gambaran fungsi manajerial pada pemberian …eprints.ums.ac.id/54508/15/naskah publikasi.pdfsponden...

18
GAMBARAN FUNGSI MANAJERIAL PADA PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN METODE TIM DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA Oleh: SAFIRA RIZKY PINAS J210 122 009 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada jurusan keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Disusun Oleh: ROSEEDAH HAYEEBAKA J210134007 PROGRAM STUDI KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

Upload: doannhi

Post on 30-Mar-2019

244 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: GAMBARAN FUNGSI MANAJERIAL PADA PEMBERIAN …eprints.ums.ac.id/54508/15/NASKAH PUBLIKASI.pdfsponden perawat pelaksana yang bertugas di ruang rawat inap multazam dan abubakar. ... pelayanan

GAMBARAN FUNGSI MANAJERIAL PADA PEMBERIAN ASUHAN

KEPERAWATAN DENGAN METODE TIM DI RUMAH SAKIT PKU

MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Oleh:

SAFIRA RIZKY PINAS

J210 122 009

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I

pada jurusan keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan

Disusun Oleh:

ROSEEDAH HAYEEBAKA

J210134007

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2017

Page 2: GAMBARAN FUNGSI MANAJERIAL PADA PEMBERIAN …eprints.ums.ac.id/54508/15/NASKAH PUBLIKASI.pdfsponden perawat pelaksana yang bertugas di ruang rawat inap multazam dan abubakar. ... pelayanan

i

Page 3: GAMBARAN FUNGSI MANAJERIAL PADA PEMBERIAN …eprints.ums.ac.id/54508/15/NASKAH PUBLIKASI.pdfsponden perawat pelaksana yang bertugas di ruang rawat inap multazam dan abubakar. ... pelayanan

ii

Page 4: GAMBARAN FUNGSI MANAJERIAL PADA PEMBERIAN …eprints.ums.ac.id/54508/15/NASKAH PUBLIKASI.pdfsponden perawat pelaksana yang bertugas di ruang rawat inap multazam dan abubakar. ... pelayanan

iii

Page 5: GAMBARAN FUNGSI MANAJERIAL PADA PEMBERIAN …eprints.ums.ac.id/54508/15/NASKAH PUBLIKASI.pdfsponden perawat pelaksana yang bertugas di ruang rawat inap multazam dan abubakar. ... pelayanan

1

GAMBARAN FUNGSI MANAJERIAL PADA PEMBERIAN ASUHAN

KEPERAWATAN DENGAN METODE TIM DI RUMAH SAKIT PKU

MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Abstrak:

Fungsi manajemen merupakan sarana untuk mencapai tujuan dan obyektifitas asuhan

keperawatan dan pelayanan keperawatan. Rumah sakit yang baik harus didukung manajemen

yang baik. Fungsi manajemen akan mengarahkan perawat dalam mencapai sasaran yang akan

ditujukan dengan menerapkan proses keperawatan yang terdiri pada empat elemen yaitu

fungsi perencanaan (Planning), fungsi pengorganisasian (Organizing), fungsi pengarahan

(Actuating), dan fungsi pengendalian (Controlling) yang merupakan siklus yang saling

berkaitan satu sama lain. Oleh karena itu fungsi manajemen sangat penting diimplementasi-

kan oleh kepala ruang secara konsisten untuk meningkatkan kinerja perawat, sehingga

didapatkan menjadi tim pelayanan keperawatan yang efektif dan efisien. Tujuan penelitian ini

untuk mengetahui gambaran fungsi manajerial pada pemberian asuhan keperawatan dengan

metode tim di rumah sakit PKU muhammadiyah Surakarta. Jenis penelitian yang digunakan

adalah quantitative dengan metode simple descriptive dan pendekatan cross sectional.

Pengambilan sampel menggunakan total sampling didapatkan besar sampel sebanyak 42 re-

sponden perawat pelaksana yang bertugas di ruang rawat inap multazam dan abubakar. Ana-

lisis data yang digunakan adalah analisis univariat. Hasil penelitian yang dikumpulkan

menggunakan kuesioner fungsi manajemen dapat menunjukan bahwa semua komponen

fungsi manajerial sebagian besar dalam katagori baik, yaitu pada aspek perencanaan se-

bagaian besar adalah baik 83%, aspek pengorganisasian sebagian besar adalah baik 55%,

aspek pengarah sebagian besar adalah baik 55% dan aspek pengawasan sebagian besar adalah

baik 55%.

