forensik

60
Trauma Listrik DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK DI BAGIAN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL RS DR.H.DJOELHAM MEDAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI 2015 Disusun oleh : Rina Fatimah Nurillah 09310128 Hendy Rahman 09310144 Dini Ramadhani Pratiwi 09310244 Charles Robert ATS 10310083 Pembimbing: Dr. Surjit Singh, MBBS, SpF, DFM dr.Arwan , M.Ked.For

Upload: hendy

Post on 06-Nov-2015

13 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

Trauma ListrikDIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK DI BAGIAN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGALRS DR.H.DJOELHAM MEDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI2015Disusun oleh :Rina Fatimah Nurillah 09310128Hendy Rahman 09310144 Dini Ramadhani Pratiwi 09310244 Charles Robert ATS 10310083

Pembimbing:Dr. Surjit Singh, MBBS, SpF, DFMdr.Arwan , M.Ked.For

1DefinisiElectrical injury atau luka akibat arus listrik Adalah kerusakan jaringan tubuh yang disebabkan oleh arus listrik yang melintasi tubuh.Tim pengajar, Luka Bakar dalam Bab.8 Plastik. Dalam Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah. Bagian Bedah FKUI, Jakarta; 1999;435 442 Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu. [1] Arus listrik dapat diukur dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere.(^ a b c (Inggris)Nave, Carl Rod (2006). "HyperPhysics - Electric Currents". Department of Physics and Astronomy, Georgia State University. Diakses 2010-04-28)

Q adalah sifat dasar yang dimiliki oleh materi baik itu berupa proton (muatan positif) maupun elektron (muatan negatif). Muatan listrik total suatu atom atau materi ini bisa positif(2

Kesetrum - kenalan dengan setrumSjamsuhidajat R, Wim De Jong, Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 2, ECG, Jakarta, 2004; p 75-83

Babik J, Sandor, Sopko., Electrical Burn Injuries [online] [cited on 2008 March 26th]; Annals of Burns and Fire Disasters vol.11.no.3;p153 available at :http:// www.medbc.com/annals/review/vol_11/num_3/text/vol11n3p153.htm - 18k

Trauma listrik terjadi saat seseorang menjadi bagian dari sebuah perputaran aliran listrik

Perputaran listrik berada dalam rangkaian listrikDan rangkaian listrik dalam hal ini adalah suatu kumpulan elemen atau komponen listrik yang saling dihubungkan dengan cara-cara tertentu yang terbagi atas elemen atau komponen aktif dan pasif.

Sjamsuhidajat R, Wim De Jong, Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 2, ECG, Jakarta, 2004; p 75-83Babik J, Sandor, Sopko., Electrical Burn Injuries [online] [cited on 2008 March 26th]; Annals of Burns and Fire Disasters vol.11.no.3;p153 available at :http:// www.medbc.com/annals/review/vol_11/num_3/text/vol11n3p153.htm - 18kElemen aktif adalah elemen yang menghasilkan energi dalam hal ini adalah sumber tegangan dan sumber arus.elemen pasif dimana elemen ini tidak dapat menghasilkan energi, dapat dikelompokkan menjadi elemen yang hanya dapat menyerap energi dalam hal ini hanya terdapat pada komponen resistor atau banyak juga yang menyebutkan tahanan atau hambatan dengan simbol R.

5

Gambar 1. Rangkaian listrik Elemen aktif adalah elemen yang menghasilkan energi dalam hal ini adalah sumber tegangan dan sumber arus.

Elemen pasif dimana elemen ini tidak dapat menghasilkan energi, dapat dikelompokkan menjadi elemen yang hanya dapat menyerap energi dalam hal ini hanya terdapat pada komponen resistor atau banyak juga yang menyebutkan tahanan atau hambatan dengan simbol R.

