fisiologi pohon- pendahuluan

Upload: muhammad-ansori

Post on 07-Aug-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 Fisiologi Pohon- Pendahuluan

    1/25

      F  ISIOLOGI   P OHON  

    12

    BAB I. PENDAHULUAN

    Maksud dari penyajian tulisan atau buku ini memberikan gambaran sebenarnya

    bagaimana pohon itu tumbuh dan tentu saja ini agak berbeda dengan buku silvikultur

    maupun dengan buku hortikultur yang lebih menekankan bagaimana menanam pohon

    itu. Hal yang banyak dibicarakan di sini adalah lebih menyangkut fisiologi dari

    tanaman berkayu dari berbagai ukuran. Karena ukuran pohon yang besar, jangka hidup

    yang lama dan rendahnya nisbah antara jaringan fotosintetik pohon maka pohon selama

    hidupnya akan menghadapi masalah-masalah khusus karena itu di dalam tulisan ini

    akan lebih sering dipakai sebagai contoh. Namun demikian proses fisiologi dasar secara

    umum masih serupa khususnya bagi semua tumbuhan berbiji, sehingga segala hal

    tentang pohon biasanya juga berlaku untuk perdu dengan penyesuaian terhadap

     perbedaan ukuran dan lama hidupnya.

    Dari segi pohonnya sendiri pohon akan mempunyai arti yang berlainan bagi

     berbagai orang. Misalnya bagi nenek moyang kita, maka pohon dianggap sebagai

    sumber kayu bakar dan tempat berteduh dan kadang-kadang merupakan sesuatu yang

    dikeramatkan. Bagi penghuni rumah pohon di anggap sebagai peneduh yang nyaman

    dimusim panas tetapi di musim gugur orang dapat menganggap sebagai pengganggu

    karena daun-daunnya mengotori halaman.

    Kayu pernah menjadi sumber utama bahan bakar dan dengan semakin

    langkanya bahan bakar dan sumber lain, pepohonan menjadi sumber bahan bakar yang

     penting karena kayu merupakan sumber bahan bakar atau energi yang selalu dapat

    diperbarui. Bagi petani sering pohon dianggap merupakan sumber penghidupan karena

    semakin tingginya harga kayu atau pohon akhir-akhir ini dan pohon dapat

    dimanfaatkan oleh ahli taman sebagai penghias dan tempat tamasya bagi pelestarilingkungan dan bagi olahragawan pepohonan dapat di manfaatkan untuk melindungi

    aliran sungai dan tempat olahraga serta menyediakan tempat rekreasi. Bagi pewana

     pepohonan merupakan sumber kayu sedangkan untuk holtikulturis pohon merupakan

    sumber tanaman yang berbuah dan bagi pakar fi siologi pohon  adalah pabrik biokimia

    yang rumpil yang menghasilkan suatu pertumbuhan dimulai dari pertumbuhan

    biji  dan berangsur-angsur mampu membangun dirinya. Dan pertumbuhan itu

    merupakan resultante dari semua proses metabolisme yang ada. Karena itu pakar

  • 8/19/2019 Fisiologi Pohon- Pendahuluan

    2/25

      F  ISIOLOGI   P OHON  

    13

    fisiologi tertarik pada berbagai proses metabolisme yang secara bersama-sama

    menghasilkan bentuk yang kita sebut sebagai pertumbuhan.

    Dari hasil fotosintesis terlihat bahwa satu hektar (0,47 acre) hutan iklim sedang

    dapat dihasilkan kurang lebih 20 ton bahan kering pertahun, dan untuk satu hektar

    hutan tropika basah dapat menghasilkan sebanyak 100 ton. Perlu diingatkan kepada

     pembaca bahwa jumlah tersebut merupakan produktifitas kotor dan bukan produktifitas

     bersih.

    Seluruh bahan tersebut berasal dari bahan sangat sederhana yakni CO2 dan H2O

    dengan tambahan beberapa kilogram N serta garam mineral. Jelas bahwa keberhasilan

     pepohonan dan tumbuhan hijau lainnya tergantung pada effisiensinya dalam

     pembentukan karbohidrat, senyawa-senyawa yang mengandung N dan lipida serta

     perubahan senyawa itu menjadi, jaringan tanaman baru, walaupun demikian

     pertumbuhan melibatkan proses yang lebih banyak lagi dari pada sekedar deretan

     proses-proses sintesis.

    Selain itu ada penyerapan air dan mineral secukupnya, pengangkutan bahan-

     bahan organik dan anoganik ke daerah pertumbuhan, serta sistem pengendali yang

    menghubungkan berbagai proses-proses yang ada. Buku ini berusaha menerangkan

     bagaimana proses-proses itu terjadi, bagaimana mereka dipengaruhi oleh faktor

    lingkungan dan cara bercocok tanam, serta bagaimana faktor-faktor yang bersitindak

    itu mempengaruhi jumlah dan mutu pertumbuhan.

    Pakar fisiologi tanaman terutama tertarik untuk mempelajari bagaimana pohon

    tumbuh, sedang dan holtikulturis terutama tertarik untuk mengetahui bagaimana

    menanam pohon secara efisien. Dua tujuan itu lebih erat hubungannya dari pada yang

    di angka sebelumnya karena untuk dapat menanam pohon secara efisien orang harus

    memahami proses fisiologi dasar yang mengendalikan pertumbuhan dan memahami

     bagaimana proses itu dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan proses cocok tanam. Jadi

     penelitian fisiologi dasar dapat memberi masukan pada penelitian silvikultur dan

    holtikultur dan sebaliknya. Kemajuan terbesar dapat dicapai bila pakar fisiologi belajar

    lebih banyak mengamati bagaimana pepohonan tumbuh, sementara itu pewana dan

    holtikulturis mempelajari lebih jauh fisiologi pohon dan kemudian kedua kelompok itu

     bekerja sama memecahkan masalah pertumbuhan pohon seefisien mungkin.

  • 8/19/2019 Fisiologi Pohon- Pendahuluan

    3/25

      F  ISIOLOGI   P OHON  

    14

    1.1. PERANAN FISIOLOGI TANAMAN

    Peranan fisiologi tanaman secara umum adalah untuk menerangkan bagaimana

    tanaman itu tumbuh dan bereaksi terhadap faktor lingkungan serta perlakuan-perlakuan  cocok tanam sehubungan dengan kondisi dan proses fisiologinya.

    Pengkajian proses-proses fotosintesis, pengakutan, asimilasi, oksidasi dan

    penguapan sepertinya  terpisah jauh dengan cara-cara yang dipakai dalam kehutanan

    dan holtikultur, namun demikian pertumbuhan adalah hasil pertindakan proses-

    proses fisiologi dan untuk dapat mengerti mengapa pohon tumbuh secara berbeda

    pada lingkungan  yang beragam dan dengan perlakuan cocok tanam berbeda perlu

    dipakai dasar sifat fisiologi dan cara proses-proses itu dipengaruhi oleh lingkungan.

