fakultas tarbiyah institut agama islam negeri...
TRANSCRIPT
PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH PADA MATA
PELAJARAN FIQIH MATERI POKOK MAKANAN DAN MINUMAN
YANG HALAL DAN HARAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR SISWA DI KELAS V MI TAMBAKSARI ROWOSARI
KENDAL TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata 1 (S 1)
Ilmu Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam
Oleh: MAHMUD 093111251
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Mahmud
NIM : 093111251
Jurusan/Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya
sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.
Semarang, Mei 2011 Yang menyatakan, Mahmud NIM 093111251
Semarang, Mei 2011
NOTA PEMBIMBING
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo
Di Semarang
Assalamu’alaikum wr.wb.
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan
koreksi naskah skripsi dengan:
Judul : PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH PADA
MATA PELAJARAN FIQIH MATERI POKOK MAKANAN DAN MINUMAN YANG HALAL DAN HARAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS V MI TAMBAKSARI ROWOSARI KENDAL TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Nama : Mahmud NIM : 093111251 Jurusan : Pendidikan Agama Islam Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam sidang munaqasyah.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Pembimbing,
Dra Hj. Nur Uhbiyati, M.Pd NIP. 1952020819761222001
ABSTRAK Judul : Penerapan Metode Index Card Match Pada Mata Pelajaran Fiqih
Materi Pokok Makanan Dan Minuman Yang Halal dan Haram Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di Kelas V MI Tambaksari Rowosari Kendal Tahun Pelajaran 2010/2011
Penulis : Mahmud NIM : 093111251
Skripsi ini membahas penerapan metode index card match pada mata
pelajaran fiqih materi pokok makanan dan minuman yang halal dan haram untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas V MI Tambaksari Rowosari Kendal. Kajian di latarbelakangi oleh proses pembelajaran yang selama ini dilakukan di kelas V MI Tambaksari Rowosari Kendal dilakukan secara klasik sehingga pembelajaran menjadi pasif dan siswa tidak bisa mengembangkan kemampuannya, sehingga dibutuhkan pembelajaran yang mengajak siswa untuk aktif pembelajaran seperti metode index card match.
Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: 1) Bagaimanakah penerapan metode index card match pada mata pelajaran fiqih materi pokok makanan dan minuman yang halal dan haram di kelas V MI Tambaksari Rowosari Kendal Tahun Pelajaran 2010/2011? 2) Apakah penerapan metode index card match dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih materi pokok makanan dan minuman yang halal dan haram di kelas V MI Tambaksari Rowosari Kendal Tahun Pelajaran 2010/2011?.
Permasalahan tersebut di bahas melalui penelitian tindakan kelas yang dilakukan melalui 3 siklus dengan setiap siklus tahapannya adalah perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.
Kajian ini menunjukkan bahwa : 1) Penerapan metode index card match pada mata pelajaran fiqih materi pokok makanan dan minuman yang halal dan haram di kelas V MI Tambaksari Rowosari Kendal dilakukan dengan empat tahapan yaitu perencanaan dengan merencanakan pembelajaran seperti RPP, menyiapkan kartu, media gambar, tes dan Lembar Observasi Siswa, kemudian guru melakukan tindakan yang dimulai dari do’a bersama dilanjutkan dengan menerangkan materi yang juga diperjelas dengan media gambar kemudian menyuruh siswa memilih kartu yang ada depan dan mencari pasangan kartu yang cocok dan selanjutnya mempertanggungjawbkannya di depan, langkah selanjutnya guru memberikan kuis dan di akhiri dengan salam, tahap selanjutnya guru mengobservasi keaktifan siswa ketika melakukan tindakan, hasil kuis dan keaktifan siswa pada tahap terakhir di refleksi oleh guru untuk mengajak menemukan solusi pada siklus berikutnya. 2) Penerapan metode index card match dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih materi pokok makanan dan minuman yang halal dan haram di kelas V MI Tambaksari Rowosari Kendal, hal ini bisa di lihat dari ketuntasan belajar pada pra siklus ada 5 siswa atau 1,85%, siklus I 10 siswa atau 37% , siklus II menjadi 19 siswa atau 70,3% dan siklus III 25 siswa atau 91,6%. Kenaikan juga terjadi pada aktivitas siswa dalam pembelajaran yaitu pada siklus I ada 11 siswa atau 40,7%, siklus II 19 siswa atau 70,3% dan siklus III menjadi 24 siswa atau 88,8%.
MOTTO
��� وا���وا ���� ا� �� إن آ��� �� ��� � �� $ا #��� رز �� ا��% )١١٤: ا��,+ (إ(��) '��&ون
Maka makanlah yang halal lagi baik dari rizki yang telah diberikan Allah kepadamu, dan syukurilah nikmat Allah, jika hanya kepada-Nya kamu menyembah. (QS. An-Nahl : 114)*1
1 * Soenarjo, dkk., Al-Qur’an dan Terjemahnya,(Jakarta: Depag RI, 2004), hlm. 436
PERSEMBAHAN
Dengan penuh kerendahan hati, karya ini, dipersembahkan untuk: 1. Bapak dan Ibu yang selalu memberi do’a restu
2. Istriku tercinta Faqih Ashfihani yang selalu memberikan inspirasi dan do’a
3. Anakku tersayang Azril Afkar Arsyavin
4. Bapak dan ibu guru di MI Tambaksari Rowosari Kendal
KATA PENGANTARKATA PENGANTARKATA PENGANTARKATA PENGANTAR
Bismillãhirrah}mãnirrah}îm
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Robbal alamin yang telah
melimpahkan nikmat, Taufik, hidayah dan inayah-Nya setelah penulis skripsi ini
dapat terselesaikan.
Dengan kerendahan hati dan kesadaran penuh, peneliti sampaikan skripsi
ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya dukungan dan bantuan dari semua
pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang telah
membantu. Adapun ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan
kepada:
1. Dr. Suja’i, M.Ag, selaku dekan fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo semarang,
beserta staf yang telah memberikan pengarahan dan pelayanan dengan baik
2. Dra Hj. Nur Uhbiyati, M.Pd, selaku pembimbing yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini
3. Imronah, S.Pd.I Selaku kepala MI Tambaksari Rowosari Kendal yang telah
memberikan izin dan memberikan bantuan dalam penelitian.
4. Segenap Civitas Akademik IAIN Walisongo Semarang yang telah
memberikan bimbingan kepada penulis untuk meningkatkan ilmu.
5. Semua karib kerabat yang telah memberikan motivasi dalam penyelesaian
skripsi ini.
Kepada mereka semua, peneliti mengucapkan terima kasih disertai do’a
semoga budi baik mereka diterima oleh Allah SWT dan mendapatkan balasan
berlipat ganda dari Allah SWT.
Kemudian peneliti mengakui kekurangan dan keterbatasan kemampuan
dalam menyusun skripsi ini. Maka diharapkan kritik dan saran yang bersifat
konstruktif, evaluative dari semua pihak guna kesempurnaan skripsi ini.
Akhirnya semoga dapat bermanfaat bagi diri peneliti khususnya.
Semarang, Mei 2011
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ......................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii
HALAMAN NOTA PEMBIMBING .................................................................... iv
HALAMAN ABSTRAK ...................................................................................... v
HALAMAN MOTO ............................................................................................. vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... viii
TRANSLITERASI ................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR .......................................................................................... xii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
B. Penegasan Istilah ..................................................................... 3
C. Rumusan Masalah ................................................................... 5
D. Tujuan Penelitian .................................................................... 5
E. Kajian Pustaka ......................................................................... 6
BAB II METODE INDEX CARD MATCH DAN HASIL BELAJAR
FIQIH
A. Metode Index Card Match ...................................................... 6
1. Pengertian Metode Index Card Match .............................. 6
2. Tujuan Metode Index Card Match .................................... 9
3. Prinsip-Prinsip Interaksi Guru dan Siswa dalam Metode
Index Card Match ............................................................. 10
4. Langkah-Langkah Metode Index Card Match .................. 12
B. Hasil Belajar Fiqih .................................................................. 14
1. Pengertian Hasil Belajar Fiqih ........................................... 14
2. Tujuan Pembelajaran Fiqih ................................................ 16
3. Materi Fiqih ....................................................................... 16
4. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Fiqih ............ 16
5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ........... 17
6. Alat Ukur Hasil Belajar Fiqih ............................................ 18
7. Indikator Hasil Belajar ....................................................... 20
8. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fiqih ......................... 21
C. Penerapan Metode Index Card Match Bagi Peningkatan
Hasil Belajar Fiqih .................................................................. 23
D. Rumusan Hipotesis Tindakan ................................................. 25
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ........................................................................ 26
B. Setting atau Lokasi Penelitian ................................................. 26
C. Subyek Penelitian .................................................................... 26
D. Kolaborator ............................................................................. 26
E. Data dan Cara Pengumpulan Data .......................................... 27
F. Prosedur Penelitian.................................................................. 28
G. Instrumen Penelitian................................................................ 32
H. Metode Analisa Data ............................................................... 33
I. Indikator Keberhasilan ............................................................ 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAB PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ....................................................................... 35
1. Hasil Penelitian Pra Siklus ............................................... 35
2. Hasil Tindakan Kelas Siklus I ........................................... 36
3. Analisis Penelitian Tindakan Kelas Siklus II .................... 40
4. Analisis Penelitian Tindakan Kelas III ............................. 45
B. Pembahasan ............................................................................. 49
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................. 52
B. Saran-saran .............................................................................. 53
C. Penutup .................................................................................... 53
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran pada hakekatnya adalah interaksi antara siswa dengan
lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik.
Dalam interaksi tersebut banyak sekali faktor yang mempengaruhinya, baik
faktor internal yang datang dari dalam individu, maupun faktor eksternal yang
datang dari lingkungan.2
Proses belajar mengajar termasuk pembelajaran fiqih harus ditandai
dengan aktifitas siswa. Sebagai konsekuensinya anak didik merupakan syarat
mutlak berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Siswa beraktivitas secara
aktif baik secara fisik maupun mental. Siswa selalu Proses belajar mengajar
harus ada evaluasi. Dengan evaluasi ini akan dapat diketahui tingkat
keberhasilan siswa. Siswa akan dapat diketahui sejauh mana kemampuannya
dalam menyerap materi. 3
Fungsi pembelajaran fiqih yang paling penting adalah bagaimana
menuntun siswa untuk mau belajar dan dapat belajar. Dalam mengajar
tentunya guru lebih banyak ditekankan pada strategi kreasi intelektual dan
strategi kognitif dari pada informasi verbal. Dengan cara mengajar yang
demikian, strategi belajar tersebut diharapkan dapat menghasilkan interaksi
dan keterlibatan yang maksimal bagi siswa dalam belajar. 4 Firman Allah
SWT
… 2� + آ+> (��+ 9 ; ��آ �� %8�:�� أ9 � 7�8 ه$ أه&ى 3� @٨٤: <ا=�3أ
2 E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi (Konsep, Karakteristik, Implementasi),
(Bandung : Remaja Rosdakarya, 2002), hlm. 100. 3 Saiful Bahri Djamaroh, Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta: Rineka Cipta, 1996), hlm.
46 4Chabib Toha, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996),
hlm. 54
Katakanlah tiap-tiap orang berbuat menurut keadaanya masing-masing. Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalan-Nya. (Al-Isra’ 84).5
Namun yang terjadi pada pembelajaran fiqh yang selama ini dilakukan
di kelas V MI Tambaksari Rowosari Kendal masih banyak dipengaruhi oleh cara-
cara tradisional, yaitu guru menyampaikan pelajaran, siswa mendengarkan
atau mencatat dengan sistem evaluasi yang mengutamakan pengukuran
kemampuan menjawab pertanyaan hafalan atau kemampuan verbal lainnya.
Jika dilihat dari ketuntasan belajarnya dengan nilai 70 hanya berkisar pada 40-
50 % dari jumlah siswa di kelas V MI Tambaksari Rowosari Kendal.
Padahal pembelajaran fiqih bukan sekedar teori yang diterangkan
kepada siswa tetapi juga meliputi praktek dan pemahaman, untuk itu proses
pembelajaran yang dilakukan harusnya lebih mengarahkan pada proses
keaktifan siswa agar mereka memahami apa yang sedang dipelajari dan kelak
akan dilaksanakan.
Menghadapi kenyataan tersebut sebagai guru wajib mencari solusi
yang tepat untuk mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut yang pada prinsipnya
bahan pelajaran dapat disajikan secara menarik sebagai upaya menumbuhkan
motivasi belajar siswa.
Salah satu yang bisa dilakukan pada pembelajaran fiqih adalah
menerapkan metode index card match (mencari pasangan kartu). Metode ini
merupakan metode yang sangat menyenangkan yang digunakan untuk mengulang
materi yang telah diberikan sebelumnya ataupun materi baru.6
Metode index card match adalah metode yang dikembangkan untuk
menjadikan siswa aktif mempertanyakan gagasan orang lain dan gagasan diri
sendiri dan seorang siswa memiliki kreatifitas maupun mengusai ketrampilan
yang diperlihatkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran yang
bernuansa inovatif tentu sangat dibutuhkan dalam kondisi kelas yang sangat
5 Soenarjo, dkk., Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: Depag RI, 2001), hlm. 437. 6 Hisyam Zaini, dkk, Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani,
2008), hlm. 67
menyenangkan atau ada kebebasan, sehingga siswa dapat tumbuh dan
berkembang sebagaimana mestinya.7
Di lembaga sekolah, metode itu sudah banyak dilakasanakan sehingga
memacu anak untuk giat belajar dan membawa hasil yang baik, namun di
samping itu masih ada pula kekurangan siswa yang mengalami berbagai
hambatan. Memperhatikan permasalahan-permasalahan sebagaimana tersebut
di atas, maka tema skripsi berjudul penerapan metode index card match pada
mata pelajaran fiqih materi pokok makanan dan minuman yang halal dan haram
untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas V MI Tambaksari Rowosari Kendal
Tahun Pelajaran 2010/2011, sangat menarik untuk di cermati dan teliti.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka perumusan masalah
pada penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah penerapan metode index card match pada mata pelajaran fiqih
materi pokok makanan dan minuman yang halal dan haram di kelas V MI
Tambaksari Rowosari Kendal Tahun Pelajaran 2010/2011?
2. Bagaimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih materi pokok
makanan dan minuman yang halal dan haram di kelas V MI Tambaksari
Rowosari Kendal Tahun Pelajaran 2010/2011 setelah menggunakan metode
index card match?
3. Bagaimana keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran fiqih materi pokok
makanan dan minuman yang halal dan haram di kelas V MI Tambaksari
Rowosari Kendal Tahun Pelajaran 2010/2011 setelah menggunakan metode
index card match
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berkaitan dengan permasalahan diatas, maka tujuan yang hendak
dicapai adalah:
7 Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM (Pembelajaran
Aktif, Inovatif, Efektif, dan Menyenangkan), (Semarang: RaSAIL Media Group, 2008), Cet. I, hlm. 81
a. Untuk mendeskripsikan dan menganalisa penerapan metode index card
match pada mata pelajaran fiqih materi pokok makanan dan minuman yang
halal dan haram di kelas V MI Tambaksari Rowosari Kendal Tahun
Pelajaran 2010/2011.
b. Untuk mendeskripsikan dan menganalisa hasil belajar siswa pada mata
pelajaran fiqih materi pokok makanan dan minuman yang halal dan haram di
kelas V MI Tambaksari Rowosari Kendal Tahun Pelajaran 2010/2011
setelah menggunakan metode index card match.
c. Untuk mendeskripsikan dan menganalisa keaktifan belajar siswa pada
mata pelajaran fiqih materi pokok makanan dan minuman yang halal dan
haram di kelas V MI Tambaksari Rowosari Kendal Tahun Pelajaran
2010/2011 setelah menggunakan metode index card match
2. Manfaat Penelitian
penelitian tindakan kelas yang peneliti lakukan ini, diharapkan
dapat bermanfaat bagi penulis dan pihak-pihak yang terkait. Adapun
manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Secara teoritis
Dapat memberikan masukan dan informasi secara teori strategi
metode index card match pada pembelajaran fiqih.
2. Secara praktis
a. Bagi sekolah
Sebagai bahan dan masukan serta informasi bagi sekolah
dalam mengembangkan peserta didiknya terutama dalam hal
proses pembelajaran fiqih, khususnya peningkatan keaktifan dan
prestasi belajar.
b. Bagi peserta didik
Diharapkan para peserta didik dapat terjadi peningkatan
hasil belajar pada pembelajaran fiqih.
c. Bagi Peneliti
Dapat menambah pengalaman dan pengetahuan baru
khususnya proses pembelajaran dengan metode index card match
pada pembelajaran fiqih.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Metode Index Card Match
a. Pengertian Metode Index Card Match
Metode atau metoda berasal dari bahasa Yunani (Greeka) yaitu
metha dan hodos, metha berarti melalui atau melewati, sedangkan
hodos berarti jalan atau cara.8 Metode secara harfiah diartikan “cara”.
Dalam pemakaian umum metode diartikan sebagai cara melakukan
kegiatan atau melakukan pekerjaan dengan menggunakan fakta dan
konsep-konsep secara sistematis.9
Metode merupakan cara yang dipergunakan dalam pengajaran
sebagai strategi, metode ikut memperlancar ke arah pencapaian tujuan
pembelajaran. Metode ini akan nyata jika guru memilih metode yang
sesuai dengan tingkat yang hendak dicapai oleh tujuan pembelajaran.
Pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu proses yang
diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan siswa dalam belajar
bagaimana belajar memperoleh dan respon pengetahuan, ketrampilan
dan sikap.10
Dengan demikian pengertian metode adalah jalan atau cara yang
harus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu. Jadi jika dikaitkan
dengan istilah mengajar, dimana mengajar berarti menyajikan atau
menyampaikan, sedangkan metode mengajar sendiri adalah salah satu
8Ramayulis, Metodologis Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2001), hlm.
