fungisida

13
Politeknik Kesehatan Negeri 2 Jakarta 1 KATA PENGANTAR Assalamualaikum wr.wb.Segala puji dan syukur bagi Allah SWT, atas segala limpahan berkat dan rahmatnya. Shalawatserta salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW, uswatun hasanah seluruhmanusia.Alhamdulilah penulis dapat menyelesaikan makalah toksikologi ini tepat waktu. Penulis inginmengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada Dr. Erna selaku dosen toksologi atasbimbingan yang diberikan dalam pengerjaan makalah ini. Tidak lupa juga penulis ucapkankepada :1. Orangtua kami atas segala dorongan semangat, perhatian dan doanya yang menyertai langkahkami dalam menjalani hidup2. Bapak Budi Pramono, Skm., Mkes selaku Ketua Jurusan Kesehatan Lingkungan PoltekesJakarta 23. Seluruh dosen Departemen Kesehatan Lingkungan Poltekkes Jakarta 2 atas segala ilmu yangtelah diberikan selama ini4. Seluruh staf Departemen Poltekkes Jakarta 2 yang baik secara langsung maupun tidak langsung membantu dalam pembuatan makalah ini.5. Sahabat sahabat kami yang memberi dukungan dalam pengerjaan makalah ini6. Seluruh teman seperjuangan angkatan 2011 yang baik susah maupun senang selalu bersama sama7. Angkatan 2010 atas segala bantuannya8. Dan pihak pihak yang terkait lainnya yang namanya belum disebutkan. Politeknik Kesehatan Negeri 2 Jakarta 6 sebagai bakterisida. Selain itu Thiram juga digunakan untuk mencegah pembusukantanaman berada dalam tempat penyimpanan maupun dalam transportasi.Produk thiram dapat berupa serbuk kering, serbuk yang dapat diubah menjadicairan, suspensi cairan atau juga dapat dicampur dengan produk fungisida lainnya.a.1 Efek Toksologi Thiram:

Upload: yuni-lasta

Post on 26-Oct-2015

45 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: FUNGISIDA

  Politeknik Kesehatan Negeri 2 Jakarta1KATA PENGANTARAssalamualaikum wr.wb.Segala puji dan syukur bagi Allah SWT, atas segala limpahan berkat dan rahmatnya. Shalawatserta salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW, uswatun hasanah seluruhmanusia.Alhamdulilah penulis dapat menyelesaikan makalah toksikologi ini tepat waktu. Penulis inginmengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada Dr. Erna selaku dosen toksologi atasbimbingan yang diberikan dalam pengerjaan makalah ini. Tidak lupa juga penulis ucapkankepada :1. Orangtua kami atas segala dorongan semangat, perhatian dan doanya yang menyertai langkahkami dalam menjalani hidup2. Bapak Budi Pramono, Skm., Mkes selaku Ketua Jurusan Kesehatan Lingkungan PoltekesJakarta 23. Seluruh dosen Departemen Kesehatan Lingkungan Poltekkes Jakarta 2 atas segala ilmu yangtelah diberikan selama ini4. Seluruh staf Departemen Poltekkes Jakarta 2 yang baik secara langsung maupun tidak langsung membantu dalam pembuatan makalah ini.5. Sahabat – sahabat kami yang memberi dukungan dalam pengerjaan makalah ini6. Seluruh teman seperjuangan angkatan 2011 yang baik susah maupun senang selalu bersama –  sama7. Angkatan 2010 atas segala bantuannya8. Dan pihak  – pihak yang terkait lainnya yang namanya belum disebutkan.

