future value, present value,konsep anuitastumiur+mauli+c... · nilai yang akan datang • uang rp...
TRANSCRIPT
Modul ke:
Fakultas
Program Studi
FUTURE VALUE, PRESENT VALUE,KONSEP ANUITAS
Rona Tumiur Mauli Caroline Simorangkir, SE.,MM.EKONOMI & BISNIS
AKUNTANSIwww.mercubuana.ac.id
Konsep Dasar• Jika nilai nominalnya sama, uang yang dimiliki saat
ini lebih berharga daripada uang yang akan diterima di masa yang akan datang
• Lebih baik menerima Rp 1 juta sekarang daripada menerima uang yang sama 1 tahun lagi
• Lebih baik membayar Rp 1 juta 1 tahun lagi daripada membayar uang yang sama sekarang
6 Rumus Utama• Nilai yang akan datang (future value)• Nilai sekarang (present value)• Nilai yang akan datang dari anuitas (future value
of an annuity)• Nilai sekarang dari anuitas (present value of an
annuity)• Anuitas – angsuran hutang (mortgage constant)• Anuitas – cadangan penggantian (sinking fund)
Nilai yang Akan Datang
• Uang Rp 1.000, ditabung dengan tingkat bunga 10% per tahun
• Setelah 1 tahun, uang tsb akan menjadi:Rp 1.000 + (10% x Rp 1.000) = Rp 1.100
• Setelah 2 tahun, uang tsb akan menjadi:Rp 1.100 + (10% x Rp 1.100) = Rp 1.210Catatan: bunga tahun pertama ditambahkan ke pokok tabungan (bunga majemuk)
• Setelah 3 tahun, uang tsb akan menjadi:Rp 1.210 + (10% Rp 1.210) = Rp 1.331
• Dan seterusnya…
Nilai yang Akan Datang ……………
• Jika…– P = uang tabungan/investasi awal– i = tingkat bunga– n = periode menabung/investasi– F = uang yg akan diterima di akhir periode
• Maka…
( )niPF +×= 1Nilai yang akan datang (F) = jumlah yang akan terakumulasi dari investasi sekarang untuk nperiode pada tingkat bunga i
Future value factor
Nilai yang Akan Datang …………….
• Jika bunga diperhitungkan setiap 6 bulan (½ tahun), maka:
• Jika bunga diperhitungkan setiap 3 bulan (triwulan), maka:
• Jika bunga diperhitungkan setiap bulan, maka:
2
21
×
⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ +×=
niPF
4
41
×
⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ +×=
niPF
12
121
×
⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ +×=
niPF
Nilai yang Akan Datang …………………
• Jika tingkat bunga berubah-ubah (thn ke-1 = 10%, thn ke-2 = 12%, thn ke-3 = 14%), maka nilai dari uang Rp 1.000 yg diterima sekarang pd akhir thn ke-3 adalah…
• Jika tingkat bunga thn ke-1 = 10%, thn ke-2 = 12%, thn ke-3 s/d ke-5 = 14%), maka nilai dari uang Rp 1.000 yg diterima sekarang pada akhir thn ke-5 adalah…
( ) ( ) ( )404.1
%141%121%101000.1 111
=+×+×+×=F
( ) ( ) ( )825.1
%141%121%101000.1 311
=+×+×+×=F
Nilai Sekarang
• Kebalikan dari nilai yang akan datang• Rumus diturunkan dari rumus nilai yang akan
datang:
• Nilai sekarang (P) = nilai sekarang dr suatu jumlah di masa depan yang akan diterima di akhir periode n pada tingkat bunga i
( )niPF +×= 1
( )niFP
+×=
11
Present value factor/ discount factor
Discount rate
Nilai Sekarang ………………….
