farmako prak 2
TRANSCRIPT
-
7/31/2019 Farmako Prak 2
1/4
Demam
Demam terjadi karena terganggunya keseimbangangan antara produksi dan hilangnya
panas.Suhu normal tubuh manusia berkisar antara 36.5-37.2 C. Suhu subnormal yaitu
suhu oral > suhu aksila.
Mekanisme Demam
Tujuan dari pengaturan suhu adalah mempertahankan suhu inti tubuh sebenarnya pada
set level 37C. Demam (pireksia) merupakan keadaansuhu tubuhmeningkat melebihi
suhu tubuh normal. Apabila suhu tubuh mencapai 40C disebut hipertermi.
Etiologi
Hipotalamus bertanggung jawab sebagai pusat pengatur suhu tubuh. Hipotalamus terbagi
atas bagian anterior dan posterior dimana bagian anterior berfungsi untuk meningkatkan
panas, vasodilatasi, menigkatkan sekresi kelenjar keringat. Demikian sebaliknya pada
hipotalamus posterior, berfungsi untuk mengurangi panas dengan vasokonstriksi dan
menggigil. Gangguan otak atau akibat zat yang menimbulkan demam (pirogen) yang
menyebabkan perubahan set point. Zat pirogen ini bisa berupa protein, pecahan protein ,
dan zat lain (terutama kompleks lipopolisakarida atau pirogen hasil dari degenerasi
jaringan tubuh yang menyebabkan demam selama keadaan sakit). Pirogen eksogen
merupakan bagian dari patogen, terutama kompleks lipopolisakarida (endotoksin) bakterigram (-) yang dilepas bakteri toksik yang mempengaruhi pusat pengaturan suhu.
Patofisiologi
Ketika tubuh bereaksi adanya pirogen atau patogen. Pirogen akan diopsonisasi komplemen
dan difagosit leukosit darah, limfosit, makrofag (sel kupffer di hati). Proses ini melepaskan
sitokin, diantaranya pirogen endogen interleukin-1 (IL-1), IL-1, 6, 8, dan 11,
interferon 2 dan ,Tumor nekrosis factorTNF (kahektin) dan TNF
(limfotoksin),macrophage inflammatory protein MIP1. Sitokin ini diduga mencapai
organ sirkumventrikularotak yang tidak memiliki sawar darah otak. Sehingga terjadi
demam pada organ ini atau yang berdekatan dengan area preoptikdan organ vaskulosa
lamina terminalis (OVLT) daerah hipotalamus melalui pembentukan prostaglandin PGE.
Ketika demam meningkat karena nilai sebenarnya menyimpang dari set level yang tiba-
tiba neningkat,pengeluaran panas akan dikurangi melalui kulitsehingga kulit menjadi
dingin (perasaan dingin), produksi panas juga meningkat karena menggigil dan
peningkatan metabolisme. Keadaan ini berlangsung terus sampai nilai sebenarnya
http://nursingbegin.com/gangguan-pengaturan-suhu-tubuh/http://nursingbegin.com/gangguan-pengaturan-suhu-tubuh/http://nursingbegin.com/gangguan-pengaturan-suhu-tubuh/http://nursingbegin.com/gangguan-pengaturan-suhu-tubuh/ -
7/31/2019 Farmako Prak 2
2/4
mendekati set level normal. Bila demam turun, aliran darah ke kulit meningkat sehingga
orang tersebut akan merasa kepanasan dan mengeluarkan keringat yang banyak.
Pada mekanisme tubuh alamiah, demam bermanfaat sebagai proses imun. Pada proses ini,
terjadi pelepasan IL-1 yang akan mengaktifkan sel T. Suhu tinggi (demam) juga berfungsi
meningkatkan keaktifan sel T dan B terhadap organisme patogen. Konsentrasi logam dasar
di plasma (seng, tembaga, besi) yang diperlukan untuk pertumbuhan bakteri dikurangi.
