fertilitydecision- making processes :

20
FertilityDecision- Making Processes : A Critical Essay By. Paula E.Hollerbach Dipresentasikan oleh: Reni Ardianti 1206304231

Upload: truda

Post on 22-Jan-2016

47 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

FertilityDecision- Making Processes :. A Critical Essay By. Paula E.Hollerbach. Dipresentasikan oleh: Reni Ardianti 1206304231. Pada Chapter 9 ini akan membahas antara lain:. Peceptions of supply, demand, fertility regulation cost and alternatives to fertility. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: FertilityDecision- Making Processes  :

FertilityDecision-Making Processes :

A Critical Essay By. Paula E.Hollerbach

Dipresentasikan oleh: Reni Ardianti1206304231

Page 2: FertilityDecision- Making Processes  :

Percepction of Supply, Demand and fertility regulation

Types of Fertility Decisions

Rules and Models for fertility decesions

Communication and Power In Decisions

The Fertility Transition and Decision Making

Pada Chapter 9 ini akan membahas antara lain:

Page 3: FertilityDecision- Making Processes  :

Perceptions of Supply

Perception of Demand

Persepsi biaya

pengaturan fertilitas

Alternatives to fertility

Keputusan Fertilitas :• Jenis-Jenis Keputusan• Model Pengambilan Keputusan dalam

Fertilitas• Komunikasi dan kekuatan dalam

keputusan• Transisi Frtilitas dan pembuatan

Keputusan

Konsep Dasar

Page 4: FertilityDecision- Making Processes  :

Peceptions of supply, demand, fertility regulation cost and alternatives to fertility

A.Perception Of Supply Tergantung pada:1. Tingkat Kesuburan seorang perempuan yang

dipengaruhi oleh :• Keturunan

• Kesehatan

• Umur

• Siklus Menstruasi secara teratur

• Frekuensi Berhubungan Sex

• Lama Menyusui dll

Page 5: FertilityDecision- Making Processes  :

A. Pesepsi Supply Tergantung pada:

2. Kelangsungan Hidup Bayi dan anak :• Jika Mortalitas bayi dan anak tinggi , maka pasangan harus

lebih banyak melahirkan untuk mencapai suatu ukuran keluatga tertentu.

• Orang tua menginginkan anaknya sebagai jaminan ekonomi dan Jaminan hari tua

Page 6: FertilityDecision- Making Processes  :

B. Perceptions of Demand

Persepsi Permintaan dipengaruhi oleh:

• Besar ukuran keluarga yg diinginkan• Tingkat kepentingan jenis kelamin bagi org

tua• Persepsi orang tua tentang nilai dan

manfaat dari anak • Tingkat sosial ekonomi keluarga• Biaya Pendidikan

Page 7: FertilityDecision- Making Processes  :

C. Persepsi Biaya pengaturan fertilitas

Biaya subjekti:

1. biaya fisik dan normatif

2. Kekhawatiran efek samping atas pemakaian

kontrasepsi

Biaya Objektif :

Waktu, Jarak dan biaya biaya untuk mendapatkan informasi dan efek samping akibat metode kontrasepsi

Page 8: FertilityDecision- Making Processes  :

D. Alternatives to Fertility

Keputusan fertility berhubungan dengan

perilaku

alternatif, ada pertimbangan costs and benefit

Seperti dikatakan Oppong (di volume ini) selain sisi ekonomis, Anak juga memberikan status politis dalam komunitas: mereka memastikan kekeluargaan terikat, dan bisa menaikkan pengaruh dan kekuatan wanita dalam keluarga, termasuk kendali atas kerja mereka, persekutuan perkawinan, dan fertilitas di kemudian hari. Anak bisa memberikan status social karena pengakuan, prestise, dan rasa hormat sesuai dengan perkawinan dan keibuan, mendorong kea rah senioritas yang lebih besar dalam kelompok lokal dan keluarga besar. Akhirnya, kepuasan fisik bisa diperoleh lewat perkawanan dan cinta anak.

Page 9: FertilityDecision- Making Processes  :

Jenis – jenis Keputusan Fertilitas (1)

1.NON DECISIONSterjadi ketika pasangan salah dalam memprediksi kesuburan atau kurangnya pengetahuan tentang pengaturan fertilitas.

2. PASSIVEpersepsi terbatas pada kebiasaan atau budaya yang ada dikeluarga atau rumah tangga dimana hal ini membatasi dalam pengambilan keputusannya

3. ACTIVEpasangan harus tahu beberapa hal: peluang kehamilan, kemungkinan mengatur fertilitas, dan fakta bahwa kerugian dan manfaat dipertimbangkan pada hasil fertilitas

Page 10: FertilityDecision- Making Processes  :

Jenis – jenis Keputusan Fertilitas (2)

4. AMBIVALENTWanita cenderung tidak ingin menambah anak tetapi dia tidak memakai kontrasepsi

5. NON RATIONALJika seseorang bertindak tidak sesuai dengan keinginannya.

Page 11: FertilityDecision- Making Processes  :

Aturan dan Model untuk Keputusan Fertilitas (1)

1.Keputusan fertilitas didasarkan pada budaya/faktor-faktor normatif (leibestein, 1981)

2.Membandingkan beberapa alternatif kemudian memilih yg terbaik (mills 1977)

3.the expectancy x value model bi = ( ∑biai) wi + ( ∑nbi mci ) w2 dimana :

Page 12: FertilityDecision- Making Processes  :

Aturan dan Model untuk Keputusan Fertilitas (2)

BI = Fungsi dari keyakinan individu

tentang konsekuensi dari perilakunya

Ai = Evaluasi dari perilaku

NBi = Kepercayaan tentang pendapat

orang lain

Mci = Motivasi untuk setuju dengan yang lain

W1,W2 = Kepentingan relatif dari masing- masing komponen dari BI

Page 13: FertilityDecision- Making Processes  :

Aturan dan Model untuk Keputusan Fertilitas (3)

4. The Judgment – Valuation – Integration – Choice Model. Judgment : dimana pembuat keputusan mengetahui

konsekuensi yang mungkin terjadi.

