fibroadenoma mammae

5
FIBROADENOMA MAMMAE a. Definisi Fibroadenoma mammae adalah suatu neoplasma jinak yang berbatas tegas, padat, berkapsul. Merupakan lesi payudara paling umum pada wanita berusia dibawah 25 tahun, sebagian besar (80%) bersifat tunggal. Biasanya bentuk neoplasma ini tampil sebagai massa payudara yang bersifat mobile, tidak nyeri, kenyal seperti karet berukuran 1-4cm. b. Tanda dan Gejala Fibroadenoma mammae biasanya tidak menimbulkan gejala dan ditemukan secara kebetulan. Pada 10-15% kasus, fibroadenoma mammae bersifat majemuk. Benjolannya bersifat keras, kenyal, dan tidak nyeri tekan, bulat, berbatas tegas dan pada palpasi terkesan mobile. Pemikiran kita yang pertama, adalah untuk membedakan fibroadenoma dengan kanker. Diperlukan eksisi tumor, atau memastikan diagnosa dengan aspirasi jarum halus. Resiko utama adalah, bila fibroadenoma yang tidak tereksisi bertumbuh dan menimbulkan nyeri, khususnya selama kehamilan. Umumnya tidak ditemukan adanya kanker yang tumbuh menginvasi fibroadenoma, dan pula sangat jarang (satu per seribu) untuk menemukan kanker yang berasal dari jaringan fibroid (sebagian besar karena kanker in situ). Karena resiko kanker meningkat menjadi 1 dalam 30, kemungkinan adanya kanker pada fibroadenoma menjadi lebihsedikit, dari pada tidak adanya fibroadenoma. c. Pemeriksaan Fisik Fibroadenoma dapat didiagnosis dengan tiga cara, yaitu dengan pemeriksaan fisik, dengan mammography atau USG, dengan Fine Needle Aspiration Cytology (FNAC).

Upload: iin-alfriani-amran

Post on 27-Dec-2015

24 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Fibroadenoma Mammae

FIBROADENOMA MAMMAE

a. DefinisiFibroadenoma mammae adalah suatu neoplasma jinak yang berbatas

tegas, padat, berkapsul. Merupakan lesi payudara paling umum pada wanita berusia dibawah 25 tahun, sebagian besar (80%) bersifat tunggal. Biasanya bentuk neoplasma ini tampil sebagai massa payudara yang bersifat mobile, tidak nyeri, kenyal seperti karet berukuran 1-4cm.

b. Tanda dan GejalaFibroadenoma mammae biasanya tidak menimbulkan gejala dan

ditemukan secara kebetulan. Pada 10-15% kasus, fibroadenoma mammae bersifat majemuk. Benjolannya bersifat keras, kenyal, dan tidak nyeri tekan, bulat, berbatas tegas dan pada palpasi terkesan mobile. Pemikiran kita yang pertama, adalah untuk membedakan fibroadenoma dengan kanker. Diperlukan eksisi tumor, atau memastikan diagnosa dengan aspirasi jarum halus. Resiko utama adalah, bila fibroadenoma yang tidak tereksisi bertumbuh dan menimbulkan nyeri, khususnya selama kehamilan. Umumnya tidak ditemukan adanya kanker yang tumbuh menginvasi fibroadenoma, dan pula sangat jarang (satu per seribu) untuk menemukan kanker yang berasal dari jaringan fibroid (sebagian besar karena kanker in situ). Karena resiko kanker meningkat menjadi 1 dalam 30, kemungkinan adanya kanker pada fibroadenoma menjadi lebihsedikit, dari pada tidak adanya fibroadenoma.

c. Pemeriksaan Fisik

Fibroadenoma dapat didiagnosis dengan tiga cara, yaitu dengan pemeriksaan fisik, dengan mammography atau USG, dengan Fine Needle Aspiration Cytology (FNAC).

Pada pemeriksaan fisik diperiksa benjolan yang ada dengan inspeksi pada saat berbaring, duduk, dan membungkuk apakah terlihat benjolan, kerutan pada kulit payudara (peau d’orange), dan dengan palpasi pada daerah tersebut, dari palpasi itu dapat diketahui ukurannya, jumlahnya, apakah mobil atau tidak, kenyal atau keras, bernodul atau tidak, dan mengeluarkan cairan dari putting susu atau tidak.

