fasilitas pendukung batik solo trans

32
Term of Reference PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor transportasi memiliki peran strategis dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi suatu wilayah/kota. Suatu perkotaan yang tidak didukung dengan sarana dan prasarana transportasi yang baik pada umumnya memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang lambat. Sebaliknya, sarana dan prasarana transportasi yang baik akan mendorong pertumbuhan sektor-sektor lain. Karenanya, penyediaan prasarana dan sarana transportasi yang handal merupakan suatu keniscayaan guna menentukan efektivitas pembangunan. Tingginya nilai urbanisasi, pertumbuhan arus lalu lintas yang tidak terimbangi pertumbuhan infrastruktur, dan pesatnya pertumbuhan kepemilikan kendaraan pribadi menjadi penyebab permasalahan transportasi di perkotaan. Permasalahan transportasi ini secara visual dapat dilihat dengan adanya kemacetan lalu lintas di beberapa ruas jalan baik pada jam sibuk maupun tidak sibuk. Kompleksitas pemasalahan transportasi perkotaan semakin bertambah dengan sistem angkutan umum yang tidak baik pada sebagian besar kota di Indonesia. Angkutan umum sebagai salah satu elemen dari sistem transportasi perkotaan memegang peran yang sangat Term of Reference Fasilitas Pendukung BST Kota Surakarta 1 1

Upload: dinas-perhubungan-komunikasi-dan-informatika

Post on 02-Dec-2015

1.275 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Fasilitas Pendukung Batik Solo Trans

Term of Reference

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sektor transportasi memiliki peran strategis dalam mendorong laju

pertumbuhan ekonomi suatu wilayah/kota. Suatu perkotaan yang tidak

didukung dengan sarana dan prasarana transportasi yang baik pada

umumnya memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang lambat.

Sebaliknya, sarana dan prasarana transportasi yang baik akan

mendorong pertumbuhan sektor-sektor lain. Karenanya, penyediaan

prasarana dan sarana transportasi yang handal merupakan suatu

keniscayaan guna menentukan efektivitas pembangunan.

Tingginya nilai urbanisasi, pertumbuhan arus lalu lintas yang tidak

terimbangi pertumbuhan infrastruktur, dan pesatnya pertumbuhan

kepemilikan kendaraan pribadi menjadi penyebab permasalahan

transportasi di perkotaan. Permasalahan transportasi ini secara visual

dapat dilihat dengan adanya kemacetan lalu lintas di beberapa ruas

jalan baik pada jam sibuk maupun tidak sibuk. Kompleksitas

pemasalahan transportasi perkotaan semakin bertambah dengan sistem

angkutan umum yang tidak baik pada sebagian besar kota di Indonesia.

Angkutan umum sebagai salah satu elemen dari sistem transportasi

perkotaan memegang peran yang sangat penting bagi daerah

perkotaan. Kota yang ‘baik’ dapat ditandai, antara lain dengan melihat

kondisi sistem angkutan umumnya. Sektor transportasi tersebut harus

mampu memberikan kemudahan (aksesibilitas) bagi seluruh

masyarakat dalam segala kegiatannya di semua lokasi yang berbeda

dan tersebar dengan karakteritik fisik yang berbeda pula. Sitem

transportasi angkutan umum yang baik harus bisa menjangkau

sebagain besar wilayah perkotaan.

Term of Reference Fasilitas Pendukung BST Kota Surakarta 1

1

Page 2: Fasilitas Pendukung Batik Solo Trans

Term of Reference

Saat ini di Indonesia, angkutan umum sering di tuduh menjadi

penyebab kemacetan pada hampir semua kota-kota besar. Hal ini

disebabkan karena tidak terdapatnya perencanaan yang mendalam

serta menyeluruh yang mencakup semua aspek-aspek yang terlibat di

dalamnya seperti pola tata guna lahan, pola jaringan jalan, pola

penyebaran penduduk dan pola pergerakan, sistem operasi

(rute/trayek) dan tingkat pelayanan.

Perencanaan sistem operasi angkutan umum yang tidak mendalam

serta menyeluruh tersebut akan menambah permasalahan bagi pihak

pengusaha, pihak pemakai jasa, maupun pada kota itu sendiri seperti,

tumpang tindih rute, armada terlalu besar dengan tingkat pelayanan

yang rendah, headway terlalu lama, waktu tempuh yang lama dan lain-

lain. Hal ini menyebabkan tendahnya tingkat efektifitas, efisiensi serta

pelayanan angkutan umum yang ada dan menambah tingkat

kemacetan. Kajian/studi yang menganalisa tentang rute, sistem operasi,

dan sistem pengelolaan angkutan umum merupakan suatu hal penting

untuk dibuat sebagai langkah awal guna mewujudkan angkutan umum

yang nyaman, efisein, aman, dan handal.

