fixnya.docx

18
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang  Negara Indonesia merupakan Negara kepulauan yang terletak di kawasan ring of  fireyang memilik ibany ak gunung bera pi aktif di seti ap daer ah yang sewaktu -wa ktu bisa memunta hkan lahar panasnya. Bencana alam yang sering terjadi di Indonesia seperti, banjir  bandang, longsor, g empa ulkanik, !sunami, ban jir rob, gempa tektonik telah menimbulkan  banyak kerugian dan luka mendalam dengan trauma dan kesedihan bagi warga yang mengalaminyasertakerugianmateri."ampir sebagian bencana yang terjadi di negeri kita ini terjadi akibat ulah manusia juga yang mengekspl oitasi #umber $aya alam secara berlebihan tanpa memikirkan kelestarian alam. %otensi bencana alam ini telah diperparah oleh beberapa permasalahan lain yang muncul di tanah air kita yang memicu peningkatan kerentanan. Laju pertumbu han penduduk yang sang at tinggi, sebagai sala h satu cont ohny a, akan bany ak membutuh kan kawasan- kawasan hunian baru yang pada akhirnya kawasan hunian tersebut akan terus berkembang dan memnyebar hingga mencapai wilayah-wilayah marginal yang tidak aman. !idak tertib dan tepatnya tata guna lahan, sebagai inti dari permasalahan ini, adalah faktor utama yang menye babkan adanya penin gka tan ker entanan. %enin gka tan kerentanan ini aka n leb ih diperparah bila aparat pemerintah maupun masyarakatnya sama sekali tidak menyadari dan tanggap terhadap adanya potensi bencana alam di daerahnya. &hususnya di wilayahpesisir di %antai 'tara (awa yang mengalamiabrasi ,sedimentasi serta banjir rob sendiri dapat menlumpuhkan kegiatan sehari hari dan perekonomian warga sekitar , hal ini akibat pengalihan fungsi lahan seperti hutan mangroe yang berguna mengurangi laju erosi dan sedimentasi dan mengurangi kekuatan gelombang sehingga dapat menjaga kestabilan garis pantai di ubah menjad itambak. Berdasarkan tentang kejadian ) kejadian bencana alam di Indonesia, mitigasi bencana merupakan langkah yang sangat perlu dilakukan sebagai sua tu titi k tolak ut ama dar i ma najeme n bencana. #e suai dengan tujuan ut amanya ya it u me ngur angi dan * atau meniadakan korban dan kerugian yang mungkin timbuldan*atau kerugian harta benda yang akan berpengaruh pada kehidupan dan kegiatan manusia, maka titik berat perlu diberikan  pada tahap sebelum terjadinya bencana, yaitu terutama kegiatan peredaman atau dikenal dengan istilah +itigasi. +itigasi pada prinsipnya harus dilakukan untuk segala jenis bencana,

Upload: putra-lamsatria

Post on 14-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

7/23/2019 FIXnya.docx

http://slidepdf.com/reader/full/fixnyadocx 1/18

7/23/2019 FIXnya.docx

http://slidepdf.com/reader/full/fixnyadocx 2/18

 baik yang termasuk ke dalam bencana alam natural disaster  maupun bencana sebagai

akibat dari perbuatan manusia man-made disaster .

1. !ujuan

1. +ahasiswadapatmengetahuidefinisimitigasibencana.

. +ahasiswamengetahuipotensibahaya, kerentanandanresiko.

/. +ahasiswamemahamicarapenanggulanganbencana.

1./. +anfaat

1. $apatmenyadarkanpembacamaupunpenulispentingnyaupayamitigasibencana

. $apat mengkontribusi pada penambahan teori dan temuan mengenai pendidikan

mitigasi bencana

/. khususnya bagi instansi pemerintah yang berkaitan dengan pendidikan mitigasi

 bencana gempa bumi, hasil tulisan ini dapat dijadikan dasar pertimbangan untuk 

menetapkan kebijakan yang berkaitan mitigasi bencana

0. hasil penyusunan karya tulis ini hendaknya dapat memberikan informasi mengenai

mitigasi bencana

7/23/2019 FIXnya.docx

http://slidepdf.com/reader/full/fixnyadocx 3/18

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Wilayah Pesisir dan Pantai

%esisir merupakan area di darat yang dipengaruhi oleh proses ekosistem yang ada di

laut, misalnya angin yang membawa butiran air yang mengandung garam tinggi dan sampai

atau jatuh di daerah darat. Batas peisisir hanya sampai garis pesisir. aris pesisir coastline

adalah batas antara darat dan air, di mana permukaan airnya terjadi pada saat pasang

tertinggi perlu diketahui dengan tepat kedudukannya dalam pembangunan pelabuhan, sebab

kedudukan batas jangka panjang keadaannya relatif tetap. !etapi bila dalam pembangunan

 pelabuhan tidak diketahui atau tidak ditetapkan terlebih dahulu garis batas pantai ini, akan

sangat membahayakan dan bahkan dapat menggagalkan kegiatan pembangunan pelabuhan.

