formalin

31
Laporan Praktikum Penanganan Hasil Perikanan 2014 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Sitopan (2012), formalin merupakan salah satu pengawet non pangan yang sekarang banyak digunakan untuk mengawetkan makanan. Formalin adalah nama dagang dari campuran formaldehid, metanol dan air. Formalin yang beredar di pasaran mempunyai kadar formaldehid yang bervariasi, antara 20% – 40%. Formalin mempunyai fungsi sebagai antibacterial agent dapat memperlambat aktivitas bakteri dalam makanan yang mengandung banyak protein, maka formalin bereaksi dengan protein dalam makanan dan membuat makanan menjadi awet. Tapi ketika masuk kedalam tubuh manusia, maka ia bersifat mutagenik dan karsiogenik yang dapat memicu tumbuhnya sel kanker dan cacatnya gen pada tubuh (Singgih,2013). Pemakaian formalin dalam makanan dapat menyebabkan timbulnya efek akut dan kronik yang dapat menyerang saluran pernapasan, pencernaant, sakit kepala, hipotensi (tekanan darah tinggi), kejang, tidak sadar hingga koma. Selain itu, juga dapat terjadi kerusakan hati, jantung, otak, limpa, pankreas, sistem susunan syaraf, pusat dan ginjal. Efek Materi Uji Kualitatif Formalin 62

Upload: pitanopita

Post on 26-Dec-2015

189 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

formalin

TRANSCRIPT

Page 1: formalin

Laporan Praktikum Penanganan Hasil Perikanan 2014

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Menurut Sitopan (2012), formalin merupakan salah satu pengawet non

pangan yang sekarang banyak digunakan untuk mengawetkan makanan.

Formalin adalah nama dagang dari campuran formaldehid, metanol dan air.

Formalin yang beredar di pasaran mempunyai kadar formaldehid yang bervariasi,

antara 20% – 40%.

Formalin mempunyai fungsi sebagai antibacterial agent dapat

memperlambat aktivitas bakteri dalam makanan yang mengandung banyak

protein, maka formalin bereaksi dengan protein dalam makanan dan membuat

makanan menjadi awet. Tapi ketika masuk kedalam tubuh manusia, maka ia

bersifat mutagenik dan karsiogenik yang dapat memicu tumbuhnya sel kanker

dan cacatnya gen pada tubuh (Singgih,2013).

Pemakaian formalin dalam makanan dapat menyebabkan timbulnya efek

akut dan kronik yang dapat menyerang saluran pernapasan, pencernaant, sakit

kepala, hipotensi (tekanan darah tinggi), kejang, tidak sadar hingga koma. Selain

itu, juga dapat terjadi kerusakan hati, jantung, otak, limpa, pankreas, sistem

susunan syaraf, pusat dan ginjal. Efek kronik berupa timbul iritasi pada saluran

pernafasan, muntah-muntah dan kepala pusing, rasa terbakar pada tenggorokan,

penurunan suhu badan dan rasa gatal di dada. Bila formalin dikonsumsi secara

menahun dapat menyebakan kanker (Sitiopan,2012).

Materi Uji Kualitatif Formalin 62

Page 2: formalin

Laporan Praktikum Penanganan Hasil Perikanan 2014

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dari praktikum Penanganan Hasil Perikanan materi Uji Kualitatif

formalin adalah agar praktikan mengetahui cara uji kualitatif formalin terhadap

ikan segar dan beberapa produk perikanan.

Tujuan dari praktikum Penanganan Hasil Perikanan materi Uji Kualitatif

Formalin agar praktikan dapat melakukan Uji Kualitatif Formalin pada ikan segar

dan beberapap produk perikanan.

1.3. Waktu dan Tempat

Praktikum Penanganan Hasil Perikanan materi Uji Kualitatif Formalin

dilaksanakan pada hari hari Selasa tanggal 21 Oktboer 2014 oleh kelompok 18

dan hari Jum’at tanggal 24 Oktober 2014 oleh kelompok 22 pada pukul 7.30-

selesai di Laboratorium THP Gedung C lantai 1 Fakultas Perikanan dan Ilmu

Kelautan Universitas Brawijaya Malang

2. METODELOGI

Materi Uji Kualitatif Formalin 63

Page 3: formalin

Laporan Praktikum Penanganan Hasil Perikanan 2014

2.1. Alat dan Fungsi

Alat yang digunakan pada praktikum Penanganan Hasil Perikanan materi

Uji Kualitatif Formalin adalah :

Tabung reaksi : Sebagai wadah sampel yang diuji formalin.

