filsafat hukum (hamdan zoelva)

73
FILSAFAT HUKUM Hamdan Zoelva

Upload: pantatnyanehburik

Post on 04-Dec-2015

72 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

FILSAFAT HUKUM (Hamdan Zoelva)

TRANSCRIPT

Page 1: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

FILSAFAT HUKUM

Hamdan Zoelva

Page 2: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

1. FILSAFAT ?

• Sifak pokok filsafat : – Menyeluruh, Mendasar, Spekulatif

• Cabang utama Filsafat – Ontologi, tentang hakekat keberadaan sesuatu.

Apakah hakekat dari sesuatu objek yang dikaji (metafisika)

– Epistemologi, cara, metode dan faliditas pengetahuan (logika, metodelogi, filsafat ilmu)

– Aksiologi, tentang aksiolog nilai, kriteria, apa yang baik dan buruk (etika, estetika)

Page 3: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

2. Posisi Filsafat Dalam Hirarki Ilmu Hukum

• IDIOLOGI, Humanisme – (Agama) Kitab Suci • FILSAFAT HUKUM - Apakah hukum itu? Apa

tujuan hukum? Positivisme hukum • TEORI HUKUM – Stuffenbaw Theori • DOGMA / NORMA HUKUM - • PERATURAN HUKUM

Page 4: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

3. Dasar-Dasar Filsafat Hukum

• Pandangan filsafat hukum sangat dipengarhi oleh cara pandang manusia tentang dirinya, yang terbagai dalam dua pandangan, yaitu manusia sebagai ciptaan Tuhan (hamba Tuhan), serta alam sekitarnya dan manusia sebagai unsur bebas apa adanya (eksistensialis/humanis)

• Pandangan pertama, menempatkan Tuhan dan Kitab Suci dan alam sekitar sebagai sumber hukum paling utama.

Page 5: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

Lanjutan ...

• Pandangan kedua, menempatkan humanisme sebagai sumber hukum paling utama. Pandangan kedua ini melahirkan, dua kutub pandangan yaitu, kutub individualist dan kutub socialist. Kutub individualis berpegang pada hukum kodrat yang berasal dari hukum umum, seperti ajaran moral dari Aquinas, Kant, dll. Kutug sosialist dan pendekatan ekonomi serta sejarah, seperti ajaran Marx, Hegel dan lain-lain.

Page 6: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

4. Pembagian Disiplin Ilmu Hukum • Filsafat hukum (perenungan dan perumusan nilai,

penyelarasan nilai). • Politik hukum, (kebijakan hukum, hukum yang dicita-

citakan, ius constituendum). Antara ilmu hukum dan ilmu politik

• Ilmu hukum – Ilmu tentang norma (hukum dogmatik, penyusunan noma

hukum, norma abstrak – konkrit, logika hukum, keberlakuan norma hukum, dll)

– Ilmu tentang pengertian hukum (apa itu subjek hukum, peristiwa hukum, dll)

– Ilmu tentang kenyataan hukum (sosiologi hukum, antropologi hukum, psikologi hukum, perbandingan hukum, dll).

Page 7: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

5. Objek Kajian Filsafat Hukum • Tuhan, Alam dan Manusia. • Berpikir dan merenung tentang apa yang ada di balik yang

diketahui pancaindera manusia atau hakekat dari sesuatu. Kaum folosof menyatakan adalah naif, jika manusia hanya melihat suatu kedaan sebagai yg sudah semestinya dan tidak memikirkan apa yang ada di balik yang nampak

• Demikian pula dalam hukum, filsafat selalu memikirkan akar dari hukum, atau apa yang ada dibalik hukum yang terlihat itu. Mengapa hukum tidak membawa keadilan. Apakah keadilan itu? Mengapa hukum tidak efektif, dstnya. Lalu mereka mengaitkannya dengan kondisi sosilogisnya, pandangan agama atau kepercayaannya. Itulah sebabnya lahir berbagai aliran filsafat hukum.