Kata kunci :Fungsi manajemen, Asuhan keperawatan, Metode tim

Abstact :

The management function is one of the way to achieve the goals and objectivity of nursing

care and nursing services. A hospitals should be apply the management function. There are

four function of management that comprised of planning, organizing, actuating, and control-

ling. Therefore the management function is very important to implemented by the leader con-

sistently to improve the performance of nurses, So as to be an effective and efficient nursing

service team. The aim of this research to determine the description of managerial function on

the provision of nursing care by team method at the hospital PKU muhammadiyah Surakarta.

This type of research is quantitative with simple descriptive and cross section approach.

Sampling using is total sampling obtained a large sample of 42 respondents nurses executor

who served in the inpatient Multazam and Abubakar room. Data analysis used is univariate

analysis. The result of the research collected using questionnaire of management function can

show that all component of managerial function mostly in good category, that is on aspect of

big plan is good 83%, organizing aspect mostly is good 55%, steering aspect mostly is good

55% and Most supervisory aspects are good 55%.

Keyword :Management function, Nursing care, Team method

Page 6: GAMBARAN FUNGSI MANAJERIAL PADA PEMBERIAN …eprints.ums.ac.id/54508/15/NASKAH PUBLIKASI.pdfsponden perawat pelaksana yang bertugas di ruang rawat inap multazam dan abubakar. ... pelayanan

2

1 PENDAHULUAN

Rumah sakit merupakan suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks

dan juga komponen yang sangat penting dalam meningkatkan status kesehatan bagi

masyarakat. Pengelolaan pelayanan dan asuhan keperawatan merupakan salah satu

fungsi rumah sakit yang merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan yang

bertujuan mempertahankan status kesehatan masyarakat seoptimal mungkin. Rumah

sakit sebagai salah satu tatanan pemberian asuhan keperawatan kepada masyarakat

yang harus mampu menyediakan berbagai jenis pelayanan kesehatan yang kompleks

dan berkualitas (Ilyas, 2007).

Perawat memiliki peran yang sangat penting dalam mencapai kualitas

pelayanan kesehatan terhadap pasien karena perawat merupakan ujung tombak dalam

pemberian pelayanan kesehatannya. Perawat berkewajiban dalam pemberian asuhan

keperawatan, untuk memberikan asuhan keperawatan ada beberapa metode yang

digunakan. Metode keperawatan merupakan suatu system yang diterapkan dalam

memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien untuk meningkatkan derajat

kesehatan dan tingkat kepuasan pasien. Metode keperawatan yang biasa digunakan di

Indonesia adalah metode primer, metode kasus, metode tim dan metode fungsional

(Sumijatun, 2010).

Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta menggunakan metode

keperawatan tim dimana tim pelayanan terdiri atas anggota tim yang berbeda dalam

pemberian asuhan keperawatan terhadap pasien (Nursalam, 2015). Menurut Suyanto

(2009), ketenagaan metode tim dalam pemberian asuhan keperawatan terdiri dari

kepala ruangan, ketua tim dan perawat pelaksanaan. Masing-masing tenaga memiliki

tanggung jawab yang berbada dalam pemberian asuhan keperawatan terhadap semua

pasien di satu ruangan.

Manajemen keperawatan merupakan suatu sistem proses pelaksanaan

pelayanan keperawatan melalui anggota staf keperawatan dalam pemberian asuhan

keperawatan kepada pasien. Prinsip-prinsip dalam manajemen keperawatan ada tiga

prinsip utama yaitu efektif dalam memilih alternatif kegiatan untuk mencapai tujuan

organisasi, efisiensi dalam pemanfaatan sumber daya manusia, dan wajar dalam

pengambilan keputusan manajerial. Penerapan manajemen keperawatan diperlukan

peran setiap orang yang terlibat di dalamnya untuk menyikapi posisi staf masing-

masing melalui fungsi manajemen (Muninjaya, 2011).

Page 7: GAMBARAN FUNGSI MANAJERIAL PADA PEMBERIAN …eprints.ums.ac.id/54508/15/NASKAH PUBLIKASI.pdfsponden perawat pelaksana yang bertugas di ruang rawat inap multazam dan abubakar. ... pelayanan

3

Menurut Siwanto (2009), fungsi manajemen akan mengarahkan perawat

dalam mencapai tujuan yang akan ditujukan dengan menerapkan proses keperawatan

yang terdiri pada empat elemen yaitu fungsi perencanaan (Planning), fungsi

pengorganisasian (Organizing), fungsi pengarahan (Actuating), dan fungsi

pengendalian (Controlling) yang merupakan siklus manajemen yang saling berkaitan

satu sama lain. Untuk penerapan manajemen keperawatan diruang rawat inap

memerlukan kepala ruang yang memenuhi standar sebagai manajerial. Kepala ruang

memiliki tanggung jawab dalam pemberian kesejahteraan fisik, emosional dan

kedudukan kepada perawat dengan pengelolaan pelayanan keperawatan di ruangan

dengan menggunakan proses manajemen keperawatan yaitu melalui fungsi-fungsi

manajemen tersebut. Sehingga perawat termotivasi senantiasa meningkatkan

kinerjanya dan koordinasi dengan tenaga kesehatan lainnya dalam pemberian asuhan

keperawatan yang berkualitas kepada pasien (Keliat, 2012).

Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta merupakan rumah sakit rujukan

tibe B. Rumah sakit merupakan salah satu unit usaha yang memberikan pelayanan

kesehatan terhadap pelangan. Dalam pekerjaan perawat perlu diaturkan. Kepala ruang

bertanggung jawab dalam menjalankan fungsi manajemen di ruang rawat inap, supaya

dapat mewujudkan keadilan dan displin dalam melaksanakan tugas perawat.

Manajemen rumah sakit merupakan hal yang sangat penting untuk menjaga

kinerja perawat dalam pemberian asuhan keperawatan terhadap pasien. Rumah sakit

yang baik didukung fungsi manajemen yang baik.

Berdasarkan uraian diatas fungsi manajemen keperawatan sebagai pengontrol

dalam pemberian asuhan keperawaran kepada pasien yang akan dilaksanakan oleh

kelapa ruang. Sehingga peneliti ingin meneliti fungsi manajemen keperawatan di

rumak sakit. Tujuan utama untuk menghasilkan “Gambaran Fungsi Manajerial Pada

Pemberian Asuhan Keperawatan Dengan Metode Tim di Rumah Sakit PKU

Muhammnadiyah Surakarta”

2 METODE PENELITIAN

Penelitian ini mengunakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode simple

descriptive. Menurut Nursalam (2008) dijelaskan bahwa penelitian kuantitatif adalah

bertujuan untuk memaparkan suatu kondisi secara umum variabel yang diteliti dan

menyajikan data sebenarnya yang di peroleh penelitian. Pada rancangan ini penelitian

tidak melakukan analisis penguji hipotesis, sehingga tidak diperlukan adanya

Page 8: GAMBARAN FUNGSI MANAJERIAL PADA PEMBERIAN …eprints.ums.ac.id/54508/15/NASKAH PUBLIKASI.pdfsponden perawat pelaksana yang bertugas di ruang rawat inap multazam dan abubakar. ... pelayanan

4

pembuktikan kebenaran hipotesis. Pendekatan dalam pengambilan data penelitian ini

adalah cross section dimana penelitian melakukan pengukuran atau pengamatan data

hanya satu kali pada satu saat (Hidayat, 2007).

Populasi penelitian ini adalah semua perawat yang bertugas di ruang rawat

inap Multazam dan Abubakar rumahsakit PKU Muhammadiyah Surakarta. Sampel

yang didapatkan sebanyak 42 responden dengan teknik pengambilan sampel

menggunakan teknik total sampling.

Penelitian ini menggunakan alat ukur kuesioner fungsi manajemen. Analisa

data menggunakan teknik central tendency

3 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Karakteristik responden

Table 4.1.KarakteristikResponden

Karakteristik Frekuensi % N

1. Umur

a. <30 tahun

b. 30-40 tahun

c. > 40 tahun

30

8

4

71

19

10

42

2. Jenis kelamin

a. Laki-laki

b. Perempuan

12

30

29

71

42

3. Pendidikan

a. DIII Keperawatan

b. S1 Keperawatan

36

6

86

14

42

4. Lama kerja

a. 1-5 tahun

b. 6-10 tahun

c. > 10 tahun

23

11

8

55

26

19

42

Dirtribusi menurut umur responden menunjukkan sebagian besar adalah

berumur kurang dari 30 tahun sebanyak 30 responden (71%), berumur 30-40 ta-

Page 9: GAMBARAN FUNGSI MANAJERIAL PADA PEMBERIAN …eprints.ums.ac.id/54508/15/NASKAH PUBLIKASI.pdfsponden perawat pelaksana yang bertugas di ruang rawat inap multazam dan abubakar. ... pelayanan

5

hun sebanyak 8 responden (19%) dan berumur lebih dari 40 tahun sebanyak 4 re-

sponden (10%).

Distribusi menurut jenis kelamin responden menunjukkan sebagian besar

adalah berjenis kelamin perempuan sebanyak 30 responden (71%) dan sisanya

laki-laki sebanyak 12 responden (29%).

Distribusi menurut pendidikan responden menunjukkan sebagian besar

berpendidikan DIII keperawatan sebanyak 36 responden (87%) dan S1 Keperawa-

tan sebanyak 6 responden (14%).

Distribusi menurut lama kerja responden menunjukkan sebagian besar

memiliki lama kerja 1-5 tahun sebanyak 23 responden (55%), selanjutnya 6-10 ta-

hun sebanyak 11 responden (26%) dan sisanya lebih dari 10 tahun sebanyak 8 re-

sponden (19%).

