focus on what’s - · pdf filedi dalam lingkungan kita sendiri, rumah atau kantor, kita...

33

Upload: buinhi

Post on 18-Mar-2018

224 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Focus on what’s - · PDF fileDi dalam lingkungan kita sendiri, rumah atau kantor, kita sering merasa memiliki sejumlah wewenang, dan karenanya merasa berkuasa. Dalam lingkungan
Page 2: Focus on what’s - · PDF fileDi dalam lingkungan kita sendiri, rumah atau kantor, kita sering merasa memiliki sejumlah wewenang, dan karenanya merasa berkuasa. Dalam lingkungan
Page 3: Focus on what’s - · PDF fileDi dalam lingkungan kita sendiri, rumah atau kantor, kita sering merasa memiliki sejumlah wewenang, dan karenanya merasa berkuasa. Dalam lingkungan

RZ MagzSyawal 1437

1

Abstrak

Life is like a camera. Focus on what’s important and you’ll capture it perfectly.

@siriusbintang

Page 4: Focus on what’s - · PDF fileDi dalam lingkungan kita sendiri, rumah atau kantor, kita sering merasa memiliki sejumlah wewenang, dan karenanya merasa berkuasa. Dalam lingkungan

Consultative Board

Yayan Somantri, Nur Efendi,

Muhammad Trieha

Chief Editor

Iman Sulaeman

Artistic

Yunus Nugraha

Newsroom

Sri Agustina,

Prihatin Nurlatifah

Rena Erlianisyah Putri

Photographer

Sri Agustina, Angga

Advertisement

Agustin Santriana

Distribution

Aep Saepudin

Marketing Consultant

AM. Adhy Trisnanto

Legal Consultant

Yayan Sutarna, SH., MH.

Address

Jalan Turangga No. 25C

Bandung – Jawa Barat

Phone

(022) 7332407

Facsimile

(022) 7332478

SMS Centre

0815 7300 1555

Call Centre

0804 100 1000

E-mail

[email protected]

Web

www.rumahzakat.org

RZ MAGZ TEAM

Driven by:

Selamat Berhari Raya

Teman Makan Siang

Skala

Bergegas Menggapai Mimpi Melalui Pra Koperasi

Pembinaan Ruhiyah untuk Warga ICD Sukaraja

Menyulap TPS Jadi Kebun Gizi dan Bank Sampah

Hari yang Fitri di Perbatasan Utara NKRI

Takuya Yamakawa, Direktur Hitachi Asia IndonesiaInspire The Next Bersama RZ

Cari Duit Itu Susah!

Shella Alaztha “Mencoba Menginspirasi Melalui Hijab”

Dan karena ini masih dalam nuansa

Syawal, saya mewakili segenap amil

RZ mengucapkan Selamat Hari Raya

Idul Fitri 1437 H. Mari bersama-sama

mengurai makna silaturahim, makna

kebersamaan serta berbagi kebaikan.

Karedok, Ayam Bakar, Ikan Asin

Farida mengungkapkan bahwa

hingga saat ini ada 80 orang yang

tergabung menjadi anggota Pra

Koperasi di wilayah ICD Sukaraja

Bandar Lampung, dan 10 diantaranya

menjadi pengurus. Adapun sentra

Pra Koperasi di Kelurahan Sukaraja

kini sebanyak empat titik

Pemberdayaan ekonomi yang

diberikan RZ di seluruh wilayah

binaan, termasuk ICD Sukaraja,

Lampung selalu diimbangi dengan

pembinaan ruhiyah. Hal tersebut

dimaksudkan agar para penerima

manfaat yang kemudian akan

menjadi pengusaha ini bisa semakin

bersyukur saat diberikan rizki lebih

dan bisa berbagi dengan yang

membutuhkan.

Kini terdapat dua Kebun Gizi di

wilayah ICD Sukaraja. Sejak dibuat

pada Februari 2015, masyarakat di

wilayah ICD Sukaraja sudah melakukan

15 kali panen sayuran organik di dua

Kebun Gizi. Sayuran tersebut dijual

kepada masyarakat di ICD Sukaraja

dengan harga yang lebih murah

dibandingkan pasaran

Matahari 1 Syawal pagi itu sinarnya

mulai memancarkan gurat tipisnya dari

balik pepohonan. Suara gema takbir

yang berkumandang dari masjid Ar-

Rahmah pulau Lipang ini bersumber dari

mesin genset perahu seorang nelayan.

Mereka hidupkan mesin itu. Mereka

kumandangkan takbir kemenangan Idul

Fitri.

Untuk Program Beasiswa Ceria

harapannya dapat membantu anak-

anak yang kurang mampu untuk dapat

melanjutkan sekolahnya, sedangkan

untuk program Wirausaha harapannya

agar mustahik yang dibantu dapat

berhasil dalam merintis usahanya

sehingga yang dahulunya mustahik

dapat berubah menjadi Muzaki.

Di dalam lingkungan kita sendiri, rumah

atau kantor, kita sering merasa memiliki

sejumlah wewenang, dan karenanya

merasa berkuasa. Dalam lingkungan

yang lebih besar, mungkin RT atau RW

atau kelurahan atau kecamatan atau

kota, atau di kelab profesi atau asosiasi

industri, mungkin kita merasa lebih

kecil, lebih tidak berdaya, lebih kurang

bisa berperan. Semuanya berpulang ke

skala posisi, skala peran.

Jangan jajan melulu, cari duit itu susah tau!”

Kira-kira, apa yang tertanam dalam benak

anak-anak kita jika orang tuanya seringkali

bahkan berulang-ulang mengucapkan

kalimat tadi? Atau dengan kalimat sejenis

itu. ang jelas, karena kalimat di atas keluar

dari lisan orang tuanya yang sangat ia

percayai dan kalimat itu diucapkan berulang

kali, maka ia akan berpikir bahwa itu benar.

.

Berawal dari kontes Hijab Hunt,

perempuan berdarah Arab ini kembali

menemukan passion yang sudah cukup

lama ditinggalkan demi menempuh

pendidikan.

04

06

22

40

41

50

14

2038

39

Ikhtisar

Page 5: Focus on what’s - · PDF fileDi dalam lingkungan kita sendiri, rumah atau kantor, kita sering merasa memiliki sejumlah wewenang, dan karenanya merasa berkuasa. Dalam lingkungan

RZ MagzJuli 2016

RZ MagzSyawal 1437

4 5

Sapa CEO

Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah, segala puji hanya pantas kita ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan izin menikmati jamuan istimewa-Nya di bulan Ramadhan kemarin. Apa kabar Sobat RZ? Masih semangat meneruskan ‘tradisi kebaikan’ Ramadhan, bukan? Semoga aromanya masih kental mempengaruhi jiwa dan langkah kita hingga tiba Ramadhan tahun depan.

Melalui tulisan ini izinkanlah saya mewakili segenap amil RZ mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1437 H. Mari bersama-sama mengurai makna silaturahim, makna kebersamaan serta berbagi kebaikan.

Selama sebulan penuh RZ telah melakukan penyaluran Ramadhan berupa paket Berbagi Buka Puasa (BBP), Kado Lebaran Yatim (KLY), Bingkisan Lebaran Keluarga (BKL), dan Syiar Qur’an (SQ) bagi saudara-saudara kita yang membutuhkan di 723 wilayah binaan RZ yang tersebar dari Aceh hingga Papua. Terima kasih kami ucapkan kepada para donatur dan mitra yang telah mempercayakan amanahnya melalui RZ. Doa tulus yang sempat terucap dari para penerima manfaat semoga menambah keberkahan pada segala kebaikan yang Sobat lakukan.

Alhamdulillah di bulan Ramadhan lalu, banyakpihak yang bersinergi dan berkomitmen untuksama-sama menebar kebaikan. Bersama Go-Jek,RZ menggulirkan program “Mudahnya BerbagiBersama Go-Jek” yang mendapatkan responpositif dari berbagai kalangan. RZ juga mengawali kerjasama dengan Majelis Ta’lim Telkom Group dalam hal pengelolaan zakat karyawan di 13 regional Telkom. Selain itu RZ juga bermitra dengan HSBC dan Bank Ekonomi untuk program Senyum Ramadhan di 26 kota di Indonesia.

Selamat Berhari Raya

Nur EfendiCEO Rumah Zakat

Transfer Zakat

*Setelah transfer Zakat, harap melakukan kon�rmasi ke contact centre kami

2,5%Inget Zakatnya Yaa...

cukup

klik www.sharinghappiness.org

Tria The ChangcutersMusisi

Bersihkan Harta, Berbagi Bahagia

5D4F850C

Di bulan Ramadhan pun kami memberoleh berkah yang luar biasa, yakni tepilihnya RZ sebagai “#1 Champion Indonesia Original Brand 2016 untuk kategori Zakat, Infak, Shadaqah.” Penghargaan yang kami terima ini tentunya berkat doa dan dukungan Sobat RZ yang telah mempercayakan kami sebagai mitra dalam berbagi.

Lalu ada apa setelah Ramadhan? Dengan semangat Sharing Happiness, kami tetap berkomitmen untuk membantu Anda dalam berbagi kebahagiaan kepada mereka yang membutuhkan.

Doakan kami agar tetap amanah dan profesional.

Page 6: Focus on what’s - · PDF fileDi dalam lingkungan kita sendiri, rumah atau kantor, kita sering merasa memiliki sejumlah wewenang, dan karenanya merasa berkuasa. Dalam lingkungan

RZ MagzJuni 2016

RZ MagzRamadhan 1437

6 7

Cita Rasa

Marwiyah, 0823 7263 4787Jln. Turangga Timur No. 98A RT 09 RW 09 Lingkar selatan, Kota Bandung

Wandi, 0877 7592 5093Guji Baru RT 07 RW 02 Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Siti Supriatin,0896 0225 3762Jl. Kp. Cangkol UtaraRT 07 RW 04Lemahwungkuk,Cirebon.

Karedok

Ayam Goreng

Ikan Asin

Teman Makan SiangRubrik ini berisi ragam kuliner usaha binaan RZ dari berbagai daerah

Page 7: Focus on what’s - · PDF fileDi dalam lingkungan kita sendiri, rumah atau kantor, kita sering merasa memiliki sejumlah wewenang, dan karenanya merasa berkuasa. Dalam lingkungan

RZ MagzJuli 2016

RZ MagzSyawal 1437

8 9

Setelah Rasulullah Muhammad SAW wafat, banyak sekali suku atau kabilah yang berbondong-bondong keluar dari agama Allah. Hingga tidak ada lagi yang memeluk agama Islam kecuali penduduk Mekah, Madinah, Thaif dan sekelompok kaum yang berpencar-pencar. Ketika terjadi huru-hara nabi palsu pada masa Abu Bakar Ash Shiddiq, Barra’ tentu tak mau ketinggalan untuk berjuang bersama para mujahidin lain. Musailamah dengan pasukannya yang banyak dan persenjataan yang lengkap merupakan bahaya yang serius. Mereka bahkan membuat serangan balik dan membuat tentara Islam dibayang-bayangi rasa takut. Saat itulah Khalid bin Walid yang menjadi panglima pasukan menyerukan kepada Barra’ agar memberikan semangat kepada pasukan Islam.

“Wahai penduduk Madinah, sekarang tidak ada Madinah bagi kalian, yang ada hanyalah Allah dan surga!”

Kalimat itu merasuk ke dalam jiwa pasukan muslim. Semangat mereka tumbuh kembali. Tidak tersisa ketakutan yang tadi sempat membayangi. Mereka pun kembali menggempur Musailamah dan para pengikutnya. Namun rupanya mereka tengah berlindung di sebuah kebun yang terkenal dengan sebutan “Kebun Kematian.” Dikenal demikian karena banyak sekali pasukan yang tewas di kebun itu.

“Mungkin kalian takut aku mati di atas tempat tidurku. Tidak, demi Allah, Tuhan tidak akan menghalangiku mati syahid!”

Tekad yang terucap di depan para sahabat ketika ia sakit itu benar-benar dipahatkan Al Barra’ di dalam hati. Hari demi hari dilalui dengan satu tujuan, syahid di medan perang. Hingga tak ada satu perang pun yang terlewat olehnya. Karena keinginan syahidnya yang begitu menggebu, Barra’ selalu menjadi orang terdepan dalam setiap pertempuran. Ia pernah membunuh 100 orang musyrikin dalam duel satu lawan satu. Semboyannya adalah “Allah dan surga.”

Al Barra’ bin Malik Al Anshari adalah saudara dari Anas bin Malik, sang pelayan Rasulullah yang dibawa Ummu Aiman saat usianya masih 10 tahun. Tubuhnya kerempeng, kulitnya legam, tapi siapa sangka ia adalah orang yang pernah mendapat peringatan khusus dari Umar bin Khattab melalui suratnya kepada gubernur di seluruh wilayah Islam yang isinya, “Jangan kalian jadikan Al Barra’ sebagai komandan pasukan karena dikhawatirkan akan membahayakan pasukannya. Dikarenakan dia seseorang yang selalu berada di ujung tombak pasukan.”

Meskipun tengah berlindung di balik tembok yang tinggi, tapi pasukan Musailamah tidak berhenti menghujani pasukan muslim dengan anak panah. Saat itulah Barra’ yang justru selalu mencari kematian dalam setiap perang berkata, “Kawan, letakkan aku di atas perisai. Letakkan perisai itu di atas tombak, lalu lemparkan aku ke dalam kebun, dekat dengan pintu. Entah aku nantinya mati syahid atau aku akan membukakan pintu untuk kalian.”

Namun ternyata Barra’ tak menunggu tubuhnya digotong dan dilemparkan. Ia langsung naik ke dinding dan melompat ke dalam kebun untuk kemudian membuka pintu gerbangnya. Tak ayal, kaum muslimin langsung menyerbu ke dalam Kebun Kematian, baik dari atas dinding maupun dari pintu-pintunya. Sebanyak 20.000 tentara Musailamah tewas termasuk juga Musailamah. Sedang Barra’ dibawa ke dalam tenda untuk diobati atas 80 luka sayatan pedang di tubuhnya.

Rupanya keinginannya untuk syahid masih tertunda. Khalid bin Al-Walid sendiri yang langsung menangani perawatannya selama satu bulan. Hingga kemudian sembuh atas kehendak Allah.

Senyum Barra’ di Negeri Persia

Ketika terjadi perang melawan pasukan Persia, Barra’ tentu tak mau ketinggalan. Kerinduannya untuk syahid telah memuncak, sehingga perang melawan pasukan Persia yang keji itupun tak dilewatkan olehnya. Saat itu pasukan Persia berlindung di salah satu benteng yang kokoh. Kaum muslimin mengepung mengelilingi benteng. Mereka mulai mengayunkan rantai-rantai besi yang digantungi cakar-cakar dari baja yang panas ke arah kaum Muslimin. Salah satu cakar panas mengait Anas bin Malik dan membuatnya terseret ke arah dinding benteng. Melihat hal tersebut Barra’ langsung merangsek mendekati saudaranya. Barra’ memegang rantai panas dan sekuat tenaga menebasnya dengan pedang, hingga rantai itu terputus. Namun ternyata telapak tangan Barra’ terkelupas, hingga hanya tersisa tulang tanpa daging. Butuh waktu yang cukup lama untuk memulihkan telapak tangannya.

Lalu apakah hal tersebut membuat Barra’ menyesal dan kemudian mundur? Tentu tidak. Di Perang Tustur melawan pasukan Persia ia dan Anas bin Malik kembali beraksi. Barra’ sendiri berhasil mengalahkan 100 orang pasukan Persia. Pertempuran berlangsung dengan sengit dan mencekam.

“Barra’ masih ingatkah engkau dengan sabda Rasulullah mengenai dirimu? ‘Betapa banyak orang yang berambut acak-acakan, berdebu dan hanya memiliki dua helai pakaian usang. mereka tidak dihargai orang, padahal andai ia memohon kepada Allah pasti dikabulkan.’ (Barra’ termasuk di antaranya). Wahai Barra’ mohonkanlah kepada Allah agar menghancurkan mereka dan memberikan kemenangan kepada kita.”

Dengan penuh kerendahan hati, Barra’ menengadahkan tangan ke atas. ia berdoa, “Ya Allah kalahkan mereka. Beri kami kemenangan. Dan pertemukan aku dengan Nabi-Mu hari ini.”

Kemudian Barra’ menatap Anas yang sedang bertempur di dekatnya, seolah mengucapkan selamat tinggal. Kaum muslimin terus bertempur dengan gagah berani hingga akhirnya kemenangan ada di genggaman.

Banyak pasukan muslim yang menjadi syuhada. Dan di antara deretan para syuhada ada wajah Al Barra’ bin Malik Al Anshori yang tersenyum. Tangan kanannya menggenggam pasir yang berlumuran darahnya yang suci. Pedangnya tergeletak di sebelahnya. Kini Barra’ telah bertemu dengan kekasihnya. Kisah perburuannya telah berakhir dengan senyum cerah di wajahnya.