Botol kaca : Sebagai wadah larutan test kid.

Talenan : Sebagai alas saat memotong daging ikan.

Pipet tetes 1 ml : Untuk mengambil larutan dalam skala kecil.

Timbangan digital : Untuk menimbang sampel dengan ketelitian 10-2

gram.

Mortar dan alu : Untuk menghaluskan bahan yang berupa padatan.

Pisau : Untuk memotong daging ikan.

Nampan : Sebagai tempat alat dan bahan.

Spatula : Untuk menghomogenkan larutan yang di uji.

Whasing bottle : Sebagai tempat aquadest.

Rak tabung reaksi : Sebagai tempat tabung reaksi.

Kamera : untuk mendokumentasikan hasil praktikum.

Stopwatch : Untuk menghitung waktu yang dibutuhkan saat

pengamatan perubahan warna pada uji formalin.

Tabung reaksi : Sebagai wadah sampel yang diuji formalin.

Botol kaca : Sebagai wadah larutan test kid.

Talenan : Sebagai alas saat memotong daging ikan.

Pipet tetes 1 ml : Untuk mengambil larutan dalam skala kecil.

Timbangan digital : Untuk menimbang sampel dengan ketelitian 10-2

gram.

Mortar dan alu : Untuk menghaluskan bahan yang berupa padatan.

Pisau : Untuk memotong daging ikan.

Materi Uji Kualitatif Formalin 64

Page 4: formalin

Sampel

Ditimbang sebanyak 1 gram

Dihaluskan

Laporan Praktikum Penanganan Hasil Perikanan 2014

Nampan : Sebagai tempat alat dan bahan.

Spatula : Untuk menghomogenkan larutan yang di uji.

Whasing bottle : Sebagai tempat aquadest.

Rak tabung reaksi : Sebagai tempat tabung reaksi.

Kamera : Untuk mendokumentasikan hasil praktikum.

Stopwatch : Untuk menghitung waktu yang dibutuhkan saat

pengamatan perubahan warna pada uji formalin.

2.2. Bahan dan Fungsi

Bahan yang digunakan pada praktikum Penanganan Hasil Perikanan

materi Uji Kualitatif Formalin adalah :

Tissue : Untuk mengeringkan alat-alat yang sudah

digunakan.

Air : Untuk mencuci peralatan.

Test kit : Sebagai indikator adanya formalin.

Ikan survei pasar : Sebagai sampel yang akan diuji formalin.

Produk perikanan (scallop, nugget ikan, tempura ikan, kekian, bola ikan,

otak-otak ikan dan bola cumi)

: Sebagai sampel yang akan di uji formalin.

Aquadest : Sebagai pelarut bahan yang diuji.

Plastik clip : Sebagai wadah produk perikanan.

Plastik PP : Sebagai wadah produk hasil perikanan.

Kertas label : Sebagai penanda dari beberapa sampel yang

akan diuji formalinnya.

2.3. Skema Kerja

Materi Uji Kualitatif Formalin 65

Page 5: formalin

Laporan Praktikum Penanganan Hasil Perikanan 2014

Keterangan:

+ : berwarna ungu hingga kebiruan

- : berwarna merah muda

Gambar 3. Skema kerja Uji Kualitatif Formalin

3. PEMBAHASAN

3.1. Data Hasil Pengamatan

Materi Uji Kualitatif Formalin 66

Page 6: formalin

Laporan Praktikum Penanganan Hasil Perikanan 2014

Pada praktikum Penanganan Hasil Perikanan materi Uji Kualitatif Formalin

didapatkan hail sebagai berikut:

3.1.1.Data Hasil Pengamatan Uji Formalin pada Produk Hasil Perikanan

Pada praktikum Penanganan Hasil Perikanan materi Uji Kualitatif Formalin

pada produk hasil perikanan oleh seluruh praktikan didapatkan hasil sebagai

berikut :

