fisika bangunan

Upload: syuchan-sirait

Post on 16-Jul-2015

799 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Pada zaman ini kita dihadapkan pada pertambahan sumber-sumber bising dan intensitas bising yang luar biasa, baik di dalam ruangan maupun luar gedung, sering kali dengan pengaruh yang menguatirkan bahkan merusak. Pada saat yang sama telah dapat di terima, praktek untuk mengganti konstruksi bangunan yang biasanya tebal dan berat dengan bahan-bahan bangunan yang tipis, ringan, siap pakai, kadang-kadang dapat di pindahkan. Dalam auditorium, teater, ruang konser, ruang pertemuan dan gedung biaoskop yang banyak dibangun di seluruh duniajuga terdapat pertumbuhanpermintaan akan perbaikan yang sungguh-sungguh pada kondisi mendengar. Semua unsur ini telah berperan dalam menjadikan akustik arsitektur suatu disiplin penting dlam pengendalian lingkungan di dalam maupun di luar ruang. Pertumbuhan teknologi sains yang menyolok pengembangan sumber daya baru, penemuan bahan-bahan sintetik, kemajuan dalam penelitian ruang angkasa serta industry yang bersangkutan, produksi dan penggunaan cahaya dan bunyi buatan, pertambahan derajat otomisasi dan mekanisasi telah membantu praktek arsitektur dampai pada suatu keadaann tertentu. Pengendalian bising saat ini dapat menciptakan lingkungan buatan yang rumit dalam bangunanbangunan yang telah memenuhi semua persyaratan fisik, fisiologis dan psikologis penghunipenghuninya. Pengendalian bunyi secara arsitektural mempunyai dua sasaran, yaitu: menyediakan keadaan yanga paling disukai untuk produksi, perambatan, dan penerimaan bunyi yang diinginkan di dalam ruang yang digunakan untuk macam-macam tujuan mendengar, atau di udara terbuka. Masalah akustik ruang dan pengendalian bising tentu saja saling berhubungan dan saling bergantung satu sama lain. Demikian pula, masalah-masalah akustik ruang tercakup dalam pengendalian bising suatu ruang. Hal-hal yang menjadi faktor utama yang menimbulkan masalah akustik adalah, auditorium (teater, ruang kuliah, gereja, ruang konser, gedung bioskop, dan seterusnya) yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pertambahan penduduk jumlahnya besar. Kebanyakan auditorium ini menghadapi masalah akustik ruang yang belum pernah terjadi sebelumnya.1

Masalah-masalah ini pemecahannya biasanya membutuhkan penelitian dalam jumlah yang banyak. Riset-riset yang diadakan ini disebabkan karena kebutuhan akan kapasitas penonton yang banyak, kebutuhan akan fleksibilitas, dan keserasian hubungan antara penoonton-pemain dan kebutuhan penggunaan yang berbeda-beda. Dalalm bangunan dan konstruksi, agar menghemat ruang dan biaya, bahan bangunan dan konstruksi yang tipis serta ringan makin banyak dipakai. Pemakaiannya juga disebabkan karena dalam teknologi bangunan saat ini ada kecenderungan untuk menghilangkan bahan yang tidak dibutuhkan secara mutlak bagi stabilitas dan insulasi termal. Bangunan-bangunan makin banyak dimekanisasi. Komponen-komponen system

pemanas, ventilasi, dan pengkondisi udara, mesin-mesin kerja dan alat-alat rumahtangga penghemat tenaga semua ikut berperan dalam pola bising suatu bangunan.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat, rumusan masalah pada makalah ini adalah: 1. Bagaimana pengendalian bising dalam bangunan auditorium? 2. Bagaimana pengendalian bising dalam bangunan studio? 3. Bagaimana pengendalian bising dalam bangunan ruang olahraga, kolam renang, dan lorong-lorong bola gelinding? 4. Bagaimana pengendalian bising dalam bangunan tempat tinggal? 5. Bagaimana pengendalian bising dalam bangunan hotel dan motel? 6. Bagaimana pengendalian bising dalam bangunan sekolah? 7. Bagaimana pengendalian bising dalam bangunan rumah sakit? 8. Bagaimana pengendalian bising dalam bangunan kantor? 9. Bagaimana pengendalian bising dalam bangunan museum dan perpustakaan? 10. Bagaimana pengendalian bising dalam bangunan makan dan kafetaria? 11. Bagaimana pengendalian bising dalam bangunan Bandar udara? 12. Bagaimana pengendalian bising dalam bangunan industri? 13. Bagaimana pengendalian bising dalam bangunan audiometric dan laboraturium bunyi?

