penduduk dengan lansia lebih besar daripada jumlah penduduk usia

produktif. Sebaliknya, Indonesia mempunyai dampak jangka panjang yang positif,

dimana jumlah penduduk usia muda dan usia produktif yang lebih besar dari pada

jumlah penduduk lansia. Hal ini yang oleh beberapa peneliti dikatakan Indonesia akan

memperoleh peluang bonus demografi pada tahun 2020-2030 (Departemen Statistik

Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia, 2011). Namun, bonus demografi ini

memerlukan pengelolaan yang baik dalam mempersiapkan generasi unggul yang siap

bersaing dengan dunia.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa setiap negara harus

melakukan usaha dan mengeluarkan kebijakan kependudukan yang memberikan

dampak positif baik jangka pendek maupun jangka panjang. Selain itu, kebijakan

kependudukan yang dikeluarkan harus tetap memperhatikan hak asasi, harkat dan

martabat setiap manusia.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang menjadi fokus penulis

adalah Bagaimana Gambaran Populasi dan Pengendalian Penduduk di Republik Rakyat

China dan Indonesia?

Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan karya tulis kami adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui gambaran populasi yang terdapat di Republik Rakyat China dan

Indonesia

2. Mengetahui penyebab kepadatan penduduk yang terjadi di Republik Rakyat

China dan Indonesia

3. Mengetahui dampak kepadatan penduduk terhadap kelangsungan hidup bangsa

Republik Rakyat China dan Indonesia

4. Mengetahui solusi dan usaha yang pernah dilakukan serta akibat yang

ditimbulkannya baik oleh Republik Rakyat China maupun Indonesia dalam

upaya mengendalikan pertumbuhan dan kepadatan penduduk

Page 6: Gambaran Populasi Republik Rakyat China Dan Indonesia

3

GAMBARAN POPULASI DI CHINA DAN INDONESIA

Gambaran Populasi Dan Pengendalian Penduduk Di China

Kependudukan merupakan masalah yang selalu mengalami dinamika. Setiap

negara mempunyai permasalahan tersendiri terkait kependudukan. Permasalahan yang

banyak dialami beberapa negara di dunia adalah masalah overpopulasi atau kepadatan

penduduk.

Populasi penduduk dunia telah mencapai 7 miliar jiwa pada tahun 2011. China

masih berada pada posisi puncak sebagai negara berpenduduk terbanyak didunia (1,3

miliar), disusul India (1,2 miliar jiwa), USA (0,3 miliar) dan Indonesia (0,2 miliar).

Populasi tersebut akan diperkirakan akan terus meningkat hingga mencapai 10,1 miliar

jiwa pada tahun 2100. Peningkatan jumlah penduduk diperkirakan berasal 39 negara di

Afrika, sembila di Asia, enam di Oceania dan empat di Amerika Latin. Pada 2100,

populasi India sebanyak sebanyak 1,6 miliar diperkirakan akan melampaui China (0,9

miliar). Indonesai akan menampati posisi ke tujuh sebagai negara terbanyak di dunia

dengan total populasi sebanyak 0,6 miliar jiwa (Departemen Statistik Ekonomi dan

Moneter Bank Indonesia, 2011).

Page 7: Gambaran Populasi Republik Rakyat China Dan Indonesia

4

Demografi China dikenali lewat populasi yang besar dengan proporsi remaja

dan kanak-kanak yang relatif sedikit, akibat dari kebijakan satu anak yang ditentukan

oleh pemerintah Republik Rakyat China. Kebijakan-kebijakan kependudukan

diterapkan di China sejak tahun 1979 telah membantu mencegah beberapa juta

kelahiran.

China menjadi negara berpenduduk terbanyak di dunia selama berabad-abad.

Ketika China menjalankan sensus pertamanya sejak pasca-1949, yaitu pada 1953,

populasi China terhitung 582 juta jiwa, sedangkan pada sensus ke-5 pada tahun 2000,

populasi China berlipat dua, tepatnya 1,2 miliar jiwa.

