fungsi staf dan pemberdayaan diri
TRANSCRIPT
Fungsi staf dan pemberdayaan diri
Muhammad Hamdi
Fungsi staf
Biasanya memiliki wewenang:1. Staf authority, wewenang untuk
menyarankan, memberi rekomendasi, atau konsultasi
2. Functional authority, mengambil keputusan yang biasanya dibuat oleh manajer lini atau manajemen puncak (kompensasi)
Apakah pemberdayaan itu?
Di dalam kamus ada 2 kata kunci yang sering dikutip tetapi jarang memakai yang ke tiga:1. Power: hanya akan muncul jika memiliki
bawahan2. Authority: dapat di switch on dan off3. Licence: jangkauan dan kondisi yang dapat
diterapkan kepada suatu aktivitas, dan akan dikeluarkan jika telah terbukti memiliki kemampuan yang sterstandarisasi
Apakah perbedayaan itu? Jika kita mengandaikan lisensi mengemudi, kita
dapat dengan mudah untuk menghubungkan definisi empowerment pada dataran praktis:
1. Lisensi memberikan kewenangan kepada anda untuk mengemudi mobil kemana anda mau ketika kemampuan anda telah teruji
2. Kondisi yang harus terjadi tidak terlalu dibatasi, misalnya hanya boleh mengendarai mobil model tertentu dan rute tertentu
3. Rambu lalulintas memberikan panduan yang mudah diterima dan sudah familiar bagi pengemudi
4. Outcome yang didapat akan sama, yaitu selamat sampai tujuan
Memberi lisensi = pemberdayaan
Apa yang bisa kita pelajari dari contoh lisensi mengemudi?1. Pemberdayaan karyawan untuk bertindak dalam
framework organisasi tanpa diintervensi lagi
2. Karyawan fokus pada outcome tidak lagi dibelengu oleh kontrol yang ketat, mereka diikutkan dalam proses perencanaan
3. Otoritas masih diperlukan untuk mengendalikan scope of empowerment atau untuk pengembangan lebih lanjut
4. Kode etik dan nilai-nilai organisasi tetap melekat sebagai outcome inti
5. Setiap orang memiliki kebebasan untuk mencapai tujuan sesuai dengan inisiatif masing-masing
3 statement mengenai pemberdayaan
Pada setiap tim dan organisasi istilah ini sering dipakai:1. Empowered: mereka memiliki
kebebasan didalam batasan tertentu untuk mencapai tujuan yang disepakati
2. Disempowered: kebebasan yang mereka miliki diambil kembali
3. Non-empowered: kebebasan tidak pernah diberikan atau mereka tidak peduli dengan hal tersebut
Bagaimana kondisi pemberdayaan karyawan saat ini?
Dari pengamatan di lapangan terlihat:
Sangat mudah bagi karyawan untuk mengidentifikasikan ke dalam kategori non-empowered
Empowerment VS delegation Empowerment bukan delegasi, karena:
1. Empowerment adalah dimana organisasi mendorong dan memberikan arahan serta memberikan dukungan dalam konteks pekerjaan mereka, yang sebelumnya telah disepakati
2. Delegasi adalah memberikan sebagian pekerjaan kita kepada bawahan, bukan memberi lisensi dalam pekerjaan mereka
Di dalam empowerment, akuntabilitas dan tanggungjawab pekerjaan ada pada orang yang diberdayakan tersebut. Sedangkan pada delegasi tidak ada tanggungjawab, tetapi kualitas pekerjaan ada pada orang yan diberi delegasi
Outcome bukan input
Empowerment mengarah pada pencapaian outcome bukan pada seberapa banyak input yang diberikan.
Contoh: aktivitas memperbaiki mesin. Dengan fokus pada outcome maka akan memacu insiatif dan semangat juang untuk mencapai tujuan
Perbedaan input dengan outcome
INPUT
Directive Berupa tugas Berbasis proses:
▪ People▪ Money▪ Time ▪ Equipment▪ Materials
OUTCOME
Achievement Sasaran terukur Melihat hasil akhir Indikator yang
signifikan yang merefleksikan kinerja yang diharapkan
Exploring the need
Keuntungan empowerment Seperti halnya orang yang telah memiliki SIM
yang bebas memiliki destinasinya, memberdayakan karyawan akan mengurangi hambatan dalam pencapaian tujuan
Benefit untuk pengemudi tidak harus mengikuti rute Tidak harus menunggu yang
tidak jelas tidak lagi menunggu
penumpang (tapi terkontrol) Driver mengeksplorasi
kemungkinan tercepat, termudah, dan mengupgrade kendaraan
Keuntungan untuk karyawan Tidak ada SOP yang kaku Just Do It – tidak perlu persetujuan
penggunaan resource Tidak perlu menunggu instruksi, kita
membuat sendiri perencanaannya Karyawan menerima tanggungjawab
dan siap dengan konsekuensinya Praktek selalu direview dan mendorong
kreativitas dan bergerak maju
Exploring the need
Keuntungan empowerment bagi perusahaan Karyawan akan menemukan cara sendiri untuk
meningkatkan efisiensi dan kualitas melalu pengalaman yang mereka miliki
Setiap orang mendapatkan arahan yang jelas sehingga tidak ada overlaping
Karyawan dilatih dulu agar bisa sebelum diberdayakan
Pemborosan sumberdaya akan mudah diidentifikasi dan dieliminasi
Uang yang dialokasikan untuk skema insentif bisa digunakan untuk training yang berguna bagi organisasi jangka panjang
Gejala perlunya empowerment
Staf tidak produktif Setiap orang terlihat sibuk
tetapi hasilnya tidak seperti yang teramati.
