fix.ppt

Upload: lely-diana

Post on 10-Jan-2016

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • KELOMPOK 13EVA YULIANAMEGAWATINURASIYAHWINDI LATIFA

  • TREMATODA HATI dan PARU

  • TREMATODA HATIClonorchis sinensisOpistorchis felineusOpistorchis viverriniFasciola hepatica

  • Fasciola hepaticaMorfologi TelurUkuran : 130 150 mikron x 63 90 mikronWarna : kuning kecoklatanBentuk : Bulat oval dengan salah satu kutub mengecil, terdapat overculum pada kutub yang mengecil, dinding satu lapis dan berisi sel-sel granula berkelompok

  • Morfologi Cacing dewasaUkuran 30 mm x 13 mmBersifat hermaproditSistem reproduksinya ovivarBentuknya menyerupai daunMempunyai tonjolan konus pada bagian anteriornyaMemiliki batil isap mulut dan batil isap perut, uterus pendek berkelok-kelok.Testis bercabang banyak, letaknya di pertengahan badan berjumlah 2 buah.Ovarium sangat bercabang

  • Daur hidup Telur > larva mirasidium masuk ke dalam tubuh siputLymnea> sporokista > berkembang menjadi larva (II): redia > larva (III): serkaria yang berekor, kemudian keluar dari tubuh keong > kista yang menempel pada tumbuhan air (terutama selada air >Nasturqium officinale)kemudian termakan hewan ternak (dapat tertular ke orang, apabila memakan selada air) > masuk ke tubuh dan menjadi cacing dewasa menyebabkanFascioliasis.

  • HospesHospes definitif: Manusia, kambing, sapi dan biri biriHospes perantara I: Keong air / siputReservoir: Tumbuhan air

    Penyakit yang ditibukan adalah fascioliasis

  • Patogenesis

    Migrasi cacingFasciola hepaticake saluran empedu menimbulkan kerusakan pada parenkim hati. Saluran empedu mengalami peradangan, penebalan dan sumbatan sehingga menimbulkan Sirosis Periportal.

  • Pencegahan dan PengobatanPencegahanTidakmemakan daging mentah atau setengah matang.Apabilamengkonsumsi harussudah dimasaksecarasempurnadan memakai cuka khusus yang dapat mematikan parasit.Pengobatan yang dapat diberikan antara lain:HeksakloretanHeksaklorofanRafoxamideNiklofolanBromsalan yang disuntikkan di bawah kulit

  • DiagnosisDiagnosis ditegakkan dengan menemukan telur dalam tinja, cairan duodenum atau cairan empedu. Reaksi serologi sangat membantu dalam menegakkan diagnosis.

  • Clonorchis sinensis

    Morfologi TelurBentuk seperti botol ukuran 2530 mWarna kuning kecoklatanKulit halus tetapi sangat tebalPada bagian ujung yg meluas terdapat tonjolanBerisi embrio yg bersilia (mirasidium)Operculum mudah terlihatInfektif untuk siput air.

  • Morfologi Cacing DewasaUkuran 12 20 mm x 3 5 mmVentral sucker < oral suckerUsus (sekum) panjang dan mencapai bagian posterior tubuhTestis terletak diposterior tubuh & keduanya mempunyai lobusOvarium kecil terletak ditengah (anterior dari testis)

  • Siklus HidupTelur > larva mirasidium masuk ke dalam tubuh siputLymnea> sporokista > berkembang menjadi larva (II): redia > larva (III): serkaria kemudian keluar dari tubuh siput > masuk ke dalam air, menembus tubuh ikan dan biasanya masuk ke dalam daging ikan atau biasa juga di bawah sisik (kulit) > metaserkaria (kista)kemudian melepaskan ekornya > masuk ke tubuh manusia > sistem pencernaan > berpindah kehati melalui saluran empedu dan tumbuh menjadi cacing dewasa.

