fakultas keguruan dan ilmu pendidikan universitas … · uraian tugas bidang kesiswaan (wks 2)...

100
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH ( MBS ) DALAM UPAYA PENINGKATAN MUTU SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 2 SURAKARTA TH. 2008/2009 Diajukan Guna Mendapatkan Gelar Sarjana Pada Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan Oleh : SARIYANTO NIM: K 1504037 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Upload: others

Post on 29-Oct-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH ( MBS ) DALAM

UPAYA PENINGKATAN MUTU SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH

KEJURUAN (SMK) NEGERI 2 SURAKARTA TH. 2008/2009

Diajukan Guna Mendapatkan Gelar Sarjana Pada Program Pendidikan Teknik Bangunan

Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan

Oleh :

SARIYANTO

NIM: K 1504037

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ii

IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH ( MBS ) DALAM

UPAYA PENINGKATAN MUTU SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH

KEJURUAN (SMK) NEGERI 2 SURAKARTA TH. 2008/2009

Oleh:

SARIYANTO

NIM: K 1504037

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan Program Pendidikan Teknik Sipil/ Bangunan Jurusan Pendidikan

Teknik dan Kejuruan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 3: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iii

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim

Penguji Skripsi Program Pendidikan Teknik Sipil/ Bangunan Jurusan Pendidikan

Teknik dan Kejuruan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta pada :

Hari :

Tanggal :

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I

Drs. Suradji, M. Pd.

NIP. 19511013 197803 1 002

Pembimbing II

Taufiq Lilo Adisucipto, S.T, M.T.

NIP. 19760618 200003 1 001

Page 4: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iv

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan

Pada hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi :

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. Agus Efendi, M.pd. ......................

Sekretaris : Ernawati Sri Sunarsi, S.T,M.Eng. ......................

Anggota I : Drs. Suradji, M. Pd. ......................

Anggota II : Taufiq Lilo Adisucipto, S.T, M.T. ......................

Disahkan Oleh

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd

NIP. 19600727 198702 1 001

Page 5: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user v

ABSTRAK

Sariyanto. IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) DALAM UPAYA PENINGKATAN MUTU SEKOLAH DI SMKN 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2008/2009. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Desember 2009

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Implementasi manajemen berbasis sekolah (MBS) di SMK N 2 Surakarta tahun ajaran 2008/2009, (2) Proses penyusunan program sekolah dalam konteks MBS di SMK N 2 Surakarta, (3) Seberapa besar implementasi manajemen berbasis sekolah (MBS) dapat meningkatkan mutu pendidikan di SMK Negeri 2 Surakarta.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan strategi penelitian tunggal terpancang. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah informan, tempat dan peristiwa, serta dokumen. Teknik sampling yang digunakan adalah Purposive sampling. Teknik pengumpulan data adalah dengan observasi, wawancara dan analisis dokumen. Validitas data menggunakan trianggulasi data. Sedangkan data dianalisis dengan model interaktif yang terbagi dalam pengumpulan data, reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan.

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa : (1) Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di SMK N 2 Surakarta tahun ajaran 2008/2009 mencakup komponen – komponen terhadap sekolah itu sendiri. Terdapat tujuh komponen sekolah yang dikelola dengan baik dalam rangka MBS yaitu (a) pengelolaan kurikulum dan program pengajaran, (b) pengelolaan tenaga kependidikan, (c) pengelolaan kesiswaan, (d) pengelolaan keuangan, (e) pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan, (f) pengelolaan hubungan sekolah dan masyarakat (g) pengelolaan pelayanan khusus lembaga pendidikan. (2) Proses penyusunan program sekolah dalam konteks MBS di SMK N 2 Surakarta mengedepankan adanya komunikasi terbuka dan pengambilan keputusan bersama dalam memutuskan suatu kebijakan sekolah. (3) Implementasi Manjemen Berbasis Sekolah di SMK N 2 Surakarta terbukti memberikan pengaruh terhadap peningkatan mutu pendidikan, hal tersebut dapat dilihat dari input, proses, dan output pendidikan.