107. 9Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosda
Karya, 1997), hlm. 201. 10Syaiful Bahri Djamaroh, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2000), hlm. 70.
cara yang harus dilalui untuk menyajikan bahan pengajaran agar
tercapai tujuan pengajaran.11
Metode index card match adalah metode yang dikembangkan
untuk menjadikan siswa aktif mempertanyakan gagasan orang lain dan
gagasan diri sendiri dan seorang siswa memiliki kreatifitas maupun
menguasai ketrampilan yang diperlihatkan untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Pembelajaran yang bernuansa inovatif tentu sangat
dibutuhkan dalam kondisi kelas yang sangat menyenangkan atau ada
kebebasan, sehingga siswa dapat tumbuh dan berkembang
sebagaimana mestinya.12
Metode index card match merupakan metode yang ciptakan
kondisi pembelajaran yang bersifat kerjasama, saling menolong dan
tanggungjawab dalam menyelesaikan tugas yang diberikan lewat
permainan kartu. Hal ini bukanlah hal baru dalam dunia Islam, karena
Islam sendiripun menganjurkan untuk tolong menolong dalam
kebaikan.13 Bukan juga hal baru dalam dunia pendidikan.
Menurut Mel Silberman, dalam bukunya active learning.
Metode index card match merupakan kegiatan kolaboratif yang biasa
digunakan untuk mengerjakan konsep, penggolongan sifat, fakta
tentang suatu objek, atau mengulangi informasi.14 Metode ini juga
menekankan terhadap gerakan fisik, yang diutamakan dapat membantu
untuk memberi energi kepada suasana kelas yang mulai jenuh. Karena
aktifitas pembelajaran yang sangat padat.
Permainan kartu yang dimainkan oleh orang dewasa banyak
membutuhkan strategi, tentu saja permainan ini menjadi sangat
menyulitkan bagi anak-anak. Asal tahu saja, pada umumnya anak akan
11 Syaiful Bahri Djamaroh, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, hlm. 108.
12 Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Efektif, dan Menyenangkan), (Semarang: RaSAIL Media Group, 2008), Cet. I, hlm. 81
13 http//:www.Islamic.edu.net /pages/cl.html, 15 Desember 2010. 14 Mel Silberman, Active Learning, (Yogyakarta: YAPPENDIS, 2002), Cet.II, hlm.149
merasa kesal bila kalah bermain. Mereka yang lebih tua menganggap
permainan ini membosankan dan tidak menarik hatinya bila permainan
tersebut bisa dimainkan oleh anak-anak yang lebih muda (pra
sekolah). Kecuali bila permainan ini dilakukan dengan berpasangan.
Dalam ingatan visualisasi, anak kecil sangat baik ingatannya
dibanding orang dewasa. Meskipun ia sangat lemah dalam strategi
bermain, tetapi ini diseimbangkan dengan kemampuannya untuk
mengingat letak barang.15
Index card match merupakan aktivitas kerjasama yang bisa
digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik klasifikasi, fakta
tentang benda, atau menilai informasi. Gerak fisik di dalamnya dapat
membantu menggairahkan siswa yang merasa lelah dan penat. 16
Keberadaan pembelajaran yang sifatnya monoton sebagai salah
satu sumber utama yang turut memberikan kontribusi terhadap
lemahnya pembelajaran agama Islam yang selama ini jelas berdampak
pada kegagalan pembelajaran. Dalam konteks ini, penyebabnya dapat
berawal dari kelemahan sumber daya manusia, kurikulum, sumber-
sumber belajar, media, strategi, metode, pendekatan dan evaluasi yang
dipergunakan dalam proses pembelajaran.
Proses pembelajaran dilakukan di kelas harus disesuaikan
dengan perkembangan anak tersebut sebagaimana Firman Allah SWT,
QS. Al-Isra’ 84:
2� + آ+> (��+ 9 ; ��آ �� %8�:�� أ9 � 7�8 ه$ أه&ى 3�>٨٤@
15 Dwi Sunar Prasetyono, Biarkan Anakmu Bermain, (Yogyakarta: DIVA Press, 2008),
hlm. 99-100 16 Umi Machmudah, Active Learning dalam Pembelajaran Bahasa Arab, (Yogyakarta:
Malang Press, 2008), hlm. 144
Katakanlah tiap-tiap orang berbuat menurut keadaanya masing-masing. Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalan-Nya. (Al-Isra’ 84). 17
Ayat di atas menjelaskan bahwa pendidikan harus dilakukan
sesuai dengan kebutuhan masing-masing proses pembelajaran atau
bisa dikatakan proses pembelajaran harus disesuaikan dengan
perkembangan peserta didik.
b. Tujuan Metode Index Card Match
Sebelum lebih jauh menjelaskan tujuan metode index card
match terlebih dahulu dijelaskan apa sebenarnya makna dari “tujuan”
tersebut. secara etimologi tujuan adalah “arah, maksud, atau haluan”.
Dalam bahasa Arab tujuan diistilahkan dengan “ghayat, ahdaf, atau
muqoshid”. Sementara dalam bahasa inggris diistilahkan dengan
“goal, purpose, obyektif, atau aim” . Secara terminologi tujuan adalah
suatu yang diharapkan tercapai setelah sebuah usaha atau kegiatan
selesai.18
Suatu usaha yang tidak mempunyai tujuan tidak akan berarti
apa-apa. Ibarat seseorang yang bepergian tidak tentu arahnya.
Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan secara sadar dan jelas
memiliki tujuan. Sehingga diharapkan dalam penerapannya ia tidak
kehilangan arah dan pijakan.
Dalam undang-undang RI No 20 tahun 2003 pasal 3 di
sebutkan pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat,
17 Soenarjo, dkk., Al-Qur’an dan Terjemahnya,(Jakarta: Depag RI, 2004), hlm. 437. 18 Arif Armai, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat
Press,, 2002), hlm. 15.
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis dan bertanggung jawab.19
A�Bأ ��C% ;��' أن ���8��� � ���3�3 E��ض اBE�٢٠.#7 ا
Salah satu tujuan dasar pendidikan/pembelajaran adalah mampu menumbuhkan pemahaman yang mendalam.
Tujuan dari penerapan metode index card match adalah guru
dapat menciptakan suasana belajar yang mendorong anak-anak untuk
saling membutuhkan, inilah yang dimaksud positive interdependence
atau saling ketergantungan positif. Saling ketergantungan positif ini
dapat dicapai melalui ketergantungan tujuan, ketergantungan tugas,
ketergantungan sumber belajar, ketergantungan peranan dan
ketergantungan hadiah.
Selain itu kelebihan menggunakan metode index card match
adalah
1) Peserta didik belajar untuk selalu mengambil inisiatif sendiri dalam
segala tugas yang diberikan oleh guru.
2) Dapat memupuk rasa tanggung jawab, karena dari hasil-hasil yang
dikerjakan dipertanggung jawabkan didepan guru
3) Mendorong peserta didik supaya berlomba-lomba untuk mencapai
kesuksesan.
4) Dapat memperdalam pengertian dan menambah keaktifan dan
kecakapan siswa.
5) Hasil belajar akan tahan lama karena pelajaran sesuai dengan minat
peserta didik.
6) Waktu yang digunakan tidak hanya sebatas jam-jam pelajaran di
sekolah.21
c. Prinsip-Prinsip Interaksi Guru dan Siswa dalam Metode Index Card
Match
19Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, (Bandung: Fokus media, 2003), hlm. 2. 20Jabir Abdul Hamid Jabir, Ilmu Tafsirut Tarbawi, (Mesir: Darul Nahdlatul Arabiyah,
1977), hlm.7. 21 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2004), hlm. 295
Sesuai dengan pengertian mengajar yaitu menciptakan suasana
yang mengembangkan inisiatif dan tanggungjawab belajar peserta
didik. Maka sikap guru pada penerapan metode index card match
hendaknya:
1) Buka mau mendengarkan pendapat peserta didik.
2) Membiasakan peserta didik untuk mendengarkan bila guru atau
peserta didik lain berbicara.
3) Menghargai perbedaan pendapat.
4) “Mentolelir” salah dan mendorong untuk memperbaiki.
5) Menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik.
6) Memberi umpan balik terhadap hasil kerja guru.
7) Tidak terlalu cepat membantu peserta didik.
8) Tidak kikir untuk memuji atau menghargai.
9) Tidak mentertawakan pendapat atau hasil karya peserta didik
sekalipun kurang berkualitas.
10) Mendorong peserta didik untuk tidak takut salah dan berani
menanggung resiko.22
Dalam pengajaran yang dimiliki dalam metode index card
match, maka posisi dan peran guru harus menempatkan diri sebagai:
1) Pemimpin belajar, artinya merencanakan, mengorganisasi,
melaksanakan dan mengontrol kegiatan belajar peserta didik
2) Fasilitator belajar artinya memberikan kemudahan-kemudahan
peserta didik dalam melakukan kegiatan belajarnya misal,
menyediakan sumber dan alat belajar, menyediakan waktu belajar
yang cukup, memberi bantuan, menunjukkan jalan keluar
pemecahan masalah, menengahi perdebatan pendapat dan
sebagainya.
3) Moderator belajar artinya sebagai pengatur arus belajar peserta
didik, guru menampung persoalan yang diajukan oleh peserta didik
22 Ujang Sukardi, dkk, Belajar aktif dan Terpadu, (Surabaya: Duta Graha Pustaka, 2003),
hlm. 12
dan mengembalikan lagi persoalan tersebut kepada di lain, untuk
dijawab dan dipecahkan. Jawaban tersebut dikembalikan kepada
penannya atau kepada kelas untuk dinilai benar salahnya.
4) Motivator belajar sebagai pendorong agar peserta didik mau
melakukan kegiatan belajar
5) Evaluator artinya sebagai penilai yang obyektif dan komprehensif,
guru berkewajiban memantau, mengawasi, proses belajar peserta
didik dan hasil belajar yang dicapainya.23
Prinsip belajar peserta didik pada metode index card match
terdiri dari:
1) Prinsip Stimulus Belajar
2) Perhatian dan Motivasi
3) Respon Yang Dipelajari
4) Pergulatan (Reinforcement)
5) Pemakaian kembali
6) Prinsip latar belakang
7) Prinsip keterpaduan
8) Prinsip pemecahan masalah
9) Prinsip penemuan
10) Prinsip belajar sambil bekerja
11) Prinsip belajar sambil bermain
12) Prinsip hubungan sosial
13) Prinsip perbedaan individu.24
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Prinsip-prinsip
diatas amatlah penting, karena didalamnya terdapat interaksi antara
anak didik dan pendidik. Pada prinsip mengaktifkan peserta didik guru
bersikap demokratis, guru memahami dan menghargai karakter peserta
didiknya, guru memahami perbedaan-perbedaan antara mereka, baik
23 Nana Sudjana, CBSA dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru
Algesindo, Cet. 6, 2001), hlm. 32-35 24 Subandijah, Perkembangan dan Inovasi Kurikulum, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
Cet. I, 2002), hlm. 123-128
dalam hal minat, bakat, kecerdasan, sikap, maupun kebiasaan.
Sehingga dapat menyesuaikan dalam memberikan pelajaran sesuai
dengan kemampuan peserta didiknya
d. Langkah-Langkah Metode Index Card Match
Metode index card match dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
1) Buatlah potongan-potongan kertas sejumlah peserta dalam kelas
dan dibagi menjadi dua kelompok.
2) Tulis pertanyaan tentang materi yang telah disampaikan
sebelumnya pada potongan kertas yang telah dipersiapkan. Setiap
kertas satu pertanyaan.
3) Pada potongan kertas yang lain, tulislah jawaban dari pertanyaan-
pertanyaan yang telah dibuat.
4) Kocoklah semua kertas sehingga akan tercampur antara soal dan
jawaban.
5) Bagikan setiap peserta satu kertas. Jelaskan bahwa ini aktivitas yang
dilakukan berpasangan. Sebagian peserta akan mendapatkan soal
dan sebagian yang lain mendapatkan jawaban.
6) Mintalah peserta untuk mencari pasangan. Jika sudah ada yang
7) Menemukan pasangannya, mintalah mereka untuk duduk
berdekatan. Jelaskan juga agar mereka tidak memberikan materi
yang mereka dapatkan kepada teman yang lain.
8) Setelah semua peserta menemukan pasangan dan duduk berdekatan,
mintalah setiap pasangan secara bergantian membacakan soal yang
diperoleh dengan suara keras kepada teman-teman lainnya.
Selanjutnya soal tersebut dijawab oleh teman pasangannya.
Demikian seterusnya.
9) Akhiri proses ini dengan klarifikasi dan kesimpulan serta tindak
lanjut.25.
25 Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Cet. I, hlm. 81
Prosedur yang bisa dikembangkan dalam penerapan metode
index card match
1) Beri setiap siswa kartu indeks yang berisi informasi atau contoh
yang cocok dengan satu atau beberapa kategori.
2) Perintahkan siswa untuk berkeliling raungan dan menari siswa lain
yang kartunya cocok dengan kategori yang sama. (Anda dapat
mengumumkan kategorinya sebelumnya atau biarkan siswa
menemukannya sendiri).
3) Perintahkan para siswa yang kartunya memiliki kategori sama
untuk menawarkan diri kepada siswa lain
4) Ketika tiap kategori ditawarkan, kemukakan poin-poin pengajaran
yang menurut anda penting
Variasi yang bisa dikembangkan dalam penerapan metode
index card match:
1) Perintahkan tiap kelompok untuk membaut presentasi pengajaran
tentang Kategorinya
2) Pada awal kegiatan, bentuklah tim. Berikan tiap tim satu dus kartu.
Pastikan bahwa mereka mengocoknya agar kategori-kategori yang
cocok dengan mereka tidak jelas dimana letaknya. Perintahkan tiap
tim untuk memilah-milah kartu menjadi sejumlah kategori. Tiap
tim bisa mendapatkan skor untuk jumlah kartu yang dipilih dengan
benar.26
Menurut Agus Sujiono Langkah-langkah pembelajarannya
metode index card match sebagai berikut:
1) Buatlah potongan-potongan kertas sebanyak jumlah siswa yang
ada di dalam kelas
2) Bagilah kertas-kertas tersebut menjadi dua bagian yang sama
3) Pada bagian, pertanyaan tentang materi yang akan dibelajarkan.
Setiap kertas berisi satu pertanyaan
26 Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM Cet. I, hlm. 82
4) Pada separuh kertas yang lain, tulis jawaban dari pertanyaan-
pertanyaan yang telah dibuat.
5) Kocoklah semua kertas sehingga akan tercampur antara soal dan
jawaban
6) Setiap siswa diberi satu kertas. Jelaskan bahwa ini adalah aktivitas
yang dilakukan berpasangan. Separoh siswa akan mendapatkan
soal dan separoh yang lain akan mendapatkan jawaban
7) Mintalah kepada siswa untuk menemukan pasangan mereka. Jika
ada yang sudah menemukan pasangan, mintalah kepada mereka
untuk duduk berdekatan. Terangkan juga agar mereka tidak
memberitahu materi yang mereka dapatkan kepada teman yang lain
8) Setelah semua siswa menemukan pasangan dan duduk berdekatan,
minatalah kepada setiap pasangan secara bergantian untuk
membacakan soal yang diperoleh dengan keras kepada teman-
teman yang lain. Selanjutnya soal dijawab oleh pasangannya
9) Akhiri proses ini dengan membuat klarifikasi dan kesimpulan.27
2. Hasil Belajar Fiqih
a. Pengertian Hasil Belajar Fiqih
Hasil belajar atau prestasi belajar berasal dari kata “prestasi
atau belajar”. Prestasi merupakan hasil usaha yang diwujudkan dengan
aktivitas yang sesuai dengan tujuan yang dikehendaki.28
Belajar menurut Clifford T. Morgan “Learning is any
relatively permanent change in behaviour which accurs as a result of
practise last experience”.29 Artinya, belajar adalah perubahan tingkah
laku yang relatif, permanen atau menetap yang dihasilkan dari praktek
pengalaman yang lampau.
27 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, hlm. 120-121 28Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2003), hlm. 700. 29 Clifford T. Morgan, Introduction to Psychology, Sixth Edition, (New York: MC Graw
Hill International Book Company, 1971), hlm. 112.
Pembelajaran menurut Abdul Aziz dan Abdul Aziz Majid
dalam kitabnya “At-Tarbiyah Wa Turuku Al-Tadris” adalah:
;% ���J' $ه � �� (N�أ 9 ; M��ة K8�3� أن� ا���� ذه7 ا������ا P&(&اJ' �C��,&ث %%.٣٠
“Sesungguhnya belajar merupakan perubahan di dalam orang yang belajar (murid) yang terdiri atas pengalaman lama, kemudian menjadi perubahan baru”
Sedangkan hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan
yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.31
Fiqih menurut Zainuddin Ibn Abdul Aziz al-Malibary, sebagai
berikut:
� 9���� �8�����م ا���Tا� ���ا��� ��U����7 ا# �C��أد� ��� ��WX�ا�
“Ilmu yang menerangkan hukum-hukum syara’ (ilmu yang menerangkan segala hukum syara’) yang berhubungan dengan amaliyah yang diusahakan memperolehnya dari dalil-dalil yang jelas (tafshily)”.32
Selain itu fiqih juga diartikan sebagai ilmu mengenai hukum-
hukum syar’i (hukum Islam) yang berkaitan dengan perbuatan atau
tindakan bukan akidah yang didapatkan dari dalil-dalilnya yang
spesifik.33
Sedangkan mata pelajaran Fiqih di Madrasah Ibtidaiyah
merupakan salah satu mata pelajaran PAI yang mempelajari tentang
fiqih ibadah, terutama menyangkut pengenalan dan pemahaman
tentang cara-cara pelaksanaan rukun Islam dan pembiasaannya dalam
kehidupan sehari-hari, serta fiqih muamalah yang menyangkut
pengenalan dan pemahaman sederhana mengenai ketentuan tentang
makanan dan minuman yang halal dan haram, khitan, kurban, serta tata
30 Sholeh Abdul Azis dan Abdul Azis Abdul Madjid, Al-Tarbiyah Waturuqu Al-Tadrisi, Juz.1., (Mesir: Darul Ma’arif, 1979), hlm. 179
31 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1995), hlm. 22.
