farmakologi.pptx
TRANSCRIPT
PENYAJI MATERISUMBER
ANTIFUNGIKELOMPOK 9AIDA MISTAWATIARAITO TINAMBUNANYELLY HIDAYANIYONI ADRIANI EDRA
PENYAJI MATERISUMBER
PENGERTIAN JAMUR Jamur merupakan organisme uniseluler
maupun multiseluler (umumnya berbentuk benang disebut hifa, hifa bercabang-cabang membentuk bangunan seperti anyaman disebut miselium, dinding sel mengandung kitin, eukariotik, tidak berklorofil
PENYAJI MATERISUMBER
Anatomi fisiologi sel fungi (jamur)
Jamur tidak memiliki klorofil, sel pada jamur ada yang uniseluler,ada pula yang mutiseluler. Dinding sel pada jamur terdiri dari kitin. Jamur multiseluler terbentuk dari rangkaian sel membentuk benang seperti kapas, yang disebut benang hifa
PENYAJI MATERISUMBER
• Hifa memiliki sekat-sekat yang melintang, tiap-tiap sekat memiliki satu sel, dengan satu atau beberapa inti sel
PENYAJI MATERISUMBER
Reproduksi pada jamur (fungi)
• Jamur uniseluler berkembang biak dengan cara seksual dan dengan cara aseksual. Pada perkembangbiakannya yang secara seksual jamur membentuk tunas• Jamur multiseluler berkembangbiak dengan
cara aseksual,yaitu dengan cara memutuskan benang hifa (fragmentasi),membentuk spora aseksual yaitu zoospora,endospora dan konidia.
PENYAJI MATERISUMBER
Jamur multiseluler berkembangbiak dengan cara aseksual,yaitu dengan cara memutuskan benang hifa (fragmentasi),membentuk spora aseksual yaitu zoospora,endospora dan konidia. Sedangkan perkembangbiakan secara seksual melalui peleburan antara inti jantan dan inti betina sehingga terbentuk spora askus atau spora basidium.
PENYAJI MATERISUMBER
Penyakit yang disebabkan oleh jamur biasanya akan tumbuh pada daerah-daerah lembab pada bagian tubuh kita, diantaranya seperti pada bagian kulit: ketiak, lipatan daun telinga, jari tangan dan kaki dan juga bagian lainnya
PENYAJI MATERISUMBER
Penyakit kulit karena jamur bisa menular karena kontak kulit secara langsung dengan penderitanya. Gejala dari penyakit ini adalah warna kulit yang kemerahan, bersisik dan adanya penebalan kulit. Dan yang jelas akan disertai dengan rasa gatal pada kulit yang sudah terifeksi jamur tersebut.
PENYAJI MATERISUMBER
Mekanisme Kerja Antifungi
AMFOTERISIN
• Amfoterisin A dan B merupakan hasil fermentasi streptomyces nodosus.Sembilan puluh delapan persen campuran ini terdiri dari amfoterisin B yang mempunyai aktivitas antijamur.Kristal seperti jarum atau prisma bewarna kuning jingga, tidak berbau dan tidak berasa ini merupakan antibiotik polien yang bersifat basa amfoter lemah, tidak larut dalam air,tidak stabil,tidak tahan suhu diatas 37o C tetapi dapat stabil sampai berminggu-minggu pada suhu 4o C.
PENYAJI MATERISUMBER
FLUSITOSIN• Flusitosin (5-fluorositosin; 5FC) merupakan
antijamur sintetik yang berasal dari fluorinasi pirimidin, dan mempunyai persamaan struktur denganfluorourasil dan floksuridin. Obat ini berbentuk kristal putih tidak berbau, sedikit larutdalam air tapi mudah larut dalam alkohol.
PENYAJI MATERISUMBER
• Ketokonazol• Ketokonazol merupakan turunan
imidazol sintetik denganstruktur mirip mikonazol dan klotrimazol. Obat ini bersifat liofilik dan larut dalam air pada pH asam.
PENYAJI MATERISUMBER
• FLUKONAZOL• Ini adalah suatu fluorinated bis-triazol dengan khasiat farmakologis yang baru.Obat ini diserap sempuma melalul saluran cema tanpa dipengaruhi adanya makananataupun keasaman lambung
PENYAJI MATERISUMBER
• VORIKONAZOL• Obat ini adalah antijamur baru golongan triazol yang
diindikasika, untuk aspergiiosis sistemik danInfeksi jamur berat yang disebabkan oleh Scedosporium apiosperrnun dan Fusarium sp. Obat ini juga mempunyai efektivitas yang baik terhadap Candida sp,Cryptococcus sp dan Dermatoph yte sp ,termasuk untuk infeksi kandida yang resistenterhadap flukonazol.