fungsi ekonomi

4
3. Fungsi Ekonomi Prasangka membuat perilaku diskriminasi seolah-olah sah dengan membenarkan deskriminasi, status ataupun kesejahteraan kelompok mayoritas(sidarius pratto, dan bobo, 1996). Setiap kelompok mayoritas dari etnis, gender, atau bangsa apapun yang mendeskriminasikan kelompok mayoritas akan berupaya untuk menjadikan prasangka sebagai sesuatu yang membenarkan perilakunya (Islam & hewstone, 1993) 4. Prasangka social timbul karena adanya kesan yang menyakitkan atau pengalaman traumatis. 5. Prasangka social timbul karena adanya anggapan (asumsi) yang sudah menjadi pendapat umum atau kebiasaan didalam suatu lingkungan tertentu. F. MENGURANGI KONFLIK DAN PRASANGKA Hasil-hasil temuan dari peneliti mengenai prasangka menunjukkan kepada kita bahwa usaha untuk mengurangi prasangka dengan memberikan tempat bagi argumentasi moral maupun intelektual tidaklah cukup. Mereka juga harus menyentuh sisi ketidak amanan yang lebih dalam, rasa takut, atau asosiasi negatif terhada[ kelompok tertentu pada diri manusia 1. Tapi para psikolog social telah berhasil mengidentifikasi empat kondisi eksternal yang harus dipenuhi sebelum prasangka dan konflik antar kelompok dapat dikurangi (Davidio, Gaertner & Validziic, 1998; Slavin & Cooper, 1999; Stephan, 1999): 1. Kedua kelompok harus memiliki status hukuhm, peluang ekonomi, dan kekuasaan yang sama. Ini merupakan syarat utama di balik usaha untk mengubah hokum yang memungkinkan terjadinya deskriminasi. Tapi mengubah hokum tidaklah cukup bila kedua kelompok mempertahankan kekuasaan dan dominasi atas kelompok lainnya.

Upload: yasheive-saadi

Post on 19-Jun-2015

2.019 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Fungsi Ekonomi

3. Fungsi EkonomiPrasangka membuat perilaku diskriminasi seolah-olah sah dengan membenarkan deskriminasi, status ataupun kesejahteraan kelompok mayoritas(sidarius pratto, dan bobo, 1996). Setiap kelompok mayoritas dari etnis, gender, atau bangsa apapun yang mendeskriminasikan kelompok mayoritas akan berupaya untuk menjadikan prasangka sebagai sesuatu yang membenarkan perilakunya (Islam & hewstone, 1993)

4. Prasangka social timbul karena adanya kesan yang menyakitkan atau pengalaman traumatis.

5. Prasangka social timbul karena adanya anggapan (asumsi) yang sudah menjadi pendapat umum atau kebiasaan didalam suatu lingkungan tertentu.

F. MENGURANGI KONFLIK DAN PRASANGKAHasil-hasil temuan dari peneliti mengenai prasangka menunjukkan kepada kita bahwa usaha untuk mengurangi prasangka dengan memberikan tempat bagi argumentasi moral maupun intelektual tidaklah cukup. Mereka juga harus menyentuh sisi ketidak amanan yang lebih dalam, rasa takut, atau asosiasi negatif terhada[ kelompok tertentu pada diri manusia1. Tapi para psikolog social telah berhasil mengidentifikasi empat kondisi eksternal yang

harus dipenuhi sebelum prasangka dan konflik antar kelompok dapat dikurangi (Davidio, Gaertner & Validziic, 1998; Slavin & Cooper, 1999; Stephan, 1999):1. Kedua kelompok harus memiliki status hukuhm, peluang ekonomi, dan kekuasaan

yang sama. Ini merupakan syarat utama di balik usaha untk mengubah hokum yang memungkinkan terjadinya deskriminasi. Tapi mengubah hokum tidaklah cukup bila kedua kelompok mempertahankan kekuasaan dan dominasi atas kelompok lainnya.

2. Otoritas yang ada serta lembaga masyarakat harus mendrorong norma-norma egaliter dan karenanya menyediakan dukungan moral dan legitimasi untuk kedua pihak. Masyarakat harus membentuk norma-norma kesetaraan dan mendukung tindakan yang diambil oleh pihak berwenang-guru-guru, para pemberi pekerjaan.

3. kedua pihak harus memiliki peluang untuk bekerja dan bersosialisai bersama, baik formal maupun informal

4. kedua kelompok harus bekerjasama unutk mencapai tujuan bersama.Masing-masing pendekatan ini sama pentingnya dalam menciptakan keseimbangan dan harmoni yang lebih baik antar kelompok, tapi tidak cukup ampuh bila hanya menggunakan satu pendekatan. Mungkin salah satu alas an mengapa konflik kelompok dan prasangka bertahan begitu kuat adalah karena empat kondisi yang ada untuk mengurangi prasangka tersebut jarang ditemukan secara bersamaan.

2. Betolak dari pandangan tersebut maka usaha mengurangi atau menghilangkan prasangka dapat ditempuh dengan cara-cara :a. Usaha preventif

Berusah jangan sampai orang/ kelompok terkena prasangka. Menciptakan suasana damai, guyub, jauh dari permusuhan.

Page 2: Fungsi Ekonomi

b. Usaha kuratifUsaha kuratif ini dimaksudkan bersifat menyembuhkan orang yang telah terkena prasangka.

c. Stereotip (stereotype). Adalah ringkasan kesan terhadap sekelompok orang dimana semua anggota dalam kelompok dilihat memiliki sifat-sifat yang sama. Stereotip dapat saja bersifat negatif , positif, atau juga netral. Stereotip tidak selalu buruk. Mereka terkadang, sebagaimana disebut oleh para psikolog, merupakan alat penghemat energy yang memungkinkan kita untuk membuat keputusan secara efektif (Macrae & badenhausen, 2000). Mereka membantu kita memproses informasi baru dan menggali kembali ingatan dengan cepat.Bagaimana juga, stereotip merefleksikan perbedaan antar orang, dan mereka juga mendistorsikan kenyataan dalam tiga cara(Judd dkk, 1995). Pertama mereka melebih-lebihkan perbedaan antar kelompok. Kedua, mereka menghasilkan presepsi selektif, orang-orang cenderung untuk melihat bukti-bukti yang sesuai dengan stereotip dan menolak adanya presepsi yang tidak sesuai dnegan stereotip. Ketiga, mereka mengabaikan perbedaan masing-masing anggota dalam kelompok asing ini. Stereotip menciptakan kesan bahwa setiap anggota kelompok tersebuit pasti sama.

Page 3: Fungsi Ekonomi

DAFTAR PUSTAKA

Wade Carole dan Corol Travis, 2007. Psikolog edisi ke-9. Jakarta:ErlanggaVitalis D S, 2009. Landasan Sosial Budaya. Diktat Pembelajaran Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling IKIP PGRI Madiun