filsafat kurikulum

33
CHAPTER 3 THE SOURCES OF KNOWLEDGE SITI AISAH NIM 1603288

Upload: aisah-budiman

Post on 14-Apr-2017

119 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Filsafat kurikulum

C H A P T E R 3

T H E S O U R C E S O F K N O W L E D G E

SITI AISAH

NIM 1603288

Page 2: Filsafat kurikulum

Pertanyaan terpenting dalam filsafat tentang sifat pengetahuan manuasia adalah1. apakah pikiran manusia mampu

mengetahui?

2. Apakah manusia hanya puas dengan pendapat atau tebakan?

Apakah pengetahuan manusia terbatas pada fakta-fakta atau mampu melampui panca

indera?

Page 3: Filsafat kurikulum

CABANG FILSAFAT

3

Etika

Ilmu

Politik

Pendidikan

Metafisika

Estetika

Efistimologi

Agama

Hukum

Sejarah

Matematika

FILSAFATIlmu Sosial

Ilmu Alam

Page 4: Filsafat kurikulum

Epistemologi adalah teori pengetahuanSalah satu cabang filsafat yang mempermasalahkan hakikat pengetahuan, sumber-sumbernya, syarat-syarat memperoleh pengetahuan, kebenaran dan kepastian pengetahuan serta hakikat kehendak dan kebebasan manusia dalam pengetahuan.Cabang filsafat yang khusus menggeluti pertanyaan-pertanyaan yang bersifat menyeluruh dan mendasar tentang pengetahuan.Suatu upaya rasional untuk menimbang dan menentukan nilai kognitif pengalaman manusia dalam interaksinya dengan diri, dan lingkungan sekitarnya.

Page 5: Filsafat kurikulum

PEMBAHASAN DALAM EPISTEMOLOGI

Membahas tentang sumber-sumber pengetahaun

Membahas tentang apa yang kelihatan versus hakikatnya

Membahas tentang ke-valid-an pengetahuan.

Page 6: Filsafat kurikulum

P E N D A PA T A W A M ( C O M M O N S E N S E )

Cenderung untuk bersifat kebiasaan dan meniru (warisan masa lalu)

Tidak jelas dan samar-samar.

Kepercayaan yang belum diuji.

Tidak ada penjelasan mengapa sesuatu hal terjadi.

Page 7: Filsafat kurikulum

PENGHAMBAT BERFIKIR JERNIH

Prasangka, suatu pertimbangan yang terburu-buru, dasar pemikiran yang salah yang meremehkan bukti atau menilai bukti tersebut secara berlebihan. Sehingga sulit membuat kesimpulan yang akurat/bias mental

Propaganda, informasi yang disampaikan dengan membangkitkan emosi atau keinginan lalu menyajikan beberapa jalan keluar melalui sugesti (melalui media massa)

Otoriterianisme, mengikuti kekuasaan secara buta tanpa tindakan kritis, ada keyakinan bahwa pengetahuan dijamin atau disahkan oleh otoritas/ kewenangan adat

Page 8: Filsafat kurikulum

KESALAHAN-KESALAHAN BERFIKIR (FRANCIS BACON 1561 -1626)

Idols of the Tribe, kecenderungan menerima bukti atau kejadian yang menguntungkan suku atau bangsa sendiri.

Idols of the Cave, kecenderungan memandang diri pribadi sebagai pusat dunia dan menekankan pendapat pribadi yang terbatas.

Idols of the Market, kecenderungan untuk terpengaruh oleh kata-kata atau nama-nama yang dikenal dalam percakapan sehari-hari.

Idols of the Theatre, kecenderungan untuk berpegang teguh pada kepercayaan, keyakinan dan aliran-aliran pemikiran.

Page 9: Filsafat kurikulum

BEBERAPA KESALAHAN BERFIKIR

Kesalahan Semantik, disebabkan oleh pemakaian kata-kata secara tidak teliti atau tidak tepat.

Kesalahan Formal, pengambilan kesimpulan yang salah dari dasar pikiran (deduksi), bumi

Kesalahan Empiris, melakukan generalisasi secara terburu-burur (Induksi)

Page 10: Filsafat kurikulum

SUMBER-SUMBER PENGETAHUAN

Sikap Skeptis, yaitu sikap yang meragukan bahwa manusia tidak mungkin menemukan kebenaran yang obyektif. Gorgias mengatakan bahwa tidak ada sesuatu yang benar-benar ada, kalaupun sesuatu itu ada manusia tidak mungkin bisa mengetahuinya, kalaupun manusia bisa mengetahuinya, manusia tidak mungkin bisa menjelaskannya.

