sertifikasi halal

6
Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat 2010 Buku Saku Panduan Sertifikasi HALAL bagi Produk KUMKM Aku Jabar PESONA KUMKM

Upload: mulyono

Post on 29-Jun-2015

1.414 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Buku saku Panduan Sertifikasi Halal bagi produk KUMKM dibuat oleh Dinas KUMKM Provinsi Jawa Barat

TRANSCRIPT

Page 1: sertifikasi halal

Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat 2010

Buku SakuPanduan Sertifikasi HALAL

bagi Produk KUMKM

AkuJabar

PESONA KUMKM

Page 2: sertifikasi halal

?Prosedur Mendapatkan Sertifikat Produk Halal

Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Barat

1

ujuan konsumen terhadap keberadaan bahan-bahan konsumsi , kian hari semakin meningkat. Bukan hanya pada ketersediaannya, tetapi produk-T

produk dimaksud, kini dituntut bisa memenuhi standar mutu yang dibutuhkan masyarakat.

Standar mutu yang dibutuhkan konsumen, terutama dari segi standar kebersihan (hieginitas ) serta terjamin kehalalannya.

Sertifikasi menjadi penting seiring dengan semakin tingginya kesadaran masyarakat untuk mendapatkan dan mengkonsumsi produk-produk yang bersih,sehat dan halal.

Mengingat pentingnya pemenuhan standar mutu itu, kini pengembangan Sumber Daya Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM), melalui sertifikasi produk KUMKM difokuskan arah spesialisasi dengan penerapan teknologi tepat guna yang sesuai dengan skala ekonomi KUMKM dan jenis usahanya .

Melalui sertikikasi halal diharapkan produk-produ mutu yang dihasilkan oleh KUMKM memenuhi standar mutu yang dibutuhkan masyarakat konsumen

Sumber Hukum dalam Agama Islam

?Al-Qur’an : Hukum bersifat tetap dan sebagiannya masih

bersifat umum, sehingga memerlukan p e n j e l a s a n l e b i h l a n j u t .

? k a i d a h y a n g b e r s i f a t u m u m .

?Prosedur Mendapatkan Sertifikat Produk Halal

Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Barat

3

Prinsip-prinsip Tentang Hukum Halal dan Haram

?Al-Baqoroh : 168

?Al-Baqoroh : 172-173

?Al-An’am : 145

?Al-Maidah : 3

?Al-Maidah : 90-91

?Al-Maidah : 96

?Al-Arof : 157

?Pada dasarnya segala sesuatu halal hukumnya

?Penghalalan dan pengharaman hanyalah wewenang Alloh SWT semata.

?Mengharamkan yang halal dan menghalalkan yang haram termasuk perilaku syirik terhadap Alloh SWT.

?Pada sesuatu yang halal sudah terdapat sesuatu yang dengannya tidak lagi membutuhkan yang haram

?Sesuatu yang mengantarkan pada yang haram maka haram pula hukumnya.

?Menyiasati yang haram, haram hukumnya.

?Niat baik tidak menghapuskan hukum haram.

?Hati-hati terhadap yang subhat agar tidak jatuh kepada yang

Halal dan Haram berdasarkan Al-Qur’an

Prosedur Mendapatkan Sertifikat Produk Halal

Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Barat

2

?Ijma Sahabat : Merupakan kesepakatan para sahabat nabi

SAW dan ulama atas permasalahan yang

terjasi karena meluasnya wilayah dakwah

serta perkembangan kehidupan sosial, dan

tidak ada ketentuannya secara khusus

d ida lam AL-Qur ’an dan A l -Had is t

?Qiyas : Merupakan penjabaran aplikatif dari kaidah-

kaidah Qur’aniyah yan bersifat tetap, sekalig

juga penjelasan lebih lanjut terhadap kaidah-

k a i d a h y a n g b e r s i f a t u m u m .

?Fatwa : Adalah keputusan hukum agama yang dibuat

dengan ijtihad ulama, atas hal-hal yang tidak

terdapat dalam Al-Qur’an maupun Al-Hadist,

b e r d a s a r k a n p a d a k a i d a h - k a i d a h

pengambilan dan penentuan hukum seperti

dengan metode Qiyas a tau I jma.

Halal adalah boleh. Pada kasus makanan, kebanyakan

makanan termasuk halal kecuali secara khusus disebutkan dalam

Al-Qur’an atau Al-Hadist.

?