    Hampir semua orang tahu bahwa pertumbuhan pohon, seperti organisme

    lainnya, dikendalikan oleh kemampuan genetik dan lingkungannya, tetapi sedikit

    sekali perhatian diberikan pada peran sifat dan proses-proses fisiologi. Untuk

    menyimpulkan apakah naungan atau kekeringan atau gabungan gen baru mempercepat

     pertumbuhan tanaman hibrida sesungguhnya kita perlu pengertian yang lebih baik

    untuk memahami ragam penyebabnya dan pengaruh yang diakibatkan. Diagram berikut

    ini dapat memperlihatkan persetindak faktor keturunan dan faktor lingkungan melalui

     proses dan kondisi internal pohon dalam pengendalikan jumlah serta mutu

     pertumbuhan. Diagram ini juga menunjukkan hubungan antara bidang ilmu

     pengetahuan yang berkaitan di dalam mempelajari fenomena-fenomena tersebut

  • 8/19/2019 Fisiologi Pohon- Pendahuluan

    4/25

      F  ISIOLOGI   P OHON  

    15

    Fenomena faktor keturunan Faktor lingkungan

    Bidang genetik, prigram pemuliaan Bidang ekologi,ilmu

    tanah,

    dan seleksi, klimatologi,meteorologi,

    laju tumbuh, radiasi,suhu,mineral,

    Ukuran dan persaingan hamal,

    tipe xylem ,jeluk dan luasan silvikultur dll

    sistem perakaran dll

     proses dan kondisi fisiologi

    Bidang fisiologi tanaman

    fotosisntesis, metabolisme karbohidrat dan nitrogen

    Respirasi dan pengangkutan

     Neraca air dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan

    dan metabolisme

    zat pengatur tumbuhMutu dan jumlah pertumbuhan

    Bidang arborikultur, kehutanan dan holtikultur

     jumlah dan kualitas kayu, buah dan biji yang dihasilkan

     pertumbuhan vegetatif vs negatif

     pertumbuhan vs batang

    Gambar 1. Persetindak faktor keturunan dan faktor lingkungan

    1.2. KONSEP KLEB

    Bagan tadi kadang-kadang disebut sebagai konsep Kleb karena Kleb (1913,

    1914) pakar fisiologi tanaman Jerman yang pertama kali mengemukakan bahwa faktor

    lingkungan dapat mempengaruhi proses-proses tanaman dengan mengubah proses dan

    kondisi dalam. Lundegard (1931) juga memberikan sumbangan penting terhadap hal

    ini. Anggit Kleb menekankan prinsip dasar biologi bahwa satu-satunya cara faktor

    lingkungan mempengaruhi jazat hidup, yaitu dengan mempengaruhi proses-proses

    kondisi dalamnya. Proses fisiologi pohon itu terdiri dari suatu perangkat dimana faktor

    keturunan dan faktor lingkungan beroperasi bersama-sama di dalam pengendalian

  • 8/19/2019 Fisiologi Pohon- Pendahuluan

    5/25

      F  ISIOLOGI   P OHON  

    16

     pertumbuhan. Karena itu untuk mengerti pohon itu dipengaruhi faktor yang khusus

    suatu perlakuan, kita harus mempelajari bagaimana faktor atau perlakuan tersebut

     berpengaruh terhadap proses fisiologinya. 

    1.3. PENGGUNAAN KONSEP KLEB 

    Penggunaan konsep Kleb ini dapat digambarkan dengan beberapa contoh.

    Misalnya anakan yang tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan induknya

    kemungkinan disebabkan karena adanya kombinasi gen baru yang menghasilkan jenis

    tanaman yang lebih efisien yakni mampu lebih banyak menghasilkan lebih banyak

    makanan yang dapat diubah menjadi jaringan tanaman, mungkin ini disebabkan karena

    adanya peningkatan efisiensi dari strukturnya, prosesnya atau keduanya. Tingkat

    fotosintesis untuk setiap unit luas daun mungkin ditingkatkan oleh kenaikan jumlah

    klorofil atau oleh perubahan struktur yang kemudian meningkatkan penyerapan CO2 

    atau oleh adanya penyinaran yang lebih baik terhadap daun, sistem perakaran yang

    lebih luas atau lapisan kutin lebih tebal kemungkinan menjaga tingkat turgiditas yang

    lebih tinggi dalam pohon, yang tentu saja hal ini akan menguntungkan fotosintesis dan

     pengembangan sel.

    Apabila jenis pinus tertentu mampu menghasilkan getah yang lebih banyak dari

     pada sekitarnya padahal lingkungan sama, hal ini mungkin disebabkan oleh faktor

    keturunan yang menghasilkan rata-rata proses yang lebih tinggi serta menyebabkan

    lebih banyak makanan yang dapat diubah menjadi getah. Kemungkinan yang lain

    adalah bahan perbedaan struktur itu juga meningkatkan aliran getah.

    Contoh lain bila suatu jenis tanaman menunjukkan ketahanan yang lebih besar

    terhadap kedinginan atau kekeringan atau mempunyai toleransi yang lebih besar dari

    tanaman yang lebih besar dari tanaman yang lain kemungkinan disebabkan kandungangenetik yang menghasilkan perbedaan struktur atau karena proses-proses fisiologinya

    yang mengakibatkan ketahanan yang lebih tinggi terhadap lingkungan yang tidak

    menguntungkan.

    Walaupun perubahan tingkat pertumbuhan itu dapat disebabkan karena

     perubahan struktur tetapi pada prinsipnya perubahan itu lebih banyak disebabkan

    karena prosesnya, struktur merupakan produk dari proses biokimia, termasuk

    didalamnya proses fisiologi yang komplek yang terlibat di alam pertumbuhan dan

  • 8/19/2019 Fisiologi Pohon- Pendahuluan

    6/25

      F  ISIOLOGI   P OHON  

    17

     perubahan struktur merupakan produk dari perubahan prosesnya. Sehingga boleh

    dikatakan bahwa proses tersebut dapat mengandalkan struktur walaupun mereka juga

    dirubah oleh strukturnya .

    Kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan akan mengurangi pertumbuhan

     pohon dengan mempengaruhi berbagai macam proses fisiologi yang penting misalnya:

    kekurangan air dapat mengurangi pertumbuhan dengan mengakibatkan turgiditas,

    menghentikan pengembangkan sel dan kondisi lain yang tidak menguntungkan

     pertumbuhan pohon. Kekurangan N akan mengurangi pertumbuhan karena N adalah

     penyusun protein yang diperlukan untuk membentuk protoplasma yang baru dan untuk

    membentuk ezim yang sangat diperlukan serta substansi-substansi lain yang penting.

    Posfor, potasium, kalsium, sulfur dan mineral lain sangat penting karena mereka

     berfungsi sebagai penyusun berbagai struktur senyawa yang penting seperti koensim di

    dalam sistem penyangga dan di dalam sistem biokimia lain yang penting untuk

    keperluan yang tepat bagi bermacam-macam proses fisiologi.

    Adanya serangan serangga dan jamur dapat mengurangi pertumbuhan atau

    dapat menyebabkan kematian hanya apabila kerusakan yang ditimbulkannya itu dapat

    mengganggu salah satu atau lebih proses-proses fisiologi. Defolinsi pohon tidak akan

    mengurangi pertumbuhan secara langsung melainkan secara tidak langsung yaitu

    dengan mengurangi jumlah fotosintesis dan sintesa zat pengatur tubuh di dalam tajuk.

    Phloem diserang, lukanya yang terdapat dipohon tersebut akan mengakibatkan

     penurunan pengakutan makanan dan zat pengatur tumbuh yang menuju ke akar dan

    untuk selanjutnya gangguan terhadap sistem perakaran itu akan membahayakan pohon

    karena mengurangi penyerapan air dan nutrisi dari tanah. Ahli patologi dan entomologi

    sering kali sudah teracam pada diskripsi dan klasifikasi mahluk hidup dan kurang

    menyadari kenyataan bahwa mereka menghadapi persoalan fisiologi. Ketahanan

    serangan terhadap serangga dan jamur merupakan satu peristiwa biokimia dan tentu

    saja proses fisiologinya, seperti halnya di dalam mengendalikan penyakit yang terjadi

     pada manusia yang sudah begitu maju orang mengadakan pendekatan biokimia dan

    fisiologi, maka untuk mengendalikan penyakit pohon lebih berhasil apabila pakar

    entomologi dan pathologi memahami persoalan-persoalan fiiologi lebih dari pada

    hanya perlakuan terhadap organismenya saja yakni menggunakan obat-obat anti hama

    dan penyakitnya saja.