Pancaindera (Empiris, jhon locke), menekankan pada kemampuan manusia untuk menangkap pengalaman kongkrit yang diterima oleh pancainderanya. (Kebenaran Koresponden)Pragmatisme sebagai bentuk empiris radikalAkal Budi (Rasio), manusia mengetahui dengan membandingkan ide-ide atau pertimbangan-pertimbangan, akal manusia mempunyai kemampuan untuk mengungkap kebenaran dengan sendirinya (Kebenaran Koheren)Intuisi(, pengetahuan yang didapat tanpa melalui proses penalaran tertentu, sifatnya personal dan tidak bisa diramalkan.Wahyu, merupakan pengetahuan yang didapat dari Tuhan.

Page 11: Filsafat kurikulum

ASUMSI INTUISI

Kesadaran/penalaran hasil adanya koneksi antara panca indra(standar moral,dan nilai-nilai agama)

Pemikiran Reflektif berdasarkan akumulasi pengalaman dan berpikir(wawasan ilmiah)

Kecerdasan Kuantitatif(indra dan intelek(Henry Bergeson1859-1941)

Perasaan mistis/mitos/keyakinan ( iman dan pengalaman spiritual)

Page 12: Filsafat kurikulum

CARA MANUSIA MEMPEROLEH KEBENARAN

Melalui Pengalaman. (karena : kebetulan,spekulasi, Trial&Error, pengalaman pribadi, berdasarkan otoritas , kebenaran ilmiah (penelitian ilmiah)Sifatnya relatif

Melalui keyakinan.(kebenaran mutlak atau dari wahyu Tuhan), melalui Nabi/Rasul.- sifatnya absolut/mutlak.

Page 13: Filsafat kurikulum

MACAM PENGETAHUAN

Pengetahuan Apriori, pengetahuan yang didapat tidak tergantung pada pengalaman inderawi (benar secara Universal)

Pengetahuan Aposteriori, pengetahuan yang hanya didapat dengan melakukan observasi dan eksperimen.

Knowledge by Description, pengetahuan tentang fakta dan didapatkan dari benda atau kejadian disekitar kita.

Knowledge by acquaintance, pengetahuan yang diperoleh dengan pengalaman atau dengan perkenalan

Page 14: Filsafat kurikulum

POLA PENGETAHUAN Tahu Bahwa, pengetahuan mengenai informasi

tertentu. Disebut juga pengetahuan teoritis/ ilmiah.

Tahu Bagaimana, mengenai bagaimana melakukan sesuatu (know-how) berkaitan dengan keahlian dan kemahiran teknis.

Tahu Akan/ Mengenai, sesuatu yang sangat spesifik menyangkut pengalaman atau pengenalan pribadi. Kadar obyektifitas tinggi dan subyek mampu membuat penilaian langsung.

Tahu Mengapa, mengenai pemberian penjelasan tentang suatu kejadian.

Page 15: Filsafat kurikulum

DASAR-DASAR PENGETAHUAN Pengalaman, adalah keseluruhan peristiwa

perjumpaan dan apa yang terjadi pada manusia dalam interaksinya dengan alam dan lingkungan sosialnya

• Pengalaman Primer, pengalaman langsung akan persentuhan indrawi

• Pengalaman Sekunder, pengalaman reflektif mengenai pengalaman primer (tidak langsung)

• Ciri pengalaman adalah, amat beraneka ragam, berkaitan dengan obyek yang berada diluar diri manusia dan terus bertmabah dan berkembang sesuai dengan perkembangan manusia itu sendiri.

Page 16: Filsafat kurikulum

D A S A R - D A S A R P E N G E TA H UA N

Ingatan, tanpa ingatan pengalaman inderawi tidak akan dapat berkembang menjadi pengetahuan.

Supaya ingatan dapat menjadi dasar yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya bagi pengetahuan, (a) memiliki kesaksian bahwa peristiwa yang diingat itu memang pernah dialami dimasa lalu, (b) ingatan bersifat konsisten dan dapat menjadi dasar pemecahan persoalan.

Page 17: Filsafat kurikulum

DASAR-DASAR PENGETAHUAN Kesaksian, suatu penegasan yang diberikan

oleh orang terhadap peristiwa yang dialami orang lain untuk menyatakan kebenaran atas peristiwa itu.