Pada pertengahan dasawarsa 1950-an, pemerintah China memperkenalkan

sejumlah program dan kampanye keluarga berencana atau pengendalian penduduk,

dengan tingkat keberhasilan yang bervariasi. Populasi China yang berkembang cepat

adalah persoalan kebijakan primer para pemimpin China pada pertengahan abad ke-20,

sehingga pada permulaan dasawarsa 1970-an, pemerintah menerapkan kebijakan satu

anak (diberlakukan sejak tahun 1979). Di bawah kebijakan ini, dengan perbedaan

panduan terhadap suku-suku minoritas, pasangan yang menikah secara resmi hanya

diizinkan memiliki satu anak. Hasil dari kebijakan ini, China berhasil mencapai

tujuannya, yakni tingkat kesuburan yang menurun dan relatif stabil. Pada tahun 1971

perempuan China rata-rata memiliki 5,4 anak, sedangkan pada tahun 2004 hanya 1,7

anak (wikipedia.com).

Dokumen penting tonggak sejarah Pemerintah China menyusun Program Aksi

family planning adalah memaksimalkan hasil Konferensi Internasional tentang

kependudukan dan Pembangunan di Kairo, tahun 1994 sebagai suatu kekuatan

mempengaruhi pengambil keputusan untuk melakukan perubahan yang fundamental,

merubah filosofi kependudukan dan keluarga dengan tiga alasan utama, yaitu (1) alasan

demografis, bahwa pertumbuhan penduduk mengurangi tingkat kesuburan dan

memperlambat pembangunan Negara (2) alasan kesehatan, yang berfokus pada

kesehatan ibu dan anak (3) hak asasi manusia bahwa individu dan pasangan memiliki

hak untuk memutuskan reproduksi, termasuk jumlah dan waktu kelahiran dan

disusunlah strategi program keluarga berencana dengan (Widyaiswara BKKBN, 2012):

Page 8: Gambaran Populasi Republik Rakyat China Dan Indonesia

5

1. Menetapkan prinsip-prinsip “penduduk adalah faktor utama dalam pembangunan

atau di Indonesia disebut pembangunan manusia seutuhnya, dengan mengedepankan

kepuasan pelanggan dan kontrol kualitas tanpa mengedepankan kuantitas. Aspek

sosial-ekonomi bergeser dari tradisional ke modern seperti pernikahan dini dan

kelahiran awal, ke pendewasaan perkawinan dan penundaan kelahiran, nilai anak

laki-laki dan perempuan dibuang jauh dan pertolongan persalinan diprioritaskan

sebagai dasar membentuk keluarga kecil bahagia, keluarga harmonis.

2. Hak asasi manusia dimaknai dengan mempromosikan keluarga berencana, dan

memberi perhatian khusus untuk melindungi hak-hak dasar 10 klien, yaitu hak atas

informasi, hak untuk memiliki akses ke layanan, hak untuk memilih, hak atas rasa

aman, hak atas privasi, hak untuk kerahasiaan, hak untuk martabat, hak untuk

kenyamanan, hak untuk terus menggunakan jasa dan hak untuk mengekspresikan.

3. Mempromosikan Kualitas kesehatan reproduksi. “Kualitas kesehatan reproduksi”

dikembangkan diseluruh kabupaten dan kecamatan sampai ke desa karena telah

dijadikan pusat kegiatan program KB karena langsung pada kebutuhan dasar

manusia untuk kesehatan reproduksi. Kekuatan kunci adalah penyediaan layanan

teknis dan merupakan inovasi petugas keluarga berencana China untuk menuju

situasi baru.

