fta analysis

Upload: supri-yanto

Post on 04-Apr-2018

266 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/31/2019 FTA Analysis

    1/38

    Fault Tree Analysis

    Fault tree analysis (FTA) telah dikembangkan pada 1962 untuk U.S Air Force

    oleh Bell Telephone Laboratories untuk digunakan dengan Minuteman system,

    kemudian selanjutnya diadopsi dan diaplikasikan pada Boeing Company,

    salah satu dari banyaknya simbol logik dalam teknik analisa didapatkan dalam

    penelitian beberapa disiplin ilmu.

  • 7/31/2019 FTA Analysis

    2/38

    Fault Tree (FT) adalah suatu model grafik sederhana dengan sistem yang dapat

    menjadi petunjuk untuk suatu yang kejadian terduga, tidak diduga yang

    menyebabkan kerugian. Pada setiap bagian dihubungkan dengan kontribusi

    kejadian dan kondisi, menggunakan simbol logis yang standar. Probabilitas

    numerik dari suatu kejadian dapat dimasukkan dan disebarkan pada model

    untuk evaluasi probabilitas dari kejadian terduka dan tidak terduga. Fault tree ini

    merupakan salah satu tools dan teknik analisa System safety.

  • 7/31/2019 FTA Analysis

    3/38

    Sistem ini sangat baik diaplikasikan pada kasus dengan kriteria sebagai berikut:

    1. Dirasa dapat menyebabkan kerugian, beresiko tinggi2. Sebagai kontributor potensial untuk menyebabkan kecelakaan3. Sistem yang kompleks atau multi-elemen4. Suatu kejadian tidak diinginkan yang siap diidentifikasikan.

    5. Kasus kecelakaan yang tidak diketahui, misalnya autopsi.

  • 7/31/2019 FTA Analysis

    4/38

    FTA akan menghasilkan :1. Grafik yang memperlihatkan rantaian kejadian atau kondisi yang menyebabkan

    kegagalan.2. Identifikasi kontributor potensial dari kegagalan yang kritis.3. Meningkatkan pemahaman terhadap karakteristik system.4. Identifikasi terhadap penyebab sebagai upaya pencegahan terhadap kegagalan.5. Pedoman untuk mengatur sumberdaya dengan optimal untuk pengendalian

    risiko.6. Pengertian qualitative/quantitative terhadap probabilitas kejadian yang

    merugikan untuk analisis.

    7. Dokumentasi hasil analitikal.

  • 7/31/2019 FTA Analysis

    5/38

    Fault Tree Analysis adalah suatu teknik yang digunakan untuk

    mengidentifikasi resiko yang berperan terhadap terjadinya kegagalan. Metode

    ini dilakukan dengan pendekatan yang bersifat top down, yang diawali dengan

    asumsi kegagalan atau kerugian dari kejadian puncak (Top Event) kemudian

    merinci sebab-sebab suatu Top Event sampai pada suatu kegagalan dasar

    (root cause).

  • 7/31/2019 FTA Analysis

    6/38

    Fault Tree Analysis merupakan metoda yang efektif dalam menemukan inti

    permasalahan karena memastikan bahwa suatu kejadian yang tidak

    diinginkan atau kerugian yang ditimbulkan tidak berasal pada satu titikkegagalan. Fault Tree Analysis mengidentifikasi hubungan antara faktor

    penyebab dan ditampilkan dalam bentuk pohon kesalahan yang melibatkan

    gerbang logika sederhana

  • 7/31/2019 FTA Analysis

    7/38

    Gerbang logika menggambarkan kondisi yang memicu terjadinya

    kegagalan, baik kondisi tunggal maupun sekumpulan dari berbagai macam

    kondisi. Konstruksi dari fault tree analysis meliputi gerbang logika yaitu

    gerbang AND dan gerbang OR. Setiap kegagalan yang terjadi dapat

    digambarkan ke dalam suatu bentuk pohon analisa kegagalan dengan

    mentransfer atau memindahkan komponen kegagalan ke dalam bentuk

    simbol (Logic Transfer Components) dan Fault Tree Analysis

  • 7/31/2019 FTA Analysis

    8/38

    Istilah Keterangan

    Event Penyimpangan yang tidak diharapkan dari suatu keadaan normal

    pada suatu komponen dari sistem

    Top Event Kejadian yang dikehendaki pada puncak yang akan diteliti lebih

    lanjut ke arah kejadian dasar lainnya dengan menggunakan gerbang

    logika untuk menentukan penyebab kegagalan

    Logic Event Hubungan secara logika antara input dinyatakan dalam AND dan OR

    Transferred Event Segitiga yang digunakan simbol transfer. Simbol ini menunjukkan

    bahwa uraian lanjutan kejadian berada di halaman lain.