Al Barra’ bin Malik Al Anshari

Sang Pemburu Syahid

Alkisah

Page 8: Focus on what’s - · PDF fileDi dalam lingkungan kita sendiri, rumah atau kantor, kita sering merasa memiliki sejumlah wewenang, dan karenanya merasa berkuasa. Dalam lingkungan

RZ MagzJuli 2016

RZ MagzSyawal 1437

10 11

Aceh : 8

Medan : 15

Pekanbaru : 19 Balikpapan : 8

Samarinda : 8

Bandar Lampung : 11

Keterangan:

Sekilas Kegiatan ICD

Padang : 10

Jayapura : 1

Cikarang : 4

Cilegon : 24

Cirebon : 30Solo : 44

Bandung : 80

Cimahi : 29

Garut : 4

Tasikmalaya : 4

Subang : 53

Malang : 22

Surabaya : 24

Yogyakarta : 80

Semarang : 52

Bekasi : 10

Depok : 10

Tangerang : 18

Jakarta Barat : 35

Jakarta Selatan : 4

Jakarta Timur : 28

Pontianak : 13

Palembang : 10

Makassar : 11

Batam : 15

Banjarmasin : 12

Urban Farming,Tangerang

Bantuan Ekonomi,Bandar Lampung

Rumah Quran,Pekanbaru

Siaga Bersihuntuk PengungsiSinabung, Medan

PenyaluranBantuan Langsung,Yogyakarta

PembinaanAnak Juara,Samarinda

Beasiswa Juara,Jayapura

RZ memiliki wilayah dan komunitas binaan di 94 kota dan

kabupaten di Indonesia yang dinamakan Integrated Community Development (ICD) yang memiliki

SDM fasilitator khusus di setiap wilayahnya. Kini terdapat 723

wilayah ICD di Nusantara.

Berbagi

Bahagia

di Nusantara

dengan

Page 9: Focus on what’s - · PDF fileDi dalam lingkungan kita sendiri, rumah atau kantor, kita sering merasa memiliki sejumlah wewenang, dan karenanya merasa berkuasa. Dalam lingkungan

Semarak Pemberdayaandi ICD Sukaraja

ICD Sukaraja terletak diKota Bandar Lampung

- Muhammad Syajeansyah Fasilitator ICD Sukaraja

Pra KoperasiSenyum Mandiri

PenerimaManfaat

Kp. Kramat Sukaraja : 22 nasabah

Kp. Rawa Baru Sukaraja : 12 nasabah

Kp. Jati Baru : 7 nasabah

Kp. Ikan Julung : 20 nasabah

Kp. Sukabumi : 25 nasabah

86Pra Koperasi Senyum Mandiri di 5 Cabang

PenerimaManfaat35

BantuanEkonomi

Bank Sampah Sukaraja

PenerimaManfaat90

BankSampah

PenerimaManfaat

Kp. Kramat Sukaraja : 35 Penerima Manfaat

Kp. Rawa Baru Sukaraja : 18 Penerima Manfaat

Kp. Rupi Sukabumi : 16 Penerima Manfaat

69Kebun Gizi di 3 titik

PenerimaManfaat

Didikan subuh untuk anak usia SD

Wirid remaja untuk anak usia SMP & SMA

Magrib mengaji untuk orang tua

Taman bacaan masyarakat

54Taman PendidikanAl Quran Nurul Ilmi

PenerimaManfaat92

Pembinaan Masyarakat (BBTQ & Majelis Hikmah)

Page 10: Focus on what’s - · PDF fileDi dalam lingkungan kita sendiri, rumah atau kantor, kita sering merasa memiliki sejumlah wewenang, dan karenanya merasa berkuasa. Dalam lingkungan

RZ MagzSyawal 1437

15

Sore itu Farida (41) dan dua temannya tengah merapikan minyak goreng, gula, dan beras di sebuah ruang tamu yang luasnya sekitar 4x2 m2. Sejak Maret 2014 lalu, ruangan tersebut telah menjadi sekretariat pusat Pra Koperasi yang diinisiasi oleh RZ cabang Bandar Lampung di wilayah binaan ICD Sukaraja. Hampir setiap hari rumah tersebut dikunjungi oleh warga sekitar yang membutuhkan bahan-bahan pokok namun belum memiliki uang tunai untuk melunasinya.

“Kami menjual Sembako dengan harga yang sama seperti di warung. Tapi bedanya, kalau di sini belinya bisa dicicil. Pokoknya dalam waktu satu bulan harus

BergegasMenggapai MimpiMelalui Pra Koperasi

sudah lunas. Makanya sejak awal berdiri sampai sekarang, banyak sekali yang tertarik untuk menjadi anggota Pra Koperasi,” ujar Farida.

Farida mengungkapkan bahwa hingga saat ini ada 80 orang yang tergabung menjadi anggota Pra Koperasi di wilayah ICD Sukaraja Bandar Lampung, dan 10 diantaranya menjadi pengurus. Adapun sentra Pra Koperasi di Kelurahan Sukaraja kini sebanyak empat titik. “Ada yang membeli bahan pokok di Pra Koperasi untuk konsumsi rumah tangga ada pula yang membeli untuk produksi usaha,” ujarnya.

Topik UtamaTopik Utama

Uje, Fasilitator ICD Sukaraja sedang membantu Siti Amasaroh mengantarkan kemplang kepada pembeli.

Page 11: Focus on what’s - · PDF fileDi dalam lingkungan kita sendiri, rumah atau kantor, kita sering merasa memiliki sejumlah wewenang, dan karenanya merasa berkuasa. Dalam lingkungan

RZ MagzJuli 2016

RZ MagzSyawal 1437

16 17

Sejahtera Bersama di Sukaraja

Pra Koperasi Sukaraja yang telah berdiri selama dua tahun ini berdiri atas inisiasi Fasilitator ICD Sukaraja binaan RZ Cabang Bandar Lampung Muhammad Syajeansyah yang akrab disapa Uje bersama masyarakat. Uje menyatakan bahwa dirinya membangun Pra Koperasi ini karena sebelumnya cukup banyak warga di ICD Sukaraja yang terlilit hutang dari rentenir. Oleh karena itulah melalui majelis taklim yang merupakan kegiatan pembinaan rutin, Uje mengajak warga untuk mendirikan Pra Koperasi.

“Disebut Pra Koperasi karena kami sedang menunggu pengesahan dari pemerintah. Alhamdulillah respon masyarakat sangat baik sekali pada kegiatan ini karena memang terbukti dapat membebaskan mereka dari berhutang kepada rentenir,” ungkap Uje.

Adapun dana awal yang digunakan untuk membangun Pra Koperasi ini sebesar Rp1,3 juta. Pada mulanya Pra Koperasi ini hanya melakukan kegiatan simpan pinjam. Namun akhirnya Pra Koperasi Sukaraja memperluas programnya dengan menambahkan aktivitas jual beli.

“Kini dana bergulir yang ada di dalam Pra Koperasi ICD Sukaraja sudah mencapai Rp40 juta. Kami akan terus berusaha agar dana bergulir yang ada di dalam Pra Koperasi ini semakin besar sehingga dapat membantu lebih banyak lagi masyarakat yang membutuhkan,” ujar Uje.

Mimpi Kami: Pemberdayaan Masyarakat

Uje menyatakan bahwa pendirian Pra Koperasi ini merupakan ikhtiar dari RZ dalam memberdayakan masyarakat di wilayah binaan. Menurut dia ada tiga indikator dari suksesnya pemberdayaan di sebuah wilayah binaan yakni adanya lembaga keuangan syariah, pemberdayaan lingkungan, serta sarana pendidikan. “Oleh karena adanya lembaga keuangan syariah menjadi salah satu faktor kesuksesan pemberdayaaan di wilayah ICD, maka RZ menginisasi program Pra Koperasi yang insya Allah berbasis syariah,” kata Uje.

Menurut Uje, selain berdiri di Sukaraja, Pra Koperasi pun akan didirikan di wilayah binaan lainnya yang ada di Kota Bandar Lampung. Begitu pun di beberapa wilayah binaan RZ lainnya yang tersebar dari Aceh hingga Papua. “Alhamdulillah program Pra Koperasi ini terbukti dapat membantu perekonomian masyarakat. Mudah-mudahan dengan diimplementasikan program ini di semua wilayah binaan RZ, maka program pemberdayaan masyarakat di Indonesia dapat semakin cepat terwujud,” tutur Uje.

“Cita-cita dari Pra Koperasi kami adalah bisa menyediakan bahan baku bagi para pengusaha kecil. Misalnya untuk pengusaha kemplang seperti saya, Pra Koperasi menyediakan bahan baku seperti sagu,” ujarnya. Namun karena keterbatasan modal yang dimiliki Pra Koperasi ICD Sukaraja, maka hingga saat ini mereka belum dapat memenuhi kebutuhan semua pengusaha kecil yang menjadi anggota.

“Padahal kalau Pra Koperasi ini bisa menyediakan bahan baku untuk para pengusaha kecil di Sukaraja, Sisa Hasil Usaha (SHU) yang didapat bisa sangat besar. Oleh karena itu kami berharap nantinya akan ada suntikan modal untuk memperbesar usaha ini,” ungkap Siti.

Membidik Pengusaha Kecil Menengah

Siti Amasaroh (35) adalah seorang pengusaha kemplang, yakni makanan ringan khas Kota Bandar Lampung. Selain itu Siti pun merupakan salah satu pengurus Pra Koperasi di wilayah ICD Sukaraja. Sejak tahun 2014, perempuan yang sudah ditinggal suaminya meninggal dunia tersebut mendapatkan bantuan modan dan sarana usaha dari RZ. Kini usaha Siti sudah maju karena omzet yang didapatkannya bisa mencapai Rp8 juta per bulan. Namun karena ingin bersama-sama memberdayakan masyarakat di wilayahnya bersama RZ, Siti bersinergi menyukseskan program Pra Koperasi di wilayah tempat tinggalnya.

Page 12: Focus on what’s - · PDF fileDi dalam lingkungan kita sendiri, rumah atau kantor, kita sering merasa memiliki sejumlah wewenang, dan karenanya merasa berkuasa. Dalam lingkungan

RZ MagzJuli 2016

RZ MagzSyawal 1437

18 19

Topik UtamaTopik Utama

Lingkungan Bersih dengan Bank Sampah

Bank Sampah memang menjadi salah satu program yang digulirkan di beberapa wilayah binaan RZ termasuk di ICD Sukaraja Kota Bandar Lampung. Sebanyak 50 orang tergabung dalam Bank Sampah yang berada di empat titik Kelurahan Sukaraja. Dengan mendirikan Komunitas Berseri di tahun 2014, Uje sang fasilitator ICD yakin bahwa Sukaraja dapat menjadi wilayah yang bersih, sehat, dan asri.

“Dulu selokan di daerah ini dipenuhi oleh sampah, bahkan ada yang suka buang sampah ke kali. Sejak ada Bank Sampah, ibu-ibu di sini jadi rajin pilah sampah sehingga bisa disetorkan. Lingkungan jadi lebih bersih, para nasabah pun jadi punya uang tambahan,” ungkap Ketua Bank Sampah Sukaraja, Rosita.

Kini terdapat dua Kebun Gizi di wilayah ICD Sukaraja. Sejak dibuat pada Februari 2015, masyarakat di wilayah ICD Sukaraja sudah melakukan 15 kali panen sayuran organik di dua Kebun Gizi. Sayuran tersebut dijual kepada masyarakat di ICD Sukaraja dengan harga yang lebih murah dibandingkan pasaran. “Alhamdulillah bisa juga ngerasain sayur organik yang harganya murah,” kata Zulhikah.

Menyulap TPS Jadi Kebun Gizi dan Bank Sampah

Fasilitator ICD Sukaraja Muhammad Syajeansyah yang akrab disapa Uje mengajak tim RZ Magz ke sebuah lahan yang cukup luas di Kelurahan Sukaraja Kecamatan Bumi Waras Kota Bandar Lampung. Di sana terdapat sepetak ladang berukuran 7 x 12 m2 yang ditumbuhi terong siap panen dan juga kangkung yang baru saja ditanam. Selain itu terdapat juga sebuah posko yang dijadikan tempat penimbangan dan penyimpanan sampah. Ladang itu merupakan hasil dari program Kebun Gizi yang diinisiasi RZ bersama warga Sukaraja. Sementara posko tersebut termasuk ke dalam program Bank Sampah.

“Dulu lahan ini dijadikan Tempat Pembuangan Sementara (TPS). Kalau melintasi lahan ini, pasti kami tutup hidung karena bau sekali. Alhamdulillah sekarang jadi tempat yang menghasilkan dan pastinya jalur ini jadi lebih nyaman,” ujar Ketua Kebun Gizi ICD Sukaraja, Zulhikah.

Sudah 15 Kali Panen

Mengajak masyarakat untuk bahu-membahu menciptakan lingkungan yang bersih, nyaman serta produktif bukanlah pekerjaan yang mudah. Zulhikah mengakui bahwa butuh kerja keras untuk meyakinkan masyarakat di Sukaraja bahwa jika diolah dengan benar maka lahan TPS tersebut bisa menguntungkan bagi mereka sendiri.

“Saya tuh sempat hampir menyerah. Soalnya untuk membuat masyarakat memiliki keinginan kuat itu benar-benar butuh energi yang besar. Tapi saya yakin kalau mau sukses, maka kita harus berjuang,” tuturnya. Dengan modal serta pembinaan yang dilakukan oleh Fasilitator ICD RZ Cabang Bandar Lampung, akhirnya masyarakat di Kelurahan Sukaraja berhasil membuat Kebun Gizi.

Adapun penimbangan sampah dilakukan satu bulan sekali di Posko Bank Sampah. Rosita mengatakan bahwa dalam satu kali penimbangan minimal mereka mendapatkan 25 kg sampah baik organik maupun anorganik. Sampah organik diolah menjadi kompos yang dipakai untuk menanam sayur di Kebun Gizi. Sementara sampah anorganik diolah menjadi kerajinan tangan.

“Di awal pendirian Bank Sampah, kami hanya memiliki 25 nasabah. Alhamdulillah melalui berbagai sosialisasi, kami berhasil mengajak lebih banyak masyarakat untuk bergabung menjadi nasabah,” ungkap Rosita.

Ekspansi Wilayah Pemberdayaan

Kesuksesan Kebun Gizi di ICD Sukaraja, membuat Fasilitator ICD, Uje menerapkan program serupa di Kelurahan Sukabumi. Kini telah berdiri satu Kebun Gizi di ICD Sukabumi Kota Bandar Lampung. Kekompakan serta keinginan yang kuat dari masyarakat di Kelurahan Sukabumi, membuat Kebun Gizi yang baru berdiri di awal 2016 ini sudah melakukan panen sebanyak dua kali.

Adapun jenis sayuran yang ditanam antara lain cabe, tomat, dan kangkung di atas wilayah 15x5 m2. “Saya berharap kita bisa mengimplementasikan progam-program pemberdayaan di berbagai wilayah di Kota Bandar Lampung ini. Terutama di lingkungan masyarakat yang memang membutuhkan bimbingan,” tutur Uje.

Meski program yang berada di bawah bimbingannya terbilang cukup berhasil memberdayakan, namun menurut Uje masih cukup banyak tantangan yang harus dihadapi untuk membentuk masyarakat yang mandiri baik ekonomi maupun lingkungan yang memiliki aqidah yang baik sehingga mendapatkan kebahagian dunia dan akhirat. “Saya yakin dengan doa dan terus berusaha, RZ bisa menjadi salah satu elemen perubahan masyarakat menuju arah pemberdayaan,” ujarnya.

Page 13: Focus on what’s - · PDF fileDi dalam lingkungan kita sendiri, rumah atau kantor, kita sering merasa memiliki sejumlah wewenang, dan karenanya merasa berkuasa. Dalam lingkungan

RZ MagzJuli 2016

RZ MagzSyawal 1437

20 21

Topik UtamaTopik Utama

Setiap pekan 35 penerima manfaat bantuan ekonomi diikutsertakan dalam kegiatan Belajar Baca Tulis Al Quran (BBTQ) dan Majelis Hikmah. “Karena program tersebut termasuk ke dalam Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) maka tidak hanya diikuti oleh mereka yang menerima bantuan usaha saja, ada 57 orang yang juga aktif dalam pembinaan ruhiyah yang dilaksanakan di sini,” ungkap Uje, panggilan akrab Muhammad Syajeansyah .

Agar kemampuan usaha para penerima manfaat ini semakin berkembang, pembinaan seputar bisnis pun diberikan setiap satu bulan sekali. Khusus untuk pematerinya digabungkan dari Indonesian Islamic Business Forum (IIBF) cabang Lampung.

