fz rsu labuang baji

52
LAPORAN STATUS KLINIK Nama Mahasiswa : Sitti Hadija NIM : PO.713241041063 Tempat praktek : RSU Haji Makassar Pembimbing : NADIR,SKM,FT Tanggal Pembuatan Laporan :3 Oktober 2006 Kondisi/Kasus : FT.C I. KETERANGAN UMUM PENDERITA Nama : Ny. St. Fatima, S.Sos Umur : 42 tahun Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Pekerjaan : PNS Alamat : Toddopuli VII II. DATA-DATA MEDIS RUMAH SAKIT A. Diagnosa medis : Ischialgia Post Trauma B. Catatan Klinis : Setahun yang lalu pasien pernah dirawat di Rumah Sakit karena jatuh dari motor.

Upload: irsyamfisio

Post on 12-Aug-2015

95 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

penataksanaan fisioterapi pada frozen shoulder

TRANSCRIPT

Page 1: Fz Rsu Labuang Baji

LAPORAN STATUS KLINIK

Nama Mahasiswa : Sitti Hadija

NIM : PO.713241041063

Tempat praktek : RSU Haji Makassar

Pembimbing : NADIR,SKM,FT

Tanggal Pembuatan Laporan :3 Oktober 2006

Kondisi/Kasus : FT.C

I. KETERANGAN UMUM PENDERITA

Nama : Ny. St. Fatima, S.Sos

Umur : 42 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Pekerjaan : PNS

Alamat : Toddopuli VII

II. DATA-DATA MEDIS RUMAH SAKIT

A. Diagnosa medis : Ischialgia Post Trauma

B. Catatan Klinis : Setahun yang lalu pasien pernah dirawat di Rumah Sakit

karena jatuh dari motor.

C. Terapi Umum : Pemberian obat-obatan untuk menurunkan rasa nyeri dan anti

biotik

D. Rujukan : Mohon Fisioterapi Ny. St. Fatima, S.Sos, perempuan ( 42

tahun ) dengan kondisi ischalgia post trauma.

I. SEGI FISIOTERAPI

Page 2: Fz Rsu Labuang Baji

Tanggal : 15 September 2006

A. Anamnesis (Auto/Hetero)

1. Keluhan Utama : Adanya nyeri di daerah pinggang yang

muncul jika pasien dalam posisi statis

yang lama baik itu dalam posisi duduk

maupun berdiri.

1. Riwayat Penyakit Sekarang : Setahun yang lalu pasien mengalami

kecelakaan dan jatuh dengan posisi duduk.

Hasil Radiologi terlihat adanya compresi

pada daerah L4 – L5 – S1, sehingga

mengakibatkan nyeri pada bagian

pinggang bawah. Pasien mengeluh tidak

bisa duduk terlalu lama dan juga berjalan

lama.

2. Riwayat Penyakit Dahulu : Sebelumnya pasien tidak pernah menderita

penyakit yang perlu perawatan khusus.

3. Riwayat Penyakit Penyerta : Umumnya, keadaan penyakit penderita

tanpa disertai penyakit lain.

4. Riwayat Pribadi : Pasien tidak memiliki kegiatan yang lain

selain kerja sebagai pegawai di kantor

kecamatan dan di rumah. Pasien memiliki

kebiasaan duduk dalam waktu yang lama.

5. Riwayat Keluarga : Pasien tidak memiliki keluarga yang

menderita penyakit yang sama.

7. Anamnesis Sistem

a. Musculoskeletal : Pasien belum bisa terlalu lama duduk dan

lama berjalan.

b. Nervorum : Masih ada rasa kesemutan atau kram-kram

pada telapak kaki jika berjalan lama.

Page 3: Fz Rsu Labuang Baji

B. Pemeriksaan

1. Pemeriksaan Fisik

a. Vital Sign

1) Tekanan Darah : 120/80 mmHg

2) Denyut Nadi : 70x/menit

3) Pernapasan : 22x/menit

4) Temperatur : 36oC

5) Tinggi Badan :172 Cm

6) Barat Badan : 60 Kg

a.Inspeksi

- Statis : Tidak terlihat perubahan mimik wajah pasien,

hanya sedikit kiposis.

- Dinamis : Pada saat pasien berjalan, nampak sedikit kiposis

dan pada saat pasien di minta naik ketempat tidur,

wajah pasien menampakkan rasa sakit.

b. Palpasi : Spasme pada otot - otot erector spine

c. Gerakan Dasar : Pada regio lumbal.

- Aktif

Fleksi : Sedikit nyeri (Karena spasme

erector spine)

Ekstensi : Nyeri sekali pada akhir ROM

Lateral fleksi kiri : Tidak nyeri

Lateral fleksi kanan : Tidak nyeri

Page 4: Fz Rsu Labuang Baji

Rotasi kiri : Tidak nyeri

Rotasi kanan : Tidak nyeri

- Pasif

fleksi : Sedikit nyeri (elastic end feel)

ekstensi : Nyeri sekali (hard end feel)

lat. fleksi kiri : Tidak nyeri (elastic end feel)

lat. fleksi kanan : Tidak nyeri (elastic end feel)

rotasi kiri : Tidak nyeri (elastic end feel)

rotasi kanan : Tidak nyeri (elastic end feel)

- TIMT

Fleksi : Tidak nyeri

Eksensi : Nyeri

Lateral fleksi kiri : Tidak nyeri

Lateral fleksi kanan : Tidak nyeri

Rotasi kiri : Tidak nyeri

Rotasi kanan : Tidak nyeri

d. Kognitif, Intrapersonal, dan Interpersonal penderita baik

e. Aktivitas Fungsional penderita agak terganggu karena adanya nyeri pada

bagian pinggang bawah yaitu gangguan ADL duduk dan berjalan.

f. Lingkungan aktifitas penderita hanya berkisar di sekitar tempat tinggalnya

dan sekitar lingkungan pekerjaannya.

