fixed income daily notes - mncsekuritas.id · dengan harga penutupan sebelumnya yang didorong oleh...

7
1 Ulasan Pasar Harga Surat Utang Negara kembali mengalami kenaikian di tengah berlanjutnya penguatan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika serta masuknya aliran modal asing di Surat Berharga Negara. Perubahan harga yang terjadi mencapai 100 bps dimana perubahan harga yang cukup besar didapati pada tenor 5 tahun hingga 15 tahun yang berdampak terhadap perubahan tingkat imbal hasilnya hingga mencapai 21 bps. Harga Surat Utang Negara dengan tenor pendek mengalami kenaikan hingga sebesar 50 bps sehingga mendorong terjadinya penurunan imbal hasil yang berkisar antara 3 bps hingga 21 bps. Adapun untuk Surat Utang Negara dengan tenor menengah mengalami kenaikan hingga sebesar 40 bps yang berdampak terhadap penurunan tingkat imbal hasil yang berkisar antara 3 bps hingga 11 bps. Sedangkan untuk tenor panjang, perubahan harga yang terjadi cenderung mengalami kenaikan berkisar antara 10 bps hingga 100 bps yang mendorong terjadinya hingga mencapai 13 bps meskipun beberapa seri Surat Utang Negara juga terlihat mengalami penurunan harga. Untuk seri acuan, keseluruhan seri mengalami kenaikan harga, dengan kenaikan harga yang cukup besar didapati pada tenor di atas 10 tahun. Harga seri acuan dengan tenor 5 tahun mengalami kenaikan sebesar 40 bps yang mendorong terjadinya penurunan imbal hasil sebesar 11 bps di level 7,853%. Sedangkan pada seri acuan dengan tenor 10 tahun dan 15 tahun mengalami kenaikan harga masing - masing sebesar 50 bps yang mendorong terjadinya penurunan imbal hasil sebesar 9 bps untuk tenor 10 tahun di level 8,058% dan tenor 15 tahun sebesar 7 bps di level 8,385%. Adapun untuk tenor 20 tahun, kenaikan harga sebesar 65 bps mendorong terjadinya penurunan imbal hasil sebesar 8 bps. Dengan adanya kenaikan harga yang terjadi pada perdagangan kemarin, maka telah mendorong terjadinya penurunan tingkat imbal hasil rata - rata sebesar 9 bps dengan tingkat imbal hasil rata - rata sebesar 8,15%. Kenaikan harga Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin kembali didukung oleh menguatnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika di tengah nilai tukar Dollar Amerika yang mengalami pelemahan terhadap mata uang utama dunia jelang disampaikannya hasil pemilu tengah waktu (midterm election) di Amerika Serikat. Kenaikan harga juga juga didukung oleh kembali masuknya investor asing untuk melakukan akumulasi pembelian Surat Berharga Negara dimana per tanggal 6 November 2018, investor asing mencatatkan pembelian bersih Surat Berharga Negara senilai Rp5,09 triliun di bulan November 2018 dan di sepanjang tahun 2018 tercatat akumulasi pembelian bersih senilai Rp33,26 triliun. Katalis positif yang mendukung kenaikan harga Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin adalah adanya kenaikan angka cadangan devisa. Bank Indonesia menyampaikan bahwa pada bulan Oktober 2018 angka cadangan devisa mengalami peningkatan sebesar US$316 juta di posisi US$115,16 miliar. Peningkatan cadangan devisa pada Oktober 2018 terutama dipengaruhi oleh penerimaan devisa migas dan penarikan utang luar negeri (ULN) pemerintah yang lebih besar dari kebutuhan devisa untuk pembayaran ULN pemerintah dan stabilisasi nilai tukar rupiah. Hanya saja beberapa seri Surat Utang Negara mengalami penurunan harga dibandingkan dengan harga penutupan sebelumnya yang didorong oleh aksi ambil untung (profit taking) oleh investor setelah harga Surat Utang negara mengalami kenaikan harga yang cukup besar dalam beberapa hari perdagangan terakhir. Di saat harga Surat Utang Negara dengan mata uang Rupiah mengalami kenaikan, harga SUrta Utang Negara dengan denominasi mata uang Dollar Amerika pada perdagangan kemarin justru bergerak dengan kecenderungan mengalami penurunan seiring dengan kenaikan imbal hasil dari US Treasury. Harga dari INDO23 dan INDO28 mengalami penurunan terbatas, kurang dari 5 bps sehingga menyebabkan terjadinya kenaikan tingkat imbal hasilnya hingga sebesar 1 bps masing - masing di level 4,342% dan 4,775%. Sementara itu penurunan harga yang lebih besar didapati pada INDO43, yaitu sebesar ... I Made Adi Saputra [email protected] (021) 2980 3111 ext. 52117 Page 1 Fixed Income Daily Notes MNC Sekuritas Research Division Kamis, 08 November 2018 Kurva Imbal Hasil Surat Utang Negara Perdagangan Surat Utang Negara Perdagangan Sukuk Negara www.mncsekuritas.id MNC Sekuritas 1-500-899 [email protected] Sumber : Bloomberg Sumber : IDX Sumber : IDX Seri High Low Last Vol Freq FR0078 102,40 100,05 101,74 3491,73 140 FR0077 101,25 91,75 100,90 3140,42 125 FR0075 93,10 88,00 88,50 1540,87 84 FR0073 103,00 100,75 103,00 1256,10 20 FR0065 94,50 84,00 85,50 1143,94 45 FR0064 90,75 83,56 87,50 1077,87 72 FR0072 99,60 94,90 99,10 980,29 81 FR0063 91,95 91,50 91,94 888,62 22 FR0059 93,90 91,65 93,90 594,77 34 FR0056 100,25 100,25 100,25 494,77 5 Seri High Low Last Vol Freq PBS016 98,00 98,00 98,00 250,00 2 PBS019 98,82 98,60 98,82 120,00 11 PBS012 98,35 98,07 98,13 24,00 6 SR008 100,69 99,70 100,00 11,18 10 SR009 99,50 97,75 98,70 5,89 8 SR010 95,55 94,75 94,75 1,09 5

