fix2

Upload: akhmad-daesuke

Post on 09-Jan-2016

2 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

assa

TRANSCRIPT

15

PENGUJIAN EFEKTIFITAS CARBO ADSORBEN TERHADAP PENGURANGAN KADAR MERKURI DENGAN METODE SETTLING

KARYA TULIS ILMIAH

Untuk Mengikuti Lomba

Mining Big Family Competion

Tahun 2014

Oleh :Sandhi FardiansyahDBD 112 130

Hendra WijayaBDB 112 035

Achmad DasukiDBD 112 006

Kristoper LeonardoDBD 112 041

AmrullahDBD 112 185

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

2014Abstrak

Lokasi pengambilan sampel diambil di Sungai Katingan. Tepatnya titik lokasi pengambilan sampel di Desa Talian Kereng, Kecamatan Katingan Hilir, Kabupaten Katingan. Desa Talian Kereng dapat dijangkau melalu jalur darat, dengan jarak 5 km dari kota Kasongan ibu kota Kabupaten Katingan.

Tujuan Penelitian ini adalah untuk menanggulangi/mengurangi kadar merkuri pada air dengan menggunakan karbon aktif atau carbo adsorben yang diolah dari arang batok kelapa.

Air sungai yang mengandung Hg di ambil sampelnya sebanyak 1500 ml dimasukkan kedalam wadah. Sampel yang telah diambil kemudian diendapkan selama kurang lebih satu hari untuk memisahkan antara lumpur dan airnya. Kemudian disimpan yang siap untuk dianalisis kandungan Hg awal dan siapa untuk direduksi kandungan Hg dengan carbo adsorben hasil aktivasi pemanasan 2000 C. Air yang berada pada botol A dipindahkan dengan menggunakan pipet masing-masing kedalam 5 buah gelas. Dimasukkan carbo adsorben dengan berat masing-masing 20 gr, 25 gr, 30 gr, dan 35 gr hasil aktivasi pemanasan 2000 C kedalam 5 buah gelas yang telah terisi limbah, diaduk dengan waktu masing-masing 5 menit, 10 menit, 15 menit, dan 20 menit. Diendapkan selama waktu terbaik yaitu dari hasil proses settling carbo adsorben dalam larutan terbaik. Campuran air limbah yang telah diendapkan kemudian di cuplik sebanyak 10 ml dipindahkan dalam tube, ditutup rapat yang siap diuji dilaboraturium dengan menggunakan Mercury Analizer.Kata kunci: Carbo Adsorben, Setling, Mercury Analizer

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan izinNya kami dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan tepat waktu.

Karya Tulis Ilmiah ini kami buat untuk mengikuti lomba MBFC tahun 2014, kami sangat bangga dan bahagia telah dapat berpartisipasi dalam perlombaan ini.

Karya Tulis Ilmiah kami berjudul Pengujian Efektifitas Carbo Adsorben terhadap Pengurangan Kadar Merkuri dengan Metode Settling, seperti yang kita ketahui pencermaran lingkungan akibat kegiatan penambangan yang tidak bertanggung jawab sudah tidak asing lagi ditelinga kita semua.

Oleh karena itu, kami ingin memecahkan masalah pecemaran tersebut melalui penelitian ini. Kami menggunakan bahan yang ramah lingkungan untuk mengurangi kadar merkuri terutama pada air, yaitu Arang Batok Kelapa yang merupakan bahan yang sering kita temui, gampang dibuat, aman, dan murah. Kiranya, apa yang kami lakukan berguna bagi kita semua.