1. Pemeriksaan Spesifik

a. Lazeque Test : (+) nyeri diatas 700

b. Bragrad Test : sedikit nyeri dengan fleksi hip 700 +

dorso fleksi enkle 300

c. Neri Test : Sedikit nyeri dengan fleksi hip 700

+ fleksi cervical 300

Page 5: Fz Rsu Labuang Baji

d. Patrick Test : Sedikit nyeri

e. Anti Patrick Test : Tidak nyeri

f. Gapping Test S I J : Sedikit nyeri

g. Compressi Test : Nyeri di lumbal

h. PACVP Test : Nyeri pada daerah L4 – L5 – S1

i. Conective Tissue : Spasme otot erector spine

j. Test penguluran pada erector spain : Nyeri

l. Pemeriksaan VAS : 7,3

A. Diagnosa:

Gangguan fungsional lumbal akibat LBP Non Spesifik pada daerah L4 – L5 –

S1 (Nyeri, spasme pada erector spine, gangguan ADL, gangguan postur).

D. Program Rencana Tindakan Fisioterapi

1. Tujuan :

a. Jangka Pendek :

- Mengurangi nyeri

- Mengurangi spasme otot erector spine.

- Memperbaiki ADL duduk dan berjalan

- Memperbaiki postur.

b. Jangka Panjang :

- Memaksimalkan kapasitas fisik dan kemampuan fungsional

penderita seperti sebelumnya.

2. Tindakan :

a. Teknologi Fisioterapi

1) Teknologi Alternatif

a. MWD

b. IFC

Page 6: Fz Rsu Labuang Baji

c. Manual Therapy ( Traksi lumbal )

d. Exercise Therapy

e. Massage

2) Teknologi yang dilaksanakan :

a. MWD

Tujuan :

- Untuk melancarakan sirkulasi darah

- Untuk meningkatakan elastisitas jaringan

- Untuk meningkatkan system metabolisme

- Untuk meningkatkan konduktivitas saraf

b. IFC

Tujuan : Untuk mengurangi nyeri karena merangsang tipe saraf II dan IIIa yang

menghambat kerja Nociceptor ( IIIb dan IV ).

c. Manual Therapy ( Traksi lumbal )

Tujuan : Untuk mengurangi compressi pada L4 – L5 – S1

d. Exercise Therapy

1. Penguluran erector spine

Tujuan : Untuk mengulur otot erector spine

2. Bugnet Exc

Tujuan : Penguatan otot dan koreksi sikap tubuh

e. Massage

Tujuan : - Mengurangi spasme otot

- Memperlancar sirkulasi darah

b. Edukasi

Memberikan home program kepada pasien berupa latihan – latihan antara lain :

Page 7: Fz Rsu Labuang Baji

- Pasien di minta melakukan latihan ringan seperti tidur dalam posisi

crook lying kemudiaan kontraksikan otot perut sampai lumbal terasa

menyentuh bad.

- Mengajarkan pasien untuk melakukan posisi yang benar seperti : saat

duduk harus tegak, baring dengan menggunakan kasur yang agak keras

dan rata, berdiri dari posisi duduk dengan mencondongkan badan

terlebih dahulu kedepan, mengangkat barang dengan cara jongkok

terlebih dahulu dan cara bangun tidur yang benar yaitu miring terlebih

dahulu baru bangun.

2. Rencana Evaluasi :

a.. Mengukur derajat nyeri yang dirasakan penderita dengan

menggunakan VAS,apakah ada perubahan ( nyeri berkurang, nyeri

tetap, atau nyeri bertambah) setelah melakukan therapy.

b. Melihat apakah spasmenya berkurang, tetap atau bertambah.

B. Prognosis

Quo ad vitan : Baik

Quo ad sanam : Baik

Quo ad fungsionam : Baik

Quo ad cosmeticam : Baik

C. Pelaksanaan Fisioterapi

a. MWD

Teknik : Posisi pasien side lying, kemudian pakaian penghambat pada

area yang akan disinari dibebaskan. Penyinaran dilakukan pada

daerah L4-L5-S1.

F : 2X/minggu

Page 8: Fz Rsu Labuang Baji

I : 40 W

T : Koplanar

T : 10 menit

b. IFC

Teknik : Posisi pasien side lying, kemudian pad dipasang pada daerah

lumbal.

F : 2X/minggu

I : 25 mA

T : 2 Pad ( Longitudinal )

T : 2 menit

c. Traksi Lumbal

Teknik : Posisi pasien supine lying, knee dalam keadaan flexi, kemudian

fisioterapis menarik paha pasien sampai pinggang pasien terangkat.