Upload: duongmien

Post on 20-Jun-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Fixed Income Daily Notes - mncsekuritas.id · dengan harga penutupan sebelumnya yang didorong oleh aksi ambil untung (profit taking) oleh investor setelah harga Surat Utang negara

1

Ulasan Pasar

Harga Surat Utang Negara kembali mengalami kenaikian di tengah berlanjutnya penguatan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika serta masuknya aliran modal asing di Surat Berharga Negara.

Perubahan harga yang terjadi mencapai 100 bps dimana perubahan harga yang

cukup besar didapati pada tenor 5 tahun hingga 15 tahun yang berdampak

terhadap perubahan tingkat imbal hasilnya hingga mencapai 21 bps. Harga Surat

Utang Negara dengan tenor pendek mengalami kenaikan hingga sebesar 50 bps

sehingga mendorong terjadinya penurunan imbal hasil yang berkisar antara 3 bps

hingga 21 bps. Adapun untuk Surat Utang Negara dengan tenor menengah

mengalami kenaikan hingga sebesar 40 bps yang berdampak terhadap penurunan

tingkat imbal hasil yang berkisar antara 3 bps hingga 11 bps. Sedangkan untuk

tenor panjang, perubahan harga yang terjadi cenderung mengalami kenaikan

berkisar antara 10 bps hingga 100 bps yang mendorong terjadinya hingga

mencapai 13 bps meskipun beberapa seri Surat Utang Negara juga terlihat

mengalami penurunan harga. Untuk seri acuan, keseluruhan seri mengalami

kenaikan harga, dengan kenaikan harga yang cukup besar didapati pada tenor di

atas 10 tahun. Harga seri acuan dengan tenor 5 tahun mengalami kenaikan

sebesar 40 bps yang mendorong terjadinya penurunan imbal hasil sebesar 11 bps

di level 7,853%. Sedangkan pada seri acuan dengan tenor 10 tahun dan 15 tahun

mengalami kenaikan harga masing - masing sebesar 50 bps yang mendorong

terjadinya penurunan imbal hasil sebesar 9 bps untuk tenor 10 tahun di level

8,058% dan tenor 15 tahun sebesar 7 bps di level 8,385%. Adapun untuk tenor

20 tahun, kenaikan harga sebesar 65 bps mendorong terjadinya penurunan imbal

hasil sebesar 8 bps. Dengan adanya kenaikan harga yang terjadi pada

perdagangan kemarin, maka telah mendorong terjadinya penurunan tingkat imbal

hasil rata - rata sebesar 9 bps dengan tingkat imbal hasil rata - rata sebesar

8,15%.