32 Zainuddin Ibn Abdul Aziz al-Malibary, Fathul Mu’in, (Semarang, PT Thoha Putra, tt), hlm. 2.
33A. Qodri Azizy, Reformasi Bermazhab Sebuah Ikhtiar Menuju Ijtihad Saintifik-Modern, (Jakarta: Teraju, 2003), hlm. 14
cara pelaksanaan jual beli dan pinjam meminjam. Secara substansial
mata pelajaran Fiqih memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi
kepada peserta didik untuk mempraktikkan dan menerapkan hukum
Islam dalam kehidupan sehari-hari sebagai perwujudan keserasian,
keselarasan, dan keseimbangan hubungan manusia dengan Allah SWT,
dengan diri manusia itu sendiri, sesama manusia, makhluk lainnya
ataupun lingkungannya.34
b. Tujuan Pembelajaran Fiqih
Mata pelajaran Fiqih di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan untuk
membekali peserta didik agar dapat:
1) Mengetahui dan memahami cara-cara pelaksanaan hukum Islam
baik yang menyangkut aspek ibadah maupun muamalah untuk
dijadikan pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan sosial.
2) Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan
benar dan baik, sebagai perwujudan dari ketaatan dalam
menjalankan ajaran agama Islam baik dalam hubungan manusia
dengan Allah SWT, dengan diri manusia itu sendiri, sesama
manusia, dan makhluk lainnya maupun hubungan dengan
lingkungannya.35
c. Materi Fiqih
Ruang lingkup mata pelajaran Fiqih di Madrasah Ibtidaiyah
meliputi:
1) Fiqih ibadah, yang menyangkut: pengenalan dan pemahaman
tentang cara pelaksanaan rukun Islam yang benar dan baik, seperti:
tata cara taharah, salat, puasa, zakat, dan ibadah haji.
2) Fiqih muamalah, yang menyangkut: pengenalan dan pemahaman
mengenai ketentuan tentang makanan dan minuman yang halal dan
34 Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No. 2 Tahun 2008, Tentang Standar
Kompetensi Lulusan Dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam Dan Bahasa Arab di Madrasah, hlm. 67
35 Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No. 2 Tahun 2008, hlm. 59
haram, khitan, kurban, serta tata cara pelaksanaan jual beli dan
pinjam meminjam.36
d. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Fiqih
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR 1. Mengenal ketentuan
makanan dan minuman yang halal dan
haram.
1.1 Menjelaskan ketentuan makanan dan minuman yang halal dan haram
1.2 Menjelaskan binatang yang halal dan haram dagingnya
1.3 Menjelaskan manfaat makanan dan minuman halal
1.4 Menjelaskan akibat makanan dan minuman haram
e. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, mengemukakan
beberapa hal yang mempengaruhi prestasi hasil belajar, yaitu :37
1) Faktor Internal (dari dalam) meliputi :
a) Faktor jasmaniah (fisiologis) baik yang bersifat bawaan maupun
yang diperoleh yang termasuk faktor ini misalnya penglihatan,
pendengaran, struktur tubuh dan sebagainya.
b) Faktor Psikologis yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh
yang terdiri atas :
(1) Faktor Intelektif
(a) Faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat
(b) Faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah
dimiliki
(2) Faktor non intelektif yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu
seperti : sikap, minat, kebiasaan, kebutuhan, motivasi,
emosi dan penyesuaian diri.
(3) Faktor kematangan fisik maupun psikis.
36 Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No. 2 Tahun 2008, hlm. 63 37 Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991),
cet1, hlm. 138-139.
2) Faktor Eksternal (dari luar), meliputi :
(1) Faktor sosial, terdiri atas :
(a) Lingkungan keluarga
(b) Lingkungan sekolah
(c) Lingkungan masyarakat
(d) Lingkungan kelompok
Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan,
teknologi dan kesenian.
(2) Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar,
iklim.
(3) Faktor lingkungan spiritual dan keamanan.
Faktor-faktor tersebut berinteraksi secara langsung ataupun
tidak langsung dalam mencapai prestasi belajar.
Menurut Syekh Zarnuji bahwa faktor yang mempengaruhi
hasil belajar ada 6:
79 �3\��] ��U8 اZ ا�� � اZZ'��ل �C��8��ن #[�9$ ٣٨.ز#�ن و�$ل �3& وار��دا و8 �J وا`��Nر و��ص ذآ�ء
Ingatlah, kamu tidak akan berhasil dalam memperoleh ilmu, kecuali dengan 6 perkara yang akan dijelaskan kepadamu secara ringkas. Yaitu kecerdasan, cinta pada ilmu, kesabaran, biaya cukup, petunjuk guru dan masa yang lama.
Dari beberapa pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor
internal (datang dari dalam) seperti faktor jasmani atau fisik dan rohani
(psikologis) dan faktor eksternal (datang dari luar) seperti faktor
lingkungan dan sosial.
f. Alat Ukur Hasil Belajar Fiqih
Salah satu upaya untuk mengetahui hasil belajar dapat
melalui sistem penilaian. Penilaian adalah upaya untuk mengetahui
sejauhmana tujuan pendidikan itu tercapai atau tidak. Dengan kata lain
38 Syekh Zarnuji, Syarah Ta’lim Muta’alim(Semarang: Toha Putra, t.th.), hlm. 14.
penilaian berfungsi sebagai alat untuk mengetahui keberhasilan proses
atau hasil belajar siswa.29
Untuk memperoleh hasil belajar fiqih yang diharapkan maka
ada kriteria untuk menentukan tingkat keberhasilan atau prestasi
belajar. Menurut Nana Sudjana, ada dua kriteria yang dijadikan
sebagai tolak ukur keberhasilan hasil belajar yaitu:
1) Kriteria ditinjau dari sudut prosesnya
2) Kriteria ditinjau dari sudut hasil yang dicapainya.39
Pengukuran lebih menekankan kepada proses penentuan
kuantitas melalui pembandingan dengan satuan ukuran tertentu.
Adapun penilaian menekankan kepada proses pembuatan keputusan
terhadap sesuatu ukuran baik atau buruk yang bersifat kualitatif.
Adapun evaluasi mencakup dua kegiatan yaitu pengukuran dan
penilaian.40
Penilaian digunakan sebagai alat mengukur perkembangan
kemajuan yang dicapai oleh siswa selama mengikuti pendidikan.
Penilaian dilakukan terhadap hasil belajar siswa berupa kompetensi
yang mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Oleh karena
itu, peranan standar kompetensi dapat dijadikan sebagai dasar acuan
dalam penilaian.
Dari segi alatnya penilaian dibagi 2 teknik, antara lain:
1) Teknik tes, yaitu alat penilaian yang menggunakan soal (item) tes, diberikan secara lisan, tulisan dan tes tindakan.
2) Teknik non tes, yaitu alat penilaian yang mencakup observasi, kuesioner, wawancara, skala, sosiometri, studi kasus, dan lain-lain.41
Prestasi belajar dapat diketahui dari hasil tes. Tes adalah
serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk
39 Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: CV. Sinar Baru,
2001), hlm. 49 40 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002),
cet. III, hlm. 3. 41 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, hlm. 5.
mengukur ketrampilan, pengetahuan, inteligensi, kemampuan atau
bakat yang dinilai oleh individu atau kelompok. 42 Saefudin Zuhri
berpendapat “tes sebagai pengukur prestasi atau hasil telah dicapai
oleh siswa dalam belajar”.43
Jadi, secara sederhana tes adalah teknik yang digunakan untuk
mengukur prestasi siswa setelah mempelajari mata pelajaran yang
sudah dipelajari.
Untuk mengetahui hasil belajar Fiqih, menggunakan tes yaitu
berupa pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan mata pelajaran
Fiqih. Indikator tercapainya tujuan pelajaran Fiqih dapat diketahui
berupa nilai tes. Tetapi secara kualitatif siswa mampu melaksanakan
dan mengamalkan hukum Islam dengan benar. Dengan kata lain
pengamalannya dapat menumbuhkan ketaatan dalam beribadah,
disiplin dan tanggung jawab sosial yang tinggi dalam kehidupan
pribadi maupun sosial
g. Indikator Hasil Belajar
Indikator hasil belajar yaitu nilai siswa. Menurut pendapat
Bloom yang ditulis oleh Suharsimi Arikunto dalam nilai rapot
mencakup tiga ranah yaitu “ ranah kognitif, ranah afektif dan ranah
psikomotor”.
a. Ranah kognitif, yang meliputi :
1) Mengenal ; siswa diminta untuk memilih satu dari dua atau
lebih jawaban dan mengingat kembali fakta yang sederhana.
2) Pemahaman ; siswa diminta untuk membuktikan bahwa ia
memahami hubungan yang sederhana diantara fakta-fakta atau
konsep.
3) Penerapan atau aplikasi ; siswa diminta untuk memilih
abstraksi tertentu (konsep, dalil, cara, hukum, gagasan, aturan,)
42 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2002), hlm. 127. 43 Saifudin Azwar, Tes Prestasi Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi
Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996), hlm. 13.
secara tepat untuk diterapkan dalam situasi baru dan
menerapkannya dengan benar.
4) Analisis ; siswa diminta untuk menganalisis suatu hubungan
yang kompleks atau konsep-konsep dasar.
5) Sintesis ; siswa diminta untuk menyusun kembali hal-hal yang
spesifik agar dapat mengembangkan suatu struktur baru.
6) Evaluasi ; siswa diminta menerapkan pengetahuan dan
kemampuan nya untuk menilai sesuatu yang menyangkut
masalah benar/salah.
b. Ranah afektif, yang meliputi :
1) Pandangan atau pendapat ; aspek afektif yang berhubungan
dengan pandangan siswa maka pertanyaan yang disusun
menghendaki respons yang melibatkan ekspresi, perasaan atau
pendapat pribadi siswa terhadap hal-hal yang sederhana tetapi
bukan fakta.
2) Sikap atau nilai ; siswa diminta untuk mempertahankan
pendapatnya dalam suatu pertanyaan yang melibatkan sikap atau
nilai yang telah mendalam disanubarinya.
c. Ranah psikomotor ; dalam ranah psikomotor berhubungan dengan
kerja otot yang menyebabkan geraknya tubuh atau bagian-bagian
lain atau dengan kata lain bentuk ketrampilan siswa setelah
melakukan belajar. 44
h. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fiqih melalui index card match
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa ada beberapa cara
yang bisa dilakukan sebagai berikut:
a. Menyediakan pengalaman langsung tentang obyek-obyek nyata
bagi anak.
Pengalaman langsung merupakan pengalaman yang
diperoleh anak dengan menggunakan semua inderanya, yaitu
44 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, cet. III, hlm. 117
melihat, menyentuh, mendengar, meraba dan merasa. Melalui
pengalaman seperti anak-anak membangun pengetahuannya dengan
cara memperlakukan atau memanipulasi objek, mengamati
peristiwa-peristiwa atau kejadian, berinteraksi dengan manusia dan
lingkungan sekitarnya. Melalui pengalaman langsung anak
mengembangkan ketrampilan mengamati, membandingkan,
menghitung, bermain peran, mengemukakan perasaan dan
gagasannya. Misalnya pada pelajaran fiqih siswa dapat mengenal
ketentuan shalat jama’qashar.
b. Menciptakan kegiatan sehingga anak menggunakan semua
pemikirannya
Kegiatan-kegiatan yang dikembangkan dalam pembelajaran
terpadu menentang anak untuk menggunakan semua pemikiran dan
pemahamannya. Dengan demikian dalam pembelajaran terpadu
aktivitas mental anak terlibat.
c. Mengembangkan kegiatan sesuai dengan minat-minat anak
Kegiatan-kegiatan yang dikembangkan dalam pembelajaran
terpadu harus relevan dengan minat anak, karena minat anak
merupakan sumber ide yang potensial untuk menentukan tema. Jika
minat anak dipertimbangkan dalam memilih tema maka anak akan
menunjukkan pemahaman yang lebih baik
d. Membantu anak mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan
baru yang didasarkan pada hal-hal yang telah mereka ketahui dan
telah dapat mereka lakukan sebelumnya.
Tema yang dipilih untuk pembelajaran terpadu harus
mempertimbangkan pengetahuan dan ketrampilan yang telah
dimiliki anak, sehingga memudahkan mereka untuk mempelajari
hal-hal baru, dengan demikian pemilihan tema harus dimulai dari
tema yang sudah dikenal anak.
e. Menyediakan kegiatan dan kebiasaan yang ditujukan untuk
mengembangkan semua aspek pengembangan kognitif, sosial,
emosional, fisik afeksi dan estetis dan agama.
Tema sebagai fokus dalam pembelajaran terpadu
memungkinkan untuk mengembangkan semua aspek perkembangan
melalui kegiatan-kegiatan belajar yang relevan.
f. Mengakomodasikan kebutuhan anak-anak untuk melakukan
aktifitas fisik, interaksi sosial, kemandirian dan mengembangkan
harga diri yang positif.
Setiap anak mempunyai kebutuhan yang berbeda yang
berkaitan dengan aspek fisik, sosial, afeksi, emosi dan intelektual.
Melalui pembelajaran terpadu kebutuhan-kebutuhan tersebut sangat
mungkin untuk dipenuhi karena pembelajaran terpadu menyediakan
kegiatan belajar yang bervariasi.
g. Memberikan kesempatan menggunakan bermain sebagai wahana
belajar
Bermain merupakan wahana yang baik untuk
mengembangkan semua aspek perkembangan anak. Melalui
bermain anak melakukan proses belajar yang menyenangkan, suka
rela dan spontan. Melalui bermain, anak-anak juga membentuk
konsep-konsep yang lebih abstrak.
h. Menemukan cara-cara untuk melibatkan anggota keluarga anak
Dalam pembelajaran PAI, guru bisa memanfaatkan pihak keluarga
atau orang tua sebagai nara sumber. Misalnya dalam membahas
tema “pekerjaan”, guru dapat mengundang orang tua anak
berprofesi sebagai petani, dokter, guru dan lain-lain untuk
menceritakan pengalaman yang berhubungan dengan pekerjaan
mereka. Hal ini akan lebih menarik bagi anak daripada guru
sendiri yang menceritakannya. 45
3. Keaktifan Belajar
a. Pengertian Keaktifan Belajar Fiqih
Keaktifan berasal dari kata aktif yang berarti giat atau dinamis.
Sedang keaktifan berarti kegiatan.46
Yang dimaksud dengan keaktifan belajar fiqih adalah keadaan
peserta didik yang selalu giat dan sibuk diri baik jasmani maupun
rohani dalam mengikuti kegiatan belajar fiqih yang berlangsung di
sekolah.
b. Macam-Macam Keaktifan Belajar Fiqih
Keaktifan belajar fiqih terdiri dari keaktifan Psikis dan keaktifan
fisik.
1) Keaktifan Psikis
Menurut teori kognitif adalah belajar menunjukkan adanya
jiwa yang sangat aktif, jiwa mengolah informasi yang kita terima.
Tidak sekedar menyimpannya saja tanpa mengadakan transformasi.
Keaktifan Psikis meliputi :
a) Keaktifan indera.
Di dalam kelas atau dalam mengikuti kegiatan belajar
mengajar hendaknya berusaha mendayagunakan alat indera
dengan sebaik-baiknya seperti, penglihatan, dan pendengaran
b) Keaktifan akal.
Dalam melakukan kegiatan belajar, akal harus selalu aktif,
atau diaktifkan untuk memecahkan masalah seperti, menimbang-
nimbang, menyusun pendapat dan mengambil suatu kesimpulan.
45 Masitoh, dkk, Strategi Pembelajaran, (Jakarta : Universitas Terbuka, 2004), hlm.124-
125 46 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi.II,
(Jakarta: Balai Pustaka, 1995),, hlm. 175.
c) Keaktifan Ingatan
Pada waktu belajar, peserta didik harus aktif dalam
menerima bahan pelajaran yang disampaikan guru dan berusaha
menyimpannya dalam otak, kemudian mampu mengutarakannya
kembali.
d) Keaktifan Emosi
Bagi seorang peserta didik hendaknya senantiasa
menyintai apa yang akan dan telah dipelajari.47
2) Keaktifan Fisik
Menurut teori Thorndike mengemukakan keaktifan peserta
didik dalam belajar dengan hukum “ Law of Exercise” nya yang
mengatakan bahwa belajar memerlukan latihan-latihan. Mc Kachix
berkenaan dengan prinsip keaktifan mengemukakan bahwa individu
merupakan manusia belajar yang aktif dan selalu ingin tahu.48
Keaktifan fisik meliputi :
a) Mencatat.
Membuat catatan akan berpengaruh dalam membaca.
Catatan yang kurang jelas antara materi satu dengan lainnya akan
menimbulkan keengganan dalam membaca. Di dalam membuat
catatan sebaiknya diambil intisarinya. Mencatat yang
dimaksudkan dalam belajar yaitu; dalam memcatat seseorang
menyadari akan kebutuhannya.49 Dengan demikian. Catatan tidak
hanya sekedar fakta melainkan juga merupakan materi yang
dibutuhkan untuk dipahami dan dimanfaatkan sebagai informasi
bagi perkembangan wawasan otak dalam berfikir.
b) Membaca.
Membaca merupakan alat belajar mendominasi dalam
kegiatan belajar. Salah satu metode membaca yang baik dan
47 Sriyono dkk, Tehnik Belajar Mengajar Dalam CBSA, (Jakarta: Rineka Cipta, 1992). hlm
75 48 Dimyati dan Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Renika Cipta, 1999), hal 45 49 Abu Ahmadi, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm. 127
banyak dipakai dalam belajar adalah metode “SORA” atau survey
(meninjau), question (mengajukan pertanyaan), Read (membaca),
Recite (menghafal), Write (menulis) dan Refiew (mengulang
kembali).50 agar peserta didik dalam membaca efisien, perlu
adanya cara atau kebiasaan yang baik. Menurut The Liang Gie,
kebiasaan membaca yang baik yaitu dengan “ memperhatikan
kesehatan membaca, terjadwal, membuat catatan, memanfaatkan
perpustakaan, membaca sampai menguasai bahan dan didukung
adanya konsentrasi penuh.51
c) Mendengarkan
Untuk menanamkan semangat peserta didik dalam
mengikuti pelajaran fiqih, terlebih dahulu ditimbulkan minat
sehingga terangsang dalam mengikuti pelajaran. Minat adalah
kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang
berbagai kegiatan.52 Kegiatan yang diminati seseorang akan
memperhatikan secara kontinu disertai rasa senang. Oleh karena
itu minat besar pengaruhnya terhadap belajar. Apabila bahan
pelajaran tidak menarik peserta didik maka dalam belajar tidak
terdapat usaha yang maksimal.
d) Bertanya Pada Guru.