F : 2X/minggu

I : derajat II

T : traksi sekunder

T : 8x hitungan dengan 3x repetisi

d. Massage

Teknik : Penderita prone lying, kemudian friction diberikan pada otot-otot

erector spine yang mengalami spasme dengan menggunakan voltaren.

F : 2X/minggu

I : tekanan sedang

T : transversal friction

T : 5 menit

e. Exercise Therapy

- Penguluran erector spine

Page 9: Fz Rsu Labuang Baji

F :2x/minggu

I :Penguluran maksimal

T : Pasien supine lying, satu tangan pemeriksa di sacrum dan tangan

lainnya di knee. Selanjutnya fleksikan badan pasien sambil

fisioterapis menekan lutut ke depan bawah sampai maximal

terjadi gerakan pada lumbal dan hip.

T : 8x hitungan dengan 3x repetisi

- Bugnet Exc.

F :2x/minggu

I : kontraksi isometric secara general

T : Pasien supine lying, angkat kepala dan kedua tangan dipertautkan

di atas dada, kemudian tekan pantat ke bad lalu lakukan dorso

fleksi. Fisioterapis memberikan tahanan di ankle dengan

hitungan 1-8 dan diulang 3-4X pengulangan.

T :8x hitungan dengan 3x repetisi

D. Evaluasi

1. Evaluasi sesaat : - Sesaat setelah intervensi, pasien nampak lelah.

- Nyeri sedikit berkurang (VAS : 7,3 menjadi 6,4).

2. Evaluasi berkala : Setelah beberapa kali dilakukan terapi, keadaan

pasien sedikit membaik,namun terapi masih terus

dilanjutkan untuk terus memelihara kondisi pasien

agar tidak lebih buruk lagi, spasme otot sedikit

berkurang,nyeri berkurang, dan gangguan ADL

sedikit membaik.

Nilai VAS

Page 10: Fz Rsu Labuang Baji

E. Hasil Terapi Akhir : Pasien 42 tahun dengan diagnosa Dokter menderita

Ischialgia post trauma. permulaan dilakukan FT

pasien belum mampu melakukan ADL duduk dan

berjalan dalam waktu yang lama karena adanya rasa

sakit di daerah pinggang. Setelah diberikan

pengobatan oleh fisioterapis dengan berbagai

modalitas yang terdapat di atas pada daerah yang

nyeri, keadaan umum pasien mulai membaik.

Page 11: Fz Rsu Labuang Baji

F. Catatan Pembimbing Praktek

(Tulisan tangan langsung pembimbing)

………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

Makasaar, 03 Oktober 2006

Pembimbing Akademik, Pembimbing Klinik,

SUDARYANTO,S.St,FT NADIR,SKM,FTNIP. 140 309 775 NIP. 140 230 308

CATATAN TAMBAHAN :

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

Page 12: Fz Rsu Labuang Baji

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

LAPORAN STATUS KLINIK

Nama Mahasiswa : Fitrawati

NIM : PO.713241041049

Tempat praktek : RSUD. Salewangan Maros

Pembimbing : Ilham Hidayat,N.AMF

Tanggal Pembuatan Laporan :3 Oktober 2006

Kondisi/Kasus : FT.B

I. KETERANGAN UMUM PENDERITA

Nama : Jamaro

Page 13: Fz Rsu Labuang Baji

Umur : 70 tahun.

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Pekerjaan : Ibu rumah tangga.

Alamat : Maros

II. DATA-DATA MEDIS RUMAH SAKIT

A. Diagnosa medis : Spondylosis

B. Catatan Klinis : Pasien sudah tiga kali masuk ke RSUD. Salewangan Maros

untuk mendapatkan pengobatan medis.

C. Terapi Umum : Pemberian obat-obatan untuk menurunkan rasa nyeri.

D. Rujukan : Penderita dirujuk oleh Dokter, ke Fisioterapi agar diberikan

pengobatan semaksimal mungkin.

III.SEGI FISIOTERAPI

Tanggal : 13 September 2006

A. Anamnesis (Auto/Hetero)

1. Keluhan Utama : Adanya nyeri pada daerah pinggang.

3. Riwayat Penyakit Sekarang : Tiga bulan yang lalu penderita tiba-tiba

mengalami sakit pada daerah pinggangnya

kemudian dia berobat ke dokter dan

didiagnosis menderita spondylosis. Dan

Dokter merujuk ke fisioterapi.

4. Riwayat Penyakit Dahulu : -

5. Riwayat Penyakit Penyerta : Umumnya, keadaan penyakit penderita

tanpa disertai penyakit lain.

Page 14: Fz Rsu Labuang Baji

6. Riwayat Pribadi : Keadaan kesehatan penderita secara

general kurang baik, karena penderita

sering merasa sakit pada daerah

pinggangnya.

7. Riwayat Keluarga : -

Anamnesis Sistem

a. Musculoskeletal : Terdapat pengapuran pada daerah L4-L5.

b. Nervorum : Tidak Ada gangguan saraf.

