fungsi manajemen pengarahan (directing)

17
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Manajemen merupakan suatu yang universal di dalam dunia industri modern. Tiap organisasi memerlukan pengambilan keputusan, pengkordinasian aktifitas, penanganan manusia, evaluasi prestasi yang terarah kepada sasaran kelompok manusia. Banyak aktifitas manajerial yang masing-masing memiliki cara pendekatan sendiri pada tipe-tipe problem khusus dan didiskusikan dengan judul seperti manajemen peternakan, manajemen sistem jasa, manajemen industry, dan lain sebagainya. Semuanya mempunyai satu elemen yang umum, yaitu ilmu manajemen. Istilah manajemen dalam bahasa Indonesia hingga saat ini belum ada keseragaman. Berbagai istilah yang dipergunakan seperti : ketatalaksanaan, manajemen, manajemen pengurusan, dan lain sebagainya. Untuk menghindari penafsiran yang berbeda-beda, dalam makalah digunakan istilah aslinya yaitu manajemen. Bila kita mempelajari literature manajemen, maka akan nampak bahwa istilah manajemen mengandung tiga pengertian, yaitu : Manajemen sebagai suatu proses Manajemen sebagai kolektifitas orang-orang yang melakukan aktifitas manajemen Manajemen sebagai suatu seni Dalam Encyclopedia of the Social Sciences dikatakan bahwa manajemen adalah suatu proses dengan proses dimana pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi. 1 | Directing

Upload: wildandzulqarnain

Post on 12-Aug-2015

811 views

Category:

Documents


21 download

DESCRIPTION

Pengertian Directing

TRANSCRIPT

Page 1: Fungsi Manajemen Pengarahan (Directing)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Manajemen merupakan suatu yang universal di dalam dunia industri

modern. Tiap organisasi memerlukan pengambilan keputusan,

pengkordinasian aktifitas, penanganan manusia, evaluasi prestasi yang

terarah kepada sasaran kelompok manusia. Banyak aktifitas manajerial yang

masing-masing memiliki cara pendekatan sendiri pada tipe-tipe problem

khusus dan didiskusikan dengan judul seperti manajemen peternakan,

manajemen sistem jasa, manajemen industry, dan lain sebagainya.

Semuanya mempunyai satu elemen yang umum, yaitu ilmu manajemen.

Istilah manajemen dalam bahasa Indonesia hingga saat ini belum

ada keseragaman. Berbagai istilah yang dipergunakan seperti :

ketatalaksanaan, manajemen, manajemen pengurusan, dan lain

sebagainya. Untuk menghindari penafsiran yang berbeda-beda, dalam

makalah digunakan istilah aslinya yaitu manajemen.

Bila kita mempelajari literature manajemen, maka akan nampak

bahwa istilah manajemen mengandung tiga pengertian, yaitu :

Manajemen sebagai suatu proses

Manajemen sebagai kolektifitas orang-orang yang melakukan

aktifitas manajemen

Manajemen sebagai suatu seni

Dalam Encyclopedia of the Social Sciences dikatakan bahwa

manajemen adalah suatu proses dengan proses dimana pelaksanaan suatu

tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi.

George R. Terry mengatakan bahwa manajemen adalah pencapaian

tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu dengan menggunakan kegiatan orang

lain.

Manajemen memiliki beberapa komponen diataranya unsur

manajemen dan fungsi manajemen. Unsur manajemen adalah men, money,

materials, methods, dan market yang merupakan sumber daya. Fungsi

1 | D i r e c t i n g

Page 2: Fungsi Manajemen Pengarahan (Directing)

manajemen menurut Koontz dan O’Donnel dibagi atas organizing, staffing,

directing, planning, dan controlling.

Dalam makalah ini kami akan membahas salah satu fungsi

manajemen yaitu pengarahan (directing).

