format spo mba epi

8
RSUD Dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO WONOGIRI Nomor Dokumen ……/POKJA/BULAN/ TAHUN Nomor Revisi ……/R/Pokja/ Bulan/Tahun Halaman SPO Tanggal Terbit Tgl, Bulan, Tahun DIREKTUR RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO KABUPATEN WONOGIRI dr. SETYARINI, MKes. NIP. 19650601 199003 2 005 PENGERTIAN Hiperkalsemia adalah kadar kalsium total dalam serum > 11,0 mg/dl atau kadar ion kalsium serum > 5,0 mg/dl pada bayi yang disertai gejala hipotoni, ensefalopati, hipertensi, distres pernapasan, nafsu makan menurun atau muntah TUJUAN Menurunkan kadar kalsium sampai normal KEBIJAKAN Menangani kasus hiperkalsemia pada neonatus secara holistik dan dikerjakan oleh petugas yang terlatih berdasarkan ilmu kedokteran berbasis bukti PROSEDUR Persiapan alat/obat 1. Kapas, alkohol 70% 2. Syring 20 cc/set infus 3. Salin normal Pelaksanaan: 1. Siapkan set infus diisi dengan larutan salin normal 2. Sterilkan kulit diatas vena akan diinjeksi 3. Tusukan jarum set infus sampai masuk vena; kontrol darah keluar dari vena masuk ke pangkal jarum

Upload: bunga-dewanggi

Post on 12-Apr-2016

215 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

kedokteran

TRANSCRIPT

Page 1: Format Spo Mba Epi

RSUD Dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO

WONOGIRI

Nomor Dokumen

……/POKJA/BULAN/TAHUN

Nomor Revisi

……/R/Pokja/Bulan/Tahun

Halaman

SPOTanggal Terbit

Tgl, Bulan, Tahun

DIREKTUR RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO KABUPATEN WONOGIRI

dr. SETYARINI, MKes.NIP. 19650601 199003 2 005

PENGERTIANHiperkalsemia adalah kadar kalsium total dalam serum > 11,0 mg/dl atau kadar ion kalsium serum > 5,0 mg/dl pada bayi yang disertai gejala hipotoni, ensefalopati, hipertensi, distres pernapasan, nafsu makan menurun atau muntah

TUJUAN Menurunkan kadar kalsium sampai normal

KEBIJAKAN Menangani kasus hiperkalsemia pada neonatus secara holistik dan dikerjakan oleh petugas yang terlatih berdasarkan ilmu kedokteran berbasis bukti

PROSEDUR

Persiapan alat/obat1. Kapas, alkohol 70%2. Syring 20 cc/set infus3. Salin normal

Pelaksanaan:1. Siapkan set infus diisi dengan larutan salin normal2. Sterilkan kulit diatas vena akan diinjeksi3. Tusukan jarum set infus sampai masuk vena; kontrol darah keluar dari

vena masuk ke pangkal jarum4. Dosis normal salin I.V 10-20 cc/kgBB dalam 15-30 menit5. Glukokortikoid i.m/i.v/oral6. Tutup bekas tusukan dengan kapas, diplester

UNIT TERKAIT SMF AnakInstalasi Maternal Perinatal

PENGERTIAN Ikterus neonatorum adalah kolorisasi kulit atau organ lain akibat penumpukan

Page 2: Format Spo Mba Epi

RSUD Dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO

WONOGIRI

Nomor Dokumen

……/POKJA/BULAN/TAHUN

Nomor Revisi

……/R/Pokja/Bulan/Tahun

Halaman

SPOTanggal Terbit

Tgl, Bulan, Tahun

DIREKTUR RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO KABUPATEN WONOGIRI

dr. SETYARINI, MKes.NIP. 19650601 199003 2 005

bilirubin. Keadaan ini disebabkan oleh produksi bilirubin yang berlebih, ekskresi berkurang atau campuran antara keduanya

TUJUAN Mengatasi ikterus neonatorum pada neonatus menurut penyebabnya dengan segera

KEBIJAKAN Menangani semua kasus ikterus pada neonatus menurut penyebabnya dan dilakukan berdasarkan ilmu kedokteran berbasis bukti

PROSEDUR Manajemen awal1. Mulai dengan terapi sinar2. Ambil sampel darah bayi untuk pemeriksaan kadar bilirubin

2.1 Tentukan apakah bayi memiliki salah satu faktor (lahir < 2500 gram atau umur kehamilan <37 minggu, hemolisis atau sepsis)

2.2 Bila kadar bilirubin serum dibawah kadar yang memerlukan terapi sinar, (lihat tabel indikasi terapi sinar) hentikan terapi sinar

2.3 Bila kadar bilirubin serum sesuai atau diatas kadar yang memerlukan terapi sinar, lanjutkan terapi sinar

3. Bila ada riwayat ikterus hemolisis, atau inkompatibilitas hemoglobin, faktor Rh atau golongan darah ABO pada kelahiran sebelumnya:3.1 Ambil sampel darah bayi dan ibu dan periksa kadar hemoglobin,

golongan darah bayi atau test Coombs3.2 Bila faktor Rh dan golongan darah ABO bukan merupakan penyebab

dari hemolisis, atau bila ada riwayat keluarga defisiensi G6PD, lakukan pemeriksaan G6PD