Pemberdayaan ekonomi yang diberikan RZ di seluruh wilayah binaan, termasuk ICD Sukaraja, Lampung selalu diimbangi dengan pembinaan ruhiyah. Hal tersebut dimaksudkan agar para penerima manfaat yang kemudian akan menjadi pengusaha ini bisa semakin bersyukur saat diberikan rizki lebih dan bisa berbagi dengan yang membutuhkan.

“Mereka dididik untuk bisa menjadi muzaki. Bukan hanya mendapat bantuan, kelak saat mereka sudah menjadi pengusaha yang mandiri secara ekonomi mereka bisa berbagi dengan yang lain,” kata Muhammad Syajeansyah , Fasilitator ICD Sukaraja.

Pembinaan Ruhiyah untuk Warga ICD Sukaraja

Didikan Subuh

Program Didikan Subuh menjadi pembeda dari pembinaan anak-anak di wilayah lain. Dalam program ini anak-anak diajarkan untuk memiliki sikap berani.

“Setiap pekan mereka dibagi tugas, ada yang menjadi mc, tilawah, adzan, dan iqomah. Selain itu ada juga yang memberikan materi tentang tatacara wudhu, tatacara sholat, terkakhir setelah sholat ada anak yang menyampaikan kultum, materinya bebas seringnya tentang sirah nabawiyah,” tutur Siti Tajkirah.

Menurut Siti semua itu dilakukan secara mandiri, setiap anak yang diberi tugas akan melaksanakan sesuai kewajibannya masing-masing. “Pokoknya setelah dikasih tugas mereka akan langung mencari bahannya, menghafalkannya, lalu Subuh sudah praktek sendiri tanpa harus ditunjuk lagi,” tambahnya.

Kemandirian yang ditunjukan anak-anak di TPA Nurul Ilmi tentu bukan hasil didikan satu malam. Kurangnya guru pengajar di TPA ini sempat menjadi kendala hingga anak-anak tidak mau mengikut pendidikan. “Dulu yang ngajar ada beberapa, tapi kemudian ada yang pindah rumah, dan saya juga sempat kerja sebelum memutuskan untuk berwirausaha dan mengajar TPA. Pernah ada pengajar luar tapi sistem pengajarannya tidak cocok dengan anak-anak, makanya banyak yang bolos. Harapannya dengan program didikan subuh mereka bisa jadi generasi Al Quran dan kelak menjadi pengajar di sini, menggantikan kami,” ungkap Siti Tajkirah.

TPA untuk Anak dan Orang Tua

Kegiatan belajar mengajar di ICD Sukaraja ini dilaksanakan di beberapa tempat, termasuk di kediaman Uje. Hingga tahun 2015 setelah Uje pindah domisili, untuk menunjang kegiatan pembinaan maka dibangunlah sebuah Taman Pendidikan Al Quran (TPA) Nurul Ilmi di ICD Sukaraja. Menurut Uje pembangunan TPA Nurul Ilmi ini menjadi salah satu hal yang paling berkesan selama Ia menjadi Fasilitator ICD.

“Ketika saya dan kawan-kawan mencoba mendirikan Taman Pendidikan Al Quran Nurul Ilmi, ternyata anggaran dana yang ada sangat terbatas, terutama untuk bayar pekerja. Alhamdulillah pertolongan Allah itu memang dekat, orang tua santri ikhlas membangun tanpa diupah, serta banyak masyarakat yang membantu baik berupa uang tunai atau bahan baku untuk mendirikan bangunan,” ungkapnya.

Kini bangunan sebesar 6x6 meter itu selalu ramai dikunjungi anak-anak yang belajar Al Quran dan membina lebih dari 50 anak. Adapun kegiatan yang dilaksanakan di TPA Nurul Ilmi antara lain Belajar Baca Tulis Quran BBTQ, didikan subuh untuk anak-anak usia SD, program wirid remaja untuk anak usia SMP dan SMA, dan taman bacaan masyarakat.

Selama satu pekan penuh TPA Nurul Ilmi akan selalu ramai dengan berbagai kegiatan. “Senin sampai Rabu anak-anak diajarkan BBTQ, apa yang mereka baca kemudian mereka tulis, malam Kamis mereka belajar tajwid. Sedangkan untuk hari Jumat anak-anak hanya diberi tugas membaca surat Al Kahfi, kalau Sabtu ada materi tentang fikih, aqidah Islam atau sejarah Islam, terakhir malam Minggu anak-anak ini diberi tugas untuk didikan subuh hari Minggunya,” papar Siti Tajkirah, salah satu pengajar TPA Nurul Ilmi yang juga penerima bantuan ekonomi.

TPA ini didirikan bukan hanya untuk kegiatan anak-anak, orang tua mereka pun memanfaatkan keberadaannya untuk belajar Al Quran. “Waktunya saja yang dibedakan, untuk orang tua ada program Maghrib Mengaji, tapi sempat terhenti karena belum ada pengajar pengganti. Selain itu ada juga taman bacaan masyarakat yang bisa dimanfaatkan baik oleh anak-anak maupun orang tua untuk menambah ilmu,” kata Uje.

Page 14: Focus on what’s - · PDF fileDi dalam lingkungan kita sendiri, rumah atau kantor, kita sering merasa memiliki sejumlah wewenang, dan karenanya merasa berkuasa. Dalam lingkungan

RZ MagzJuli 2016

RZ MagzSyawal 1437

22 23

Topik UtamaTopik Utama

Siti AmasarohBantu Warga Dapat Kerja

“Awalnya anak saya dapat beasiswa,” kata Siti Amasaroh saat ditanya perkenalan pertama dengan RZ. Setelah setahun mengikuti pembinaan sebagai orang tua penerima beasiswa, barulah di tahun 2014, setelah di phk dari tempatnya bekerja, Siti merintis usahanya sebagai penjual kemplang dengan bantuan modal dan sarana usaha dari RZ.

Hal yang paling manarik adalah dari awal merintis usaha, kemplang yang Siti buat selalu laku di pasaran. Banyaknya saingan pembuat kemplang tidak menurunkan semangat Siti untuk menjalankan usahanya.

“Alhamdulillah dari awal jualan, kemplang yang saya buat laku terus. Tempat oleh-oleh juga suka. Tipsnya kemplang dikemas rapih, bersih, bentuknya lebih bagus dan besar dari yang lain. Kalau soal banyak saingan ya lillahita’ala saja,” tutur ibu satu anak ini.

Sejak memutuskan untuk menjadi penjual kemplang, perekonomian Siti terus meningkat. Dari pendapatan hanya ratusan ribu, kini perbulan Siti bisa mengumpulkan omset minimal Rp8 juta per bulan. Sedangkan di peak season seperti lebaran dan tahun baru omsetnya bisa mencapai Rp15 - Rp20 juta.

Pendapatan yang besar tidak lantas membuat Siti cepat puas dan tidak mau mengembangkan usaha. Siti bahkan selalu mengikuti arahan dalam sekolah bisnis yang diberikan saat pembinaan, terutama dalam hal mengelola keuangan. Hasilnya, keuntungan usaha yang Siti peroleh tidak habis digunakan untuk keperluan sehari-hari tapi diputar menjadi modal yang semakin besar.

Pemberdayaan ekonomi yang digulirkan RZ dibagi menjadi beberapa tahapan keberhasilan, dan tahapan paling akhir adalah mandiri. Seorang penerima manfaat dikatakan mandiri jika penghasilan yang diperoleh dari hasil usahanya sudah mencapai nisab zakat. Berikut ini penerima manfaat bantuan ekonomi yang sekarang bukan hanya bisa berzakat tapi juga membuka lowongan kerja untuk warga sekitar:

Para Muzaki Baru di ICD Sukaraja

Urip memulai kembali usahanya tersebut. Selang dua tahun usaha yang dijalankannya berkembang pesat, dari omset awal hanya Rp2 juta per bulan hingga Rp28 juta perbulan.

“Pak Urip itu rajin, dia juga melaksanakan apa yang dianjurkan dalam pembinaan terutama dengan menjalankan program 10%. Yaitu mengeluarkan 10% keuntungan bersih, 5% untuk infak dan 5% untuk tabungan, Alhamdulillah dengan tabungan itu beliau sekarang sudah bisa beli rumah sendiri,” papar Uje.

Menurut Uje, sejak usahanya berkembang Urip menghentikan beasiswa juara untuk anaknya. “Beliau merasa tidak berhak lagi untuk dapat beasiswa itu. Malah sebaliknya sekarang rutin tiap bulan berinfak ke RZ melalui program superinfak,” tambah Uje.

Sekarang Urip sudah mandiri, memiliki tempat usaha sendiri dan mempekerjakan beberapa karyawan. “Saya ingin membantu orang banyak, karena berkat bantuan para donatur RZ juga, Alhamdulillah saya bisa hidup mandiri. Makanya saya juga ingin membantu masyarakat agar bisa mandiri seperti saya dan bisa merubah kehidupannya,” kata Urip.

Agar bisa menambah ilmu dan jaringan dalam membangun usaha, Urip masih rutin mengikuti pembinaan di RZ. Selain jadi donatur dia juga sering menjadi relawan untuk mempersiapkan kegiatan pembinaan.

“Dari usaha ini Bu Siti bisa membangun rumah jadi dua tingkat tapi bukan rumah yang mewah dan hanya untuk tempat tinggal. Lantai dua itu dia jadikan gudang untuk menyimpan bahan baku dan kemplang mentah,” kata Muhammad Syajeansyah, Fasilitator ICD Sukaraja.

Dalam menjalankan usahanya Siti merekrut 6 pekerja yang merupakan warga sekitar. “Dulu saya dibantu untuk bisa memiliki pekerjaan, sekarang saya ingin membantu orang lain agar bisa punya pekerjaan dan dapat membantu ekonomi keluarga, syukur-syukur kelak mereka bisa jadi pengusaha juga,” papar Siti.

Urip SebastianDengan infaq bantu orang jadi mandiri

Adalah Urip Sebastian penerima manfaat yang sekarang menjadi pengusaha kerupuk sukses. Urip biasa ia disapa memulai karirnya sebagai buruh di pabrik kerupuk, kemudian ia mencoba berwirausaha namun usaha yang ia rintis sempat gulung tikar hingga akhirnya harus memulai dari nol.

Baru pada tahun 2013 bapak dua anak ini berkenalan dengan RZ. “Kenal RZ melalui Pak Zulfikar yang juga binaan dan saat bertemu dengan saya beliau menceritakan dulu pernah usaha kerupuk sebelum istrinya sakit dan meninggal,” kata Uje, Fasilitator ICD Sukaraja.

Dengan bantuan modal dan sarana usaha dari RZ

Page 15: Focus on what’s - · PDF fileDi dalam lingkungan kita sendiri, rumah atau kantor, kita sering merasa memiliki sejumlah wewenang, dan karenanya merasa berkuasa. Dalam lingkungan

RZ MagzJuli 2016

RZ MagzSyawal 1437

24 25

Cuaca Lampung yang panas hari itu, tidak menjadi kendala bagi Muhammad Syajeansyah untuk mengunjungi para binaan RZ yang berada di ICD Sukaraja, Kecamatan Bumi Waras Kota Bandar Lampung. Uje biasa ia dipanggil, menjadi Fasilitator ICD sejak 6 tahun lalu, karirnya sebagai fasilitator ICD dimulai di kota kelahirannya, Padang. Tahun 2013 barulah ia dan keluarga hijrah ke Lampung dan sejak saat itu bapak 2 anak ini mendedikasikan waktu dan tenaganya untuk membantu warga Sukaraja yang membutuhkan.

“Saya ingin bisa membantu banyak orang untuk terbebas dari kemiskinan dan terangkat derajat mereka baik dalam pandangan manusia maupun pandangan Allah nantinya. Karena mereka mendapatkan dua kebaikan yaitu kebaikan dunia dengan bantuan ekonomi dari RZ dan kebaikan akhirat karena mereka dibina agar semakin dekat dengan Allah sang pemberi rezeki,” ungkap Uje.

Menurut Uje pekerjaan sebagai Fasilitator ICD merupakan anugerah, selain sesuai passion menjadi Fasilitator ICD juga bisa menambah rasa syukur atas segala nikmat yang Allah beri. “Saya bisa berkaca diri dari permasalahan yang dihadapi para binaan, ternyata masih banyak masyarakat yang lebih membutuhkan bantuan daripada saya,” tuturnya.

Masa-masa sulit tidak lepas dari perjuangan Uje sebagai Fasilitator ICD. Awal bekerja di Bandar Lampung. Ia masih tinggal di rumah mertua di Metro yang jaraknya sekitar 120 km dari Bandar Lampung. Setiap hari berangkat sebelum subuh dan kembali ke rumah selepas Isya. “Terkadang timbul rasa ingin menyerah, tapi segera diingatkan oleh istri, barang siapa yang menolong agama Allah pasti Allah akan menolongnya,” papar Uje.

Kegigihannya menjadi pendamping dalam program yang digulirkan RZ membuahkan hasil yang manis.

Jadi Fasilitator ICDJadi Tambah Rasa Syukur

Muhamad Syajeansyah

Tahun pertama menjadi Fasilitator ICD di Bandar Lampung ia mampu mengantarkan tiga manfaat ekonomi masuk dalam tahap member mandiri, artinya ketiga orang tersebut sudah mandiri secara ekonomi dan pendapatannya sudah masuk wajib zakat.

“Harapan saya kedepan semakin banyak member binaan yang mandiri secara ekonomi sehingga mereka bisa membantu banyak orang. Tidak hanya bisa memenuhi kebutuhan keluarga sendiri tapi juga bisa memenuhi kebutuhan keluarga orang lain karena bekerja sebagai karyawan mereka, semakin berkurangnya pengangguran tentunya seiring dengan pemahaman agama mereka yang baik,” ujar Uje.

Dalam menjalankan tugasnya sebagai Fasilitator ICD, Uje senantiasa dibantu oleh istrinya yang menjadi pengajar TPA serta membina ibu-ibu di pra koperasi yang didirikan di ICD Sukaraja. “Alhamdulillah saya mendapatkan istri yang selalu memotivasi dikala saya lemah, selalu mendoakan setiap langkah perjuangan saya dan selalu mendukung apa yang menjadi keputusan saya. Karena beliau paham ini adalah sebuah perjuangan yang tentunya akan mendekatkan diri kepada Allah sebagai amal sholeh.” kata Uje.

Senyum Sampul

Alhamdulillah 18 tahun sudahkami menjadi mitra Anda

dalam pemberdayaanmasyarakat di Indonesia.

Terima kasih atas doadan sinergi Anda.

Page 16: Focus on what’s - · PDF fileDi dalam lingkungan kita sendiri, rumah atau kantor, kita sering merasa memiliki sejumlah wewenang, dan karenanya merasa berkuasa. Dalam lingkungan

RZ MagzJuli 2016

RZ MagzSyawal 1437

26 27

“Bu, sini dibawain tasnya!” sebuah suara terdengar bersamaan dengan datangnya sosok anak laki-laki menghampiri saya pagi itu. Seperti biasa saya datang ke sekolah dengan membawa dua buah tas. Tas ransel yang digendong berisikan laptop dan buku-buku serta satu tas tenteng berisi bekal minum dan makan.

Mungkin karena melihat saya seperti kerepotan, anak tersebut akhirnya menawarkan untuk membawakan tas. Itulah awal kekaguman saya pada sosok bernama lengkap Rizqi Hafidzul Furqon ini. Sekarang ia duduk di kelas VI SD Juara Bandung. Sekilas sosoknya tampak biasa saja, tidak banyak bicara, meski cukup baik dalam bergaul. Dari sisi akademik, ia tidak lebih menonjol dibanding teman-temannya. Namun demikian ia cukup diandalkan di tim futsal sekolah. Tidak terlalu banyak cerita yang saya tahu tentangnya.

Tahun ini, saya diberi amanah sebagai wali kelas VI. Mungkin ini waktunya untuk lebih mengenal Rizqi. Sikapnya pagi itu betul-betul membuat saya takjub. Sementara teman-temannya hanya menyalami saya dan kemudian berlalu, ia justru datang menghampiri untuk mengucapkan salam sekaligus menawarkan bantuan.

Sepertinya kejadian itu bukan yang pertama dan terakhir. Ada beberapa kejadian yang membuat saya bertambah kagum pada sikap empati yang ditunjukkannya. Terasa amat tulus, tidak dibuat-buat.

Kejadian berikutnya adalah saat kegiatan memasak di kelas kami. Saat itu kami memasak singkong rebus. Panci yang akan kami gunakan ternyata di dalamnya ada kecoa. Daripada membuat anak-anak ketakutan dan ribut karena jeritan mereka, saya memutuskan untuk mencuci sendiri panci tersebut. Saat berjalan keluar kelas, ternyata Rizqi baru kembali dari kamar mandi setelah mencuci singkong yang sudah dikupas. “Bu, itu pancinya mau diisi air? Sini sama saya aja!” serunya. ”Bukan diisi air, tapi mau dicuci.” “Ya udah, sama saya aja bu nyucinya!” tawarnya lagi. Terus terang saya ragu, karena di dalam panci tersebut ada kecoa. Akhirnya saya sampaikan bahwa di dalam panci tersebut ada kecoa. Rizqi tersenyum dan menjawab, ”Ya, enggak apa-apa, Bu, sama saya aja.”