Dalam belajar membutuhkan reaksi yang melibatkan
ketangkasan mental, kewaspadaan, perhitungan dan ketekunan
untuk menangkap fakta dan ide-ide yang disampaikan guru.53 Jadi
Kecepatan jiwa seseorang dalam memberikan respon pada suatu
pelajaran merupakan faktor penting dalam proses kegiatan
belajar.
50 Abu Ahmadi, Psikologi Belajar, hlm 85-86 51 The Liang Gie, Cara Belajar Yang Efesien, (Yogyakarta: Pusat Kemajuan Studi, 1994),
hlm. 94. 52 Selameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Menpengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,
1991), hlm. 69 53 Sardiman, A.M. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Perkasa, 2000), hlm. 41
e) Latihan atau praktik.
Seorang yang melaksanakan kegiatan dengan berlatih
tentu mempunyai dorongan untuk mencapai tujuan tertentu yang
dapat mengembangkan suatu aspek dalam dirinya. Dalam berlatih
akan terjadi interaksi antara subyek dengan lingkungan. Dan hasil
dari praktik tersebut dapat berupa pengalaman yang dapat
mengubah diri seseorang yang melakukan aktifitas belajar dengan
latihan dan lingkungan yang mendukung. 54
Dari penjelasan diatas, dapat peneliti simpulkan bahwa yang
dimaksud aktifitas belajar adalah aktifitas yang bersifat psikis maupun
fisik. Dalam kegiatan belajar kedua aktifitas itu harus terkait. Sebagai
contoh seseorang sedang belajar dengan membaca. Secara fisik
kelihatan bahwa orang tadi membaca menghadapi suatu buku, tetapi
mungkin pikiran sikap mentalnya tidak tertuju pada buku yang dibaca.
Ini menunjukkan tidak keserasian antara aktifitas psikis dengan fisik.
Kalau demikian maka belajar itu tidak akan optimal.
Dengan demikian jelas bahwa aktifitas itu dalam arti luas bahwa
baik yang bersifat psikis maupun fisik. Kaitan antara keduanya akan
membuahkan aktifitas belajar yang optimal.
c. Indikator Keaktifan Belajar Fiqih
Selanjutnya pembelajaran fiqih itu dikatakan aktif, dapat dilihat
tingkah laku mana yang muncul dalam suatu proses belajar mengajar
berdasarkan apa yang dirancang oleh guru.
Indikator tersebut dapat dilihat dari lima segi, yaitu:
1) Segi peserta didik
a) Keinginan, keberanian menampilkan minat, kebutuhan dan
permasalahan yang dihadapinya.
b) Keinginan dan keberanian serta kesempatan untuk berpartisipasi
dalam kegiatan persiapan, proses dan kelanjutan belajar.
54 Abu Ahmadi, Psikologi Belajar, hlm. 130
c) Penampilan berbagai usaha belajar dalam menjalani dan
menyelesaikan kegiatan belajar sampai mencapai hasil.
d) Kemandirian belajar.
2) Segi guru tampak adanya
a) Usaha mendorong, membina gairah belajar dan berpartisipasi
dalam proses pengajaran secara aktif.
b) Peran guru yang tidak mendominasi kegiatan belajar peserta
didik.
c) Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk belajar menurut
cara dan keadaan masing-masing.
d) Menggunakan berbagai macam metode mengajar dan pendekatan
multi media.
3) Segi program tampak hal-hal berikut
a) Tujuan sesuai dengan minat, kebutuhan serta kemampuan peserta
didik.
b) Program cukup jelas bagi peserta didik dan menantang peserta
didik untuk melakukan kegiatan belajar.
4) Segi situasi menampakkan hal-hal berikut
a) Hubungan erat antara guru dan peserta didik, guru dan guru, serta
dengan unsur pimpinan sekolah.
b) Peserta didik bergairah belajar.
5) Segi sarana belajar tampak adanya
a) Sumber belajar yang cukup.
b) Fleksibilitas waktu bagi kegiatan belajar.
c) Dukungan media pengajaran.
d) Kegiatan belajar baik di dalam maupun diluar kelas.55
Dari beberapa keterangan diatas dapat peneliti simpulkan bahwa
kekatifan belajar dalam pembelajaran fiqih meliputi :
1) Peserta didik mendengarkan dengan seksama penjelasan guru.
55 Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Bandung: Remaja Rosda Karya,
cet. VII, 2003), hlm. 146
2) Peserta didik aktif mencatat.
3) Peserta didik aktif bertanya.
4) Peserta didik aktif terlibat dalam diskusi.
5) Peserta didik aktif mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan
baik.
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi keaktifan belajar PAI siswa
Sebagaimana jika bahwa belajar merupakan aktivitas yang
sangat komplek, maka banyak sekali faktor yang mempengaruhinya
sesuai dengan kondisi dan dimana aktivitas belajar itu dilaksanakan.
Dari sekian banyak faktor yang mempengaruhinya, maka secara garis
besarnya dapat dibagai dalam 2 klasifikasi yaitu faktor intern (faktor
yang berasal dari dalam diri si pelajar) dan faktor ekstern (faktor yang
berasal dari luar diri si pelajar).
Sumadi Suryabrata mengatakan bahwa belajar sangat
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
1) Faktor-faktor yang berasal dari luar diri pelajar yang terbagi
menjadi dua, yaitu :
a) Faktor-faktor non sosial (keadaan udara, suhu, cuaca dan
waktu)
b) Faktor-faktor sosial (manusia yang di sekitar si pelajar)
2) Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri pelajar.
Faktor ini digolongkan menjadi :
a) Faktor-faktor fisiologis (bentuk atau keadaan tubuh)
b) Faktor psikologis (keadaan atau kondisi psikis)56
B. Penerapan Metode Index Card Match Bagi Peningkatan Hasil Belajar
Fiqih
Hasil belajar berkait erat dengan metode pembelajaran bagaikan dua
hal yang tidak dapat dipasahkan antara satu dengan lainnya. Metode
pembelajaran lebih penting dari pada materi pembelajaran, sebab materi
56Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, (Jakarta: Gramedia,
1993), hlm. 43.
sebaik apaun tanpa diberikan dengan metode yang baik tidak ada manfaatnya,
tetapi sebaliknya sebuah materi tidak menarik, akan menarik apabila
disampaikan dengan metode yang menarik pula, seperti halnya pelajaran PAI
mengapa minat siswa sedikit dan hasil belajar tidak memuaskan dan
memprihatinkan sebab antara lain metode yang digunakan oleh guru kurang
menarik siswa, sehingga siswa tidak antausias mengikuti pembelajaran. Maka
metode index card match sangat cocok diterapkan dalam proses belajar
mengajar pelajaran PAI atau salah satu jawaban untuk mengatasi hasil belajar
yang kurang memuaskan tersebut baik kelas rendah maupun kelas tinggi.
Menurut Tayor Yusuf dan Syaiful Anwar yang dikutip Armei Arief
bahwa ada beberapa yang perlu diperhatikan dalam memilih dan
mengaplikasikan sebuah metode pengajaran : 1) tujuan yang hendak dicapai,
2) kemampuan guru, 3) anak didik, 4) situasi dan kondisi dimana pengajaran
berlangsung, 5) fasilitas yang tersedia, 6) waktu yang tersedia dan kebaikan
dan kekurangan metode. Bahkan Armei Arief menjelaskan bahwa dalam
proses belajar mengajar yang disingkat PBM, metode lebih penting dari pada
materi. Metode dalam pembelajaran jumlahnya banyak sekali tak terhitung,
tergantung kreatifitas guru sebagai pengajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Misalnya metode pembiasaan,
stimulus atau rangsangan, keteladanan, pemberian hukuman, ceramah, tanya
jawab, diskusi, pemberian tugas, karya wisata, drill, sosiodrama, simulasi
kerja lapangan, demonstrasi, kerja kelompok dan lain-lain. 57
Berikut tahapan aplikasi metode index card match pada pembelajaran
fiqih:
a) Guru membuat potongan-potongan kertas sejumlah siswa yang ada dalam
kelas.
b) Guru membagi kertas-kertas tersebut menjadi dua bagian yang sama
57 Armei Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputra Pers, 2002), hlm. 109.
c) Guru menulis materi pokok makanan dan minuman yang halal dan haram
di kartu satu kartu berisi bentuk makanan dan satu kartu bertulis hukum
makanan.
d) Guru mempersilakan siswa untuk mengambil kartu dan mencari kartu
pasangannya.
e) Setelah siswa menemukan pasangan dan duduk berdekatan, minta setiap
pasangan secara bergantian untuk membacakan kartu yang diperoleh
dengan keras kepada teman-teman yang lain.
f) Guru mempersilahkan siswa yang lain mengomentari hasil bacaan
Akhiri proses ini dengan membuat klarifikasi dan kesimpulanJadi
metode index card match bertujuan mengantarkan sebuah pembelajaran ke
arah tujuan tertentu yang ideal dengan tepat dan cepat sesuai yang diinginkan.
Karenanya, terdapat suatu prinsip yang umum dalam memfungsikan metode
index card match, yaitu prinsip agar pembelajaran dapat dilaksanakan dalam
suasana menyenangkan, menggembirakan, penuh dorongan dan motivasi
sehingga materi pembelajaran itu menjadi lebih mudah untuk diterima peserta
didik. metode index card match yang ditawarkan oleh para ahli sebagaimana
dijumpai dalam buku-buku kependidikan lebih merupakan usaha untuk
mempermudah atau mencari jalan yang paling sesuai dengan perkembangan
jiwa peserta didik dalam menjalani sebuah pembelajaran.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang digunakan penulis yaitu penelitian tindakan kelas
(Classroom Action Research). Penelitian ini merupakan penelitian tindakan
kelas (classroom action research). Penelitian Tindakan Kelas adalah sebagai
suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang
dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan mereka
dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-
tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki kondisi dimana praktek
pembelajaran tersebut dilakukan.58
Menurut Ebbut sebagaimana dikutip dalam Wiriatmadja Penelitian
Tindakan Kelas (PTK), yaitu kajian sistematik dari upaya perbaikan
pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan
tindakan-tindakan pembelajaran berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil
dari tindakan-tindakan tersebut.59
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Lokasi penelitian yaitu MI Tambaksari Rowosari Kendal berikut
gambaran umum dari lokasi:
a. Latar Belakang
MI Tambaksari adalah salah satu Madrasah Ibtidaiyah yang
cukup tua berdiri Th 1967 di lingkungan Kecamatan Rowosari
sehingga banyak bagian-bagian gedung dan mebelair yang rusak dan
kemampuan untuk merambah pada kesempurnaan masih selalu
diupayakan dengan tanpa henti-hentinya. MI Tambaksari merupakan
58 Masnur Muslich, Melaksanakan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) itu Mudah, (Jakarta:
PT. Bumi Aksara, 2009), hlm. 8-9 59 Wiriatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: Remaja Rosda Karya,
2005), hlm.12
lembaga pendidikan yayasan Ma’arif di bawah naungan NU Desa
Tambaksari Kec. Rowosari Kab. Kendal.
MI Tambaksari berkembang sangat memuaskan, hal ini dapat
dilihat dari bertambahnya jumlah murid di setiap tahunnya. Bahwa MI
Tamabaksari yang usianya cukup tua belum memiliki sarana dan
prasarana yang memadai untuk terlakasananya kegaiatan belajar
mengajar dengan sempurna.
MI Tambaksari mempunyai peran yang strategis untuk
menciptakan kader yang memahami agama dan budi pekerti akhaqul
karimah di tengah pertarungan budaya global yang semakin lepas
kontrol dari norma agama.
b. Kajian Geografi
Secara geografis MI Tambaksari terletak dekat jalan alternatif yang
menghubungkan jalan raya kearah pantai sendangsekucing. Status tanah
wakaf, luas tanah 555 m².
c. Visi dan Misi Sekolah
1) Visi
Visi merupakan tujuan universal dari sebuah institusi/
lembaga untuk mengarahkan dan menjadi barometer keberhasilan
tujuan yang ingin dicapai. Visi MI Tambaksari adalah
UNGGUL DALAM PRESTASI DAN AKHLAK TERPUJI
2) Misi
a) Menumbuhkan pengetahuan, penghayatan dan pengalaman
terhadap al-qur’an dan al-hadits.
b) Memberi keteladanan pada siswa dalam bertindak, berbicara
dan beribadah sesuai dengan al-qur’an dan al-hadits.
c) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan efektif.
d) Mendorong dan membantu siswa untuk mengenali potensi
dirinya.
e) Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh
warga madrasah.
f) Membekali siswa dengan ketrampilan
C. Pelaksana dan Kolaborator
1. Pelaksana
Yang menjadi pelaksana dalam penelitian adalah peneliti penelitian
semua siswa kelas V MI Tambaksari Rowosari Kendal
2. Kolabolator
Kolaborator adalah suatu kerja sama dengan pihak-pihak terkait
seperti atasan, sejawat, atau kolega. Kolaborator ini di harapkan dapat
dijadikan sumber data, karena pada hakekatnya kedudukan peneliti pada
penelitian tindakan kelas ini merupakan bagian dari situasi dan kondisi
dari suatu latar yang ditelitinya. Peneliti tidak hanya sebagai pengamat,
tetapi juga terlibat langsung dalam proses situasi dan kondisi.60 Kerjasama
ini diharapkan dapat memberikan informasi dan kontribusi yang baik
sehingga dapat tercapai tujuan dari penelitian ini. Yang menjadi
kolaborator di sini adalah Heni Kusuma, S.Pd.I
D. Variabel Penelitian
Variable adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan
penelitian. Sering pula dinyatakan variable penelitian sebagai faktor-faktor
yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti.61 Dalam
penelitian ini ada dua variable yaitu :
d. Penerapan metode index card match pada mata pelajaran fiqih materi
pokok makanan dan minuman yang halal dan haram di kelas V MI
Tambaksari Rowosari Kendal Tahun Pelajaran 2010/2011.
e. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih materi pokok makanan dan
minuman yang halal dan haram di kelas V MI Tambaksari Rowosari
Kendal Tahun Pelajaran 2010/2011 setelah menggunakan metode index
card match.
60 Departemen Pendidikan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah,
Penelitian Tindakan Kelas, (Direktorat Tenaga Kependidikan, 2003), hlm. 13 61Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995), Cet.
XI, hlm.72
f. Keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran fiqih materi pokok makanan
dan minuman yang halal dan haram di kelas V MI Tambaksari Rowosari
Kendal Tahun Pelajaran 2010/2011 setelah menggunakan metode index
card match
E. Rancangan Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dipilih dengan menggunakan model spiral
dari John Elliot menyusun model PTK yang berbeda secara skematis dengan
kedua model sebelumnya, yaitu seperti dikemukakan berikut ini. 62
Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 4 tahap. Secara
rinci prosedur penelitian tindakan ini sebagai berikut:
a. Pra Siklus
Pada pelaksanaan pra siklus ini peneliti melakukan pembelajaran dengan
menggunakan metode konvensional yaitu dengan ceramah dan tanya jawab.
b. Siklus I
62 Subyantoro, Penelitian Tindakan Kelas, (Semarang: CV. Widya Karya,2009), hlm. 9-
10
PELAKSANAAN
PERENCANAAN PENGAMATAN SIKLUS 1
REFLEKSI
PELAKSANAAN
PERENCANAAN PENGAMATAN SIKLUS 2
REFLEKSI
Dst
2) Perencanaan:
a) Menyusun RPP.
b) Menyusun LOS (Lembar Observasi Siswa)
c) Menyusun kuis
3) Pelaksanaan dengan menerapkan tindakan yang mengacu pada skenario
dan LOS diantaranya:
a) Guru membuat potongan-potongan kertas sejumlah siswa yang ada
dalam kelas.
b) Guru membagi kertas-kertas tersebut menjadi dua bagian yang sama
c) Guru menulis materi pokok makanan dan minuman yang halal dan
haram di kartu satu kartu berisi bentuk makanan dan satu kartu
bertulis hukum makanan.
d) Guru mempersilakan siswa untuk mengambil kartu dan mencari
kartu pasangannya.
e) Setelah siswa menemukan pasangan dan duduk berdekatan, minta
setiap pasangan secara bergantian untuk membacakan kartu yang
diperoleh dengan keras kepada teman-teman yang lain.
f) Guru mempersilahkan siswa yang lain mengomentari hasil bacaan
g) Akhiri proses ini dengan membuat klarifikasi dan kesimpulan.
4) Observasi dengan melakukan format observasi
Mengamati keaktifan siswa pada proses pelaksanaan metode
index card match pada mata pelajaran fiqih materi pokok makanan dan
minuman yang halal dan haram di kelas V MI Tambaksari Rowosari
Kendal dengan menggunakan format LOS
5) Refleksi
a) Menilai hasil tindakan dengan menggunakan format LOS.
b) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan.
c) Melakukan pertemuan dengan kolabolator untuk membahas hasil
evaluasi tentang skenario model pembelajaran, LOS, dan lain-lain.
d) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk
digunakan pada siklus berikutnya.
c. Siklus II
Setelah melakukan evaluasi tindakan I, maka dilakukan tindakan II.
Peneliti mengamati proses penerapan metode index card match pada mata
pelajaran fiqih materi pokok makanan dan minuman yang halal dan haram
di kelas V MI Tambaksari Rowosari Kendal yang berlangsung di dalam
kelas. Langkah-langkah siklus II adalah sebagai berikut :
1) Perencanaan
a) Mengidentifikasi masalah yang ada di siklus I
b) Menyusun RPP.
c) Menyusun LOS (Lembar Observasi Siswa)
d) Menyusun kuis
2) Pelaksanaan tindakan
Kegiatan yang dilaksanakan tahap ini yaitu Pengembangan
rencana tindakan II dengan melaksanakan tindakan upaya lebih
meningkatkan semangat belajar siswa dalam proses pelaksanaan metode
index card match pada mata pelajaran fiqih materi pokok makanan dan
minuman yang halal dan haram di kelas V MI Tambaksari Rowosari
Kendal yang telah direncanakan.