    Undeveloped Event Kejadian dasar (Basic Event) yang tidak akan dikembangkan lebihlanjut karena tidak tersedianya informasi.

    Basic Event Kejadian yang tidak diharapkan yang dianggap sebagai penyebab

    dasar sehingga tidak perlu dilakukan analisa lebih lanjut.

    Istilah dalam metode Fault Tree Analysis

  • 7/31/2019 FTA Analysis

    9/38

    Manfaat dari metodefault tree analysis adalah:

    1. Dapat menentukan faktor penyebab yang kemungkinan besar

    menimbulkan kegagalan.

    2. Menemukan tahapan kejadian yang kemungkinan besar sebagai

    penyebab kegagalan.

    3. Menganalisa kemungkinan sumber-sumber resiko sebelum kegagalan

    timbul.

    4. Menginvestigasi suatu kegagalan.

  • 7/31/2019 FTA Analysis

    10/38

    Pendekatan Fault Tree AnalysisFTA dapat secara sederhana dideskribsikan sebagai suatu tehnik analitikal, dimana

    sebuah bagian tidak terduga dari suatu system dispesifikasikan (biasanya sebuah bagian

    yang kritis dari sudut pandang safety dan realibility), dan sistem kemudian dianalisa

    dalam konteks ruang lingkup itu dan operasional untuk mendapatkan semua cara

    realistik bagaimana kejadian tidak terduga (top event) dapat terjadi. Sebuah FT dengan

    demikian dapat menggambarkan hubungan keterkaitan yang logis dari basic event yang

    mengarah pada kejadian tidak diharapkan (undesired event) atau yang disebut dengan

    top event pada FT.

  • 7/31/2019 FTA Analysis

    11/38

    Hal ini penting untuk dimengerti bahwa FT bukanlah sebuah

    pemodelan dari semua kemungkinan kegagalan sistem atau semua

    kemungkinan penyebab dari kegagalan sistem. FT disesuaikan dengan

    top event yang bersesuaian dengan modus kegagalan sistem tertentu

    sehingga FT hanya termasuk pada kesalahan yang berkontribusi

    terhadap top event. Selain itu, tidak pada kesalahan keseluruhannya

    yakni hanya menyangkut pada kesalahan yang dinilai realistis melalui

    analisis

  • 7/31/2019 FTA Analysis

    12/38

    Hai ini juga penting menunjukkan bahwa FT bukan hanya sebuah model

    kuantitatif. Aspek kualitatif tentu berlaku dihampir semua variasi dari sistem

    model. Oleh karena itu FT merupakan pemodelan yang mudah untuk menilai

    tanpa merubah sifat kualitatif yang terdapat pada model itu sendiri.

  • 7/31/2019 FTA Analysis

    13/38

    Intrinsik pada FT merupakan suatu konsep yang hasilnya berupa binary

    event, sebagai contoh baik itu suatu keberhasilan ataupun kegagalan.

    FT terdiri atas entitis yang kompleks yang dikenal sebagai suatu

    gerbang yang mengizinkan atau menghambat berjalannya logika

    kesalahan. Gerbang tersebut menunjukkan hubungan dari kejadian-

    kejadian yang dibutuhkan untuk terjadinya kejadian yang lebih tinngi.

    Kejadian tersebut merupakan outputan dari gerbang, sedangkan di

    bawah kejadian merupakan input pada gerbang

  • 7/31/2019 FTA Analysis

    14/38

    Kualitatif dan Kuantitatif Evaluasi dari Fault Tree

    Kedua evaluasi baik itu kualitatif dan kuantitatif dapat dilakukan pada FT. FT itu

    sendiri merupakan kajian kualitatif dari suatu kejadian dan suatu hubungan

    keterkaitan yang mengarah pada top event. Dalam penyusunan FT, diperlukan

    wawasan yang signifikan dan pemahaman mengenai penyebab dari top event.

    Evaluasi tambahan disediakan untuk lebih menyempurnakan informasi yang

    disediakan pada FT.

