fisioterapi respirasi pada pasien pre dan post operasi

4
FISIOTERAPI RESPIRASI PADA PASIEN PRE DAN POST OPERASI Thorakotomy adalah pembedahan pada thorak, umumnya insisi dilakukan postero lateral mengikuti sepanjang rusuk dari sekitar dekat vertebra kemudian mengikuti rusuk membelok ke depan hampir mendekati penyambungan rusuk yang di depan hingga menbentuk huruf “ J “. Indikasi : - Empiema dekortikasi! adalah operasi pengikisan penebalan dari dinding pleura. - Tumor di rongga pleura. "obe#tomy terdiri dari pengambilan sebagian dari lobus paru dengan memotong otot diantara #ostae misalnya antara rusuk $ % & hingga otot yang terpotong muskulus inter#ostalis, trapesius, latissimus dorsi dan seratus anterior. Indikasi : tumor paru, T'( paru, abses paru, pibrosis paru dan jamur pada paru. )neumone#tomy yaitu pengambilan sebagian dari paru, insisinya hampir sama dengan lobe#tomy. Indikasi : sama dengan lobe#tomy, bedanya pada pneumone#tomy kerusakan jaringan paru lebih luas. *ternotomy adalah pembedahan garis tengah verti#al dari sternum. +perasi ini termasuk bagian dari thorakotomy bedah mediastinum!. Indikasi : tumor mediastinum

Upload: aeeraadeeva

Post on 08-Oct-2015

117 views

Category:

Documents


40 download

DESCRIPTION

Fisioterapi Respirasi Pada Pasien Pre Dan Post Operasi

TRANSCRIPT

FISIOTERAPI RESPIRASI PADA PASIEN PRE DAN POST OPERASI

Thorakotomy adalah pembedahan pada thorak, umumnya insisi dilakukan postero lateral mengikuti sepanjang rusuk dari sekitar dekat vertebra kemudian mengikuti rusuk membelok ke depan hampir mendekati penyambungan rusuk yang di depan hingga menbentuk huruf J .

Indikasi : Empiema (dekortikasi) adalah operasi pengikisan penebalan dari dinding pleura. Tumor di rongga pleura.

Lobectomy terdiri dari pengambilan sebagian dari lobus paru dengan memotong otot diantara costae misalnya antara rusuk 7 8 hingga otot yang terpotong muskulus intercostalis, trapesius, latissimus dorsi dan seratus anterior.

Indikasi : tumor paru, TBC paru, abses paru, pibrosis paru dan jamur pada paru.

Pneumonectomy yaitu pengambilan sebagian dari paru, insisinya hampir sama dengan lobectomy.

Indikasi : sama dengan lobectomy, bedanya pada pneumonectomy kerusakan jaringan paru lebih luas.

Sternotomy adalah pembedahan garis tengah vertical dari sternum. Operasi ini termasuk bagian dari thorakotomy (bedah mediastinum).

Indikasi : tumor mediastinum

WSD adalah drenase pemasangan selang pada dinding thorak hingga rongga pleura, tujuannya untuk pengeluaran udara dan cairan di rongga pleura untuk pengembangan paru.

Indikasi : pneumothorak, hidropneumothorak, piopneumothorak, hematopneumothorak.

Trakeostomy adalah membuat lubang pada trakea diatas manobrium sternum. Tujuannya untuk mengatasi gagal nafas atau kesulitan bernafas.

Indikasi : pneumonia, obstruksi berat, dan kasus neurologis yang menyebabkan gagal nafas.

PRE OPERASI Tujuan fisioterapi : Membersihkan / memelihara ventilasi Pengembangan paru / thorak Memelihara / memperbaiki elastisitas otot otot bantu pernafasan Memperbaiki pola nafas Memperbaiki mobility thorak Meningkatkan endurance Relaxsasi Mencegah gangguan posture

Intervensi fisioterapi: Breathing control Diaphragm breathing Huffing, postural drainage Segmental breathing Positioning General exercise Koreksi posture

POST OPERASI Tujuan fisioterapi: Mencegah thrombosis Memastikan saluran nafas tidak ada hambatan Gerakan shoulder joint, shoulder griddle, thorak (tidak kaku) Memastikan tidak ada pemendekan otot Menjaga atau koreksi posture Memperbaiki pola nafas (normal) Relaksasi Memperbaiki pengembangan paru Mengurangi / menghilangkan nyeri Memperbaiki kebugaran / kemampuan endurance

Intervensi fisioterapi:Hari ke 1-3 Positioning (relaksasi, mencegah pneumoni, dan mengalirkan darah setelah operasi / drainage darah bekas operasi). Gerakan dorsi / plantar flexi daripada kaki, static kontraksi quadriceps dan gluteal. Stretching (penguluran otot-otot yang terpotong, seperti: gerakan flexi, abduksi, shoulder joint sisi yang dioperasi).

Hari ke 2-3 Latihan diatas dilanjutkan. Duduk, kesimbangan duduk (toleransi, gejala pusing pasien ditidurkan kembali). Latihan batuk / huffing (postural drainage). Segmental breathing.

Hari ke 3-5 Latihan diatas dilanjutkan. Berdiri, keseimbangan berdiri. General exercise: Gerakan aktif mobility anggota gerak atas dan anggota gerak bawah. Gerakan aktif mobility trunk (flexi, extensi, side flexi, rotasi). Koreksi sikap / posture (depan cermin). Jalan / koreksi jalan (depan cermin).

Hari ke 5 dan seterusnya Latihan diatas dilanjutkan. Latihan endurance (treadmill, static cycle, jalan).