fungsi keluarga pada pengasuhan anak...

134
FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK TERLANTAR DI YAYASAN SAYAP IBU JAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: FARIHATUL FAJRIYAH NIM: 108054100017 PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H/ 2013 M

Upload: others

Post on 13-Jan-2020

21 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK TERLANTAR

DI YAYASAN SAYAP IBU JAKARTA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

FARIHATUL FAJRIYAH

NIM: 108054100017

PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1434 H/ 2013 M

Page 2: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK TERLANTAR

DI YAYASAN SAYAP IBU JAKARTA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

FARIHATUL FAJRIYAH

NIM: 108054100017

PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1434 H/ 2013 M

Page 3: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,
Page 4: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya asli atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 22 Januari 2013

Farihatul Fajriyah

Page 5: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

i

ABSTRAK

Farihatul Fajriyah Fungsi Keluarga Pada Pengasuhan Anak Telantar di Yayasan Sayap Ibu Jakarta

Anak telantar adalah anak yang tidak terpenuhi kebutuhan dasarnya, baik secara rohani, jasmani maupun sosial. Anak telantar tidak mendapatkan pengasuhan dari keluarga maupun kerabatnya, sehingga tidak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Oleh karena itu anak telantar membutuhkan pengasuhan di Panti Sosial. Panti Sosial yang menjalankan pengasuhan harus menjalankan fungsi keluarga, karena panti sosial adalah lembaga yang berfungsi sebagai pengganti orang tua atau keluarga. Bila fungsi keluarga terpenuhi maka akan terpenuhi pula kebutuhan dan hak pada anak terlantar. Salah satu lembaga tertua di Jakarta yang memberikan pelayanan pada anak telantar adalah Yayasan Sayap Ibu Jakarta. Untuk itu penulis tertarik meneliti bagaimana fungsi keluarga pada pengasuhan anak telantar di YSI Jakarta? Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui fungsi keluarga pada pengasuhan anak telantar di YSI Jakarta.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pndekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Untuk mendapatkan data penulis menggunakan teknik observasi, wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi. Dalam mendapatkan data, penulis memiliki beberapa informan, diantaranya Ketua Umum, Ketua II, Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh.

Berdasarkan hasil penelitian ini, fungsi keluarga di unit Barito kurang tercapai, terdapat lima fungsi yang kurang berjalan secara optimal seperti fungsi agama, cinta kasih, pendidikan, ekonomi, dan lingkungan. Sedangkan fungsi keluarga di unit Cirendeu terdapat tiga fungsi yang belum berjalan dengan baik, yaitu fungsi cinta kasih, ekonomi dan pendidikan. Meskipun Panti unit Cirendeu belum mencapai fungsi keluarga secara keseluruhan, namun berjalan lebih baik dari Panti unit Barito. Salah satu faktor pencapaian fungsi keluarga yang baik dari unit Cirendeu adalah penggunaan pengasuhan berbasis keluarga. Dimana pengasuh adalah pasangan suami isteri yang berperan sebagai orang tua bagi anak asuh di Cirendeu dalam mengasuh, dan membimbing anak. Dengan pengasuhan berbasis keluarga anak bukan saja mendapatkan pengasuhan namun juga mendapatkan figur ibu dan ayah dalam sebuah struktur keluarga. Tercapainya fungsi Keluarga pada pengasuhan dapat membuat tumbuh kembang, serta kebutuhan dan hak anak terlantar terpenuhi dengan baik.

Page 6: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kepada Allah SWT yang

telah mencurahkan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Skripsi ini dengan baik. Tak lupa sholawat serta salam kepada Nabi Muhammad

SAW sebagai teladan bagi ummat-Nya untuk selalu bersabar dan tak pernah

putus asa untuk berusaha, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan semangat yang teguh. Meskipun penulis menemukan berbagai halangan

dan rintangan dalam proses penyusunan skripsi ini, namun penulis bersyukur

dapat menjalaninya.

Hambatan serta rintangan yang penulis hadapi juga tidak akan bisa

penulis lewati tanpa adanya bimbingan dan motivasi dari orang-orang yang

menyayangi dan berarti bagi penulis sampai skripsi ini selesai. Untuk itu dalam

kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang

telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dan menghadapi

hambatannya, kepada:

1. Bapak Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwan

dan Ilmu Komunikasi, sekaligus sebagai Pembimbing yang sabar dan

ramah dalam membimbing Penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini.

2. Ibu Siti Napsiyah MSW, selaku Ketua Jurusan Kesejahteraan Sosial

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah memberikan

banyak inspirasi dan motivasi bagi penulis.

Page 7: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

iii

3. Bapak Ahmad Zaky, MSi Selaku Sekretaris Jurusan Kesejahteraan

Sosial Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah

memebrikan banyak saran, motivasi serta tidak bosan mendengarkan

sharing Penulis.

4. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Kesejahteraan Sosial yang telah

memberikan ilmunya dan mengajar dengan sabar.

5. Ibu Maryono, selaku Ketua Umum Yaysan Sayap Ibu Cabang Jakarta

yang telah memberikan izin Penulis untuk melakukan penelitian di

Panti Yayasan Sayap Ibu Cabang Cirendeu.

6. Ibu Elvira, selaku Pekerja Sosial Bidang Penerimaan Anak yang telah

memberikan banyak masukan dan motivasi, serta memberikan Penulis

berbagai inspirasi baru.

7. Anak-anakku tersayang di Panti YSI Jakarta Cabang Cirendeu yang

senantiasa menghibur penulis disaat penelitian dan memberikan

Penulis inspirasi.

8. Kedua Orangtuaku Ibu Malihah Masyhud dan Bapak H. Chotib

Sulaiman yang senantiasa berdoa, meberikan segala dukungan dan

pengertiannya selama Penulis membuat Skripsi. Semoga kalian

senantiasa dilindungi dan dicintai Allah SWT, semoga Penulis mampu

mewujudkan segala harapan kalian.

9. Kakak pertamaku Ummi Qona’atur Rosyidah beserta Suami, dan

Kakak keduaku Ummi Nailul Muna beserta Suami yang selalu

menguatkan Penulis dan memberikan motivasi.

Page 8: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

iv

10. Keponakanku tersayang Jaziri Jauharul Azmy dan Aisyah Khaira

Wilda yang selalu menghibur hari-hari penulis dengan tingkah dan

celotehnya.

11. Sepupu-sepupuku yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang

selalu memberikan motivasi dan mengingatkan penulis untuk segera

menyelesaikan Skripsi.

12. Teman-teman Jurusan Kesejahteraan Sosial angkatan 2008, terutama

Arny, Chintya, dan Vydi yang selalu setia membantu penulis,

memberikan motivasi dikala pesimis, menghibur dikala sedih.

13. Teman-teman KPMB yang selalu menghibur dikala jenuh, dan selalu

memberikan motivasi.

14. Teman-teman Friendz4eva yang menghilangkan kepenatan dengan

canda tawanya.

15. Teman-teman Ganbatte yang setia mendoakan untuk keberhasilan

penulis.

Tidak ada yang dapat Penulis berikan kepada orang-orang tersayang

selain ucapan Terima Kasih dan untaian Do’a agar kita senantiasa diberikan yang

terbaik oleh Allah SWT . Semoga Skripsi yang Penulis hasilkan ini bermanfaat

bagi yang membacanya. Amin.

Jakarta, Januari 2013

Farihatul Fajriyah (108054100017)

Page 9: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...................................................................................................... i

KATA PENGATAR ....................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ......................................................................................... viii

DAFTAR BAGAN ......................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... x

BAB I .............................................................................................................. 1

PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................... 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ...................................................... 7

C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 8

1. Manfaat Praktis ........................................................................ 8

2. Manfaat Akademis ................................................................... 8

E. Metodologi Penelitian .................................................................... 8

1. Metode Penelitian .................................................................... 8

2. Teknik Pengambilan Sampel .................................................... 9

3. Jenis dan Sumber Data ............................................................... 9

4. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 10

5. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 12

6. Subyek dan Objek Penelitian .................................................. 13

F. Tinjauan Pustaka .......................................................................... 15

G. Sistematika Penulisan .................................................................. 15

Page 10: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

vi

BAB II ........................................................................................................... 17

KAJIAN TEORITIS ............................................................................... 17

A. Keluarga ....................................................................................... 17

1. Definisi Keluarga ................................................................... 17

2. Bentuk Keluarga .................................................................... 18

3. Fungsi Keluarga ..................................................................... 23

B. Pengasuhan .......................................................................................... 25

1. Pengertian Pengasuhan .......................................................... 25

2. Gaya Pengasuhan ................................................................... 26

3. Pengasuhan Berbasis Keluarga ............................................... 28

C. Pengasuhan Anak Dalam Islam ..................................................... 30 D. Anak Telantar ............................................................................... 33

1. Pengertian Anak Terlantar ..................................................... 33

2. Ciri-ciri yang menandai anak terlantar .................................... 34

BAB III .......................................................................................................... 35

GAMBARAN UMUM LEMBAGA ........................................................ 35

A. Sejarah Singkat Berdirinya Yayasan Sayap Ibu Jakarta ................. 35 B. Visi dan Misi ................................................................................. 38 C. Struktur Organisasi ....................................................................... 40 D. Program dan Kegiatan Lembaga ................................................... 41 E. Fundraising ................................................................................... 42 F. Fasilitas Yayasan Sayap Ibu Jakarta .............................................. 43 G. Jaringan Kerjasama ....................................................................... 44 H. Data Anak YSI Jakarta Sampai Bulan September 2012 ................. 46

BAB IV ......................................................................................................... 49

TEMUAN DAN ANALISIS ................................................................... 49

A. Fungsi Keluarga Pada Pengasuhan Anak Terlantar di Yayasan Sayap Ibu Jakarta Unit Barito .................................................................. 49

Page 11: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

vii

B. Fungsi Keluarga Pada Pengasuhan Anak Terlantar di Yayasan Sayap Ibu Jakarta Unit Cirendeu ............................................................. 63

BAB V ........................................................................................................... 80

PENUTUP .............................................................................................. 80

A. Kesimpulan .................................................................................. 80 B. Saran ............................................................................................ 81

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 82

LAMPIRAN

Page 12: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

viii

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1 Program dan Kegiatan Lembaga ................................................... 41

2. Tabel 2 Fasilitas YSI Jakarta unit Barito .................................................... 43

3. Tabel 3 Fasilitas YSI Jakarta unit Cirendeu ................................................ 44

4. Tabel 4 Data anak YSI Jakarta menurut status serahan ............................... 46

5. Tabel 5 Data anak YSI Jakarta unit Barito .................................................. 47

6. Tabel 6 Data anak YSI Jakarta unit Cirendeu ............................................. 48

7. Tabel 7 Fungsi keluarga Pada Pengasuhan Anak Terlantar di YSI Jakarta .. 76

Page 13: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

ix

DAFTAR BAGAN

1. Bagan 1 Struktur Organisasi YSI Jakarta ................................................... 40

Page 14: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

x

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1 Saat anak-anak di Panti unit Barito akan berdoa

untuk makan siang .............................................................................. 52

2. Lampiran 2 Anak-anak Barito sedang belajar dengan gurunya ............ 60

3. Lampiran 3 Anak-anak Cirendeu dibiasakan untuk solat berjamaah ... 65

4. Lampiran 4 Anak-anak saat belajar dengan guru privat tanpa pengawasan dari pengasuh ........................................................................................... 72

5. Lampiran 5 Saat anak-anak mengadakan acara ulang tahun dan mengundang salah satu anak tetangga Panti unit Cirendeu ................... 74

6. Lampiran 6 Catatan lapangan ................................................................. 120

Page 15: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004,

Tentang Sistem Pembangunan Nasional, dikatakan bahwa rencana pembangunan

nasional merupakan penentu masa depan negara, melalui skala prioritas dan

mengoptimalkan sumber daya yang ada; pembangunan nasional bukan hanya

tugas pemerintah tetapi juga seluruh komponen masyarakat untuk mencapai

tujuan bernegara1.

Dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak,

disebutkan bahwa anak adalah aset dan modal bangsa, serta pewaris

pemerintahan yang memiliki tugas untuk memajukan bangsa, memiliki peran

yang besar untuk menjamin kelangsungan bangsa dan negara di masa depan.

Tugas tersebut merupakan tugas bagi setiap anak, maka anak harus diberi

kesempatan untuk tumbuh dan berkembang secara optimal, baik fisik, mental,

maupun sosial, dan berhak mulia, perlu dilakukan upaya perlindungan serta

mewujudkan kesejahteraan anak dengan berusaha memenuhi kebutuhan dan hak-

haknya tanpa diskriminasi2.

Hal tersebut menerangkan bahwa Pembangunan Nasional Indonesia tidak

hanya bersifat umum, namun juga memperhitungkan kualitas Sumber Daya

1 Undang-Undang No. 25 Tahun 2004, Tentang Sistem Pembangunan Nasional. Pasal 1

dan 2. 2 Undang-Undang No. 23 Tahun 2002, Tentang Perlindungan Anak.

Page 16: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

2

Manusia (SDM) yang ada. Untuk itu SDM yang tersedia harus memiliki mutu

yang berkualitas.

Dewasa ini yang kita ketahui, peningkatan mutu SDM di Indonesia masih

minim. Masih banyak masalah kependudukan yang menghambat meningkatnya

standar mutu SDM, seperti kurangnya lapangan pekerjaan, tempat tinggal yang

minim, pencapaian kebutuhan sandang, dan pangan yang terlalu tinggi, sulitnya

mengakses pelayanan kesehatan, sarana dan prasarana yang tidak memadai.

Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan manajemen SDM yang baik.

Manajemen SDM yang baik dapat dimulai dengan pembinaan dan penggalian

potensi generasi muda.

Generasi muda atau lebih populer kita sebut anak bangsa merupakan asset

negara untuk Pembangunan Nasional jangka panjang. Anak bangsa adalah kunci

suksesnya suatu bangsa dan pewaris kepemimpinan negara di masa yang akan

datang. Sebagaimana juga Islam mengajarkan kita untuk menyayangi anak-anak,

karena anak merupakan amanah yang sangat penting dari Allah SWT, dimana

harus senantiasa dijaga, dipelihara, dan dikasihi. Anak merupakan makhluk yang

istimewa baik dalam agama, maupun negara, karena anak termasuk dalam

kategori kelompok rentan3.

Membentuk anak bangsa yang berkualitas diperlukan sarana dan

prasarana untuk memenuhi kesejahteraan mereka. Anak-anak berhak untuk

mendapatkan kondisi dan lingkungan yang baik dalam tumbuh kembangnya, baik

rohani, jasmani. Hak seorang anak bukan hanya perlindungan saja, pendidikan

3 Iskandar Hoesin, “Perlindungan Terhadap Kelompok Rentan.” Seminar Pembangunan

Hukum Nasional ke VIII di Bali, 14-18 Juli 2003.

Page 17: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

3

saja, ataupun pengasuhan saja. Hak seorang anak meliputi semua dimensi, baik

perlindungan, pendidikan dan pengasuhan. Sebagaimana Hak-hak anak untuk

hidup, tumbuh, berkembang dan berprestasi secara wajar sesuai dengan harkat

dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan

diskriminasi; Memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan sosial sesuai dengan

kebutuhan fisik, mental spiritual dan sosial4. Undang-Undang Perlindungan Anak

juga menegaskan bahwa hak anak adalah bagian dari hak asasi manusia yang

wajib dijamin, dilindungi, dan dipenuhi oleh orang tua, keluarga, masyarakat,

pemerintah dan Negara5.

Namun pada kenyataannya banyak anak-anak yang tidak mendapatkan

haknya. Mereka adalah anak yang memiliki kekurangan dalam kondisinya,

sehingga menjadi terlantar. Anak telantar adalah anak yang tidak terpenuhi

kebutuhannya secara wajar, baik fisik, mental, spiritual, maupun sosial6. Anak

yang telantar tidak terpenuhi kebutuhannya seperti, kebutuhan makanan, pakaian,

tempat tinggal, pendidikan, kesehatan, kasih sayang keluarga dan interaksi sosial

dengan teman sebaya.

Ironisnya jumlah kasus anak telantar yang tidak diharapkan oleh orang tua

kandungnya mengalami peningkatan setiap tahunnya. Mulai dari anak yang

ditinggalkan di Rumah Sakit, anak yang secara sengaja diserahkan ke Panti,

sampai anak yang dibuang ditempat umum oleh orang tua kandungnya.

4 Majalah Perlindungan Anak, “Hak-hak Anak ,” National Resource Center (SFFCCB),

6 Juli 2007. 5 Undang-Undang No. 23 tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, Pasal 1, ayat 12. 6 Ibid., Pasal 1, ayat 6.

Page 18: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

4

Pada Tahun 2011 lalu terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya

mengenai kasus pembuangan bayi. Tahun 2010 tercatat 104 kasus bayi yang

dibuang oleh orang tua kandungnya sendiri. Sedangkan pada tahun 2011 tercatat

186 bayi dibuang oleh orang tua kandungnya7. Sangat memprihatinkan di tengah

banyaknya landasan hukum yang mengatur tentang kesejahteraan dan

perlindungan anak, justru pada faktanya semua landasan tersebut terkesan sia-sia.

Peningkatan kasus anak telantar yang cukup signifikan, membuat

permasalahan sosial ini penting diperhatikan. Anak telantar perlu mendapatkan

perawatan, pengasuhan, kasih sayang agar tidak merasa terbuang dan tidak

berguna. Anak telantar perlu diberikan pembinaan, pengetahuan diri, agar

nantinya menjadi anak yang memiliki potensi baik dan menjadi SDM yang

berkualitas, meski kehidupannya tidak seindah anak-anak pada umumnya.

Karena kondisi keluarganya yang tidak utuh, ditinggal salah satu orang

tua ataupun kedua orang tua mereka, maka diperlukan lembaga pengganti fungsi

orang tua yang memiliki peran dan posisi sejenis. Negara, pemerintah,

masyarakat, keluarga, dan orang tua berkewajiban dan bertanggung jawab

terhadap penyelenggaraan perlindungan anak8. Usaha penanganan anak telantar

dalam menyelenggarakan panti sosial dapat milik pemerintah maupun swasta.

Pengasuhan anak oleh lembaga dapat dilakukan di dalam atau di luar Panti9. Panti

sosial adalah lembaga pelayanan kesejahteraan sosial yang memiliki tugas dan

fungsi untuk meningkatkan kualitas SDM dan memberdayakan penyandang

7 Fiddy Anggriawan, “Setahun, 186 Bayi Dibuang di Jabodetabek,” artikel diakses pada 11 Februari 2012 dari http://news.okezone.com/read/2011/12/20/338/544958/setahun-186-bayi-dibuang-di-jabodetabek

8 UU Perlindungan Anak, pasal 20. 9 Ibid,. Pasal 37, ayat 5.

Page 19: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

5

masalah kesejahteraan sosial ke arah kehidupan normatif secara fisik, mental, dan

sosial10.

Panti Sosial yang berfungsi mengganti peran orang tua dalam melakukan

pengasuhan merupakan titik awal bagi mereka untuk membentuk identitas diri.

Panti asuhan juga bisa dikatakan sebagai tempat kelangsungan hidup dan tumbuh

kembang anak-anak terlantar. Mulai anak masuk di panti asuhan sampai masa

adopsi atau sampai usia 18 tahun proses pengasuhan sangat berpengaruh pada

perkembangan anak. Pengasuhan yang dilakukan bukan hanya sekedar memberi

makan dan pengetahuan, tapi juga meliputi kegiatan perawatan, pemeliharaan,

bimbingan, pembinaan, pendidikan11.

Selama proses pengasuhan mereka harus belajar menjalani hidup diluar

kasih sayang orang tua kandungnya dan belajar menerima keadaan. Menyandang

status sebagai anak telantar tentu merupakan beban moril yang besar bagi

mereka. Sehingga pengasuhan pun menjadi hal yang sangat mempengaruhi

perkembangan mereka. Maka dari itu Pengasuhan yang digunakan harus

dijalankan dengan baik dan benar agar perkembangan mereka baik dan menjadi

SDM yang berkualitas.

Seperti pemaparan sebelumnya, bahwa anak telantar adalah anak yang

ditinggalkan oleh orang tua kandungnya, sehingga sensitifitas mereka tinggi.

Mereka kekurangan kasih sayang. Sebagaimana kita ketahui bahwa pada masa

kanak-kanak, mereka melakukan coping. Coping pada anak-anak cenderung

10Badan Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial, Standardisasi Panti Sosial, (Jakarta: Departemen Sosial Republik Indonesia, 2000), h. 4.

11 Direktorat Pelayanan Sosial Anak Departemen Sosial Republik Indonesia, Modul Pengasuhan dan Perlindungan Anak Balita, (Jakarta: Departemen Sosial Republik Indonesia , 2009), h. 63.

Page 20: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

6

meniru figur seseorang yang dijadikan sebagai panutan, baik sosok seorang Ayah

ataupun seorang Ibu. Kondisi tersebutlah yang menjadi kekurangan anak telantar,

tidak memiliki figur yang dijadikan panutan. Sedangkan di panti asuhan

sebagaimana kita ketahui, begitu banyak orang yang mengasuhnya, sehingga

mereka merasa bingung dengan norma-norma atau nilai-nilai yang ditanamkan

pada dirinya. Sementara itu mereka sebagai anak harus membangun kepribadian,

dimana harus didukung dengan pola pengasuhan yang baik dan jelas.

Dalam pengasuhan, anak-anak harus mendapatkan kasih sayang,

layaknya orang tua yang menyayangi anaknya, oleh karena itu diperlukan

pengasuh yang menggantikan peran orang tua untuk melakukan pengasuhan

secara eksklusif. Penggunaan pola pengasuhan yang baik pada anak diharapkan

mampu menjadikan mereka SDM yang berkualitas nantinya, dan dapat

membangun bangsa kedepannya.

Salah satu panti sosial anak yang berpengalaman, dan panti sosial anak

telantar tertua di Jakarta adalah YSI (Yayasan Sayap Ibu) Jakarta. YSI Jakarta

adalah lembaga yang bergerak dibidang perlindungan anak telantar yang

bertujuan memberikan pelayanan baik berupa perlindungan maupun pengasuhan

dan pengentasan bagi anak terlantar. Saat ini YSI Jakarta memiiki dua unit Panti

yang berada di Barito dan Cirendeu.

Melihat bertambahnya kasus anak yang telantar serta pelayanan

pengasuhan yang diberikan oleh YSI sebagai salah satu panti tertua di Jakarta

yang memiiki banyak pengalaman dalam perlindungan dan pengasuhan anak

Page 21: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

7

terlantar di Jakarta, Penulis tertarik untuk meneliti judul “Fungsi Keluarga Pada

Pengasuhan Anak Terlantar di Yayasan Sayap Ibu Jakarta”.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah Penelitian

Agar Penelitian ini jelas dan sistematis maka Penulis membatasi

permasalahan pada fungsi keluarga pada pengasuhan anak terlantar di

Yayasan Sayap Ibu Jakarta.

2. Rumusan Masalah penelitian

a. Bagaimana fungsi keluarga pada pengasuhan anak terlantar di

Yayasan Sayap Ibu Jakarta Unit Barito?

b. Bagaimana fungsi keluarga pada pengasuhan anak terlantar di

Yayasan Sayap Ibu Jakarta Unit Cirendeu?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan yang dirumuskan diatas, maka tujuan

yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui fungsi keluarga

pada pengasuhan anak terlantar di Yayasan Sayap Ibu Jakarta unit Barito dan unit

Cirendeu.

Page 22: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

8

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Praktis

a. Untuk bahan pertimbangan bagi pemangku kebijakan dalam

memutuskan sesuatu yang berkaitan dengan pengasuhan anak

terlantar.

b. Untuk bahan pertimbangan bagi Lembaga Kesejahteraan Sosial

Anak (LKSA) dalam melaksanakan fungsi keluarga pada

pengasuhan anak terlantar.

2. Manfaat Akademis:

Untuk menambah bahan pengetahuan bagi para mahasiswa

Kesejahteraan Sosial dan bahan rujukan dalam penelitian berikutnya yang

berkaitan dengan fungsi keluarga pada pengasuhan anak terlantar.

E. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Penulis menggunakan pendekatan Kualitatif dalam penelitian ini.

Penelitian kualitatif bermaksud untuk memahami fenomena tentang

apa yang dialami subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi,

motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik dan dengan cara

deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks

Page 23: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

9

khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode

alamiah. 12

2. Teknik Pengambilan Sampel

Dalam menentukan sumber data pada penelitian, penulis

menggunakan purposive sampling, yaitu orang yang dianggap paling

tahu tentang apa yang kita teliti.13

Informan yang penulis pilih diantaranya adalah Ketua Umum YSI

Jakarta, Koordinator Bidang Perawatan unit Cirendeu, Pengasuh Panti

unit Cirendeu.

