fisiologi - fungsi enzim

22
FUNGSI ENZIM DALAM SISTIM PENCERNAAN OLEH : I GEDE SENDY PRATAMA ( 1254121021 ) NI LUH KADEK SUBAHTI ( 1254121022 ) NI MADE WIDIADNYANI ( 1254121023 ) BANI RIMBAWAN ( 1354121015 ) JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN FAKULTAS PERTANIAN

Upload: bani-rimbawan

Post on 17-Feb-2016

44 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FISIOLOGI - FUNGSI ENZIM

FUNGSI ENZIM DALAM

SISTIM PENCERNAAN

OLEH :

I GEDE SENDY PRATAMA ( 1254121021 )

NI LUH KADEK SUBAHTI ( 1254121022 )

NI MADE WIDIADNYANI ( 1254121023 )

BANI RIMBAWAN ( 1354121015 )

JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS WARMADEWA

2014

Page 2: FISIOLOGI - FUNGSI ENZIM

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

limpahan dan karunia-Nya kepada kami, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Makalah tugas kelompok yang berjudul ’’ Fungsi Enzim Dalam Sistim Pencernaan’’

ini dengan lancar. Penulisan Proposal ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas

yang diberikan oleh dosen pengempu mata kuliah Fisioligi Ikan .

Makalah ini ditulis dari modul – modul mata kuliah Fisiologi serta informasi

dari media massa yang berhubungan dengan Enzim Pada Sistem Pencernaan pada

ikan, tidak lupa penulis ucapkan terimakasi kepada pengajar mata kuliah Fisiologi

atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini.dan juga kepada rekan –

rekan Mahasiswa yang telah mendukung sehingga dapat diselesaikan makalah ini.

Kami harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi mamfaat bagi kita

semua, dalam hal ini dapat memabah wawasan kita mengenai Sistem pencernaan

pada Ikan, khususnya bagi Mahasiswa perikanan. Memang makalah ini masih jauh

dari sempurna, maka kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi

perbaikan menuju arah yang lebih baik.

Denpasar, Juli 2014

Penulis

Page 3: FISIOLOGI - FUNGSI ENZIM

DAFTAR ISI

Kata Pengantar …………………………………….....…………………………. i

Daftar Isi …………………………………………………………………………. ii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………… 1

A. Latar Belakang ………………………………………………. 1

B. Tujuan ………….. …………………………………………… 2

C. Mamfaat …………………………………………………….. 2

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………… 3

A. Sistem pencernaan …..……………………………………… 3

B. Saluran Pencernaan …………………………………………. 3

C. Kelenjar pencernaan …………………………………………... 4

D. Proses Pencernaan …. ………………………………………… 5

E. Penyerapan Sari Makanan …….……………….……………… 6

F. Pencernaan Secara Fisik mekanik dan kimiawi……….………. 6

G. Jenis Ikan Berdasarkan Tipe Makanan………...……………. …. 7

BAB III PENUTUP ……………………………………………………………... 8

A. Kesimpulan …………………………………………………….. 8

B. Saran…………………………………………………………….. 8

Daftar Pustaka ……………………………………………………………. …… 8

Page 4: FISIOLOGI - FUNGSI ENZIM

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ikan merupakan salah satu jenis hewan vertebrata yang bersifat poikilotermis

(berdarah dingin), memiliki ciri khas pada tulang belakang, insang dan siripnya

serta tergantung pada air sebagai medium untuk kehidupannya. Ikan memiliki

kemampuan di dalam air untuk bergerak dengan menggunakan sirip untuk

menjaga keseimbangan tubuhnya sehingga tidak tergantung pada arus atau

gerakan air yang disebabkan oleh arah angin. Dari keseluruhan vertebrata, sekitar

50,000 jenis hewan, ikan merupakan kelompok terbanyak di antara vertebrata lain

memiliki jenis atau spesies yang terbesar sekitar 25,988 jenis yang terdiri dari 483

famili dan 57 ordo. Jenis-jenis ikan ini sebagian besar tersebar di perairan laut

yaitu sekitar 58% (13,630 jenis) dan 42% (9870 jenis) dari keseluruhan jenis ikan.

Jumlah jenis ikan yang lebih besar di perairan laut, dapat dimengerti karena

hampir 70% permukaan bumi ini terdiri dari air laut dan hanya sekitar 1%

merupakan perairan tawar.