"al ini disebabkan batas garis pantai  shore line tidak tetap dan terus bergerak dari waktu

ke waktu 2andeli, 311.

#ejalan dengan itu !riatmodjo 1444 berpendapat bahwa pesisir adalah daerah darat

di tepi laut yang masih mendapat pengaruh laut seperti pasang surut, angin laut dan

 perembesan air laut. #edang pantai adalah daerah di tepi perairan yang dipengaruhi oleh air 

 pasang tertinggi dan air surut terendah. aris pantai adalah garis batas pertemuan antara

daratan dan air laut, di mana posisinya tidak tetap dan dapat berpindah sesuai dengan

 pasang surut air laut dan erosi pantai yang terjadi.

5kosistem pesisir merupakan ekosistem sangat unik karena di tempat ini tiga

komponen planit bumi bertemu6 hidrosfir, litosfir dan biosfir %allewatta dalam 7ositasari et 

al., 311. &eunikan lain dari kawasan ini adalah terdapatnya beberapa habitat yang sangat

 produktif seperti estuari, laguna, lahan basah dan karang tepi 8lark dalam 7ositasari et al .,

311. &eunikan kawasan ini menghasilkan berbagai sektor bernilai komesial tinggi, seperti

 pangan, pemukiman, parawisata, perikanan dan industri. #ejalan dengan itu "akim et al.,

31/, menyatakan wilayah pesisir sangat intensif dimanfaatkan untuk kegiatan manusia

seperti9 pusat pemerintahan, pemukiman, industri, pelabuhan, pertambakan, pertanian dan

 pariwisata.

%emanfaatan wilayah pesisir yang terus berlanjur berakibat pada bertambahnya

kebutuhan lahan dan prasarana lainnya, sehingga mengakibatkan timbulnya masalah-

masalah baru seperti abrasi pantai, sedimentasi dan pendangkalan muara sungai, penurunan

7/23/2019 FIXnya.docx

http://slidepdf.com/reader/full/fixnyadocx 4/18

tanah dan intrusi air asin serta pencemaran lingkungan. #elain itu, wilayah pesisir sangat

rentan terhadap dampak perubahan iklim seperti kenaikan muka laut  sea level rise dan

ariabilitas musiman 5l Ni:o, gelombang badai dan kejadian ekstrim laut lainnya, wilayah

 pesisir juga rentan terhadap aktiitas manusia baik di darat maupun di laut, sehingga dalam

 pengelolaannya tidak dapat dipisahkan satu sama lain "akim et al., 31/.

Gamar 2.1 $efinisi dan Batasan %antai !riatmodjo, 1444.

2.2 Gamaran Um!m K"ta Semaran#

&ota #emarang merupakan salah satu kota yang terletak di pesisir Laut 'tara (awa.

#ecara geografis terletak pada ;<==>=.=? L# - ;<=@>0=? L# dan 113<1A>1@? B! ) 

113<4>=?B! memiliki panjang garis pantai /;.; km, dengan luas wilayah daratan

 pesisir9 4,111.@ ha 0A.;C, luas wilayah perairan9 13,30@.@3 ha =.0C Bappeda &ota

#emarang dalam "akim et al., 31/. %emanfaatan wilayah pesisir &ota #emarang sangat

 beragam, mulai dari pemanfaatan pesisir sebagai wilayah perumahan modern, permukiman,

kawasan terbuka hijau hingga pemanfaatan sebagai lahan tambak oleh msayarakat pesisir,

hal ini akan menyebabkan adanya interensi manusia maupun terhadap kondisi pesisir,

seperti terjadinya reklamasi untuk memenuhi kebutuhan perumahan, maupun wahana

rekreasi maupun adanya penggundulan mangroe sebagai pembukaan tambak baru "akim

et al., 31/.

#ecara topografis &ota #emarang terdiri dari daerah perbukitan, dataranrendah dan

daerah pantai, dengan demikian topografi &ota #emarangmenunjukkan adanya berbagai

kemiringan dan tonjolan. $aerah pantai ;=,Cwilayahnya adalah dataran dengankemiringan =C dan /A,A@ C merupakandaerah perbukitan dengan kemiringan 1=-03C.

7/23/2019 FIXnya.docx

http://slidepdf.com/reader/full/fixnyadocx 5/18

Dilayah &ota #emarang berada pada ketinggian antara 3 sampai dengan/0@,33 meter dpl

di atas permukaan air laut %emerintah &ota #emarang, 313.

&ondisi lingkungan &ota #emarang telah mengalami penurunan kualitas,angka

 pasang surut dari tahun 1441 setinggi 3,@A m, menjadi 3,4A m pada tahun 1440 laporan dari

(I8E ) (apan International 8orporation Egency dalam %emerintah &ota #emarang, 313.