3. Jenis dan Sumber Data

Menurut Lofland dan Lofland sumber data utama dalam penelitian

kualitatif adalah kata-kata, tindakan, selebihnya adalah data tambahan

seperti dokumen dan lain-lain.14

Kata-kata yang diamati atau diwawancarai merupakan sumber data

utama. Sumber data utama dicatat melalui catatan tertulis atau melalui

audio tape, pengambilan foto.15

Sumber data primer yang Penulis gunakan berasal dari beberapa

Narasumber, yaitu Ketua Umum YSI Jakarta, Ketua II YSI Jakarta,

Koordinator bidang Perawatan unit Barito, Koordinator Bidang

12 Lexi. J. meleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2007), h. 4.

13 Sugiyono, Memehami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2009), h. 54. 14 Ibid., h. 157. 15 Meleong, Metode Penelitian Kualitatif, h. 157.

Page 24: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

10

Perawatan unit Cirendeu, dua orang Pengasuh unit Barito, dua orang

pengasuh unit Cirendeu. Sedangkan sumber data sekunder yang

Penulis gunakan berasal dari literatur-literatur atau artikel yang

membahas mengenai penelitian ini.

4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini Penulis menggunakan tekhnik pengumpulan data

sebagai berikut:

a. Observasi / Pengamatan

Dalam penelitian ini penulis menggunakan observasi terang-

terangan atau tersamar. Observasi atau pengamatan ini digunakan

atas dasar pengalaman secara langsung yang dapat diamati sendiri,

serta mencatat peristiwa dan situasi yang berkaitan dengan

pengetahuan proposisional maupun pengetahuan yang langsung

diperoleh dari data.16

Observasi terang-terangan yang penulis lakukan saat

mengumpulkan data, menyatakan terus terang kepada informan,

bahwa sedang melakukan penelitian. Jadi informan yang penulis

wawancarai mengetahui sejak awal bahwa penulis meminta

informasi untuk bahan penelitian. Namun terkadang saat

mengobrol, penulis tidak mengatakan kepada informan jika tema

pembicaraan tersebut akan jadikan sebagai bahan penelitian.

16 Ibid., h.174.

Page 25: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

11

Observasi yang penulis lakukan sejak masa praktikum, yaitu mulai

bulan Maret 2011 sampai bulan Desember 2011, dan dilanjutkan

pada bulan April 2012 sampai Desember 2012.

b. Wawancara

Wawancara merupakan percakapan dengan maksud tertentu.

Lincoln dan Guba menegaskan bahwa wawancara dilakukan

dengan maksud memverifikasi, mengubah, dan memperluas

informasi yang diperoleh dari orang lain…17

Untuk melengkapi data penelitian penulis menggunakan

wawancara terstruktur. Wawancara terstruktur adalah wawancara

yang pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.18 Wawancara terstruktur

digunakan agar penulis dapat mencari jawaban terhadap

permasalahan yang diteliti.

Penulis mewawancarai beberapa orang yang dapat memberikan

informasi terhadap penelitian ini, yakni Ibu Soemarmi Marjono

sebagai Ketua Umum YSI Jakarta, Ibu Tjondrowati Subiyanto

sebagai Ketua II sekaligus Koordinator Personalia, Ibu CE Dodds

sebagai Koordinator Perawatan unit Cirendeu, Ibu Bettalita

Hendro sebagai Koordinator Perawatan unit Barito, Ibu Ummi dan

Pak Hadi sebagai Pengasuh di unit Cirendeu, Satinah dan Yuyun

sebagai pengasuh di unit Barito.

17 Meleong, Metode Penelitian Kualitatif, h. 186. 18 Ibid., h.190.

Page 26: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

12

c. Catatan Lapangan

Catatan Lapangan menurut Bogdan dan Biklen adalah catatan

tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan

dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam

penelitian kualitatif. 19

Catatan lapangan akan membantu penulis sebagai perantara antara

apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dicium, dan diraba dengan

catatan sebenarnya dalam bentuk catatan lapangan. 20

d. Dokumentasi

Metode dokumentasi ini digunakan sebagai bukti terhadap data

dan informasi yang penulis dapatkan. Metode ini dapat menjadi

pendorong atau bukti terhadap hasil penelitian yang penulis buat.

Dokumentasi yang penulis kumpulkan seperti foto-foto, record

atau rekaman wawancara, catatan, buku-buku dan data

kepustakaan lainnya seperti artikel yang bersumber dari internet

ataupun majalah.

5. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Panti Yayasan Sayap Ibu Jakarta unit

Cirendeu dan Barito. Panti unit Cirendeu beralamat di Jalan Raya

Cirendeu, dan Panti unit Barito beralamat di Jalan Barito II/55

19 Meleong, Metode Penelitian Kualitatif, h. 209. 20 Ibid., h.208.

Page 27: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

13

Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12130. Pada dasarnya penulis

melakukan penelitian sejak masa Praktikum 1 dan Praktikum 2,

Praktikum 1 terhitung dari Bulan Maret 2011 sampai Mei 2011,

Praktikum 2 terhitung bulan September 2011 sampai November 2011.

Selanjutnya Penulis melanjutkan penelitian untuk Skripsi, terhitung

bulan April 2012 sampai Desember 2012.

Penulis memilih Yayasan Sayap Ibu Jakarta menjadi tempat penelitian

karena YSI Jakarta merupakan salah satu lembaga swasta tertua di

DKI Jakarta yang memiliki kontribusi dalam proses pengasuhan dan

perlindungan anak terlantar.

6. Subyek dan Obyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah Koordinator Bidang Pengasuhan dan

Pengasuh anak terlantar di Yayasan Sayap Ibu Jakarta unit Cirendeu

dan Barito. Sedangkan Obyek Penelitian ini adalah Fungsi Kelurga

pada pengasuhan anak terlantar di YSI Jakarta.

a. Teknik Analisa Data

Proses awal yang penulis lakukan adalah observasi ke lembaga.

Setelah observasi ke lembaga penulis mewawancarai Ketua

Umum Yayasan Sayap Ibu Jakarta, Koordinator Bidang

Pengasuhan dan Pengasuh. Penulis juga merekam proses

wawancara sebagai bukti dokumentasi. Penulis mencermati hasil

dan data penelitian yang didapat selama masa penelitian, baik

Page 28: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

14

berupa rekaman wawancara, catatan lapangan maupun literatur-

literatur yang didapat. Dari hasil data dan informasi yang didapat,

penulis membuat ringkasan yang digunakan untuk membuat

konsep-konsep penelitian. Penulis mencermati data dan informasi

yang didapat untuk disusun secara sistematis.

Data dan informasi yang penulis dapatkan dari wawancara

mendalam selanjutnya dianalisis secara kualitatif. analisis ini

dilakukan guna mendapatkan makna dan keterkaitan dengan

masalah penelitian.

b. Teknik Keabsahan Data

Dalam menjaga keabsahan data, penulis menggunakan pihak

Yayasan Sayap Ibu Jakarta untuk mengecek data yang diperoleh.

Pengecekan yang dilakukan pihak YSI Jkt adalah memeriksa hasil

wawancara yang telah dilakukan agar terjamin keabsahannya.

c. Teknik Penulisan

Penulis menggunakan pedoman dalam penulisan skripsi ini, yaitu

buku pedoman penulisan karya ilmiah (Skripsi, tesis, dan

disertasi) yang diterbitkan CeQDA (Center for Quality

Development and Assurance) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

tahun 2007.

Page 29: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

15

F. Tinjuan Pustaka

Penulis menggunakan tinjauan pustaka untuk memperjelas penelitian

skripsi ini. Penulis menggunakan literatur berupa skripsi yang membahas tentang

“Pola Asuh Positif Pengasuh Dan Kedisiplinan Anak Asuh Dalam Panti Sosial

Asuhan Anak Putra Utama 3 Tebet” dengan nama peneliti Chairunnisa, Jurusan

Kesejahteraan Sosial yang memfokuskan kepada Pola Asuh Positif dan

Kedisiplinan Anak.

Penulis menyadari bahwa Judul Skripsi ini memiliki beberapa kesamaan,

namun terdapat pula perbedaan dalam penelitian kami, yaitu :

1. Obyek penelitian Saudari Chairunnisa adalah Pola Asuh Positif dan

Kedisiplinan Anak Asuh di Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) Putra

Utama 3 Tebet, Sedangkan Obyek penelitian penulis adalah Fungsi

Keluarga Pada Pengasuhan Anak Telantar Berbasis Keluarga di Panti

Asuhan Yayasan Sayap Ibu Jakarta unit Barito dan Cirendeu.

2. Subyek yang diambil oleh Saudara Chairunnisa adalah Lembaga Panti

Sosial Asuhan Anak (PSAA) Putra Utama 3 Tebet atau orang yang

diwawancarai. Sedangkan subyek yang Penulis ambil adalah

Koordinator Bidang Perawatan dan Pengasuh anak terlantar di

Yayasan Sayap Ibu Jakarta unit Barito dan Cirendeu.

G. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pembahasan, peneliti membagi Skripsi ini menjadi 5

Bab, yaitu Bab Pendahuluan, Kajian Teoritis, Profil Lembaga, Temuan dan

Page 30: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

16

Analisa, dan Penutup. Kelima bab tersebut memiliki isi dan pemaparan masing-

masing, yaitu:

Bab I Pendahuluan, Bab ini meliputi latar belakang masalah, pembatasan

dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian,

tinjauan pustaka serta sistematika penulisan.

Bab II Kajian Teoritis, Bab ini membahas tentang keluarga, pengasuhan,

pengasuhan berbasis keluarga, pengasuhan anak dalam islam, anak terlantar.

Bab III Gambaran Umum Lembaga, Bab ini menjelaskan gambaran

umum Lembaga, meliputi sejarah berdirinya Yayasan Sayap Ibu Jakarta, visi,

misi, program YSI Jakarta, Jaringan kerjasama, struktur kepengurusan,

pendanaan YSI Jakarta, Sarana Prasarana, data karyawan, data anak asuh.

Bab IV Temuan dan Analisa, Bab ini berisi tentang pembahasan Pola

Pengasuhan Anak Terlantar di YSI Jakarta.

Bab V Penutup, Bab ini berisi Kesimpulan yang ditarik dari analisis

sebelumnya serta saran sebagai hasil dari penelitian ini.

Page 31: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

17

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Keluarga

1. Definisi Keluarga

Definisi keluarga menurut para tokoh, diantaranya:

Menurut Friedman, keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang

hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai

peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga.21

George Murdock menguraikan bahwa keluarga merupakan kelompok

sosial yang memiliki karakteristik tinggal bersama, terdapat kerja sama ekonomi,

dan terjadi proses reproduksi.

Reiss menjelaskan arti keluarga sebagai suatu kelompok kecil yang

terstruktur dalam pertalian keluarga dan memiiki fungsi utama berupa sosialisasi

pemeliharaan terhadap generasi baru.

Weigert dan Thomas, keluarga adalah suatu tatanan utama yang

mengkomunikasikan pola-pola nilai yang bersifat simbolik kepada generasi baru.

Hill mengemukakan, keluarga adalah adalah rumah tangga yang memiliki

hubungan darah atau perkawinan atau menyediakan terselenggaranya fungsi-

fungsi instrumental mendasar dan fungsi-fungi ekspresif keluarga bagi para

anggotanya yang berada dalam suatu jaringan.22

21 Pshycologymania, “Pengertian Keluarga,” artikel diakses pada 24 Januari 2013 dari

http://www.psychologymania.com/2012/07/pengertian-keluarga.html. 22 Sri Lestari, Psikologi Keluarga (Jakarta: Kencana, 2012), h. 3-5.

Page 32: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

18

Menurut BKKBN keluarga adalah dua orang atau lebih yang dibentuk

berdasarkan ikatan perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup

spiritual dam materiil yang layak, bertaqwa kepada Tuhan, memiliki hubungan

yang selaras, serasi dan seimbang antara anggota keluarga dan masyarakat serta

lingkungannya.23

Dapat disimpulkan bahwa definisi keluarga adalah suatu struktur lembaga

masyarakat terkecil yang memiliki hubungan darah, hidup bersama dan masing-

masing anggotanya memiliki tugas dan peran masing-masing, serta keseluruhan

anggotanya harus menjalankan fungsi keluarga bersama-sama agar tercipta suatu

keadaan yang sejahtera dan harmonis di dalamnya.

2. Bentuk Keluarga

Keluarga memiliki beberapa bentuk bila dilihat dari beberapa segi.

Bentuk keluarga dari segi keberadaan anggota keluarga yaitu keluarga inti dan

keluarga batih. Keluarga inti adalah keluarga yang di dalamnya hanya terdapat

tiga posisi sosial, yaitu suami-ayah, istri-ibu, dan anak-sibling. Keluarga batih

adalah keluarga yang di dalamnya menyertakan posisi lain selain tiga posisi

(suami, istri dan anak).

Kelurga batih terpecah lagi menjadi tiga bentuk, pertama keluarga

bercabang, yaitu keluarga yang anaknya sudah menikah namun masih tinggal di

rumah orang tuanya. Kedua, keluarga berumpun, yaitu keluarga yang anak-

anaknya sudah menikah namun tinggal di rumah orang tuanya. Ketiga keluarga

23 Suparyanto, “Pengertian Keluarga,” artikel diakses pada 26 Januari 2013 dari http://dr-suparyanto.blogspot.com/2011/10/pengertian-keluarga.html

Page 33: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

19

beranting, yaitu keluarga yang dalam satu rumah terdapat generasi ketiga (cucu)

yang sudah menikah. 24

Bentuk keluarga juga dapat dibedakan menjadi tipe tradisional dan tipe

non-tradisional. Bentuk keluarga pada tipe tradisional terdapat beberapa jenis

diantaranya25:

a. The Nuclear family (keluarga inti)

Keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak

b. The dyad family

Keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang hidup bersama

dalam satu rumah.

c. Keluarga usila

Keluarga yang terdiri dari suami dan istri yang sudah tua dengan anak yang

sudah memisahkan diri.

d. The childless family

Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk mendapatkan anak

terlambat waktunya yang disebabkan karena mengejar karier/pendidikan yang

terjadi pada wanita.

e. The extended family

Keluarga yang terdiri dari dari tiga generasi yang hidup bersama dalam satu

rumah, seperti nuclear family disertai: paman, tante, orang tua (kakek-nenek),

keponakan

24 Ibid., h. 6-7. 25 Apriyani Puji Hastuti, “Peran Keluarga Dalam Pertumbuhan dan Perkembangan

Anak,” diakses pada 24 Januari 2013 dari http://apriyanipujihastuti.wordpress.com/2012/07/09/peran-keluarga-dalam-pertumbuhan-dan-perkembangan-anak/

Page 34: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

20

f. The single parent family

Keluarga yang terdiri dari satu orang tua (ayah atau ibu) dengan anak, hal ini

terjadi biasanya melalui proses perceraian, kematian dan ditinggalkan

(menyalahi hukum pernikahan)

g. Commuter family

Kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah satu kota tersebut

sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja di luar kota bisa

berkumpul pada anggota keluarga pad saat ”weekend”

h. Multigenerational family

Keluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur yang tinggal

bersama dalam satu rumah.

i. Kin-network family

Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling berdekatan

dan saling menggunakan barang-barang dan pelayanan yang sama (contoh:

dapur, kamar mandi, televisi, telepon,dll)

j. Blended family

Duda atau janda (karena perceraian) yang menikah kembali dan

membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya.

k. The single adult living alone/single adult family

Keluarga yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya

atau perpisahan (perceraian atau ditinggal mati)

Page 35: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

21

Bentuk keluarga pada tipe non-tradisional terdapat beberapa jenis

diantaranya:

a. The unmarried teenage mother

Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan anak dari

hubungan tanpa nikah

b. The stepparent family

Keluarga dengan orang tua tiri

c. Commune family

Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada hubungan

saudara yang hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang

sama, pengalaman yang sama, sosialisasi anak dengan melalui aktivitas

kelompok/membesarkan anak bersama.

d. The nonmarital heterosexsual cohabiting family

Keluarga yang hidup bersamaberganti-ganti pasangan tanpa melalui

pernikahan.

e. Gay and lesbian families

Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama sebagaimana

”marital pathners”

f. Cohabitating couple

Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan pernikahan karena beberapa

alas an tertentu

Page 36: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

22

g. Group-marriage family

Beberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat rumah tangga bersama,

yang saling merasa telah saling menikah satu dengan yang lainnya, berbagi

sesuatu termasuk sexsual dan membesarkan anak.

h. Group network family

Keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan/nilai-nilai, hidup berdekatan satu

sama lain dan saling menggunakan barang-barang rumah tangga bersama,

pelayanan, dan bertanggung jawab membesarkan anaknya

i. Foster family

Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga/saudara di dalam

waktu sementara, pada saat orang tua anak tersebut perlu mendapatkan

bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang aslinya.

j. Homeless family

Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang permanen

karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan atau

problem kesehatan mental.

k. Gang

Sebuah bentuk keluarga yang destruktif dari orang-orang muda yang mencari

ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian tetapi berkembang

dalam kekerasan dan kriminal dalam kehidupannya.

Page 37: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

23

3. Fungsi Keluarga

Sebuah keluarga harus menjalankan fungsinya agar mampu terwujud

sebagai keluarga yang sejahtera dan harmonis, fungsi keluarga ini bukan hanya

dijalankan oleh orang tua saja melainkan seluruh anggota keluarga sehingga

hubungan masing-masing anggotanya berjalan dengan baik. Delapan fungsi

keluarga menurut BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional)26

adalah:

a. Fungsi Agama, keluarga adalah wahana pembinaaan kehidupan ber

Agama yaitu beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME. Agama

sebagai pedoman anggota keluarga dalam menjalankan kehidupannya.

b. Fungsi Sosial-Budaya, keluarga menjadi wahana pembinaan dan

persemaian nilai-nilai luhur budaya. Sehingga hubungan sosial dan

budaya yang dijalankan oleh masing-masing anggota keluarga di

masyarakat dapat menciptakan persatuan dan keutuhan bangsa.

c. Fungsi Cinta kasih /afeksi, keluarga harus menjadi tempat untuk

menciptakan suasana cinta dan kasih sayang dalam kehidupan

berkeluarga. Dalam kehidupan keluarga cinta kasih dan kasih sayang

antara anggota keluarga akan dapat menumbuhkan rasa bertanggung

jawab yang besar terhadap keharmonisan keluarga tersebut. Sehingga

26 BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, “Delapan Fungsi Keluarga

Wahana Menuju Keluarga Sejahtera,” artikel diakses pada 24 Januari 2013 dari http://www.bkkbn.go.id/ViewArtikel.aspx?ArtikelID=35

Page 38: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

24

Setiap anggota keluarga akan selalu menjaga komitmen yang telah

dibuat bersama.

d. Fungsi Perlindungan /Protection, keluarga itu merupakan wahana

terciptanya suasana aman, nyaman, damai dan adil bagi seluruh

anggota keluarganya. Sehingga setiap anggota keluarga akan selalu

merasa bahwa tempat yang paling baik adalah didalam lingkungan

keluarganya sendiri.

e. Fungsi Reproduksi, keluarga tempat diterapkannya cara hidup sehat,

khususnya dalam kehidupan reproduksi. Fungsi reproduksi ini

mengharapkan setiap anggota keluarga mengerti cara hidup sehat dan

mengerti tentang kesehatan reproduksinya.

f. Fungsi Pendidikan, keluarga adalah wahana terbaik dalam proses

sosialisasi dan pendidikan bagi anak-anaknya. Pendidikan dalam

keluarga ini sebetulnya adalah pendidikan inti yang menjadi fondasi

untuk perkembangan anak. Orang tua berkewajiban memberikan

pendidikan, baik pendidikan formal, pendidikan akhlak, pendidikan

bermasyarakat agar tercipta anak yang berfungsi dengan baik.

g. Fungsi ekonomi, keluarga tempat membina kualitas kehidupan

ekonomi, dan kesejahteraan keluarga. Setiap anggota keluarga harus

mampu hidup dan bersikap ekonomis, relistis dan mau berjuang untuk

peningkatan kesejahteraan keluarga.

h. Fungsi Lingkungan, keluarga harus mengajarkan anggotanya untuk

menjadi warga yang hidup harmonis dengan lingkungan masyarakat

Page 39: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

25

sekitar dan alam, dalam bentuk keharmonisan antar anggota

keluarga, keharmonisan dengan tetangga serta keharmonisan terhadap

alam sekitarnya.

B. Pengasuhan

1. Pengertian Pengasuhan

Kata “Pengasuhan” berasal dari suku kata “asuh”. Kata “asuh” memiliki

arti menjaga (merawat dan mendidik) anak kecil; membimbing (membantu,

melatih, dan sebagainya) supaya dapat berdiri sendiri; memimpin (mengepalai,

menyelenggarakan) suatu badan kelembagaan. Kata “Pengasuh” memiliki arti

Orang yang mengasuh ; wali (orang tua dan sebagainya). Sedangkan kata

“Pengasuhan” memiliki arti proses, cara, perbuatan mengasuh27.

Pengasuhan anak adalah kegiatan pemenuhan kebutuhan esensial anak

untuk dipelihara, dirawat dan dibimbing, dididik dan dibina secara

berkesinambungan agar anak dapat tumbuh kembang secara optimal, baik fisik,

mental, spiritual dan sosial28.

Pengasuhan atau mengasuh adalah menjaga dan memelihara anak kecil,

membimbing agar bia mandiri. Pengasuhan anak ditujukan kepada anak yang

orang tuanya tidak dapat menjamin tumbuh kembang anaknya secara wajar, baik

fisik, mental, spiritual, maupun sosial29.

27 Ibid., h. 73. 28 Direktorat Pelayanan Sosial Anak, Modul Pengasuhan dan Perlindungan Anak Balita

(Jakarta: Departemen Sosial Republik Indonesia, 2009), h. 62. 29 Ahmad Kamil, Hukum Perlindungan dan Pengangkatan anak di Indonesia (Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada, 2008), h. 75.

Page 40: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

26

Pengasuhan anak adalah sistem pemeliharaan, pendidikan, perlindungan

anak dan/atau harta bendanya hingga dewasa atau mampu berdiri sendiri demi

kepentingan terbaik anak sebagai upaya pemenuhan kebutuhan akan kasih

sayang, kelekatan, keselamatan, kesejahteraan, dan permanensi dari orang tua,

atau pihak-pihak lain yang bertanggung jawab terhadap pengasuhan anak30.

Dari beberapa pengertian diatas penulis menyimpulkan pengasuhan anak

telantar adalah kegiatan perawatan, pemeliharaan, dan pemenuhan segala aspek

kebutuhan esensial anak, seperti kebutuhan fisik, mental, sosial, spiritual,

pendidikan, perlindungan seperti layaknya pengasuhan dalam keluarga dengan

tidak melupakan pemberian kasih sayang dan perhatian agar anak dapat tumbuh

dan berkembang secara optimal sesuai dengan usianya.

Setelah melihat arti dan pengertin kata “Pola” dan “Pengasuhan”, maka

Pola Pengasuhan merupakan sistem, cara yang diterapkan dalam mengasuh,

membina, mengarahkan, membimbing dan memimpin kehidupan anak sehari-

hari.

2. Gaya Pengasuhan

Tujuan utama dari pengasuhan adalah menjadikan anak sebagai individu

yang yang baik. Untuk mencapai tujuan tersebut, para pengasuh menggunakan

gaya pengasuhan tertentu sebagai dasar untuk memberikan pengasuhan yang

baik. Pengasuhan yang baik merupakan sebuah konsep yang kompleks, yang

memiliki beberapa dimensi fundamental yang sifatnya universal bagi semua

30 Direktorat Kesejahteraan Sosial Anak, Pedoman Oprasional Program Kesejahteraan

Sosial Anak (PKSA) (Jakarta: Kementerian Sosial Republik Indonesia, 2011), h. 56.

Page 41: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

27

keluarga, tetapi juga mempunyai dimensi unik yang dipengaruhi oleh tahap

perkembangan anak; kesehatan fisik dan mental orangtua; kondisi kehidupan

keluarga; tingkat dukungan yang tersedia dalam komunitas; dan akses yang

dimiliki keluarga terhadap pelayanan yang ada31.

Gaya pengasuhan sering kali dilakukan sesuai dengan kriteria pengasuh,

oleh karena itu pengasuhan yang dilakukan oleh masing-masing anak, ataupun

lembaga yang memberikan pelayanan pengasuhan akan berbeda-beda.

Baumrind menjelaskan tentang empat gaya pengasuhan32, yaitu:

a. Pengasuhan Otoritarian

Gaya pengashan otoritarian ini cendrung menerapkan hukuman

dan membatasi keinginan anak. Pengasuhan berjalan otoriter,

pengasuh memberikan arahan dan peraturan kepada anak,

menetapkan standar yang mutlak harus dituruti. Pengasuh yang

menggunakan gaya pengasuhan otoriter ini cenderung memaksa.