3) Observasi
Peneliti mencatat semua proses yang terjadi dalam tindakan
model pembelajaran, mendiskusikan tentang tindakan II yang telah
dilakukan mencatat kelemahan baik ketidaksesuaian antara skenario
dengan respon dari siswa yang mungkin tidak diharapkan.
4) Refleksi
a) Tes evaluasi proses pelaksanaan metode index card match pada mata
pelajaran fiqih materi pokok makanan dan minuman yang halal dan
haram di kelas V MI Tambaksari Rowosari Kendal pada siswa
b) Menganalisis Hasil pengamatan untuk memperoleh gambaran
bagaimana dampak dari tindakan yang dilakukan hal apa saja yang
perlu diperbaiki sehingga diperoleh hasil refleksi kegiatan yang telah
dilakukan.
d. Siklus III
Setelah melakukan evaluasi tindakan II, maka dilakukan tindakan
III. Peneliti mengamati proses kegiatan proses pelaksanaan metode index
card match pada mata pelajaran fiqih materi pokok makanan dan minuman
yang halal dan haram di kelas V MI Tambaksari Rowosari Kendal yang
berlangsung di dalam kelas. Langkah-langkah siklus III adalah sebagai
berikut :
1) Perencanaan
a) Mengidentifikasi masalah yang ada di siklus II
b) Menyusun RPP.
c) Menyusun LOS (Lembar Observasi Siswa)
d) Menyusun kuis
2) Pelaksanaan tindakan
Kegiatan yang dilaksanakan tahap ini yaitu Pengembangan
rencana tindakan III dengan melaksanakan tindakan upaya lebih
meningkatkan semangat belajar siswa dalam proses pelaksanaan
metode index card match pada mata pelajaran fiqih materi pokok
makanan dan minuman yang halal dan haram di kelas V MI
Tambaksari Rowosari Kendal yang telah direncanakan.
3) Observasi
Peneliti mencatat semua proses yang terjadi dalam tindakan
model pembelajaran, mendiskusikan tentang tindakan III yang telah
dilakukan mencatat kelemahan baik ketidaksesuaian antara skenario
dengan respon dari siswa yang mungkin tidak diharapkan.
4) Refleksi
a) Menganalisis tes evaluasi proses pelaksanaan metode index card
match pada mata pelajaran fiqih materi pokok makanan dan minuman
yang halal dan haram di kelas V MI Tambaksari Rowosari Kendal.
b) Menganalisis Hasil pengamatan untuk memperoleh gambaran
bagaimana dampak dari tindakan yang dilakukan hal apa saja yang
perlu diperbaiki sehingga diperoleh hasil refleksi kegiatan yang telah
dilakukan. Lebih jelasnya akan peneliti buat bagan
F. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa metode
pengumpulan data, antara lain:
a. Pengamatan (observasi)
Sebagai metode ilmiah, observasi dapat diartikan sebagai
pengamatan yang meliputi pemusatan perhatian terhadap subyek dengan
menggunakan seluruh alat inderanya.63Metode pengamatan (observasi),
cara pengumpulan datanya terjun langsung ke lapangan terhadap objek
yang diteliti, populasi (sampel).64
Observasi ini digunakan untuk mendapatkan data tentang keaktifan
siswa pada proses penerapan metode index card match pada mata
pelajaran fiqih materi pokok makanan dan minuman yang halal dan haram
di kelas V MI Tambaksari Rowosari Kendal, bentuk observasi dilakukan
dengan menggunakan format observasi.
b. Tes
Metode tes merupakan seperangkat rangsangan (stimulus) yang
diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban
yang dapat dijadikan dasar bagi penentu skor angka.65 Metode tes oleh
peneliti digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar siswa setelah
melaksanakan proses penerapan metode index card match pada mata
pelajaran fiqih materi pokok makanan dan minuman yang halal dan haram
di kelas V MI Tambaksari Rowosari Kendal sebagai evaluasi setelah
proses tindakan berlangsung, bentuk evaluasi berupa test pilihan ganda.
c. Dokumentasi
63 Yatim Riyanto, Metodologi Penelitian suatu Tindakan Dasar, (Surabaya: Sie
Surabaya, 2001), cet. 4, hlm. 40 64 Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm. 158 65 Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm. 170
Dokumentasi dari asal katanya dokumen yang artinya barang-
barang tertulis.66 Sumber dokumentasi pada dasarnnya merupakan segala
bentuk sumber informasi yang berhubungan dengan dokumen baik resmi
maupun yang tidak resmi.
Metode dokumentasi ini digunakan peneliti untuk mengetahui
beberapa dokumen yang terkait dengan proses pelaksanaan penerapan
metode index card match pada mata pelajaran fiqih materi pokok makanan
dan minuman yang halal dan haram di kelas V MI Tambaksari Rowosari
Kendal seperti RPP, LOS, soal kuis dan daftar siswa.
G. Instrumen Penelitian
a. Instrumen hasil Belajar
Untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa dalam
menyelesaikan soal-soal, dianalisis dengan cara menghitung rata-rata nilai
ketuntasan belajar secara klasikal.
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis. Tes ini
berisi 10 pilihan ganda. Kriteria penilaian yang digunakan untuk tiap item
soal pilihan ganda: Jawaban benar dengan skor 1 dan jawaban salah
dengan skor 0.
Tabel 1 Contoh Tabel
Model Penilaian Ulangan
No Nama Hasil Ulangan ketuntasan
b. Instrumen Lembar observasi
Lembar observasi adalah lembar pengamatan yang harus diisi oleh
observer. Lembar observasi berisi tentang kegiatan aktifitas siswa dalam
pembelajaran.
66 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Sebuah Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2002), hlm. 48
Dalam penelitian ini ada beberapa aspek yang menjadi bahan
pengamatan peneliti diantaranya:
1) Mendengarkan penjelasan guru dengan seksama 2) Siswa aktif mencari pasangan 3) Siswa aktif membacakan pilihan kartunya dengan keras 4) Siswa aktif mengomentari hasil kerja teman
Tabel 2 Contoh Tabel Lembar Observasi
No Nama Aspek
Pengamatan Jumlah
Aktifitas A B C D
JUMLAH
H. Metode Analisis Data
Analisis yang digunakan secara umum terdiri dari proses analisis untuk
menghitung prosentase keaktifan (minat belajar) siswa dan mengetahui tingkat
hasil belajar siswa.
Analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan
data ke dalam pola kategori dan satuan uraian dasar, sehingga dapat
ditemukan tema dan dapat dirumuskan ide yang disarankan oleh data.
Data-data yang diperoleh dari penelitian baik melalui pengamatan, tes
atau dengan menggunakan metode yang lain kemudian diolah dengan analisis
deskriptif untuk menggambarkan keadaan peningkatan pencapaian indikator
keberhasilan tiap siklus dan untuk menggambarkan keberhasilan proses
pelaksanaan metode index card match pada mata pelajaran fiqih materi pokok
makanan dan minuman yang halal dan haram di kelas V MI Tambaksari
Rowosari Kendal tehnik pengumpulan data yang berbentuk kuantitatif berupa
data-data yang disajikan berdasarkan angka-angka maka analisis yang
digunakan yaitu prosentase dengan rumus sebagai berikut:
Skor yang dicapai Nilai = X 100 %
Jumlah siswa
I. Indikator Keberhasilan
a. Meningkatnya hasil belajar pada mata pelajaran fiqih materi pokok
makanan dan minuman yang halal dan haram di kelas V MI Tambaksari
Rowosari Kendal setelah melakukan proses pelaksanaan metode index card
match yang ditandai rata-rata nilai hasil kuis sesuai KKM yaitu 70. Dan
rata siswa yang mendapatkan nilai tersebut adalah 80 %
b. Adanya peningkatan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran fiqih
materi pokok makanan dan minuman yang halal dan haram di kelas V MI
Tambaksari Rowosari Kendal menggunakan metode metode index card
match pada kategori baik dan baik sekali yang mencapai 80 %.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Hasil Penelitian Pra Siklus
Sebelum melakukan siklus, peneliti mengumpulkan data awal
berupa daftar nama siswa dan nilai awal siswa. Nilai awal siswa diambil
dari nilai pre-test berupa soal yang peneliti lakukan pada tanggal 9
November 2010. Nilai awal digunakan untuk mengetahui kemampuan
siswa. Nilai pre-test dapat dilihat dalam tabel 3 berikut:
Tabel 5 Kategori Nilai Hasil Pra Siklus
Nilai Jumlah siswa Kategori Prosentase 90-100 1 Baik Sekali 4% 70-80 4 Baik 15% 50-60 13 Cukup 48% 30-40 9 Kurang 33%
Jumlah 27 100% (Hasil Selengkapnya Terlampir)
Dari hasil diatas terlihat bahwa pada pra siklus ini penerapan
metode index card match pada mata pelajaran fiqih materi pokok makanan
dan minuman yang halal dan haram di kelas V MI Tambaksari Rowosari
Kendal Tahun Pelajaran 2010/2011, tingkat keberhasilan siswa dengan
predikat baik sekali 1 siswa atau 3,7%, kategori baik 4 siswa atau 14,8%,
kategori cukup 13 siswa atau 48,1%, kategori kurang 9 siswa atau 33,3%,
itu artinya dalam pra siklus ini banyak siswa yang tidak memahami baca
tulis al-Qur’an, jika dilihat dari tingkat ketuntasannya ada 5 siswa atau
28,5% yang tuntas ini artinya perlu adanya tindakan penelitian kelas
dengan metode index card match.
2. Hasil Tindakan Kelas Siklus I
Siklus I dilaksanakan pada 16 November 2010, materi yang
diajarkan adalah materi ketentuan makanan dan minuman yang halal dan
haram. Siklus I dibagi dalam beberapa tahap yaitu:
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini ada beberapa hal yang perlu
dipersiapkan oleh peneliti yaitu peneliti membuat rencana pelaksanaan
pembelajaran (terlampir), menyusun kuis (terlampir), menyiapkan
lembar observasi (terlampir), menyiapkan kartu dan
pendokumentasian.
b. Tindakan
Proses pembelajaran ini dilakukan dimulai dengan
mengucapkan salam dan menyuruh peserta didik untuk membaca do’a
bersama-sama agar proses pembelajaran berjalan hikmat.
Selanjutnya peneliti menyampaikan materi ketentuan makanan
dan minuman yang halal dan haram, dengan sekilas lalu
mempersilahkan Peserta Didik untuk bertanya. Kemudian guru
menyediakan beberapa kartu sejumlah 27 kartu, 13 kartu soal dan 14
kartu jawaban, kemudian diikuti dengan mempersilahkan Peserta
Didik untuk memilih kartu yang berisi ketentuan binatang halal dan
mencari kartu yang cocok dari temannya yang berisi ketentuan
makanan yang haram, selanjutnya peneliti memberikan soal untuk
dijawab Peserta Didik, setelah itu Peserta Didik disuruh
mengumpulkan kedepan dan peneliti mengajak Peserta Didik untuk
membaca hamdalah dan do’a bersama.
Sedangkan pada nilai hasil test pada pra siklus I diperoleh dari
tes harian dengan jumlah soal sebanyak 10 soal, hasil itu dapat
diketahui dalam gambaran sebagai berikut :
Tabel 6 Kategori Nilai Hasil Belajar
Penerapan Metode Index Card Match pada Mata Pelajaran Fiqih Materi Pokok Makanan dan Minuman Yang Halal dan Haram di Kelas V MI
Tambaksari Rowosari Kendal Tahun Pelajaran 2010/2011 Siklus I Nilai Jumlah siswa Kategori Prosentase
90-100 4 Baik Sekali 15% 70-80 6 Baik 22% 50-60 10 Cukup 37% 30-40 7 Kurang 26%
Jumlah 27 100% (Hasil Selengkapnya Terlampir)
Dari hasil diatas terlihat bahwa pada siklus pertama proses
penerapan metode index card match pada mata pelajaran fiqih materi
pokok makanan dan minuman yang halal dan haram di kelas V MI
Tambaksari Rowosari Kendal Tahun Pelajaran 2010/2011 tingkat
keberhasilan siswa dengan predikat baik sekali 4 siswa atau 14,8%
meningkat dari pra siklus yaitu 1 siswa atau 3,3%, kategori baik 6
siswa atau 22,2% naik dari pra siklus yaitu 4 siswa atau 14,8%,
kategori cukup 10 siswa atau 37% turun dari pra siklus yaitu 13 siswa
atau 48,1%, kategori kurang 7 siswa atau 25,9% turun dari pra siklus
yaitu 9 siswa atau 33,3%, itu artinya dalam siklus I ini banyak siswa
yang tidak memahami materi ketentuan makanan dan minuman yang
halal dan haram yang mereka lakukan, jika dilihat dari tingkat
ketuntasannya hanya 10 siswa atau 37,0% yang tuntas, ini juga artinya
perlu ada peningkatan pada proses pembelajaran dengan menggunakan
metode demonstrasi.
c. Observasi
Setelah mengobservasi siswa selama proses pembelajaran di
kelas dengan menggunakan instrumen observasi yang dipegang oleh
kolabolator diketahui keaktifan siswa sebagai berikut:
Tabel 7 Kategori Nilai Keaktifan Belajar Siswa
Pada Penerapan Metode Index Card Match pada Mata Pelajaran Fiqih Materi Pokok Makanan dan Minuman Yang Halal dan Haram di Kelas V
MI Tambaksari Rowosari Kendal Tahun Pelajaran 2010/2011 Siklus I Jumlah Keaktifan Jumlah siswa Kategori Prosentase
4 3 Baik Sekali 11% 3 8 Baik 30% 2 9 Cukup 33% 1 7 Kurang 26%
Jumlah 27 100% (Hasil Selengkapnya Terlampir)
Berdasarkan tabel di atas keaktifan siswa yang berada pada
kategori baik sekali ada 3 siswa atau 11,1%, kategori baik 8 siswa atau
29,6%, kategori cukup 9 siswa atau 33,3%, kategori kurang 7 siswa
atau 25,9%, kategori kurang masih mendominasi keaktifan siswa ini
berarti siswa masih pasif.
d. Refleksi
Selanjutnya di akhir kegiatan peneliti mengisi Lembar
Observasi Siswa pada siklus I ini dan selanjutnya peneliti melakukan
refleksi dengan mengevaluasi kegiatan yang ada di siklus I, mencari
solusi bersama terhadap permasalahan yang ditemukan di kelas dengan
melakukan tindakan :
1) Peserta didik ditekankan untuk lebih fokus dalam proses
pembelajaran.
2) Lebih memperkenalkan lagi metode index card match.
3) Guru memotivasi peserta didik untuk belajar aktif dalam
pembelajaran dengan lebih mendekati peserta didik lagi.
4) Guru harus dapat mengelola kelas dengan baik dengan menyeting
kelas dengan huruf U sehingga menjadikan peserta didik menjadi
aktif.
5) Membentuk kelompok kerja siswa
6) Guru memberikan tambahan jam khusus pada peserta didik yang
belum tuntas
7) Guru menggunakan media gambar.
Dari refleksi diatas didapatkan beberapa solusi terhadap
permasalahan proses penerapan metode index card match pada mata
pelajaran fiqih materi pokok makanan dan minuman yang halal dan
haram di kelas V MI Tambaksari Rowosari Kendal Tahun Pelajaran
2010/2011. Hasil refleksi kemudian dijadikan sebagai rumusan untuk
diterapkan pada siklus II sebagai upaya tindak perbaikan terhadap
upaya perbaikan peserta didik pada siklus I.
3. Hasil Tindakan Kelas Siklus II
Penelitian tindakan kelas pada siklus II dilakukan pada tanggal 23
November 2010. Dalam siklus II ini dilakukan berdasarkan hasil dari
refleksi pada siklus I. Sedangkan tahapan pelaksanaannya sebagai berikut :
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini ada beberapa hal yang perlu
dipersiapkan oleh peneliti yaitu peneliti membuat rencana pelaksanaan
pembelajaran (terlampir), merancang pembentukan kelompok,
menyusun kuis (terlampir), menyetting kelas dengan huruf U,
menyiapkan media gambar dan menyiapkan lembar observasi
(terlampir), menyiapkan kartu, membentuk kelompok kerja dan
pendokumentasian.
b. Tindakan
Proses pembelajaran ini dilakukan dimulai dengan
mengucapkan salam dan menyuruh peserta didik untuk membaca do’a
bersama-sama agar proses pembelajaran berjalan hikmat.
Selanjutnya guru menerangkan materi tentang binatang yang
halal dan haram dagingnya dengan menggunakan media gambar, guru
menekankan siswa untuk mendengarkan penjelasan dan mengamati
gambar dengan sungguh-sungguh.
Selanjutnya guru menyiapkan kartu sebanyak 27 kartu, 13
kartu berupa kartu soal dan 14 kartu berisi jawaban, kemudian guru
menyuruh tiap-tiap Peserta Didik untuk memilih kartu dan mencari
pasangan kartunya yang dimiliki temannya, setelah mereka
mendapatkan pasangannya selanjutnya guru menyuruh tiap pasangan
untuk membaca kartu dengan keras, kemudian peneliti
mempersilahkan setiap peserta didik untuk mengomentari peserta didik
yang lain.
Selanjutnya guru mengklarifikasi hasil pasangan dan
mencocokkan pasangan yang benar.
Selanjutnya guru membentuk kelompok kerja yang terdiri dari
4 kelompok untuk membahas materi, 2 kelompok membahas binatang
yang halal dan manfaatnya dan kelompok lagi mengkaji binatang
haram dan akibatnya. Pada saat diskusi guru mengelilingi siswa untuk
memberikan motivasi.
Setelah diskusi selesai guru mempersilahkan setiap kelompok
untuk mempertanggungjawabkan hasil diskusinya di depan dan
kelompok lain mengomentari, dilanjutkan guru mengklarifikasi hasil
kerja siswa
Setelah proses pembelajaran terjadi peneliti memberikan kuis
berupa soal yang harus diisi peserta didik secara pribadi dengan alokasi
waktu menyelesaikan 10 menit, setelah itu peserta didik disuruh
mengumpulkan kedepan dan peneliti mengajak peserta didik untuk
membaca hamdalah bersama dan do’a bersama.
