final

11
TUGAS FINAL PSIKOLOGI POSITIF Oleh: NABILAH AFRINI RAHMADANI DACHRIN 4511091034 FAKULTAS PSIKOLOGI

Upload: nabilah-afrini-rahmadani

Post on 26-Sep-2015

224 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

psikologi positif

TRANSCRIPT

TUGAS FINAL PSIKOLOGI POSITIF

Oleh:

NABILAH AFRINI RAHMADANI DACHRIN

4511091034

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS BOSOWA45 MAKASSAR2015

A. JUDUL : PUTTING THE PAST IN PLACE

I. PENDAHULUANJakarta 16 Maret 1992, pada pukul 03.45 hari Senin di Rumah Sakit Fatmawati Jakarta, tepat tanggal 11 ramadhan lahirlah seorang bayi perempuan dengan berat 2.6 kg, panjang 44 cm. Saya adalah anak pertama dari Ir. M. Dachrin Djabir ayah saya orang Bugis dan Dra. Feizarina Fahmi ibu saya orang Padang. Beberapa bulan semenjak saya dilahirkan ayah saya mendapatkan pekerjaan di kota Solok, Sumatera Barat dan kami pun ikut tinggal di sana. Ketika 2 tahun kontrak kerja ayah saya pun berakhir, lalu kami bertiga pun bertolak ke Makassar. Ketika berumur 4,5 tahun saya sudah sekolah TK. Putra I Makassar. Hari pertama masuk sekolah pun saya sudah menunjukkan sikap mandiri saya, karena saya tidak mau kalau orang tua saya menunngui saya di sekolah. Ketika guru saya memberitahukan kalau anak pintar itu adalah anak yang tidak lagi ditunggui oleh orang tuanya. Seketika itu pula saya pun menyuruh ibu saya untuk pulang saja ke rumah, dan datang menjemput ketika sekolah telah usai. Saya bersekolah di sana selama dua tahun. Setelah dua tahun sekolah di Taman Kanak-kanak itu saya pun beranjak masuk Sekolah Dasar Mangkura II Makassar. Hari pertama masuk sekolah saya langsung ditinggal belajar di sekolah oleh ibu saya. Sejak kecil orang tua saya selalu mengajarkan saya untuk disiplin akan waktu dan tertib dalam melakukan segala macam kegiatan, terutama dalam hal pendidikan, oleh karena itu saya sejak sekolah tidak pernah sekalipun terlambat masuk kelas. Kalaupun saya pernah telat itu karena ada sesuatu hal yang memang tak kalah pentingnya.