Page 6: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vi

MOTTO

“Jadikan sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian

itu sungguh berat, kecuali bagi orang – orang yang khusuk, (yaitu) orang – orang

yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan

kembali kepadanNya.” ( Q.S. Al Baqarah : 45-46)

“Dan tuhanmu berfirman, berdo’a lah kepadaKu, niscaya akan Ku perkenankan

bagimu.” (Q.S. Al Mukmin : 60)

”Ilmu adalah Senjataku, Sabar adalah Pakaianku, Yakin adalah Kekuatanku,

Kejujuran adalah Kemenanganku, Taat adalah Kecintaanku, Sholat adalah

Kebahagiaanku.”

(Suri Tauladan Rasulullah Saw)

Sesungguhnya Allah Swt tidak akan merubah keadaan suatu kaum, sehingga

mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.

(Qs. Arro’ad : 11)

Sesunguhnya Sesudah Kesulitan itu ada Kemudahan.

(Qs. An Nashr)

Page 7: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vii

PERSEMBAHAN

Dengan segenap cinta penulis mempersembahkan

karya ini untuk:

1. Ayah Alm. dan Ibu tercinta.

2. Kakak dan Adikku tercinta

3. Saudara – saudaraku di Jogja, Klaten, Jakarta.

4. Teman Seperjuangan PTB angkatan 2004.

5. Teman – teman karawitan UPKD FKIP UNS

6. Almamater.

Page 8: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user viii

KATA PENGANTAR

Segala Puji Kehadirat Allah Swt atas Segala Rahmat dan Hidayah-Nya

sehingga penulisan Skripsi ini dapat diselesaikan oleh penulis dalam rangka

meyelesaikan studi untuk memperoleh gelar Sarjana pada Program Pendidikan

Teknik Sipil/ Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan Fakultas

Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak sekali meneriama bantuan

dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin meyampaikan ucapan terima

kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

2. Bapak Drs. Suwachid, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Teknik dan Kejuruan.

3. Bapak Drs. Ag. Thamrin, M.Pd, M.Si selaku Ketua Program

Pendidikan Teknik Sipil/ Bangunan.

4. Bapak Sukatiman, S.T. selaku Pembimbing Akademis penulis.

5. Bapak Drs. Suradji, M.Pd. selaku Pembimbing I yang telah

memberikan arahan, bimbingan serta Ilmu dalam penyusunan

skripsi.

6. Bapak Taufiq Lilo Adi Sucipto, ST. MT selaku Pembimbing II yang

telah memberikan bimbingan, Ilmu dan masukan dalam penyusunan

skripsi.

7. Seluruh Dosen Pendidikan Teknik Sipil/ Bangunan atas ilmu dan

bimbingan yang telah diberikan.

8. Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Surakarta.

9. Bapak Sigit Susilo, S.Pd. MT atas waktu dan bantuannya di SMK N

2 Surakarta.

10. Keluarga Besar SMK Negeri 2 Surakarta.

11. Ibu yang telah memberikan Do’a dan Dukungan.

12. Seluruh saudara – saudara ku dan Keluarga ku.

Page 9: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ix

13. Sahabat – sahabat ku dan teman – teman ku PTB, PTM, dan teman

teman UPKD.

Penulis menyadari akan ketidak sempurnaan skripsi ini, oleh karena itu

penulis mengharapkan saran dan kritikan agar penulis dapat selalu memperbaiki

diri. Akhir kata semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya.

Amien.

Surakarta, 26 Juli 2010

Penulis

Page 10: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user x

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ............................................................................................... i

PENGAJUAN...................................................................................... ii

PERSETUJUAN .................................................................................. iii

PENGESAHAN................................................................................... iv

ABSTRAK ......................................................................................... v

MOTTO .............................................................................................. vi

PERSEMBAHAN ............................................................................... vii

KATA PENGANTAR ........................................................................ viii

DAFTAR ISI ...................................................................................... x

DAFTAR TABEL .............................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN .............................. ..……...…………….. 1

