bab iii identifikasi data · yang digunakan untuk bahan pembuatan rancangan, sebagai berikut : 1....

23
42 BAB III IDENTIFIKASI DATA A. Data Perusahaan 1. Sejarah Berdirinya Red Batik Solo Awal berdirinya Red Batik Solo adalah tanggal 12 Februari 2012 pertama kali dicetuskan oleh seorang seniman dan budayawan lulusan Institut Seni Surakarta (ISI) yang telah lama berkecimpung didunia seni budaya, yaitu Heru Prasetya. Red Batik Solo berdiri dibawah naungan Rumah Karnaval Indonesia yang terlebih dahulu dibentuk tanggal 16 september 2011. Awalnya komunitas ini bernama Red Batik saja, tetapi untuk menyatakan bahwa Red Batik berasal dari Kota Solo, maka sepakatlah diganti menjadi Red Batik Solo. Awal mula Red Batik Solo ini berdiri, segala sesuatu yang dikerjakan berpusat pada membuat rancangan batik warna merah, karena sesuai dengan arti kata Red yaitu merah. Tetapi seiring berjalannya waktu, Heru Prasetya menemukan arti dan filosofi kehidupan dari kata Red, yaitu Rekso Estining Dumadi yang berasal dari bahasa jawa yang memiliki arti menjaga dengan niat. Dalam hal ini merawat kehidupan melalui kreativitas dan salah satunya menjaga eksistensi, melestarikan batik dan kebudayaan tradisional yang ada di pasar tradisional. Kostum karya pertama Red Batik Solo dengan kosep yang unik yaitu terdiri dari 30% adalah Kain Batik, dan 70% adalah bahan alam yang terdapat dilingkungan sekitar maupun di pasar tradisional, yang ditampilkan di Pasar Gede Solo, Red Batik Solo mulai dilirik oleh berbagai pihak untuk mengisi berbagai acara, selain itu juga mewakili Kota Solo untuk tampil diluar kota

Upload: others

Post on 15-Nov-2019

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

42

BAB III

IDENTIFIKASI DATA

A. Data Perusahaan

1. Sejarah Berdirinya Red Batik Solo

Awal berdirinya Red Batik Solo adalah tanggal 12 Februari 2012

pertama kali dicetuskan oleh seorang seniman dan budayawan lulusan Institut

Seni Surakarta (ISI) yang telah lama berkecimpung didunia seni budaya, yaitu

Heru Prasetya. Red Batik Solo berdiri dibawah naungan Rumah Karnaval

Indonesia yang terlebih dahulu dibentuk tanggal 16 september 2011. Awalnya

komunitas ini bernama Red Batik saja, tetapi untuk menyatakan bahwa Red

Batik berasal dari Kota Solo, maka sepakatlah diganti menjadi Red Batik

Solo. Awal mula Red Batik Solo ini berdiri, segala sesuatu yang dikerjakan

berpusat pada membuat rancangan batik warna merah, karena sesuai dengan

arti kata Red yaitu merah. Tetapi seiring berjalannya waktu, Heru Prasetya

menemukan arti dan filosofi kehidupan dari kata Red, yaitu Rekso Estining

Dumadi yang berasal dari bahasa jawa yang memiliki arti menjaga dengan

niat. Dalam hal ini merawat kehidupan melalui kreativitas dan salah satunya

menjaga eksistensi, melestarikan batik dan kebudayaan tradisional yang ada

di pasar tradisional.

Kostum karya pertama Red Batik Solo dengan kosep yang unik yaitu

terdiri dari 30% adalah Kain Batik, dan 70% adalah bahan alam yang terdapat

dilingkungan sekitar maupun di pasar tradisional, yang ditampilkan di Pasar

Gede Solo, Red Batik Solo mulai dilirik oleh berbagai pihak untuk mengisi

berbagai acara, selain itu juga mewakili Kota Solo untuk tampil diluar kota

43

bahkan luar negeri. Sehingga selalu membawa nama Solo dengan

mengenalkan batik dengan kreasi baru dan mengenalkan bahwa Kota Solo

memiliki banyak pasar tradisional sebagai kebudayaan masyarakat Solo dan

salah satu tujuan wisata jika berkunjung di Kota Solo.

2. Visi dan Misi Red Batik Solo

a. Visi

Sebagai wadah generasi muda Indonesia yang mampu menjaga eksistensi,

melestarikan batik dan kebudayaan pasar tradisional.

b. Misi

1) Melestarikan kebudayaan batik dan pasar tradisional yang ada di Kota

Solo.

