fkip.mtk-152
TRANSCRIPT
MAKALAH MURNI SEMINAR PENDIDIKAN MATEMATIKA
PENEMUAN RUMUS BEBERAPA DERET KHUSUS DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP BARISAN BERTINGKAT
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah seminar pendidikan matematika
DISUSUN OLEH :
Nama : M. Mahayuddin
NIM : 0705045152
Kelas : Reguler Sore B
Program Studi Pendidikan Matematika
Dosen Pembimbing:
1. Dra Suriaty, M.Pd
2. Safrudiannur S.pd, M.Pd
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2010
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Judul: Penemuan Rumus Beberapa Deret Khusus dengan Menggunakan Konsep
Barisan Bertingkat
Diajukan pada mata kuliah Seminar Pendidikan Matematika
Telah dikoreksi dan disetujui oleh :
Dosen Pembimbing
Pembimbing I
Drs. Zainuddin Untu, M.Pd131.996.425
Pembimbing II
Dra. Suriaty, M. Pd131.570.809
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah Seminar
Pendidikan Matematika yang berjudul “ Penemuan Rumus Beberapa Deret
Khusus dengan Konsep Barisan Bertingkat”.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Seminar
Pendidikan matematika. Dalam kesempatan ini penulis meyampaikan ucapan
terima kasih kepada Bapak Drs. Zainuddin Untu, M.Pd dan Ibu Dra Suriaty, M.Pd
dosen mata kuliah Seminar Pendidikan Matematika.
Penulis sadar didalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dan mengarah kepada di masa mendatang.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Samarinda, Desember 2009
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ ii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B. Batasan Masalah........................................................................ 2
C. Rumusan Masalah ..................................................................... 2
D. Tujuan ...................................................................................... 2
E. Manfaat ..................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Barisan Bertingkat .................................................................... 4
B. Barisan Bertingkat dengan Landasan Barisan Aritmetika .......... 5
C. Induksi Matematika .................................................................. 8
D. Penemuan Rumus Beberapa Deret Khusus dengan Menggunakan
Konsep Barisan Bertingkat ....................................................... 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................. 22
B. Saran ........................................................................................ 22
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 23
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita temui benda-benda di sekitar kita baik
tanaman, batu, hewan, dan lain-lain yang memiliki barisan bilangan tertentu. Sebagai contoh
adalah tanaman bunga matahari. Dalam susunan biji bunga matahari (kwaci) jika kita hitung
banyaknya kwaci dari dalam sampai luar,maka jumlahnya akan tampak suatu barisan
bilangan tertentu. Selain itu tidak hanya jumlah kwaci saja yang memiliki barisan bilangan,
kita juga dapat melihat susunan daun pada bunga, segmen-segmen dalam buah nanas atau biji
cemara. Semua contoh di atas menunjukkan barisan bilangan 1,1,2,3,5,8,13,21, . . . Barisan
bilangan ini dikenal sebagai barisan bilangan fibonacci. Setiap bilangan atau angka dalam
barisan ini merupakan jumlah dari dua bilangan sebelumnya. Barisan bilangan fibonacci ini
ditemukan oleh Fibonacci yang namanya lengkap adalah Leonardo of Pisa (1180-1250). Ia
menjelaskan teka-teki barisan fibonacci dalam karyanya yang berjudul Liber Abaci.Selain
itu, matematika juga bermanfaat dalam ilmu kependudukan. Dengan matematika, kita dapat
mengetahui laju pertumbuhan penduduk dan masih banyak lagi hal-hal yang berkaitan
dengan matematika.
Sangat disayangkan, dalam pelajaran matematika siswa seringkali tidak mendapat
kesempatan untuk melakukan penemuan. Padahal sebagian besar keindahan matematika
terletak pada kekuatan pengeneralisasian yang merupakan salah satu cara penemuan.
Generalisasi merupakan keahlian yang penting dalam penyelesaian masalah, maka
generalisasi pantas untuk mendapat perhatian selama belajar matematika.