Tabel 18. Data uji kualitatif formalin produk hasil perikanan

3.1.2.Data Pengamatan Uji Formalin Ikan Segar

Pada praktikum Penanganan Hasil Perikanan materi Uji Kualitatif Formalin

pada ikan segar oleh seluruh kelompok praktikan didapatkan hasil sebagai

berikut:

Tabel 19. Data uji formalin ikan segar

Materi Uji Kualitatif Formalin 67

Nama Produk Jumlah Hasil %positif Negatif positif Negatif

Scallop 9 4 5 44.4 55.6Kaki naga 7 2 5 28.57 71.43

Nugget udang 7 6 1 85.71 14.29Bola salmon 8 2 6 25 75

Tempura 9 4 5 44.4 56.6Bola cumi 4 1 3 25 75

Kekian 4 3 1 75 25Otak-otak ikan 8 4 4 50 50

Page 7: formalin

Laporan Praktikum Penanganan Hasil Perikanan 2014

3.2. Analisa Prosedur

Pada praktikum Penanganan Hasil Perikanan materi Uji Kualitatif Formalin,

langkat selanjutnya setelah menyiapkan alat dan bahan adalah memotong ikan

yang didapat dari survey pasar dan mengambil dagingnya menggunakan pisau.

Daging tersebut kemudian dihaluskan menggunakan mortar dan alu. Daging

dihaluskan dengan tujuan untuk memperluas luas permukaan sampel. Daging

kemudian ditimbang sebanyak 1 gram menggunakan timbangan digital sebagai

bahan yang akan diuji. 1 gram daging tersebut lalu dimasukkan ke dalam tabung

reaksi dan ditambahkan aquades sebanyak 10 ml. Setelah itu ditambahkan 3

tetes tes kid sebagai indikator perubahan warna ada tidaknya formalin. Tabung

reaksi tersebut kemudian dipilin selama 10 menit agar lebih homogen kemudian

diamati perubahan warna yang terjadi pada larutan tersebut.

Materi Uji Kualitatif Formalin 68

Kelompok Sampel Hasil1 Ikan tongkol +2 Ikan belanak -3 Ikan patin -4 Ikan bandeng -5 Ikan bandeng -6 Udang vannamei -7 Ikan teri nasi +8 Ikan tongkol -9 Ikan belanak -

10 Ikan patin -11 Ikan tuna +12 Ikan bandeng -13 Udang vannamei -14 Ikan teri nasi +15 Ikan tongkol -16 Ikan belanak -17 Ikan patin -18 Ikan tuna -19 Ikan bandeng -20 Udang vannamei -21 Ikan teri nasi +22 Ikan tongkol -23 Ikan belanak -24 Ikan patin -25 Ikan bandeng -26 Ikan bandeng -27 Udang vannamei -28 Ikan teri nasi +

Page 8: formalin

Laporan Praktikum Penanganan Hasil Perikanan 2014

Pada kelompok 1 menggunakan sampel ikan tongkol. Kelompok 2

menggunakan sampel ikan belanak. Kelompok 3 menggunakan sampel ikan

patin. Kelompok 4 menggunakan sampel ikan bandeng. Kelompok 5

menggunakan sampel ikan bandeng. Kelompok 6 menggunakan sampel udang

vannamei. Kelompok 7 menggunakan sampel ikan teri nasi. Kelompok 8

menggunakan sampel ikan tongkol. Kelompok 9 menggunakan sampel ikan

belanak. Kelompok 10 menggunakan sampel ikan patin. Kelompok 11

menggunakan sampel ikan tuna. Kelompok 12 menggunakan sampel ikan

bandeng. Kelompok 13 menggunakan sampel udang vannamei. Kelompok 14

menggunakan sampel ikan teri nasi. Kelompok 15 menggunakan sampel ikan

tongkol. Kelompok 16 menggunakan sampel ikan belanak. Kelompok 17

menggunakan sampel ikan patin. Kelompok 18 menggunakan sampel ikan tuna.

Kelompok 19 menggunakan sampel ikan bandeng. Kelompok 20 menggunakan

sampel udang vannamei. Kelompok 21 menggunakan sampel ikan teri nasi.

