fixnya.docx
TRANSCRIPT
7/23/2019 FIXnya.docx
http://slidepdf.com/reader/full/fixnyadocx 2/18
baik yang termasuk ke dalam bencana alam natural disaster maupun bencana sebagai
akibat dari perbuatan manusia man-made disaster .
1. !ujuan
1. +ahasiswadapatmengetahuidefinisimitigasibencana.
. +ahasiswamengetahuipotensibahaya, kerentanandanresiko.
/. +ahasiswamemahamicarapenanggulanganbencana.
1./. +anfaat
1. $apatmenyadarkanpembacamaupunpenulispentingnyaupayamitigasibencana
. $apat mengkontribusi pada penambahan teori dan temuan mengenai pendidikan
mitigasi bencana
/. khususnya bagi instansi pemerintah yang berkaitan dengan pendidikan mitigasi
bencana gempa bumi, hasil tulisan ini dapat dijadikan dasar pertimbangan untuk
menetapkan kebijakan yang berkaitan mitigasi bencana
0. hasil penyusunan karya tulis ini hendaknya dapat memberikan informasi mengenai
mitigasi bencana
7/23/2019 FIXnya.docx
http://slidepdf.com/reader/full/fixnyadocx 3/18
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Wilayah Pesisir dan Pantai
%esisir merupakan area di darat yang dipengaruhi oleh proses ekosistem yang ada di
laut, misalnya angin yang membawa butiran air yang mengandung garam tinggi dan sampai
atau jatuh di daerah darat. Batas peisisir hanya sampai garis pesisir. aris pesisir coastline
adalah batas antara darat dan air, di mana permukaan airnya terjadi pada saat pasang
tertinggi perlu diketahui dengan tepat kedudukannya dalam pembangunan pelabuhan, sebab
kedudukan batas jangka panjang keadaannya relatif tetap. !etapi bila dalam pembangunan
pelabuhan tidak diketahui atau tidak ditetapkan terlebih dahulu garis batas pantai ini, akan
sangat membahayakan dan bahkan dapat menggagalkan kegiatan pembangunan pelabuhan.
"al ini disebabkan batas garis pantai shore line tidak tetap dan terus bergerak dari waktu
ke waktu 2andeli, 311.
#ejalan dengan itu !riatmodjo 1444 berpendapat bahwa pesisir adalah daerah darat
di tepi laut yang masih mendapat pengaruh laut seperti pasang surut, angin laut dan
perembesan air laut. #edang pantai adalah daerah di tepi perairan yang dipengaruhi oleh air
pasang tertinggi dan air surut terendah. aris pantai adalah garis batas pertemuan antara
daratan dan air laut, di mana posisinya tidak tetap dan dapat berpindah sesuai dengan
pasang surut air laut dan erosi pantai yang terjadi.
5kosistem pesisir merupakan ekosistem sangat unik karena di tempat ini tiga
komponen planit bumi bertemu6 hidrosfir, litosfir dan biosfir %allewatta dalam 7ositasari et
al., 311. &eunikan lain dari kawasan ini adalah terdapatnya beberapa habitat yang sangat
produktif seperti estuari, laguna, lahan basah dan karang tepi 8lark dalam 7ositasari et al .,
311. &eunikan kawasan ini menghasilkan berbagai sektor bernilai komesial tinggi, seperti
pangan, pemukiman, parawisata, perikanan dan industri. #ejalan dengan itu "akim et al.,
31/, menyatakan wilayah pesisir sangat intensif dimanfaatkan untuk kegiatan manusia
seperti9 pusat pemerintahan, pemukiman, industri, pelabuhan, pertambakan, pertanian dan
pariwisata.
%emanfaatan wilayah pesisir yang terus berlanjur berakibat pada bertambahnya
kebutuhan lahan dan prasarana lainnya, sehingga mengakibatkan timbulnya masalah-
masalah baru seperti abrasi pantai, sedimentasi dan pendangkalan muara sungai, penurunan
7/23/2019 FIXnya.docx
http://slidepdf.com/reader/full/fixnyadocx 4/18
tanah dan intrusi air asin serta pencemaran lingkungan. #elain itu, wilayah pesisir sangat
rentan terhadap dampak perubahan iklim seperti kenaikan muka laut sea level rise dan
ariabilitas musiman 5l Ni:o, gelombang badai dan kejadian ekstrim laut lainnya, wilayah
pesisir juga rentan terhadap aktiitas manusia baik di darat maupun di laut, sehingga dalam
pengelolaannya tidak dapat dipisahkan satu sama lain "akim et al., 31/.