Untuk kedua kalinya tanpa disuruh, ia menawarkan pertolongan. Masya Allah..

Ternyata sikap-sikap baik lainnya kembali ia tunjukkan. Saya cukup heran saat mengawasi anak-anak piket kebersihan sepulang sekolah. Saat itu giliran Rizqi bersama teman-temannya yang bertugas. Ia begitu fasih menyapu, mengelap kaca, mengelap meja, bahkan mengepel lantai tanpa canggung. Saya tertegun memperhatikannya. Selama ini, anak-anak lain membersihkan kelas hanya sampai menyapu, tapi

ia sampai mengepel lantai. Semua dilakukannya tanpa mengeluh dan tanpa disuruh. Bisa ditebak, hasilnya kelas selalu bersih setiap kali kelompok Rizqi giliran piket. Ia menjadi contoh bagi teman-temannya dalam menjaga kebersihan kelas.

Dari beberapa kejadian yang saya lihat dari Rizqi, saya jadi teringat suatu kejadian. Saat itu, sekolah sedang melaksanakan kegiatan AMT (Achievement Motivation Training). Anak-anak melakukan kegiatan outdoor yang cukup menantang. Selesai kegiatan, semua anak berjalan menuju tempat parkir. Namun ada satu anak kelas II yang belum selesai berganti pakaian, sementara itu satu persatu teman dan kakak kelasnya pergi meninggalkan tempat itu. Saya kira semua anak sudah kembali ke tempat parkir, tapi tiba-tiba muncul seorang anak menghampiri anak kelas II tersebut serta menawarkan bantuannya untuk menemani dan membantu membawa barangnya. Iya, anak yang membantu tersebut adalah Rizqi. Saat itu ia masih duduk di kelas IV. Sehingga tidak heran, saat itu kami memberi julukan kepadanya sebagai “PAHLAWAN PENOLONG”.

Semakin hari saya semakin kagum padanya. Ia bukanlah anak yang menonjol secara akademik, tetapi buat saya Rizki istimewa. Ia punya sifat berbeda. Penuh empati serta bisa mengerjakan hal yang jarang dilakukan oleh anak-anak seumurannya. Bahkan sebagai anak laki-laki ia bisa melakukan pekerjaan rumah dengan baik. Saya pernah bertanya, dari mana ia belajar beberes.

“Saya mah udah biasa, Bu. Di rumah setiap hari bantuin mamah beberes!” tuturnya.

Menurut saya, rasa empati yang ditunjukkan Rizqi untuk membantu sesama memang sudah terbentuk dalam dirinya. Yang pastinya berasal dari pembiasaan orang tua di rumah. Sehingga dengan sendirinya kebiasaan baik itu sudah melekat pada dirinya.

Ternyata benar pepatah yang mengatakan “Manners Begin at Home”. Sopan santun dimulai dari rumah. Pembiasaan baik yang selalu diberikan kepada Rizqi membuatnya menjadi anak yang penuh empati. Walaupun tidak termasuk anak yang menonjol secara prestasi, tetapi ia mempunyai kelebihan yang ditunjukannya melalui akhlak sehari-hari di sekolah dan tentu saja di rumahnya sendiri.

Semoga kelak Rizqi menjadi seseorang yang sukses, dengan tetap mempertahankan akhlak serta karakter baik yang selama ini telah melekat padanya.

Rizqi,Sang Pahlawan PenolongOleh: Nurliya Dwi PrimawantiSD Juara Bandung

Sharing Happiness

Page 17: Focus on what’s - · PDF fileDi dalam lingkungan kita sendiri, rumah atau kantor, kita sering merasa memiliki sejumlah wewenang, dan karenanya merasa berkuasa. Dalam lingkungan

RZ MagzJuli 2016

RZ MagzSyawal 1437

28 29

Rekam Jejak

BANJARMASIN. RZ cabang Banjarmasin kembali mengadakan bakti sosial khususnya di bidang kesehatan, di TK Harapan Ibu, Desa Tinggiran II, Kec. Tamban, Kab. Barito Kuala, Selasa (24/5). Kegiatannya berupa penyuluhan kesehatan gigi dan mulut. RZ juga memberikan bingkisan berupa alat mandi, sabun, pasta gigi, sikat gigi dan susu sehat. Tim RZ berharap agar anak-anak bisa mengamalkan ilmu pengetahuan yang diberikan serta orang tua yang harus selalu memberikan contoh serta pengawasan terhadap kesehatan gigi dan mulut anak. #Sri Agustina

BAKTI SOSIAL RZ DI BANJARMASIN

JAKARTA. RZ menerima penghargaan sebagai #1 Champion Indonesia Original Brand 2016 dalam ajang penghargaan majalah SWA untuk kategori ZIS (Zakat, Infak dan Sedekah di Shangri-La Hotel, Jakarta, Rabu (8/6). Ajang penghargaan oleh Majalah SWA ini diberikan kepada brand lokal terkemuka di Indonesia yang menjadi pilihan utama konsumen dan telah menguasai pasar di Indonesia. RZ layak menerima penghargaan ini karena telah memenuhi survey atas berbagai parameter penilaian yakni satisfaction, loyalty, advocacy, dan foreign local comparison. “Alhamdulillah, terima kasih atas amanah dan dukungan stakeholder utama kami yakni donatur, mitra, media, pemerintah, masyarakat serta penerima manfaat program pemberdayaan,” ujar Nur Efendi,

CEO RZ. #Ria Arianti

MEDAN. Bank HSBC dan Bank Ekonomi mendonasikan 3.272 paket Ramadhan melalui RZ. Seluruh paket Ramadhan tersebut akan disalurkan di 6 kota, yaitu Jakarta, Bandung, Medan, Batam, Semarang, dan Surabaya. Sebanyak 220 paket Berbagi Buka Puasa (BBP), 100 Kado Lebaran Yatim (KLY) dan 10 Bingkisan Lebaran Keluarga (BLK) sudah disalurkan untuk warga kurang mampu di Santika Premiere Dyandra Hotel & Convention Jalan Kapten Maulana Lubis No. 7, Medan Petisah,

Medan, Jumat (10/06). #Ai Ratih

RZ RAIH CHAMPION ORIGINAL BRAND DI PENGHARGAAN MAJALAH SWA

HSBC DAN BANK EKONOMI DONASIKAN 3.272 PAKET RAMADHAN

JAKARTA. Zakat, Infak, Sedekah (ZIS) memiliki peran dalam upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia. Di tahun 2015, sebanyak 215.885 penerima manfaat terbantu dari serangkaian program pemberdayaan yang dilakukan RZ di bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan lingkungan yang didanai oleh ZIS. Untuk tahun ini, RZ menargetkan untuk membantu 500.000 penerima manfaat yang tersebar di 723 kelurahan dari Aceh hingga Papua.

“Menurut data BPS, jumlah penduduk miskin di Indonesia sekitar 28,6 juta jiwa atau setara dengan 11,66% dari populasi di Indonesia. Hal ini menjadi tantangan bagi kami untuk memberikan kontribusi dalam penurunan kemiskinan melalui pengelolaan dana ZIS,” ungkap CEO RZ Nur Efendi.

Rumpun program RZ yang utama adalah di bidang pendidikan, kesehatan, serta pemberdayaan ekonomi. Salah satunya RZ bekerja sama dengan Go-Jek menggelar program bertajuk “Ramadan Bersama Go-Jek”. Tujuannya untuk membantu menampung donasi dari para pengguna.

Seluruh program ini menjadi instrumen untuk memastikan zakat bisa memberikan dampak pengentasan kemiskinan yang maksimal. “Target RZ adalah untuk bisa memberdayakan 20.000 anak asuh sepanjang tahun 2016. Ini setara dengan kontribusi senilai 0,05% Angka Partisipasi Sekolah (APS) dari total 40,5 juta siswa SD hingga SMA di Indonesia,” ujar

Efendi.

2016, RZ TARGETKAN BANTU 500.000 PENERIMA MANFAAT KELUAR DARI KEMISKINAN

Page 18: Focus on what’s - · PDF fileDi dalam lingkungan kita sendiri, rumah atau kantor, kita sering merasa memiliki sejumlah wewenang, dan karenanya merasa berkuasa. Dalam lingkungan

RZ MagzJuli 2016

RZ MagzSyawal 1437

30 31

Rekam Jejak

CILEGON. RZ cabang Cilegon menyalurkan 188 Paket BBP (Berbagi Buka Puasa) di Masjid Al Ittihad, Link, Ramanuju ICD Citangkil, Rabu (08/06). Sebelum berbuka puasa, RZ mengadakan beberapa rangkaian kegiatan terutama pembinaan untuk anak-anak usia sekolah SD hingga SMP. Kegiatannya terdiri dari Motivasi Belajar dan Mendongeng. Selain itu RZ pun menyalurkan KLY (Kado Lebayan Yatim) kepada 20 PM (Penerima Manfaat) Yatim Dhuafa di link. Ramanuju RW 04 Citangkil. #Yosefh

CIREBON. RZ bersama Rumah Sakit Ibu dan Anak Khalisa membagikan 800 paket makanan buka puasa secara gratis di 7 titik kota dan kabupaten Cirebon, Senin (20/6). Acara ini merupakan bagian dari program BBP (Berbagi Buka Puasa) RZ selama Bulan Ramadhan. Rencananya ada 200 paket BBP yang akan di bagikan di pekan ke-3. “Alhamdulillah makanan sudah dibagikan dan diterima oleh masyarakat Cirebon. Semoga donatur diberi pahala yang berlipat, ” ujar Hendrik, PIC Berbagi Buka Puasa. #Abdurrohim

RZ CILEGON SALURKAN PRODUK RAMADHAN DI CILEGON

RZ DAN RS IBU DAN ANAK KHALISA BAGIKAN BUKA PUASA GRATIS DI 7 TITIK CIREBON

TANGERANG. Lotte Mart Cimone bekerjasama dengan RZ menyalurkan 100 paket BBP (Berbagi Buka Puasa) kepada anak-anak yatim dan dhuafa di Jl. Merdeka No 1, Ahad (12/06). Kegiatan serupa juga dilaksanakan di 13 store Lottemart lainnya. “Terima kasih Lotte Mart dan RZ, saya mendapat banyak hadiah dan bisa makan enak hari ini.” Siti Salwah, penerima manfaat. #Yosefh

KEDIRI. Dalam rangkaian program “Berbagi Senyum Ramadhan” RZ menyaluran Bingkisan Lebaran Keluarga (BLK) kepada keluarga Pak Mulyani (75) di Desa Kauman, Kec. Kauman, Kab. Tulungagung, Rabu (15/06). Pak Mulyani tinggal di rumah kecilnya bersama istri dan kedua anaknya yang mengalami gangguan jiwa. “Alhamdulillah kami mendapat mukena, sarung dan sembako untuk lebaran. Semoga RZ semakin berkah,” ujarPak Mulyani. #Elwin

LOTTE MART BERBAGI BUKA PUASA BERSAMA ANAK YATIM

BINGKISAN LEBARAN KELUARGA UNTUK PAK MULYANI

PEKANBARU. MTT (Majelis Taklim Telkomsel) Sumbagteng menyalurkan Berbagi 50 paket BBP (Berbagi Buka Puasa), 20 paket KLY (Kado Lebaran Yatim) dan 10 paket BLK (Bingkisan Lebaran Keluarga) di Masjid Al itihad, Jl. Padat Karya, Kel. Umban Sari, Kec. Rumbai, Pekanbaru, Selasa (14/06). Acara turut dihadiri oleh Priandoko selaku perwakilan dari MTT dan Zulkarnain sebagai tokoh masyarakat di wilayah tersebut. “Alhamdulillah acara berbagi senyum Ramadhan MTT bersama RZ ini disambut baik oleh warga. Mereka juga sangat antusias saat acara sudah dimulai,” ungkap Nur Shyfa, Project Monev RZ. #Nur Shyfa

MTT HADIAHKAN PAKET RAMADHAN UNTUK SUMBAGTENG

BANDUNG. RZ bekerja sama dengan ZFA (Zakat Foundation Of America) menyalurkan 400 Paket sembako untuk masyarakat miskin atau keluarga pra sejahtera, Rabu (15/6). Kegiatan ini untuk membantu masyarakat kurang mampu dalam memenuhi kebutuhan sembako di bulan Ramadhan serta merealisasikan kepedulian donatur kepada masyarakat miskin atau keluarga pra sejahtera. Sembako yang disalurkan terdiri dari 15 Kg Beras, 2 Liter Minyak Goreng, 1 Kg Gula, 1 Kg Tepung Terigu, 425 gram Kaleng Sarden. Adapun penyalurannya dilakukan di 5 wilayah ICD binaan RZ di Kabupaten Bandung yakni ICD Banjarsari Pangalengan, ICD Biru Majalaya, ICD Mekarsari Cimaung, ICD Mekarwangi Lembang dan ICD Neglasari.

PENYALURAN 400 PAKET SEMBAKO BERSAMA RZ DAN ZAKAT FOUNDATION OF AMERICA

Page 19: Focus on what’s - · PDF fileDi dalam lingkungan kita sendiri, rumah atau kantor, kita sering merasa memiliki sejumlah wewenang, dan karenanya merasa berkuasa. Dalam lingkungan

RZ MagzJuli 2016

RZ MagzSyawal 1437

32 33

Rekam Jejak

MAKASSAR. Relawan RZ cabang Makassar menggelar kegiatan Pelajar Siaga Bencana (PSB). Selasa (31/05). Sebanyak 75 siswa dari SD Berbantuan Bungaya yang terletak di Jl. Kumala, Makassar mengikuti kegiatan tersebut. Acaranya berupa penyampaian materi P3K (Pertolongan Pertama pada Kecelakaan). “Program PSB merupakan langkah kami dalam rangka pengurangan resiko bencana dan menjadi salah satu upaya dalam menciptakan sekolah tangguh bencana di Indonesia.” Jelas Herlan selaku Koordinator Relawan RZ Pusat. #Anto

BANDUNG. RZ bekerja sama dengan HCI (Human Concern Internasional) menyalurkan 456 paket Ramadhan ke beberapa kota di wilayah Nusantara Indonesia, Rabu (15/6). Adapun wilayah tersebut diantaranya Pekanbaru, Banjarmasin, Depok, Surabaya, Bandung, Jakarta, Medan, Palembang, Cilegon, Bekasi, dan Samarinda. Paket Ramadhan yang dibagikan berupa 201 BBP (Berbagi Buka Puasa), 130 KLY (Kado Lebaran Yatim), 75 BLK (Bingkisan Lebaran Keluarga), dan 50 SQ (Syiar Qur’an). “Berbagi membuat setiap orang bisa meningkatkan rasa empati dan kepeduliannya terhadap keadaan orang-orang disekitar yang belum beruntung. Semoga momen Ramadhan jadi ajang untuk membiasakan diri bersedekah dan lebih banyak berbagi lagi kepada orang lain, bahkan sampai Ramadhan berakhir,” ujarnya. #Abdurrohim

ANTUSIASME ANAK-ANAK DI PROGRAM PELAJAR SIAGA BENCANA RELAWAN RZ MAKASSAR

PENYALURAN 456 PAKET RAMADHAN DI NUSANTARA BERSAMA RZ DAN HCI

SEMARANG. PT Sriboga Flour Mill bersama RZ kembali bekerja sama menyalurkan 15.000 Paket Berbagi Buka Puasa di 21 wilayah di Pulau Jawa. Kegiatan penyaluran ini merupakan salah satu program Corporate Social Responsibilty (CSR) PT SRIBOGA FLOUR MILL yang dilakukan sejak awal Ramadhan, Senin (6/6) hingga Minggu (3/7). Adapun 21 wilayah tersebut yakni Tasikmalaya, Batang, Ciamis, Banjar, Kebumen, Magelang, Pekalongan, Kendal, Tegal, Wonosobo, Purwokerto, Yogyakarta, Sleman, Bantul, Kulonprogo, Cirebon, Solo, Surabaya, Malang, Semarang, Bandung. Lokasi penyaluran dipusatkan di wilayah-wilayah binaan RZ, Masjid-Masjid, Pesantren, Panti asuhan, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan daerah yang membutuhkan di sekitar pulau Jawa. #Sri Agustina