4. Menetapkan Mekanisme kerja yang komprehensif dan memperkuat reformasi

mekanisme operasional ini dilakukan dengan cara : Menetapkan payung hukum yang

menjadi landasan semua kebijakan operasional yakni “ satu anak dalam keluarga “

5. Menjaga kualitas pelayanan, kebijakan-driven solusi dan terpadu dalam rangka untuk

memperdalam reformasi yang telah mencapai keberhasilan awal. Kelompok

masyarakat diberikan keleluasaan untuk ikut ambil bagian dalam penyelenggaraan

kegiatan KB karena urusan keluarga berencana harus transparan. Asosiasi keluarga

berencana dan LSM lainnya pada tingkat akar rumput diberikan peran penuh untuk

menerapkan aturan hukum dan pembelaan hak-hak hukum dan kepentingan

masyarakat .karena program keluarga berencana memfasilitasi peningkatan kualitas

hidup masyarakat.

6. Melakukan kajian strategis dan meningkatkan sistem jaminan sosial yang terkait

dengan kependudukan dan keluarga berencana. Beberapa tahun terakhir, pemerintah

Page 9: Gambaran Populasi Republik Rakyat China Dan Indonesia

6

China telah berupaya untuk menggabungkan pelaksanaan Program Aksi ICPD

dengan Tujuan Pembangunan Milenium PBB, mencoba untuk membuka visi baru

bagi penduduk sebagai potensi pembangunan melalui reformasi dan inovasi. Dengan

pemusatan pada tiga matra: Kekuatan pembangunan berpusat pada manusia,

pengembangan potensi penduduk, penguatan koordinasi dan berkelanjutan, tren

populasi penduduk hubungannya dengan ekonomi, penduduk dengan sumber daya

dan lingkungan; Melalui program pilot project ”pelatihan langsung pada keluarga,

promosi program peningkatan pendapatan” dengan slogan kelahiran lebih sedikit,

kemakmuran lebih cepat“

7. Mengembangkan kebijakan publik dan model layanan yang melibatkan pemerintah,

LSM dan organisasi swasta. Organisasi non-pemerintah yang memainkan peran

penting dalam kependudukan dan keluarga berencana .

Usaha yang dilakukan China tentunya membuahkan hasil dan China dikatakan

sebagai negara yang cukup pesat dalam mengendalikan pertumbuhan penduduk.

Namun, predikat negara dengan jumlah penduduk terbanyak belum bisa dilepas dari

China. China terus mengalami peningkatan penduduk dari tahun ke tahun. Kepadatan

penduduk lebih terpusat di kota-kota besar seperti Shanghai dan Beijing. Penduduk

perkotaan kini mencapai 51,27 persen dari keseluruhan penduduk China yang mencapai

hampir 1,35 milyar menurut  Biro Statistik Nasional (NBS) (Johannes, 2012). Hal ini

terjadi karena petumbuhan ekonomi yang cukup pesat di China sehingga angka

urbanisasi baik oleh penduduk dalam maupun luar China juga meningkat.

Page 10: Gambaran Populasi Republik Rakyat China Dan Indonesia

7

Keterangan: warna merah = Pusat urbanisasi

Kuning = kota tua

Biru = Inner suburbs

Hijau = outer suburbs

Usaha pengendalian pertumbuhan penduduk melalui kebijakan “Satu Anak”

memberikan pengaruh yang cukup berarti terhadap populasi penduduk China. Hal ini

terbukti dengan penurunan jumlah kelahiran sesuai dengan penjelasan sebelumnya.

Page 11: Gambaran Populasi Republik Rakyat China Dan Indonesia

8

Akan tetapi, kebijakan ini mempunyai sisi negatif dengan beberapa dampak yang dapat

ditimbulkan.

Akibat dari kebijakan ini, selama puluhan tahun lamanya terjadi kasus

pengguguran secara sadis hingga mencapai 13 juta janin setiap tahunnya. Selama 31

tahun lamanya, sekitar 400 juta janin telah dibunuh.

Kebijakan tersebut juga secara serius menyebabkan terjadinya ketidak-

seimbangan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan di China, fenomena penuaan

usia masyarakat serta serangkaian masalah sosial lainnya pun bermunculan. Meskipun

masyarakat internasional terus mengecam bahwa kebijakan ini sangat bertentangan

dengan HAM, dan melanggar standar penerapan “kelahiran berencana” yang telah

diakui oleh dunia internasional, namun hingga saat ini para penguasa masih tetap

menolak untuk menghapus kebijakan tersebut.