2

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengendalian Bising Dalam Jenis Bangunan Spesifik Pengendalian bising lingkungan dalam tiap bangunan harus dimulai pada tahap awal proses perencanaan. Metoda- metoda perencanaan yang direkomendasikan untuk pengendalian bising lingkungan meliputi hal hal penting seperti pengurangan bising pada sumbernya, perencanaan lapangan yang hati hati. Perencanaan arsitektur yang baik dengan pemisah ruangruang yang bising dari daerah yang peka terhadap bising, penggunaan bising selimut, dan pemilihan konstruksi bangunan penginsulasi bunyi yang efisien. Dinding dinding pengisolasi bunyi yang dapat digunakan dalam tiap bangunan. Syarat syarat pengendalian bising yang dimasukkan dalam peraturan peraturan bangunan, perundang- undangan, standard an lain-lain pada dasarnya memberikan kontribusi pada pengendalian lingkungan yang efektif. Kecenderungan yang wajar terhadap konstruksi yang lebih ringan, lebih tipis dan kurang mahal pada kondisi sekarang dapat dibesar-besarkan tanpa pembatasan dan criteria peraturan dan perundang-undangan. Syarat syarat penginsulasian bunyi yang dimasukkan dalam perundang-undangan kotapraja tidak berarti kecuali mereka dipaksakan. Ini dapat dilakukan seperti dalam hal kebutuhan teknis lain, dengan menahan atau menangguhkan ijin bangunan bila pemeriksaan pada rencana bangunan atau konstruksinya menampakkan pengabaian bagi persyaratan akustik yang relevan.

1.1 Auditorium Pengendalian bising auditorium harus dimulai dengan perencanaan letak yang baik, dengan memisahkan auditorium-auditorium sebanyak mungkin dari semua bising eksterior dan interior dan sumber-sumber getaran, seperti lalu lintas kendaran yang bising, lalu lintas udara, lalu lintas bawah tanah, daerah parker atau bongkar muat barang, peralatan mekanis, ruang elektrik, atau bengkel. Pentingnya menempatkan auditorium sejauh mungkin dari semua sumber bising eksterior dan interior yang potensial tak dapat cukup di tekan, karena ini selalu terbukti merupakan tindakan pengendalian bising paling ekonomis dan paling efisien.3

Perancangan wilayah/zona ruang ruang penahan yang melindungi auditorium dari sumber bising eksterior secara baik akan menyebabkan penggunaan dinding dinding batas insulatif yang lebih sedikit, artinya lebih murah, sekeliling auditorium. Ruang ruang di zona penahan (lobi, ruang depan, daerah sirkulasi, ruang makan, bar, kantor-kantor dan lain lain) harus mempunyai langit langit penyerap bunyi dan bila mungkin lantai yang berkarpet. Daerah sirkulasi harus selalu ditutup dari auditorium dengan pintu. Bila suatu auditorium diletakkan berdampingan dengan yang lain (secara horizontal atau secara vertical), suatu dinding atau lantai dengan performansi akustik yang cukup harus disediakan diantara mereka untuk memungkinkan penggunaan mereka secara serentak. Kalau dalam pengendalian bising daerah tempat tinggal, kantor, hotel, rumah sakit, rumah makan dan lain lain, penggunaan bising latar belakang yang kontinu, tak dikenal dan tak terlalu keras sebagai efek penyelimut tidak hanya boleh dilakukan tapi juga sering bahkan diinginkan, maka dalam akustik auditorium bising penyelimut pada umumnya tidak diinginkan. System ventilasi dan pengkondisi udara untuk suatu auditorium harus dirancang sedemikian rupa hingga tingkat bising yang dihasilkan oleh system adalah 5 sampai 15 dB di bawah tingkat bising latar belakang yang ditentukan dalam criteria bising. Hal ini penting untuk mencegah gangguan bising mekanis terhadap inteligibilitas pembicaraan atau kenikmatan music. Masalah pengendalian bising dalam akusti auditorium langsung berhubungan dengan pengadaan kekerasan yang cukup karena bila tingkat bising latar belakang dalam ruang telah direduksi dengan sejumlah decibel yang cukup, maka kekekrasan subyektif dari isi acara dengan sendirinya akan bertambah dengan jumlah yang sama. Masalah bising yang umum dalam akustik ruang, timbul pada rancangan auditorium yang dapat dibagi dalam ruang ruang dan auditorium serbaguna yang bertambah sering dibuat. Sebelum merancang dan memilih partisi yang dapat dipindahkan dalam auditorium yang dapat dibagi ke dalam ruang ruang, penggunaan ruang ruang yang terbagi bagi tersebut harus di jelaskan untuk menentukan dugaan intensitas dari bermacam-macam acara bunyi. Bila ruang ruang akan digunakan untuk tujuan instruksi verbal saja, derajat insulasi bunyi yang sedang (STC 40 sampai 45 dB) harus disediakan oleh partisi yang dapat dipindah pindahkan tersebut. Jika peralatan audio atau pengeras suara digunakan , maka system partisi yang lebih efisien secara akustik ( STC 45 sampai 50 dB) harus digunakan untuk mengisolir4