PENYALURAN 15.000 PAKET BERBAGI BUKA PUASA DI 21 WILAYAH BERSAMA PT SRIBOGA FLOUR MILL DAN RZ

MEDAN. RZ cabang Medan menyalurkan Kado Lebaran Yatim (KLY) sebanyak 25 paket kepada siswa SD Juara Medan, Kamis (09/06). Tahun ini, RZ cabang Medan menargetkan akan menghimpun 1.000 paket Kado Lebaran Yatim (KLY) dari donatur perseorangan, komunitas maupun perusahaan. “Terima kasih Bapak Ibu Donatur atas bingkisannya, semoga Allah memberi rezeki yang banyak,” ujar Jasir Muzaki, siswa kelas I SD Juara. #Ai Ratih

RZ LAKSANAKAN PENYALURAN KLY BAGI SISWA SD JUARA

SAMARINDA. RZ mengadakan penyaluran perdana paket Bingkisan Lebaran Keluarga (BLK) di Mushalla Al Ikhlas Jl. Otto Iskandardinata Gg. Apel RT 25 Kel. Sungai Dama Kec. Samarinda Ilir, Samarinda, Kamis, (09/06). Paket BLK dibagikan kepada lansia dari 4 RT yang berbeda. “Terima kasih kepada donatur RZ yang telah memberikan paket lebaran ini untuk kami, Semoga RZ semakin banyak memberi manfaat,” ujar Sutrisno. #Ai Ratih

PAKET BLK UNTUK LANSIA DI SAMARINDA

ACEH. Astra Credit Companies (ACC) bersama RZ kembali menggelar Aksi Siaga Sehat di Kantor ACC Aceh, Jl. T. Imum Lueng Bata No. 3/14, Simpang Surabaya, Banda Aceh, Kamis (26/5). Kegiatannya terdiri dari pelayanan kesehatan gratis berupa penyuluhan mengenai dampak rokok bagi kesehatan. Jumlah penerima manfaat sebanyak 115 orang. Selain itu, ada pemeriksaan Tekanan Darah, Penimbangan Berat Badan, Pemeriksaan Metabolic (Asam Urat, Kolestrol dan Gula Darah), Konsultasi Dokter dan Pemberian Obat, dan tak lupa Pemberian Paket Bingkisan dan Makanan Tambahan. #Putri Mariana Sari

AKSI SIAGA SEHAT DI ACEH BERSAMA ASTRA CREDIT COMPANIES DAN RZ

Page 20: Focus on what’s - · PDF fileDi dalam lingkungan kita sendiri, rumah atau kantor, kita sering merasa memiliki sejumlah wewenang, dan karenanya merasa berkuasa. Dalam lingkungan

RZ MagzJuli 2016

RZ MagzSyawal 1437

34 35

Banjir bandang yang melanda 3 kampung yakni kampung Bukanagara, Mayang, dan Sukakerti Kabupaten Subang menggugah para siswa SMK Juara untuk membantu meringankan beban para korban. Para siswa SMK Juara ini melakukan Aksi Lingkungan dengan menyalurkan bantuan 500 kaleng Superqurban dan paket bantuan lainnya, serta membantu warga membersihkan puing dan reruntuhan di lokasi kejadian.

“Aksi lingkungan ini merupakan bagian dari penerapan core value Sekolah Juara nomor 3 yaitu aspek sosial kemasyarakatan, juga sebagai pembelajaran kepada siswa untuk selalu membantu masyarakat dimanapun mereka berada. Alhamdulillah aksi ini diapresiasi oleh masyarakat, para pejabat, dan tokoh setempat,” papar Ipik Taufiq, Kepala Sekolah SMK Peternakan Juara MTT.

Menurut Andri Murdianto, Superqurban menjadi salah satu pilihan bantuan yang disalurkan untuk bencana karena kemasannya yang praktis dan nilai gizinya yang syarat manfaat untuk pemenuhan kebutuhan protein para korban bencana. “Selama ini Superqurban dapat diandalakan untuk pemenuhan kebutuhan pangan pasca bencana. Bahkan hingga ke luar negeri,” tutur Andri.

Selain untuk Siaga Bencana RZ juga menyalurkan kornet Superqurban melalui acara bakti sosial seperti Siaga Sehat yang diselenggarakan di berbagai wilayah di Indonesia. Salah satunya Siaga Sehat bersama mitra MTT di Pekanbaru.

“Selain melakukan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan gratis, dalam Siaga Sehat MTT juga disalurkan 150 kaleng kornet Superqurban bagi warga yang hadir. Warga sangat senang karena selain mendapatlan layanan kesehatan juga mendapatkan kornet Superqurban,” jelas Bayu, PIC Siaga Sehat Pekanbaru.

Hingga kini RZ telah menyalurkan lebih dari 60.000 kornet Superqurban dalam berbagai kegiatan, antara lain bakti sosial, ekspedisi Superqurban ke pelosok, hingga Bhakti Kesra PMK yang diselenggarakan bulan April-Mei lalu. “Alhamdulillah amanah dari para donatur sudah dinikmati lebih dari 40.000 orang di

seluruh Indonesia,” papar Andri.

500 Superqurbanuntuk Korban Banjir Subang

Progresif

Superqurban

Program Lainnya

Layanan Bersalin Gratis & KIA

Klinik Umum

Siaga Sehat

Layanan Ambulance

Khitanan Massal

Siaga Gizi Balita

Bantuan Kesehatan

Siaga Posyandu

UKS (Promosi Kesehatan)

Beasiswa Ceria

Beasiswa Juara

Sekolah Juara

Gizi Sang Juara

Bantuan Bebas Pendidikan

Bantuan Wirausaha

Pembinaan Masyarakat

Bantuan Ekonomi Lainnya

Agropolitan

Water Well

Kampung Berseri (Bersih, Sehat, dan Asri)

Urban Farming

M-Net (Masjid Internet)

Pembangunan / Renovasi Masjid

Penyaluran Superqurban

Relawan Inspirasi

Kampus Relawan

Pelajar Siaga Bencana

Program Kreatif Lingkungan

Penyaluran Siaga Bencana

orang

orang

orang

orang

orang

orang

orang

orang

orang

orang

orang

orang

orang

orang

orang

orang

orang

orang

unit

orang

unit

unit

unit

paket

orang

orang

orang

orang

orang

2.116

5.533

47.847

1.598

34

-

9

9.121

818

8.200

975

1.981

601

7.855

11.236

35.501

6.004

12.352

-

4.443

-

-

-

6.905

173.022

367

252

1.883

-

Perkembangan Program RZ Mei 2016

Berbagi Sepanjang Tahun

Page 21: Focus on what’s - · PDF fileDi dalam lingkungan kita sendiri, rumah atau kantor, kita sering merasa memiliki sejumlah wewenang, dan karenanya merasa berkuasa. Dalam lingkungan

RZ MagzJuli 2016

RZ MagzSyawal 1437

36 37

Pekan Berbagi Senyum

Awal tahun lalu saya berkesempatan untuk menjadi guru tamu di Program Pekan Berbagi Senyum (PBS) yang diadakan oleh Rumah Zakat setiap bulan sekali. Tema PBS bulan Januari 2016 ialah pendidikan, sehingga kegiatan PBS pun diadakan di SD Juara Cilegon.

Alhamdulillah pihak sekolah membebaskan guru tamu untuk mengisi materi dengan tema apapun. Berhubung latar belakang saya dari kesehatan, saya pun berinisiatif untuk memberikan materi penyuluhan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah. Saya mempersiapkan presentasi semenarik mungkin menggunakan power point untuk

Sehari Berbagi Ilmu dan Tawa Di SD Juara

Iim KarimahDokter

mengantisipasi kebosanan anak-anak nantinya.

Hari yang dinanti akhirnya datang juga. Pukul 8.00 pagi saya sudah meluncur menuju SD Juara Cilegon. Rasanya senang sekali ketika sampai di sana dan saya disambut dengan baik oleh guru dan siswa-siswa SD Juara yang baru terdiri dari dua kelas, yaitu kelas I dan kelas II.

“Ayoo adek-adek semuanyaa, tahu enggak kakak kerjanya apa?” Saya mulai memperkenalkan diri.

“Bu Dokteeerrr,” anak-anak pun menjawab dengan gegap gempita.

Masih di pertengahan materi penyuluhan yang saya bawakan, ketika beberapa anak mulai terlihat chaos. Ada yang tidur-tiduran di lantai. Ada yang teriak-teriak ada yang mengeluh ada pula yang saling sahut-sahutan.

“Bu guruuuu, saya haus Buuuu, saya hauuuss!”

“Bu, perut saya pernah sakiiiiit!”

“Bu, saya kalau mau tidur enggak pernah gosok gigi!”

Lucunya lagi, ada yang mengadu, “Bu, si xxx pernah berak di kelas, Buu!”

Tingkah mereka yang polos sukses membuat saya tak berhenti tertawa. Saya tak dapat membayangkan bagaimana menjadi guru SD yang setiap hari harus ekstra sabar menghadapi tingkah anak-anak yang suka bikin gemes. Salut deh, bapak dan ibu guru :).

Selain memberikan materi penyuluhan tentang PHBS, saya juga mengajak mereka untuk Senam Maga-Maga agar mereka tidak bosan. Ketika mereka mulai berisik lagi, saya ajak untuk “tepuk diam” untuk membuat mereka konsentrasi kembali.

Selesai materi saya diberi cinderamata berupa kerajinan tangan yang berbentuk lampu hias. “Kreatif sekali guru dan siswa SD Juara Cilegon ini,” saya membatin.

1. Follow akun twitter dan instagram @rumahzakat serta like fanspage Rumah Zakat.2. Mengisi form pendaftaran di www.rumahzakat.org/daftarpekanberbagi.3. RZ akan melakukan konfirmasi kembali

mengenai fiksasi keikutsertaan dan pemberitahuan waktu serta lokasi kegiatan melalui alamat Email peserta yang didaftarkan setelah Form pendaftaran dikirimkan, konfirmasi diterima maksimal H+1 pendaftaran.

4. Pendaftaran dilakukan mulai tanggal 18 - 30 Juli 2016 Peserta akan mendapatkan merchandise menarik dari RZ.

5. Pelaksanaan PBS pada tanggal 15, 16, 18, 19, 21 Agustus 2016.

Sebelum pulang, kami foto-foto dulu di halaman sekolah. Selesai foto, anak-anak berebut menyalami saya, mengelus-elus tangan bahkan mencium saya. Saya pun kembali tertawa melihat tingkah lucu mereka. Terima kasih ya, SD Juara Cilegon untuk pengalaman yang menyenangkan.

Ingin berbagi seperti Iim Karimah dan Sobat lainnya? Ayo bergabung di PBS bulan Agustus.

Page 22: Focus on what’s - · PDF fileDi dalam lingkungan kita sendiri, rumah atau kantor, kita sering merasa memiliki sejumlah wewenang, dan karenanya merasa berkuasa. Dalam lingkungan

RZ MagzJuli 2016

RZ MagzSyawal 1437

38 39

Sudah berapa lama menyalurkan dana zakatnya?Tahun 2016 ini adalah kerja sama yang pertama antara Hitachi dengan RZ

Apa saja kegiatan sosial yang sudah dilakukan Hitachi?Kami menyekolahkan dosen dari perguruan tinggi ternama di Indonesia pernah kita kirimkan ke Jepang untuk sekolah mulai dari 3 bulan, 6 bulan hingga 3 tahun untuk kemudian menyelesaikan studi S3 nya dan menjadi profesor lalu kembali ke Indonesia mengajar di universitasnya masing-masing. Selain itu, kami juga pernah menanam mangrove di Kepulauan Seribu, kegiatan posyandu serta kegiatan kesehatan lainnya. Tetapi dengan RZ ini, kami baru melakukan kegiatan pelayanan kesehatan.

Kenapa memilih RZ sebagai mitra?Karena ini kegiatan pertama, kami mengundang banyak untuk melakukan presentasi mengenai kegiatan yang akan dilakukan. Lalu ada perwakilan dari RZ yang meyakinkan kami, lalu kami pelajari kegiatan sosialnya, programnya dan jadilah kami memilih RZ.

Apa makna berbagi menurut Mr. Takuya?Karena kami berbisnis di negeri ini. Dan sesuai dengan semboyan kami yakni Inspire The Next, jadi kami ingin berkontribusi sebaik mungkin kepada

masyarakat dan kami memilih 4 lokasi di hari ini untuk tempat berbagi.

Apa pesan Mr. Takuya kepada para pemuda?Untuk para pemuda marilah menjaga kesehatan seperti tagline mayarakat Indonesia yakni mensana in corpore sano, dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.

Apa harapan dari Hitachi terhadap RZ?Kami berharap kerja sama seperti ini terus berjalan dan kegiatan seperti ini terus dilakukan. Dengan jumlah masyarakat Indonesia

Apa pesan untuk RZ?Terima kasih kepada RZ sudah bekerja sama mengadakan kegiatan seperti ini. Tanpa ada kerja sama dengan RZ, kami tentu tidak bisa melakukanya. Kami juga berterima kasih kepada masyarakat Indonesia. Semoga RZ bisa semakin berkembang. Dengan jumlah masyarakat 240 juta tentu menjadi peluang bagi RZ untuk semakin bisa berbagi lebih banyak dengan masyarakat Indonesia lainnya yang membutuhkan.

Menjadi tahun pertama menjalin kerja sama dengan RZ, Hitachi sebagai perusahaan ternama di Jepang dan berpengaruh di Indonesia hadir tidak hanya menjalankan bisnisnya. Melalui berbagai kegiatan sosialnya, melalui Takuya Yamakawa sebagai direktur Hitachi Asia Indonesia berusaha menghadirkan kegiatan sosial bermanfaat bagi masyarakat Indonesia. Berikut hasil wawancara tim RZ Magz bersama Takuya Yamakawa.

Takuya Yamakawa

Inspire The Next Bersama RZ

Perspektif

Hari yang Fitridi Perbatasan Utara NKRI

Pagi itu, fajar shubuh 1 Syawal belum sempurna, gambaran sebuah episode hari dimana takbir kemenangan Idul Fitri menggema di wilayah paling ujung utara klaster perbatasan NKRI. Diujung fajar shubuh saat itu yang terdengar hanyalah gemuruh suara ombak perairan Pasifik. Suaranya berselisik memecah suasana pagi yang masih pekat dan dingin. Tidak ada yang tampak jelas di pulau tak berlistrik itu selain kunang-kunang yang hinggap beterbangan di pohon-pohon depan rumah. Sebuah hari di pagi yang pekat kala itu gema takbir menggema dikumandangkan dari suara anak-anak kecil dari balik dinding rumah-rumah itu. Suara-suara kecil itu terdengar saling bersahutan dari balik gelap pagi yang menggetarkan. Suara lengkingan itu turut merayakan hari kemenangan di pulau yang hanya memiliki luas 3 km persegi ini dan berada diatas perairan samudera Pasifik, pulau Lipang.

Matahari 1 Syawal pagi itu sinarnya mulai memancarkan gurat tipisnya dari balik pepohonan. Suara gema takbir yang berkumandang dari masjid Ar-Rahmah pulau Lipang ini bersumber dari mesin genset perahu seorang nelayan.

Mereka hidupkan mesin itu. Mereka kumandangkan takbir kemenangan Idul Fitri. Satu per satu warga pulau mulai berdatangan ke masjid. Mereka kenakan baju muslim mereka lengkap dengan peci dan sajadah yang diletakkannya dipundak-pundak mereka. Dari corong speaker masjid ini, suara takbir seakan memecah suasana batas teritorial. Di pulau yang kecil ini, kumandang takbir Idul Fitri seakan menyatukan titik-titik teritorial satu sama lainnya.

Bertugas menjadi pengajar di wilayah perbatasan NKRI seperti ini, tentu menjadi pengalaman tersendiri. Seperti sejarah pertama dalam hidup, bersama warga ikut merayakan Idul Fitri di wilayah klaster perbatasan NKRI. Semangat juang muslim di wilayah ini mampu menegakkan keyakinan dan menggetarkan iman: bergetar dalam satu ukhuwah Islamiyah. Betapa mereka dengan penuh antusias menyongsong hari kemenangan meski dengan penuh kesederhanaan. Mereka yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan, saat bulan Ramadhan berjuang untuk bisa memperbanyak tangkapan ikan yang dipergunakan sebagai bekal Idul Fitri. Siang dan malam mereka melaut. Terkadang ditengah terik siang cuaca samudera di bulan Ramadhan, mereka harus memasrahkan perahunya dikoyak ombak. Bukti bahwa ibu-ibu di republik ini masih terus melahirkan generasi tangguh. Sepulang dari melaut, mereka sisihkan hasil tangkapan ikannya sebagai lauk untuk keluarga dan sisanya mereka jual kepada para tengkulak ikan dari Filipina.

