gagal jantung kongestif dan hipertensi

18
GAGAL JANTUNG KONGESTIF DAN HIPERTENSI DISUSUN OLEH : 1. MUKHAROM ( 108114010 ) 2. NURUL KHASANAH ( 108114011 ) 3. SITI KARINA ( 108114012 ) 4. NOVIEKA DWI MAHESA.R ( 108114013 ) 5. LUTFI TRI KHUSNIYATI ( 108114014 ) PRODI S1 KEPERAWATAN

Upload: sulistia-rini

Post on 16-Apr-2017

216 views

Category:

Education


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: GAGAL JANTUNG KONGESTIF DAN HIPERTENSI

GAGAL JANTUNG KONGESTIF

DAN HIPERTENSI

DISUSUN OLEH :

1. MUKHAROM ( 108114010 )2. NURUL KHASANAH ( 108114011 )3. SITI KARINA ( 108114012 )4. NOVIEKA DWI MAHESA.R ( 108114013 )

5. LUTFI TRI KHUSNIYATI ( 108114014 )

PRODI S1 KEPERAWATANSTIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP

2015/2016

Page 2: GAGAL JANTUNG KONGESTIF DAN HIPERTENSI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wata’ala atas segala anugerah dan kenikmatan yang diberikan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Asuhan Keperawatan Kardiovaskuler dengan membahas Gagal Jantung Kongestif dan Hipertensi. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Asuhan Keperawatan Kardiovaskuler Program Study S1 Keperawatan Stikes Al-irsyad Al-islamiyyah Cilacap.

Kami menyadari bahwa di dalam penyusunan tugas ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun kami menyadari pula bahwa kelancaran dalam penyusunan tugas ini tidak lain berkat rahmat dari Allah Subhanahu wata’ala. Kemudian bantuan, dorongan dan bimbingan rekan–rekan juga memudahkan kami sehingga kendala–kendala yang dihadapi dapat teratasi dengan baik. Untuk itu, kami ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada rekan-rekan dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini.

Selanjutnya, kami merasa dalam penyusunan makalah ini, masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi yang tersaji mengingat keterbatasan kemampuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan penyusunan makalah ini.

Akhirnya, kami berharap semoga Allah Subhanahu wata’ala memberikan imbalan yang setimpal pada semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan dan bimbingan kepada kami. Amiin ya Rabbal ‘alamin.

ii

Page 3: GAGAL JANTUNG KONGESTIF DAN HIPERTENSI

Cilacap,23 November 2015

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................................1

A.Latar Belakang......................................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...............................................................................................................................1

C. Tujuan..................................................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................................................2

A. Pengertian Gagal jantung kongestif ( CHF ).....................................................................................2

B. Etiologi gagal jantung kongestif.......................................................................................................2

C. Patofisiologi Gagal Jantung Kongestif..............................................................................................3

D. Pemeriksaan Diagnostik...................................................................................................................4

E. Penatalaksanaan Gagal Jantung Kongestif.......................................................................................4

F. Pencegahan Gagal Jantung Kongestif..............................................................................................5

G. Pengertian Hipertensi......................................................................................................................5

H. Etiologi Hipertensi...........................................................................................................................5

I. Patofisiologi Hipertensi....................................................................................................................6

J. Pemeriksaan penunjang..................................................................................................................6

K. Penatalaksanaan Hipertensi............................................................................................................7

L. Pencegahan Hipertensi....................................................................................................................7

BAB III PENUTUP.........................................................................................................................................8

A. KESIMPULAN.......................................................................................................................................8

B. SARAN.................................................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................................9

iii

Page 4: GAGAL JANTUNG KONGESTIF DAN HIPERTENSI

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Saat ini, congestive heart failure (CHF) atau yang biasa disebut gagal jantung kongestif

merupakan satu-satunya penyakit kardiovaskuler yang insiden dan angka kejadiannya

(prevalensinya) terus meningkat. Risiko kematian akibat gagal jantung berkisar antara 5-10%

pertahun pada kasus gagal jantung ringan, yang akan meningkat menjadi 30-40% pada gagal

jantung berat.

CHF adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah keseluruh tubuh

(Ebbersole, Hess, 1998). Risiko CHF akan meningkat pada orang lanjut usia (lansia) karena

penurunan fungsi ventrikel akibat proses penuaan.

Penyakit darah tinggi yang lebih dikenal sebagai hipertensi merupakan penyakit yang

mendapat perhatian dari semua kalangan masyarakat. Penyakit hipertensi menimbulkan angka

morbiditas (kesakitan) dan mortalitasnya (kematian) yang tinggi.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tenyata prevalensi (angka kejadian)

hipertensi meningkat dengan bertambahnya usia. Dari berbagai penelitian epidemiologis yang

dilakukan di Indonesia menunjukan 1,8-28,6% penduduk yang berusia diatas 20 tahun adalah

penderita hipertensi.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Gagal Jantung Kongestif dan Hipertensi ?