sumber bunyi. Dan bila suatu bagian dari ruang dipilih untuk mempertunjukkan music hidup,derajat insulasi bunyi yang lebih tinggi (STC 50 sampai 60 dB) diperlukan. Dalam keadaan khusus dari auditorium yang dapat dibagi bagi, bunyi yang dihasilkan oleh system ventilasi atau pengkondisi udara dapat menyediakan bising selimut yang berguna untuk menenggelamkan bunyi yang tidak diinginkan yang menembus lewat partisi yang dapat di pindah pindaha, jadi mereduksi syarat insulasi bunyi. Auditorium yang dapat dibagi bagi juga menambah masalah akustik ruang, seperti pengendalian dengung secara serentak dalam ruang yang dibagi bagi dan tak terbagi bagi, pengadaan kekekrasan dalam ruang yang terbag lewat ketinggian bukaan partisi yang dapat dipindahkan yang terbatas, eliminasi pemantulan yang merusak antara dinding yang tak diberi lapisan akustik dan dinding yang berhadapan, dan pengendalian pembicaraan silang ( cross talk) antara ruang ruang yang dibagi lewat ruang langit langit dan saluran udara ventilasi. Lalu lintas yyang padat dewasa ini, sering mengharuskan perancangan jendela dengan insulasi bunyi yang sangat efisien dan atap dengan langit langit gantung yang padat. Pemasangan langit langit gantung sekarang ini hampir tak dapat dihindari di auditorium karena dibutuhkan untuk menyediakan tempat bagi pelayanan ventilasi, pengkondisian udara dan peralatan listrik di atas ruang. Eliminasi jendela merupakan sumbangan yang efektif terhadap pengendalian bising auditorium dan dengan system ventilasi dan pengkondisian udara yang sekarang dapat diperoleh, maka hal ini harus dianggap sebagai

prosedurperanncangan yang normal bilamana bising luar yang berlebihan harus dihindari. Bila suatu auditorium dipengaruhi oleh suatu getaran yang berasal dari kereta api darat atau di bawah tanah, jalur bus, yang berdekatan dan lain lain, maka tindakan pencegahan tetentu harus diambil untuk mengeliminasi getaran getaran ini dari struktur bangunan.

1.2 Studio Perbedaan antara pengendalian bising studio dan pengendalian bising auditorium lain terletak pada derajat pengendaliannya. Semua bising dari luar dan dari dalam bangunan yang cenderung mengganggu penggunaan studio harus dikurangi samapai suatu tingkat yang sangat rendah. Ini bukan masalah tingkat bising berapa yang nyaman dan ekonomis, tetapi

5

tingkat bising berapa yang aman bila siaran radio, siaran televisi, atau perekaman yang memuaskan ingin di capai. Dalam rancangan arsitektur bangunan bangunan studio, pembentukan zona penahan/penghalang sekitar kawasan studio sangat menguntungkan. Penjajaran (juxtaposition) bermacam macam penggunaan dalam bangunan studio juga membutuhkan perhatian yang banyak untuk mencegah transmissi bising yang tak diinginkan lewat lantai. Pemasangan peralatan ventilasi atau pengkondisi udara yang bising dalam jarak 100 ft (30 m) dari dinding terdekat atau lantai studio harus dicegah. 1.3 Ruang Olahraga, Kolam Berenang Dan Lorong Lorong Bola Gelinding (Bowling) Kegiatan yang terjadi di tempat tempat ini menimbulkan bising yang tidak hanya akan menggangu peserta dan penonton tetapi juga dapat mengganggu fungsi ruang ruang di dekatnya.penggunaan lapisan akustik pereduksi bising dalam jumlah yang banyak merupakan keharusan karena akan menahan benturan mekanik ( dalam ruang olahraga ) dan juga menjaga kelembaban ( dalam kolam renang).

1.4 Bangunan Tempat Tinggal Bangunan tempat tinggal yang dibangun di daerah pedesaan atau daerah pinggir kota yang tenang membutuhkan insulasi bunyi dengan derajat yang lebih tinggi daripada bangunan tempat tinggal yang di bangun di daerah yang bising, karena bisng dari luar atau dari tetangga lebih mudah terdengar dalam lingkungan yang tenang disbanding lingkungan yang bising. Penghuni apartemen yang terbiasa dengan lingkungan bising dari daerah berpenduduk padat biasanya kurang kuatir dengan insulasi bunyi disbanding penghuni yang terbiasa dengan lingkungan yang tenang. Undang undang bangunan berbagai Negara dan peraturan peraturan bengunan yang progressif dari administrasi Negara bagian, provinsi, kotamadya di seluruh dunia membuat persyaratan pengendalian bising dan menyataka nilai insulasi bunyi yang diinginkan untuk tembok tembok dan lantai lantai. National Building Code Canada menyarankan agar dalam bangunan bangunan tempat tinggal, tembok dan lantai menyediakan nilai STC tidak kurang dari 45 dB antara unit unit tempat tinggal dalam bangunana yang sama dan antara unit tempat tinggal dan tiap ruang6