Akhir kata, kami ucapkan terima kasih untuk penyelenggara yaitu HMTP Universitas Palangka Raya pada umumnya dan panitia MBFC pada khusunya serta Ibu/ Bapak Dosen Teknik Pertambangan yang berperan aktif. Semoga MBFC jaya selalu, dan dapat mencetak para sarjana Teknik Pertambangan Universitas Palangka Raya berdaya saing tinggi pada taraf nasional maupun internasional. Viva Tambang !!Palangka Raya, Mei 2014

Tim Karya Tulis Ilmiah MBFC Angkatan 2014DAFTAR ISI

Halaman judul..i

Abstrak.iiKata Pengantariii

Daftar Isi...iv

Daftar Tabel..v

Daftar Gambar.vi

Daftar Lampiran..viiBAB I. Pendahuluan...1

1.1 Latar Belakang...1

1.2 Rumusan Masalah..2

1.3 Tujuan Penulisan2

1.4 Manfaat penulisan..2

BAB II. Tinjauan Pustaka..3

2.1 Penyebab Pencemaran Air Sungai.32.2 Bahaya Yang Ditimbulkan Oleh Merkuri..3

2.3 Penanganan Limbah Merkuri.5

BAB III. Metode Penulisan..7

3.1 Persiapan.7

3.2 Pengumpulan Data.7

3.3 Bagan Alir Penyelesaian Karya Tulis.9BAB IV. Hasil Dan Pembahasan.10

4.1 Pengertian Arang Aktif104.2 Rancangan Penelitian.......104.3 Variabel Dan Definisi Operasianl114.4 Optimasi Pengendapan Carbo Adsorben Dalam Larutan124.5 Reduksi Kandungan Hg Secara Proses Pengendapan ( Settling). 14BAB V. Kesimpulan Dan Saran...16

5.1 Kesimpulan...16

5.2 Saran.16Daftar PustakaLampiran

DAFTAR TABELTabel 4.1Tabel Kandungan Padat Carbo Adsorben Dalam Larutan . . . . . 13

Tabel 4.2Tabel Reduksi Hg Dalam Air Limbah Secara Setting . . . . . . . . 15

DAFTAR GAMBARGambar 3.1 Pengambilan Sampel.. 8

Gambar 3.2 Pengambilan Sampel..8Gambar 4.1 Gambar Rancangan Penelitian10Gambar 4.2 Penimbangan Carbo Adsorben13Gambar 4.3 Bahan Percobaan..13Gambar 4.4 Proses Pengujian..14Gambar 4.5 Mercury Analizer..15

Daftar LampiranLampiran A

Hasil Analisis Merkuri (Hg)

Lampiran B

Kandungan Hg pada Air halaman 1

Lampiran C

Kandungan Hg pada Air halaman 2

BAB IPENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dengan seiring bergantinya zaman dan juga kemajuan sains, banyak mempengaruhi proses kegiatan penambangan yang semua itu ditujukan untuk mendapatkan cadangan atau bahan mineral berharga yang terkandung dialam baik yang berupa insitu ataupun cadangan yang berada di bawah tanah. Tak lepas dari semua kegiatan penambangan maka sedikit atau lebih akan mempengaruhi lingkungan yang berada di sekitar area penambangan dan akan berdampak terhadap kelangsungan makhluk hidup yang ada di wilayah sekitar area penambangan tersebut.

Dampak buruk yang dihasilkan dari proses penambangan tersebut diantaranya adalah limbah. Limbah hasil penambangan merupakan suatu permasalahan besar di dunia pertambangan dan seiring berjalannya waktu bermunculan tenaga-tenaga ahli dan teknologi-teknologi dalam mengatasi permasalahan ini.Salah satu limbah yang yang sering menjadi permasalahan dalam dunia penambangan diantaranya limbah merkuri hasil dari kegiatan pemurnian emas.Limbah merkuri ini adalah limbah yang sering dihasilkan dari kegiatan penambangan emas dan umumnya sering mencemari daerah sungai yang merupakan sumber penghidupan bagi makhluk hidup yang berada disekitar sungai tersebut.Terlebih lagi sungai tersebut merupakan satu-satunya sumber air yang diperlukan untuk penghidupan khusunya manusia yang bergantung pada sumber air tersebut.Maka dari itu pemecahan masalah dalam hal penanganan limbah itu merupakan suatu permasalahan yang krusial, yang perlu dipecahakan oleh banyak kalangan khususnya para kaum cendikiwan, pengusaha dan terlebih lagi pemerintah yang bertanggung jawab terhadap kehidupan rakyat.

