filsafat eksistensialisme

Upload: gigih-endra

Post on 18-Oct-2015

51 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

yuhuu

TRANSCRIPT

  • 5/28/2018 Filsafat Eksistensialisme

    1/22

    EKSISTENSIALISME (1)

    Eksistensialisme: Filsafat eksistensialisme merupakan pemberontakan

    terhadap beberapa sifat dari filsafat tradisional dan

    masyarakat modern.

    Eksistensialisme suatu protes terhadap rasionalisme

    Yunani, atau tradisi klasik dari filsafat, khususnya

    pandangan spekulatif.

    Dalam sistem-sistem tersebut, jiwa individu atau si

    pemikir, hilang dalam universal yang abstrak atau dalam

    aku universal.

  • 5/28/2018 Filsafat Eksistensialisme

    2/22

    EKSISTENSIALISME (2)Eksistensialisme:

    Eksistensialisme: protes atas nama individualis terhadap konsep-konsep akal dan alam yang ditekankan pada periode Pencerahan(Enlightenment) pada abad ke-18.

    Eksistensialisme: pemberontakan terhadap alam yangimpersonal (tanpa kepribadian) dari zaman industri modern atauzaman teknologi.

    Eksistensialisme: pemberontakan terhadap gerakan massa padazaman sekarang. Masyarakat industri cenderung untukmenundukkan orang seorang kepada mesin; manusia dalambahaya menjadi alat, komputer atau obyek. Saintisme hanyamelihat tindakan luar dari manusia dan menginterpretasikanmanusia hanya sebagai suatu bagian dari proses fisik.

    Eksistensialisme: protes terhadap gerakan-gerakan totaliter, baik

    gerakan fasis, komunis atau lain-lainnya yang condong untukmenghancurkan atau menenggelamkan perorangan di dalamkolektif atau massa.

  • 5/28/2018 Filsafat Eksistensialisme

    3/22

    EKSISTENSIALISME (3)

    Eksistensialisme:

    Eksistensialisme: menekanan kembali beberapapikiran yang terdahulu.

    Eksistensialisme mengatakan bahwa gerakantersebut bukan hanya bersifat lama dan modernakan tetapi bersifat abadi.

    Eksistensialisme sebagai suatu unsur yanguniversal dalam segala pemikiran adalah usaha

    manusia untuk melukiskan eksistensinyaserta konflik-konflik eksistensi tersebut, asalmula konflik tersebut, serta upaya untukmengatasinya.

  • 5/28/2018 Filsafat Eksistensialisme

    4/22

    EKSISTENSIALISME (4)

    Eksistensialisme:

    Kedudukan manusia sulit dilukiskan baik secara

    teologi maupun secara filsafat, baik secara puitis

    atau secara seni, di situlah didapatkan unsur-

    unsur eksistensialis. Perhatian terhadap perasaan keterasingan

    manusia serta kehilangan arti hidup, menjadi

    teriakan umum. Dalam istilah mereka, manusia

    tidak merasa berada di rumah di dalam alamdi mana ia harus membuat rumah.

  • 5/28/2018 Filsafat Eksistensialisme

    5/22

    EKSISTENSIALISME (5)

    Eksistensialisme:

    Eksistensialisme menekankan keunikan dankedudukan pertama eksistensi, pengalamankesadaran yang dalam dan langsung.

    Desakan yang pokok atau pendorong adalahuntuk hidup dan untuk diakui sebagaiindividual.

    Tempat bertanya yang paling penting bagi

    seorang manusia adalah kesadarannya yanglangsung, dan kesadaran tersebut tak dapatdimuat dalam sistem atau dalam abstraksi.

  • 5/28/2018 Filsafat Eksistensialisme

    6/22

    EKSISTENSIALISME (6)

    Eksistensialisme:

    Realitas atau wujud (being) adalah eksistensi yang

    terdapat dalam 'I' dan bukan dalam 'it'. Oleh sebab itu,

    pusat pemikiran dan arti adalah dalam eksistensi

    seorang pemikir.

    Soren Kierkegaard umpamanya, manusia yang

    menganggap bahwa pandangan hidupnya ditetapkan

    oleh akalnya adalah orang yang meletihkan dan tidak

    berpandangan jauh; ia gagal untuk memahami fakta

    yang elementer bahwa ia bukannya pemikir yang murni,akan tetapi ia adalah seorang-orang yang ada (existing

    individual).

