gambar virus setelah diperbesar beserta penjelasannya
TRANSCRIPT
Gambar Virus setelah diperbesar beserta penjelasannya
1. Swine Flu Virus / Virus Flu Babi
Apa itu Flu Babi / swine flu ? Ciri-ciri dan gejala flu babi itu yang bagaimana, bagaimana
pencegahan dan pengobatannya ? Flu Babi di Indonesia penyebaran / penularannya dimana aja?
Artikel beribut ini menguraikan secara lengkap (atau hampir lengkap) segala aspek tentang flu
babi / swine influenza.
Swine influenza (disebut juga swine flu, hog flu, atau pig flu dan di indonesia disebut flu babi)
adalah infeksi yangdisebabkan oleh salah satu atau beberapa jenis swine influenza virus / SIV.
Swine influenza virus (SIV) asalnya menyebabkan penyakit pada binatang babi. Sejak thn 2009
SIV ini mulai bikin panik dengan merebaknya flu babi yang juga merebak dan mematikan
manusia di Meksiko. SIV ini meliputi virus influenza C dan subtyoe influenza A yang dikenal
dengan kode virus H1N1, H1N2, H3N1, H3N2, and H2N3 dan yang terpenting adalah virus
H1N1.
Gejala Flu Babi
Dikenal 2 gejala utama flu babi : tiba2 panas tinggi 38°C atau lebih dan tiba2 batuk.
2. E-coli
Escherichia coli, atau biasa disingkat E. coli, adalah salah satu jenis spesies utama bakteri gram
negatif. Pada umumnya, bakteri yang ditemukan oleh Theodor Escherich ini dapat ditemukan
dalam usus besar manusia. Kebanyakan E. Coli tidak berbahaya, tetapi beberapa, seperti E. Coli
tipe O157:H7, dapat mengakibatkan keracunan makanan yang serius pada manusia. E. Coli yang
tidak berbahaya dapat menguntungkan manusia dengan memproduksi vitamin K2, atau dengan
mencegah baketi lain di dalam usus.
E. coli banyak digunakan dalam teknologi rekayasa genetika. Biasa digunakan sebagai vektor
untuk menyisipkan gen-gen tertentu yang diinginkan untuk dikembangkan. E. coli dipilih karena
pertumbuhannya sangat cepat dan mudah dalam penanganannya
3. Smallpox Virus / Variola
Variola atau cacar adalah penyakit menular pada manusia yang disebabkan oleh virus Variola
major atau Variola minor.Penyakit ini dikenal dengan nama Latinnya, Variola atau Variola vera,
yang berasal dari kata Latin varius, yang berarti "berbintik", atau varus yang artinya "jerawat".
Variola muncul pada pembuluh darah kecil di kulit serta di mulut dan kerongkongan. Di kulit,
penyakit ini menyebabkan ruam, dan kemudian luka berisi cairan. V. major menyebabkan
penyakit yang lebih serius dengan tingkat kematian 30–35%. V. minor menyebabkan penyakit
yang lebih ringan (dikenal juga dengan alastrim, cottonpox, milkpox, whitepox, dan Cuban itch)
yang menyebabkan kematian pada 1% penderitanya. Akibat jangka panjang infeksi V. major
adalah bekas luka, umumnya di wajah, yang terjadi pada 65–85% penderita.
4. SARS
Sindrom Pernapasan Akut Berat (bahasa Inggris: Severe Acute Respiratory Syndrome, SARS)
adalah sebuah jenis penyakit pneumonia. SARS pertama kali muncul pada November 2002 di
Provinsi Guangdong, Tiongkok. SARS sekarang dipercayai disebabkan oleh virus SARS. Sekitar
10% dari penderita SARS meninggal dunia.
Setelah Tiongkok membungkam berita wabah SARS baik internal maupun internasional, SARS
menyebar sangat cepat, mencapai negeri tetangga Hong Kong dan Vietnam pada akhir Februari
2003, kemudian ke negara lain via wisatawan internasional. Kasus terakhir dari epidemi ini
terjadi pada Juni 2003. Dalam wabah itu, 8.069 kasus muncul yang menewaskan 775 orang.