1.2. RUMUSAN MASALAH

Dari permasalahan pokok diatas data data diidentifikasi yaitu seberapa pentingkah directing dalam manajemen dan mengapa perlu adanya directing dalam sebuah proses manajemen dan Apa saja yang perlu dilakukan directing dalam sebuah proses managemen dan membahas hal hal umum mengenai directing tersebut.

1.3. TUJUAN

Tujuan dibuatnya makalah ini adalah :

Mengetahui posisi fungsi manajemen secara lebih mendalam

khususnya pengarahan (directing)

Mengetahui peranan pengarahan (directing) dalam kehidupan

sehari-hari khususnya dalam suatu organisasi formal maupun

informal

Menambah referensi dalam mata kuliah manajemen industri

khususnya di lingkup Teknik Elektro Universitas Brawijaya

1.4. PEMBATASAN MASALAH

Dari identifikasi diatas begitu banyaknya pembahasan yang

terpaparkan, disini penulis mencoba memberi batasan masalah agar lebih

jelas dan terfokus. Selanjutnya pembahasaan yang lebih ditekankan apa

sebenarnya fungsi dasar dari directing ini sendiri. Memberikan pengaruh

terhada efek yang ada didepan penulis mencoba membahas pentingnya

fungsi directing.

2 | D i r e c t i n g

Page 3: Fungsi Manajemen Pengarahan (Directing)

BAB II

ISI

2.1. FUNGSI MANAJEMEN

Satu jalan untuk meneropong proses manajemen ialah dengan

mengidentifikasi fungsi-fungsi dasar yang bersama – sama menopang

proses itu. Fungsi-fungsi ini merupakan elemen-elemen dari semua aplikasi

konsep-konsep manajemen. Fungsi-fungsi ini adalah mutlak bagi semua

tingkat aktivitas manajerial mulai dari pengawas/supervisor langsung sampai

ke kepala eksekutif. Mereka adalah fundamental untuk semua tipe usaha

koperatif, termasuk firma-firma usaha niaga, kantor-kantor pemerintah, dan

lembaga-lembaga sosial. Mereka merupakan inti aktivitas dalam bermacam-

macam penerapan seperti pemasaran, manufaktur finansial, dan badan-

badan umum.

Masing-masing otoritas yang berbeda memberikan nama sendiri-

sendiri untuk fungsi-fungsi manajemen, namun demikian secara umum telah

disepakati bahwa ada beberapa tugas-tugas actual seorang manajer. Dalam

makalah ini, lima fungsi berikut akan digunakan untuk menguraikan tugas

manajemen :

2.1.1. Planning

Berbagai batasan tentang planning dari yang sangat sederhana

sampai kepada perumusan yang lebih rumit. Ada yang merumuskan dengan

sangat sederhana, misalnya : perencanaan adalah penentuan serangkaian

tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. Pembatasan yang

hampir kompleks merumuskan perencanaan sebagai penetapan apa yang

harus dicapai, bila hal itu dicapai, dimana hal itu harus dicapai, bagaimana

hal itu harus dicapai siapa yang bertanggung jawab dan penetapan

mengapa hal itu harus dicapai.

Hampir sama dengan pembatasan terakhir, adalah perumusan

perencanaan yang menyatakan bahwa perencanaan merupakan penetapan

jawaban kepada enam pertanyaan, yaitu :

1. tindakan apa yang harus dikerjakan;

2. apakah sebabnya tindakan itu harus dikerjakan;

3 | D i r e c t i n g

Page 4: Fungsi Manajemen Pengarahan (Directing)

3. dimanakah tindakan itu harus dilaksanakan;

4. kapankah tindakan itu dilaksanakan;

5. siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu dan;

6. bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu.

2.1.2. Organizing

Dengan organizing dimaksud pengelompokan kegiatan yang

diperlukan yakni penetapan susunan organisasi serta tugas dan fungsi-

fungsi dari setiap unit yang ada dalam organisasi, serta menetapkan

kedudukan dan sifat hubungan antara masing-masing unit tersebut.