2. Apa saja penyebab Gagal Jantung Kongestif dan Hipertensi ?

3. Bagaimana Patofisiologi Gagal Jantung Kongestif dan Hipertensi ?

4. Bagaimana pengobatan dan pencegahan Gagal Jantung Kongestif dan Hipertensi ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui Pengertian Gagal Jantung Kongestif dan Hipertensi

2. Untuk mengetahui Penyebab Gagal Jantung Kongestif dan Hipertensi

1

Page 5: GAGAL JANTUNG KONGESTIF DAN HIPERTENSI

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Gagal jantung kongestif ( CHF )

Gagal jantung Kongestif adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah

dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jaringan terhadap oksigen dan

nutrien dikarenakan adanya kelainan fungsi jantung yang berakibat jantung gagal

memompa darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan dan atau

kemampuannya hanya ada kalau disertai peninggian tekanan pengisian ventrikel kiri

(Smeltzer & Bare, 2001)

B. Etiologi gagal jantung kongestif

a. Kelainan otot jantung

Gagal jantung sering terjadi pada penderita kelainan otot jantung, disebabkan

menurunnya kontraktilitas jantung. Kondisi yang mendasari penyebab kelainan fungsi

otot jantung mencakup ateroslerosis koroner, hipertensi arterial dan penyakit

degeneratif atau inflamasi

b. Aterosklerosis koroner

Mengakibatkan disfungsi miokardium karena terganggunya aliran darah ke otot

jantung. Terjadi hipoksia dan asidosis (akibat penumpukan asam laktat). Infark

miokardium (kematian sel jantung) biasanya mendahului terjadinya gagal jantung.

Peradangan dan penyakit miokardium degeneratif berhubungan dengan gagal jantung

karena kondisi yang secara langsung merusak serabut jantung menyebabkan

kontraktilitas menurun.

c. Hipertensi Sistemik atau pulmunal

(peningkatan after load) meningkatkan beban kerja jantung dan pada gilirannya

mengakibatkan hipertrofi serabut otot jantung.

d. Peradangan dan penyakit myocardium degenerative

berhubungan dengan gagal jantung karena kondisi ini secara langsung merusak serabut

jantung, menyebabkan kontraktilitas menurun.

2

Page 6: GAGAL JANTUNG KONGESTIF DAN HIPERTENSI

e. Penyakit jantung lain

Penyakit jantung yang sebenarnya tidak mempengaruhi jantung secara langsung,

seperti: gangguan aliran darah melalui jantung (ex: stenosiskatup semiluner), ketidak

mampuan jantung mengisi darah (ex: tamponade perikardium, perikarditaskonstriktif,

stenosis katup AV), pengosongan jantung abnormal (ex: insufisiensi katup AV),

peningkatan mendadak afterload karena meningkatnya

tekanan darah sistemik (hipertensi”maligna” menyebabkan gagal jantung meski tidak

ada hipertropi miokardial)

f. Faktor sistemik

Terdapat sejumlah besar factor yang berperan dalam perkembangan dan beratnya

gagal jantung. Meningkatnya laju metabolisme (missal : demam, tirotoksikosis).

Hipoksia dan anemi juga dapat menurunkan suplai oksigen ke jantung. Asidosis

respiratorik atau metabolic dan abnormalita elektronik dapat menurunkan

kontraktilitas jantung.

C. Patofisiologi Gagal Jantung Kongestif

Jantung yang normal dapat berespon terhadap peningkatan kebutuhan metabolisme

dengan menggunakan mekanisme kompensasi yang bervariasi untuk mempertahankan

kardiak output, yaitu meliputi :

a. Respon system saraf simpatis terhadap barroreseptor atau kemoreseptor

b. Pengencangan dan pelebaran otot jantung untuk menyesuaikan terhadap

peningkatan volume

c. Vaskontriksi arterirenal dan aktivasi system rennin angiotensin

d. Respon terhadap serum sodium dan regulasi ADH dan reabsorbsi terhadap cairan

Kegagalan mekanisme kompensasi dapat dipercepat oleh adanya volume darah

sirkulasi yang dipompakan untuk melawan peningkatan resistensi vaskuler oleh

pengencangan jantung. Kecepatan jantung memperpendek waktu pengisian ventrikel dari

arteri coronaria. Menurunnya COP dan menyebabkan oksigenasi yang tidak adekuat ke

miokardium. Peningkatan dinding akibat dilatasi menyebabkan peningkatan tuntutan

3

Page 7: GAGAL JANTUNG KONGESTIF DAN HIPERTENSI

oksigen dan pembesaran jantung (hipertrophi) terutama pada jantung iskemik atau

kerusakan yang menyebabkan kegagalan mekanisme pemompaan.

