kelompok 6 fix.ppt

36
Transfusi Darah OLEH KELOMPOK 6 IMAM PRAMANDHA 61112019 RYCARDO PRATAMA 61112040 M.ARIF KURNIAWAN 61112061 • ZULFAHMI 61112097 • MULAN 61112011 ELVANO ORINDA 61112025 ICE REVELINA YANTI 61112035 SITI NOFRIANSYAH PUTRI 61112052 MUSTIKA RAHMA DIANTI 61112063 MANZILATUL QURANI 61112075 TRISNA WIDHI PANGESTIKA 61112085 FITRI IRIANTI MANTOFANI 61112095 SARNI KURNIATI 61112106

Upload: siti-nofriansyah

Post on 20-Oct-2015

114 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

iniitu,kkhhj

TRANSCRIPT

  • Transfusi DarahOLEH KELOMPOK 6IMAM PRAMANDHA 61112019RYCARDO PRATAMA 61112040M.ARIF KURNIAWAN 61112061ZULFAHMI 61112097MULAN 61112011ELVANO ORINDA 61112025ICE REVELINA YANTI 61112035SITI NOFRIANSYAH PUTRI 61112052MUSTIKA RAHMA DIANTI 61112063MANZILATUL QURANI 61112075TRISNA WIDHI PANGESTIKA 61112085FITRI IRIANTI MANTOFANI 61112095SARNI KURNIATI 61112106

  • Reaksi transfusi ny.sitiNy.siti, seorang ibu rumah tangga, berusia 37 tahun, hamil anak pertama dengan usia kehamilan 35 minggu datang kepukesmas dengan keluhan pendarahan pervaginam 6 jam yang lalu. Dari pemeriksaan fisik ditemukan konjungtiva anemis. Hasil pemeriksaan labolatorium didapatkan hb 8,2 g/dl, leukosit 10.000/mm3, trombosit 200.000/mm3, waktu perdarahan 2 menit. Pasien dikirim oleh dokter kerumah sakit dengan perdarahan et causa suspek plasenta previa.Dirumah sakit dokter merencanakan tindakan sectio cesaria (SC). Setelah SC dilakukan, anak lahir hidup, nilai apgar 8/9, ibu transfusi darah dengan whole blood. Sebelum tranfusi dilakukan pemeriksaan golongan darah dan croos match. Setelah setengah jam transfusi berjalan. Ny.siti langsung menggigil dan kemudian mengalami sesak nafas, akral dingin, tekanan darah turun.Dokter langsung menghentikan transfusi dan segera memperbaiki keadaan darurat sesuai dengan protap yang sudah ada. Pada hari kedua, anak Ny.siti terlihat ikterus sampai ke dada. Dokter melaksanakan pemeriksaan labolatorium darah terhadap anak, suami dan Ny.siti. Bagaimana anda menjelaskan apa yang dialami Ny.siti dan bayinya?

  • TERMINOLOGI ASINGPerdarahan pervaginam Nilai ApgarPlasenta previaAkral dinginCross matchWhole blood

  • Analisa MasalahMengapa terjadi perdarahan pervaginam pada Ny.Siti dan ditemukan konjungtiva anemis?Mengapa Ny. Siti dirujuk ke rumah sakit?Apakah indikasi dari transfusi darah?Mengapa dilakukan transfusi dengan whole blood?Mengapa harus dilakukan pemeriksaan darah dan cross match sebelum transfusi?Mengapa Ny. Siti menggigil, sesak nafas, akral dingin, dan tekanan darah menurun setelah jam transfusi berjalan?Bagaimana dokter memperbaiki keadaan darurat tersebut?

    Mengapa pada hari kedua, anak ny. Siti terlihat ikterus sampai ke dada?Mengapa dilakukan pem. Laboratorium terhadap anak, suami , dan Ny. Siti

  • Hipotesa

  • SKEMA TRANSFUSI DARAHDEFINISIKOMPONEN DARAHINDIKASI TRANSFUSISeluler dan Non SelulerKomplikasi dan Reaksi TransfusiNon imunologiimunologiPenatalaksaanPersiapan TFTata Cara TFPenanganan Reaksi Transfusi

  • TUJUAN PEMBELAJARANMahasiswa mampu memahami tentang Transfusi DarahDefinisi TransfusiIndikasi TransfusiKomponen darahKomplikasi dan Reaksi TransfusiPersiapan TransfusiTata Cara TransfusiPenanganan komplikasi dan Reaksi Transfusi

  • PEMBAHASANDefinisi Transfusi Darah Transfusi darah adalah pemberian darah/komponen darah dari satu individu (donor) ke individu lain (resipien).

