gading septiany indahsari 24maret

4
Tanggal : 24 Maret 2014 Nama : Septiany Indahsari NIM : 406138146 RS : RS Gading Pluit Hasil observasi: IGD : Pukul 11.00 - 12.30 WIB Pada saat memasuki ruang IGD, kami bertemu dengan dr. Heru dan dr. Edward. Ruangan IGD terbagi lagi menjadi 9 ruangan yang diperuntukkan untuk pasien. Ada 5 kategori ruangan yang ada di IGD, yaitu Triase, CPR, Observasi, Medical, dan Surgical. Selama saya berada di ruang IGD, ada beberapa pasien yang datang. Ada Oma yang datang dengan sesak dan setelah diperiksa dr. Heru, diputuskan Oma tersebut harus menjalani rawat inap. Kemudian ada juga Bapak yang dianjurkan untuk menjalani CT-Scan untuk melihat keadaan lebih lanjut. Kemudian ada juga Bapak S berkewarganegaraan Jepang yang dari hasil Rekam Mediknya dan dari hasil CT-scan menderita Appendicitis Accuta sehingga harus menjalani operasi appendectomy. Dr. Edward membacakan dan menjelaskan mengenai hasil Rekam Medik Bapak S kepada kami. Bapak S mengeluh nyeri di ulu hati yang menjalar ke kanan bawah. Hasil PF mengarah ke appendicitis. Kemudian dilakukan Pemeriksaan Lab dan didapatkan peningkatan kadar leukosit. Juga telah dilakukan CT-scan dan hasilnya menunjukkan Bapak S menderita Appendicitis Acuta. Kemudian Bapak S segera dijadwalkan untuk menjalani operasi appendectomy. ICU : Pukul 07.30- 09.30 WIB Saat memasuki ruang ICU, kami bertemu dr. Andri. Beliau lalu mengantar kami untuk melihat-lihat. Pertama kami diantar memasuki ruangan HCU. Saya memasuki satu ruangan dimana terbaring seorang bapak yang sudah meninggal. Bapak tersebut mengalami aneurisma otak, perdarahan otak yang luas. Pada tubuh bapak tersebut terpasang alat ventilator, Tracheostomy-tube, kateter, Central

Upload: septiany-indahsari-djan

Post on 29-Sep-2015

230 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

contoh laporan kegiatan

TRANSCRIPT

Tanggal : 24 Maret 2014Nama : Septiany Indahsari

NIM : 406138146

RS : RS Gading Pluit

Hasil observasi:

IGD : Pukul 11.00 - 12.30 WIBPada saat memasuki ruang IGD, kami bertemu dengan dr. Heru dan dr. Edward. Ruangan IGD terbagi lagi menjadi 9 ruangan yang diperuntukkan untuk pasien. Ada 5 kategori ruangan yang ada di IGD, yaitu Triase, CPR, Observasi, Medical, dan Surgical. Selama saya berada di ruang IGD, ada beberapa pasien yang datang. Ada Oma yang datang dengan sesak dan setelah diperiksa dr. Heru, diputuskan Oma tersebut harus menjalani rawat inap. Kemudian ada juga Bapak yang dianjurkan untuk menjalani CT-Scan untuk melihat keadaan lebih lanjut. Kemudian ada juga Bapak S berkewarganegaraan Jepang yang dari hasil Rekam Mediknya dan dari hasil CT-scan menderita Appendicitis Accuta sehingga harus menjalani operasi appendectomy. Dr. Edward membacakan dan menjelaskan mengenai hasil Rekam Medik Bapak S kepada kami. Bapak S mengeluh nyeri di ulu hati yang menjalar ke kanan bawah. Hasil PF mengarah ke appendicitis. Kemudian dilakukan Pemeriksaan Lab dan didapatkan peningkatan kadar leukosit. Juga telah dilakukan CT-scan dan hasilnya menunjukkan Bapak S menderita Appendicitis Acuta. Kemudian Bapak S segera dijadwalkan untuk menjalani operasi appendectomy.ICU : Pukul 07.30- 09.30 WIBSaat memasuki ruang ICU, kami bertemu dr. Andri. Beliau lalu mengantar kami untuk melihat-lihat. Pertama kami diantar memasuki ruangan HCU. Saya memasuki satu ruangan dimana terbaring seorang bapak yang sudah meninggal. Bapak tersebut mengalami aneurisma otak, perdarahan otak yang luas. Pada tubuh bapak tersebut terpasang alat ventilator, Tracheostomy-tube, kateter, Central Venous Catheter. Kemudian semua alat dicabut dari tubuhnya dan dilakukan penjahitan pada bagian lehernya di mana terdapat lubang untuk memasukkan tube. Kemudian saya memasuki ruangan dimana terdapat Oma dengan diagnosis CVD Non Haemorrhagic. Telah terpasang mesin ventilator dan saat saya memasuki ruangan sedang dilakukan prosedur pemasangan kateter. Saya pun mengamati prosedur pemasangan kateter. Kemudian saya juga bertemu dengan pasien Bapak yang didiagnosis suspek Hepatoma Metastase Tulang Belakang. Bapak tersebut mengeluh kehausan sehingga suster memberikan minum susu kepada bapak tersebut. Kemudian selanjutnya kami memasuki ruangan CCU, dimana kita harus memasukkan kode untuk memasuki ruangan tersebut. Di sana kami bertemu dr. David Thong yang merupakan alumni FK Untar angkatan 2003. Beliau lalu menggantikan dr.Andri untuk memandu kami. Terdapat 9 ruangan untuk pasien di mana 2 diantaranya merupakan ruang isolasi yang terpisah untuk pasien dengan infeksi atau immunocompromised. Terdapat alat-alat yang berada di masing-masing ruangan. Diantaranya adalah infuse pump, saline pump (untuk obat), alat USG, kemudian terdapat bed site monitor dimana menunjukkan tekanan darah, frekuensi napas, frekuensi nadi, suhu, dan kurva EKG. Kemudian pada dinding dekat bed di bagian atas terpasang lubang penghubung. Yang berwarna hijau untuk oksigen, kuning untuk udara bebas, hitam untuk suction. Kemudian ada juga peralatan emergency kit untuk pasien yang pindah ruangan dan Medivac untuk pasien yang mau dirujuk ke RS lain. Kemudian kami ditunjukkan laci-laci yang di dalamnya terdapat berbagai peralatan medis. Terdiri dari injeksi drip seperti Midazolam, Lasin yang berisi furosemid, Stesolid untuk kejang, Kalmethason yang berisi dexamethason, Cardiotone, Dopac, Fargoxin, Fentamin, Amiodaron untuk Gagal Jantung, Adrenalin, Sulfas atropine. Kemudian juga terdapat spuit, plactic alcohol, infuse. Ada juga laci airway yang berisi suction, NGT dan cairan. Pada laci intubasi terdapat ETT dengan ukuran 7,5 dan 8, Nasopharyngeal airway jika curiga sumbatan atas. Kemudian kami juga dikenalkan dengan worksheet, yaitu catatan perawatan ruang intensif. Kami dikenalkan dengan bagian-bagian dari worksheet dan bagaimana pengisiannya. Ada beberapa pasien yang dirawat di ruang CCU. Kami mengikuti dr. Thong mengadakan visite. Saya menjumpai pasien dengan suspek DVT. Saya diijinkan meraba kaki pasien tersebut. Pada kaki kiri teraba hangat, sebaliknya kaki kanan teraba dingin. Pada pasien tersebut lalu dilakukan Oral hygiene oleh suster. Kemudian terdapat pasien diabetic yang diceritakan dr. Thong datang dengan sesak. Kelingking kiri kaki pasien tersebut telah diamputasi sebagai komplikasi dari penyakitnya. Ada juga pasien dengan diagnosis Limfoma Non Hodgkins. Ada juga pasien dengan diagnosis Hematemesis melena, CKD On HD, DM Tipe 2 CHF, AF rapid response susp cellulitis. Kemudian ada juga pasien dengan diagnosis CHF, Pneumonia, DM2, HT, CADpostPCI+stent. Pada ruang isolasi terdapat pasien anak dengan diagnosis Peritonitis ec Appendicitis perforate post laparotomy appendectomy hari ke-2. Pasien tersebut diberikan dactarin oral gel karena dicurigai ada jamur di mulutnya. RO : Pukul 13.30 15.00 WIBDi bagian ini kami dipandu oleh Pak Putut yang merupakn teknisi di bagian radiologi. Terdapat 3 ruangan di bagian rontgen, yaitu ruangan untuk CT-scan, MRI, dan PET-CT. Untuk CT-scan dilakukan pemfotoan 64slices sekitar 10-12 detik. Untuk MRI membutuhkan waktu sekitar 45 menit di mana pasien tidak boleh bergerak sama sekali selama dilakukan pemfotoan. Sementara untuk PET-CT yang merupakan fussion membutuhkan waktu sekitar 1,5jam. Pemeriksaan PET-CT berfungsi untuk melihat tumor atau kanker, untuk menggolongkan ke dalam primer atau sekunder dan untuk melihat metastase nya. OK : Pukul 15.00 23.00 WIBSeharusnya jadwal kami mengunjungi OK adalah pukul 09.30 11.00 WIB. Kami pergi ke bagian OK. Namun kami diberitahukan belom ada jadwal operasi pada jam tersebut sehingga kami diminta lagi untuk datang pada sore hari jika mau melihat kegiatan di ruang OK. Setelah kegiatan orientasi yang dijadwalkan selesai, kami menuju ruangan OK kemudian memasuki ruang OK setelah mengganti pakaian dengan pakaian yang diperkenankan di OK. Di sana saya melihat beberapa proses operasi yang dijadwalkan pada hari tersebut. Operasi yang saya lihat adalah Appendectomy pada pasien appendicitis akut yang saya jumpai di IGD, Laparoscopy Common Bile Duct Exploration, Spine repair, Eksisi veruka, dan Tonsilektomi pada pasien dengan Obstruction Sleep Apnea. Di sana kami dipandu oleh sr. Win, dr. Arif, dan dr. Berlian. Mereka memberikan banyak pengetahuan baru bagi saya mengenai proses dan prosedur operasi. LAB : Pukul 09.30 11.00 WIBDi bagian lab kami dipandu oleh dr. Lulu. Laboratoriumnya merupakan lab klinik di mana dilakukan pengambilan darah pada pasien rawat jalan yang dimasukkan ke tabung aerofon. Ada 7 bagian dalam ruangan lab, yaitu 1) Hematologi untuk analisa sel darah, hb, ht, leuko, trombo, golongan darah, LED. Alat yang digunakan bernama Sysmex XT-2000 dan KX-21. 2) Kimia Klinik untuk mengukur SGOT, SGPT, kolesterol lengkap, bilirubin. Alatnya bernama BS-400 dan TRX7010. 3) AGD untuk pasien ICU. 4) Koagulasi / hemostatis untuk mengukur PT, APTT. Alatnya bernama Sysmex CA-600. 5) Imunologi untuk hepatitis, TORCH, tiroid, PSA. 6) Urin dan faeces. 7) Mikrobiologi untuk kultur darah. Kemudian kami mengunjungi ruangan untuk pengambilan darah pada pasien dan melihat proses pengambilan darah sampai siap dibawa ke lab untuk diperiksa lebih lanjut.