2) Menggunakan batik, pasar tradisional dan bahan alam sebagai sumber

inspirasi berkarya.

3) Menciptakan generasi muda yang memiliki cara pandang positiof terhadap

tradisi dan budaya, sehingga adat dan kebudayaan tidak dilihat sebagai

produk lama yang using dan ketinggalan jaman, tetapi berdasarkan pada

tradisi lama tersebut dapat tercipta karya baru yang lebih sesuai dengan

perkembangan jaman.

4) Menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya khas milik Indonesia kepada

generasi muda.

3. Data Fisik Red Batik Solo

a) Nama Perusahaan : Red Batik Solo

b) Alamat : Jl. Jawa no.18 Timuran, Banjarsari, Solo

c) No Telp. : (0271) 3022255

44

4. Struktur Organisasi RedBatik Solo

Red Batik Solo dalam menjalankan fungsinya sebagai pelestari

kebudayaan, banyak pihak yang terlibat didalamnya. Red Batik Solo

merupakan salah satu organisasi non-profit yang dikelola secara komunitas.

Meskipun begitu, RedBatik Solo berusaha menjalankan manejemennya

secara professional.

Bagan 2 : Bagan Struktur Organisasi Red Batik Solo

Tugas dan tanggungjawab setiap bagian di Red Batik Solo adalah

sebagai berikut :

a. Ketua : bertanggungjawab penuh atas Red Batik Solo, baik

perjalananan Red Batik Solo maupun anggota peserta, serta mengawasi

cara kerja anak buahnya.

b. Sekretaris : bertanggungjawab dalam semua dokumen yang

diperlukan oleh Red Batik Solo dalam setiap kegiatan.

c. Bendahara : bertugas dan bertanggungjawab terhadap semua keuangan

baik pemasukan maupun pengeluaran Red Batik Solo, serta mengurusi gaji

peserta yang mengikuti suatu event yang tentunya dikoordinasikan dengan

ketua.

d. Kepersertaan : bertugas dan bertanggungjawab terhadap peserta,

mengkoordinasi dan memberikan informasi kepada peserta setiap ada

workshop dan acara.

45

e. Workshop : bertugas dan bertanggungjawab terhadap workshop Red

Batik Solo, baik itu peserta ataupun instruktur.

f. Instruktur : bertugas sebagai tutor atau guru bagi peserta RedBatik

Solo, memberi penjelasan dan pelatihan bagaimana membuat kostum

karnaval sesuai dengan tema dan konsep serta mengkoreksi hasil akhir

kostum yang dibuat para peserta.

g. Humas dan media :bertugas mempromosikan Red Batik Solo kepada

masyarakat, membuat iklan atau informasi tentang pendaftaran peserta

baru Red Batik Solo.

h. Dokumentasi: bertugas mendokumentasikan setiap kegiatan yang

dilakukan oleh Red Batik Solo, baik video ataupun foto yang berguna

untuk dokumentasi Red Batik Solo.

B. Data Komparasi

Komparasi adalah sumber berupa literatur yang berfungsi sebagai contoh

serta pembanding dalam pembuatan objek perancangan. Berikut adalah komparasi

yang digunakan untuk bahan pembuatan rancangan, sebagai berikut :

1. Solo Batik Carnival

a. Identitas

Solo Batik Carnival pertama kali di bentuk pada tanggal 13 April

2008. SBC juga merupakan event tahunan yang diadakan atas kerjasama

dengan pemerintah Kota Surakarta, dengan bahan utama pembuatan

kostumnya adalah Batik. Para peserta akan mengenakan kostum karnaval

yang dibuat sesuai dengan tema yang telah ditentukan oleh panitia. Para

peserta kemudian akan mengenakan kostum buatannya sendiri dan berjalan

46

di atas catwalk sepanjang 4.2km sepanjang jalan Slamet Riyadi menuju

Balaikota. Bahan kostum yang digunakan tak hanya kain batik, namun juga

dari bahan spon ati , jaring, keping CD, berbagai manik-manik, hingga bulu

ayam.