• Bukti Intrinsik, bukti tentang autoritas atau kewenangan si pemberi kesaksian.

• Bukti Ekstrinsik, bukti yang secara langsung berhubungan dengan materi kesaksian

Minat dan Rasa Ingin Tahu, diperlukan untuk dapat mengembangkan pengetahuan. Minat mengarahkan perhatian pada hal-hal yang dialami dan dianggap penting untuk diperhatikan. Rasa ingin tahu mendorong orang untuk bertanya dan melakukan penyelidikan atas apa yang dialami dan menarik minatnya.

Page 18: Filsafat kurikulum

DASAR-DASAR PENGETAHUAN Pikiran dan Penalaran, kegiatan pokok dari

pikiran adalah penalaran yang keduanya merupakan hal yang mendasari pengetahuan. Penalaran merupakan proses bagaimana pikiran menarik kesimpulan dari hal-hal yang sebelumnya telah diketahui.

• Induksi adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan umum dari berbagai kejadian atau kasus khusus.

• Deduksi adalah bentuk penalaran yang berangkat dari suatu pernyataan umum ke kejadian khusus yang secara niscaya dapat diturunkan dari pernyataan umum tersebut.

• Abduksi adalah penalaran untuk merumuskan sebuah hipotesa berupa pernyataan umum yang kemungkinan kebenarannya masih perlu diuji.

Page 19: Filsafat kurikulum

DASAR-DASAR PENGETAHUAN

Logika, cara berfikir yang lurus, runut dan benar

• Silogisme Kategoris, silogisme yang terdiri dari proposisi yang bersifat kategoris (afirmatif universal, negatif universal, afirmatif partikular, negatif partikular)

• Silogisme Hipotesa, silogisme dalam proposisi bersyarat (kalau…maka…)

• Silogisme Disjungtif, silogisme yang sahih hanya dalam salah satu kemungkinan yang menyingkirkan kemungkinan lain.

Page 20: Filsafat kurikulum

DASAR-DASAR PENGETAHUAN Bahasa, merupakan salah satu hal yang mendasari

dan memungkinkan pengetahuan pada manusia. Bahasa Tertulis dan Tidak Tertulis.

Kebutuhan hidup manusia, memperoleh pengetahuan yang dibutuhkan untuk dapat hidup merupakan suatu bagian dari cara berada manusia. Pengetahuan merupakan suatu alat, strategi dan kebijakan dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

Page 21: Filsafat kurikulum

T I G A A S U M S I I L M U M E N G E N A I O BY E K E M P I R I K .

Asumsi pertama: menganggap bahwa obyek-obyek tertentu mempunyai keserupaan satu sama lain. Umpamanya: dalam hal bentuk, struktur, sifat, da lainnya.Asumsi kedua adalah anggapan bahwa suatu benda tidak mengalami perubahan dalam jangka waktu tertentu. Kegiatan keilmuan bertujuan mempelajari tingkah laku suatu obyek dalam suatu keadaan tertentu.Asumsi ketiga adalah determinasi, yaitu kita menganggap tiap gejala bukan merupakan suatu kejadian yang bersifat kebetulan. Tiap gejala mempunyai pola tertentu yang bersifat tetap dengan urut-urutan kejadian yang sama

Page 22: Filsafat kurikulum

TERJADINYA PENGETAHUANMenurut Aliran Rasionalisme. - Menganggap Rasio adalah sumber kebenaran - Pengetahuan terjadi karena bahan panca indra dan batin diolah oleh akal.Aliran ini terbagi 2 yaitu: 1. Rasionalisme Idealis -pengukuran adalah hasil pengolahan bersama

Page 23: Filsafat kurikulum

LANJUTAN…Tokohnya: Descartes, Spinoza, Leibniz, Fichte, Hegel Dll. Aliran ini berpegang pd keyakinan bahwa pengetahuan kita dpt melampaui pengalaman panca indra sejatiMelalui rasio dapat dirumuskan: Difinisi, Komparasi dan kausal (sebab akibat)Contohnya:

Page 24: Filsafat kurikulum

LANJUTAN …..Apa yang dimaksud “ A”dan apa yang dimaksud “B”.