&enaikan tinggi pasang surut ini berdampak pada rob di kawasan #emarang 'tara,

#emarang !engah dan enuk. &awasan pantai yang terkena rob khususnya di &ecamatan

#emarang 'tara dan #emarang !engah dipengaruhi oleh adanya penurunan muka tanah

dengan laju ) @ cm*tahun$irektorat eologi dan !ata Lingkungan, seperti misalnya di

&elurahan %anggung Lor, %anggung &idul, &awasan !awang*&ota Lama sampai ke

&awasan !anjung +as %emerintah &ota #emarang, 313.

2.$ Kerentanan Wilayah Pesisir

$alam prespektif oseanografi, wilayah pesisir adalah wilayah yang paling rawan

terhadap perubahan iklim. Banjir pasang penggenangan, banjir, abrasi*erosi dan intrusi air 

laut adalah beberapa aspek yang mengancam wilayah pesisir, yang akan menimbulkan

kerugian 7ositasari et al., 311.

&erentanan atau vulnerability  telah muncul sebagai suatu konsep sentral dalam

memahami akibat bencana alam serta untuk mengembangkan strategi pengelolaan risiko

 bencana. $efinisi secara umum kerentanan adalah tingkatan suatu sistem yang mudah

terkena atau tidak mampu menanggulangi bencana. !riutomoet al.  dalam Dahyudi et al.

334 mendefinisikan kerentanan sebagai kondisi suatu komunitas atau masyarakat yang

mengarah atau menyebabkan ketidakmampuan dalam menghadapi bencana. !ingkat

kerentanan dapat ditinjau dari aspek fisik, sosial kependudukan dan ekonomi. &erentanan

fisik menggambarkan suatu kondisi fisik yang rawan terhadap faktor bahaya hazard 

tertentuDahyudi et al ., 334.

+enurut &aiser dalam 2ebriansyah et al. 31, kerentanan pantai adalah suatu

kondisi yang menggambarkan keadaan F susceptibility? mudah terkena dari suatu sistem

alami serta keadaan sosial pantai manusia, kelompok atau komunitas terhadap bencana

 pantai. $itambahkan oleh Dahyudi dalam 7upang et al. 310, bahwa penilaian kerentanan

 pantai merupakan prerekues yang penting dalam menentukan daerah yang berisiko tinggi,

7/23/2019 FIXnya.docx

http://slidepdf.com/reader/full/fixnyadocx 6/18

mengapa mereka berada dalam risiko serta bagaimana cara mengurangi tingkat risiko

tersebut.

#ecara umum kondisi atau tingkat kerusakan yang terjadi akan bergantung pada

tingkat dan jenis pemanfaatan kawasan tepi air. Indonesia sebagai negara kepulauan dengan

kota-kota besar yang mayoritas berada di kawasan tepi air, gangguan terhadap kawasan tepi

air yang salah satunya dapat diakibatkan oleh adanya kenaikan permukaan air laut dapat

memberikan pengaruh yang sangat besar bagi perkembangan perekonomian Indonesia

secara keseluruhan. $engan demikian diperlukan adanya upaya untuk mengantisipasi

dampak negatif yang mungkin terjadi sebagai akibat dari kenaikan permukaanair laut

#uprijanto, 33/.

2.% Inde&s Kerentanan Pesisir 'IKP(

5aluasi kerentanan pesisir sangat diperlukan dalam kerangka kerja dari ealuasi

terhadap pengaruh dan kemungkinan dari respon terkait fenomena perubahan yang terjadi.

5aluasi yang dilakukan meliputi sensitiitas wilayah pantai terhadap kenaikan muka air 

laut dan peran penting wilayah pesisir dalam segi sosial, ekonomi dan ekologi. Berbagai

macam metode ealuasi kerentanan pantai dilakukan dengan berdasarkan pendekatan

indeks. #alah satu metode yang biasa dilakukan untuk ealuasi kerentanan fisik seperti erosi

dan atau inundasi adalah menggunakan indeks kerentanan pesisir #ulma et al., 31.

#ecara umum, penerapan metode I&% Indeks &erentanan %esisir merupakan

 pendekatan sederhana dalam menyediakan dasar skala penilaian terhadap perubahan fisik 

 pantai yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi wilayah yang memiliki resiko tinggi.

+etode ini telah digunakan dalam program ealuasi nasional kerentanan pesisir terhadap

kenaikan muka air laut di Emerika #erikat dan ealuasi kerentanan pesisir di Indonesia

#ulma et al., 31.

#ebagian besar ealuasi tingkat kerentanan pantai khususnya di wilayah pesisir di

kota-kota besar di Indonesia hanya berdasarkan kriteria I&% yang sama untuk keadaan

lapangan yang berbeda. %enerapan metode yang demikian menyebabkan output yang

dihasilkan tidak mewakili keadaan sesungguhnya di lokasi penelitian. #ehingga perlu

dilakukan standarisasi ariabel dan indeks kerentanan yang spesifik untuk wilayah pesisir 

yang di ealuasi #ulma et al ., 31.