yang sama untuk dua atau lebih unit tempat tinggal. Ruang pelayanan atau ruang ruang seperti gudang tempat cuci, bengkel, ruang perawatan bangunan atau garasi yang melayani lebih dari satu unit tempat tinggal, harus dipisahkan dari unit tempat tinggal oleh suatu konstruksi yang menyediakan nilai STC yang tidak kurang dari 45 dB. Persyaratan inculasi bunyi dari National Building Code Canada bukan suatu keharusan tetapi merupakan saran. Criteria insulasi bunyi antara unit unit tempat tinggal yang direkomendasikan oleh U.S federal housing administration di dasarkan pada tiga tingkatan untuk memenuhi jangkauan geografis yang ada, lingkungan dan kondisi ekonomis yang luas, permintaan penghuni, dan faktor faktor lain. Criteria tingkat I berlaku terutama untuk daerah pedesaan yang sunyi . Criteria tingkat II berlaku untuk bangunan tempat tinggal yang di bangun dalam lingkungan yang relative bising. Criteria tingkat III merupakan persyaratan minimal yang dapat digunakan untuk lokasi yang pasti/jelas bising,seperti daerah pusat kota. House party-wall grade dipakai untuk insulasi bunyi yang lewat udara antara rumah rumah. Criteria tingkat I diamati di antara flat bila derajat insulasi bunyi yang lewat udara dan lewat struktur yang lebih tinggi dibutuhkan. Tingkat II digunakan di antara flat bila derajat insulasi bunyi yang lewat udara dan lewat benda padat yang lebih rendah dapat di terima.

1.5 Hotel Dan Motel dalam pengendalian bising di hotel dan motel tiga jenis ruang membutuhkan perhatian, yaitu: a. ruang umum, seperti ruang makan, ruang baca kamar duduk, ruang dansa, rekreasi dan ruang siding b. ruang tamu c. daerah sirkulasi, seperti lobby, ruang depan dan serambi. Syarat akustik utama dalam ruang umum tersebut adalah perlindungan yang cukup terhadap bidang yang berasal dari sumber- sumber di luar atau dari ruang ruang yang berdekatan dan pengendalian bising dan dengunag dalam ruang itu sendiri. Bila ruang umum harus di bagi menjadi dua atau lebih oleh penyekat yang dapat dipindah-pindah, maka penyekat harus mempunyai nilai STC 35 sampai 50 dB, tergantung pada fungsi yang diinginkan oleh ruang yang disediakan.7

Masalah pengendalian bising ruang tamu identik dengan masalah pengendalian bising yang ditemua pada bangunan apartemen, karena tiap ruang motel dan hotel harus dianggap sebagai ruang apartemen yang terisolasi. Untuk hotel-hotel dan motel-motel kelas ekonomo, nilai STC 40 sampai 45 dB disarankan agar ruang-ruang yang berdampingan dan antara ruang dan serambi. Untuk hotel dan motel kelas satu atau yang mewah, pemisahan yang sama harus mencapai nilai STC 45 sampai 50 dB. Hubungan langsung lewat pintu antara ruang tamu yang berdampingan harus dihindari, kecuali pintu dengan insulasi bunyi atau pintu ganda yang dipasang antara ruang ruang itu. Pemberian karpet dalam semua ruang, terutama sepanjang daerah serambi dan sirkulasi adalah penting untuk mengeliminasi bunyi langkah langkah kaki. Tembok-tembok luar harus mempunyai nilai STC 45 sampai 60 dB, tergantung pada kebutuhan setempat dan kondisi lapangan.

1.6 Sekolah Pengendalian bunyi tiap bangunan pendidikan membutuhkan pertimbangan berikut : 1. Pemilihan tempat dan perencanaan 2. Perencanaan akusti ruang dari ruang-ruang kelas, ruang kuliah, auditorium, ruang olahraga, ruang music, ruang pandang dengar dan lain-lain. 3. Pengendalian bising eksterior dan interior dalam seluruh bangunan. Masalah masalah akustik sedang bertambah dalam bangunan pendidikan karena penyimpangan dari cara-cara yang biasa. Dengan mengakui perubahan sebagai elemen penting dalam proses pendidikan perencana sedang menggabungkan konsep dapat diubah atau keluwesan ke dalam bangunan-bangunan pendidikan baru. Ini terutama jelas dalam arah perkembangan yang mendorong/menganjurkan kebebasan yang seluas-luasnya dalam pengaturan ruang kelas untuk memenuhi persyaratan ruang pada saat itu. Ruang kelas pengajaran kelompok di sekolah dasar menentang kepercayaan yang telah lama yaitu bahwa nilai STC 35 sampai 46 dB adalha suatu keharusan antara ruang-ruang belajar. Bunyi belajar-mengajar yang timbul dari beberapa kelompok belajar dari ruang pengajaran kelompoknampaknya menghasilkan bising selimut yang dapat di terima oleh sebagian besar pemakai uang.