• Jika diketahui tingkat bunga thn ke-1 = 10%, thn ke-2 = 12%, dan thn ke-3 = 14%, maka nilai sekarang dari uang Rp 1.404 yg akan diterima 3 thn dari sekarang adalah…
• Jika diketahui tingkat bunga thn ke-1 = 10%, thn ke-2 = 12%, dan thn ke-3 s/d ke-5 = 14%, maka nilai sekarang dari uang Rp 1.825 yg akan diterima 5 thn dari sekarang adalah…
( ) ( ) ( )000.1
%1411
%1211
%1011404.1 111
=+
×+
×+
×=P
( ) ( ) ( )000.1
%1411
%1211
%1011825.1 311
=+
×+
×+
×=P
Nilai yang Akan Datang dari Anuitas
• Anuitas = sejumlah uang yang dibayar atau diterima secara periodik dengan jumlah yg sama dalam jangka waktu tertentu
• Sifat anuitas:– Jumlah pembayaran tetap/sama (equal
payments)– Jarak periode antar angsuran sama (equal
periods between payments)– Pembayaran pertama dilakukan pada akhir
periode pertama (in arrears)
Nilai yang Akan Datang dari Anuitas ………………
• Uang Rp 1.000 diterima secara rutin (tiap akhir tahun) selama 4 tahun, semuanya ditabung dengan tingkat bunga 10% per tahun
• Pada akhir tahun ke-4, uang yang diterima pada akhir tahun ke-1 akan menjadi:Rp 1.000 x (1 + 10%)3 = Rp 1.331
• Pada akhir tahun ke-4, uang yang diterima pada akhir tahun ke-2 akan menjadi:Rp 1.000 x (1 + 10%)2 = Rp 1.210
• Pada akhir tahun ke-4, uang yang diterima pada akhir tahun ke-3 akan menjadi:Rp 1.000 x (1 + 10%)1 = Rp 1.100
Nilai yang Akan Datang dari Anuitas ………………….
• Pada akhir tahun ke-4, uang yang diterima pada akhir tahun ke-4 akan menjadi:Rp 1.000 x (1 + 10%)0 = Rp 1.000Catatan: uang tersebut belum sempat dibungakan (karena diterima di akhir tahun)
• Dengan demikian, pada akhir tahun ke-4, jumlah seluruh uang yang diterima akan menjadi:Rp 1.331 + Rp 1.210 + Rp 1.100 + Rp 1.000 = Rp 4.641
• Yang dimaksud dengan nilai yang akan datang dari anuitas adalah jumlah keseluruhan uang tersebut (Rp 4.641)
Nilai yang Akan Datang dari Anuitas ………………
• Jika…– Sn = nilai yg akan datang dr anuitas
selama n periode– A = anuitas
• Maka…
( )iiAS
n
n11 −+×=
Nilai yg akan datang dr anuitas (Sn) = akumulasi nilai dari pembayaran periodik selama n periode pada tingkat bunga i
Future value annuity factor
Nilai yang Akan Datang dari Anuitas …………………
• Nilai yang akan datang dari anuitas Rp 1.000 yang diterima tiap akhir tahun selama 4 tahun, semuanya ditabung dengan tingkat bunga 10% per tahun, adalah (dengan rumus)…
• Jika jumlah uang dan/atau tingkat bunga berubah-ubah, rumus tersebut tidak dpt digunakan (hrs dihitung satu per satu dgn rumus nilai yang akan datang)
( )
641.4%10
4641,0000.1
%101%101000.1
4
4
=
×=
−+×=S
Nilai Sekarang dari Anuitas
• Uang Rp 1.000 diterima secara rutin (tiap akhir tahun) selama 4 tahun mendatang, semuanya didiskonto dengan tingkat diskonto 10% per tahun
• Nilai sekarang uang yang akan diterima pada akhir tahun ke-1 adalah:
• Nilai sekarang uang yang akan diterima pada akhir tahun ke-2 adalah:
( ) 909%101
1000.1 1 =+
×=P
( ) 826%101
1000.1 2 =+
×=P
Nilai Sekarang dari Anuitas ……………………
• Nilai sekarang uang yang akan diterima pada akhir tahun ke-3 adalah:
• Nilai sekarang uang yang akan diterima pada akhir tahun ke-4 adalah:
• Dengan demikian, jumlah nilai sekarang dari seluruh uang yang diterima (anuitas) adalah:Rp 909 + Rp 826 + Rp 751 + Rp 683 = Rp 3.170
( ) 751%101
1000.1 3 =+
×=P
( ) 683%101
1000.1 4 =+
×=P
Nilai Sekarang dari Anuitas ……………………
• Jika…– P = nilai sekarang dr anuitas yg diterima
selama n periode• Maka…
( )( ) ii
iAP n
n
×+−+×=
111
Nilai sekarang dr anuitas (P) = nilai sekarang dari sejumlah pembayaran dengan jumlah tetap yang akan diterima tiap akhir periode selama nperiode pada tingkat bunga i per periode
Present value annuity factor
Nilai Sekarang dari Anuitas ………………………