Sebagai salah satu kota besar di Indonesia, penataan sistem angkutan

umum di Kota Surakarta sangat penting artinya guna mewujudkan

angkutan umum yang nyaman, efisein, aman, dan handal. Bila melihat

dari kondisi geografisnya, Kota Surakarta merupakan daerah yang

strategis dan menjadi pusat simpul kegiatan kabupaten di sekitarnya

yakni: Sukoharjo, Wonogiri, Klaten, Sragen, Boyolali, Karanganyar.

Selain itu Kota Surakarta juga dilewati jalur selatan yang

menghubungkan propinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dengan letak

geografis yang sangat strategis tersebut pergerakan orang dan barang

sangat padat.

Term of Reference Fasilitas Pendukung BST Kota Surakarta 2

Page 3: Fasilitas Pendukung Batik Solo Trans

Term of Reference

Untuk mengatasi permasalahan transportasi di Kota Surakarta

diperlukan pengaturan antara sistem angkutan umum dan pergerakan

kendaraan pribadi, yang dikembangkan secara terencana dan terpadu

antar berbagai jenis moda transportasi. Sistem angkutan umum yang

direncanakan tersebut harus mempertimbangkan Tataran Transportasi

Nasional (Tatranas), Tataran Transportasi Wilayah (Tatrawil). rencana

pengembangan wilayah kota Surakarta yang tertuang dalam Rencana

Umum Tata Ruang Kota ( RUTRK), maupun Masterplan Transportasi Kota

Surakarta. Sebagai salah satu wujud peningkatan kualitas pelayanan

angkutan umum maka pada tahun 2007 direncanakan suatu proyek

percontohan penerapan sistem angkutan umum masal dengan jenis

Batik Solo Trans (BST). Untuk itu perlu disusun rencana rute trayek

baru, identifikasi kebutuhan infrastruktur, rencana pengelolaan dan

rencana operasionalnya.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari pengoperasian Sistem Batik Solo Trans (BST)

adalah untuk mewujudkan sistem angkutan umum yang nyaman,

efisien, aman, handal dan terjangkau oleh daya beli masyarakat

Adapun tujuan dari pengoperasian BST di Kota Surakarta adalah:

a. Peningkatan kualitas pelayanan angkutan umum di Kota

Surakarta;

b. Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dengan beralih ke

moda angkutan umum;

c. Mengurangi tingkat polusi udara.

1.3. Manfaat Pelayanan BST

Term of Reference Fasilitas Pendukung BST Kota Surakarta 3

Page 4: Fasilitas Pendukung Batik Solo Trans

Term of Reference

Dengan adanya pelayanan angkutan umum di kota Surakarta dengan

sistem BST, diharapkan akan didapatkan banyak manfaat, diantaranya:

a. Meningkatkan daya tarik angkutan umum, sehingga pada giliran

selanjutnya akan terjadi perpindahan moda dari kendaraan

pribadi ke kendaraan umum.

b. Memperkecil derajat kejenuhan jalan yang ada, sebagai dampak

dari berpindahnya kendaraan pribadi ke kendaraan umum.

c. Meningkatkan efisiensi penggunaan energi.

d. Meningkatkan aksesibilitas kota Surakarta terhadap wilayah lain.

e. Mempercepat pertumbuhan dan perkembangan kota Surakarta di

segala bidang, dalam rangka menuju kota pariwisata,

perdagangan, budaya dan kota olah raga.

Term of Reference Fasilitas Pendukung BST Kota Surakarta 4

Page 5: Fasilitas Pendukung Batik Solo Trans

Term of Reference

PERMASALAHAN TRANSPORTASI KOTA SURAKARTA

2.1 Kondisi Transportasi

Kota Surakarta sebagai salah satu kota besar di Indonesia tidak terlepas

pada permasalahan transportasi. Kemacetan banyak terjadi di daerah

pusat perdagangan (Jl. dr. Rajiman, Jl. Yos Sudarso, Jl. Letjen S. Parman,

simpang Novotel dll) maupun di koridor kota Surakarta (Simpang Joglo,

simpang Gemblegan dll), yang secara lengkap tertera dalam Gambar 1.