    Politeknik Kesehatan Negeri 2 Jakarta6sebagai bakterisida. Selain itu Thiram juga digunakan untuk mencegah pembusukantanaman berada dalam tempat penyimpanan maupun dalam transportasi.Produk thiram dapat berupa serbuk kering, serbuk yang dapat diubah menjadicairan, suspensi cairan atau juga dapat dicampur dengan produk fungisida lainnya.a.1 Efek Toksologi Thiram: Toksistas akut: Thiram bersifat sedikit toksik jika dicerna dan dihirup, tapi akanbertambah tingkat toksisitasnya jika kontak melalui kulit. Kontak secara akutpada manusia dapat menyebabkan sakit kepala, pusing, kelelahan, diare dangangguan pencernaan lainnya. Orang dengan gangguan sistem pernapasan ataupenyakit kulit, resiko terekspos oleh thiram menjadi meningkat. Toksisitas kronik: Ciri-ciri dari kontak kronis karena thiram pada manusia adalahrasa ngantuk, bingung, kehilangan hasrat untuk hubungan seks, kemampuanbicara berkurang dan menjadi lemah. Kontak yang berlangsung lebih lama lagiakan menyebabkan alergi seperti alergi kulit, mata berair dan sensitif terhadapcahaya.a.2 Sifat Adsorpsi Thiram pada Lingkungan 

Page 2: FUNGISIDA

Pada tanah dan air tanah: Thiram memiliki tingkat yang rendah dalammempertahankan keberadaannya. Thiram bersifat tidak mampu bergerak padatanah liat maupun tanah yang memiliki tingkat kandungan zat organik yangtinggi. Karena sifat dengan tingkat kelarutan yang rendah dalam air (30 mg/L)dan memiliki kecenderungan yang kuat untuk mengadsorbsi partikel tanah, thirammemiliki kemungkinan yang kecil untuk mengkontaminasi air tanah.Waktu paruh hidup thiram dalam tanah adalah 15 hari. Thiram terdegradasi secaracepat pada tanah yang bersifat asam dan memiliki kandungan zat organik yangtinggi. Sebagai contoh, pada tanah humus di pH 3.5, thiram terdekomposisisetelah 4 – 5 minggu, sedangkan pada pH 7.0, thiram terdekomposisi setelah 14-15 minggu. Pada perairan: Dalam air, thiram secara cepat akan rusak akibat hidrolisis danfotodegradasi, terutama pada kondisi yang asam. Thiram dapat teradsorpsi padapartikel suspensi atau sedimen di sekitar perairan.

  Politeknik Kesehatan Negeri 2 Jakarta7b. CerbendazimGambar 2.2 Carbendazim (google.com,2011)Carbendazim adalah fungisidabenzimidazole carbamatedengan penggunaan secara luasyang banyak digunakan. Tingkat toksisitasnya rendah dan kemampuan makhluk hidupuntuk mengekskresikannya tinggi. Pada tingkat dosis yang tinggi, kontak yang berulangdapat menyebabkan terjadinya efek negatif pada proses spermatogenasi pada tikus dandapat menyebabkan tumor hati pada tikus.c. MancozebGambar 2.3 Mancozeb (google.com,2011)Mancozeb adalah fungisida bisdithiocarbamate etilen tidak beracun yang banyak diaplikasikan terhadap panyakit tanaman. Mancozeb digunakan untuk melindungi buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan dan tanaman pertanian lainnya melawan penyakityang disebabkan oleh jamur secara luas.Produk Mancozeb tersedia dalam bentuk serbuk kering, cairan, granula yangterdispersi dalam air, serbuk basah dan formula yang bisa langsung digunakan. Produk inibiasa ditemukan dalam kombinasi antara zineb dan maneb.