Sedangkan pada nilai hasil test pada siklus II diperoleh dari tes
harian dengan jumlah soal sebanyak 10 soal, hasil itu dapat diketahui
dalam gambaran sebagai berikut :
Tabel 8 Kategori Nilai Hasil Belajar
Penerapan Metode Index Card Match pada Mata Pelajaran Fiqih Materi Pokok Makanan dan Minuman Yang Halal dan Haram di Kelas V MI
Tambaksari Rowosari Kendal Tahun Pelajaran 2010/2011 Siklus II Nilai Jumlah siswa Kategori Prosentase
90-100 6 Baik Sekali 22% 70-80 13 Baik 48% 50-60 6 Cukup 22% 30-40 2 Kurang 8%
Jumlah 27 100% (hasil selengkapnya ada di lampiran)
Dari hasil diatas terlihat bahwa pada siklus II telah mengalami
peningkatan proses pembelajaran mata pelajaran fiqih materi pokok
makanan dan minuman yang halal dan haram di kelas V MI
Tambaksari Rowosari Kendal dengan menggunakan metode index
card match tingkat keberhasilan siswa dengan, kategori baik sekali 6
siswa atau 22,2% meningkat dari siklus I yaitu 4 siswa atau 14,8%,
kategori baik 13 siswa atau 48,1% meningkat dari siklus I yaitu 6
siswa atau 22,2%, kategori cukup 6 siswa atau 22,2% menurun dari
siklus I yaitu 10 siswa atau 37%, kategori kurang 2 siswa atau 7,4%
menurun dari siklus I yaitu 7 siswa atau 25,9%, itu artinya dalam
siklus II telah terjadi peningkatan, jika dilihat dari tingkat
ketuntasannya ada 19 siswa atau 71,3% yang tuntas naik dari siklus I
yaitu 10 siswa atau 37%, meskipun demikian masih ada 8 siswa atau
29,6% yang belum tuntas tentunya membutuhkan bimbingan lebih
pada siklus berikutnya.
c. Observasi
Setelah mengobservasi siswa selama proses pembelajaran di
kelas dengan menggunakan instrumen observasi yang dipegang oleh
kolabolator diketahui keaktifan siswa sebagai berikut:
Tabel 9 Kategori Nilai Keaktifan Belajar Siswa
Pada Penerapan Metode Index Card Match pada Mata Pelajaran Fiqih Materi Pokok Makanan dan Minuman Yang Halal dan Haram di Kelas V
MI Tambaksari Rowosari Kendal Tahun Pelajaran 2010/2011 Siklus II Jumlah Keaktifan Jumlah siswa Kategori Prosentase
4 9 Baik Sekali 11% 3 10 Baik 30% 2 6 Cukup 33% 1 3 Kurang 2%
Jumlah 27 100% (Hasil Selengkapnya Terlampir)
Berdasarkan nilai proses keaktifan siswa dengan jumlah siswa
yang berada pada kategori baik sekali ada 9 siswa atau 33,3%
meningkat dari siklus I yaitu 3 siswa atau 11,1%, kategori baik 10
siswa atau 37% meningkat dari siklus I yaitu 8 siswa atau 29,6%,
kategori cukup 6 siswa 22,2% menurun dari siklus I yaitu 9 siswa atau
33,3%, kategori kurang 3 siswa atau 11,1% menurun dari siklus I yaitu
7 siswa atau 25,9%. Meski sudah ada peningkatan tetapi tentunya
masih membutuhkan tindakan lebih lanjut.
d. Refleksi
Selanjutnya di akhir kegiatan peneliti mengisi Lembar
Observasi Siswa pada siklus I ini dan selanjutnya peneliti melakukan
refleksi dengan mengevaluasi kegiatan yang ada di siklus I, mencari
solusi bersama terhadap permasalahan yang ditemukan di kelas dengan
melakukan tindakan :
1) Lebih memperkenalkan lagi metode index card match.
2) Guru memotivasi peserta didik untuk belajar aktif dalam
pembelajaran dengan lebih mendekati peserta didik lagi.
3) Guru harus dapat mengelola kelas dengan baik dengan menyeting
kelas dengan huruf U sehingga menjadikan peserta didik menjadi
aktif.
4) Membentuk kelompok pasangan
5) Menggunakan metode cerita hikmah memakan binatang halal dan
akibat buruk yang ditimbulkan binatang haram.
6) Guru mengarahkan siswa untuk membuat rangkuman bentuk
binatang halal dan haram di daerah masing masing-masing.
7) Guru memberikan tambahan jam khusus pada peserta didik yang
belum tuntas
8) Guru menggunakan media gambar.
Dari refleksi diatas didapatkan beberapa solusi terhadap
permasalahan proses penerapan metode index card match pada mata
pelajaran fiqih materi pokok makanan dan minuman yang halal dan
haram di kelas V MI Tambaksari Rowosari Kendal Tahun Pelajaran
2010/2011. Hasil refleksi kemudian dijadikan sebagai rumusan untuk
diterapkan pada siklus III sebagai upaya tindak perbaikan terhadap
upaya perbaikan peserta didik pada siklus II.
4. Hasil Tindakan Kelas Siklus III
Penelitian tindakan kelas pada siklus III dilakukan pada tanggal 30
November 2010. Pelaksanaan siklus III diperoleh dari tahap refleksi pada
siklus II. Sedang tahapan Siklus III sebagai berikut:
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini ada beberapa hal yang perlu
dipersiapkan oleh peneliti yaitu peneliti membuat rencana pelaksanaan
pembelajaran (terlampir), merancang pembentukan kelompok
pasangan, menyusun kuis (terlampir), menyiapkan media gambar,
peneliti menyiapkan lembar observasi (terlampir), menyiapkan kartu
dan pendokumentasian.
b. Tindakan
Proses pembelajaran ini dilakukan dimulai dengan
mengucapkan salam dan menyuruh peserta didik untuk membaca do’a
bersama-sama agar proses pembelajaran berjalan hikmat.
Selanjutnya guru menerangkan materi tentang manfaat makan
makanan yang halal dan akibat memakan makanan haram dengan
menggunakan media gambar di ikuti dengna guru bercerita beberap
kasus manfaat memakan binatang haram dan madhlarat memakan
binatang haram terutama dari sudut kesehatan, guru menekankan siswa
untuk mendengarkan penjelasan dan mengamati gambar dengan
sungguh-sungguh.
Selanjutnya guru menyiapkan kartu sebanyak 27 kartu, 13
kartu soal dan 14 kartu berisi jawaban, kemudian guru menyuruh tiap-
tiap Peserta Didik untuk memilih kartu dan mencari pasangan kartunya
yang dimiliki temannya, setelah mereka mendapatkan pasangannya
selanjutnya guru menyuruh tiap pasangan untuk membaca kartu
dengan keras, kemudian peneliti mempersilahkan setiap peserta didik
untuk mengomentari peserta didik yang lain.
Selanjutnya guru mengklarifikasi hasil pasangan dan
mencocokkan pasangan yang benar.
Selanjutnya guru membentuk kelompok pasangan dari kartu
yang cocok untuk membuat rangkuman beberapa makanan dan
minuman halal dan haram yang dimakan di lingkungan sekitarnya
beserta alasannya. Pada waktu pasangan bekerja guru lebih mendekati
siswa untuk memotivasinya.
Setelah kerja pasangan selesai guru mempersilahkan setiap
pasangan untuk mempertanggungjawabkan hasil diskusinya di depan
dan pasangan lain mengomentari, dilanjutkan guru mengklarifikasi
hasil kerja siswa
Setelah proses pembelajaran terjadi peneliti memberikan kuis
berupa soal yang harus diisi peserta didik secara pribadi dengan alokasi
waktu menyelesaikan 10 menit, setelah itu peserta didik disuruh
mengumpulkan kedepan dan peneliti mengajak peserta didik untuk
membaca hamdalah bersama dan do’a bersama.
Sedangkan pada nilai hasil test pada siklus II diperoleh dari tes
harian dengan jumlah soal sebanyak 10 soal, hasil itu dapat diketahui
dalam gambaran sebagai berikut :
Tabel 10 Kategori Nilai Hasil Belajar
Penerapan Metode Index Card Match pada Mata Pelajaran Fiqih Materi Pokok Makanan dan Minuman Yang Halal dan Haram di Kelas V MI Tambaksari Rowosari Kendal Tahun Pelajaran 2010/2011 Siklus III
Nilai Jumlah siswa Kategori Prosentase 90-100 14 Baik Sekali 52% 70-80 11 Baik 41% 50-60 2 Cukup 7% 30-40 0 Kurang 0%
Jumlah 27 100% (hasil selengkapnya ada di lampiran)
Dari hasil diatas terlihat bahwa pada siklus III telah mengalami
peningkatan proses penerapan metode index card match pada mata
pelajaran fiqih materi pokok makanan dan minuman yang halal dan
haram di kelas V MI Tambaksari Rowosari Kendal secara signifikan,
yaitu tingkat keberhasilan siswa dengan, kategori baik sekali sudah 14
siswa atau 51,9% meningkat dari siklus II yang hanya 6 siswa atau
22,2%, kategori baik 11 siswa atau 40,7% menurun dari siklus II yaitu
13 siswa atau 48,1%, kategori cukup 2 siswa atau 7,4% menurun dari
siklus II yaitu 6 siswa atau 22,2%, sedang kategori kurang 0 siswa atau
0% menurun dari siklus II yaitu 2 siswa atau 7,4%, jika dilihat dari
tingkat ketuntasannya hanya 25 siswa atau 92,6%.
c. Observasi
Setelah mengobservasi siswa selama proses pembelajaran di
kelas dengan menggunakan instrumen observasi yang dipegang oleh
kolabolator diketahui keaktifan siswa sebagai berikut:
Tabel 11 Kategori Nilai Keaktifan Belajar Siswa
Pada Penerapan Metode Index Card Match pada Mata Pelajaran Fiqih Materi Pokok Makanan dan Minuman Yang Halal dan Haram di Kelas V MI Tambaksari Rowosari Kendal Tahun Pelajaran 2010/2011 Siklus III
Jumlah Keaktifan Jumlah siswa Kategori Prosentase 4 13 Baik Sekali 52% 3 11 Baik 41% 2 3 Cukup 7 % 1 0 Kurang 0 %
Jumlah 27 100% (hasil selengkapnya terlampir)
Berdasarkan nilai proses keaktifan siswa dengan jumlah siswa
yang berada pada kategori baik sekali mencapai 13 siswa atau 48,1%
meningkat dari siklus II yaitu 9 siswa atau 33,3%, pada kategori baik
11 siswa atau 40,7% menurun dari siklus II yaitu 10 siswa atau 37%,
sedang pada kategori cukup 3 siswa atau 9,1% menurun dari siklus II
yaitu 6 siswa atau 22,2%, kategori kurang sudah 0 siswa atau 0%
menurun dari siklus II yaitu 3 siswa atau 9,1%. Ini menunjukkan siswa
sudah aktif dalam pembelajaran.
5. Refleksi
Proses pembelajaran mata pelajaran fiqih materi pokok makanan
dan minuman yang halal dan haram di kelas V MI Tambaksari Rowosari
0
10
20
30
40
50
60
Kurang Cukup Baik BaikSekali
Prosentase PraSiklus
Prosentase Siklus I
Prosentase Siklus II
Prosentase Siklus III
Kendal dengan menggunakan metode index card match tingkat ketuntasan
belajar siswa mencapai 92,6% dan keaktifan belajar sudah mencapai 88,8
% sudah mencapai indikator yang ditetapkan yaitu 80% ke atas maka
peneliti menghentikan tindakan kelas ini.
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dari hasil tes dan pengamatan yang telah
dikemukakan di atas, pada pelaksanaan tindakan siklus I, Siklus II dan Siklus
III dapat diketahui perubahan-perubahan baik dari cara belajar siswa dan hasil
belajarnya dengan diadakannya pembelajaran menggunakan metode index
card match dengan pembahasan sebagai berikut.
Tabel 12 Perbandingan Nilai Hasil Belajar
Penerapan Metode Index Card Match pada Mata Pelajaran Fiqih Materi Pokok Makanan dan Minuman Yang Halal dan Haram di Kelas V MI Tambaksari Rowosari Kendal Tahun Pelajaran 2010/2011 Pada Pra
Siklus, Siklus I, Siklus II dan Siklus III Kategori Pra siklus Siklus I Siklus II Siklus III
Baik Sekali
1 3,7% 4 14,8% 6 22,2% 14 51,9%
Baik 4 14,8% 6 22,2% 13 48,1% 11 40,7% Cukup 13 48,1% 10 37% 6 22,2% 2 7,4% Kurang 9 33,3% 7 25,9% 2 7,4% 0 0% Jumlah 27 100% 27 100% 27 100% 27 100%
Tabel 13 Perbandingan Nilai Keaktifan Belajar Siswa
Pada Penerapan Metode Index Card Match pada Mata Pelajaran Fiqih Materi Pokok Makanan dan Minuman Yang Halal dan Haram di Kelas V
MI Tambaksari Rowosari Kendal Tahun Pelajaran 2010/2011 Pada Siklus I, Siklus II dan Siklus III
Kategori Siklus I Siklus II Siklus III Baik Sekali 3 11.1% 9 33.3% 13 48.1%
Baik 8 29.6% 10 37.0% 11 40.7% Cukup 9 33.3% 6 22.2% 3 11.1% Kurang 7 25.9% 3 11.1% 0 0% Jumlah 27 100% 27 100% 27 100%
0
10
20
30
40
50
60
Kurang Cukup Baik Baik
Prosentase Siklus I
Prosentase Siklus II
Prosentase Siklus III
Dari kedua tabel tersebut diatas membuktikan dengan beberapa
perbaikan tindakan yang dilakukan guru terutama dalam membimbing siswa
dan memotivasi untuk aktif dalam pelaksanaan pembelajaran pada mata
pelajaran fiqih materi pokok makanan dan minuman yang halal dan haram di
kelas V MI Tambaksari Rowosari Kendal dengan menggunakan metode index
card match telah meningkatkan Hasil belajar dengan pada tingkat ketuntasan
dengan KKM 70 di atas 80 % dan dapat meningkatkan keaktifan siswa pada
kategori baik dan baik sekali sebanyak 80% sebagaimana yang telah
direncanakan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian yang telah dibahas di bab sebelumnya maka dapat
disimpulkan bahwa :
1. Penerapan metode index card match pada mata pelajaran fiqih materi pokok
makanan dan minuman yang halal dan haram di kelas V MI Tambaksari
Rowosari Kendal Tahun Pelajaran 2010/2011 dilakukan dengan empat tahapan
yaitu perencanaan dengan merencanakan pembelajaran seperti RPP, menyiapkan
kartu, media gambar, tes dan LOS, setelah rencana di siapkan kemudian guru
melakukan tindakan yang dimulai dari do’a bersama dilanjutkan dengan
menerangkan materi yang juga diperjelas dengan media gambar kemudian
menyuruh siswa memilih kartu yang ada depan dan mencari pasangan kartu yang
cocok dan selanjutnya mempertanggungjawbkannya di depan, langkah
selanjutnya guru memberikan kuis dan di akhiri dengan salam, tahap selanjutnya
guru mengobservasi keaktifan siswa ketika melakukan tindakan, hasil kuis dan
keaktifan siswa pada tahap terakhir di refleksi oleh guru untuk mengajak
menemukan solusi pada siklus berikutnya.
2. Penerapan metode index card match dapat meningkatkan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran fiqih materi pokok makanan dan minuman yang halal dan
haram di kelas V MI Tambaksari Rowosari Kendal Tahun Pelajaran 2010/2011,
hal ini bisa di lihat dari ketuntasan belajar pada pra siklus tingkat
ketutasannya ada 5 siswa atau 1,85% naik menjadi 10 siswa atau 37% naik
lagi pada siklus II menjadi 19 siswa atau 70,3% dan terakhir pada siklus
III menjadi 25 siswa atau 91,6%.
3. Keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran fiqih materi pokok makanan dan
minuman yang halal dan haram di kelas V MI Tambaksari Rowosari Kendal
Tahun Pelajaran 2010/2011 setelah menggunakan metode index card match dpat
dilihat dari pada siklus I ada 11 siswa atau 40,7% naik menjadi 19 siswa
atau 70,3% pada siklus II dan di akhir siklus III menjadi 24 siswa atau
88,8%. Hal ini menunjukkan indikator yang ditetapkan 80% telah
terpenuhi.
B. Saran-saran
Dari uraian tersebut di atas, penulis mencoba memberikan saran-saran
yang diterapkan dapat mengikatkan kualitas pembelajaran
Kepada guru fiqih
Hendaknya meningkatkan kemampuan baca tulis siswa dengan
menggunakan metode demonstrasi secara berkala dan kontinue.
Guru sebagai sentral figur, hendaknya dapat berperan sebagaimana
mestinya dan meningkatkan kompetensinya.
Kepala sekolah dan pengurus yayasan
Untuk semakin lancarnya proses belajar mengajar, maka hendaknya lebih
dilengkapi dalam hal alat peraga atau media pendidikan lainnya yang
sekiranya bisa menunjang keberhasilan metode yang digunakan.
Begitu juga dalam hal perpustakaan, hendaknya buku-buku yang ada lebih
dilengkapi dengan menambah buku-buku yang bersifat keagamaan.
Dengan tujuan diharapkan anak dapat bertambah pengetahuan
agamanya.
Kepada Siswa
Siswa harus terus meningkatkan motivasi belajarnya agar
mendapatkan hasil yang baik dalam proses pembelajaran yang dilakukan
Kepada Orang Tua
Orang tua harus mendukung program belajar yang di desain sekolah
dengan membantu peserta didik dalam mencapai hasil yang lebih baik
C. Penutup
Rasa syukur alhamdulillah penulis haturkan kehadirat Allah SWT atas
terselesainya skripsi ini. Dengan menyadari akan kekurangan dan kekhilafan
yang ada pada diri penulis, memungkinkan adanya perbaikan-perbaikan dalam
skripsi ini, oleh karena itu penulis mengharap kritik dan saran demi lebih
sempurnanya skripsi ini.