4. Bila hasil pemeriksaan kadar bilirubin dan test lain telah diperoleh, tentukan diagnosis yang memungkinan (tabel diagnosis banding)

Manajemen ikterus hemolitik1. Bila kadar bilirubin serum masuk indikasi dilakukan fototerapi, lakukan

fototerapi (lihat Protap Fototerapi)2. Bila kadar bilirubin serum masuk indikasi dilakukan transfusi tukar, lakukan

transfusi tukar (lihat Protap Transfusi Tukar)3. Nasehati ibu:

3.1 Bila penyebab ikterus adalah inkompatibilitas faktor Rh, yakinkan ibu sudah mendapatkan konseling tentang kehamilan berikutnya

3.2 Bila bayi dengan defisiensi G6PD, beri nasehat pada ibu tentang hal-hal yang harus dihindari untuk mencegah krisis hemolisis pada bayi (contoh: antimalaria, obat golongan Sulfa, aspirin dan lain-lain)

Page 3: Format Spo Mba Epi

RSUD Dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO

WONOGIRI

Nomor Dokumen

……/POKJA/BULAN/TAHUN

Nomor Revisi

……/R/Pokja/Bulan/Tahun

Halaman

SPOTanggal Terbit

Tgl, Bulan, Tahun

DIREKTUR RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO KABUPATEN WONOGIRI

dr. SETYARINI, MKes.NIP. 19650601 199003 2 005

4. Bila Hb<12g/dl (Ht<36%) beri trasfusi darah5. Setelah terapi sinar dihentikan:

5.1 Pantau bayi selama 24 jam dan ulangi pemeriksaan kadar bilirubin, bila memungkinkan, atau perkirakan ikterus dengan menggunakan perkiraan klinik

5.2 Bila ikterus telah sampai pada kadar untuk dilakukan terapi sinar, ulangi kembali terapi sinar dalam waktu yang sama seperti sebelumnya

5.3 Ulangi langkah ini setiap kali terapi sinar dihentikan sampai dapat dipastikan atau diperkirakan kadar bilirubin di bawah kadar untuk dibutuhkan terapi sinar

6. Bila bayi ikterus berlangsung dalam 2 minggu atau lebih dan air seni bayi berwarna gelap atau feses berwarna terang/pucat, lakukan terapi untuk Prolonged Jaudice

7. Tindak lanjuti setelah bayi dipulangkan dari rumah sakit dengan mengukur Hb setiap minggu selama 4 minggu. Bila Hb<10 g/dl (Ht<30%) beri trasfusi darah (lihat Protap Transfusi Darah)

Manajemen Ikterus pada prematuritas1. Bila kadar bilirubin serum berada dalam kadar untuk dilakukan terapi sinar,

lanjutkan terapi sinar2. Begitu terapi sinar dihentikan bila bayi berusia kurang dari 3 hari, pantau

ikterus untuk 24 jam berikutnya3. Bila ikterus berlangsung dalam 2 minggu atau lebih dan dan air seni bayi

berwarna gelap atau feses berwarna terang/pucat, lakukan terapi untuk Prolonged Jaudice

Manajemen Ikterus Berkepanjangan (Prolonged Jaudice)1. Bila ikterus yang terlihat menetap setelah 2 minggu pada bayi cukup bulan

atau 3 minggu pada bayi prematur:1.1 Hentikan terapi sinar1.2 Bila feses bayi berwarna pucat atau kencing berwarna kuning gelap,

lakukan penanganan untuk Kholestasis2. Bila ibu dengan tes Sifilis (+), berikan terapi pada bayi untuk Sifilis

KongenitalManajemen Kern-Ikterus (Ensefalopati-bilirubin)1. Bila kapan saja terjadi kejang, kelola kejang2. Lanjutkan terapi sinar sampai kadar bilirubin serum di bawah kadar untuk

dilakukan terapi sinar

Page 4: Format Spo Mba Epi

RSUD Dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO

WONOGIRI

Nomor Dokumen

……/POKJA/BULAN/TAHUN

Nomor Revisi

……/R/Pokja/Bulan/Tahun

Halaman

SPOTanggal Terbit

Tgl, Bulan, Tahun

DIREKTUR RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO KABUPATEN WONOGIRI

dr. SETYARINI, MKes.NIP. 19650601 199003 2 005

3. Diskusikan dengan keluarga tentang kondisi:3.1 Terangkan mengenai kemungkinan dilakukan transfusi tukar dan

prognosis bayi3.2 Ijinkan keluarga untuk memutuskan bayi dilakukan transfusi tukar bila

diperlukan3.3 Berikan konseling kepada keluarga tentang gambaran kemungkinan

terjadi kecatatan menetap dan berikan dukungan emosional 3.4 Rencanakan tindak lanjut untuk jangka panjang karena risiko masalah

perkembangan bayi

UNIT TERKAIT SMF Ilmu Kesehatan AnakInstalasi Maternal Perinatal