Bila anak tidak mau menjalani peraturan dan arahan maka anak

akan menerima hukuman. Gaya pengasuhan seperti ini biasanya

tidak membutuhkan pendapat atau masukan dari anak untuk

menentukan yang berhubungan dengan pengasuhan.

b. Pengasuhan Otoritatif

Gaya pengasuhan otoritatif ini mendorong anak untuk mandiri,

namun masih menempatkan batas dan kendali pada tindakan

31 Modul Pelatihan Child Protection Initiative (CPI), Perlindungan Anak Dan Good

Parenting: Pelatihan Bagi Dosen dan Pelatih yang Bekerja Dengan Anak Pengasuh dan Keluarga di Indonesia (Bandung, 13-17 Desember: Save The Children, 2010), h. 5.

32 John W. Santrock, Perkembangan Anak (Jakarta: Erlangga, 2007), h. 167-168.

Page 42: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

28

mereka. Tindakan verbal memberi dan menerima dimungkinkan,

pengasuhan bersikap hangat dan penyayang terhadap anak.

Pengasuhan otoritatif ini cendrung menunjukkan kesenangan dan

dukungan sebagai respon terhadap perilaku konstruktif anak.

Pengasuhan gaya ini juga mengharapkan perilaku anak yang

dewasa, mandiri, dan sesuai dengan usianya.

c. Pengasuhan yang mengabaikan

Gaya pengasuhan ini sangat tidak terlibat dalam kehidupan anak.

Biasanya gaya pengasuhan seperti ini mengakibatkan

inkompetensi sosial anak, terutama kurangnya pengendalian diri.

d. Pengasuhan yang menuruti

Gaya pengasuhan yang menuruti ini cendrung sangat terlibat

dengan anak, namun tidak terlalu menuntut atau mengontrol

mereka. Gaya pengasuhan yang menuruti ini membiarkan anak

melakukan apa yang ia inginkan. Pengasuh mempercayai bahwa

kombinasi antara keterlibatan yang hangat dan sedikit batasan

akan menghasilkan anak yang kreatif dan percaya diri.

3. Pengasuhan Berbasis Keluarga

Pengasuhan merupakan sejumlah kemampuan interpersonal dan

mempunyai tuntutan emosional yang besar33. Pelayanan pengasuhan yang

dilakukan oleh Panti Sosial Asuhan Anak dalam bentuk keluarga asuh atau

33 Ibid., h. 163.

Page 43: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

29

bentuk cottage. Pelayanan Pengasuhan adalah berbagai jenis pelayanan yang

diberikan untuk memenuhi kebutuhan anak akan pengasuhan, baik di dalam

keluarganya maupun keluarga pengganti34. Keluarga pengganti yang

menggantikan peran keluarga inti untuk memberikan pengasuhan pada anak,

terdiri dari keluarga kerabat, keluarga asuh, wali dan keluarga angkat35.

Pola Pengasuhan berbasis keluarga yang digunakan didasari pada

pertimbangan bahwa keluarga merupakan lingkungan yang paling baik bagi

pertumbuhan dan perkembangan anak, oleh karena itu hadirnya sebuah keluarga

asuh menjadi penting bagi kebutuhan dasar anak telantar. Pola Pengasuhan

berbasis keluarga ini dapat membuat anak merasa aman, nyaman, dan tentram

berada di dalam pengasuhan seorang ibu, meskipun bukan ibu kandungnya

sendiri, pengasuhan yang diberikan menggunakan pendekatan keluarga, dan

hanya sedikit menyinggung bentuk-bentuk pengasuhan lain seperti adopsi, pola

anak asuh, serta anak-anak yang berada di dalam rumah36. Keluarga asuh

merupakan bentuk asuhan yang bercirikan sebagai berikut37:

a. Anak ditempatkan dalam suatu keluarga asuh.

b. Keluarga tersebut bisa pengasuh, pengurus, pekerja sosial atau

keluarga lain yang dianggap memenuhi standar.

c. Jumlah anggota keluarga maksimal terdiri dari 5 anak.

d. Anak diperlakukan sebagaimana layaknya anak kandung.

34 Keputusan Menteri Sosial RI, No. 30/HUK/2011, Standar Nasional Pengasuhan Untuk

Lembaga Kesejahteraan Anak, h. 15. 35 Ibid., h. 15. 36 Tita Rosita, Skripsi Pengembangan Model Pola Pengasuhan (Universitas Pendidikan

Indonesia: 2009), h. 37. 37 Direktorat Pelayanan Sosial Anak, Modul Pengasuhan dan Perlindungan Anak Balita

(Jakarta: Departemen Sosial Republik Indonesia, 2009), h. 110.

Page 44: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

30

C. Pengasuhan Anak Dalam Islam

Anak merupakan amanah, serta karunia yang diberikan oleh Allah SWT.

Oleh karena itu anak harus dijaga, dirawat, disayangi, dididik dengan baik agar

menjadi anak yang soleh dan solehah. Setiap orang tua, pendidik maupun

pengasuh pasti berharap anak yang dididiknya dapat menjadi manusia yang

bermanfaat, baik bagi lingkungan sosialnya dan bagi agamanya. Namun

mendidik, mengasuh, menjaga, dan merawat anak bukanlah suatu proses yang

instan dan mudah, perlu kesabaran, keikhlasan dan menjadi contoh yang baik.

Mengasuh dalam bahasa arab berasal dari akar kata نضح– نضحي yang

artinya asuh, mengasuh. Mengasuh anak adalah menjaga orang yang belum

mampu mandiri mengururs urusannya sendiri, mendidik, menjaganya dari hal

yang merusak ataupun membahayakannya38.

Dalam Islam kata mengasuh dapat dikiaskan dengan kata mendidik. Kata

mendidik yang sering digunakan dalam kajian Islam memiliki makna yang sama

dengan mengasuh. Karena dalam mendidik, bukan saja memberikan ilmu

pengetahuan pada anak, tapi juga mengajarkan, mencontohkan kesopanan, budi

pekerti yang baik, manusia yang beradab, menjaga jasmani dan rohani,

bersosialisasi, serta beribadah dengan taat. Semua hal yang dilakukan dalam

mendidik anak juga merupakan bagian dari tugas dan kegiatan pengasuhan.

Anak merupakan salah satu concern dalam Islam39. Oleh karena itu

mendidik atau mengasuh anak harus dilakukan dengan cara yang baik sesuai

38 Salim et.al., Syarah Bulughul Maram Hadits Hukum-Hukum Islam (Surabaya: Halim

Jaya, 2005), h. 702.

Page 45: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

31

ajaran-ajaran al-Qur’an dan hadits. Islam mengajarkan kita untuk menyayangi

dan merawat anak, baik anak yatim, anak telantar, ataupun anak jalanan.

قل إصالح لهم خير وإن تخالطوهم انكمفإخو واللھ یعلم المفسد من المصلح ولو شاء ألاللھ عنتكم إن اللھ عزیز حكیم

“…mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu menggauli mereka, maka mereka adalah saudaramu dan Allah mengetahui siapa yang membuat kerusakan dari yang mengadakan perbaikan…”40 (al-Baqarah:220)

Ayat tersebut memerintahkan kita untuk menjaga dan merawat anak

yatim, telantar ataupun ank jalanan. Bukan hal yang sepele menjaga dan merawat

mereka, karena anak tumbuh dan berkembang sesuai dengan pola pengasuhan

orang-orang disekitarnya, apabila lingkungannya baik maka anak itu akan baik,

jika lingkungannya tidak baik maka anak itu akan tumbuh menjadi anak yang

tidak baik. Diperlukan cara yang baik dalam mendidik dan mengasuh anak, juga

penting untuk memberikan lingkungan yang baik bagi anak.

هانجسمي أو هانرنصي أو هانودهي اهوفأب ،ةطرالف على لدوإال ي لودوم نا مم

“Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda: Setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah. Kedua orang tuanyalah yang

39 Kusmana, ed., Bunga Rampai Islam dan Kesejahteraan Sosial (Jakarta: IAIN

Indonesian Social Equity Project, 2006), h.163. 40 Al-Qur’an dan Terjemahannya, Departemen Agama R.I (Surabaya: PT Syaamil Cipta

Media, 2005), h. 35.

Page 46: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

32

membuatnya menjadi seorang Yahudi, seorang Nasrani maupun seorang Majusi...”41. (HR. Muslim)

Hadits tersebut menguatkan, bahwa sebagai orang tua ataupun pengasuh

merupakan hal terpenting bagaimana seorang anak dapat tumbuh dan

berkembang, karena ditangan merekalah anak-anak akan berkembang. Jika orang

tua dan pengasuh memberikan hal yang baik-baik, maka akan baik, sebaliknya

jika diberikan hal yang buruk-buruk, maka akan buruk pula akhlaknya.

عن ابن عمر رضي الله عنهما أن رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول

هتيعر نئول عسم كلكماع ور كلكم

“Dari Ibn Umar r.a. Sesungguhnya Rasulullah Saw. Berkata : Kalian adalah pemimpin, yang akan dimintai pertanggungjawaban”42

Hadits tersebut mengingatkan kita bahwa semua peran yang kita jalani,

terlebih bagi orang tua, pendidik atau pengasuh harus menyayangi anak tersebut

dengan tulus, ikhlas tanpa mengharapkan apapun kecuali berkah Allah SWT.

Karena Allah akan meminta pertanggung jawaban atas apa yang kita lakukan.

41 Hidayat Ma'ruf, “Memahami Perkembangan Anak Untuk Pengasuhan Yang Lebih

Baik,” artikel diakses pada 5 November 2012 dari http://hidayah-ilayya.blogspot.com/2012/01/memahami-perkembangan-anak-untuk_21.html

42 Muchlis M Hanafi, ed., Pembangunan Generasi muda (Tafsir Al-Qur’an Tematik) (Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an, 2011), h. 173.

Page 47: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

33

D. Anak Telantar

1. Pengertian Anak Telantar

Anak telantar sesungguhnya adalah anak-anak yang termasuk kategori

anak rawan atau anak-anak membutuhkan perlindungan khusus (Children in need

of special protection). Anak terlantar adalah anak yang karena suatu sebab tidak

dapat terpenuhi kebutuhan dasarnya dengan wajar, baik secara rohani, jasmani,

maupun sosial43.

Dalam Social Work Dictionary “child neglect” atau anak terlantar

memiliki definisi sebagai berikut:

“The failure of those responsible for the care of a minor to provide the resources needed for healthy physical, emotional, and social development. Examples of Neglect include inadequate nutrition, improper supervision, or no provision for educational or health care requirements. Child neglect is seen as an act of omission by caregivers because of limited abilities or resources or other circumstances; it is differentiated from child abuse, which is seen as more willful.”44

(Ketidakmampuan mereka bertanggung jawab dalam perawatan dan memberikan kebutuhan bagi anak dibawah umur dalam proses perkembangan fisik, emosiona dan jiwa sosial yang sehat. Yang dimaksud dalam kategori penelantaran adalah kebutuhan nutrisi yang tidak cukup, pengawasan yang tidak tepat, tidak terpenuhinya kebutuhan pendidikan atau kesehatan. Menelantarkan anak dipandang sebagai tindakan kelalaian oleh pengasuh karena kemampuan yang terbatas, sumberdaya, atau dikarenakan oleh kondisi yang lain; hal ini berbeda dengan kasus pelecehan anak yang lebih dipandang dengan factor kesengajaan.)

43 Bagong Suyanto, Masalah Sosial Anak (Jakarta: Kencana, 2010), h. 212. 44 Barker, The Social Work Dictionary, ed. Ke 3, h. 56.

Page 48: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

34

2. Ciri-ciri yang menandai seorang anak dikategorikan Anak Telantar

sebagai berikut45:

a. Mereka biasanya berusia 5-18 tahun, dan merupakan anak

yatim, piatu, atau anak yatim piatu.

b. Anak yang telantar acap kali adalah anak yang lahir dari

hubungan seks luar nikah dan kemudian mereka tidak ada

yang mengurus karena orang tuanya tidak siap secara

psikologis maupun ekonomi untuk mengurus anak yang

dilahirkannya.

c. Anak yang kelahirannya tidak direncanakan atau tidak

diinginkan oleh kedua orang tuanya atau keluarga besarnya,

sehingga cendrung rawan diperlakukan salah.

d. Meski kemiskinan bukan satu-satunya sebab anak

ditelantarkan dan tidak selalu pula keluarga miskin akan

menelantarkan anaknya. Tetapi, bagaimanapun harus diakui

bahwa tekanan kemiskinan dan kerentanan ekonomi keluarga

akan menyebabkan kemampuan mereka memberikan fasilitas

dan memenuhi hak anaknya menjadi sangat terbatas.

e. Anak yang berasal dari keluarga broken home, korban

perceraian orang tuanya, anak yang hidup ditengah kondisi

keluarga yang bermasalah – pemabuk, kasar, korban PHK,

terlibat narkotika, dan sebagainya.

45 Bagong Suyanto, Masalah Sosial Anak, h. 216.

Page 49: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

35

BAB III

GAMBARAN UMUM LEMBAGA

A. Sejarah Singkat Berdirinya Yayasan Sayap Ibu Jakarta

Berawal dari pengalaman seorang Ibu yang bernama Sulistina Soetomo,

yang juga tidak lain adalah istri dari Soetomo atau biasa dikenal dengan sebutan

Bung Tomo46. Ibu Sulistina Soetomo pada saat itu juga menjabat sebagai Menteri

Sosial. Ibu Sulistina yang dulu sedang berbelanja dan melihat pedagang yang

berdagang di Pasar Mayestik47 sambil mengasuh dan merawat anak-anaknya,

menawarkan mereka untuk menitipkan anak-anaknya dirumah selama berdagang,

atau pada masa sekarang lebih dikenal dengan nama day care. Jika mereka sudah

pulang berdagang anak-anaknya dijemput kembali. Ibu Sulistina menawarkan hal

tersebut agar anak-anak mereka aman dan dapat diajarkan di rumah.

Penitipan anak atau day care adalah lembaga pelayanan pengganti

sementara, yang mengambil tanggung jawab secara luas ketika orang tua bekerja.

Pelayanan yang diberikan kepada anak berupa; sosialisasi, pengembangan

perilaku, pembelajaran pra sekolah, kesehatan dan melakukan kegiatan bermain,

kegiatan pengisi waktu luang48.

Namun, sekian lama berjalan, ada beberapa anak yang tidak kunjung

dijemput oleh orang tuanya. Rupanya niat baik Ibu Sulistina dimanfaatkan untuk

46 Soetomo atau biasa disapa dengan panggilan Bung Tomo dikenal sebagai Pahlawan

Nasional. 47Sayap Ibu Jakarta, Sejarah Berdirinya Yayasan Sayap Ibu Jakarta,” artikel diakses pada

28 Oktober 2012 dari http://www.sayapibujakarta.org/ind/tentang.htmlhttp://www.sayapibujakarta.org/ind/tentang.html

48 Direktorat Pelayanan Sosial, Modul Pengasuhan dan Perlindungan Anak Balita, h. 82.

Page 50: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

36

meninggalkan anak-anak mereka dengan sengaja. Ibu Sulistina merasa prihatin

dengan nasib anak-anak yang ditinggalkan oleh orang tuanya. Kondisi tersebut

membuat Ibu Sulistina berniat untuk membuat Panti Asuhan. Ibu Sulistina

beserta rekannya, Ibu Soekardi, Ibu Garland Soenaryo akhirnya pada Tahun 1955

mendirikan sebuah Panti Asuhan untuk anak balita telantar49. Panti Asuhan

tersebut diberi nama Yayasan Sayap Ibu. Fungsi lembaga Yayasan Sayap Ibu

yang semula hanya bersifat penitipan anak atau day care, yang tugasnya adalah

memberikan pelayanan pengganti sementara yang mengambil tanggung jawab

secara luas ketika orang tua bekerja50. Sekarang diperluas menjadi Panti Asuhan

Anak Balita Telantar.

Panti Asuhan Anak Balita Telantar adalah Panti Sosial yang mempunyai

tugas memberikan bimbingan dan pelayanan bagi anak telantar agar kompetensi

dan kapasitas belajarnya pulih kembali dan dapat perkembangan secara wajar.51.

Karena semakin lama anak telantar yang dirawat oleh Ibu Sulistina

semakin banyak, maka beliau pun memiliki kesulitan dana dalam membiayai

anak-anak tersebut. Kendala biaya ini membuat Yayasan Sayap Ibu (YSI) Jakarta

sempat dibubarkan pada tahun 1968. Disisi lain Ibu Sulistina dilemma karena

tidak tega dengan nasib anak-anak telantar ini, oleh karena itu beliau

memutuskan untuk mempercayakan YSI Jakarta pada Ibu JS Nasution yang juga

menjabat sebagai Ketua BKKKS (Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan

49 Panti Asuhan Anak Balita Telantar adalah Panti Asuhan yang mengasuh anak-anak

telantar usia 0-5 tahun. 50 Departemen Sosial, Perubahan Keputusan Menteri Kesehatan Dan Kesejahteraan

Sosial Nomor 193/MENKES-KESSOS/III/2000 Tentang Standardisasi Panti Sosial (Jakarta: Departemen Sosial RI Badan Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial, 2000), h. 5.

51 Ibid., h. 5.

Page 51: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

37

Sosial). Berkat perjuangan Ibu JS Nasution beserta rekannya Yayasan Sayap Ibu

kembali bangkit dan Berjaya.

Berkembangnya YSI maka berkembang pula pelayananya. Awalnya

pelayanan yang sebatas pada pengasuhan, berkembang juga pada perawatan,

pendidikan informal. Pelayanan yang berbagai macam ini diberikan karena

kebutuhan anak-anak telantar yang semakin banyak, juga jumlah anak telantar

yang semakin meningkat. Karena pada saat itu marak penjualan anak dan

pengadopsian oleh WNA yang dilakukan dibawah akte notaris saja maka

pelayanan YSI berkembang lagi pada pelayanan pengadopsian anak. YSI

merupakan Lembaga Sosial yang pertama mendapat izin dari pemerintah untuk

menyediakan layanan Pengangkatan anak. Izin tersebut sesuai dengan Keputusan

Menteri Sosial RI No. 23/HUK/KM/ 1982 serta Keputusan Gubernur Kepala

Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. D. III-7817/a/8/1976 tentang

menyelenggarakan layanan Pengangkatan Anak baik domestic (Dalam Negeri)

maupun intercountry (luar Negara). Izin yang didapatkan oleh Yayasan Sayap

Ibu Jakarta ini juga diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta dikala itu, yaitu

Bapak Ali Sadikin. Saat ini YSI Jakarta di Ketuai oleh Ibu Soemarmi Marjono.

Karena jumlah anak terlantar yang semakin meningkat, YSI Jakarta tidak

hanya memberikan pelayanan pada anak balita, saat ini YSI Jakarta juga

memberikan pelayanan kepada anak terlantar sampai usia 18 Tahun. Kapasitas

Panti anak terlantar di Jakarta sudah melewati batas, jadi sulitnya mencari panti

untuk memindahkan anak-anak dari YSI Jakarta.

Page 52: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

38

YSI Jakarta memiiki 2 unit Panti, yaitu di Barito dan Cirendeu. Unit Barito untuk

anak terlantar bayi dan balita, sedangkan unit Cirendeu ditempati mulai anak usia

Sekolah Dasar.

Meskipun Panti YSI Jakarta memiliki 2 unit, namun kepengurusan dan

koordinasi yang didapatkan tetap berpusat pada YSI Jakarta di Barito. Tidak ada

struktur kepengurusan terpisah di unit Cirendeu, hanya kapasitas tempat Barito

yang tidak cukup, sehingga pengasuhan anak yang dimulai dari usia Sekolah

Dasar harus ditempatkan di Cirendeu.

B. Visi dan Misi

Salah satu syarat lembaga adalah memiliki Visi dan Misi, adapun Visi dan

Misi Yayasan Sayap Ibu Jakarta52, yaitu:

Yayasan Sayap Ibu memiliki Visi sebagai berikut:

Bahwa anak adalah amanah yang berhak akan perawatan dan

perlindungan sejak semasa dalam kandungan dan sesudah

dilahirkan.

Misi Yayasan Sayap Ibu adalah:

Melaksanakan usaha kesejahteraan anak yang holistic terpadu dan

berkesinambungan dalam arti yang seluas-luasnya yang bertujuan

menolong anak-anak balita yang :

Tidak ada orangtua/wali yang merawatnya

Tidak diketahui orangtuanya atau kerabatnya

52 Data didapatkan dari sumber berupa brosur Yayasan sayap Ibu Jakarta.

Page 53: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

39

Orangtua/walinya tidak mau merawatnya atau terlantar

Karena sebab-sebab lain yang patut diberi pertolongan

Page 54: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

40

C. Struktur Organisasi

(Bagan 1: Struktur Organisasi Yayasan Sayap Ibu Jakarta)

(Data Diperoleh dari Laporan Triwulan YSI Jakarta Tahun 2010-2011)

PEMBINA (Ibu J S Nasution)

PENGAWAS Hj. Aisyah Hamid Baidlowi Ibu Rooswidiati Jusuf Razak Bpk. Drs Suharno, MSc.

PENGURUS PUSAT Prof. DR. Dra. Endang Sumiarni, SH.M.Hum Bpk. Harinanto Sugiono, SH.M.Hum

YAYASAN SAYAP IBU JAKARTA

KETUA UMUM (Ibu Maryono)

KETUA I

(Ibu Tjipto Winoto)

KETUA II (Ibu Tjondrowati S)

BENDAHARA (Dr. Ken Martati)

SEKRETARIS (Ibu Heliyanti Jaswin)

PANTI (Ibu C E Dodds)

LOGISTIK (Ibu Wiwiek Soeryo)

BPA (Ibu Anne Waluyo, SH

dan Ibu Viviani K)

HUMAS DAN DANA (Bpk. Djoko Utojo, SH)

PERSONALIA (Ibu Tjondrowati S)

PERAWATAN (Ibu Bettalita

Hendro)

PENDIDIKAN (Ibu Sri Nooryarini

Soeroso)

KESEHATAN (Dr. Eni)

Page 55: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

41

D. Program dan Kegiatan Lembaga

Program dan Kegiatan Lembaga Yayasan Sayap Ibu Jakarta meliputi53:

(Tabel 1: Program dan Kegiatan Lembaga)

No. Bidang Kegiatan

1. BPA (Bidang

Pengangkatan Anak)

- Mengurus proses Pengadopsian anak, menurut wawancara dengan peksos BPA yang bertugas untuk lingkup domestic dalam tahun 2011 pengadopsian 41actor4141 sebanyak 16 anak (11 kasus pengadopsian, sedangkan untuk pengadopsian intercountry sebanyak 9 anak.

- Memonitoring anak-anak yang baru di adopsi, 1 bulan sekali selama 2 bulan.

- Home visit kepada calon pengadopsi sebanyak dua kali, aspek yang dilihat adalah ekonomi dan kondisi keluarga.

2. Pendidikan - Memonitoring hasil belajar anak-anak YSI per semester.

- Melaksanakan proses belajar mengajar di TBS YSI.

3. Humas dan Dana - Menjalin relasi dengan para donator. - Mengajukan proposal bantuan dana pada

perusahaan yang belum menjadi donatur. - Membuat laporan pemasukan dan

mempublikasikannya kepada para donatur. - Membuat brosur-brosur YSI. - Mempublikasikan YSI di media cetak maupun

elektronik.

4. Kesehatan - Memeriksa kesehatan anak-anak yang mengalami gangguan kesehatan.

- Melakukan observasi kesehatan anak-anak. - Memberikan terapi untuk anak-anak yang

membutuhkan. 5. Logistik - Mengecek dan memenuhi kebutuhan Rumah

tangga YSI.

53 Data didapatkan dari sumber berupa brosur Yayasan Sayap Ibu Jakarta.

Page 56: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

42

E. Fundraising

Di Yayasan Sayap Ibu (YSI) Jakarta, bidang yang bertugas mencari dana

adalah Humas dan Dana. Bagian Humas dan Dana mencari dana dengan cara

mencari donatur. Dana terbesar diperoleh dari sumbangan masyarakat. Selain itu

juga diperoleh bantuan dana rutin dari :

- Pemerintah Pusat (Departemen Sosial)

- Pemerintah Daerah (Dinas Sosial)

- Yayasan Dharmais

- Pihak-pihak swasta lainnya54.

Dalam mencari donatur bagian humas dan dana mengirimkan proposal

bantuan dana kepada perusahaan atau lembaga yang sekiranya dapat membantu,

dan bantuan yang diajukan tidak diharuskan berupa uang. Biasanya perusahaan

atau lembaga yang dituju akan merespon permohonan dari YSI. Jika ada yang

memberikan bantuan YSI akan memegang kepercayaan donatur dengan

mempublikasikan laporan donatur melalui buletin ataupun laporan sumbangan

yang dikirimkan kepada donatur.

Donatur yang ada saat ini sudah mempercayai YSI, sehingga ketika YSI

menghubungi kembali untuk mengajukan bantuan tidak sulit. Selain dana, juga

diperolah sumbangan spontan dari masyarakat berupa materi, bahan makanan dan

barang. Salah satu faktor mudahnya Yayasan Sayap Ibu (YSI) Jakarta untuk

54 Sayap Ibu Jakarta, “Donatur,” artikel diakses pada 28 Oktober 2012 dari

http://www.sayapibujakarta.org/ind/tentang.htmlhttp://www.sayapibujakarta.org/ind/tentang.html

Page 57: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

43

mendapatkan donator dan menerima bantuan adalah lokasinya yang sangat

strategis. YSI Jakarta berada didaerah pusat perkantoran di Blok M.