Dalam matematika, penting untuk menguasai materi barisan dan deret yang banyak
diterapkan dalam kejadian di sekitar kita. Melihat perbedaan yangsangat besar antara
pertumbuhan manusia dan pertambahan bahan makanan,Thomas Robert Malthus
mengatakan bahwa pertumbuhan manusia berdasarkan kepada deret geometri (deret ukur)
sebaliknya pertumbuhan bahan makanan berdasarkan kepada deret aritmetika (deret hitung).
Dalam buku-buku matematika SMA, rumus untuk beberapa deret khusus ditemukan
dengan menggunakan pola dengan memperhatikan setiap sukunya. Dalam buku-buku
matematika SMA, tidak terdapat metode lain untuk menemukan rumus deret khusus tersebut.
Oleh karena itu, berdasarkan uraian di atas, maka penulis mencoba membahas
penemuan rumus beberapa deret khusus melalui makalah yang berjudul : “Penemuan Rumus
Beberapa Deret Khusus dengan Menggunakan Konsep Barisan Bertingkat”.
A. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dikemukakan rumusan masalah
sebagai berikut :
“Bagaimanakah rumus jumlah n suku bilangan asli pertama, jumlah kuadrat n bilangan
asli pertama, dan jumlah kubik n bilangan asli pertama?”
B. Batasan Masalah
Agar nantinya pembahasan tidak meluas, maka penulis membatasi masalah pada
penemuan rumus jumlah n suku bilangan asli pertama, jumlah kuadrat n bilanganasli pertama,
jumlah kubik n bilangan asli pertamadengan menggunakan konsep barisan bertingkat dengan
landasan barisan aritmetika.
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menentukan rumus jumlah n suku bilangan asli pertama, jumlah kuadrat n bilangan
asli pertama, jumlah kubik n bilangan asli pertama dengan menggunakan konsep barisan
bertingkat dengan landasan barisan aritmetika.
2. Sebagai tugas dari mata kuliah Seminar Pendidikan Matematika.
D. Manfaat
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk mengetahui cara
lain dalam menemukan rumus beberapa deret khusus.
AB I
BAB II
PEMBAHASAN
A. Barisan Bertingkat
Barisan adalah sebaris bilangan yang tersusun menurut aturan tertentu.
Barisan terdiri atas barisan berhingga dan barisan tak berhingga. Secara umum
barisan dapat ditulis dengan:
nn UUUUU ,...,,, 321
Terdapat banyak jenis barisan berdasarkan aturan penyusunannya.
Beberapa diantaranya adalah barisan aritmetika dan barisan geometri. Barisan
aritmatika adalah sebaris bilangan yang disusun sedemikian sehingga setiap suku
berikutnya sama dengan suku yang mendahului ditambah dengan sebuah bilangan
tetap (konstan), yang sama besarnya. Atau barisan dimana selisih (beda) antara
dua suku yang berurutan selalu tetap. Sedangkan barisan geometri adalah
sebarisan bilangan yang tersusun secara demikian, sehingga setiap suku yang
berikut sama dengan suku yang mendahului dikalikan dengan sebuah bilangan
tetap yang sama besarnya atau suatu barisan dimana rasio (perbandingan) antara
dua suku yang berurutan selalu tetap.
Untuk menentukan siku-suku suatu barisan dapat dilihat keteraturan pola
dari suku-suku sebelumnya. Terdapat barisan dimana keteraturan pola tidak
tampak secara langsung. Salah satu contohnya adalah barisan bertingkat. Terdapat
5
dua macam barisan bertingkat yaitu barisan bertingkat dengan landasan barisan
aritmetika dan barisan bertingkat dengan landasan barisan geometri.
Ciri dari barisan bertingkat dengan landasan barisan aritmetika adalah
beda barisan baru akan terlihat pada tingkat kesekian dari pengurangan. Ciri dari
barisan bertingkat dengan landasan barisan geometri adalah barisan yang setelah
dicari beda antara dua suku berurutan tidak juga diperoleh selisih yang tetap
sampai bebberapa kali tingkat pengurangan, tetapi beda pada tingkat tertentu itu
membentuk suatu barisan geometri.