Kelompok 22 menggunakan sampel ikan tongkol. Kelompok 23 menggunakan

sampel ikan belanak. Kelompok 24 menggunakan sampel ikan patin. Kelompok

25 menggunakan sampel ikan bandeng. Kelompok 26 menggunakan sampel

ikan bandeng. Kelompok 27 menggunakan sampel udang vannamei. Kelompok

28 menggunakan sampel ikan teri nasi.

Kemudian untuk pengujian kualitatif formalin pada produk hasil perikanan

menggunakan sampel scallop, nugget ikan, tempura ikan, kekian, bola ikan, otak-

otak ikan dan bola cumi. Masing-masing produk hasil perikanan kemudian

dihaluskan menggunakan mortar dan alu. Sampel dihaluskan dengan tujuan

untuk memperluas luas permukaan sampel. Sampel kemudian ditimbang

sebanyak 1 gram menggunakan timbangan digital sebagai bahan yang akan

diuji. 1 gram sampel tersebut lalu dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan

ditambahkan aquades sebanyak 10 ml. Setelah itu ditambahkan 3 tetes tes kid

Materi Uji Kualitatif Formalin 69

Page 9: formalin

Laporan Praktikum Penanganan Hasil Perikanan 2014

sebagai indikator perubahan warna ada tidaknya formalin. Tabung reaksi

tersebut kemudian dipilin selama 10 menit agar lebih homogen kemudian diamati

perubahan warna yang terjadi pada larutan tersebut.

Menurut Singgih (2013), beberapa metode analisa kimia yang sudah ada,

untuk penetapan kandungan formalin, borak, dan zat pewarna berbahaya salah

satunya dapat dilakukan dengan metode spot test. Yaitu metode analisa kimia

dengan menggunakan reagent kit (kit tester). Metode ini mempunyai

keistimewaan antara lain cepat, murah, pasti dan tidak memerlukan peralatan

yang rumit dan dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun. Prinsip kerjanya

adalah dengan menambahkan cairan (reagent) pada bahan makanan yang

diduga menggunakan bahan yang diselidiki, dengan hasil akhir terjadinya

perubahan warna khas. FMR (formalin main reagent) merupakan salah satu jenis

kit tester kandungan formalin

Analisis formalin secara kualitatif dilakukan dengan menimbang sampel

ikan asin sebanyak 10 gram kemu- dian dicincang (blender), ditambahkan air

panas sebanyak 20 mL dan dibiarkan di- ngin. Setelah itu diambil sampel

(extract) sebanyak 5 mL dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang

selanjutnya ditambahk-an larutan titer antilin sebanyak empat tetes pada sambil

dihomogenkan. Pengamat- an dilakukan dengan melihat perubahan warna pada

ekstrak sampel. Produk ikan asin yang mengandung formalin akan berubah

warnanya dari bening menjadi merah muda hingga ungu. Semakin ungu kadar

formalin semakin tinggi (Ali et al.,2014).

3.3. Analisa Hasil

Pada praktikum Penanganan Hasil Perikanan materi Uji Kualitatif Formalin

didapatkan hasil:

3.3.1.Analisa Uji Formalin Produk Hasil Perikanan

Materi Uji Kualitatif Formalin 70

Page 10: formalin

Laporan Praktikum Penanganan Hasil Perikanan 2014

Pada praktikum Penanganan Hasil Perikanan materi Uji Kualitatif Formalin

dengan sampel produk perikanan meliputi scallop, nugget ikan, tempura ikan,

kekian, bola ikan, otak-otak ikan dan bola cumi didapatkan hasil sebagai berikut:

Untuk produk scallop jumlah sampelnya 9. 4 sampel, larutannya

menghasilkan warna ungu setelah ditetesi test kit yang berarti positif (+)

mengandung formalin. Sedangkan 5 sampel, larutannya menghasilkan warna

merah muda setelah ditetesi test kit yang berarti negatif (-) mengandung

formalin. Dengan presentase positif 44,4% dan negatif 55,6%.

