fraktur zygomaticomaxillary-complex

23
FRAKTUR ZYGOMATICOMAXILLAR Y-COMPLEX (ZMC) Made Tami Budirejeki (0702005178)

Upload: tami-budirejeki

Post on 08-Aug-2015

379 views

Category:

Documents


27 download

TRANSCRIPT

Page 1: fraktur zygomaticomaxillary-complex

FRAKTUR ZYGOMATICOMAXILLARY-

COMPLEX (ZMC)

Made Tami Budirejeki (0702005178)

Page 2: fraktur zygomaticomaxillary-complex

FRAKTUR ZYGOMATICOMAXILLARY-COMPLEX (ZMC)Fraktur adalah hilang atau putusnya kontinuitas

jaringan keras tubuh.Fraktur ZMC biasanya melibatkan dinding bawah

orbita tepat diatas nervus alveolaris inferior, sutura zigomatikofrontal, sepanjang arkus pada sutura zigomatikotemporal, dinding lateral zigomatikomaksila, dan sutura zigomatikosplenoid yang terletak di dinding lateral orbita, sedangkan dinding medial orbita tetap utuh.

merupakan fraktur fasial yang paling sering terjadi. Tingginya insiden dari fraktur ZMC berhubungan dengan lokasi zigoma yang lebih menonjol dan berstruktur konveks

Page 3: fraktur zygomaticomaxillary-complex

ZYGOMATICOMAXILLARY-COMPLEX (ZMC)

ZMC memegang peranan penting dalam struktur, fungsi, dan keindahan penampilan pada rangka wajah.

ZMC membentuk kontur pipi normal dan memisahkan isi rongga orbita dari fossa temporal dan sinus maxilaris,

peranan dalam penglihatan dan pengunyahan. Zygomatic arch adalah tempat insersio otot

masseter serta melindungi otot temporalis dan processus coronoid.

Page 4: fraktur zygomaticomaxillary-complex

ETIOLOGIPenyebab dari fraktur ZMC yang paling

sering adalah akibat benturan atau pukulan pada daerah inferolateral orbita atau pada tonjolan tulang pipi dikarenakan kecelakaan kendaraan bermotor, perkelahian, atau cidera olahraga.

Page 5: fraktur zygomaticomaxillary-complex
Page 6: fraktur zygomaticomaxillary-complex

Klasifikasi fraktur ZMC adalah: 1. Fraktur stable after elevation: a. hanya arkus (pergeseran ke medial), b. rotasi pada sumbu vertikal, bisa ke medial

atau ke lateral. 2. Fraktur unstable after elevation: a.hanya arkus (pergeseran ke medial);b. rotasi pada sumbu vertikal, medial atau

lateral; c. dislokasi en loc, inferior, medial, posterior,

atau lateral; d. comminuted fracture.

Page 7: fraktur zygomaticomaxillary-complex

Menurut Zingg (1992), klasifikasi fraktur ZMC terbagi menjadi :

Type ARelatif jarang terjadiLuka terbatas pada 1 komponen dari struktur tetrapod, yaitu

zygomatic arch (type A1) dinding lateral orbital (type A2) tepi inferior orbital (type A3)

Type BMencakup seluruh 4 penopang ZMC (fraktur tetrapod

klasik)Terjadi sekitar 62% dari fraktur ZMC

Type CAdalah fraktur komplek dengan patahnya os zygomatic itu

sendiri.Biasanya fraktur terjadi pada zygomaticomaxillary dan

zygomaticotemporal

Page 8: fraktur zygomaticomaxillary-complex

DIAGNOSISANAMNESIS →riwayat trauma ada wajahkronologis kejadian trauma,arah dan kekuatan

dari trauma terhadap pasien maupun saksi mata.

→ Trauma dari arah lateral sering mengakibatkan fraktur arkus zigoma terisolasi atau fraktur zigoma komplek yang terdislokasi inferomedial. Trauma dari arah frontal sering mengakibatkan fraktur yang terdislokasi posterior maupun inferior.

Page 9: fraktur zygomaticomaxillary-complex

PEMERIKSAAN ZIGOMAInspeksi: Inspeksi dilakukan dari arah frontal, lateral, superior,

dan inferior.Ukuran pupiladanya ekimosis periorbita, ekimosis subkonjungtiva,sensitivitas nervus yang abnormal, diplopia dan

enoptalmus; yang merupakan gejala yang khas efek pergeseran tulang zigoma terhadap jaringan lunak sekitarnya.

hilangnya tonjolan prominen pada daerah zigomatikus→tanda khas pada trauma zigoma

hilangnya kurvatur cembung yang normal pada daerah temporal berkaitan dengan fraktur arkus zigomatikus.