Menurut angka statistik pemerintah, jumlah aborsi di China mencapai 13 juta

jiwa setiap tahunnya, dan menempati urutan pertama di seluruh dunia. Harian China

Daily yang mengutip penjelasan dari pekerja medis dan survei kedokteran mengatakan,

jika termasuk kasus aborsi yang belum tercatat atau kasus keguguran karena pengaruh

obat-obatan, maka angka keguguran tersebut pasti akan jauh lebih tinggi (Anonim,

2011).

Pasangan suami-istri yang membangkang aturan tersebut bakal didenda sebesar

gaji bulanan mereka selama beberapa tahun. Mereka juga tidak mendapatkan akses

pelayanan sosial. Dijebloskan ke penjara adalah ancaman serius dari otoritas.  Anak

yang dilahirkan karena pelanggaran kebijakan disebut “anak haram” karena tidak

memiliki status hukum di China (Hayati, 2012).

Selain dampak yang ditimbulkan di atas, menurut standar internasional, 10 tahun

lalu populasi penduduk di China telah memasuki masyarakat usia tua, dan sekarang

semakin bertambah parah. Dari hasil sensus penduduk ke-6 pada 2011 ini menunjukkan

bahwa penduduk yang berusia 60 tahun ke atas mencapai 13,26% atau meningkat

2,93% dibandingkan pada 2000, dan di antaranya yang berusia di atas 65 tahun

mencapai 8,87% atau meningkat 1,91%. Sementara anak usia di bawah 14 tahun telah

menurun sebanyak 6,29% dibandingkan dengan jumlah total penduduk China.

Page 12: Gambaran Populasi Republik Rakyat China Dan Indonesia

9

Pusat Riset Masalah Internasional dan Strategi Amerika belum lama ini

menerbitkan laporan sensus penduduk yang diberi judul “Rambut Putih China: Analisa

Populasi dan Ekonomi Terhadap Kebijakan Jompo China”, memaparkan potensi

masalah yang akan terjadi akibat pertumbuhan sosial masyarakat dan ekonomi serta

peralihan komposisi populasi China, yang jika tidak dipersiapkan secara matang, maka

pada paruh akhir abad ini China diprediksi akan menghadapi masalah serius. Laporan

tersebut menyatakan bahwa pada 35 tahun lalu perbandingan jumlah anak-anak dengan

orang tua di China adalah 6:1, dan 35 tahun kemudian yakni sekarang ini, perbandingan

tersebut telah berubah drastis menjadi 1:2.

GAMBARAN POPULASI DAN PENGENDALIAN PENDUDUK DI INDONESIA

Gambaran populasi China telah banyak dijelaskan sebelumnya. Lalu bagaimana

dengan gambaran populasi Indonesia. Sesuai dengan jumlah penduduk dunia, jumlah

penduduk Indonesia menempati urutan keempat setelah China, India dan Amerika

Serikat. Jumlah penduduk tersebut terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu.

Sebagian besar jumlah penduduk tersebut terpusat di pulau Jawa sehingga

ketidakseimbangan distribusi penduduk pun terjadi.

Page 13: Gambaran Populasi Republik Rakyat China Dan Indonesia

10

Jumlah penduduk Indonesia

Ketidakseimbangan kepadatan penduduk ini mengakibatkan ketidakmerataan

pembangunan baik fisik maupun non fisik yang selanjutnya mengakibatkan keinginan

untuk pindah semakin tinggi. Arus perpindahan penduduk biasanya bergerak dari

daerah yang agak terkebelakang pembangunannya ke daerah yang lebih maju, sehingga

daerah yang sudah padat menjadi semakin padat.

Untuk memecahkan masalah ini dilaksanakan program pepindahan penduduk

dari daerah padat ke daerah kekurangan penduduk, yaitu program transmigrasi. Sasaran

Page 14: Gambaran Populasi Republik Rakyat China Dan Indonesia

11

utama program transmigrasi semula adalah untuk mengurangi kelebihan penduduk di

Pulau Jawa.