Hidup di wilayah perbatasan memang tidak mudah. Kehidupan mereka terjal dan mendaki. Mereka harus survive. Kemandirian mereka dalam memenuhi keberlangsungan hidup layak diapresiasi. Dalam segala kesederhanaan, mereka tetap denyutkan semangat optimisme. Para nelayan ini adalah penjaga batas teritorial republik. Mereka adalah penjaga garda terdepan bangsa. Mungkin mereka tidak pernah tahu bagaimana wajah ibukota negaranya, tetapi merekalah yang selalu turut aktif mengibarkan merah putih di garda terdepan republik. Pun menggemakan gema takbir di ujung-ujung republik. Seakan mereka dengan gagah berani mengatakan: saksikan bahwa kami adalah muslim.

Pengajar Indonesia Mudayang bertugas di Perbatasan NKRI

Arif Luthfi

Mitra BerbagiMitra Berbagi

Page 23: Focus on what’s - · PDF fileDi dalam lingkungan kita sendiri, rumah atau kantor, kita sering merasa memiliki sejumlah wewenang, dan karenanya merasa berkuasa. Dalam lingkungan

RZ MagzJuli 2016

RZ MagzSyawal 1437

40 41

Skala

AM Adhy TrisnantoMarketing Consultant RZ, merupakan salah seorang perintis industri periklanan moderen Indonesia

Lombok, wilayah yang saat ini sedang berusaha keras bersaing tampil di dunia. Sementara ini orang-orang lebih mengenal Lombok sebagai Gili Trawangan. Padahal Gili Trawangan hanya sebuah pulau dari sejumlah pulau-pulau di seputar Nusa Tenggara Barat. Dan suasana Gili Trawangan tidaklah mencerminkan Lombok secara keseluruhan. Gili Trawangan lebih mirip pantai-pantai di Bali, sementara daerah-daerah lain di Lombok punya “kepribadian” sendiri, dilihat dari arsitektur rumah tradisionalnya, dilihat dari bahasa yang dipakai, juga dari kekayaan kulinernya. Lombok bukan “Bali yang lain”.

Hari itu saya menyeberang dari Pantai Senggigi ke Gili Trawangan. Ketika dasar boat yang saya tumpangi menghantam ombak, terasa seperti mobil menghantam batu besar. Saya ingat tontonan di televisi yang pernah mengulas soal air. Disana dibayangkan kumpulan air itu merupakan semacam lembaran yang liat. Sementara kita lebih sering melihat air sebagai setitik air hujan yang tampak tidak punya daya. Tidak mengherankan apabila efek yang timbul dari boat yang menghantam ombak itu demikian keras. Peristiwa demikian menguatkan kita tentang betapa kecilnya kita di alam semesta ini, cuma sebuah noktah sangat kecil. Demikian pula kesan yang timbul ketika dalam kesempatan lain saya ada di pantai Senggigi untuk makan malam. Restorannya ada di pantai yang gelap. Nyaris kita tidak bisa menikmati pemandangan laut. Yang bisa kita rasakan adalah dentuman-dentuman bertubi yang ternyata berasal dari ombak yang menghantam pantai. Suara itu terasa kayak dentuman meriam. Lagi-lagi kita merasakan betapa kecil dan tak berdayanya kita di tengah alam.

Di dalam lingkungan kita sendiri, rumah atau kantor, kita sering merasa memiliki sejumlah wewenang, dan karenanya merasa berkuasa. Dalam lingkungan yang lebih besar, mungkin RT atau RW atau kelurahan atau kecamatan atau kota, atau di kelab profesi atau asosiasi industri, mungkin kita merasa lebih kecil, lebih tidak berdaya, lebih kurang bisa berperan. Semuanya berpulang ke skala posisi, skala peran. Ketika kita bisa berperan dan diterima lingkungan perasaan kecil tadi mungkin akan hilang.

Tapi bagaimana kalau kita berpikir agak beda: besar kecilnya kita bergantung kepada derajat kemanusiaan kita. Orang yang dirasakan manfaat keberadaannya akan dianggap besar oleh orang-orang lain. Manfaat ini bisa manfaat lahiriyah/duniawi, bisa juga manfaat batiniyah/surgawi. Dalam situasi “normal” manfaat lahiriyah/duniawi sering dirasakan lebih berbobot ketimbang manfaat batiniyah/surgawi. Sebaliknya dalam situasi “tidak normal”, ketika kita menghadapi masalah-masalah super pelik dan extra berat, manfaat batiniyah/surgawi terasa lebih berbobot ketimbang manfaat lahiriyah/duniawi.

Lihat saja, rumah-rumah sederhana para kiai di pelosok desa didatangi orang-orang “penting” yang menyandang ikon-ikon dunia. Dengan logika seperti itu, mestinya akan lebih “aman” apabila kita senantiasa berusaha menomorsatukan manfaat batiniyah/surgawi. Sikap begini mungkin akan terasa bagaikan melawan arus, ketika orang-orang terbuai mengejar gemerlap dunia: kekuasaan, kekayaan, status. Namun apa salahnya melawan arus kalau kita mampu melihat ada gemerlap lain yang lebih menjanjikan dan lebih layak dikejar.

Selamat kembali ke fitrah kemanusiaan kita.

Catatan Pak Adhy

Saat anggaran rumah tangga sudah disusun

dengan rapi, masing-masing pos sudah dijatah

alokasi dananya, tapi ada saja tambahan-

tambahan di luar rencana. Apalagi kalau terkait

sama anak. Maklumlah, namanya anak kecil,

kadang tahunya minta jajan aja, enggak mau

tahu kan uangnya dari mana atau jatahnya

berapa.

Kalau dalam kondisi tenang sih, kita sebagai

orang tua bisa menasihati anak dengan baik.

Namun dalam kondisi yang tidak tenang,

orang tua sedang sibuk, stress, terburu-buru

atau repot dengan urusan ini itu, yang niatnya

menasihati malah jadinya mengomeli anak;

“Jangan jajan melulu, cari duit itu susah tau!”

Kira-kira, apa yang tertanam dalam benak

anak-anak kita jika orang tuanya seringkali

bahkan berulang-ulang mengucapkan kalimat

tadi? Atau dengan kalimat sejenis itu.

Yang jelas, karena kalimat di atas keluar dari

lisan orang tuanya yang sangat ia percayai dan

kalimat itu diucapkan berulang kali, maka ia

akan berpikir bahwa itu benar.

Anak memang akan berpikir seharusnya ia

tidak terlalu sering jajan. Namun apakah ia

akan mengurangi keinginannya untuk jajan?

Bergantung dari pengendalian dirinya dan

banyak hal lainnya. Iya sih.. tapi.. mungkin akan

sering berulang juga di kepalanya.

Begitu juga anak berpikir bahwa kalimat kedua

orang tuanya juga benar. Bahwa cari uang itu

susah. Sampai dewasa pun ia akan menganggap

kalimat ini benar karena datang dari orang

tuanya sendiri dan diucapkan secara berulang

kali.

Lalu apa akibatnya kalau dalam pemahaman

dasarnya ia meyakini bahwa “cari duit itu

susah?” Kalau cari duit itu susah, apakah kita

akan berusaha kerja keras atau malah mundur

duluan denganb erkata, “Ah, ngapain juga kerja

keras, toh cari duit bagaimana pun juga susah

kok dapatnya!”

Maka berhati-hatilah dengan nasihat yang kita

berikan kepada anak-anak, apalagi nasihat cepat

(baca: omelan) yang secara spontan diucapkan.

Kita perlu memperbaiki dulu nilai atau norma

yang kita yakini, karena bagaimanapun juga, ia

akan menular pada anak-anak kita nantinya.

Dan nilai yang ia yakini, akan menjadi dasar

dalam bertindak dan merespon pada kenyataan.

Maka pilihlah keyakinan dan nilai yang

membangun dan hindari keyakinan dan nilai

yang negatif.

Ahmad GozaliIndependent Financial Planner, Wealth Optimizer, Chairman of

Zelts Consulting

Cari Duit Itu Susah!

Cek Finansial

Page 24: Focus on what’s - · PDF fileDi dalam lingkungan kita sendiri, rumah atau kantor, kita sering merasa memiliki sejumlah wewenang, dan karenanya merasa berkuasa. Dalam lingkungan

RZ MagzJuli 2016

RZ MagzSyawal 1437

42 43

Keluarga Bahagia

Vindhy Fitrianti, S.PsiDosen, Trainer & Praktisi Emotional Freedom Technique

Bagaimana Melatih Percaya Diri?Seringkali kita dihadapkan pada situasi dan pekerjaan yang menuntut performance yang menurut diri kita bertolak belakang dengan pembawaan pribadi yang dimiliki. Misal, kita menilai bahwa diri pribadi merupakan seseorang yang pendiam dan seringkali merasa kurang percaya diri di dalam konteks sosial, namun pekerjaan menuntut kita untuk banyak melakukan presentasi dan bertemu dengan banyak orang. Pada akhirnya situasi ini mendorong seseorang untuk melakukan perubahan atau menyiasati dengan belajar mengasah diri.

Saya pribadi sangat mengapresiasi ikhtiar dan kesungguhannya untuk menjadi lebih baik. Banyak orang di luar sana yang “menyerah” dengan kapasitas dirinya dan enggan mengasah dirinya, dan saya yakin kita bukanlah bagian dari golongan tersebut, insya Allah.

Menyadari bahwa diri kita merupakan seseorang yang pendiam, pemalu, bahkan minder perlu membuat masing-masing melihat perjalanan dalam kehidupan yang membawa dan membentuk kita menjadi seperti saat ini. Selain mungkin adanya potensi kecenderungan introvert yang membuat kita menjadi cenderung pendiam, ditambah dengan bentukan pengalaman dan lingkungan sejak kita kecil hingga saat ini yang membuat kita merasa menjadi seseorang yang pemalu dan minder. Ketika kita merasa minder dalam bersosialisasi, biasanya hal-hal berikut ini terjadi dan dirasakan :

• Tidak relaks dan merasa tegang ketika berinteraksi dan bercakap-cakap dengan orang lain

• Kehilangan kata-kata untuk diucapkan• Tidak terlalu tertarik untuk berinteraksi dengan orang lain• Sangat jarang atau tidak antusias menghadiri pertemuan

sosial yang melibatkan banyak orang. Kalaupun meng-hadirinya, biasanya hanya berdiri atau terdiam di satu tempat.

• Cenderung diam dan mendengarkan saat percakapan dimana yang lain aktif dan tampak menikmati percakapan

• Sulit memulai percakapan

Menjadi seseorang dengan pembawaan yang pendiam sebenarnya tidak menjadi permasalahan. Selama kita tetap memiliki konsep diri yang positif mengenai diri sendiri. Dan tetap mampu untuk menempatkan diri saat berada di lingkungan yang menuntut kemampuan berinteraksi dan bersosialisasi. Yang menjadi permasalahan adalah, ketika kita memiliki konsep diri yang negatif mengenai diri sendiri yang disebabkan karena penilaian diri yang keliru. Kemudian penilaian diri ini diulang-ulang sedemikian rupa dalam

pikiran sehingga menjadi keyakinan. Yang pada akhirnya mempengaruhi perilaku dan pilihan-pilihan tindakan.

Untuk itu kita dapat mencoba untuk mendata penilaian atau keyakinan mengenai diri kita sendiri yang berkaitan dengan interaksi, sosialisasi, dan tampil di depan umum. Mudahnya begini, kita bayangkan situasi dimana terdapat tuntutan untuk berinteraksi, ketika rasa minder mulai muncul, atau bayangan ketika akan tampil dan berbicara di depan umum. Suara-suara apa saja yang kerap melintas dalam pikiran ? Apakah “Saya paling ga bisa membuat suasana jadi cair dan menyenangkan”, “Kalau salah gimana ya ?”, “Duh, betul kan selalu grogi!”, “Bicara apa ya? Kalau kehabisan kata-kata bagaimana?”, “Bertanya apa ya?”, “Bicara saya pasti membuat orang bingung”, “Kalau kesalahan dulu terulang bagaimana ini?”, “Suaraku kan ga bagus!”, dsb.

Setelah di data, kita dapat memberikan penilaian. Apakah semua penilaian tersebut benar-benar logis atau kita yang membuat penilaian tersebut seolah-olah logis adanya. Menurut salah satu tokoh psikologi, Albert Ellis, yang mengembangkan Rational Emotive Behavior Therapy, “people are not disturbed by things but rather by their view of things”. Dengan kata lain, bukan kesalahannya, groginya, suasana menyenangkannya, kehabisan kata-katanya yang menjadi masalah. Justru adalah bagaimana kita memandang hal tersebut lah yang merupakan masalah. Jika selama ini kesalahan, grogi, kekakuan diidentikkan dengan ketidakmampuan, maka mulai saat ini kita dapat mulai mengidentikkannya dengan kesempatan.

Selain itu, ubah pernyataan “saya kan pemalu”, “saya minder”, “saya tidak bisa....” menjadi “saya sedang belajar untuk lebih ramah”, “saya sedang belajar untuk lebih percaya diri”, “saya sedang berusaha meningkatkan kemampuan komunikasi saya”, dan sebagainya.

Kenapa menggunakan kalimat “sedang belajar untuk...”? Karena biasanya ketika langsung mengafirmasi pada diri sendiri kondisi yang diinginkan, seperti “saya adalah orang yang mudah bergaul”, “saya percaya diri tampil di depan umum”, dan lainnya, ada penolakan di bawah sadar terhadap kalimat tersebut. Jika menggunakan kalimat “sedang belajar untuk...”, memang pada kenyataannya kita sedang belajar, sedang berusaha dan berikhtiar untuk menjadi lebih baik. Sehingga diharapkan penolakan di bawah sadar dapat diminimalisir bahkan tidak ada. Kemudian, datalah kelebihan-kelebihan serta kemampuan yang kita miliki serta kuasai yang dapat menambah kepercayaan diri disamping tentunya bersyukur terhadap kelebihan tersebut.

Berbicara mengenai kemampuan bersosialisasi, kemampuan berbicara dan tampil di depan umum, hal tersebut merupakan suatu kemampuan yang bisa dipelajari dan diasah. Artinya, meski kita memiliki pembawaan yang pendiam, kita akan tetap mampu menempatkan diri. Saran saya, pertama, ambillah setiap kesempatan itu di awal waktu. Maksudnya, ketika bertemu dengan orang baru di suatu pertemuan misalnya, jangan menunggu 5 menit, 10 menit, bahkan setengah jam untuk mulai menyapanya. Semakin lama menunda biasanya momentumnya pun akan hilang.

Kedua, belajarlah dari mengamati dan tiru. Jika kita berada di suatu pertemuan, komunitas, atau apapun yang melibatkan orang banyak, manfaatkan waktu untuk belajar dari mengamati. Kira-kira apa yang dilakukan orang-orang dalam pertemuan itu untuk saling membuka percakapan, berkenalan, menyapa, dan membuat suasana menyenangkan. Ambil pelajarannya, lalu tiru di kesempatan lain.

Ketiga, mulailah dari lingkungan atau acara apapun. Hadiri undangan, pertemuan, gathering, seminar, pengajian, dsb. Jangan hanya sekali, tapi lebih sering. Practice makes perfect.

Keempat, untuk melatih kemampuan berbicara di depan orang banyak, mulailah dari jumlah yang sedikit. Jika ada kesempatan untuk bertanya, segera acungkan tangan. Sekali lagi, jangan menunda. Bahkan ketika tidak ada yang terpikir untuk ditanyakan, acungkan tangan saja dulu. Toh kita bisa untuk tidak bertanya tapi berterima kasih pada pematerinya karena materinya sangat bermanfaat. Setidaknya kita bisa berlatih untuk berbicara di depan orang banyak.

Yang terakhir, jika selama ini kita menganggap bahwa mereka yang sering tampil di depan publik sudah tidak lagi merasa gugup sebelum melakukan presentasi, jawabannya adalah keliru. Dari hasil penelitian, peningkatan percaya diri yang dirasakan setelah presentasi pertama dibandingkan dengan setelah 14 kali (lebih sering) melakukan presentasi di depan publik ternyata menunjukkan bahwa keduanya sama-sama merasa gugup sesaat sebelum memulai presentasi. Yang membedakannya adalah, semakin sering presentasi dilakukan, maka perasaan percaya diri semakin meningkat signifikan ketimbang presentasi pertama. Jadi, lakukanlah lebih sering, selalu katakan “lakukan satu lagi !” setiap kali selesai berlatih poin-poin di atas. Selamat berikhtiar!

Page 25: Focus on what’s - · PDF fileDi dalam lingkungan kita sendiri, rumah atau kantor, kita sering merasa memiliki sejumlah wewenang, dan karenanya merasa berkuasa. Dalam lingkungan

RZ MagzJuli 2016

RZ MagzSyawal 1437

44 45

dr.Hilmi S.Rathomi, MKMLulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Kesehatan Masyarakat Universitas Padjadjaran.Direktur Claridev Public Health ConsultingMenjalankan praktek sebagai dokter layanan primer di Klinik RBG RZ Bandung.