Sebagai bahan pangan, ikan merupakan sumber protein, lemak, vitamin dan

mineral yang sangat baik dan prospektif. Keunggulan utama protein ikan

dibandingkan dengan produk lainnya adalah kelengkapan komposisi asam amino

dan kemudahannya untuk dicerna. Mengingat besarnya peranan gizi bagi

kesehatan, ikan merupakan pilihan tepat untuk diet di masa yang akan datang.

Sumber protein, lemak, vitamin dan mineral yang ada pada daging ikan

diperoleh dari luar, yaitu dengan mengkonsumsi makanan (pakan). Untuk

mengkonsumsi makanan maka ikan memerlukan sistem pencernaan agar bahan

tersebut dapat diproses. Pencernaan adalah proses penyederhanaan makanan

melaului cara fisik dan kimia, sehingga menjadi sari-sari makanan yang mudah

diserap di dalam usus, kemudian diedarkan ke seluruh organ tubuh melalui sistem

peredaran darah.

Page 5: FISIOLOGI - FUNGSI ENZIM

1.2 Rumusan masalah

1.2.1 Bagaimana Struktur dan Fungsi pencernaan pada ikan?

1.2.2 Bagaimana Fungsi Enzim dalam proses Pencernaan?

1.3 Tujuan

1.3.1 Dapat mengetahui struktur dan fungsi pencernaan pada ikan

1.3.2 Dapat mengetahui fungsi enzim pada proses pencernaan

Page 6: FISIOLOGI - FUNGSI ENZIM

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistim Pencernaan

Pencernaan merupakan proses pemecahan senyawa kompleks menjadi

senyawa yang lebih kecil. Proses pemecahan senyawa tersebut menghasilkan energi

yang penting bagi kebutuhan sel, jaringan, organ dan makhluk hidup. Pencernaan

merupakan proses kimia. Proses kimia membutuhkan adanya enzim untuk perubahan

kimia bahan dasarnya. Enzim berperan dalam meningkatkan kecepatan reaksi tanpa

mempengaruhi hasil reaksi dan tidak ikut bereaksi. Dalam proses pencernaan, enzim

dihasilkan oleh berbagai organ, seperti usus halus, kelenjar ludah dan lambung.

Enzim bersifat spesifik dalam proses pemecahan bahan kompleks(karbohidrat,

protein, vitamin dan mineral) (Guyton,1992).

2.2 Enzim

Enzim adalah satu atau beberapa gugus polipeptida (protein) yang berfungsi

sebagaikatalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam

suatu reaksi kimia. Enzim bekerja dengan cara menempel pada

permukaan molekul zat-zat yang bereaksi dan dengan demikian mempercepat proses

reaksi. Percepatan terjadi karena enzim menurunkanenergi pengaktifan yang dengan

sendirinya akan mempermudah terjadinya reaksi. Sebagian besar enzim bekerja

secara khas, yang artinya setiap jenis enzim hanya dapat bekerja pada satu

macam senyawa atau reaksi kimia. Hal ini disebabkan perbedaan struktur kimia tiap

enzim yang bersifat tetap. Sebagai contoh, enzim α-amilase hanya dapat digunakan

pada proses perombakan pati menjadi glukosa. Enzim dipelajari

dalam enzimologi (Campbell,1995).

Page 7: FISIOLOGI - FUNGSI ENZIM

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Struktur dan Fungsi Pencernaan Ikan

3.1.1 Saluran Pencernaan.

Mulai dari muka ke belakang, saluran pencernaan tersebut terdiri dari mulut, rongga

mulut, farings, esofagus, lambung, pilorus, usus, rektum dan anus.

a. Mulut

Bagian terdepan dari mulut adalah bibir, pada ikan-ikan tertentu bibir tidak

berkembng dan malahan hilang secara total karena digantikan oleh paruh atau rahang

(ikan famili scaridae, diodotidae, tetraodontidae). Pada ikan belanak atau tambakan,

bibir berkembang dengan baik dan menebal, bahkan mulutnya dapat disembulkan.

