fenomena gelombang

3
Achmad Rizky Karuniawan 2414100121 Fenomena Gelombang 1. Fenomena terjadinya pelangi Cahaya yang berasal dari matahari adalah cahaya yang bersifat polikromatik yaitu cahaya yang terdiri dari beberapa panjang gelombang. Oleh karenanya cahaya polikromatik ini dapat dipisah menjadi beberapa cahaya monokromatik yakni cahaya yang terdiri dari 1 panjang gelombang saja yang dapat secara jelas dilihat oleh mata seperti merah. Proses yang dapat membuatnya menjadi demikian dapat secara jelas dilihat pada pelangi. Beberapa saat setelah hujan turun yaitu ketika hujan turun rintik-rintik, partikel-partikel air memenuhi atmosfer, dan cahaya matahari yang masuk ke bumi terbiasakan oleh partikel air tersebut, masing-masing panjang gelombang terbiaskan/terbelokkan dengan sudut yang berbeda, hal ini disebabkan karena masing-masing warna yang terbiaskan mempunyai frekuensi dan panjang gelombang yang berbeda. 2. Fenomena selalu terjadinya gelombang di laut Gelombang adalah energi yang merambat, bentuk-bentuk energi dapat berupa macam-macam, seperti halnya dengan tejadinya gelombang pada laut, gelombang terjadi karena adanya energi yang menyertainya. Atomosfer bumi selalu berubah-ubah, perbedaan tekanan antara satu daerah dengan yang lainnya berbeda, hal inilah yang dapat mengakibatkan terjadinya angin. Angin di atas lautan mentransfer energinya ke perairan yang menyebakan terjadinya gelombang. Ketika gelombang memasuki zona pantai maka gelombang akan membentuk ombak besar karena perbedaan ketinggian dari dasar laut.

Upload: rizky-karuniawan

Post on 05-Dec-2015

222 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

fenomena gelombang

TRANSCRIPT

Page 1: Fenomena Gelombang

Achmad Rizky Karuniawan

2414100121

Fenomena Gelombang 1. Fenomena terjadinya pelangi

Cahaya yang berasal dari matahari adalah

cahaya yang bersifat polikromatik yaitu

cahaya yang terdiri dari beberapa panjang

gelombang. Oleh karenanya cahaya

polikromatik ini dapat dipisah menjadi

beberapa cahaya monokromatik yakni

cahaya yang terdiri dari 1 panjang gelombang

saja yang dapat secara jelas dilihat oleh mata

seperti merah. Proses yang dapat

membuatnya menjadi demikian dapat secara

jelas dilihat pada pelangi. Beberapa saat setelah hujan turun yaitu ketika hujan turun rintik-rintik,

partikel-partikel air memenuhi atmosfer, dan cahaya matahari yang masuk ke bumi terbiasakan

oleh partikel air tersebut, masing-masing panjang gelombang terbiaskan/terbelokkan dengan

sudut yang berbeda, hal ini disebabkan karena masing-masing warna yang terbiaskan

mempunyai frekuensi dan panjang gelombang yang berbeda.

2. Fenomena selalu terjadinya gelombang di laut

Gelombang adalah energi yang

merambat, bentuk-bentuk energi

dapat berupa macam-macam,

seperti halnya dengan tejadinya

gelombang pada laut, gelombang

terjadi karena adanya energi yang

menyertainya. Atomosfer bumi

selalu berubah-ubah, perbedaan

tekanan antara satu daerah dengan

yang lainnya berbeda, hal inilah yang dapat mengakibatkan terjadinya angin. Angin di atas lautan

mentransfer energinya ke perairan yang menyebakan terjadinya gelombang. Ketika gelombang

memasuki zona pantai maka gelombang akan membentuk ombak besar karena perbedaan

ketinggian dari dasar laut.

Page 2: Fenomena Gelombang

Achmad Rizky Karuniawan

2414100121

3. Fenomena dapat membedakan suara yang terdengar

(spesifik)

Meski suara manusia memiliki pita suara yang bentuk

dan jenisnya sama, setiap frekuensi menghasilkan nada

yang berbeda-beda. Sebagian suara yang kita dengar

tidak hanya 1 frekuensi tertentu, bisa jadi beberapa

frekuensi sekaligus. Suara berasal dari getaran.

Manusia dapat mendengar suara yang frekuensinya

antara 20 Hertz hingga 20.000 Hertz. Artinya, benda

bergetar sebanyak 20 hingga 20.000 kali setiap detik.

Terlepas dari rentangan frekuensi tersebut, manusia

tidak akan mampu mendengar. Contoh sederhananya

adalah getaran pada sebuah bambu. Nada pada bambu yang bergetar akan terjadi resonansi,

sehingga ada frekuensi-frekuensi lainnya yang ikut bergetar. Resonansi itu akan berbeda untuk

setiap benda. Perbedaan tersebut biasanya disebut dengan "warna suara", begitupula dengan

manusia.

4. Fenomena terjadinya bunyi gamelan

Pada gamelan didapati fenomena – fenomena

akustik yang mempengaruhi pada aransemen

musik yang dipakai oleh gamelan. Karakteristik

warna suara atau timbre seperti sound

envelope pada dasarnya mempengaruhi

komposisi lagu yang dimainkan oleh gamelan

degung sunda, dikarenakan pengaruh dari

berubahnya tingkat kekerasan suara atau

amplitudo gelombangnya seiring dengan

berjalannya waktu. Begitu juga dengan

karateristik spektralnya, frekuensi fundamental

yang dimiliki oleh alat musik tersebut berpengaruh pada pemakaian tangga nada, penempatan

not, dan kesesuaian permainan alat musik gamelan jika dimainkan dengan alat musik lainnya.

Jadi gamelan jika ditabuh antara satu dengan yang lainnya akan berbeda karena besar dari

gamelan.

Page 3: Fenomena Gelombang

Achmad Rizky Karuniawan

2414100121

5. Fenomena perbedaan kondisi di dalam atmosfer bumi dan di luar atmosfer bumi / luar angkasa

Ada perbedaan kondisi yang mencolok

antara bumi dengan luar angkasa, yakni ada

atau tidaknya medium yaitu udara. Dalam

batas antara atmosfer dengan permukaan

bumi terdapat udara sebagai medium paling

dominan sedangkan pada luar angkasa tidak

ada medium. Hal ini menyebabkan beberapa

fenomena yang berlainan. Pertama jika kita

memandang ke atas tampak langit berwarna

biru yang disebabkan karena udara

mengabsorbsi cahaya dan menghamburkan

spektrum warna yang berbeda dengan asalnya yaitu biru sedangkan di luar angkasa lingkungan

di sekitarnya berwarna hitam karena tidak adanya udara yang dapat menghamburkan cahaya

sehingga cahaya yang terlihat hanya berasal dari sumbernya saja. Kedua apabila kita berbicara di

dalam atmosfer bumi maka suara kita akan terdengar karena adanya medium yaitu udara, karena

bunyi termasuk gelombang logitudinal yang membutuhkan medium dalam perambatannya

sedangkan apabila kita bersuara di luar angkasa/ruang hampa tidak akan terdengar karena tidak

adanya medium, jalan satu-satunya untuk berkomunikasi adalah melalui radio yang termasuk

gelombang transversal.