fisiologi pohon- pendahuluan
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 Fisiologi Pohon- Pendahuluan
1/25
F ISIOLOGI P OHON
12
BAB I. PENDAHULUAN
Maksud dari penyajian tulisan atau buku ini memberikan gambaran sebenarnya
bagaimana pohon itu tumbuh dan tentu saja ini agak berbeda dengan buku silvikultur
maupun dengan buku hortikultur yang lebih menekankan bagaimana menanam pohon
itu. Hal yang banyak dibicarakan di sini adalah lebih menyangkut fisiologi dari
tanaman berkayu dari berbagai ukuran. Karena ukuran pohon yang besar, jangka hidup
yang lama dan rendahnya nisbah antara jaringan fotosintetik pohon maka pohon selama
hidupnya akan menghadapi masalah-masalah khusus karena itu di dalam tulisan ini
akan lebih sering dipakai sebagai contoh. Namun demikian proses fisiologi dasar secara
umum masih serupa khususnya bagi semua tumbuhan berbiji, sehingga segala hal
tentang pohon biasanya juga berlaku untuk perdu dengan penyesuaian terhadap
perbedaan ukuran dan lama hidupnya.
Dari segi pohonnya sendiri pohon akan mempunyai arti yang berlainan bagi
berbagai orang. Misalnya bagi nenek moyang kita, maka pohon dianggap sebagai
sumber kayu bakar dan tempat berteduh dan kadang-kadang merupakan sesuatu yang
dikeramatkan. Bagi penghuni rumah pohon di anggap sebagai peneduh yang nyaman
dimusim panas tetapi di musim gugur orang dapat menganggap sebagai pengganggu
karena daun-daunnya mengotori halaman.
Kayu pernah menjadi sumber utama bahan bakar dan dengan semakin
langkanya bahan bakar dan sumber lain, pepohonan menjadi sumber bahan bakar yang
penting karena kayu merupakan sumber bahan bakar atau energi yang selalu dapat
diperbarui. Bagi petani sering pohon dianggap merupakan sumber penghidupan karena
semakin tingginya harga kayu atau pohon akhir-akhir ini dan pohon dapat
dimanfaatkan oleh ahli taman sebagai penghias dan tempat tamasya bagi pelestarilingkungan dan bagi olahragawan pepohonan dapat di manfaatkan untuk melindungi
aliran sungai dan tempat olahraga serta menyediakan tempat rekreasi. Bagi pewana
pepohonan merupakan sumber kayu sedangkan untuk holtikulturis pohon merupakan
sumber tanaman yang berbuah dan bagi pakar fi siologi pohon adalah pabrik biokimia
yang rumpil yang menghasilkan suatu pertumbuhan dimulai dari pertumbuhan
biji dan berangsur-angsur mampu membangun dirinya. Dan pertumbuhan itu
merupakan resultante dari semua proses metabolisme yang ada. Karena itu pakar
-
8/19/2019 Fisiologi Pohon- Pendahuluan
2/25
F ISIOLOGI P OHON
13
fisiologi tertarik pada berbagai proses metabolisme yang secara bersama-sama
menghasilkan bentuk yang kita sebut sebagai pertumbuhan.
Dari hasil fotosintesis terlihat bahwa satu hektar (0,47 acre) hutan iklim sedang
dapat dihasilkan kurang lebih 20 ton bahan kering pertahun, dan untuk satu hektar
hutan tropika basah dapat menghasilkan sebanyak 100 ton. Perlu diingatkan kepada
pembaca bahwa jumlah tersebut merupakan produktifitas kotor dan bukan produktifitas
bersih.
Seluruh bahan tersebut berasal dari bahan sangat sederhana yakni CO2 dan H2O
dengan tambahan beberapa kilogram N serta garam mineral. Jelas bahwa keberhasilan
pepohonan dan tumbuhan hijau lainnya tergantung pada effisiensinya dalam
pembentukan karbohidrat, senyawa-senyawa yang mengandung N dan lipida serta
perubahan senyawa itu menjadi, jaringan tanaman baru, walaupun demikian
pertumbuhan melibatkan proses yang lebih banyak lagi dari pada sekedar deretan
proses-proses sintesis.
Selain itu ada penyerapan air dan mineral secukupnya, pengangkutan bahan-
bahan organik dan anoganik ke daerah pertumbuhan, serta sistem pengendali yang
menghubungkan berbagai proses-proses yang ada. Buku ini berusaha menerangkan
bagaimana proses-proses itu terjadi, bagaimana mereka dipengaruhi oleh faktor
lingkungan dan cara bercocok tanam, serta bagaimana faktor-faktor yang bersitindak
itu mempengaruhi jumlah dan mutu pertumbuhan.
Pakar fisiologi tanaman terutama tertarik untuk mempelajari bagaimana pohon
tumbuh, sedang dan holtikulturis terutama tertarik untuk mengetahui bagaimana
menanam pohon secara efisien. Dua tujuan itu lebih erat hubungannya dari pada yang
di angka sebelumnya karena untuk dapat menanam pohon secara efisien orang harus
memahami proses fisiologi dasar yang mengendalikan pertumbuhan dan memahami
bagaimana proses itu dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan proses cocok tanam. Jadi
penelitian fisiologi dasar dapat memberi masukan pada penelitian silvikultur dan
holtikultur dan sebaliknya. Kemajuan terbesar dapat dicapai bila pakar fisiologi belajar
lebih banyak mengamati bagaimana pepohonan tumbuh, sementara itu pewana dan
holtikulturis mempelajari lebih jauh fisiologi pohon dan kemudian kedua kelompok itu
bekerja sama memecahkan masalah pertumbuhan pohon seefisien mungkin.
-
8/19/2019 Fisiologi Pohon- Pendahuluan
3/25
F ISIOLOGI P OHON
14
1.1. PERANAN FISIOLOGI TANAMAN
Peranan fisiologi tanaman secara umum adalah untuk menerangkan bagaimana
tanaman itu tumbuh dan bereaksi terhadap faktor lingkungan serta perlakuan-perlakuan cocok tanam sehubungan dengan kondisi dan proses fisiologinya.
Pengkajian proses-proses fotosintesis, pengakutan, asimilasi, oksidasi dan
penguapan sepertinya terpisah jauh dengan cara-cara yang dipakai dalam kehutanan
dan holtikultur, namun demikian pertumbuhan adalah hasil pertindakan proses-
proses fisiologi dan untuk dapat mengerti mengapa pohon tumbuh secara berbeda
pada lingkungan yang beragam dan dengan perlakuan cocok tanam berbeda perlu
dipakai dasar sifat fisiologi dan cara proses-proses itu dipengaruhi oleh lingkungan.