B. Barisan Bertingkat dengan Landasan Barisan Aritmetika
Untuk menentukan rumus umum suku ke-n barisan seperti ini caranya
adalah dengan memperhatikan selisih antara dua suku yang berurutan. Bila pada
satu tingkat pengurangan belum diperoleh selisih tetap, maka pengurangan
dilakukan pada tingkat berikutnya sampai diperoleh selisih tetap. Suatu barisan
disebut berderajat satu (linear) bila selisih tetap diperoleh dalam satu tingkat
pengurangan, disebut berderajat dua bila selisih tetap diperoleh dalam dua tingkat
pengurangan dan seterusnya.
Bentuk umum dari barisan-barisan itu merupakan fungsi dalam n sebagai
berikut:
1. Selisih tetap 1 tingkat
bannf )( atau banU n
2. Selisih tetap 2 tingkat
6
cbnannf 2)( atau cbnanU n 2
3. Selisih tetap 3 tingkat
dcnbnannf 23)( atau dcnbnanU n 23
1. Barisan Linear (Berderajat Satu)
Bentuk umum: banUn .
Dengan demikian bau 1 , bau 22 , bau 33 , bau 44 , dan
seterusnya. Identifikasi selisih tetapnya adalah sebagai berikut:
Suku pertama dari barisan di atas adalah = a + b
Suku pertama dari selisih tingkat satu adalah = a
2. Barisan Berderajat Dua
Bentuk umum: cbnanUn 2 .
Dengan demikian cbau 1 , cbau 242 , cbau 393 ,
cbau 4164 , dan seterusnya. Identifikasi selisih tetapnya adalah sebagai
berikut:
Suku pertama dari barisan di atas adalah = a + b + c
a+b 2a+b 3a+b 4a+b 5a+b 6a+b
a a a a a
a+b+c 4a+2b+c 9a+3b+c 16a+4b+c
3a+b 5a+b 7a+b
2a 2a
7
Suku pertama dari selisih tingkat satu adalah = 3a + b
Suku pertama dari selisih tingkat dua adalah = 2a
3. Barisan Berderajat Tiga
Bentuk umum: dcnbnanUn 23
Dengan demikian dcbau 1 , dcbau 2482 ,
dcbau 39273 , dcbau 416644 , dan seterusnya. Identifikasi
selisih tetapnya adalah sebagai berikut:
Suku pertama dari barisan di atas adalah = a + b + c + d
Suku pertama dari selisih tingkat satu adalah = 7a + 3b + c
Suku pertama dari selisih tingkat dua adalah = 12a + 2b
Suku pertama dari selisih tingkat tiga adalah = 6a
4. Barisan Berderajat Empat
Bentuk umum: edncnbnanUn 234 .
Dengan demikian edcbau 1 , edcbau 248162 ,
edcbau 3927813 , edcbau 41664254 ,
edcbau 5251256254 dan seterusnya. Identifikasi selisih tetapnya
adalah sebagai berikut:
a+b+c+d 8a+4b+2c+d 27a+9b+3c+d 64a+16b+4c+d
7a+3b+c 19a+5b+c 37a+7b+c
12a+2b 18a+2b
6a
8
Suku pertama dari barisan di atas adalah = a + b + c + d + e
Suku pertama dari selisih tingkat satu adalah = 15a + 7b + 3c + d
Suku pertama dari selisih tingkat dua adalah = 50a + 12b + 2c
Suku pertama dari selisih tingkat tiga adalah = 60a + 6b
Suku pertama dari selisih tingkat empat adalah = 24a
C. Induksi Matematika
Induksi matematik merupakan teknik pembuktian yang baku di dalam
matematika. Melalui induksi matematik kita dapat mengurangi langkah-langkah
pembuktian bahwa semua bilangan bulat termasuk ke dalam suatu himpunan
kebenaran dengan hanya sejumlah langkah terbatas.