1.2 RUMUSAN MASALAH1. Apa penyebab terjadinya pencemaran terhadap air sungai ?2. Apa dampak yang di hasilkan dari limbah merkuri terhadap makhluk hidup ?

3. Apakah dengan arang aktif dapat mengurangi kadar merkuri yang terkandung dalam air ?4. Bagaimana solusi yang dapat di berikan berkaitan dengan penanganan limbah merkuri berdasarkan pengujian laboratorium ?1.3 TUJUAN PENULISAN 1. Mengetahui sebab-sebab terjadinya pencemaran terhadap air sungai.

2. Mengetahui dampak jangka panjang dan jangka pendek yang ditimbulkan oleh limbah merkuri.

3. Mengetahui ke-efektifan arang aktif terhadap kadar merkuri.4. Memberikan solusi mengenai penanggulangan limbah merkuri berkaitan dengan pengujian laboratorium.1.4 MANFAAT PENULISAN

1. Menjadikan sarana informasi bagi mahasiswa dan masyarakat.

2. Sebagai salah satu alternatif dalam penanggulangan limbah hasil tambang.

3. Menyadarkan pemerintah terhadap bahaya yang dihasilakan oleh limbah merkuri terhadap lingkungan di sekitarnya.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1.2 PENYEBAB PENCEMARAN AIR SUNGAIPenyebab terjadinya pencemaran dapat berupa masuknya mahluk hidup, zat, energi atau komponen lain ke dalam air sehingga menyebabkan kualitas air tercemar. Masukan tersebut sering disebut dengan istilah unsur pencemar, yang pada prakteknya masukan tersebut berupa buangan yang bersifat rutin, misalnyabuangan limbah cair.

Selain itu juga terdapat bahan pencemaran air seperti logam berat.Air sering tercemar oleh berbagai komponen anorganik, diantarnya berbagai jenis logam berat yang berbahaya, yang beberapa di anatarnya banyak digunakan dalam berbagai keperluan sehingga diproduksi secara kontinyu dalam skala industri.Logam berat yang berbahay yang mencemari lingkunga, yang terutama dalah Merkuri (Hg).Timbal (Pb), Arsenik (As), Kadmium (Cd), Kromium (Cr), dan Nikel (Ni).Logam-logam berat diketahui dapat menggumpal di dalam tubuh suatu organisme dan tetap tinggal dalam tubuh dalam jangka waktu yang lama sebagai racun yang terakumulasi.Dua macam logam berat yang sering mengkontaminasi airadalah Merkuridan Timbal.

Aspek pelaku/penyebab dapat yang disebabkan oleh alam, atau oleh manusia.Pencemaran yang disebabkan oleh alam tidak dapat berimplikasi hukum, tetapi Pemerintah tetap harus menanggulangi pencemaran tersebut. Sedangkan aspek akibat dapat dilihat berdasarkan penurunan kualitas air sampai ke tingkat tertentu.2.2 BAHAYA YANG DITIMBULKAN OLEH LIMBAH MERKURITelah kita ketahui merkuri digunakan dalam bidang perindustrtian, tetapi penggunaan merkuri di dalam industri sering mengakibatkan pencemaran lingkungan, baik melalui air limbah maupun melalui sistem ventilasi udara.Merkuri yang terbuang mengkontaminasi ikan dan makhluk air lainnya, termasuk ganggang dan tumbuhan air. Selanjutnya ikan-ikan kecil dan makhluk air lainnya mungkin akan dimakan oleh ikan-ikan atau hewan air lainya yang lebih besar atau masuk ke dalam tubuh melalui insang. Kerang juga dapat mengumpulkan merkuri kedalam rumahnya.Ikan-ikan dan hewan air yang kemudain dikonsumsi oleh manusi asehingga manusia pun dapat mengumpulkan merkuri di dalam tubuhnya.