Media promosi yang digunakan oleh SBC berupa spanduk, poster

dan media social. Meski demikian SBC sudah lebih dahulu dikenal oleh

masyarakat Kota Solo karena memiliki jam terbang yang lebih lama

dibandingkan dengan Red Batik Solo yang baru terbentuk pada tahun 2012.

b. Target Market

1) Segmen Geografis : Kota Solo dan sekitarnya

2) Segmen Demografis :

a) Umur : Semua Kalangan

b) Jenis kelamin : Pria – Wanita

c) Pekerjaan : Semua jenis Pekerjaan

d) Pendapatan : Semua Kalangan

3) Segmen Psikografis : Masyarakat Kota Solo yang ingin

menikmati karnaval kostum.

c. Media Promosi

Media promosi yang sudah dilakukan oleh Solo Batik Carnival adalah

sebagai berikut :

47

Gambar 1 : Website Solo Batik Carnival

Sumber : solobatikcarnival.com

Gambar 2 : Poster SBC 2015

Sumber : dokumen pribadi, 2015

Gambar 3 : Media Sosial Twitter SBC

Sumber : dokumen pribadi, 2015

48

Gambar 4 : Contoh Kostum SBC

Sumber : dokumen pribadi, 2014

2. Jember Fashion Carnival

a. Identitas

Jember Fashion Carnivalberawal dari terselenggaranya Pekan

Mode Dynand Fariz dengan berkeliling kampung dan alun-alun Jember,

kemudian timbul gagasan untuk menyelanggarakan JFC.JFCpertama kali

diselenggarakan pada tanggal 1 Januari 2003 bersamaan dengan HUT Kota

Jember dengan mengusung tema busana Arab, Maroko, China dan Jepang.

JFC menjadi acara tahunan yang di selenggarakan di Kota Jember dengan

catwalk jalan utama Kota Jember sepanjang 3.6 km menuju alun-alun Kota

Jember yang diikuti 600 peserta dengan kostum,make up, koreografi ,tata

warna ,karakter, stage, live& ilustrasi musik dengan formasi Fashion

Runway, dance dan theatrical yang diajarkan selama workshop yang

diadakan sebagai wadah pelatihan sebelum event JFC dilaksanakan.

Media promosi yang digunakan oleh JFC berupa spanduk, poster

dan media sosial. Meski demikian JFC sudah lebih dahulu dikenal oleh

masyarakat dunia karena memiliki jam terbang yang lebih lama serta di

49

kelola oleh lembaga nirlaba (JFCC) yang professional dibidang event JFC

dibandingkan dengan Red Batik Solo yang baru terbentuk pada tahun 2012.

b. Target Market

1) Segmen Geografis : Kota Jember dan Indonesia

2) Segmen Demografis :

a) Umur : Semua Kalangan

b) Jenis kelamin : Pria – Wanita

c) Pekerjaan : Semua jenis Pekerjaan

d) Pendapatan : Semua Kalangan

3) Segmen Psikografis : Masyarakat lokal ataupun interlokal yang

ingin menikmati karnaval kostum.

c. Media Promosi

Media promosi yang sudah dilakukan oleh Jember Fashion Carnival adalah

sebagai berikut :

Gambar 5 : Website Jember Fashion Carnival

Sumber : www.jemberfashioncarnival.com

50

Gambar 6 : Twitter Jember Fashion Carnival

Sumber : dokumen pribadi, 2015

Gambar 7 : Poster Jember Fasion Carnival

Sumber : www.jemberfashioncarnival.com

51

Gambar 8 : Contoh Kostum Jember Fasion Carnival

Sumber : www.jemberfashioncarnival.com

52

C. Analisa SWOT

Analisa SWOT dimaksudkan untuk mengetahui dan mengambil

kesimpulan dari data fisik objek perancangan maupun pembanding, yaitu metode

untuk mencari kekuatan (strength), kelemahan (weakness), kesempatan

(opportunity), dan ancaman (threat).

Jika disandingkan dengan pembanding dalam bentuk table adalah sebagai

berikut :

SWOT Red Batik Solo Solo Batik

Carnival

Jember Fashion

Carnival

Strength(

Kekuatan

)

a. Sebuah komunitas

yang menjadikan Pasar

Tradisional sebagai

sumber indpirasi dalam

pembuatan kostum.

b. Bahan Kostum yang

digunakan bersifat

natural yang berasal

dari bahan alami yang

di padukan dengan

kain batik.

a. Sebuah komunitas

karnaval yang

terbentuk karena

ingin melestarikan

batik melalui

kostum.

b. Bahan Kostum

yang digunakan

terbuat dari sintetis.

a. Komunitas kreatif

yang dibentuk untuk

menciptakan daya

Tarik bagi Kota

Jember.

b. Bahan Kostum

yang digunakan

terbuat dari sintetis.