D. Pemeriksaan Diagnostik

a. EKG : untuk mengetahui adanya tachicardi, hipertrofi bilik jantung dan iskemi (jika

disebabkan AMI), Ekokardiogram

b. Sonogram : Dapat menunjukkan dimensi pembesaran bilik, perubahan dalam

fungsi/struktur katub atau penurunan kontraktilitas ventricular.

c. Skan jantung : Tindakan penyuntikan fraksi dan memperkirakan pergerakan dinding.

d. Kateterisasi jantung : Tekanan abnormal merupakan indikasi dan membantu

membedakan gagal jantung sisi kanan dan sisi kiri, dan stenosi katup atau insufisiensi.

Juga mengkaji potensi arteri koroner. Zat kontras disuntikkan kedalam ventrikel

menunjukkan ukuran bnormal dan ejeksi fraksi/perubahan kontrktilitas.

e. Rontgen dada

Dapat menunjukkan pembesaran jantung, bayangan mencerminkan dilatasi

atau hipertropi bilik, atau perubahan dalam pembuluh darah abnormal.

E. Penatalaksanaan Gagal Jantung Kongestif

a. Terapi Non Farmakologis

- istirahat untuk mengurangi beban kerja jantung

- Oksigenasi

- Dukungan diit : pembatasan natrium untuk mencegah, mengontol atau

menghilangkan edema

b. Terapi Farmakologis :

- Glikosida jantung

- Digitalis, meningkatkan kekuatan kontraksi otot jantung dan memperlambat

frekuensi jantung.Efek yang dihasillkan adalah peningkatan curah jantung,

penurunan tekanan vena dan volume darah dan peningkatan diurisi dan mengurangi

edema.

c. Terapi diuretic, diberikan untuk memacu ekskresi natrium dan air melalui ginjal.

Penggunaan harus hati-hati karena efek samping hiponatremia dan hipokalemia.

4

Page 8: GAGAL JANTUNG KONGESTIF DAN HIPERTENSI

d. Terapi vasodilator, obat-obat fasoaktif digunakan untuk mengurangi impadasi tekanan

terhadap penyemburan darah oleh ventrikel. Obat ini memperbaiki pengosongan

ventrikel dan peningkatan kapasitas vena sehingga tekanan pengisian ventrikel kiri

dapat diturunkan

F. Pencegahan Gagal Jantung Kongestif

a. Berhenti merokok sedini mungkin

b. Menjaga tekanan darah yang sehat dan diet seimbang

c. Kelola stress dan berolahraga secara rutin

d. Hindari makanan dan minuman manis yang berlebih

e. Membatasi asupan kolesterol yang anda konsumsi

G. Pengertian Hipertensi

Hipertensi adalah peningkatan abnormal pada tekanan sistolik 140 mmHg atau

lebih dan tekanan diastolic 120 mmHg (Sharon, L.Rogen, 1996).

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHG dan tekanan

darah diastolic lebih dari 90 mmHG (Luckman Sorensen,1996).

Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah sistolik 140

mmHg atau lebih dan tekanan darah diastolic 90 mmHg atau lebih. (Barbara Hearrison

1997).

H. Etiologi Hipertensi

Pada umunya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik. Hipertensi

terjadi sebagai respon peningkatan cardiac output atau peningkatan tekanan perifer.

Namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi:

a. Genetik: Respon neurologi terhadap stress atau kelainan eksresi atau transport Na.

b. Obesitas: terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkan tekanan

darah meningkat.

c. Stress Lingkungan.

d. Hilangnya Elastisitas jaringan and arterisklerosis pada orang tua sertapelabaran

pembuluh darah.

5

Page 9: GAGAL JANTUNG KONGESTIF DAN HIPERTENSI

Berdasarkan etiologinya Hipertensi dibagi menjadi 2 golongan yaitu:

a. Hipertensi Esensial (Primer)

Penyebab tidak diketahui namun banyak factor yang mempengaruhi seperti

genetika, lingkungan, hiperaktivitas, susunan saraf simpatik, system renin

angiotensin, efek dari eksresi Na, obesitas, merokok dan stress.

b. Hipertensi Sekunder dapat diakibatkan karena penyakit parenkim renal/vakuler

renal. Penggunaan kontrasepsi oral yaitu pil. Gangguan endokrin dll.

