farmakoterapi hipertensi

8
HAMIDAH NURULJANAH 260112150110 FARMAKOTERAPI HIPERTENSI

Upload: hamidah-nuruljanah

Post on 10-Dec-2015

27 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hipertensi

TRANSCRIPT

Page 1: FARMAKOTERAPI HIPERTENSI

H A M I D A H N U R U L J A N A H2 6 0 1 1 2 1 5 0 1 1 0

FARMAKOTERAPI HIPERTENSI

Page 2: FARMAKOTERAPI HIPERTENSI

PRESENTASI KASUS

• Nn. SDH 47 tahun, masuk ke rumah sakit “Persahabatan” pada tanggal 12 oktober 2014. Pasien mengeluhkan sakit di lengannya satu malam sebelum datang ke rumah sakit. Pasien selalu mengeluh mual dan muntah. Pasien mengidap DM sejak 6 bulan yang lalu dan mengonsumsi glibenklamid dan metformin, dan pasien mengalami hipertensi juga.

Page 3: FARMAKOTERAPI HIPERTENSI

OBJEKTIF

Parameter Data Keterangan

Tekanan

darah

140/90

mmHg

Hipertensi

tingkat I

Glukosa

darah

231 mg/dl Normal: 70-

150 mg/dl

Page 4: FARMAKOTERAPI HIPERTENSI

EVALUASI KLINIK

Obat Penggunaan

Metforin Dan

Glibenklamid

Untuk mengobati DM. metformin adalah

antidiabetika oral yang menurunkan gula

darah dimana pangkreasnya masih dapat

memproduksi insulin

Ranitidin Diberikan untuk mengatasi iritsi pada

lambung, mual, muntah. Ranitidin injeksi

merupakan antihistamin H2 receptor blocker

yang bekerja cepat, spesifik, dan reversible

terhadap reduksi konsentrasi ion hidrogen

dalam cairan lambung.

Domperidon Merupakan antagonis dopamin yang bekerja

sebagai antiemetik

Page 5: FARMAKOTERAPI HIPERTENSI

EVALUASI KLINIK

Kaptopril Untuk mengatasi hipertensi ringan sampai sedang dan

beberapa hipertensi yang resisten terhadap pengobatan

lainnya. Kaptropil merupakan golongan angiotensin-

converting enzyme inhibitors (ACE-I) yang penting dalam

sistem renin-angiotensin. angiotensin-converting

enzyme merupakan enzim yang dapat mengubah

angiotensin I menjadi angiotensin II pada permukaan sel

endotelial. ACE-I digunakan untuk mengatasi hipertensi,

gagal jantung, myocardial infraction, pesien dengan

diabetes nephropathy. Obat ini tidak berpengaruh pada

kadar glukosa darah sehingga dapat digunakan untuk

pasien hipertensi yang memiliki komplikasi dengan DM.

KSR (Potessium

Chloride)

Untuk hipokalemia. Potasium klorida adalah kation dalam cairan

intraselular dan merangsang impuls saraf dalam jantung, otak,

jaringan otot, dan berperan dalam fungsi normal ginjal,

keseimbangan asam-basa, metabolisme karbohidrat dan sekresi

gastrointestinal.

Page 6: FARMAKOTERAPI HIPERTENSI

EVALUASI KLINIKSimvastatin Untuk hiperkolesterol

Clopiogrel Sebagai antiplatelet dan untuk meningkatkan

aliran darah ke otak.

Ascardia Sebagai pencegah stroke/thromboembolism

Novorapid (Insulin

Aspart)

Adalah bentuk hormon insulin tipe fast-acting.

Insulin ini bekerja dengan cara mengurangi kadar

gula dalam darah digunakan untuk DM. digunakan

secara subkutan

Citicholin Digunakan sebagai neuroprotective, sehingga sel

otak tidak mati dan memperbaiki pembuluh darah

otak. Serta merupakan bentuk eksogen dari

cytidine 5-diphosphate choline yang penting untuk

biosintesis dari membran fosfolipid

Heparin antiplatelet

Page 7: FARMAKOTERAPI HIPERTENSI

DRUG RELATED PROBLEMParameter Penjelasan

Dosis:

-ranitidin 2x50

mg

 

Pemberian dosis ranitidin terlalu kecil, seharusnya diberikan

ranitidin injeksi 50 mg setiap 6-8 jam. Sehingga perlu

penambahan dosis ranitidin menjadi 3x50mg.

Interaksi Obat:

Clopidogrel -

Heparin

Interaksi antara clopidogrel dengan heparin meningkatkan resiko

intracranial hemorrhage. Walaupun belum ada laporan tentang

hal tersebut.

Page 8: FARMAKOTERAPI HIPERTENSI

REFERENSI

• Hacke W, Kaste M, Bogousslavsky J, Brainin M, Chamorro A, Lees K et al.. Ischemic Stroke Prophylaxis and Treatment - European Stroke Initiative Recommendations 2003.

• Isniati,2003,Hubungan Tingkat Pengetahuan Penderita Diabetes Militus Dengan Keterkendalian Gula Darah Di Poliklinik RsPerjan Dr. M. Djamil Paandg Tahun Jurnal Kesehatan Masyarakat, September 2007, I (2).

• Misbach, J. 2000. Stroke in Indonesia: a first Large Prospective Hospital-Based Study of Acute Stroke in 28 Hospitals in Indonesia. Journal of Clinical Neurosciences 8: 245-249.

• Mycek, mary J. dkk. 2003. Farmakologi Ulasan Bergambar edisi 2, Jakarta: Widya Medika

• Nugroho, Dr. Agung.2009.Farmakologi Obat-obat Penting dalam Pembelajaran Ilmu Kefarmasian and Dunia Kesehatan,Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

• Saenger AK, Christenson RH, 2010. Stroke biomarkers: Progress and challenges for diagnosis, prognosis, differentiation, and treatment. Clinical Chemistry 56(1): 21-33.

• Stockley, I.H. (2008). Stockley’s DrugInteraction. Edisi kedelapan. Great Britain: Pharmaceutical Press. Halaman 1-9.