  • HospesHospes definitif : manusia, kucing dan anjingHospes perantara 1 : siput / keong airHospes perantara 2: ikan sungaiPenyakit yang ditimbulkan adalah Clonorchiasis.

  • Patologi dan Gejala klinis

    Perubahan patologi terutama terjadi pada sel epitel saluran empedu. Pengaruhnya terutama bergantung pada jumlah cacing dan lamanya menginfeksi, untungnya jumlah cacing yang menginfeksi biasanya sedikit. Pada daerah endemik jumlah cacing yang pernah ditemukan sekitar 20-200 ekor cacing. Infeksi kronis pada saluran empedu menyebabkan terjadinya penebalan epitel empedu sehingga dapat menyumbat saluran empedu. Pembentukan kantong-kantong pada saluran empedu dalam hati dan jaringan parenkim hati dapat merusak sel sekitarnya. Adanya infiltrasi telur cacing yang kemudian dikelilingi jaringan ikat menyebabkan penurunan fungsi hati.

  • pencegahan dan pengobatanPencegahanTidakmemakanikanmentah atau setengah matang.Apabilamengkonsumsi harussudah dimasaksecarasempurnadan memakai cuka khusus yang dapat mematikan parasit, sehinggabisa dihindariterinfeksioleh metaserkariadalamikan. Pengobatansempurnapadapenderitadengan prazikuantel.

  • Pengobatan

    Pengobatan yang dapat diberikan antara lain:HeksakloretanHeksaklorofanRafoxamideNiklofolanBromsalan yang disuntikkan di bawah kulitDiagnosisDiagnosis ditegakkan dengan menemukan telur dalam tinja, cairan duodenum atau cairan empedu. Reaksi serologi sangat membantu dalam menegakkan diagnosis

  • TREMATODA PARUParagonimus westermani

  • Morfologi dan daur hidupHabitat : saluran pernapasan (paru-paru)Cacing dewasa :Seperti biji kopi, biasanya berpasanganWarna coklat tuaUkuran 8-12 x 4-6 mmTelur :Lonjong dgn operkulum agak tertekan ke dlm.Ukuran 80-118 Matang dlm air dlm wkt 16 hari.

  • TelurPragonimus westermaniCacing dewasaPregonimus westermani

  • Daur hidup P. westermani

  • Mirasidium yang dilepaskan telur Paragonimus

  • Paragonimus muda yang keluar dari metaserkaria

  • Hospes

    Manusia dan binatang spt. kucing, luak, harimau, anjing, serigala dll.

  • Hospes PerantaraHospes perantara I : keong air dari jenisMelania sp., Semisulcospira, dan Thiara sp.Hospes Perantara II: ketam air tawar Potamon sp.Eriocheir sp.Cambarus virilis

  • Potamon sp. Sbg Hp Paragonimus

  • Cara infeksi : makan ketam/udang mentah atau kurang masak yang mengandung metaserkaria.

    Eksistasi terjadi di usus halus menembus dinding usus masuk rongga abdomen cacing muda menembus diafragma menjadi cacing dewasa di paru-paru dalam 8-12 minggu.

  • Patologi dan Gejala KlinikCacing muda tidak menimbulkan gejala klinisCacing dewasa membentuk kista di paru-paru. Di dalam kista cacing terdapat dalam bentuk diploid (berpasangan) maupun triploidGejala : batuk dengan sputum bergaris merah (endemic hemoptysis) disertai nyeri pleura dan sesak napas (dyspnea).

  • Cacing dewasa dapat bermigrasi ke alat-alat lain dan menimbulkan abses pada alat tersebut (hati, limpa, otak, otot, dinding usus). Di otak dapat menimbulkan gejala epilepsi tipe Jackson

  • DiagnosisMenemukan telur dalam sputum, juga telur dalam tinja.Tes serologis : ELISA dan Western blot

    PENGOBATANPraziquantelBitionol.Triclabendazol

  • PencegahanMenghindari kebiasaan makan ketam yang tidak dimasak dengan baik.