B. Pemeriksaan

1. Pemeriksaan Fisik

a. Vital Sign

1) Tekanan Darah : 110/80 mmHg

2) Denyut Nadi : 80x/menit

3) Pernapasan : 20x/menit

4) Temperatur : 370 C

5) Tinggi Badan :155 cm

6) Barat Badan : 65 kg

g. Inspeksi : Ada gangguan postur (membungkuk)

Pasien meringis menahan rasa sakit.

h. Palpasi : Ada spasme

i. Gerakan Dasar : Pada region lumbal.

- Aktif

Fleksi : (+) ada nyeri pada daerah pi

nggang.

Ekstensi : (+) ada nyeri

Lateral fleksi ki/ : (+) ada nyeri

Page 15: Fz Rsu Labuang Baji

Lateral fleksi ka/ : (+) ada nyeri

Rotasi ki/ : (+) ada nyeri

Rotasi ka/ : (+) ada nyeri

- Pasif

fleksi : (+) ada nyeri

ekstensi : (+) ada nyeri

lateral fleksi ki/ : (+) ada nyeri

lateral fleksi ka/ : (+) ada nyeri

rotasi ki/ : (+) ada nyeri

rotasi ka/ : (+) ada nyeri

- TIMT

Fleksi : (+) ada nyeri

Eksensi : (+) ada nyeri

Lateral fleksi ki/ : (+) ada nyeri

Lateral fleksi ka/ : (+) ada nyeri

Rotasi ki/ : (+) ada nyeri

Rotasi ka/ : (+) ada nyeri

j. Kognitif, Intrapersonal, dan Interpersonal penderita baik

k. Aktivitas Fungsional

a. sakit pada daerah pinggang saat mengangkat barang

b. sakit pada daerah pinggang saat membungkuk

c. sakit pada daerah pinggang saat posisi duduk ke berdiri

3. Pemeriksaan Spesifik

a. Tes compressi : (+) ada nyeri pada daerah pinggang

b. SLR : (+) Di atas 700

c. Connective tissue : (+) ada sedikit spasme

d. Gapping Test : (+) ada sakit pada daerah pinggang

e. X-Ray

G. Diagnosa:

Page 16: Fz Rsu Labuang Baji

Gangguan fungsional regio lumbal akibat Nyeri Pinggang Bawah karena spon

dylosis.

D. Program Rencana Tindakan Fisioterapi

1. Tujuan :

a. Jangka Pendek :

- Menghilangkan/menurunkan nyeri

- Mengembalikan fungsi ADL

- Menumbuhkan rasa optimis dan percaya diri penderita

- Mengurangi Spasme

b. Jangka Panjang :

- Memaksimalkan kapasitas fisik dan kemampuan fungsional

penderita seperti sebelumnya.

2. Tindakan :

a. Teknologi Fisioterapi

1) Teknologi Alternatif

a. HFC

b. TENS

c. Vibrator

d. Exercise Therapy

e. Massage

2) Teknologi yang dilaksanakan

a. HFC

Tujuan :

- Untuk melancarakan sirkulasi darah

- Untuk meningkatakan elastisitas jaringan

- Untuk meningkatkan system metabolisme

- Untuk konduktivitas saraf

- Untuk Pre Eliminary Exercise

Page 17: Fz Rsu Labuang Baji

b. TENS

Tujuan :

- Untuk mengurangi nyeri karena merangsang tipe saraf II dan IIIa yang

menghambat kerja Nociceptor ( IIIb dan IV ).

c. Vibrator

Tujuan :

- Untuk merelaksasikan jaringan

- Untuk menguarangi spasme

d. Exercise Therapy

Tujuan :

- Untuk meningkatkan elastisitas otot

- Untuk metabolisme jaringan

e. Massage

Tujuan :

- Memberikan rasa nyaman pada pasien

- Memperlancar sirkulasi darah

b. Edukasi

a. Minta pada pasien untuk melakukan kompres hangat pada daerah pinggangnya.

b. Minta pada pasien untuk melakukan latihan yang diajarkan oleh FTis

c. Minta pada pasien untuk tidak mengangkat barang yang berat

d. Minta pada pasien untuk tidak naik turun tangga

e. Minta pada pasien untuk tidak langsung bangun dari posisi tidur tapi miring

dahulu.

4. Rencana Evaluasi : a.. Mengukur derajat nyeri yang

dirasakan penderita dengan

menggunakan VAS,apakah ada

perubahan ( nyeri berkurang,

nyeri tetap, atau nyeri

bertambah) setelah melakukan

therapy.

b. melihat spasme otot apa spasme

Page 18: Fz Rsu Labuang Baji

nya berkurang, tetap atau bertam

bah.

H. Prognosis

Quo ad vitan : Dubia ad bonam

Quo ad sanam : sedang

Quo ad fungsionam : Gerak fungsional masih berfungsi

Quo ad cosmeticam : kosmetik baik

I. Pelaksanaan Fisioterapi

a. HFC

Teknik : Posisi pasien tengkurap kemudian kondensator dipasang di

daerah pinggang dengan teknik coplanar.

F : 3X / minggu

I : CEM Dosis Submitis

T : Koplanar

T : 10 menit

b. TENS

Teknik : Posisi pasien tengkurap kemudian kedua pet diletakkan di

pinggang.