  • 8/19/2019 Fisiologi Pohon- Pendahuluan

    7/25

      F  ISIOLOGI   P OHON  

    18

    Kita kembali menekankan bahwa perbedaan genetik, praktek-praktek budi daya,

    hama dan penyakit dapat mempengaruhi pertumbuhan pohon hanya dengan

    mempengaruhi proses dan kondisi fisiologi dalamnya. Penelitian pakar-pakar

    arborikultur kehutanan, hortikultur, harus di tujukan kepada faktor genetik dan

    lingkungan yang mungkin mempengaruhi mesin-mesin fisiologi. Mesin fisiologi inilah

    yang benar-benar mengendalikan pertumbuhan untuk bisa mengerjakan ini secara

    efektif dan efisien diperlukan pengertian tentang sifat alami yang mendasar dari proses

    fisiologi, perannya terhadap pertumbuhan serta reaksinya terhadap faktor lingkungan

    yang bermacam-macam.

    1.4. BAGIAN-BAGIAN TUMBUHAN YANG BERPERAN DALAM FISIOLOGI

    Suatu sel adalah satuan dasar dari bentuk, fungsi dan keturunan. Bentuk sel

     bervariasi tergantung pada fungsi, kebutuhan organisme dan keadaan lingkungan. Sel

    tumbuhan mempunyai 3 bagian yang jelas yaitu :

    -  dinding sel

    -   protoplas dan vacuola

    nukleus

    Dinding Sel

    Dinding sel dibentuk dan dipelihara oleh bagian sel yang hidup yang disebut

     protoplas. Komponen utama pembentuk dinding sel adalah selulose yaitu suatu rantai

    yang tersusun oleh karbohidrat. Selain selulose juga didapatkan senyawa-senyawa

     pectin, hemiselulose, lignin suberin, cutin, protein, lemak. Bagian dinding sel yang

    tidak mengalami penebalan disebut plasmodesma. Melalui tempat inilah isi sel dari sel

    yang berdampingan masih berhubungan satu sama lain.

    Dinding sel berfungsi untuk :

    -  Memberi bentuk pada sel

    -  Melindungi sel

    Dinding sel bersifat hidrofilik sehingga mampu melakukan imbibisi terhadap air

    dan membantu gerakan air dan zat terlarut ke dalam protoplasma. Dinding sel juga

     bersifat permiabel.

  • 8/19/2019 Fisiologi Pohon- Pendahuluan

    8/25

      F  ISIOLOGI   P OHON  

    19

    Protoplasma

    Protoplasma yaitu suatu materi atau senyawa yang dilindungi oleh dinding sel

    dan merupakan dasar fisik dari suatu kehidupan. Protoplasma adalah semua hal yang

     berhubungan dengan semua proses secara fisik dan kimiawi serta perubahannya

    senyawa dan energi yang berhubungan dengan aktivitas hidup, seperti metabolisme,

    tumbuh dan berkembang, reproduksi dan gerak. Berdasarkan sifat-sifat kimianya

     protoplasma terdiri dari unsur-unsur makro, mikro dan ultra struktur. Di dalam

     protoplasma, unsur-unsur tersebut akan menyusun suatu senyawa. Senyawa-senyawa

    yang jumlahnya besar sebagai penyususn protoplasma adalah :

    -  Molekul air (78,3%)

    Protein (15,2%)

    -  Lipid (4,8%) dan Karbohidrat (1,4%)

    Protoplasma memiliki sifat-sifat :

    -  Gerak brown.

    Merupakan gerak dari molekul-molekul penyususn protoplasma yang tidak

     beraturan yang disebabkan oleh adanya molekul air. Gerakan tersebut pertama

    kali diteliti ole Robert Brown (1972) ahli botani dari Skotlandia.

    Gerak amuboid.

    Adalah gerakan protoplasma karena terjadi perubahan fungsi protoplasma

    tersebut menjadi memanjang.

    Tegangan permukaan.

    Tegangan yang terjadi pada permukaan protoplasma karena adanya perbedaan

    daya tarik terhadap molekul yang berbatasan dengan udara lebih besar daripada

    daya dalam cairan.

    Adsorbsi.

    Meningkatnya konsentrasi pada permukaan suatu larutan atau tegangan

     permukaan.

    Protoplasma pada bagian luar dibatasi oleh membran sel.

    Air

    Merupakan senyawa paling besar sebagai penyususn protoplasma yang terdapat

    dalam bentuk bebas dan terikat dalam suatu senyawa. Air dalam sel berfungsi :

  • 8/19/2019 Fisiologi Pohon- Pendahuluan

    9/25

      F  ISIOLOGI   P OHON  

    20

    -  Sebagai pelarut yang baik bagi senyawa organik dan anorganik

    Mempertinggi tegangan permukaan

    -  Berprngaruh terhadap aktivitas metabolisme dan portasi

    Protein

    Berperan sebagai penyusun tubuh atau pembangun senyawa sel yang baru 

    Membran sel

    Membran sel terdiri atas suatu satuan membran lipoprotein, 2 lapisan protein

    dan pospolipid. Lapisan-lapisan molekul lipid dan protewin secara elektrostatik

    tersusun bersama-sama. Protein bermuatan positif dan lipid bermuatan negatif. Dalamlapisan ini molekul lipid tersusun sangat rapi. Ekor-ekor asam lemak atau lipopilik

     berhadapan satu sama lain sepanjang deretan itu dan kepala hidropilik menghadap

    keluar dan kelihatan sebagian di dalam lapisan protein sebelah luar.

    Adapun fungsi membran antara lain :

    1. 

    Penahan permeabilitas yang mengatur dan mengkoordinir kecepatan

     pemindahan dan difusi senyawa.

    2.  Sitoskeleton yang memberikan kerangka mekanik.

    3.  Alat angkut untuk mengangkut zat-zat dari satu organ ke organ lain, dari dalam

    ke luar sel dan dari luar sel ke dalam sel.

    4.  Sumber berbagai jenis informasi.

    5. 

    Unsur yang mampu membentuk berbagai makromolekul.

    Sitoplasma 

    Bersifat semipermiabel, merupakan bagian dari protoplas yang mengelilingi

    nukleus. Di sebelah luar dibatasi oleh membran sel dan disebelah dalam oleh tonoplas

    yang memisahkan dengan vacuola. Sitoplasma berhubungan dengan sitoplasma sel

    tetangganya melalui benang-benang sitoplasma yang melewati plasmodesmata.

    Sitoplasma menempati 2/3 ruang sel dan mengelilingi nukleus.

    Di dalam sitoplasma didapatkan plastida, mitokondria, retikulus endoplasma, ribosom

    dan organel yang lain. 

  • 8/19/2019 Fisiologi Pohon- Pendahuluan

    10/25

      F  ISIOLOGI   P OHON  

    21

    Nukleus 

    Dalam nukleus terdapat mikromolekul yang disebut DNA. DNA ini bergabung

    dengan protein membentuk senyawa kompleks yang disebut kromatin. Fungsinya untuk

    mengadakan pembelahan.

    Vakuola

    Merupakan ruangan yang terdapat di dalam sel. Isi vakuola adalah cairan sel

    yang di dalamnya terdapat ion-in anorganik, asam amino, asam organik, gula, pigmen

    yang larut dan material-material yang tidak larut membentuk kristal. Senyawa yang ada

    dalam vakuola merupakan hasil akhir metabolisme yang disimpan. Pada sel yang tua

    vakuola berukuran besar.

