foraminfera

31
Tugas Praktikum Mikropaleontologi Album Mikrofosil Foraminfera Plangthonik dan Benthonik Disusun oleh: Nama : Haidir ali No.Mhs : 410013156 Kelas : 04 Jurusan : Teknik Geologi Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta 2015

Upload: haidir-ali

Post on 17-Dec-2015

76 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

mikropaleontologi

TRANSCRIPT

Tugas Praktikum Mikropaleontologi Album Mikrofosil Foraminfera Plangthonik dan Benthonik

Disusun oleh: Nama : Haidir ali No.Mhs : 410013156 Kelas : 04 Jurusan : Teknik Geologi

Sekolah Tinggi Teknologi NasionalYogyakarta2015

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada tuhan yang maha esa, karena atas berkat dan limpahan rahmat-Nyalah maka penulisdapat menyelesaikan sebuah karya tulis dengan tepat waktu.Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul Album Mikrofosil Foraminifera, yang menurut penulis dapat memberikan manfaat yang besar bagi mahasiswa teknik geologi khususnya di STTNas untuk mempelajari MokropalentologiMelalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohondi maklumi bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan kesalahanyang kurang tepat atau menyinggu perasaan pembaca.Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih kepada dosen Mikropalentologi dan semoga makala ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

BAB IPENDAHULUAN

Latar Belakang

Istilah Mikropaleontologi tidak lepas dari pengertian paleontologi. Paleontologi adalah salah satu cabang geologi yang mempelajari tentang sisa-sisa organisme purba, baik dari fosil-fosilnya maupun jejak-jejak kehidupan yang telah mengalami proses pembatuan.

Fosil adalah sisa-sisa dari kehidupan masa lampau atau segala sesuatu yang menunjukkan kehidupan yang telah membantu dan yang paling muda berumur plistosein. Pada umumnya fosil ini terjadi di lingkungan sedimen, dalam hal ini didalam batuan beku sama sekali tidak dijumpai fosil. Secara garis besar, Paleontologi di bagi menjadi 2, yaitu :

Paleobotani: mempelajari sisa-sisa organisma purba yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.Paleozoolog: mempelajari sisa-sisa organisma purba yang berasal dari binatang.Mikropaleontologi adalah cabang dari ilmu pada ilmu paleontologi yang khusus mempelajari sermua sisa-sisa yang berukuran kecil sehingga pada pelaksanaannya harus menggunakan alat bantu mikroskop. Contoh mikrofosil adalah hewan foraminifera.

Foraminifera adalah merupakan mikrofosil yang sangat penting dalam studi mikropaleontologi. Hal ini disebabkan karena jumlahnya yang sangat melimpah pada batuan sedimen. Secara defenisi foraminifera adalah organisme bersel tunggal yang hidup secara aquatik (terutama hidup di laut), mempunyai satu atau lebih kamar-kamar yang terpisah satu dengan yang lainnya oleh sekat-sekat (septa) yang ditembusi oleh lubang-lubang halus (foramen).

Hewan foraminifera contohnya adalah plankton dan benthos, hidup pada dasar laut. Plankton bentuk testnya adalah bulat dan susunan kamarnya adalah trochospiral, sedangkan benthos bentuk testnya adalah pipih dan susunan kamar planispiral. Kedua-duanya ini adalah merupakan bagian dari fhilum protozoa.

Pengertian Mikrofosil Menurut Jones (1936). Setiap fosil (biasanya kecil) untuk mempelajari sifat-sifat dan strukturnya dilakukan di bawah mikroskop. Umumnya fosil ukurannya lebih dari 5 mm namun ada yang berukuran sampai 19 mm seperti genus fusulina yang memiliki cangkang- cangkang yang dimiliki organisme, embrio dari foil-fosil makro serta bagian-bagian tubuh dari fosil makro yang mengamainya menggunakan mikroskop serta sayatan tipis dari fosil-fosil, sifat fosil mikro dari golongan foraminifera kenyataannya foraminifera mempunyai fungsi/berguna untuk mempelajarinya.