FDA mentapkan batasan kandungan merkuri maksimum adalah 0,005 ppm untuk makanan, sedangkan WHO (World Health Organization) menetapkan batasan maksimum yang lebih rendah, yaitu 0,0001 ppm untuk air. Keracunan merkuri disebabkan oleh konsumsi ikan yang tercemar merkuri atau konsumsi biji-bijian yang diberi perlakuan dengan merkuri. Walaupun mekanisme keracunan merkuri di dalam tubuh belum diketahui dengan jelas, tetapi beberapa hal mengenai daya racun merkuri dalam jumlah yang cukup dapat diuraikan sebagaiberikut :

Semua komponen merkuri dalam jumlah cukup beracun terhadap tubuh. Gejala keracunan mercuri :

a. Gangguan fungsi syaraf pusat ( motorik maupun sensorik ) : koordinasi gerakan dan bicara, telinga berdenging,tuli, kesemutan ditemui pada fase awal keracuanan.

b. GangguanLiver : Merusak sel-sel liver.

c. Gangguan ginjal : fungsi ginjal terganggu sehingga menyebabkan gagal ginjal.Masing-masing komponen merkuri mempunyai perbedaan karakteristik dalam daya racunnya, distribusi, akumulasi atau pengumpulan dan waktu resistensinyadi dalam tubuh.

Transformasi biologi dapat terjadi di dalam lingkungan atau di dalam tubuh di mana komponen merkuri diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lainnya.Pengaruh merkuri di dalam tubuh diduga karena dapat menghambat kemampuan kerja enzim dan menngakibatkan kerusakan sel yang disebabkan kemampuan merkuri untuk terikat dengan grup yang mengandung sulfur di dalam molekul yang terdapat di dalam enzim dan dinding sel. Keadaan ini mengakibatkan penghambatan aktivitas enzimdan reaksi kimia dikatalisasi oleh enzim tersebut.Kerusakan tubuh yang disebabkan oleh merkuri biasanya bersifat permanen dan sampai saat ini belum dapat disembuhkan.

2.3PENANGANAN LIMBAH MERKURI

Limbah merkuri mencemari air dan tanah, merusak ekosistem dan meracuni wilayah pertanian.Penelitian Program Lingkungan PBB (UNEP) menunjukkan pencemaran merkuri terus meningkat di berbagai negara.Perserikatan Bangsa-Bangsa juga telah mengadopsi Konvensi Minamata guna mengontrol dan mengurangi pencemaran merkuri.Logam berat berbahaya ini mencemari lingkungan dan mengancam kesehatan hingga berpuluh tahun bahkan beribu tahun lamanya.Membersihkan polusi merkuri memerlukan biaya yang tinggi dan tidak jarang merusak lingkungan. Tim peneliti dari Smithsonian Environmental Research Center dan University of Maryland, Baltimore menemukan cara baru yang lebih murah dan tidak merusak lingkungan untuk menyerap merkuri yang mencemari tanah.Selama ini, pencemaran merkuri ditangani dengan mengeruk tanah atau endapan air dan membuang hasil kerukan tersebut ke lokasi pembuangan limbah. Cara ini bisa menimbulkan kerusakan lingkungan dalam skala yang besar.Cynthia Gilmour (SERC), Upal Ghosh (UMBC) dan tim berhasil membuktikan bahwa karbon aktif, arang yang telah diproses untuk meningkatkan kemampuannya mengikat bahan kimia, bisa mengurangi polusi di lokasi yang tercemar berat merkuri. Penelitian ini telah diterbitkan dalam jurnal Environmental Science & Technology.Tim ilmuwan menguji teknologi ini di laboratorium guna mengatasi polusi pada endapan merkuri dari empat lokasi: sungai, danau air tawar dan dua lokasi air payau. Tidak hanya menyerap merkuri di lingkungan, teknologi ini juga mampu mengurangi polusi metil merkuri yang diserap oleh cacing tanah.