Weakness

(Kelemah

an)

a. Pemilihan bahan

alam dan kontruksi

kostum yang salah

akan menjadikan

kostum tidak tahan

lama dan mudah rusak.

b. Terbatasnya jumlah

peserta yang ada.

a. Penggunaan bahan

yang terlalu

monoton, sehingga

para penonton tidak

akan terkejut lagi

dengan kostum yang

ditampilkan

b. dari tahun ke

tahun jumlah peserta

semakin menurun

karena biaya

pembuatan kostum

yang terlalu mahal.

a. Pemilihan bahan

antara peserta satu

dan yang lain yang

sama akan tema

kostumnya, membuat

kostum antara peserta

satu dengan yang lain

terlihat sama.

b. Jumlah peserta

yang terlalu banyak

sehingga keamanan

antar peserta

kurang,dan durasi

perform yang terlalu

lama.

53

Opportun

ity

(Kesempa

tan)

a.

a. Dapat mengangkat

batik dan pasar

tradisional sebagai

budaya Kota Solo

melalui bentuk kostum

yang terbuat dari bahan

alam.

a. Menjadi icon

pelestarian batik di

Kota Solo lewat

kostum yang

didesain dengan

berbagai motif

Batik.

a. Dapat

mengenalkan Jember

kepada masyarakat

lewat Jember Fashion

Canival yang

diadakan di Kota

Jember.

Threat

(Ancama

n)

a. Kurangnya

ketertarikan minat

masyarakat karena

kurangnya informasi.

a. Berkurangnya

jumlah peserta yang

dikarenakan biaya

pembuatan yang

terlalu mahal.

a. Hilangnya minat

penonton karena

tingkat keamanan

yang kurang baik.

D. Target Market dan Target Audience

Berdasarkan penilitian, didapat data tentang target market dan target

audience sebagai berikut :

1. Target Market

Target market untuk perancangan ini yaitu untuk seluruh masyarakat Kota

Solo dan sekitarnya.

1) Geografi :Kota Solo

2) Demografi :

a) Umur : Usia 15 – 25 tahun

b) Jenis kelamin : Laki-laki dan Perempuan

c) Pendidikan : SMP - Kuliah

d) Pekerjaan : semua pekerjaan

e) Status ekonomi : semua kalangan

2. Target Audience

Target Audience untuk perancangan ini adalah seluruh masyarakat

Pulau Jawa.

54

1) Geografi : Pulau Jawa

2) Demografi :

1. Umur : Semua Usia

2. Jenis kelamin : laki-laki dan perempuan

3. Pendidikan : semua jenjang pendidikan

4. Pekerjaan : semua pekerjaan

5. Status ekonomi : semua kalangan

E. USP (Unique Selling Preposition)

Dengan kostum yang terbuat dari berbagai macam bahan alam yang ada di

pasar tradisional ataupun di lingkungan sekitar yang membuat Red Batik Solo

mempunyai ciri khasnya akan kostum karnavalnya. Hal inilah yang menjadi

kekuatan dalam penyusunan perancangan media promosi Red Batik Solo untuk

mengangkat budaya Kota Solo agar lebih dikenal oleh masyarakat Indonesia,

sehingga menjadi daya tarik tersendiri jika berkunjung ke Kota Solo.

F. Positioning

Positioning adalah strategi untuk memenangi dan menguasai benak

pelanggan melalui produk yang kita tawarkan. Positioning sebagai the strategy to

lead your costomer credibly yaitu upaya mengarahkan pelanggan anda secara

kredibel. Artinyamembangun kepercayaan berarti membangun kredibilitas,

membangun kredibilitas berarti membangun positioning (Kartajaya, 2007:9).

Melalui bentuk kostum yang didesain unik, yaitu dengan memanfaatkan

bahan alam yang ada di pasar tradisional dan dilingkungan sekitar serta

55

memadukan dengan motif batik yang ada di Kota Solo ini dapat mengangkat

Budaya Kota Solo di mata masyarakat lokal maupun interlokal.

G. Riset

Konsep Perancangan Media Promosi Red Batik Solo Untuk Mengangkat

Budaya Di Kota Solo Melalui Media Komunikasi Visual ini disusun berdasarkan

atas kaidah penulisan dalam penelitian deskriptif kualitatif yang memungkinkan

untuk divisualisasikannya rekomendasi desain sebagai outputnya. Untuk

mengetahui pengetahuan, minat dan pandangan masyarakat Kota Solo tentang

potensi Red Batik Solo untuk mengangkat budaya di Kota Solo dibutuhkan data

dengan cara menyebar angket terbuka dan tertutup kepada masyarakat Kota Solo.