Kondisi lalu lintas di Kota Surakarta di sebagian besar ruas jalannya

adalah mix traffic (kendaraan cepat dan lambat berada dalam satu

jalur), hal ini menyebabkan timbulnya kesemrawutan di ruas-ruas jalan

yang mempunyai lebar lajur yang kecil. Pada kondisi seperti ini jenis

kendaraan yang mempunyai dimensi yang kecil akan tetapi mempunyai

kecepatan yang tinggi akan mempunyai mobilitas yang lebih tinggi,

salah satu jenis kendaraan yang mempunyai kriteria seperti ini adalah

sepeda motor. Banyak kelebihan yang dimiliki oleh sepeda motor yaitu

kecepatan yang hampir sama dengan mobil penumpang, harga yang

terjangkau oleh daya beli masyarakat, dan mempunyai akses yang lebih

besar (tidak ada pembatasan penggunaan sepeda motor baik

kepemilikan maupun ruas jalan yang bisa dilalui) sehingga mendorong

para pengguna jalan untuk menggunakannya. Sehingga cukup

beralasan kalau pada saat ini distribusi pergerakan di dalam kota

Surakarta didominasi oleh sepeda motor

On street parking yang banyak terdapat di jalan-jalan utama (Jl. Slamet

Riyadi, Jl. Urip Sumoharjo, Jl. dr. Rajiman dll) menyebabkan semakin

kecilnya kapasitas jalan, ditambah lagi dengan meningkatnya hambatan

Term of Reference Fasilitas Pendukung BST Kota Surakarta 5

2

Page 6: Fasilitas Pendukung Batik Solo Trans

Term of Reference

samping akibat gerakan parkir, menjadikan semakin besarnya nilai

derajat kejenuhan (Degree of saturation). Derajat kejenuhan yang besar

mengakibatkan menurunnya kecepatan kendaraan di ruas jalan

tersebut.

2.2 Kinerja Angkutan Umum Penumpang Eksisting

Kondisi lalu lintas di kota Surakarta di sebagian besar ruas jalannya

adalah mix traffic (kendaraan cepat dan lambat berada dalam satu

jalur), hal ini menyebabkan timbulnya kesemrawutan di ruas-ruas jalan

yang mempunyai lebar lajur yang kecil. Pada kondisi seperti ini jenis

kendaraan yang mempunyai dimensi yang kecil akan tetapi mempunyai

kecepatan yang tinggi akan mempunyai mobilitas yang lebih tinggi,

salah satu jenis kendaraan yang mempunyai kriteria seperti ini adalah

sepeda motor. Banyak kelebihan yang dimiliki oleh sepeda motor yaitu

kecepatan yang hampir sama dengan mobil penumpang, harga yang

terjangkau oleh daya beli masyarakat, dan mempunyai akses yang lebih

besar (tidak ada pembatasan penggunaan sepeda motor baik

kepemilikan maupun ruas jalan yang bisa dilalui) sehingga mendorong

para pengguna jalan untuk menggunakannya. Sehingga cukup

beralasan kalau pada saat ini distribusi pergerakan di dalam kota

Surakarta didominasi oleh sepeda motor.

Tingkat pertumbuhan angkutan umum 2,66%/tahun yang lebih kecil

dibanding tingkat pertumbuhan kendaraan pribadi 4%/tahun

menunjukkan bahwa angkutan pribadi lebih diminati di Surakarta.

Jumlah armada angkutan umum yang beroperasi untuk saat ini ialah

281 bus kota, 4200 angkutan kota (angkot) dan 430 taksi. Bus kota

terdistribusi dalam 22 trayek dan angkot 11 trayek, dengan kondisi

angkutan kota tidak mempunyai fungsi sebagai angkutan feeder, akan

tetapi rutenya overlap dengan rute trayek bus kota. Angkutan umum

Term of Reference Fasilitas Pendukung BST Kota Surakarta 6

Page 7: Fasilitas Pendukung Batik Solo Trans

Term of Reference

beroperasi selama 12 jam dan hari operasional rata-rata 24 hari per-

bulan.

Term of Reference Fasilitas Pendukung BST Kota Surakarta 7

Page 8: Fasilitas Pendukung Batik Solo Trans

Term of Reference

Permasalahan angkutan umum dari sisi pengoperasiannya dapat dilihat

dari nilai rata-rata load factor untuk bus yang hanya sekitar 41% pada

jam sibuk, dengan headway rata-rata 20,2 menit. Kondisi ini

mengindikasikan kecilnya pengguna angkutan umum sehingga tidak

memberikan jaminan keuntungan yang cukup bagi pengusaha bus.