Polusi metil merkuri (merkuri organik) lebih beracun dan lebih mudah masuk dalam jaringan pangan dibanding polusi merkuri non-organik, ujar Gilmour, yang memimpin penelitian ini.Polusi metil merkuri diproduksi oleh bakteri alami.Untuk membuat lahan kembali aman, polusi metil merkuri pada binatang juga harus dikurangi.Dengan menyebar karbon aktif di 5% permukaan lahan yang sudah tercemar, jumlah polusi metil merkuri yang diserap oleh cacing bisa dikurangi hingga lebih dari 90%. Teknologi ini memberikan cara baru guna mengurangi pencemaran merkuri pada tanah yang mampu mengurangi kerusakan lingkungan akibat penggalian atau pengerukan, ujar Ghosh. Karbon aktif bisa disebarkan ke permukaan endapan atau tanah tanpa mengganggu endapan atau tanah yang sudah tercemar merkuri tersebut. Karbon aktif yang menyerap polusi merkuri ini pada akhirnya bercampur dengan lapisan tanah. Penelitian ini adalah penelitian pertama yang memanfaatkan karbon aktif untuk mengurangi pencemaran merkuri dalam tanah dan endapan-endapan air.

BAB III

METODE PENULISAN

3.1PERSIAPAN

Persiapan merupakan serangkaian kegiatan sebelum memulai pengumpulan dan pengolahan data.Dalam tahap persiapan disusun hal-hal yang harus dilakukan dengan tujuan efektifitas waktu dan pekerjaan penulisan karya tulis. Tahap persiapan ini meliputi kegiatan antara lain :

1) Survey Lokasi untuk mendapatkan gambaran umum.2) Studi pustaka terhadap materi.3) Menentukan kebutuhan data.3.2PENGUMPULAN DATA

Dalam proses perencanaan diperlukan analisis yang teliti, semakin rumit permasalahan yang dihadapi maka semakin kompleks pula analisis ng akan dilakukan. Untuk dapat melakukan analisis data/informasi yang lengkap dan terkait dengan jembatan tersebut.

Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara :

1) Metode ObservasiYaitu dengan melakukan pengamatan langsung ke lokasi untuk mendapakan sampel dan kondisi sebenarnya di lapangan2) Metode Wawancara

Yaitu pengumpulan data dengan menanyakan langsung kepada masyarakat di sekitar lingkungan yang tercemar merkuri.

Adapun jenis-jenis data yang digunakan adalah :

1) Data Primer

Merupakan data yang di peroleh dari survey lapangan melalui pengamatan berupa foto-foto

Gambar 3.1Pengambilan SampelGambar 3.2Pengambilan sampel

2) Data Sekunder

Data sekunder data yang diperoleh dari buku-buku, internet dan lain-lain.

3.3BAGAN ALIR PENYELESAIAN KARYA TULIS

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN4.1 PENGERTIAN ARANG AKTIF

Definisi arang aktif (activated carbo) berdasarkan pada pola strukturnya adalah suatu bahan yang berupa karbon amorf yang sebagian besar terdiri dari karbon bebas serta memiliki permukaan dalam sehingga memiliki daya serap yang tinggi. Pada proses industri arang aktif digunakan sebagai bahan pembantu dan dalam kehidupan sehari-hari. arang aktif semakin meningkat kebutuhannya baik didalam maupun luar negeri. Arang aktif memegang peranan yang sangat penting baik sebagai bahan baku maupun sebagai bahan pembantu pada proses industri dalam meningkatkan kualitas atau mutu produk yang dihasilkan.4.2RANCANGAN PENELITIANRacangan penelitian ini adalah eksperimental murni dengan rancangan eksperimental random atau juga disebut randomized test, yaitu subjek di bagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama merupakan unit percobaan untuk perlakuan dan unit ke dua untuk merupakan kelompok kontrol. Kemudian dicari perbedaan pengukuran antara keduanya, dan perbedaan ini dianggap sebagai akibat perlakuan.4.1 Gambar rancangan penelitian