“Donaturnya itu dari LG elektronik, Bank Mandiri, Carefour, dari lembaga kursus juga ada, seperti bimbingan belajar, banyak lagi ya ada dalam daftar”55.

F. Fasilitas Yayasan Sayap Ibu Jakarta

(Tabel 2: Fasilitas Yayasan Sayap Ibu Jakarta unit Barito)

No. Fasilitas Lokal/ Unit Keterangan

1 Ruang Kantor 6 Lokal

Ruang Pengawas, Ruang Pengurus, ruang personalia, Ruang Bidang Pengangkatan Anak, Ruang Keuangan, Kantor Panti.

2 Ruang Tidur Anak 4 Lokal Ruang Tidur Bayi, Batita, Balita, Anak usia 6-7 tahun untuk Perempuan dan Laki-laki

3 Ruang Kesehatan 1 Lokal

4 Ruang Meeting 1 Lokal

5 Ruang Tamu 1 Lokal

6 Ruang makan 1 Lokal

7 Ruang Terapi 1 Lokal

8 Ruang Belajar 2 Lokal Kelas A dan Kelas B

9 Ruang Interview COTA 1 Lokal

10 Ruang Tidur Karyawan Ruang Karyawan dan Ruang Karyawati

11 Dapur 1 Lokal

12 Musolah 1 Lokal 13 Peralatan Komunikasi Telepon, Fax

14 Peralatan Kantor Komputer, Mesin Fotocopy 15 Oprasional Mobil

55 Wawancara Pribadi dengan Bapak Bpk. Djoko Utojo, SH, pada tanggal 2 Mei 2011.

Page 58: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

44

(Tabel 3: Fasilitas Yayasan Sayap Ibu Jakarta unit Cirendeu)

No. Fasilitas Lokal/ Unit Keterangan

1 Kamar Tidur Anak 1 Lokal 1 Ruang diisi dengan 6 orang anak

2 Tempat Tidur Anak 6 Lokal

3 Ruang Sholat 1 Lokal

4 Ruang TV 1 Lokal

5 Ruang Belajar 1 Lokal Ruang Belajar juga berfungsi sebagai Ruang Makan

6 Kamar Mandi 1 Lokal

7 Dapur 1 Lokal

8 Ruang Makan 2 Lokal Ruang Makan juga berfungsi sebagai Ruang Belajar

9 Kamar Tidur Pengurus 1 Lokal 10 Garasi 1 Lokal 11 Telepon 1 Buah 12 Mobil 1 Lokal

13 Alat Olah Raga 4 Buah Bola, Meja Ping Pong, Enggrang, dan Spiderman

14 Papan Tulis

G. Jaringan Kerjasama

Adapun Jaringan Kerjasama yang dijalin oleh YSI Jakarta56, antara lain:

a. Dalam Negeri:

Departemen Sosial, dalam rangka proses pengadopsian anak

Dinas Bintal dan Kessos, dalam rangka menjalankan program-

program kesejahteraan sosial yang dikeluarkan pemerintah

Dinas Pendidikan, dalam rangka menjalin kerjasama yang

berhubungan dengan bantuan pendidikan anak-anak YSI

56 Data didapatkan dari sumber berupa brosur Yayasan Sayap Ibu Jakarta.

Page 59: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

45

Departemen Kehakiman Hukum dan HAM, dalam rangka menjalin

kerjasama untuk perlindungan anak-anak terlantar sebagai konsultasi

bantuan hukum negara

Departemen Luar Negeri, sebagai penjalinan kerjasama terkait anak

yang diadopsi oleh WNA ataupun anak WNI yang dijual keluar

negeri

Pengadilan Negeri, dalam rangka penjalinan kerjasama untuk

menyidangkan proses pengadopsian dan pelengkapan surat-surat

identitas anak terlantar

Komnas Perlindungan Anak, dalam rangka melindungi anak-anak

YSI dengan penjalinan relasi yang baik untuk melihat kondisi anak-

anak YSI

Dinas Kesehatan, jalinan kerjasama dalam rangka meminta bantuan

untuk kesehatan anak-anak YSI

Departemen Agama, penjalinan kerjasama dalam rangka untuk

memberikan informasi tentang hak anak-anak untuk beragama jika

ada yang ditemukan tanpa identitas

Fakultas Kesehatan UI, sebagai penjalinan kerjasama dalam rangka

pemberian bantuan berupa terapi-terapi

b. Luar Negeri :

Kedutaan Indonesia di Luar Negeri, dalam rangka penjalinan

kerjasama untuk menyidangkan proses pengadopsian dan

pelengkapan surat-surat identitas anak terlantar

Page 60: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

46

Agen-agen adopsi di Luar Negeri, penjalinan relasi untuk memantau

anak-anak yang diadopsi dengan orang asing ataupun WNI yang

mengadosi anak luar negeri

ANZA, penjalinan relasi untuk penyaluran bantuan dan kegiatan-

kegiatan sosial.

H. Data Anak di Yayasan Sayap Ibu Jakarta sampai dengan Bulan

September 2012

Sampai saat ini Yayasan Sayap Ibu tercatat menampung 29 anak

terlantar57.

a. Data anak menurut status serahan

(Tabel 4: Data Anak YSI Jakarta menurut status serahan)

No. Status Serahan Jumlah 1. Anak yang diserahkan oleh orangtua

kandung 6 Anak

2. Anak yang ditinggalkan orang tua kandung di Rumah Sakit 21 Anak

3. Anak yang ditemukan ditempat umum 2 Anak Jumlah 29 Anak

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa anak terlantar yang berada di YSI

Jakarta, status serahan anak terlantar yang dominan adalah karena ditinggal oleh

orang tua kandungnya di Rumah Sakit.

57 Data didapatkan dari sumber berupa Dokumen Pekerja Sosial Bidag Penerimaan Anak

YSI Jakarta.

Page 61: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

47

b. Data anak unit Barito

(Tabel 5: Data Anak YSI Jakarta unit Barito)

NO INISIAL UMUR JENIS KELAMIN KAMAR

1 MY 0 LK BEGONIA I 2 MF 0 LK BEGONIA I 3 AG 0 LK BEGONIA I 4 BK 1 PR BEGONIA I 5 AM 0 PR BEGONIA I 6 KA 1 LK BEGONIA I 7 ME 1 PR BEGONIA I 8 TO 0 LK BEGONIA I 9 SH 1 PR BEGONIA I

10 MR 10 PR BEGONIA II 11 MD 6 LK ANYELIR 12 TR 7 LK ANYELIR 13 WU 5 LK ANYELIR 14 OD 7 LK ANYELIR 15 RY 7 LK ANYELIR 16 HS 7 LK ANYELIR 17 OT 2 LK CEMPAKA 18 HN 3 PR CEMPAKA 19 JO 3 LK CEMPAKA 20 SP 4 PR CEMPAKA 21 SN 2 PR CEMPAKA 22 FR 3 LK CEMPAKA 23 AI 3 LK CEMPAKA

Page 62: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

48

c. Data anak unit Cirendeu

(Tabel 6: Data Anak YSI Jakarta unit Cirendeu)

NO INISIAL UMUR JENIS

KELAMIN KAMAR

1 JY 0 LK BEGONIA I 2 JN 0 LK BEGONIA I 3 VK 0 LK BEGONIA I 4 AK 1 PR BEGONIA I 5 OK 0 PR BEGONIA I 6 ML 1 LK BEGONIA I

Page 63: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

49

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS

Dalam Bab ini, penulis akan menjelaskan tentang Fungsi Keluarga Pada

Pengasuhan Anak Terlantar di Yayasan Sayap Ibu Jakarta unit Barito dan

Cirendeu. Temuan lapangan yang didapatkan akan penulis kaji dengan teori-teori

yang telah dijelaskan pada Bab II.

Penulis akan membagi Bab IV ini menjadi dua sub Bab, pertama, tentang

Fungsi keluarga Pada Pengasuhan Anak Telantar di Yayasan Sayap Ibu Jakarta

Unit Barito. Kedua Fungsi keluarga Pada Pengasuhan Anak Telantar di Yayasan

Sayap Ibu Jakarta Unit Cirendeu.

A. Fungsi Keluarga Pada Pengasuhan Anak Terlantar di Yayasan Sayap

Ibu Unit Barito

Panti asuhan adalah sistem, cara perawatan, pemeliharaan, dan

pemenuhan segala aspek kebutuhan esensial anak, seperti kebutuhan fisik,

mental, sosial, spiritual, pendidikan, perlindungan seperti layaknya pengasuhan

dalam keluarga dengan tidak melupakan pemberian kasih sayang dan perhatian

agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan usianya.

Sebagaimana yang tertulis pada Bab II bahwa Pengasuhan atau mengasuh

adalah menjaga dan memelihara anak kecil, membimbing agar bisa mandiri.

Pengasuhan anak ditujukan kepada anak yang orang tuanya tidak dapat menjamin

tumbuh kembang anaknya secara wajar baik fisik, mental, spiritual, maupun

Page 64: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

50

sosial.58 Pengertian tersebut juga didukung dengan penjelasan Ibu Soemarmi

Marjono selaku Ketua Umum Yayasan Sayap Ibu Jakarta bahwa:

“Pola Pengasuhan itu melihat, memenuhi kebutuhan anak sesuai dengan pola tumbuh kembangnya”59

Pendapat tersebut juga dipertegas oleh Ibu Bettalita Hendro selaku

Koordinator Bidang Perawatan tentang Pola Pengasuhan Anak:

“…memastikan hak-haknya sebagai anak, menjaga, melindungi, hubungannya juga dengan tumbuh kembangnya. Jadi tumbuh kembang itu termasuk fisik dan emosional tentunya. Tapi yang ditekankan adalah tumbuh kembangnya”60

Pengasuhan yang dijalankan di YSI Jakarta unit Barito ini sama seperti

panti-panti lainnya. Pengasuh mengasuh anak dalam satu kamar, dimulai saat

anak bangun tidur, saat anak melakukan aktifitasnya sepanjang hari sampai anak

tidur di malam hari. Segala kebutuhan dan aktifitas anak dalam sehari seperti

mandi, makan, bermain, belajar, tidur siang, dan kegiatan lainnya di jalankan

bersama pengasuh. Pengasuh secara sift mengasuh anak-anak setiap harinya.

Pada dasarnya YSI unit Barito menggunakan gaya pengasuhan

Demokratis atau otoritatif, yaitu mendorong anak untuk mandiri, namun masih

menempatkan batas dan kendali pada tindakan mereka.61 Namun karena

hambatan kemampuan yang dimiliki pengasuh, gaya pengasuhan yang diakui

digunakan oleh koordinator perawatan di Barito ini tidak berjalan dengan baik.

58 Ahmad Kamil, Hukum Perlindungan dan Pengangkatan Anak di Indonesia, h. 75 59 Wawancara Pribadi dengan Ibu Soemarmi Marjono selaku Ketua Umum Yayasan

Sayap Ibu Jakarta, tanggal 6 November 2012 pukul 13:35 Wib. 60 Wawancara Pribadi dengan Ibu Bettalita hendro selaku Koordinator Bidang

Perawatan, tanggal 20 November 2012 pukul 11:10 Wib. 61 Santrock, Perkembangan Anak , h. 167.

Page 65: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

51

Seperti yang dikatakan oleh Ibu Tjondrowati Subiyanto selaku Ketua II sekaligus

sebagai Koordinator Bidang Personalia Yayasan Sayap Ibu Jakarta, bahwa:

“Jadi layaknya dalam keluarga tentunya juga harus demokratis, kalau otoriter tidak bisa, anak disini kan lain, tidak seperti anak-anak di keluarga, jadi butuh pendekatan khusus…”62

Masih sering penulis melihat pengasuh yang menentukan kegiatan atau

aktifitas yang dijalani anak-anak tanpa melihat mood anak, tidak mendengarkan

alasan anak ketika melakukan kesalahan.

Pengasuhan memang merupakan hal yang wajib dijalankan oleh Panti

Sosial guna memenuhi kebutuhan dan hak anak terlantar. Pengasuhan dijalankan

seperti pada keluarga pada umumnya. Hal tersebut karena Panti asuhan berfungsi

sebagai lembaga pengganti fungsi orang tua atau wali bagi anak yang benar-benar

tidak memiliki orang tua atau wali yang dapat mengasuh dan melindungi anak

tersebut.63 Secara tidak langsung bahwa di Panti anak-anak harus mendapatkan

pengasuhan selayaknya seperti keluarga pada umumnya. Pengasuhan yang

dijalankan juga bukan hanya sekedar memenuhi kebutuhan dasarnya tapi juga

kebutuhan kasih sayang yang tidak pernah mereka rasakan sejak kecil.

Oleh karena Panti harus berfungsi menggantikan fungsi orang tua maka

pengasuhan yang diberikan juga harus menjalankan fungsi keluarga, adapun

62 Ibid., 63 Direktorat Pelayanan Sosial Anak, Modul Pengasuhan dan Perlindungan Anak Balita,

h. 109.

Page 66: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

52

delapan fungsi keluarga menurut BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga

Berencana Nasional)64 tersebut adalah:

a. Fungsi Agama

Fungsi Agama yang dijalankan di Barito adalah sebelum mulai makan

siang, anak-anak diperintahkan untuk berdoa terlebih dahulu.

(Lampiran foto 1: Saat anak-anak di Panti unit Barito akan berdoa

untuk makan siang)

Saat bulan Ramadhan mereka diperkenalkan tentang puasa, namun

belum diajarkan untuk mencobanya. Saat hari raya idul fitri dan idul

adha mereka juga merayakannya, mereka diajarkan untuk saling

memaafkan dan menyayangi.

Namun yang disayangkan penanaman nilai agama untuk sehari-hari

masih kurang. Penulis tidak menemukan pengasuh memperkenalkan

solat, berwudu dan sebagainya. Mereka diperkenalkan tentang solat

dan berwudhu hanya disekolah. Penulis memandang bahwa fungsi

agama pada pengasuhan di Barito masih kurang, sebetulnya

64 BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, “Delapan Fungsi

Keluarga Wahana Menuju Keluarga Sejahtera,” artikel diakses pada 24 Januari 2013 dari http://www.bkkbn.go.id/ViewArtikel.aspx?ArtikelID=35

Page 67: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

53

penanaman nilai agama dalam kehidupan sehari-hari sejak kecil akan

membuat mereka mengenal dan mencintai agamanya. Padahal dalam

Islam dianjurkan untuk memperkenalkan dan membiasakan solat pada

anak agar nantinya menjadi anak yang taat beragama.

Bahwa fungsi penanaman nilai agama sejak dini adalah untuk

dijadikan pedoman bagi anak saat dewasa nanti. Selain mengajarkan

dan membiasakan anak untuk rajin beribadah, fungsi lain dari agama

adalah sebagai pedoman dalam menjalani hidup, dalam islam anak

kecil dididik untuk berakhlak yang baik, tetapi fungsi ini tidak terlihat

pada pengasuhan di unit Barito. Padahal pentingnya mendidik anak

dan mencontohkan anak untuk berakhlak yang baik sangat

mendukung perkembangan juga sebagai bekalnya nanti, seperti

kejujuran, kesabaran, saling menyayangi kepada saudara sesama

muslim, juga menghormati anak-anak asuh lainnya yang beragama

non-muslim.

b. Fungsi Sosial Budaya

Pada prakteknya fungsi sosial budaya berjalan dengan baik. Seperti

yang dikatakan oleh Ibu Tjondrowati Subiyanto, bahwa:

“aspek sosial juga kita perhatikan supaya dia bisa bergaul”65 Anak-anak yang berada di Barito terdiri dari berbagai macam etnis,

suku dan agama. Dalam kehidupannya pengasuh tidak pernah

membedakan anak-anak berdasarkan perbedaan tersebut. Pengasuhan

65 Wawancara dengan Ibu Tjondrowati Subiyanto selaku Ketua II sekaligus Koordinator Bidang Personalia YSI Jakarta, tanggal 9 November 2012, pukul 14:25 Wib.

Page 68: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

54

berjalan sama pada semua anak. Walaupun sebenarnya anak-anak

tidak diajarkan langsung oleh pengasuh untuk mengenal ragam

budaya namun di sekolah mereka diperkenalkan ragam budaya dan

diajarkan untuk mencintai semua budaya Indonesia dan

menghargainya. Di Taman Anak Sejahtera anak-anak diajarkan untuk

mencintai dan menghormati perbedaan budaya, seperti ketika ada

kunjungan dari beberapa donator asing, anak-anak diajarkan untuk

bersikap ramah dan sopan kepada tamu kunjungan, juga diberi

pemahaman ahwa tamu kunjungan adalah orang yang berasal dari luar

negeri. Anak-anak juga diberi pengertian bahwa walaupun kita dengan

dia berbeda fisik dan bahasa mereka adalah orang yang baik.

Mengingat pengasuhan yang ada harus menjalankan fungsi sosial

budaya, maka sebaiknya anak-anak bukan hanya mendapatkan

pengertian tentang saling menghormati dan mencintai ragam budaya

dari sekolah tapi juga di dapatkan dari pengasuh, karena pengasuhlah

yang berperan sebagai pengganti orang tua.

c. Fungsi Cinta Kasih

Fungsi Cinta Kasih di Barito baru sebatas pada pemenuhan kebutuhan

dasar anak, seperti memberi makan, minum, mengurus kegiatan

sehari-hari. Mencintai dan mengasihi anak berarti juga harus

menyayangi memberikan perhatian yang lebih dari sekedar

pemenuhan kebutuhan, seperti ungkapan rasa sayang, belaian, pujian

ataupun nasehat pada anak.

Page 69: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

55

Seperti diketahui bahwa anak terlantar merupakan anak yang tidak

mendapatkan kasih sayang sejak kecil dari orang tua kandung atau

kerabatnya. Hal ini juga diungkapkan oleh Ibu Tjondrowati

Subiyanto, bahwa:

“…mungkin orang tuanya tidak memberikan kasih sayang. Padahal anak dari lahir itu betul-betul membutuhkan kasih sayang dari orang tua, tapi dia tidak mendapatkan. Sehingga nanti sifatnya juga agak lain, karena dia haus akan kasih sayang. Itu dibawah sadarnya, mungkin bisa dengan cara negatif ya mencari perhatiannya, kalo bisa positif lebih bagus. Tapi kan kenyataanya kebanyakan engga”66

Mereka haus akan kasih sayang. Oleh karena itu pengasuh wajib

memberikan cinta dan kasih sayang seperti anak sendiri baik dalam

bentuk perhatian, pujian, belaian, ataupun pelukan. Penulis melihat

bahwa pengasuh jarang sekali memberikan pujian atau pelukan pada

anak ketika anak menurut, dan sangat mudah memarahi anak ketika

anak salah.

Bahwa seharusnya dalam proses pengasuhan fungsi cinta kasih ini

harus benar-benar diperbaiki karena inilah kebutuhan utama yang

mereka cari, sehingga mereka membuat ulah hanya untuk sekedar

mendapatkan perhatian. Dalam fungsi cinta-kasih ini pengasuhan

yang dijalankan di unit Barito harus dapat menciptakan dan

menghadirkan atmosfer kekeluargaan dan keterikatan yang mendalam

secara psikologis pada anak, dengan menghadirkan atmosfer cinta dan

kasih sayang, ikatan antara pengasuh dengan anak akan kuat.

66 Wawancara Pribadi dengan Ibu Tjondrowati Subiyanto, tanggal 9 November 2012

Page 70: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

56

Dengan ikatan yang kuat antara anak dan pengasuh ini diharapkan

akan adanya sebuah tanggung jawab terhadap peran yang di jalankan,

seperti pengasuh yang memiiki ikatan kuat dengan anak secara

otomatis akan merasa bertanggung jawab dengan mengasuh dan

mendidik anak asuh dengan cinta dan kasih yang tulus dan memiiki

rasa tanggung jawab terhadap perkembangan anak tersebut.

Sedangkan anak asuh dengan ikatan yang kuat dengan pengasuh akan

membuat dia merasa untuk menjadi anak yang baik demi pengasuh

yang mencintainya.

Untuk memperbaiki fungsi ini pengasuhan yang dijalankan tidak

boleh melupakan pemberian cinta dan kasih sayang kepada anak

layaknya anak kandung. Pujilah mereka, peluk, dan belai mereka saat

mereka menjadi anak yang pintar dan nasehati mereka dengan lembut

saat mereka salah, ajarkan kebaikan dengan penyampaian yang halus

dan penuh kasih sayang. Dengan begitu anak akan merasa disayangi

dan akan merasa memiliki sosok yang menjadi tempatnya berlindung.

d. Fungsi Perlindungan

Fungsi perlindungan disini adalah sebagai terwujudnya rasa aman,

nyaman, damai dan adil diantara anak asuh. Sehingga setiap anak

akan merasa nyaman, dan aman bahwa Panti merupakan tempat yang

terbaik saat ini untuk mereka. Pada pengasuhan di barito fungsi

perlindungannya cukup baik, mereka selalu diawasi saat bermain

dihalaman depan agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan,

Page 71: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

57

mengingat daerah Panti merupakan daerah yang ramai dan rawan.

Perlindungan yang diberikan bukan hanya perlindungan terhadap

ancaman kejahatan tapi juga perlindungan terhadap pergaulan. Anak

merupakan peniru yang sangat unggul, dalam beberapa menit anak

bisa mengikuti apa yang dilihat dan didengarnya. Seperti perkatan

yang kurang baik, perilaku yang kurang baik yang dikhawatirkan akan

ditiru oleh anak. Untuk itu pengasuh harus selalu berusaha menjadi

contoh dan tauladan yang baik bagi anak.

Seperti Ibu Soemarmi marjono, selaku Ketua Umum yang juga

sependapat bahwa:

Page 72: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

58

“...pengasuh itu merupakan figur yang yang bisa didatangi oleh anak kalau ada apa-apa...”67

Perlindungan terhadap rasa aman, nyaman, dan damai juga

diperhatikan oleh pengasuhan anak terlantar di Barito seperti pada saat

ada anak yang sikapnya berubah, dari yang sifatnya ceria, tiba-tiba

murung dan mudah menangis, pengasuh sering bertanya kepada anak

apa yang dia rasakan, mengapa murung, biasanya anak yang terlihat

perubahan sikapnya akan ditindak lanjuti. Tindak lanjut atas masalah

anak ini biasanya dicari tahu penyebab perubahan sikap pada anak,

bila masalah anak sudah diketahui maka pekerja sosial ataupun

pengasuh akan memberi pengertian-pengertian, agar apa yang

dipikirkan anak tidak berlarut-larut.

Dengan penanganan terhadap masalah anak, anak tersebut akan

merasa diperhatikan, merasa aman dan dibantu untuk menyelesaikan

masalahnya. Juga saat anak asuh ada yang saling bertengkar biasanya

bila kedua anak tidak mau mengalah dan sama-sama bersikeras, akan

dihukum dua-duanya dengan adil sebagai pelajaran bahwa bertengkar

adalah akhlak yang tidak baik dan terpuji.

Namun alangkah baiknya bila fungsi perlindungan ini ditingkatkan,

misalnya mengajak anak berinteraksi di luar panti namun tetap

diawasi dan diberikan nasehat agar anak-anak mengerti bahwa harus

hati-hati dimanapun kita berada.

67 Wawancara dengan Ibu Soemarmi marjono selaku Ketua Umum YSI Jakarta, tanggal

6 November 2012 pukul 13:35 Wib.

Page 73: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

59

e. Fungsi Reproduksi

Pada fungsi ini pengasuhan diharapkan dapat mengajarkan anak untuk

hidup sehat. Seperti yang dikatakan oleh Ibu Tjondrowati Subiyanto

bahwa:

“...pengasuh memiliki tugas untuk menjaga dan memeriksa kebersihan makanan dan pakaian anak-anak, dan melaporkan keadaan kesehatan kepada bagian kesehatan”68 Setiap anak pasti akan beranjak dewasa, dan setiap anak memiliki

masa keingin tahuan yang berkembang. Penulis melihat bahwa fungsi

reproduksi ini masih kurang diterapkan. Seharusnya untuk

pengetahuan reproduksi yang mendasar sekali adalah menjelaskan

bahwa perempuan itu berbeda dengan laki-laki, menjelaskan bahwa

laki-laki harus menghormati dan menghargai perempuan, dan

perempuan juga harus menghargai laki-laki. Pembiasaan seperti ini

dari kecil secara tidak langsung akan membuat anak paham bahwa

perempuan dan laki-laki berbeda dan harus saling menghargai dan

menjaga diri.

f. Fungsi Pendidikan

Fungsi pendidikan yang diberikan YSI terhadap anak memang baik,

diberikannya anak-anak kesempatan untuk bersekolah di Taman Anak

Sejahtera. Seperti dalam ungkapan Ibu Tjondrowati subiyanto bahwa:

“ dalam pendidikan, kita mengusahakan untuk mengembangkan pengetahuannya dengan menyekolahkannya dengan baik”69

68 Wawancara dengan Ibu Tjondrowati Subiyanto selaku Ketua II merangkap Koordinator Bidang Personalia YSI Jakarta, tanggal 9 November 2012, pukul 14:25 Wib. 69 Ibid.