Untuk produk kaki naga jumlah sampelnya 7. 2 sampel, larutannya

menghasilkan warna ungu setelah ditetesi test kit yang berarti positif (+)

mengandung formalin. Sedangkan 5 sampel, larutannya menghasilkan warna

merah muda setelah ditetesi test kit yang berarti negatif (-) mengandung

formalin. Dengan presentase positif 28,57% dan negatif 71,43%.

Untuk produk nugget udang jumlah sampelnya 7. 6 sampel, larutannya

menghasilkan warna ungu setelah ditetesi test kit yang berarti positif (+)

mengandung formalin. Sedangkan 1 sampel, larutannya menghasilkan warna

merah muda setelah ditetesi test kit yang berarti negatif (-) mengandung formalin.

Dengan presentase positif 85,71% dan negatif 14,29%.

Untuk produk bola salmon jumlah sampelnya 8. 2 sampel, larutannya

menghasilkan warna ungu setelah ditetesi test kit yang berarti positif (+)

mengandung formalin. Sedangkan 6 sampel, larutannya menghasilkan warna

merah muda setelah ditetesi test kit yang berarti negatif (-) mengandung formalin.

Dengan presentase positif 25% dan negatif 75%.

Untuk produk tempura jumlah sampelnya 9. 4 sampel, larutannya

menghasilkan warna ungu setelah ditetesi test kit yang berarti positif (+)

mengandung formalin. Sedangkan 5 sampel menghasilkan warna merah muda

Materi Uji Kualitatif Formalin 71

Page 11: formalin

Laporan Praktikum Penanganan Hasil Perikanan 2014

setelah ditetesi test kit yang berarti negatif (-) mengandung formalin. Dengan

presentase positif 44,4% dan negatif 55,6%.

Untuk produk bola cumi jumlah sampelnya 4. 1 sampel, larutannya

menghasilkan warna ungu setelah ditetesi test kit yang berarti positif (+)

mengandung formalin. Sedangkan 3 sampel, larutannya menghasilkan warna

merah muda setelah ditetesi test kit yang berarti negatif (-) mengandung

formalin. Dengan presentase positif 25% dan negatif 75%.

Untuk produk kekian jumlah sampelnya 4. 3 sampel, larutannya

menghasilkan warna ungu setelah ditetesi test kit yang berarti positif (+)

mengandung formalin. Sedangkan 1 sampel, larutannya menghasilkan warna

merah muda setelah ditetesi test kit yang berarti negatif (-) mengandung

formalin. Dengan presentase positif 75% dan negatif 25%.

Untuk produk otak-otak ikan jumlah sampelnya 8. 4 sampel, larutannya

menghasilkan warna ungu setelah ditetesi test kit yang berarti positif (+)

mengandung formalin. Sedangkan 4 sampel, larutannya menghasilkan warna

merah muda setelah ditetesi test kit yang berarti negatif (-) mengandung

formalin. Dengan presentase positif 50% dan negatif 50%.

Dari hasil analisa di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa produk hasil

perikanan yang rentan penggunaan formalin yaitu nugget udang dengan

presentase 85,7%. Hal tersebut disebabkan karena produk perikanan yaitu

nugget udang merupakan makanan yang mudah rusak sehingga perlu adanya

bahan tambahan agar makanan tersebut tetap awet.

Sedangkan produk hasil perikanan yang presentase penggunaan

formalinnya cenderung sedikit adalah bola cumi dengan presentase 75%. Hal

tersebut disebabkan karena konsumen tidak terlalu menyukai produk bola cumi.

Pada mekanisme pengujian formalin berwarna ungu bila positif

dikarenakan pada test kit ada kromatoform yang apabila berikatan dengan asam

Materi Uji Kualitatif Formalin 72

Page 12: formalin

Laporan Praktikum Penanganan Hasil Perikanan 2014

format yang terbentuk dari reaksi protein dan gugus karboksilat yang ada pada

formalin akan menghasilkan warna ungu. Sedangkan apabila tidak mengandung

formalin akan berwarna merah muda.

Nugget, bakso, sosis dan mie merupakan jajanan yang banyak dijual oleh

pedagang makanan di sekolah-sekolah. Bahan utamanya adalah campuran

tepung terigu dan sedikit daging sebagai perasa. Makanan tersebut mudah rusak

sehingga perlu adanya bahan tambahan agar makanan tersebut bisa awet tahan

lama (Karyantina et al.,2011).