F : 3X/minggu

I : Sesuai toleransi pasien

T : 2 Pet

T : 5 menit

c. Vibrator

F : 3X/minggu

I : sedang

T : kontak langsung

T : 5 menit

Page 19: Fz Rsu Labuang Baji

d. Massage

F : 3X/minggu

I : sesuai toleransi pasien

T : friction

T : 5 menit

e. Exercise Therapy

F : 3X/minggu

I : sesuai toleransi pasien

T : stretching

T : 5 menit

f. Bugnet Exercise

J.Evaluasi

1. Evaluasi sesaat : - Sesaat setelah intervensi, pasien nampak berkeringat.

- Nyeri sedikit berkurang (VAS : 6,3 menjadi 4,3).

2. Evaluasi berkala : Setelah beberapa kali dilakukan terapi, keadaan

pasien sedikit membaik,namun terapi masih terus

dilanjutkan untuk terus memelihara kondisi pasien

agar tidak lebih buruk lagi, spasme otot sedikit

berkurang,nyeri berkurang, dan gangguan ADL

sedikit membaik.

K. Hasil Terapi Akhir : Pasien 70 tahun dengan diagnosa Dokter menderira

spondylosis L4-L5. Pada permulaan dilakukan FT

pasien belum mampu melakukan ADL berjalan

secara normal, karena menahan rasa sakit pada daerah

pinggangnya . Setelah diberikan pengobatan oleh

FTis dengan berbagai modalitas yang terdapat di

atas,serta diberikan massage,exercise therapy

Page 20: Fz Rsu Labuang Baji

(friction) pada daerah yang nyeri. Keadaan umum

pasien sedikit mulai membaik.

L. Catatan Pembimbing Praktek

(Tulisan tangan langsung pembimbing)

………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………..

CATATAN TAMBAHAN

………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………..

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktek klinik dengan judul “Penatalaksanaan Fisioterapi Pada

Gangguan Aktivitas Fungsional Regio Lumbal Akibat Spondylosis”. Telah disetujui

sebagai syarat telah menyelesaikan praktek klinik di RSUD. Salewangan Maros, dari

tanggal 11 September 2006 sampai 11 Oktober 2006.

Makasaar, 04 Oktober 2006

Page 21: Fz Rsu Labuang Baji

Pembimbing Akademik,

MUH. AWAL, SKM FAHRUL ISLAM, Amd,FTNIP. 140 342 483 NIP. 140 272 432

LAPORAN STATUS KLINIK

Nama Mahasiswa : Fitrawati

NIM : PO.713241041049

Tempat praktek : RSUD. Salewangan Maros

Pembimbing : Ilham Hidayat,N.AMF

Tanggal Pembuatan Laporan :3 Oktober 2006

Kondisi/Kasus : FT.B

I. KETERANGAN UMUM PENDERITA

Nama : Jamaro

Umur : 70 tahun.

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Pekerjaan : Ibu rumah tangga.

Alamat : Maros

II. DATA-DATA MEDIS RUMAH SAKIT

Page 22: Fz Rsu Labuang Baji

A. Diagnosa medis : Spondylosis

B. Catatan Klinis : Pasien sudah tiga kali masuk ke RSUD. Salewangan Maros

untuk mendapatkan pengobatan medis.

C. Terapi Umum : Pemberian obat-obatan untuk menurunkan rasa nyeri.

D. Rujukan : Penderita dirujuk oleh Dokter, ke Fisioterapi agar diberikan

pengobatan semaksimal mungkin.

III.SEGI FISIOTERAPI

Tanggal : 13 September 2006

A. Anamnesis (Auto/Hetero)

1. Keluhan Utama : Adanya nyeri pada daerah pinggang.

9. Riwayat Penyakit Sekarang : Tiga bulan yang lalu penderita tiba-tiba

mengalami sakit pada daerah pinggangnya

kemudian dia berobat ke dokter dan

didiagnosis menderita spondylosis. Dan

Dokter merujuk ke fisioterapi.

10. Riwayat Penyakit Dahulu : -

11. Riwayat Penyakit Penyerta : Umumnya, keadaan penyakit penderita

tanpa disertai penyakit lain.

12. Riwayat Pribadi : Keadaan kesehatan penderita secara

general kurang baik, karena penderita

sering merasa sakit pada daerah

pinggangnya.

13. Riwayat Keluarga : -

Anamnesis Sistem

Page 23: Fz Rsu Labuang Baji

a. Musculoskeletal : Terdapat pengapuran pada daerah L4-L5.

b. Nervorum : Tidak Ada gangguan saraf.

B. Pemeriksaan

1. Pemeriksaan Fisik

a. Vital Sign

1) Tekanan Darah : 110/80 mmHg

2) Denyut Nadi : 80x/menit

3) Pernapasan : 20x/menit

4) Temperatur : 370 C

5) Tinggi Badan :155 cm

6) Barat Badan : 65 kg

c.Inspeksi : Ada gangguan postur (membungkuk)

Pasien meringis menahan rasa sakit.

d. Palpasi : Ada spasme

e. Gerakan Dasar : Pada region lumbal.

- Aktif

Fleksi : (+) ada nyeri pada daerah pi

nggang.