  • 7/31/2019 FTA Analysis

    15/38

    Evaluasi kualitatif pada dasarnya adalah transformasi logika FT ke bentuk logika yang

    sebanding yang menyediakan informasi yang lebih fokus. Hasil prinsipal kualitatif

    diperoleh dari minimal cut sets (MCSs) dari top event. Cut set merupakan kombinasi

    dari basic event yang dapat menyebabkan terjadinya top event. MCS adalah

    kombinasi terkecil yang merupakan hasil pada top event. Basic event adalah event

    terbawah dari FTA. Oleh karena itu, MCS berkaitan dengan top event mengarah ke

    basic event. Bagian MCS untuk top event ditampilkan dalam semua cara bahwa

    merupakan penyebab dari top event. Secara harfiah MCS diartikan sebagai susunan

    kegagalan minimal (minimal failure set). Susunan MCSs tidak hanya diperoleh untuk

    top event, namun untuk beberapa intermediate event pada FT

  • 7/31/2019 FTA Analysis

    16/38

    Sejumlah informasi yang signifikan dapat diperoleh dari struktur MCSs.

    Beberapa MCS dengan satu basic event mengidentifikasi kegagalan tunggal

    atau kejadian tunggal itu saja yang dapat mnyebabkan top event terjadi.

    Kegagalan tunggal ini seringkali berupa hubungan yang lemah dan fokus

    pada pengembangan dan tindakan pencegahan. Sebagai contoh dari

    kegagalan tunggal adalah human error atau satu komponen yang gagal yang

    dapat menyebabkan kegagalan pada sistem.

  • 7/31/2019 FTA Analysis

    17/38

    MCS memiliki kejadian dengan karakteristik identik yang

    menunjukkan kemungkinan terhadap kegagalan bergantung yang

    tersirat, atau penyebab yang umum. Sebagai contoh MCS pada

    kegagalan katup identik. Suatu kerusakan dalam pembuatan atau

    suatu sensitifitas perlengkapan yang menyebabkan semua katup

    mengalami kegagalan di semua katup

  • 7/31/2019 FTA Analysis

    18/38

    Sedangkan evaluasi kuantitatif dari FT terdiri atas determinasi dari

    kemungkinan top event dan basic event. Ketidak pastian di hasil

    kuantitatif juga dapat ditentukan. FT pada kuantitatif dilakukan

    dengan menghitung kemungkinan di masing-masing MCS dan

    melalui penjumlahan semua kemungkinan cut set. Kemudian cut

    set akan disortir berdasarkan probabilitas. Suatu cut set yang

    berkontribusi secara signifikan terhadap probabilitas top event

    disebut sebagai dominant cut set.

  • 7/31/2019 FTA Analysis

    19/38

    Meskipun probabilitas dari top event merupakan fokus utama dalam analisis,

    probabilitas dari beberapa intermediate event dalam FT juga dapat ditentukan.

    Tipe yang berbeda pada beberapa kemungkinan dapat dihitung untuk aplikasi

    yang berbeda. Sebagai tambahan untuk nilai kemungkinan konstan dihitung

    secara khusus, hubungan waktu dapat dihitung menyediakan distribusi

    kemungkinan waktu dari awal terjadinya top event. Frekuensi top event,

    kegagalan atau rentang kejadian dan ketersediaan juga dapat diperhitungkan.

    Karakteristik ini secara umum sesuai jika top event adalah suatu kegagalan

    system.

  • 7/31/2019 FTA Analysis

    20/38

    Peran FTA dalam Pengambilan Keputusan.

    Berbagai inforrmasi yang diberikan oleh FTA dapat membantu dalam pengambilan

    keputusan. Adapun peranan tersebut diantaranya dapat dilihat pada uraian di

    bawah.

  • 7/31/2019 FTA Analysis

    21/38

    1. Penggunaan FTA untuk memahami arah logika menuju pada top event.

    Sesungguhnya FT tidak selalu terbatas pada sebuah sistem tunggal, oleh karena itu

    melalui FTA akan ditunjukkan dengan baik dalam identifikasi sistem yang tidak wajar.

    Untuk minimal cut set dapat diatur dan diprioritaskan sesuai dengan nomor event

    yang terlibat dan urutannya.

  • 7/31/2019 FTA Analysis

    22/38

    2. Penggunaan FTA untuk prioritas kontributor yang mengarah pada top

    event. Satu dari sekian tipe informasi penting dari FTA adalah prioritas

    dari kontributor pada top event.