?Al- Hadist : Merupakan penjabaran aplikatif dari kaidah-

kaidah Qur’aniyah yan bersifat tetap, sekaligus juga penjelasan lebih lanjut terhadap kaidah- k a i d a h y a n g b e r s i f a t u m u m .

Prosedur Mendapatkan Sertifikat Produk Halal

Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Barat

4

Pengertian Sertifikasi Halal

Pengertian Produk Halal

Produk halal adalah produk yang memenuhi syarat kehalalan sesuai dengan syariat islam, yaitu dengan ketentuan sebagai berikut.

1. Tidak mengandung babi atau bahan yang berasal dari babi.

2. Semua bahan yang berasal dari hewan halal, yang disembelih menurut tata cara syariat islam.

3. Semua tempat penyimpanan, tempat penjualan, tempat pengolahan, dan transportasinya tidak digunakan untuk babi. Jika pernah digunakan untuk babi atau barang yang tidak hala lainnya, terlebih dahulu harus dibersihkan dengan tatacara yang diatur menurut syariat islam.

4. Semua makanan dan minuman yang tidak mengandung bahan yang dilarang/diharamkan.

Sertifikasi halal adalah fatwa tertulis Majelis Ulama Indonesia (MUI), yang menyatakan kehalalan suatu produk yang s e s u a i d e n g a n s y a r i a t i s l a m .

Sertifikasi halal merupakan syarat bagi produsen untuk mencantumkan labe l ha la l pada kemasan produk

Tujuan sertifikasi halal sendiri adalah guna memberikan kapastian kehalalan produk pangan, obat-obatan, dan kosmetik, sehinggga dapat menentramkan batin orang yang mengkonsumsi

Page 3: sertifikasi halal

?Prosedur Mendapatkan Sertifikat Produk Halal

Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Barat

5

Dasar Hukum

?Undang-Undang Pangan No.7 Tahun 1996

?PP No. 69 Tahun 1997 tentang Labelisasi dan Iklan Pangan

?Undang-Undang Perlindungan Konsumen No. 8 Tahun 1998

Tanggung - Jawab Pemegang Sertifikat

Auditor yang beragama islam untuk mengawasi sistem produk halal pada perusahaan tersebut.

Sertifikat halal ini tidak dapat dipindah-tangankan.

Sedangkan bila sertifikat halal sudah habis masa berlakunya, termasuk kopiannya tidak boleh digunakan atau dipasang untuk maksud-maksud tertentu.

Pemegang sertifikat halal bertanggung-jawab untuk memelihara kehalalan produk yang diproduksinya. Hal itu dapat dilakukan, antara lain dengan mengangkat internal produk halal pada perusahaan tersebut.

?Prosedur Mendapatkan Sertifikat Produk Halal

Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Barat

7

Bagan Proses Sertifikasi Halal

Sidang Fatwa

Rekomendasi

Perjanjian

Audit

Penyelusuran Data

Laporan

Pra-Sidang

Perusahaan

Pendaftaran

Verifikasi Awal

?Prosedur Mendapatkan Sertifikat Produk Halal

Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Barat

6

Setiap produsen yang mengajukan untuk mendapatkan sertifikat halal bagi produknya, harus mengisi formulir yang telah disediakan dengan melampirkan keterangan sebagai berikut

1. Spesifikasi dan sumber bahan baku, bahan tambahan dan bahan penolong, serta bagan alur proses

2. Untuk bahan yang berasal dari hewani atau bagiannya, harus dilampiri dengan surat keterangan dari Rumah Potong Hewan (RPH), yang menjelaskan bahwa tata cara pemotongan hewan dilakukan sesuai syariat islam.

3. Sistem halal termasuk panduan halal dan prosedur pelaksanaan, bahan baku, serta dokumen lain yang dapat mendukung kehalalan oroduknya.

Selanjutnya, Tim “Auditor LPPOM MUI melakukan pemeriksaan/audit ke lokasi produksi setelah formulir beserta lampiran -lampirannya diterima LPPOM MUI.

Hasil pemeriksaan/audit dan hasil laboratorium tersebut, kemudian dievaluasi dalam rapat ahli LPPOM MUI. jika memenuhi syarat, maka akan diajukan pada rapat komisi Fatwa MUI untuk mendapatkan keputusan halal produk.

Rapat Komisi Fatwa dapjat menolak suatu produk jika belum memenuhi syarat-syarat syari’ah.

Sertifikat halal baru bisa dikeluarkan MUI, setelah lulus uji halal hasil rapat Komisi Fatwa MUI.