    Plastida 

    Terdapat dalam sitoplasma, dapat mengandung pigmen atau mempunyai sifat-

    sifat membentuk pigmen dan atau menyimpan cadangan makanan. Tipe-tipe plastida

    antara lain:

    1. Chromoplas.

    Plastida berwarna yang mengandung zat warna selain klorofil. Zat warna

    tersebut dapat termasuk karotinoid.

    2. Leocoplas.

    Berwarna putih untuk menyimpan cadangan makanan.

    Jika yang disimpan pati disebut amiloplas

    Jika yang disimpan minyak disebut elaioplas

    Jika yang disimpan protein disebut aleuroplas

    3. Chloroplas.Bentuknya mirip lensa cembung, sehingga mudah dilihat dengan mikroskop

     biasa. Banyak didapati pada tumbuhan hijau terutama pada daun. Terdiri dari 2

    membran. Dalam doubel membran terdapat 2 bagian yaitu:

    -  Stroma.

    Senyawa tak berwarna, merupakan tempat untuk melekat bagian lain dari

    kloroplas.

    -  Tylakoid

  • 8/19/2019 Fisiologi Pohon- Pendahuluan

    11/25

      F  ISIOLOGI   P OHON  

    22

    Suatu sistem lamella yang membentuk membran yang satu sama lain bergabung

    membentuk kantong pipih. Pada tilakoid terlihat adanya susunan bulatan

    menyerupai uang logam yang tersusun rapi disebut grana. Dalam grana terdapat

    klorofil yang menghasilkan ATP, kemudian ATP tersebut masuk ke stroma.

    Dalam reaksi gelap ATP masuk ke stroma kemudian terjadi proses asimilasi.

    Grana berfungsi sebagai penyalur ATP. Disebut reaksi gelap karena cahaya

    tidak dipakai tetapi menggunakan ATP yang disalurkan oleh grana.

    Mitokondria

    Terdapat pada semua sel tumbuhan. Bentuk bervariasi lensa, cembung, seperti

    sosis, memanjang, seperti cangkir dll. Mitokondria tersusun dari 2 membran lipoprotein

    yang terletak sejajar. Membran luar halus, membran dalam membentuk tonjolan-

    tonjolan yang dapat bercabang atau tidak dan disebut dengan Cristae.

    Pada permukaan luar dari membran luar dan permukaan dalam dari membran dalam

    terdapat banyak badan-badan kecil yang disebut mikrobodi. Pada permukaan luar

     bentuknya sederhana, globuler, seperti kepala jarum. Pada permukaan dalam

    mempunyai tangkai berlobang disebut bola-bola lamella. Lehninger 1964

    menyebutnmya sebagai Oxysome. Rongga mitokondria ditempati oleh matrik

    mitokondria yang berupa granula halus dan homogen. Celah sempit antara membran

    luar dan membran dalam biasanya kelihatan kosong.

    Mitokondria menyiapkan tenaga yang siap pakai dalam bentuk molekul ATP. ATP

    terbentuk selama proses oksidasi dalam rangkaian proses respirasi. Komposisi kimiawi

    mitokondria berdasar berat kering adalah :

    -   protein 60 –  70%. 30% protein merupakan enzim

     pospolipid 25 - 30%

    -  RNA 0,5% dan sebagian kecil DNA

    Dalam sel tumbuhan antara mitokondria dan kloroplas terdapat peroxisom, kadang-

    kadang melekat pada kloroplas dan diduga berhubungan dengan fotorespirasi. Plastida,

    mitokondria dan peroxisom termasuk golongan organel yang berfungsi dalam

    metabolisma.

  • 8/19/2019 Fisiologi Pohon- Pendahuluan

    12/25

      F  ISIOLOGI   P OHON  

    23

    Stoma

    Merupakan lobang kecil yang berbentuk lonjong dikelilingi oleh 2 sel epidermis

    khusus disebut sel penutup. Bentuk sel penutup bermacam-macam. Dinding sel penutup

    yang mengelilingi lobang tebal dan tidak elastik karena adanya lapisan sekunder dari

    selulose, tetapi selebihnya tipis, elastis dan semipermiabel. Di dekat sel penutup ada

     beberapa sel epidermis khusus yang membantu memudahkan gerakan sel penutup.

    Ukuran, bentuk stoma dan sel penutup bervariasi. Sehubungan dengan gerakan harian

    stoma dibagi menjadi 3 tipe yaitu :

    1.  Alfalfa

    Stoma tetap membuka pada siang dan malam hari.

    2. 

    Kentang

    Stoma menutup beberapa jam pada sore hari. Misalnya Allium sp., kobis dll.

    3.  Barley

    Stoma hanya membuka selama beberapa jam dalam sehari. Misalnya padi-

     padian.

    Kecepatan transpirasi tergantung pada derajat pembuakan dan penutupan stoma yaitu

    keluarnya uap air atau pertukaran gas diatur oleh ukuran lobang stoma yang tergantung

     pada gerakan sel-sel penutup. Kecepatan difusi melalui lobnag kecil daripada lobang

     besar. Walaupun luas stoma hanya 1 atau 2% dari seluruh luas daun, jumlah air yang

    diuapkan dari daun persatuan luas 50 kali lebih banyak dengan difusi dibandingkan

    dengan jumlah air yang diuapkan dari permukaan terbuka persatuan luas yang sama

    dengan penguapan biasa.

    Kebanyakan teori mengatakan bahwa membuka dan menutupnya stoma

    melibatkan mekanisme turgor. Membuka menutupnya tergantung pada turgiditas dari

    sel penutup. Kalau sel penutup turgid lubang membuka dan bila sel mengendor lubang

    akan menutup. Bila turgiditas naik, dinding sel luar yang tipis dari sel penutup

    merentang ke arah luar sehingga menyebabkan merentangnya dinding sebelah dalam ke

    arah luar. Dinding sebelah dalam yang tidak elastis jadi cekung dan sebagai akibatnya

    ruang yang dikelilingi dinding tebal itu melebar dan pori membuka.

    Stoma biasanya menutup pada malam hari dan perubahan-perubahan yang dapat

    diamati adalah :

    1. 

    Terjadi akumulasi CO2

  • 8/19/2019 Fisiologi Pohon- Pendahuluan

    13/25

      F  ISIOLOGI   P OHON  

    24

    2.   pH menurun sampai 5

    3. 

    Gula diubah menjadi pati

    4.  Tekanan osmotik dalam sel penutup menurun

    5.  Sel penutup mengendor dan lembek

    Turgiditas berubah-ubah dalam sel penutup. Hal ini terjadi karena berubahnya

    konsentrasi osmotik dan selanjutnya konsentrasi osmotik dalam sel penutup naik

    sehingga akibatnya endosmosis dan sejumlah besar air terserap. Oleh karena itu

    naiknya jumlah gula menyebabkan turgiditas dalam sel penutup dan membuka lubang

    stoma. Bila gula berubah dalam bentuk pati, tekanan osmotik turun dan lubang

    menutup karena terjadi eksosmosis dan sel penutup melembek. Perubahan gula jadi pati

    dan pati jadi gula tergantung pada :

    1.  cahaya

    2.   pH

    3.  Konsentrasi CO2 

     Naiknya konsentrasi CO2 udara menyebabkan membukanya stoma.

    Stoma yang menutup dari daun yang turgid dalam gelap membuka setelah kena cahaya,

    tetapi cahaya harus melebihi minimumnya supaya efektif.

    1.5 PEMBELAHAN SEL 

    Seperti halnya pada tumbuh-tumbuhan yang lain, pohon juga tersusun oleh sel-

    sel. Perbanyakan sel penyusun pohon diakibatkan oleh aktivitas inti sel yang di dalam

    sel dan kemudian diikuti dengan pembelahan selnya.