Sjamsuhidajat R, Wim De Jong, Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 2, ECG, Jakarta, 2004; p 75-83Babik J, Sandor, Sopko., Electrical Burn Injuries [online] [cited on 2008 March 26th]; Annals of Burns and Fire Disasters vol.11.no.3;p153 available at :http:// www.medbc.com/annals/review/vol_11/num_3/text/vol11n3p153.htm - 18kTubuh manusia adalah penghantar listrik yang baik.

Arus listrik yang mengalir ke dalam tubuh manusia akan menghasilkan panas yang dapat membakar dan menghancurkan jaringan tubuh.

Luka arus listrik yang fatal umumnya disebabkan oleh kecelakaan, dan lebih sering pada arus bolak-balik (AC) daripada searah (DC).Sjamsuhidajat R, Wim De Jong, Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 2, ECG, Jakarta, 2004; p 75-83Faktor-faktor yang berperan didalam terjadinya luka akibat arus listrik

1. Tegangan (volt), tegangan rendah (600 volt atau kurang dari 600 volt), tegangan tinggi ( lebih dari 600 volt).

Ramdhani M., Konsep Rangkaian Listrik. [online] [cited on 2008 April 5 th] available at : http://www.bsn.or.id/files/sni/SNI04-6267.446-2003.pdfWright RK., Electrical Injuries [online] July 25th 2007 [cited on 2008 March 26th] available at : http:// www.emedicine.com/EMERG/topic162.htm - 105kSubrahmanyam., Electrical Burn Injuries [online] [cited on 2008 March 26th]; Annals of Burns and Fire Disasters vol.17.no.3;p9 available at : http:// www.medbc.com/annals/review/vol_17/num_1/text/vol17n1p9.aspIdries, Abdul Munim., Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik, Edisi 1, Binarupa Aksara, Jakarta, 2002; p 86-91,108-17Howard E, Jarvis., Electrical and Lightening Injuries in Emergency Medicine Manual, edisi 6, McGrawHill, Boston, 2004; p. 593.

2. Kuat arus (ampere), makin besar arus, makin berbahaya bagi kelangsungan hidup.

Ramdhani M., Konsep Rangkaian Listrik. [online] [cited on 2008 April 5 th] available at : http://www.bsn.or.id/files/sni/SNI04-6267.446-2003.pdfWright RK., Electrical Injuries [online] July 25th 2007 [cited on 2008 March 26th] available at : http:// www.emedicine.com/EMERG/topic162.htm - 105kSubrahmanyam., Electrical Burn Injuries [online] [cited on 2008 March 26th]; Annals of Burns and Fire Disasters vol.17.no.3;p9 available at : http:// www.medbc.com/annals/review/vol_17/num_1/text/vol17n1p9.aspIdries, Abdul Munim., Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik, Edisi 1, Binarupa Aksara, Jakarta, a2002; p 86-91,108-17Howard E, Jarvis., Electrical and Lightening Injuries in Emergency Medicine Manual, edisi 6, McGrawHill, Boston, 2004; p. 593.

3. Jenis arus listrik, sensitifitas terhadap arus listrik bolak balik (AC) 4-6 kali lebih besar dibandingkan arus listrik searah (DC).

Ramdhani M., Konsep Rangkaian Listrik. [online] [cited on 2008 April 5 th] available at : http://www.bsn.or.id/files/sni/SNI04-6267.446-2003.pdfWright RK., Electrical Injuries [online] July 25th 2007 [cited on 2008 March 26th] available at : http:// www.emedicine.com/EMERG/topic162.htm - 105kSubrahmanyam., Electrical Burn Injuries [online] [cited on 2008 March 26th]; Annals of Burns and Fire Disasters vol.17.no.3;p9 available at : http:// www.medbc.com/annals/review/vol_17/num_1/text/vol17n1p9.aspIdries, Abdul Munim., Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik, Edisi 1, Binarupa Aksara, Jakarta, 2002; p 86-91,108-17Howard E, Jarvis., Electrical and Lightening Injuries in Emergency Medicine Manual, edisi 6, McGrawHill, Boston, 2004; p. 593.