8

1.7 Rumah Sakit Sebuah rumah sakit tanpa perlu dipertanyakan adalah jenis bangunan yang penguninya sangat dipengaruhi oleh bising. Karena itu, pemilihan lokasi yang sesuai harus dipertimbangkan dengan member perhatian pada bising lalu lintas jalan raya, kereta api dan Bandar udara dan dari bising yang berasal dari tempat parkir. Bising eksterior dilampaui dalam jumlah oleh bising interior teutama karena unit mekanik yang harus ada di rumah sakit pada dasarnya adalah berisik. Bising interior disebabkan oleh : 1. peralatan mekanik 2. fasilitas operasional 3. fasilitas pelayanan pasien 4. kegiatan-kegiatan karyawan 5. pasien dan pengunjung Nilai STC rata-rata dari dinding-dinding dan lantai untuk bising yang lewat udara antara ruang-ruang pasien haruslah sekitar 45 sampai 50 dB, tergantung pada derajad kepentinganyang diberikan pada pertimbangan-pertimbangan akustik. Insulasi bunyi khusus harus diberikan untuk ruang bersalin dan ruang anak dan untuk ruang pasien-pasien yang cenderung bising. Nilai STC sekitar 50 sampai 55 (kadang-kadang 60)dBdibutuhkan antararuang-ruang yang penghuninya sangat mudah dipengaruhi bising. Untuk tembok antara ruang pasien dan serambi, STC rata-rata sekitar 45 dB nampaknya akan memuaskan untuk mencapai sasaran perancangan untuk pengendalaian bising harus diperhatikan persyaratan yang direkomendasikan sebagai berikut: 1. Dalam memilih tempat dan perencanaan perhatian harus diberikan pada jarak dan sumber bising luar, pengaruh bangunan bangunan tinggi di dekatnya dan penggunaan bangunan bangunan tertentu sebagai pengahalang bunyi. 2. Tempat bongkat muat barang dan tempat parkir harus ditempatkan dengan hati-hati terutama untuk menghindari pada saat yang tak diiinginkan 3. Bangunan-bangunan mekanis lebih baik ditempatkan pada bangunan yan terpisah. 4. Lapangan yang tertutup harus dihindari kecuali kamar-kamar yang menghadap ke lapangan di kondisi udaranya dengan jendela tetap yang ditutup secara kedap udara. 5. Serambi yang panjang sebagai sumber bising yang potensial harus dihindari.9

6. Pintu-pintu ke ruang yang berhadapan harus di selang-selingi, dan semua pintu harus dilengkapi dengan penutup yang tenang. 7. Peralatan, fasilitas operasional, dan fasilitas pelayanan pasien harus di pilih, dipasang dan diopersionalkan pada keluaran bising yang minimum.

1.8 Kantor Pengendalian bising praktis dalam kantor harus mencakup : 1. Perlindungan terhadap bising dari berbagai bising dari berbagai sumber luar 2. Insulasi horizontal dan vertical yang cukup antara masing-masing ruang untuk menjamin kerahasiaan pembicaraan. 3. Reduksi bising yang cukup dalam ruang kantor tertentu Berikut ini adalah sumber-sumber bisng yang biasa ada didalam kantor-kantor : 1. Bising luar yang berasal dari lalu lintas,lapangan bermain dan gelanggang 2. Bising industry yang berhubungan denag proses pabrik,mesin-mesin pabrik, proyek pembangunan dan lapangan polisi 3. Bising mekanik yang disebabkan oleh system pemanas,ventilasi dan pengkondisi udara,pipa air ledeng, elevator, escalator, computer dan tabung angin. 4. Bisng kantor yang disebabkan oleh pembicaraan, sirkulasi pada lantai, dengan permukaan keras membuka dan menutup pintu,dan oleh mesin mesin perusahaan, teleprinter, mesin tik, system pemanggilan dan telepon. Pembagian ruang kantor yang dapat disewakan dengan penyekat, setelah penyelesaian bangunan telah menjadi semakin biasa. Penampilan akustik kebanyakan penyekat-penyekat ini yang didirikan sampai bagian bawah langit-langit gantung yang tembus secara akustik, jarang melampaui nilai STC 25 sampai 30 dB. Dalam kebenyakan kasus hal ini tidak cukup kecuali bising latar belakang demikian tingginya hingga ia menutupi bunyi yang datang untuk lewat penyekat yang ringan. Dalam pertimbangan penyekat yang ringan siap pakai atau dapat dipindah yang dibangun samapai langit-langit gantung, perhatian khusus harus diberikan pada hal-hal berikut: 1. Semua lubang,celah, sambungan pada dinding, lantai dan sambungan langit-langit harus ditutup dengan baik