Gamar 2.1 $efinisi dan Batasan %antai !riatmodjo, 1444.
2.2 Gamaran Um!m K"ta Semaran#
&ota #emarang merupakan salah satu kota yang terletak di pesisir Laut 'tara (awa.
#ecara geografis terletak pada ;<==>=.=? L# - ;<=@>0=? L# dan 113<1A>1@? B! )
113<4>=?B! memiliki panjang garis pantai /;.; km, dengan luas wilayah daratan
pesisir9 4,111.@ ha 0A.;C, luas wilayah perairan9 13,30@.@3 ha =.0C Bappeda &ota
#emarang dalam "akim et al., 31/. %emanfaatan wilayah pesisir &ota #emarang sangat
beragam, mulai dari pemanfaatan pesisir sebagai wilayah perumahan modern, permukiman,
kawasan terbuka hijau hingga pemanfaatan sebagai lahan tambak oleh msayarakat pesisir,
hal ini akan menyebabkan adanya interensi manusia maupun terhadap kondisi pesisir,
seperti terjadinya reklamasi untuk memenuhi kebutuhan perumahan, maupun wahana
rekreasi maupun adanya penggundulan mangroe sebagai pembukaan tambak baru "akim
et al., 31/.
#ecara topografis &ota #emarang terdiri dari daerah perbukitan, dataranrendah dan
daerah pantai, dengan demikian topografi &ota #emarangmenunjukkan adanya berbagai
kemiringan dan tonjolan. $aerah pantai ;=,Cwilayahnya adalah dataran dengankemiringan =C dan /A,A@ C merupakandaerah perbukitan dengan kemiringan 1=-03C.
7/23/2019 FIXnya.docx
http://slidepdf.com/reader/full/fixnyadocx 5/18
Dilayah &ota #emarang berada pada ketinggian antara 3 sampai dengan/0@,33 meter dpl
di atas permukaan air laut %emerintah &ota #emarang, 313.
&ondisi lingkungan &ota #emarang telah mengalami penurunan kualitas,angka
pasang surut dari tahun 1441 setinggi 3,@A m, menjadi 3,4A m pada tahun 1440 laporan dari
(I8E ) (apan International 8orporation Egency dalam %emerintah &ota #emarang, 313.
&enaikan tinggi pasang surut ini berdampak pada rob di kawasan #emarang 'tara,
#emarang !engah dan enuk. &awasan pantai yang terkena rob khususnya di &ecamatan
#emarang 'tara dan #emarang !engah dipengaruhi oleh adanya penurunan muka tanah
dengan laju ) @ cm*tahun$irektorat eologi dan !ata Lingkungan, seperti misalnya di
&elurahan %anggung Lor, %anggung &idul, &awasan !awang*&ota Lama sampai ke
&awasan !anjung +as %emerintah &ota #emarang, 313.
2.$ Kerentanan Wilayah Pesisir
$alam prespektif oseanografi, wilayah pesisir adalah wilayah yang paling rawan
terhadap perubahan iklim. Banjir pasang penggenangan, banjir, abrasi*erosi dan intrusi air
laut adalah beberapa aspek yang mengancam wilayah pesisir, yang akan menimbulkan
kerugian 7ositasari et al., 311.
&erentanan atau vulnerability telah muncul sebagai suatu konsep sentral dalam
memahami akibat bencana alam serta untuk mengembangkan strategi pengelolaan risiko
bencana. $efinisi secara umum kerentanan adalah tingkatan suatu sistem yang mudah
terkena atau tidak mampu menanggulangi bencana. !riutomoet al. dalam Dahyudi et al.
334 mendefinisikan kerentanan sebagai kondisi suatu komunitas atau masyarakat yang
mengarah atau menyebabkan ketidakmampuan dalam menghadapi bencana. !ingkat
kerentanan dapat ditinjau dari aspek fisik, sosial kependudukan dan ekonomi. &erentanan
fisik menggambarkan suatu kondisi fisik yang rawan terhadap faktor bahaya hazard
tertentuDahyudi et al ., 334.