Kenaikan harga Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin kembali didukung

oleh menguatnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika di tengah nilai tukar

Dollar Amerika yang mengalami pelemahan terhadap mata uang utama dunia

jelang disampaikannya hasil pemilu tengah waktu (midterm election) di Amerika

Serikat. Kenaikan harga juga juga didukung oleh kembali masuknya investor asing

untuk melakukan akumulasi pembelian Surat Berharga Negara dimana per tanggal

6 November 2018, investor asing mencatatkan pembelian bersih Surat Berharga

Negara senilai Rp5,09 triliun di bulan November 2018 dan di sepanjang tahun

2018 tercatat akumulasi pembelian bersih senilai Rp33,26 triliun. Katalis positif

yang mendukung kenaikan harga Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin

adalah adanya kenaikan angka cadangan devisa. Bank Indonesia menyampaikan

bahwa pada bulan Oktober 2018 angka cadangan devisa mengalami peningkatan

sebesar US$316 juta di posisi US$115,16 miliar. Peningkatan cadangan devisa

pada Oktober 2018 terutama dipengaruhi oleh penerimaan devisa migas dan

penarikan utang luar negeri (ULN) pemerintah yang lebih besar dari kebutuhan

devisa untuk pembayaran ULN pemerintah dan stabilisasi nilai tukar rupiah. Hanya

saja beberapa seri Surat Utang Negara mengalami penurunan harga dibandingkan

dengan harga penutupan sebelumnya yang didorong oleh aksi ambil untung

(profit taking) oleh investor setelah harga Surat Utang negara mengalami

kenaikan harga yang cukup besar dalam beberapa hari perdagangan terakhir.

Di saat harga Surat Utang Negara dengan mata uang Rupiah mengalami

kenaikan, harga SUrta Utang Negara dengan denominasi mata uang Dollar

Amerika pada perdagangan kemarin justru bergerak dengan kecenderungan

mengalami penurunan seiring dengan kenaikan imbal hasil dari US Treasury.

Harga dari INDO23 dan INDO28 mengalami penurunan terbatas, kurang dari 5

bps sehingga menyebabkan terjadinya kenaikan tingkat imbal hasilnya hingga

sebesar 1 bps masing - masing di level 4,342% dan 4,775%. Sementara itu

penurunan harga yang lebih besar didapati pada INDO43, yaitu sebesar ...

I Made Adi Saputra [email protected] (021) 2980 3111 ext. 52117

Page 1

Fixed Income Daily Notes

MNC Sekuritas Research Division Kamis, 08 November 2018

Kurva Imbal Hasil Surat Utang Negara

Perdagangan Surat Utang Negara

Perdagangan Sukuk Negara

www.mncsekuritas.id MNC Sekuritas 1-500-899 [email protected]

Sumber : Bloomberg

Sumber : IDX

Sumber : IDX

Seri High Low Last Vol Freq

FR0078 102,40 100,05 101,74 3491,73 140

FR0077 101,25 91,75 100,90 3140,42 125

FR0075 93,10 88,00 88,50 1540,87 84

FR0073 103,00 100,75 103,00 1256,10 20

FR0065 94,50 84,00 85,50 1143,94 45

FR0064 90,75 83,56 87,50 1077,87 72

FR0072 99,60 94,90 99,10 980,29 81

FR0063 91,95 91,50 91,94 888,62 22

FR0059 93,90 91,65 93,90 594,77 34

FR0056 100,25 100,25 100,25 494,77 5

Seri High Low Last Vol Freq

PBS016 98,00 98,00 98,00 250,00 2

PBS019 98,82 98,60 98,82 120,00 11

PBS012 98,35 98,07 98,13 24,00 6

SR008 100,69 99,70 100,00 11,18 10

SR009 99,50 97,75 98,70 5,89 8

SR010 95,55 94,75 94,75 1,09 5

Page 2: Fixed Income Daily Notes - mncsekuritas.id · dengan harga penutupan sebelumnya yang didorong oleh aksi ambil untung (profit taking) oleh investor setelah harga Surat Utang negara

2

... 25 bps yang mendorong terjadinya kenaikan imbal hasil sebesar 2 bps di level

5,441%.