Air Baku

Keterangan :X1 = Perlakuan kontak dengan dosis 20 gram

X2 = Perlakuan kontak dengan dosis 25 gram

X3 = Perlakuan kontak dengan dosis 30 gram

X4 = Perlakuan kontak dengan dosis 35 gram

X0 = Tanpa perlakuan sebagai control

O1 (1-2) = Kadar merkuri dengan dosis 20 gram pada 2 sampel

O2 (1-2) = Kadar merkuri dengan dosis 25 gram pada 2 sampel

O3 (1-2) = Kadar merkuri dengan dosis 30 gram pada 3 sampel

O4 (1-2) = Kadar merkuri dengan dosis 35 gram pada 2 sampel

O0 (1-2) = Kadar merkuri pada kontrol

4.3VARIABEL DAN DEFINISI OPERASIONAL1. Jenis Variabel

a. Variabel Bebas

Sebagai variabrl bebas dalam penelitian ini adalah variasi dosis carbo adsorben yaitu 20 gr, 25 gr, 30 gr, dan 35 gr.b. Variabel terikat

Sebagai variabel terikat dalam penelitian ini adalah penerunan kadar merkuri.

2. Definisi Operasional

a. Dosis Carbo Adsorben

Adalah ukuran takaran dari carbo adsorben yang di pakai dalam penelitian sebagai media penukar ion untuk menerunkan kadar merkuri, yang diukur dengan timbangan.

Satuan: GramSkala: Rasiob. Penurunan Kadar Merkuri

Adalah perbedaan kadar merkuri sebelum dan setelah kontak dengan carbo adsorben yang dinyatakan dalam persen.

Satuan: %

Skala : Rasio

c. Lama Kontak

Adalah jangka waktu yang dipakai untuk mengontakkan carbo adsorben dengan air baku. Adapaun lamanya yang digunakan adalah jam.

Satuan: Jam

Skala: Rasio

d. Keaktifan Carbo Adsorben

Adalah ukuran aktifasi carbo adsorben pada penelitian.Dalam hal ini dikendalikan dengan pemanasan oven dengan suhu 200 0C selama 6 jam.Satuan: 0C

Skala: Interval

4.4OPTIMASI PENGENDAPAN CARBO ADSORBEN DALAM LARUTAN

Ditambahkan setiap kenaikan 5 gram carbo adsorben hasil aktivasi pemanasan 2000 C masing-masing kedalam 4 buah gelasyang telah terisi air sampel 150 ml, diaduk selama interval waktu 5 menit.masing-masing larutan dalam gelas di endapkan berturut-turut selam 1, 2, 3, dan 4 jam. Setelah mencapai waktu endap , masing-masing larutan dicuplik dengan dengan pipet ukur sebanyak 10 ml, kemudian dipindahkan kedalam tube yang tealah diketahui beratnya, padatan kering carbo adsorben kemudian ditimbang dihitung kadar zat dalam larutan dengan persamaan :

Berat padat kering

Kandungan zat padat, gr/l

Volume larutan

Proses pengendapan carbo adsorben dalam larutanyang dipilih adalah beningan yang mempunyai kadar zat padat paling minimal.Gambar 4.4 Proses pengujian

4.1 Tabel Kandungan Padat Carbo Adsorben Dalam LarutanNoBerat Carbo Adsorben

(gr)Volume larutan

(l)Kandungan zat Padat

(gr/l)

120 gram0.15 l133,33 gr/l

225 gram0.15 l166.67 gr/l

330 gram0.15 l200.00 gr/l

435 gram0.15 l233.33 gr/l

Gambar 4.2 Penimbangan Corbo adsorben Gambar 4.3 Bahan percobaan

4.5REDUKSI KANDUNGAN Hg SECARA PROSES PENGENDAPAN (SETTLING)

Air sungai yang mengandung Hg di ambil sampelnya sebanyak 1500 ml dimasukkan kedalam wadah. Sampel yang telah diambil kemudian diendapkan selama kurang lebih satu hari untuk memisahkan antara lumpur dan airnya. Kemudian disimpan yang siap untuk dianalisis kandungan Hg awal dan siapa untuk direduksi kandungan Hg dengan carbo adsorben hasil aktivasi pemanasan 2000 C. Air yang berada pada botol A dipindahkan dengan menggunakan pipet masing-masing kedalam 5 buah gelas. Dimasukkan carbo adsorben dengan berat masing-masing 20 gr, 25 gr, 30 gr, dan 35 gr hasil aktivasi pemanasan 2000 C kedalam 5 buah gelas yang telah terisi limbah, diaduk dengan waktu masing-masing 5 menit, 10 menit, 15 menit, dan 20 menit. Dienapakan selama waktu terbaik yaitu dari hasil proses settling carbo adsorben dalam larutan terbaik. Campuran air limbah yang telah dienapkan kemudian di cuplik sebanyak 10 ml dipindahkan dalam tube, ditutup rapat yang siap diuji dilaboraturium dengan menggunakan Mercury Analizer.