+enurut &aiser dalam 2ebriansyah et al. 31, kerentanan pantai adalah suatu
kondisi yang menggambarkan keadaan F susceptibility? mudah terkena dari suatu sistem
alami serta keadaan sosial pantai manusia, kelompok atau komunitas terhadap bencana
pantai. $itambahkan oleh Dahyudi dalam 7upang et al. 310, bahwa penilaian kerentanan
pantai merupakan prerekues yang penting dalam menentukan daerah yang berisiko tinggi,
7/23/2019 FIXnya.docx
http://slidepdf.com/reader/full/fixnyadocx 6/18
mengapa mereka berada dalam risiko serta bagaimana cara mengurangi tingkat risiko
tersebut.
#ecara umum kondisi atau tingkat kerusakan yang terjadi akan bergantung pada
tingkat dan jenis pemanfaatan kawasan tepi air. Indonesia sebagai negara kepulauan dengan
kota-kota besar yang mayoritas berada di kawasan tepi air, gangguan terhadap kawasan tepi
air yang salah satunya dapat diakibatkan oleh adanya kenaikan permukaan air laut dapat
memberikan pengaruh yang sangat besar bagi perkembangan perekonomian Indonesia
secara keseluruhan. $engan demikian diperlukan adanya upaya untuk mengantisipasi
dampak negatif yang mungkin terjadi sebagai akibat dari kenaikan permukaanair laut
#uprijanto, 33/.
2.% Inde&s Kerentanan Pesisir 'IKP(
5aluasi kerentanan pesisir sangat diperlukan dalam kerangka kerja dari ealuasi
terhadap pengaruh dan kemungkinan dari respon terkait fenomena perubahan yang terjadi.
5aluasi yang dilakukan meliputi sensitiitas wilayah pantai terhadap kenaikan muka air
laut dan peran penting wilayah pesisir dalam segi sosial, ekonomi dan ekologi. Berbagai
macam metode ealuasi kerentanan pantai dilakukan dengan berdasarkan pendekatan
indeks. #alah satu metode yang biasa dilakukan untuk ealuasi kerentanan fisik seperti erosi
dan atau inundasi adalah menggunakan indeks kerentanan pesisir #ulma et al., 31.
#ecara umum, penerapan metode I&% Indeks &erentanan %esisir merupakan
pendekatan sederhana dalam menyediakan dasar skala penilaian terhadap perubahan fisik
pantai yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi wilayah yang memiliki resiko tinggi.
+etode ini telah digunakan dalam program ealuasi nasional kerentanan pesisir terhadap
kenaikan muka air laut di Emerika #erikat dan ealuasi kerentanan pesisir di Indonesia
#ulma et al., 31.
#ebagian besar ealuasi tingkat kerentanan pantai khususnya di wilayah pesisir di
kota-kota besar di Indonesia hanya berdasarkan kriteria I&% yang sama untuk keadaan
lapangan yang berbeda. %enerapan metode yang demikian menyebabkan output yang
dihasilkan tidak mewakili keadaan sesungguhnya di lokasi penelitian. #ehingga perlu
dilakukan standarisasi ariabel dan indeks kerentanan yang spesifik untuk wilayah pesisir
yang di ealuasi #ulma et al ., 31.
7/23/2019 FIXnya.docx
http://slidepdf.com/reader/full/fixnyadocx 7/18
+enurut %rawiradisastra 311, kerentanan suatu daerah terhadap bencana dapat
dilihat dari beberapa parameter. &erentanan dilihat dari / parameter utama, yaitu9
a. Kepadatan penduduk; semakin besar kepadatan penduduk maka kerentanan suatu
daerah dikatakan semakin besar. Epabila suatu bencana terjadi pada daerah
berpenduduk padat maka peluang jatuhnya korban lebih besar, dibandingkan pada
daerah berpenduduk jarang.
b. Penggunaan lahan; jenis penggunaan lahan yang dianggap mempunyai tingkat risiko
tinggi adalah kawasan permukiman atau kawasan terbangun. Epabila bencana terjadi
pada kawasan terbangun maka dapat dipastikan akan menimbulkan kerugian akibat
kerusakan bangunan atau fasilitas permukiman lainnya.
c. Distribusi infrastruktur; obyek-obyek ital seperti pasar, bandar udara, pelabuhan,
pembangkit listrik dan bendungan serta instalasi air bersih merupakan beberapa contoh
obyek ital yang harus dipelihara dari kerusakan akibat bencana alam. &erusakan
obyek-obyek ital ini akan berdampak pada menurunnya tingkat pelayanan kebutuhan
masyarakat.
Namun dalam beberapa penelitian, indeks kerentanan pantai diukur dengan
menggunakan enam ariabel, yaitu9 1 eomorfologi6 %erubahan garis pantai6 /
&emiringan pantai6 0 %erubahan eleasi muka air relatif6 = 7ata-rata tinggi gelombang6
dan ; 7ata-rata kisaran pasang surut 2irmansyah et al ., 316 7upang et al., 310.
