fisiologi dan pengukuran kerja tutorial 6 motion...
TRANSCRIPT
tutorial 6
Prodi Teknik IndustriFakultas Teknologi IndustriUniversitas Islam IndonesiaTahun Ajaran2016/2017
MOTION STUDY
FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA
www.labdske-uii.com
MOTION STUDY 2016
Laboratorium Desain Sistem Kerja & Ergonomi | 1
WORK TIME MEASUREMENT
(MOTION STUDY)
A. DESKRIPSI
Motion Study adalah analisa yang dilakukan terhadap beberapa gerakan bgian badan pekerja
dalam menyelesaikan pekerjaannya. Dengan demikian diharapkan agar gerakan-gerakan yang
tidak efektif dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan sehingga akan memperoleh
penghematan dalam waktu kerja, yang selanjutnya dapat pula menghemat pemakain fasilitas-
fasilitas yang tersedia dalam pekerjaan tersebut (Sutalaksana,1979). Teknik ini pertama kali
dikembangkan oleh Gilberth dalam teknik studi geraknya (Maynard, 1971). Frank B. Gilberth
menguraikan gerakan dalam 17 gerakan dasar atau elemen gerakan yang dinamakan Therblig.
Sebagian besar gerakan Therblig ini adalah gerakan dasar tangan. Hal ini mudah dimengerti
karena pada setiap pekerjaan produksi,gerakan tangan merupakan gerakan yang sering
dijumpai, terlebih lagi dalam pekerjaan yang bersifat manual (Sutalaksana,1979).
Tujuan Praktikum
1. Memperkenalkan kepada praktikan tentang Motion Study dan aplikasi pengukurannya
dengan menganalisis elemen-elemen gerakan kerja.
2. Praktikan dapat mengidentifikasikan elemen-elemen gerakan dan mampu menganalisis
elemen-elemen gerakan yang efektif dan tidak efektif suatu pekerjaan.
3. Praktikan dapat melakukan perbaikan pada elemen-elemen gerakan yang tidak diperlukan
atau tidak efektif sehingga dapat melakukan pengaturan tata letak stasiun kerja.
B. INPUT DAN OUTPUT
Input:
a) Video perakitan
Output:
a) Analisa gerakan
MOTION STUDY 2016
Laboratorium Desain Sistem Kerja & Ergonomi | 2
C. LANDASAN TEORI
1. Study Gerakan
Study gerakan adalah analisa yang dilakukan terhadap beberapa gerakan bagian badan
pekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya. Seorang tokoh yang telah meneliti gerakan -
gerakan dasar secara mendalam adalah Frank B. Gilberth beserta istrinya yang
menguraikan gerakan ke dalam 17 gerakan dasar atau elemen gerakan yang dinamai
Therblig (Sutalaksana, 1979). Secara garis besar masing - masing gerakan Therblig dapat
didefinisikan sebagai berikut (Wignjosoebroto, 1995):
A. Gerakan Efektif
1. Memegang/Grasp (G).
Istilah sederhananya, Grasp adalah saat pekerja
memegang objek. Therblig ini berakhir ketika
aktivitas selanjutnya dimulai seperti menggunakan
(use) atau lainnya. Memegang adalah elemen gerakan
tangan yang dilakukan dengan menutup jari-jari
tangan obyek yang dikehendaki dalam suatu operasi kerja. Memegang adalah elemen
Therblig yang diklasifikasikan sebagai elemen gerakan efektif yang biasanya tidak
bisa dihilangkan tetapi dalam beberapa hal dapat diperbaiki.
Therblig
Effective Motion
Ineffective
Motion
Grasp
Transport Empty
Transport Loaded
Release Load
Pre-Position
Assembly
Disassembly
Use
Search
Select
Position
Inspect
Unavoidable Delay
Avoidable Delay
Plan
Rest
Hold
MOTION STUDY 2016
Laboratorium Desain Sistem Kerja & Ergonomi | 3
2. Menjangkau / Membawa Tanpa Beban
(Transport Empty).
Menjangkau adalah elemen gerakan Therblig
yang menggambarkan gerakan tangan
berpindah tempat tanpa beban atau hambatan
(resistance) baik gerakan yang menuju atau
menjauhi obyek. Gerakan ini diklasifikasikan
sebagai elemen Therblig yang efektif dan sulit untuk dihilangkan secara keseluruhan
dari suatu siklus kerja.