Akhirnya penulis menyampaikan terima kasih yang tak terhingga
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, dengan
harapan semoga Allah SWT menerima sebagai amal kebaikan dan memberi
pahala dunia dan akhirat.
Dengan teriring doa dan harapan semoga skripsi ini dapat membawa
manfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca umumnya
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Supriyono, Widodo, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 1991
Arief, Armei, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputra Pers, 2002
Arikunto, Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2002
-------------, Prosedur Penelitian Sebuah Pendekatan Praktek, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002
-------------, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2002
Azis, Sholeh Abdul dan Abdul Azis Abdul Madjid, Al-Tarbiyah Waturuqu Al-Tadrisi, Juz.1, Mesir: Darul Ma’arif, 1979
Azizy, A. Qodri, Reformasi Bermazhab Sebuah Ikhtiar Menuju Ijtihad Saintifik-Modern, Jakarta: Teraju, 2003
Azwar, Saifudin, Tes Prestasi Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996
Departemen Pendidikan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, Penelitian Tindakan Kelas, Direktorat Tenaga Kependidikan, 2003
Djamaroh, Saiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta, 1996
-------------, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Jakarta: Rineka Cipta, 2000
http//:www.Islamic.edu.net /pages/cl.html
Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Efektif, dan Menyenangkan), Semarang: RaSAIL Media Group, 2008
Jabir, Jabir Abdul Hamid, Ilmu Tafsirut Tarbawi, Mesir: Darul Nahdlatul Arabiyah, 1977
Machmudah, Umi, Active Learning dalam Pembelajaran Bahasa Arab, Yogyakarta: Malang Press, 2008
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2000
Masitoh, dkk, Strategi Pembelajaran, Jakarta : Universitas Terbuka, 2004
Morgan, Clifford T., Introduction to Psychology, Sixth Edition, New York: MC Graw Hill International Book Company, 1971
Mulyasa, E., Kurikulum Berbasis Kompetensi (Konsep, Karakteristik, Implementasi), Bandung : Remaja Rosdakarya, 2002
Muslich, Masnur, Melaksanakan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) itu Mudah, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009
Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2003
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No. 2 Tahun 2008, Tentang Standar Kompetensi Lulusan Dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam Dan Bahasa Arab di Madrasah
Prasetyono, Dwi Sunar, Biarkan Anakmu Bermain, Yogyakarta: DIVA Press, 2008
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2004
-------------, Metodologis Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2001
Riyanto, Yatim, Metodologi Penelitian suatu Tindakan Dasar, Surabaya: Sie Surabaya, 2001
Silberman, Mel, Active Learning, Yogyakarta: YAPPENDIS, 2002
Soenarjo, dkk., Al-Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta: Depag RI, 2001
Subandijah, Perkembangan dan Inovasi Kurikulum, Jakarta: Raja Grafindo Persada, Cet. I, 2002
Subyantoro, Penelitian Tindakan Kelas, Semarang: CV. Widya Karya,2009
Sudjana, Nana, CBSA dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algesindo, Cet. 6, 2001
-------------, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: CV. Sinar Baru, 2001
-------------, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1995
Sukardi, Ujang, dkk, Belajar aktif dan Terpadu, Surabaya: Duta Graha Pustaka, 2003
Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1997
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2003
Toha, Chabib, Kapita Selekta Pendidikan Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, Bandung: Fokusmedia, 2003
Wiriatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005
Zaini, Hisyam, dkk, Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2008
Zainuddin Ibn Abdul Aziz al-Malibary, Fathul Mu’in, Semarang, PT Thoha Putra, tt
Zarnuji, Syekh, Syarah Ta’lim Muta’alim, Semarang: Toha Putra, t.th
RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN ( R P P )
SIKLUS I
1. Nama Sekolah : MI Tambaksari Mata Pelajaran : Fiqih
Kelas / Semester : V / I
Tahun Pelajaran : 2010/2011
2. Alokasi Waktu : 2 x 30 menit ( 1 x pertemuan )
3. Standar Kompetensi : Mengenal ketentuan makanan dan minuman yang halal dan haram
4. Kompetensi Dasar : Menjelaskan ketentuan makanan dan minuman yang halal dan haram
5. Indikator ( KK0 ) : ● Menjelaskan pengertian makanan atau minuman halal
● Menyebutkan contoh makanan atau minuman halal
● Membiasakan mengkonsumsi makanan atau minuman halal
● Menghindari mengkonsumsi makanan / minuman haram
6. Tujuan Pembelajaran
: ● Siswa dapat menyebutkan pengertian makanan atau minuman halal
● Siswa dapat menyebutkan contoh makanan atau minuman halal
● Siswa dapat membiasakan mengkonsumsi makanan atau minuman halal
● Siswa dapat menghindari mengkonsumsi makanan / minuman haram
7. Materi Pembelajaran : makanan dan minuman yang halal dan haram
8. Matode Pembelajaran : a. Metode ceramah b. Metode diskusi c. Metode tanya jawab d. Metode Index Card Match
9. Kegiatan Pembelajaran :
Pendahuluan (10 menit)
� Guru memberikan salam dan memulai pelajaran dengan
mengucapkan basmallah dan kemudian berdoa sebelum memulai
pelajaran.
� Siswa menyiapkan buku Fiqih kelas V yang akan dipelajari.
� Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dan
tujuan atau kompetensi dasar yang akan dicapai.
� Guru memotivasi dan mengajak siswa untuk berpartisifasi aktif
dalam pembelajaran
a. Kegiatan inti (50 menit)
1) Eksplorasi
� Untuk mengetahui pengetahuan siswa, guru memberian
pertanyaan yang berkaitan dengan makanan dan minuman yang
halal dan haram.
� Siswa membuat catatan hasil pembahasan dan penjelasan
materi makanan dan minuman yang halal dan haram.
2) Elaborasi
� Guru Menerangkan materi ketentuan makanan dan minuman
yang halal dan haram
� Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menanyakan materi makanan dan minuman yang halal dan
haram.
� Guru mempersilahkan siswa memilih kartu yang ada di depan
dimana 13 kartu untuk soal dan 13 kartu untuk jawaban.
� Guru mempersilahkan siswa mencari teman yang mempunyai
kartu pasangan.
� Guru mempersilahkan setiap pasangan untuk membaca dengan
keras di depan.
� Guru mempersilahkan pasangan lain mengomentari
� Guru mengklarrifikasi dan memasangkan pasangan dengan
benar
� Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal-soal latihan yang
telah disediakan
3) Konfirmasi
� Guru memberikan hadiah/reward kepada siswa yang telah
mampu mencapai tujuan pembelajaran.
� Guru memfasilitasi siswa untuk memecahkan berbagai masalah
dan memberi informasi untuk agar bereksplorasi
� Guru memotivasi siswa yang kurang atau belum berpartisipasi
aktif
b. Kegiatan akhir / penutup (10 menit)
� Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil pembelajaran.
� Guru menilai / merefleksi kegiatan pembelajaran yang sudah
dilaksanakan
� Guru bersama-sama siswa menutup pelajaran dengan membaca
do’a bersama, dan mengucapkan salam kepada siswa sebelum
keluar kelas dan siswa menjawab salam.
10. Alat dan Sumber Belajar
a. Kartu soal
b. Buku Paket Fiqih Kelas V
c. LKS / Sumber lain yang relevan
11. Penilaian
a. Tertulis dengan pilihan ganda
b. Keaktifan siswa
Mengetahui, Kepala MI Tambaksari Imronah, S.Pd.I NIP. 197803222007012014
Tambaksari, 16 November 2010 Peneliti Mahmud, A.Ma
RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN
SIKLUS II
1. Nama Sekolah : MI Tambaksari
Mata Pelajaran : Fiqih
Kelas / Semester : V / I
Tahun Pelajaran : 2010/2011
2. Alokasi Waktu : 2 x 30 menit ( 1 x pertemuan )
3. Standar Kompetensi : Mengenal ketentuan makanan dan minuman
yang halal dan haram
4. Kompetensi Dasar : Menjelaskan binatang yang halal dan haram
dagingnya
5. Indikator : ● Menjelaskan pengertian binatang yang
halal dan haram dagingnya
● Menyebutkan contoh binatang yang
halal dan haram dagingnya
● Membiasakan mengkonsumsi binatang
yang halal dan haram dagingnya
6. Tujuan Pembelajaran
: ● Siswa dapat menyebutkan pengertian
binatang yang halal dan haram dagingnya
● Siswa dapat menyebutkan contoh
binatang yang halal dan haram dagingnya
● Siswa dapat membiasakan mengkonsumsi
binatang yang halal dan haram dagingnya
7. Materi Pembelajaran : binatang yang halal dan haram dagingnya
8. Metode Pembelajaran : e. Belajar Kelompok
f. Metode tanya jawab
g. Metode Index Card Match
9. Kegiatan Pembelajaran :
Pendahuluan (10 menit)
� Guru memberikan salam dan memulai pelajaran dengan
mengucapkan basmallah dan kemudian berdoa sebelum memulai
pelajaran.
� Siswa menyiapkan buku Fiqih kelas V yang akan dipelajari.
� Guru memotivasi dan mengajak siswa untuk berpartisifasi aktif
dalam pembelajaran
c. Kegiatan inti (50 menit)
1) Eksplorasi
� Untuk mengetahui pengetahuan siswa, guru memberian
pertanyaan yang berkaitan dengan binatang yang halal dan
haram dagingnya.
� Siswa membuat catatan hasil pembahasan dan penjelasan
materi binatang yang halal dan haram dagingnya.
2) Elaborasi
� Guru menerangkan materi binatang yang halal dan haram
dagingnya dan di perjelas dengan media gambar
� Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya
� Siswa membaca dan menulis materi binatang yang halal dan
haram dagingnya yang terdapat di buku pegangan siswa.
� Guru mempersilakan siswa memilih kartu yang ada di depan
dimana 13 kartu untuk soal dan 13 kartu untuk jawaban.
� Guru mempersilakan siswa mencari teman yang mempunyai
kartu pasangan.
� Guru mempersilakan setiap pasangan untuk membaca dengan
keras di depan.
� Guru mempersilakan pasangan lain mengomentari
� Guru mengklarifikasi dan memasangkan pasangan dengan
benar
� Guru membentuk kelompok kerja siswa yang terdiri dari 4
kelompok, 2 kelompok membahas binatang yang halal dan
manfaatnya dan kelompok lagi mengkaji binatang haram dan
akibatnya
� Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal-soal latihan yang
telah disediakan
3) Konfirmasi
� Guru memberikan hadiah/reward kepada siswa yang telah
mampu mencapai tujuan pembelajaran.
� Guru memfasilitasi siswa untuk memecahkan berbagai masalah
dan memberi informasi untuk agar bereksplorasi
� Guru memotivasi siswa yang kurang atau belum berpartisipasi
aktif
d. Kegiatan akhir / penutup (10 menit)
� Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil pembelajaran.
� Guru menilai / merefleksi kegiatan pembelajaran yang sudah
dilaksanakan
� Guru bersama-sama siswa menutup pelajaran dengan membaca
do’a bersama, dan mengucapkan salam kepada siswa sebelum
keluar kelas dan siswa menjawab salam.
10. Alat dan Sumber Belajar
a. Kartu soal
b. Buku Paket Fiqih Kelas V
c. LKS / Sumber lain yang relevan
d. Media Gambar
11. Penilaian
c. Tertulis dengan pilihan ganda
d. Keaktifan siswa
Mengetahui, Kepala MI Tambaksari
Imronah, S.Pd.I NIP. 197803222007012014
Tambaksari, 23 November 2010
Peneliti
Mahmud, A.Ma
RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN
SIKLUS III
1. Nama Sekolah : MI Tambaksari
Mata Pelajaran : Fiqih
Kelas / Semester : V / I
Tahun Pelajaran : 2010/2011
2. Alokasi Waktu : 2 x 30 menit ( 1 x pertemuan )
12. Standar Kompetensi : Mengenal ketentuan makanan dan minuman
yang halal dan haram
3. Kompetensi Dasar : Menjelaskan manfaat makanan dan
minuman halal serta akibat makanan dan
minuman haram
4. Indikator ( KK0 ) : ● Menjelaskan manfaat makanan dan
minuman halal serta akibat makanan dan
minuman haram
● Menyebutkan contoh manfaat makanan
dan minuman halal serta akibat makanan
dan minuman haram
● Membiasakan mengkonsumsi binatang
yang halal dan haram dagingnya
5. Tujuan Pembelajaran
: ● Siswa dapat menyebutkan manfaat
makanan dan minuman halal serta akibat
makanan dan minuman haram
● Siswa dapat menyebutkan contoh manfaat
makanan dan minuman halal serta akibat
makanan dan minuman haram
● Siswa dapat membiasakan mengkonsumsi
binatang yang halal dan haram dagingnya
6. Materi Pembelajaran : Manfaat makanan dan minuman halal serta
akibat makanan dan minuman haram
7. Metode Pembelajaran : h. Belajar Kelompok Pasangan
i. Cerita
j. Metode tanya jawab
k. Metode Index Card Match
8. Kegiatan Pembelajaran :
Pendahuluan (10 menit)
� Guru memberikan salam dan memulai pelajaran dengan
mengucapkan basmallah dan kemudian berdoa sebelum memulai
pelajaran.
� Siswa menyiapkan buku Fiqih kelas V yang akan dipelajari.
� Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dan
tujuan atau kompetensi dasar yang akan dicapai.
� Guru memotivasi dan mengajak siswa untuk berpartisifasi aktif
dalam pembelajaran
e. Kegiatan inti (50 menit)
1) Eksplorasi
� Untuk mengetahui pengetahuan siswa, guru memberian
pertanyaan yang berkaitan dengan manfaat makanan dan
minuman halal serta akibat makanan dan minuman haram.
� Siswa membuat catatan hasil pembahasan dan penjelasan
materi binatang yang halal dan haram dagingnya.
2) Elaborasi
� Guru menerangkan materi manfaat makanan dan minuman
halal serta akibat makanan dan minuman haram dan di perjelas
dengan media gambar
� Guru bercerita tentang kasus dari orang yagn mengkonsumsi
makanan dan minuman yang halal dan haram
� Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya
� Siswa membaca dan menulis materi binatang yang halal dan
haram dagingnya yang terdapat di buku pegangan siswa.
� Guru mempersilahkan siswa memilih kartu yang ada di depan
dimana 13 kartu untuk soal dan 13 kartu untuk jawaban.
� Guru mempersilahkan siswa mencari teman yang mempunyai
kartu pasangan.
� Guru mempersilahkan setiap pasangan untuk membaca dengan
keras di depan.
� Guru mempersilahkan pasangan lain mengomentari
� Guru mengklarrifikasi dan memasangkan pasangan dengan
benar
� Guru membentuk kelompok pasangan untuk membuiat
rangkuman beberapa makanan dan minuman halal dan haram
yang dimakan di lingkungan sekitarnya beserta alasannya
� Guru mempersilahkan setiap pasangan maju ke depan dan
pasangan lain mengomentari
� Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal-soal latihan yang
telah disediakan
3) Konfirmasi
� Guru memberikan hadiah/reward kepada siswa yang telah
mampu mencapai tujuan pembelajaran.
� Guru memfasilitasi siswa untuk memecahkan berbagai masalah
dan memberi informasi untuk agar bereksplorasi
� Guru memotivasi siswa yang kurang atau belum berpartisipasi
aktif
f. Kegiatan akhir / penutup (10 menit)
� Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil pembelajaran.
� Guru menilai / merefleksi kegiatan pembelajaran yang sudah
dilaksanakan
� Guru bersama-sama siswa menutup pelajaran dengan membaca
do’a bersama, dan mengucapkan salam kepada siswa sebelum
keluar kelas dan siswa menjawab salam.