SIFILIS

a. DefinisiSifilis adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh Spirokaeta Treponema

palidum; bersifat kronik dan sistemik yang ditularan melalui kontak langsung dengan lesi basa yang infeksius. Pada perjalanannya, sifilis dapat menyerang hampir semua alat tubuh, dapat menyerupai  banyak

Page 2: Fibroadenoma Mammae

penyakit dan dapat ditularkan dari ibu ke janin. Sifilis sering disebut sebagai ‘Lues RajaSinga’

b. Tanda dan Gejala

Sifilis Stadium I Masa tunas 2-4 minggu. Treponema masuk ke dalam selaput lendir/ kulit yang mengalami lesisecara langsung, lalu berkembang biak, dan menyebar secara limfogen dan hematogen.Timbul suatu ulkus yang disebut ulkus durum yang mempunyai sifat khusus :

1 . T i d a k n y e r i2 . S e k i t a r u l k u s t e r a b a k e r a s3 . D a s a r u l k u s b e r s i h d a n

b e r w a r n a m e r a h4 . S o l i t e r

Lokasi ulkus pada pria biasannya terdapat pada preputium, sulkus koronarius, batang penis &skrotum. Pada wanita di labium mayora dan minora, klitoris, serviks. Ulkus juga dapat terdapat padaekstra genital misalnya pada anus, rektum, bibir,mulut, lidah, tonsil, jari, dan payudara. Sifilis stad. Isetelah 1 minggu umumnya ditemukan pembesaran kelenjar getah bening ingunalis medialis yang soliter, indolen, tidak lunak, besarnya lentikular, tidak supuratif dan tidak terdapat periadenitis

Sifilis Stadium II Sifilis stad. II timbul 6-8 minggu sejak sifilis stad. I (2/3 kasus masih disertai sifilis stad. I)Sifilis stadium II dapat disertai gejala konstitusi, berupa anoreksia, penurunan berat badan, malaise,nyeri kepala, demam yang tidak tinggi, atralgia.Lesi pada stadium II menular, gejala untuk membedakan antara stadium II dan penyakit kulit lainadalah lesi kulit pada sifilis stadium II umumnya tidak gatal, disertai limafenitis generalisata dan padalesi dini disertai kelainan kulit pada tangan dan kaki.

Bentuk lesi pada sifilis stadium II.1 . L e s i p a d a k u l i t a .

R o s e o l a   P a p u l P u s t u l

2. Lesi pada mukosaa.  Angina sifilitika eritematosaDinamakan enantem, terutama

pada mulutdan tenggorok. Berupa makula eritematosa, berkonfluense membentuk makula yang difus, berbatas tegas. Keluhan dapat berupa nyeri  pada tenggorok, terutama pada saat menelan. Bila menyerang faring dapat mengakibatkansuara parau. 

Plaque muqueusesBerupa papul eritematosa, permukaan datar,miliar-lentikular.

Page 3: Fibroadenoma Mammae

3. Lesi pada rambutDapat mengakibatkan kerontokan rambut, difus dan tidak khas dinamakan alopesia difusa.

4. Lesi pada kukua.  Onikia sifilitika

Warna kuku berubah menjadi putih kabur, kuku menjadi rapuh, distal lempeng kuku menjadihiperkeratotik sehingga kuku terangkat. 

Paronikia sifilitikaTimbul radang kronik, kuku menjadi rusak, kadang terlepas.Lesi pada alat lainPada kelenjar getah bening, mata, hepar, tulang, Pembengkakan tidak nyeri, pergerakan terganggudan saraf

5. Lesi pada alat lainPada kelenjar getah bening, mata, hepar, tulang, Pembengkakan tidak nyeri, pergerakan terganggudan saraf 

 Sifilis Laten Dini Pada fase ini tidak ada gejala klinis tetapi pemeriksaan serologisnya positif.

 Sifilis Stadium RekurenTerjadi pada sifilis yang tidak diobati atau yang mendapat pengobatan tidak cukup. Umumnyaterjadi pada sifilis stadium II. Sifilis Stadium Laten Lanjut Biasanya tidak menular, diagnosis dengan tes serologik, masa laten dari beberapa tahun hingga bertahun-tahun. Sifilis Stadium III Berupa guma.dimulai dengan timbulnya granuloma di dalam jaringan (otot, tulang dsb) yangkemudian memecah ke permukaan membentuk ulkus yang dalam dengan dasar tertutup pus. Tepiu l k u s   m e n i n g g i   d a n   k e r a s   d i n d i n g n y a   c u r a m . p r o s e s  g u m a   j u g a   t e r j a d i   p a d a   l a r i n g ,   p a r u , gastrointestinal, hepar dan testis.

c. Pemeriksaan fisik

Page 4: Fibroadenoma Mammae