Prinsip Induksi Sederhana
Misalkan p(n) adalah pernyataan perihal bilangan bulat positif dan ingin
dibuktikan bahwa p(n) benar untuk semua bilangan bulat positif n. Untuk
membuktikan pernyataan ini, kita hanya perlu menunjukkan bahwa:
1. p(1) benar, dan
a+b+c+d+e 16a+8b+4c+2d+e 81a+27b+9c+3d+e 256a+64b+16c+4d+e 625a+125b+25c+5d+e
15a+7b+3c+d 65a+19b+5c+d 175a+37b+7c+d 369a+61b+9c+d
50a+12b+2c 110a+18b+2c 194a+24b+2c 60a+6b 84a+6b 24a
9
2. untuk semua bilangan bulat positif n 1, jika p(n) benar maka p(n + 1) juga
benar.
Langkah 1 dinamakan basis induksi, sedangkan langkah 2 dinamakan
langkah induksi. Langkah induksi berisi asumsi (andaian) yang menyatakan
bahwa p(n) benar. Asumsi tersebut dinamakan hipotesis induksi. Bila kita sudah
menunjukkan kedua langkah tersebut benar maka kita sudah membuktikan bahwa
p(n) benar untuk semua bilangan bulat positif n.
D. Penemuan Rumus Beberapa Deret Khusus dengan Menggunakan Konsep
Barisan Bertingkat
Penemuan rumus jumlah bilangan asli pertama, rumus jumlah bilangan
kuadrat pertama, dan rumus jumlah bilangan kubik pertama adalah sebagai
berikut:
1. Akan ditemukan rumus untuk nin
i
....3211
Dari deret di atas diperoleh:
Jumlah 1 suku pertama = 1
Jumlah 2 suku pertama = 1 + 2 = 3
Jumlah 3 suku pertama = 1 + 2 + 3 = 6
Jumlah 4 suku pertama = 1 + 2 + 3 + 4 = 10
Jumlah 5 suku pertama = 1 + 2 + 3 + 4 + 5 = 15
Jumlah 6 suku pertama = 1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 = 21
Dan seterusnya hingga jumlah n suku pertama.
10
Dari jumlah suku pertama di atas dapat dibentuk barisan sebagai berikut:
1 3 6 10 15 21 ….
Identifikasi selisih tetap dari barisan di atas adalah sebagai berikut:
Suku pertama dari barisan di atas = 1
Suku pertama dari selisih tingkat satu = 2
Suku pertama dari selisih tingkat dua = 1
Berdasarkan konsep barisan bertingkat (berderajat dua) diperoleh tiga
persamaan sebagai berikut:
2a = 1 ............(1)
3a + b = 2 ............(2)
a + b + c = 1 ……....(3)
Dari persamaan 1 diperoleh
2
1
12
a
a
Substitusi nilai 2
1a ke persamaan (2) sehingga diperoleh
1 3 6 10 15 21 ….
2 3 4 5 6
1 1 1 1
a+b+c
3a+b
2a
11
2
1
2
32
22
3
32
13
23
b
b
b
ba
Substitusi 2
1a dan
2
1b sehingga diperoleh
0
12
1
2
1
1
c
c
cba
Substitusi 2
1a ,
2
1b , dan c = 0 ke bentuk umum barisan berderajat dua
cbnanUn 2
Sehingga diperoleh )1(2
10
2
1
2
1 2 nnnnU n
Jadi, nin
i
....3211
= )1(2
1nn
Selanjutnya, akan dibuktikan kebenaran rumus yang diperoleh dengan
menggunakan induksi matematika.
Untuk setiap Nn , andaikan Pn adalah pernyataan:
Pn : n ....321 = )1(2
1nn
(i) 12
)11(11:1
P
12
(ii) Andaikan Pn benar untuk n = k
Pk : k ....321 = )1(2
1kk
Akan dibuktikan kebenaran Pn untuk n= k + 1
Pk+1 : k ....321 +(k+1) = )1(2
1kk + (k+1)
2
)11(12
)2(12
23
2
)1(2
2
2
kk
kk
kk
kkk
Dari (i) dan (ii) maka terbukti bahwa Pn : n ....321 = )1(2
1nn
benar untuk setiap bilangan positif n.