Apa persamaaan dan perbedaaan “A” dan “B”

Mana yang menjadi sebab dan mana yang menjadi akibat dari “A” atau “B”

Page 25: Filsafat kurikulum

LANJUTAN…. 2. Rasionalisme Realis. - berpandangan bahwa pengolahan pengetahuan oleh rasio tidak terlepas dari obyek yang diamati. Metodenya deduktif. EMPIRISME- Pengetahuan terbatas hanya pada Pengalaman. Kebenaran didapat dari hasil pengamatan, jadi keputusan berbeda masing masing orang.Emprisme terbagi 2. a. Sensualisme – menghasilkan kebenaran semu, b. Konsiensialisme -keputusan diambil berdasarkan kesadaran. Metodenya Induktif,

Page 26: Filsafat kurikulum

KRIT IKAN TERHADAP RASIONALISME DAN EMPRISJ . A . L E I G H T O N

Rasionalisme - Mengagungkan Rasio,spekulatif., mengabaikan jiwa. Akhirnya menginkari Tuhan.Kebenaran Koheren.DeduktifEmprisme – mengangungkan pengalaman tadi semua pengetahuan didapat dari pengalaman panca indra. Kebenaran Koresponden.Induktif Tokohnya J.Lock, D. Home, Barkley.

Page 27: Filsafat kurikulum

KESIMPULAN ( JHON DEWEY)PENGETAHUAN

Dunia rasional dan dunia empirik membentuk sebuah dunia keilmuan yang merupakan gabungan dari kedua dunia tersebut. “Genetic Approach” to knowledge Dunia rasional (deduktif) adalah koheren, logis, dan sistematis, dengan logika deduktif sebagai sendi pengikatnya

Dunia empirik (induktif) yang obyektif dan berorientasi kepada fakta sebagai mana adanya. Dimanapun ada kehidupan di sana adalah prilaku aktivitas yang ada terus menerus antara organisme dan lingkungan dengan terus mengeksplorasi dan berinteraksi dengan lingkungannya.

Page 28: Filsafat kurikulum

KEGIATAN KEILMUAN SEBAGAI SEBUAH PROSES

Deduksi

Khasanah ilmu Ramalan Dunia rasional

Dunia empirikInduksi

Fakta Pengujian

Metode penelitian keilmuan

Statistik

Logika matematika Deduktif

Induktif

28

Page 29: Filsafat kurikulum

SUMBER-SUMBER PENGETAHUAN1. Otoritas – percaya pada orang lain.Syaratnya: ada kejujuran2. Persepsi indera: empiris, tumpuan utama pengetahuan modern, sifatnya terbatas dan kadang hasilnya menipu .3. Akal: membandingkan ide-ide, bersifat konseptual logis, runtut.4. Intuisi: diperoleh langsung tanpa pemikiran sadar dan persepsi langsung. Hasil induksi dan deduksi di bawah sadar yg muncul ke permukaan5. Wahyu: pengetahuan berasal dari Yang Ilahi dalam kitab suci/ajaran agama.

Page 30: Filsafat kurikulum

PERBANDINGAN FILSAFAT PENGETAHUAN DAN

FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN

Filsafat Pengetahuan, adalah keseluruhan pemikiran, gagasan, ide, konsep dan pemahaman yang dimiliki manusia tentang dunia dan segala isinya. (Spontan)

SedangkanFilsafat Ilmu Pengetahuan adalah keseluruhan sistem pengetahuan manusia yang telah dibakukan secara sistematis. (Sistematis dan Reflektif)

Page 31: Filsafat kurikulum

What Is The Science ?Ilmu Pengetahuan : Bangunan atau akumulasi pengetahuan yang diperoleh sepanjang sejarah perkembangan pengetahuan manusia Ilmu Pengetahuan dianggap sebagai “produk” Contoh : Einstien dengan teori relatifitasnya Newton dengan teori tentang gaya dll Pengetahuan yang diperoleh melalui prosedur ilmiah (Metode Ilmiah) Ilmu Pengetahuan dianggap sebagai “proses”, diperoleh secara logis (dasar & alasan yang deduktif rasional) untuk menjelaskan suatu gejala dan diuji secara empiris sehingga bersifat terbuka Contoh : Lahirnya ilmu pengetahuan dan teknologi komputer

31

Page 32: Filsafat kurikulum

Fungsi Ilmu Pengetahuan : Untuk menerangkan gejala Untuk memahami hakekat gejala Untuk meramalkan kejadian yang akan datang Untuk mengendalikan gejala

Ciri Ilmu Pengetahuan : Mempuyai obyek kajian Mempunyai metode pendekatan Disusun secara sistematis Bersifat “universal” (legitimated)

Pengetahuan adalah pengalaman yang diselenggarakan oleh diri sendiri atau pikiran

32

Page 33: Filsafat kurikulum

TERIMA KASIH