Orang tua saya tidak pernah memaksa saya untuk menjadi anak yang juara kelas. Kasih sayang mereka kepada anak-anaknya selalu saja mereka tunjukkan dengan cara setia menemani dan mengawasi setiap perkembangan anak-anaknya. Mereka juga selalu meluangkan waktu untuk membantu saya menyelesaikan pekerjaan rumah. Mereka sangat perhatian pada anak-anaknya. Setiap kali terima rapor orang tua saya, baik ibu ataupun ayah mereka bergantian untuk mengambilkan rapor saya. Sejak saya SD hingga SMA mereka juga yang mengambil rapor saya, karena mereka tidak ingin melewatkan setiap tumbuh kembang dari anak-anaknya. Dengan mereka mengambil sendiri rapor saya mereka juga dapat mengetahui perilaku saya di sekolah seperti apa, pengetahuan saya pun seperti apa. Buat mereka mengambil rapor anak-anaknya itu adalah salah satu cara untuk melakukan pengawasan bagi anak-anaknya. Masuk usia remaja tepatnya ketika saya sudah duduk di kelas satu SMP Nasional Makassar saya sudah mulai terbiasa dengan hidup disiplin dan teratur. Saya terbentuk menjadi anak yang suka untuk belajar, yang selalu haus akan ilmu. Saya belajar tanpa ada beban tekanan dari orang tua. Saya mulai menekuni pelajaran-pelajaran yang saya suka. Sewaktu SMP saya sangat menyukai pelajaran Biologi. Nilai-nilai Biologi saya semenjak SMP hingga SMA selalu mendapat nilai yang tinggi dibanding mata pelajaran yang lainnya. Semenjak SMP saya sebenarnya bercita-cita ingin menjadi Psikolog. Hanya saja cita-cita saya waktu itu masih suka berubah-ubah. Saya juga sempat terpikir untuk menjadi ahli dibidang Biologi, karena saya suka belajar Biologi. SMA pun saya dipercaya lagi sama teman-teman saya untuk kembali memegang kunci kelas dan datang pagi-pagi di sekolah. Semua itu saya jalani dengan sepenuh hati. Saya senang kalau saya bisa datang ke sekolah pagi-pagi. Kelas tiga SMA saya tidak hanya dipercaya untuk memegang kunci kelas saja, tetapi saya juga diberikan jabatan sebagai wakil sekretaris kelas.Di SMA saya juga sempat masuk sebagai anggota Mading. Modal saya masuk di anggota mading itu bukan karena saya pintar menggambar tapi karena tulisan saya yang cukup rapih. Mading di sekolah saya sempat beberapa kali mendapat juara, mulai dari juara harapan hingga juara pertama pun pernah sekolah kami raih.Masuk kuliah saya masuk di Universitas Muslim Indonesia tahun 2010 sebagai mahasiswi Fakultas Ilmu Komputer. Sebenarnya saya dulu ingin sekali masuk Fakultas Kedokteran hanya saja izin dari orang tua yang membuat saya tidak bisa kuliah kedokteran, padahal saya telah lulus di kedokteran Universitas Al-Khairat Palu. Tahun 2011 saya mendaftar di fakultas Psikologi Universitas 45 Makassar. Saya menjalani kuliah dengan membagi waktu kuliah antara UMI dan 45 dengan sepenuhnya mendapat dukungan dari kedua orang tua saya hingga saat ini.

II. PENGALAMAN MASA KECILHari pertama masuk sekolah saya langsung ditinggal belajar di sekolah oleh ibu saya. Sejak kecil orang tua saya selalu mengajarkan saya untuk disiplin akan waktu dan tertib dalam melakukan segala macam kegiatan, terutama dalam hal pendidikan, oleh karena itu saya sejak sekolah tidak pernah sekalipun terlambat masuk kelas.

III. PENGALAMAN MASA REMAJAMasuk usia remaja tepatnya ketika saya sudah duduk di kelas satu SMP Nasional Makassar saya sudah mulai terbiasa dengan hidup disiplin dan teratur. Saya terbentuk menjadi anak yang suka untuk belajar, yang selalu haus akan ilmu. Saya belajar tanpa ada beban tekanan dari orang tua. Saya mulai menekuni pelajaran-pelajaran yang saya suka. Sewaktu SMP saya sangat menyukai pelajaran Biologi.

IV. PENGALAMAN MASA DEWASASering sekali saya merasa sulit ketika harus membagi waktu antara kuliah di UMI dengan di 45, karena beberapa jadwal mata kuliahnya yang relatif bersamaan. Jika situasi itu terjadi maka, saya dituntut harus mengambil keputusan yang tepat dan cepat. Tetapi, sebelum saya memutuskan untuk kuliah dua fakultas seperti ini. Orang tua saya sudah menyarankan untuk memfokuskan satu kuliah dulu setelah itu baru fokus melanjutkan kuliah yang satu lagi. Orang tua saya juga mengajarkan saya untuk tidak mudah menyerah dalam menjalani hidup ini, hidup harus konsisten, punya prinsip dalam hidup. Saran dari orang tua pun saya dengarkan dan karena alasan itulah yang memudahkan saya untuk mengambil keputusan apapun itu yang menyangkut masalah kuliah. Saya cukup dapat mengatur waktu saya untuk menyelesaikan satu-satu matakuliah yang harus saya selesaikan. Doa dan dukungan orang tua saya juga menjadi salah satu alasan yang membuat saya dapat melewati semua hambatan yang saya dapatkan.