Hampir semua orang tahu bahwa pertumbuhan pohon, seperti organisme
lainnya, dikendalikan oleh kemampuan genetik dan lingkungannya, tetapi sedikit
sekali perhatian diberikan pada peran sifat dan proses-proses fisiologi. Untuk
menyimpulkan apakah naungan atau kekeringan atau gabungan gen baru mempercepat
pertumbuhan tanaman hibrida sesungguhnya kita perlu pengertian yang lebih baik
untuk memahami ragam penyebabnya dan pengaruh yang diakibatkan. Diagram berikut
ini dapat memperlihatkan persetindak faktor keturunan dan faktor lingkungan melalui
proses dan kondisi internal pohon dalam pengendalikan jumlah serta mutu
pertumbuhan. Diagram ini juga menunjukkan hubungan antara bidang ilmu
pengetahuan yang berkaitan di dalam mempelajari fenomena-fenomena tersebut
-
8/19/2019 Fisiologi Pohon- Pendahuluan
4/25
F ISIOLOGI P OHON
15
Fenomena faktor keturunan Faktor lingkungan
Bidang genetik, prigram pemuliaan Bidang ekologi,ilmu
tanah,
dan seleksi, klimatologi,meteorologi,
laju tumbuh, radiasi,suhu,mineral,
Ukuran dan persaingan hamal,
tipe xylem ,jeluk dan luasan silvikultur dll
sistem perakaran dll
proses dan kondisi fisiologi
Bidang fisiologi tanaman
fotosisntesis, metabolisme karbohidrat dan nitrogen
Respirasi dan pengangkutan
Neraca air dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan
dan metabolisme
zat pengatur tumbuhMutu dan jumlah pertumbuhan
Bidang arborikultur, kehutanan dan holtikultur
jumlah dan kualitas kayu, buah dan biji yang dihasilkan
pertumbuhan vegetatif vs negatif
pertumbuhan vs batang
Gambar 1. Persetindak faktor keturunan dan faktor lingkungan
1.2. KONSEP KLEB
Bagan tadi kadang-kadang disebut sebagai konsep Kleb karena Kleb (1913,
1914) pakar fisiologi tanaman Jerman yang pertama kali mengemukakan bahwa faktor
lingkungan dapat mempengaruhi proses-proses tanaman dengan mengubah proses dan
kondisi dalam. Lundegard (1931) juga memberikan sumbangan penting terhadap hal
ini. Anggit Kleb menekankan prinsip dasar biologi bahwa satu-satunya cara faktor
lingkungan mempengaruhi jazat hidup, yaitu dengan mempengaruhi proses-proses
kondisi dalamnya. Proses fisiologi pohon itu terdiri dari suatu perangkat dimana faktor
keturunan dan faktor lingkungan beroperasi bersama-sama di dalam pengendalian
-
8/19/2019 Fisiologi Pohon- Pendahuluan
5/25
F ISIOLOGI P OHON
16
pertumbuhan. Karena itu untuk mengerti pohon itu dipengaruhi faktor yang khusus
suatu perlakuan, kita harus mempelajari bagaimana faktor atau perlakuan tersebut
berpengaruh terhadap proses fisiologinya.
1.3. PENGGUNAAN KONSEP KLEB
Penggunaan konsep Kleb ini dapat digambarkan dengan beberapa contoh.
Misalnya anakan yang tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan induknya
kemungkinan disebabkan karena adanya kombinasi gen baru yang menghasilkan jenis
tanaman yang lebih efisien yakni mampu lebih banyak menghasilkan lebih banyak
makanan yang dapat diubah menjadi jaringan tanaman, mungkin ini disebabkan karena
adanya peningkatan efisiensi dari strukturnya, prosesnya atau keduanya. Tingkat
fotosintesis untuk setiap unit luas daun mungkin ditingkatkan oleh kenaikan jumlah
klorofil atau oleh perubahan struktur yang kemudian meningkatkan penyerapan CO2
atau oleh adanya penyinaran yang lebih baik terhadap daun, sistem perakaran yang
lebih luas atau lapisan kutin lebih tebal kemungkinan menjaga tingkat turgiditas yang
lebih tinggi dalam pohon, yang tentu saja hal ini akan menguntungkan fotosintesis dan
pengembangan sel.
Apabila jenis pinus tertentu mampu menghasilkan getah yang lebih banyak dari
pada sekitarnya padahal lingkungan sama, hal ini mungkin disebabkan oleh faktor
keturunan yang menghasilkan rata-rata proses yang lebih tinggi serta menyebabkan
lebih banyak makanan yang dapat diubah menjadi getah. Kemungkinan yang lain
adalah bahan perbedaan struktur itu juga meningkatkan aliran getah.
Contoh lain bila suatu jenis tanaman menunjukkan ketahanan yang lebih besar
terhadap kedinginan atau kekeringan atau mempunyai toleransi yang lebih besar dari
tanaman yang lebih besar dari tanaman yang lain kemungkinan disebabkan kandungangenetik yang menghasilkan perbedaan struktur atau karena proses-proses fisiologinya
yang mengakibatkan ketahanan yang lebih tinggi terhadap lingkungan yang tidak
menguntungkan.
Walaupun perubahan tingkat pertumbuhan itu dapat disebabkan karena
perubahan struktur tetapi pada prinsipnya perubahan itu lebih banyak disebabkan
karena prosesnya, struktur merupakan produk dari proses biokimia, termasuk
didalamnya proses fisiologi yang komplek yang terlibat di alam pertumbuhan dan
-
8/19/2019 Fisiologi Pohon- Pendahuluan
6/25
F ISIOLOGI P OHON
17
perubahan struktur merupakan produk dari perubahan prosesnya. Sehingga boleh
dikatakan bahwa proses tersebut dapat mengandalkan struktur walaupun mereka juga
dirubah oleh strukturnya .
Kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan akan mengurangi pertumbuhan
pohon dengan mempengaruhi berbagai macam proses fisiologi yang penting misalnya:
kekurangan air dapat mengurangi pertumbuhan dengan mengakibatkan turgiditas,
menghentikan pengembangkan sel dan kondisi lain yang tidak menguntungkan
pertumbuhan pohon. Kekurangan N akan mengurangi pertumbuhan karena N adalah
penyusun protein yang diperlukan untuk membentuk protoplasma yang baru dan untuk
membentuk ezim yang sangat diperlukan serta substansi-substansi lain yang penting.
Posfor, potasium, kalsium, sulfur dan mineral lain sangat penting karena mereka
berfungsi sebagai penyusun berbagai struktur senyawa yang penting seperti koensim di
dalam sistem penyangga dan di dalam sistem biokimia lain yang penting untuk
keperluan yang tepat bagi bermacam-macam proses fisiologi.
Adanya serangan serangga dan jamur dapat mengurangi pertumbuhan atau
dapat menyebabkan kematian hanya apabila kerusakan yang ditimbulkannya itu dapat
mengganggu salah satu atau lebih proses-proses fisiologi. Defolinsi pohon tidak akan
mengurangi pertumbuhan secara langsung melainkan secara tidak langsung yaitu
dengan mengurangi jumlah fotosintesis dan sintesa zat pengatur tubuh di dalam tajuk.
Phloem diserang, lukanya yang terdapat dipohon tersebut akan mengakibatkan
penurunan pengakutan makanan dan zat pengatur tumbuh yang menuju ke akar dan
untuk selanjutnya gangguan terhadap sistem perakaran itu akan membahayakan pohon
karena mengurangi penyerapan air dan nutrisi dari tanah. Ahli patologi dan entomologi
sering kali sudah teracam pada diskripsi dan klasifikasi mahluk hidup dan kurang
menyadari kenyataan bahwa mereka menghadapi persoalan fisiologi. Ketahanan
serangan terhadap serangga dan jamur merupakan satu peristiwa biokimia dan tentu
saja proses fisiologinya, seperti halnya di dalam mengendalikan penyakit yang terjadi
pada manusia yang sudah begitu maju orang mengadakan pendekatan biokimia dan
fisiologi, maka untuk mengendalikan penyakit pohon lebih berhasil apabila pakar
entomologi dan pathologi memahami persoalan-persoalan fiiologi lebih dari pada
hanya perlakuan terhadap organismenya saja yakni menggunakan obat-obat anti hama
dan penyakitnya saja.