Organisasi atau pengorganisasian dapat pula dirumuskan sebagai

keseluruhan aktivitas manajemen dalam mengelompokan orang-orang serta

penetapan tugas, fungsi, wewenang, serta tanggung jawab masing-masing

dengan tujuan terciptanya aktivitas-aktivitas yang berdaya guna dan berhasil

guna dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu.

2.1.3. Staffing

Staffing adalah salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan

personalia dalam suatu organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja,

pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap petugas member

daya guna maksimal kepada organisasi.

Organizing dan staffing, merupakan dua fungsi manajemen yang

sangat erat hubungannya yaitu : organizing berupa penyusunan wadah legal

untuk menampung berbagai kegiatan yang harus dilaksanakan pada suatu

organisasi, staffing berhubungan dengan penetapan orang-orang yang akan

memangku masing-masing jabatan yang ada dalam organisasi tersebut.

2.1.4. Controlling

Controlling atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian,

adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian

dan sekaligus bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang sedang

dilakukan bawahan dapat diarahkan kejalan yang benar dengan maksud

tercapai tujuan yang sudah digariskan semula. Dalam pelaksanaan kegiatan

4 | D i r e c t i n g

Page 5: Fungsi Manajemen Pengarahan (Directing)

controlling, atasan mengadakan pemeriksaan, mencocokan serta

mengusahakan agak kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan

rencana yang telah ditetapkan serta tujuan yang ingin dicapai.

2.1.5 Directing

Directing adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan

usaha memberi bimbingan, saran-saran, perintah-perintah atau instruksi-

instruksi kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas masing-masing

bawahan tersebut, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-

benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula.

2.2. Pengarahan (directing)

Pengarahan (directing), merupakan fungsi terakhir dari fungsi-fungsi

manajemen, yang dibahas dalam bagian ini, merupakan jantung proses

manajemen, karena menyangkut langkah mula. Istilah-istilah lain yang

mengandung ide yang sama ialah memimpin, menjalankan, mengawasi,

memerintahkan, dan membimbing. Apa pun istilah yang digunakan, inti

idenya ialah membuat terlaksananya keputusan, rencana, dan program yang

telah disusun terlebih dahulu guna mencapai tujuan-tujuan kelompok.

Dikatakan juga di salah satu buku bahwa arti dari directing sendiri adalah

kepemimpinan.

Pada dasarnya, kepemimpinan juga berarti pengikut/penurutan

(followership), dan kita harus menemukan jawaban tentang apa sebabnya

seseorang mau mengikut atau menurut. Pada dasarnya seseorang akan

menuruti kemauan orang lain yang akan dapat memenuhi keinginan dan

kebutuhannya.

Fungsi manajerial dari pengarahan sendiri adalah suatu proses untuk

mempengaruhi orang lain sehingga ia akan tergerak dengan sukacita dan

penuh semangat sehingga tujuan dari proses manajemen itu tercapai.

Pengarahan (Directing) menurut sumber lain adalah keinginan untuk

membuat orang lain mengikuti keinginannya dengan menggunakan

kekuatan pribadi atau kekuasaan jabatan secara efektif dan pada tempatnya

demi kepentingan jangka panjang perusahaan. Termasuk didalamnya

5 | D i r e c t i n g

Page 6: Fungsi Manajemen Pengarahan (Directing)

memberitahukan orang lain apa yang harus dilakukan dengan nada yang

bervariasi mulai dari nada tegas sampai meminta atau bahkan mengancam.

Tujuannya adalah agar tugas-tugas dapat terselesaikan dengan baik. Para

ahli banyak berpendapat kalau suatu pengarahan merupakan fungsi

terpenting dalam manajemen. Karena merupakan fungsi terpenting maka

hendaknya pengarahan ini benar-benar dilakukan dengan baik oleh seorang

pemimpin. Seorang manajer yang baik hendaknya sering memberi

masukan-masukan kepada anggotanya karena hal tersebut dapat

menunjang prestasi kerja anggota. Seorang anggota juga layaknya manusia

biasa yang senang dengan adanya suatu perhatian dari yang lain, apabila

perhatian tersebut dapat membantu meningkatkan kinerja mereka.