Page 3: FUNGISIDA

  Politeknik Kesehatan Negeri 2 Jakarta8c.1 Efek toksologi Mancozeb

Page 4: FUNGISIDA

 Toksisitas Akut: Mancozeb pada dasarnya bersifat non-toksik secara kontak oraldengan range 5000mg/kh sampai 11.200 mg/kg pada eksperimen yang dilakukanpada tikus. Melalui uji secara kontak pada kulit juga membuktikan bahwamancozeb tidak bersifat toksik pada dosis lebih dari 10.000 mg/kg pada tikus danlebih dari 5.000 mg/kg pada kelinci. Satu dampak yang mungkin dirasakan padatingkat akut ini adalah rasa gatal pada kulit. Toksisitas kronik: Tidak ada efek toksologi yang tampak pada tikus yang diberidosis 5mg/hari pada studi jangka panjang. Hal yang menjadi perhatian utamadalam tingkat ini adalah munculnya ethylenethioure (ETU) akibat metabolismemancozeb dan sebagai hasil kontaminan dari produksi mancozeb. ETU ini jugadapat terproduksi saat produk yang menggunakan mancozeb digunakan untuk produk pertanian yang disimpan atau pada saat produk pertanian digunakan dalamproses memasak. Efek yang dapat terjadi adalah pembesaran kelenjar tiroid,sehingga dapat menganggu proses kelahiran dan dapat menyebabkan kanker padahewan yang dieksperimen.c.2 Sifat Adsorpsi Mancozeb pada Lingkungan Pada tanah dan air tanah: Mancozeb memiliki tingkat kemampuan yang rendahdalam mempertahankan keberadaannya. Waktu paruh hidupnya antara 1 – 7 hari.Mancozeb dengan cepat akan terdegradasi dalam bentuk ETU jika berada dalamlingkungan yang mengandung air dan oksigen. Bentuk ETU dapat hidup dalamwaktu yang lebih lama, sekitar 5 – 10 mingg. Karena mancozeb tidak larut dalamair, maka kemungkinannya kecil untuk mengkontaminasi air tanah. Penelitianlebih lanjut mengindikasi bahwa ETU, bentuk metabolisme dari mancozeb,memiliki potensi untuk bergerak dalam tanah. Namun, ETU hanya terdeteksisebanyak 0,016 mg/L pada studi pada 1 dari 1295 sumur air minum yang dites. Pada perairan: Mancozeb terdegradasi di air dengan waktu paruh hidup 1 – 2 haripada kondisi sedikit asam sampai kondisi sedikit basa.

  Politeknik Kesehatan Negeri 2 Jakarta92. Monosite InhibitorMonosite inhibitor disebut juga sebagaisite specific, yaitu fungisida yang bekerja denganmenghambat salah satu proses metabolisme cendawan, misalnya hanya menghambat sintesisprotein atau hanya menghambat respirasi. Sifatnya yang hanya bekerja di satu tempat ini(spektrum sempit) menyebabkan mudah timbulnya resistensi candawan. Contoh bahanaktifnya adalah metalaksil dan benalaksil.

Page 5: FUNGISIDA

 a. MetalaksilGambar 2.4 Metalaksil (google.com,2011)Metalaksil adalah bentuk fungsida sistemik yang digunakan sebagai campurantanah untuk mengontrol patogen dalam tanah dan juga digunakan pada benih-benihtanaman. Contoh tanaman yang menggunakan metalaksil adalah tanaman pangantermasuk juga tembakau. Metalaksil efektif untuk mengendalikan penyakit jamur yangditularkan lewat tanah. dan udaraa.1 Efek Toksologi Metalaksil Toksisitas akut: Kontak oral pada tikus pada dosis 669 mg/kg dan kontak padakulit lebih dari 3100 mg/kg mengindikasikan tingkat toksisitas yang rendahmelalui sistem pencernaan dan aplikasi pada kulit. Pada kelinci, terlihat adanyasedikit iritasi pada mata dan kulit. Toksisitas kronik: Pada studi 90 hari pada tikus yang diberi kontak sekitar 0,1sampai 2,5 mg per hari menunjukkan adanya pembesaran sel pada bagian organhati. Pada penelitian yang sama yang dilakukan terhadap anjing dengan kontak 

Politeknik Kesehatan Negeri 2 Jakarta2Akhir kata, makalah ini belumlah sempurna oleh karena itu saran dan kritik yang membangunsangat penulis harapkan demi perbaikan ke depannya.Wassalamualaikum wr.wb.Jakarta, Oktober 2011