Selanjutnya, sel yang rusak karena virus, juga dimusnahkan sehinga replikasi virus
dihambat. Namun konsekuensi demam secara umum timbul segera setelah peningkatan
suhu. Perubahan anatomis kulit dan metabolisme menimbulkan konsekuensi berupa
gangguan keseimbangan cairan tubuh, peningkatan metabolisme, juga peningkatan kadar
sisa metabolism, peningkatan frekuensi denyut jantung (8-12 menit/C) dan metabolisme
energi. Hal ini menimbulkan rasa lemah, nyeri sendi dan sakit kepala,
peningkatangelombang tidur yang lambat(berperan dalam perbaikan fungsi otak), pada
keadaan tertentu demam menimbulkan gangguan kesadaran dan persepsi (deliriumkarena demam) serta kejang.
Tipe Demam
1. Demam Septik. Suhu badan naik ke tingkat tinggi sekali pada malam hari, lalu suhuturun (masih) di atas normal pada pagi hari pada pagi hari. Sering terdapat menggigil,
berkeringat
2. Demam Hektik. Suhu badan naik ke tingkat tinggi sekali pada malam hari, lalu suhuturun sampai normal pada pagi hari pada pagi hari.
3. Demam Remiten. Suhu badan dapat turun setiap hari namun tidak pernah sampaisuhu badan normal, namun selisih tak pernah sampai >2 C, tidak sebesar penurunan
pada demam septik.
4. Demam Intermiten. Suhu badan dapat turun beberapa jam dalam 1 hari. Bila demamterjadi tiap dua hari sekali disebut tersiana dan bila terjadi dua hari bebas diantara dua
serangan demam disebut kuartana.
5. Demam Kontinyu. Variasi suhu badan yang meningkat sepanjang hari dan tidakberbeda lebih dari 1 C. Jika sampai pada tingkat yang lebih tinggi disebut hiperpireksi.
6. Demam Siklik. Demam ditandai dengan kenaikan suhu selama beberapa hari,kemudian diikuti periode bebas demam selama beberapa hari yang kemudian diikuti
oleh kenaikan suhu seperti semula.
Kausa demam selain infeksi, juga bisa akibat toksemia, keganasan, obat, dan gangguan
pusat pengatur suhu sentral (heat stroke, perdarahan otak, koma).
-
7/31/2019 Farmako Prak 2
3/4
Dinitrofenol
pemberian 2,4- dinitrofenol adalah menyebabkan demam karena 2,4 dinitrofenol
merupakan suatu pirogen eksogen yang dapat meningkatkan set point di hipotalamus
sehingga timbul demam. 2,4-dinitrofenol sebagai pirogen eksogen akan merangsang
pengeluaran prostaglandin d hipotalamus sehingga suhu thermostat meningkat dan tubuh
menjadi panas untuk menyesuaikan dengan suhu thermostat.
Parasetamol dan Mekanismenya
Parasetamol adalah drivat p-aminofenol yang mempunyai sifat antipiretik /
analgesik.
Sifat antipiretiknya disebabkan oleh gugus aminobenzen dan mekanismenya diduga
berdasarkan efek sentral.Parasetamol memiliki sebuah cincin benzena, tersubstitusi oleh
satu gugus hidroksil dan atom nitrogen dari gugus amida pada posisi para (1,4). Senyawa
ini dapat disintesis dari senyawa asal fenol yang dinitrasikan menggunakan asam sulfatdan natrium nitrat. Parasetamol dapat pula terbentuk apabila senyawa 4-aminofenol
direaksikan dengan senyawa asetat anhidrat.
Sifat analgesik Parasetamol dapat menghilangkan rasa nyeri ringan sampai
sedang. Dalam golongan obat analgetik, parasetamol memiliki khasiat sama seperti aspirin
atau obat-obatnon steroid antiinflamatory drug (NSAID) lainnya. Seperti aspirin,
parasetamol berefek menghambat prostaglandin (mediator nyeri) di otak tetapi sedikit
aktivitasnya sebagai penghambat postaglandin perifer. Namun, tak seperti obat-obat
NSAIDs.