Ekstensi : (+) ada nyeri

Lateral fleksi ki/ : (+) ada nyeri

Lateral fleksi ka/ : (+) ada nyeri

Rotasi ki/ : (+) ada nyeri

Rotasi ka/ : (+) ada nyeri

- Pasif

fleksi : (+) ada nyeri

ekstensi : (+) ada nyeri

lateral fleksi ki/ : (+) ada nyeri

Page 24: Fz Rsu Labuang Baji

lateral fleksi ka/ : (+) ada nyeri

rotasi ki/ : (+) ada nyeri

rotasi ka/ : (+) ada nyeri

- TIMT

Fleksi : (+) ada nyeri

Eksensi : (+) ada nyeri

Lateral fleksi ki/ : (+) ada nyeri

Lateral fleksi ka/ : (+) ada nyeri

Rotasi ki/ : (+) ada nyeri

Rotasi ka/ : (+) ada nyeri

f. Kognitif, Intrapersonal, dan Interpersonal penderita baik

g. Aktivitas Fungsional

a. sakit pada daerah pinggang saat mengangkat barang

b. sakit pada daerah pinggang saat membungkuk

c. sakit pada daerah pinggang saat posisi duduk ke berdiri

5. Pemeriksaan Spesifik

a. Tes compressi : (+) ada nyeri pada daerah pinggang

b. SLR : (+) Di atas 700

c. Connective tissue : (+) ada sedikit spasme

d. Gapping Test : (+) ada sakit pada daerah pinggang

e. X-Ray

M. Diagnosa:

Gangguan fungsional regio lumbal akibat Nyeri Pinggang Bawah karena spon

dylosis.

D. Program Rencana Tindakan Fisioterapi

1. Tujuan :

a. Jangka Pendek :

- Menghilangkan/menurunkan nyeri

Page 25: Fz Rsu Labuang Baji

- Mengembalikan fungsi ADL

- Menumbuhkan rasa optimis dan percaya diri penderita

- Mengurangi Spasme

b. Jangka Panjang :

- Memaksimalkan kapasitas fisik dan kemampuan fungsional

penderita seperti sebelumnya.

2. Tindakan :

a. Teknologi Fisioterapi

1) Teknologi Alternatif

a. HFC

b. TENS

c. Vibrator

d. Exercise Therapy

e. Massage

2) Teknologi yang dilaksanakan

a. HFC

Tujuan :

- Untuk melancarakan sirkulasi darah

- Untuk meningkatakan elastisitas jaringan

- Untuk meningkatkan system metabolisme

- Untuk konduktivitas saraf

- Untuk Pre Eliminary Exercise

b. TENS

Tujuan :

- Untuk mengurangi nyeri karena merangsang tipe saraf II dan IIIa yang

menghambat kerja Nociceptor ( IIIb dan IV ).

c. Vibrator

Tujuan :

- Untuk merelaksasikan jaringan

Page 26: Fz Rsu Labuang Baji

- Untuk menguarangi spasme

d. Exercise Therapy

Tujuan :

- Untuk meningkatkan elastisitas otot

- Untuk metabolisme jaringan

e. Massage

Tujuan :

- Memberikan rasa nyaman pada pasien

- Memperlancar sirkulasi darah

b. Edukasi

a. Minta pada pasien untuk melakukan kompres hangat pada daerah pinggangnya.

b. Minta pada pasien untuk melakukan latihan yang diajarkan oleh FTis

c. Minta pada pasien untuk tidak mengangkat barang yang berat

d. Minta pada pasien untuk tidak naik turun tangga

e. Minta pada pasien untuk tidak langsung bangun dari posisi tidur tapi miring

dahulu.

6. Rencana Evaluasi : a.. Mengukur derajat nyeri yang

dirasakan penderita dengan

menggunakan VAS,apakah ada

perubahan ( nyeri berkurang,

nyeri tetap, atau nyeri

bertambah) setelah melakukan

therapy.

b. melihat spasme otot apa spasme

nya berkurang, tetap atau bertam

bah.

N. Prognosis

Quo ad vitan : Dubia ad bonam

Quo ad sanam : sedang

Quo ad fungsionam : Gerak fungsional masih berfungsi

Page 27: Fz Rsu Labuang Baji

Quo ad cosmeticam : kosmetik baik

O. Pelaksanaan Fisioterapi

a. HFC

Teknik : Posisi pasien tengkurap kemudian kondensator dipasang di

daerah pinggang dengan teknik coplanar.

F : 3X / minggu

I : CEM Dosis Submitis

T : Koplanar

T : 10 menit

b. TENS

Teknik : Posisi pasien tengkurap kemudian kedua pet diletakkan di

pinggang.

F : 3X/minggu

I : Sesuai toleransi pasien

T : 2 Pet

T : 5 menit

c. Vibrator

F : 3X/minggu

I : sedang

T : kontak langsung

T : 5 menit

d. Massage

F : 3X/minggu

I : sesuai toleransi pasien

T : friction

T : 5 menit

e. Exercise Therapy

F : 3X/minggu

Page 28: Fz Rsu Labuang Baji

I : sesuai toleransi pasien

T : stretching

T : 5 menit

f. Bugnet Exercise

P. Evaluasi

1. Evaluasi sesaat : - Sesaat setelah intervensi, pasien nampak berkeringat.

- Nyeri sedikit berkurang (VAS : 6,3 menjadi 4,3).