3. Membawa Dengan Beban (Transport Loaded).
Membawa merupakan elemen perpindahan
tangan, hanya saja disini tangan bergerak
dalam kondisi membawa beban (obyek).
Elemen gerak membawa termasuk Therblig
yang efektif sehingga sulit untuk dihindarkan.
4. Melepas/ Release Load (RL).
Elemen ini terjadi pada saat operator melepaskan
kembali obyek yang dipegang sebelumnya.
Elemen gerak melepas termasuk elemen therblig
yang efektif yang bisa diperbaiki.
5. Mengarahkan Awal/ Pre-Position (PP).
Pre-position adalah elemen gerakan efektif, Therblig yang mengarahkan obyek
kesuatu tempat sementara sehingga pada saat kerja mengarahkan obyek benar-benar
dilakukan maka obyek tersebut dengan mudah dapat dipegang dan dibawa kearah
tujuan yang dikehendaki.
6. Merakit/ Assembly (A).
Merakit adalah elemen gerakan Therblig untuk
menghubungkan dua obyek atau lebih menjadi
MOTION STUDY 2016
Laboratorium Desain Sistem Kerja & Ergonomi | 4
satu kesatuan. Elemen ini merupakan elemen Therblig yang efektif yang tidak dapat
dihilangkan sama sekali tetapi dapat diperbaiki.
7. Mengurai Rakit/ Disassembly (DA).
Disini dilakukan gerakan memisahkan atau mengurai dua obyek tergabung satu
menjadi obyek-obyek yang terpisah. Ini termasuk gerakan therbligh yang efektif.
8. Memakai/ Use (U).
Memakai adalah elemen gerakan efektif, Therblig
dimana salah satu atau kedua tangan digunakan untuk
memakai/mengontrol suatu alat untuk tujuan-tujuan
tertentu selama kerja berlangsung.
B. Gerakan Tidak Efektif
1. Mencari/ Search (S)
Mencari adalah elemen dasar gerakan pekerja untuk menentukan lokasi suatu obyek.
Gerakan dimulai pada saat mata bergerak mencari obyek dan berakhir jika obyek
telah ditemukan. Mencari ini termasuk dalam gerakan Therblig yang tidak efektif.
2. Memilih/ Select (SE)
Memilih merupakan elemen gerakan Therblig
untuk menemukan atau memilih suatu obyek
diantara dua atau lebih obyek lainnya yang
sama. Memilih ini termasuk dalam elemen
gerakan Therblig yang tidak efektif.
3. Mengarahkan/ Position (P).
Mengarahkan adalah gerakan berupa
perpindahan benda dari awal menuju posisi yang
tepat dan berakhir pada saat objek siap dirakit.
Elemen gerak ini termasuk Therblig yang tidak
efektif.
MOTION STUDY 2016
Laboratorium Desain Sistem Kerja & Ergonomi | 5
4. Memeriksa/ Inspect (I).
Elemen ini termasuk dalam langkah kerja untuk menjamin bahwa obyek telah
memenuhi persyaratan kualitas yang ditetapkan. Elemen ini termasuk elemen
Therblig yang tidak efektif.
5. Kelambatan yang tidak terhindarkan/ Unavoidable Delay (UD).
Therblig ini diukur dari titik di mana tangan tidak aktif ke titik di mana ia menjadi
aktif kembali, dengan Therblig lain. Penundaan ini didefinisikan oleh Gilbreth sebagai
diluar kendali pekerja yang sedang dilakukan. Mereka bisa melibatkan seperti
kurangnya bahan baku yang tersedia atau perbaikan alat, dll. Kondisi ini diakibatkan
oleh hal-hal diluar kontrol dari operator dan merupakan interupsi terhadap proses
kerja yang sedang berlangsung. Ini termasuk gerakan therbligh yang tidak efektif.
6. Kelambatan yang dapat dihindarkan/ Avoidable Delay (D).
Gerakan ini untuk dapat terhindarkan yang melibatkan waktu tidak aktif pekerja
dimana dia memiliki kendali penuh dalam pekerjaan itu. Misalnya, jika pekerja
diperlukan untuk melakukan inspeksi alat mereka dan melaporkan masalah, dan
hasilnya adalah alat yang rusak di tengah pergeseran, pekerja bertanggung jawab atas
keterlambatan. Sehingga ini dapat dihindarkan jika pekerjaan tetap bisa berjalan tanpa
menghiraukan masalah tersebut.