-
8/19/2019 Fisiologi Pohon- Pendahuluan
7/25
F ISIOLOGI P OHON
18
Kita kembali menekankan bahwa perbedaan genetik, praktek-praktek budi daya,
hama dan penyakit dapat mempengaruhi pertumbuhan pohon hanya dengan
mempengaruhi proses dan kondisi fisiologi dalamnya. Penelitian pakar-pakar
arborikultur kehutanan, hortikultur, harus di tujukan kepada faktor genetik dan
lingkungan yang mungkin mempengaruhi mesin-mesin fisiologi. Mesin fisiologi inilah
yang benar-benar mengendalikan pertumbuhan untuk bisa mengerjakan ini secara
efektif dan efisien diperlukan pengertian tentang sifat alami yang mendasar dari proses
fisiologi, perannya terhadap pertumbuhan serta reaksinya terhadap faktor lingkungan
yang bermacam-macam.
1.4. BAGIAN-BAGIAN TUMBUHAN YANG BERPERAN DALAM FISIOLOGI
Suatu sel adalah satuan dasar dari bentuk, fungsi dan keturunan. Bentuk sel
bervariasi tergantung pada fungsi, kebutuhan organisme dan keadaan lingkungan. Sel
tumbuhan mempunyai 3 bagian yang jelas yaitu :
- dinding sel
- protoplas dan vacuola
-
nukleus
Dinding Sel
Dinding sel dibentuk dan dipelihara oleh bagian sel yang hidup yang disebut
protoplas. Komponen utama pembentuk dinding sel adalah selulose yaitu suatu rantai
yang tersusun oleh karbohidrat. Selain selulose juga didapatkan senyawa-senyawa
pectin, hemiselulose, lignin suberin, cutin, protein, lemak. Bagian dinding sel yang
tidak mengalami penebalan disebut plasmodesma. Melalui tempat inilah isi sel dari sel
yang berdampingan masih berhubungan satu sama lain.
Dinding sel berfungsi untuk :
- Memberi bentuk pada sel
- Melindungi sel
Dinding sel bersifat hidrofilik sehingga mampu melakukan imbibisi terhadap air
dan membantu gerakan air dan zat terlarut ke dalam protoplasma. Dinding sel juga
bersifat permiabel.
-
8/19/2019 Fisiologi Pohon- Pendahuluan
8/25
F ISIOLOGI P OHON
19
Protoplasma
Protoplasma yaitu suatu materi atau senyawa yang dilindungi oleh dinding sel
dan merupakan dasar fisik dari suatu kehidupan. Protoplasma adalah semua hal yang
berhubungan dengan semua proses secara fisik dan kimiawi serta perubahannya
senyawa dan energi yang berhubungan dengan aktivitas hidup, seperti metabolisme,
tumbuh dan berkembang, reproduksi dan gerak. Berdasarkan sifat-sifat kimianya
protoplasma terdiri dari unsur-unsur makro, mikro dan ultra struktur. Di dalam
protoplasma, unsur-unsur tersebut akan menyusun suatu senyawa. Senyawa-senyawa
yang jumlahnya besar sebagai penyususn protoplasma adalah :
- Molekul air (78,3%)
-
Protein (15,2%)
- Lipid (4,8%) dan Karbohidrat (1,4%)
Protoplasma memiliki sifat-sifat :
- Gerak brown.
Merupakan gerak dari molekul-molekul penyususn protoplasma yang tidak
beraturan yang disebabkan oleh adanya molekul air. Gerakan tersebut pertama
kali diteliti ole Robert Brown (1972) ahli botani dari Skotlandia.
-
Gerak amuboid.
Adalah gerakan protoplasma karena terjadi perubahan fungsi protoplasma
tersebut menjadi memanjang.
-
Tegangan permukaan.
Tegangan yang terjadi pada permukaan protoplasma karena adanya perbedaan
daya tarik terhadap molekul yang berbatasan dengan udara lebih besar daripada
daya dalam cairan.
-
Adsorbsi.
Meningkatnya konsentrasi pada permukaan suatu larutan atau tegangan
permukaan.
Protoplasma pada bagian luar dibatasi oleh membran sel.
Air
Merupakan senyawa paling besar sebagai penyususn protoplasma yang terdapat
dalam bentuk bebas dan terikat dalam suatu senyawa. Air dalam sel berfungsi :
-
8/19/2019 Fisiologi Pohon- Pendahuluan
9/25
F ISIOLOGI P OHON
20
- Sebagai pelarut yang baik bagi senyawa organik dan anorganik
-
Mempertinggi tegangan permukaan
- Berprngaruh terhadap aktivitas metabolisme dan portasi
Protein
Berperan sebagai penyusun tubuh atau pembangun senyawa sel yang baru
Membran sel
Membran sel terdiri atas suatu satuan membran lipoprotein, 2 lapisan protein
dan pospolipid. Lapisan-lapisan molekul lipid dan protewin secara elektrostatik
tersusun bersama-sama. Protein bermuatan positif dan lipid bermuatan negatif. Dalamlapisan ini molekul lipid tersusun sangat rapi. Ekor-ekor asam lemak atau lipopilik
berhadapan satu sama lain sepanjang deretan itu dan kepala hidropilik menghadap
keluar dan kelihatan sebagian di dalam lapisan protein sebelah luar.
Adapun fungsi membran antara lain :
1.
Penahan permeabilitas yang mengatur dan mengkoordinir kecepatan
pemindahan dan difusi senyawa.
2. Sitoskeleton yang memberikan kerangka mekanik.
3. Alat angkut untuk mengangkut zat-zat dari satu organ ke organ lain, dari dalam
ke luar sel dan dari luar sel ke dalam sel.
4. Sumber berbagai jenis informasi.
5.
Unsur yang mampu membentuk berbagai makromolekul.
Sitoplasma
Bersifat semipermiabel, merupakan bagian dari protoplas yang mengelilingi
nukleus. Di sebelah luar dibatasi oleh membran sel dan disebelah dalam oleh tonoplas
yang memisahkan dengan vacuola. Sitoplasma berhubungan dengan sitoplasma sel
tetangganya melalui benang-benang sitoplasma yang melewati plasmodesmata.
Sitoplasma menempati 2/3 ruang sel dan mengelilingi nukleus.
Di dalam sitoplasma didapatkan plastida, mitokondria, retikulus endoplasma, ribosom
dan organel yang lain.
-
8/19/2019 Fisiologi Pohon- Pendahuluan
10/25
F ISIOLOGI P OHON
21
Nukleus
Dalam nukleus terdapat mikromolekul yang disebut DNA. DNA ini bergabung
dengan protein membentuk senyawa kompleks yang disebut kromatin. Fungsinya untuk
mengadakan pembelahan.
Vakuola
Merupakan ruangan yang terdapat di dalam sel. Isi vakuola adalah cairan sel
yang di dalamnya terdapat ion-in anorganik, asam amino, asam organik, gula, pigmen
yang larut dan material-material yang tidak larut membentuk kristal. Senyawa yang ada
dalam vakuola merupakan hasil akhir metabolisme yang disimpan. Pada sel yang tua
vakuola berukuran besar.