Ada spekulasi bahwa SARS adalah penyakit buatan manusia.
5. HIV Virus
5. HIV
Istilah HIV telah digunakan sejak 1986 (Coffin et al., 1986) sebagai nama untuk retrovirus yang
diusulkan pertama kali sebagai penyebab AIDS oleh Luc Montagnier dari Perancis, yang
awalnya menamakannya LAV (lymphadenopathy-associated virus) (Barre-Sinoussi et al., 1983)
dan oleh Robert Gallo dari Amerika Serikat, yang awalnya menamakannya HTLV-III (human T
lymphotropic virus type III) (Popovic et al., 1984).
HIV adalah anggota dari genus lentivirus, bagian dari keluarga retroviridae yang ditandai dengan
periode latensi yang panjang dan sebuah sampul lipid dari sel-host awal yang mengelilingi
sebuah pusat protein/RNA. Dua spesies HIV menginfeksi manusia: HIV-1 dan HIV-2. HIV-1
adalah yang lebih "virulent" dan lebih mudah menular, dan merupakan sumber dari kebanyakan
infeksi HIV di seluruh dunia; HIV-2 kebanyakan masih terkurung di Afrika barat (Reeves and
Doms, 2002). Kedua spesies berawal di Afrika barat dan tengah, melompat dari primata ke
manusia dalam sebuah proses yang dikenal sebagai zoonosis.
HIV menular melalui hubungan kelamin dan hubungan seks oral, atau melalui anus, transfusi
darah, penggunaan bersama jarum terkontaminasi melalui injeksi obat dan dalam perawatan
kesehatan, dan antara ibu dan bayinya selama masa hamil, kelahiran dan masa menyusui.
UNAIDS transmission. Penggunaan pelindung fisik seperti kondom latex dianjurkan untuk
mengurangi penularan HIV melalui seks. Belakangan ini, diusulkan bahwa penyunatan dapat
mengurangi risiko penyebaran virus HIV [3], tetapi banyak ahli percaya bahwa hal ini masih
terlalu awal untuk merekomendasikan penyunatan lelaki dalam rangka mencegah HIV [4].
Pada akhir tahun 2004 diperkirakan antara 36 hingga 44 juta orang yang hidup dengan HIV, 25
juta di antaranya adalah penduduk sub-Sahara Afrika. Perkiraan jumlah orang yang terinfeksi
HIV di seluruh dunia pada tahun 2004 adalah antara 4,3 juta hingga 6,4 juta orang. (AIDS
epidemic update December 2004).
Wabah ini tidak merata di wilayah-wilayan tertentu karena ada negara-negara yang lebih
menderita daripada yang lainnya. Bahkan pada tingkatan negara pun ada perbedaan tingkatan
infeksinya pada daerah-daerah yang berlainan. Jumlah orang yang hidup dengan HIV terus
meningkat di semua bagian dunia, meskipun telah dilakukan berbagai langkah pencegahan yang
ketat.
Sub-Sahara Afrika tetap merupakan daerah yang paling parah terkena HIV di antara kaum
perempuan hamil pada usia 15-24 tahun di sejumlah negara di sana. Ini diduga disebabkan oleh
banyaknya penyakit kelamin, praktek menoreh tubuh, transfusi darah, dan buruknya tingkat
kesehatan dan gizi di sana (Bentwich et al., 1995). Pada tahun 2000, WHO memperkirakan
bahwa 25% unit darah yang ditransfusikan di Afrika tidak dites untuk HIV, dan bahwa 10%
infeksi HIV di benua itu terjadi lewat darah.
Di Asia, wabah HIV terutama disebabkan oleh para pengguna obat bius lewat jarum suntik,
hubungan seks baik antarpria maupun dengan pekerja seks komersial, dan pelanggannya, serta
pasangan seks mereka. Pencegahannya masih kurang memadai.