Penggunaan formalin sebagai pengawet makanan semakin marak

dilakukan oleh para pelaku bisnis yang tidak bertanggung jawab. Udang

merupakan salah satu produk perikanan yang memilliki sifat mudah busuk (highly

perishable), maka penanganan yang baik mutlak diperlukan agar mutu udang

tetap segar pada saat dikonsumsi. Udang merupakan salah satu bahan makanan

yang rentan menjadi sasaran pengawetan dengan formalin (Jannah et al., 2014).

3.3.2.Analisa Penggunaan Formalin terhadap Ikan Segar

Pada praktikum Penanganan Hasil Perikanan materi Uji Kualitatif Formalin

dengan sampel ikan segar yang didapat dari survey pasar dari beberapa pasar di

kota Malang didapatkan hasil sebagai berikut:

Untuk sampel ikan tongkol digunakan oleh kelompok 1, 8, 15, dan 22. Pada

kelompok 1, pada larutan terbentuk warna ungu setelah ditetesi test kit. Hal ini

menunjukkan bahwa ikan tongkol pada kelompok 1 mengandung formalin.

Sedangkan pada kelompok 8, 15, dan 22 larutan terbentuk warna merah muda

setelah ditetesi test kit. Hal ini menunjukkan bahwa ikan tongkol pada kelompok

8, 15, dan 22 tidak mengandung formalin.

Untuk sampel ikan belanak digunakan oleh kelompok 2, 9, 16, dan 23.

Pada seluruh kelompok yang menggunakan ikan belanak sebagai sampel,

Materi Uji Kualitatif Formalin 73

Page 13: formalin

Laporan Praktikum Penanganan Hasil Perikanan 2014

larutan membentuk warna merah muda setelah ditetesi test kit. Hal ini

menunjukkan bahwa ikan belanak pada kelompok 2, 9, 16, dan 23 tidak

mengandung formalin.

Untuk sampel ikan patin digunakan oleh kelompok 3, 10, 17, dan 24. Pada

seluruh kelompok yang menggunakan ikan belanak sebagai sampel, larutan

membentuk warna merah muda setelah ditetesi test kit. Hal ini menunjukkan

bahwa ikan patin pada kelompok 3, 10, 17, dan 24 tidak mengandung formalin.

Untuk sampel ikan bandeng digunakan oleh kelompok 4, 5, 12, 19, 25, dan

26. Pada seluruh kelompok yang menggunakan ikan belanak sebagai sampel,

larutan membentuk warna merah muda setelah ditetesi test kit. Hal ini

menunjukkan bahwa ikan bandeng pada kelompok 4, 5, 12, 19, 25, dan 26 tidak

mengandung formalin.

Untuk sampel udang Vannamei digunakan oleh kelompok 6, 13, 20, dan

27. Pada seluruh kelompok yang menggunakan ikan belanak sebagai sampel,

larutan membentuk warna merah muda setelah ditetesi test kit. Hal ini

menunjukkan bahwa udang Vannamei pada kelompok 6, 13, 20, dan 27 tidak

mengandung formalin.

Untuk sampel ikan teri nasi digunakan oleh kelompok 7, 14, 21, dan 28.

Pada seluruh kelompok yang menggunakan ikan teri nasi sebagai sampel,

larutan membentuk warna ungu setelah ditetesi test kit. Hal ini menunjukkan

bahwa ikan teri nasi pada kelompok 7, 14, 21, dan 28 mengandung formalin.

Untuk sampel ikan tuna digunakan oleh kelompok 11 dan 18. Pada

kelompok 11, pada larutan terbentuk warna ungu setelah ditetesi test kit. Hal ini

menunjukkan bahwa ikan tongkol pada kelompok 11 mengandung formalin.

Sedangkan pada kelompok 18 larutan terbentuk warna merah muda setelah

ditetesi test kit. Hal ini menunjukkan bahwa ikan tongkol pada kelompok 18 tidak

mengandung formalin.