Tabel 4.5. Gambaran Fungsi Manajerial Keperawatan

Fungsional

managerial Min Max Mean Median SD Kategori Frek %

Planning 13 20 17,76 18 2,02

Kurang baik

Cukup baik

Baik

0

7

34

0

17

83

Total 42 100

Organization 10 20 15,95 16 2,24

Kurang baik

Cukup baik

Baik

0

19

23

0

45

55

Total 42 100

Actuating 11 20 16,28 16 2,19

Kurang baik

Cukup baik

Baik

0

19

23

0

45

55

Total 42 100

Controling 12 20 16,59 16 2,36

Kurang baik

Cukup baik

Baik

0

19

23

0

45

55

Total 42 100

Page 10: GAMBARAN FUNGSI MANAJERIAL PADA PEMBERIAN …eprints.ums.ac.id/54508/15/NASKAH PUBLIKASI.pdfsponden perawat pelaksana yang bertugas di ruang rawat inap multazam dan abubakar. ... pelayanan

6

Hasil analisis fungsi manajerial menunjukkan bahwa pada semua komponen

fungsi manajerial sebagian besar dalam kategori baik. Pada aspek planning diperoleh

skor terendah 13, tertinggi 20, rata-rata 17,76, median 18, dan standar deviasi 2,02.

Sedangkan berdasarkan kategori sebagian besar adalah baik yaitu sebanyak 35 re-

sponden (83%) dan cukup baik sebanyak 7 responden (17%).

Aspek organization diperoleh skor terendah 10, tertinggi 20, rata-rata 15,95,

median 16, dan standar deviasi 2,24. Sedangkan berdasarkan kategori sebagian besar

adalah baik yaitu sebanyak 23 responden (55%) dan cukup baik sebanyak 19 respond-

en (45%).

Aspek actuating diperoleh skor terendah 11, tertinggi 20, rata-rata 16,28, me-

dian 16, dan standar deviasi 2,19. Sedangkan berdasarkan kategori sebagian besar

adalah baik yaitu sebanyak 23 responden (55%) dan cukup baik sebanyak 19 respond-

en (45%).

Aspek controlling diperoleh skor terendah 12, tertinggi 20, rata-rata 16,59,

median 16, dan standar deviasi 2,36. Sedangkan berdasarkan kategori sebagian besar

adalah baik yaitu sebanyak 23 responden (55%) dan cukup baik sebanyak 19 respond-

en (45%).

3.2 PEMBAHASAN

3.2.1 Karakteristik responden

Karakteristik umur responden menunjukkan rata-rata usia responden adalah 29

tahun. Robbins & Judge (2008) mengungkapkan bahwa jika penelitian

memisahkan antara profesional dan nonprofesional, maka akan didapatkan bahwa

tingkat kinerja cenderung meningkat pada profesional dengan bertambahnya usia,

sedangkan pada nonprofesional kinerja menurun seiring dengan pertambahan usia.

Menurut penelitian Ismael (2009), usia berkaitan erat dengan tingkatkematangan

jiwa seorang perawat. Semakin bertambah usianya semakin meningkat

kemampuan teknis dalam melakukan tugas.

Karakteristik responden penelitian ditunjukkan sebagian besar responden

adalah perempuan. Jenis kelamin responden dalam penelitian dapat dinyatakan

bahwa lebih banyak perempuan dibandingkan laki-laki. Menurut sejarah awal

profesi keperawatan yang dimulai dari Florence Nightingale menyatakan bahwa

pekerjaannya didasari kasih sayang seorang ibu atau perempuan, maka sesuai

Page 11: GAMBARAN FUNGSI MANAJERIAL PADA PEMBERIAN …eprints.ums.ac.id/54508/15/NASKAH PUBLIKASI.pdfsponden perawat pelaksana yang bertugas di ruang rawat inap multazam dan abubakar. ... pelayanan

7

dengan hasil penelitiannya. Keadaan ini memungkinkan perempuan lebih baik

kinerjanya dibandingkan laki-laki (Ade, 2009). Asumsi umum menunjukkan

bahwa pekerjaan perawat identik dengan seorang perempuan sebagaimana

dikemukakan oleh Mua (2011) yang mengemukakan bahwa perawat adalah

pekerjaan yang identik dengan pekerjaan wanita. Karena tugas perawat

membutuhkan keramahan, ketelitian, kesabaran dan penuh kasih sayang dalam

menangani kesehatan kilen.