Pengarahan merupakan fungsi manajemen yang merangsang

tindakan-tindakan agar betul-betul dilaksanakan. Oleh karena tindakan-

tindakan itu dilakukan oleh individu, maka pengarahan meliputi pemberian

perintah-perintah dan motivasi pada personalia yang melaksanakan

perintah-perintah tersebut agar sistem organisasi seimbang.

Pengarahan juga sangat erat hubungannya dengan komunikasi,

semakin baik komunikasi yang digunakan manajer, semakin mudah

pengarahan berjalan. Karena objek dari manajemen, khususnya pengarahan

adalah objek hidup (manusia), sehingga diperlukan saling pengertian untuk

dapat menjalankan suatu sistem.

Dari penjelasan diatas, terdapat beberapa cara yang tepat untuk

digunakan dalam pengarahan, yaitu :

1. Melakukan orientasi tentang tugas yang akan dilakukan; Merupakan cara pengarahan dengan memberikan

informasi yang perlu supaya kegiatan dapat dilakukan dengan baik.

2. Memberikan petunjuk umum dan khusus (perintah); Merupakan permintaan dri pimpinan kepada orang yang

berada di bawahnya untuk melakukan atau mengulangi suatu kegiatan tertentu pada keadaan tertentu.

3. Delegasi wewenang, dan; Dalam pendelegasian wewenang ini pimpinan

melimpahkan sebagian dari wewenang yang dimilikinya kepada bawahannya.

4. memotivasi. Merupakan cara pendekatan pribadi dari atasan ke

bawahan yang bersifat membangun hubungan baik agar

6 | D i r e c t i n g

Page 7: Fungsi Manajemen Pengarahan (Directing)

bawahan dapat melakukan tugasnya dengan semangat dan lepas.

Beberapa alasan pentingnya cara –cara pengarahan diatas adalah motivasi secara impalist, yakni pimpinan organisasi berada di tengah-tengah para bawahannya dengan demikian dapat memberikan bimbingan, instruksi, nasehat dan koreksi jika diperlukan. Adanya upaya untuk mensingkronkan tujuan organisasi dengan tujuan pribadi dari para anggota organisasi. Secara eksplisit terlihat bahwa para pelaksana operasional organisasi dalam memberikan jasa-jasanya memerlukan beberapa perangsang atau insentif.

Kemampuan seorang manajer untuk memotivasi dan mempengaruhi, mengarahkan dan berkomunikasi akan menentukan efektifitas manajer. Dan ini bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi tingkat prestasi seseorang. Manajer yang dapat melihat motivasi sebagai suatu sistem akan mampu meramalkan perilaku dari bawahannya.

Motivasi seperti yang telah disebutkan diatas, akan mempengaruhi, mengarahkan dan berkomunikasi dengan bawahannya, yang selanjutnya akan menentukan efektifitas manajer. Ada dua factor yang mempengaruhi tingkat prestasi seseorang, yaitu kemampuaan individu dan pemahaman tentang perilaku untuk mencapai prestasi yang maksimal disebut prestasi peranan. Dimana antara motivasi, kemampuan dan presepsi peranan merupakan satu kesatuan yang saling berinteraksi.

Pengarahan (leading) adalah untuk membuat atau mendapatkan para karyawan untuk melakukan apa yang diinginkan, dan harus mereka lakukan. Dikenal juga sebagai leading, directing, motivating atau actuating. Pengarahan memiliki beberapa karakteristik:

1. Pervasive Function, yaitu pengarahan diterima pada berbagai level organisasi. Setiap manajer menyediakan petunjuk dan inspirasi kepada bawahannya.

2. Continous Activity, pengarahan merupakan aktivitas berkelanjutan disepanjang masa organisasi.

3. Human factor, fungsi pengarahan berhubungan dengan bawahan dan oleh karena itu berhubungan dengan human factor. Human factor adalah perilaku manusia yang kompleks dan tidak bisa diprediksi.