Volume perdagangan Surat Berharga Negara yang dilaporkan pada perdagangan

kemarin senilai Rp17,68 triliun dari 38 seri Surat Berharga Negara yang

diperdagangkan dengan volume perdagangan seri acuan mencapai Rp4,65

triliun. Obligasi Negara seri FR0078 menjadi Surat Utang Negara dengan volume

perdagangan terbesar, senilai Rp3,49 triliun dari 140 kali transaksi di harga rata

- rata 100,91% yang diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0077

senilai Rp3,14 triliun dari 125 kali transaksi di harga rata - rata 100,49%.

Adapun Project Based Sukuk seri PBS016 menjadi Sukuk Negara dengan volume

perdagangan terbesar, senilai Rp250,0 miliar dari 2 kali transaksi di harga rata -

rata 98,00% yang diikuti oleh perdagangan seri PBS019 senilai Rp120,0 miliar

dari 11 kali transaksi di harga rata - rata 98,73%.

Sementara itu dari perdagangan surat utang korporasi, volume perdagangan

yang dilaporkan senilai Rp482,26 miliar dari 33 seri surat utang korporasi yang

diperdagangkan. Obligasi Berkelanjutan IV Adira Finance Tahap III Tahun 2018

Seri C (ADMF04CCN3) menjadi surat utang korporasi dengan volume

perdagangan terbesar, senilai Rp100,0 miliar dari 4 kali transaksi di harga rata -

rata 98,55% yang diikuti oleh perdagangan Obligasi Indofood Sukses Makmur

VIII Tahun 2017 (INDF08) senilai Rp59,0 miliar dari 2 kali transaksi di harga

rata - rata 98,95%.

Nilai tukar Rupiah kembali mengalami penguatan terhadap Dollar Amerika,

ditutup pada level 14590,00 per Dollar Amerika dengan mengalami penguatan

sebesar 214,00 pts (1,45%) dibandingkan dengan level penutupan sebelumnya.

Bergerak dengan mengalami penguatan sepanjang sesi perdagangan pada

kisaran 14590,00 hingga 14805,00 per Dollar Amerika, penguatan nilai tukar

Rupiah peda perdagangan kemarin didukung oleh faktor peningjatan angka

cadangan devisa serta kembali meningkatnya akumulasi pembelian investor

asing di pasar modal Indonesia, baik di pasar saham maupun surat utang di

bulan November 2018. Nilai tukar Rupiah dalam dua hari berturut - turut

memimpin penguatan mata uang regional terhadap Dollar Amerika seiring

dengan pelemahan mata uang Dollar Amerika terhadap mata uang utama dunia.

Selain mata uang Rupiah, penguatan nilai tukar terhadap Dollar Amerika juga

didapati pada Baht Thailand (THB) sebesar 0,53% dan diikuti oleh mata uang

Dollar Singapura (SGD) sebesar 0,34%.

Imbal hasil surat utang global pada perdagangan kemarin ditutup dengan arah

perubahan yang bervariasi seiring dengan beragamnya katalis yang ada di psaar

surat utang global. Imbal hasil US Treasury pada perdagangan kemarin ditutup

bervariasi setelah hasil dari pemilu tengah waktu (midterm election)

menunjukkan bahwa parta Demokrat memenangi posisi di DPR sedangkan partai

Republik masih menguasai Senat. Hal tersebut sesuai dengan ekspektasi pelaku

pasar. Imbal hasil US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup turun pada

kisaran 3,199% sementara itu untuk tenor 30 tahun mengalami kenaikan di

level 3,403% begitu pula untuk tenor 2 tahun yang kembali ditutup naik di level

2,944%. Sementara itu imbal hasil dari surat utang Jerman ditutup dengan

kenaikan di level 0,452% dan pada surat utang Inggris ditutup dengan posisi

yang tidak banyak mengalami perubahan dibandingkan dengan level penutupan

sebelumnya, di level 1,353%.

Secara teknikal, kenaikan harga yang terjadi dalam beberapa hari terakhir telah

mendorong harga Surat Utang Negara pada area jenuh beli (overbought),

dimana kondisi tersebut membuka peluang terjadinya koreksi harga. Sementara

itu, adanya kenaikan harga yang masih mendorong harga Surat Utang negara

berada pada tren kenaikan harga yang didapati pada keseluruhan tenor Surat

Utang Negara. Berlanjutnya kenaikan harga akan merubahan tren perubahan

harga dalam jangka menengah, dari tren konsolidasi menjadi tren kenaikan

harga.

Pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga Surat Utang Negara kembali

berpeluang untuk mengalami kenaikan yang akan didukung oleh faktor

pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika. Hanya saja kenaikan

harga akan membuak peluang terjadinya aksi ambil untuk seiring dengan harga

Surat Utang Negara yang telah memasuki area jenuh beli (overbought). Adapun

dari faktor eksternal, pelaku pasar akan mencermati hasil dari Rapat Dewan

Gubernur Bank Sentral Amerika (FOMC Meeting) yang akan berakhir pada hari

ini waktu setempat. Sementara itu dari faktor internal, data neraca pembayaran

kuartal III tahun 2018 yang akan disampaikan oleh Bank Indonesia pada hari

Jum'at, 9 November 2018 akan menjadi perhatian investor. Page 2

Fixed Income Daily Notes | Kamis, 08 November 2018 | MNC Sekuritas Research Division

Imbal Hasil SUN seri Acuan

Indeks Obligasi (INDOBeX)

Grafik Resiko

www.mncsekuritas.id MNC Sekuritas 1-500-899 [email protected]

Sumber : Bloomberg

Sumber : IBPA, Bloomberg

Sumber : Bloomberg

Page 3: Fixed Income Daily Notes - mncsekuritas.id · dengan harga penutupan sebelumnya yang didorong oleh aksi ambil untung (profit taking) oleh investor setelah harga Surat Utang negara

3

• PT Pemeringkat Efek Indonesia menetapkan peringkat

"idAAA" terhadap PT BCA Finance.

Peringkat yang sama juga diberikan terhadap Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2016 yang diterbitkan oleh perseroan. Peringkat tersebut mencerminkan posisi yang sangat kuat dan dukungan dari pemegang saham perseroan yaitu PT Bank Central Asia Tbk, posisi pasar yang sangat kuat di bisnis pembiayaan mobil serta struktur permodalan yang sangat kuat. Hanya saja, peringkat tersebut dibatasi oleh ketatnya persaiangan di industri pembiayaan yang berdampak terhadap strategi perseroan untuk menetapkan strategi marjin rendah.

Peringkat tersebut akan mendapatkan tekanan apabila Pefindo melihat adanya penurunan dukungan dari PT Bank Central Asia Tbk selaku pemegang saham pengendali dimana kondisi tersebut dapat terjadi apabila kontribusi dari perseroan terhadap induk perusahaan mengalami penurunan secara signifikan dan berkelanjutan. Per 30 September 2018, PT BCA Finance dimiliki oleh PT Bank Central Asia Tbk (99,6%) dan sisanya dimiliki oleh BCA Finance Limited (0,4%). Perseroan fokus pada pembiayaan mobil dengan beragam merek dan memili9ki 66 kantor cabang yang tersebar di kota - kota besar di Indonesia serta melalui jaringan dari PT Bank Central Asia Tbk.

Page 3

Fixed Income Daily Notes | Kamis, 08 November 2018 | MNC Sekuritas Research Division

Spread US T 10 Yrs—SUN 10 Yrs

Imbal Hasil Surat Utang Global

Berita Pasar

Spread Obligasi Korporasi

Perdagangan Surat Utang Korporasi

www.mncsekuritas.id MNC Sekuritas 1-500-899 [email protected]

Sumber : Bloomberg

Sumber : IBPA, Bloomberg

Sumber : IDX

Sumber : Bloomberg

Seri Rating High Low Last Vol Freq

ADMF04CCN3 idAAA 98,60 98,50 98,60 100,00 4

INDF08 idAA+ 98,97 98,95 98,97 59,00 2

ADMF04ACN2 idAAA 99,27 99,26 99,27 50,00 2

SMII01ACN2 idAAA 100,20 100,00 100,02 40,00 4

ISAT02ACN3 idAAA 98,97 98,97 98,97 25,00 1

SIEXCL02ACN1 AAA(idn) 100,05 100,05 100,05 25,00 2

BIIF01ACN4 AA+(idn) 97,00 97,00 97,00 20,00 1

MEDC03ACN2 idA+ 100,02 100,00 100,02 20,00 4

BIIF01ACN3 AA+(idn) 99,80 99,75 99,80 16,00 2

BNII02ACN3 idAAA 100,00 100,00 100,00 15,00 2

Page 4: Fixed Income Daily Notes - mncsekuritas.id · dengan harga penutupan sebelumnya yang didorong oleh aksi ambil untung (profit taking) oleh investor setelah harga Surat Utang negara