2. Akan ditemukan rumus untuk 2222
1
2 ....321 nin
i
Dari deret di atas diperoleh:
Jumlah 1 suku pertama = 1
Jumlah 2 suku pertama = 1 + 4 = 5
Jumlah 3 suku pertama = 1 + 4 + 9 = 14
Jumlah 4 suku pertama = 1 + 4 + 9 + 16 = 30
Jumlah 5 suku pertama = 1 + 4 + 9 + 16 + 25 = 55
Jumlah 6 suku pertama = 1 + 4 + 9 + 16 + 25 + 36 = 91
13
1 5 14 30 55 91 140
4 9 16 25 36 49
5 7 9 11 13
2 2 2 2
a+b+c+d
7a+3b+c
12a+2b
6a
Jumlah 7 suku pertama = 1 + 4 + 9 + 16 + 25 + 36 + 49 = 140
Dan seterusnya hingga jumlah n suku pertama.
Dari jumlah suku pertama di atas dapat dibentuk barisan sebagai berikut:
1 5 14 30 55 91 140 ….
Identifikasi selisih tetapnya adalah sebagai berikut:
.....
Suku pertama dari barisan di atas = 1
Suku pertama dari selisih tingkat satu = 4
Suku pertama dari selisih tingkat dua = 5
Suku pertama dari selisih tingkat tiga = 2
Berdasarkan konsep barisan bertingkat (berderajat tiga) diperoleh tiga
persamaan sebagai berikut:
6a = 2 .........(1)
12a + 2b = 5 .........(2)
7a + 3b + c = 4 .........(3)
a + b + c + d = 1 .........(4)
Dari persamaan (1) diperoleh
14
3
1
26
a
a
Substitusi nilai 3
1a ke persamaan (2)
2
1
12
524
523
13
5212
b
b
b
b
ba
Substitusi nilai 3
1a dan
2
1b ke persamaan (3)
6
16
234
46
23
46
914
42
3
3
7
42
13
3
17
437
c
c
c
c
c
c
cba
Substitusi nilai 3
1a ,
2
1b , dan
6
1c ke persamaan (4)
15
0
16
6
16
1
2
1
3
1
1
d
d
d
dcba
Substitusi 3
1a ,
2
1b , c =
6
1, dan d = 0 ke bentuk umum barisan berderajat
tiga dcnbnanUn 23 .
6
)12)(1(
)12)(1(6
)132(6
6
1
2
1
3
1
2
23
23
nnn
nnn
nnn
nnn
dcnbnanU n
Jadi, 2222
1
2 ....321 nin
i
= 6
)12)(1( nnn
Selanjutnya akan dibuktikan kebenaran rumus yang diperoleh dengan
menggunakan prinsip induksi matematika.
Untuk setiap Nn , andaikan Pn adalah pernyataan
2222 ....321: nPn = 6
)12)(1( nnn
(i)
116
)112)(11(11: 2
1
P
16
(ii) Andaikan Pn benar untuk n = k berarti
2222 ....321: kPk = 6
)12)(1( kkk
Akan dibuktikan kebenaran Pn untuk n = k + 1
22222)1( 1....321: kkP k = 21
6
)12)(1(
k
kkk
6
1121116
32216
61392
6
612632
6
12632
126
)132(
23
223
223
22
kkk
kkk
kkk
kkkkk
kkkkk
kkkkk
Dari (i) dan (ii) terbukti bahwa 2222 ....321: nPn = 6
)12)(1( nnn
adalah benar untuk setiap bilangan bulat positif n.
3. 3333
1
3 ....321 nin
i
Dari deret di atas diperoleh:
Jumlah 1 suku pertama = 13 = 1
Jumlah 2 suku pertama = 13 + 23 = 9
Jumlah 3 suku pertama = 13 + 23 + 33 = 36
17
Jumlah 4 suku pertama = 13 + 23 + 33 + 43 = 100
Jumlah 5 suku pertama = 13 + 23 + 33 + 43 + 53 = 225
Jumlah 6 suku pertama = 13 + 23 + 33 + 43 + 53 + 63 = 441
Jumlah 7 suku pertama = 13 + 23 + 33 + 43 + 53 + 63 + 73= 784
Dan seterusnya hingga jumlah n suku pertama.