Valuation : dimana setiap konsekuensi masing-masing konsekuensi diamati berdasarkan nilai-nilai subjektif dari keinginannya

intergration, nilai-nilai dari konsekuensi digabungkan menjadi evaluasi perilaku

choice, individu membandingkan penilaian perilaku kemudian memilih perilaku yang paling baik

Page 14: FertilityDecision- Making Processes  :

Aturan dan Model untuk Keputusan Fertilitas (4)

Dari pengambilan keputusan ini semuanya tergantung dari individunya karena setiap indiviud berbeda-beda dalam kepercayaan dan aturan-aturan yang dimiliki individu. Tiga jenis aturan yang diajukan yaitu :

additive, dimana evaluasi menyeluruh setiap alternatif adalah jumlah nilai-nilai yang berkait dengan setiap konsekuensinya;

conjunctive/additive, dimana seseorang menghilangkan semua alternatif dengan konsekuensi yang tidak dapat diterima dan kemudian mengevaluasi alternatif yang masih ada menurut sebuah model aditif;

satu konsekuensi, dimana perbandingan antar perilaku didasarkan hanya pada satu konsekuensi dan responden tidak tertarik dengan semua konsekuensi lainnya.

Page 15: FertilityDecision- Making Processes  :

Limitations to Rationality1. Konsekuensi tidak selalu diketahui dan terkadang tidak dapat masuk

dalam perhitungan.

2. Peluang mendapatkan informasi yang akurat berbeda pada setiap orang (Pitz, 1980; Pits dan lainnya, 1980) dan mungkin mempertimbangkan secara tidak akurat likelihood dari konsekuensi-konsekuensi yang berbeda (Tversky dan Kahneman, 1974).

3. pengumpulan informasi konsekuensi dan probabilitas memakan banyak waktu, dan nilai informasi mungkin menjadi lebih berat oleh biaya pengumpulannya, terutama di negara berkembang (Meeker, 1980).

4. proses pembuatan keputusan sendiri mempunyai biaya normatif dan fisik terkait, seperti halnya pengetahuan yang dibutuhkan untuk aktivitas seksual, perasaan malu berkaitan dengan pemeriksaan kesehatan, kebutuhan akan diskusi KB dengan pasangan atau orang lain, dan ketakutan dalam mengungkapkan.

5. keputusan fertilitas mungkin melibatkan suatu campuran konsekuensi, biaya dan keuntungan yang menghasilkan suatu situasi ambivalensi.

Finally, tingkat rasionalitas mungkin tergantung pada perspektif apa yang betul-betul dipertimbangkan.

Page 16: FertilityDecision- Making Processes  :

Communication and Power in Decisions

a. couple communication fertilitykomunikasi diasumsikan pada empati yang lebih besar/banyak dan meningkatkan kemampuan pasangan untuk bertindak bersama dalam mencapai tujuan

b. marital power, dominance & fertilityterkait dengan kekuatan pembuatan keputusan akhir istri atas aspek kehidupan keluarga Egalitarianisme Resolution of disagreement and conflict

c. Pengaruh kelurga dan bukan keluargapengaruh orang tua dalam pembuatan keputusan fertilitas lebih kepada: mengotrol pola produksi, konsumsi makanan, perawatan kesehatan, kontrol fertilitas.Keputusan fertilas juga dipengaruhi oleh bukan keluarga yakni: kerabat, tetangga, perkumpulan, pemuka masyarakat, perawat kesehatan, dan otorisasi negara.

Page 17: FertilityDecision- Making Processes  :

THE FERTILITY TRANSITION-DECISION MAKING (1)

1. tidak ada perubahan dasar dalam pembuatan keputusan

konsekuensi dari pemeliharaan/perawatan - biaya

ukuran keluarga juga menjadi perhitungan biaya

konsekuensi dari biaya pemeliharaan penurunan keinginan jumlah anak

Page 18: FertilityDecision- Making Processes  :

THE FERTILITY TRANSITION-DECISION MAKING (2)

2. proses pengambilan keputusan mengalami perubahan yang mendasar dari pasif menjadi aktif

3. pengambilan keputusan fertility berubah dari kelompok tua diserahkan kepada pasangan langsung

4. perubahan transisi demografi mempengaruhi tingkat fertilitas dari tfr tinggi menjadi turun

Page 19: FertilityDecision- Making Processes  :

CONCLUSION

Riset empiris pada proses pembuatan keputusan fertilitas menawarkan perspektif alternatif dalam bagaimana suplai akan anak, permintaan anak dan pengaturan biaya fertilitas yang diraskan dan dipertimbangkan oleh seseorang. Bagaimanapun beberapa studi telah menguji/meneliti persepsi-persepsi ini secara stimulan termasuk persepsi tentang sumber alternatif dari kepuasan secara ekonomi, politik, status dan fisik yang diberikan keluarga – keluarga yang besar.

Page 20: FertilityDecision- Making Processes  :