Dari cara hidupnya foraminifera dibagi menjadi 2, yaitu :

Pellagic (mengambang)Nektonic (bergerak aktif)Lanktonic (bergerak pasif) mengikuti keadaan sekitarnyaBenthonic (pada dasar laut)Secile (mikro fosil yang menambat/menempel)Vagile (merayap pada dasar laut)Dari dua bagian itu digunakan pada ilmu perminyakan dimana dari kedua fosil itu identik dengan hidrokarbon yang terdapat pada trap (jebakan). Dalam geologi struktur dimana dapat digunakan untuk mengidentifikasi adanya sesar,kekar serta lipatan.

Foraminifera adalah merupakan mikrofosil yang sangat penting dalam studi mikropaleontologi. Hal ini disebabkan karena jumlahnya yang sangat melimpah pada batuan sedimen. Secara defenisi foraminifera adalah organisme bersel tunggal yang hidup secara aquatik (terutama hidup di laut), mempunyai satu atau lebih kamar-kamar yang terpisah satu dengan yang lainnya oleh sekat-sekat (septa) yang ditembusi oleh lubang-lubang halus (foramen).

Foraminifera memberikan data umur relatif batuan sedimen laut. Ada beberapa alasan bahwa fosil foraminifera adalah mikrofosil yang sangat berharga khususnya untuk menentukan umur relatif lapisan-lapisan batuan sedimen laut. Data penelitian menunjukkan foraminifera ada di bumi sejak jaman Kambrium, lebih dari 500 juta tahun yang lalu.

Foraminifera mengalami perkembangan secara terus-menerus, dengan demikian spesies yang berbeda diketemukan pada waktu (umur) yang berbeda-beda. Foraminifera mempunyai populasi yang melimpah dan penyebaran horizontal yang luas, sehingga diketemukan di semua lingkungan laut. Alasan terakhir, karena ukuran fosil foraminifera yang kecil dan pengumpulan atau cara mendapatkannya relatif mudah meskipun dari sumur minyak yang dalam.

Foraminifera memberikan data tentang lingkungan masa lampau (skala Geologi). Karena spesies foraminifera yang berbeda diketemukan di lingkungan yang berbeda pula, seorang ahli paleontologi dapat menggunakan fosil foraminifera untuk menentukan lingkungan masa lampau tempat foraminifera tersebut hidup. Data foraminifera telah dimanfaatkan untuk memetakan posisi daerah tropik di masa lampau, menentukan letak garis pantai masa lampau, dan perubahan perubahan suhu global yang terjadi selama jaman es.

Sebuah contoh kumpulan fosil foraminifera mengandung banyak spesies yang masih hidup sampai sekarang, maka pola penyebaran modern dari spesies-spesies tersebut dapat digunakan untuk menduga lingkungan masa lampau di tempat kumpulan fosil foraminifera diperoleh ketika fosil foraminifera tersebut masih hidup. Jika sebuah contoh mengandung kumpulan fosil foraminifera yang semuanya atau sebagian besar sudah punah, masih ada beberapa petunjuk yang dapat digunakan untuk menduga lingkungan masa lampau. Petunjuk tersebut adalah keragaman spesies, jumlah relatif dari spesies plangtonik dan bentonik (prosentase foraminifera plangtonik dari total kumpulan foraminifera plangtonik dan bentonik), rasio dari tipe-tipe cangkang (rasio Rotaliidae, Miliolidae, dan Textulariidae), dan aspek kimia material penyusun cangkang.