Parasetamol termasuk ke dalam kategori NSAID sebagai obat anti demam, anti
pegel linu dan anti-inflammatory. Inflammation adalah kondisi pada darah pada saat lukapada bagian tubuh (luar atau dalam) terinfeksi, sebuah imun yang bekerja pada darah
putih (leukosit). Contoh pada bagian luar tubuh jika kita terluka hingga timbul nanah itu
tandanya leukosit sedang bekerja, gejala inflammation lainnya adalah iritasi kulit.
Sifat antiinflamasinya sangat rendah sehingga tidak digunakan sebagai antirematik.
Pada penggunaan per oral Parasetamol diserap dengan cepat melalui saluran cerna. Kadar
maksimum dalam plasma dicapai dalam waktu 30 menit sampai 60 menit setelah
pemberian. Parasetamol diekskresikan melalui ginjal, kurang dari 5% tanpa mengalami
perubahan dan sebagian besar dalam bentuk terkonjugasi.
Parasetamol memiliki aktivitas antiinflamasi rendah, sehingga tidak menyebabkan
gangguan saluran cerna maupun efek kardiorenal. Karenanya cukup aman digunakan pada
semua golongan usia.
Parasetamol menghambat produksi prostaglandin (senyawa penyebab inflamasi),
namun parasetamol hanya sedikit memiliki khasiat anti inflamasi. Telah dibuktikan bahwa
parasetamol mampu mengurangi bentuk teroksidasi enzim siklooksigenase (COX),
-
7/31/2019 Farmako Prak 2
4/4
sehingga menghambatnya untuk membentuk senyawa penyebab inflamasi. Paracetamol
juga bekerja pada pusat pengaturan suhu pada otak. Tetapi mekanisme secara spesifik
belum diketahui.
Ternyata di dalam tubuh efek analgetik dari parasetamol diperantarai oleh aktivitas
tak langsung reseptorcanabinoid CB1. Di dalam otak dan sumsum tulang belakang,
parasetamol mengalami reaksi deasetilasi dengan asam arachidonat membentukN-
arachidonoylfenolamin, komponen yang dikenal sebagai zat endogenous cababinoid.
Adanya N-arachidonoylfenolamin ini meningkatkan kadar canabinoid endogen
dalam tubuh, disamping juga menghambat enzim siklooksigenase yang
memproduksiprostaglandin dalam otak. Karena efekcanabino-mimetikinilah terkadang
parasetamol digunakan secara berlebihan.
Sebagaimana diketahui bahwa enzim siklooksigenase ini berperan pada
metabolisme asam arakidonat menjadi prostaglandin H2, suatu molekul yang tidak stabil,
yang dapat berubah menjadi berbagai senyawa pro-inflamasi.
Kemungkinan lain mekanisme kerja parasetamol ialah bahwa parasetamolmenghambat enzim siklooksigenase seperti halnya aspirin mengurangi produksi
prostaglandin, yang berperan dalam proses nyeri dan demam sehingga meningkatkan
ambang nyeri, namun hal tersebut terjadi pada kondisi inflamasi, dimana terdapat
konsentrasi peroksida yang tinggi. Pada kondisi ini oksidasi parasetamol juga tinggi,
sehingga menghambat aksi anti inflamasi. Hal ini menyebabkan parasetamol tidak memiliki
khasiat langsung pada tempat inflamasi, namun malah bekerja di sistem syaraf pusat untuk
menurunkan temperatur tubuh, dimana kondisinya tidak oksidatif.
Kemampuan menghambat kerja enzim COX yang dihasilkan otak inilah yang
membuat paracetamol dapat mengurangi rasa sakit kepala dan dapat menurunkan demam
tanpa menyebabkan efek samping,tidak seperti analgesik-analgesik lainnya.