Page 8: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

8. Perkembangan Filsafat Barat • Perkembangan filsafat barat • Zaman Kuno, pra Socrates, Yunani. Kehidupan manusia

dipengaruhi aturan2 Dewa yang disebut nomos….(hukum alam). Kemudian hukum lahir dari perjanjian masyarakat, dalam kehidupan antara polis dan warga. Hukum di sini identik dengan ketertiban dan kewibawaan. Selajutnya masa Socrates, aliran Sofis (idealis), muncul tuntutan keadilan yang lebih tinggi yang tidak hanya ketertiban. Lahir Palto, Aristotele (teori keadilan Aristoteles, keadilan distributive dan keadilan commutative/corrective

• Abad Pertengahan (setelah runtuhnya Romawi di abad ke 5 M sampai renaisance – keemasan kristen di eropa, pada sisi lain dinaggap sebagai abad kegelapan di Eropa). Thomas Aquinas mengemukakan teori lex eterna, lex devina dll.

Page 9: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

9. ....Lanjutan (abad 18)

• Abad Reaisanse abad 16 – 17 (kebebasan, keluar dari ikatan agama, gereja dipisahkan dari negara, tokohnya antara lain Galileo-Galilei, Hugo de Groot, Machiavelli dll).

• Zaman Barok (Era Rasionalisme Eropa: Decrates, Spinoza dll).

• Zaman Aufklarung – Fajar Budi – abad 17-18: masa pematangan Rasio (Thomas Hobbes, John Locke, J.J. Rosseau dll

Page 10: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

10. .... Lanjutan (abad 19)

• Filsafat positivisme, (abad 19, tokoh utamanya adalah August Comte 1798-1857, John Stuart Mill 1806-1873, Herbert Spencer 1820-1903). Lebih mengutamakan empirik daripada rasio, tidak boleh melewati fakta.

• Filsafat marxisme (Karl Max 1818-1883, Frederich Engels 1820-1895). Manusia adalah mahluk bermsyarakat yang beraktivitas, terlibat dalam proses produksi.

• Pragmatisme. Berpijak pada pikiran bahwa bukan salah dan benar dari suatu tindakan tetapi apakah berguna atau tidak. Ukuran kebenaran itu adalah kebenaran empirik dan ditentukan oleh seberapa jauh manfaatnya.

Page 11: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

11. ... Lanjutan (abad 20)

• Neokantianisme. Yaitu pengembangan dari filsafat Immnuel Kant, yang menekankan pentingnya metode ilmu. Hasilnya antara lain pembedaan antara ilmu-ilmu alam dan ilmu mengenai nilai-nilai yang berlaku.

• Fenomenologi, lebih sebagai metode yang diterapkan pada ilmu sosial.

• Eksistensialisme. Filsafat harus berpangkal pada manusia yang konkrit dan tidak pada hakekat manusia pada umumnya. Saya ada maka saya berpikir, bukan saya berpikir maka saya ada

Page 12: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

• Strukturalisme. Semula sebagai metode lingusitik, berkembang menjadi aliran filsafat yang melihat manusia sebagai pusat kenyataan, pemikiran, kebebasan, tindakan dan sejarah. Manusia diselidiki sebagai unsur yg berfungsi dalam macam-macam struktur bawah sadar, politik, sosial ekonomis. Manusia sebagai mahluk historis dan sebagai subjek bebas yg merupakan tema pokok dalam filsafat eksistensialisme tidak muncul dalam strukturalisme. Manusia berhimpit pada strutkur-struktur sosial.

Page 13: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

12. Perbandingan Filsafat Barat dan Timur

• Barat-Timur (India, China, Indonesia): – konflik – harmoni, – buatan – asli, – mandiri – saling bergantung, – materialistik – kerohanian, – Rasional - Intuitif – individualitas - kolektivitas

Page 14: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

• Nikah siri • Tanpa nikah • Bagaimana anak yang lahir dari perkosaan?