Pada saat jam puncak pengguna AUP didominasi pelajar/mahasiswa

yaitu sebesar 66%, sedangkan 22% pegawai swasta, 3% PNS, 5% tidak

bekerja dan 4% lainnya (hasil survai Studi Kinerja Halte, 2007). Bisa

diestimasikan bahwa pelajar adalah seseorang yang belum mempunyai

penghasilan sehingga tidak mempunyai prasarana lain untuk

melakukan perjalanan, captive user.

Sebagian besar angkutan umum penumpang di kota Surakarta

mempunyai jenis ekonomi regular dengan kinerja yang kurang baik;

usia bus kota berkisar 15 - 20 tahun, perilaku awak bus yang kurang

baik, dan kebersihan bus yang tidak terjaga sehingga menjadi

penyebab bus kota semakin ditinggalkan para penggunanya.

Untuk menarik kembali pengguna angkutan umum penumpang maka

perlu diberikan sebuah jenis pelayanan angkutan umum penumpang

yang nyaman, aman, murah dan handal. Salah satu alternatif usulan

jenis bus yang memenuhi spesifikasi ini adalah Batik Solo Trans (BST).

Term of Reference Fasilitas Pendukung BST Kota Surakarta 8

Page 9: Fasilitas Pendukung Batik Solo Trans

Term of Reference

RENCANA PELAYANAN TRAYEK UTAMA

3.1 RUTE PELAYANAN

Berdasarkan rencana pengembangan Kota Surakarta sebagai pusat

aglomerasi Subosukawonosraten, maka rencana pengembangan Batik

Solo Trans (BST) di Kota Surakata dilakukan secara bertahap dengan

pilot project pada jalur/ rute yang sudah ada yaitu Jalur Perum DAMRI

dengan rincian rute sebagai berikut :

Terminal Kartosuro- Jalan Slamet Riyadi- Perempatan

Gendengan- Bundaran Gladag- Jalan Jenderal Sudirman- Balai

Kota Surakarta- Pasar Gede- Jalan – Jalan Urip Sumoharjo-

Panggung- Jl. Ir. Sutami- Terminal Palur kembali

Terminal Palur – Jl. Ir. Sutami- Panggung – Jalan Urip

Sumoharjo- Bundaran Gladag- Sangkrah- Jalan Kapten Mulyadi-

Perempatan Baturono- Jl. Veteran- Jalan Bhayangkara-

Bundaran Baron- Jalan Dr. Radjiman- Jalan Dr. Wahidin- Jalan

Slamet Riyadi- Terminal Kartosuro.

Dengan penjelasan sebagai berikut:

Rute Jarak Tempuh Waktu

Tempuh

Jumlah bus

eksisting

Termnal Kartosuro-Terminal

Palur

18 km 55 menit 15 armada

Terminal Palur- Terminal

Kartosuro- Bandara

Internasional

21 km 57 menit

39 km 112 menit 15

armada

Term of Reference Fasilitas Pendukung BST Kota Surakarta 9

3

Page 10: Fasilitas Pendukung Batik Solo Trans

Term of Reference

3.2 Jenis Moda Angkutan

Penentuan jenis moda didasarkan pada besaran kapasitas ruas jalan

dan demand di Kota Surakarta. Moda yang digunakan untuk Batik Solo

Trans adalah bus sedang dengan kapasitas 25 tempat duduk, dengan

spesifikasi kendaraan jenis kendaraan Batik Solo Trans, ketinggian

pintu samping 70 cm dari tanah, tempat duduk saling berhadapan,

fasilitas Air Conditioner (AC).

3.4 Kebutuhan Sarana Angkutan Masal

Kebutuhan sarana angkutan umum untuk pelayanan rute ini adalah

sama dengan jumlah kendaraan yang sudah melayani yaitu 15

kendaraan.

3.5 Kebutuhan Fasilitas Pendukung

Dengan memperhatikan kriteria accessibility (keterjangkauan),

Reliability (kehandalan) dan Efficiency, implementasi trayek utama

dengan pelayanan menggunakan Batik Solo Trans (angkutan massal

atau “bus kota”) mempertimbangkan kebutuhan fasilitas pendukung,

berupa ;

3.5.1 Terminal Penumpang Awal dan akhir

Kebutuhan terminal awal dan akhir berada pada Terminal Palur

dan Bandara Internasional Adisumarmo, untuk kondisi sekarang

prasarana yang harus dibangun pada lokasi terminal adalah halte

sesuai dengan spesifikasi kendaraan.