4. Creative Activity, fungsi pengarahan yang membantu dalam mengubah rencana ke dalam tindakan. Tanpa fungsi ini, seseorang dapat menjadi inaktif dan sumber fisik menjadi tak berarti.

5. Executive Function, Fungsi pengarahan dilaksanakan oleh semua manajer dan eksekutif pada semua level sepanjang bekerja pada sebuah perusahaan, bawahan menerima instruksi hanya dari atasannya.

6. Delegated Function, pengarahan seharusnya adalah suatu fungsi yang berhadapan dengan manusia. Atasan harus dapat mengetahui bahwa perilaku manusia merupakan suatu hal tidak dapat diprediksi dan alami sehingga atasan seharusnya dapat

7 | D i r e c t i n g

Page 8: Fungsi Manajemen Pengarahan (Directing)

mengkondisikan perilaku seseorang ke arah tujuan yang diharapkan.

Fungsi pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan lain sebagainya. Pengarahan pada dasarnya akan berkaitan dengan :

1. Faktor individu dan kelompok; Organisasi merupakan kumpulan individu. Setiap individu

memiliki kebutuhan, minat, persepsi, sikap, nilai, kepribadian, dan berbagai hal yang berbeda. Perbedaan ditingkat individu mempengaruhi organisasi. Memahami perilaku individu akan membantu dalam memahami perilaku organisasi karena pada dasarnya manusia itu homo homini socius. Manusia tidak bisa lepas dari organisasi, manusia merupakan komponen vital dalam keberadaan dan dinamika sebuah organisasi. Memahami perilaku manusia membutuhkan kerjasama berbagai disiplin keilmuan.

2. Motivasi dan kepemimpinan; Tingkah laku seseorang di pengaruhi serta di rangsang

oleh keinginan. Kebutuhan, tujuan, dan kepuasannya. Rangsangan timbul dari diri sendiri dan dari luar. Rangsangan ini akan menciptakan “motif dan motivasi “ yang mendorong orang bekerja untuk memperoleh kebutuhan dan kepuasan dari hasil kerjanya. Motif dapat di artikan sebagai Driving Force yang menggerakan manusia untuk bertingkah laku dan berbuat untuk tujuan tertentu.

3. Kelompok kerja dan; Kelompok secara umum memiliki arti sejumlah orang yg

melakukan interaksi dengan orang lain dalam suatu rangkaian pertemuan tatap muka. Tapi dalam pengertiani organisas, Kelompok merupakan suatu sistem yg terorganisasi yg terdiri atas dua orang atau lebih yg saling berhubungan sedemikian rupa sehingga sistem tersebut melakukan fungsi, peran, dan norma tertentu.

4. Komunikasi dalam organisasi. Tujuan Komunikasi yaitu, untuk memberikan perintah,

laporan, informasi, ide, saran, berita dan menjalin hubungan-hubungan dari seorang komunikator kepada komunikan dan penerimanya. Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat. Di dalam kelompok/organisasi itu selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakan masalah

8 | D i r e c t i n g

Page 9: Fungsi Manajemen Pengarahan (Directing)

penting untuk kelangsungan hidup kelompok, yang terdiri dari pemimpin dan bawahan/karyawan. Di antara kedua belah pihak harus ada two-way-communications atau komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik, untuk itu diperlukan adanya kerja sama yang diharapkan untuk mencapai cita-cita, baik cita-cita pribadi, maupun kelompok, untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Kerja sama tersebut terdiri dari berbagai maksud yang meliputi hubungan sosial/kebudayaan. Hubungan yang terjadi merupakan suatu proses adanya suatu keinginan masing-masing individu, untuk memperoleh suatu hasil yang nyata dan dapat memberikan manfaat untuk kehidupan yang berkelanjutan. Bila sasaran komunikasi dapat diterapkan dalam suatu organisasi baik organisasi pemerintah, organisasi kemasyarakatan, maupun organisasi perusahaan, maka sasaran yang dituju pun akan beraneka ragam, tapi tujuan utamanya tentulah untuk mempersatukan individu-individu yang tergabung dalam organisasi tersebut.