7/23/2019 FIXnya.docx

http://slidepdf.com/reader/full/fixnyadocx 7/18

+enurut %rawiradisastra 311, kerentanan suatu daerah terhadap bencana dapat

dilihat dari beberapa parameter. &erentanan dilihat dari / parameter utama, yaitu9

a.  Kepadatan penduduk;  semakin besar kepadatan penduduk maka kerentanan suatu

daerah dikatakan semakin besar. Epabila suatu bencana terjadi pada daerah

 berpenduduk padat maka peluang jatuhnya korban lebih besar, dibandingkan pada

daerah berpenduduk jarang.

 b.  Penggunaan lahan; jenis penggunaan lahan yang dianggap mempunyai tingkat risiko

tinggi adalah kawasan permukiman atau kawasan terbangun. Epabila bencana terjadi

 pada kawasan terbangun maka dapat dipastikan akan menimbulkan kerugian akibat

kerusakan bangunan atau fasilitas permukiman lainnya.

c.  Distribusi infrastruktur;  obyek-obyek ital seperti pasar, bandar udara, pelabuhan,

 pembangkit listrik dan bendungan serta instalasi air bersih merupakan beberapa contoh

obyek ital yang harus dipelihara dari kerusakan akibat bencana alam. &erusakan

obyek-obyek ital ini akan berdampak pada menurunnya tingkat pelayanan kebutuhan

masyarakat.

 Namun dalam beberapa penelitian, indeks kerentanan pantai diukur dengan

menggunakan enam ariabel, yaitu9 1 eomorfologi6 %erubahan garis pantai6 /

&emiringan pantai6 0 %erubahan eleasi muka air relatif6 = 7ata-rata tinggi gelombang6

dan ; 7ata-rata kisaran pasang surut 2irmansyah et al ., 316 7upang et al., 310.

2.) *ariael+,ariael Kerentanan Pesisir

!elah disebutkan sebelumnya mengenai beberapa ariabel yang mempengaruhi indeks

kerentanan pantai. Berikut ini adalah ariabel yang digunakan untuk menghitung nilai

indeks kerentanan pantai9

2.%.1Ge"m"r-"l"#i

%engamatan geomorfologi pantai dilakukan dengan metode isual, yaitu pengamatan

yang dilakukan dengan melihat langsung kondisi yang sebenarnya di lapangan terhadap

obyek kajian dalam hal ini adalah geomorfologi pantai 2irmansyah et al ., 31.

%roses geomorfologi merupakan proses alami yang berlangsung pada permukaan

 bumi sehingga terjadi perubahan bentuk lahan di permukaan bumi. %erubahan bentuk lahan

tersebut menghasilkan bentukan pada permukaan bumi yang berbeda satu dengan yang

lainnya. $engan demikian akan mempunyai susunan dan karakteristik fisik serta isual

7/23/2019 FIXnya.docx

http://slidepdf.com/reader/full/fixnyadocx 8/18

yang berbeda pula. %erbedaan tersebut dapat diidentifikasi secara jelas melalui karakteristik 

relief*morfologi, struktur*litologi, dan proses-proses geomorfologi 7upang et al., 310.

$itambahkan oleh !riatmodjo 1444, bahwa bentuk profil pantai sangat dipengaruhi

oleh serangan gelombang, sifat-sifat sedimen seperti rapat massa dan tahanan terhadap

erosi, ukuran dan bentuk partikel, kondisi gelombang dan arus serta bathimetri pantai.

2.%.2Per!ahan Garis Pantai

Laju perubahan garis pantai dapat diartikan sebagai profil suatu garis pantai dalam

 proses kestabilannya maju atau mundur setiap tahun. $alam metode penentuan laju

 perubahan posisi suatu garis pantai menurut suatu rentang waktu, laju perubahan garis

 pantai diekspresikan sebagai jarah dari suatu posisi garis pantai mengalami perpindahan

dalam tiap tahun "immelstoss dalam 7upang et al ., 310.

%erubahan garis pantai ini banyak dilakukan oleh aktiitas manusia seperti

 pembukaan lahan, eksploitasi bahan galian di daratan pesisir yang dapat merubah

keseimbangan garis pantai melalui suplai muatan sedimen yang berlebihan. $engan curah

hujan yang dengan intensitas tinggi juga dapat mempengaruhi peruhan garis pantai. $i

sepanjang kawasan pantai terdapat segmen-segmen pantai yang mengalami erosi, disamping

ada bagian-bagian yang mengalami akresi*sedimentasi dan segmen yang stabil !arigan,33A.