Staf tidak mengkritisi apa yang terjadi
Bawahan jarang sekali memberi ide
Staf seringkali ditegur baik karena melanggar kewenangan maupun karena tidak punya inisiatif
Pelanggan merasa tidak puas dengan outcome yang kita
hasilkan Karyawan tahu pekerjaan
mereka tetapi tidak tahu apa yang diharapkan dari mereka
Seringkali muncul tudingan akibat kesalahan yang dilakukan sesorang
Manager terlalu banyak mengerjakan hal teknis daripada manajerial
Kering kreativitas dan insiatif
Mensikapi gejala
Mengajukan beberapa pertanyaan:1. Mengapa hal tersebut terjadi?2. Bagaimana agar tidak terjadi lagi?3. Bagaimana kondisinya jika semuanya
berjalan dengan baik?
Jika anda berhenti pada poin 1 maka anda adalah seorang yang reaktif. Sedangkan kalau anda melangkan ke poin 2 maka anda adalah seorang proaktif
Yang dibutuhkan oleh seorang pemberdaya
Latihan! Agar terhindar dari kesalahan berikut:1. Membatalkan empowerment
ketika membuat mereka nyaman
2. Mengubah lisensi tanpa mempertimbangkan dampak yang akan terjadi
3. Menghukum seseorang yang berhasil karena tidak mengikuti caranya
4. Lebih senang menyalahkan orang daripada mengajari untuk memperbaiki apa yang salah
5. Mengharuskan untuk meminta persetujuan ketika inisiatif mereka akan diimplementasikan
6. Memberitahu bawahan mengenai suatu rencana tanpa melibatkan mereka
7. Tidak memberi panduan atau bentuk hasil yang akan dicapai, tetapi hanya memberikan tugas saja
8. Menutup pintu dan menolak memberikan kebijaksanaan bagi mereka
Disempowering
Bagaimana empowerment dapat memberikan peran yang besar? Driving licence memberikan analogi:1. Memberikan bukti bahwa seseorang layak
diberi lisensi2. Ketika melakukan kesalahan maka harus
melapor dimana dan kapan hal tersebut terjadi
3. Pelaku kesalahan harus tahu konsekuensinya4. Kesalahan pada satu orang tidak
menghilangkan lisensi bagi orang lain.
MASLOW
Self actualizati
on
Self esteem
Social needs
Security/safety needs
Basic survival needs
Bebas bertanya dan mengekspresikan diri
KejujuranKeadilanKewajaran
Pengetahuan dan pemahaman
PembelajaranPengalamanEksplorasi
Gaya Motivasi
Berdasarkan teori Maslow terdapat tiga jenis gaya motivasi, tetapi hanya satu yang cocok dengan konsep empowerment:
1. Coercive: memaksa2. Calculative: menggunakan reward3. Co-operative:dengan share vision
mission
Alat bantu
Pemberdayaan terkait dengan klarifikasi outcome bukan pada detil input.
Untuk memunculkan hal tersebut perlu alat bantu Beberapa alat bantu:
1. Outcome approach: memberikan tujuan yang terukur dan tidak multi intepretasi
2. Menjaga kontrol: buka pada yang seharusnya kita lihat tetapi mengklarifikasi success factor, dan bukan melakukan pekerjaan untuk mereka
3. Komunikasi:▪ Dua arah agar terjadi konfirmasi▪ Sender dan receiver sama-sama mengklarifikasi maksud
Diskusi
Tuliskanlah keputusan, besar atau kecil, yang berdampak pada tim anda dan lingkungan kerja!
Empowerment window
Tim tidak tahuTim tahu
Manajer tahu
Manajer tidak tahu
Empowerment
Potensi tersembunyi
Zona yg dibatasi
Tidak tereksplorasi
Indentifikasi kemampuan
Tulislah kemampuan tim anda yang harus muncul sebelum anda memberdayakan mereka!
1. 2. 3. 4.
Bagaimana menilai kemampuan dan mendorong mereka?
Kemampuan inti
Beberapa kemampuan yang perlu ditunjukkan sebelum diberdayakan
1. Kemampuan untuk membuat pertanyaan terbuka untuk mendapatkan fakta yang relevan
2. Memampuan mendengar yang tinggi agar memuat banyak input
3. Percaya diri untuk mengemuakan pendapat dan mengklarifikasi pendapat orang lain
4. Mampu mengelola waktu dan menentukan skala prioritas
5. Mampu memetakan masalah dan membuat orang lain melakukan langkah-langkah perbaikan