• Nilai sekarang dari anuitas Rp 1.000 yang akan diterima tiap akhir tahun selama 4 tahun mendatang, semuanya didiskonto dengan tingkat bunga 10% per tahun, adalah (dengan rumus)…
• Jika jumlah uang dan/atau tingkat bunga berubah-ubah, rumus tersebut tidak dpt digunakan (hrs dihitung satu per satu dgn rumus nilai sekarang)
( )( )
170.31464,04641,0000.1
%10%1011%101000.1 4
4
=
×=
×+−+×=P
Anuitas – Angsuran Hutang
• Anuitas – angsuran hutang (A) = pembayaran yang diperlukan selama n periode pada tingkat bunga i per periode untuk mengangsur sejumlah uang atau hutang yang diperoleh sekarang
• Rumus:
• Digunakan dlm perhitungan KPR – utk menghitung jumlah angsuran + bunga per periode
( )( ) 111
−+×+×= n
n
iiiPA
Mortgage constant (MC)
Anuitas – Cadangan Penggantian
• Anuitas – cadangan penggantian (A) = jumlah yang harus diinvestasikan tiap periode pada tingkat bunga i untuk mencapai jumlah yang diinginkan pada akhir periode n
• Rumus:
• Digunakan dlm penilaian dengan pendekatan pendapatan – untuk menghitung cadangan penggantian
( ) 11 −+×= nn i
iSASinking fund factor (SFF)
Kasus 1
• Berapa jumlah nilai kini atas pendapatan yang diperoleh diakhir tahun pertama sebesar Rp 300 juta , akhir tahun ke dua Rp 400 juta dan akhir tahun ke tiga Rp 500 juta , bila suku bunga deposito diasumsikan akan tetap selama 3 tahun yaitu sebesar 12 % .
• Berapa jumlah nilai kini atas pendapatan yang diperoleh diakhir tahun pertama sebesar Rp 300 juta , akhir tahun ke dua Rp 400 juta dan akhir tahun ke tiga Rp 500 juta , bila suku bunga deposito diasumsikan tahun pertama dan kedua adalah sebesar 12 % , sedangkan tahun ke 3 adalah sebesar 15 % .
Kasus 2
• Bila setiap tahun uang yang pasti akan kita diterima adalah Rp 10.000.000,00 , selama kita hidup , berapa nilai uang tersebut kalau kita terima saat . Bila bunga atas obligasi pemerintah adalah 10 % .
• Bila setiap tahun uang yang mungkin akan kita diterima adalah Rp 10.000.000,00 , selama kita hidup , berapa nilai uang tersebut kalau kita terima saat . Bila bunga atas obligasi pemerintah adalah 10 % sedang resiko atas tidak tercapainya jumlah tersebut diperkirakan sebesar 4 %
Kasus 3
• Seseorang akan membeli tanah dengan 4 ( empat ) pilihan pembayaran sebagai berikut :
* Dibayar tunai saat ini sebesar Rp 1,5 Milyar* Dibayar 3 tahun mendatang sebesar Rp 2,4 Milyar .
* Dibayar cicilan dengan cicilan tahun pertama Rp 500 juta , tahun kedua Rp 750 juta , tahun
ketiga Rp 1 milyar ( dibayar diakhir tahun ).* Dibayar cicilan dengan cicilan tetap diawal
tahun selama 3 tahun , sebesar Rp 600 jutaBila bunga deposito diasumsikan 18 % per tahun , mana diantara cara pembayaran diatas yang dipilih. ( catatan : sifat investasi tanah diabaikan ) .
Kasus 4
• Nilai tanah saat ini bernilai Rp 250.000.000,00 , kenaikan nilai tanah pertahun adalah 8 % . Berapa tahun Nilai tanah itu menjadi Rp 630.000.000,00 ?
1. Arti Penting Perencanaan Keuangan
Perencanaan merupakan tindakan yang dibuat berdasarkan fakta
dan asumsi mengenai gambaran kegiatan yang dilakukan pada waktu
yang akan datang dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
Perencanaan adalah proses penyusunan tujuan-tujuan perusahaan
dan pemilihan tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dua aspek penting dalam proses perencanaan keuangan :
(1) Perencanaan uang tunai, meliputi persiapan dari penyusunan
budget kas perusahaan.
(2) Perencanaan laba, perencanaan laba perusahaan yang dibuat
dalam bentuk laporan keuangan proforma.
Dua input yang diperlukan untuk menyusun
laporan proforma dengan menggunakan pendekatan yang
sederhana yaitu :
a) laporan keuangan untuk tahun sebelumnya dan
b) ramalan penjualan tahun yang akan datang.