    Inti sel atau nukleus berbentuk bulat kadang-kadang seperti lensa dan terdapat pada

     plasma sel atau sitoplasma. Dalam nukleus terdapat kromosom yang berperan dalam

     pembelahan inti sel. Bentuk dan susunan kromosom dapat dilihat pada waktu pembelahan sel. Pada kromososm terdapat bagian-bagian :

    1. 

    Sentromer

    Lekukan primer yang menyebabkan kromososm tampak membengkok dan

     bersegmen. Bagian ini tidak menghisap zat warna, berfungsi sebagai tempat

     berpegang benag-benang gelendong. Letak sentromer bervariasi sehingga

    kromosom dapat dibedakan : Telosentris, Akrosentris, Submetrasentris dan

    Metasentris.

  • 8/19/2019 Fisiologi Pohon- Pendahuluan

    14/25

      F  ISIOLOGI   P OHON  

    25

    2.  Kromonema

    Merupakan dua benang spiral terpintal dalam kromosom

    3.  Matriks

    Selubung pembungkus kromonema

    4. 

    Granula

    Butir-butir sepanjang kromonema

    Pada kromosom ada bagian-bagian yang mampu menyerap zat warna. Bagian

    ini disebut heterokromatis. Bagian yang kurang mampu menyerap zat warna disebut

    eukromatis. Tiap jenis pohon mempunyai bentuk, jumlah dan ukuran kromosom yang

     berlainan. Jumlah kromosom tiap pohon tetap, biasanya berkisar antara 12 –  40.

    Pembelahan sel atau perbanyakan sel ada beberapa cara tergantung dari sifat atau

    ciri-ciri dari sel tersebut.

    1.  Amitosis

    Inti sel langsung membelah menjadi 2 atau lebih dengan sifat keturunan yang

     berlainan. Plasma sel tidak membelah. Pembelahan macam ini biasanya terjadi

     pada organisme tua.

    2.  Mitosis

    Inti sel membelah menjadi 2 bagian dengan jumlah kromosom sama.

    Pembelahan inti akan diikuti dengan pembelahan sel.

    3.  Meiosis

    Inti sel tidak langsung membelah, karena inti sel bersifat diploid. Pada waktu

    sel-sel kelamin bersatuinti sel tetap bersifat diploid, sehingga sebelum sel-sel

    kelamin bersatu dalam perkembangannya pohon melakukan pengurangan

     jumlah kromosom menjadi separuhnya. Pembelahan inti secara meiosis terjadi

     pada saat pembantukan sel kelamin.

    Pembelahan inti sel secara mitosis berlangsung melalui beberapa fase pembelahan.

    Fase-fase tersebut adalah :

    1.  Fase istirahat atau Interfase.

    Yang dimaksud adalah suatu kondisi dimana inti sel tidak melakukan

     pembelahan. Meskipun demikian di dalam inti sel tetap terjadi aktivitas yaitu

    mengatur jalannya metabolisme sel.

    2. 

    Fase permulaan atau Profase.

  • 8/19/2019 Fisiologi Pohon- Pendahuluan

    15/25

      F  ISIOLOGI   P OHON  

    26

    -  Inti nampak keruh, butir-butir kromatin membentuk benang-benang halus

    Benang-benang menebal disebut kromonema

    -  Benang berbentuk seperti batang dan membelah membujur sehingga kromosom

    menjadi dua belahan sama besardisebut kromatid. Tiap kromatid mempunyai

    satu benang kromonema yang dibungkus matriks.

    Tiap kromonema membelah membujur sehingga tiap kromatid mempunyai dua

    kromonemata. Pada waktu pembentukan kromonema, kedua kutub pada plasma

    sel terbentuk benda-benda seperti cawan disebut tudung kutub. Dari kutub

    tersebut keluar benang gelendong yang menghubungkan dua kutub tersebut.

    Terbentuknya benang pada kedua kutub mengakibatkan dinding inti dan anak

    inti menghilang. Akibatnya kromosom terdorong ke tengah sel. Daerah ini

    disebut dengan bidang ekuatorial.

    3.  Metafase.

    Fase ini kromosom terletak teratur pada bidang ekuator dan bentuknya agak

    membengkok. Dari atas kromosom tersusun seperti bintang. Pada fase ini

    kromosom kelihatan paling pendek, benang-benang kromonema tak tampak

    lagi.

    4. 

    Anaphase.

    Tiap kromosom yang telah membelah membujur menuju kutub sehingga pada

    fase ini ada dua bintang. Pada fase ini sentromer tampak lebih jelas. Menjelang

    selesainya anaphase metriks lenyap. Kedua kromatid saling berjauhan sehingga

    tampak lebih jelas.

    5.  Telophase.

    Kromosom mengumpul pada kedua kutub dan menjadi benang-benang kusut

    lagi. Dengan demikian terbentuklah inti sel yang baru. Benang-benang plasma

    menebal dan menumpuk pada bidang ekuatorial, membentuk dinding pemisah.

    Sel induk menjadi dua buah sel baru. Kromonema menjadi kerangka dari inti sel

    yang baru.

    Pembelahan sel secara mitosis dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti suhu,

    kelembaban, cahaya, air, zat-zat kimia yang mencegah terbentuknya dinding pemisah.

  • 8/19/2019 Fisiologi Pohon- Pendahuluan

    16/25

      F  ISIOLOGI   P OHON  

    27

    1.6. RUANG LINGKUP FISIOLOGI POHON

    Sebagaimana dinyatakan Huber (1937) beberapa orang khususnya mereka yang

     bukan pakar tumbuh-tumbuhan pohon dianggap ujud puncak perkembangan dalam

    dunia tumbuh-tumbuhan dan karena ukuran dan keindahan pohon seringkali dipercaya

    memiliki sifat-sifat yang istimewa dan dikeramatkan. Sifat-sifat yang khusus itu sangat

     banyak dan kira-kira sebanyak tumbuhan itu sendiri. Mereka tumbuh melalui tahapan

     pertumbuhan yang sama seperti halnya tanaman berbiji yang lain, namun karena

    ukurannya yang besar, proses pendewasaan yang lebih lambat serta waktu hidup yang

    lebih lama, maka pohon mempunyai masalah-masalah yang khusus apabila

    dibandingkan dengan tanaman herba yang mempunyai ukuran yang lebih kecil serta

    daun yang lebih pendek. Perbedaan yang sangat besar antara pohon dengan herba

    adalah besarnya jarak angkut untuk mengangkut air, mineral dan makanan serta

     persentasi jaringan nirfotosintetik pada pohon.

    Karena daurnya yang lebih panjang maka pohon sering kali lebih banyak

    menghadapi perbedaan yang besar dan menyolok dangan adanya suhu yang berlainan,

    iklim yang berbeda dan kondisi tanah yang berberbeda dengan tanaman semusim.

    Dengan demikian pohon diistimewakan karena ukurannya yang besar dan juga karena

    masalah fisiologi yang khusus

    1.7. BEBERAPA PROSES DAN KONDISI FISIOLOGI YANG PENTING

    Berhasilnya pertumbuhan pohon tergantung kepada interaksi dari sejumlah

     besar proses dan kondisi fisiologinya. Proses-proses fisiologi yang penting yang akan

    dibicarakan adalah sebagai berikut:

    Fotosintesis :  Proses sintesa karbohidrat dari CO2  dengan air dangan dibantu oleh

    khlorofil proses ini akan menghasilkan bahan-bahan dasar dan untukkemudian dapat dipergunakan untuk proses yang lain.