Proses Sertifikat Halal

Page 4: sertifikasi halal

Prosedur Mendapatkan Sertifikat Produk Halal

Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Barat

10

Perusahaan yang produknya telah mendapatkan sertifikasi halal, harus mengangkat internal Auditor Halal untuk mengawasi sistem produksi halal pada produk mereka. Jika kemudian ada perubahan dalam penggunaan bahan baku, bahan penolong, atau bahan tambahan pada proses produksi nya. Internal Auditor Halal diwajibkan melapor kepada Komisi Fatwa MUI untuk mendapat persetujuan, peninjauan kembali tentang sertifikat halal yang telah diperolehnya bahkan bisa sampai pada pencabutan sertifikat halalnya .Pada Komisi Fatwa MUI untuk mendapatkan persetujuan, peninjauan kembali tentang sertifikat halal yang telah diperolehnya bahkan bisa sampai pada pencabutan sertifikat halalnya.

?

Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Barat

9

EMPEDUPANKREAS

* Insulin

* Kulit Sosis

* Ham* Sosis* Sate* Pasta* BurgerDAGING

* Bahan Campuran Minyak* Snack* Mie* Penyedap Rasa

MINYAK

LEMAKLEMAK * Susu* Kosmetik* Perasa* Pewarna* Obat Tablet* Mentega* Roti/Biskuit/Bolu

DARAH

* Sosis* Vaksin* Tablet* Media Fermentasi

ORGANBULU

TULANG

LEMAKGELATIN

PENSTABILMAKANAN

* Jus* Margarin* Minuman Ringan

PENGEMULSI

* Yogurt* Es Krim* Mentega

KULIT

AKSESORIS

KOLAGEN

* Tas Tangan* Dompet* Sepatu* Jaket kulit

* Kosmetik* Kulit Sosis

*Sikat Gigi* Tepung protein tinggi* Jaket Bulu

EnzimEnzimEMPEDU PANKREAS

USUS

* Media Fermentasi

* Makanan Tambahan

Babi dan Produk Turunannya

8

Prosedur Mendapatkan Sertifikat Produk Halal

Prosedur Mendapatkan Sertifikat Produk Halal

Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Barat

11

Masa Berlaku Sertifikat Halal

Setelah dikeluarkan, sertifikat halal mengenalkan ketentuan masa berlaku dengan ketentuan sebagai berikut ;

1. Sertifikat Halal berlaku selama 2 (dua) tahun.

2. 3 ( tiga) bulan sebelum berakhir masa berlakunya sertifikat tersebut, Majelis Ulama Indonesia akan memberikan surat pemberitahuan kepada produsen yang bersangkutan.

3. 2 (dua) bulan sebelum berakhir masa berlakunya sertifikat halal, produsen harus mendaftarkan kembali ke LPPOM-MUI untuk mendapatkan sertifikat halal yang baru.

4. Produsen yang tidak memperbaharui sertifikat halal, tidak diizinkan lagi menggunakan sertifikat tersebut.

Bila produsen bermaksud memperpanjang sertifikat halal yang dipegangnya, dia harus mengisi kembali formulir pendaftaran. ‘Formulir pendaftaran ini dapat diperoleh di kantor LPPOM-MUI Pusat., Masjid Istiqlal ruang 2, jalan Taman Wijaya Kusuma, Jakarta Pusat, atau di kantor LPPOM-MUI Provinsi bagi produk lokal.

Perpanjangan SertifikatHalal

Page 5: sertifikasi halal

Prosedur Mendapatkan Sertifikat Produk Halal

Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Barat

15

Produk /bahan hasil sampingan industri minuman beralkohol beserta turunannya berstatus haram jika cara memperolehnya hanya melalui pemisahan secara fisik dan produk masih memiliki sifat khamar. Akan tetapi jika bahan/produk tersebut direaksikan secara kimiawi sehingga mengalami perubahan kimiawi, statusnya menjadi halal. Beberapa contoh hasil produk samping industri minuman berakohol dan turunannya yang merupakan titik kritis :

?Cognac oil ( merupakan hasil sampingan distilasi cognac/brandy ).

? Fuse oil ( merupakan hasil sampingan distilled beverage ) dan turunannya seperti isoamil alcohol, isobutyl alcohol, propel alcohol , gliserol , asetaldehid 2,3 butanadiol, aseton dan diasetil, dsb).

?Brewery yest ( merupakan hasil samping industri bir )

?Tartaric acid ( hasil samping industri wine ).