%erubahan garis pantai berupa abrasi lebih dari m*tahun memiliki nilai kerentanan

sangat tinggi, sedangkan perubahan garis pantai akibat akresi lebih dari m*tahun memiliki

nilai kerentanan sangat rendah. Ekresi akan menambah luasan dari daratan karena garis

 pantai yang semakin maju menuju ke arah laut sedangkan abrasi akan mengurangi luasan

dari daratan Emandangi dalam 7upang et a., 310.

2.%.$Kemirin#an Pantai

+enurut 7ochmanto dan 2ranscles 31, berdasarkan pembagian sudut lereng maka

diperoleh beberapa klasifikasi, yaitu sebagai berikut9

1. ;1G-43G, diinterpretasikan sebagai daerah dengan morfologi yang terjal6

. /1G-;3G, diinterpretasikan sebagai daerah dengan morfologi yang sedang6

/. 3G-/3G, diinterpretasikan sebagai daerah dengan morfologi yang landai.

#ejalan dengan itu Ersyad dalam 7upang et al. 310, bahwa kemiringan lerengmenunjukan besarnya sudut lereng dalam persen atau derajat. $ua titik yang berjarak 

7/23/2019 FIXnya.docx

http://slidepdf.com/reader/full/fixnyadocx 9/18

horiHontal 133 meter yang mempunyai selisih tinggi 13 meter membentuk lereng 13C.

&ecuraman lereng 133C sama dengan kecuraman 0= derajat. #elain dari memperbesar 

 jumlah aliran permukaan, semakin curamnya lereng juga memperbesar energi angkut air.

(ika kemiringan lereng semakin besar, maka jumlah butir-butir tanah yang terpercik ke

 bawah oleh tumbukan butir hujan akan semakin banyak. "al ini disebabkan gaya berat yang

semakin besar sejalan dengan semakin miringnya permukaan tanah dari bidang horiHontal,

sehingga lapisan tanah atas yang tererosi akan semakin banyak. (ika lereng permukaan

tanah menjadi dua kali lebih curam, maka banyaknya erosi per satuan luas menjadi ,3-,=

kali lebih banyak.

2.%.%Per!ahan Ele,asi !&a Air La!t /elati- 

%erubahan eleasi muka air laut relatif dapat disebabkan akibat adanya kenaikan

muka air laut dan penurunan muka tanah. &enaikan muka air laut atau sea level rise adalah

fenomena naiknya muka air laut sebagai akibat dari perubahan iklim yang merupakan

isupenting saat ini #ihombing et al ., 31.#elama /3 tahun terakhir ini, pemanasan global

telah menyebabkan lapisan es di laut Ertik di &utub 'tara menipis sebesar 03 persen. $i

Entartika, lapisan es juga ikut mencari dengan tingkat yang sangat cepat akibat pemanasan

global. #aat atmosfer mulai menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan ikut

menghangat, sehingga olumenya akan membesar dengan mencairnya es di kutub 'tara dan

#elatan. Ekibatnya adalah naiknya tinggi permukaan laut dan lebih banyak olume air di

laut 7usbiantoro, 33@.

Gamar 2.2 rafik &enaikan %ermukaan Eir Laut %earce, 33/ dalam &odoatie dan

#jarief, 313.

7/23/2019 FIXnya.docx

http://slidepdf.com/reader/full/fixnyadocx 10/18

+enurut $iposaptono dalam #uhelmi 31/, bahwa dampak yang ditimbulkan oleh

kenaikan muka air laut adalah sebagai berikut9 1 %eningkatan frekuensi dan intensitas

 banjir6 %erubahan arus laut dan meluasnya kerusakan mangroe6 / %erluasan intrusi air 

laut6 0 %eningkatan ancaman terhadap kegiatan sosial-ekonomi masyarakat pesisir6 dan =

Berkurang luas daratan atau hilangnya pulau-pulau kecil.

+enurut +eiiana et al. dalam &odoatie dan #jarief 313, untuk wilayah Indonesia,

adapun daerah-daerah pesisir yang termasuk rawan akan dampak kenaikan muka air laut

antara lain sebagai berikut9

a. %antai 'tara (awa, termasuk kota-kota besar seperti (akarta, #emarang dan #urabaya.

Entara !ahun 14=-14@4, kenaikan muka air laut yang telah terjadi di (akarta 0,/@

mm*tahun, #emarang 4,A mm*tahun dan #urabaya =,0A mm*tahun6

 b. %antai !imur #umatera6

c. %antai #elatan, !imur dan Barat &alimantan6

d. %antai Barat #ulawesi6

e. $aerah rawa di Irian (aya yang terletak di pantai Barat dan #elatan.