  • 5/28/2018 Filsafat Eksistensialisme

    7/22

    EKSISTENSIALISME (7)

    Eksistensialisme: eksistensidan esensi Eksistensi berarti keadaan yang aktual, yang terjadi

    dalam ruang dan waktu; eksistensi menunjukkankepada 'suatu benda yang ada di sini dan sekarang'.

    Eksistensi berarti bahwa jiwa atau manusia diakui

    adanya atau hidupnya. Bagi kelompok eksistensialis, kata kerja 'to exist'

    mempunyai isi yang lebih positif dan lebih kaya daripadakata kerja 'to live'.

    Eksistensi berarti kehidupan yang penuh, tangkas,

    sadar, tanggung jawab, dan berkembang.

  • 5/28/2018 Filsafat Eksistensialisme

    8/22

    EKSISTENSIALISME (8)Eksistensialisme: eksistensidan esensi Esensi adalah kebalikan eksistensi, yakni sesuatu yang

    membedakan antara suatu benda dan corak-corakbenda lainnya.

    Esensi menjadikan benda itu seperti apa adanya, atausuatu yang dimiliki secara umum oleh macam-

    macam benda. Esensi adalah umum untuk beberapa individu dan kita

    dapat berbicara tentang esensi secara berarti walaupuntidak ada contoh benda itu pada suatu waktu.

    Kita membedakan antara benda i tu apa? (esens i ), dan

    i tukah benda itu? (eks is tens i ). Benda yang sayapegang di tangan saya, esensinya adalah pensil; danpensil ini, yang saya rasakan dengan indra saya, ada(exist). .

  • 5/28/2018 Filsafat Eksistensialisme

    9/22

    EKSISTENSIALISME (9)Eksistensialisme: eksistensidan esensi Jean Paul Sartre, mengatakan 'eksistensi sebelum

    esensi' (existence comes before essence) adalah dasarbersama bagi kaum eksistensialis, tetapi filosofeksistensialis lainnya tidak mengatakan begitu.

    Sartre menerangkan: 'Jika kita melihat sebuah pisau

    kertas, kita tahu bahwa pisau tersebut telah dibuat olehseseorang yang mempunyai konsep pisau. Jadi sebelumpisau itu jadi, pisau tersebut telah dikonsepsikan sebagaisuatu benda yang mempunyai maksud tertentu dandibuat dengan suatu proses tertentu pula. Dengan begitumaka esensi pisau kertas telah ada sebelum pisu ituada. Mengenai manusia, keadaannya berlainan, ia adadan baru kemudian eksistensinya tampak.

  • 5/28/2018 Filsafat Eksistensialisme

    10/22

    EKSISTENSIALISME (10)Eksistensialisme: Pengalaman Subjektif Manusia

    Eksistensialisme memberi tekanan kepada intikehidupan manusia dan pengalamannya, yakni terhadapkesadarannya yang langsung dan subyektif.

    Eksistensialis: tidak ada pengetahuan yang terpisahdari subyek yang mengetahui.

    Inti kehidupan manusia dengan keadaan hati,kekhawatiran dan keputusan-keputusannya menjadipusat perhatian.

    Eksistensialisme menentang segala bentuk obyektivitasdan impersonalitas dalam bidang-bidang yang mengenai

    manusia.

  • 5/28/2018 Filsafat Eksistensialisme

    11/22

    EKSISTENSIALISME (11)Eksistensialisme: Pengalaman Subjektif Manusia

    Obyektivitas sebagaimana yang diekspresikan dalamsains modern dan masyarakat industri Barat oleh ahli-ahli filsafat dan psikologi, cenderung untuk menganggapmanusia sebagai nomor dua sesudah benda.

    Kehidupan pada umumnya dan manusia pada

    khususnya selalu diberi interpretasi-interpretasi secaraobyektif dan impersonal dan akibatnya kehidupanmenjadi dangkal dan tidak berarti.

    Eksistensialisme menekankan kehidupan dalammanusia dan tidak takut kepada introspeksi. Ia

    memunculkan kembali persoalan-persoalan tentangindividualitas dan personalitas manusia.

  • 5/28/2018 Filsafat Eksistensialisme

    12/22

    EKSISTENSIALISME (12)Eksistensialisme: Kebenaran

    Eksistensialisme: kebenran adalah pengalamansubyektif tentang hidup; kebenaran dalam diri kita,kebenaran tentang watak manusia dan takdir manusiabukannya suatu hal yang dapat diraba dan dikatakandengan konsep-konsep yang abstrak atau dengan

    proposisi (pernyataan). Pendekatan yang bersifat rasional semata-mata hanya

    akan menghadapi prinsip-prinsip universal yangmenyedot seseorang dalam kesatuan atau sistem yangmenyeluruh.