  Politeknik Kesehatan Negeri 2 Jakarta11

Page 6: FUNGISIDA

banyak digunakan petani adalah membakar sabut yang dicampur belerang ke dalamemposan tikus, kemudian masukkan asapnya ke lubang tikus. Umumnya perhitungantakaran aplikasinya berdasarkan dosis penggunaan untuk setiap meter kubik. Takaran jugabisa dinyatakan jumlah pestisida per kg komoditas yang akan difumigasi.Contoh fumigan adalah aluminium fosfida dan metil bromida, yang dijual sebagaipestisida terbatas pakai dengan berbagai nama dagang. Salah satu formasi aluminiumfosfida berbentuk tablet. Fumigasi dilakukan dengan cara menaburkan tablet ke dalamgudang. Tablet juga bisa diinjeksikan langsung ke dalam tumpukan biji-bijian dengan alatkhusus. Setelah diaplikasikan tablet akan berbentuk gas aluminium fosfida karena reaksidengan uap air yang ada di gudang. Disimpan secara curah atau yang disimpan dikarung.semua fumigan merupakan gas berbahaya oleh karena itu dalam penggunaanya harusdilakukan oleh personil yang terlatih dan bersertifikat(dan metil bromida CH3Br).Gambar 2.6 Metilbromida (google.com,2011)Metil Bromida dikenal sebagai fumigan yang sangat efektif membunuh serangga hamagudang. Akan tetapi penggunaan Metil Bromida sangat dibatasai dan pada akhirnya dihapuskan( phase-out ) karena terbukti merusak lapisan ozon. Dalam penggunaan fumigan harus disesuaikandengan dosisi yang dianjurkan karena fumigan mengandung zat-zat racun berbahaya bagi tubuh.Saat aplikasi fumigasi pengguna harus mengguanakan alat pelindung tubuh yang memadai,sedapat mungkin menggunakan masker gas/respirator khusus untuk kegiatan tersebut.

Page 7: FUNGISIDA
Page 8: FUNGISIDA
Page 9: FUNGISIDA

  Politeknik Kesehatan Negeri 2 Jakarta12BAB III Fungisida merupakan pestisida pembasmi jamur yang bersifat parasit. Berdasarkan mekanisme kerja fungisida terbagi menjadi dua, yaitu :1) Multisite inhibitor2) Monosite inhibitor Fungisida berefek toksik bagi jamur dengan langsung menyerang anggota tubuh jamur secaraperlahan dan menyebabkan penyakit / racun bagi mahluk hidup yang tidak sengajamengonsumsinya Fumigan merupakan pestisida yang digunakan untuk membunuh hama di dalam ruangan,umumnya berbentuk gas.

Page 10: FUNGISIDA

 Mekanisme kerja fumigan berdifusi dan masuk ke sela-sela materi dan dilakukan dalamruangan tertutup terutama digunakan untuk mengendalikan hama digudang-gudangpenyimpanan. Fumigan berefek toksik yang sangat berbahaya bagi tubuh mahluk hidup yang menghirupnyakarena mengandung zat – zat yang berbahaya bagi tubuh oleh karena itu dalam penggunaanfumigan, fumigasi hanya dapat dilakukan oleh orang yang ahli dan bersertifikat.

  Politeknik Kesehatan Negeri 2 Jakarta13DAFTAR PUSTAKAWiryanto, Bernadius. 2008. Media Tanam Untuk Tanaman Hias. Jakarta : AgroMedia Pustakahttp://id.wikipedia.org/wiki/InsektisidaAnggota IKAPI. 1983. Dasar  – dasar Bercocok Tanam. Jakarta : KanisiusDjojosumarto, Panut. 2008.Pestisida dan Aplikasinya. Jakarta : Agromedia Pustakahttp://extoxnet.orst.edu/pips/thiram.htmhttp://www.inchem.org/documents/pds/pds/pest89_e.htmhttp://extoxnet.orst.edu/pips/mancozeb.htmhttp://extoxnet.orst.edu/pips/metalaxy.htm

Page 11: FUNGISIDA