Avoidable delay juga dapat terjadi di salah satu tangan atau bagian tubuh, yang
masih menganggur sementara yang lain bekerja lebih keras dari yang dibutuhkan.
Misalnya, jika orang tersebut Memilih bagian untuk dirangkai, hanya dengan satu
tangan, sementara yang lain masih menganggur, pekerjaan tidak hanya diperlambat,
tapi tangan yang digunakan menjadi lebih lelah. Dalam banyak kasus, dalam
penggunaan kedua tangan, dapat diselesaikan dengan mendorong pekerja untuk
menjadi lebih tangkas. Ini termasuk gerakan therbligh yang tidak efektif.
7. Merencanakan/ Plan (PL).
Elemen ini merupakan proses mental dimana operator berhenti sejenak bekerja dan
memikir untuk mentukan tindakan-tindakan apa yang harus dilakukan.Ini termasuk
gerakan therbligh yang tidak efektif.
MOTION STUDY 2016
Laboratorium Desain Sistem Kerja & Ergonomi | 6
8. Memegang untuk Memakai/ Hold (H).
Dr. Barnes mengatakan therblig ini adalah “…retensi dari
objek setelah memegang objek tersebut, (dengan) tanpa
pergerakan dari benda tersebut.” Untuk lebih jelasnya, kita
bisa sebut hold dalam grasp, dari sebuah objek, dilakukan
dengan satu tangan, sedangkan tangan lainnya mengerjakan
Use atau Assemble.E lemen ini terjadi jika elemen memegang
obyek tanpa menggerakan obyek tersebut. Elemen memegang untuk memakai adalah
elemen kerja yang tidak efektif yang bisa dihilangkan dengan memakai alat bantu
untuk memegang obyek.
9. Istirahat untuk Menghilangkan Lelah/ Rest to Overcome Fatigue (R).
Elemen ini tidak terjadi pada setiap siklus kerja akan tetapi berlangsung secara
periodik. Ini termasuk gerakan therbligh yang tidak efektif.
2. Prinsip Ekonomi Gerakan
Prinsip ekonomi gerakan digunakan untuk merancang sistem kerja dengan gerakan-
gerakan kerja yang benar dan ekonomis (menghemat tenaga dan waktu). Menurut Ralph
Barnes (1980) terdapat 3 prinsip dalam ekonomi gerakan, yaitu:
a. Gerakan yang berhubungan dengan tubuh manusia
b. Gerakan yang berhubungan dengan peraturan tata letak tempat kerja
c. Gerakan yang berhubungan dengan perancangan peralatan
Masing-masing prinsip gerakan ekonomi tersebut memiliki spesifikasi gerakan sebagai
berikut:
a. Gerakan yang berhubungan tubuh manusia dan gerakannya :
1. Kedua tangan sebaiknya memulai dan mengakhiri secara bersamaan.
2. Kedua tangan sebaiknya tidak menganggur secara bersamaan kecuali sedang
istirahat.
3. Gerakan kedua tangan akan lebih mudah jika satu terhadap lainnya simetris dan
berlawanan arah gerakannya.
4. Gerakan tubuh atau tangan sebaiknya dihemat dan memperhatikan alam atau
natural dari gerakan tubuh atau tangan.
MOTION STUDY 2016
Laboratorium Desain Sistem Kerja & Ergonomi | 7
5. Sebaiknya para pekerja dapat memanfaatkan momentum untuk membantu
pekerjaannya, pemanfaatan ini timbul karena berkurangnya kerja otot dalam
bekerja.
6. Gerakan yang patah-patah yang banyak perubahan arah akan memperlambat
gerakan.
7. Gerakan balistik akan lebih cepat, menyenangkan dan teliti dari pada gerakan
yang dikendalikan.(Gerakan balistik adalah gerakan yang besar dan banyak
dengan demikian dapat menggunakan tenaga sepenuhnya)
8. Pekerjaan sebaiknya dirancang semudah-mudahnya dan jika memungkinkan
irama kerja harus mengikuti irama alamiah bagi si pekerjanya.