1. Pembelian (investasi) dalam aset-aset tetap baru yang ditentukan
dalam keputusan penganggaran modal (capital budgeting)
2. Tingkat pinjaman (financial leverage) yang ditentukan dalam
keputusan struktur modal (capital structure)
3. Pembayaran dividen kepada para pemegang saham yang
ditentukan dalam keputusan kebijakan dividen (dividend policy).
4. Persyaratan likuiditas yang ditentukan dalam keputusan modal
kerja bersih (net working capital)
Elemen-elemen Perencanaan Keuangan :
1. Jangka waktu : dibedakan antara keputusan jangka pendek (biasaya paling lama
12 bulan) dan jangka waktu yang lebih panjang (lebih dari setahun).
2. Agregasi – kombinasikan keputusan-keputusan penganggaran modal menjadi
satu proyek besar.
3. Asumsi dan skenario
a) Buatlah asumsi-asumsi yang realistic (masuk akal) tentang berbagai
variable penting.
b) Jalankan beberapa scenario dengan membuat variasi atas asumsi-asumsi
yang dipakai dalam angka yang masuk akal.
c) Buatlah sekurang-kurangnya skenario-skenario terburuk, normal dan terbaik.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam Proses Perencanaan Keuangan :
1. Membantu manajemen dalam melihat kaitan antara berbagai kepu
2. Memberikan kerangka sistematis bagi manajemen dalam meng
memanfaatkan berbagai peluang.
3. Membantu manajemen dalam mengantisipasi hal-hal yang sangat
dengan mengidentifikasi hasil-hasil yang mungkin terjadi dan m
rencana cadangan.
4. Membantu manajemen dalam menentukan apakah tujuan-tuj
dicapai layak dan tidak bertentangan satu dengan yang lain.
Peran (Tujuan) Perencanaan Keuangan :
2. Model-model Perencanaan Keuangan :Menurut Stephen A. Ross dkk., bahwa “Masing-masing model dapat memiliki kompleksitas yangbervariasi, tetapi hampir semuanya akan memilikiunsur-unsur yang akan dibahas sebagai berikut :
• Ramalan penjualan.
• Laporan Pro Forma.
• Persyaratan asset
• Persyaratan keuangan.
• Penyeimbang (plug).
• Asumsi-asumsi perekonomian
1. Proyeksi penjualan karena keluar masuknya kas banyak yang
secara langsung tergantung dari tingkat penjualan (yang
sering diperkirakan dengan menggunakan tingkat
pertumbuhan penjualan)
2. Hubungan antara perkiraan-perkiraan neraca dan laba-rugi
dengan penjualan.Asumsi-asumsi ekonomi tentang kondisi ekonomi di masa
mendatang.
Bahan-Bahan Dasar dalam membuat Model Perencanaan Keuangan :
1. Proyeksi laporan keuangan (projected / pro forma financial statements)
yang :
• Memperlihatkan jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai
pembelian aset yang diperlukan.
• Memproyeksikan dana yang bisa dihasilkan dari dalam perusahaan
• Menghitung variable penyeimbang (plug variable atau jumlah dana
eksternal yang diperlukan / external funds needed) guna menutupi
kekurangan pendanaan dari dalam perusahaan.
2. Manajemen harus memutuskan jenis pembiayaan yang akan digunakan
untuk menyeimbangkan neraca.
Hasil dari Model Perencanaan Keuangan :
3. Pendekatan presentasi keuanganSalah satu alat yang digunakan dalam membuat perencanaan
keuangan adalah Pendekatan Persentase Penjualan (Percentage of
Sales Approach) yang dapat dihitung dengan menggunakan 2 cara
yakni : metode neraca proyeksi dan metode rumus.
Yang perlu diperhatikan dalam neraca (laporan posisi keuangan) dan
rugi laba :
• Beberapa perkiraan berubah secara langsung dengan
berubahnya penjualan (perkiraan spontan)
• Beberapa perkiraan berubah secara tidak langsung dengan
berubahnya penjualan (perkiraan non spontan)
• Beberapa perkiraan tidak berubah sama sekali (non spontan)
Langkah-Langkah Menyusun Proyeksi :1. Amati Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi yang terakhir.
Perhatikan hubungan setiap perkiraan dengan penjualan (apakah spontan atau
tidak spontan terhadap perubahan penjualan).