V. PEMBAHASAN DAN KESIMPULANBeberapa peristiwa semenjak saya kecil hingga saat ini mengajarkan saya banyak hal. Orang tua saya sejak kecil menanamkan saya tentang nilai-nilai yang juga ada di diri mereka, seperti kedisiplinan, ketekunan, masalah berani bertanggung jawab atas apa yang sudah dilakukan atau di amanahkan kepada kita. Tetap berjuang pantang menyerah dalam hidup, senantiasa menuntut ilmu, karena sesungguhnya ilmu itulah nantinya yang dapat menolong kita nanti baik di dunia maupun di akhirat kelak.Manusia mana yang dalam kehidupannya di dunia ini tidak ingin bahagia, sejahtera, sukses, dan masih banyak hal lainnya lagi. Pada prinsipnya setiap manusia menginginkan hal-hal yang positif dalam kehidupannya. Dalam semua sejarah manusia, telah ada kebutuhan untuk percaya bahwa sesuatu yang buruk bisa berubah menjadi baik, yang jelek bisa menjadi indah, dan bahwa semua masalah dapat dipecahkan. Bidang psikologi positif pada tingkat subyektif menyatakan tentang pengalaman dihargai, yaitu: kesejahteraan, kepuasan, dan kepuasan (di masa lalu), harapan dan optimisme (untuk masa depan), dan kebahagiaan (di masa sekarang). Pada tingkat individu, ini adalah tentang sifat-sifat individu yang positif: kemampuan untuk menyintai, keberanian, keterampilan interpersonal, kepekaan estetika, ketekunan, pengampunan, orisinalitas, pikiran masa depan, spiritualitas, bakat tinggi, dan kebijaksanaan. Pada tingkat kelompok, itu adalah tentang nilai-nilai sipil dan lembaga-lembaga yang bergerak ke arah individu yang lebih baik: tanggung jawab, pemeliharaan, altruisme, kesopanan, moderasi, toleransi, dan etos kerja. Singkatnya, psikologi positif adalah studi ilmiah mengenai kekuatan dan kebajikan yang memungkinkan individu dan masyarakat untuk berkembang. Ini adalah bidang yang kaya dan berkembang, dan sempurna sejalan dengan coaching: keduanya menganggap orang pada dasarnya sehat, berakal budi, dan termotivasi untuk tumbuh. Ilmu dan praktik psikologi positif ditujukan untuk mengidentifikasi dan memahami kekuatan dan kebajikan manusia serta untuk membantu manusia untuk hidup lebih bahagia dan produktif (Snyder & Lopez, 2007). Psikologi positif menawarkan dan melihat pada sisi lain apa yang baik dan kuat pada manusia dan dalam lingkungannya, bersama dengan cara-cara bagaimana untuk memertahankan sumber daya dan segala aset yang berharga yang ada pada diri manusia.Jika dilihat lebih jauh dan mendalam lagi mengenai psikologi positif di mana benar-benar difokuskan pada: emosi positif, yaitu sifat-sifat individu yang positif, maka memahami emosi positif memerlukan studi kepuasan dengan kebahagiaan, masa lalu di masa sekarang, dan berharap untuk masa depan. Memahami sifat-sifat individu yang positif terdiri dari studi tentang kekuatan dan kebajikan, seperti kapasitas untuk cinta dan pekerjaan, keberanian, kasih sayang, ketahanan, kreativitas, rasa ingin tahu, integritas, pengetahuan diri, moderasi, pengendalian diri, dan kebijaksanaan.

B. MENEMUKAN SISI POSITIF DALAM HIDUP

DAFTAR PUSTAKA

Aldrin, Neil. Psikologi Positif Coaching. http://viavitae.co.id/psikologi-positif-coaching/. Diakses tanggal 18 Januari 2014