fetal compromised

8
Fetal Compromised Definisi Fetal compromised merupakan suatu tanda bahwa janin akan jatuh ke dalam fetal distress. Pada pemeriksaan kardiotografi (CTG) dapat ditemukan gambaran fetal compromised, di mana hal ini merupakan suatu mekanisme kompensasi janin terhadapa hipoksia yang kronis yang pada gambaran CTG dapat ditemukan gambaran takikardia disertai penurunan variabilitas yang <5 dan disertai atau tidak deselerasi dini maupun akselerasi. Hal ini merupakan suatu tanda adanya janin akan jatuh pada keadaan fetal distress, sehingga diupayakan dilakukan resusitasi intrauterine yang optimal. Morisson E (2001) merekomendasikan waktu 1-2 jam untuk melakukannya, bila tidak ada perubahan atau terjadi late deselerasi maka segera dilakukan seksio sesaria . Klasifikasi Fetal compromised akut dibedakan menjadi 3 macam, yaitu: a. Kemungkinan compromised (Possible compromised) Akselerasi transien dari DJJ yang dihubungkan dengan kontraksi uterus, yang mengindikasikan adanya oklusi vena ringan atau gambaran hiperkapnia ringan dan hipoksia. Hubungan antara deselerasi variabel DJJ dengan kontraksi uterus yang dapat menyebabkan tekanan pembuluh darah yang lebih berat. Biasanya terdapat gerak janin yang berlebihan dan peningkatan pH darah .

Upload: nurul-kamajaya

Post on 18-Jul-2016

143 views

Category:

Documents


27 download

DESCRIPTION

Maternitas

TRANSCRIPT

Page 1: Fetal Compromised

Fetal Compromised

DefinisiFetal compromised merupakan suatu tanda bahwa janin akan jatuh ke dalam fetal

distress. Pada pemeriksaan kardiotografi (CTG) dapat ditemukan gambaran fetal

compromised, di mana hal ini merupakan suatu mekanisme kompensasi janin

terhadapa hipoksia yang kronis yang pada gambaran CTG dapat ditemukan

gambaran takikardia disertai penurunan variabilitas yang <5 dan disertai atau tidak

deselerasi dini maupun akselerasi. Hal ini merupakan suatu tanda adanya janin akan

jatuh pada keadaan fetal distress, sehingga diupayakan dilakukan resusitasi

intrauterine yang optimal. Morisson E (2001) merekomendasikan waktu 1-2 jam

untuk melakukannya, bila tidak ada perubahan atau terjadi late deselerasi maka

segera dilakukan seksio sesaria.

KlasifikasiFetal compromised akut dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:

a. Kemungkinan compromised (Possible compromised)

Akselerasi transien dari DJJ yang dihubungkan dengan kontraksi uterus,

yang mengindikasikan adanya oklusi vena ringan atau gambaran

hiperkapnia ringan dan hipoksia. Hubungan antara deselerasi variabel DJJ

dengan kontraksi uterus yang dapat menyebabkan tekanan pembuluh

darah yang lebih berat. Biasanya terdapat gerak janin yang berlebihan dan

peningkatan pH darah.

b. Kemungkinan fetal compromised (Probable fetal compromised)

Menghilangnya DJJ untuk beberapa waktu yang dihubungkan dengan

banyak faktor (contoh: imaturitas janin, efek dari obat-obatan) yang tidak

mengindikasikan adanya fetal compromised. Namun, hilangnya DJJ dalam

waktu yang singkat disebabkan oleh adanya lesi pada sistem saraf pusat

yang mengkontrol jantung.

Pemanjangan atau meningkatnya variable deselerasi yang lebih berat

dengan tanda-tanda lain. Deselerasi lambat DJJ dapat berhubungan

dengan akselerasi ataupun berdiri sendiri, hal ini sangat penting karena

merupakan petanda bagi ketidak mampuan plasenta yang berhubunagn

Page 2: Fetal Compromised

dengan kegagalan metabolisme janin (uteroplasental insufisiensi). p.H.

darah antara 7.10-7.24 dan munculnya pergerakan janin yang tidak normal.

