fluida
DESCRIPTION
FLUIDA. FASA BENDA, DEFINISI FLUIDA, MASSA JENIS, TEKANAN, HUKUM PASCAL, GAYA APUNG (HUKUM ARCHIMEDES). A. Fase pada Benda. Ada tiga (3) fase atau keadaan dari benda : padat, cair dan gas. - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
FASA BENDA, DEFINISI FLUIDA, MASSA JENIS, TEKANAN,
HUKUM PASCAL, GAYA APUNG (HUKUM ARCHIMEDES)
A. Fase pada Benda
•Ada tiga (3) fase atau keadaan dari benda : padat, cair dan gas.
•Zat padat : fase dimana benda mempertahankan bentuk dan ukurannya, walaupun ada sejumlah gaya yang besar
bekerja pada benda tersebut, bentuk dan volume benda tidak akan berubah.
•Zat cair : fase dimana benda tidak dapat mempertahankan bentuk tetapnya tapi bergantung pada medium yang
ditempatinya. Zat cair tidak dapat dikompres dan volumenya hanya dapat berubah jika diberikan gaya yang besar.
•Gas : tidak memiliki bentuk dan volume yang tetap.
•Karena zat cair dan gas tidak dapat mempertahankan bentuk yang tetap, maka memiliki kemampuan untuk
mengalir, sehingga zat cair dan gas disebut FLUIDA (Zat alir).
FASE LAIN :
Plasma : fase benda yang terjadi pada temperatur yang sangat tinggi dan terdiri dari atom-atom yang
terionisasi (elektron-elektron terlepas dari inti atomnya).
Koloid : suspensi dari partikel-partikel kecil didalam zat cair.
Kristal cair : suatu fase diantara zat padat dan zat cair.
FLUIDA = zat alir
Zat cair GAS
- Molekul terikat secara longgar
tapi berdekatan
-Tekanan yang terjadi karena
gaya gravitasi bumi
-Tekanan terjadi tegak lurus
bidang
-Molekul bergerak bebas dan
saling bertumbukan
-Tekanan akibat tumbukan
antar molekul
-Tekanan terjadi tidak tegak
lurus bidang
Besaran untuk mengungkapkan massa lebih dalam suatu volume tertentu lebih umum digunakan
densitas atau massa jenis :
Dimana m = massa benda, dan V adalah volume benda.
Massa jenis merupakan karakteristik dari zat (substansi) murni. Contoh emas murni dapat memiliki
ukuran dan massa yang berbeda, namun massa jenisnya sama (tetap).
B. Densitas atau Massa Jenis
]m/kg[V
m 3
Tekanan didefinisikan sebagai gaya persatuan luas :
Satuan lain dari tekanan adalah Pascal (Pa), 1 Pa = 1 N/m2
.
Fluida dapat memberikan gaya pada suatu benda/objek dari semua arah.
C. Tekanan
]m/N[A
FP 2
Jika benda memiliki luas permukaan A dan tinggi h, maka tekanan
pada benda yang diberikan oleh fluida :
ghPA
Ahg
A
Vg
A
mg
A
FP
Tekanan Atmosfer
Tekanan atmosfer bumi bergantung pada ketinggian/kedalaman seperti halnya pada fluida.
Namun tekanan atmosfer sangat kompleks, karena bukan hanya massa jenisnya yang bervariasi bergantung pada posisinya
tapi juga karena kita bisa mengukur tekanan atmosfir pada ketinggian yang berbeda.
Secara umum, tekanan atmosfer dapat diukur dari perbedaan tekanan pada posisi yang berbeda.
hgP
Pada permukaan laut, tekanan atmosfir rata-rata adalah 1,013 x 105
N/m2
(sering disebut dengan tekanan atmosfir).
1 atm = 1,013 x 105
N/m2
= 101,3 Pa
1 bar = 1,00 x 105
N/m2
Mengapa tubuh kita mampu menahan tekanan atmosfir yang sangat besar ?
Karena sel-sel dalam tubuh kita akan mempertahankan tekanan internalnya yang besarnya hampir sama
dengan tekanan luar (tekanan dari atmosfir).