Mimisan merupakan suatu keadaan terjadinya perdarahan dalam rongga hidung yang keluar melalui lubang hidung. Dalam dunia medis, mimisan dikenal dengan istilah epistaksis. Mimisan sendiri dapat terjadi akibat adanya kelainan lokal pada rongga hidung ataupun karena kalainan yang terjadi di tempat lain dari tubuh. Rongga hidung merupakan daerah yang mempunyai banyak pembuluh darah, terutama di balik lapisan tipis di cuping hidung, sehingga relatif memudahkan terjadinya perdarahan. Mimisan paling sering terjadi pada rentang usia 2-10 tahun dan 50-80 tahun. Sekitar 60% orang pernah mengalami mimisan, namun hanya 10% yang mencari pertolongan medis ke tenaga kesehatan.

Mimisan sendiri sebenarnya bukan merupakan suatu bentuk penyakit, tetapi merupakan gejala dari suatu penyakit. Secara umum, penyebab mimisan dapat digolongkan menjadi penyebab lokal dan sistemik. Penyebab lokal berarti kondisi yang menyebabkan mimisan adalah dari dalam rongga hidung, sedangkan penyebab sistemik berarti terdapat kondisi penyakit umum yang salah satu gejalanya adalah peradarahan pada rongga hidung.

Sedangkan beberapa penyebab mimisan yang bersifat sistemik diantaranya adalah:1. Hipertensi dan penyakit kardiovaskuler lainnya yang

disinyalir merupakan penyebab tersering pada usia 60-70 tahun

2. Kelainan perdarahan seperti leukemia, hemofilia (kelainan faktor pembekuan darah), trombositopenia (kekurangan sel keping darah), dll

3. Infeksi, sepert demam berdarah, morbili, demam tifoid, dll4. Gangguan keseimbangan horman seperti kehamilan,

menarche, dan menopause5. Kelainan bawaan6. Akibat konsumsi obat-obatan tertentu yang mengencer-

kan darah dan menghambat pembekuan darah seperti obat antikoagulan dan aspirin

Berdasarkan sumbernya, pembuluh darah yang mengalami perdarahan pada saat mimisan dapat berasal dari bagian depan hidung, atau bagian belakang. Mimisan yang berasal dari pembuluh darah bagian depan biasanya tidak begitu hebat dan dapat berhenti spontan. Sedangkan mimisan yang berasal dari pembuluh darah bagian belakang, perdarahan yang terjadi bersifat lebih hebat, jarang berhenti secara spontan, aliran darah mengalir ke bagian belakang (mulut dan tenggorokan) serta sering terjadi pada usia lanjut, atau pasien dengan penyakit kardiovaskuler.

Penanganan mimisan

Upaya pertama yang dapat dilakukan ketika mengalami mimisan adalah duduk dengan posisi condong ke depan, lalu menekan bagian bawah dari hidung selama 5-15 menit untuk menghentikan perdarahan. Pada kondisi ini, kita bisa tetap bernapas melalui mulut. Kita juga boleh menyumbat hidung dengan tissue atau daun sirih seperti yang biasa dilakukan oleh para orang tua kita dengan tujuan menekan pembuluh darah yang pecah. Setelah perdarahan berhenti, untuk memastikan sumber perdarahan sebaiknya kita memeriksakan diri ke dokter terdekat untuk dilakukan pemeriksaan rongga hidung. Pemeriksaan ini perlu dilakukan untuk memastikan sumber perdarahan, karena sekitar 90% dari mimisan yang berasal dari bagian depan hidung dapat teridentifikasi sumber perdarahannya. Jika perdarahan masih berlanjut, dokter biasanya akan memasang tampon (sumbatan) yang ditambahkan zat tertentu untuk menghentikan perdarahan.

Jika perdarahan/mimisan yang terjadi tidak hebat dan tidak ada keluhan lain, maka kemungkinan kondisi yang alami tergolong dalam penyebab idiopatik. Namun, tidak ada salahnya jika kita ingin memastikan terlebih dahulu apakah ada penyebab lain baik lokal ataupun sistemik dengan cara memeriksakan diri ke dokter. Dokter akan melakukan wawancara lebih mendalam dan memeriksa apakah terdapat kelainan yang dapat menyebabkan mimisan di rongga hidung, termasuk melakukan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan darah dan rontgen. Faktor kelelahan bisa saja ikut memudahkan terjadinya perdarahan, namun mekanismenya belum diketahui secara jelas.

Beberapa saran yang dapat dilakukan untuk menghindari terjadinya mimisan diantaranya:• Tidak mengorek hidung terutama bila kuku panjang• Jangan membuang ingus terlalu keras• Menggunakan semprot hidung berisi larutan garam

normal sebelum tidur untuk menjaga kelembaban rongga hidung

• Menggunakan masker bila bekerja di ruang yang banyak zat kimia yang dapat mengiritasi seperti di laboratorium

• Bagi orang dewasa, hindari merokok karena asap rokok bersifat mengiritasi lapisan rongga hidung

Ini Penyebab Mimisan

Beberapa penyebab mimisan yang bersifat lokal diantaranya adalah:1. Trauma lokal, misalnya setelah membuang ingus dengan

keras, mengorek hidung, fraktur/patah tulang hidung, dll.2. Tumor, yang paling sering adalah tumor pembuluh darah

yang timbul di rongga hidung yang biasanya ditandai dengan perdarahan yang hebat, atau tumor nasofaring dengan ciri perdarahan berulang ringan bercampur lendir

3. Idiopatik (tidak jelas), yang jumlahnya mencapai 85% dari kasus. Biasanya mimisan jenis ini bersifat ringan dan berulang pada anak dan remaja

4. Iritasi gas atau zat kimia atau udara panas5. Keadaan lingkungan yang sangat dingin6. Tinggal di daerah yang tinggi atau perubahan tekanan

atmosfir7. Benda asing

Bilik Klinik

Mimisan sendiri sebenarnya bukan merupakan suatu bentuk penyakit, tetapi merupakan gejala dari suatu penyakit

Page 26: Focus on what’s - · PDF fileDi dalam lingkungan kita sendiri, rumah atau kantor, kita sering merasa memiliki sejumlah wewenang, dan karenanya merasa berkuasa. Dalam lingkungan

RZ MagzJuli 2016

RZ MagzSyawal 1437

46 47

Tanya Ustaz

Hukum Akikah untuk Diri Sendiri setelah DewasaAssalamu ‘alaikum Wr. Wb.

Apakah seorang anak boleh

mengakikahkan dirinya

sendiri ketika sudah besar,

orang tuanya dulu tak sempat

melaksanakan akikah karena

tidak punya biaya.

Jazakallah.

Sobat Zakat yang dimuliakan Allah swt, berkaitan dengan hukum mengakikahkan diri sendiri setelah dewasa maka para Fuqaha berbeda pandangan:

Pertama, pendapat beberapa tabi’in, yaitu ‘Atha`, Al-Hasan Al-Bashri, dan Ibnu Sirin, juga pendapat Imam Syafi’i, Imam Al-Qaffal asy-Syasyi (mazhab Syafi’i), dan satu riwayat dari Imam Ahmad. Mereka mengatakan orang yang waktu kecilnya belum diaqiqahi, disunnahkan (mustahab) mengaqiqahi dirinya setelah dewasa. Dalilnya adalah hadis riwayat Anas RA bahwa Nabi SAW mengaqiqahi dirinya sendiri setelah nubuwwah (diangkat sebagai nabi). (HR Baihaqi; As-Sunan Al-Kubra, 9/300; Mushannaf Abdur Razaq, no 7960; Thabrani dalam Al-Mu’jam al-Ausath no 1006; Thahawi dalam Musykil Al-Atsar no 883).

Kedua, pendapat Malikiyah dan riwayat lain dari Imam Ahmad, yang menyatakan orang yang waktu kecilnya belum diaqiqahi, tidak perlu mengaqiqahi dirinya setelah dewasa. Alasannya aqiqah itu disyariatkan bagi ayah, bukan bagi anak. Jadi si anak tidak perlu mengaqiqahi dirinya setelah dewasa. Selain itu, hadis Anas RA yang menjelaskan Nabi SAW mengaqiqahi dirinya sendiri dinilai dhaif sehingga tidak layak menjadi dalil. (Hisamuddin ‘Afanah, Ahkamul Aqiqah, hlm. 59; Al-Mufashshal fi Ahkam al-Aqiqah, hlm.137; Maryam Ibrahim Hindi, Al-’Aqiqah fi Al-Fiqh Al-Islami, hlm. 101; M. Adib Kalkul, Ahkam al-Udhiyyah wa Al-’Aqiqah wa At-Tadzkiyyah, hlm. 44).

Dari penjelasan di atas, nampak sumber perbedaan pendapat yang utama adalah perbedaan penilaian terhadap hadis Anas RA. Sebagian ulama melemahkan hadis tersebut, seperti Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani (Fathul Bari, 12/12), Imam Ibnu Abdil Barr (Al-Istidzkar, 15/376), Imam Dzahabi (Mizan Al-I’tidal, 2/500), Imam Ibnu Al-Qayyim Al-Jauziyah

(Tuhfatul Wadud, hlm. 88), dan Imam Nawawi (Al-Majmu’, 8/432). Imam Nawawi berkata,”Hadis ini hadis batil,” karena menurut beliau di antara periwayat hadisnya terdapat Abdullah bin Muharrir yang disepakati kelemahannya. (Al-Majmu’, 8/432).

Namun, Nashiruddin Al-Albani telah meneliti ulang hadis tersebut dan menilainya sebagai hadis sahih (As-Silsilah al-Shahihah, no 2726). Menurut Al-Albani, hadis Anas RA ternyata mempunyai dua isnad (jalur periwayatan). Pertama, dari Abdullah bin Muharrir, dari Qatadah, dari Anas RA. Jalur inilah yang dinilai lemah karena ada Abdullah bin Muharrir. Kedua, dari Al-Haitsam bin Jamil, dari Abdullah bin Al-Mutsanna bin Anas, dari Tsumamah bin Anas, dari Anas RA. Jalur kedua ini oleh Al-Albani dianggap jalur periwayatan yang baik (isnaduhu hasan), sejalan dengan penilaian Imam Al-Haitsami dalam Majma’ Az-Zawa`id (4/59).

Terkait penilaian sanad hadis, Imam Taqiyuddin An-Nabhani menyatakan lemahnya satu sanad dari suatu hadis, tidak berarti hadis itu lemah secara mutlak. Sebab bisa jadi hadis itu mempunyai sanad lain, kecuali jika ahli hadis menyatakan hadis itu tidak diriwayatkan kecuali melalui satu sanad saja. (Taqiyuddin An-Nabhani, Al-Syakhshiyyah Al-Islamiyah, 1/345).

Berdasarkan ini, kami cenderung pada pendapat pertama, yaitu orang yang waktu kecilnya belum diaqiqahi, disunnahkan mengaqiqahi dirinya sendiri setelah dewasa. Sebab dalil yang mendasarinya (hadis Anas RA), merupakan hadis sahih, mengingat ada jalur periwayatan lain yang sahih.

Di bawah ini terdapat beberapa fatwa ulama tentang hukum aqiqah bagi anak yang belum diaqiqahi orangtuanya semasa kecil sehingga dewasa:

1. Al Hasan Al Bashri rahimahullah berkata: “Jika belum diaqiqahi atasmu, maka aqiqahkanlah atas dirimu, meski-pun kamu seorang lelaki dewasa.” Lihat Kitab Al Muhalla, 2/204 dan Syarh As Sunnah, 11/264.

2. Muhammad bin Sirin rahimahullah berkata: “Aku men-gaqiqahkan atas diriku dengan seekor unta betina setelah aku dewasa.” Lihat kitab Syarah As Sunnah, 11/264.

3. Ibnu Qayyim Al Jauziyyah rahimahullah berkata: “Pasal ke 19: Hukum siapa yang belum diaqiqahi atasnya kedua

orang tuanya, apakah ia mengaqiqahi dirinya jika sudah baligh, berkata Al Khallal: “Bab Anjuran bagi siapa yang belum diaqiqahi atasnya semasa kecil, maka ia boleh mengaqiqahi atas dirinya sendiri ketika dewasa. Lihat kitab Tuhfat Al Mawdud Bi Ahkam Al Mawlud, (hal. 80 Asy Syamela).

4. Abdul Malik pernah bertanya kepada Imam Ahmad, “Bolehkah dia berakikah ketika dewasa?” Ia menjawab, “Saya belum pernah mendengar hadis tentang akikah ketika dewasa sama sekali.” Abdul Malik bertanya lagi, “Dulu bapaknya tidak punya, kemudian setelah kaya, dia tidak ingin membiarkan anaknya sampai dia akikahi?” Imam Ahmad menjawab, “Saya tidak tahu. Saya belum mendengar hadis tentang akikah ketika dewasa sama sekali.” kemudian Imam Ahmad mengatakan, “Siapa yang melakukannya maka itu baik, dan ada sebagian ulama yang mewajibkannya.” (Tuhfatul maudud, Hal. 87 – 88)

5. Syeikh Ibnu Baz rahimahullah berkata: “Dan pendapat yang pertama lebih jelas, yaitu dianjurkan ia mengaqiqahi dirinya, karena aqiqah adalah sunnah muakkadah dan orangtuanya telah meninggalkannya, maka disyariatkan kepadanya agar melakukan jika ia mampu, yang demikian itu berdasarkan keumuman beberapa hadits, diantaranya; Sabda Rasululah saw: “Setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya, disembelih atasnya (hewan aqiqahnya) pada hari ke tujuhnya, dgunduli kepalanya dan memberikan nama.” (HR. Ahmad dan para penulis kitab Sunan, dari Samurah bin Jundub radhiyallahu ‘anhu dengan sanad yang shahih).

Dan termasuk diantaranya; hadits Ummu Al Kurz Al Ka’biyyah bahwa Nabi Muhammad saw bersabda: “Beliau memerintahkan anak lelaki agar diaqiqahi dengan dua ekor kambing dan anak perempuan agar diaqiqahi dengan satu ekor kambing.” HR. Imam yang lima dan Tirmidzi menshahihkan riwayat yang semisal yaitu dari riwayat Aisyah dan hadits ini tidak ditujukan kepada siapa-siapa, maka berarti mencakup anak, ibu dan selain keduanya dari para kerabat anak yang terlahir tersebut.” Lihat kitab Majmu’ Fatawa Syeikh Ibnu Baz, (26/266).Berdasarkan apa yang sudah dijelaskan, maka tidak mengapa ia mengaqiqahi dirinya sendiri ketika sudah besar, jika ia belum diaqiqahi pada masa kecil.

Wallahu a’lam bishshawwab.Kardita Kintabuwana, Lc, MA,Dewan Pengawas Syariah RZ, lulusan Jami’ahAl Islamiyah Madinah (Lc.) dan Universitas Islam Antar Bangsa Malaysia (MA), sedang menyelesaikan S3 di UIN Jakarta

Page 27: Focus on what’s - · PDF fileDi dalam lingkungan kita sendiri, rumah atau kantor, kita sering merasa memiliki sejumlah wewenang, dan karenanya merasa berkuasa. Dalam lingkungan

RZ MagzJuli 2016

RZ MagzSyawal 1437

48 49

Tanjung AanPantai Tanjung Aan adalah salah satu pantai di

wilayah selatan Pulau lombok. Pantai ini langsung

berhadapan dengan Samudera Hindia, dan

memiliki garis pantai sepanjang kurang lebih 2

Kilometer. Yang menarik pasir Pantai Tanjung Aan

berbentuk bulat seperti merica.

@ajengmu

Potret

Page 28: Focus on what’s - · PDF fileDi dalam lingkungan kita sendiri, rumah atau kantor, kita sering merasa memiliki sejumlah wewenang, dan karenanya merasa berkuasa. Dalam lingkungan

RZ MagzSyawal 1437

51RZ MagzJuni 2016

50

Mba Shella kenapa waktu itu terpikir untuk ikut Hijab Hunt 2012?Waktu itu kan lagi booming tentang hijabers terus masih jarang kontes yang dikhususkan bagi perempuan berjilbab. Nah begitu muncul audisi Hijab Hunt, saya jadi tertarik dan ingin membuktikan bahwa perempuan berjilbab juga tetap bisa berkembang dan tidak terbatasi aktivitasnya karena jilbab tersebut. Saya mencoba menginspirasi melalui hijab yang saya pakai.

Apa talenta yang Mba Shella tunjukan waktu itu?Modelling dan menyanyi. Sebenarnya sudah lama aktif di modelling tapi sempat berhenti semenjak kuliah, dan sekarang pengen ditekunin lagi. Dan alhamdulillahnya, justru jalan itu terbuka setelah saya berjilbab.