Keberadaan bibir berkaitan erat dengan cara mendapatkan makanan. Di sekitar bibir

pada ikan tertentu terdapat sungut, yang berperan sebagai alat peraba. Mulut terletak

di ujung hidung dan juga terletak di atas hidung.

b. Rongga mulut

Di bagian belakan mulut terdapat ruang yang disebut rongga mulut. Rongga mulut ini

berhubungan langsung dengan segmen faring. Secara anatomis organ yang terdapata

pada rongga mulut adalah gigi, lidah dan organ palatin. Permukaan rongga mulut

diselaputi oleh lapisan sel permukaan (epitelium) yang berlapis. Pada lapisan

permukaan terdapat sel-sel penghasil lendir (mukosit) untuk mempermudah

masuknya makanan. Disamping mukosit, di bagian mulut juga terdapat organ

pengecap (organ penerima rasa) yang berfungsi menyeleksi makanan.

c. Farings

Lapisan permukaan faring hampir sama dengan rongga mlut, masih ditemukan organ

pengecap, Sebagai tempat proses penyaringan makanan.

Page 8: FISIOLOGI - FUNGSI ENZIM

d. Esofagus

Permulaan dari saluran pencernaan yang berbentuk seperti pipa, mengandung lendir

untuk membantu penelanan makanan. Pada ikan laut, esofagus berperan dalam

penyerapan garam melalui difusi pasif menyebabkan konsentrasi garam air laut yang

diminum akan menurun ketika berada di lambung dan usus sehingga memudahkan

penyerapan air oleh usus belakang dan rectum (proses osmoregulasi)

e. Lambung

Lambung merupakan segmen pencernaan yang diameternya relatif lebih besar bila

dibandingkan dengan organ pencernaan yang lain. Besarnya ukuran lambung

berkaitan dengan fungsinya sebagai penampung makanan. Seluruh permukaan

lambung ditutupi oleh sel mukus yang mengandung mukopolisakarida yang agak

asam berfungsi sebagai pelindung dinding lambung dari kerja asam klorida. Sebagai

penampung makanan dan mencerna makanan secara kimiawi. Pada ikan-ikan

herbivora terdapat gizard (lambung khusus) berfungsi untuk menggerus makanan

(pencernaan secara fisik).

f. Pilorus

Pilorus merupakan segmen yang terletak antara lambung dan usus depan. Segmen ini

sangat mencolok karena ukurannya yang mengecil/menyempit.

g. Usus ( intestinum)

Merupakan segmen yang terpanjang dari saluran pencernaan. Intestinum berakhir dan

bermuara keluar sebagai anus. Merupakan tempat terjadinya proses penyerapan zat

makanan

h. Rektum

Page 9: FISIOLOGI - FUNGSI ENZIM

Rektum merupakan segmen saluran pencernaan yang terujung. Secara anatomis sulit

dibedakan batas antara usus dengan rektum. Namun secara histologis batas antara

kedua segmen tersebut dapat dibedakan dengan adanya katup rektum.

i. Kloaka

Kloaka adalah ruang tempat bermuaranya saluran pencernaan dan saluran urogenital.

Ikan bertulang sejati tidak memiliki kolaka, sedangkan ikan bertulang rawan

memiliki organ tersebut.

j. Anus

Anus merupakan ujung dari saluran pencernaan. Pada ikan bertulang sejati anus

terletak di sebelah depan saluran genital. Pada ikan yang bentuk tubuhnya

memanjang, anus terletak jauh dibelakang kepala bedekatan dengan pangkal ekor.

Sedangkan ikan yang tubuhnya membundar, posisi anus terletak jauh di depan

pangkal ekor mendekati sirip dada.

3.1.2 Kelenjar Pencernaan

Kelenjar pencernaan berguna untuk menghasilkan enzim pencernaan yang nantinya

akan bertugas membantu proses penghancuran makanan. Enzim pencernaan yang

dihasilkan oleh ikan buas juga berbeda dengan ikan vegetaris. Ikan buas pada

umumnya menghasilkan enzim-enzim pemecah protein, sedangkan ikan vegetaris

menghasilkan enzim-enzim pemecah karbohidrat. Kelenjar pencernaan terdiri dari

hati dan pankreas. Disamping itu, saluran pencernaannya (lambung dan usus) juga

berfungsi sebagai kelenjar pencernaan.

Hati meupakan organ penting yang mensekresikan bahan untuk proses pencernaan.

Organ ini umumnya merupakan suatu kelenjar yang kompak, berwarna merah

kecokelatan. Posisi hati terletak pada rongga tubuh bagian bawah, di belakang

jantung dan disekitar usus depan. Di sekitar hati terdapat organ berbentuk kantong

kecil, bulat, oval atau memanjang dan berwarna hijau kebiruan, organ ini dinamakan

kantung empedu yang fungsinya untuk menampung cairan empedu yang disekresikan

Page 10: FISIOLOGI - FUNGSI ENZIM

oleh organ hati. Secara umum hati berfungsi sebagi tempat metabolisme karbohidrat,

lemak dan protein serta tempat memproduksi cairan empedu.