Kasusnya sama dengan tekanan didalam balon udara yang hampir sama dengan tekanan dari luar.
Kalau tekanan sel-sel dalam tubuh kita tidak sama, bagaimana ?
Tekanan yang dialami oleh benda yang berada didalam fluida, adalah tekanan dari fluida ditambah dengan tekanan atmosfir.
Contoh : tekanan yang dialami seseorang yang menyelam di danau dengan kedalaman 100 meter akan mengalami tekanan sebesar P = rgh = 9,8 x 105 N/m2 atau 9,7 atm. Jika danau tersebut berada sejajar dengan permukaan laut, maka tekanan total yang dialami orang tadi menjadi 9,7 atm + 1 atm = 10,7 atm.
Jika tekanan luar diberikan pada suatu fluida, maka tekanan pada setiap titik di dalam fluida akan meningkat sebesar tekanan luar (Hukum Pascal).
D. Hukum Pascal
Fin
Fout
in
out
in
out
in
in
out
out
inout
A
A
F
F
A
F
A
F
PP
Rasio Fout/Fin disebut keuntungan mekanik dari sistem hidrolik
Bagaimana cara mengukur tekanan ?
Cara paling sederhana mengukur tekanan adalah manometer, yaitu tabung berbentuk U yang diisi sebagian oleh zat cair, umumnya air raksa (Hg) atau air H2O.
P0 P
Dh
Tekanan yang diukur P berkaitan dengan perbedaan ketinggian Dh dari
zat cair :
hgPP 0
P0 adalah tekanan atmosfir.
Seringkali tekanan diukur menggunakan satuan mm-Hg atau mm-H2O dengan
konversi :
1 mm-Hg = 133 N/m2
(1 torr)
1 mmH2O = 9,81 N/m2
GAYA APUNG DAN HUKUM ARCHIMEDES
Suatu benda yang berada di dalam zat cair “terlihat” lebih ringan dibandingkan jika berada di luar zat cair.
Ini diakibatkan oleh gaya apung (bouyancy), yaitu karena adanya tekanan pada benda oleh zat cair/fluida yang
semakin besar jika semakin dalam.
F1
F2
h1
h2
Dh=h2-h1
A
rF
Gaya dari atas benda, F1 :
AghAPF 1F11 Gaya dari bawah benda, F2 :
AghAPF 2F22
Maka gaya apung yang bekerja pada benda :
gm
gVhgA
hhgAFFF
F
FF
12F12B
Gaya apung pada suatu benda didalam fluida sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh
benda tersebut (Hukum Archimedes)
KESETIMBANGAN PADA BENDA/OBJEK YANG MENGAPUNG
gVmg 00
gVF displaceFB
rF = massa jenis fluida
Vdisplace = volume fluida yang dipindahkan oleh benda
V0 = volume benda
r0 = massa jenis benda
Jika FB = mg maka benda akan mengapung
Jika FB < mg maka benda akan tenggelam
F
0
0
displace
00displaceF
V
V
gVgV
GERAK FLUIDA
Laju alir fluida dan persamaan kontinuitas
Fluida adalah zat alir, sehingga memiliki kemampuan untuk mengalir.
Ada dua jenis aliran fluida : laminar dan turbulensi
Aliran laminar adalah jenis aliran dimana fluida mengalir secara teratur, lambat dan “searah”.
Aliran turbulensi adalah jenis aliran dimana fluida mengalir secara tidak teratur, cepat dan “tidak terarah”.
A1
A21
v1 v2
1
2
Pandang fluida yang mengalir dalam pipa yang diameternya berbeda. Fluida mengalir dengan laju air massa =
Dm/Dt, yaitu jumlah massa fluida yang mengalir persatuan waktu.
222111
222111
2211
21
vAvA
vtt
A
t
At
V
t
Vt
m
t
m
Persamaan kontinuitas
Jika fluidanya tidak dapat dikompres
(massa jenisnya tidak berubah dengan
tekanan), maka r1 = r2, sehingga :
A1 v1 = A2 v2
Contoh :
1. Dalam tubuh manusia, darah mengalir dari jantung kedalam aorta dan kemudian ke arteri-arteri mayor (kapiler). Dari kapiler kemudian mengalir ke dalam bagian-bagian dalam organ tubuh yang lain. Jika jari-jari aorta adalah 1,0 cm dengan laju aliran darah 30 cm/s, jari-jari dari kapiler-kapiler 4 x 10-4 cm dan laju alir darah di kapiler 0,1 cm/s. Berapakah jumlah kapiler di dalam tubuh?