Page 74: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

60

(Lampiran foto 2: Anak-anak Barito sedang belajar dengan gurunya)

Namun fungsi pendidikan yang diberikan oleh pengasuh sangat

kurang. Seperti layaknya sebuah keluarga, dimana orang tuanya

membantu anak untuk mengulas pelajaran-pelajaran disekolahnya,

pengasuh juga harus memainkan peran tersebut. Memberikan atau

membantu anak untuk memahami pelajaran disekolahnya dapat

membuat anak merasa diperhatikan, dan pengulasan materi tersebut

dapat membantu anak untuk lebih memahaminya.

Selain aspek pendidikan formal terdapat beberapa aspek yang kurang

diperhatikan seperti aspek pendidikan akhlak. Dalam pendidikan

akhlak anak, penulis melihat pengasuhan yang dijalankan kurang

peka, hal itu terlihat pada perilaku anak-anak yang sering

mengganggu temannya sendiri, anak-anak senang sekali

menggangggu temannya yang sedang belajar, seperti mengambil

pensil temannya, membuat temannya menangis. Sebenarnya pada

kejadian tersebut walaupun merupakan hal yang sepele menjadi

sangat penting dampaknya. Anak-anak akan saling membalas

Page 75: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

61

perlakuan jahil yang dilakukan temannya yang lama-kelamaan akan

menjadi kebiasaan pada anak tersebut.

Fungsi pendidikan yang diberikan langsung dalam proses pengasuhan

akan membantu proses pendidikan di sekolah berjalan efektif, juga

akan memnjadikan anak memiliki akhlak yang mulia, dan mampu

menjalin ikatan yang baik dengan semua orang, ada banyak manfaat

ketika dalam proses pengasuhan juga dijalankan fungsi pendidikan.

Karena pendidikan yang diberikan pun bukan hanya aspek pendidikan

formal, tapi juga aspek pendidikan akhlak.

g. Ekonomi

Penulis melihat bahwa fungsi ekonomi dalam pengasuhan di Barito

sangat kurang, misalnya saja dengan pemberian barang-barang

kebutuhan pada anak. Anak-anak diberikan barang-barang

kebutuhannya namun tidak di berikan pemahaman bahwa barang yang

dimiliki harus dijaga, dirawat. Sehingga barang-barang mereka sering

sekali rusak, seperti alat tulis, atau perlengkapan sekolah. Pensil yang

mudah hilang atau patah, tas yang mudah sobek, mainan cepat rusak.

Pada saat barang mereka rusak, mereka langsung mendapat gantinya,

dan hanya di marahi bila barangnya rusak, seharusnya diajarkan

bagaimana cara penggunaannya, fungsinya, dan bila anak tidak bisa

menjaga barang miliknya dengan baik, jangan langsung diberikan

yang baru tapi dibiarkan dulu beberapa hari dan berikan pengertian

Page 76: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

62

agar mereka mengerti dan merasa bahwa barang tersebut sangat

penting dan berguna jadi harus dijaga dengan baik.

Penanaman nilai ekonomis sederhana seperti itu sangat bermanfaat

untuk membentuk gaya hidup anak kedepannya. Mereka merupakan

anak terlantar yang kaerna suatu sebab tidak dapat terpenuhi

kebutuhan dasarnya dengan wajar.70 Karena mereka merupakan anak

terlantar di Panti yang pada dasarnya harus dipersiapkan untuk

mandiri, dan tidak mungkin mengandalkan bantuan dari pihak lain,

penanaman nilai ekonomis dan berusaha kerasa sangat diperlukan.

h. Lingkungan

Dalam prakteknya penulis melihat bahwa penenaman fungsi

lingkungan masih kurang, karena anak-anak jarang sekali di bawa

keluar untuk diajarkan bagaimana caranya berinteraksi di luar,

bertemu dengan orang banyak. Biasanya anak-anak hanya berinteraksi

di dalam panti dengan orang lain yang berkunjung ke panti. Anak-

anak harus diajarkan bagaimana berinteraksi dengan orang di luar

panti dengan suasana di luar panti, anak-anak juga harus diberikan

pemahaman mengenai lingkungan, agar bersahabat dengan banyak

orang dan juga mencintai alam.

Dengan mengajak anak untuk berinteraksi di luar, dapat membuat

anak menjadi pribadi yang percaya diri, memiliki sikap persaudaraan

yang erat, mudah bergaul, juga memberikan refreshing pada anak

70 Bagong Suyanto, Masalah Sosial Anak, h. 212.

Page 77: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

63

untuk mengenal lingkungan alam dan apa yang di luar panti. Masa

kanak-kanak merupakan masa yang paling menentukan bagaimana

karakter seorang individu nantinya. Oleh karena itu menjalankan

fungsi lingkungan pada anak sejak kecil mempengaruhi kepribadian

anak. Sebagai pengasuh wajib mengenalkan lingkungan yang baik

pada anak, agar memberikan hal positif bagi anak.

Melihat delapan fungsi keluarga pada pengasuhan di Panti YSI Jakarta

unit Barito terdapat enam fungsi yang kurang berjalan dengan baik seperti fungsi

agama, cinta kasih, pendidikan, ekonomi, dan lingkungan.

B. Fungsi Keluarga Pada Pengasuhan Anak Terlantar di Yayasan Sayap

Ibu Unit Cirendeu

Pengasuhan di Panti YSI Jakarta unit Cirendeu ini dijalankan oleh dua

orang pengasuh, dimana dua pengasuh ini adalah pasangan suami isteri yang

tinggal untuk menjaga, merawat dan mengasuh 6 anak laki-laki di Cirendeu yang

berusia Sekolah Dasar. Dalam Teori Keluarga Pengasuhan semacam ini termasuk

ke dalam bentuk keluarga non-tradisional dengan tipe foster family, yaitu

keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga/saudara di dalam

waktu sementara.71

Sebagaimana penjelasan dari Ibu Soemarmi Marjono selaku Ketua Umum

Yayasan Sayap Ibu Jakarta bahwa:

71 Apriyani Puji Hastuti, “Peran Keluarga Dalam Pertumbuhan dan Perkembangan

Anak,” diakses pada 24 Januari 2013 dari http://apriyanipujihastuti.wordpress.com/2012/07/09/peran-keluarga-dalam-pertumbuhan-dan-perkembangan-anak/

Page 78: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

64

“Jadi anak-anak itu berada di dalam lingkungan yang dibuat seperti keluarga, mengerjakan semua bersama-sama, meskipun mereka tidak tau keluarga atau bukan. Yang tua diajarkan untuk bisa membina adik-adiknya”72

Pengasuhan Berbasis Keluarga adalah Pengasuhan pada anak dengan

menempatkan atau mengkondisikan anak asuh dalam keluarga pengganti.

Sebagaimana pada Bab II bahwa keluarga asuh merupakan keluarga yang

memiliki ciri khas. Oleh karena itu Pengasuhan Berbasis Keluarga adalah sebuah

Pengasuhan yang unik, karena sangat kental dengan nilai kekeluargaan dan

fungsi keluarga pada umumnya. Adapun delapan fungsi Keluarga menurut

BKKBN73 dalam Pengasuhan Anak Terlantar di Yayasan Sayap Ibu yaitu:

a. Fungsi Agama

Keluarga sebagai wahana pembangunan insan-insan yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, bermoral, berakhlak dan

berbudi pekerti luhur sesuai dengan ajaran agamanya74.

Dalam fungsi Agama ini pengasuh berkewajiban mendidik anak agar

menjadi anak yang soleh. Dalam fungsi ini cukup baik, karena anak

asuh juga diajarkan membaca iqro dan diajarkan akidah-akidah islam

oleh guru mengaji, pengasuh pun juga mendukung fungsi ini seperti

mengingatkan anak-anak untuk solat berjamaah.

72 Wawancara Pribadi dengan Ibu Soemarmi Marjono selaku Ketua Umum Yayasan

Sayap Ibu Jakarta, tanggal 6 November 2012 pukul 13:35 Wib. 73 BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, “Delapan Fungsi Keluarga

Wahana Menuju Keluarga Sejahtera,” artikel diakses pada 24 Januari 2013 dari http://www.bkkbn.go.id/ViewArtikel.aspx?ArtikelID=35

74 Ibid., h. 77.

Page 79: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

65

(lampiran foto3: Anak-anak dibiasakan untuk solat berjamaah)

Karena dalam mendidik, bukan saja memberikan ilmu pengetahuan

pada anak, tapi juga mengajarkan, mencontohkan kesopanan, budi

pekerti yang baik, manusia yang beradab, menjaga jasmani dan

rohani, bersosialisasi, serta beribadah dengan taat.

Seperti dalam Hadits Riwayat Muslim yang berbunyi:

هانجسمي أو هانرنصي أو هانودهي اهوط فأبالف،ةر لىع لدوإال ي لودوم نا مم

“Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda: Setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah. Kedua orang tuanyalah yang membuatnya menjadi seorang Yahudi, seorang Nasrani maupun seorang Majusi...”75.

Hadits tersebut menerangkan bahwa Pengasuh harus mendidik,

mencontohkan, serta membawa anak ke dalam lingkungan yang baik,

agar menjadi baik. Sebaliknya jika anak dididik, dicontohkan dan

75 Hidayat Ma'ruf, “Memahami Perkembangan Anak Untuk Pengasuhan Yang Lebih

Baik,” artikel diakses pada 5 November 2012 dari http://hidayah-ilayya.blogspot.com/2012/01/memahami-perkembangan-anak-untuk_21.html

Page 80: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

66

ditempatkan pada lingkungan yang buruk, maka akan buruk pula

perangai dan hatinya.

Dalam memberikan contoh pada fungsi agama ini pengasuh selalu

mengajarkan anak-anak untuk solat berjamaah, dan pengasuh selalu

membiasakan anak-anak untuk selalu berdoa setelah solat berjamaah.

Salah satu manfaat fungsi agama ini adalah dalam menjadikan ajaran

agama sebagai pedoman hidup bagi anak-anak, seperti saat pengasuh

mengajarkan dan memberikan nasehat kepada anak bahwa jujur

adalah bekal untuk masa depan, dan tekun sebagai kunci kesuksesan.

Untuk itu dalam mengasuh, pengasuh hendaknya bersabar, ikhlas

mendidik anak agar soleh, dan menjadi suri tauladan yang baik bagi

anak. Karena hal apapun yang kita kerjakan di Dunia akan dimintai

pertanggung jawaban kelak oleh Allah SWT.

Sebagaimana yang ditegaskan dalam riwayat Ibnu Umar r.a.

Rasulullah SAW berkata:

هتيعر نئول عسم كلكماع ور كلكم

“Kalian adalah pemimpin, yang akan dimintai pertanggung jawaban”76

b. Fungsi Sosial Budaya

Dalam Prakteknya Pengasuh tidak membeda-bedakan pengasuhan

kepada anak berdasarkan sukunya, pengasuh mengajarkan

kebersamaan bahwa anak-anak yang ada dipanti adalah sama dan

76 Muchlis M Hanafi, ed., Pembangunan Generasi muda (Tafsir Al-Qur’an Tematik), h.

173.

Page 81: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

67

mereka adalah saudara. Dalam fungsi ini pengasuh bukan hanya

mengajarkan kepada anak untuk saling menghormati budaya masing-

masing diantara mereka tapi juga kepada orang lain. Namun walaupun

mereka diajarkan bahwa mereka adalah sama dan tidak membeda-

bedakan budaya, mereka juga diajarkan untuk mencintai budaya

Indonesia, misalnya anak-anak bukan hanya dibelikan kaset CD

kartun atau lagu-lagu anak-anak tapi juga disediakan kaset-kaset

dalam lagu bahasa jawa.

Pada saat anak-anak bermain dengan teman sebayanya di luar panti

pengasuh juga selalu mengingatkan untuk bermain dengan baik,

jangan bersikap semena-mena. Pengasuhan dalam fungsi sosial

budaya ini walaupun orang disekitar kita berbeda-beda budayanya,

kita harus tetap dapat menjalin hubungan dan bersosialisasi yang baik

kepada mereka.

Hal ini menunjukkan bahwa mereka tidak membeda-bedakan budaya

dan mencintai, menghargai budaya yang ada disekitarnya.

c. Fungsi Cinta Kasih

Penulis menilai bahwa fungsi cinta kasih di Panti Sayap Ibu unit

Cirendeu ini sangat kurang, karena dalam praktek pengasuhan,

pengasuh tidak menunjukkan kasih sayang dan perhatiannya seperti

memeluk anak, membelai anak, memuji dengan lembut. Sebenarnya

justru fungsi inilah yang menjadi sangat penting dalam menjalankan

semua fungsi, sebagaimana kita tahu bahwa yang sangat dirindukan

Page 82: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

68

oleh anak-anak di panti adalah kasih sayang dari orangtua. Sejak kecil

mereka tidak merasakan kasih sayang dari orangtuanya, juga tidak

merasakan kasih sayang dari pengasuhnya.

Pengasuh hanya sekedar menjaga dan merawat anak-anak di Panti,

namun tidak dapat memberikan kasih sayang dan menganggap mereka

seperti anak kandungnya sendiri. Penilaian Penulis sesuai dengan

pernyataan Ibu C.E Doods selaku Koordinator Perawatan Panti

Cirendeu, bahwa:

“Pengasuh di Cirendeu ini sayangnya bukan orang terlatih, jadi mereka tidak bisa memberikan kasih sayang pada anak. Harusnya anak itu dapat kasih sayang, mereka berperan dalam dua figur, sebagai Ibu dan Bapak. Jadi mereka itu disini rasanya terombang-ambing”77

Penjelasan tersebut juga didukung dengan perasaan yang diutarakan

oleh Ibu Ummi sebagai Pengasuh Cirendeu, bahwa:

“saya sayang ya….sayang, saya itu suka mikir anak ini itu ga ada orang tuanya, dia ga dapat kasih sayang dari orang tuanya, tapi kalo udah nakal itu saya ya biasa aja, ya pokoknya biasa aja, ya gimana orang anaknya juga nakal sekali”78 Kurangnya nilai cinta-kasih pada pengasuhan di unit Cirendeu ini

menimbulkan dampak seperti kurangnya tanggung jawab anak sebagai

anak dalam bersikap dan berakhlak baik, merasa tidak disayangi.

Perasaan lekat dengan pengasuh tidak ada.

Seharusnya fungsi cinta kasih dalam Pengasuhan Berbasis Keluarga

ini dapat membuat anak merasa tentram berada di dalam pengasuhan

77 Wawancara Pribadi dengan Ibu C.E Dodds selaku Koordinator Bidang Perawatan Panti Cirendeu di Panti Yayasan Sayap Ibu Jakarta, tanggal 3 Desember 2012 pukul 13:42 Wib.

78 Wawancara Pribadi dengan Ibu Ummi selaku Pengasuh di Panti Sayap Ibu Cirendeu, tanggal 7 Desember 2012 pukul 12:25 Wib.

Page 83: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

69

kedua orag tua, meskipun bukan orang tua kandungnya sendiri,

pengasuhan yang diberikan menggunakan pendekatan keluarga, dan

hanya sedikit menyinggung bentuk-bentuk pengasuhan lain seperti

adopsi, pola anak asuh, serta anak-anak yang berada di dalam rumah.

d. Fungsi Perlindungan

Keluarga sebagai wahana atau tempat memperoleh rasa aman,

nyaman, damai dan tentram bagi seluruh anggota keluarga sehingga

terpenuhi kebahagiaan batin, juga secara fisik keluarga harus

melindungi anggota keluarganya supaya tidak kelaparan, kehausan,

kedinginan, kepanasan, kesakitan, dan lain-lain.

Dalam kaitannya dengan fungsi perlindungan, pengasuh cukup

melindungi anak-anak di Cirendeu. Jika anak-anak bermain di luar

panti dengan anak tetangga selalu diawasi agar tidak terjadi hal yang

tidak diinginkan. Seperti kita ketahui sekarang marak sekali kasus

penculikan anak untuk dijadikan pekerja anak. Untuk itu pengasuh

tidak sembarangan melepas anak-anak untuk bermain di luar Panti.

Hal tersebut juga diungkapkan dengan Bapak Hadi sebagai Pengasuh

mereka, bahwa:

“Kadang-kadang itu suka saya ingetin jangan main kelamaan diluar panti, takutnya itu ada orang jahat apa gimana gitu. Kadang-kadang suka anak tetangganya aja yang saya undang main ke Panti, jadi mainnya kadang di dalam panti”79

79 Wawancara Pribadi dengan Bapak Hadi selaku Pengasuh di Panti Yayasan Sayap Ibu

Cirendeu, tanggal 7 Desember 2012 pukul 12:25 Wib.

Page 84: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

70

Dengan perhatian seperti ini anak akan merasa diberikan penjagaan

dari pengasuhnya. Akan tercipta rasa aman, nyaman, dan adil bagi

anak-anak karena tidak dihiraukan begitu saja.

e. Fungsi Reproduksi

Fungsi Reproduksi ini mengajarkan untuk hidup sehat, dan merupakan

aspek yang sangat penting. Fungsi ini bertujuan untuk memastikan

anak dalam kondisi yang sehat. Seperti kesehatan anak yang baik

perlu di perhatikan, agar tidak mudah terserang penyakit. Diberikan

vitamin sebagai penambah daya tahan tubuh agar anak sehat dan dapat

menjalankan aktivitasnya dengan baik.

Penulis melihat bahwa perawatan anak cukup baik, hal ini terbukti

bahwa pengasuh rutin memberikan vitamin untuk menambah daya

tahan tubuh anak agar tidak mudah terserang penyakit80.

Hasil observasi tersebut juga sesuai dengan pernyataan Ibu Ummi

selaku Pengasuh di Panti Sayap Ibu Cirendeu, bahwa:

“anak-anak itu setiap hari saya berikan vitamin, supaya dia ga gampang sakit, kadang vitamin sirup, kadang vitamin yang tablet, sehari itu satu kali minum vitamin, setiap pagi biasanya”81

Fungsi reproduksi yang dijalankan bukan hanya kesehatan fisik anak

saja, melainkan juga cara hidup sehat dan mengerti tentang kesehatan

reproduksinya. Dalam kaitannya dengan kebiasaan hidup sehat

pengasuh melarang anak-anak untuk tidak terlalu sering

80 Observasi tanggal 8 Januari 2012 81 Wawancara Pribadi dengan Ibu Ummi selaku Pengasuh di Panti Sayap Ibu Cirendeu,

tanggal 7 Desember 2012 pukul 12:25 Wib.

Page 85: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

71

mengkonsumsi air dingin atau sirup karena takut terkena flu dan

batuk. Anak-anak diajarkan beberapa makanan yang harus

diperhatikan agar tidak mudah terserang penyakit. Dalam aspek

memberikan pengertian tentang kesehatan reproduksinya pengasuh

menghimbau bahwa jangan terlalu dekat dengan teman sebaya lawan

jenis, karena terlalu dekat dengan teman sebaya lawan jenis adalah hal

yang kurang baik. Anak-anak diberi pengertian bahwa sudah besar,

jadi harus menghormati perempuan, bahwa perempuan itu harus

dilindungi dan dijaga.

f. Fungsi Pendidikan

Penulis menilai bahwa fungsi pendidikan yang terdapat pada Panti

Sayap Ibu Cirendeu kurang berjalan dengan baik, karena pengasuh

tidak terjun langsung membantu anak belajar dan mengerjakan PR

(Pekerjaan Rumah). Hal tersebut karena keterbatasan pengasuh dalam

penguasaan materi. Anak-anak belajar dan mengerjakan PR bersama

Guru privatnya. Sedang itu penulis tidak melihat pengasuh menemani

atau mendampingi anak belajar dengan Guru privatnya, akibatnya

anak menjadi tidak tenang dalam belajar karena bermain dan lari-

larian82. Hal tersebut juga diakui oleh Bapak Hadi sebagai Pengasuh

di Panti Sayap Ibu Cirendeu, bahwa:

82 Observasi tanggal 28 September 2012

Page 86: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

72

“saya itu memang engga nungguin anak belajar, karena takut mengganggu gurunya ngajar, jadi kalo anak-anak lagi belajar ya saya tinggal aja sama gurunya”83 Pada pendidikan akhlak penulis melihat kurang terkontrol dengan baik

karena seperti saat belajar yang seharusnya anak-anak duduk

berkonsentrasi dengan materi yang diberikan oleh guru privat, mereka

lari-larian kesana kesini, tidak memperhatikan materi dan sangat sulit

diatur.

(Lampiran foto 4: Anak-anak saat belajar dengan guru privat tanpa

pengawasan dari pengasuh)

Padahal pendampingan disaat anak belajar dapat membuat anak duduk

tenang, sehingga konsentrasi anak pun terjaga. Sikap anak-anak pun

saat belajar akan lebih menghargai guru privatnya.

83 Wawancara Pribadi dengan Bapak Hadi selaku Pengasuh di Panti Yayasan Sayap Ibu

Cirendeu, tanggal 7 Desember 2012 pukul 12:25 Wib.

Page 87: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

73

g. Fungsi Ekonomi

Fungsi Ekonomi disini adalah untuk mendidik keluarga untuk hidup

efisien, ekonomis, dan rasional. Dalam panti, kebutuhan dasar anak

seperti sandang, pangan dan papan anak terjamin. Makanan bergizi

selalu tersedia, peralatan sekolah selalu tersedia, pakaian bagus,

transportasi memadai. Hal ini membuat anak-anak kurang

bertanggung jawab atas barangnya. Misalnya tas rusak dalam

seminggu, pinsil sering hilang, sepatu dalam jangka waktu sebulan

rusak dan langsung diganti84.

Cara tersebut tidak mendidik anak untuk hidup efisien. Mereka

menggunakan barang seenanknya, tidak merawatnya sehingga mudah

rusak. Jika rusak mereka langsung mendapat gantinya.

h. Fungsi Lingkungan

Anak membutuhkan kehidupan bersosialisasi, belajar bermasyarakat

dan bermain dengan teman sebaya. Bersosialisasi dan bermasyarakat

merupakan bagian dari perkembangan. Melalui interaksi sebayalah

anak-anak dan remaja belajar bagaimana berinteraksi dalam hubungan

yang simetris dan timbal balik85.

Fungsi sosialisasi anak sangat baik, karena pengasuh juga

memberikan kesempatan untuk bermain dengan anak-anak yang

tinggal disekitar panti (anak tetangga). Pengasuh memberikan

kesempatan pada anak untuk bermain disekitar lingkungan panti

84 Observasi tanggal 13 Desember 2011 85 John W Santrock, Perkembangan Anak, h. 205.

Page 88: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

74

dengan anak-anak tetangga agar mereka pandai bersosialisasi dan

tidak jenuh berada dalam panti. untuk menghindari anak bermain

terlalu jauh, terkadang pengasuh juga mengajak anak-anak luar panti

untuk bermain di dalam panti86.

Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan Bapak Hadi selaku

Pengasuh di Panti Sayap Ibu Cirendeu, bahwa:

“ya kadang-kadang saya kasih mereka main diluar, sama anak-anak tetangga. Biasanya main bola di lapangan bawah sana. Atau engga kadang-kadang main disini. Kaya ada ulang tahun anak kemarin itu, sengaja saya panggil anak tetangga main kesini makan-makan ulang tahun anak panti”87

(Lampiran foto 5: Saat anak-anak mengadakan acara ulang tahun dan

mengundang salah satu anak tetangga Panti unit Cirendeu)

Sejauh ini kemampuan anak dalam bersosialisasi pun sangat baik,

mereka bisa beradaptasi dengan orang baru, tidak canggung bermain

dengan teman sebaya yang berasal dari luar panti. mereka juga tidak

minder bermain dengan anak lain. Anak-anak menggali prinsip

86 Observasi tanggal 10 Oktober 2011 87 Wawancara Pribadi dengan Bapak Hadi selaku Pengasuh di Panti Yayasan Sayap Ibu

Cirendeu, tanggal 7 Desember 2012 pukul 12:25 Wib.

Page 89: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

75

keadilan dan kebaikan dengan menghadapi perselisihan dengan

sebaya88.

Meski Pengasuhan di Panti unit Cirendeu ini unik dan bagus, yaitu

berbasis keluarga, namun dari delapan fungsi keluarga terdapat tiga fungsi

keluarga yang kurang berjalan optimal, seperti fungsi cinta kasih, fungsi

ekonomi, fungsi pendidikan. Sebenarnya berjalannya fungsi keluarga pada

pengasuhan itu sangat penting guna terpenuhinya kebutuhan dan hak anak.