Aspek kimia cangkang fosil foraminifera sangat bermanfaat karena mencerminkan sifat kimia perairan tempat foraminifera ketika tumbuh. Sebagai contoh, perbandingan isotop oksigen stabil tergantung dari suhu air. Sebab air bersuhu lebih tinggi cenderung untuk menguapkan lebih banyak isotop yang lebih ringan. Pengukuran isotop oksigen stabil pada cangkang foraminifera plangtonik dan bentonik yang berasal dari ratusan batuan teras inti dasar laut di seluruh dunia telah dimanfaatkan untuk meme-takan permukaan dan suhu dasar perairan masa lampau. Data tersebut sebagai dasar pemahaman bagaimana iklim dan arus laut telah berubah di masa lampau dan untuk memperkirakan perubahan-perubahan di masa yang akan datang (keakurasiannya belum teruji).

Hewan foraminifera contohnya adalah plankton dan benthos, hidup pada dasar laut. Plankton bentuk testnya adalah bulat dan susunan kamarnya adalah trochospiral, sedangkan benthos bentuk testnya adalah pipih dan susunan kamar planispiral. Kedua-duanya ini adalah merupakan bagian dari phylum protozoa.

BAB IIPEMBAHASAN

Filum:ProtozoaKelas:SarcodinaOrdo:ForaminiferaFamily:GlobigerinanidaeGenus:GlobigerinaSpesies :Globigerina venezuelana

Keterangan: memilikikamar planispiral,bentuktest spherical,bentukkamar globular, jumlah kamar pada ventral dan dorsal 1, suture pada ventraldan dorsal jumlahnya 1, hiasan pada permukaan test puncate, komposisi testgamping.Kisaran hidup: N.9N.23

Filum:ProtozoaKelas:SarcodinaOrdo:ForaminiferaFamily:GloborotalianidaeGenus:GloborotaliaSpesies : Globorotalia menardiiKeterangan:susunan kamarnya trochospiral, permukaan testnya halus, berbentukbikonveks,apertureberupainteriormarginalextraumbilicalumbilical,aperturnya sangat kecil berupa celah dengan lip yang tipis, bentuk kamarsubangular tertekan, mempunyai 3 putaran, putaran kamar semakin ke luarsemakin besar, jumlah kamar pada bagian ventral 5 dan dorsal 15 kamar, keadaan suturenya pada bagian ventral berbentukspiral dan dorsal berupa radial tertekan, umbilicalnya lebar dan dangkal,mempunyai hiasan keel Komposisi testnyaberupa gamping. Kisaran hidup N.12N.23

Filum:ProtozoaKelas:SarcodinaOrdo:ForaminiferaFamily:OrbulinanidaeGenus:OrbulinaSpesies : Orbulina universaKeterangan:Fosilinimemilikisusunankamarplanispiral,bentuktestspherical, bentuk kamar globular, jumlah kamar pada ventral dan dorsal 1,suture pada ventral dan dorsal jumlahnya 1, hiasan pada permukaan testpuncate,komposisitestgampinghyalin.KisaranhidupN.9N.23

Filum:ProtozoaKelas:SarcodinaOrdo:ForaminiferaFamily:TextlaridaeGenus:TextulariaSpesies: Textularia bermudezi

Keterangan : Susunan kamar polithalamus, bentuk test tabular, susunan kamar biserial, jumlah kamar 8, apertur bulat sederhana, bentuk suture melengkung kuat dan tertekan kuat, jenis hiasan pada test soiral costae

Filum:ProtozoaKelas:SarcodinaOrdo:ForaminiferaFamily:RotaliidaeGenus:ElphidiumSpesies : Elphidiumsagra (DORBIGNY)Termasuk kedalam famili Nonionidae, genus Elphidium

Keterangan : Susunan kamar polithalamus, linier tanpa leher, bentuk test tabular, bentuk kamarangular rhomboid, jumlah kamar 7, apertur bulat sederhana, bentuk suture melengkung kuat dan tertekan kuat, jenis aperture crescentic, jenis hiasanpada test soiral costae.