SOLUSI :
Asumsikan luas aorta adalah A1 dan luas satu kapiler didalam tubuh adalah A2, maka luas seluruh kapiler
adalah NA2.
Massa jenis darah tidak berubah dengan tekanan.
Asumsikan pembuluh darah berbentuk silinder dengan penampang berbentuk lingkaran, maka A = pr2
, maka
berdasarkan persamaan kontinuitas :
kapilerbuah10x9,1r
r
v
vN
rNvrv
vNAvA
92kapiler
2aorta
2
1
2kapiler2
2aorta1
2211
PERSAMAAN BERNOULLI
Hidrodinamika Mempelajari fluida mengalir Percobaan Bernoulli
Asumsi :
1. Tanpa gesekan (tidak viskos)
2. Alirannya stationer (konstan)
3. Tidak termampatkan (kontinu)
222
111
xAm
xAm
21 mm
Hukum Bernoulli
gyv21P 2
konstan
Tekanan zat cair berkurang, jika kecepatan aliran bertambah atau perbedaan tinggi
bertambah.
Persamaan Bernoulli dapat diterapkan dalam berbagai situasi. Contoh : menghitung kecepatan zat cair
yang mengalir keluar dari bejana melalui keran yang sempit.
Jika luas penampang bejana jauh lebih besar dibandingkan
dengan saluran pipa, maka kecepatan air di bejana adalah nol
(v2 = 0).
Permukaan bejana dan pipa terhubung dengan atmosfir, maka
P1 = P2.
Maka persamaan Bernoulli :
0v2
1v
12 yy
121
211
yyg2v
gygyv2
1
Teorema Torricelli
APLIKASI PRINSIP BERNOULLI DALAM TUBUH MANUSIA
ALIRAN DARAH DALAM TUBUH MANUSIA
Sirkulasi darah dalam tubuh
merah : oksigenasi
biru : deoksigenasi
distribusi sel darah : (a). eritrosit, (b) neutrofil (c) eosinofil (alergi) dan (d)
limposit (antibodi)
sel darah merah
sel darah putih
Dalam bidang kesehatan persamaan Bernoulli digunakan untuk menjelaskan
TIA (transient ischemic attack) yaitu kekurangan supplai darah secara
temporer kedalam otak). Akibatnya syaraf tidak berfungsi. TIA (mini stroke)
biasanya terjadi kurang dari 24 jam. Jika lebih dari 24 jam, maka terjadi
stroke.
Akibat dari TIA bergantung pada daerah otak yang terlibat. Umumnya
rendahnya daya pandang mata (low of vision), kesulitan bicara (aphasia) dan
lemahnya satu sisi dari tubuh (hemiparesis)
TIA terjadi karena adanya penyumbatan pembuluh darah (arteri) di otak,
tekanan darah tinggi, penyakit jantung, migren, vertigo, merokok, kolesterol
tinggi, diabetes, penggunaan obat terus menerus dalam waktu yang lama,
alkohol.Penyumbatan arteri
Arteri
normal
VISKOSITAS DAN HUKUM POISEUILLE
VISKOSITAS
Jika lempengan kaca diletakkan di atas zat cair, kemudian digerakkan dengan kecepatan v, maka molekul-molekul zat cair
dibawahnya akan bergerak dengan kecepatan v juga.
Ini terjadi karena adhesi zat cair pada permukaan kaca. Lapisan zat cair dibawahnya akan berusaha melawan kecepatan tadi,
sehingga lapisan paling bawah kecepatannya nol.