  • Tujuan Transfusi Darah

    1. Memelihara dan mempertahankan kesehatan donor. 2. Memelihara keadaan biologis darah atau komponen komponennya agar tetap bermanfaat. 3. Memelihara dan mempertahankan volume darah yang normal pada peredaran darah (stabilitas peredaran darah). 4. Mengganti kekurangan komponen seluler atau kimia darah. 5. Meningkatkan oksigenasi jaringan. 6. Memperbaiki fungsi Hemostatis. 7. Tindakan terapi kasus tertentu.

  • Syarat menjadi pendonor

    1. Umur 17 - 60 tahun( Pada usia 17 tahun diperbolehkan menjadi donor bila mendapat ijin tertulis dari orangtua. Sampai usia tahun donor masih dapat menyumbangkan darahnya dengan jarak penyumbangan 3 bulan atas pertimbangan dokter )2. Berat badan minimum 45 kg3. Temperatur tubuh : 36,6 - 37,5o C (oral)4. Tekanan darah baik ,yaitu:a. Sistole = 110 - 160 mm Hgb. Diastole = 70 - 100 mm Hg5. Denyut nadi; Teratur 50 - 100 kali/ menit6. Hemoglobina. Wanita minimal = 12 gr %b. Pria minimal = 12,5 gr %7. Jumlah penyumbangan pertahun paling banyak 5 kali, dengan jarak penyumbangan sekurang-kurangnya 3 bulan. Keadaan ini harus sesuai dengan keadaan umum donor.

  • Orang yang tidak boleh menjadi pendonor

    1. Pernah menderita hepatitis B.2. Dalam jangka waktu 6 bulan sesudah kontak erat dengan penderita hepatitis.3. Dalam jangka waktu 6 bulan sesudah transfusi.4. Dalam jangka waktu 6 bulan sesudah tattoo/tindik telinga.5. Dalam jangka waktu 72 jam sesudah operasi gigi.6. Dalam jangka wktu 6 bulan sesudah operasi kecil.7. Dalam jangka waktu 12 bulan sesudah operasi besar.

  • 8. Dalam jangka waktu 24 jam sesudah vaksinasi polio, influenza, cholera, tetanus dipteria atau profilaksis.9. Dalam jangka waktu 2 minggu sesudah vaksinasi virus hidup parotitis epidemica, measles, tetanus toxin.10. Dalam jangka waktu 1 tahun sesudah injeksi terakhir imunisasi rabies therapeutic.11. Dalam jangka waktu 1 minggu sesudah gejala alergi menghilang.12. Dalam jangka waktu 1 tahun sesudah transpalantasi kulit.13. Sedang hamil dan dalam jangka waktu 6 bulan sesudah persalinan.14. Sedang menyusui.15. Ketergantungan obat.16. Alkoholisme akut dan kronik.17. Sifilis.

  • 18. Menderita tuberkulosa secara klinis.19. Menderita epilepsi dan sering kejang.20. Menderita penyakit kulit pada vena (pembuluh balik) yang akan ditusuk.21. Mempunyai kecenderungan perdarahan atau penyakit darah, misalnya, defisiensi G6PD, thalasemia, polibetemiavera.22. Seseorang yang termasuk kelompok masyarakat yang mempunyai resiko tinggi untuk mendapatkan HIV/AIDS (homoseks, morfinis, berganti-ganti pasangan seks, pemakai jarum suntik tidak steril).23. Pengidap HIV/ AIDS menurut hasil pemeriksaan pada saat donor darah.

  • Teknik Pengambilan DarahHEMAFERESISPLASMAFERESISSITAFERESISPLATELEFERESIS/TROMBOFERESISLEUKOFERESISTRANSFUSI AUTOLOGUS

  • PENGGOLONGAN DARAH DAN RH

  • KOMPONEN DARAHSelulerDarah utuh (whole blood)Sel darah merah pekat (packed red blood cell)Sel darah merah pekat dengan sedikit leukositSel darah merah pekat cuciSel darah merah pekat bekuTrombosit konsentrat (concentrate platelets)Granulosit feresis2. Non selulerPlasma segar beku (fresh frozen plasma)Plasma donor tunggal (single donor plasma)Kriopresipitat faktor anti hemofilia (cryoprecipitate AHF)

  • . Hal-hal yang perlu diperhatikan

    1. Kondisi pasien sebelum ditranfusi2. Kecocokan darah yang akan dimasukkan3. Label darah yang akan dimasukkan4. Golongan darah klien5. Periksa warna darah (terjadi gumpalan atau tidak)6. Homogenitas (darah bercampur semua atau tidak).