Seorang perawat harus memiliki sifat androgini, dimana perawat dapat

membuat keputusan mandiri tentang perawat yang memerlukan dasar tentang apa

yang diketahui perawat, dan juga dapat memutuskan bahwa dengan tujuan untuk

mencegah dekubitas, pasien perlu dibalik setiap dua jam sekali. Dalam

perkembagannya tugas-tugas keperawatan dalam hal medis seperti mendiagnosis

data, mengumpulkan data, dan tugas medis lainnya merupakan tugas utama yang

dilakukan oleh perawat. Dari tugas-tugas tersebut tidak ada perbedaan yang

menonjol dalam penugasan antara perawat laki-laki dan perawat perempuan.

Tugas-tugas tersebut adalah tugas secara umum, perawat laki-laki maupun

perempuan tidak membedakan pasien dalam perawatannya, karena tidak

mengandung unsur pribadi,

Karakteristik tingkat pendidikan responden menunjkkan sebagian besar

berpendidikan DIII Keperawatan. Notodmodjo (2007) mengungkap bahwa tingkat

pengetahuan seseorang cendung pada tingkat pendidikan jika dibandingkan

dengan orang yang memiliki pendidikan yang rendah dan melalui pendidikan

seseorang dapat meningkatkan kematangan intelektual sehingga dapat membuat

keputusan dalam bertindak. Tingkat pendidikan responden yang baik disebabkan

adanya faktor-faktor kebijakan pemerintah terhadap tingkat pendidikan perawat

khususnya di Indonesia serta kemudahan mendapatkan pendidikan keperawatan

khususnya di wilayah Jawa Tengah. Tingkat pendidikan perawat dengan rasio

akademik yang baik akan memudahkan dalam hal menerima serta

mengembangkan pengetahuan dan teknologi.

Mulyono, Hamzah dan Abdullah (2013) dalam penelitiannya menunjukkan

bahwa terdapat perbedaan kinerja perawat ditinjau dari tingkat pendidikan,

dimana perawat dengan pendidikan DIII dan tingkat pendidikan lebih tinggi

mempunyai efisiensi dan penampilan kerja yang lebih baik daripada perawat

dengan pendidikan SPK.

Page 12: GAMBARAN FUNGSI MANAJERIAL PADA PEMBERIAN …eprints.ums.ac.id/54508/15/NASKAH PUBLIKASI.pdfsponden perawat pelaksana yang bertugas di ruang rawat inap multazam dan abubakar. ... pelayanan

8

Karakteristik responden menunjukkan bahwa tingkat pendidikan responden

adalah baik. Pendidikan seorang perawat memberikan pengetahuan bukan saja

yang langsung dengan pelaksanaan tugas, tetapi juga landasan untuk

mengembangkan diri serta kemampuan memanfaatkan semua sarana yang ada di

sekitar kita untuk kelancaran tugas. Motivasi seorang peerawat dalam

melaksanakan tugas cenderung pada tingkat pendidikan yang tinggi karena telah

memiliki pengetahuan dan wawasan yang lebih luas dibandingkan dengan perawat

yang berpendidikan rendah.

Karakteristik responden menurut lama kerja sebagian besar kurang 1-5 tahun.

Masa kerja perawat merupakan lama kerja seorang perawat yang bekerja dirumah

sakit dari mulai awal bekerja sampai usia pensiun. Lama kerja seorang perawat

berhubungan dengan pengalaman kerjanya. Semakin lamanya bekerja perawat

semakin banyak pengalama yang berkaitan dengan bidangnya masing-masing

(Ismani, 2007). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa masa kerja perawat

berhubungan dengan kemampuan perawat dalam melaksanakan tugasnya.

Penelitian Fisella (2013) melakukan penelitian hubungan karakteristik individu

dengan kinerja perawat. Pada penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa

terdapat ada hubungan lama kerja dengan kinerja perawat dimana semakin lama

kerja perawat maka semakin baik kinerjanya.

3.2.2 Gambaran fungsi manajerial keperawatan

Hasil analisis fungsi perencanaan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah

Surakarta menunjukan bahwa sebagian besar berada dalam kategori baik sebanyak

83%. Dalam hal fungsi perencanaan didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

fungsi perecanaan adalah tingkat pendidikan dan lama kerja kepala ruang. Semua

kepala ruang di Rumah Sakit PKU Muhammdiyah Surakarta berpendidikan S1

Keperawatan dan lama kerja lebih dari 5 tahun. Kebijakan seorang perawat dalam

melaksanakan perencanaan mendasarkan dari tingkan pendidikannya, dimana

seorang perawat yang berpendidikan tinggi telah memiliki pengetahuan dan

wawasan yang lebih luas dan melalui pendidikan perawat dapat meningkatkan

kematang intelektual sehingga dapat membuat keputusan dalam bertindak

(Natoatmojo, 2008).