Pankreas merupakan organ yang mensekresikan bahan (enzim) yang berperan dalam

proses pencernaan. Pankreas ada yang berbentuk kompak dan ada yang diffus

(menyebar) di antara sel hati. Letak penkreas berdekatan dengan usus depan sebab

saluran pankreatik bermuara ke usus depan. Saluran pankreatik yaitu saluran-saluran

kecil yang bergabung satu sama lain dan pada akhirnya akan terbentuk saluran yang

keluar dari pankreas menuju usus depan.

3.1.3 Proses Pencernaan

Sebelum makanan di sambar dan ditelan, terlebih dahulu telah menimbulkan

rangsangan berupa nafsu untuk makan. Nafsu untuk makan ini dapat dirangsang

melalui penglihatan, bau dan rabaan. Begitu ada nafsu untuk makan, maka alat-alat

pencernaanya segera bersiap-siap untuk menerima makanan dan selanjutnat

mencernakannya. Setelah makanan digigit, untuk menelannya diperlukan bahan

pelicin yaitu air liur. Selai sebagai pelicin, air liur juga mengandung enzim ptialin

yang merupakan enzim pemecah karbohidrat menjadi maltosa yang kemudaian

dilanjutkan menjadi glukosa. Tapi karena ikan tidak mengunyah makanan, padahal

pemecahan karbohidrat membutuhkan waktu yang lama, maka ptialinnya baru dapat

bekerja aktif setelah makanan sampai di lambung. Selain mengandung enzim ptialin,

air liur juga mengandung senyawa penyangga derajat keasaman (bufer) yang berguna

untuk memecah terjadinya penurunan pH agar proses pencernaan dapat berjalan

normal.

Apabila makanan telah masuk ke dalam saluran pencernaan, maka dindng

saluran pencernaannya akan terangsang untuk menghasilkan hormon gastrin. Hormon

ini akan memacu pengeluaran asam klorida (HCL) dan pepsinogen. HCL akan

mengubah pepsinogen menjadi pepsin yang merupakan enzim pencernaan akif, yaitu

sebagai pemecah protein menjadi pepton (polipeptida). Apabila makanannya banyak

mengandung lemak, maka akan dihasilkan juga hormon entergastron.

Page 11: FISIOLOGI - FUNGSI ENZIM

Di dalam usus, makanan itu sendiri akan merangsang keluarnya hormon

kolsistokinin. Hormon ini kemudian akan memacu keluarnyagetah empedu dari hati.

Getah empedu itu sebenarnya dibuat dari sel-sel darah merah yang telah rusak di

dalam hati. Pengeluaran getah empedu tersebut melalui pembuluh hepatikus yang

kemidaian ditampung di dalam kantong empedu. Fungsi getah empedu tersebut

adalah memeperhalus butiran-butiran lemak menjadi emulsi sehingga mudah larut

dalam air dan diserap oleh usus.

Dinding usus juga mengeluarkan hormon sekretin dan pankreozinin. Sekretin

akan memacu pengeluaran getah empedu dan pankreas. Getah penkreas ini

mengandung enzim amilase, lipase dan protase. Sedangkan hormon pankreozinin

menyebabkan rangsangan untuk mempertinggi produksi getah pankreas.

Enzim amilase akan memecah karbohidrat menjadi glukosa. Enzim lipase

memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Sedangkan protase memecah

protein menjadi asam amino. Ketiga enzim tersebut dapat mencapai puncak keaktifan

apabila kadar protein dalam makanan antara 40-60%. Apabila kadar proteinnya

berubah maka untuk mencapai puncak keaktifan, enzim-enzim tersebut

membutuhkan waktu untuk menyseuaikan diri.

3.1.4 Penyerapan Sari Makanan

Makanan yang sudah dicerna halus sekali kemudian sari-sarinya akan diserap oleh

dinding usus. Sebenarnya di dalam lambung juga sudah mulai penyerapan, tapi

jumlahnya masih sangat sedikit. Penyerapan yang utama terjadi di dalam usus. Untuk

menyerap sari makanan tersebut, dinding usus mempunyai jonjot-jonjot agar

permukaannya lebih luas. Melalui pembuluh darah rambut pada jonjot usus tersebut,

sari makanan akan diserap ke dalam darah.