Plastida
Terdapat dalam sitoplasma, dapat mengandung pigmen atau mempunyai sifat-
sifat membentuk pigmen dan atau menyimpan cadangan makanan. Tipe-tipe plastida
antara lain:
1. Chromoplas.
Plastida berwarna yang mengandung zat warna selain klorofil. Zat warna
tersebut dapat termasuk karotinoid.
2. Leocoplas.
Berwarna putih untuk menyimpan cadangan makanan.
Jika yang disimpan pati disebut amiloplas
Jika yang disimpan minyak disebut elaioplas
Jika yang disimpan protein disebut aleuroplas
3. Chloroplas.Bentuknya mirip lensa cembung, sehingga mudah dilihat dengan mikroskop
biasa. Banyak didapati pada tumbuhan hijau terutama pada daun. Terdiri dari 2
membran. Dalam doubel membran terdapat 2 bagian yaitu:
- Stroma.
Senyawa tak berwarna, merupakan tempat untuk melekat bagian lain dari
kloroplas.
- Tylakoid
-
8/19/2019 Fisiologi Pohon- Pendahuluan
11/25
F ISIOLOGI P OHON
22
Suatu sistem lamella yang membentuk membran yang satu sama lain bergabung
membentuk kantong pipih. Pada tilakoid terlihat adanya susunan bulatan
menyerupai uang logam yang tersusun rapi disebut grana. Dalam grana terdapat
klorofil yang menghasilkan ATP, kemudian ATP tersebut masuk ke stroma.
Dalam reaksi gelap ATP masuk ke stroma kemudian terjadi proses asimilasi.
Grana berfungsi sebagai penyalur ATP. Disebut reaksi gelap karena cahaya
tidak dipakai tetapi menggunakan ATP yang disalurkan oleh grana.
Mitokondria
Terdapat pada semua sel tumbuhan. Bentuk bervariasi lensa, cembung, seperti
sosis, memanjang, seperti cangkir dll. Mitokondria tersusun dari 2 membran lipoprotein
yang terletak sejajar. Membran luar halus, membran dalam membentuk tonjolan-
tonjolan yang dapat bercabang atau tidak dan disebut dengan Cristae.
Pada permukaan luar dari membran luar dan permukaan dalam dari membran dalam
terdapat banyak badan-badan kecil yang disebut mikrobodi. Pada permukaan luar
bentuknya sederhana, globuler, seperti kepala jarum. Pada permukaan dalam
mempunyai tangkai berlobang disebut bola-bola lamella. Lehninger 1964
menyebutnmya sebagai Oxysome. Rongga mitokondria ditempati oleh matrik
mitokondria yang berupa granula halus dan homogen. Celah sempit antara membran
luar dan membran dalam biasanya kelihatan kosong.
Mitokondria menyiapkan tenaga yang siap pakai dalam bentuk molekul ATP. ATP
terbentuk selama proses oksidasi dalam rangkaian proses respirasi. Komposisi kimiawi
mitokondria berdasar berat kering adalah :
- protein 60 – 70%. 30% protein merupakan enzim
-
pospolipid 25 - 30%
- RNA 0,5% dan sebagian kecil DNA
Dalam sel tumbuhan antara mitokondria dan kloroplas terdapat peroxisom, kadang-
kadang melekat pada kloroplas dan diduga berhubungan dengan fotorespirasi. Plastida,
mitokondria dan peroxisom termasuk golongan organel yang berfungsi dalam
metabolisma.
-
8/19/2019 Fisiologi Pohon- Pendahuluan
12/25
F ISIOLOGI P OHON
23
Stoma
Merupakan lobang kecil yang berbentuk lonjong dikelilingi oleh 2 sel epidermis
khusus disebut sel penutup. Bentuk sel penutup bermacam-macam. Dinding sel penutup
yang mengelilingi lobang tebal dan tidak elastik karena adanya lapisan sekunder dari
selulose, tetapi selebihnya tipis, elastis dan semipermiabel. Di dekat sel penutup ada
beberapa sel epidermis khusus yang membantu memudahkan gerakan sel penutup.
Ukuran, bentuk stoma dan sel penutup bervariasi. Sehubungan dengan gerakan harian
stoma dibagi menjadi 3 tipe yaitu :
1. Alfalfa
Stoma tetap membuka pada siang dan malam hari.
2.
Kentang
Stoma menutup beberapa jam pada sore hari. Misalnya Allium sp., kobis dll.
3. Barley
Stoma hanya membuka selama beberapa jam dalam sehari. Misalnya padi-
padian.
Kecepatan transpirasi tergantung pada derajat pembuakan dan penutupan stoma yaitu
keluarnya uap air atau pertukaran gas diatur oleh ukuran lobang stoma yang tergantung
pada gerakan sel-sel penutup. Kecepatan difusi melalui lobnag kecil daripada lobang
besar. Walaupun luas stoma hanya 1 atau 2% dari seluruh luas daun, jumlah air yang
diuapkan dari daun persatuan luas 50 kali lebih banyak dengan difusi dibandingkan
dengan jumlah air yang diuapkan dari permukaan terbuka persatuan luas yang sama
dengan penguapan biasa.
Kebanyakan teori mengatakan bahwa membuka dan menutupnya stoma
melibatkan mekanisme turgor. Membuka menutupnya tergantung pada turgiditas dari
sel penutup. Kalau sel penutup turgid lubang membuka dan bila sel mengendor lubang
akan menutup. Bila turgiditas naik, dinding sel luar yang tipis dari sel penutup
merentang ke arah luar sehingga menyebabkan merentangnya dinding sebelah dalam ke
arah luar. Dinding sebelah dalam yang tidak elastis jadi cekung dan sebagai akibatnya
ruang yang dikelilingi dinding tebal itu melebar dan pori membuka.
Stoma biasanya menutup pada malam hari dan perubahan-perubahan yang dapat
diamati adalah :
1.
Terjadi akumulasi CO2
-
8/19/2019 Fisiologi Pohon- Pendahuluan
13/25
F ISIOLOGI P OHON
24
2. pH menurun sampai 5
3.
Gula diubah menjadi pati
4. Tekanan osmotik dalam sel penutup menurun
5. Sel penutup mengendor dan lembek
Turgiditas berubah-ubah dalam sel penutup. Hal ini terjadi karena berubahnya
konsentrasi osmotik dan selanjutnya konsentrasi osmotik dalam sel penutup naik
sehingga akibatnya endosmosis dan sejumlah besar air terserap. Oleh karena itu
naiknya jumlah gula menyebabkan turgiditas dalam sel penutup dan membuka lubang
stoma. Bila gula berubah dalam bentuk pati, tekanan osmotik turun dan lubang
menutup karena terjadi eksosmosis dan sel penutup melembek. Perubahan gula jadi pati
dan pati jadi gula tergantung pada :
1. cahaya
2. pH
3. Konsentrasi CO2
Naiknya konsentrasi CO2 udara menyebabkan membukanya stoma.
Stoma yang menutup dari daun yang turgid dalam gelap membuka setelah kena cahaya,
tetapi cahaya harus melebihi minimumnya supaya efektif.
1.5 PEMBELAHAN SEL
Seperti halnya pada tumbuh-tumbuhan yang lain, pohon juga tersusun oleh sel-
sel. Perbanyakan sel penyusun pohon diakibatkan oleh aktivitas inti sel yang di dalam
sel dan kemudian diikuti dengan pembelahan selnya.