Lama kerja perawat tentu telah memiliki berbagai pengalaman, kepala ruang

yang banyak pengalaman akan lebih memahami situasi dan kondisi yang terjadi

Page 13: GAMBARAN FUNGSI MANAJERIAL PADA PEMBERIAN …eprints.ums.ac.id/54508/15/NASKAH PUBLIKASI.pdfsponden perawat pelaksana yang bertugas di ruang rawat inap multazam dan abubakar. ... pelayanan

9

pada ruangan yang dipimpinnya. Perencanaan berupa mengatur penugasan,

menentukan tujuan organisaian, dan merencanakan kegiatan. Dengan perencanaan

yang baik kepala ruang dan staff akan mengetahui dengan jelas tentang tujuan

organisasi, mengetahui jenis dan kegiatan yang harus dilaksanakan untuk

mencapai tujuan.

Penelitian ini sesuai dengan pendapat Putra dan Subekti (2010) didapatkan

hasil ada pengaruh pelaksanaan fungsi manajerial kepala ruangan dengan terhadap

kinerja tim. Semakin tinggi pelaksanaan fungsi perencanaan yang dilakukan oleh

kepala ruang maka semakin baik pula kinerja suatu tim. Sehingga perlu dilakukan

peningkatan kemampuan fungsi perencanaan kepala ruang melalui pelatihan

perencanaan strategi dan pengembangan konsep manajerial.

Pada fungsi pengorganisasian, fungsi pengarahan, dan fungsi pengawasan di

Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta didapatkan hasil analisis yang sama

sebanyak 55% yang menyatakan berada dalam kategori baik. Kepala ruang

bertanggung jawab secara langsung memastikan kegiatan dalam organisasi seperti

merumuskan metode yang digunakan, mendeligasi tugas dengan adil,

memperhatikan kebutuhan sumber daya manusia, dan mengevaluasi kegiatan yang

dilakukan. Menurut perawatan pelaksana sebanyak 23 responden menyatakan

bahwa kepala ruang sudah melaksanakan tanggung jawab dengan baik. Dengan

tanggung jawab kepala ruang baik merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi kinerja perawat dan berdampak pada kualitas pelayanan

keperawatan, kinerja perawat baik didukung manajemen yang baik. Hal ini sesuai

dengan penelitian Parmin (2009) didapatkan ada hubungan pelaksaan fungsi

manajemen kepala ruang dengan motivasi perawat pelaksanan di ruang rawat

inap. Fungsi manajemen kepala ruang yang paling berhubungan dengan motivasi

perawat adalah fungsi pengarahan dan pengawasan, perawat motivasinya tinggi

dalam melaksanankan tugas cenderung kinerja perawat dalam pemberian

pelayanan juga baik (Mudayana, 2010)

Sedangkan sebagian perawat pelaksana sebanyak 19 responden menyatakan

fungsi pengorganisasian, fungsi pengarahan, dan fungsi pengawasa berada dalam

kategori cukup baik sebanyak 45%. Menurut persepsi perawat pelaksana

mengenai tanggung jawab kepala ruang dalam melaksanakan proses manajemen

ada sebagian yang tidak selalu dilakukan. Pada fungsi pengorganisasian dalam

Page 14: GAMBARAN FUNGSI MANAJERIAL PADA PEMBERIAN …eprints.ums.ac.id/54508/15/NASKAH PUBLIKASI.pdfsponden perawat pelaksana yang bertugas di ruang rawat inap multazam dan abubakar. ... pelayanan

10

pengaturan shif berdasari dari tingkat kertergantungan pasien dan jumlah perawat

di ruang sesuai dengan beban kerja perawat sering dilakukan oleh kepala ruang

dapat dinyatakan cukup baik dalam melaksanakan fungsi pengorganosaian. Hal ini

sejalan dengan penelitian terdahulu oleh Warsito (2007) yang menunjukan bahwa

sebagian perawat pelaksana menyatakan fungsi pengorganisasian kepala ruang

adalah cukup baik sebanyak 55,8%. Kemampuan manajerial dalam fungsi

pengorganisasian supervisi klinik diharapkan dapat meningkatkan kualitas dari

pelaksanaan asuhan keperawatan (Suarli & Bahtiar, 2010)

Pada fungsi pengarahan terkait dengan per dan post konferen dari kepala

ruang untuk menjelaskan pekerjaan dan mengevaluasi pekerjaan yang dilakukan

kepala ruang sering melakukan. Adapun pada fungsi pengawasan dalam

melaksanakan diskusi bersama untuk memecahkan masalah dan mengevaluasi

mutu asuhan keperawatan di ruangan kepala ruang sering dilakukan. Karena jika

kepala ruang ada rapat atau sibuk maka tidak dilakukan, tetapi jarang sekali

tanggung jawabnya tidak dilakukan. Hal ini sebagai disimpulkan pada penelitian

terdahulu oleh Afrizal (2016) menunjukan bahwa mayoritas perawat menyatakan

fungsi pengarahan dan fungsi pengawasan kepala ruang sudah baik, dimana

kepala ruang selalu melaksanakan fungsi manajemen di ruang rawat inap dan

sangat menekan pada tanggung jawab sendiri

Menurut Marquis dan Huston (2012), pengawasan yang efektif akan

meningkatkan kepuasan kerja, motivasi, inovasi dan hasil yang berkualitas.