Karbohidrat diserap dalam bentuk monosakarida, yaitu glikosa, galaktosa, fruktosa

dan lain-lain. Proses penyerapannya dipengaruhi oleh hormon insulin. Hormon

tersebut dihasilkan oleh kelenjar pankreas. Lemak diserap dalam bentuk asam lemak

Page 12: FISIOLOGI - FUNGSI ENZIM

dan gliserol. Di dalam lapisan lendir dinding usus, asam lemak dan gliserol bersatu

lagi, untuk kemudian diedarkan keseluruh tubuh melalui limfe (70%) dan melalui

pembuluh darah (30%). Sedangkan protein diserap dalam bentuk asam amino yang

dibawa ke hati dulu untuk diubah menjadi protein lagi, akan tetapi yang telah

disesuaikan dengan kebutuhan tubuh ikan yang bersangkutan.

Zat-zat makanan yang telah diserap oleh darah kemudian diedarkan ke seluruh tubuh

untuk keperluan metabolisme, yaitu anabolisme dan katabolisme. Anabolisme adalah

pembentukan zat-zat yang lebih kompleks dari zat-zat yang lebih sederhana.

Misalnya pembentukan protein dan asam-asam amino. Sedangkan katabolisme adalah

pemecahan zat-zat yang merupakan bahan bakar untuk menghasilkan tenaga.

Misalnya pemecahan karbohidrat menjadi tenaga, air dan karbondioksida.

Pada hewan-hewan darat, yang digunakan sebagai sumber tenaga pertama-tama

adalah karbohidrat kemudian disusul oleh lemak sebagai sumber nomor dua dan

terakhir protein. Sedangkan pada ikan adalah kebalikan dari hewan darat, yaitu

protein, lemak dan karbohidrat.

3.1.5 Pencernaan Secara Fisika Dan Kimia

Pencernaan secara fisik dan mekanik dimulai di bagian rongga mulut yaitu

dengan berperannya gigi pada proses pemotongan dan penggerusan makanan.

Pencernaan secara mekanik ini juga berlangsung di segmen lambung dan usus yaitu

melalui gerakan-gerakan (kontraksi) otot pada segmen tersebut. Pencernaan secara

mekanik di segmen lambung dan usus terjadi lebih efektif oleh karena adanya peran

cairan digestif. Pada ikan, pencernaan secara kimiawi dimulai di bagian lambung, hal

ini dikarenakan cairan digestif yang berperan dalam proses pencernaan secara

kimiawi mulai dihasilkan di segmen tersebut yaitu disekresikan oleh kelenjar

lambung. Pencernaan ini selanjutnya disempurnakan di segmen usus. Cairan digestif

yang berperan pada proses pencernaan di segmen usus berasal dari hati, pankreas dan

dinding usus itu sendiri. Kombinasi antara aksi fisik dan kimiawi inilah yang

menyebabkan perubahan makanan dari yang asalnya bersifat komplek menjadi

Page 13: FISIOLOGI - FUNGSI ENZIM

senyawa sederhana atau yang asalanya berpartikel makro menjadi partikel mikro.

Bentuk partikel mikro inilah makanan menjadi zat terlarut yang memungkinkan dapat

diserap oleh dinding usus yang selanjutnya diedarkan ke seluruh tubuh.

3.2. Enzim Yang Berperan Dalam Proses Pencernaan Ikan

Berikut ini adalah beberapa enzim yang berperan dalam pencernaan ikan mas

diantaranya adalah:

1.      Tripsin

Tripsin adalah suatu enzim pemecah protein atau proteose, yang dihasilkan oleh sel-

sel pankreas dalam bentuk molekul tripsinogen yang tidak aktif. Tripsinogen akan

diaktifkan menjadi tripsin oleh enterokinase yaitu enzim yang dihasilkan oleh usus.

Tripsin dapat bekerja maksimal pada pH 8-9. Pembuktian adanya enzim tripsin dapat

dilakukan dengan uji biuret, apabila bahan uji mengandung protein yang memiliki

dua atau lebih ikan peptida akan berwarna keunguan bila diuji dengan reagen biuret.

2.      Amilase

Amilase(α-amilase) terdapat pada saliva dan usus halus. Amilase berfungsi sebagai

katalis dalam proses hidrolisis amilum, dekstrin dan glikogen menjadi maltosa.