Dari penyebaran angket tersebut, didapatkan data-data yang dijelaskan seperti di

bawah ini:

1. Riset Promosi

Riset Promosi adalah riset yang digunakan untuk mengetahui

pendapat masyarakat potensi Red Batik Solo untuk mengangkat budaya di

Kota Solo serta keingintahuan masyarakat tentang Hasil riset yang diperoleh

adalah sebagai berikut:

a. Apakah Anda masyarakat Solo ?

Hasil :

56

Kesimpulan :

Berdasarkan data yang diperoleh, bahwa 55% adalah warga Solo dan 45%

adalah warga pendatang.

b. Apakah Anda selalu mengikuti tentang agenda event yang ada di Kota

Solo ?

Kesimpulan :

Berdasarkan data yang diperoleh, bahwa 70% adalah warga Solo

merupakan orang yang mengikuti agenda event yang ada di Kota Solo dan

30% adalah bukan tipe orang yang selalu mengikuti agenda event di Kota

Solo.

57

c. Darimana Anda memperoleh update agenda event Kota Solo ?

Kesimpulan :

Berdasarkan data yang diperoleh, bahwa Kota Solo cukup baik dalam

memberikan informasi tentang event yang berlangsung di Kota Solo.

d. Event apa yang paling diminati ?

Kesimpulan :

Berdasarkan data diatas, bahwa masyarakat Kota Solo sangat mengikuti

event yang ada di Kota Solo. Berdasarkan data masyarakat Kota Solo

sangat menyukai event konser, karnaval dan kuliner.

58

e. Apakah anda mengikuti komunitas ?

Kesimpulan :

Berdasarkan data diatas, sebagian masyarakat Kota Solo mengikuti sebuah

komunitas yaitu 75% dan 25% responden menjawab tidak.

f. Apakah Anda mengetahui tentang komunitas Red Batik Solo ?

Kesimpulan :

Berdasarkan data diatas, 65% masyarakat Kota Solo mengetahui

keberadaan Red Batik Solo, 30% menjawab tidak mengetahui dan sisanya

tidak menjawab.

59

g. Pernahkan Anda melihat/mengikuti kegiatan Red Batik Solo yang

diadakan di Kota Solo ?

Kesimpulan ;

Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa jumlah responden yang

pernah melihat/mengikuti hanya 30% dan 15% tidak menjawab. Berarti

masyarakat Kota Solo yang mengetahui, belum tentu mengikuti kegiatan

Red Batik Solo.

h. Menurut Anda, bagi yang sudah mengetahui atau pernah

melihat/mengikuti kegiatan Red Batik Solo, apakah Red Batik Solo

merupakan komunitas yang ramah lingkungan dan mencerminkan

pelestarian Budaya Kota Solo ?

60

Kesimpulan ;

Masyarakat yang pernah melihat atau mengikuti kegiatan Red Batik Solo

sebagian besar menganggap bahwa Red Batik Solo adalah komunitas yang

ramah lingkungan dan melestarikan Budaya Kota Solo.

i. Menurut Anda, bagi yang tidak/belum mengetahui, apalagi melihat dan

mengikuti kegiatan Red Batik Solo tersebut perlu disosialisasikan kepada

masyarakat luas ?

Kesimpulan :

Karena dirasa bermanfaat, sebagian besar masyarakat Kota Solo yang

belum pernah mengetahui Red Batik Solo menganggap kegiatan

komunitas tersebut perlu disosialisasikan.

j. Kira-kira sosialisasi tentang Red Batik Solo tersebut, bisa disampaikan

melalui apa ?

Hasil :

61

Kesimpulan :

Masyarakat Kota Solo menginginkan semua bentuk sosialisasi.

2. Riset Visual

Riset visual adalah riset untuk mengetahui data mengenai tipografi,

warna, maskot dan layout yang sesuai dengan target audience dari

masyarakat Kota Solo dari berbagai segmen agar perancangan yang dibuat

tepat sasaran dan bisa berkomunikasi dengan target audience. Adapun data-

data yang diperoleh adalah sebagai berikut :

a. Huruf/Font

Hasil :

62

Kesimpulan :

Berdasarkan data di atas, masyarakat Kota Solo memilih huruf atau font

yang menggambarkan keakraban, keindahan, keanggunan dan personalis,

tetapi juga menunjukkan identitas budaya.

b. Warna

Hasil :

63

Kesimpulan :

Berdasarkan data yang diperoleh, masyarakat Kota Solo memilih

kumpulan warna yang tidak terlalu cerah.

c. Tata Letak

64

Hasil :

Kesimpulan :

Masyarakat Kota Solo memilih komposisi tata letak yang seimbang

perpaduan antara ilustrasi, jenis huruf dan fotografi yang sesuai.