Setelah melihat fungsi keluarga pada pengasuhan di Panti unit Barito dan

Cirendeu, fungsi keluarga pada Panti unit Cirendeu lebih tercapai karena

menggunakan pengasuhan berbasis keluarga sehingga ada beberapa faktor yang

membuatnya lebih tercapai fungsinya seperti kehadiran dua sosok pengganti ayah

dan ibu, sehingga membentuk struktur keluarga yang utuh. Struktur keluarga

yang utuh ini meskipun fungsi cinta kasih kurang berjalan namun bimbingan

yang diberikan oleh sosok seorang ayah di Cirendeu menambah potensi tersendiri

bagi anak asuh.

Pengasuh sering memberikan anak bimbingan, berupa motivasi, nasehat,

renungan yang mengajarkan untuk menjadi orang yang baik, jujur, rajin belajar .

Penulis juga melihat bahwa pengasuh terkadang juga menggambarkan kehidupan

masa depan untuk memotivasi anak agar giat belajar dan menjadi orang yang

baik89. Hal tersebut juga dinyatakan oleh Bapak Hadi selaku Pengasuh Panti

Sayap Ibu Cirendeu, bahwa:

88 John W Santrock, Perkembangan Anak, h. 206. 89 Observasi tanggal 28 September 2012

Page 90: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

76

“ya lumayan, anak-anak itu juga suka saya kumpulin, saya nasehatin, ceramahin rame-rame, supaya mereka bisa mikir, jangan jadi anak yang nakal, rugi kalo jadi anak yang nakal, bersyukur kita disini itu hidup enak, jadi harus rajin belajar biar nanti kalo sudah besar bisa jadi orang. Saya kasi tau gitu supaya anak-anak itu bersyukur, ga nakal, kesalahan-kesalahannya itu ga diulang lagi”90

Agar lebih jelasnya, penulis membuat tabel fungsi keluarga di Barito dan

Cirendeu, sebagai berikut:

(Tabel 7: Fungsi Keluarga Pada Pengasuhan Anak Terlantar di YSI

Jakarta)

No.

Fungsi Keluarga Fungsi Keluarga Pada Pengasuhan di Barito

Fungsi keluarga Pada Pengasuhan di Cirendeu

1. Fungsi Agama Fungsi agama kurang beralan dengan baik karena kurangnya penanaman nilai-nilai keagamaan pada anak, seperti memperkenalkan dan mengajarkan anak untuk berwdhu, solat, membaca iqro, juga aspek agama pada nilai-nilai luhur agama sebagai pedoman hidup seperti kesabaran, kejujuran.

Fungsi agama pada unit Cirendeu cukup baik, pada pelaksanaannya anak-anak diajarkan mengaji (iqra) oleh guru mengaji, juga diajarkan tata cara solat. Sedangkan pengasuh sendiri mendukung fungsi agama dengan mengajarkan anak dan membiasakan untuk solat berjamaah, dan mewajibkan anak berdoa setelah selesai solat berjamaah.

2. Fungsi Sosial-Budaya

Fungsi sosial dan budaya yang dijalankan dalam pengasuhan anak terlantar cukup baik, dalam prakteknya anak-anak diajarkan untuk mengenal berbagai macam budaya dan dapat menjalin hubungan baik dengan orang lain, tapi anak juga diajarkan untuk menghargai dan menghormati berbagai macam budaya, seperti

Seperti Fungsi sosial-budaya di Barito, pada unit Cirendeu aspek sosial-budaya juga berjalan dengan baik. Pada anak seusia sekolah dasar anak-anak tetap diberikan kesempatan untuk dapat belajar bersosialisasi dan menjalin hubungan yang baik dengan teman sebaya mereka di luar Panti, misalnya tetangga Panti. mereka juga diajarkan untuk bersikap baik pada semua

90 Wawancara Pribadi dengan Bapak Hadi selaku Pengasuh di Panti Sayap Ibu Cirendeu,

tanggal 7 Desember 2012 pukul 12:25 Wib.

Page 91: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

77

ketika anak-anak bertemu dengan tamu kunjungan dari luar negeri, mereka diajarkan untuk menyayangi dan menghormati tamu tersebut dan diajarkan walaupun berbeda bahasa dan fisiknya namun mereka adalah orang yang baik.

orang, siapapun orangnya, baik yang kaya, miskin, ataupun budayanya berbeda, penanaman nilai tersebut biasanya pengasuh berikan data pengasuh sedang memeberikan nasehat dan mengobrol pada anak-anak.

3. Fungsi Cinta Kasih Fungsi Cinta Kasih pada unit Barito sangat kurang sekali. Pengasuhan yang berjalan baru sebatas perhatian pada pemenuhan kebutuhan dasar anak, seperti mengurus anak-anak sehari-hari, memberi makan, memandikan, mengantar sekolah, menidurkan. Namun ikatan batin yang terjalin sangat kurang, contohnya seperti membelai anak, memuji anak yang pintar, ataupun mengajak anak bermain dengan kehangatan sebagai seorang ibu.

Begitupun yang terlihat pada fungsi cinta kasih di Cirendeu. Pengasuh terus terang pada perasaan afektifnya dengan anak-anak. Pengasuh hanya sayang pada sebatas kewajiban untuk memenuhi dan mengurus segala kebutuhan anak-anak. Terlepas dari kasih sayang pada anak dengan tulus, terlepas dari mengurus karena memiiki tanggung jawab moral dalam membesarkan dan mendidik anak asuh.

4. Fungsi Perlindungan

Pada fungsi perlindungan di unit Barito berjalan dengan baik, mulai dari ancaman kejahatan yang mungkin terjadi seperti mengawasi anak-anak bermain saat di halaman depan Panti. juga ketika anak-anak ada masalah sehingga terjadinya perubahan sikap. Penanganan pada anak yang sikapnya berubah cukup baik, dicari tahu masalahnya dan dibantu untuk menyelesaikan masalahnya.

Fungsi perlindungan pada unit Cirendeu juga baik. Pada fungsi ini pengasuh memberikan proteksi yang cukup ketika ank-anak bermain di luar panti dengan teman sebayanya. Pengasuh mengawasi anak-anak bermain dari jauh dan terkadang untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan pengasuh yang mengajak teman sebayanya bermain ke dalam Panti, agar anak asuh dapat bermain di dalam Panti dengan aman. Selain memprotek anak dari kejadian yang tidak diinginkan.

5. Fungsi Reproduksi Fungsi reproduksi di unit Barito cukup baik, dalam

Fungsi reproduksi pada unit Cirendeu juga berjalan dengan

Page 92: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

78

pengasuhan anak diajarkan untuk dapat mengerti perbedaan perempuan dan laki-laki, selain itu anak-anak juga diajarkan untuk hidup sehat seperti asupan makanan, cara hidup sehat seperti menggosok gigi dan kebiasaan hidup bersih.

baik. Pengasuh mengajarkan pada anak untuk dapat menjaga diri, menghormati dan bersikap sopan pada teman sebaya lawan jenis. Selain diberikan pengertian tersebut anak asuh juga dibiasakan untuk hidup sehat, biasanya pengasuh memberikan vitamin pada anak-anak secara rutin setiap hari. Agar anak tidak mudah terserang penyakit.

6. Fungsi Pendidikan Fungsi pendidikan yang terjadi pada pengasuhan di Barito memang baik, yaitu memberikan pendidikan formal pada anak-anak, namun pengembangan intelejensi hanya didapatkan di sekolah. Pengasuh tidak mengulas kembali materi yang diberikan disekolah, sehingga anak-anak sering lupa pada apa yang diajarkan sebelumnya. Pada pendidikan akhlak pengasuh kurang peka, seperti kebiasaan anak yang sering bertengkar, berebut mainan, dan saling membalas dendam.

Funsi pendidikan di Cirendeu kurang berjalan dengan baik. Memang anak asuh diberikan pendidikan formal, namun pendidikan bukan hanya bicara soal pendidikan formal,tapi peran pengasuh juga harus ada di dalamnya. Pengasuh harus mengetahui perkembangan pengetahuan anak sampai dimana, dan membantu anak untuk menangkap materi pelajaran dengan baik.

7. Fungsi Ekonomi Fungsi ekonomi pada pengasuhan di Barito kurang berjalan dengan baik, seperti penanaman nilai hidup ekonomis pada anak kurang diperhatikan. Anak-anak tidak memiiki kesadaran dalam memakai barang-barang yang dimilikinya, tidak bertanggung jawab. Mereka berpikir bahwa jika barang miliknya rusak seperti peralatan sekolah, maka

Begitu pula fungsi ekonomi pada unit Cirendeu. Kurang berjalan dengan baik. Sama seperti fungsi ekonomi di Barito, anak-anak kurang memiliki kesadaran dan tanggung jawab terhadap peralatan sekolah miliknya. Sehingga barang-barang yang baru, hanya selang seminggu atau sebulan sudah rusak karena tidak dirawat dengan baik.

Page 93: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

79

pihak Panti akan langsung menggantinya dengan yang baru

8. Fungsi Lingkungan Fungsi lingkungan yang berjalan pada unit Barito kurang berjalan dengan baik, karena kurangnya kesempatan anak-anak untuk mengenal dunia luar dan bersosialisasi dengan berbagai macam pengetahuan yang ada di luar panti, seperti pengetahuan alam, tentang pengetahuan umum, seperti mengenal rambu-rambu lalu lintas, tempat-tempat umum.

Fungsi lingkungan pada unit Cirendeu juga kurang berjalan dengan baik. Anak-anak dengan jadwal yang padat membutuhkan rekreasi. Mereka menjalani hari-harinya dimulai dengan bangun sangat pagi, sampai sore hari yang harus mengikuti les privat. Mereka baru bisa beristirahat dan mencari hiburan di malam hari. Untuk seusia mereka jadwal yang sangat padat seperti itu cuup membuat mereka jenuh. Jika mereka merasa jenuh otak mereka pun akan sulit menerima materi pelajaran, karena kurang istirahat.

Page 94: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

80

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Fungsi keluarga pada pengasuhan sangatlah penting, karena Panti sosial

merupakan lembaga yang memiliki fungsi sebagai pengganti peran orang tua dan

pengganti keluarga bagi anak-anak terlantar yang tidak terpenuhi kebutuhan dan

haknya. Oleh Karena itu pengasuhan yang dijalankan harus memenuhi fungsi

keluarga.

Panti Sayap Ibu di Barito menggunakan Gaya Pengasuhan Demokratis

namun mengalami kendala karena kemampuan pengasuh yang tidak memadai.

Fungsi keluarga yang dijalankan pada pengasuhan Panti unit Barito sangat belum

maksimal, terdapat enam fungsi yang dikatakan belum berhasil seperti fungsi

agama, cinta kasih, pendidikan, ekonomi, dan lingkungan.

Ditemukan perbedaan pada pengasuhan di Barito, Pengasuhan Panti

Sayap Ibu unit Cirendeu terdapat 2 orang pengasuh dimana dua pengasuh itu

adalah pasangan suami isteri yang berperan sebagai kedua orang tua yang

mengasuh 6 orang anak laki-laki. Bentuk keluarga non-tradisional dengan tipe

foster family, dimana sebuah keluarga atau pasangan suami isteri menerima dan

mengasuh anak yang tidak ada hubungan keluarga/saudara di dalam waktu

sementara. Pengasuhan semacam ini berbasis keluarga yang memang benar

menjalankan fungsinya sebagai sebuah keluarga.

Page 95: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

81

Meskipun Pengasuhan berbasis keluarga yang dijalankan oleh panti unit

Cirendeu ini belum mampu mencapai fungsi keluarga secara lengkap namun

lebih baik dari fungsi keluarga yang dijalankan di Barito. Terdapat tiga fungsi

keluarga yang belum berjalan dengan optimal, yaitu fungsi pendidikan, cinta

kasih dan ekonomi. Keberhasilan fungsi keluarga pada pengasuhan berbasis

keluarga yang dijalankan oleh unit Cirendeu ini salah satu faktornya adalah

struktur keluarga yang dianut dan kelengkapan hadirnya sosok kedua orang tua

yang memberikan dampak positif tersendiri pada anak asuh, mereka tidak hanya

mendapatkan pengasuhan dari figur ibu namun juga mendapatkan bimbingan dari

figur ayah.

B. Saran

Melihat temuan dan analisis yang penulis dapatkan pada pola pengasuhan

di Yayasan Sayap Ibu Jakarta, Penulis memiliki beberapa saran yang sekiranya

dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk memperbaiki Pengasuhan yang ada,

sebagai berikut:

1. Menjadikan pengasuhan di Barito berbasis keluarga, agar tercapainya

fungsi keluarga yang lebih baik pada pengasuhannya. Serta

melengkapi anak asuh dengan figur yang lengkap.

2. Meningkatkan pengasuhan berbasis keluarga seperti perbaikan pada

fungsi pendidikan, ekonomi, dan cinta kasih agar terwujud fungsi

keluarga seutuhnya.

Page 96: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

83

DAFTAR PUSTAKA

Al-Hasan, M Yusuf. Pendidikan Anak Dalam Islam. Jakarta: Darul Haq, 1998.

Brosur Yayasan Sayap Ibu Jakarta

Direktorat Kesejahteraan Anak. Pedoman Oprasional Program Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA). Jakarta: Kementerian Sosial Republik Indonesia, 2011.

Direktorat Pelayanan Sosial Anak. Modul Pengasuhan dan Perlindungan Anak Balita. Jakarta: Departemen Sosial Republik Indonesia, 2009.

Hanafi, M Muchlis, ed. Pembangunan Generasi Muda (Tafsir Al-Qur’an Tematik). Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an, 2011.

Hoesin, Iskandar. “Perlindungan Terhadap Kelompok Rentan.” Seminar Pembangunan Hukum Nasional ke VIII di Bali, 14-18 Juli 2003.

Kamil, Ahmad. Hukum Perlindungan dan Pengangkatan Anak di Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008.

Keputusan Menteri Sosial Republik Indonesia, Nomor 30/HUK/2011, Tentang Standar Nasional Pengasuhan Untuk Lembaga Kesejahteraan Anak, 2011.

Keputusan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial, Nomor 193/MENKES-KESSOS/III/2000, Tentang Standardisasi Panti Sosial,2000.

Kusmono, ed. “Bunga Rampai Islam dan Kesejahteraan Sosial.” Jakarta: IAIN Indonesian Social Equity Project, 2006.

Laporan Triwulan II April-Juni Yayasan Sayap Ibu Jakarta Tahun 2010.

Lestari, Sri, Psikologi Keluarga. Jakarta: Kencana, 2012.

Meleong, J Lexi. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007.

Modul Pelatihan Child Protection Initiative (CPI), Perlindungan Anak dan Good Parenting: Pelaihan Bagi Dosen dan Pelatih yang Bekerja Dengan Anak, Pengasuh, dan Keluarga di Indonesia. Bandung: Save The Children, 2010.

Salim. Syarah Bulughul Maram Hadits Hukuk-Hukum Islam. Surabaya: Halim Jaya, 2005.

Page 97: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

84

Santrock, W John. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga, 2007.

Suyanto, Bagong. Masalah Sosial Anak. Jakarta: Kencana, 2010.

Undang-Undang No.23 Tahun 2002, Tentang Perlindungan Anak.

Undang-Undang No. 25 Tahun 2004, Tentang Sistem Pembangunan Nasional.

Internet :

Anggriawan, Fiddy. “Setahun, 186 Bayi Dibuang di Jabodetabek.” artikel diakses pada 11 Februari 2012 dari http://news.okezone.com/read/2011/12/20/338/544958/setahun-186-bayi-dibuang-di-jabodetabek

Apriyani Puji Hastuti, “Peran Keluarga Dalam Pertumbuhan dan Perkembangan Anak,” diakses pada 24 Januari 2013 dari http://apriyanipujihastuti.wordpress.com/2012/07/09/peran-keluarga-dalam-pertumbuhan-dan-perkembangan-anak/

BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, “Delapan Fungsi Keluarga Wahana Menuju Keluarga Sejahtera,” artikel diakses pada 24 Januari 2013 dari http://www.bkkbn.go.id/ViewArtikel.aspx?ArtikelID=35

Ma'ruf, Hidayat. “Memahami Perkembangan Anak Untuk Pengasuhan Yang Lebih Baik.” artikel diakses pada 5 November 2012 dari http://hidayah-ilayya.blogspot.com/2012/01/memahami-perkembangan-anak-untuk_21.html

Pshycologymania, “Pengertian Keluarga,” artikel diakses pada 24 Januari 2013 dari http://www.psychologymania.com/2012/07/pengertian-keluarga.html.

Sayap Ibu Jakarta, Sejarah Berdirinya Yayasan Sayap Ibu Jakarta,” artikel diakses pada 28 Oktober 2012 dari http://www.sayapibujakarta.org/ind/tentang.htmlhttp://www.sayapibujakarta.org/ind/tentang.html

Suparyanto, “Pengertian Keluarga,” artikel diakses pada 26 Januari 2013 dari http://dr-suparyanto.blogspot.com/2011/10/pengertian-keluarga.html

Wawancara :

Wawancara Pribadi dengan Ibu Soemarmi Marjono selaku Ketua Umum Yayasan Sayap Ibu Jakarta, tanggal 6 November 2012

Wawancara Pribadi dengan Ibu Tjondrowati Subiyanto selaku Koordinator Bidang Personalia, tanggal 9 November 2012

Page 98: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

85

Wawancara Pribadi dengan Ibu Bettalita hendro selaku Koordinator Bidang Perawatan, tanggal 20 November 2012

Wawancara Pribadi dengan Ibu C.E Dodds selaku Koordinator Bidang Perawatan Panti Cirendeu di Panti Yayasan Sayap Ibu Jakarta, tanggal 3 Desember 2012

Wawancara Pribadi dengan Bapak Hadi selaku Pengasuh di Panti Yayasan Sayap Ibu Cirendeu, tanggal 7 Desember 2012

Wawancara Pribadi dengan Ibu Ummi selaku Pengasuh di Panti Sayap Ibu Cirendeu, tanggal 7 Desember 2012

Wawancara Pribadi dengan Satinah selaku Pengasuh di Panti Sayap Ibu Barito, tanggal 4 Desember 2012

Wawancara Pribadi dengan Yuyun selaku Pengasuh dip anti Sayap Ibu Cirendeu, tanggal 5 Desember 2012

Page 99: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK PENGURUS

A. UMUM

1. Nama :

2. Jabatan :

3. Tempat :

4. Tanggal :

B. PERTANYAAN

1. Apa yang dimaksud dengan Pola Pengasuhan?

2. Aspek apa saja yang meliputi Pola Pengasuhan?

3. Seberapa penting penggunaan Pola Pengasuhan yang cocok bagi anak-anak?

4. Dalam Pola Pengasuhan terdapat gaya –gaya mengasuh, seperti demokratis, otoritatif

dsb, gaya pengasuhan seperti apa yang digunakan di panti?

5. Apa alasannya anda menggunakan pola pengasuhan tersebut?

6. Apa saja peran pengasuh dalam kegiatan mengasuh?

7. Bagaimana pola pengasuhan yang anda gunakan berjalan?

8. Pola pengasuhan seperti apa yang ideal untuk anak-anak panti? mengapa demikian?

9. Apakah Pola pengasuhan yang digunakan harus berbeda-beda pada setiap tingkatan

umur?

10. Apa yang anda harapkan pada anak terhadap Pola Pengasuhan yang digunakan?

11. Apa yang dimaksud dengan pola pengasuhan berbasis keluarga?

12. Seperti apa Pola Pengasuhan yang anda terapkan di Cirendeu?

13. Mengapa anda menggunakan Pola Pengasuhan tersebut?

Page 100: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK PENGASUH

A. UMUM

1. Nama :

2. Jabatan :

3. Tempat :

4. Tanggal :

B. PERTANYAAN

1. Sudah berapa lama anda menjadi Pengasuh di Panti asuhan sayap Ibu Jakarta?

2. Apa peran dan tugsa anda sebagai pengasuh?

3. Berapa lama jam kerja anda sebagai seorang pengasuh?

4. Pengasuhan seperti apa yang anda lakukan?

5. Apakah anda memiliki pengetahan tentang pengasuhan? Apa yang anda dapat tentang

pengasuhan?

6. Dari mana anda mendapat pengetahuan tersebut? Dan seberapa sering anda mendapat

pengetahuan tersebut?

7. Apa anda menerapkan hukuman pada pola pengasuhan?

8. Hukuman seperti apa yang anda gunakan ketika anak susah diatur?

9. Apabila anak asuh berperilaku baik apa yang anda lakukan?

Page 101: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

TRANSKIP WAWANCARA

A. UMUM

1. Nama : Ibu Soemarmi Marjono

2. Jabatan : Ketua Umum Yayasan Sayap Ibu Jakarta

3. Tempat : Ruang Kesehatan

4. Tanggal : 6 November 2012

B. PERTANYAAN

1. Apa yang dimaksud dengan Pola Pengasuhan?

Jawab : Pola pengasuhan itu melihat, memenuhi kebutuhan anak sesuai dengan pola

tumbuh kembangnya. Mengasuh anak agar memiliki figur yang bisa didatangi

kalau ada apa-apa. Mengasuh termasuk memberikan kasih sayang, menjalin

kepercayaan.

2. Aspek apa saja yang meliputi Pola Pengasuhan?

Jawab : Keseluruhan, mengasuh itu melihat anak tumbuh dan berkembang dengan baik

dari masa kecilnya.

3. Seberapa penting penggunaan Pola Pengasuhan yang cocok bagi anak-anak?

Jawab : Penting sekali, karena anak yang tinggal disini itu tidak mengerti mengapa

mereka tinggal disini, anak-anak pasti bisa merasakan ada sesuatu meskipun

masih bayi. Hubungan antara anak dan ibu itu sangat diperlukan, oleh karena itu

pengasuh harus benar-benar memberikan kasih sayang, dan penggunaan pola

pengasuhan sangat penting, karena untuk menanamkan disiplin pada anak.

4. Dalam Pola Pengasuhan terdapat gaya –gaya mengasuh, seperti demokratis, otoritatif

dsb, gaya pengasuhan seperti apa yang digunakan di panti?

Page 102: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

Jawab : Kita selalu mengikuti Konvensi Hak Anak, yang pertama tentang kelangsungan

hidup, kedua perkembangan, ketiga perlindungan, dan yang terakhir partisipasi.

Partisipasi itu selalu dilatih, meskipun itu dengan hal-hal yang sepele.

5. Apa saja peran pengasuh dalam kegiatan mengasuh?

Jawab : Pengasuh bukan hanya melakukan perlengkapan bayi atau anak, tapi juga

diajarkan bayi itu diapakan, diajak interaksi, seperti peran ibu sebenarnya,

sehingga anak itu nyaman, merasakan bahwa dia dikasihi, disayangi.

6. Pola pengasuhan seperti apa yang ideal untuk anak-anak panti?

Jawab : Yang paling bagus adalah sistem kelompok atau keluarga. Kalaupun tidak ada

orang tua, anak yang besar sekelompok dengan yang kecil, yang besar mengatur

yang kecil, jadi cepat ada situasi keluarga. Itu paling bagus, jadi kebersamaan

terasa sekali. Namanya sistem paviiun atau sistem kelompok.

7. Apa yang anda harapkan pada anak terhadap Pola Pengasuhan yang digunakan?

Jawab : Kami berharap penuh kasih sayang dan tanggung jawab, dan harapan kami

mereka bisa tambah mandiri, mengerti jati dirinya meskipun tidak ada orang tua.

Mengikuti pola hidup sesungguhnya dan berbakti pada Sayap Ibu.

8. Apa yang dimaksud dengan pola pengasuhan berbasis keluarga?

Jawab : Jadi anak-anak itu berada di dalam lingkungan yang dibuat seperti keluarga,

mengerjakan semua bersama-sama, meskipun mereka tidak tau keluarga atau

bukan. Yang tua diajarkan untuk bisa membina adik-adiknya.

9. Seperti apa Pola Pengasuhan yang anda terapkan di Cirendeu?

Jawab : Karena anak-anak cirendeu sudah besar, cara mengasuhnya juga berbeda. Jadi

disana diarahkan, ada orang tua yang melindungi mereka, kalau ada apa-apa

Page 103: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

mereka bisa lapor, meminta nasehat, disana ada sosok bapak. Seperti keluarga

utuh meskipun anaknya tidak tau keluarga atau tidak. Mengasuh dengan agama

agar perilakunya baik.

10. Apakah pengasuh di Cirendeu juga mendapatkan pelatihan pengasuhan, seperti

pengasuh di Panti Barito?

Jawab : Untuk Pak. Hadi dan Ibu Ummi tidak mengikuti pelatihan pengasuhan, hanya

diskusi jika ada masalah dan konsultasi.

Page 104: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

TRANSKIP WAWANCARA

A. UMUM

1. Nama : Ibu Tjondrowati Subiyanto

2. Jabatan : Ketua II Yayasan Sayap Ibu Jakarta

3. Tempat : Kantor Panti

4. Tanggal : 9 November 2012

B. PERTANYAAN

1. Apa saja kriteria khusus yang dipertimbangkan dalam menerima calon pengasuh di

YSI Jkt?