4. Tahanan kulit (ohm), tahanan dari tubuh yang terbesar adalah kulit, tulang, lemak.

Ramdhani M., Konsep Rangkaian Listrik. [online] [cited on 2008 April 5 th] available at : http://www.bsn.or.id/files/sni/SNI04-6267.446-2003.pdfWright RK., Electrical Injuries [online] July 25th 2007 [cited on 2008 March 26th] available at : http:// www.emedicine.com/EMERG/topic162.htm - 105kSubrahmanyam., Electrical Burn Injuries [online] [cited on 2008 March 26th]; Annals of Burns and Fire Disasters vol.17.no.3;p9 available at : http:// www.medbc.com/annals/review/vol_17/num_1/text/vol17n1p9.aspIdries, Abdul Munim., Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik, Edisi 1, Binarupa Aksara, Jakarta, 2002; p 86-91,108-17Howard E, Jarvis., Electrical and Lightening Injuries in Emergency Medicine Manual, edisi 6, McGrawHill, Boston, 2004; p. 593.

5. Arah aliran listrik , mematikan bila melintasi otak atau jantung; misalnya arah aliran dari kepala ke kaki atau lengan ke lengan

Ramdhani M., Konsep Rangkaian Listrik. [online] [cited on 2008 April 5 th] available at : http://www.bsn.or.id/files/sni/SNI04-6267.446-2003.pdfWright RK., Electrical Injuries [online] July 25th 2007 [cited on 2008 March 26th] available at : http:// www.emedicine.com/EMERG/topic162.htm - 105kSubrahmanyam., Electrical Burn Injuries [online] [cited on 2008 March 26th]; Annals of Burns and Fire Disasters vol.17.no.3;p9 available at : http:// www.medbc.com/annals/review/vol_17/num_1/text/vol17n1p9.aspIdries, Abdul Munim., Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik, Edisi 1, Binarupa Aksara, Jakarta, 2002; p 86-91,108-17Howard E, Jarvis., Electrical and Lightening Injuries in Emergency Medicine Manual, edisi 6, McGrawHill, Boston, 2004; p. 593.6. Luas permukaan kontak, Luas 50 cm2 dapat mematikan tanpa menimbulkan jejas listrik

Ramdhani M., Konsep Rangkaian Listrik. [online] [cited on 2008 April 5 th] available at : http://www.bsn.or.id/files/sni/SNI04-6267.446-2003.pdfWright RK., Electrical Injuries [online] July 25th 2007 [cited on 2008 March 26th] available at : http:// www.emedicine.com/EMERG/topic162.htm - 105kSubrahmanyam., Electrical Burn Injuries [online] [cited on 2008 March 26th]; Annals of Burns and Fire Disasters vol.17.no.3;p9 available at : http:// www.medbc.com/annals/review/vol_17/num_1/text/vol17n1p9.aspIdries, Abdul Munim., Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik, Edisi 1, Binarupa Aksara, Jakarta, 2002; p 86-91,108-17Howard E, Jarvis., Electrical and Lightening Injuries in Emergency Medicine Manual, edisi 6, McGrawHill, Boston, 2004; p. 593.7. Lama kontak, waktu lamanya seseorang kontak dengan benda yang beraliran listrik menentikan kecepatan datangnya kematian. Sebagai contoh, bila intensitas sekitar 70-300mA, maka kematian akan terjadi dalam waktu 5 detik; sedangkan pada intensitas sekitar 200-700 mA akan terjadi dalam waktu 1 detik.