2.3 Tipe kepemimpinan

Tipe-tipe kepemimpinan telah di identifikasi dan menghasilkan suatu kerangka kerja bagi seorang manajer dalam memilih suatu pendekatan pengarahan. Tipe kepemimpinan dikelompokan dalam empat judul : (1) tipe manajaer diktator; (2) tipe lemah lembut – otokratis; (3) tipe demokratis; (4) tipe membiarkan (laissez-faire).

Tipe manajer yang dictator menuntut pelaksanaan tugas atas dasar takut kena hukuman, dan bersikap sangat kritis dan negative dalam hubungannya dengan bawahan. Sebagai seorang kepala, orang demikian itu mengharap bawahan menjalankan tugas dengan baik, kalau tidak ingin terkena hukuman atau penggeseran. Untuk sementara nampaknya cara demikian ini efektif, tetapi tidak memberikan dasar yang kuat untuk kelangsungan prestasi, karena tidak memberikan kepuasan kepada yang dipimpin.

Tipe manajer yang lemah lembut – otokratis bersifat kebapakan yang menuntut bawahan menurut saja kepada pemimpin (paternalistik). Apabila tipe ini mengharapkan keberhasilan, maka pemimpin haruslah seseorang yang benar-benar kuat dan bijaksana, memiliki kepribadian yang kuat, berwibawa, dan terpercaya. Kepuasan bawahan tipe pemimpin demikian tergantung pada kehendak baik atasaanya. Karena pemimpin ini memberikan keputusan tanpa partisipasi orang lain, bawahan tidak berkesempatan mengembangkan sifat-sifat kepemimpinannya. Tipe ini mengakibatkan ketergantungan akan hadirnya pemimpin, dan bila orang tersebut tidak hadir pekerjaan menjadi berantakan.

9 | D i r e c t i n g

Page 10: Fungsi Manajemen Pengarahan (Directing)

Tipe manajer demokratis tidak hanay mengandalkan kemampuannya sendiri tetapi memerlukan konsultasi dengan bawahan. Bawahan diajak serta merencanakan, mebuat keputusan, dan pengorganisasian. Mereka cenderung mempertaruhkan inisiatifnya dan berdialog bebas dengan bawahwan. Tipe ini menghasilkan jiwa gotong royong, dan mengembangkan bakat-bakat manajerial bawahan. Kepuasan terletak pada rasa kesetiakawanan.

Tipe manajer membiarkan memilih, (laissez-faire), menyerahkan sepenuhnya kepada bawahan untuk menetapkan tujuan tujuan mereka dan membuat keputusan keputusan sendiri. Pemimpin ini justru mengharapkan orang lain dalam kelompok yang memegang peranan. Dengan kondisi ini anggota kelompok boleh bertindak secara individual dan, karenanya, mudah berarah ganda.

Manajer dalam mengembangkan gaya kepemimpinan individual tidak harus dibatasi dengan memilih satu dari embat tipe diatas. Tannenbaum menandaskan bahwa gaya yang dipilih manajer tergantung dari tiga kelompok kekuatan : (1) kekuatan dalam manajer, seperti, sistem nilai manajer, kepercayaan akan bawahan, keakraban, dan perasaan aman di dalam situasi ketidakpastian; (2) kekuatan didalam bawahan, misalnya, harapan-harapan bawhan; dan (3) kekuatan di dalam situasi, contohnya, tipe organisasi, sifat problem, dan faktor waktu. Menurut Fred Fiedler mengungkapkan bahwaefektivitas kepemimpinan itu multidimensional, dan corak yang digunakan dalam prakteknya tergantung dari situasi. Ia memperkenalkan tiga faktor situasi yang sangat menentukan : (1) hubungan pemimpin dan anggota (tingkat kepercayaan dan loyalitas anggota terhadap pemimpin), (2) struktur tugas (tingkat pengaturan tugas rutin), dan (3) posisi kekuasaan ( jumlah otoritas formal dan dukungan manajemen atasan).