Filum:ProtozoaKelas:SarcodinaOrdo:ForaminiferaFamily:AnomalinidaeGenus:CibicidesSpesies : Cibicides bernettii Bermudezt

Keterangan :susunan kamar polithalamus, bentuk test planispiral, bentuk kamar angularrhomboid, jumlah kamar 12, suture melengkung dan tertekan kuat, hiasanpada test berupa axial costae

Filum:ProtozoaKelas:SarcodinaOrdo:ForaminiferaFamily:SphaerodinellanidaeGenus:SphaerodinellaSpesies : Sphaerodinella Subdehiscense

Keterangan:Fosilinimemilikisusunankamarberupatrochospiralbentuktestnyasphericalbentukkamarnyaglobular.suturelicin dan mempunyai kaca pada dorsal melengkung lemah dan pada ventral melengkung lemah.Komposisi test gamping hyalin. Jumlah kamar pada sisi ventral 2 dan pada dorsal 3. Aperturenya berupa interior marginal umbilical hiasan berupa smooth. Kisaran hidup N.13N.19

Filum:ProtozoaKelas:RotaliataOrdo:DiscorbidaFamily:DiscorbidaeGenus:Trochulina Turbo Spesies :

Keterangan : Susunan kamar polithalamus, linier tanpa leher, bentuk test tabular, bentuk kamarangular rhomboid, jumlah kamar 7, apertur bulatsederhana, bentuk suture melengkung kuat dan tertekan kuat, jenis aperture crescentic, jenis hiasanpada test soiral costae.

Filum:ProtozoaKelas:MiliolataOrdo:MiliolidaFamily:FischerinidaeGenus:Wiesnerellaauriculata Spesies :Geological Time: recentHoloceneQuaternary

Class :RotaliataSubclass:TextularianaOrder :TextulariidaFamily :OrbitolinidaeTaxon ProfileGeological Time: HauterivianEarly CretaceousCretaceous

Class: Nodosariata Subclass: NodosarianaOrder: Vaginulinida Family: VaginulinidaeGenus : VaginulinopsisAge: Miocene Neogene

Class: Rotaliata Subclass: Textulariana Order: Lituolida Family: VerneuilinidaeGenus : VerneuilinullaGeological Time: recent Holocene Quaternary

Class: Nodosariata Subclass: Hormosinana Order: Hormosinida Family: ReophacellidaeGenus : Uvigerinammina spGeological Time: Tithonian Late Jurassic Jurassic

Class: Spirillinata Subclass: Ammodiscana Order: Ammodiscida Family: AmmodiscidaeGenus : Turritellella shoneanaGeological Time: recent Holocene Quaternary

Deskripsi:

Bentuk test tabular.Komposisi dinding test dari gamping. Dinding test hyaline berpori jelas.Jumlah kamar polythalamus (6 buah).Susunan kamar uniserial.Tekstur permukaan test halus.Apertur phyaline.

Klasifikasi:

Kingdom: ProtistaPhylum: ProtozoaSubphylum: SarcodinaSuperclassis: RhyzopodaClassis: GranuloreticulosaOrdo: ForaminiferaSubordo: Rotalina Superfamily : NodosarioideaFamily : Nodosariidae Genus : LaevidentalinaSpesies : Laevidentalina inflexa

Deskripsi:

Bentuk test tabular.Komposisi dinding test dari gamping. Dinding test hyaline berpori jelas.Jumlah kamar polythalamus (6 buah).Susunan kamar uniserial.Tekstur permukaan test halus.Apertur phyaline.