Page 15: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

KULIAH KEDUA

Page 16: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

14. FILSAFAT BARAT

• Asal-usul filasafat Barat berkembang dari Filsafat Yunani. Berkembangnya filsafat Yunani tidak lepas dari latar belakang masalah yang dihadapi dalam kehidupan masyarakat kota “polis” di Yunani, yaitu terjadinya kekacauan dalam masyarakat Yunani, pertentangan2, perlakuan sewenang-wenang dan lain-lain sehingga melahirkan renungan para ahli pikir tentang apa yang baik dan dan apa yang tidak baik.

Page 17: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

• Mulai pada abad 8 SM, timbul kesadaran akan konflik antara hukum positif dan keadilan yang diakibatkan oleh konflik dan pertentangan di masyarakat Yunani. Hal ini melahirkan dua kutub pemikiran keadilan, yaitu keadilan hukum positif dan keadilan di luar hukum positif yang bersumber dari luar manusia yang merupakan kesusilaan yang lebih tinggi. Sumber keadilan adalah sesuatu yang konstan, mutlak dan berada di luar manusia.

Page 18: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

• Hukum menduduki tempat yang sangat penting dan merupakan sumber keramat dari segala keadilan duniawi. Hukum bersumber dari tradisi yang dimiliki oleh para raja yang dianggap berasal dari dewa “Zeus”. Keadilan di sini identik dengan ketertiban dan kewibawaan.

Page 19: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

• Dalam kondisi yang demikianlah melahirkan para pemikir Yunani, Sokrates, Plato dan Aristoteles, serta interaksinya dengan kaum Sofis.

• Plato (429 – 347 SM). Salah satu murid Socrates. Pada 389 SM, Ia membangun sekolah filsafat “Academia” di Athena. Karyanya yang terkenal adalah Politeia (Republik – Negara), Politikos (ahli negara – staatsmen) dan Nomoi (the law).

Page 20: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

• Plato merupakan filusuf yang berusaha mempertemukan dunia ide, yang ada di luar manusia dengan fakta-fakta yang ada pada manusia (hal ini karena pengaruh kaum sofis yang sangat pragmatis). Menurut Plato, fakta-fakta tidak lain dari produk dunia ide yang ada di luar manusia. Dunia ide lah yang paling tinggi. Dalam bidang hukum. Plato sangat percaya bahwa “harmoni” adalah tatanan ideal suatu

Page 21: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

masyarakat dan itulah inti keadilan yaitu antara berbagai fungsi anggota masyarakat yang terbagi-bagi secara bijaksana dan harmonis. Dalam hal ini hukum tidak terlalu penting.

• Akan tetapi karena karena pengalamannya melihat kenyataan Raja tiran dari Sicilia – Diyonisius, Plato berubah pikiran bahwa hukum yang utama, negara pada tempat kedua. Seluruh kehidupan harus tunduk pada aturan hukum

Page 22: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

• Aristoteles (384 – 322 SM). Murid utama dari Plato. Ditugaskan mengajak Iskandar Zulkarnain (selama 17 tahun) anak dari Raja Philipus dari Macedonia.

• Pemikirannya yang luar biasa adalah hasil pengamatannya atas hukum dari lebih dari 150 bangsa.

Page 23: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

• Doktrin yang paling utama peninggalan Aristoteles adalah sifat dualisme dari manusia, yaitu bagian dari alam sekaligus majikan dari alam. Sebagai bagian dari alam, manusia harus tunduk pada hukum untuk benda-benda dan segala sesuatu yang diciptakannya. Sebagai majikan dari alam, manusia mengatur alam dengan kemampuan akalnya, yang memberikan manusia bertindak dengan bebas.

Page 24: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

• Inilah yang menjadi dasar penting bagi filsafat hukum kodrat, baik aliran scholastik maupun aliran rasionalistis.

• Sumbangan penting lain dari Aristoteles adalah formulasinya mengenai keadilan, dengan membedakan antara distributive justice (keadilan kepada setiap orang menurut tempatnya atau jasanya). Commutative justice atau Corrective justice (keadilan yang memulihkan keadaan). Harus sama setiap orang Lebih apda hubungan perorangan

Page 25: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

• Sumbangan pemikiran lain dari Aristtoteles adalah : Pembedaan antara keadilan menurut hukum positif dan keadilan menurut kodrat. Pembedaan antara keadilan abstrak dan kepatutan (equity), hukum terpaksa membuat aturan2 yang bersifat umum, dan kadang kejam terhadap perorangan. Definisi hukum, yaitu aturan2 yang mengikat baik rakyat maupun pemerintah.