2.) *ariael+,ariael Kerentanan Pesisir
!elah disebutkan sebelumnya mengenai beberapa ariabel yang mempengaruhi indeks
kerentanan pantai. Berikut ini adalah ariabel yang digunakan untuk menghitung nilai
indeks kerentanan pantai9
2.%.1Ge"m"r-"l"#i
%engamatan geomorfologi pantai dilakukan dengan metode isual, yaitu pengamatan
yang dilakukan dengan melihat langsung kondisi yang sebenarnya di lapangan terhadap
obyek kajian dalam hal ini adalah geomorfologi pantai 2irmansyah et al ., 31.
%roses geomorfologi merupakan proses alami yang berlangsung pada permukaan
bumi sehingga terjadi perubahan bentuk lahan di permukaan bumi. %erubahan bentuk lahan
tersebut menghasilkan bentukan pada permukaan bumi yang berbeda satu dengan yang
lainnya. $engan demikian akan mempunyai susunan dan karakteristik fisik serta isual
7/23/2019 FIXnya.docx
http://slidepdf.com/reader/full/fixnyadocx 8/18
yang berbeda pula. %erbedaan tersebut dapat diidentifikasi secara jelas melalui karakteristik
relief*morfologi, struktur*litologi, dan proses-proses geomorfologi 7upang et al., 310.
$itambahkan oleh !riatmodjo 1444, bahwa bentuk profil pantai sangat dipengaruhi
oleh serangan gelombang, sifat-sifat sedimen seperti rapat massa dan tahanan terhadap
erosi, ukuran dan bentuk partikel, kondisi gelombang dan arus serta bathimetri pantai.
2.%.2Per!ahan Garis Pantai
Laju perubahan garis pantai dapat diartikan sebagai profil suatu garis pantai dalam
proses kestabilannya maju atau mundur setiap tahun. $alam metode penentuan laju
perubahan posisi suatu garis pantai menurut suatu rentang waktu, laju perubahan garis
pantai diekspresikan sebagai jarah dari suatu posisi garis pantai mengalami perpindahan
dalam tiap tahun "immelstoss dalam 7upang et al ., 310.
%erubahan garis pantai ini banyak dilakukan oleh aktiitas manusia seperti
pembukaan lahan, eksploitasi bahan galian di daratan pesisir yang dapat merubah
keseimbangan garis pantai melalui suplai muatan sedimen yang berlebihan. $engan curah
hujan yang dengan intensitas tinggi juga dapat mempengaruhi peruhan garis pantai. $i
sepanjang kawasan pantai terdapat segmen-segmen pantai yang mengalami erosi, disamping
ada bagian-bagian yang mengalami akresi*sedimentasi dan segmen yang stabil !arigan,33A.
%erubahan garis pantai berupa abrasi lebih dari m*tahun memiliki nilai kerentanan
sangat tinggi, sedangkan perubahan garis pantai akibat akresi lebih dari m*tahun memiliki
nilai kerentanan sangat rendah. Ekresi akan menambah luasan dari daratan karena garis
pantai yang semakin maju menuju ke arah laut sedangkan abrasi akan mengurangi luasan
dari daratan Emandangi dalam 7upang et a., 310.
2.%.$Kemirin#an Pantai
+enurut 7ochmanto dan 2ranscles 31, berdasarkan pembagian sudut lereng maka
diperoleh beberapa klasifikasi, yaitu sebagai berikut9
1. ;1G-43G, diinterpretasikan sebagai daerah dengan morfologi yang terjal6
. /1G-;3G, diinterpretasikan sebagai daerah dengan morfologi yang sedang6
/. 3G-/3G, diinterpretasikan sebagai daerah dengan morfologi yang landai.
#ejalan dengan itu Ersyad dalam 7upang et al. 310, bahwa kemiringan lerengmenunjukan besarnya sudut lereng dalam persen atau derajat. $ua titik yang berjarak
7/23/2019 FIXnya.docx
http://slidepdf.com/reader/full/fixnyadocx 9/18
horiHontal 133 meter yang mempunyai selisih tinggi 13 meter membentuk lereng 13C.
&ecuraman lereng 133C sama dengan kecuraman 0= derajat. #elain dari memperbesar
jumlah aliran permukaan, semakin curamnya lereng juga memperbesar energi angkut air.