Inti sel atau nukleus berbentuk bulat kadang-kadang seperti lensa dan terdapat pada
plasma sel atau sitoplasma. Dalam nukleus terdapat kromosom yang berperan dalam
pembelahan inti sel. Bentuk dan susunan kromosom dapat dilihat pada waktu pembelahan sel. Pada kromososm terdapat bagian-bagian :
1.
Sentromer
Lekukan primer yang menyebabkan kromososm tampak membengkok dan
bersegmen. Bagian ini tidak menghisap zat warna, berfungsi sebagai tempat
berpegang benag-benang gelendong. Letak sentromer bervariasi sehingga
kromosom dapat dibedakan : Telosentris, Akrosentris, Submetrasentris dan
Metasentris.
-
8/19/2019 Fisiologi Pohon- Pendahuluan
14/25
F ISIOLOGI P OHON
25
2. Kromonema
Merupakan dua benang spiral terpintal dalam kromosom
3. Matriks
Selubung pembungkus kromonema
4.
Granula
Butir-butir sepanjang kromonema
Pada kromosom ada bagian-bagian yang mampu menyerap zat warna. Bagian
ini disebut heterokromatis. Bagian yang kurang mampu menyerap zat warna disebut
eukromatis. Tiap jenis pohon mempunyai bentuk, jumlah dan ukuran kromosom yang
berlainan. Jumlah kromosom tiap pohon tetap, biasanya berkisar antara 12 – 40.
Pembelahan sel atau perbanyakan sel ada beberapa cara tergantung dari sifat atau
ciri-ciri dari sel tersebut.
1. Amitosis
Inti sel langsung membelah menjadi 2 atau lebih dengan sifat keturunan yang
berlainan. Plasma sel tidak membelah. Pembelahan macam ini biasanya terjadi
pada organisme tua.
2. Mitosis
Inti sel membelah menjadi 2 bagian dengan jumlah kromosom sama.
Pembelahan inti akan diikuti dengan pembelahan sel.
3. Meiosis
Inti sel tidak langsung membelah, karena inti sel bersifat diploid. Pada waktu
sel-sel kelamin bersatuinti sel tetap bersifat diploid, sehingga sebelum sel-sel
kelamin bersatu dalam perkembangannya pohon melakukan pengurangan
jumlah kromosom menjadi separuhnya. Pembelahan inti secara meiosis terjadi
pada saat pembantukan sel kelamin.
Pembelahan inti sel secara mitosis berlangsung melalui beberapa fase pembelahan.
Fase-fase tersebut adalah :
1. Fase istirahat atau Interfase.
Yang dimaksud adalah suatu kondisi dimana inti sel tidak melakukan
pembelahan. Meskipun demikian di dalam inti sel tetap terjadi aktivitas yaitu
mengatur jalannya metabolisme sel.
2.
Fase permulaan atau Profase.
-
8/19/2019 Fisiologi Pohon- Pendahuluan
15/25
F ISIOLOGI P OHON
26
- Inti nampak keruh, butir-butir kromatin membentuk benang-benang halus
-
Benang-benang menebal disebut kromonema
- Benang berbentuk seperti batang dan membelah membujur sehingga kromosom
menjadi dua belahan sama besardisebut kromatid. Tiap kromatid mempunyai
satu benang kromonema yang dibungkus matriks.
Tiap kromonema membelah membujur sehingga tiap kromatid mempunyai dua
kromonemata. Pada waktu pembentukan kromonema, kedua kutub pada plasma
sel terbentuk benda-benda seperti cawan disebut tudung kutub. Dari kutub
tersebut keluar benang gelendong yang menghubungkan dua kutub tersebut.
Terbentuknya benang pada kedua kutub mengakibatkan dinding inti dan anak
inti menghilang. Akibatnya kromosom terdorong ke tengah sel. Daerah ini
disebut dengan bidang ekuatorial.
3. Metafase.
Fase ini kromosom terletak teratur pada bidang ekuator dan bentuknya agak
membengkok. Dari atas kromosom tersusun seperti bintang. Pada fase ini
kromosom kelihatan paling pendek, benang-benang kromonema tak tampak
lagi.
4.
Anaphase.
Tiap kromosom yang telah membelah membujur menuju kutub sehingga pada
fase ini ada dua bintang. Pada fase ini sentromer tampak lebih jelas. Menjelang
selesainya anaphase metriks lenyap. Kedua kromatid saling berjauhan sehingga
tampak lebih jelas.
5. Telophase.
Kromosom mengumpul pada kedua kutub dan menjadi benang-benang kusut
lagi. Dengan demikian terbentuklah inti sel yang baru. Benang-benang plasma
menebal dan menumpuk pada bidang ekuatorial, membentuk dinding pemisah.
Sel induk menjadi dua buah sel baru. Kromonema menjadi kerangka dari inti sel
yang baru.
Pembelahan sel secara mitosis dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti suhu,
kelembaban, cahaya, air, zat-zat kimia yang mencegah terbentuknya dinding pemisah.
-
8/19/2019 Fisiologi Pohon- Pendahuluan
16/25
F ISIOLOGI P OHON
27
1.6. RUANG LINGKUP FISIOLOGI POHON
Sebagaimana dinyatakan Huber (1937) beberapa orang khususnya mereka yang
bukan pakar tumbuh-tumbuhan pohon dianggap ujud puncak perkembangan dalam
dunia tumbuh-tumbuhan dan karena ukuran dan keindahan pohon seringkali dipercaya
memiliki sifat-sifat yang istimewa dan dikeramatkan. Sifat-sifat yang khusus itu sangat
banyak dan kira-kira sebanyak tumbuhan itu sendiri. Mereka tumbuh melalui tahapan
pertumbuhan yang sama seperti halnya tanaman berbiji yang lain, namun karena
ukurannya yang besar, proses pendewasaan yang lebih lambat serta waktu hidup yang
lebih lama, maka pohon mempunyai masalah-masalah yang khusus apabila
dibandingkan dengan tanaman herba yang mempunyai ukuran yang lebih kecil serta
daun yang lebih pendek. Perbedaan yang sangat besar antara pohon dengan herba
adalah besarnya jarak angkut untuk mengangkut air, mineral dan makanan serta
persentasi jaringan nirfotosintetik pada pohon.
Karena daurnya yang lebih panjang maka pohon sering kali lebih banyak
menghadapi perbedaan yang besar dan menyolok dangan adanya suhu yang berlainan,
iklim yang berbeda dan kondisi tanah yang berberbeda dengan tanaman semusim.
Dengan demikian pohon diistimewakan karena ukurannya yang besar dan juga karena
masalah fisiologi yang khusus
1.7. BEBERAPA PROSES DAN KONDISI FISIOLOGI YANG PENTING
Berhasilnya pertumbuhan pohon tergantung kepada interaksi dari sejumlah
besar proses dan kondisi fisiologinya. Proses-proses fisiologi yang penting yang akan
dibicarakan adalah sebagai berikut:
Fotosintesis : Proses sintesa karbohidrat dari CO2 dengan air dangan dibantu oleh
khlorofil proses ini akan menghasilkan bahan-bahan dasar dan untukkemudian dapat dipergunakan untuk proses yang lain.