Page 26: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

• Dalam bidang kenegaraan, Aristoteles mengemukakan bentuk2 pemerintahan, monarki, aristokrasi dan polity (republik). Sedangkan bentuk kemerosotan adalah, tirani (sewenang-wenang), oligarki (klan tertentu) dan demokrasi (hanya pada suara terbanyak).

Page 27: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

15. Aliran Filsafat Hukum

• Menjawab berbagai keresahan tentang hukum, efektifitas hukum serta keadilan muncullah berbagai aliran filsafat hukum.

• Agama. Keresahan karena ketegangan antara hukum yang berlaku dengan nilai agama, melahirkan filsfat hukum agama;

• Aliran Filsafat. Keresahan karena ketegangan antara hukum yang berlaku dengan nilai aliran filsafat yang dianut, misalnya, Kant, Max, Hegel dll.

Page 28: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

16. Aliran Filsafat Hukum Barat • Hukum Alam

– Hukum Alam supra-rasional (agama dan wahyu). August Comte, sholastic, hukum kanonik. Hukum Islam

– Syari’ah..., ..... Fiqh (4 mazhab),.... Perundang-undangan, Qanun. – Hukum Alam Rasional. Hukum tertinggi adalah moralitas ---

norma atau hukum positif. Immanuel Kant, Hart. Kantianism... Positivism ... Kelsen, Kelsenian.

• Positivisme Hukum. • Utilatiarisme • Mazhab Sejarah • Sosiological Jurispudence • Realisme hukum • Freirechtlehre

Page 29: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

• Negara hukum formal – perhatian utamanya adalah keabsahan dari proses hukum.

• NH materil --- hukum yang baik dan buruk -- HAM.

• Constitutional constructivism. Delibarative autonomy (dignity of man) dan deliberative democracy.

Page 30: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

15. Aliran Hukum Alam

• Hidup yang baik adalah “hidup yang selaras dengan alam”. Hukum alam konstan yaitu suatu keadilan yang abadi, tidak berubah-ubah. Keadilan sebagai hukum yang paling tinggi atau terakhir yang berkembang dari sifat alam semesta, dari tuhan dan dari akal manusia. karena itu hukum (dalam arti keadilan) lebih tinggi dari pembentukan hukum. pikiran tentang hukum itu seperti

Page 31: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

karangan Aristoteles, Ethika dan Rethorika. Hukum berusaha menjawab pertanyaan quid ius (apakah hukum) ? yang bersumber dari akal murni yang menjadi dasar perundang-undangan. Hukum tidak lain merupakan sebagian dari etika yang fungsi pokoknya hanyalah dapat tampil sebagai perantara antara moral dan hukum murni. Cicero dan Kant adalah para penganjur hukum alam.

Page 32: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

• ....dura lex sed lex (lebih baik ada hukum yang tidak sempurna daripada tidak ada hukum).

• Bila pikiran memerlukan bahasa maka nilai memerlukan norma. Berobahnya suatu norma menjadi perintah merupakan soal penghargaan subyektif dan sudah barang tentu tidak ada perintah bila tidak ada yang menaatinya. Penganut hukum alam --- kaum moralis.

Page 33: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

• ...nilai dan norma menjadi selaras, yang merpakan asas utama dari hukum. bersamaan dengan itu pula merupakan permulaan dari kehidupan moral yang sebenarnya. Itulah yang lebih dari dua ribu tahun yang disebut dengan hukum alam.

Page 34: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

• Hukum alam, pada masa setelah renaissance di Eropa dilakukan sekularisasi, yang lebih menekankan pada penalaran murni dan logika, yang tidak dikaitkan dengan ajaran agama. Dari sini lahirlah pemikiran yang hanya didasarkan pada humanisme. Hak asasi manusia adalah warisan hukum alam yang disekularisasi, yakni hanya berasarkan rasio dan prinsip humanisme.