(ika kemiringan lereng semakin besar, maka jumlah butir-butir tanah yang terpercik ke
bawah oleh tumbukan butir hujan akan semakin banyak. "al ini disebabkan gaya berat yang
semakin besar sejalan dengan semakin miringnya permukaan tanah dari bidang horiHontal,
sehingga lapisan tanah atas yang tererosi akan semakin banyak. (ika lereng permukaan
tanah menjadi dua kali lebih curam, maka banyaknya erosi per satuan luas menjadi ,3-,=
kali lebih banyak.
2.%.%Per!ahan Ele,asi !&a Air La!t /elati-
%erubahan eleasi muka air laut relatif dapat disebabkan akibat adanya kenaikan
muka air laut dan penurunan muka tanah. &enaikan muka air laut atau sea level rise adalah
fenomena naiknya muka air laut sebagai akibat dari perubahan iklim yang merupakan
isupenting saat ini #ihombing et al ., 31.#elama /3 tahun terakhir ini, pemanasan global
telah menyebabkan lapisan es di laut Ertik di &utub 'tara menipis sebesar 03 persen. $i
Entartika, lapisan es juga ikut mencari dengan tingkat yang sangat cepat akibat pemanasan
global. #aat atmosfer mulai menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan ikut
menghangat, sehingga olumenya akan membesar dengan mencairnya es di kutub 'tara dan
#elatan. Ekibatnya adalah naiknya tinggi permukaan laut dan lebih banyak olume air di
laut 7usbiantoro, 33@.
Gamar 2.2 rafik &enaikan %ermukaan Eir Laut %earce, 33/ dalam &odoatie dan
#jarief, 313.
7/23/2019 FIXnya.docx
http://slidepdf.com/reader/full/fixnyadocx 10/18
+enurut $iposaptono dalam #uhelmi 31/, bahwa dampak yang ditimbulkan oleh
kenaikan muka air laut adalah sebagai berikut9 1 %eningkatan frekuensi dan intensitas
banjir6 %erubahan arus laut dan meluasnya kerusakan mangroe6 / %erluasan intrusi air
laut6 0 %eningkatan ancaman terhadap kegiatan sosial-ekonomi masyarakat pesisir6 dan =
Berkurang luas daratan atau hilangnya pulau-pulau kecil.
+enurut +eiiana et al. dalam &odoatie dan #jarief 313, untuk wilayah Indonesia,
adapun daerah-daerah pesisir yang termasuk rawan akan dampak kenaikan muka air laut
antara lain sebagai berikut9
a. %antai 'tara (awa, termasuk kota-kota besar seperti (akarta, #emarang dan #urabaya.
Entara !ahun 14=-14@4, kenaikan muka air laut yang telah terjadi di (akarta 0,/@
mm*tahun, #emarang 4,A mm*tahun dan #urabaya =,0A mm*tahun6
b. %antai !imur #umatera6
c. %antai #elatan, !imur dan Barat &alimantan6
d. %antai Barat #ulawesi6
e. $aerah rawa di Irian (aya yang terletak di pantai Barat dan #elatan.
+enurut #uhelmi 31/, penurunan muka tanah land subsidence adalah fenomena
alami yang terjadi karena adanya konsolodasi tanah akibat dari pematangan lapisan tanah
yang masih muda. %enurunan muka tanah yang terjadi saat musim hujan bersinergi dengan
banjir rob menjadikan wilayah genangan semakin luas. $itambahkan oleh Ebidin et al.dalam Enggraini et al. 31, bahwa penurunan muka tanah disebabkan oleh pengambilan
air tanah yang berlebihan, semakin meningkatnya bangunan baik industri maupun
pemukiman dan akibat konsolidasi alami tanah aluial. %enurunan muka tanah yang terjadi
membuat kenaikan muka air laut yang terjadi seolah-olah lebih besar sehingga kerugian
yang ditimbulkan lebih besar.
2.%.)/ata+rata Tin##i Gel"man#
%ada hakekatnya fenomena gelombang laut menggambarkan transmisi dari energi dan
momentum. elombang laut selalu menimbulkan sebuah ayunan air yang bergerak tanpa
henti-hentinya pada lapisan permukaan laut dan jarang dalam keadaan sama sekali diam.
"embusan angin sepoi-sepoi pada cuaca yang tenang sekalipun sudah cukup untuk dapat
menimbulkan riak gelombang. #ebaliknya dalam keadaan di mana badai yang besar dapat
menimbulkan suatu gelombang besar yang dapat mengakibatkan suatu kerusakan di daerah
pantai EHiH, 33;.