Materi Uji Kualitatif Formalin 74

Page 14: formalin

Laporan Praktikum Penanganan Hasil Perikanan 2014

Pada pengujian formalin dengan sampel ikan segar didapatkan hasil positif

megandung formalin sebanyak 6 ikan, 5 diantaranya adalah ikan teri nasi.

Penggunaan formalin pada ikan teri nasi karena ikan teri nasi berukuran kecil

sehingga mudah rusak dan cepat busuk. Sedangkan pengujian formalin yang

hasilnya negatif sebanyak 22 dan yang paling banyak tidak mengandung

formalin adalah ikan tongkol. Hal ini dikarenakan selera dan kebutuhan

konsumen akan ikan tongkol yang tinggi.

Pada mekanisme pengujian formalin berwarna ungu bila positif

dikarenakan pada test kit ada kromatoform yang apabila berikatan dengan asam

format yang terbentuk dari reaksi protein dan gugus karboksilat yang ada pada

formalin akan menghasilkan warna ungu. Sedangkan apabila tidak mengandung

formalin akan berwarna merah muda.

Di sisi lain, ikan dan udang termasuk jenis bahan pangan yang mudah

rusak (membusuk). Hanya dalam waktu beberapa jam saja sejak ditangkap dan

didaratkan akan timbul proses perubahan yang mengarah pada kerusakan. Cara

yang umum dilakukan untuk mencegah kerusakan yaitu pengawetan dengan

menggunakan es balok. Kendala yang dihadapi bila menggunakan es balok

adalah dibutuhkan jumlah yang cukup banyak sehingga tidak praktis dan

harganya relatif mahal. Hal tersebut menyebabkan nelayan dan penjual yang

curang menggunakan zat kimia berbahaya seperti formalin sebagai pengganti es

balok (Suryadi et al., 2010).

Ikan merupakan bahan pangan yang mudah mengalami kerusakan

biologis oleh enzim atau mikroba pembusuk. Ikan segar akan mulai mengalami

pembusukan pada jam ke-5 sampai jam ke-8 setelah penangkapan. Oleh karena

itu diperlukan upaya pengawetan agar ikan dapat diterima konsumen dalam

keadaan masih layak dikonsumsi. Usaha pengawetan yang dapat dilakukan

sebenarnya cukup beragam mulai penggunaan suhu rendah sampai dengan

Materi Uji Kualitatif Formalin 75

Page 15: formalin

Laporan Praktikum Penanganan Hasil Perikanan 2014

radiasi, tetapi beberapa penemuan di lapangan, menunjukkan bahwa formalin

banyak digunakan untuk mengawetkan ikan (Florensia et al., 2012).

Materi Uji Kualitatif Formalin 76

Page 16: formalin

Laporan Praktikum Penanganan Hasil Perikanan 2014

4. PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Pada praktikum Penanganan Hasil Perikanan materi Uji Kualitatif Formalin

didapatkan kesimpulan sebagai berikut :

Formalin adalah larutan formaldehida dalam air dengan kadar air 80-90%

dengan rumus kimia H2CO.

Formalin merupakan bahan yang dilarang penggunaannya dalam

makanan.

Efek dari penggunaan formalin dalam jangka panjang yaitu menyebabkan

iritasi lambung, gangguan fungsi otak dan sumsum tulang belakang. Untuk

jangka pendek menimbulkan muntah, diare, dan kencing bercampur darah.

Formalin kerap digunakan pada ikan dengan tujuan agar ikan tidak cepat

rusak dan tahan lama.

Mekanisme formalin sebagai pengawet adalah jika formaldehid bereaksi

dengan protein sehingga membentuk rangkaian-rangkaian antara protein

yang berdekatan akibat dari reaksi tersebut, protein mengeras dan tidak

dapat larut.

Bila larutan sampel ditetesi test kit dan berubah menjadi berwarna ungu

hingga kebiruan berarti sampel positif mengandung formalin.

Bila larutan sampel ditetesi test kit dan berubah menjadi berwarna merah

muda berarti sampel negatif mengandung formalin.

Pada mekanisme pengujian formalin berwarna ungu bila positif

dikarenakan pada test kit ada kromatoform yang apabila berikatan dengan

asam format yang terbentuk dari reaksi protein dan gugus karboksilat yang

ada pada formalin akan menghasilkan warna ungu. Sedangkan apabila

tidak mengandung formalin akan berwarna merah muda.