Page 35: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

Peranan Hukum Alam

• Dipergunakan untuk mengubah hukum perdata Romawi yang lama menjadi sistem hukum umum yang berlaku di seluruh dunia

• Sebagai senjata dalam perebutan kekuasaan antara gereja dan kaisar-kaisar Jerman pada abad pertengahan

• Sebagai dasar hukum internasional dan dasar kebebasan perseorangan terhadap pemerintahan yang absolut

Page 36: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

• Dipergunakan oleh hakim-hakim Amerika untuk menafsirkan konstitusi, khususnya terkait dengan kekebasan dasar dan masalah-masalah ekonomi.

• Untuk mempertahankan segala bentuk idiologi

• Sebagai dasar filsafat perseorangan dan hak-hak asasi manusia

Page 37: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

Thomas Aquinas Mengenai Pembagian Hukum Alam

• Lex Eterna, Rsio Tuhan sendiri yang mengatur segala hal dan merupakan segala sumber Hukum

• Lex Divina, bagian dari rasio Tuhan yang dapat ditangka panca indera manusia

• Lex Naturalis, hukum alam; yaitu penjelmaan dari lex Eterna dalam rasio manusia

• Lex Positiva, pelaksanaan hukum alam dalam kasus konktrit.

Page 38: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

• Dunia ide, pikiran, asumsi, hipotesis, verifikasi – falsifikasi – invention.

Page 39: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

16. Positivisme Hukum

• Positivisme hukum, Analitical legal positivism. Ada lima ciri utama : – Hukum adalah perintah. Ius constitutum dan ius

constituendum. – Pentingnya analisa mengenai pengertian hukum – Sistem hukum sebagai logika tertutup (logical

means) – Moral dan kesusilaan tidak dapat dinilai sebagai

hukum. hukum yang berlaku dan hukum yang dicita2kan ( law is it is dan law as it ought to be). Moral berada di luar hukum

Page 40: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

• John Austin (1790 – 1859). Hukum positif analitis. Hukum tidak lain dari perintah yang berdaulat dan harus dipisahkan dari keadilan. Membedakan dengan hukum tuhan, yang dianggapnya tidak mempunyai arti.

• Hans Kelsen. Aliran Hukum Positif yang murni. ajarannya yang terkenal adalah Reine Rechtsleer yang merupakan satu ajaran umum tentang hukum

Page 41: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

18. Pragmatic Positivism

• The American Realist Movemnet. Membangun relasi yang tepat antara hukum yang logic dan rasional dengan penarapannya dalam kenyatannya oleh pengadilan. Hukum tidak memiliki makna tanpa penerapan yang benar dalam kehidupan manusia oleh pengadilan. Jadi hukum dengan demikian harus berkaitan dengan pragmatis.

Page 42: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

19.

• Scandinavian Realisme, Pada esensinya adalah kritik filsafat atas dasar metafisik dari hukum karena itu mereka menolak tegas filsafat hukum alam

Page 43: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

17. Utilitiarisme

• Utilitiarisme lahir sebagai reaksi terhadap karakter metafisik dan abstrak dari filsafat hukum dan politik abad ke-18.

• Bentham, secara langsung menyerang konsep dari teori hukum alam, dengan membangun gerakan dari abstrak ke konkrit, idealis ke materialis, apriori ke empirik. Gerakan ini merupakan ciri umum dari filsafat abad ke-19.

• Filsafat hukum Bentham, adalah utilitiaris individualisme. Collectivism ... Hegel, Karl Max

Page 44: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

• Utility menurut Bentham adalah sebagai ekspresi “the property or tendency of a thing to prevent some evil or to procure some good”. Good is pleasure, evil is pain. Tugas dari hukum adalah untuk kebaikan dan menghindari kejahatan. Bentham adalah seorang individualisme, yang menurutnya menolak mitos volonte generale atau suatu “an organic community”.