2. Evaluasi berkala : Setelah beberapa kali dilakukan terapi, keadaan

pasien sedikit membaik,namun terapi masih terus

dilanjutkan untuk terus memelihara kondisi pasien

agar tidak lebih buruk lagi, spasme otot sedikit

berkurang,nyeri berkurang, dan gangguan ADL

sedikit membaik.

Q. Hasil Terapi Akhir : Pasien 70 tahun dengan diagnosa Dokter menderira

spondylosis L4-L5. Pada permulaan dilakukan FT

pasien belum mampu melakukan ADL berjalan

secara normal, karena menahan rasa sakit pada daerah

pinggangnya . Setelah diberikan pengobatan oleh

FTis dengan berbagai modalitas yang terdapat di

atas,serta diberikan massage,exercise therapy

(friction) pada daerah yang nyeri. Keadaan umum

pasien sedikit mulai membaik.

R. Catatan Pembimbing Praktek

(Tulisan tangan langsung pembimbing)

………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

Page 29: Fz Rsu Labuang Baji

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………..

CATATAN TAMBAHAN

………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………..

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktek klinik dengan judul “Penatalaksanaan Fisioterapi Pada

Gangguan Aktivitas Fungsional Regio Lumbal Akibat Spondylosis”. Telah disetujui

sebagai syarat telah menyelesaikan praktek klinik di RSUD. Salewangan Maros, dari

tanggal 11 September 2006 sampai 11 Oktober 2006.

Makasaar, 04 Oktober 2006

Pembimbing Akademik,

MUH. AWAL, SKM FAHRUL ISLAM, Amd,FT

Page 30: Fz Rsu Labuang Baji

NIP. 140 342 483 NIP. 140 272 432

Pembimbing Klinik,

ILHAM HIDAYAT, N. AMF NIP. 580 331 089

LAPORAN STATUS KLINIK

Nama Mahasiswa : Eunike.S.Atalo

NIM : PO.713241041033

Tempat praktek : RS.Kusta

Pembimbing : Muh. Jafar, SKM

Tanggal Pembuatan Laporan :20 September 2006

Kondisi/Kasus : FT.D

I. KETERANGAN UMUM PENDERITA

Nama : Agustina

Umur : 16 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Pekerjaan : -

Alamat : Jongaya

Page 31: Fz Rsu Labuang Baji

II. DATA-DATA MEDIS RUMAH SAKIT

A. Diagnosa medis : Kusta

B. Catatan Klinis : Pasien baru pertama kali masuk RS Kusta akibat kusta

C. Terapi Umum : Prednisone, Vitamin, Paracetamol, dan Molexflu

D. Rujukan : Pasien dirujuk oleh dr.Nur Faidah

III.SEGI FISIOTERAPI

Tanggal : 20 September 2006

A. Anamnesis (Auto/Hetero)

1. Keluhan Utama : Neuritis kedua ulnaris dan tibialis

posterior

2.Riwayat penyakit sekarang : Pasien mengalami kusta akibat

Micobacterium Leprae

3. Riwayat penyakit dahulu : Pasien pernah mengalami types sebelum

kusta

4. Riwayat panyakit penyerta : Flu dan demam tinggi

5. Riwayat pribadi : Akibat kusta menyebabkan kondisi

pasien lemah, sehingga mudah terkena

penyakit/gangguan gangguan lain.

6. Riwayat keluarga : Kedua orang tua pasien juga mengalami

penyakit yang sama.

7. Anamnesis Sistem

a. Respirasi : Akibat penyakit yang diderita

menyebabkan pernapasannya tidak

normal.

b. Musculoskeletal : Adanya kelemahan otot Opponens Digiti

Minimi tangan kanan, Adduktor Pollicis

Page 32: Fz Rsu Labuang Baji

tangan kanan dan kelumpuhan Intrinsik

tangan kiri.

c. Nervorum : Adanya nyeri tekan pada N.Ulnaris dan

N.Tibialis Posterior.

B. Pemeriksaan

1. Pemeriksaan Fisik

a. Vital Sign

1) Tekanan Darah : 110/70 mmHg

2) Denyut Nadi : 78x/menit

3) Pernapasan : 18x/menit

4) Temperatur : 370 C

5) Tinggi Badan :140 cm

6) Barat Badan : 40 kg

b.Inspeksi : Adanya oedema pada N.Tibialis Posterior kiri dan

kanan.

c.Palpasi : Adanya penebalan dan nyeri tekan pada kedua

N.Ulnaris dan N.Tibialis Posterior.

d.Gerakan Dasar : -Aktif

Oposisi jari-jari : kuat, kecuali jari V dan I

tangan kanan lemah, jari

II tangan kiri lumpuh.

Reposisi jari-jari : kuat, kecuali jari V dan I

tangan kanan lemah, jari

II tangan kiri lumpuh.

Flexi jari-jari : kuat, kecuali jari V dan

tangan kanan lemah, jari

II tangan kiri lumpuh.