    Metabolisme nitrogen  :  Proses ini merupakan penyusunan nitrogen anorganik

    menjadi nitrogen organik sehingga memungkinkan

    terbentuknya protein dan protoplasma

    Metabolisme lemak  : Sintesa gerak dan senyawa-senyawa yang ada hubungannya

  • 8/19/2019 Fisiologi Pohon- Pendahuluan

    17/25

      F  ISIOLOGI   P OHON  

    28

    Respirasi : Merupakan proses oksidasi makanan dari sel-sel yang hidup, menghasilkan

    energi yang akan digunakan untuk proses asimilasi, penyerapan mineral

    serta proses lain yang mempergunakan energi

    Asimilasi : Merupakan proses konversi makanan menjadi protoplasma baru, dinding

    sel dan bahan-bahan lain. Asimilasi merupakan proses dasar dari

     pertumbuhan

    Akumulasi makanan :  Penimbunan makanan. merupakan proses penyimpanan

    makanan pada biji dan sel parenkim kayu

    Penimbunan garam : Merupakan proses pengumpulan garam di dalam sel-sel jaringan

    yang disebabkan oleh mekanisme transport yang aktif dan

     penimbunannya tergantung dari energi hasil metabolisme

    Penyerapan : Penyerapan air dan mineral dari dalam tanah serta penyerapan oksigen

    dan karbondioksida dari udara

    Pengangkutan : Proses gerakan air, mineral, makanan dan hormon dari suatu tempat

    ke tempat lain di dalam pohon.

    Transpirasi : Proses hilangnya air dalam bentuk uap

    Pertumbuhan  :  Merupakan peningkatan / penambahan ukuran secara tetap yang

    merupakan hasil sitindak berbagai proses fisiologi tersebut di atas

    Reproduksi : Proses reproduksi bunga, buah dan biji yang ini merupakan hasil sitindak

    dari berbagai proses fisiologi.

    Reproduksi vegetatif   :  Reproduksi dengan menggunakan bagian-bagian vegetatif

    tanaman pada beberapa tanaman memegang peran yang

     penting.

    Zat pengatur tumbuh : Berfungsi di dalam membantu keseimbangan nutrisi dengan

     bersetindak yang sangat rumit di dalam prosesnya.

    Beberapa kondisi fisiologi yang penting dan yang mempengaruhi pertumbuhan

    adalah sebagai berikut:

    -  Jumlah dan efisiensi klorofil.

    -  Jumlah dan jenis karbohidrat yang ada serta interkonversinya, misalnya

     perubahan dari pati menjadi gula dan sebaliknya.

  • 8/19/2019 Fisiologi Pohon- Pendahuluan

    18/25

      F  ISIOLOGI   P OHON  

    29

    -  Jumlah dan jenis senyawa-senyawa nitrogen serta perbandingan karbohidrat

    terhadap nitrogen.

    -  Jumlah dan jenis bahan-bahan lain seperti lemak

    -  Sifat-sifat lain dari protoplasma, misalnya ketahanan terhadap kedinginan dan

    kekeringan.

    -  Tekanan osmotik sel : Peningkatan tekanan osmose ada hubungannya dengan

    kemampuan menghadapi kekeringan dan kedinginan.

    -  Turgiditas sel : Apabila sel kehilangan turgiditas maka sel berhenti berkembang

    dan ini berpengaruh terhadapberbagai macam proses fisiologi.

    Ahli fisiologi mempunyai tugas untuk mengukur proses dan kondisi-kondisi

    tersebut, mempelajari mekanismenya serta reaksinya terhadap berbagai faktor

    lingkungan dan bagaimana peranannya terhadap pertumbuhan pohon, makin banyak

    kita mengetahui mekanisme dari proses fisiologi, akan bermanfaat bagi pewana,

    holtikulturis di dalam memecahkan banyak persoalan. Apabila persyaratan fisiologi

    suatu pohon diketahui kita dapat pula meramalkan sifat suatu jenis tanaman pada tanah

    dan iklim tertentu dan diketahui pula reaksinya bila mendapatkan perlakuan tertentu.

    1.8. RUMITNYA PROSES-PROSES FISIOLOGI

    Proses fisiologi seperti fotosintesis, respirasi atau traspirasi pada hakekatnya

    adalah kumpulan proses fisika dan kimia. Untuk memahami mekanisme proses

    fisiologi perlu dipisahkan ke dalam komponen fisika dan kimia. Pendekatan biokimia

    menjadi semakin penting karena pendekatan biokimia memberikan hasil yang sangat

    nyata, sebagaimana ditunjukkan oleh adanya proses rumit fotosintesis dan respirasi.

    Sasaran utama dari bahasan ini adalah untuk menerangkan bagaimana pohon itu

    tumbuh, memberikan perhatian yang lebih terhadap proses yang dipengaruhi oleh

    faktor lingkungan daripada membicarakan secara rinci mengenai proses fisiologinya

    sendiri. Walaupun begitu kita juga akan membicarakan secara rinci bagaimana faktor

    lingkungan berpengaruh pada tingkat sel dan molekul. Faktor seperti suhu, air dan sinar

    mempengaruhi proses fisiologi secara langsung dan ini akan mudah diterangkan tetapi

     pengaruh yang tidak langsung akan lebih sulit diterangkan. Sebagai contoh, penurunan

    suhu akan mengurangi kecepatan respirasi dengan memperlambat gerakan molekul dan

    kemudian mengurangi kecepatan kimia, selain itu juga menurunkan permeabilitas

  • 8/19/2019 Fisiologi Pohon- Pendahuluan

    19/25

      F  ISIOLOGI   P OHON  

    30

    membran dan meningkatkan kekentalan protoplasma yang berarti mengurangi gerakan-

    gerakan reaktan di dalam membran, suhu yang rendah akan menyebabkan masalah

    yang rumit misalnya pecahnya dormansi dan akibatnya terjadinya pembungaan

     prematur yang diduga disebabkan karena perubahan konsentrasi hormonnya. Hal itu

    disebabkan adanya proses yang menggiatkan atau memperlambat sintesa ezim protein

    tertentu .Kelangkaan air dapat mengurangi perkembangan sel dan membukanya

    stomata secara langsung dengan menurunkan turgor sel tetapi dilain pihak secara tidak

    langsung peranan yang penting yakni sebagai media untuk proses seperti pembentukan

     protein. Cahaya mempunyai pengaruh langsung terhadap proses fotosintesis tetapi juga

    mempunyai pengaruh yang tidak langsung seperti terhadap pertumbuhan dan

     pembungaan ( photomorphogenesis) pengaruhnya lewat pengaturan gen oleh enzim di

    dalam membentuk zat pengatur tumbuh. Kandungan unsur mineral agaknya

    mempunyai pengaruh langsung seperti bagian dari komponen sel yang penting dan

    secara tidak langsung sebagai koenzim.

    1.9. PROSES-PROSES YANG MEMPENGARUHI BERBAGAI TINGKAT

    PERTUMBUHAN.