Produk Hasil Sampingan Industri

Minuman Beralkohol dan Turunannya

Prosedur Mendapatkan Sertifikat Produk Halal

Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Barat

Beberapa Contoh Bahan Kritis

Daging yang berasal dari hewani halal menjadi tidak halal jika disembelih tanpa mengikuti aturan syariat islam, Hal-hal yang menjadi titik kritis proses penyembelihan adalah sebagai berikut ;

1. Penyembelih adalah seorang muslim ( yang taat dan melaksanakan syariat islam sehari-hari ).

2. Pemingsanan tidak menyebabkan hewan mati ketika sebelum disembelih.

3. Peralatan pisau harus tajam.

4. Proses pasca penyembelihan ( hewan harus benar-benar mati sebelum proses selanjutnya dan darah harus keluar secara tuntas ).

Bahan-bahan Turunan Hewani

Bahan-bahan turunan hewani berstatus halal dan suci jika

berasal dari hewan halal yang disembelih sesuai dengan syariat

islam bukan berasal dari darah dan tidak bercampur dengan haram

atau najis. Berikut ini contoh turunan hewani atau mungkin berasal

dari turunan hewani.

?Lemak

?Protein

?Gelatin

?Kolagen

?Asam lemak dan turunannya (E430-436)

?Garam atau ester asam lemak ( E470-E495) 12

?

Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Barat

13

?Fibrinogen

?Media pertumbuhan mikroba (contoh: blood agar )

?Hormon Insulin

?Taurin

?Plasenta

?Produk susu dan turunannya dan hasil sampingannya yang diproses menggunakan enzim ( keju, whey, laktosa, kasein/kaseinat )

?Beberapa vitamin ( A, B6, D, dan E )

?Arang aktif

?Gliserol/gliserin (E422)

?Asam amino (sistein,fenil alanin, dsb.)

?Edible bone phospate

?Di/Trikasium fosfat

?Tepung plasma darah

?Kosentrat glabulin

Prosedur Mendapatkan Sertifikat Produk Halal

Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Barat

14

Bahan - bahan Nabati

Bahan-bahan nabati pada dasarnya halal akan tetapi jika diproses menggunakan bahan tambahan dan penolong yang tidak halal, maka bahan tersebut menjadi tidak halal. Oleh kerena itu perlu diketahui alur proses produksi beserta bahan tambahan dan bahan penolong yang dipergunakan dalam memproses suatu bahan nabati.

Berikut ini beberapa contoh bahan nabati yang mungkin menjadi titik kritis ;

?Tepung terigu diperkaya dengan berbagai vitamin antara B1,B2, asam folat.

?Oleoresin ( cabe, rempah dan lain-lain ) dapat menggunakan emulsiffer ( contoh : polysorbate/tween & glyceril mono oleat yang mungkin berasal dari hewan ), supaya larut dalam air.

?Lesitin kedelai mungkin menggunakan enzim fosfolipase dalam proses pembuatannya untuk memperbaiki sifat fungsionalnya.

?Hydrolyzed Vegetable Protein (HVP) perlu diperhatikan jika proses hidrolisisnya menggunakan enzim.

Page 6: sertifikasi halal

Prosedur Mendapatkan Sertifikat Produk Halal

16

Produk Mikrobial

Status produk microbial dapat menjadi haram jika termasuk dalam katagori berikut ;?Produk microbial yang jelas haram, yaitu produk minuman

beralkohol (khamr) beserta produk samping turunannya.?Produk microbial yang menggunakan media dari bahan yang

haram pada media agar, propogasi, dan produksi. Contoh media yang haram atau diragukan kehalalannya antara lain adalah; darah, pepton (produkso hasil hidrolisis bahan berprotein seperti daging , kasein atau gelatin menggunakan asam atau enzim).

?Produk microbial yang dalam proses pembuatannya menggunakan bahan penolong yang haram. Contohnya adalah penggunaan anti busa dalam kultivasi makroba yang dapat berupa minyak/lemak babi, gliserol atau bahan lainnya.

Produk mikroba rekombinan yang menggunakan gen yang berasal dari bahan yang haram. Contohnya adalah sbb ;

?Enzim a-amilase dan protease yang dihasilkan oleh saccarhomyces cereviseae rekombinaan dengan gen dari jaringan hewan.

?Hormon insulin yang dihasilkan oleh bakteri E.Coli rekombinan dengan gen dari jaringan pancreas babi.

?Hormon pertumbuhan (human growth hormone) yang dihasilkan oleh bakteri E.coli recombinan.

Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Barat