  • PERSIAPAN TRANSFUSI Persiapan Pasien Menjelaskan prosedur dan tujuan jelaskan kemungkinan reaksi lambat / reaksi transfusi darah yang terjadi dan melaporkan reaksi dengan cepat cek infus pastikan golongan darah pasien sudah teridentifikasi

    Persiapan Alat set pemberian darah kateter besar cairan iv normal saline set infus darah dgn filter produk darah yg tepat

  • 6. handscoon7. kapas alkohol8. plaster dan gunting9. manset dan tekanan darah10. stetoskope11. termometer12. format persetujuan pemberian transfusi yang d tanda tangani13. bengkok14. penghangat darah ( jika diperlukan)

  • Prosedur transfusi darahA. fase pranteraksiB. fase orientasiC. fase kerjaD. fase terminasiE. fase dokumentasi

  • KOMPLIKASI IMUNOLOGI1. Aloimunisasi kepada antigen transfusi - Aloantibodi bereaksi thd Ag eritrosit - Resipien dg multitransfusi berkembang menjadi aloantibodi eritrosit - Umumnya yg telah menerima 10 kali tranfusi, biasa thd Rh

    Aloantibodi terhadap Ag leukosit resipien yg mendapat transfusi leukosit dan berulang

    Aloantibodi terhadap protein plasma adanya anti-IgA antibodi

  • 2. REAKSI TRANSFUSI HEMOLITIK- Berkembang Ab yg bereaksi dg Ag eritrosit kerusakan erit donor- Hemolisis segera terjadi di dalam sirkulasi- Hemolisis di RES lambat terjadi- Klinis dpt berat dg kematian atau ringan- Terjadi krn kesalahan pencatatan dan Gol darahA. Reaksi Transfusi Hemolitik Segera- Terjadi segera akibat darah yg tdk cocok- Klinis demam, menggigil, nyeri dada/punggung, sesak nafas, takikardi, dan hipotensi- Yg berat, gagal ginjal akut, syok, dan koagulasi intra vaskuler

    B. Reaksi Transfusi Hemolitik Tertunda - Lebih ringan - Hemolisis ekstravaskuler, 2-10 hari setelah transfusi- Reaksi bersifat sekunder, setelah terbentuk Ab- Terbentuk IgG komplek Ag-Ab eritrosit lisis di RES

  • 3.Reaksi Trnasfusi Alergi- Sering terjadi 1-3% mungkin bisa lbh tinggi- Terjadi urtikaria, skin rashes, spasme bronkus, angio edema sampai anafilksis (jarang)- Disebabkan adanya IgE resipien thd protein at bahan terlarut di dalam plasma donor4. Purpura pasca transfusi- Terjadi trombositopenia- Pada hari ke 5-10 sesudah transfusi- Terbentuknya aloantibodi terhadap antigen trombosit- Terapi kortikosteroid mungkin bermnfaat

  • KOMPLIKASI NON IMUNOLOGI1. Kelebihan cairan - Akibat transfusi eritrosit atau plasma - Pada anemia dengan gagal jantung, transfusi hrs hati-hati edema paru fatal

    2. Transfusi MasifA. hipotermia - terjadi akibat darah yg masih dingin di transfusikan - Anak dan orang tua sensitif terhadap suasana dingin ini - Dapat terjadi: asidosis, hipoksemia, hipotermia, hipokalsemia, hipokalemia

  • B. Pengaruh pengenceran - Transfusi dg sejumlah besar produk darah - pengenceran trombosit - Faktor koagulasi yg labil

    3. KOMPLIKASI INFEKSI- Hepatitis-B, Hepatitis-C, HIV, Sipilis

  • PENATALAKSANAAN

    REAKSI HEMOLITIK

    1. Reaksi Hemolitik Segera - Hentikan transfusi hidrasi Infus NaCl 0,9% untuk meningkatkan tekanan darah & menghentikan produksi urin 100cc/jam - Dapat diberikan furosemid - Bila terjadi oliguri batasi cairan - Dapat diberikan dopamin - Pada reaksi hemolitik intraveskuler yang berat diperlukan exchange transfusion

    Reaksi Hemolitik Lambat - Tidak ada terapi khusus

  • REAKSI TRANSFUSI FEBRIS - Transfusi dihentikan - Diberikan antipiretik & hidrokortison - Darah sisa dan darah pasien dikirim ke PMI untuk diperiksa

    KERUSAKAN PARU AKUT KARENA TRANSFUSI - Bantuan pernapasan bila perlu - Kortikosteroid dosis tinggi

    REAKSI TRANSFUSI ALERGI - Riwayat alergi berulang antihistamin - Jika tak terkontrol dengan antihistamin guna washed erythrocytes

    PURPURA PASCA TRANSFUSI - Diberikan kortikosteroid

    PENYAKIT DONOR CANGKOK VERSUS HOST - Diberikan kortikosteroid, globulin anti timosit, siklosporin dan growth factor