Ramdhani M., Konsep Rangkaian Listrik. [online] [cited on 2008 April 5 th] available at : http://www.bsn.or.id/files/sni/SNI04-6267.446-2003.pdfWright RK., Electrical Injuries [online] July 25th 2007 [cited on 2008 March 26th] available at : http:// www.emedicine.com/EMERG/topic162.htm - 105kSubrahmanyam., Electrical Burn Injuries [online] [cited on 2008 March 26th]; Annals of Burns and Fire Disasters vol.17.no.3;p9 available at : http:// www.medbc.com/annals/review/vol_17/num_1/text/vol17n1p9.aspIdries, Abdul Munim., Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik, Edisi 1, Binarupa Aksara, Jakarta, 2002; p 86-91,108-17Howard E, Jarvis., Electrical and Lightening Injuries in Emergency Medicine Manual, edisi 6, McGrawHill, Boston, 2004; p. 593.8. Keadaan korbanKesadaran korban saat mendapatkan trauma listrikRiwayat penyakit korban sebelumnyaPekerjaan

Ramdhani M., Konsep Rangkaian Listrik. [online] [cited on 2008 April 5 th] available at : http://www.bsn.or.id/files/sni/SNI04-6267.446-2003.pdfWright RK., Electrical Injuries [online] July 25th 2007 [cited on 2008 March 26th] available at : http:// www.emedicine.com/EMERG/topic162.htm - 105kSubrahmanyam., Electrical Burn Injuries [online] [cited on 2008 March 26th]; Annals of Burns and Fire Disasters vol.17.no.3;p9 available at : http:// www.medbc.com/annals/review/vol_17/num_1/text/vol17n1p9.aspIdries, Abdul Munim., Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik, Edisi 1, Binarupa Aksara, Jakarta, 2002; p 86-91,108-17Howard E, Jarvis., Electrical and Lightening Injuries in Emergency Medicine Manual, edisi 6, McGrawHill, Boston, 2004; p. 593.Sifat ListrikArus listrik bergerak dari tempat yang berpotensial tinggi ke potensial rendah. Arahnya sama dengan arah gerak muatan-muatan positif (berlawanan arah dengan elektron-elektron).

Atom: elektron(+),Proton (-), neutron

Etiologi

Secara umum, terdapat 2 jenis tenaga listrik:1.Tenaga listrik alam, seperti petir dan kilat.2.Tenaga listrik buatan meliputi arus listrik searah (DC) seperti baterai dan accu, dan arus listrik bolak-balik (AC) seperti listrik PLN pada rumah maupun pabrik.

Inisiasi elektrik pada Jaringan dan organ

Patofisiologi

Elektron mengalir melalui tubuhLuka bakar elektrik internal maupun eksternalPanas + pembentukan pori di membran selArus yang melalui otak, baik voltase rendah maupun tinggi mengakibatkan penurunan kesadaran segera karena depolarisasi saraf otak. Arus AC dapat menghasilkan fibrilasi ventrikel jika jalurnya melalui dada. Aliran listrik yang lama membuat kerusakan iskemik otak terutama yang diikuti gangguan nafas. Seluruh aliran dapat mengakibatkan mionekrosis, mioglobinemia, dan mioglobinuria dan berbagai komplikasi. Selain itu dapat juga mengakibatkan luka bakar.

Sebab kematian karena arus listrik Fibrilasi ventrikel Paralisis respiratorikParalisis pusat nafas

Fibrilasi ventrikel

Dalziel (1961) memperkirakan pada manusia arus yang mengalir sedikitnya 70 mA dalam waktu 5 detik dari lengan ke tungkai akan menyebabkan fibrilasi. Yang paling berbahaya adalah jika arus listrik masuk ke tubuh melalui tangan kiri dan keluar melalui kaki yang berlawanan/kanan.Kalau arus listrik masuk ke tubuh melalui tangan yang satu dan keluar melalui tangan yang lain maka 60% yang meninggal dunia.Paralisis respiratorik

Menurut Koeppen, spasme otot-otot pernafasan terjadi pada arus 25-80 mA, sedangkan ventrikel fibrilasi terjadi pada arus 75-100 mA. Terjadi bila arus listrik yang memasuki tubuh korban di atas nilai ambang yang membahayakan, tetapi masih di batas bawah yang dapat menimbulkan fibrilasi ventrikel.Paralisis pusat nafas