    Eksistensialisme: menekankan kepada aspek yangkongkrit dan intim dari pengalaman manusia, atausesuatu yang istimewa dan personal.

  • 5/28/2018 Filsafat Eksistensialisme

    13/22

    EKSISTENSIALISME (13)Eksistensialisme: Kemerdekaan dan Tanggungjawab

    Eksistensi pribadi dan subyektivitas telah membawakanpenekanan terhadap pentingnya kemerdekaan danrasa tanggung-jawab.

    Eksistensialisme adalah penegasan tentang arti wujudpribadi dan keputusan-keputusan pribadi dalam

    menghadapi interpretasi-interpretasi dunia yangmenghilangkan artinya.

    Kemerdekaan bukannya sesuatu yang harus dibuktikanatau dibicarakan, kemerdekaan adalah suatu realitasyang harus dialami. Manusia mempunyai kemerdekaan

    yang sangat besar yang dapat dimanfaatkan jika iadapat mema-haminya.

  • 5/28/2018 Filsafat Eksistensialisme

    14/22

    EKSISTENSIALISME (14)Eksistensialisme: Soren K iekegaard (1813-1855).

    Persoalan pokok dalam hidup adalah : Apakah artinyamenjadi seorang Kristen? Ia tidak memperhatikan'wujud' secara umum, tetapi memperhatikan eksistensiorang seorang. Ia mengharap agar seseorang bisamenjadi pengikut agama Kristen yang otentik.

    Kiekegaard berpendapat ada dua musuh bagi agamaKristen. Pertama, filsafat Hegel yang berpengaruh padawaktu itu. Ia berpendapat bahwa pemikiran abstrak,seperti dalam bentuk filsafat Hegel, akan menghilangkanpersonalitas manusia dan akan membawa kefakirantentang arti kehidupan.

    Kiekegaard sangat tidak suka kepada usaha-usahauntuk menjadikan agama Kristen sebagai agama yangmasuk akal dan tidak suka pembelaan kepada agamaKristen yang menggunakan alasan-alasan obyektif.

  • 5/28/2018 Filsafat Eksistensialisme

    15/22

    EKSISTENSIALISME (15)Eksistensialisme: Soren K iekegaard (1813-1855).

    Musuh kedua dari agama Kristen adalah adat kebiasaan(convent ion), khususnya adat kebiasaan para pengunjung gereja.Seorang anggota gereja yang biasa dan tidak berpikir mendalammungkin merupakan seorang pegawai negeri yang baik, tetapi iatidak menghayati agamanya.

    Kiekegaard sangat kritis terhadap dunia Kristen, khususna gereja-gerejanya, pendeta-pendetanya dan ritual-ritualnya. Ia melawankehadiran faktor perantara (pendeta, sakramen, gereja) yangmenjadi penengah antara seorang yang percaya dan Tuhan.

    Menurut Kiekegaard ada suatu jurang yang tidak bisa dijembataniantara Tuhan dan alam, antara Pencipta dan makhluk. Tuhan berdiridi atas segala ukuran sosial dan etika, bagaimanakah seorangmanusia menghilangkan jurang pemisah ini? Untuk membiarkannya

    dalam kesangsian berarti membiarkannya mengalami kekhawatiraneksistensial.

  • 5/28/2018 Filsafat Eksistensialisme

    16/22

    FENOMENOLOGI (1)FENOMENOLOGI:

    Kant: antara phenomenonatau penampakanrealitas kepada kesadaran, dan noumenonatauwujud dari realitas itu sendiri.

    Problema itu menjadi lebih sulit karena kita tak

    dapat mengetahui realitas tanpa hubungandengan kesadaran kita, dan kita tak dapatmengetahui kesadaran tanpa hubungan denganrealitas.

    Maurice Merleau-Ponty: 'fenomenologi adalah

    daftar kesadaran-kesadaran sebagaitempatnya alam'.

  • 5/28/2018 Filsafat Eksistensialisme

    17/22

    FENOMENOLOGI (2)FENOMENOLOGI

    Arti yang sempit dari fenomenologi, yaitu arti sebagaimetoda.

    Berfilsafat harus dimulai dengan usaha yang terpaduuntuk melukiskan isi kesadaran. Suatu usaha yang

    jelas adalah sangat perlu bagi deskripsi.

    Deskripsi adalah suatu pandangan hati-hati terhadapstruktur yang pokok dari benda, tepat seperti yangtampak.