10

2. Pengahalang bunyi harus disediakan di atas langit-langit dengan karrakteristik reduksi bising yang tidak akan dikurangi oleh pipa-pipa, saluran dan kabel di pasang di ruang langit-langit Dalam kantor open plan (ruang terbuka) penyekat dengan ketinggian penuh tidak dapat digunakan, karena itu bising yang tersebar yang disebabkan oleh pembicaraan, mesin ketik dan lain-lain akan diterima pada tingkat yang relative tinggi, yang menyebabkan kekurangan privasi akustik, dan kadang-kadang mengganggu. harus ditekankan bahwa bagian lanngsung dari bising ini akan merambat secara bebas,tak peduli berapa lapisan penyerap bunyi telah di pasang dalam kantor atau bagaimanapun efektifnya lapisanini. Hanybagian yang dipantulkan dari gelombang bising ini akan di reduksi oleh penggunaan karpet lantai dan dinding, oleh langit-langit yang diberi lapisan akustik dan lain-lain. Harus diingat juga bahwa bahkan langit-langit penyerap bunyi yang tinggi dengan misalnya koefisien penyerap bunyi 0,70 akan menyerap 70% dari energy bunyi dan akan memantulkan 30% daripadanya. Persyaratan yang paling penting dalam perancangan akustik landscaped office adalah sebagai berikut: 1. Semua daerah lantai harus di beri karpet untuk menyerap bunyi yang lewat uada dan untuk menghindari bising langkah kaki. 2. Seluruh langit-langit harus dilapisi dengan bahan penyerap bunyi yang tinggi, karena koefisien penyerap bunyi tiap permukaan berkurang bila gelombang bunyi datang dengan sudut miring. 3. Luas total dari kaca jendela tidak boleh melebihi 40 % luas tembok luar, dipandang dari ruang kantor bagian dalam 4. Semua permukaan dinding yang mengelilingi kantor harus dilapisi karpet dengan penyerapan bunyi yang tinggi. 5. Penyerapan ruang yang mengadakan pemisahan visual antara ruang kerja atau daerah ruang kantor tertentu hanya membutuhkan insulasi bunyi yang sedang, karena gelombang bising yang menyebar terutama pada frekuensi rendah bagaimanapun akan membelok sekitar tepinya 6. Distribusi peralatan kantor yang cukup bisingharus serata mungkin dengan kantor. Peralatan kantor yang bising harus dikumpulkan dalam satu ruangan daerah tertentu dan

11

dikelilingi dengan jumlah lapisan penyerap bunyi yang maksimum, serta dipisahkan secara visual dari bagian yang tersisa dari kantor. 7. Bising dari system pengatur udara harus direduksi dengan baik namun tidak berlebihan karena landscape offices membutuhkan tingkat bising selimut yang relative tinggi 8. Bila bising latar belakang yang diciptakan oleh system pengatur udara tidak cukup tinggi atau merata maka bising selimut yang dikendalikan secara elektronik dapat dihasilkan dengan generator bising dan penguat yang mengumpani pengeras suara yang dipasang dengan baik di langit-langit. 9. Daerah pantai yang diperuntukkan bagi eksekutif atau sudut-sudut konperensi dan lainlain harus dikelilingi oleh lapisan-lapisan penyerap bunyi yang dipisahkan secara visual dari daerah lantai yang sisa dengan menggunakan layar, pembagi ruang dan lain-lain. 10. Tanaman dan bunga-bunga harus didistribusikan dalam ruang kantor walaupun nilai akustiknya dapat diabaikan, karena mereka member pengaruh menenangkan secara psikoakustik.

1.9 Museum Dan Perpustakaan Dalam museum dan perpustakaan tiap usaha yang masuk akal harus dilakukan untuk mengadakan lingkungan yang tenang yang penting untuk belajar atau membaca atau merenungkan pekerjaan seni. Ini menghendaki penggunaan jumlah bahan penyerap bunyi dalam jumlah yang cukup sepanjang permukaan bata untuk mereduksi RT sampai suatu minimum dan untuk mengurangi tiap bising dalam ruang yang ditimbulkan karena menjatuhkan buku, menutup pintu, batuk atau bercakap.

1.10

Rumah Makan Dan Kafetaria Masalah akusti di rumah makan dan kafetaria adalah hanya mengurangi dengung dan

bising, yang sebagian besar ditimbulkan di dalam ruang-ruang ini atau di ruang yang berdampingan seperti dapur atau ruang pelayanan. Di rumah makan yang lebih mahal elemen-elemen dekorasi ruang menyumbang penyerapan bunyi. Selain itu, penggunaan lapisan akustik sepanjang permukaan yang memungkinkan harus dipertimbangkan. Untuk mencapai derajat reduksi bisingyang dibutuhkan di kafetaria adalah penting untuk member lapisan akustik pada langit-langit ruang12

makan, ruang pelayanan dan semua daerah yang berdampingan. Penggunaan penutup bunyi (sound lock) antara ruang makan dan dapur adalah selalu menguntungkan untuk menyingkirkan bising dapur dari ruang makan.

1.11

Bandar udara Fungsi utama dari Bandar udara kota besar adalah menyediakan asilitas yang cukup

untuk transportasi orang dan muatan. Namun, pelayanan tambahan dalam jumlah yang besar harus juga diadakan bagi pesawat udara dan untuk langganannya. Karena kegiatan kebanyakan pekerjaan ini membutuhkan pembicaraan langsung atau pembicaraan telepon, criteria akustik untuk pengendalian bising di daerah-daerah ini harus di tetapkan dengan tujuan menjamin kerahasiaan pembicaraan yang cukup. Dengan lalu lintas komersil supersonic, pada dasarnya di hadapan kita lingkungan bising Bandar udara menjadi lebiih kritis, dan secara serius mempengaruhi penumpang dan karyawan dan juga tempat tinggal lingkungan sekitarnya.