Metabolisme nitrogen : Proses ini merupakan penyusunan nitrogen anorganik
menjadi nitrogen organik sehingga memungkinkan
terbentuknya protein dan protoplasma
Metabolisme lemak : Sintesa gerak dan senyawa-senyawa yang ada hubungannya
-
8/19/2019 Fisiologi Pohon- Pendahuluan
17/25
F ISIOLOGI P OHON
28
Respirasi : Merupakan proses oksidasi makanan dari sel-sel yang hidup, menghasilkan
energi yang akan digunakan untuk proses asimilasi, penyerapan mineral
serta proses lain yang mempergunakan energi
Asimilasi : Merupakan proses konversi makanan menjadi protoplasma baru, dinding
sel dan bahan-bahan lain. Asimilasi merupakan proses dasar dari
pertumbuhan
Akumulasi makanan : Penimbunan makanan. merupakan proses penyimpanan
makanan pada biji dan sel parenkim kayu
Penimbunan garam : Merupakan proses pengumpulan garam di dalam sel-sel jaringan
yang disebabkan oleh mekanisme transport yang aktif dan
penimbunannya tergantung dari energi hasil metabolisme
Penyerapan : Penyerapan air dan mineral dari dalam tanah serta penyerapan oksigen
dan karbondioksida dari udara
Pengangkutan : Proses gerakan air, mineral, makanan dan hormon dari suatu tempat
ke tempat lain di dalam pohon.
Transpirasi : Proses hilangnya air dalam bentuk uap
Pertumbuhan : Merupakan peningkatan / penambahan ukuran secara tetap yang
merupakan hasil sitindak berbagai proses fisiologi tersebut di atas
Reproduksi : Proses reproduksi bunga, buah dan biji yang ini merupakan hasil sitindak
dari berbagai proses fisiologi.
Reproduksi vegetatif : Reproduksi dengan menggunakan bagian-bagian vegetatif
tanaman pada beberapa tanaman memegang peran yang
penting.
Zat pengatur tumbuh : Berfungsi di dalam membantu keseimbangan nutrisi dengan
bersetindak yang sangat rumit di dalam prosesnya.
Beberapa kondisi fisiologi yang penting dan yang mempengaruhi pertumbuhan
adalah sebagai berikut:
- Jumlah dan efisiensi klorofil.
- Jumlah dan jenis karbohidrat yang ada serta interkonversinya, misalnya
perubahan dari pati menjadi gula dan sebaliknya.
-
8/19/2019 Fisiologi Pohon- Pendahuluan
18/25
F ISIOLOGI P OHON
29
- Jumlah dan jenis senyawa-senyawa nitrogen serta perbandingan karbohidrat
terhadap nitrogen.
- Jumlah dan jenis bahan-bahan lain seperti lemak
- Sifat-sifat lain dari protoplasma, misalnya ketahanan terhadap kedinginan dan
kekeringan.
- Tekanan osmotik sel : Peningkatan tekanan osmose ada hubungannya dengan
kemampuan menghadapi kekeringan dan kedinginan.
- Turgiditas sel : Apabila sel kehilangan turgiditas maka sel berhenti berkembang
dan ini berpengaruh terhadapberbagai macam proses fisiologi.
Ahli fisiologi mempunyai tugas untuk mengukur proses dan kondisi-kondisi
tersebut, mempelajari mekanismenya serta reaksinya terhadap berbagai faktor
lingkungan dan bagaimana peranannya terhadap pertumbuhan pohon, makin banyak
kita mengetahui mekanisme dari proses fisiologi, akan bermanfaat bagi pewana,
holtikulturis di dalam memecahkan banyak persoalan. Apabila persyaratan fisiologi
suatu pohon diketahui kita dapat pula meramalkan sifat suatu jenis tanaman pada tanah
dan iklim tertentu dan diketahui pula reaksinya bila mendapatkan perlakuan tertentu.
1.8. RUMITNYA PROSES-PROSES FISIOLOGI
Proses fisiologi seperti fotosintesis, respirasi atau traspirasi pada hakekatnya
adalah kumpulan proses fisika dan kimia. Untuk memahami mekanisme proses
fisiologi perlu dipisahkan ke dalam komponen fisika dan kimia. Pendekatan biokimia
menjadi semakin penting karena pendekatan biokimia memberikan hasil yang sangat
nyata, sebagaimana ditunjukkan oleh adanya proses rumit fotosintesis dan respirasi.
Sasaran utama dari bahasan ini adalah untuk menerangkan bagaimana pohon itu
tumbuh, memberikan perhatian yang lebih terhadap proses yang dipengaruhi oleh
faktor lingkungan daripada membicarakan secara rinci mengenai proses fisiologinya
sendiri. Walaupun begitu kita juga akan membicarakan secara rinci bagaimana faktor
lingkungan berpengaruh pada tingkat sel dan molekul. Faktor seperti suhu, air dan sinar
mempengaruhi proses fisiologi secara langsung dan ini akan mudah diterangkan tetapi
pengaruh yang tidak langsung akan lebih sulit diterangkan. Sebagai contoh, penurunan
suhu akan mengurangi kecepatan respirasi dengan memperlambat gerakan molekul dan
kemudian mengurangi kecepatan kimia, selain itu juga menurunkan permeabilitas
-
8/19/2019 Fisiologi Pohon- Pendahuluan
19/25
F ISIOLOGI P OHON
30
membran dan meningkatkan kekentalan protoplasma yang berarti mengurangi gerakan-
gerakan reaktan di dalam membran, suhu yang rendah akan menyebabkan masalah
yang rumit misalnya pecahnya dormansi dan akibatnya terjadinya pembungaan
prematur yang diduga disebabkan karena perubahan konsentrasi hormonnya. Hal itu
disebabkan adanya proses yang menggiatkan atau memperlambat sintesa ezim protein
tertentu .Kelangkaan air dapat mengurangi perkembangan sel dan membukanya
stomata secara langsung dengan menurunkan turgor sel tetapi dilain pihak secara tidak
langsung peranan yang penting yakni sebagai media untuk proses seperti pembentukan
protein. Cahaya mempunyai pengaruh langsung terhadap proses fotosintesis tetapi juga
mempunyai pengaruh yang tidak langsung seperti terhadap pertumbuhan dan
pembungaan ( photomorphogenesis) pengaruhnya lewat pengaturan gen oleh enzim di
dalam membentuk zat pengatur tumbuh. Kandungan unsur mineral agaknya
mempunyai pengaruh langsung seperti bagian dari komponen sel yang penting dan
secara tidak langsung sebagai koenzim.
1.9. PROSES-PROSES YANG MEMPENGARUHI BERBAGAI TINGKAT
PERTUMBUHAN.