2.4 Supervisi

Fungsi pengarahan merangkum semua proses kegiatan permulaan. Satu bagian dari fungsi ini disebut supervisi apabila manajer secara fisik hubungan langsung dengan orang bukan manajer. Arti harafiah supervisi ialah melihat dari atas dan dengan demikian ada kontak muka ke muka. Umumnya semua tingkatan manajemen terikat dengan kontak muka ke muka dengan bawahan, meskipun hanya dengan sekretaris pribadi, tetapi tugas utama manajer paling bawah ialah supervisi atas karyawan di operasi dasar. Tingkat ini terdiri dari para supervisor, mandor, dan kepala seksi.

Di dalam lini organisasi yang sederhana, supervisor harus melaksanakan semua fungsi manajemen. Di dalam organisasi fungsionalpun, dimana perencanaan, kontrol, pengorganisasian, komunikasi, kepegawaian, dan membuat keputusan ditangani oleh spesialis fungsi

10 | D i r e c t i n g

Page 11: Fungsi Manajemen Pengarahan (Directing)

supervisor sangat membantu meski dalam skala kecil. Contohnya, di dalam sistem kontrol tinggi, yang menggunakan alat mekanik dan elektrik maupun inspektur dan spesialis lainnya, tetap diperlukan supervisor untuk mengontrol dengan melihat sendiri bahwa pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya. Pada intinya supervisor adalah kunci ditempat apabila akan diadakan tindakan korektif.

11 | D i r e c t i n g

Page 12: Fungsi Manajemen Pengarahan (Directing)

BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Dalam sebuah organisasi pasti terkait dengan yang bernama

manajemen. Manajemen sendiri berarti suatu proses dengan proses dimana

pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi. Di dalam

manajemen ada beberapa fungsi, salah satunya directing yang dapat

diartikan sebagai memimpin, menjalankan, mengawasi, memerintahkan, dan

membimbing. Semua kata itu dapat di kerucutkan menjadi mengarahkan

yang berarti membuat terlaksananya keputusan, rencana, dan program yang

disusun terlebih dahulu guna mencapai tujuan-tujuan kelompok atau

organisai.

3.2. SARAN

Bagi pembaca, khususnya mahasiswa diharapkan setelah membaca

makalah ini memahami betapa pentingnya ilmu manajemen bagi kehidupan

dalam berorganisasi yang formal maupun informal. lebih khususnya lagi

directing, bahwa pengarahan bukanlah sesuatu yang remeh, karena objek

dari pengarahan sendiri adalah manusia.

12 | D i r e c t i n g

Page 13: Fungsi Manajemen Pengarahan (Directing)

DAFTAR PUSTAKA

Manullang, M. 1988. Dasar - dasar Manajemen. Medan: Ghalia Indonesia. Koontz, H., C. O’Donnell, dan H. Weirich. 1986. Manajemen. Edisi ke 8.

Diterjemahkan oleh: Hutauruk, G. Jakarta: Erlangga. Massie, J.L. 1983. Dasar-dasar Manajemen. Diterjemahkan oleh:

Hadisoeprobo, I. Jakarta: Erlangga. Stoner, J.A.F, Freeman, R.E., dan Gilbert, Jr.D.R. 1995. Manajemen.

Diterjemahkan oleh: Sindoro, Alexander. Jakarta: PT Prenhallindo. Koontz, H., C. O’Donnell, and H. Weirich. 1968. Principles of Management:

An Analysis of Managerial Functions. Fourth Edition. New York: McGraw-Hill.

13 | D i r e c t i n g

Page 14: Fungsi Manajemen Pengarahan (Directing)

14 | D i r e c t i n g