A. Latar Belakang Masalah ........... ………………..……... 1

B. Identifikasi Masalah . ........................................................ 6

C. Pembatasan Masalah ....................................................... . 7

D. Perumusan Masalah ………………...………………… . 7

E. Tujuan Penelitian….. ……………………………… ....... 7

F. Manfaat Penelitian…….……………………………… ... 8

BAB II LANDASAN TEORI……...….…………………………… .. 9

A. Tinjauan Pustaka……...…………………………………. 9

1. Tinjauan Manajemen……......…………… ............... 9

2. Tinjauan Manajemen Pendidikan ………… ............. 12

3. Tinjauan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) ......... 13

4. Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah ………. 20

5. Penyusunan Program Sekolah dalam Konteks MBS.. 23

6. Tinjauan Mutu Pendidikan .......................... .............. 24

Page 11: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xi

7. Tinjauan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) .......... 27

8. Deskripsi SMK Negeri 2 Surakarta............................ 30

B. Hasil Penelitian yang Relevan.......................................... . 31

C. Kerangka Berfikir.…………………………………... ...... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN……...…………………… .. 35

A. Tempat dan Waktu Penelitian..………...………………… 35

B. Bentuk dan Strategi Penelitian..………..……………… ... 36

C. Sumber Data...……....………….……………………… .. 37

D. Teknik Sampling…….......……………………………… . 38

E. Pengumpulan Data……..……………………………… ... 38

F. Validitas Data……...…………………………………… . 40

G. Analisis Data……..…………..………………………… .. .40

H. Prosedur Penelitian……..………….…………………… . 42

BAB IV HASIL PENELITIAN……..……………………………… .. 44

A. Deskripsi Lokasi Penelitian……...…………………… .... 44

1. SMK Negeri 2 Surakarta……………………………... 44

a. Sejarah Berdirinya SMK Negeri 2 Surakarta…… ... 44

b. Lokasi SMK Negeri 2 Surakarta...…………… ....... 48

c. Kurikulum yang pernah di Berlakukan

di SMK N 2 Surakarta ………....…………… ........ 49

d. Visi dan Misi SMK N 2 Surakarta………… ........... 49

e. Fasilitas SMK N 2 Surakarta…………………… ... 50

B. Diskripsi Hasil Penelitian………...…..……………… ..... 50

C. Temuan Studi yang dihubungkan dengan Kajian Teori... . 71

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN…………… ..... 81

A. Kesimpulan .................................................................... 81

B. Implikasi ........................................................................ 83

C. Saran .............................................................................. 83

DAFTAR PUSTAKA…………………………….....………………… 85

LAMPIRAN……………….....………………………………………... 87

Page 12: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Waktu dan Kegiatan Penelitian .......................................... 36

Tabel 2. Kisi – kisi Pedoman Wawancara ........................................ 87

Tabel 3. Struktur Organisasi SMK Negeri 2 Surakarta ..................... 97

Tabel 4. Struktur Organisasi Bidang Kurikulum .............................. 98

Tabel 5. Uraian Tugas dan Wewenang (WKS1) .............................. 99

Tabel 6. Struktur Organisasi Bidang Kesiswaan (WKS 2) ............... 101

Tabel 7. Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ......................... 102

Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ................ 108

Tabel 9. Uraian Tugas dan Wewenang (WKS 3) ............................. 109

Tabel 10. Struktur Organisasi Bidang Hubungan Industri (WKS 4) ... 112

Tabel 11. Uraian Tugas Jabatan (WKS 4) ......................................... 113

Tabel 13. SMM ISO 9001 : 2000 ....................................................... 115

Tabel 14. Struktur Organisasi Tata Usaha SMK N 2 Surakarta .......... 117

Tabel 15. Uraian Tugas (Job Discription) Pegawai tata Usaha (PNS)

SMK N 2 Surakarta ........................................................... 116

Tabel 16. Daftar Pengguna Bengkel dan Ruang SMK N 2 Surakarta . 119

Tabel 17. Jadwal Pelajaran Siang SMK N 2 Surakarta ....................... 120

Tabel 18. Jadwal Pelajaran SMK N 2 Surakarta ................................ 121

Tabel 19. Daftar Guru SMK N 2 Surakarta ........................................ 123

Tabel 20. Daftar peserta seminar ....................................................... 127

Page 13: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Kerangka Berfikir.............................................................. 34

Gambar 2. Proses Analisis Interaktif

(Sumber:H.B. Sutopo, 2002 : 96) ………… .................... 42

Gambar 3. Profil Sekolah .................................................................. 126

Gambar 4. Gambar Dokumentasi ...................................................... 132

Page 14: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran I Kisi – kisi Pedoman Wawancara ............................... 87

Lampiran II Pedoman Wawancara ............................................... 89

Lampiran III Arsip dan Dokumen SMK Negeri 2 Surakarta. ......... 97

Lampiran IV Profil Sekolah ........................................................... 126

