foto polos abdomen

8
FOTO POLOS ABDOMEN (BOF) I. PENDAHULUAN Pada keadaan penyakit yang berhubungan dengan, abdomen, pemeriksaan fisik saja tidak cukup dalam menunjang diagnose suatu penyakit, untuk memastikan dapat dilakukan pemeriksaan radiologis. Pada pemeriksaan radiologi untuk pemeriksaan abdomen dapat dillakukan dengan berbagai teknik pengmbilan foto, antara lain, USG,foto polos abdomen, tomografi komputerisasi, maupun dengan menggunakan media kontras, seperti, colon in loop, maupun IVP. Hal pemeriksaan radiologis abdomen yang paling mendasar dan paling mudah adalah teknik pemeriksaan foto polos abdomen (BOF). II. ISI Syarat foto BOF 1. Puasa paling baik 3 hari 2. Diet rendah serat 3. Minum obat urus-urus 4. Jangan terlalu banyak bicara untuk menghindari masuknya gas 5. Tidak merokok 6. Ekspirasi maksimum saat pengambilan foto semua syarat di atas dilkukan pada penderita yang mengalami akut abdomen, karena akut abdomen merupakan indikasi foto cito. Indikasi foto BOF 1. Obstruksi usus 2. Perforasi usus 1

Upload: bellagio-stube-giraffegotaz

Post on 31-Jul-2015

2.786 views

Category:

Documents


114 download

TRANSCRIPT

Page 1: Foto Polos Abdomen

FOTO POLOS ABDOMEN

(BOF)

I. PENDAHULUAN

Pada keadaan penyakit yang berhubungan dengan, abdomen, pemeriksaan fisik saja tidak cukup dalam menunjang diagnose suatu penyakit, untuk memastikan dapat dilakukan pemeriksaan radiologis.Pada pemeriksaan radiologi untuk pemeriksaan abdomen dapat dillakukan dengan berbagai teknik pengmbilan foto, antara lain, USG,foto polos abdomen, tomografi komputerisasi, maupun dengan menggunakan media kontras, seperti, colon in loop, maupun IVP.

Hal pemeriksaan radiologis abdomen yang paling mendasar dan paling mudah adalah teknik pemeriksaan foto polos abdomen (BOF).

II. ISI Syarat foto BOF

1. Puasa paling baik 3 hari2. Diet rendah serat3. Minum obat urus-urus4. Jangan terlalu banyak bicara untuk menghindari masuknya gas5. Tidak merokok6. Ekspirasi maksimum saat pengambilan foto

semua syarat di atas dilkukan pada penderita yang mengalami akut abdomen, karena akut abdomen merupakan indikasi foto cito.

Indikasi foto BOF1. Obstruksi usus2. Perforasi usus3. Nyeri renal atau bilier4. Benda asing baik yang tertelan, stelah trauma, atau IUD yang dislokasi5. Pada bayi yang baru lahir, muntah yang menetap, atau meconium yang

tidak keluar.

Posisi pemotretan BOF1. Tiduran terlentang, sinar dari arah vertical, proyeksi AP (mencakup

seluruh abdomen, termasuk pelvis dan diafragma)2. Duduk, setengah duduk atau berdiri kalau memungkinkan, sinar

horizontal, proyeksi AP (harus mencakup diafragma)3. Tiduran miring ke kiri (left lateral decubitus), sinar horizontal, proyeksi

AP1

Page 2: Foto Polos Abdomen

Yang dapat dinilai dari foto BOF1. Posisi telentang

a) Dinding abdomen yang penting lemak praperitoneal kanan dan kiri balik atau menghilang

b) Garis psoas kanan dan kiri baik (simetris) atau menghilang atau adanya benda asing

c) Kontur hepar, lien dank ke-2 ginjal membesar atau tidakd) Batu yang radiopak atau benda asing yangradiopake) Gambaran udara dalam ususf) Kesuraman karena adanya cairan di luar usus atau massa tumor

2. Posisi duduka) Gambaran udara, cairan dalam usus atau di luar usus misalnya pada

abses b) Gambaran udara bebas di bawah diafragmac) Gambaran cairan di rongga pelvis atau abdomen bawah