+enurut #uhelmi 31/, penurunan muka tanah land subsidence adalah fenomena

alami yang terjadi karena adanya konsolodasi tanah akibat dari pematangan lapisan tanah

yang masih muda. %enurunan muka tanah yang terjadi saat musim hujan bersinergi dengan

 banjir rob menjadikan wilayah genangan semakin luas. $itambahkan oleh Ebidin et al.dalam Enggraini et al. 31, bahwa penurunan muka tanah disebabkan oleh pengambilan

air tanah yang berlebihan, semakin meningkatnya bangunan baik industri maupun

 pemukiman dan akibat konsolidasi alami tanah aluial. %enurunan muka tanah yang terjadi

membuat kenaikan muka air laut yang terjadi seolah-olah lebih besar sehingga kerugian

yang ditimbulkan lebih besar.

2.%.)/ata+rata Tin##i Gel"man#

%ada hakekatnya fenomena gelombang laut menggambarkan transmisi dari energi dan

momentum. elombang laut selalu menimbulkan sebuah ayunan air yang bergerak tanpa

henti-hentinya pada lapisan permukaan laut dan jarang dalam keadaan sama sekali diam.

"embusan angin sepoi-sepoi pada cuaca yang tenang sekalipun sudah cukup untuk dapat

menimbulkan riak gelombang. #ebaliknya dalam keadaan di mana badai yang besar dapat

menimbulkan suatu gelombang besar yang dapat mengakibatkan suatu kerusakan di daerah

 pantai EHiH, 33;.

7/23/2019 FIXnya.docx

http://slidepdf.com/reader/full/fixnyadocx 11/18

elombang laut pada umumnya timbul oleh pengaruh angin, walaupun masih ada

faktor-faktor lain yang dapat menimbulkan gelombang di laut seperti aktifitas seismik di

dasar laut gempa, letusan gunung api, gerakan kapal, gaya tarik benda angkasa bulan dan

matahari Nining dalam EHiH, 33;. elombang laut dapat juga terjadi di lapisan dalam

pada bidang antara dari dua lapisan air yang mempunyai densitas berbeda. elombang ini

disebut gelombang dalam (internal aves!EHiH, 33;.

Gamar 2.$. %rofil elombang Laut EHiH, 33;

Epabila tinggi gelombang dari suatu pencatatan diurutkan dari nilai tertinggi ke

terendah atau sebaliknya, maka akan dapat ditentukan tinggi gelombang signifikan

"ignificant ave height , #D" yaitu rata-rata tinggi gelombang dari sepertiga gelombang

laut tertinggi. Nilai tinggi gelombang dalam kerentanan pantai dapat mempengaruhi

 perubahan garis pantai dan kondisi geomorfologi daerah tersebut !riatmodjo dalam

7upang et al., 310.

2.%.0Pasan# S!r!t

%asang surut merupakan fenomena naik turunnya muka laut secara periodik yang

terjadi di seluruh belahan bumi akibat adanya gaya pembangkit pasng surut yang utamanya

 berasal dari matahari dan bulan $ouglas, 331 dalam Ismail dan !aofiurohman, 31.

$itambahkan oleh EHiH 33;, bahwa pasang surut adalah perubahan gerak relatif dari

materi suatu planet, bintang dan benda angkasa lainnya yang diakibatkan aksi graitasi

 benda-benda angkasa di luat materi itu berada.

%asang surut dalam keadaan tertinggi pada saat Bulan sedang purnama atau baru, dan

waktu-waktu pasang surut yang tinggi pada lokasi tertentu dapat diperkirakan berhubungan

dengan posisi Bulan di langit. &arena pergerakan relatif Bumi, +atahari dan Bulan cukup

rumit, maka mengakibatkan pengaruh mereka akan peristiwa pasang surut menghasilkan pengaruh mereka akan peristiwa pasang surut menghasilkan pola-pola kompleks yang sama.

7/23/2019 FIXnya.docx

http://slidepdf.com/reader/full/fixnyadocx 12/18

+eskipun begitu, jarak gaya-gaya yang ditimbulkan oleh pasang surut dapat dirumuskan

dengan tepat, walaupun respon lautan atas gaya-gaya ini dimodifikasi oleh efek-efek 

 permanen topografi dan efek sementara dari pola-pola cuaca #upangat dan #usanna, 330.

&isaran pasang surut rata-rata berkontribusi dalam bahaya penggenangan pantai

dimana pasut menghasilkan perubahan permukaan secara rutin sepanjang pantai. Jleh

karena itu, pasang surut mempunyai arti penting dalam kerentanan pantai. &onsentrasi dan

 posisi sedimen tersuspensi sangat tergantung pada ariasi tinggi pasang surut dan debit

sungai. #elain itu, pasang surut juga dapat menyebabkan intrusi air asin sampai ke daratan

!riatmodjo dalam 7upang et al ., 310.

Gamar 2.%#ebaran %asang #urut di %erairan Indonesia dan #ekitarnya !riatmodjo, 1444.