Klasifikasi:

Kingdom: ProtistaPhylum: ProtozoaSubphylum: SarcodinaSuperclassis: RhyzopodaClassis: GranuloreticulosaOrdo: ForaminiferaSubordo: Rotalina Superfamily: RotaliaceaeFamily: EponididaeGenus: EupatellinellaSpesies: Eupatellinella fastidosa

Deskripsi: Bentuk test globular.Komposisi dinding test dari gamping. Dinding test agglutinated.Jumlah kamar polythalamus (3 buah).Susunan kamar trochospiral.Tekstur permukaan test berbintik-bintik.Apertur primer interiomarginal

Klasifikasi:

Kingdom: ProtistaPhylum: ProtozoaSubphylum: SarcodinaSuperclassis: RhizopodaClassis: GranuloreticuloseaOrdo: ForaminiferaSubordo : Miliolina Superfamily : MiliolaceaFamily : MolliolidaeGenus : QuinqueloculinaSpesies : Semiculum

Deskripsi:

Bentuk test lenticular.Komposisi dinding test dari gamping. Dinding test porseline.Jumlah kamar polythalamus Susunan kamar planispiral.Tekstur permukaan berpori.Apertur tubulospinate

Klasifikasi:

Kingdom: ProtistaPhylum: ProtozoaSubphylum: SarcodinaSuperclassis: RhyzopodaClassis: GranuloreticulosaOrdo: ForaminiferaSubordo : Rotalina Superfamily : RotaliaceaFamily : CalcarinidaeGenus : CalcarinaSpesies : Hispida

Deskripsi:

Bentuk test lenticuler.Komposisi dinding test dari gampingan. Dinding test hyaline berpori halus.Jumlah kamar polythalamus (9-12 kamar).Susunan kamar planispiral.Tekstur permukaan test halus.Apertur primer slit like.

Klasifikasi:

Kingdom: ProtistaPhylum: ProtozoaSubphylum: SarcodinaSuperclassis: Rhizopoda Classis: GranuloreticuloseaOrdo: ForaminiferaSubordo: RotalinaSuperfamily: PlanorbulinaceaFamily: PlanulinidaeGenus: HyalineaSpesies: Hyalinea balthica

Deskripsi:

Bentuk test conicalKomposisi dinding test dari material asing.Dinding test aglutinae.Jumlah kamar polythalamus.Susunan kamar biserial.Tekstur permukaan test halus.Apertur virgulina.

Klasifikasi:

Kingdom: ProtistaPhylum: ProtozoaSubphylum: SarcodinaSuperclassis: RhyzopodaClassis: GranuloreticulosaOrdo: ForaminiferaSubordo: TextulariinaSuperfamily: LituolaceaeFamily: TextularidaeGenus: TextulariaSpesies: Textularia earlandy

Deskripsi:

Bentuk test biconvex.Komposisi dinding test dari gamping. Dinding test porseline.Jumlah kamar polythalamus Susunan kamar planispiral.Tekstur permukaan test halus.Apertur hemisperical.

Klasifikasi:

Kingdom: ProtistaPhylum: ProtozoaSubphylum: SarcodinaSuperclassis: RhizopodaClassis: GranuloreticuloseaOrdo: ForaminiferaSuperfamily: ChilostormellaceaFamily: HeterolepidaeGenus: HeterolepaSpesies: praecincta

Deskripsi:

Bentuk test silinder panjangKomposisi dinding test dari gampingDinding test hyaline berpori jelas.Susunan kamar uniserialTekstur permukaan test berhiasakan 8 pematang pararel Apertur terminal, dilengkapi dengan leher pendek dan bibir.

Klasifikasi:

Kingdom: AnimalPhylum: ProtozoaSubphylum: SarcodinaSuperclassis: RhizopodaClassis: GranuloreticuleoseaOrdo: Foraminifedae Subordo: TextularinaSuperfamily: LitulaceaFamily: TextulariidaeGenus: Siphogenerina Spesies: Siphogenerina raphana

Daftar Pustakahttp://foraminifera.eu/singlea.php?no=1003182&aktion=suchehttp://foraminifera.eu/StoZ.phphttps://www.google.co.id/?gws_rd=cr&ei=f94sVbn3C4qdugS4-ID4BA#q=album+fosil+foraminifera