Pemerintah Indonesia, selain program transmigrasi, telah berupaya untuk

mengendalikan permasalahan populasi penduduk Indonesia salah satunya adalah dengan

membentuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana dengan program unggulan

berupa Keluarga Berencana (KB). Keluarga Berencana (KB) telah cukup dikenal oleh

masyarakat Indonesia. Pada dasarnya tujuan gerakan KB nasional mencakup dua hal,

yaitu kuantitatif dan kualitatif. Tujuan kuantitatif adalah menurunkan dan

mengendalikan pertumbuhan penduduk. Sedangkan tujuan kualitatif adalah untuk

menciptakan atau mewujudkan norma keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera.

Slogan dan program unggulan KB ini adalah “2 anak cukup” kemudian

mengalami perubahan menjadi “2 anak lebih baik”. Jumlah dua anak diharapkan akan

menekan pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi di Indonesia dan menghasilkan

generasi unggul yang siap bersaing dengan dunia.

Penduduk Indonesia didominasi oleh usia muda. Berdasarkan kelompok usia,

penduduk Indonesia masih tergolong penduduk muda. Ini terlihat dari persentase

penduduk pada kelompok usia muda (0-14 tahun) sebesar 28,9%, menurun

dibandingkan kondisi sepuluh tahun sebelumnya sebesar 0,4%. Sementara persentase

Page 15: Gambaran Populasi Republik Rakyat China Dan Indonesia

12

kelompok usia tua (di atas 65 tahun) sebesar 5% meningkat dari kondisi 2000 sebesar

4,5% (Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia, 2011)

Masalah-masalah yang dapat timbul akibat keadaan demikian adalah :

1) Aspek ekonomi dan pemenuhan kebutuhan hidup keluarga.

Banyaknya beban tanggungan yang harus dipenuhi biaya hidupnya oleh

sejumlah manusia produktif yang lebih sedikit akan mengurangi pemenuhan

kebutuhan ekonomi dan hayat hidup.

2) Aspek pemenuhan gizi.

Kemampuan ekonomi yang kurang dapat pula berakibat pada pemenuhan

makanan yang dibutuhkan baik jumlah makanan (kuantitatif) sehingga dampak

lebih lanjut adalah adanya rawan atau kurang gizi (malnutrition). Pada

gilirannya nanti bila kekurangan gizi terutama pada usia muda (0 -5 tahun).

Akan mengganggu perkembangan otak bahkan dapat terbelakang mental (mental

retardation). Ini berarti mengurangi mutu SDM masa yang akan datang.

3) Aspek Pendidikan

Pendidikan memerlukan biaya yang tidak sedikit, sehingga diperlukan dukungan

kemampuan ekonomi semua termasuk orang tua. Apabila kemampuan ekonomi

kurang mendukung maka fasilitas pendidikan juga sukar untuk dipenuhi yang

mengakibatkan pada kualitas pendidikan tersebut kurang

4) Lapangan Kerja

Penumpukan jumlah penduduk usia muda atau produktif memerlukan persiapan

lapangan kerja masa mendatang yang lebih luas. Hal ini merupakan bom waktu

pencari kerja atau penyedia kerja. Apabila tidak dipersiapkan SDMnya dan

lapangan kerja akan berdampak lebih buruk pada semua aspek kehidupan.

Alternatif Pemecahan yang diperlukan :

a) Pengendalian angka kelahiran melalui KB.

b) Peningkatan masa pendidikan.

c) Penundaaan usia perkawinan

Page 16: Gambaran Populasi Republik Rakyat China Dan Indonesia

13

Tren peningkatan persentase juga terlihat pada kelompok usia produktif (15-64

tahun) sebesar 65% (2000) menjadi 66,1% (2010). Dengan melihat komposisi penduduk

Indonesia yang didominasi oleh kelompok usia muda, maka terlihat bahwa piramida

penduduk Indonesia tahun 2010 termasuk tipe expansive, yakni bagian tengah pramida

cembung dan bagian atas cenderung meruncing.