4

Harga Surat Utang Negara

Page 4

Fixed Income Daily Notes | Kamis, 08 November 2018 | MNC Sekuritas Research Division

Kepemilikan Surat Berharga Negara

www.mncsekuritas.id MNC Sekuritas 1-500-899 [email protected]

Sumber : DJPPR-Kemenkeu RI

Investor Des'15 Des'16 Jan'17 Mar'17 Jun'17 Sep'17 Des'17 Jan'18 Feb'18 Mar'18 Apr'18 Mei'18 Jun'18 Jul'18 Agu'18 Sep'18 Okt'18 05-Nov-18 06-Nov-18

BANK 350,07 399,46 493,82 495,92 399,19 544,44 491,61 544,59 581,52 564,86 544,49 456,47 461,15 577,20 596,71 621,35 643,31 654,92 655,29

Institusi Pemerintah 148,91 134,25 53,31 70,57 175,89 31,30 141,83 58,16 50,12 93,96 136,68 207,09 210,04 102,39 108,63 111,39 94,36 79,06 82,98

Bank Indonesia * 148,91 134,25 53,31 70,57 175,89 31,30 141,83 58,16 50,12 93,96 136,68 207,09 210,04 102,39 108,63 111,39 94,36 79,06 82,98

NON-BANK 962,86 1.239,57 1.264,02 1.324,55 1.377,15 1.433,96 1.466,33 1.503,99 1.498,18 1.525,78 1.517,92 1.522,09 1.525,73 1.546,47 1.568,37 1.573,90 1.602,99 1.609,16 1.610,87

Reksadana 61,60 85,66 87,84 89,32 91,56 96,35 104,00 104,31 103,60 103,62 105,65 111,43 111,38 112,91 115,26 117,78 116,26 116,17 115,97

Asuransi 171,62 238,24 241,25 249,52 254,21 257,96 150,80 154,89 161,81 166,71 168,90 171,30 172,81 189,73 190,47 191,42 200,64 200,75 200,79

Asing 558,52 665,81 685,51 723,22 770,55 819,37 836,15 869,77 848,22 858,79 845,34 833,81 830,17 839,26 855,79 850,85 864,32 867,55 869,40 - Pemerintahan dan Bank

Sentral 110,32 120,84 118,91 124,32 131,94 139,97 146,88 145,74 143,38 143,77 144,83 148,23 149,14 155,17 162,46 161,01 159,20 160,02 160,03

Dana Pensiun 49,83 87,28 86,95 86,49 89,11 87,27 198,06 202,81 205,76 208,73 211,63 216,61 219,41 209,07 210,16 215,71 211,98 211,99 211,99

Individual 42,53 57,75 57,69 66,20 60,49 55,53 59,84 56,42 56,84 63,15 60,88 61,65 61,94 63,28 63,81 64,32 77,17 77,27 77,26

Lain - lain 78,76 104,84 104,78 109,80 111,23 117,49 117,48 115,79 121,94 124,78 125,52 127,28 130,02 132,22 132,88 133,81 132,61 135,43 135,46

TOTAL 1.461,85 1.773,28 1.811,14 1.891,04 1.952,23 2.046,93 2.099,77 2.106,74 2.129,82 2.184,59 2.199,08 2.185,65 2.196,92 2.226,06 2.273,71 2.306,64 2.340,66 2.343,14 2.349,14

Asing Beli (Jual) 97,17 107,286 19,698 37,716 47,330 48,817 16,779 33,623 (21,547) 10,564 (13,449) (11,530) (3,644) 9,095 16,526 (4,935) 0,668 3,232 1,853

Page 5: Fixed Income Daily Notes - mncsekuritas.id · dengan harga penutupan sebelumnya yang didorong oleh aksi ambil untung (profit taking) oleh investor setelah harga Surat Utang negara

5

IDR – USD

Page 5

Fixed Income Daily Notes | Kamis, 08 November 2018 | MNC Sekuritas Research Division

Dollar INDEX

FR0063

www.mncsekuritas.id MNC Sekuritas 1-500-899 [email protected]