Lampiran V Daftar peserta seminar .............................................. 127

Lampiran VI Surat Permohonanan Ijin Menyusun Skripsi Kepada

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan ...... 128

Lampiran VII Surat Keputusan Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan .............................................................. 129

Lampiran IX Surat Permohonan ijin Research Dari Dinas Dikpora

Kota Surakarta .......................................................... 130

Lampiran X Surat Keterangan Telah Selesai Melaksanakan

Penelitian/Survey/Pengumpulan data di SMK

Negeri 2 Surakarta .................................................... 131

Lampiran XI Gambar Dokumentasi ............................................... 132

Lampiran XII Catatan Lapangan ..................................................... 133

Page 15: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa

perubahan di hampir semua aspek kehidupan manusia dimana berbagai

permasalahan hanya dapat dipecahkan kecuali dengan upaya penguasaan dan

peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain manfaat bagi kehidupan

manusia di satu sisi perubahan tersebut juga telah membawa manusia ke dalam

era persaingan global yang semakin ketat. Agar mampu berperan dalam

persaingan global, maka sebagai bangsa kita perlu terus mengembangkan dan

meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Permasalahan yang sedang

dihadapi di dunia pendidikan di Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan

pada setiap jenjang dan satuan pendidikan. Berbagai usaha telah dilakukan untuk

meningkatkan mutu pendidikan nasional.

Berbicara mengenai kualitas sumber daya manusia, pendidikan

memegang peran yang sangat penting dalam proses peningkatan kualitas sumber

daya manusia. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu proses yang

terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia itu sendiri.

Menyadari pentingnya proses peningkatan kualitas sumber daya manusia, maka

berbagai upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kualitas mutu

pendidikan, namun upaya tersebut belum menunjukkan hasil yang

menggembirakan, bahkan masih banyak kegagalan dalam implementasinya di

lapangan. Kegagalan demi kegagalan antara lain disebabkan oleh masalah

manajemen yang kurang tepat, penempatan tenaga yang tidak sesuai dengan

bidang keahlian, dan penanganan masalah bukan oleh ahlinya, sehingga tujuan

pendidikan nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melalui peningkatan

mutu pada setiap jenis dan jenjang pendidikan belum dapat diwujudkan.

Selain itu sedikitnya ada tiga faktor yang dapat menjelaskan mengapa

upaya perbaikan mutu pendidikan selama ini tidak mengalami peningkatan secara

Page 16: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

merata. Faktor pertama, kebijakan dan penyelenggaraaan pendidikan nasional

menggunakan pendekatan education production fungtion atau input – output

analysis yang tidak dilaksanakan secara konsekuen. Pendekatan ini melihat bahwa

lembaga pendidikan berfungsi sebagai pusat produksi yang apabila dipenuhi

semua input berupa masukan yang diperlukan dalam kegiatan produksi tersebut,

maka lembaga ini akan menghasilkan ouput berupa keluaran yang dikehendaki.

Pendekatan ini menganggap bahwa apabila input pendidikan seperti pelatihan

guru, pengadaan buku dan alat pelajaran, dan perbaikan sarana serta prasarana

pendidikan lainnya dipenuhi, maka mutu pendidikan berupa keluaran (output)

secara otomatis akan terjadi. Dalam kenyataannya, mutu pendidikan yang

diharapkan tidak terjadi, di karenakan selama ini dalam menerapkan pendekatan

education product function terlalu memusatkan pada masukan pendidikan dan

kurang memperhatikan proses pendidikan. Padahal, proses pendidikan sangat

menentukan output pendidikan.

Faktor kedua, penyelenggaraan pendidikan nasional dilakukan secara

birokratik – sentralistik, sehingga menempatkan sekolah sebagai penyelenggara

pendidikan sangat tergantung pada keputusan birokrasi yang mempunyai jalur

yang sangat panjang dan kadang – kadang kebijakan yang dikeluarkan tidak

sesuai dengan kondisi sekolah setempat. Dengan demikian, sekolah kehilangan

kemandirian, motivasi dan inisiatif untuk mengembangkan dan memajukan

lembaganya termasuk peningkatan mutu pendidikan sebagai salah satu tujuan

pendidikan pendidikan nasional.