1.12

Bangunan industry

Tingkat bising sumber-sumner bising industry yang tinggi jelas menunjukkan kebutuhan untuk pengendalian bising yang efektif dalam industry-industri tertentu.dalam pengendalian bising bangunan industry, persyaratannya adalah sebagai berikut: 1. Mengadakan lingkungan akustik yang dapat diterima oleh masing-masing pekerja yang menghasilkan bisng tertentu. 2. Menyediakan komunikasi pembicaraan diantara operator-operator pada tingkat yang dibutuhkan 3. Melindungi pekerja pekerja lain atau karyawan kantor, baik yang dekat dengan sumber bising atau pada beberapa lokasi lain dalam lingkungan yang sama. 4. Mencegah transmisi bising ke dalam bangunan yang berdampingan atau ke masyarakat sekitarnya. Pekerja dapat dilindungi dengan menekan bising di sumbernya dengan menggunakan dindidng pereduksi bising sekeliling mesin yang membuat bising atau dengan memasukkan bahan penyerap bunyi ke dalam ruang yang bising. Jika setelah semua tindakan ini dilaksanakan tingkat bising tetap di atas tingkat yang dapat di tolerir, pekerja pekerja harus13

di melindungi pendengaran mereka dengan menggunakan earmuff atau earplug. Bersamaan dengan penggunaan dinding pereduksi sekeliling mesin yang bising, maka harus dicatat bahwa operator dari mesin yang bersalah jarang kritis terhadap bising yang dihasilkan oleh mesin yang sedang ditangani/dikendalikan. Lebih lanjut ia sering tergantung pada bising yang dihasilkanya untuk memeriksa efisiensi dan penampilan mesin tersebut. Reduksi bising yang banyak dapat dicapai dalam bangunan industry yang bising dengan pengaturan arsitektur yang baik, dengan pemisah daerah bising dari daerah-daerah yang membutuhkan ketenangan dan dengan pengorganisasian yang lebih lanjut. Penghalang seperti tembok tinggi atau suatu bangunan antara sumber bising dan daerah yang membutuhkan perlindungan dapat berguna. Penghalang harus sedekat mungkin dengan sumber bising. Pengadaan integiligibilitas pembicaraan yang cukup, perlindungan terhadap karyawan yang bekerja dalam bangunan yang bising, dan pembatasan bising yang mengganggu dalam daerah yang sah dapat dipenuhi dengan menggunakan dinding penginsulasi bunyi yang cocok. Adalah penting untuk memperhatikan distribusi frekuensi dari bisng yang mengganggu supaya dinding-dinding yang sesuai dapat dipilih dengan insulasi bunyi yang efektif pada frekuensi-frekuensi kritis ini.

1.13

Ruang audiometric dan laboraturium bunyi Di gunakan untuk auditometri dan untuk pengukuran akustik ruang-ruang ini merupakan

aplikasi praktis dan konstruksi yang tidak kontinu. Perancangan dan konstruksinya merupakan masalah-masalh khusus dari akustik arsitektur.

14

BAB III KESIMPULAN

1. Pengendalian bising auditorium harus dimulai dengan perencanaan letak yang baik, dengan memisahkan auditorium-auditorium sebanyak mungkin dari semua bising eksterior dan interior dan sumber-sumber getaran, seperti lalu lintas kendaran yang bising, lalu lintas udara, lalu lintas bawah tanah, daerah parker atau bongkar muat barang, peralatan mekanis, ruang elektrik, atau bengkel. System ventilasi dan pengkondisi udara untuk suatu auditorium harus dirancang sedemikian rupa hingga tingkat bising yang dihasilkan oleh system adalah 5 sampai 15 dB di bawah tingkat bising latar belakang yang ditentukan dalam criteria bising. 2. Dalam rancangan arsitektur bangunan bangunan studio, pembentukan zona penahan/penghalang sekitar kawasan studio sangat menguntungkan. Penjajaran (juxtaposition) bermacam macam penggunaan dalam bangunan studio juga membutuhkan perhatian yang banyak untuk mencegah transmissi bising yang tak diinginkan lewat lantai. Pemasangan peralatan ventilasi atau pengkondisi udara yang bising dalam jarak 100 ft (30 m) dari dinding terdekat atau lantai studio harus dicegah. 3. Kegiatan yang terjadi di tempat tempat ini menimbulkan bising yang tidak hanya akan menggangu peserta dan penonton tetapi juga dapat mengganggu fungsi ruang ruang di dekatnya.penggunaan lapisan akustik pereduksi bising dalam jumlah yang banyak merupakan keharusan karena akan menahan benturan mekanik ( dalam ruang olahraga ) dan juga menjaga kelembaban ( dalam kolam renang). 4. National Building Code Canada menyarankan agar dalam bangunan bangunan tempat tinggal, tembok dan lantai menyediakan nilai STC tidak kurang dari 45 dB antara unit unit tempat tinggal dalam bangunana yang sama dan antara unit tempat tinggal dan tiap ruang yang sama untuk dua atau lebih unit tempat tinggal. Ruang pelayanan atau ruang ruang seperti gudang tempat cuci, bengkel, ruang perawatan bangunan atau garasi yang melayani lebih dari satu unit tempat tinggal, harus dipisahkan dari unit tempat tinggal oleh suatu konstruksi yang menyediakan nilai STC yang tidak kurang dari 45 dB. Persyaratan inculasi bunyi dari National Building Code Canada bukan suatu keharusan tetapi merupakan saran.15