Dengan pengawasan memungkinkan rencana yang telah dilaksanakan oleh sumber

daya secara efektifdan efisien sesuai dengan standar yang ditetapkan. Pengawasan

yang sistematis akan berdampak pada pelaksanaan asuhan keperawatan yang

sesuai standar, sehingga pelayanan yang diberikan lebih efektif dan efisien.

Sedangkan menurut penelitian Mutaqin (2014) bahwa dengan pengawasan yang

efektif akan memberikan hasil kerja yang berkuallitas. Dengan pengawasan yang

baik akan memungkinkan rencana yang telah dibuat berjalan secara efektif dan

efisien.

Pada penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas responden berpendapat

bahwa kepala ruangan sudah menjalankan fungsi dengan baik. Kepala ruang

bertanggung jawab secara langsung memastikan kegiatan dalam organisasi.

Dalam institut layanan keperawatan, para manajer bertugas untuk memastikan

bahwa keseluruhan tujuan yang telah ditetapkan oleh keperawatan dapat

Page 15: GAMBARAN FUNGSI MANAJERIAL PADA PEMBERIAN …eprints.ums.ac.id/54508/15/NASKAH PUBLIKASI.pdfsponden perawat pelaksana yang bertugas di ruang rawat inap multazam dan abubakar. ... pelayanan

11

diwujudkan melalui rangkaian kegiatan manajemen, baik yang bersifat fungsional

maupun operasional. Untuk dapat mengimplementasikan kegiatan manajemen

tersebut sesuai dengan fungsinya masingmasing, diperlukan beberapa keahlian

manajemen yang diperlukan oleh manajer keperawatan yang terlibat dalam

kegiatan keperawatan (Simamora, 2012).

Manfaat pada penelitian ini adalah untuk memperbaiki pada beberapa fungsi

manajemen Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta dengan semakin baik.

Rumah sakit yang baik didukung manajemen yang baik.

4 PENUTUP

4.1 Kesimpulan

a. Karakteristik perawat di Bangsal Ruang rawat inap Multazam dan Abu Bakar

RS PKU Muhammadiyah Surakarta adalah berumur 23-30 tahun, berjenis

kelamin perempuan, berpendidikan DIII Keperawatan, dan memiliki lama

kerja 1-5 tahun.

b. Gambaran fungsi manajerial dengan metode tim sebagian besar berada dalam

kategori baik

4.2 Saran

4.2.1 Bagi Manajemen Rumah Sakit

Manajemen rumah sakit hendaknya lebih memperhatikan faktor-faktor yang

berhubungan dengan kinerja perawat, misalnya faktor motivasi, pengetahuan, dan

sikap. Langkah-langkah yang dapat dilakukan antara lain dengan memperhatikan

beban kerja, insentif, serta meningkatkan pengetahuan dan skil perawat dengan

menyertakannya dalam seminar, workshop, dan pelatihan tentang penatalaksanaan

oral hygiene.

4.2.2 Bagi Pendidikan Keperawatan

Pendidikan keperawatan hendaknya membekali mahasiswanya dengan sikap

pengetahuan dan ketrampilannya tentang penatalaksanan oral hygiene, sehingga

ketika nantinya telah bekerja di rumah sakit, mahasiswa dapat melaksanakan tugasnya

dengan baik.

Page 16: GAMBARAN FUNGSI MANAJERIAL PADA PEMBERIAN …eprints.ums.ac.id/54508/15/NASKAH PUBLIKASI.pdfsponden perawat pelaksana yang bertugas di ruang rawat inap multazam dan abubakar. ... pelayanan

12

4.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya dapat meningkatkan hasil penelitian dengan menampilkan

faktor-faktor apakah yang berhubungan dengan fungsi manajerial perawat serta

menambahkan obyek penelitian sehingga hasil penelitian dapat menggambarkan

fungsi manajerial perawat dari berbagai rumah sakit di Surakarta.

DAFTAR PUSTAKA

Ade, IZN. 2009. Pengaruh Karakteristik Individu dan Psikologis terhadap Kinerja Perawat

dalam Kelengkapan Rekam Medis di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Dr.

Pirngadi Medan. Jurnal Penelitian. Medan: Program pasca Sarjana USU.