F
v
d
d
vAF
= viskositas (Poisseuille, Pa.s)
A = luas permukaan
d = jarak dari permukaan ke dasar
HUKUM POISEUILLE ; ALIRAN DARAH
FA
P1 P2
• Makin ke tengah kecepatan mengalir makin besar, dan bentuk aliran darah adalah parabola
• Debit atau volume zat cair yang mengalir melalui penampang per detik, (laju alir dari zat cair) menurut Hukum Poiseuille :
L8
)PP(rv 21
4
•Digunakan untuk menjelaskan mengapa penderita usia lanjut mengalami pingsan
•Mengapa daerah ujung suhunya dingin.
•Hukum Poisseuille hanya berlaku jika alirannya linier (laminer) dengan bilangan Reynold 2000.
•Hukum Poisseuille dapat dituliskan :
421 r
L8v)PP(
)Ohm.Hk(IRV
•Tahanan R = 8 L/pr
4 bergantung pada :
1. Panjang pembuluh
2. Diameter/jari-jari pembuluh
3. Viskositas/kekentalan
4. Tekanan
Hasil Rumus Poiseuille
Aorta Kapiler Vena cava
KecepatanKecepatan
30 cm/s
1 mm/sec
5 cm/s
3 cm2
LuasLuas
600 cm2
18 cm2
Pertukaran O2 dan CO2
1. Efek Panjang Pembuluh terhadap debitJika diameter pembuluh sama, maka semakin panjang pembuluh, zat cair akan mendapat tahanan semakin besar, sehingga debit zat cair akan semakin kecil.
Panjang = 3
Panjang = 2
Panjang = 1
1 ml/min
2 ml/min
3 ml/min
2. Efek diameter pembuluh
Zat cair akan dihambat oleh dinding pembuluh, maka semakin besar diameter pembuluh, semakin besar kecepatan aliran zat cair.
d = 1
1 ml/min
d = 2
16 ml/min
d = 3
256 ml/min
P = 100 mmHg
3. Efek kekentalan
Semakin kental zat cair semakin besar gesekan terhadap dinding pembuluh, sehingga tahanannya semakin besar.
air
1 cm
plasma
1,5 cm
darah
3,5 cm
Pada darah normal kekentalan 3,5 x kekentalan air.
Jika konsentrasi darah 70 kali di atas normal, maka
kekentalannya 20 kali air.
Konsentrasi darah merah dari penderita anemia rendah,
sehingga alirannya cepat.
Kekentalan penting untuk mengetahui konsentrasi sel darah merah
Note :
4. Efek tekanan terhadap debit
Zat air mengalir dari tekanan tinggi ke rendah, sehingga aliran zat cair/darah berbanding lurus dengan tekanan.
1 ml/min2 ml/min
3 ml/min
EFEK VISKOSITAS TERHADAP LAJU ENDAP DARAH
Laju Endap Darah
W
FaFS
Jika sebuah benda dijatuhkan di dalam tabung yang berisi air dan tabung yang berisi minyak,
maka benda akan jatuh ke dasar tabung dengan waktu tempuh yang berbeda.
Perbedaan ini disebabkan oleh massa jenis air dan minyak yang berbeda.
Benda akan jatuh dengan gaya berat W, yang dipengaruhi oleh gravitasi bumi.
Gaya jatuh akan diimbangi oleh gaya apung Fa (Bouyancy force).
Jika benda jatuh dijatuhkan di dalam zat cair, maka gerak jauh benda juga akan dihambat oleh
gaya Stokes, FS. Gaya Stokes ini berkaitan dengan viskositas (kekentalan) zat cair.
W
FaFS
gr3
4
gVmgW
3
r= massa jenis benda
V = volume benda = 4pr3/3 (bola)
r = jari-jari benda/bola
gr3
4F 0
3a
vr6FS h
= viskositas/kekentalan (poise, Pa.s)
v = laju benda jatuh
Dari arah gaya-gaya yang bekerja pda benda (gambar), maka :
02
033
aS
aS
g9
r2v
gr3
4gr
3
4vr6
FWF
FFW
laju alir benda dalam zat cair
Laju benda jatuh dalam zat cair, sering digunakan dalam mengukur laju endap darah.
Pengukuran Laju Endap Darah (LED) banyak dilakukan di klinik/rumah sakit untuk mengetahui beberapa
penyakit, seperti :
Rematik,
Asam urat (gout) dll
Beberapa nama lain dari LED, adalah BBS (Bloed Bwzinking Snellheid), BSR (Basal Sedimentation Rate)
atau KPD (Kecepatan Pengendapan Darah).