3.5.2 Shelter

Jumlah halte yang akan dibangun sepanjang koridor pelayanan

BST koridor pertama sebanyak 35 (tiga puluh lima) buah, untuk

Term of Reference Fasilitas Pendukung BST Kota Surakarta 10

Page 11: Fasilitas Pendukung Batik Solo Trans

Term of Reference

pembangunan Pemerintah Kota Surakarta menggandeng pihak

ketiga yaitu perusahaan yang bergerak dibidang jasa advertising,

dimana dalam kerjasama pembangunan perusahaan periklanan

mendapatkan kompensasi pemasangan iklan pada ruang/space di

halte sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditentukan.

Untuk pembangunan halte dimulai akhir bulan Maret menunggu

kontrak kerjasama antara Pemerintah Kota Surakarta dengan Pihak

Ketiga yang saat ini sudah pada tahap sinkronisasi desain.

3.5.3 Rambu-rambu Lalu Lintas dan RPPJ

Kebutuhan rambu berupa :

Rambu Lokas halte sebanyak 70 buah

Rambu hati-hati sebanyak 70 buah

Rambu larangan parkir 70 buah

Rambu RPPJ sebanyak 5 buah

3.5.4Marka Jalan

Marka jalan dibutuhkan pada lokasi halte dengan rincian sebagai

berikut:

Marka garis lurus di depan halte, sebagai pemisah lajur bus dan

lajur kendaraan umum.

Marka tulisan ” BUS STOP” = 33 buah

Marka larangan parkir zig zag warna kuning 70 buah

3.5.5Fasilitas Pejalan Kaki (City Walk)

Untuk fasilitas pejalan kaki disepanjang rute pelayanan ini telah

dibangun city walk sepanjang 6.5 km yang diharapkan dapat

saling sinergi dan mendukung untuk peningkatan pelayanan

masyarakat.

3.6 Sosialisasi Program BST

Term of Reference Fasilitas Pendukung BST Kota Surakarta 11

Page 12: Fasilitas Pendukung Batik Solo Trans

Term of Reference

Sosialisasi Program Batik Solo Trans (BST) Kota Surakarta sudah

dilaksanakan sejak tahun 2007 kepada semua stakeholder baik

pengusaha bus kota, paguyuban becak, instansi terkait,

masyarakat, pelajar dan mahasiswa.

Sedangkan untuk program BST sebagai peremajaan jalur DAMRI

selalu dilaksanakan baik melalui media masa maupun media

elektronik (radio, televisi TA TV) dan juga secara berkala dilakukan

rapat sosialisasi kepada stake holder angkutan umum.

Term of Reference Fasilitas Pendukung BST Kota Surakarta 12

Page 13: Fasilitas Pendukung Batik Solo Trans

Term of Reference

RENCANA PENGOPERASIAN BST KORIDOR 1

Keberhasilan pengembangan wilayah kota Surakarta sangat

memerlukan dukungan penyediaan fasilitas pergerakan transportasi

moda udara, yang pada beberapa tahun terakhir di Indonesia

pergerakan ini menunjukkan peningkatan yang sangat besar akan

jumlah penggunanya. Bandara Adi Sumarmo yang terletak di

perbatasan antara Kota Surakarta dan Kabupaten Boyolali merupakan

akses moda udara menuju kota Surakarta sehingga keberadaan, fungsi,

dan kinerja yang baik dari Bandara Adi sumarmo akan mendukung

pengembanagan wilayah kota Surakarta. Bandara ini berfungsi sebagai

Bandara Internasional dan

embarkasi haji sejak tahun 1990-an dan pada saat ini dikembangkan

menjadi embarkasi Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Untuk memenuhi

fungsinya, bandara Adi Sumarmo seharusnya mempunyai angkutan

umum masal yang menghubungkannya dengan pusat kota-pusat kota

sekitarnya. Sementara ini satu-satunya angkutan umum yang

menghubungkan bandara Adi Sumarmo dengan kota Surakarta

hanyalah Taksi Bandara, yang tentu saja mempunyai tarif yang lebih

tinggi dibandingkan dengan apabila tersedia Batik Solo Trans.