Telah lama diakui oleh para pakar bahwa setiap tingkat pertumbuhan
mempunyai proses fisiologi yang berbeda. Sebagai contoh kondisi yang cocok untuk
perkecambahan biji tidak cocok untuk pertumbuhan anakan dan bila keadaannya terus
demikian maka anakan tersebut akan mati dalam waktu satu atau dua tahun. Iklim dan
kondisi tanah untuk pertumbuhan vegetatif mungkin sangat cocok, tetapi iklim dan
kondisi tersebut sangat tidak sesuai untuk tingkat reproduksinya. Sering terjadi suatu
Spesies dapat dengan mudah tumbuh di suatu tempat tetapi tidak pernah berhasil
berbunga dan berbuah. Pada Tabel berikut ini dapat dilihat proses-proses yangmenonjol untuk setiap tingkat pertumbuhan serta faktor lingkungan yang penting
-
8/19/2019 Fisiologi Pohon- Pendahuluan
20/25
F ISIOLOGI P OHON
31
Tabel 3. Proses-proses dan faktor lingkungan yang penting pada berbagai tingkat
pertumbuhan
Tingkat pertumbuhanperkecambahan biji Proses dan kondisi fisiologi Faktor lingkungan
Perkecambahan biji Penyerapan air
Pencernaan
Respirasi
Asimilasi
Suhu
Air
Oksigen
Perkembangan anakan Fotosintesis
Asimilasi
Keseimbangan air
Cahaya
Air
Suhu
Nutrisi
Pertumbuhan Vegetatif Fotosintesis
RespirasiAsimilasi
Keseimbangan air
Cahaya
SuhuAir
Nutrisi
Reproduksi Fotosintesis
Keseimbangan C/N
Kesiapan berbunga
Pembentukan primordia bunga
Penimbunan bahan bakar
Cahaya
Nutrisi
Suhu
Penuaan Belum diketahui (ada ke
mungkinan adanya hubungan
antara air dan hormon, pengangkutan, dan
keseimbangan antara
fotosintesis dan respirasi)
Air
Nutrisi
Serangga dan penyakit
1.10. PERMASALAHAN-PERMASALAHAN DAN HARAPANNYA
1.10.1. Perbedaan Permasalahan yang dihadapi Pewana, Holtikulturis dan
Arboris
Pohon itu ditanam dengan alasan yang berbeda -beda antara pewana,
holtikulturis dan arboris. Bermacam-macam permasalahan fisiologi yang timbul
memiliki kepentingan terhadap bidangnya masing-masing. Pewana lebih bertujuan
untuk menghasilkan kayu yang sebesar-besarnya untuk setiap satuan luas tertentu dan
untuk mendapatkannya mereka harus memelihara pertumbuhan pohon di dalam
tegakannya dan juga memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi persaingan
antar pohon-pohon tersebut. Bagi holtikulturis yang menjadi masalah utama adalah
produksi buah, oleh karena itu mereka selalu berharap pohon itu dapat berbunga seawal
-
8/19/2019 Fisiologi Pohon- Pendahuluan
21/25
F ISIOLOGI P OHON
32
mungkin. Holtikulturis menganggap pentingnya kebun benih sedangkan arboris
menganggap penting pohon sebagai makluk hidup individu dan sangat memperhatikan
pengawasan serangan hama dan penyakit. Bagi arboris permasalahannya adalah
bagaimana menanam pohon dan perdu dalam bentuk dan kreasi keindahan yang
menarik tanpa memperhatikan kondisi tanah dan lingkungannya. Sebagai akibatnya
para arboris selalu menemui masalah-masalah yang disebabkan oleh jaleknya
dariainase, kurangnya aerasi karena kepadatan tanah seharusnya akar karena adanya
bangunan, polusi udara dan terganggunya kondisi lingkungan. Walaupun tujuan para
arboris, pewana dan holtikulturis tidak sama, keberhasilan usaha mereka merupakan
kepentingan bersama yaitu pemahaman yang benar tentang fisiologi pohon.
1.10.2. Fisiologi Dalam Hubungannya Dengan Permasalahan Saat Ini dan
Kemudian
Perubahan-perubahan penting yang terjadi pada silvikultur dan holtikultur telah
menimbulkan banyak masalah dan dengan pengetahuan fisiologi pohon dapat diduga
masalah-masalah itu akan berkembang. Penebangan hutan tropis yang makin
meningkat akan menimbulkan permasalahan yang tidak dapat dipecahkan dengan
pengetahuan di daerah sedang (Johnson, 1976). Meningkatnya kebutuhan kayu yang
bermutu membutuhkan pengetahuan yang lebih baik tentang faktor-faktor yang
mengendalikan berat jenis dan sifat kayu yang lain. Tujuan menggunakan daur yang
pendek adalah untuk menghasilkan pertumbuhan yang cepat (Brown,1976) tetapi
kemungkinan akan timbul masalah-masalah seperti masalah kualitas kayu, masalah
nutrisi dan mineral karena pemanfaatan kayu yang berlebihan.
Sebagian besar perlakuan dalam silvikultur dan holtikultur seperti penjarangan,
pemangkasan dan pemupukan akan berhasil jika mereka mampu meningkatkan fungsifisiologisnya. Beberapa tindakan yang menguntungkan dari segi ekonomisal mungkin
malah merugikan dari segi fisiologis. Sebagai contoh pohon buah-buahan yang
menggunggurkan daun dipusat lembah California mengalami defoliasi saat musim
gugur dan pemangkasan lebih awal dari segi ekonomisal menguntungkan, namun dari
segi fisiologi tidak demikian, karena apabila pemangkasan lebih lambat dilakukan akan
meningkatkan cadangan karbohidrat. Dengan demikian pemangkasan yang terlalu awal
dari segi fisiologi tidak menguntungkan. Seperti halnya dengan penyimpanan anakan
-
8/19/2019 Fisiologi Pohon- Pendahuluan
22/25
F ISIOLOGI P OHON
33
dan pengepakan anakan bibit jauh sebelum waktunya tanam dari segi ekonomisal
sangat menguntungkan namun kalau kita melihat dari segi fisiologisnya itu akan
berbahaya karena bila terlalu lama disimpan maka cadangan karbohidratnya akan
berkurang. Lagi pula anakan yang cukup besar tidak memerlukan perlakuan seperti
tersebut di atas karena tanpa disimpan terlebih dahulu tanaman tersebut sudah
mempunyai ketahanan yang lebih besar pada saat ditanam dan kita perlu mempelajari
lebih sempurna dari segi fisiologisnya. Untuk melakukannya diperlukan keterangan
tambahan mengenai penimbunan makanan dan ragam musiman terhadap kemampuan
anakan untuk menghasilkan akar-akar baru. Meningkatnya produksi anakan di dalam
model kontener akan meningkatkan perhatian orang akan fisiologi anakan tersebut.
Program bastar dan pemuliaan pohon membutuhkan cara-cara agar dapat
menghasilkan pembungaan yang lebih awal, produksi biji yang melimpah serta
perakaran stek yang lebih baik. Namun ini menimbulkan pertentangan kepentingan
sebab untuk dapat menghasilkan pembungaan dan pembuahan yang lebih awal
diperlukan pematangan yang lebih awal, sedangkan untuk menghasilkan perakaran
yaang sempurna pada stek perlu pemeliharaan yang baik seperti pada waktu tanaman
masih pada kondisi “juvenil”. Pemanfaatan kultur jaringan dan sel telah mulai banyak
dilakukan agar dapat diperoleh tanaman yang mempunyai sifat unggul. Holtikulturis
lebih maju dibanding pewana di dalam pengetahuan tentang fisiologi pohon terutama
dibidang nutrisi. Namun begitu masih banyak masalah yang belum tertangani seperti
misalnya penyingkatan waktu untuk dapat berbuah lebih awal, mengurangi
pembungaan menjadi dua tahunan dan juga mengurangi daun, juga usaha mengurangi
jumlah buah yang gugur. Kesulitan yang bakal timbul adalah semakin sempitnya dan
kesulitan untuk menanami kembali kebun-kebun yang sudah tua. persoalan ini menjadi
serius karena pewana mulai banyak menanam pohon berdaur pendek. Sekarang ini juga
telah berkembang penggunaan tanaman yang dikerdilkan.