Jawab : Yang dipertimbangkan pertama attitudenya, selain pendidikan, karena

pendidikan juga minimum, yang mau mendaftar kesini itu SMP, SMA lebih

bagus, kalo ada SMA ya kita prioritaskan yang SMA. Kalau tidak ada, SMP ya

tidak apa-apa, kalo yang SMP ini kita berusaha mencari yang sudah di planning

di luar, kita sudah merekrut beberapa kali, karena kita tidak bisa memberikan

pendidikan pramubalita sendiri, jadi kita rekrut yang dari Tegal, yang sudah

dididik selama 6 bulan, itu lulusan SMP. Harus sehat jasmani, ettitudenya harus

baik, karena dia akan mengasuh anak dan bekerja itu tidak dipaksakan, harus

punya empati, rasa senang terhadap anak-anak, terus ya kebersihan, penampilan

juga.

2. Apa tugas pengasuh di YSI Jkt?

Jawab : Ya…pertama menjaga dan mengawasi kegiatan dan kesehatan anak-anak panti

asuhan. Kedua, menjaga dan mengantar anak-anak masuk berangkat sekolah. Ketiga,

memberi makan atau obat yang telah diintruksikan oleh Kepala Perawat atau wakilnya

Page 105: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

sesuai petunjuk dokter YSI Jakarta. Keempat, menjaga atau membersihkan anak-anak

balita bila perlu dibantu. Kelima, menjaga dan memeriksa kebersihan pakaian anak-anak.

Keenam, melaporkan keadaan anak asuh kepada pimpinan perawat. Ketujuh,

mempersiapkan makanan atau susu untuk anak-anak asuh sesuai daftar menu. Kelapan,

menjaga kebersihan makanan dan perawatan.

Jadi sebenarnya fungsi pengasuh itu adalah pengganti dari Ibu. Karena kan dia disini

tidak ada orang tuanya dan tinggalnya di Panti, bukan di dalam keluarga. Jadi pengasuh

itu menggantikan posisi Ibu, orang tua. Jadi dia harus mengasuh, ngemong,

mengoptimalkan dalam masa tumbuh kembang, yaitu artinya juga memberikan stimulasi

idealnya.

3. Apakah pola pengasuhan disini sifatnya satu anak ditanggung jawabi oleh satu orang

pengasuh?

Jawab : Tidak, sebenarnya itu yang ideal, jadi anak ini tidak bingung, karena kan

karakter pengasuh lain-lain, jadi dia harusnya tau ibunya yang memberikan kasih sayang,

ibu kan sebetulnya cuma satu, tapi karena kita keterbatasan pengasuh. Ada sebenarnya

sistem pengasuh yang memiliki anak asuh tertentu, biasanya satu pengasuh paling banyak

2 sampai 3 anak. Kalau begitu caranya kita tidak bisa, karena keterbatasan pengasuh dan

anak itu kan keluar masuk, disini kan tidak tetap, jadi nanti baru pegang anak sebentar

udah ganti dan ditambah anak lain yang problemnya lain lagi. Jadi yang idealnya itu

belum bisa kita laksanakan. Sekarang itu sistemnya, 1 sift pengasuh mengasuh

berdasarkan jam kerja dia dan pembagian tempatnya. Kalau banyak anaknya bisa diasuh

2 orang, kalau malam cukup 1 orang Karena aktivitasnya tidak banyak. Yang menyita

banyak tenaga itu pagi, karena mereka harus bangun tidur, nyiapkan mandi, makan,

Page 106: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

ngajak main, ada stimulasi macem-macem, nah yang diperlukan sekali itu pagi. Siang

juga, karena ada makan siang, makan sore, makan malamnya kan sore aja. Sift dalam satu

kamar itu sehari ada 5 orang, 2 pagi, 2 siang dan 1 malam. Jadi si anak memang tidak ada

attachmennya dengan pengasuh, seperti pengganti ibu. Itu kelemahannya, karena kit

kekurangan pengasuh. Kita ada anak 30 orang dan anak itu tidak normal, masih

memutuhkan pertolongan, tidak bisa mandiri, nah itu perlu perhatian dan tenaga yang

lebih besar, jadi ya terpaksa dijadikan satu pola pengasuhannya sama.

4. Apakah ada pemberian pengetahuan untuk para pengasuh seputar pengasuhan?

Jawab : Jadi ada peningkatan pengetahuan secara menyeluruh artinya, ini secara global,

agak komprehensif itu kita mengadakan setahun dua kali, dengan mengundang pakar-

pakar dari luar, ada Dokter dari Rumah Sakit, Bidan juga dari Rumah Sakit, terus kita

juga memanggil sikolog, itu kita undang seperti itu. Terus kalau untuk rutin hariannya

ada briefing dari pengurus panti yang bertanggung jawab. Briefing ini sifatnya untuk

control, koreksi, kalau ada pekerjaan yang dilakukan tidak benar, harus dikoreksi. Tapi

itu juga untuk menambah pengetahuan.

Sebetulnya dulu kita ada program untuk pendidikan pramubalita, itu setiap ada anak baru

kita kumpulkan, prosesnya 3 bulan biasanya, dari a-z cara memandikan, cara memberi

makan, stimulasinya bagaimana. Nah untuk sekarang, karena kita kekurangan perawat,

kalau kita mengumpulkan untuk kelas begitu, itu tidak memungkinkan, kurang nanti yang

dilapangan keteteran, karena sampai 3 bulan. Kalo yang setahun dua kali itu waktunya

hanya beberapa hari, paling lama seminggu, tapi itu mungkin hanya 3-4 hari sudah

cukup, karena sehari penuh. Jadi 4 hari sudah mencakup semuanya. Tapi untuk 2 tahun

terakhir ini kita belum bisa menyelenggarakan.

Page 107: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

5. Aspek apa saja yang harus diperhatikan dalam pengasuhan?

Jawab : Ya… kan aspeknya cukup banyak juga, aspek sosial juga harus kita perhatikan

supaya dia bisa bergaul, aspek kecerdasan, pendidikan pengetahuannya itu kita usahakan

untuk bisa bersekolah dengan baik, dalam aspek religius itu juga harus kita pikirkan,

untuk itu kita mengundang guru ngaji. Kita berikan pelatihan-pelatihan. Kalo dalam

pendidikan kita mengusahakan guru tambahan, guru les untuk meningkatkan dia,

keterampilan, mungkin dari segi bakat, kita juga mengusahakan dengan musik. Mungkin

mereka berbakat musik, kita juga mencarikan guru musik. Yaaa pokoknya untuk

kelengkapan dia berkembang menjadi manusia yang seutuhnya, itu kita usahakan.

6. Gaya pengasuhan apa yang digunakan di Panti Barito?

Jawab : Sebetulnya kita itu memfalitasi, mengoptimalkan tumbuh kembang anak ini

supaya berkembang jadi lebih baik, jadi ya harus diberikan kesempatan dia untuk

mengekspresika, mengekspresikan perasaan, itu juga diberikan rasa aman. Diajarkan

mana yang benar, dan mana yang salah, peraturan-peraturan lah. Jadi dia kalo berbuat

salah ada sanksinya, itu secara tidak langsung memang kita tanamkan seperti itu. Jadi

layaknya dalam keluarga tentunya juga harus demokratis, kalau otoriter tidak bisa, anak

disini kan lain, tidak seperti anak-anak di keluarga, jadi butuh pendekatan khusus, itu

yang kurang kita, saya mengakui. Makanya kita menerima kerjasama, ada sekelompok

pemerhai anak, ada psikologinya, ada ahli konsultan keluarganya, dia memberikan

pengasuhan tapi tidak menyeluruh, jadi bagaimana menangani anak untuk lebih optimal

dengan segala permasalahnnya, pendekatan, stimulasi, diajak bermain, terus untuk

meningkatkan kreaifitasnya juga, rasa percaya dirinya lewat permainan, itu seminggu

sekali sudah dilakukan, itu hari jum’at sore jam 4. Jadi mereka mengajak bermain,

Page 108: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

mengajak aktifitas yang terarah, untuk bisa manimbulkan rasa percaya diri, untuk bisa

mengekspresikan perasaan gitu lho..bisa bersosialisasi, itu yang diperlukan anak ya

kanto? Untuk perkembangan mentalnya. Nah itu sudah dilakukan, nah beliau juga kita

minta untuk melatih pengasuh bagaimana menangani anak secara baik dan benar.

Yaaa maklum, karena kan kita ini bukan orang professional, semua Cuma berangkat dari

hati untuk bisa membantu anak-anak ini mendapatkan masa depan yang lebih baik.

7. Seperti apa pengasuhan di Panti Cabang Cirendeu?

Jawab : emmmm pengasuhan di Cirendeu itu berbasis keluarga. Jadi Pak Hadi dan Ibu

Hadi itu sebagai pengganti orang tua, Cuma sayangnya latar belakang pendidikannya

bukan tentang pendidikan anak, hanya lulusan SMA dan pengalamannya juga Cuma

penalaman pribadi mengurus anak, jadi nol ga ada pengalaman dalam pengasuhan. Tapi

apa bleh buat, kita memang mencari untuk role keluarga saja gitu lo… tidak terlalu ideal

tapi ya cukuplah, karena memang tidak ada. Paling tidak anak ini merasa ada pengganti

orang tua, itu yang paling penting, dia merasa diperhatikan seperti dalam keluarga.

8. Bagaimana untuk kelangsungan anak Panti di Cirendeu, yang semakin lama akan

semakin besar?

Jawab : Nah itu dia, PR yang harus kita pikirkan. Karena terus terang, Sayap Ibu itu

belum berpengalaman mengasuh anak sampai umur segitu. Harusnya setelah umur 5

tahun kita rujuk ke panti yang memang bisa mengash anak besar, 5 tahun keatas. Dulu

banyak yang menerima, sekarang tidak ada, sebabnya kan sekarang ekonomi yang jauh

lebih sulit, ga seperti dulu lagi dan anak yang ditampung itu dari luar Sayap Ibu jauh

lebih banyak, sehingga kapasitasnya udah penuh, tidak bisa menerima anak kita lagi.

Sedangkan anak-anak cirendeu itu sebetulnya anak-anak yang kurang kan semuanya, bail

Page 109: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

secara fisik, maupun mental. Sehingga mereka tertinggal ga ada yang mengangkat anak.

Kalo yang sehat semua udah pergi dari dulu, sudah diangkat oleh orang tua. Memang kita

mengusahakan kalo memang sehat normal, kita mencarikan orang tua pengganti, yaitu

orang tua angkat, karena sebaik-baik anak itu kan bisa tumbuh kembang secara baik

dalam lingkungan keluarga. Yaa kalau tidak ada keluarga biologisnya, ya keluarga

replika.

Jadi kita berpikir anak itu tidak bisa mandiri, karena keterbatasan IQnya, pendidikan saja

dituntut pendidikan normal susah. Jadi kita memikirkan ke SLB, terus nanti kita beri

keterampilan itu hanya pertukangan, itu baru kita pikirkan kedepan, tapi paling tidak ya

nanti kalau sudah dewasa bekerja disini, kita gaji, kan tidak mungkin bersaing dengan

anak-anak diluar, sedangkan dia kita tingkatkan kemampuannya seperti rata-rata anak

normal aja susahnya bukan main.

Pokoknya gini, kita optimalkan aja semuanya itu, yang bisa kita usahakan satu-satunya

itu, entah itu seberapa, tapi kita berusaha.

9. Apa harapan Ibu kepada anak-anak atas pengasuhan yang diberikan?

Jawab : Harapannya itu ya tadi, kita betul-betul mengharap anak-anak ini mampu, ini

mampu yang betul-betul dengan kemampuannya yang terbatas itu bisa hidup, tidak

menggantungkan ke orang lain sesedikit mungkin. Jadi manusia seutuhnya itu lo. Orang

normal saja belum tentu. Anak-anak begini itu secara fisik pun juga banyak problemnya,

Karena dari awal dia itu sudah anak yang tidak dikehendaki orang tuanya, itu secara

psikologis juga berdampak besar ke jiwa anak-anak, walaupun bayi, itu juga kelihatan ko.

Dari sifatnya, nanti timbul macam-macam penyakit, ya fisik pasti adalah pengaruhnya.

Ibunya mungkin ingin menggugurkan sehingga meminum obat macem-macem, terus

Page 110: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

akhirnya ga normal. Dalam pengasuhannya mungkin orang tuanya tidak memberikan

kasih sayang. Padahal anak dari lahir itu betul-betul membutuhkan kasih sayang dari

orang tua, tapi dia tidak mendapatkan. Sehingga nanti sifatnya juga agak lain, karena dia

haus akan kasih sayang. Itu dibawah sadarnya, mungkin bisa dengan cara negatif ya

mencari perhatiannya, kalo bisa positif lebih bagus. Tapi kan kenyataanya kebanyakan

engga.

Page 111: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

TRANSKIP WAWANCARA

A. UMUM

1. Nama : Ibu Bettalita Hendro

2. Jabatan : Koordinator Bidang Perawatan

3. Tempat : Seven Eleven Pondok Pinang Raya

4. Tanggal : 20 November 2012

B. PERTANYAAN

1. Apa yang dimaksud dengan Pola Pengasuhan?

Jawab : Pola Pengasuhan, sebetulnya ada yang namanya Konvensi anak. Jadi yang

namanya pengasuhan itu menurut Konvensi tersebut adalah memastikan hak-haknya

sebagai anak, menjaga, melindungi, hubungannya juga dengan tumbuh kembangnya. Jadi

tumbuh kembang itu termasuk fisik dan emosional tentunya. Tapi yang ditekankan adalah

tumbuh kembangnya.

2. Aspek apa saja yang meliputi Pola Pengasuhan?

Jawab : Aspeknya adalah kenyataannya bahwa kondisi anak yang masuk Sayap Ibu itu

biasanya dibawah normal, itu biasanya menjadi kendala tersendiri. Kesehatannya,

meningkatkan kemampuannya, karena kemampuannya masih dibawah normal.

Kesehatan itu artinya kita bulak balik kerumah sakit untuk memperbaiki kondisinya

karena pasti kurang sekali kondisinya, sehingga bisa mengikuti pendidikan yang ada.

Dengan pendidikan itu dia akan dapat bersosialisasi, dan nanti dia bisa mandiri.

Page 112: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

3. Seberapa penting penggunaan Pola Pengasuhan yang cocok bagi anak-anak?

Jawab : Kalau dilihat dari segi pentingnya, nomor satu itu sangat penting pola

pengasuhan, tapi kalau kemudian dihubungkan dengan pengasuhnya, itu juga salah satu

kendala dari kita, karena pengasuhnya kurang. Keinginan kita dalam mengasuh itu harus

sabar, dari awal pengasuh masuk Sayap Ibu itu saya sudah menekankan untuk bersabar

dalam mengasuh anak. Kontrol pengasuh itu sangat penting.

4. Dalam Pola Pengasuhan terdapat gaya –gaya mengasuh, seperti demokratis, otoritatif

dsb, gaya pengasuhan seperti apa yang digunakan di panti?

Jawab : Kalau saya bicara selalu mintanya yang demokratis, tapi saya berusaha mengerti

bahwa anak-anaknya juga sangat nakal. Tapi untuk mengajarkan Otoritatif juga tidak,

sama sekali tidak. Saya bukannya mau memaafkan untuk memarahi anak, tapi mencoba

mengerti dengan kondisinya. Pengasuh itu juga punya tingkat kesetressan, jadi mungkin

lebih emosional. Kira-kira tegas, kalau anak salah ada hukuman, Tapi kalau untuk

mengarahkan ke otoritatif itu tidak.

5. Apa saja peran pengasuh dalam kegiatan mengasuh?

Jawab : Tugas pengasuh itu mengurus anak-anak, dari bangun tidur sampai tidur lagi,

juga menjaga anak-anak selama mereka beraktifitas, misalnya seperti bermain, belajar,

dll. Sambil bermainpun pengasuh memiliki tugas untuk menstimulasi anak, seperti

mengajarkan anak bicara melalui permainan, berinteraksi dengan anak. Pengasuh itu juga

harus menyayangi anak-anak, biberikan kasih sayang, perhatian, mengontrol anak asuh

seperti mengontrol anaknya sendiri.

Page 113: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

6. Pola pengasuhan seperti apa yang ideal untuk anak-anak panti?

Jawab : Anak itu sangat tergantung sekali dengan pengasuh, Pengasuh yang bisa

memenuhi semua kebutuhan anak. Jika kemampuan anak terbatas jangan dimarahi, tapi

dibantu dengan sabar, meyakinkan anak agar dia mampu. Mengasuh yang bukan hanya

sekedar menjaga dan merawat namun juga menstimulasi perkembangannya. Agar

menciptakan hubungan yang berkualitas antara pengasuh dengan anak, maka dibutuhkan

attachmen, agar anak merasa lebih dekat dengan pengasuh.

7. Apa yang anda harapkan pada anak terhadap Pola Pengasuhan yang digunakan?

Jawab : Kami berharap anak-anak ini keluar dari Sayap Ibu pada waktunya nanti mereka

bisa mandiri, mengurus dirinya sendiri, Alhamdulillah bisa cari uang. Setidaknya mereka

punya dasar untuk mandiri, kemampuan untuk mengurus diri sendiri, bisa makan sendiri,

membersihkan diri sendiri, fisik, emosionalnya baik, juga pendidikan dan lingkungannya.

Page 114: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

TRANSKIP WAWANCARA

A. UMUM

1. Nama : Ibu C.E Dodds

2. Jabatan : Koordinator Perawatan Panti Cirendeu

3. Tempat : Ruang Tamu Yayasan Sayap Ibu Barito

4. Tanggal : 3 Desember 2012

B. PERTANYAAN

1. Apa yang dimaksud dengan Pola Pengasuhan?

Jawab : Pola Pengasuhan itu harus diasuh oleh orang yang terlatih, tapi tidak ada yang

betul-betul terlatih. Anak-anak ini banyak kekurangan, mereka perlu kasih sayang. Apa

yang anak rumah dapatkan, mereka tidak mendapatkan. Kami memberikan Ibu dan

Bapak supaya dia dapat kasih sayang, tapi Pengasuh di Cirendeu itu tidak bisa

memberikan kasih sayang seperti anaknya sendiri, jadi mereka terombang ambing.

Seharusnya kedua orang tua berperan dalam jiwa anak. Mereka mengurus anak anak,

tetapi mereka tidak memberikan kasih sayang, disitulah anak butuh kasih sayang. Jadi

seharusnya anak disini itu dikasihi. Kalau anak salah tidak dimarahi, tapi didekati dan

diajak berbicara, diberi tahu yang benar, dan tetap dikasihi.

2. Aspek apa saja yang meliputi Pola Pengasuhan?

Jawab : Anak itu harus disiplin, diajarkan rasa bersyukur, dan tanggung jawab.

3. Seberapa berpengaruh pengasuhan bagi anak?

Jawab : Banyak sebenarnya, tapi Ibu dan Bapak yang di Cirendeu adalah orang yang

biasa, yang tidak khusus dapat pendidikan untuk mengasuh. Sebenarnya anak yang ada

Page 115: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

disana bukan anak normal seratus persen, ada saja kekurangannya. Mereka cukup nakal,

tapi sekarang sudah lebih menurut dengan Bapak Hadi. Seharunya Bapak dan Ibu bisa

membantu anak mengerjakan PR, mereka hanya bisa mengasuh anak dengan alamiah

saja. Zaman itu kan berkembang, tapi mereka tidak berkembang. Anak itu memang tidak

boleh dimanjakan, tapi juga tidak boleh dimarahi berlebihan. Jika anak tidak mau

menurut boleh dimarahi sewajarnya, tapi tetap disayangi. Harus ada reward dan

punishment. Anak harus dipuji, barangkali dia tidak peka dengan kata-kata, kita sayangi

dengan pelukan.

4. Dalam Pola Pengasuhan terdapat gaya –gaya mengasuh, seperti demokratis, otoritatif

dsb, gaya pengasuhan seperti apa yang diterapkan di panti Cirendeu?

Jawab : Polanya seperti anak-anak yang seharusnya tinggal dengan orang tua, berbasis

keluarga. Disana terdapat 6 anak. Gaya pengasuhannya Demokratis, tapi kalau anak salah

harus dimarahi, dinasehati.

5. Apa yang dimaksud Pola Pengasuhan Berbasis Keluarga?

Jawab : seperti biasa layaknya keluarga dalam rumah tangga, ibu dan bapak harus bisa

mengasihi anak-anak seperti biasa, tapi mereka tidak bisa memberikan. Kalau kerja itu

harus dari hati, kalau tidak dari hati, tidak akan ada hasilnya.

6. Menurut anda seperti apa seharusnya Pengasuh mengasuh anak-anak Cirendeu?

Jawab : memenuhi kebutuhan anak secara berlebihan itu tidak mendidik. Misalnya tas

rusak, minta, dan langsung diganti. Anak harus diajarkan bagaimana merawat barang

miliknya, agar awet, rapi, tidak boros.

Page 116: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

7. Apa yang anda harapkan pada anak terhadap Pola Pengasuhan yang digunakan?

Jawab : Harapan saya untuk anak ini kalau bisa mandiri, tidak tergantung pada siapa-

siapa, karena mereka memiliki kekurangan. Kalau mereka bisa mandiri, bekerja, tidak

menjadi anak jalanan. Bisa mengurus dirinya sendiri sudah cukup, karena mereka

memiliki banyak kekurangan.

Page 117: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

TRANSKIP WAWANCARA

A. UMUM

1. Nama : Satinah

2. Jabatan : Pengasuh di Barito

3. Tempat : Ruang Tamu Yayasan Sayap Ibu Jakarta

4. Tanggal : 4 Desember 2012

B. PERTANYAAN

1. Apa peran dan tugas anda sebagai pengasuh, berapa lama waktu anda bekerja?

Jawab : Pengasuh pasti tugasnya berhubungan dengan anak, memandikan anak, memberi

makan, menyiapkan kebutuhan anak, atau mengantar anak sekolah, atau mempersiapkan

kebutuhannya untuk berangkat sekolah, belajar, dan banyak lagi. Untuk jam kerja, ada 3

sift, pagi , sore dan malam. Sekali sift itu 8 jam. Terkadang dua kali sift, kita lembur, jadi

dalam sehari bekerja selama 16 jam.

2. Apakah anda memiliki pengetahuan tentang pengasuhan? Apa yang anda dapat

tentang pengasuhan?

Jawab : Kita juga pengasuh diberi pelatihan, banyak, apalagi saya sudah 7 tahun,

sebenarnya ada gelombangnya. Pelatihan ada tapi tidak rutin. Tapi setiap harinya kita

tetap dapat pengetahuan. Anak itu kan setiap harinya berbeda-beda sikapnya, jadi setiap

hari kita bisa belajar harus menghadapi anak seperti apa.

3. Menurut anda bagaimana seharusnya anak di Panti di asuh?

Jawab : Sebenarnya selama saya bekerja di Sayap Ibu, saya berharap Sayap Ibu bisa

memberikan tanggung jawab dalam arti selama ini kan 3 pengasuh mengasuh 8 anak,

nanti sift sore pengasuhnya ganti lagi. Saya pengennya dari dulu minimal 2 anak dengan

Page 118: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

umur yang berbeda, yang bisa dianggap sebagai adik kakak dengan satu pengasuh.

Alasannya agar lebih terarah dari perkembangan anaknya. Karena yang saya pelajari dari

Dokter, ada anak yang terganggu jiwanya, kata dokternya ya kalau banyak yang

mengasuh secara bergantian, anak itu tidak terarah. Anak itu tidak mengerti pedomannya

siapa. Dari dulu sebelum saya tau pengetahuan itu memang saya sudah berpikir seperti

itu.

4. Bagaimana perasaan anda dalam mengasuh anak telantar?

Jawab : Selama ini saya masih menikmati, kalau kita ingin bisa, ya kita harus lakukan

satu hal untuk bisa mencapai hal tersebut. Seperti misalnya pengalaman untuk di luar itu

kurang, kalau saya pribadi engga. Saya bisa mencari tau apa perkembangan di luar,

sekarang teknologi kan juga udah canggih, kita udah bisa buka lewat internet berita apa

yang terjadi di luar sana, atau kita bisa baca Koran, nonton TV. Bekerja disini itu sangat

berhubungan dengan perasaan. Perasaan sayang ke anak itu pasti ada. Ga mungkin ga

ada, kalo tidak ada perasaan sayang sama anak saya ga mungkin bertahan sampai 7

Tahun.

5. Hukuman seperti apa yang anda gunakan ketika anak susah diatur?

Jawab : Cara mengasuh itu lain orang, pasti lain cara. Kalau saya pribadi sifatnya keras,

misalnya melihat anak udah marah, saya memilih untuk diam. Kalo kita mau marahin

anak bisa, tapi saya takut tambah memancing emosi saya, akibatnya kan fatal buat anak.