3. Posisi tiduran miring ke kiriHampir sama seperti posisi duduk hanya udara bebas letaknya antara hepar dan dinding abdomen atau antara dinding pelvis dan dinding abdomen

Pola pengamatan pada BOF1. Periksalah adanya gas dalam usus2. Perhatikan kontur hepar, lien dan ke-2 ren apakah ada pembesaran atau

tidak3. Carilah garis bentuk musculus psoas apakah simetris 4. Periksa apakah ada kalsifikasi atau tidak5. Perhatikan semua tulang, terutama vertebra lumbalis dan pelvis,

apakah ada perubahan densitas, apakah ada ligament, ataukah ada fraktur

6. Lihat diafragma pada foto berdiri, adakah udara bebas di bawah diafragma.

Dilatasi usus Membedakan antara dilatasi usus besar dan usus halus dapat sulit dilakukan, tergantung atas penampilan usus yang berdilatasi, posisi dan jumlah gedung usus serta adanya feses padat.Colon dapat dikenal oleh haustranya, biasanya terdapat dalam colon ascendant dan tranversum, tetapi mungkin tidak ada di distal flexura splenica. Bila jejunum berdilatasi dikenali valvula conniventes yang selalu lebih dekat satu sama lain penampilan yang dikenal sebagai setumpuk uang logam. Bias ditemuikan masalah dalam membedakan ileum bawah dari colon sigmoideum karena keduanya bias mempunyai bentuk yang halus. Jari-jari curvature

2

Page 3: Foto Polos Abdomen

gelung kadang membantu untuk membedakan lebih sempit lekungan lebih mungkin ia suatu gelung usus halus yang berdilatasi.Biasanya usus halus terletak di pusat abdomen dangan “bingkai” usus besar, tetapi colon sigmoid dan tranvesum sering sangat berlebihan dan bias juga terletak di pusat abdomen, terutama berdilatasi.Dilatasi usus terjadi dalam obstruksi mekanis , ileus paralitik, iskemia akut, dan penyakit peradangan usus.Diagnose banding radiologi pada beberapa penyakit di atas tergantung atas gelung yang berdilatasi.pola berikut dapat dikenal :

1. Obstruksi mekanis usus halus : usus halus dilatasi ususbesar normal atau berkurang.

2. Obstruksi usus besar: dilatasi proksimal colon, bias disertai usus halus jika valve ileo caecalis tak kompeten.

3. Ileus paralitikus generalisata usus besar dan usus halus akan berdilatasi. Sering dilatasi meluas menuruni colonsigmoid dan gas mungkin terdapat dalam rectum.

4. Peritonitis local : dilatasi gelung dekat proses peradangan yang bias terlihat, missal pada appendicitis dan pankratitis.

5. Pasien gatroenetritis memperlihatkan sejumlah pola, beberapa mempunyai film normal dan beberapa memperlihatkan kelebihan batas cairan tanpa dilatasio sedang lainnya menyerupai ileus paralitik dan lainnya menerupai obstruksi usus halus.

6. Infark usus halus menerupai obstruksi usus halus dan obstruksi usus besar.

7. Obstruksi gelung tertutup diagnose tergantung gelung yang dibicarakan mengandung udara. Jika ada missal pada volvulus caecum sigmoideum maka gelung yang berdilatasi tamoak terisi gas yang dalam bentuk khas. Jika gelung tertutup terisi cairan maka mungkin tidak terlihat, keadaan lazim pada hernia tersumbat.

8. Dilatasi toksik pada colon bila timbul pada pasien colitis ulcerative atau lebih jarang penyakit chron, usuis beswar terdistensi. Kebnyakan pasien dilatasi maksimum pada colon tranvesum jelas colon desenden bias lebih sempit dari normal. Haustra hilang atau sangat abnormal dan pulau mukosa membengkak diantara ulkus dapat dikenal sebagai bayangan polipoid. Jika colon tranversum berdiameter >6 cm pada pasien colitis maka dicurigai dilatasi toksik.

Gas di luar lumen ususGas di luar lumen usus bersifat abnormal

1. Gas dalam cavitas peritonealis hamper selalu karena perforasi traktus GIT atau setelah intervensi bedah pada abdomen. Jumlah gas bebas terbesar terlihat setelah perforasi colon dan jumlah terkecil dengan kebocoran usus halus.