4.1 Rute Pelayanan

Mendukung perkembangan bandara Adi Sumarmo (saat ini berfungsi

sebagai Bandara Internasional, embarkasi haji dan embarkasi TKI),

penyediaan public space untuk masyarakat kota Surakarta, serta

Term of Reference Fasilitas Pendukung BST Kota Surakarta 13

4

Page 14: Fasilitas Pendukung Batik Solo Trans

Term of Reference

potensi demand internal pada koridor tersebut maka sebagai pilot

project dipilih rute eksisting dengan lintasan rute:

Terminal Kartosuro- Jalan Slamet Riyadi- Perempatan

Gendengan- Bundaran Gladag- Jalan Jenderal Sudirman- Balai

Kota Surakarta- Pasar Gede- Jalan – Jalan Urip Sumoharjo-

Panggung- Jl. Ir. Sutami- Terminal Palur kembali

Terminal Palur – Jl. Ir. Sutami- Panggung – Jalan Urip

Sumoharjo- Bundaran Gladag- Sangkrah- Jalan Kapten Mulyadi-

Perempatan Baturono- Jl. Veteran- Jalan Bhayangkara-

Bundaran Baron- Jalan Dr. Radjiman- Jalan Dr. Wahidin- Jalan

Slamet Riyadi- Terminal Kartosuro.

4.2 Time Table

Time table adalah informasi tentang kepastuan keberangkatan dan

kedatangan dari pengoperasian Batik Solo Trans (BST) Surakarta dalam

rencana pengoperasian BST akan ditetapkan time table berdasarkan

jam pelayanan yang diberikan dengan rincian sebagai berikut :

Jam sibuk ( 06.00-08.00)dan (14.00-16.00) : Waktu antar

kendaraan 6 menit

Diluar Jam Sibuk (08.00-14.00 dan 16.00-18.00) : Waktu antar

kendaraan 10 menit

Term of Reference Fasilitas Pendukung BST Kota Surakarta 14

Page 15: Fasilitas Pendukung Batik Solo Trans

Term of Reference

4.4 Desain Halte

4.5 Titik Lokasi Pembangunan Halte

Lokasi pembangunan halte BST pada koridor pertama ini

direncanakan sebanyk 35 (tiga puluh lima) buah yang berada

disepanjang koridor lintasan/ trayek, dengan rincian sebanyak 24 (dua

puluh empat) kendaraan dibangun di Wilayah administrasi Kota Surakarta, 2 (dua)

di wilayah administrasi Kabupaten Karanganyar dan 9 (sembilan) dibangun

Term of Reference Fasilitas Pendukung BST Kota Surakarta 15

Page 16: Fasilitas Pendukung Batik Solo Trans

Term of Reference

diwilayah Kabupaten Sukoharjo. Rincian titik lokasi pembangunan halte dapat

dijelaskan sebagai berikut :

Term of Reference Fasilitas Pendukung BST Kota Surakarta 16

Page 17: Fasilitas Pendukung Batik Solo Trans

Term of Reference

RUTE BANDARA-TERMINAL PALUR RUTE TERMINAL PALUR-BANDARANO TITIK LOKASI WILAYAH NO TITIK LOKASI WILAYAH

1 TERMINAL KARTOSURO SUKOHARJO 18 DEPAN MITRA PALUR KARANGANYAR2 SIMPANG 4 KARTOSURO SUKOHARJO 19 DEPAN UNS/baru SURAKARTA3 SIMPANG GEMBONGAN SUKOHARJO 20 HALTE DEPAN RSUD

MUWARDI/halte lamaSURAKARTA

4 UMS SUKOHARJO 21 PASAR GEDE/halte lama SURAKARTA5 MENDUNGAN/KLECO SUKOHARJO 22 DEPAN BANK DANAMON/baru SURAKARTA6 FAROKHA/ baru SURAKARTA 23 DEPAN RSI. KUSTATI/baru SURAKARTA7 STA.PURWOSARI/ baru SURAKARTA 24 HALTE GADING/baru SURAKARTA8 DEPAN GRAND MALL/halte

lamaSURAKARTA 25 DEPAN KORAMIL

SERENGAN/baruSURAKARTA

9 SRIWEDARI/halte lama SURAKARTA 26 DEPAN MAKRO/baru SURAKARTA10 PASAR PON/halte lama SURAKARTA 27 HALTE BARON

(TIMUR APOTIK)/baruSURAKARTA

11 DEPAN BANK NIAGA/halte lama SURAKARTA 28 HALTE GENDENGAN/baru SURAKARTA12 DEPAN PEMKOT/baru SURAKARTA 29 HALTE DEPAN RS KASIH