Deformitas pada tepi orbita sering terjadi jika terdapat pergeseran, terutama pada tepi orbital lateral dan infraorbita

Page 10: fraktur zygomaticomaxillary-complex

PALPASI:dilakukan secara simultan, untuk menilai kesimetrisan bagian wajah kanan dan kiri dimulai dari dahi, rima orbita superior, rima orbita bagian medial, infra orbita kanan dan kiri, arzun zigomaticus kanan dan kiri dari depan hingga TMJ,

Deformitas, stabb of, depessed fracture,

Page 11: fraktur zygomaticomaxillary-complex

PEMERIKSAAN PUPIL

pupil: reflek terhadap cahaya ukuran Kesimetrisan pupil kanan dan kiri

Menilai Pergeseran dasar orbita

Page 12: fraktur zygomaticomaxillary-complex

Gejala klinis yang paling sering ditemui adalah :

Sekitar mata kehitaman dan pembengkakan pada kelopak mata

Perdarahan subkonjungtivaProptosis (eksophtalmus)Mungkin terjadi diplopia (penglihatan

ganda), karena fraktur lantai dasar orbita dengan penggeseran bola mata dan luka atau terjepitnya otot ekstraokuler inferior

Mati rasa pada kulit yang diinervasi oleh n.infraorbitalis.

Page 13: fraktur zygomaticomaxillary-complex

Pergeseran bola mata ke arah postero inferior (tanda panah) yang terjadi setelah fraktur ZMC yang melibatkan rima orbitalis dan dasar orbita (enophtalmos)

Page 14: fraktur zygomaticomaxillary-complex

PEMERIKSAAN RADIOLOGISPemeriksaan radiologis terlihat adanya

opasitas di dalam sinus maksilaris yang terkena.

Pengamatan yang lebih cermat pada dinding lateral antrum pada regio pendukung (buttres) (basis os zygomaticum) sering menunjukkan diskontinuitas atau step.

Pergeseran yang umumnya terjadi adalah inferomedial yang mengakibatkan masuknya corpus zygoma ke dalam sinus maksilaris dan mengakibatkan berkurangnya penonjolan malar.

Page 15: fraktur zygomaticomaxillary-complex
Page 16: fraktur zygomaticomaxillary-complex

Penilaian radiologis fraktur zigoma dapat menggunakan foto waters, caldwel, submentovertek dan lateral.

Dari foto waters dapat dilihat pergeseran pada tepi orbita inferior, maksila, dan bodi zigoma. Foto caldwel dapat menunjukkan region frontozigomatikus dan arkus zigomatikus. Foto submentovertek menunjukkan arkus zigomatikus.

Page 17: fraktur zygomaticomaxillary-complex

CT SCANMenegakkan diagnosa : merupakan diagnostik

pasti pada faktur zigoma mengetahui luasnya kerusakan akibat trauma,

dan perawatan.untuk mendapatkan pola fraktur, derajat

pergeseran, dan evaluasi jaringan lunak orbital.

Secara spesifik CT scan dapat memperlihatkan keadaan pilar dari midfasial: pilar nasomaxillary, zygomaticomaxillary, infraorbital, zygomaticofrontal, zygomaticosphenoid, dan zygomaticotemporal.6

Page 18: fraktur zygomaticomaxillary-complex

PENATALAKSANAAN Penatalaksanaan fraktur zigoma tergantung pada derajat

pergeseran tulang, segi estetika dan defisit fungsional. Perawatan fraktur zigoma bervariasi dari tidak ada

intervensi dan observasi meredanya oedem, disfungsi otot ekstraokular dan parestesi hingga reduksi terbuka dan fiksasi interna.

Intervensi tidak selalu diperlukan karena banyak fraktur yang tidak mengalami pergeseran atau mengalami pergeseran minimal.

Jika intervensi diperlukan, perawatan yang tepat harus diberikan seperti fraktur lain yang mengalami pergeseran yang membutuhkan reduksi dan alat fiksasi (open and internal fixation/ ORIF)

Page 19: fraktur zygomaticomaxillary-complex

METODE GILLES

Apabila pergeseran tulang parah, beberapa jalur lain bisa dipilih misalnya metode Gilles (jalan masuk melalui kulit dengan melakukan diseksi mengikuti fascia temporalis profundus ke aspek medial corpus zygomaticus dan arcus zygomaticus), melalui insisi pada regio sutura zygomaticofrontalis dan peroral, baik di sebelah lateral tuberositas atau melalui antrum.

Page 20: fraktur zygomaticomaxillary-complex

Reduksi yang lebih akurat dengan stabilisasi segmen yang diangkat dengan pengawatan sutural langsung atau penempatan pelat adaptasi (zygomaticofrontal) kadang lebih disukai. Walaupun pelat memberikan fiksasi yang bersifat kaku, jaringan lunak tipis yang menutupinya memungkinkan pelat menjadi menonjol dan teraba sehingga nantinya harus dikeluarkan.

Plat titanium untuk memfiksasi fraktur zigomatik maksilari complek

Page 21: fraktur zygomaticomaxillary-complex
Page 22: fraktur zygomaticomaxillary-complex

penatalaksanaan1. Gillies approach 2. Lateral eyebrow approach 3. Upper buccal sulcus approach 4. Fixation at the ZF suture only 5. Fixation at the ZM suture only 6. Fixation at the ZF and ZM sutures 7. No treatment due to financial constraints 8. Antral packing 9. Observation 

Page 23: fraktur zygomaticomaxillary-complex

TERIMAKASIH