9. Alat dan Sumber Belajar
a. Kartu soal
b. Buku Paket Fiqih Kelas V
c. LKS / Sumber lain yang relevan
d. Media Gambar
10. Penilaian
b. Tertulis dengan pilihan ganda
c. Keaktifan siswa
Mengetahui,
Kepala MI Tambaksari
Imronah, S.Pd.I
NIP. 197803222007012014
Tambaksari, 30 November 2010
Peneliti
Mahmud, A.Ma
LEMBAGA PENDIDIKAN MA’ARIF NU
MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) TAMBAKSARI ROWOSARI - KENDAL
Terakreditasi B - NSM : 112332416088 Nomor : Kw.11.4/4/PP.03.2/623.24.25/2006
Alamat : Jln. Bahari Desa Tambaksari Kec. Rowosari Kab. Kendal 51354
SOAL FIQIH
Nama : ........................................... Mata Pelajaran : Fiqih No Absen : ........................................... Hari / Tanggal : Senin, 2010 Kelas : V ( lima ) Siklus : Pra siklus
I. Berilah tanda silang ( X ) a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling tepat !
1. Arak haram karena termasuk….
a. khamr c. obat
b. sirup d. racun
2. Makanan sesaji hukumnya....
a. halal c. mubah
b. haram d. makruh
3. Pisang termasuk makanan halal dari jenis....
a. buah c. bumbu
b. sayur d. ternak
4. Cairan yang menyehatkan dari lebah....
a. obat c. susu
b. racun d. madu
5. Makanan yang halal mengandung....
a. racun c. gizi
b. kimia d. lemak
6. $Y7 Íh‹ sÛ Wξ≈ n= ym artinya…
a. bermutu c. mahal
b. halal dan baik d. murah
7. Bangkai ikan dan belalang hukumnya…. Dimakan.
a. haram c. mubah
b. halal d. makruh
8. Madu dihasilkan oleh binatang….
a. kucing c. lebah
b. ayam d. kupu-kupu
9. Kangkung, sawi makanan halal dari jenis….
a. buah c. sayuran
b. ladang d. ternak
10. Sebelum makan kita harus….
a. berdoa c. dibuang
b. langsung makan d. berlari
KUNCI JAWABAN
NO SOAL JAWABAN
1 A
2 B
3 A
4 D
5 C
6 B
7 B
8 C
9 C
10 A
LEMBAGA PENDIDIKAN MA’ARIF NU MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) TAMBAKSARI
ROWOSARI - KENDAL Terakreditasi B - NSM : 112332416088 Nomor : Kw.11.4/4/PP.03.2/623.24.25/2006
Alamat : Jln. Bahari Desa Tambaksari Kec. Rowosari Kab. Kendal 51354
SOAL FIQIH
Nama : ........................................... Mata Pelajaran : Fiqih No Absen : ........................................... Hari / Tanggal : Senin, 2010 Kelas : V ( lima ) Siklus : Siklus I
II. Berilah tanda silang ( X ) a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling tepat!
1. Contoh makanan halal dari biji-bijian….
a. mangga c. jagung
b. ketela d. bayam
2. Contoh makanan halal dari air asin….
a. lele c. tongkol
b. gurami d. mujahir
3. Air susu terkena najis hukumnya….
a. halal c. makruh
b. haram d. sunah
4. Jus jeruk, air kelapa jenis minuman….
a. halal c. makruh
b. haram d. sunah
5. Dibawah ini minuman yang halal kecuali….
a. susu c. sirup
b. madu d. tuak
6. Berikut ini ciri makanan yang halal kecuali….
a. lezat dan sehat c. menjijikan
b. baik dan bersih d. bergizi
7. Padi, jagung, kacang makanan halal dari jenis….
a. biji-bijian c. sayur-sayuran
b. buah-buahan d. umbi-umbian
8. Contoh minuman halal adalah kecuali….
a. teh c. arak
b. sirup d. kopi
9. Kentang, wortel, lobak makanan halal dari jenis….
a. sayuran c. umbi-umbian
b. buah-buahan d. biji-bijian
10. Pada dasarnya, makanan dan minuman hukumnya….
a. halal c. makruh
b. haram d. sunah
KUNCI JAWABAN
NO SOAL JAWABAN
1 C
2 C
3 B
4 A
5 D
6 C
7 A
8 A
9 C
10 A
LEMBAGA PENDIDIKAN MA’ARIF NU MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) TAMBAKSARI
ROWOSARI - KENDAL Terakreditasi B - NSM : 112332416088 Nomor : Kw.11.4/4/PP.03.2/623.24.25/2006
Alamat : Jln. Bahari Desa Tambaksari Kec. Rowosari Kab. Kendal 51354
SOAL FIQIH
Nama : ........................................... Mata Pelajaran : Fiqih No Absen : ........................................... Hari / Tanggal : Senin, 2010 Kelas : V ( lima ) Siklus : Siklus II
III. Berilah tanda silang ( X ) a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling tepat!
1. Haram artinya…..
a. diperintah c. disuruh
b. dilarang d. diperbolehkan
2. Makan dan minumlah yang….
a. baik dan murah c. murah dan enak
b. baik dan halal d. anak dan mahal
3. Allah SWT mengharamkan makanan dan munuman karena merusak ….
a. jasmani c. otak
b. rohani d. jasmani dan rohani
4. Jenis makanan haram adalah kecuali….
a. darah c. babi
b. burung d. ikan
5. Benba-benda dibawah ini haram diminum, kecuali….
a. arak c. racun
b. kopi d. wisky
6. Di dalam Al Qur’an minuman yang memabukan disebut….
a. syubhat c. khamr
b. malaga d. tayyibah
7. Sebagai muslim kita harus …. Makanan dan minuman yang haram.
a. mencari c. menghindari
b. menerima d. mendapatkan
8. Madu termasuk minuman yang….
a. halal c. makruh
b. haram d. sunah
9. Arak, wisky, brandy termasuk minuman….
a. memabukan c. menyenangkan
b. menyehatkan d.bergizi
10. Daging yang halal dipotong tetapi masih hidup hukumnya….
a. halal c. makruh
b. haram d. sunah
KUNCI JAWABAN
NO SOAL JAWABAN
1 B
2 B
3 D
4 D
5 B
6 C
7 C
8 A
9 A
10 B
LEMBAGA PENDIDIKAN MA’ARIF NU MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) TAMBAKSARI
ROWOSARI - KENDAL Terakreditasi B - NSM : 112332416088 Nomor : Kw.11.4/4/PP.03.2/623.24.25/2006
Alamat : Jln. Bahari Desa Tambaksari Kec. Rowosari Kab. Kendal 51354
SOAL FIQIH
Nama : ........................................... Mata Pelajaran : Fiqih No Absen : ........................................... Hari / Tanggal : Senin, 2010 Kelas : V ( lima ) Siklus : Siklus II
IV. Berilah tanda silang ( X ) a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling tepat!
1. Makanan dan minuman halal artinya….
a. memabukan c. bersih
b. merusak d. beracun
2. Bangkai ayam yang baru mati, dagingnya...
a. halal c. makruh
b. haram d. sunah
3. Jus melon adalah jenis minuman yang….
a. halal c. makruh
b. haram d. sunah
4. Bila kita makan makanan yang haram akan..
a. mendapat pahal c. kenyang
b. mendapat pujian d. berdosa
5. Binatang yang tidak disembelih atas nama Allah hukumnya….
a. halal c. makruh
b. haram d. sunah
6. Lahmul khinzir nama lain dari….
a. ayam c. babi
b. sapi d. kambing
7. Minuman yang memabukan hukumnya….
a. halal c. makruh
b. haram d. sunah
8. Air yang beracun dapat mengakibatkan .
a. kematian c. menyegarkan
b. menyehatkan d. mengenyangkan
9. Minuman memabukan, apabila diminum sedikit hukumnya…..
a. halal c. sunah
b. haram d. makruh
10.
Ì�ôϑ y‚ø9$# Î� Å£÷�yϑ ø9$#uρ ( öÄ 3 Artinya adalah
a. berfoya-foya c. memabukan
b. khamr dan berjudi d. menyehatkan
KUNCI JAWABAN
NO SOAL JAWABAN
1 C
2 B
3 A
4 A
5 B
6 C
7 B
8 A
9 B
10 B
LAMPIRAN NILAI HASIL; BELAJAR SISWA
PRA SIKLUS
No Nama Nomor Soal
Nilai Ketuntasan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Ana listiana 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 50 Tidak Tuntas 2 Ahlul Nurhikmah 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 60 Tidak Tuntas 3 A. Munfarid 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 40 Tidak Tuntas 4 Agus Ismail 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 60 Tidak Tuntas 5 Dewi Susmita 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 70 Tuntas 6 Dimas Rofiq A 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 30 Tidak Tuntas 7 Dian Suci Anggraeni 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 60 Tidak Tuntas 8 I’anatul Mazidah 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 40 Tidak Tuntas 9 Iin Munadhiroh 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 50 Tidak Tuntas 10 Ibdaul Latifah 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 50 Tidak Tuntas 11 Lilis Setiowati 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 30 Tidak Tuntas 12 Layyinatus Shifah 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 50 Tidak Tuntas 13 M. Iqbal Mutamaqin 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 70 Tuntas 14 M. Amiq Ainul
Yaqin 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 40 Tidak Tuntas
15 M. Bahrul Ulum 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 60 Tidak Tuntas 16 M. Aklis Nur Sahid 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 70 Tuntas 17 Muzaki 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 40 Tidak Tuntas 18 M. Abdul Khodir 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 60 Tidak Tuntas 19 M. Feri Iswanto 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 30 Tidak Tuntas 20 Milati Azka 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 60 Tidak Tuntas 21 Nurul Fauziyah 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 30 Tidak Tuntas 22 Nida Fahimatur R 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 50 Tidak Tuntas 23 Ririn Puji Rahayu 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 80 Tuntas 24 Safira Mahrusa 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 60 Tidak Tuntas 25 Taqwim Abdul M 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 40 Tidak Tuntas 26 Zaenal Arifin 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 60 Tidak Tuntas 27 Wahyu Miftahul B 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 70 Tuntas
Jumlah
SIKLUS I
No Nama Nomor Soal
Nilai Ketuntasan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Ana listiana 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 70 Tuntas 2 Ahlul Nurhikmah 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 80 Tuntas 3 A. Munfarid 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 50 Tidak Tuntas 4 Agus Ismail 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 60 Tidak Tuntas 5 Dewi Susmita 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 70 Tuntas 6 Dimas Rofiq A 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 60 Tidak Tuntas 7 Dian Suci Anggraeni 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 60 Tidak Tuntas 8 I’anatul Mazidah 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 40 Tidak Tuntas 9 Iin Munadhiroh 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 70 Tuntas 10 Ibdaul Latifah 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 50 Tidak Tuntas 11 Lilis Setiowati 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 30 Tidak Tuntas 12 Layyinatus Shifah 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 50 Tidak Tuntas 13 M. Iqbal Mutamaqin 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 90 Tuntas 14 M. Amiq Ainul Yaqin 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 40 Tidak Tuntas 15 M. Bahrul Ulum 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 60 Tidak Tuntas 16 M. Aklis Nur Sahid 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 70 Tuntas 17 Muzaki 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 40 Tidak Tuntas 18 M. Abdul Khodir 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 70 Tuntas 19 M. Feri Iswanto 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 40 Tidak Tuntas 20 Milati Azka 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 60 Tidak Tuntas 21 Nurul Fauziyah 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 30 Tidak Tuntas 22 Nida Fahimatur R 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 50 Tidak Tuntas 23 Ririn Puji Rahayu 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 90 Tuntas 24 Safira Mahrusa 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 60 Tidak Tuntas 25 Taqwim Abdul M 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 40 Tidak Tuntas 26 Zaenal Arifin 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 90 Tuntas 27 Wahyu Miftahul B 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 80 Tuntas
Jumlah
SIKLUS II
No Nama Nomor Soal
Nilai Ketuntasan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Ana listiana 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 Tuntas 2 Ahlul Nurhikmah 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 80 Tuntas 3 A. Munfarid 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 70 Tuntas 4 Agus Ismail 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 60 Tidak Tuntas 5 Dewi Susmita 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 70 Tuntas 6 Dimas Rofiq A 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 90 Tuntas 7 Dian Suci Anggraeni 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 70 Tuntas 8 I’anatul Mazidah 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 60 Tidak Tuntas 9 Iin Munadhiroh 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 70 Tuntas 10 Ibdaul Latifah 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 60 Tidak Tuntas 11 Lilis Setiowati 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 40 Tidak Tuntas 12 Layyinatus Shifah 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 70 Tuntas 13 M. Iqbal Mutamaqin 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 90 Tuntas 14 M. Amiq Ainul
Yaqin 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 60
Tidak Tuntas 15 M. Bahrul Ulum 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 70 Tuntas 16 M. Aklis Nur Sahid 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 70 Tuntas 17 Muzaki 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 40 Tidak Tuntas 18 M. Abdul Khodir 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 70 Tuntas 19 M. Feri Iswanto 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 60 Tidak Tuntas 20 Milati Azka 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 80 Tuntas 21 Nurul Fauziyah 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 60 Tidak Tuntas 22 Nida Fahimatur R 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 70 Tuntas 23 Ririn Puji Rahayu 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 90 Tuntas 24 Safira Mahrusa 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 80 Tuntas 25 Taqwim Abdul M 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 70 Tuntas 26 Zaenal Arifin 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 Tuntas Wahyu Miftahul B 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 80 Tuntas
Jumlah
SIKLUS III
No Nama Nomor Soal
Nilai Ketuntasan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Ana listiana 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 Tuntas 2 Ahlul Nurhikmah 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 90 Tuntas 3 A. Munfarid 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 70 Tuntas 4 Agus Ismail 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 90 Tuntas 5 Dewi Susmita 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 70 Tuntas 6 Dimas Rofiq A 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 90 Tuntas 7 Dian Suci Anggraeni 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 70 Tuntas 8 I’anatul Mazidah 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 70 Tuntas 9 Iin Munadhiroh 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 80 Tuntas 10 Ibdaul Latifah 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 70 Tuntas 11 Lilis Setiowati 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 60 Tidak Tuntas 12 Layyinatus Shifah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 Tuntas 13 M. Iqbal Mutamaqin 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 90 Tuntas 14 M. Amiq Ainul Yaqin 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 80 Tuntas 15 M. Bahrul Ulum 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 Tuntas 16 M. Aklis Nur Sahid 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 70 Tuntas 17 Muzaki 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 50 Tidak Tuntas 18 M. Abdul Khodir 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 70 Tuntas 19 M. Feri Iswanto 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 90 Tuntas 20 Milati Azka 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 Tuntas 21 Nurul Fauziyah 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 70 Tuntas 22 Nida Fahimatur R 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 80 Tuntas 23 Ririn Puji Rahayu 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 Tuntas 24 Safira Mahrusa 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 Tuntas 25 Taqwim Abdul M 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 90 Tuntas 26 Zaenal Arifin 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 Tuntas 27 Wahyu Miftahul B 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 90 Tuntas
Jumlah
LAMPRAN NILAI KEAKTIFAN
SIKLUS I
No Nama Aspek
Pengamatan Jumlah
Aktifitas A B C D
1 Ana listiana 1 0 1 0 2 2 Ahlul Nurhikmah 1 1 0 1 3 3 A. Munfarid 0 1 0 0 1 4 Agus Ismail 1 1 0 0 2 5 Dewi Susmita 0 1 0 0 1 6 Dimas Rofiq A 1 0 1 0 2 7 Dian Suci Anggraeni 0 0 1 0 1 8 I’anatul Mazidah 1 1 1 1 4 9 Iin Munadhiroh 0 0 1 0 1 10 Ibdaul Latifah 0 1 1 1 3 11 Lilis Setiowati 0 1 0 0 1 12 Layyinatus Shifah 1 1 1 1 4 13 M. Iqbal Mutamaqin 1 0 0 0 1 14 M. Amiq Ainul Yaqin 1 1 0 1 3 15 M. Bahrul Ulum 0 1 0 1 2 16 M. Aklis Nur Sahid 1 1 0 1 3 17 Muzaki 1 0 0 0 1 18 M. Abdul Khodir 1 1 1 0 3 19 M. Feri Iswanto 1 1 0 1 3 20 Milati Azka 0 1 0 1 2 21 Nurul Fauziyah 0 1 0 1 2 22 Nida Fahimatur R 1 0 1 1 3 23 Ririn Puji Rahayu 1 0 1 0 2 24 Safira Mahrusa 0 1 1 1 3 25 Taqwim Abdul M 1 1 0 0 2 26 Zaenal Arifin 0 1 0 1 2 27 Wahyu Miftahul B 1 1 1 1 4
SIKLUS II
No Nama Aspek
Pengamatan Jumlah
Aktifitas A B C D
1 Ana listiana 1 1 1 1 4 2 Ahlul Nurhikmah 1 0 1 1 3 3 A. Munfarid 0 1 1 1 3 4 Agus Ismail 1 0 1 1 3 5 Dewi Susmita 0 1 1 0 2 6 Dimas Rofiq A 1 0 1 1 3 7 Dian Suci Anggraeni 0 1 1 1 3 8 I’anatul Mazidah 1 1 0 1 3 9 Iin Munadhiroh 0 1 1 0 2 10 Ibdaul Latifah 1 0 1 1 3 11 Lilis Setiowati 0 1 0 0 1 12 Layyinatus Shifah 1 1 1 1 4 13 M. Iqbal Mutamaqin 1 0 1 0 2 14 M. Amiq Ainul Yaqin 1 1 0 0 2 15 M. Bahrul Ulum 1 1 1 1 4 16 M. Aklis Nur Sahid 1 1 0 1 3 17 Muzaki 1 0 0 0 1 18 M. Abdul Khodir 1 1 1 0 3 19 M. Feri Iswanto 1 1 1 1 4 20 Milati Azka 0 1 1 1 3 21 Nurul Fauziyah 0 1 0 1 2 22 Nida Fahimatur R 1 1 1 1 4 23 Ririn Puji Rahayu 1 1 1 0 3 24 Safira Mahrusa 1 1 1 1 4 25 Taqwim Abdul M 1 1 1 1 4 26 Zaenal Arifin 0 1 0 0 1 27 Wahyu Miftahul B 1 1 1 1 4
SIKLUS III
No Nama Aspek
Pengamatan Jumlah
Aktifitas A B C D
1 Ana listiana 1 1 1 1 4 2 Ahlul Nurhikmah 1 1 0 1 3 3 A. Munfarid 1 1 1 1 4 4 Agus Ismail 1 1 1 1 4 5 Dewi Susmita 1 1 0 1 3 6 Dimas Rofiq A 1 1 1 1 4 7 Dian Suci Anggraeni 0 1 1 1 3 8 I’anatul Mazidah 1 1 1 1 4 9 Iin Munadhiroh 0 1 1 1 3 10 Ibdaul Latifah 0 1 1 1 3 11 Lilis Setiowati 0 1 1 0 2 12 Layyinatus Shifah 1 1 1 1 4 13 M. Iqbal Mutamaqin 1 1 1 0 4 14 M. Amiq Ainul Yaqin 1 1 0 1 3 15 M. Bahrul Ulum 1 1 1 1 4 16 M. Aklis Nur Sahid 1 1 0 1 3 17 Muzaki 1 0 1 0 2 18 M. Abdul Khodir 1 1 1 0 3 19 M. Feri Iswanto 1 1 1 1 4 20 Milati Azka 0 1 1 1 3 21 Nurul Fauziyah 0 1 0 1 2 22 Nida Fahimatur R 1 1 1 1 4 23 Ririn Puji Rahayu 1 1 1 0 3 24 Safira Mahrusa 1 1 1 1 4 25 Taqwim Abdul M 1 1 1 1 4 26 Zaenal Arifin 0 1 1 1 3 27 Wahyu Miftahul B 1 1 1 1 4
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Mahmud
Tempat/tanggal lahir : Kendal, 16 Januari 1980
Alamat : Tambaksari RT 01 RW 06 Kec. Rowosari Kab. Kendal
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Jenjang pendidikan :
1. SDN Tambaksari Tahun lulus 1993
2. SMPN Rowosari Tahun lulus 1996
3. SMK NU Rowosari Tahun lulus 1999
4. D2 Setia WS Semarang Tahun lulus 2004
5. Mahasiswa IAIN Walisongo Semarang Tahun Akademik 2009/2010
Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya dan semoga dapat
digunakan sebagaimana mestinya.
Semarang, 4 Mei 2011 Penulis,
MAHMUD NIM 093111251