    3. Penggunaan FTA sebagai alat proaktif dalam pencegahan terhadap top

    event. FTA seringkali digunakan untuk identifikasi area yang rentan

    dalam suatu sistem. Area yang rentan ini dapat dikoreksi atau

    ditingkatkan sebelum top event itu terjadi

  • 7/31/2019 FTA Analysis

    23/38

    4. Penggunaan FTA untuk memantau performa suatu sistem. Ketika

    pemantauan performa berkaitan dengan top event, FTA dapat

    menjelaskan pembaruan dalam basic event serta untuk arahan dan

    waktu yang bergantung pada perlakuan termasuk efek penuaan

  • 7/31/2019 FTA Analysis

    24/38

    5. Penggunaan FTA untuk meminimalkan dan mengoptimalkan

    sumberdaya. Untuk kontributor yang tidak terlalu penting dan memiliki

    dampak yang dapat diabaikan pada top event, sumberdaya dapat

    diminimalkan dengan dampak yang diabaikan pada probabilitas top event.

    Pada kenyataannya menggunakan pendekatan alokasi formal, sumberdaya

    tersebut dapat dialokasikan kembali untuk menghasilkan probabilitas

    kegagalan sistem yang sama untuk mengurangi pemakaian sumberdaya

    secara keseluruhan dengan jumlah yang signifikan.

  • 7/31/2019 FTA Analysis

    25/38

    6. Penggunaan FTA dalam desain suatu sistem. Ketika mendesain suatu sistem FTA

    dapat digunakan untuk evaluasi deain alternatif dan membuktikan performa dasar

    kebutuhan desain.

    7. Penggunaan FTA sebagai alat diagnosa untuk identifikasi dan mengoreksi kasus pada

    top event. FTA dapat digunakan sebagai alat diagnosa ketika top event atau

    intermediate event pada FT telah terjadi.

  • 7/31/2019 FTA Analysis

    26/38

    Peranan Fault Tree Pada PRA

    Probabilistic Risk Assesment (PRA) atau penilaian probabilitas resiko. Urutan

    kejadian biaasanya disebut dengan urutan kecelakaan (accident). Sebagai contoh

    suatu urutan kecelakaan kebakaran dahsyat yang dikarenakan sistem mitigasi yang

    gagal dioperasikan. Urutan pemodelan sederhana pada PRA dapat dilihat dari

    gambar berikut

  • 7/31/2019 FTA Analysis

    27/38

    SumberNASA Fault Tree Handbook with Aerospace Aplication

  • 7/31/2019 FTA Analysis

    28/38

    Melalui pemodelan urutan kejadian di atas, keberhasilan sistem sebagaimana

    kegagalan dari sistem lainnya yang terjadi dapat terlihat. Sistem tertentu yang

    gagal dan yang berhasil menentukan keadaan akhir serta konsekuensi yang

    berkaitan. Untuk mengukur urutan kecelakaan suatu probabilitas dari setiap

    kejadian pada urutan kejadian, selain keadaan akhir perlu untuk ditetapkan

  • 7/31/2019 FTA Analysis

    29/38

  • 7/31/2019 FTA Analysis

    30/38

    Pada lima langkah yang pertama menyangkut perumusan masalah

    untuk FTA. Sedangkan langkah selanjutnya merupakan penyusunan FT,

    evaluasi FT, dan interpretasi dari hasil FT. Semua langkah-langkah

    disajikan secara berurutan, langkah 3-5 dapat dikerjakan secara

    bersamaan. Namun tidak untuk langkah 4 dan 5 dimodifikasi melalui

    langkah 6 dan 7. Hubungan dari kedelapan langkah tersebut dapat

    dilihat pada gambar 3.

  • 7/31/2019 FTA Analysis

    31/38

    SumberNASA Fault Tree Handbook with Aerospace Aplication

  • 7/31/2019 FTA Analysis

    32/38

    Langkah pertama pada FTA adalah mendefinisikan tujuan dari FTA. Hal ini

    harus jelas bagaimanapun terdapat beberapa kasus dimana FTA dilakukan, namun

    analisis tidak memuaskan tujuan dari pembuatnya. Untuk suatu tujuan yang

    berhasil maka harus disajikan dalaml bentuk kegagalan (failure) dari suatu sistem

    yang sedang dianalisa. Kemudian adalah mendefinisikan top event dari FT. Top

    event merupakan suatu kejadian yang berupa kasus kegagalan yang akan

    dipecahkan dan ditentukan kemungkinan dari kegagalan yang terjadi.

  • 7/31/2019 FTA Analysis

    33/38

    Pada langkah ke tiga, menjelaskan ruang lingkup dari analisis. Ruang lingkup

    dari FTA menunjukkan suatu kasus kegagalan dan kontributor yang

    mempengaruhi dan tidak mempengaruhinya. Akhirnya, ruang lingkup

    tersebut termasuk pada kondisi batas untuk dianalsis. Kondisi batas inin

    termasuk kondisi awal komponen dan asumsi perintah yang dimasukkan.