Maltosa adalah disakarida yang terbentuk dari dua molekul glukosa. Ikatan yang

terjadi adalah antara karbon nomor 1 dan atom karbon nomor 4, oleh karenanya

maltosa masih memiliki gugus –OH glikosidik dan demikian masih mempunyai sifat

mereduksi. Maltosa merupakan hasil hidrolisis amilum dengan asam maupun enzim.

Dalam tubuh amilum mengalami hidrolisis menjadi maltosa oleh enzim amilase.

Pengujian enzim amilase dapat dilakukan dengan uji Benedict. Glukosa akan

mereduksi Cu2+ menjadi Cu+ yang kemudian mengendap sebagai Cu2O. Endapan

yang terbentuk dapat berwarna hijau, kuning atau merah bata tergantung konsentrasi

bahan uji yang diperiksa.

3.      Lipase

Lipase dalam cairan pankreas berfungsi sebagai katalis dalam proses hidrolisis lemak

menjadi asam lemak, gliserol, monoasilgliserol dan diasilgliserol. Aktivitas enzim

Page 14: FISIOLOGI - FUNGSI ENZIM

lipase dapat bertambah dengan adanya ion Ca2+ dan asam empedu, dan bekerja secara

optimal pada pH 7-8,8.

BAB IV

SIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Pencernaan adalah proses penyederhanaan makanan melaului cara fisik dan kimia, sehingga menjadi sari-sari makanan yang mudah diserap di dalam usus, kemudian diedarkan ke seluruh organ tubuh melalui sistem peredaran darah.

Sistem atau alat pencernaan pada ikan terdiri dari dua bagian, yaitu saluran pencernaan (Tractus digestivus) dan kelenjar pencernaan (Glandula digestoria). saluran pencernaan terdiri dari mulut, rongga mulut, farings, esofagus, lambung, pilorus, usus, rektum dan anus. Sedangkan kelenjar pencernaan terdiri dari hati dan pankreas yang berguna untuk menghasilkan enzim pencernaan yang nantinya akan bertugas membantu proses penghancuran makanan.

4.2 Saran

Menjaga asupan makanan penting dilakukan karena secara tidak langsung mempengaruhi kinerja enzim pada saat system pencernaan serta menjaga asupan makanan adalah tindakan untuk menjaga sistem pencernaan dari gangguan yang timbul dari asupan makanan tersebut.

Page 15: FISIOLOGI - FUNGSI ENZIM

Daftar Pustaka

Adaaja.com . 2010. Sistem Pencernaan Pada Ikan. http://adaaja.com/sistem-pencernaan-pada-ikan/

Adhi, I.K.D 2008. sistem-pencernaan-pada-hewan. http://gurungeblog. wordpress.com/2008/11/23/sistem-pencernaan-pada-hewan/

Affandi, R., Sjafei, D.S., Rahardjo, M.F. dan Sulistiono. 2004. Fisiologi Ikan, Pencernaan dan Penyerapan Makanan. Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor. Bogor. 215 hal

Arfinanda, G.F. 2010. Sistem Pencernaan Hewan. http://blogs.myspace.com/ index.cfm?fuseaction=blog.

Crayonpedia. 2008. Sistem Pencernaan Hewan. http://www.crayonpedia.org/ mw/3._Sistem_Pencernaan_Hewan_11.2

Eafrianto. 2009. Probiotik Pada Ikan. http://eafrianto.wordpress.com/ 2009/11/29/probiotik-pada-ikan/.

Ensilokpedia. 2008. Saluran pencernaan pada ikan. http://ensiklofauna.net46.net /?q=node/17.

Meitanisyah. 2009. Anatomi dan Fisiologi ikanhttp://www.bloggaul.com/ meitanisyah/readblog/99696/anatomi-n-fisiologi-ikan.

Made Astawan, . 2001. Ikan Air Tawar Kaya Protein dan Vitamin. http://www. gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid1057636419,44479,

Mirzan, C. 2009. Anatomi dan Fisologi Ikan Nila . http://www.blog.co.id/ Blogkage/blog/266/

Putra. A,I. 2009. http://nemalz88veterinerblog.blogspot.com/2009/06/i_9553.html

Renaldy. R. 2010. Sistem Pencernaan dalam Hewan . http://rhenorenaldy240990. blogspot.com/2010/01/sistem-pencernaan-dalam-hewan.html.

Wikipedia. 2010. ikan. http://id.wikipedia.org/wiki/Ikan.