Nilai LED normal untuk laki-laki (4 – 14 mm/jam)* dan wanita (6 – 20 mm/jam)*
* nilai referensi dapat berbeda bergantung nilai rujukan dari klinik/rumah sakit
BAGAIMANA MENGUKUR TEKANAN DARAH ?
Bagaimana mengukur tekanan darah Darah mengalir dalam tubuh
normalnya laminer, sedangkan turbulensi terjadi hanya pada beberapa tempat saja, misalnya pada katup jantung.
Bunyi jantung tidak akan terdengar jika aliran darah bersifat laminer, sehingga dengan bantuan pressure cuff pada sphygmomanometer, aliran menjadi turbulensi. Dengan demikian bunyi jantung dapat didengar.
Aliran laminer dapat diubah menjadi aliran turbulensi, jika pembuluh darah secara pelan diciutkan/diperkecil. Laju aliran darah akan mencapai tekanan kritis (Pc).
Aliran laminer (lambat)
Turbulensi (cepat)
Aliran darah, jika pembuluh darah diperkecil
Kecepatan kritis menurut Reynold berbanding lurus dengan kekentalan/viskositas () dan berbanding terbalik dengan massa
jenis (r) dan jari-jari pembuluh darah (r)
rKPC
K adalah bilangan Reynold (1000 untuk air dan 2000 untuk darah)
Hubungan Debit dan Tekanan untuk Aliran Laminer dan Turbulensi
tekanan
De
bit/
laju
P2P1
VA
VB
1P
2P
A
Pembuluh darah normal
B
Pembuluh darah mengalami penyempitan
•Jika terjadi penyempitan pembuluh darah, maka laju aliran darah akan lebih kecil dibandingkan dengan pembuluh darah normal.
•Jika pada pembuluh darah yang mengalami penyempitan lajungan dinaikkan dari VA menjadi VB, maka pada daerah penyempitan terjadi
turbulensi.
TEKANAN DARAH SISTEMIK
120
95
80
Sistolik
Diastolik
Tek rata-rata
t
P
Tekanan rata-rata
Menentukan banyaknya darah yang mengalir tiap satuan waktu
t
ratarata dttPT
P0
)(1
TEGANGAN PERMUKAAN
Permukaan suatu zat cair dalam keadaan diam berperilaku sangat menarik, seolah-olah
diregangkan oleh suatu tegangan (tension).
Contoh : tetesan air pada keran, embun di ujung daun yang berbentuk bulat seolah-olah
seperti balon tipis berisi air atau serangga air yang berjalan diatas permukaan air.
Permukaan zat cair berperan seperti dibawah tekanan yang menyebar diseluruh
permukaannya akibat gaya tarik-menarik antar molekulnya.
Efek ini disebut dengan tegangan permukaan :
]m/N[L
F
Tegangan permukaan darah (370
C) adalah 0,058 N/m, air (00
C) = 0,076 N/m, air pada
1000
C = 0,059 N/m, larutan sabun (200
C) = 0,025 N/m.
Udara
KOMPONEN UDARA
Komponen udara adalah gas nitrogen (N2), oksigen(O2) dan air (H2O).
Menghirup udara (menarik nafas)
80% N2 19% O2 0,04% CO2
mengeluarkan udara
80% N2 16% O2 4% CO2
Setiap hari manusia menghirup udara sebanyak 10 kg,
dan yang diserap paru-paru sekitar 0,5 kg dan sedikit
CO2.
MEKANIKA PARU-PARUMEKANIKA PARU-PARU
Terdapat pleura viseralis yang menjadi satu dgn jaringan paru-paru.
Diluarnya terdapat pleura parietalis.
Ruang antara pleura viseralis dan pleura parietalis adalah ruang intrapleural yang
berisi cairan yang tipis.
pleura viseralis
pleura parietalis
ruang intrapleural
pleura viseralispleura parietalis
ruang intrapleural
Jika Piston ditarik maka volume di ruang intrapleural meningkat, sedangkan tekanannya berkurang drastik.