Keadaan Fetal compromised akibat keadaan ibu antara lain: penurunan

aliran darah uterus (hipotensi, syok, miokard infark akut), penurunan kadar

oksigen pada darah (hipoksia-hiperkapnea) dan hipertonik uterus

(penggunaan oksitosin, tetania uteri, abtrusio plasenta). Gangguan

plasenta dan pembuluh darah seperti: plasenta previa, tekanan pembuluh

darah (knots, prolaps atau pemelaran), ruptur plasenta previa, penyerapan

air ketuban oleh plasental yang buruk yang dipergunakan untuk

mempersiapkan kelahiran (pada hamil posterm, dan usia palsenta muda)14.

c. Pasti fetal compromised (Certain fetal compromised)

Pada janin dengan keadaan Certain fetal compromised didapatkan

takikardi, hilangnya denyut jantung janin dan munculnya deselerasi lambat

denyut jantung janin. Fetal compromised diperkirakan muncul pada

keadaan kontraksi uterus namun pola DJJ irreguler.

Fetal compromised muncul pada keadaan deselerasi lambat menetap

selama 30 menit atau lebih.

Klasifikasi Berdasar Sebelum dan Saat Persalinan

1. Gawat janin sebelum persalinan

Gawat janin sebelum persalinan biasanya merupakan gawat janin yang

bersifat kronik berkaitan dengan fungsi plasenta yang menurun atau bayi

sendiri yang sakit (Hariadi, 2004).

Data subyektif dan obyektif

Gerakan janin menurun. Pasien mengalami kegagalan dalam

pertambahan berat badan dan uterus tidak bertambah besar. Uterus yang

lebih kecil daripada umur kehamilan yang diperkirakan memberi kesan

retardasi pertumbuhan intrauterin atau oligohidramnion. Riwayat dari satu

atau lebih faktor-faktor resiko tinggi, masalah-masalah obstetri, persalinan

prematur atau lahir mati dapat memberikan kesan suatu peningkatan

resiko gawat janin.

Faktor predisposisi

Page 3: Fetal Compromised

Faktor-faktor resiko tinggi meliputi penyakit hipertensi, diabetes mellitus,

penyakit jantung, postmaturitas, malnutrisi ibu, anemia, dan lain-lain.

Data diagnostik tambahan

Pemantauan denyut jantung janin menyingkirkan gawat janin sepenjang

a) Denyut jantung dalam batas normal (b) akselerasi sesuai dengan

gerakan janin

b) Tidak ada deselerasi lanjut dengan adanya kontraksi uterus.

Ultrasonografi : Pengukuran diameter biparietal secara seri dapat

mengungkapkan bukti dini dari retardasi pertumbuhan intrauterin.

Gerakan pernafasan janin, aktifitas janin dan volume cairan ketuban

memberikan penilaian tambahan kesekatan janin. Oligihidramnion

memberi kesan anomali janin atau retardasi pertumbuhan.

Penatalaksanaan

Keputusan harus didasarkan pada evaluasi kesehatan janin inutero dan

maturitas janin. Bila pasien khawatir mengenai gerakan janin yang

menurun pemantauan denyut jantung janin atau dimiringkan atau oksitosin

challenge test sering memberika ketenangan akan kesehatan janin. Jika

janin imatur dan keadaan insufisiensi plasenta kurang tegas, dinasehatkan

untuk mengadakan observasi tambahan. Sekali janin matur, kejadian

insufisiensi plasenta biasanya berarti bahwa kelahiran dianjurkan.

Persalinan dapat diinduksi jika servik dan presentasi janin

menguntungkan. Selama induksi denyut jantung janin harus dipantau

secara teliti. Dilakukan sectio secaria jika terjadi gawat janin, sectio

sesaria juga dipilih untuk kelahiran presentasi bokong atau jika pasien

pernah megalami operasi uterus sebelumnya.

2. Gawat janin selama persalinan

Gawat janin selama persalinan menunjukkan hipoksia janin. Tanpa oksigen

yang adekuat, denyut jantung janin kehilangan variabilitas dasarnya dan

menunjukkan deselerasi lanjut pada kontraksi uterus. Bila hipoksia menetap,

glikolisis anaerob menghasilkan asam laktat dengan pH janin yang menurun.

Data subyektif dan obyektif

Page 4: Fetal Compromised

Gerakan janin yang menurun atau berlebihan menandakan gawat janin.