7/23/2019 FIXnya.docx
http://slidepdf.com/reader/full/fixnyadocx 11/18
elombang laut pada umumnya timbul oleh pengaruh angin, walaupun masih ada
faktor-faktor lain yang dapat menimbulkan gelombang di laut seperti aktifitas seismik di
dasar laut gempa, letusan gunung api, gerakan kapal, gaya tarik benda angkasa bulan dan
matahari Nining dalam EHiH, 33;. elombang laut dapat juga terjadi di lapisan dalam
pada bidang antara dari dua lapisan air yang mempunyai densitas berbeda. elombang ini
disebut gelombang dalam (internal aves!EHiH, 33;.
Gamar 2.$. %rofil elombang Laut EHiH, 33;
Epabila tinggi gelombang dari suatu pencatatan diurutkan dari nilai tertinggi ke
terendah atau sebaliknya, maka akan dapat ditentukan tinggi gelombang signifikan
"ignificant ave height , #D" yaitu rata-rata tinggi gelombang dari sepertiga gelombang
laut tertinggi. Nilai tinggi gelombang dalam kerentanan pantai dapat mempengaruhi
perubahan garis pantai dan kondisi geomorfologi daerah tersebut !riatmodjo dalam
7upang et al., 310.
2.%.0Pasan# S!r!t
%asang surut merupakan fenomena naik turunnya muka laut secara periodik yang
terjadi di seluruh belahan bumi akibat adanya gaya pembangkit pasng surut yang utamanya
berasal dari matahari dan bulan $ouglas, 331 dalam Ismail dan !aofiurohman, 31.
$itambahkan oleh EHiH 33;, bahwa pasang surut adalah perubahan gerak relatif dari
materi suatu planet, bintang dan benda angkasa lainnya yang diakibatkan aksi graitasi
benda-benda angkasa di luat materi itu berada.
%asang surut dalam keadaan tertinggi pada saat Bulan sedang purnama atau baru, dan
waktu-waktu pasang surut yang tinggi pada lokasi tertentu dapat diperkirakan berhubungan
dengan posisi Bulan di langit. &arena pergerakan relatif Bumi, +atahari dan Bulan cukup
rumit, maka mengakibatkan pengaruh mereka akan peristiwa pasang surut menghasilkan pengaruh mereka akan peristiwa pasang surut menghasilkan pola-pola kompleks yang sama.
7/23/2019 FIXnya.docx
http://slidepdf.com/reader/full/fixnyadocx 12/18
+eskipun begitu, jarak gaya-gaya yang ditimbulkan oleh pasang surut dapat dirumuskan
dengan tepat, walaupun respon lautan atas gaya-gaya ini dimodifikasi oleh efek-efek
permanen topografi dan efek sementara dari pola-pola cuaca #upangat dan #usanna, 330.
&isaran pasang surut rata-rata berkontribusi dalam bahaya penggenangan pantai
dimana pasut menghasilkan perubahan permukaan secara rutin sepanjang pantai. Jleh
karena itu, pasang surut mempunyai arti penting dalam kerentanan pantai. &onsentrasi dan
posisi sedimen tersuspensi sangat tergantung pada ariasi tinggi pasang surut dan debit
sungai. #elain itu, pasang surut juga dapat menyebabkan intrusi air asin sampai ke daratan
!riatmodjo dalam 7upang et al ., 310.
Gamar 2.%#ebaran %asang #urut di %erairan Indonesia dan #ekitarnya !riatmodjo, 1444.
7/23/2019 FIXnya.docx
http://slidepdf.com/reader/full/fixnyadocx 13/18
III. ATE/I ETDE
III.1 ateri
+ateri yang diberikan adalah 9
1. +itigasi Bencana
. %erubahan Iklim
/. Enalisa &erentanan$.2 et"de
%ada praktikum kali ini metode yang dipakai yaitu analisa kualitatif dan analisa
kuantitatif terhadap potensi bahaya, potensi kerentanan pantai, dan resiko terhadap bencana
rob. #elain itu digunakan juga metode deskriptif eksploratif serta obserasi. +enurut
#uryabrata 14@/, metode deskriptif eksploratif yaitu sebuah metode dengan tujuan untuk
mendapatkan data dasar yang diperlukan sebagai pangkalan untuk penelitian lebih lanjut
ataupun sebagai dasar untuk mengambil suatu keputusan. #elain itu digunakan juga metode
obserasi dimana metode ini di lakukan dengan cara mengambil foto di daerah sekitar
pelabuhan tanjung mas #emarang dan bertanya kepada penduduk sekitar terkait potensi
bahaya, kerentanan pantai dan resiko terhadap bencana rob pada pesisir tersebut. 'ntuk
mendapatkan data primer dengan cara terjun langsung ke lapangan untuk melakukan
penelitian.