I. Patofisiologi Hipertensi

Menurunnya tonus vaskuler meransang saraf simpatis yang diturunkan ke sel

jugularis. Dari sel jugularis ini biasa meningkatkan tekanan darah. Dan apabila diteruskan

pada ginjal, maka akan mempengaruhi ekresi pada renin yang berkaitan dengan

Angiotensinogen. Dengan adanya perubahan pada angiotensinogen II berakibat pada

terjadinya vasokontraksi pada pembuluh darah, sehingga terjadi kenaikan tekanan darah.

Selain itu juga dapat meningkatkan hormon aldosteron yang menyebabkan retensi

natrium. Hal tersebut akan berakibat pada peningkatan tekanan darah. Dengan

Peningkatan tekanan darah maka akan menimbulkan kerusakan pada organ- organ seperti

jantung.

J. Pemeriksaan penunjang

a. Riwayat dan pemeriksaan fisik secara menyeluruh

b. Pemeriksaan retina

c. Pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kerusakan organ seperti ginjal dan

jantung.

d. EKG untuk mengetahui hipertropi ventrikel kiri

e. Urinalisa untuk mengetahui protein dalam urin, darah, glukosa

6

Page 10: GAGAL JANTUNG KONGESTIF DAN HIPERTENSI

f. Pemeriksaan : renogram, pielogram intravena arteriogram renal, pemeriksaan fungsi

ginjal terpisah dan penentuan kadar urin.

g. Foto dada dan CT scan

K. Penatalaksanaan Hipertensi

a. Penatalaksanaan Non Farmakologis

- Diet Pembatasan atau pengurangan konsumsi garam. Penurunan BB dapat

menurunkan tekanan darah dibarengi dengan penurunan aktivitas rennin dalam

plasma dan kadar adosteron dalam plasma.

- Aktivitas Klien disarankan untuk berpartisipasi pada kegiatan dan disesuaikan

dengan batasan medis dan sesuai dengan kemampuan seperti berjalan,

jogging,bersepeda atau berenang.

b. Penatalaksanaan Farmakologis

Secara garis besar terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian

atau pemilihan obat anti hipertensi yaitu:

- Mempunyai efektivitas yang tinggi.

- Mempunyai toksitas dan efek samping yang ringan atau minimal.

- Memungkinkan penggunaan obat secara oral.

- Tidak menimbulakn intoleransi.

- Harga obat relative murah sehingga terjangkau oleh klien.

- Memungkinkan penggunaan jangka panjang.

L. Pencegahan Hipertensi

a. Mengonsumsi makanan yang kaya akan serat (Sayur dan buah).

b. Mengurangi konsumsi garam, alkohol, dan makanan yang berlemak tinggi.

c. Mengurangi berat badan, istirahat yang cukup, dan olahraga yang teratur.

d. Lakukan pengecekan tekanan darah secara rutin.

7

Page 11: GAGAL JANTUNG KONGESTIF DAN HIPERTENSI

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Gagal jantung Kongestif adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah dalam

jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jaringan terhadap oksigen dan nutrient

dikarenakan adanya kelainan fungsi jantung yang berakibat jantung gagal memompa darah untuk

memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan dan atau kemampuannya hanya ada kalau disertai

peninggian tekanan pengisian ventrikel kiri.

Risiko Gagal Jantung Kongestif akan meningkat pada orang lanjut usia (lansia) karena

penurunan fungsi ventrikel akibat proses penuaan. CHF ini dapat menjadi kronis apabila disertai

dengan penyakit – penyakit seperti hipertensi, penyakit katup jantung, kardiomiopati (kelainan

fungsi otot jantung), dan lain-lain.CHF juga dapat berubah menjadi akut dan berkembang secara

tiba-tiba pada kasus miokard infark (penyakit serangan jantung akibat aliran darah ke otot

jantung).

Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah sistolik 140

mmHg atau lebih dan tekanan darah diastolic 90 mmHg atau lebih. Hipertensi terjadi sebagai

respon peningkatan cardiac output atau peningkatan tekanan perifer.

B. SARAN

Untuk menghindari terjadinya hipertensi, maka sebaiknya kita selaku petugas medis

sebaiknya memberi contoh masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, dan

juga tidak mengkonsumsi makanan sembarangan yang belum teruji kesehatannya.

8

Page 12: GAGAL JANTUNG KONGESTIF DAN HIPERTENSI

DAFTAR PUSTAKA

http://www.academia.edu/8930719/Gagal_Jantung_Kongestif

http://www.healthyenthusiast.com/askep-gagal-jantung-kongestif.html

https://cinehel.wordpress.com/2012/05/26/asuhan-keperawatan-pada-pasien-hipertensi/

http://askep-asuhankeperawatan.blogspot.co.id/2009/08/askep-hipertensi.html

9

Page 13: GAGAL JANTUNG KONGESTIF DAN HIPERTENSI

10