Faktor ketiga, peranserta masyarakat, khususnya orang tua siswa dalam

penyelenggaraan pendidikan selama ini sangat minim. Partisipasi masyarakat

selama ini pada umumnya lebih banyak bersifat dukungan input yaitu berupa dana

pendidikan, bukan pada proses pendidikan (pengambilan putusan, monitoring,

evaluasi, dan akuntabilitas). Berkaitan dengan akuntabilitas, sekolah tidak

mempunyai beban untuk mempertanggungjawabkan hasil pelaksanaaan

pendidikan kepada masyarakat, khususnya orangtua siswa, sebagai salah satu

unsur utama yang berkepentingan dengan pendidikan (stakeholder).

Page 17: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Diskusi tersebut memberikan pemahaman kepada kita bahwa

pembangunan pendidikan bukan hanya terfokus pada penyediaan faktor masukan

pendidikan tetapi juga harus lebih memperhatikan faktor proses pendidikan.

masukan pendidikan merupakan hal yang mutlak harus ada dalam batas - batas

tertentu tetapi tidak menjadi jaminan dapat secara otomatis meningkatkan mutu

pendidikan (school resources are necessary but not sufficient condition to

improve student achievement). Disamping itu mengingat sekolah sebagai unit

pelaksana pendidikan formal terdepan dengan berbagai keragaman potensi anak

didik yang memerlukan layanan pendidikan yang beragam, kondisi lingkungan

yang berbeda satu dengan lainnya, maka sekolah harus dinamis dan kreatif dalam

melaksanakan perannya untuk mengupayakan peningkatan kualitas/mutu

pendidikan. Hal ini akan dapat dilaksanakan jika sekolah dengan berbagai

keragamannya itu, diberikan kepercayaan untuk mengatur dan mengurus dirinya

sendiri sesuai dengan kondisi lingkungan dan kebutuhan anak didiknya.

Walaupun demikian, agar mutu tetap terjaga dan agar proses peningkatan

mutu tetap terkontrol, maka harus ada standar yang diatur dan disepakati secara

Nasional (Benchmarking), untuk dijadikan indikator evaluasi keberhasilan

peningkatan mutu pendidikan. Pemikiran ini telah mendorong munculnya

pendekatan baru, yakni pengelolaan peningkatan mutu pendidikan di masa

mendatang harus berbasis sekolah sebagai institusi paling depan dalam kegiatan

pendidikan. Pendekatan ini, kemudian dikenal dengan Manajemen Peningkatan

Mutu Pendidikan Berbasis Sekolah atau istilah yang dipakai sekarang adalah

Manejemen Berbasis Sekolah (School Based Management).

Melihat kondisi tersebut, maka untuk merealisasikan Undang – undang

Nomor 22 dan 25 tahun 2000 tentang otonomi daerah, yang secara langsung

berpengarung terhadap kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi

pendidikan, maka perlu dilakukan manajemen yang tepat dan pengembangan

sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan lapangan. Hal tersebut sejalan

dengan Undang – Undang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003 (UU

Sisdiknas), yang menuntut penataan manajemen dalam berbagai jalur dan jenjang

pendidikan yang sebelumnya wewenang pusat, maka wewenangnya bergeser pada

Page 18: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

sekolah dibawah koordinasi dan pengawasan pemerintah daerah Kota dan

Kabupaten.

Perubahan manajemen pendidikan dari manajemen berbasis pusat

(sentralistik) menuju manajemen berbasis sekolah (desentralistik) pada dasarnya

akan memberikan otonomi lebih besar kepada kepala sekolah untuk

menyelenggarakan atau mengatur rumah tangganya sendiri serta diberi

kewenangan untuk membuat keputusan tingkat sekolah, sehingga

kemandiriannya, sekolah lebih berdaya dalam mengembangkan program –

programnya yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan potensi yang dimilikinya.