Afrizal (2011). Analisis Fungsi Kepala Ruang Menurut PrespektifStaf Keperawatab di RSJD

Surakarta. Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Hidayat, A.Aziz Alimul. 2007. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Selemba

Medika.

Ilyas, Y. (2007). Perencanaan SDM Rumah Sakit, teori, metoda, dan formula. Depok:

Fakultas Kesehatan Masyarakat UI.

Ismael. 2009. Hubungan Karakteristik Perawat Terhadap Penatalaksanaan Klien Prilaku

Bunuh Diri di RSJ.Prof. Dr. Hb. Sa’anin Padang Tahun 2009. Sumatera Barat :

Program Studi DIII Keperawatan Stikes Perintis Bukittinggi

Ismani, T. 2007. Harapan Pasien dalam Kepuasan Perilaku Caring Perawat di RSUD Deli

Serdang Lubukpakam. Jurnal Keperawatan. Medan: Departeman Keperawatan dan

Medikal Bedah Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Keliat, BA., Akemat, (2012), Model praktik keperawatan profesional jiwa, EGC, Jakarta.

Marquis, Bessie L., Huston, Carol J., and Propst, Joan. (2012). Leadership roles

and management functions in nursing. Journal of Nursing Staff

Development: Vol. 8 issue 6ppg 284-287

Mua EL. 2011. Pengaruh pelatihan supervisi keperawatan terhadap kepuasan kerja dan

kinerja perawat pelaksana. Jakarta: UI

Page 17: GAMBARAN FUNGSI MANAJERIAL PADA PEMBERIAN …eprints.ums.ac.id/54508/15/NASKAH PUBLIKASI.pdfsponden perawat pelaksana yang bertugas di ruang rawat inap multazam dan abubakar. ... pelayanan

13

Mulyono H. M., Hamzah A., dan Abdullah A.Z. 2013. Faktor Yang Berpengaruh Terhadap

Kinerja Perawat Di Rumah Sakit Tingkat III 16.06.01 Ambon.

http://ejournal.unsrat.ac.id/ index.php /jkp/article/view diakses 12 Mei 2015

Notoatmojo, S. (2007). Pendidikan Dan Prilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan .Jakarta:

Salemba Medika.

Nursalam. 2015. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional

Edisi 5. Jakarta: Salemba Medika.

Parmin. (2009). Hubungan pelaksanaan fungsi manajerial kepala ruangan

dengan motivasi perawat pelaksana. Jakarta: UI

Putra, K. R., & Subekti, I. (2010). Pengaruh Pelaksanaan Fungsi Manajerial Kepala Ruang

Dalam Metode Penugasan Tim Terhadap Kinerja Ketua Tim Di RSU Dr Saiful Aa-

war Malang. Jurnal Keperawatan.

Robbins, S.P. & Judge, T.A. 2008. Perilaku Organisasi. Jakarta : Salemba

Simamora, (2012). Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Jakarta: EGC.

Simanjuntak, E. 2011. Pengaruh Kemampuan Supervisi Kepala Ruangan terhadap Kinerja

Perawat Pelaksana. Medan: USU.

Siswanto, H.B. (2009). Pengantar manajemen. Jakarta: Bumi Aksara

Siswana, Erwin & Woferst. (2009). Hubungan Peran Supervisi Kepala Ruangan Dengan

Kinerja Perawat Pelaksana di Rumah Sakit Umum Daerah Petala Bumi.

Suarli & Bahtiar, (2009), Manajemen Keperawatan Dengan Pendekatan Praktis.

Jakarta, Erlangga

Sumijatun. (2010). Konsep Dasar Menuju Keperawatan Profesional. Jakarta : CV. Trans Info

Media.

Suyanto. (2009). Mengenal kepemimpinan dan manajemen keperawatan di rumah sakit.

Yogyakarta: Mitra.

Warsito, B. E. (2007). Pengaruh persepsi perawat pelaksana tentang fungsi manajerial

kepala ruang terhadap pelaksanaan manajemen asuhan keperawatan di ruang

rawat inap RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang(Doctoral dissertation, pro-

gram Pascasarjana Universitas Diponegoro).

Page 18: GAMBARAN FUNGSI MANAJERIAL PADA PEMBERIAN …eprints.ums.ac.id/54508/15/NASKAH PUBLIKASI.pdfsponden perawat pelaksana yang bertugas di ruang rawat inap multazam dan abubakar. ... pelayanan

14

*Roseedah Hayeebaka: Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta Jln. A. Yani

Tromol Pos 1 Kartasura

**Arum Pratiwi, S.Kp., M.Kes.: Dosen Universitas Muhammadiyah Surakarta Jln. A. Yani

Tromol pos 1 Kartasura