+elalui metode tersebut penulis akan menggali secara mendalam mengenai
kebencanaan yang terjadi di sekitaran pelabuhan tanjung mas, #emarang. %enelitian kali ini
menitik beratkan terhadap potensi bahaya, potensi kerentanan pantai dan resiko terhadap
bencana rob. 8ara mengetahui potensi bahaya yang terjadi yaitu dengan cara
mengklasifikasikan rendah, sedang atau tingginya ariabel yang sudah ditentukan yaitu
geomorfologi, erosi*akresi pada garis pantai, kemiringan pantai, perubahan eleasi muka air
relatif, rata-rata tinggi gelombang dan rata-rata kisaran pasang surut pada pesisir tersebut.
"asil yang di dapat dari pengklasifikasian di masukkan ke dalam rumus yaitu jumlah
klasifikasi di bagi jumlah ariabel, kemudian lihat hasil yang didapat termasuk ke dalam
kelas potensi bahaya yang mana, bila hasil yang di dapat nilainya antara 3.1 dan 1 maka
potensi bahayanya rendah, jika nilai yang di dapat antara 1.1 dan maka potensi bahayanya
sedang, sedangkan jika nilai yang di dapat antara .1 dan / maka potensi bahaya pada pesisir
tersebut tinggi.
#edangkan untuk mengetahui kerentanan pantai dan analisa resiko pada pantai tersebut
yaitu dengan cara mengklasifikasikan kecil, sedang atau besarnya ariabel-ariabel yang
menyebabkan terjadinya kerentanan pantai yaitu perpindahan penduduk jumlah
pemukiman, penduduk, dampak ekonomi, jasa pelayanan penting, infrastruktur, jasa
pelayanan komersial, dan ekosistem. "asil yang di dapat dari pengklasifikasian tersebut
dimasukkan ke dalam rumus yaitu jumlah klasifikasi yang ada dibagi dengan jumlah ariabel
7/23/2019 FIXnya.docx
http://slidepdf.com/reader/full/fixnyadocx 14/18
yang ada, setelah itu lihat termasuk pada kelas yang mana kerentanan pantainya tersebut, jika
nilainya antara 3.1 sampai 1 maka kerentanan pantai pada daerah tersebut kecil, jika nilainya
antara 1.1 sampai maka kerentanan pantai pada daerah tersebut sedang, jika nilainya antara
.1 sampai / maka kerentanan pantai pada daerah tersebut besar. #edangkan analisa resiko
yaitu dengan cara hasil pengkasifikasian tersebut dimasukkan ke dalam rumus potensi bahaya
dikalikan dengan kerentanan pantai hasilnya dibagi dua setelah itu di akarkan, jika nilai yang
di dapat antara 3.1 sampai 3.A maka analisa resiko pada daerah tersebut rendah, jika nilai
yang di dapat antara 3.@ sampai 1.0 maka analisa resiko pada daerah tersebut sedang, jika
nilai yang di dapat antara 1.= sampai .1 maka analisa resiko pada daerah tersebut tinggi.
7/23/2019 FIXnya.docx
http://slidepdf.com/reader/full/fixnyadocx 15/18
I*. HASIL DAN PEAHASAN
%.1 Hasil
%.1.1 Analisa P"tensi ahaya
Tael . Nilai Kariabel Enalisa %otensi Bahaya
Σ Klasifikasi
ΣVariabel =
(3+3+3+3+1+3 )6
=2.6
Tael .&lasifikasi %otensi Bahaya
%.1.2 Analisa Kerentanan Pantai
Tael . Nilai Kariabel Enalisa &erentanan %antai
Σ Klasifikasi
ΣVariabel =
(3+3+3+3 )4
=3
7/23/2019 FIXnya.docx
http://slidepdf.com/reader/full/fixnyadocx 16/18
Tael . Nilai Kariabel Enalisa %otensi Bahaya
%.1.$ Analisa /esi&" ahaya
Resiko=√ Potensi Bahaya× Kerentanan Pantai
2
Resiko=√ 2.6×3
2=1.97
7/23/2019 FIXnya.docx
http://slidepdf.com/reader/full/fixnyadocx 17/18
DA3TA/ PUSTAKA
Enggraini, N., !risakti, B. dan#oesilo, !. 5. B. 31. %emanfaatan $ata #atelit'ntuk
Enalisis%otensienangandan$ampak&erusakanEkibat&enaikan+uka Eir
Laut Epplication of #attelite $ata to EnalyHe Inundation %otential and !he
Impact of #ea Leel 7ise. (urnal%enginderaan(auh, 4, 103-1=1.