Indonesia diperkirakan mendapat bonus demografi pada 2020-2030. Sejalan

dengan perkembangan jumlah penduduk di atas, United Nations dalam laporan World

opulation Prospect memprediksi bahwa Indonesia akan mendapat bons demografi pada

periode 2020-2030 yang menguntungkan dari sisi pembangunan (Departemen Statistik

Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia, 2011).

Kondisi dimana jumlah penduduk usia produktif sangat besar, sementara usia

muda semakin kecil dan usia lanjut belm banyak sering disebut dengan fenomena bonus

demografi (the window opportunity). Bonus demografi membawa dampak sosial–

ekonomi, melimpahnya jumlah penduduk usia kerja akan menguntungkan dari sisi

pembangunan. Jumlah tenaga kerja produktif yang tinggi akan menjadi dasar untuk

meningkatkan produktivitas sekaligus memperbesar peluang tercapainya pasar di dalam

negeri.

Akan tetapi, bonus demografi ini harus dipersiapkan denan baik dan dikelola

dengan baik sehingga menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Usia

produktif yang tidak disertai dengan kemampuan cukup untuk besaing di dunia kerja

hanya akan meningkatkan jumlah pengangguran dan jumlah pekerja kasar di Indonesia.

Oleh karena itu, pemerintah harus mempersiapkan dan menggunakan peluang bonus

demografi ini sebaik-baikya. Bonus demografi juga mempunyai beberapa tantangan,

diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai pengendalian angka kelahiran

melalui program keleurga berencana

b. Kualitas dan daya saing sumber daya manusia Indonesia untuk bersaing di dunia

kerja dan pasar internasional

c. Tingginya biaya pendidikan mendorong brlum meratanya pendidikan yang dapat

dinikmati oleh penduduk Indonesia

d. Ketersediaan lapangan pekerjaan

Page 17: Gambaran Populasi Republik Rakyat China Dan Indonesia

14

KESIMPULAN

Berdasarkan dapat disimpulkan bahwa jumlah populasi dunia semakin

meningkat dari waktu ke waktu. Begitupun dengan Republik Rakyat China dan

Indonesia yang selalu mengalami peningkatan jumlah penduduk. Oleh karena itu, setiap

negara dengan permasalahan yang sama memerlukan suatu usaha pengendalian untuk

menekan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi. Salah satu contoh adalah kebijakan

satu anak China dan program Keluarga Berencana yang diluncurkan oleh pemerintah

Indonesia serta program transmigrasi.

Setiap kebijkan yang dikeluarkan oleh pemerintah dapat menghasilkan dampak,

baik jangka panjang maupun jangka pendek. Akan tetapi, setiap kebijakan harus

berusaha mengambil kebijakan yang mendatangkan banyak keuntungan dan tetap

memperhatikan harkat dan martabat manusia sehingga tidak terjadi banyak pelanggaran

di kemudian hari.

Page 18: Gambaran Populasi Republik Rakyat China Dan Indonesia

15

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia. 2011. Informasi

Kependudukan Indonesia. [serial online] www.bi.go.id/ [9 Februari 2013]

Wikipedia.com

Widyaiswara BKKBN. 2012. China Tercepat Menekan Laju Pertumbuhan Penduduk.

[serial online] http://sgmendung.wordpress.com [9 Februari 2013]

Johannes. 2012. Urbanisasi Tinggi, Penduduk Perkotaan China Capai 51,27 %. [serial

online] http://jaringnews.com [9 Februari 2013]

Anonim. 2011. 31 Tahun Program 1 Anak Pkt, 400 Juta Janin Terbunuh.  [serial

online] http://www.epochtimes.co.id [9 Februari 2013]

Hayati, Suci Dian. 2013. Dilema Kebijakan Satu Anak China. [serial online]

http://www.jurnas.com [9 Februari]