Extensi jari-jari : kuat, kecuali jari II tangan

kiri lumpuh.

Page 33: Fz Rsu Labuang Baji

Abduksi jari-jari : kuat, kecuali jari V tangan

kanan lemah.

Adduksi jari-jari : kuat, kecuali jari V dan I

tangan kanan lemah, jari

II tangan kiri lumpuh.

- Pasif

Oposisi jari-jari : normal

Reposisi jari-jari : normal

Flexi jari-jari : normal

Extensi jari-jari : normal

Abduksi jari-jari : normal

Adduksi jari-jari : normal

- TIMT

Oposisi jari-jari : kuat, kecuali jari V dan I

tangan kanan lemah, jari

II tangan kiri lumpuh.

Reposisi jari-jari : kuat, kecuali jari V dan I

tangan kanan lemah, jari

II tangan kiri lumpuh.

Flexi jari-jari : kuat, kecuali jari V dan I

tangan kanan lemah, jari

II tangan kiri lumpuh.

Extensi jari-jari : kuat, kecuali jari V dan I

tangan kanan lemah, jari

II tangan kiri lumpuh.

Abduksi jari-jari : kuat, kecuali jari V dan I

tangan kanan lemah, jari

II tangan kiri lumpuh.

Page 34: Fz Rsu Labuang Baji

Adduksi jari-jari : kuat, kecuali jari V dan I

tangan kanan lemah, jari

II tangan kiri lumpuh.

e.Kognitif, Intrapersonal, dan Interpersonal dari pasien secara umum baik

f. Lingkungan aktifitas pasien rawat inap di RS Kusta sejak 7 bulan yang lalu

hanya bisa berinteraksi dengan sesame pasien lainnya di bangsal.

g.Aktifitas Fungsional dari pasien terganggu akibat adanya kelemahan otot dan

neuritis serta demam dan flu yang menyertai penyakit kusta tersebut.

2.Pemeriksaan Spesifik

a.Palpasi otot dan saraf (terlampir).

b.Pemeriksaan MMT (terlampir)

3.Pemeriksaan Laboratorium

a.GDS 132 mg/DL normalnya 70-120 mg/DL

b.Endap darah 110/-

c.Leukosit 10-60 mm3

C. Diagnosis : Adanya nyeri saraf, kelemahan otot, dan gangguan kapasitas fisik dan

kemampuan fungsional akibat kusta.

D. Program Rencana Tindakan Fisioterapi

1. Tujuan :

a. Jangka Pendek :

- Menghilangkan/mengurangi nyeri

- Mengembalikan fungsi ADL

- Menumbuhkan rasa percaya diri pasien

b. Jangka Panjang :

- Meningkatkan kekuatan otot

- Meningkatkan kapsik dan kemosional

- Mempersiapkan pasien agar dapat hidup mandiri tanpa bantuan orang

lain.

Page 35: Fz Rsu Labuang Baji

2. Tindakan :

a. Teknologi Fisioterapi

1) Teknologi Alternatif : IRR, Sthrengthening Exc. Support

mental

2) Teknologi yang dilaksanakan : - Pemberian IR berfungsi untuk

mengurangi nyeri dan oedema.

- Sthrengthening dan exc. untuk

meningkatkan kekuatan otot-otot

yang lemah dan mencegah

kontraktur.

- Support mental.

b. Edukasi : Pasien dianjurkan untuk istirahat,

menghindari aktifitas berat,

menjaga kebersihan badan, pakaian

dan makanan serta diajarkan

meluruskan jari-jari tangan serta

latihan lainnya agar tidak terjadi

kontraktur dan komplikasi lainnya.

3. Rencana Evaluasi : Mengukur derajat nyeri dengan

menggunakan VAS, mengukur

kekuatan otot dengan MMT, dan

melihat gerak fungsionalnya.

E. Prognosis

Quo ad vitan : Dubia ad bonam

Quo ad sanam : dapat sembuh

Quo ad fungsionam : Gerak fungsi tangan dan kaki kurang baik.

Quo ad cosmeticam : kosmetik tangan dan kaki jelek

F.Pelaksanaan Fisioterapi

Page 36: Fz Rsu Labuang Baji

1. IRR : Pasien tidur terlentang di bad, penyinaran diberikan

selama 10-15 menit.

2. Sthrengthening Exc. : Posisi pasien rilex, posisikan otot yang akan dilatih

dengan disanggah bantal setelah itu lakukan latihan.

3. Support mental

G. Evaluasi

1. Evaluasi sesaat : Setelah terapi dilakukan belum ada perubahan

maximal

2. Evaluasi berkala : Setelah beberapa hari diterapi, sudah ada perubahan

diman nyeri sedikit berkurang.

H. Hasil Terapi Akhir : Nyeri yang dirasakan pasien sudah berkurang,

kelemahan otot juga sudah ada perubahan

C. Catatan Pembimbing Praktek

(Tulisan tangan langsung pembimbing)

Makasaar, September 2006

Pembimbing Akademik

Dra. Hj. Nurul Iman, M.Kes Hasbiah, S.St. FtNIP. NIP.

Pembimbing Klinik

Page 37: Fz Rsu Labuang Baji

Muh. Jafar, SKMNIP.

STATUS KLINIK