IBU/halte lama13 PASAR GEDE/ baru SURAKARTA 30 HALTE DEPAN INDOSAT/halte

lamaSURAKARTA

14 DEPAN INDO MOTO/baru SURAKARTA 31 DEPAN SOLO SQUARE/baru SURAKARTA15 DEPAN RS.MUWARDI/halte

lamaSURAKARTA 32 KLECO SUKOHARJO

16 DEPAN UNS/baru SURAKARTA 33 DEPAN UMS SUKOHARJO17 TERMIAL PALUR KARANGANYAR 34 GEMBONGAN SUKOHARJO

35 SIMP. KARTOSURO SUKOHARJO

Term of Reference Fasilitas Pendukung BST Kota Surakarta 17

Page 18: Fasilitas Pendukung Batik Solo Trans

Term of Reference

4.6 Desain Bus

4.6.1 Desain Eksterior Desain Bus yang akan digunakan dalam operasional BST koridor

pertama adalah dengan menggunakan bus sedang dengan

spesifikasi khusus, pintu dengan ketinggian dek 70 cm dari tanah,

hal ini untuk memaksa kepada para penumpang untuk tidak naik

disembarang tempat, hanya pada halte-halte khusus para

penumpang bisa menggunakan moda angkutan umum ini,

sehingga kedepan ketertiban dan kelancaran lalu lintas dapat

tercapai, selain untuk memberikan sosialisasi tertib berlalu lintas

kepada masyarakat.

Jenis bus dan desain gambar untuk BST untuk koridor pertama

sebagai berikut :

Term of Reference Fasilitas Pendukung BST Kota Surakarta 18

Page 19: Fasilitas Pendukung Batik Solo Trans

Term of Reference

4.6.2 Desain Interior

Term of Reference Fasilitas Pendukung BST Kota Surakarta 19

Page 20: Fasilitas Pendukung Batik Solo Trans

Term of Reference

4.7 Pengelolaan

Sistem pengelolaan BST Kota Surakarta dikerjasamakan dengan

Pihak Perum DAMRI yang dituangkan dalam bentuk Nota

Kesepahaman dan Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kota

Surakarta dengan Perum DAMRI mengenai tugas dan tanggung

jawab masing-masing pihak meliputi :

Hak dan Kewajiban Masing-Masing Pihak

Kewajiban Pihak Pemerintah Kota Surakarta :

4.4.1 Penyediaan Bus sebanyak 15 armada

4.4.2 Penyediaan Infrastruktur (Halte, Rambu, Marka, Smart

Tiketing)

4.4.3 Sosialisasi Program

Hak Pihak Pemerintah Kota Surakarta

4.5.1 Peningkatan Pelayanan Angkutan Umum

4.5.2 Mendapatkan Aset bus baru pada berakhirnya perjanjian

kerjasama

Pihak Perum DAMRI

Kewajiban Pihak Perum DAMRI

Term of Reference Fasilitas Pendukung BST Kota Surakarta 20

Page 21: Fasilitas Pendukung Batik Solo Trans

Term of Reference

4.4.1 Menyediakan dana operasional (Biaya Operasi Kendaraan )

untuk pelaksanaan program BST

4.4.2 Menyediakan dana untuk proses surat menyurat (BBN, Pajak

STNK )

Hak Perum DAMRI

4.5.1 mendapatkan hak pengelolaan dana dari operasional

kendaraan

4.7 Sistem Tarif

Tarif yang akan diberlakukan dalam Program BST ini adalah tarif

flat, dalam arti tarif jauh dekat sama, dan tentunya dalam

penetapan tarif memperhatikan tingkat kemampun bayar dari

masyarakat dan bisa menutp biaya operasi kendaraan. Besaran

Tarif yang diakan ditetapkan berkisar antara Rp. 2500-3000

rupiah dan, besaran tarif ini akan dilakukan evaluasi setiap

tahun.