    Telah lama diakui oleh para pakar bahwa setiap tingkat pertumbuhan

    mempunyai proses fisiologi yang berbeda. Sebagai contoh kondisi yang cocok untuk

     perkecambahan biji tidak cocok untuk pertumbuhan anakan dan bila keadaannya terus

    demikian maka anakan tersebut akan mati dalam waktu satu atau dua tahun. Iklim dan

    kondisi tanah untuk pertumbuhan vegetatif mungkin sangat cocok, tetapi iklim dan

    kondisi tersebut sangat tidak sesuai untuk tingkat reproduksinya. Sering terjadi suatu

    Spesies dapat dengan mudah tumbuh di suatu tempat tetapi tidak pernah berhasil

     berbunga dan berbuah. Pada Tabel berikut ini dapat dilihat proses-proses yangmenonjol untuk setiap tingkat pertumbuhan serta faktor lingkungan yang penting

  • 8/19/2019 Fisiologi Pohon- Pendahuluan

    20/25

      F  ISIOLOGI   P OHON  

    31

    Tabel 3.  Proses-proses dan faktor lingkungan yang penting pada berbagai tingkat

     pertumbuhan 

    Tingkat pertumbuhanperkecambahan biji Proses dan kondisi fisiologi Faktor lingkungan

    Perkecambahan biji Penyerapan air

    Pencernaan

    Respirasi

    Asimilasi

    Suhu

    Air

    Oksigen

    Perkembangan anakan Fotosintesis

    Asimilasi

    Keseimbangan air

    Cahaya

    Air

    Suhu

     Nutrisi

    Pertumbuhan Vegetatif Fotosintesis

    RespirasiAsimilasi

    Keseimbangan air

    Cahaya

    SuhuAir

     Nutrisi

    Reproduksi Fotosintesis

    Keseimbangan C/N

    Kesiapan berbunga

    Pembentukan primordia bunga

    Penimbunan bahan bakar

    Cahaya

     Nutrisi

    Suhu

    Penuaan Belum diketahui (ada ke

    mungkinan adanya hubungan

    antara air dan hormon, pengangkutan, dan

    keseimbangan antara

    fotosintesis dan respirasi)

    Air

     Nutrisi

    Serangga dan penyakit

    1.10. PERMASALAHAN-PERMASALAHAN DAN HARAPANNYA

    1.10.1. Perbedaan Permasalahan yang dihadapi Pewana, Holtikulturis dan

    Arboris

    Pohon itu ditanam dengan alasan yang berbeda -beda antara pewana,

    holtikulturis dan arboris. Bermacam-macam permasalahan fisiologi yang timbul

    memiliki kepentingan terhadap bidangnya masing-masing. Pewana lebih bertujuan

    untuk menghasilkan kayu yang sebesar-besarnya untuk setiap satuan luas tertentu dan

    untuk mendapatkannya mereka harus memelihara pertumbuhan pohon di dalam

    tegakannya dan juga memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi persaingan

    antar pohon-pohon tersebut. Bagi holtikulturis yang menjadi masalah utama adalah

     produksi buah, oleh karena itu mereka selalu berharap pohon itu dapat berbunga seawal

  • 8/19/2019 Fisiologi Pohon- Pendahuluan

    21/25

      F  ISIOLOGI   P OHON  

    32

    mungkin. Holtikulturis menganggap pentingnya kebun benih sedangkan arboris

    menganggap penting pohon sebagai makluk hidup individu dan sangat memperhatikan

     pengawasan serangan hama dan penyakit. Bagi arboris permasalahannya adalah

     bagaimana menanam pohon dan perdu dalam bentuk dan kreasi keindahan yang

    menarik tanpa memperhatikan kondisi tanah dan lingkungannya. Sebagai akibatnya

     para arboris selalu menemui masalah-masalah yang disebabkan oleh jaleknya

    dariainase, kurangnya aerasi karena kepadatan tanah seharusnya akar karena adanya

     bangunan, polusi udara dan terganggunya kondisi lingkungan. Walaupun tujuan para

    arboris, pewana dan holtikulturis tidak sama, keberhasilan usaha mereka merupakan

    kepentingan bersama yaitu pemahaman yang benar tentang fisiologi pohon.

    1.10.2. Fisiologi Dalam Hubungannya Dengan Permasalahan Saat Ini dan

    Kemudian

    Perubahan-perubahan penting yang terjadi pada silvikultur dan holtikultur telah

    menimbulkan banyak masalah dan dengan pengetahuan fisiologi pohon dapat diduga

    masalah-masalah itu akan berkembang. Penebangan hutan tropis yang makin

    meningkat akan menimbulkan permasalahan yang tidak dapat dipecahkan dengan

     pengetahuan di daerah sedang (Johnson, 1976). Meningkatnya kebutuhan kayu yang

     bermutu membutuhkan pengetahuan yang lebih baik tentang faktor-faktor yang

    mengendalikan berat jenis dan sifat kayu yang lain. Tujuan menggunakan daur yang

     pendek adalah untuk menghasilkan pertumbuhan yang cepat (Brown,1976) tetapi

    kemungkinan akan timbul masalah-masalah seperti masalah kualitas kayu, masalah

    nutrisi dan mineral karena pemanfaatan kayu yang berlebihan.

    Sebagian besar perlakuan dalam silvikultur dan holtikultur seperti penjarangan,

     pemangkasan dan pemupukan akan berhasil jika mereka mampu meningkatkan fungsifisiologisnya. Beberapa tindakan yang menguntungkan dari segi ekonomisal mungkin

    malah merugikan dari segi fisiologis. Sebagai contoh pohon buah-buahan yang

    menggunggurkan daun dipusat lembah California mengalami defoliasi saat musim

    gugur dan pemangkasan lebih awal dari segi ekonomisal menguntungkan, namun dari

    segi fisiologi tidak demikian, karena apabila pemangkasan lebih lambat dilakukan akan

    meningkatkan cadangan karbohidrat. Dengan demikian pemangkasan yang terlalu awal

    dari segi fisiologi tidak menguntungkan. Seperti halnya dengan penyimpanan anakan

  • 8/19/2019 Fisiologi Pohon- Pendahuluan

    22/25

      F  ISIOLOGI   P OHON  

    33

    dan pengepakan anakan bibit jauh sebelum waktunya tanam dari segi ekonomisal

    sangat menguntungkan namun kalau kita melihat dari segi fisiologisnya itu akan

     berbahaya karena bila terlalu lama disimpan maka cadangan karbohidratnya akan

     berkurang. Lagi pula anakan yang cukup besar tidak memerlukan perlakuan seperti

    tersebut di atas karena tanpa disimpan terlebih dahulu tanaman tersebut sudah

    mempunyai ketahanan yang lebih besar pada saat ditanam dan kita perlu mempelajari

    lebih sempurna dari segi fisiologisnya. Untuk melakukannya diperlukan keterangan

    tambahan mengenai penimbunan makanan dan ragam musiman terhadap kemampuan

    anakan untuk menghasilkan akar-akar baru. Meningkatnya produksi anakan di dalam

    model kontener akan meningkatkan perhatian orang akan fisiologi anakan tersebut.

    Program bastar dan pemuliaan pohon membutuhkan cara-cara agar dapat

    menghasilkan pembungaan yang lebih awal, produksi biji yang melimpah serta

     perakaran stek yang lebih baik. Namun ini menimbulkan pertentangan kepentingan

    sebab untuk dapat menghasilkan pembungaan dan pembuahan yang lebih awal

    diperlukan pematangan yang lebih awal, sedangkan untuk menghasilkan perakaran

    yaang sempurna pada stek perlu pemeliharaan yang baik seperti pada waktu tanaman

    masih pada kondisi “juvenil”. Pemanfaatan kultur jaringan dan sel telah mulai banyak

    dilakukan agar dapat diperoleh tanaman yang mempunyai sifat unggul. Holtikulturis

    lebih maju dibanding pewana di dalam pengetahuan tentang fisiologi pohon terutama

    dibidang nutrisi. Namun begitu masih banyak masalah yang belum tertangani seperti

    misalnya penyingkatan waktu untuk dapat berbuah lebih awal, mengurangi

     pembungaan menjadi dua tahunan dan juga mengurangi daun, juga usaha mengurangi

     jumlah buah yang gugur. Kesulitan yang bakal timbul adalah semakin sempitnya dan

    kesulitan untuk menanami kembali kebun-kebun yang sudah tua. persoalan ini menjadi

    serius karena pewana mulai banyak menanam pohon berdaur pendek. Sekarang ini juga

    telah berkembang penggunaan tanaman yang dikerdilkan.