Pada penyakit fibrosis paru-paru ( pembentukan jaringan pada paru-paru), ketika piston ditarik, pegasnya lemah sehingga
pleura visceralis juga tertatik, sehingga perubahan tekanan kecil kompliansi
Mekanisme pernafasan paru-paru dapat dimodelkan dengan piston yang bergerak atau ditarik, jika sedang menarik nafas)
Hubungan antara tekanan dan volume udara dalam paru-paru
tekanan
volu
me PV = konstan
Paru-paru normal
tekanan
volu
me PV = konstan
Paru-paru tidak-normal
V
P
HUKUM-HUKUM FISIKA YANG BERLAKU DALAM
PERNAFASAN
Hukum-hukum Fisika yang berlaku adalah :
1. Hukum Dalton tentang tekanan parsial
2. Hukum Boyle : bahwa PV adalah konstan
3. Hukum Laplace
1. Hukum Dalton Jika udara merupakan campuran dari beberapa gas, maka
tekanan total adalah jumlah dari masing-masing tekanan dari komponen udara tersebut.
Contoh : Jika dalam paru-paru tekanannya adalah 760 mmHg (1 atm), maka tekanan oksigen adalah 20% x 760 = 152 mmHg, tekanan nitrogen 80% x 760 = 608 mmHg.
Tekanan parsial udara bergantung pada kelembaban.
% O2 P O2
(mmHg)% CO2 P CO2
(mmHg)Udara inspirasi 20,9 150 0,04 0,3
Alveoli paru-paru 14,0 100 5,6 40
Udara ekspirasi 16,3 116 4,5 32
2. Hukum Boyle Untuk gas ideal, dimana PV = nRT , untuk massa dan tekanan
tetap, maka PV adalah tetap. Jika terjadi peningkatan volume paru-paru (inspirasi/menarik
nafas), maka tekanan intrapleura akan berkurang. Pada saat ekspirasi, volume udara paru-paru akan berkurang,
sehingga tekanan udara akan meningkat.
Teka
nan
intr
aple
ura
norm
al (
cm
H2O
)
0
inspirasi ekspirasi
t
A. Tekanan Intrapleura
5
5
Vol
ume
paru
-par
u (li
ter)
2
inspirasi ekspirasi
t
3
B. Volume paru-paru
C. Debit/Laju
Deb
it/la
ju (
liter
/men
it)
0
inspirasi ekspirasi
t
10
10
3. Hukum Laplace
Tekanan pada gelembung alveoli berbanding lurus dengan tegangan permukaan () dan berbanding terbalik dengan radius (R) dari gelembung alveoli.
R
4Pal
Satuan tegangan permukaan : N/m atau dyne/cm
P1P2
Karena R1 > R2, maka :
12 PP
P1P2
Katup
Jika katup dibuka, maka udara yang bertekanan
lebih tinggi P2 akan mengalir ke P1.
Akibatnya radius (P1) akan mengembang atau
membesar dan tekanannya menjadi lebih kecil (P3),
sedangkan gelembung yang kecil menjadi setengah
lingkaran dan tekanannya besar (P4).
P3
P4
Walaupun alveoli tidak sama dengan P2 yang mengalami kolaps, Namun jika gelembung alveoli mengalami
kolaps, maka disebut Atelectasis.
Agar tidak kolaps, maka diperlukan surfactant untuk menurunkan tegangan permukaan, sehingga
tekanannya berkurang.
Bayi lahir tanpa memiliki surfactant menimbulkan : RESPIRATORY DISTRES SYNDROME.
Efek ketinggian terhadap tekanan udara
Semakin tinggi posisi dari permukaan laut (ketinggian), maka tekanan barometrik menurun. Penurunan tekanan barometrik diikuti oleh tekanan oksigen (O2) dan tekanan parsial N2 dan CO2 di udara. Akibatnya tekanan udara didalam alveoli dan kandungan oksigen dalam darah arteri berkurang.
Akibatnya tubuh akan anoksia, kolaps.
TUGAS-1
Bagaimana pengaruh kedalaman dibawah permukaan laut terhadap tekanan barometrik, tekanan parsial
dan jelaskan efeknya terhadap kesehatan.
(Tugas dikumpul minggu depan)