Jika arus listrik masuk melalui pusat di batang otak, disebabkan juga oleh trauma pada pusat-pusat vital di otak yang terjadi koagulasi dan akibat efek hipertermias. Bila aliran listrik diputus, paralisis pusat pernafasan tetap ada, jantung pun masih berdenyut, oleh karena itu dengan bantuan pernafasan buatan korban masih dapat ditolong. Hal tersebut bisa terjadi jika kepala merupakan jalur arus listrik.ASPEK MEDIKOLEGAL

Didalam melakukan pemeriksaan terhadap orang yang menderita luka akibat kekerasan, pada hakikatnya dokter diwajibkan untuk dapat memberikan kejelasan dari permasalahan sebagai berikut :

a. Jenis luka apakah yang terjadi ?b. Jenis kekerasan /senjata apakah yang menyebabkan luka?c. Bagaimanakah kualifikasi luka itu?Subrahmanyam., Electrical Burn Injuries [online] [cited on 2008 March 26th]; Annals of Burns and Fire Disasters vol.17.no.3;p9 available at : http:// www.medbc.com/annals/review/vol_17/num_1/text/vol17n1p9.aspKUHP Pasal 351

(1) Penganiayaan diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan atau denda paling banyak tiga ratus rupiah

(2) Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat, yang bersalah dikenakan pidana penjara paling lama tahun;

(3) Jika mengakibatkan mati, dikenakan pidana penjara paling lama tujuh tahun;

(4) Dengan penganiayaan disamakan sengaja merusak kesehatan;

(5) Percobaan untuk melakukan kejahatan ini tidak dipidanaKUHP Pasal 352

Kecuali yang tersebut dalam pasal 353 dan 356, maka penganiayaan yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau pencaharian, diancam, sebagai penganiayaan ringan, dengan pidana penjara paling lama tiga bulan atau denda paling banyak tiga ratus rupiah.Pidana dapat ditambahka sepertiga bagi orang yang melakukan kejahatan itu terhadap orang yang bekerja padanya, atau menjadi bawahannya.

Percobaan untuk melakukan kejahatan ini tidak dipidanaKUHP Pasal 90

Luka berarti :Jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapan akan sembuh sama sekali, atau yang menimbulkan bahaya maut.Tidak mampu terus menerus untuk menjalankan tugas jabatan atau pekerjaan pencaharian;Kehilangan salah satu panca indera;

Mendapat cacat berat :Menderita sakit lumpuh;Terganggunya daya pikir selama 4 minggu lebih;Gugurnya atau matinya kandungan seorang perempuan

Dari pasal-pasal tersebut dapat dibedakan empat jenis tindakan pidana; yaitu :

Penganiayaan ringan/ tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau pencaharian

Penganiayaan menimbulkan penyakit atau halangan di dalam melakukan pekerjaan jabatan atau pencaharian

Penganiayaan yang mengakibatkan luka berat

Penganiayaan yang mengkibatkan kematian.Penganiayaan ringan, yaitu penganiayaan yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau pencaharian; di dalam ilmu kedokteran forensik pengertiannya menjadi ; luka yang tidak berakibat penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau pencaharian . Luka ini dinamakan luka derjat pertama

Bila akibat penganiayaan seseorang itu mendapat luka atau menimbulkan penyakit atau halangan di dalam melakukan pekerjaan jabatan atau pencaharian, akan tetapi hanya untuk sementara waktu saja, maka luka ini dinamakan luka derajat kedua

Apabila penganiayaan tersebut mengakibatkan luka berat seperti yang dimaksud dalam pasal 90 KUHP, luka tersebut dinamakanan lika derajat tiga

30ASPEK HUKUM

KUHP Pasal 338 ( pembunuhan)barang siapa dengan sengaja merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun.