5. Masalah pengendalian bising ruang tamu identik dengan masalah pengendalian bising yang ditemua pada bangunan apartemen, karena tiap ruang motel dan hotel harus dianggap sebagai ruang apartemen yang terisolasi. Untuk hotel-hotel dan motel-motel kelas ekonomo, nilai STC 40 sampai 45 dB disarankan agar ruang-ruang yang berdampingan dan antara ruang dan serambi. Untuk hotel dan motel kelas satu atau yang mewah, pemisahan yang sama harus mencapai nilai STC 45 sampai 50 dB. Hubungan langsung lewat pintu antara ruang tamu yang berdampingan harus dihindari, kecuali pintu dengan insulasi bunyi atau pintu ganda yang dipasang antara ruang ruang itu. 6. Ruang kelas pengajaran kelompok di sekolah dasar menentang kepercayaan yang telah lama yaitu bahwa nilai STC 35 sampai 46 dB adalha suatu keharusan antara ruang-ruang belajar. Bunyi belajar-mengajar yang timbul dari beberapa kelompok belajar dari ruang pengajaran kelompoknampaknya menghasilkan bising selimut yang dapat di terima oleh sebagian besar pemakai uang. 7. Nilai STC rata-rata dari dinding-dinding dan lantai untuk bising yang lewat udara antara ruang-ruang pasien haruslah sekitar 45 sampai 50 dB, tergantung pada derajad kepentinganyang diberikan pada pertimbangan-pertimbangan akustik. Insulasi bunyi khusus harus diberikan untuk ruang bersalin dan ruang anak dan untuk ruang pasienpasien yang cenderung bising. Nilai STC sekitar 50 sampai 55 (kadang-kadang 60)dBdibutuhkan antararuang-ruang yang penghuninya sangat mudah dipengaruhi bising. Untuk tembok antara ruang pasien dan serambi, STC rata-rata sekitar 45 dB nampaknya akan memuaskan 8. Pembagian ruang kantor yang dapat disewakan dengan penyekat, setelah penyelesaian bangunan telah menjadi semakin biasa. Penampilan akustik kebanyakan penyekatpenyekat ini yang didirikan sampai bagian bawah langit-langit gantung yang tembus secara akustik, jarang melampaui nilai STC 25 sampai 30 dB. Dalam kebenyakan kasus hal ini tidak cukup kecuali bising latar belakang demikian tingginya hingga ia menutupi bunyi yang datang untuk lewat penyekat yang ringan. 9. Dalam museum dan perpustakaan tiap usaha yang masuk akal harus dilakukan untuk mengadakan lingkungan yang tenang yang penting untuk belajar atau membaca atau merenungkan pekerjaan seni. Ini menghendaki penggunaan jumlah bahan penyerap bunyi dalam jumlah yang cukup sepanjang permukaan bata untuk mereduksi RT sampai suatu16

minimum dan untuk mengurangi tiap bising dalam ruang yang ditimbulkan karena menjatuhkan buku, menutup pintu, batuk atau bercakap. 10. Di rumah makan yang lebih mahal elemen-elemen dekorasi ruang menyumbang penyerapan bunyi. Selain itu, penggunaan lapisan akustik sepanjang permukaan yang memungkinkan harus dipertimbangkan. Untuk mencapai derajat reduksi bisingyang dibutuhkan di kafetaria adalah penting untuk member lapisan akustik pada langit-langit ruang makan, ruang pelayanan dan semua daerah yang berdampingan. Penggunaan penutup bunyi (sound lock) antara ruang makan dan dapur adalah selalu menguntungkan untuk menyingkirkan bising dapur dari ruang makan. 11. Fungsi utama dari Bandar udara kota besar adalah menyediakan asilitas yang cukup untuk transportasi orang dan muatan. Namun, pelayanan tambahan dalam jumlah yang besar harus juga diadakan bagi pesawat udara dan untuk langganannya. Karena kegiatan kebanyakan pekerjaan ini membutuhkan pembicaraan langsung atau pembicaraan telepon, criteria akustik untuk pengendalian bising di daerah-daerah ini harus di tetapkan dengan tujuan menjamin kerahasiaan pembicaraan yang cukup. 12. Reduksi bising yang banyak dapat dicapai dalam bangunan industry yang bising dengan pengaturan arsitektur yang baik, dengan pemisah daerah bising dari daerah-daerah yang membutuhkan ketenangan dan dengan pengorganisasian yang lebih lanjut. Penghalang seperti tembok tinggi atau suatu bangunan antara sumber bising dan daerah yang membutuhkan perlindungan dapat berguna. Penghalang harus sedekat mungkin dengan sumber bising. 13. Di gunakan untuk auditometri dan untuk pengukuran akustik ruang-ruang ini merupakan aplikasi praktis dan konstruksi yang tidak kontinu. Perancangan dan konstruksinya merupakan masalah-masalah khusus dari akustik arsitektur.

17

DAFTAR PUSTAKA

Doelle, Leslie L.1993. Akustik lingkungan. Jakarta : Erlangga.

18