7/23/2019 FIXnya.docx

http://slidepdf.com/reader/full/fixnyadocx 13/18

III. ATE/I ETDE

III.1 ateri

+ateri yang diberikan adalah 9

1. +itigasi Bencana

. %erubahan Iklim

/. Enalisa &erentanan$.2 et"de

%ada praktikum kali ini metode yang dipakai yaitu analisa kualitatif dan analisa

kuantitatif terhadap potensi bahaya, potensi kerentanan pantai, dan resiko terhadap bencana

rob. #elain itu digunakan juga metode deskriptif eksploratif serta obserasi. +enurut

#uryabrata 14@/, metode deskriptif eksploratif yaitu sebuah metode dengan tujuan untuk 

mendapatkan data dasar yang diperlukan sebagai pangkalan untuk penelitian lebih lanjut

ataupun sebagai dasar untuk mengambil suatu keputusan. #elain itu digunakan juga metode

obserasi dimana metode ini di lakukan dengan cara mengambil foto di daerah sekitar 

 pelabuhan tanjung mas #emarang dan bertanya kepada penduduk sekitar terkait potensi

 bahaya, kerentanan pantai dan resiko terhadap bencana rob pada pesisir tersebut. 'ntuk 

mendapatkan data primer dengan cara terjun langsung ke lapangan untuk melakukan

 penelitian.

+elalui metode tersebut penulis akan menggali secara mendalam mengenai

kebencanaan yang terjadi di sekitaran pelabuhan tanjung mas, #emarang. %enelitian kali ini

menitik beratkan terhadap potensi bahaya, potensi kerentanan pantai dan resiko terhadap

 bencana rob. 8ara mengetahui potensi bahaya yang terjadi yaitu dengan cara

mengklasifikasikan rendah, sedang atau tingginya ariabel yang sudah ditentukan yaitu

geomorfologi, erosi*akresi pada garis pantai, kemiringan pantai, perubahan eleasi muka air 

relatif, rata-rata tinggi gelombang dan rata-rata kisaran pasang surut pada pesisir tersebut.

"asil yang di dapat dari pengklasifikasian di masukkan ke dalam rumus yaitu jumlah

klasifikasi di bagi jumlah ariabel, kemudian lihat hasil yang didapat termasuk ke dalam

kelas potensi bahaya yang mana, bila hasil yang di dapat nilainya antara 3.1 dan 1 maka

 potensi bahayanya rendah, jika nilai yang di dapat antara 1.1 dan maka potensi bahayanya

sedang, sedangkan jika nilai yang di dapat antara .1 dan / maka potensi bahaya pada pesisir 

tersebut tinggi.

#edangkan untuk mengetahui kerentanan pantai dan analisa resiko pada pantai tersebut

yaitu dengan cara mengklasifikasikan kecil, sedang atau besarnya ariabel-ariabel yang

menyebabkan terjadinya kerentanan pantai yaitu perpindahan penduduk jumlah

 pemukiman, penduduk, dampak ekonomi, jasa pelayanan penting, infrastruktur, jasa

 pelayanan komersial, dan ekosistem. "asil yang di dapat dari pengklasifikasian tersebut

dimasukkan ke dalam rumus yaitu jumlah klasifikasi yang ada dibagi dengan jumlah ariabel

7/23/2019 FIXnya.docx

http://slidepdf.com/reader/full/fixnyadocx 14/18

yang ada, setelah itu lihat termasuk pada kelas yang mana kerentanan pantainya tersebut, jika

nilainya antara 3.1 sampai 1 maka kerentanan pantai pada daerah tersebut kecil, jika nilainya

antara 1.1 sampai maka kerentanan pantai pada daerah tersebut sedang, jika nilainya antara

.1 sampai / maka kerentanan pantai pada daerah tersebut besar. #edangkan analisa resiko

yaitu dengan cara hasil pengkasifikasian tersebut dimasukkan ke dalam rumus potensi bahaya

dikalikan dengan kerentanan pantai hasilnya dibagi dua setelah itu di akarkan, jika nilai yang

di dapat antara 3.1 sampai 3.A maka analisa resiko pada daerah tersebut rendah, jika nilai

yang di dapat antara 3.@ sampai 1.0 maka analisa resiko pada daerah tersebut sedang, jika

nilai yang di dapat antara 1.= sampai .1 maka analisa resiko pada daerah tersebut tinggi.