Materi Uji Kualitatif Formalin 77

Page 17: formalin

Laporan Praktikum Penanganan Hasil Perikanan 2014

Produk perikanan yang rentan penggunaan formalin yaitu nugget udang

dengan presentase 85,7%

Produk perikanan yang cenderung sedikit penggunaan formali yaitu bola

cumi dengan presentase 75%

Ikan segar yang rentan penggunaan formalin adalah ikan teri nasi karena

ukurannya yang kecil sehingga mudah rusak dan cepat busuk.

Ikan segar yang cenderung sedikit pengguanaan formalin adalah ikan

tongkol dikarenakan selera dan kebutuhan konsumen yang tinggi akan ikan

tongkol.

4.2. Saran

Pada praktikum Penanganan Hasil Perikanan materi Uji Kualitatif Formalin

diharapkan praktikan lebih tenang sehingga tidak mengganggu praktikan lain dan

lebih memahami skema kerja yang ada sehingga tidak banyak bertanya.

DAFTAR PUSTAKA

Materi Uji Kualitatif Formalin 78

Page 18: formalin

Laporan Praktikum Penanganan Hasil Perikanan 2014

Ali, Mahrus, Suparmono, Siti Hudaidah. 2014. Evaluasi Kandungan Formalin Pada Ikan Asin di Lampung. AQUASAINS (Jurnal Ilmu Perikanan dan Sumberdaya Perairan)

Florensia, Stella ,Pramesti Dewi, Nur Rahayu Utami. 2012. Pengaruh Ekstrak Lengkuas pada Perendaman Ikan Bandeng terhadap Jumlah Bakteri. Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Semarang,Indonesia

Jannah, Miftahul, Widodo Farid Ma’ruf, Titi Surti. 2014. Efektivitas Lengkuas (Alpinia galanga) Sebagai Pereduksi Kadar Formalin pada Udang Putih (Penaeus merguiensis) Selama Penyimpanan Dingin. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Semarang

Karyantina, Merkuria, Linda Kurniawati, Fadjar Harimurti. 2011. Uji Kualitatif Kandungan Formalin Pada Jajanan Anak Sekolah Di Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Qualitative Analysis For On Schoolchild .Food In Tasikmadu District, Karanganyar. Universitas Slamet Riyadi Surakarta

Singgih, Hariyadi. 2013. Uji Kandungan Formalin Pada Ikan Asin Menggunakan Sensor Warna Dengan Bantuan FMR (Formalin Main Reagent). Jurnal ELTEK, Vol 11 No 01, April 2013 ISSN 1693-4024

Sitiopan T, Henny Putri. 2012. Studi Identifikasi Kandungan Formalin Pada Ikan Pindang Di Pasar Tradisional Dan Modern Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 983 – 994

Suryadi, Herman, Maryati Kurniadi, Yuanki Melanie. 2010. Analisis Formalin Dalam Sampel Ikan Dan Udang Segar Dari Pasar Muara Angke. Fakultas Farmasi, Universitas Indonesia, Depok 16424ISSN : 1693-9883. Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. VII, No. 3, Desember 2010, 16-31

LAMPIRAN

UJI KUALITATIF FORMALIN

Materi Uji Kualitatif Formalin 79

Page 19: formalin

Laporan Praktikum Penanganan Hasil Perikanan 2014

Lampiran 3. Uji kualitatif formalin

(sampel ikan dari pasar) (sampel produk 1) (sampel produk 2)

(dihaluskan sampel)

(sampel ditimbang)

Materi Uji Kualitatif Formalin 80

Page 20: formalin

Laporan Praktikum Penanganan Hasil Perikanan 2014

(dimasukan sampel ke dalam tabung reaksi)

(ditambahkan aquades 10 ml)

(ditambah 3 tetes test kid)

Materi Uji Kualitatif Formalin 81

Page 21: formalin

Laporan Praktikum Penanganan Hasil Perikanan 2014

(dihomogenkan dengan cara dipilin selama 10 menit)

(diamati perubahan warna)

Materi Uji Kualitatif Formalin 82