Page 45: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

• Menurut Bentham hukum harus melayani totalitas perseorangan dalam suatu masyarakat dan “the ultimate end of legislation is to him the greatest happiness of the greatest number”. Liberalisme dan individualisme, ekonomi pasar, kapitalisme.

• John Stuart Mill, melakukan penelitian mengenai hubungan antara keadilan, uitility, individual interest and general utility. Dia, seperti halnya Bentham, percaya bahwa tidak ada konflik antara individual and general

Page 46: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

• Bentham mengkaji hakekat dari keadilan dalam hubungannya dengan utility, yaitu menemukan sintesa dari keadilan dan utility, yaitu our conduct should be such that all rational beings might adopt with benefit to their collective interest.

• Rudolf van Jhering utilitiarisme, a father of modern sosiological jurisprudence, yang membangun konsep keseimbangan antara kepentingan individu dan kepentingan kolektif.

Page 47: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

Lanjutan ....1

• Bagi kaum positivist, kekuatan mengikat dari hukum sangat tergantugn pada kecocokannya dengan hukum positif yang berlaku. Hukum yang tidak bersumber dari hukum positif tidK memiliki kekuatan mengikat.

• Bagi kaum sosiologist, hukum memiliki kekuatan mengikat, jika sesuai dengan perasaan hukum masyarakat dan lingkungan sosial di tempat hukum itu berfungsi.

Page 48: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

Lanjutan ......2

• Pandangan integralis. Kekuatan mengikat dari hukum tidak bisa dilihat hanya dari satu sisi saja, tetapi harus dilihat pada konteks penerapannya dalam kehidupan sosial. Hukum tidak bisa dilihat hanya dari sisi teks, apakah cocok dengan hukum positif semata-semata atau cocok dengan pendapat umum yang berkembang pada saat itu.

Page 49: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

Lanjutan .....3

• Hukum harus memberi jawab dan memenuhi hak kodrati manusia yang asasi dengan menjaga perasaan sosial yang melingkupinya. Oleh karena itu, landasan moral kekuatan mengikat hukum, dalam biadang hukum peradata, pidana dan tata negara, sering tidak sama. Dalam bidang hukum perdata misalnya, kesepakatan-kesepakatan, persamaan hak dan keseimbangan hukum antar pribadi menjadi sangat penting.

Page 50: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

Lanjutan .....4

• Demikian pula halnya dalam lapangan hukum pidana. Landasan moral kekuatan berlakunya hukum harus menghormati martabat pribadi seseorang sebagai manusia dan menghormati kemarmonisan dan tanggung jawab sosial serta kepntingan umum. Dalam bidang hukum tata negara, kepentingan umumlah yang harus diutamakan dengan tidak mengorbankan hak-hak dan kepntingan individu. Kemaslahatan umum menjadi sangat penting.

Page 51: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

Mazhab Sejarah

• Hukum adalah pencerminan jiwa rakyat, hukum tumbuh bersama-sama dengan pertumbuhan rakyat dan menjadi kuat bersama dengan kekuatan rakyat, dan menjadi mati jika bangsa itu kehilangan kebangsaannya

• Pelopor ajaran ini adalah Von Savigny. Hukum itu tidak dibuat tetapi tumbuh bersama masyarakat.

Page 52: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

Sosiological Jurisprudence

• Roscoe Pound, Eugen Ehrlich dll, hukum yang baik adalah yang sesuai dengan hukum yang hidup dalam msyarakat. Hukum harus dilihat sebagai suatu lembaga kemsyarakatan yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan sosial.

• Salah satu pendapat Roscoe Pound yang terkenal adalah hukum itu merupakan a tool of social engineering.

Page 53: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

DISKUSIKAN

• Kepastian hukum dan keadilan. Apakah yang harus di utamakan?

• Keadilan individu dan kepnetingan umum. Kepentingan umum sering mengorbankan keadialan individu. Negara dan warga negara.