Kapan mulai pakai jilbab dan kenapa?Saya pakai jilbab dari tahun 2011, setahun sebelum ajang Hijab Hunt. Saya tahu jilbab itu wajib, tapi yang paling mendorong untuk segera mengenakannya itu

orang tua, keluarga serta lingkungan kampus yang memang mewajibkan kita untuk mengenakan jilbab. Dan ternyata pakai jilbab pun tetap bisa cantik. Jadi ya, bismillah saja..

Suka dunia modelling dari kapan?Dari TK sampai SD saya sempat ikut sanggar modelling. Pas SMA ikut Duta Remaja DKI, alhamdulillah dapat juara. Setelah itu fokus kuliah di kebidanan dan berhenti jadi model. Setelah lulus S1 saya merasa banyak waktu kosong dan akhirnya kembali menekuini modelling ini. Karena ini passion, jadi benar sekali apa yang dikatakan orang-orang bahwa saat passion jadi kerjaan bakal enjoy ngejalaninnya.

Mba Shella berarti bidan yah, enggak ingin buka praktik?Pengen pastinya, karena saya kan suka anak kecil. Itu kenapa saya memilih jadi bidan juga. Tapi untuk sekarang saya sedang fokus di dunia modelling dan mengelola online shop dulu untuk kemudian pengen punya offline store.

Darimana mendapat inspirasi berbusana?Jujur, awalnya saya buta banget masalah fashion. Dan saya cukup terinspirasi dari Dian Pelangi, meski lama-lama menemukan style sendiri juga. Sampai akhirnya sekarang saya mempunyai label Alaztha yang mempunyai ciri sendiri dan sesuai style saya pribadi.

Siapa idola atau seseorang yang paling menginspirasi Mba Shella?Papa sama Mama. Saya juga sadarnya pas sudah sebesar ini, ternyata apa yang mereka lakukan memang benar-benar buat kebaikan kita sendiri. Yang paling hebatnya karena mereka sudah menjadikan saya menjadi seperti sekarang ini, sedang saya belum tentu bisa mendidik anak sebaik mereka mendidik anak-anaknya.

Apa keinginan yang belum tercapai hingga saat ini?Saya ingin mengelola web secara profesional dan mengisinya dengan review hijab serta outfit yang saya pakai sehari-hari. Sekarang saya memang sudah mempunyai blog, tapi domainnya masih gratisan.

Apa makna berbagi menurut Mba Shella?Berbagi itu wujud kepedulian kita kepada orang di sekitar kita. Untuk melatih diri juga agar tidak egois dan hanya memikirkan kepentingan pribadi.

Berawal dari kontes Hijab Hunt, perempuan berdarah Arab ini kembali menemukan passion yang sudah cukup lama ditinggalkan demi menempuh pendidikan. Pengalamannya di dunia modelling sejak kecil mengantarkan Shella kepada segala pencapaiannya sekarang. Dan di antara para selebgram –sebutan untuk selebritis instagram, outfit yang dipakai Shella termasuk diminati. Kesan ceria dan dinamis menjadi ciri dari setiap padu padan baju yang dikenakannya. Terbukti, style yang dipakai Shella selalu menjadi perhatian dari 314 K followers Instagramnya.Berikut perbincangan tim RZ Magz dengan perempuan yang terkenal dengan model hijab tumpuk warna-warninya ini.

Mencoba Menginspirasi Melalui Hijab

Shella Alaztha

Bincang

Page 29: Focus on what’s - · PDF fileDi dalam lingkungan kita sendiri, rumah atau kantor, kita sering merasa memiliki sejumlah wewenang, dan karenanya merasa berkuasa. Dalam lingkungan

RZ MagzJuli 2016

RZ MagzSyawal 1437

52 53

Uang kembalian sobatdi mitra RZ berikut ini

Donasikan Dari Kita

“Crowdfunding democratized creativity. It provided a platform for people to VOTE with their money on the things they want” (Jamey Stegmaier)

Lembaga charity dan philantrophy telah menghadapi tantangan baru. Organisasi-organisasi kecil yang menjadi pemain global karena menggunakan platform digital sebagai basis penyebarluasan bantuan sosial ke seluruh dunia. Lembaga Amil Zakat, khususnya di Indonesia, perlu melihat tren ini sebagai peluang yang sangat besar. Basis sosial LAZ yang masuk hingga ke relung-relung persoalan sosial yang tak bisa ditangani pemerintah, didukung relawan sebagai tulang punggung aksi, ditambah lagi penetrasi jaringan telekomunikasi yang hampir merata dengan kecepatan tinggi, adalah peluang bertumbuh yang tak bisa diabaikan untuk memperbesar dan memperluas manfaat keberadaannya.

Di sisi masyarakat secara umum, bonus demografi Indonesia yang didominasi complexity generation umur 19 sampai 45 tahun adalah peluang dan tantangan tersendiri. Mereka adalah generasi internet native yang connected dan colaborative. Namun generasi ini juga menuntut penyikapan yang tepat. Untuk aksi kebaikan, publik sangat menuntut keterlibatan, akuntabilitas dan transparansi. Penting bagi mereka, sebuah organisasi penyelenggara kegiatan sosial untuk terbuka dan bersedia diakses secara real time. Melalui apalagi jika bukan melalui internet. Bukan melalui laporan penyaluran dana bulanan, apalagi tahunan dalam kertas tercetak. Publik saat ini juga sangat mandiri.

Mereka memutuskan program apa yang akan dibantu, di mana, dengan karakteristik seperti apa dan tentu saja sesuai dengan minatnya. Itulah makna dari “Crowdfunding democratized creativity. It provided a platform for people to VOTE with their money on the things they want” – sebuah quote yang ditulis oleh Jamey Stegmaier, salah satu the best campaigner dengan banyak proyek di dunia crowdfunding, di bukunya “A Crowdfunder’s Strategy Guide”.

Crowdfunding, istilah yang disebut pertama kali oleh Michael Sullivan pada 12 Agustus 2006 untuk memudahkan penyebutan ‘platform teknologi yang menjadi tempat berdonasi oleh publik seluas-luasnya’ pada perkembangannya, berjalan dengan dan melalui kanal sosial apapun. Mulai dari SMS, mailing list, chat messenger hingga media sosial. Hashtag dan jalur transaksi donasi melalui transfer, hingga saat ini masih banyak kita lihat bersliweran di di Instagram, Twitter dan Facebook, seperti inisiatif sosial Sedekah Harian, Makelar Sedekah dan Sedekah Rombongan yang dimotori para aktivis dan ‘selebtwit’.

Ketika website dan aplikasi kemudian bisa menjalankan fungsi yang sangat kompleks, misalnya menjadi pemutar video, penampil gambar, fungsi geo location, hitungan keuangan proyek, pelaporan online dan bahkan menampung pembayaran secara mudah dan cepat, maka crowdfunding mewujud seperti yang kita kenal saat ini.

Teknologi untuk ‘Social Shifting’

Endy KurniawanSocial Media Consultant Rumah Zakat

Page 30: Focus on what’s - · PDF fileDi dalam lingkungan kita sendiri, rumah atau kantor, kita sering merasa memiliki sejumlah wewenang, dan karenanya merasa berkuasa. Dalam lingkungan

RZ MagzJuli 2016

RZ MagzSyawal 1437

54 55

Sinergi

Pilih program atau jenis donasi

Ketik www.sharinghappiness.org1

2

Masukkan jumlah donasi di kolomyang tersedia3

Pilih metode pembayaran4

Klik tombol konfirmasidi website atau email sobat5

Semakin Mudahdengan

Donasi

Mitra Program

YAYASAN PENDIDIKAN TELKOM Optimalisasi Dana Zakat Yayasan

RUMAH SAKIT AL-ISLAM

Pengelolaan Dana Zakat Profesi Dan Infaq Shadaqah di rumah sakit Al-Islam

YAYASAN MASJID AT TAUFIQ Pengelolaan Dana ZIS

KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH

OPTIMALISASI PENGUMPULAN DAN PENDAYAGUNAAN ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO MELALUI KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH/KOPERASI BAITUL MAAL WAT-TAMWIL (KJKS/KBMT)

RISALAH FOUNDATION Inc URZ Australia

FORUM KOMUNIKASI MASYARAKAT MUSLIM INDONESIA SE-JERMAN

Unit Rumah Zakat

AJINOMOTO INDONESIA Kantin Sehat Ajinomoto

TOWER BERSAMA GRUP

Mobil Klinik Sehat Keliling Area Sumbagut - Jateng

INDOSAT, Tbk Mobil Klinik Sehat Keliling 8 Wilayah

YAYASAN LENTERA QUR'ANI Unit Rumah Zakat Griya Quran

BANK DKI Pengadaan Mobil Ambulance

TOWER BERSAMA GRUP

Mobil Klinik Sehat Keliling Wilayah Solo-Malang atau Jawa Tengah dan Jawa timur

GLOBAL EHSAN RELIEF

Jasa funding dan Representative RZ di Singapura

YAYASAN BINA AMAL ISLAMI (BINAIS) Unit Rumah Zakat

YAYASAN MARDOTILLAH Unit Rumah Zakat

YAYASAN ISHLAH CENTER INDONESIA Unit Rumah Zakat

HOTEL SANTIKA TANGERANG SELATAN

Payroll Zakat

RUMAH SAKIT HASANAH GRAHA AFIAH

Payroll Zakat

ZIS ROHIS LINTAS ARTA

Penyaluran-pendampingan-penempatan SDM Pengelolaan ZIS

YAYASAN HIKMAH KIEFATUL JANNAH

Basiswa Santri Pondok Tahfidz Gelombang 2

MIZAN GROUP Beasiswa Ceria

BANK CIMB NIAGA TBK

MoU Penggalangan dana dalam program Keagamaan, kemanusiaan dan Lingkungan

BAZIS PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH DIY

Beasiswa Ceria

BMT AGAWE MAKMUR Payment Channel

BADAN DAKWAH ISLAM INFOMEDIA & SHODAQOH

Pengelolaan Dana ZIS

YAYASAN LAZIS AMALIAH ASTRA Superinfak

CV GARANG SEJAHTERA SEKALI Shopping Charity

UNIT PELAYANAN ZAKAT ANRI Pondok tahfidz Yatim dan Dhuafa

UPZ AL KHIDMAH KORPRI BKN Pengelolaan Dana ZIS

LAZ MASJID ASY SYIFAA URZ RS Bhineka Bhakti Husada

SDIT FITRAH HANNIAH SuperinfaQ

DURIAN MEDAN KAK AMEL Shopping Charity

PT BPRS HIK CIBITUNG Pengelolaan Dana Zakat

THE COMMUNITY CHOLHING Shopping Charity

LAZIS PT PLN PUSAT PEMELIHARAN KETENAGALISTRIKAN

Optimalisasi Dana Zakat

LAZIS PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT

Optimalisasi Dana Zakat

BKM RAUDHATUL JANNAH RSUD dr. ZAINOEL ABIDIN

Pengelolaan Dana ZIS

LAZIS PLN (Persero) Pusat Manajemen Konstruksi

Program Beasiswa Juara Hafidz Qur'an

BKM RAUDHATUL JANNAH RSUD dr. ZAINOEL ABIDIN

Pengelolaan Dana Zakat

KPP PRATAMA TANGERANG Pengelolaan Dana Zakat

YAYASAN LAJU PENDIDIKAN Pengelolaan Dana Zakat

PT SOLUSI GLOBAL MANDIRI Beasiswa

SMPIT SMAIT AL AZHAR SYIFA BUDI PEKANBARU

Mitra Rumah Zakat

PERUM LPPNPI9 AIRNAV INDONESIA) Bina Lingkungan 2015

YAYASAN MASJID SALAHUDDIN DIREKTORAT JENDRAL PAJAK

Pengelolaan Dana ZIS

PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Pengelolaan Dana ZIS

PT Duta Karya Pratama Beasiswa ceria

PT Semen baturaja (Persero) Tbk Payroll Zakat

SFA Steak & Resto Shopping Charity

PT Catur Mitra Sejati Sentosa Shopping Charity

SKI KOPINDOSAT Beasiswa Lepas

MRZ MAJELIS TA"LIM ULUL ALBAB REKIND MRZ

LAZ UBOH PLTU BANTEN bank Sampah dan Urban farming

ZAKAT SUKSES MRZ

Gramedia Shopping Charity

JAZ HIJAB Shopping Charity

BAKSO 33 Shopping Charity

BDI EXXON MOBIL INDONESIA Optimalisasi Dana Zakat

Sekolah Peradaban Cilegon SuperinfaQ

Yayasan Nurani Insan Bercahaya Pengelolaan Dana ZIS

Rumah Sambal Acan Raja Banjar Shopping Charity

Pt Citra Elang Transportindo Pengelolaan Dana ZIS

Sekolah Bintang Madani SuperinfaQ

Dewan masjid Al Haqqul Mubiin PT AHM Pengelolaan Dana Zakat

RCSM Youfo Salon & Spa Muslimah Shopping Charity

SDIT Sabilul Huda Pengelolaan Dana Zakat

Asia Toserba Cirebon Shopping Charity

Yayasan majlis Taklim Telkom (MTT) MRZ-MTT

DKM Airnav Indonesai MRZ

PT Sygma Examedia Arkanleema Payroll Zakat

YMM Freeport Indonesia MRZ

sarana Kerohanian Islam (SKI Kopindosat) Beasiswa Ceria

Koran radar bandung Kegiatan Promosi Bersama

Islamic Development Bank (OIC Alliance) Beasiswa Khusus

Perusahaan Gas Negara Mobil Klinik

Human Concern International (HCI)

Berbagi Buka Puasa, Bingkisan Lebaran keluarga, infaq khusus ramadhan, kado lebaran yatim, syiar quran

PT SRIBOGA FLOUR MILL Berbagi Buka Puasa

PT Hero Supermarket Tbk EduCare Non Program

Zakat Foundation of America

Berbagi Buka Puasa, infaq khusus ramadhan

LAZIS PLN Malang

Baksos Siaga Sehat, Berbagi buka puasa, infaq khusu ramadhan, sumbangan khusus fisabilillah strategis

PT. Bank Pembangunan Daerah Kalsel

Beasiswa ceria SD, Beasiswa ceria SMP

Lazis PT PLN (Persero) Pusmankon Syiar Quran

Lazis PT PLN (Persero) Pusharlis

Beasiswa juara SMP, Pembiayaan Usaha Kecil & Mikro

Pegadaian Samarinda Khitanan Massal

PT Hitachi Asia Indonesia Bantuan Bebas Siaga Sehat

PERUM PERHUTANI Kado Lebaran Yatim

LAZIS PLN ACEH Berbagi Buka Puasa, Kado Lebaran Yatim, Infaq Khusus Ramadhan

Bank SulSelBar Berbagi Buka Puasa

Mitra Ihsan Sejahtera

Beasiswa ceria SD, Beasiswa ceria SMP, Beasiswa ceria SMA, Beasiswa ceria mahasiswa, infaq khusus ramadhan, Infaq/Shadaqoh

CV Media Bangun Persada Zakat Simpanan

BJB Cabang Depok Beasiswa ceria SD, Operasi atau layanan kesehatan secara umum

PT. Merak Jaya Asri Bantuan Bebas Sekolah Juara

PT. Astra Sedaya Finance Bantuan Bebas Siaga Sehat

Warga Muslim Dukhan Berbagi Buka Puasa, Infaq/Shadaqoh

Bazis BTN cab. Kediri Operasi atau layanan kesehatan secara umum

Asia Toserba Cirebon Infaq/Shadaqah

Yayasan Pendidikan TELKOM

Infaq Khusus Ramadhan, Kado lebaran yatim, Zakat Simpanan

Atrya, PT Beasiswa ceria SMP, infaq khusu ramadhan, kado lebaran yatim

PT. Kopel Lahan Andalan Infaq/Shadaqah

PT Api Metra Graha Bantuan Bebas Sekolah Juara

Bank Permata Syariah

Berbagi Buka Puasa, Bingkisan Lebaran keluarga, infaq khusus ramadhan, kado lebaran yatim, syiar quran

Terima kasih atas sinergi Anda dalam upaya pemberdayaan masyarakat Indonesia

Mitra MitraProgram Program

Page 31: Focus on what’s - · PDF fileDi dalam lingkungan kita sendiri, rumah atau kantor, kita sering merasa memiliki sejumlah wewenang, dan karenanya merasa berkuasa. Dalam lingkungan

RZ MagzJuli 2016

56

Terima Kasih

Distribusi Jawa Barat dan PUSHARLIS

Mitra CSR

Mitra Media Mitra Shopping Charity

Mitra ZIS & Payment Channel

Page 32: Focus on what’s - · PDF fileDi dalam lingkungan kita sendiri, rumah atau kantor, kita sering merasa memiliki sejumlah wewenang, dan karenanya merasa berkuasa. Dalam lingkungan
Page 33: Focus on what’s - · PDF fileDi dalam lingkungan kita sendiri, rumah atau kantor, kita sering merasa memiliki sejumlah wewenang, dan karenanya merasa berkuasa. Dalam lingkungan