Sumber : Bloomberg

Sumber : Bloomberg

Sumber : Bloomberg

Page 6: Fixed Income Daily Notes - mncsekuritas.id · dengan harga penutupan sebelumnya yang didorong oleh aksi ambil untung (profit taking) oleh investor setelah harga Surat Utang negara

6

FR0064

Page 6

Fixed Income Daily Notes | Kamis, 08 November 2018 | MNC Sekuritas Research Division

FR0065

FR0075

www.mncsekuritas.id MNC Sekuritas 1-500-899 [email protected]

Sumber : Bloomberg

Sumber : Bloomberg

Sumber : Bloomberg

Page 7: Fixed Income Daily Notes - mncsekuritas.id · dengan harga penutupan sebelumnya yang didorong oleh aksi ambil untung (profit taking) oleh investor setelah harga Surat Utang negara

7

www.mncsekuritas.id MNC Sekuritas 1-500-899 [email protected]

MNC SEKURITAS RESEARCH TEAM

Edwin J. Sebayang

Head of Retail Research, Technical, Auto, Mining

[email protected] (021) 2980 3111 ext. 52233

I Made Adi Saputra

Head of Fixed Income Research

[email protected] (021) 2980 3111 ext. 52117

Disclaimer

This research report has been issued by PT MNC Sekuritas, It may not be reproduced or further distributed or published, in whole or in part, for any purpose. PT MNC

Sekuritas has based this document on information obtained from sources it believes to be reliable but which it has not independently verified; PT MNC Sekuritas makes

no guarantee, representation or warranty and accepts no responsibility to liability as to its accuracy or completeness. Expression of opinion herein are those of the

research department only and are subject to change without notice. This document is not and should not be construed as an offer or the solicitation of an offer to

purchase or subscribe or sell any investment. PT MNC Sekuritas and its affiliates and/or their offices, director and employees may own or have positions in any investment

mentioned herein or any investment related thereto and may from time to time add to or dispose of any such investment. PT MNC Sekuritas and its affiliates may act as

market maker or have assumed an underwriting position in the securities of companies discusses herein (or investment related thereto) and may sell them to or buy them

from customers on a principal basis and may also perform or seek to perform investment banking or underwriting services for or relating to those companies.

Victoria Venny

Telco, Toll Road, Logistics, Consumer, Poultry

[email protected] (021) 2980 3111 ext. 52236

Rr. Nurulita Harwaningrum

Banking, Auto, Plantation

[email protected] (021) 2980 3111 ext. 52237

Khazar Srikandi

Research Associate

[email protected] (021) 2980 3111 ext. 52313

Krestanti Nugrahane Widhi

Research Associate, Plantation, Consumer

[email protected] (021) 2980 3111 ext. 52166

Thendra Crisnanda

Head of Institutional Research, Strategy

[email protected] (021) 2980 3111 ext. 52162

Tomy Zulfikar

Research Analyst

[email protected] (021) 2980 3111 ext. 52316

MNC Research Investment Ratings Guidance BUY : Share price may exceed 10% over the next 12 months

HOLD : Share price may fall within the range of +/- 10% of the next 12 months SELL : Share price may fall by more than 10% over the next 12 months

Not Rated : Stock is not within regular research coverage

PT MNC SEKURITAS MNC Financial Center Lt. 14 – 16

Jl. Kebon Sirih No. 21 - 27, Jakarta Pusat 10340 Telp : (021) 2980 3111 Fax : (021) 3983 6899 Call Center : 1500 899

M. Rudy Setiawan

Research Associate, Construction

[email protected] (021) 2980 3111 ext. 52317

Ikhsan H. Santoso

Research Associate

[email protected] (021) 2980 3111 ext. 52235

Sukisnawati Puspitasari

Research Associate, Cement, Mining

[email protected] (021) 2980 3111 ext. 52307

Fixed Income Daily Notes | Kamis, 08 November 2018 | MNC Sekuritas Research Division

Page 6

MNC SEKURITAS FIXED INCOME SALES TEAM

Andri Irvandi Head of Institution [email protected] Telp : (+62 21) 2980 3268

Yoni Bambang Oetoro Fixed Income Sales [email protected] Telp : (+62 21) 2980 3230

Nurtantina Lasianthera Fixed Income Sales [email protected] Telp : (+62 21) 2980 3266

Lintang Astuti Fixed Income Sales [email protected] Telp : (+62 21) 2980 3227