2. Buat proyeksi laba-rugi. Dimulai dengan membuat proyeksi penjualan dengan
menggunakan rumus : Penjualan proyeksi = penjualan saat ini x ( 1 + tingkat
kenaikan). Untuk setiap perkiraan spoantan, hitung angka proyeksinya.
Jumlah tambahan laba bersih yang ditahan akan tercermin pada laporan posisi
keuangan (di bagian ekuitas)
3. Buat proyeksi posisi keuangan (neraca) untuk setiap perkiraan spontan.
Hitung angka proyeksi untuk setiap perkiraan tersebut.
4. Hitung jumlah dana yang dibutuhkan dari sumber eksternal (EFN)
4. Pendanaan & pertumbuhan keuangan
Lembaga pendanaan mempunyai peranan yang lebih penting , yaitu
sebagai salah satu lembaga sumber pendanaan alternatif yang
potensial untuk menunjang pertumbuhan perekonomian nasional
disamping peran tersebut diatas, Lembaga pendanaan juga
mempunyai peran penting dalam hal pembangunan yaitu
menampung dan menyalurkan aspirasi dan minat masyarakat,
berperan aktif dalam pembangunan dimana lembaga pendanaan ini
diharapkan oleh masyarakat atau pelaku usaha dapat mengatasi
salah satu faktor yang umum dialami yaitu faktor permodalan.
Laba ditahan (retained earning), Penyusutan, Saham
pemilik dan yang lainnya Sedangkan dana yang bersumber
dari eksternal atau dari luar perusahaan umumnya terbagi
atas dua kelompok, yaitu sumber dana jangka pendek dan
sumber dana jangka panjang. Sumber dana jangka pendek
yang bisa diperoleh antara lain dari kredit usaha atau kredit
dagang, kredit dari bank, surat berharga dan yang lainnya.
Sumber dana yang berasal dari internal perusahaan terdiri atas berbagai sumber, diantaranya :
• Pinjaman Obligasi - pinjaman dalam jangka waktu yang lama,
diaman pihak debitor mengeluarkan surat pengakuan utang yang
memiliki nilai nominal tertentu.
• Pinjaman Hipotik - yaitu pinjaman dalam tempo jangka waktu yang
panjang, diaman pihak kreditor diberi hak hipotik terhadap suatu
barang yang tidak bergerak, dan jika pihak debitor tidak dapat
memenuhi kewajiban maka barang tersebut bisa dijual dan hasil dari
penjualan barang tersbut bisa menutupi kewajibannya.
Dana yang bersumber dari dana jangka panjang bisa
diperoleh dari berbagai sumber, semisal diantaranya:
Tingkat Pertumbuhan dan Pendanaan Eksternal
Pada tingkat pertumbuhan rendah, jumlah dana yang tersedia dari
sumber internal (yakni dengan menggunakan laba ditahan) mungkin
melampaui jumlah investasi dalam aset yang dibutuhkan. Namun
saat tingkat pertumbuhan meningkat, sumber dana dari dalam
perusahaan tidak akan cukup dan perusahaan harus mencari dana
dari pasar uang dan modal.Terdapat 2 tingkat pertumbuhan yang berguna dalam perencanaan
keuangan yakni :
1. Tingkat Pertumbuhan Internal (Internal growth rate)
2. Tingkat Pertumbuhan Berkelanjutan (Sustainable growth rate)
Merupakan tingkat pertumbuhan dimana perusahaan dapat
membiayai kenaikan asetnya dengan menggunakan laba ditahan
sebagai satu-satunya sumber dana alias perusahaan sama sekali
tidak menggunakan dana dari luar.
1. Tingkat Pertumbuah Internal
Merupakan tingkat pertumbuah di mana perusahaan dapat
membiayai kenaikan asetnya baik dengan dana internal dan dana
eksternal sehingga dapat mempertahankan rasio utangnya.
2. Tingkat Pertumbuhan Berkelanjutan (sustainab
1. Margin laba yang menunjukkan efisiensi dalam operasi
perusahaan
2. Perputaran aset yang menunjukkan efisiensi penggunaan aset
3. penggunaan dana pinjaman (financial leverage) yang
menunjukkan rasio utang yang optimal
4. Kebijakan dividen yakni seberapa besar laba yang diberikan
kepada pemegang saham dibanding dengan yang ditahan /
diinvestasikan kembali dalam perusahaan.
Faktor-Faktor yang Menentukan Tingkat
Pertumbuhan