4.2 Tabel Reduksi Hg Dalam Air Limbah Secara SettlingNoPengadukan

(menit)Pengendapan

(jam)Kandungan Hg dalam air

(mg/l)Efisiensi Hg

(%)

1.2510.00173592.78

1.31020.00159585.29

1.41530.00148079.14

1.52040.00127568.18

2.2510.00164589.40

2.31020.00138075

2.41530.00116563.31

2.52040.00094551.35

Kadar Hg dalam limbah awal = 1) 0.001870 mg/l 2) 0.001840 mg/l

Limit deteksi dengan Mercury Analizer = 1) 0.001275 mg/l 2) 0.000945 mg/l

Gambar 4.5 Mercury Analizer

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1KESIMPULAN

Dari hasil percobaan reduksi Hg dalam air limbah secara adsorbs dan proses settling dapat disimpulkan sebagai berikut :1. Dengan penambahan carbo adsorben ke air limbah merkuri terbukti dapat mengurangi konsentrasi merkuri tersebut.

2. Dengan dilakukannya pengadukan dapat memperbesar terjadinya reduksi terhadap merkuri.

3. Penambahan massa carbo adsorben dapat meningkatkan reduksi merkuri.

4. Lamanya proses pengenapan mempengaruhi konsentrasi merkuri.

5. Waktu pengendapan terbaik terhadap padatan carbo adsorben dalam air limbah adalah 4 jam.6. Dengan bertambahanya waktu pengenapan maka konsentrasi dari merkuri yang terkadung dalam air akan semakin berkurang.

5.2SARAN

Saran yang dapat disampaikan oleh penulis kepada pemerintah agar dapat bekerjasama mengurangi pencemaran sungai akibat merkuri dengan cara pembuatan limbah khusus limbah atau dengan menerapkan tambang yang berwawasan lingkungan. Sebaiknya Universitas dan Fakultas mendukung penuh mahasiswa yang akan melakukan penelitian, seperti ; fasilitas laboratorium, buku buku dan sumber referensi lainya.

DAFTAR PUSTAKA

Haryanto, Tri. 2008. Pencemaran Lingkungan. Klaten: Penerbit Cempaka Putihhttp://m3sultra.wordpress.com/2009/11/07/bahaya-merkuri-bagi-lingkungan-dan-kesehtan-manusia/ diakses pada 21 Mei 2014http://walhisulteng.blogspot.com/2009/08/dampak-tambang-emas-poboya-air-di-jalan.html diakses pada 21 Mei 2014

http://ediwicak.co.cc/index.php?option=com_content&task=view&id=68&Itemid=36 diakses pada 21 Mei 2014

http://kakarmand.blogspot.com/2011/03/makalah-mata-kuliah-ilmu-lingkungan.html diakses pada 21 Mei 2014

http://www.bimbie.com/pencemaran-air.htm diakses pada 21 Mei 2014

http://www.mineraltambang.com/dampak-pencemaran-merkuri.html diakses pada 21 Mei 2014

www.hijauku.com diakses pada 21 Mei 2014

i

ii

iii

vi

v

vi

vii

2

4

5

6

8

9

MULAI

IDENTIFIKASI MASALAH

STUDI LAPANGAN

OBSERVASI

PENGUMPULAN DATA

KESIMPULAN DATA

PENUTUP

O1 (1-2)

X1

O2 (1-2)

X2

O3 (1-2)

X3

O4 (1-2)

X4

O0 (1-2)

X0

11

12

13

14

15

14

15

1