9. Usahakan sesedikit mungkin gerakan mata.
b. Prinsip-prinsip ekonomi gerakan berhubungan dengan pengaturan tata letak
tempat kerja:
1. Sebaiknya diusahakan agar peralatan dan bahan baku dapat diambil dari tempat
tertentu dan tetap.
2. Bahan dan peralatan diletakan pada tempat yang mudah, cepat dan enak untuk
dicapai atau dijangkau.
3. Tempat penyimpanan bahan yang dirancang dengan memanfaatkan prinsip gaya
berat akan memudahkan kerja karena bahan yang akan diproses selalu siap di
tempat yang mudah untuk diambil. Hal ini menghemat tenaga dan biaya.
4. Objek yang sudah selesai penyalurannya dirancang menggunakan mekanisme
yang baik.
5. Bahan-bahan dan peralatan sebaiknya ditempatkan sedemikian rupa sehingga
gerakan–gerakan dilakukan dengan urutan terbaik.
6. Mendesain ulang tempat kerja seperti ketinggian kursi atau benda sekitar
sehingga ergonomis untuk digunakan.
MOTION STUDY 2016
Laboratorium Desain Sistem Kerja & Ergonomi | 8
c. Prinsip-prinsip ekonomi gerakan dihubungkan dengan perancangan
peralatan:
1. Tangan sebaiknya dapat dibedakan dari semua pekerjaan bila penggunaan dari
perkakas pembantu atau alat yang dapat digerakkan dengan kaki dapat
ditingkatkan.
2. Peralatan sebaiknya dirancang sedemikian agar mempunyai lebih dari satu
kegunaan.
3. Peralatan sebaiknya sedemikian rupa sehingga memudahkan dalam pemegangan
dan penyimpanannya.
4. Bila setiap jari tangan melakukan gerakan sendiri-sendiri, misalnya seperti
pekerjaan mengetik, beban yang didistribusikan pada jari harus sesuai dengan
kekuatan masing-masing jari.
5. Peralatan seperti palang harus didesain secara ergonomis sehingga tubuh bekerja
dalam postur baik dan usaha minimum.
MOTION STUDY 2016
Laboratorium Desain Sistem Kerja & Ergonomi | 9
D. PRAKTIKUM
1. Alat Praktikum Micromotion Study
a. Kamera Perekam
b. Peralatan merangkai
c. Bahan yang dirangkai
2. Alur Praktikum
Mulai Sesi
Praktikum
Teori dalam kelas
· Penyampaian Materi
· Post test
Mulai sesi Praktikum (Pengambilan Data):
- Operator merakit mobil
- Pengambil video
- Pengamat dan analisa
Asisten memberikan petunjuk perakitan dan
prosedur praktikum serta operator lathian merakit
Mulai praktikum:
- Operator melakukan perakitan
- Pekerjaan direkam video
Asisten memeriksa hasil pekerjaan praktikan
Menganalisa cepat dan melakukan perubahan
layout
Praktikum dengan layout baru:
- Operator melakukan perakitan
- Pekerjaan direkam video
Data terkumpul
Pengolahan, analisa dan pengambilan
kesimpulan
Kosultasi asisten
ACC
Asisten
Pengumpulan
Laporan
MOTION STUDY 2016
Laboratorium Desain Sistem Kerja & Ergonomi | 10
E. REFERENSI
Barnes, R.M., 1980. Motion and Time Study, Design and Measurement of Work. Wiley.
Maynard, H.B., 1971. Industrial Engineering Handbook. New York:Mc Graw Hill
Niebel, B.W. & Freivalds, Andris., 1999. Methods Standard and Work Design. Mc Graw
Hill, New York.
Salvendy, G. (Ed.) (2001). Handbook of Industrial Engineering: Technology and
Operations Management, third edition, John Wiley & Sons, Hoboken, NJ.
Sutalaksana, I.Z., Anggawisastra, R. & Tjakraatmadja, J.H., 1979. Teknik Tata Cara
Kerja. ITB, Bandung.
Wignjosoebroto, S., 1989. Teknik Tata Cara dan Pengukuran Kerja. Edisi Kedua, PT.
Guna Widya, Jakarta.
Wignjosoebroto, S., 1995. Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu. Edisi pertama. Jakarta:
Penerbit PT. Guna Widya.
www.labdske-uii.com
Allah will exalt in degree those of you who believe,
and those who have been granted knowledge
QS 58:11