Para arboris lebih tertarik kepada sekelompok pohon yang kompak, di petak
kota yang kecil dan arboris dan holtikulturis dua-duanya menghadapi persoalan umur
karena pendeknya umur dari tanaman buah-buahan dan ornamen (tanaman hias).
Sayangnya hampir dapat dikatakan belum dapat diketahui biokimia dan fisiologi umur
atau belum dapat menerangkan mengapa pinus bristlecone dapat mencapai umur
-
8/19/2019 Fisiologi Pohon- Pendahuluan
23/25
F ISIOLOGI P OHON
34
sampai 3000 atau 4000 tahun sedangkan tanaman yang lain banyak yang hanya
berumur sampai beberapa puluh tahun saja.
Kita juga harus memperhatikan pengaruh yang kecil tetapi perubahan itu dapat
diukur dari faktor lingkungan seperti konsentrasi CO2 diudara dan suhu. Konsentrasi
CO2 ajeg meningkat dan mungkin bisa mencapai 400 ppm pada tahun 2000 dan ini
meningkatkan suhu yang nyata dan disebut rumah kaca (Baes et al. 1977). Sebaliknya,
suhu di belahan bumi utara sudah mulai menurun di dalam beberapa dekade terakhir ini
dan kecenderungan kemudian belum diketahui karena itu sangat menarik untuk kajian
kenaikan dan penurunan suhu dan kenaikan dan pengaruh kenaikan CO2 tentu sangat
penting terhadap pohon-pohonan. Berbagai tanaman mempunyai reaksi yang berbeda-
beda terhadap pengaruh yang ditimbulkannya dan pengetahuan tentang hal tersebut
akan sangat berguna untuk penanaman dimasa mendatang, khususnya apabila suhu
merupakan faktor pembatas. Polusi udara juga akan merupakan persoalan yang serius
di beberapa daerah dan kita perlu untuk mengetahui mengapa beberapa jenis menderita
sedangkan yang lain tidak menderita luka akibat polusi.
Pohon pernah merupakan sumber utama energi dan sekarang dapat merupakan
sumber bahan kimia. Di masa mendatang, adanya persoalan energi maka hutan akan
dipertimbangkan sebagai sumber energi utama karena hutan dapat diperbarui dan
sekarang ini orang masih memakai batu bara dan minyak sebagai sumber energi.
Menurut Swith dan Johnson (1977) hutan lebih efisien di dalam menghasilkan energi
dibandingkan tanaman tahunan atau semusim di dalam satuan energi yang
diinfestasikan. Karena biaya penanaman bersama-sama dengan biaya panenan jauh
lebih besar dibandingkan dengan penanamannya saja, maka memperpanjang rotasi
mungkin meningkatkan efisiensi energi yang dipergunakan. Ini merupakan masukan
yang perlu dipertimbangkan kembali, karena adanya kecenderungan pemilikan daur
yang pendek dan jenis tanaman yang dipilih (karena itu kecenderungan pemilihan daur
pendek dan pemilihan jenis harus dipertimbangkan kembali).
1.10.3. Pemanfaatan Fisiologi yang Lebih Luas
Pewana dan kebun kadang sering menyalahkan penelitian-penelitian fisiologi
yang lebih banyak menerangkan sesuatu yang telah banyak diketahui dan sedikit
sumbangannya untuk meningkatkan produksi kayu atau hasil buah-buahan mereka.
-
8/19/2019 Fisiologi Pohon- Pendahuluan
24/25
F ISIOLOGI P OHON
35
Mungkin benar bahwa sumbangan fisiologi sekarang ini lebih banyak menerangkan
sesuatu dari pada meramalkan sesuatu. Sebagai contoh penelitian fisiologi
menerangkan mengapa tanah basah dan dingin merusakkan akar dan mengurangi
penyerapan air dan mineral, kemudian penelitian mengenai hubungan air dan tanaman
menerangkan mengapa musim kemarau dapat mengurangi kecepatan tumbuh tanaman,
sedangkan penelitian tentang ketahanan tanaman terhadap suhu rendah menerangkan
ada beberapa tanaman yang lebih tahan terhadap suhu randah dibandingkan tanaman
yang lain. Untuk ini kita perlu memanfaatkan keterangan fisiologis untuk lebih efektif
memelihara dan memilih tanaman agar tumbuh baik walau dihadapkan terhadap
kondisi lingkungan yang tidak baik.
Untuk itu kita harus dapat menfasirkan faktor mana yang menjadi pembatasnya
dan proses fisiologi apa yang mengakibatkan terlambatnya pertumbuhan dan hasilnya.
Seleksi biasanya hanya dipergunakan untuk hal yang umum seperti untuk ketahanan
terhadap suhu rendah dan kekeringan atau untuk produksi dengan mengukur
pertumbuhan diameter dan tinggi atau berat dari suatu yang dihasilkan. Banyak proses
fisiologi yang produktif dan pakar fisiologi harus mengenali proses fisiologi yang di
dalam keadaan terbatas, misalnya penutupan stomata, pengurangan penyerapan CO2
dan pengurangan fotosintesis atau pengurangan luas unit daun atau pelukaan terhadap
kloroplas. Apakah kelangkaan air ini dapat kita hindari atau ditunda dengan seleksi
tanaman yang mempunyai sistem perakaran yang dalam, stomata yang lebih baik dan
kendali penggunaan yang lebih baik atau faktor-faktor yang lain setelah pakar fisiologi
menetapkan proses fisiologi yang membatasi pertumbuhan pada kondisi lingkungan
tertentu. Para pemulia pohon dapat lebih efektif lagi di dalam tugasnya untuk lebih
efisien memilih tanaman yang toleran terhadap faktor-faktor pembatas tersebut.
Lambannya pemecahan persoalan pertumbuhan pohon lebih banyak disebabkan
kurangnya informasi dari pada pemanfaatan informasi yang ada (Minckler, 1976).
kegagalan untuk memanfaatkan yang telah ada sebagai akibat kurangnya daya citra dan
sebagian lagi karena kurangnya tukar pikiran antara peneliti di lapangan dan di
laboratorium. Banyak sekali pengotakan-pengotakan seperti adanya birokrasi dan
mungkin hanya semata-mata mentalnya para pakar di berbagai bidang di kehutanan dan
di lingkungan tertentu. Kalau itu benar maka pemecahan yang paling efisien adalah
-
8/19/2019 Fisiologi Pohon- Pendahuluan
25/25
F ISIOLOGI P OHON
diperlukan kerja sama penelitian dan para pakar yang ingin mengkombinasikan
pengalaman dan pengetahuannya.
Kemungkinan untuk menghasilkan penelitian yang berbobot dari fisiologi
pohon, nampaknya penuh harapan karena adanya pengertian yang lebih baik tentang
peran fisiologi pohon dan karena adanya peningkatan teknologi yang penting misalnya
pemakaian kromatografi, melacak label dengan isotop radio aktif, analisa gas
inframerah, ”diffusi porometer” dan cara untuk mengatur potensi air. Penggunaan
ruangan kendali untuk menganalisa pengaruh faktor lingkungan, pemanfaatan
komputer untuk menganalisa model pertumbuhan, meramal pengaruh faktor
lingkungan dan pengaruh perlakuan silvikultur semuanya merupakan perkembangan
yang penting.