KUHP Pasal 340 (pembunuhan) Barang siapa dengan sengaja dan direncanakan lebih dahulu menghilangkan jiwa orang dihukum karena bersalah melakukan pembunuhan yang direncanakan dengan hukuman penjara seumur hidup/penjara selama-lamanya 20 tahun.

KUHAP Pasal 133 (otopsi)Pasal 133 KUHAP :Ayat 1:Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang korban baik luka, keracunan ataupun mati yang diduga karena peristiwa yang merupakan tindak pidana, ia berwenang mengajukan permintaan keterangan ahli kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter dan atau ahli lainnya.

Ayat 2:Permintaan keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dilakukan secara tertulis yang dalam surat itu disebutkan dengan tegas untuk pemeriksaan luka atau pemeriksaan mayat dan atau pemeriksaan bedah mayat.

KUHAP Pasal 133 (otopsi)Pasal 133 KUHAP :Ayat 3:Mayat yang dikirim kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter pada rumah sakit harus diperlakukan baik dengan penuh penghormatan terhadap mayat tersebut dan diberi label yg memuat identitas mayat diberi cap jabatan yang dilekatkan pada ibu jari kaki atau bagian lain badan mayat.

KUHP Pasal 345 (bunuh diri) Barang siapa sengaja mendorong orang lain untuk bunuh diri, menolongnya dalam perbuatan itu atau memberi sarana kepadanya untuk itu, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun kalau orang itu jadi bunuh diri.

KUHP Pasal 359 (kecelakaan)Barang siapa karena kesalahannya (kealpaannya) menyebabkan orang lain mati, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana kurungan paling lama satu tahun.

Pemeriksaan Korban

Pemeriksaan korban di Tempat Kejadian Perkara (TKP) Pemeriksaan Jenazah

35Pemeriksaan korban di Tempat Kejadian Perkara (TKP)

Mematikan arus listrik atau menjauhkan kawat listrik .Korban diperiksa apakah hidup atau sudah meninggal dunia.Belum ada lebam mayat(mati suri?)

Pemeriksaan Luar Inspeksi: tanda-tanda listrik atau current mark/electric mark/stroomerk van jellinek/joule burn.

Pemeriksaan JenazahGambar. electric mark

Current mark / electrik mark / electrik burn. Efek ini termasuk salah satu tanda utama luka listrik (electrical burn).

38Gambar. Joule burn

Gambar. aborescent marking

Aborescent markings. Tanda ini berupa gambaran seperti pohon gundul tanpa daun akibat terjadinya vasodilatasi vena pada kulit korban sebagai reaksi dari persentuhan antara kulit dengan petir. Tanda ini akan hilang sendiri setelah beberapa jam.40Gambar. metalisasi

Magnetisasi. Logam yang terkena sambaran petir akan berubah menjadi magnet. Efek ini juga termasuk salah satu tanda luka listrik (electrical burn).

41Gambar. exogenous burn

2. Pemeriksaan DalamPada autopsi biasanya tidak ditemukan kelainan yang khas.Pada otak didapatkan perdarahan kecil-kecil dan terutama paling banyak adalah pada daerah ventrikel III dan IV.Organ jantung akan terjadi fibrilasi bila dilalui aliran listrik .Pada paru didapatkan edema dan kongesti. Pada korban yang terkena listrik tegangan tinggi, Custer menemukan pada puncak lobus salah satu paru terbakar, juga ditemukan pneumothorak, hal ini mungkin sekali disebabkan oleh aliran listrik yang melalui paru kanan.Organ viscera menunjukkan kongesti yang merata. Petekie atau perdarahan mukosa gastro intestinal ditemukan pada 1 dari 100 kasus fatal akibat listrik.Pada hati ditemukan lesi yang tidak khas.Sedangkan pada tulang, karena tulang mempunyai tahanan listrik yang besar, maka jika ada aliran listrik akan terjadi panas sehingga tulang meleleh dan terbentuklah butiran-butiran kalsium fosfat yang menyerupai mutiara atau pearl like bodies. Otot korban putus akibat perubahan hialin. Perikard, pleura, dan konjungtiva korban terdapat bintik-bintik pendarahan. Pada ekstremitas, pembuluh darah korban mengalami nekrosis dan ruptur lalu terjadi pendarahan kemudian terbentuklah gangren.