7/23/2019 FIXnya.docx

http://slidepdf.com/reader/full/fixnyadocx 15/18

I*. HASIL DAN PEAHASAN

%.1 Hasil

%.1.1 Analisa P"tensi ahaya

  Tael . Nilai Kariabel Enalisa %otensi Bahaya

 Σ Klasifikasi

 ΣVariabel  =

(3+3+3+3+1+3 )6

=2.6

Tael .&lasifikasi %otensi Bahaya

 

%.1.2 Analisa Kerentanan Pantai

  Tael . Nilai Kariabel Enalisa &erentanan %antai

 Σ Klasifikasi

 ΣVariabel  =

(3+3+3+3 )4

=3

7/23/2019 FIXnya.docx

http://slidepdf.com/reader/full/fixnyadocx 16/18

  Tael . Nilai Kariabel Enalisa %otensi Bahaya

%.1.$ Analisa /esi&" ahaya

 Resiko=√  Potensi Bahaya× Kerentanan Pantai

2

 Resiko=√ 2.6×3

2=1.97

7/23/2019 FIXnya.docx

http://slidepdf.com/reader/full/fixnyadocx 17/18

DA3TA/ PUSTAKA

Enggraini, N., !risakti, B. dan#oesilo, !. 5. B. 31. %emanfaatan $ata #atelit'ntuk 

Enalisis%otensienangandan$ampak&erusakanEkibat&enaikan+uka Eir

Laut Epplication of #attelite $ata to EnalyHe Inundation %otential and !he

Impact of #ea Leel 7ise. (urnal%enginderaan(auh, 4, 103-1=1.

EHiH, 2. +. 33;. erak Eir di Laut. Jseana, /109 4-1.

2andeli, 8. 311. Enalisis+engenai$ampakLingkungan %embangunan %elabuhan.

adjah+ada 'niersity %ress, ogyakarta, 11.

2ebriansyah, I., Enugroho, E. $. #. dan"elmi, +. 31. &ajian&erentanan%antai di

%esisir&abupaten8ilacap, (awa !engah. (urnalJseanografi, 1, 1/4-10@.

"akim, B. E., #uharyantodan"idajat, D. &. 31/. %engaruh&enaikan+uka Eir Laut%ada5fektiitasBangunan'ntuk%erlindungan%antai &ota #emarang. Buletin

Jseanografi +arina, , @1-4/.

&odoatie, 7. (. dan#jarief, 7. 313. !ata 7uang Eir. Endi Jffset, ogyakarta, =/;.

%emerintah &ota #emarang. 313. 7encana %embangunan (angka%anjang $aerah 7%(%$

&ota #emarang !ahun 33=-3=.

%rawiradisastra, #. Enalisis&erawanandan&erentananBencanaempaBumidan !sunami

untuk%erencanaan Dilayah di &abupaten +aluku !enggara Barat. (urnal#ainsdan!eknologi

Indonesia, 1/, 13/-134.

7ochmanto, B. dan2ranscles, #. E. 31. &arakteristik+orfologi%antai

+allusetasiBerdasarkan $ata #pasial&abupatenBarru%roinsi #ulawesi #elatan.

(urnal!eknikeologi, ;.

7ositasari, 7., #etiawan, D. B., #upriadi, I. "., "asanuddindan%rayuda, B. 311.

&ajiandan%rediksi&erentanan%esisir!erhadap%erubahanIklim9 #tudi&asus di %esisir 

8irebon. (urnalIlmudan!eknologi&elautan!ropis, /1, =-;0.

7upang, 5., #akkadan%aharuddin. 310. Enalisis&erentanan%antaiBerdasarkan

%aramter2isik.

7usbiantoro, $. 33@. lobal Darming 2or Beginner9 %engantar&omprehensif 

!entang%emanasan lobal. Niaga#wadaya, 110.

#ihombing, D. "., #untoyodan#ambhodo, &. 31. &ajian&enaikan+uka Eir Laut di

&awasan%esisir&abupaten!uban, (awa!imur. (urnal!eknik I!#, 1, 1;;- 1;4.

#uhelmi, I. 7. 31/. %emetaan&apasitasEdaptif Dilayah %esisir #emarang $alam

+enghadapienanganEkibat&enaikan+uka Eir Lautdan%erubahanIklim. 2orum

eografi, A1, @1-4.

7/23/2019 FIXnya.docx

http://slidepdf.com/reader/full/fixnyadocx 18/18

#ulma, #., &usratmoko, 5. dan#araswati, 7. 31. 8oastal %hysical Kulnerability of 

#urabaya and Its #urrounding Erea to #ea Leel 7ise. +akara, 1;, 1;/-1A3.

#upangat, E. dan #usanna. 330. %engantarJseanografi. %usat7iset&elautandan %erikanan,

A/.

#uprijanto, I. 33/. &erentanan&awasan!epi Eir !erhadap&enaikan%ermukaan Eir

Laut&asus&awasan!epi Eir &ota #urabaya. $imensi!eknikErsitektur, /11, @-

/A.

!ahir, E., Boer, +., #usilo, #. B. dan (aya, I. 334. Indeks&erentanan%ulau-pulau &ecil9

&asus%ulauBarrangLompo-+akasar. 100, 1@/-1@@.

!arigan, +. #. 33A. %erubahanaris%antai di Dilayah %esisir%erairan8isadane,

%roinsiBanten, 111, 04-==.

!riatmodjo, B. 1444. !eknik%antai. Beta Jffset, ogyakarta, /;.