3

Page 4: Foto Polos Abdomen

Udara bebas intra peritoneum merupakan gambaran normal stlh laparao tomi.Udara di bwah hemidiafragma kanan biasanya mudah dikenali pada film thorax atau abdomen berdiri sebagai kumpulan gas kurvilinear anatara garis diafragma dan opasitas hati.gas bebas di bawah hemidiafragma kiri lebih sulit dikenali karena tumpang tindih bayangan gan lambung dan flexura splenica colis.

2. Gas dalam suatu absesgas dalam suatu abses : gambaran bervariasi pada otot polos. Bias membentuk gelembung kecil atau kumpulan udara lebih besar, yang keduanya dapat dikelirukan dengan gas di dalam usus. Batas cairan dalam abses mungkin dapat terlihat pada film dengan sinar horizontal.

3. Gas dalam dinding usus banyak gelembung gas sferis atau oval terlihat dalam dinding usus besar atau halus pada orang dewasa pada keadaan benigna yang dikenal sebagai pneumotosis sistoides intestinal

Ascitesa) Sejumlah kecil tak dapat dideteksi pada film polos.b) Jumlah lebih besar memisahkan gelung usussatu sama lain serta

menggeser colon ascendens dan descendes dari lajur lemak yang menunjukkan posisi peritoneum sepanjang dinding lateral abdomen.

c) Mudah dikenali pada USG atau tomografi dikomputerisasi.

Kalsifikasi abdomenYang terpenting adalah :

a) Menentukan lokasi kalsifikasib) Pola tau bentuk kalsifikasi akan membantu diagnoisis ke hanya satu

atau dua pilihan

Kalsifikasi dalam abdomen mungkin :

1. Flebolit vena pelvis2. Kalsifikasi vascular. Sering terdapat dalam dinding aneurisma aorta

abdominalis 3. Fibroid uterus mengadung banyak kalsifikasi berbatas jelas

berbentuk tak teratur4. Massa ovarium maligna, biasanya yang terlihat kalsifikasi adalah

kista dermoid5. Kalsifikasi glandula adrenalis, timbul setelah perdarahan adrenalis,

setelah TBC dan kadang-kadang pada tumor adrenalis.6. Kalsifikasi hati terjadi pada hepatoma7. Kalsifikasi limpa8. Kalsifikasi pancreas

4

Page 5: Foto Polos Abdomen

9. Fekalit mungkin terlihat dalam divertikula colli atau dalam apendik. Fekalit apendik penting karena merupakan indikasi kuat appendicitis akut.

10. Kalsifikasi jaringan lunak11. Kalsifikasi traktus urinarius

Foto polos hati dan limpa Hepatomegali

Pemeriksaan radiologi hanya konfirmasi karena mudah diditeksi dengan palpasiTanda pembesaran liver :Lobus kiri :

a) Diaframa kiri terdesak ke atas b) Lambung trdesak ke belakang kanan c) Flexura splenica colon terdesak ke bawahd) Ren kiri terdesak ke bawah

Lobus kanan:a) Diafragma kanan terdorong ke atasb) Flexura hepaticadan colon tranvesum terdorong ke bawahc) Ren kanan terdesak ke bawahd) Gaster terdesak ke kiri dengan curvature minor melengkunge) Batas liver melewati crista illiaca

Lobus kiri dan kanan : gabungan dari pembesaran di atas

Splenomegali Karena pembesaran limpa :

a) Ujungnya menjadi terlihat di kuadran kiri atas di bawah iga bawah

b) Kemudian mungkin mengisi sisi kiri abdomen dan bahkan meluas melintasi garis trengah ke kuadran kanan bawah

c) Fleksura splenica coli dan ginjal tergeser ke bawah serta lambung tergeser ke kanan.

5

Page 6: Foto Polos Abdomen

Daftar Pustaka

1. Palmer P.E. S, dkk. Petunjuk Membaca Foto Untuk Dokter Umum. Cetakan IV. Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta, 1990.

2. Armstrong Peter / Wastie Martin L. Pembuatan Gambar Diagnostik. Edisi ke-2. Penerbit Buku Kedokteran EGC.

6