3. Pemeriksaan TambahanPAUrinalisis

Gambaran. histologis luka petir

KESIMPULAN

Luka akibat listrik adalah kerusakan yang terjadi jika arus listrik mengalir ke dalam tubuh manusia dan membakar jaringan ataupun menyebabkan terganggunya fungsi organ dalam.Klasifikasi luka listrik secara garis besar dibagi dua yaitu luka listrik akibat kontak dengan alat listrik dan luka listrik petir.Hal-hal yang mempengaruhi trauma listrik, antara lain tipe sirkuit (AC/DC), lama kontak, resistensi (R), tegangan (V), kuat arus (I) jalannya arus dan luas area kontak. Penanganan trauma listrik pertama-tama yang harus dilakukan adalah memutuskan aliran listrik selekas mungkin. Kematian akibat listrik dapat diklasifikasikan dalam tiga golongan berdasarkan tinggi-rendahnya tegangan listrik, yaitu tegangan listrik pada kisaran rumah tangga, industri dan karena petir.

KOAS5 MENIT

7 MENIT

KOAS10 MENIT MejaKOAS15 MENIT MejaTHANK YOU FOR ATTENTION....

JAWABANMemastikan adanya kematianMenentukan posisi korban saat matiMemperkirakan lamanya kematianMengarahkan penyebab/cara kematianMembantu dalam identifikasi

Tanda tanda kematian Kerja jantung dan peredaran darah berhenti; setelah 15 menitPernapasan berhenti; setelah 10 menitRefleks cahaya dan refleks kornea mata hilang Kulit pucat; spasme agonalRelaksasi otot tubuh;

Tanda Tanda kematian yang pastiPenurunan suhu tubuhLebam mayatKaku mayat Pembusukan MumifikasiAdiposereThe Clasic TriadLivor Mortis (lebam mayat)Rigor Mortis(kaku Mayat)Algoor Mortis(suhu Mayat)Pemeriksaan(Subsidairy test) Sederhana dalam menentukan kematiana. Terhentinya sirkulasi : IPPA dan EKG selama 5 menitTest MAGNUS: ikat jari mati- tetap berwarna puttihTest Diphanous(translumination): sorot pankal tangan dengan lampu- mati- kuning pucatTest Spointing; potong arteri- mati-mengalir pasifTest Nail ; sama kaya CRT- mati- pucat

b. Berhentinya pernafasan; IPPA selama 5 menit Test Winslow; secangkir air di letakan di dada atau perut- mati- tidak ada gerakanTest feather (tes bulu ayam); letakan bulu di depan lubang hidung-mati-tidak bergerakc. Berhentinya Innervasi;refleks motorik dan sensorik

Perubahan pasca kematian1.Perubahan segera pasca kematian-perubahan temperatur tubuh (algor mortis)Mengenakan pakaian :2,5F atau 1,5 C/jam pada 6jam pertama(Modis teks book)Akan sama dengan suhu sekitarnya pada 12 jam(sympson keith(inggris)Jasing P Modi (india):2 jam pertama: trurun setengah suhu tubuh2 jam berikutnya: turun setengah dari nilai pertama2 jam selanjutnya; setengah dari nilai terakhirDalam keadaan telanjang dg suhu 15,5 C(Henssege(1995)Penurunan 0,55C /jam pada 3 jam pertamaPenurunan 1,1 C pada 6 jam berikutnyaPenurunan 0,8 C/jam periode selanjutnya

b.Lebam mayat/Livormortis/post mortem lividity/sugillation/hipostatis/staining/vibices warna: redisk blue 6 jam setelah kematianTardieu spot