Tetapi biasanya tidak ada gejala-gejala subyektif. Seringkali indikator

gawat janin yang pertama adalah perubahan dalam pola denyut jantung

janin (bradikardia, takikardia, tidak adanya variabilitas, atau deselerasi

lanjut). Hipotensi pada ibu, suhu tubuh yang meningkat atau kontraksi

uterus yang hipertonik atau ketiganya secara keseluruhan dapat

menyebabkan asfiksia janin.

Faktor-faktor etiologi

a. Insufisiensi uteroplasental akut

- Aktivitas uterus berlebihan.

- Hipotensi ibu.

- Solutio plasenta.

- Plasenta previa dengan pendarahan.

b. Insufisiensi uteroplasental kronik

- Penyakit hipertensi.

- Diabetes mellitus.

- Isoimunisasi Rh.

Postmaturitas atau dismaturitas

c. Kompresi tali pusat

d. Anestesi blok paraservikal

Data diagnostik tambahan

Pemantauan denyut jantung janin : pencatatan denyut jantung janin yang

segera dan kontinu dalam hubungan dengan kontraksi uterus memberika

suatu penilaian kesehatan janin yang sangat membantu dalam persalinan.

Indikasi-indikasi kemungkinan gawat janin adalah:

a. Bradikardi : denyut jantung janin kurang dari 120 kali permenit.

b. Takikardi : akselerasi denyut jantung janin yang memanjang (> 160)

dapat dihubungkan dengan demam pada ibu sekunder terhadap

terhadap infeksi intrauterin. Prematuritas dan atropin juga dihubungkan

dengan denyut jantung dasar yang meningkat.

Page 5: Fetal Compromised

c. Variabilitas: denyut jantung dasar yang menurun, yang berarti depresi

sistem saraf otonom janin oleh mediksi ibu (atropin, skopolamin,

diazepam, fenobarbital, magnesium dan analgesik narkotik).

d. Pola deselerasi: Deselerasi lanjut menunjukan hipoksia janin yang

disebabkan oleh insufisiensi uteroplasental.

b. Deselerasi yang bervariasi tidak berhubungan dengan kontraksi uterus

adalah lebih sering dan muncul untuk menunjukan kompresi sementara

waktu saja dari pembuluh darah umbilikus. Peringatan tentang

peningkatan hipoksia janin adalah deselerasi lanjut, penurunan atau

tiadanya variabilitas, bradikardia yang menetap dan pola gelombang

sinus.

Penatalaksanaan

Prinsip-prinsip umum

a. Bebaskan setiap kompresi tali pusat.

b. Perbaiki aliran darah uteroplasental.

c. Menilai apakah persalinan dapat berlangsung normal atau terminasi

kehamilan merupakan indikasi. Rencana kelahiran didasarkan pada

faktor-faktor etiologi, kondisi janin, riwayat obstetri pasien, dan

jalannya persalinan.

Langkah-langkah khusus :

a. Posisi ibu diubah dari posisi terlentang menjadi miring, sebagai usaha

untuk memperbaiki aliran darah balik, curah jantung, dan aliran darah

uteroplasental. Perubahan dalam posis juga dapat membebaskan

kompresi tali pusat. oksigen diberikan 6 liter/menit, sebagai usaha

meningkatkan penggantian oksigen fetomaternal.

b. Oksitosin dihentikan karena kontraksi uterus akan mengganggu

sirkulasi darah keruang intervilli.

c. Hipotensi dikoreksi dengan infus IV D5% dalam RL. Transfusi darah

dapat diindikasikan pada syok hemorragik.

b. Pemeriksaan pervaginan menyingkirkan prolaps tali pusat dan

menentukan perjalana persalinan. Elevasi kepala janin secara lembut

dapat merupakan suatu prosedur yang bermanfaat.

Page 6: Fetal Compromised

Pengisapan mekoneum dari jalan nafasi bayi baru lahir mengurangi

resiko asfirasi mekoneum. Segera setelah kepala bayi lahir, hidung dan

mulut dibersikan dari mekoneum dengan kateter penghisap. Segera

setelah kelahiran, pita suara harus dilihat dengan laringoskopi langsung

sebagai usaha untuk menyingkirkan mekoneum dengan pipa endotrakeal

(Melfiawati, 1994).