Page 54: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

Tugas

• Buatlah tulisan menjawab pertanyaan “apakah hukum itu” dan apakah tujuan hukum menurut : pandangan aliran: hukum alam, positivisme, reaslisme Amerika, aliran utilitiarisme serta aliran sosiological jurisprudence.

• Minimal 10 halaman. • Waktu 14 hari dari sekarang, email :

[email protected]

Page 55: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

Kuliah 4

• DIKSUSI FILSFAT

Page 56: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

Sumber Perdebatan Filsafat Hukum

• Alam – manusia. Melahirkan dua aliran: 1) manusia yang independen dan 2) manusia yang tunduk pada alam dan Tuhan

• Hukum alam - Hukum buatan manusia. Melahirkan perdebatan antara keadilan yang dilandasi moralitas dan kepastian hukum.

• Hukum alam supra rasional – rasional (manusia)

• Individualisme dan kolektivisme. Penguatamaan pada keadilan individu dan

Page 57: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

1. Pokok Diskusi Filsafat Hukum

• Mendiskusikan hukum secara filosofis • Apakah Hukum itu? • Apakah Tujuan hukum? • Apakah dasar kekuatan berlakunya hukum? • Jaawaban atas ketiga topik tersebut sangat

berkaitan dengan filsafat yang dianut oleh peneliti atau teoretisi hukum tersebut.

• Hukum dan kekuasaan. Hukum sebagai produk politik

Page 58: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

2. Kekuatan Mengikat Hukum

• Bagaimanakah kekuatan mengikat dari hukum, sangat tergantung pada pandangan tentang hukum. Bagi agamawan, hukum meiliki kekuatan mengikat jika bersumber dari hukum agama. Bagi penganut aliran hukum kodrat, kekuatan mengikat hukum sangat tergantung pada kecocokannya dengan kodrati manusia, dan prinsip-prinsip hukum umum.

Page 59: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

• Bagaimana menurut kaum utulitiarisme, Penganut sosiological Jurisprudence, aliran sejarah, aliran legal realism?

Page 60: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

Mengapa Orang Mentaati Hukum

• Teori kedaulatan Tuhan • Teori kedaulatan negara • Teori perjanjian masyarakat • Teori kedaulatan hukum

Page 61: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

Hukum dan Kekuasaan

• Hubungan hukum dan kekuasaan ? Hukum dan kekuasaan bagaikan dua sisi mata uang. Hukum tanpa kekuasaan adalah hukum yang lumpuh, sedangka kekuasaan tanpa hukum menimbulkan kelaliman.

Page 62: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

Tiga Pandangan Tentang Hukum • Pertama: Idelaistis-spiritualistis. Hukum itu independen,

berada di dunia ide. Hukum itu tidak dapat dicampuri dengan fakta. Hukum ya hukum, apa pun faktanya harus diberlakukan. Pandangan ini menguasai pandangan para Juris sampai abad IX. Seperti pandangan Plato, yang menganggap ide itu memiliki derajat lebih tinggi daripada materi. Aristoteles, yang memebedakan keadilan alam dan keadilan perundang-undangan. Seperti juga, pandangan kaum Stoicein (Zeno) pada Cicero, pandangan hukum moralistis dari Ulpianus dan lain-lain. Pandangan hukum alam (ius naturale) dari Thomas Aquinas, termasuk hukum kanonik dan yang berdasarkan wahyu.

Page 63: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

• Kedua : Pandangan Materialistis-Sosiologis. Hukum bukanlah hasil dari perwujudan ide, keadilan, rasio, atau wahyu (dianggap sebagai pendekatan statis) tetapi merupakan produk kenyataan kemasyarakatan dan realitas sosial (dianggap sebagai pendekatan dinamis). Pandangan inilah yang melahirkan: – Utilitiarisme Bentham, John Stuart Mill dan von Jherings – Mazhab historis, Von Savigny, hukum lahir dari masyarakat yang

terus berkembang menjadi sebuah jiwa bersama, jiwa bangsa. – Marxisme, Filsafat Marx dan Engle sengat mempengaruhi

pemikiran hukum, karena menurut mereka hukum tidak lain lahir dari geja dan materi yang ada dalam masyarakat. Karena hukum kadang menindas, karena gejala kekuasaan borjuis.