    Sebagai contoh ketika hendak menganalisa kegagalan pada flight control,

    dalam mendefinisikan ruang lingkup sistem yang akan dianalisa telah

    diidentifikasi, mode operasi didefinisikan, komponen yang failure akan

    dipertimbangkan kesemuanya kemudian kegagalan dimodelkan

  • 7/31/2019 FTA Analysis

    34/38

    Pada langkah ke empat, resolusi dari FTA dijelaskan, pada tahap ini menjelaskan

    detail kasus kegagalan yang terjadi untuk top event yang akan dikembangkan. Jika

    top event merupakan kegagalan fungsional suatu sistem, seperti kegagalan

    operasional atau ketidak hati-hatian saat proses shutdown, lalu top event

    umumnya diselesaikan pada komponen utama pada sistem. Misalnya valve, pump

    dan control module. Jika top event merupakan suatu fenomena kegagalan seperti

    keadaan engine yang meledak kemudian resolusi pada tahap ini dijelaskan dengan

    melakukan pemodelan terhadap ledakan. Pengembangan dari pemodelan

    kuantitatif didasarkan pada kebutuhan mendapatkan perkiraan kemungkinan yang

    terbaik untuk probabilitas top event, dengan mempertimbangkan data dan

    informasi yang tersedia. Fault tree dikembangkan ke level yang lebih detail dimana

    probabilitas kegagalan yang paling baik tersedia.

  • 7/31/2019 FTA Analysis

    35/38

    Langkah ke lima mendefinisikan peraturan untuk FTA, peraturan dasar ini termasukdidalamnya prosedur dan sistem pemberian istilah melalui event dan gate yang

    dibuat dalam FT. Pemberian nama sangatlah penting untuk membuat FT dapat

    dimengerti. Peraturan ini dapat memberikan bentuk yang kegagalan spesifik yang

    dimodelkan pada FT. Pemodelan ini sangat berguna untuk konsistensi diantara

    perbedaan pada FT khususnya pada perbedaan individual yang dikembangkan

    disana. Pemodelan dari peraturan dasar dapat berupa komponen kegagalan spesifik,

    human error, dan suatu kasus yang akan dimodelkan.

  • 7/31/2019 FTA Analysis

    36/38

    Pada langkah ke enam, yakni mulai menyusun FT. Urutan dari bagian-bagiannya

    dideskripsikan dengan detail pada pemikiran yang logis dan berhubungan

    dikonstruksikan pada fault tree dan menggunakan simbol yang digunakan untuk

    menunjukkan hubungan antar kejadian yang dideskripsikan. Evaluasi dilakukan

    pada tahapan ke tujuh. Termasuk didalamnya evaluasi kualitatif dan kuantitatif.

    Pada evaluasi kualitatif akan memberikan informasi pada minimal cut sets untuk topevent. Keberhasilan dapat diidentifikasi melalui jaminan pencegahan untuk top

    event

  • 7/31/2019 FTA Analysis

    37/38

    Sifat mendasar dari basic event dan nomor pada basic event yang dikombinasi

    memberikan informasi penting mengenai kejadian pada top event. Pada evaluasi

    kuantitatif tidak hanya menghasilkan probabilitas dari top event namun juga

    dominant cut set yang berpengaruh pada probabilitas top event. Sedangkan yang

    terakhir adalah mulai menginterpretasikan dan menyajikan hasil dari FT. Hasilnya

    harus diinterpretasikan untuk implikasi yang nyata terutama mengenai dampak

    potensial.

  • 7/31/2019 FTA Analysis

    38/38

    Cut Sets dan Path Sets

    Fault tree dievaluasi menggunakan cut sets yang dapat pula disebut dengan failure set.

    Cut set diatur pada basic event apabila semuanya terjadi, akan menghasilkan top event

    pada fault tree. Cut set menghubungkan antara basic event dengan top event. Suattu

    minimal cut set disebut dengan minimal failure set, suatu bentuk yang paling kecil dari

    basic event apabila semua terjadi yang akan memberikan hasil pada top event yang

    terjadi. Minimal cut set akan mengidentifikasi semua cara-cara yang berbeda yang

    dapat menyebabkan terjadinya top event melalui basic event

    symbol

    http://localhost/var/www/apps/conversion/releases/20121024195125/tmp/scratch_2/Fault%20Tree%20Analysis%20simbol.docxhttp://localhost/var/www/apps/conversion/releases/20121024195125/tmp/scratch_2/Fault%20Tree%20Analysis%20simbol.docx