Dari jumlah suku pertama di atas dapat dibentuk barisan sebagai berikut:
1 9 36 100 225 441 784 ….
Identifikasi selisih tetap dari barisan di atas adalah sebagai berikut:
Suku pertama dari barisan di atas = 1
Suku pertama dari selisih tingkat satu = 8
Suku pertama dari selisih tingkat dua = 19
Suku pertama dari selisih tingkat tiga = 18
Suku pertama dari selisih tingkat empat = 6
Berdasarkan konsep barisan bertingkat (berderajat empat) diperoleh tiga
persamaan sebagai berikut:
24a = 6 ............(1)
1 9 36 100 225 441 784 …..
8 27 64 125 216 343
19 37 61 91 127
18 24 30 36
a+b+c+d+e
15a+7b+3c+d
50a+12b+2c
60a+6b
24a 6 6 6
18
60a + 6b = 18 ............(2)
50a + 12b + 2c = 19 ............(3)
15a + 7b + 3c + d = 8 ............(4)
a + b + c + d + e = 1 ............(5)
Dari persamaan (1) diperoleh
4
1
624
a
a
Substitusi 4
1a ke persamaan (2)
2
1
36
18615
1864
160
18660
b
b
b
b
ba
Substitusi 4
1a dan
2
1b ke persamaan (3)
19
4
12
12
1922
37
1922
12
2
25
1922
112
4
150
1921250
c
c
c
c
c
cba
Substitusi 4
1a ,
2
1b , dan
4
1c ke persamaan (4)
0
84
32
84
3
4
14
4
15
84
13
2
17
4
115
83715
d
d
d
d
dcba
Substitusi 4
1a ,
2
1b ,
4
1c , dan d = 0 ke persamaan (5)
0
11
104
1
2
1
4
1
1
e
e
e
edcba
Substitusi 4
1a ,
2
1b ,
4
1c , d = 0, dan e = 0 ke bentuk umum barisan
berderajat empat edncnbnanUn 23 .
20
2
22
22
234
234
2
)1(
)1(4
)12(4
4
1
2
1
4
1
nn
nn
nnn
nnn
edncnbnanU n
Jadi, 2
3333
1
3
2
)1(....321
nnni
n
i
Selanjutnya akan dibuktikan kebenaran rumus yang diperoleh dengan
menggunakan prinsip induksi matematika.
Untuk setiap Nn , andaikan Pn adalah pernyataan
23333
2
)1(....321:
nn
nPn .
(i)
12
1111:
23
1
P
(ii) Andaikan Pn benar untuk n = k berarti
23333
2
)1(....321:
kk
kPk
Akan dibuktikan kebenaran Pn untuk n = k + 1.
32
333331 1
2
)1()1(....321:
kkk
kkPk
21
2
22
234
23234
322
2
11)1(
4
21
4
22114
13434
1332
14
)12(
kk
kk
kkkk
kkkk
kkkkkk
kkkk
Dari (i) dan (ii) terbukti bahwa 2
3333
2
)1(....321:
nn
nPn benar
untuk setiap bilangan positif n.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan, dapat diambil kesimpulan bahwa rumus jumlah n
bilangan asli pertama, rumus kuadrat n bilangan asli pertama, dan rumus
jumlah kubik n bilangan asli pertama adalah sebagai berikut:
1. nin
i
....3211
= )1(2
1nn
2. 2222
1
2 ....321 nin
i
= 6
)12)(1( nnn
3.2
3333
1
3
2
)1(....321
nnni
n
i
B. Saran
Diharapkan bagi para pendidik agar lebih kreatif dan inovatif dalam
menggunakan berbagai konsep untuk menemukan berbagai rumus.
DAFTAR PUSTAKA
Iryanti, Puji. 2008. Pembelajaran Barisan , Deret Bilangan dan Notasi Sigma di SMA. Yogyakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika.
Pramudjono. 2007. Aljabar. Samarinda: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mulawarman.
Simangunsong, Wilson. 2002. Matematika Dasar. Jakarta: Erlangga.