Page 64: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

• Ketiga: Ajaran Hukum Umum, kedua pandangan tersebut sebelumnya tidak memuaskan, sehingga lahir pandangan ketiga ini yang melihat pada hal-hal asasi sama pada gejala-gejala hukum. John Austin misalnya, melihat hukum tidak lain dari perintah yang berkuasa. Hukum tidak lain dari himpulan perintah yang berkuasa yang mengandung sanksi. Selanjutnya pandangan Hans Kelsen, yang melihat hukum tidak lain dari himpunan norma yang bersifat hierarkis.

• Bahan Diskusi. Hukum Islam, masuk pada kelompok mana? Produk wahyu untuk manusia. Wahyu sebagai hukum yang pasti, diperhadapkan pada masyarakat yang berbeda, berubah dan berkembang. Di mana posisi wahyu?

Page 65: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

• PANDANGAN IDEALISTIS – Nomos, wahyu, lex aeterna – Rasio manusia, lex naturalis, humanisme

• PANDANGAN MATERIALISTIS-SOSIOLOGIS – Hukum sebagai produk masyarakat, social contract – Hukum bersifat material, tidak ideal. Setiap

masyarakat ada unsur material yang menentukan. • HUKUM UMUM- Hukum Positif

– Hukum adalah perintah penguasa, terdapat norma yang bersifat umum. Usaha memadukan kenyataan sosial dan idealistis.

Page 66: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

Tugas Makalah

• Judul Bebas terkait Filsafat Hukum. Kaitkan antara salah satu Mazhab Filsafat hukum dengan kenyataan hukum di Indonesia.

• Tulisan Ilmiah dengan sistematika Ilmiah, minimum 26 halaman, spasi 1,5.

Page 67: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

• Sistematika Tulisan: – Pendahuluan (Latar Belakang Masalah). – Rumusan masalah – Kerangka teori, Mazhab Hukum apa yang saudara

pilih untuk dibahas, uraian mengenai mazhab hukum ybs dengan bahan pustaka yang anda miliki (dengan kerangka teori itulah dibangun dasar-dasar argumentasi dalam analisis masalah)

– fakta-fakta hukum di Indonesia (lihat hasil penelitian atau paling tidak pengamatan dan pengalaman praktik saudara>

Page 68: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

– Analisis, Uraian fakta dikaitkan dengan kerangka

teori yang dipilih – Kesimpulan dan rekomendasi – Daftar pustaka.

Page 69: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

Aliran Hukum Timur

• Perbedaan pokok filsafat barat dan timur adalah pada rasionalisme, pertentangan dan harmoni. Individualisme dan kolektivisme.

• Rusia, Social Fate.

Page 70: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

Filsafat India

• Kita Weda, dari bangsa Aryan yang mendiami bagian utara India (1400 – 2000 SM). Keberadaan kitab ini sangat mempengaruhi pemikiran dan sistem kepercayaan rakyat India yang menfokuskan alam semesta sebagai pusat atau objek utama dalam pembahasannya, Manusia adalah bagian semata dari alam semesta.

• Rasionalisme masuk ke India setelah masuknya Barat.

Page 71: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

Filsafat Tiongkok

• Tiga kepeceryaan besar yang berkembang di Tiongkok adalah, Konfusianisme, Taoisme dan Budhisme.

• Taoisme dan Budhisme mengajarkan agar manusia mengikuti alam. Harmoni antara manusia dan alam.

Page 72: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

Filsafat Islam

Page 73: Filsafat Hukum (Hamdan Zoelva)

REFERENSI

• Teori of Justice – John Rawls • Pokok-pokok Filsafat Hukum, Prof Darji

Darmodiharjo & Sidarta • Filsafat Hukum, Sudikno • Pengantar Filsafat Hukum, prof Lili Rasyidi • Filsafat dan Teori Hukum, Lili Rasyidi • The Islamic Conception of Justice