    Para arboris lebih tertarik kepada sekelompok pohon yang kompak, di petak

    kota yang kecil dan arboris dan holtikulturis dua-duanya menghadapi persoalan umur

    karena pendeknya umur dari tanaman buah-buahan dan ornamen (tanaman hias).

    Sayangnya hampir dapat dikatakan belum dapat diketahui biokimia dan fisiologi umur

    atau belum dapat menerangkan mengapa pinus bristlecone dapat mencapai umur

  • 8/19/2019 Fisiologi Pohon- Pendahuluan

    23/25

      F  ISIOLOGI   P OHON  

    34

    sampai 3000 atau 4000 tahun sedangkan tanaman yang lain banyak yang hanya

     berumur sampai beberapa puluh tahun saja.

    Kita juga harus memperhatikan pengaruh yang kecil tetapi perubahan itu dapat

    diukur dari faktor lingkungan seperti konsentrasi CO2  diudara dan suhu. Konsentrasi

    CO2  ajeg meningkat dan mungkin bisa mencapai 400 ppm pada tahun 2000 dan ini

    meningkatkan suhu yang nyata dan disebut rumah kaca (Baes et al. 1977). Sebaliknya,

    suhu di belahan bumi utara sudah mulai menurun di dalam beberapa dekade terakhir ini

    dan kecenderungan kemudian belum diketahui karena itu sangat menarik untuk kajian

    kenaikan dan penurunan suhu dan kenaikan dan pengaruh kenaikan CO2  tentu sangat

     penting terhadap pohon-pohonan. Berbagai tanaman mempunyai reaksi yang berbeda-

     beda terhadap pengaruh yang ditimbulkannya dan pengetahuan tentang hal tersebut

    akan sangat berguna untuk penanaman dimasa mendatang, khususnya apabila suhu

    merupakan faktor pembatas. Polusi udara juga akan merupakan persoalan yang serius

    di beberapa daerah dan kita perlu untuk mengetahui mengapa beberapa jenis menderita

    sedangkan yang lain tidak menderita luka akibat polusi.

    Pohon pernah merupakan sumber utama energi dan sekarang dapat merupakan

    sumber bahan kimia. Di masa mendatang, adanya persoalan energi maka hutan akan

    dipertimbangkan sebagai sumber energi utama karena hutan dapat diperbarui dan

    sekarang ini orang masih memakai batu bara dan minyak sebagai sumber energi.

    Menurut Swith dan Johnson (1977) hutan lebih efisien di dalam menghasilkan energi

    dibandingkan tanaman tahunan atau semusim di dalam satuan energi yang

    diinfestasikan. Karena biaya penanaman bersama-sama dengan biaya panenan jauh

    lebih besar dibandingkan dengan penanamannya saja, maka memperpanjang rotasi

    mungkin meningkatkan efisiensi energi yang dipergunakan. Ini merupakan masukan

    yang perlu dipertimbangkan kembali, karena adanya kecenderungan pemilikan daur

    yang pendek dan jenis tanaman yang dipilih (karena itu kecenderungan pemilihan daur

     pendek dan pemilihan jenis harus dipertimbangkan kembali).

    1.10.3. Pemanfaatan Fisiologi yang Lebih Luas 

    Pewana dan kebun kadang sering menyalahkan penelitian-penelitian fisiologi

    yang lebih banyak menerangkan sesuatu yang telah banyak diketahui dan sedikit

    sumbangannya untuk meningkatkan produksi kayu atau hasil buah-buahan mereka.

  • 8/19/2019 Fisiologi Pohon- Pendahuluan

    24/25

      F  ISIOLOGI   P OHON  

    35

    Mungkin benar bahwa sumbangan fisiologi sekarang ini lebih banyak menerangkan

    sesuatu dari pada meramalkan sesuatu. Sebagai contoh penelitian fisiologi

    menerangkan mengapa tanah basah dan dingin merusakkan akar dan mengurangi

     penyerapan air dan mineral, kemudian penelitian mengenai hubungan air dan tanaman

    menerangkan mengapa musim kemarau dapat mengurangi kecepatan tumbuh tanaman,

    sedangkan penelitian tentang ketahanan tanaman terhadap suhu rendah menerangkan

    ada beberapa tanaman yang lebih tahan terhadap suhu randah dibandingkan tanaman

    yang lain. Untuk ini kita perlu memanfaatkan keterangan fisiologis untuk lebih efektif

    memelihara dan memilih tanaman agar tumbuh baik walau dihadapkan terhadap

    kondisi lingkungan yang tidak baik.

    Untuk itu kita harus dapat menfasirkan faktor mana yang menjadi pembatasnya

    dan proses fisiologi apa yang mengakibatkan terlambatnya pertumbuhan dan hasilnya.

    Seleksi biasanya hanya dipergunakan untuk hal yang umum seperti untuk ketahanan

    terhadap suhu rendah dan kekeringan atau untuk produksi dengan mengukur

     pertumbuhan diameter dan tinggi atau berat dari suatu yang dihasilkan. Banyak proses

    fisiologi yang produktif dan pakar fisiologi harus mengenali proses fisiologi yang di

    dalam keadaan terbatas, misalnya penutupan stomata, pengurangan penyerapan CO2 

    dan pengurangan fotosintesis atau pengurangan luas unit daun atau pelukaan terhadap

    kloroplas. Apakah kelangkaan air ini dapat kita hindari atau ditunda dengan seleksi

    tanaman yang mempunyai sistem perakaran yang dalam, stomata yang lebih baik dan

    kendali penggunaan yang lebih baik atau faktor-faktor yang lain setelah pakar fisiologi

    menetapkan proses fisiologi yang membatasi pertumbuhan pada kondisi lingkungan

    tertentu. Para pemulia pohon dapat lebih efektif lagi di dalam tugasnya untuk lebih

    efisien memilih tanaman yang toleran terhadap faktor-faktor pembatas tersebut.

    Lambannya pemecahan persoalan pertumbuhan pohon lebih banyak disebabkan

    kurangnya informasi dari pada pemanfaatan informasi yang ada (Minckler, 1976).

    kegagalan untuk memanfaatkan yang telah ada sebagai akibat kurangnya daya citra dan

    sebagian lagi karena kurangnya tukar pikiran antara peneliti di lapangan dan di

    laboratorium. Banyak sekali pengotakan-pengotakan seperti adanya birokrasi dan

    mungkin hanya semata-mata mentalnya para pakar di berbagai bidang di kehutanan dan

    di lingkungan tertentu. Kalau itu benar maka pemecahan yang paling efisien adalah

  • 8/19/2019 Fisiologi Pohon- Pendahuluan

    25/25

      F  ISIOLOGI   P OHON  

    diperlukan kerja sama penelitian dan para pakar yang ingin mengkombinasikan

     pengalaman dan pengetahuannya.

    Kemungkinan untuk menghasilkan penelitian yang berbobot dari fisiologi

     pohon, nampaknya penuh harapan karena adanya pengertian yang lebih baik tentang

     peran fisiologi pohon dan karena adanya peningkatan teknologi yang penting misalnya

     pemakaian kromatografi, melacak label dengan isotop radio aktif, analisa gas

    inframerah, ”diffusi porometer” dan cara untuk mengatur potensi air. Penggunaan

    ruangan kendali untuk menganalisa pengaruh faktor lingkungan, pemanfaatan

    komputer untuk menganalisa model pertumbuhan, meramal pengaruh faktor

    lingkungan dan pengaruh perlakuan silvikultur semuanya merupakan perkembangan

    yang penting.