    Fenomenologis memperhatikan benda-benda yangkongkrit, bukan dalam arti yang ada dalam kehidupan

    sehari-hari, akan tetapi dengan struktur yang pokok daribenda-benda tersebut, sebagaimana yang kita rasakandalam kesadaran kita, karena kesadaran kita adalahukuran dari pengalaman.

  • 5/28/2018 Filsafat Eksistensialisme

    18/22

    FENOMENOLOGI (3)FENOMENOLOGI: Edmund Husserl (1859-1938)

    Fenomenologi merupakan metoda dan filsafat.

    Sebagai metoda ia membentangkan langkah-langkahyang harus diambil sehingga bisa sampai kepadafenomena yang murni.

    Harus mulai dengan subyek (manusia) serta

    kesadarannya dan berusaha untuk kembali kepada'kesadaran yang murni'.

    Untuk mencapai bidang kesadaran murni, kita harusmembebaskan diri dari pengalaman serta gambarankehidupan sehari-hari; jika hal ini sudah dilakukan, akan

    tersisa gambaran-gambaran yang essensial atau intuisiesensi (intuition of essence).

  • 5/28/2018 Filsafat Eksistensialisme

    19/22

    FENOMENOLOGI (4)FENOMENOLOGI: Edmund Husserl (1859-1938

    Fenomenologi berusaha untuk menyajikan filsafatsebagai metoda yang pokok dan otonom, suatu sainsakar (root science) yang dapat mengabdi kepadasegala pengetahuan.

    Berbeda dengan metoda sains obyektif, logika formaldan metoda dialektik yang mengatasi rintangan,metoda fenomenologi mulai dengan orang yangmengetahui dan mengalam i, yakni orang yangmelakukan persepsi.

    Fenomenologi memberi pengetahuan yang perlu danesensial tentang apa yang ada.

    Benda tersebut dilukiskan menurut kesadaran dimana ia ditemukan. Dengan begitu, fenomenologidijelaskan sebagai kembali kepada benda.

  • 5/28/2018 Filsafat Eksistensialisme

    20/22

    FENOMENOLOGI (5)FENOMENOLOGI: Edmund Husserl (1859-1938

    Fenomenologi berusaha untuk menyajikan filsafat sebagaimetoda yang pokok dan otonom, suatu sains akar (root science)

    yang dapat mengabdi kepada segala pengetahuan.

    Berbeda dengan metoda sains obyektif, logika formal dan metoda

    dialektik yang mengatasi rintangan, metoda fenomenologi mulai

    dengan orang yang mengetahui d an mengalami, yakni orangyang melakukan persepsi.

    Fenomenologi memberi pengetahuan yang perlu dan esensial

    tentang apa yang ada.

    Benda tersebut dilukiskan menurut kesadaran di mana ia

    ditemukan. Dengan begitu, fenomenologi dijelaskan sebagaikembali kepada benda.

  • 5/28/2018 Filsafat Eksistensialisme

    21/22

    FENOMENOLOGI (5)FENOMENOLOGI: Martin Heidegger (1889-1976)

    Heidegger memajukan tiga soal pokok: siapakahmanusia itu? Apakah wujud (being) yang kongkrit? Dansatu lagi, soal yang paling serius: Apakah wujud (being)realitas tertinggi itu?.

    Soal yang paling pokok bagi Heidegger adalah: Apakah

    arti kata-kata "Aku ada"?. Manusia adalah suatu makhluk yang 'terlempar' di dunia

    ini tanpa persetujuannya. Dalam menghadapiketidakadaan (nothingness) ia gelisah, tetapikegelisahannya memungkinkan untuk menjadi sadartentang eksistensinya. Dalam mempelajari dirinya,manusia menemukan soal-soal kesementaraan(temporality), takut dan khawatir, hati kecil dan dosa,ketidakadaan dan mati.

  • 5/28/2018 Filsafat Eksistensialisme

    22/22

    FENOMENOLOGI (6)FENOMENOLOGI: Martin Heidegger (1889-1976)

    Heidegger sangat kritis terhadap manusia pada zamansekarang, karena mereka hidup secara dangkal, dansangat memperhatikan kepada benda, kuantitas dankekuasaan personal.

    Hanya dengan menemukan watak dinamis dari

    eksistensilah, manusia dapat diselamatkan darikekacauan dan frustasi yang mengancamnya.

    Seseorang harus hidup secara otentik sebagai suatuanggota dari kelompok yang hanya tergoda denganbenda-benda dan urusan hidup sehari-hari.

    Manusia harus memusatkan perhatiannya kepadakebenaran, menghayati kehidupan dalam contohkematian, dengan begitu memandang hidupnya denganperspektif yang baru.