EHiH, 2. +. 33;. erak Eir di Laut. Jseana, /109 4-1.
2andeli, 8. 311. Enalisis+engenai$ampakLingkungan %embangunan %elabuhan.
adjah+ada 'niersity %ress, ogyakarta, 11.
2ebriansyah, I., Enugroho, E. $. #. dan"elmi, +. 31. &ajian&erentanan%antai di
%esisir&abupaten8ilacap, (awa !engah. (urnalJseanografi, 1, 1/4-10@.
"akim, B. E., #uharyantodan"idajat, D. &. 31/. %engaruh&enaikan+uka Eir Laut%ada5fektiitasBangunan'ntuk%erlindungan%antai &ota #emarang. Buletin
Jseanografi +arina, , @1-4/.
&odoatie, 7. (. dan#jarief, 7. 313. !ata 7uang Eir. Endi Jffset, ogyakarta, =/;.
%emerintah &ota #emarang. 313. 7encana %embangunan (angka%anjang $aerah 7%(%$
&ota #emarang !ahun 33=-3=.
%rawiradisastra, #. Enalisis&erawanandan&erentananBencanaempaBumidan !sunami
untuk%erencanaan Dilayah di &abupaten +aluku !enggara Barat. (urnal#ainsdan!eknologi
Indonesia, 1/, 13/-134.
7ochmanto, B. dan2ranscles, #. E. 31. &arakteristik+orfologi%antai
+allusetasiBerdasarkan $ata #pasial&abupatenBarru%roinsi #ulawesi #elatan.
(urnal!eknikeologi, ;.
7ositasari, 7., #etiawan, D. B., #upriadi, I. "., "asanuddindan%rayuda, B. 311.
&ajiandan%rediksi&erentanan%esisir!erhadap%erubahanIklim9 #tudi&asus di %esisir
8irebon. (urnalIlmudan!eknologi&elautan!ropis, /1, =-;0.
7upang, 5., #akkadan%aharuddin. 310. Enalisis&erentanan%antaiBerdasarkan
%aramter2isik.
7usbiantoro, $. 33@. lobal Darming 2or Beginner9 %engantar&omprehensif
!entang%emanasan lobal. Niaga#wadaya, 110.
#ihombing, D. "., #untoyodan#ambhodo, &. 31. &ajian&enaikan+uka Eir Laut di
&awasan%esisir&abupaten!uban, (awa!imur. (urnal!eknik I!#, 1, 1;;- 1;4.
#uhelmi, I. 7. 31/. %emetaan&apasitasEdaptif Dilayah %esisir #emarang $alam
+enghadapienanganEkibat&enaikan+uka Eir Lautdan%erubahanIklim. 2orum
eografi, A1, @1-4.
7/23/2019 FIXnya.docx
http://slidepdf.com/reader/full/fixnyadocx 18/18
#ulma, #., &usratmoko, 5. dan#araswati, 7. 31. 8oastal %hysical Kulnerability of
#urabaya and Its #urrounding Erea to #ea Leel 7ise. +akara, 1;, 1;/-1A3.
#upangat, E. dan #usanna. 330. %engantarJseanografi. %usat7iset&elautandan %erikanan,
A/.
#uprijanto, I. 33/. &erentanan&awasan!epi Eir !erhadap&enaikan%ermukaan Eir
Laut&asus&awasan!epi Eir &ota #urabaya. $imensi!eknikErsitektur, /11, @-
/A.
!ahir, E., Boer, +., #usilo, #. B. dan (aya, I. 334. Indeks&erentanan%ulau-pulau &ecil9
&asus%ulauBarrangLompo-+akasar. 100, 1@/-1@@.
!arigan, +. #. 33A. %erubahanaris%antai di Dilayah %esisir%erairan8isadane,
%roinsiBanten, 111, 04-==.
!riatmodjo, B. 1444. !eknik%antai. Beta Jffset, ogyakarta, /;.