Term of Reference Fasilitas Pendukung BST Kota Surakarta 21

Page 22: Fasilitas Pendukung Batik Solo Trans

Term of Reference

PERMASALAHAN PELAKSANAAN PEKERJAAN FASILITAS PENDUKUNG

BST

Pelaksanaan pekerjaan fasilitas pendukung Batik Solo Trans

(angkutan massal atau “bus kota”) berupa marka dan rambu ,

bentuk dan jenisnya sebagai berikut :

5.1 Rambu-rambu Lalu Lintas dan RPPJ

Gambar Keterangan

Jenis dan bentuk rambu

petunjuk lokasi halte

dengan ukuran sedang :

Jenis dan bentuk rambu

hati-hati halte BST dengan

ukuran sedang:

Jenis dan bentuk rambu

larangan parkir sepanjang 5

meter dengan ukuran

sedang :

Term of Reference Fasilitas Pendukung BST Kota Surakarta 22

5

HALTE BST

Page 23: Fasilitas Pendukung Batik Solo Trans

Term of Reference

Jenis dan bentuk RPPJ

dengan kontroksi “F”

ukuran sedang:

5.2 Marka Jalan

Gambar

5 METER

Keterangan

Marka tulisan ” BUS

STOP” :

Marka larangan parkir zig

zag warna kuning

Term of Reference Fasilitas Pendukung BST Kota Surakarta 23

7 meter

HALTE

HATI-HATI LAJUR

BATIK SOLO TRANS

180

120

Page 24: Fasilitas Pendukung Batik Solo Trans

Term of Reference

Pemerintah Kota Suarakarta tidak dapat memenuhi seluruh

kebutuhan, mengingat keterbatasan anggaran APBD Kota

Surakarta tahun ini, adapun untuk lebih jelasnya terkait dengan

fasilitas yang sudah di laksanakan dan kekuranganya dapat

dilihat pada table berikut :

Tabel : Kebutuhan Fasilitas Pendukung BST

No UraianKebutuha

nTerealisa

siKekuranga

n    (buah) (buah) (buah)1. Rambu-rambu Lalu Lintas dan RPPJ      

- Rambu Lokasi Halte 70 70 -- Rambu Hati-Hati 70 70 -- Rambu Larangan Parkir 35 - 35- Rambu RPPJ 5 2 3

2. Marka Jalan- Marka Tulisan "BUS STOP" 33 33 -

 - Marka Larangan Parkir Zig Zag Warna Kuning 70 - 70

Sumber : Hasil Survai

Dari table diatas terlihat bahwa kekurangan fasilitas yang harus

di penuhi dan kebutuhan anggaran

No UraianKekuranga

nHarga Satuan Jumlah

    (Buah) (Rp) (Rp)

1 Rambu Larangan Parkir 54 610.00032.940.0

00

2 Rambu RPPJ 37.100.00

021.300.0

00

3Marka Larangan Parkir Zig Zag Warna Kuning 700 m 65.000/m

45.500.000

 Total

Pembulatan

99.740.000

100.000.000

Sumber : Hasil Analisa

Term of Reference Fasilitas Pendukung BST Kota Surakarta 24

Page 25: Fasilitas Pendukung Batik Solo Trans

Term of Reference

Dari table diatas terlihat bahwa kebutuhan anggaran untuk

memenuhi seluruh fasilitas yang dibutuhkan dalam mendukung

oprasional BST (Batik Solo Trans) sebesar Rp. 100.000.000,-

terbilang (Seratus Juta Rupiah).

5.3 Waktu Pelaksanaan

Kegiatan Pemasngana Fasilitas Pendukung penyelenggaraan BST

dilaksanakan dalam waktu 3 bulan.

PENUTUPBatik Solo Trans Surakarta diharapkan dapat membenahi citra

angkutan umum yang ada saat ini serta dapat memenuhi fungsinya

sebagai angkutan umum yang aman, nyaman, cepat dan murah

sehingga dapat membantu mengurangi permasalahan transportasi.

Tentunya besar harapan dari Pemerintah Kota Surakarta dukungan

kepada Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementrian Perhubungan

Republik Indonesia dapat merealisasikan kebutuhan fasilitas

pendukungam rangka penyelenggaraan BST di Kota Surakarta.

Surakarta, Maret 2010KEPALA DINAS PERHUBUNGAN

KOTA SURAKARTA

Drs.YOSCA HERMAN SOEDRADJAD,MMPembina Tingkat I

NIP. 19620331 198801 1 001

Term of Reference Fasilitas Pendukung BST Kota Surakarta 25

6

Page 26: Fasilitas Pendukung Batik Solo Trans

Term of Reference

Term of Reference Fasilitas Pendukung BST Kota Surakarta 26