Intinya saya diam itu untuk mengontrol emosi. Kita kerja kan sudah cape, sedangkan

anak itu butuh kesabaran, apalagi anaknya banyak, biasanya kalo dia udah ngelakuin satu

hal yang kita ga suka, jadi bikin kita marah. Tapi kita juga harus cerna lagi, bahaya ga

buat dia, kalo bahaya ya saya larang dia. Disini itu anaknya gampang sekali marah,

Page 119: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

otomatis itu juga akan memicu kita untuk emosi. Apalagi saya itu orangnya keras,

terkadang saya yang belajar kesabaran dari mengasuh anak.

6. Perlakuan seperti apa yang anda berikan ketika anak berperilaku baik?

Jawab : Kalau dia lagi tenang, pintar, membuat saya tersenyum, disitu membuat saya

sadar kalau anak itu memang harus disayang. Biasanya yang saya lakukan itu ngomong

bner-bener halus sekali sama dia, bisa bercanda, bisa peluk dan cium dia. Sebenernya

anak ini memang harus diistimewakan.

7. Apa harapan anda pada anak-anak dengan pengasuhan yang anda berikan?

Jawab : Harapannya yang paling utama itu masa depannya dia, disini kan pasti kalo ga

diadopsi ataupun kelak nanti dia memang harus tinggal disini, kalau dia diadopsi saya

berharap mereka mendapatkan orang tua yang benar-benar menganggap dia sebagai anak

kandung sendiri. Kalau dia harus pindah saya berharap dia akan jadi pribadi yang

mandiri, tumbuh seperti anak-anak yang lain, jangan seolah-olah merasa jadi anak yang

tidak berarti.

Page 120: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

TRANSKIP WAWANCARA

A. UMUM

1. Nama : Yuyun

2. Jabatan : Pengasuh di Barito

3. Tempat : Ruang Tamu Yayasan Sayap Ibu Jakarta

4. Tanggal : 5 Desember 2012

B. PERTANYAAN

1. Apa peran dan tugas anda sebagai pengasuh, berapa lama waktu anda bekerja?

Jawab : Tugasnya itu mengasuh anak dari yang bayi dampai yang balita. Kalo pagi hari

kita mandiin, kasih makan, siapin sekolah, kalau yang bayi dijemur, diajak main. Kalo

kerja itu satu sift 8 jam, sehari ada 3 sift. Kadang suka lembur, lembut itu kadang kita

kurang orang, makanya kita dilemburin. Biasanya habis dari tempat bayi kita langsung ke

Ruang Anyelir (yang besar), atau dari Ruang Anyelir kita langsung ke ruang bayi. Jadi

kerjanya 16 jam. Pengasuhnya sekarang kan kurang, pengasuh sekarang ada 16 orang,

yang 6 orang itu baru dan belom bisa dilepas. Mereka Cuma sekali sift, belum

dilemburin, kalo yang lama-lama kan dilemburin.

2. Apakah anda memiliki pengetahuan tentang pengasuhan? Apa yang anda dapat

tentang pengasuhan?

Jawab : Dikasih pengetahuan, tapi dulu setiap Jum’at, seminggu sekali. Tapi sekarang

udah jarang, karena kita kurang orang. Kalo pelatihan belum ada lagi, saya ikut paling

yang seminar-seminar atau briefing. Paling kalo ada orang dari luar Tanya-tanya kaya

psikater, atau psikolog. Menurut saya selain kita memberikan kasih sayang, pertama kali

kan kita beri kasih sayang ke anak, apalagi disini kan anak-anak telantar. Jadi kita

Page 121: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

berikasih sayang, terus kita kasih kebutuhannya, apa yang dia inginkan. Misalnya dari

makanannya, dari sekolahnya, dia kemampuannya dari seberapa, jadi kita dukung gitu.

Kalo yang bayi ya kita berusaha sebisa mungkin memenuhi kebutuhannya apa,

makanannya apa, ya empat sehat lima sempurna. Kita aja dia stimulasi, kita ajak

ngomong, ngajarin berdiri.

3. Bagaimana anda mengasuh anak?

Jawab : Kalo saya tergantung anak, kadang anak kan suka ga mood belajar atau apa, ya

kita semangatin, ya saya mah paling besok baru diajak lagi, ga apa-apa. Biasanya saya

kalo ngajak anak sambil nyanyi, kalo dulu waktu masih punya kaset senam, setiap sabtu

kita ajak senam.

4. Bagaimana perasaan anda dalam mengasuh anak telantar?

Jawab : Kelebihannya saya merasa seperti seorang Ibu, apalagi kalau nanti saya

menikah, saya punya pengalaman nanti gimana mengasuh anak. Kalau masalah cape ya

ada, apalagi kalo kekurangan pengasuh, tapi ya saya semangatin diri sendiri aja, kan kita

bisa refreshing, atau main, sama anak-anak.

5. Hukuman seperti apa yang anda gunakan ketika anak susah diatur?

Jawab : Kalo saya, saya samperin. Saya ga mau banyak ngomong, cape teriak, cape

ngejar anak. Biasanya saya samperin, saya Tanya maunya apa. Kalo udah keterlaluan

biasanya saya suruh berdiri. Kalo nangis ga mau diem saya ajak ke dapur, saya kasih

minum. Dulu si pernah saya kunciin di dalem kamar, tapi malah berantakin macem-

macem, makanya sekarang saya bawa ke dapur terus saya kasih minum.

Page 122: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

6. Perlakuan seperti apa yang anda berikan ketika anak berperilaku baik?

Jawab : Kalo anak lagi baik, saya biasanya kasih hadiah, tapi saya kalo kasih anak itu ga

pernah satu-satu, semuanya saya kasih. Biasanya saya suka kasih kue.

7. Apa harapan anda pada anak-anak dengan pengasuhan yang anda berikan?

Jawab : Harapan saya kao anak-anak Sayap Ibu yang normal mudah-mudahan dia

diadopsi, tapi kalo yang ga normal ya mudah-mudahan dia bisa sehat terus, bisa bertahan

dengan kemampuannya, walaupun mereka terbelakang.

Page 123: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

TRANSKIP WAWANCARA

A. UMUM

1. Nama : Ibu Ummi

2. Jabatan : Pengasuh Panti Sayap Ibu Cirendeu

3. Tempat : Garasi Panti Sayap Ibu Cirendeu

4. Tanggal : 7 Desember 2012

B. PERTANYAAN

1. Apa peran dan tugas anda sebagai pengasuh?

Jawab : Peran saya kalau disini masak, terus mengawasi anak-anak, baik dia waktu

pulang sekolah atau libur. Masak itu pagi untuk sarapan, sambil ngontrol anak mandi,

sarapan. Anak-anak itu setiap hari saya berikan vitamin, supaya dia ga gampang sakit,

kadang vitamin sirup, kadang vitamin yang tablet, sehari itu satu kali minum vitamin,

setiap pagi biasanya. Kalo anak udah berangkat saya beres-beres, istirahat sebentar, trus

siapin makan siang untuk anak-anak kalo pulang sekolah.

2. Pengasuhan seperti apa yang anda lakukan?

Jawab : saya itu maunya anak-anak bisa mandiri. Kalo pertama dia masuk sini itu belum

tau caranya mandi, gosok gigi, sabun itu dibuat mainan. Jadi harus selalu dikasih tau,

ditegur yang bener.

3. Apa yang anda lakukan jika anak sedang berprilaku baik?

Jawab : kalo anak pinter itu saya puji, misalnya saya bilang pinter, terus bener begini,

kalo udah tau yang bener dijalankan terus.

4. Apa yang anda lakukan jika anak susah diatur?

Page 124: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

Jawab : kalo dia melakukan kesalahan kita kasih tau terus. Kadang itu udah dikasih tau

dua kali sampai tiga kali tapi masih begitu terus. Saya itu suka agak marah, saya bentak

itu maksudnya supaya ada yang ditakuti, mau nurut. Ya saya jadi agak keras kalo

anaknya ga nurut-nurut. Tapi biasanya dikasih tau, seminggu lagi ya diulangi lagi.

5. Bagaimana anda mendampingi kegiatan anak-anak?

Jawab: ya kalo lagi belajar, kalo guru lesnya sudah datang saya tinggal biasanya, ga

ditungguin. Terus kalo dia lagi main sama temen yang dideket panti sini. Paling kalo

solat aja berjamaah sama bapak.

6. Bagaimana perasaan anda mengasuh anak-anak?

Jawab : saya sayang ya….sayang, saya itu suka mikir anak ini itu ga ada orang tuanya,

dia ga dapat kasih sayang dari orang tuanya, tapi kalo udah nakal itu saya ya biasa aja, ya

pokoknya biasa aja, ya gimana orang anaknya juga nakal sekali.

7. Apa harapan kepada anak-anak atas pengasuhan yang anda berikan

Jawab : harapan saya itu anak-anak bisa mandiri. Kalao udah dewasa bisa kerja, jadi

orang sukses. Yang penting itu modal jujur, supaya bisa jadi modal dimanapun dia

berada.

Page 125: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

TRANSKIP WAWANCARA

A. UMUM

1. Nama : Bapak Hadi

2. Jabatan : Pengasuh Panti Sayap Ibu Cirendeu

3. Tempat : Garasi Panti Sayap Ibu Cirendeu

4. Tanggal : 7 Desember 2012

B. PERTANYAAN

1. Apa peran dan tugas anda sebagai pengasuh?

Jawab : Saya itu ya mengawasi anak-anak, bantu disiplinin anak. Ya mengasuh anak,

nasehatin anak.

2. Apa yang anda lakukan jika anak sedang berprilaku baik?

Jawab : kalo lagi baik itu ya kita juga jadi baik. Kita ga omelin, ya kita baik-baikin juga.

3. Apa yang anda lakukan jika anak susah diatur?

Jawab : bukannya ringan tangan ya, kalo kebangetan nakal saya suka sabet, tapi ga

kenceng. Kalo abis dipukul itu dia diam. Tapi besok ya balik lagi begitu.

4. Bagaimana anda mendampingi kegiatan anak-anak?

Jawab: saya itu memang engga nungguin anak belajar, karena takut mengganggu gurunya

ngajar, jadi kalo anak-anak lagi belajar ya saya tinggal aja sama gurunya. Tapi ya kalo

saya perhatikan itu Gurunya kewalahan lama-lama, orang anak-anak itu kalo Gurunya

lagi ngajarin yang lain, dia lari-larian, main, nonton TV, jadi yang lagi diajarin itu ga

konsen. Kalo lagi main kadang-kadang itu suka saya ingetin jangan main kelamaan diluar

panti, takutnya itu ada orang jahat apa gimana gitu. Kadang-kadang suka anak

tetangganya aja yang saya undang main ke Panti, jadi mainnya kadang di dalam panti.

Page 126: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

kalo untuk solat biasanya saya imami, apalagi kalau maghrib. Kalau saya lagi ga bisa,

saya minta tolong sama yang bantu disini. Ngaji juga saya ga tungguin, mereka belajar

sama guru agamanya, paling saya suka liatin dari jauh aja. Kalo ngaji lumayan, mereka

kan iqro, tapi ada juga yang ketinggalan.

5. Bagaimana hubungan sosial anak-anak dengan anak sebaya di sekitar panti?

Jawab : ya kadang-kadang saya kasih mereka main diluar, sama anak-anak tetangga.

Biasanya main bola di lapangan bawah sana. Atau engga kadang-kadang main disini.

Kaya ada ulang tahun anak kemarin itu, sengaja saya panggil anak tetangga main kesini

makan-makan ulang tahun anak panti. sebetulnya kalo rasa sosial itu anak-anak tinggi.

Misalnya kalo ada yang sakit diantara mereka, langsung lapor semua, perhatian, kasih

obat. Kalo sama anak-anak tetangga disini mereka akrab walaupun mereka belum kenal

tapi langsung akrab.

6. Bagaimana anda membimbing anak-anak?

Jawab : ya kadang-kadang, anak-anak itu juga suka saya kumpulin, saya nasehatin,

ceramahin rame-rame, supaya mereka bisa mikir, jangan jadi anak yang nakal, rugi kalo

jadi anak yang nakal, bersyukur kita disini itu hidup enak, jadi harus rajin belajar biar

nanti kalo sudah besar bisa jadi orang. Saya kasi tau gitu supaya anak-anak itu bersyukur,

ga nakal, kesalahan-kesalahannya itu ga diulang lagi.

Page 127: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

OBSERVASI

A. Kondisi Umum Observasi

1. Tempat : Taman Anak Sejahtera YSI Jakarta

2. Tanggal : 9 November 2012

3. Waktu : 11.15 WIB

B. Hasil Observasi

Siang hari, seperti biasa anak-anak mengerjakan Pekerjaan Rumah di

Taman Anak Sejahtera bersama Ibu Osa dan Ibu Ipung. Mereka mengerjakan PR

bersama-sama, dengan bergantian ibu Osa dan Ibu Ipung mengajarkan mereka

satu persatu sampai PR selesai. Ody, Mardi, Hosea, dan Wahyu mengerjakan PR

sambil bermain-main, lari kesana kemari. Ibu Osa dan Ibu Ipung memang tampak

kewalahan saat mengejarkan mereka, karena mereka tidak bisa diam, selalu ada-

ada saja yang dikerjakannya. Saat mengerjakan PR pun mereka tampak berebut

untuk diperhatikan. Ibu Ipung yang sedang mengajarkan Hosea mengerjakan PR

diganggu oleh Ody, Ody merebut pensil Hosea dan dilemparnya. Mardi yang

juga terpancing ikut mengganggu wahyu yang sedang diajari oleh Ibu Osa. Ody

dan Mardi di marahi oleh pengasuh yang menunggu mereka belajar, mereka pun

menangis karena dimarahi, namun saat memarahi pengasuh bukan hanya

memberi tahu kesalahan mereka tapi juga menyebutkan kesalahan-kesalahan

mereka yang kemarin-kemarin sehingga memarahinya lama. Karena

memerahinya terlalu rumit dan dikait-kaitkan dengan banyak kesalahan ody dan

mardi semakin menjadi-jadi menangisnya. Akhirnya Ibu Osa menyuruh Mardi

dan Ody kembali ke Panti agar tidak mengganggu lagi.

Ibu Osa dan Ibu Ipung pun mengungkapkan pada penulis tentang

kebiasaan anak-anak yang saling mengganggu kalau mereka sedang mengajarkan

anak yang lain. Bahkan saat diajarkan saja, terkadang mereka pura-pura salah,

supaya ditanya terus. Mereka kerap mencari perhatian dengan melakukan sesuatu

atau bersikap nakal.

Page 128: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

OBSERVASI

A. Kondisi Umum Observasi

1. Tempat : Ruang anak-anak les privat

2. Tanggal : 28 September 2012

3. Waktu : 16. 20 WIB

B. Hasil Observasi

Hari jum’at memang hari anak-anak untuk les privat. Guru privat agak

telat untuk datang mengajar, sehingga anak-anak keasikkan bermain, jadi sudah

tidak semangat untuk belajar karena terganggu bermainnya. Anak-anak mulai

mengerjakan PR dari sekolah, guru pun juga mulai mengajar satu persatu.

Dengan sabar guru mengajarkan mereka, sesekali guru menegur anak-anak untuk

konsentrasi dan mendengarkan penjelasannya. Tapi seperti biasa, anak-anak sulit

untuk dikontrol, sudah ditegur dan diingatkan untuk tidak bermain saat belajar

tapi tidak dihiraukan, guru pun tidak segan beberapa kali memarahi mereka. Guru

privat mengajar empat orang anak di Panti Cirendeu, dengan karakter anak dan

kebiasaan anak bermain saat belajar membuat guru kewalahan untuk mengontrol

mereka.

Saat guru mengajarkan satu anak mengerjakan PR, anak-anak yang

lainnya tengah asik bermain, berlari kesana-kemari, berisik, berteriak, sehingga

guru dan anak yang sedang diajarkan terganggu, tidak konsen dan terpancing

ingin cepat-cepat bermain, belajarpun asal-asalan. Kalau sudah terpancing dan

tidak sabar untuk bermain, anak-anak sering ngambek kalau disuruh gurunya

untuk mengerjakan soal latihan. Konsentrasi guru pun menadi terganggu karena

harus mengontrol anak-anak belajar, menyampaikan materi, serta mencari akal

agar anak tenang.

Kebiasaan negatif anak-anak ketika belajar terjadi juga karena tidak

adanya pengawasan dan pendampingan dari pengasuh. Pengasuh tidak

mendampingi anak-anak ketika belajar, sehingga anak-anak tidak ada yang

mengontrol, tidak merasa takut karena ada yang mengawasi, guru kewalahan.

Page 129: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

Beberapa anak juga tidak sopan kepada guru privatnya, seperti VK yang

diajarkan rumus matematika tapi tidak percaya pada gurunya dan berkata sok tau

kepada gurunya, sehingga nilai PR disekolah banyak yang salah. Setelah nilainya

tidak bagus, dia baru mau mengikuti apa yang diajarkan oleh gurunya. AK juga

anak yang sulit karena dia sering ngambek jika disuruh untuk mengerjakan soal

latihan, mengerjakannya dengan tidak ikhlas, jawabannya asal-asalan, kalau dia

tidak suka dan dipaksa akan menangis. JN dan JY hambatannya lebih ke

kemampuannya, mereka lebih mudah tenang, tapi kemampuannya sangat minim,

sehingga guru harus menerangkan materi berulang-ulang kali, terlebih JY yang

\senyum-senyum sendiri bila sedang dijelaskan.

Pengasuh memang tidak langsung memegang anak, seperti belajar,

mengajarkan mengaji, dalam membina bakat anak pun pengasuh tidak

berhubungan secara langsung. Pengasuh hanya memperhatikan kebutuhan anak,

memnuhi apa yang diperlukan oleh anak, seperti alat-alat olahraga, alat-alat

menggambar, dan keterampilan lainnya.

Setelah solat maghrib, pengasuh, praktikan, dan anak-anak duduk-duduk

santai di garasi. Pengasuh sambil mengobrol juga sambil menasehati anak-anak,

mumpung anak-anak berkumpul, pengasuh memberikan nasehat, memberitahu

anak-anak tentang nilai-nilai kehidupan, seperti kejujuran, kesabaran, kan

keseriusan dalam belajar, agar anak sadar dan mengerti bahwa menjadi anak yang

rajin belajar dan baik itu sangat penting untuk bekalnya. Saat diberikan nasehat

oleh pengasuh mereka diam, dan menjawab iya setiap ditanya paham atau tidak

oleh pengasuh. Mereka Nampak menurut dan tunduk saat diberi nasehat oleh

pengasuh. Pengasuh juga mengingatkan bahwa kesalahan-kesalahan yang telah

dilakukan jangan diulangi lagi.

Page 130: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

OBSERVASI

A. Kondisi Umum Observasi

1. Tempat : Panti Sayap Ibu Cabang Cirendeu

2. Tanggal : 10 Oktober 2011

3. Waktu : 17.55 WIB

B. Hasil Observasi

Tanggal 10 Oktober ini adalah hari ulang tahun dari salah satu anak Panti

YSI Cirendeu. Pengasuh mengadakan acara syukuran kecil-kecilan. Pengasuh

membuat nasi tumpeng beserta lauk-lauknya. Hari ini pengasuh sedikit

memberikan kebebasan kepada anak-anak asuh untuk bermain dengan anak di

luar panti. Anak-anak bermain bola di luar panti bersama-sama. Setelah itu

mereka bermain di dalam panti, menggambar, menonton film kartun bersama,

dan mempersiapkan nasi kuning untuk ulang tahun salah satu anak asuh.

Anak asuh pada berebagai kesempatan sengaja diberikan ijin oleh

pengasuh untuk berinteraksi dan bermain dengan anak-anak yang diluar panti,

saat anak-anak bermain diluar pengasuh mengontrolnya, pengasuh melihat anak-

anak bermain dari pintu gerbang. Terkadang pengasuh juga sengaja mengajak

anak di luar panti untuk bermain kedalam panti seperti hari ini agar anak-anak

juga tidak terus-terusan bermain di luar karena takut terjadi hal-hal yang tidak

diinginkan, sekaligus mengajarkan anak untuk bermain dan berinteraksi dengan

anak di luar.

Setelah solat maghrib dan mempersiapkan nasi kuning, acara ulang tahun

dimulai, pertama-tama pengasuh memimpin doa bersama dan ucapan selamat

untuk anak yang ulang tahun. Mereka saling bersalaman dan memberi ucapan

selamat juga saling mendoakan. Pengasuh juga memberikan nasehat-nasehat

untuk anak-anak agar anak-anak mengerti makna sebenarnya perayaan ini supaya

menjadi anak yang lebih baik lagi. Setelah itu mereka menyantap hidangan yang

diediakan, mereka tampak berbaur dengan temannya yang berasal dari luar panti,

Page 131: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

dan tidak canggung. Bercanda, tertawa dan tersenyum bersama. Mereka tampak

bahagia dengan acara tersebut, mereka tampak saling menyayangi dan bahagia

bersama saat tertawa lepas, pengasuh pun ikut bercanda gurau dengan anak-anak

sesekali saat sedang makan, sehingga membuat anak-anak yang sedang makan

tertawa lepas sesekali.

Page 132: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

OBSERVASI

A. Kondisi Umum Observasi

1. Tempat : Panti Sayap Ibu Cabang Cirendeu

2. Tanggal : 13 Desember 2011

3. Waktu : 16.45 WIB

B. Hasil Observasi

Hari ini seperti hari-hari lainnya praktikan datang ke panti Cirendeu untuk

membantu mereka belajar dan mengerjakan PR dari sekolah. Sebelum belajar

dimulai praktikan menyuruh anak-anak untuk merapikan dan menyiapkan buku-

buku sekolah mereka. Saat praktikan melihat dan memeriksa tas-tas mereka

isinya sangat kotor, dalam tas ada beberapa barang-barang yang tidak diperlukan

untuk berangkat sekolah seperti mainan-mainan, ada juga beberapa anak yang

membawa semua buku pelajaran ke sekolah setiap hari, sehingga tasnya cepat

sobek dan rusak, mereka suka membawa buku-buku yang tidak sesuai dengan

jadwal sehingga tasnya menjadi berat, membawa tas sering diseret di lantai, dan

sampah-sampah rautan pensil, pulpen-pulpen yang sudah tidak bisa dipakai lagi

di bawa dalam tas sehingga tasnya cepat kotor, dekil dan cepat rusak karena tidak

dirawat, praktikan saat itu menegur mereka dan memeriksa bawaan mereka untuk

besok pagi, praktikan mensortir barang-barang mana saja yang diperlukan saat

sekolah dan barang-barang yang tidak berhubungan dengan kegiatan di sekolah.

Page 133: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

OBSERVASI

A. Kondisi Umum Observasi

1. Tempat : Panti Sayap Ibu Cabang Cirendeu

2. Tanggal : 8 Januari 2012

3. Waktu : 11. 25 WIB

B. Hasil Observasi

Hari ini praktikan akan mengadakan lomba permainan untuk anak-anak

Cirendeu, seperti memasukkan pinsil kedalam botol, menggigit sendok, bermain

bola, memecahkan balon dan masih banyak lagi. Sebelum lomba dimulai anak-

anak sarapan dan siap-siap terlebih dahulu. Mereka sarapan pagi dan setiap pagi

hari anak-anak diberi vitamin oleh pengasuh, untuk memperkuat daya tahan

tubuh dan tidak mudah sakit. Saat mereka bersiap-siap praktikan melihat fasilitas

mereka sangat lengkap, bahkan lebih lengkap dari anak yang tinggal dirumah

pada umumnya. Mereka makan dengan menu 4 sehat 5 sempurna, TV yang besar

untuk menonton, perlengkapan sekolah yang selalu ada, jika rusak langsung ganti

dengan yang baru, asupan vitamin yang rutin. Setelah anak-anak diberi vitamin,

praktikan memulai perlombaan, praktikan melaksanakan perlombaan dibantu

oleh guru privat.

Yang pertama dilombakan adalah lomba gigit sendok yang berisi

kelereng. Anak-anak tampak senang karena diadakan permainan ini, mereka

sangat terhibur, karena biasanya mereka hanya main bola dan bermain sendiri-

sendiri. Hari ini anak-anak tidak pernah berhenti tertawa dan senyum, mereka

antusias sekali mengikuti perlombaan. Saat lomba yang harus berkelompok

mereka pun sangat kompak, saling mensupport kelompoknya. Setelah itu lomba

memasukkan pensil kedalam botol, lomba memasukkan bendera kecil kedalam

botol, lomba injak berantai, memecahkan balon dan yang terakhir bermain bola.

Setelah perlombaan selesai, praktikan memberikan hadiah-hadiah untuk

mereka, seperti kamus bahasa inggris, peralatan sekolah, dan bola plastik untuk

Page 134: FUNGSI KELUARGA PADA PENGASUHAN ANAK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42902...Koordinator Bidang Perawatan, serta para pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian ini,

mereka bermain bola. Mereka sangat puas bermain dan mengikuti perlombaan,

ekspresi mereka begitu lepas, dan sangat semangat mengikuti setiap perlombaan,

mereka juga tidak mementingkan menang karena ini hanya untuk senang-senang.

Mereka bahkan meminta supaya diadakan lomba lagi supaya tidak bosan dan

supaya seru.