Pada konsep MBS, sekolah dituntut untuk ikut terlibat secara aktif dan

dinamis dalam rangka proses peningkatan mutu pendidikan yaitu secara mandiri,

menggali, mengalokasikan, menentukan prioritas – prioritas, mengendalikan, dan

mempertanggungjawabkan pemberdayaan sumber – sumber, baik kepada

masyarakat maupun pemerintah. Sekolah diberi kebebasan dan kekuasaan yang

besar disertai seperangkat tanggung jawab, sehingga dalam pelaksanaan MBS,

pendekatan sentralistik masih diperlukan, terutama untuk menentukan kurikulum

pendidikan nasional dan menetapkan anggaran agar dapat dicapai kesamaan dan

pemerataan standar pendidikan di seluruh wilayah tanah air. Dalam konsep MBS,

sekolah harus mampu menterjemahkan dan menangkap esensi kebijakan mikro

pendidikan serta memahami kondisi lingkungannya (kelebihan dan kekurangan)

untuk selanjutnya melalui proses perencanaan, sekolah harus

memformulasikannya kedalam kebijakan mikro dalam bentuk program – program

prioritas yang harus dilaksanakan dan dievaluasi oleh sekolah yang bersangkutan

sesuai dengan visi dan misinya masing – masing. Dalam pengimplementasiannya,

sekolah memiliki tanggung jawab untuk mengelola dirinya berkaitan dengan

permasalahan administrasi, keuangan, dan fungsi setiap personel sekolah di dalam

kerangka arah dan kebijakan yang telah dirumuskan oleh pemerintah. Dengan

demikian terdapat beberapa fungsi yang didesentralisasikan dimana terdapat

pergeseran atau pengalihan kewenangan dari Dinas Diknas ke tingkat sekolah.

Manajemen berbasis sekolah merupakan alternatif baru dalam

manajemen pendidikan yang lebih menekankan pada kemandirian dalam

Page 19: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

memenuhi segala kebutuhan serta kemandirian dalam mengambil keputusan

secara pertisipatif dengan melibatkan orang tua siswa. Model ini akan

menyerahkan fungsi kontrol yang berada pada pemerintah kepada masyarakat

melalui komite sekolah, serta fungsi monitor tetap pada pemerintah. Hal ini

memungkinkan adanya kejasama yang erat antara staf sekolah, kepala sekolah,

guru, personel lain dan masyarakat dalam upaya pemerataan, efisiensi, efektifitas,

dan peningkatan kualitas, serta produktifitas pendidikan. Proses pengambilan

keputusan melibatkan seluruh warga sekolah sesuai dengan peraturan perundang –

undangan pendidikan nasional yang berlaku.

Sekolah yang dikelola dengan MBS akan memerlukan dukungan dan

partisipasi dari orang tua siswa dan masyarakat. Dukungan yang diperlukan tidak

hanya dalam bentuk bantuan keuangan, akan tetapi melalui komite sekolah dan

dewan pendidikan ikut merumuskan program – program yang akan dilaksanakan

sekaligus mengontrol kegiatan tersebut guna meningkatkan mutu sekolah.

Bersama – sama dengan orang tua dan masyarakat, sekolah harus berbuat

keputusan, mengatur segala prioritas ke dalam program – program sekolah.

Kepala sekolah harus tampil sebagai koordinator dari sejumlah orang yang

mewakili berbagai kelompok yang berbeda dalam masyarakat sehingga tercipta

komunikasi terbuka dan pengambilan keputusan bersama dari masing – masing

pemegang peran dalam merumuskan suatu kebijakan.

SMK N 2 Surakarta merupakan salah satu SMK di Surakarta yang

menerapkan konsep manajemen berbasis sekolah (MBS). SMK N 2 Surakarta

tergolong SMK favorit di Surakarta. Dengan MBS diharapkan dapat

meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam

mengelola dan memberdayakan sumber daya yang tersedia serta meningkatkan

kepedulian warga dan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan melalui

pengambilan keputusan bersama.

Implementasi MBS di SMK N 2 Surakarta nampaknya cenderung masih

mengalami beberapa kendala di lapangan. Persoalan yang muncul adalah kesiapan

personil - personil sekolah yang nampaknya belum sepenuhnya memiliki kesiapan

untuk melaksanakan inovasi pembaharuan yang akan mengubah pola dan sistem

Page 20: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

manajemen sekolah tersebut. Selain itu peran serta orang tua murid yang

cenderung belum sepenuhnya berperan aktif untuk ikut dalam perumusan program

sekolah. Implementasi MBS menuntut dukungan tenaga kerja yang terampil dan

berkualitas agar dapat membangkitkan motivasi kerja yang lebih produktif untuk

meningkatkan mutu pendidikan. Kebijakan dan program - program sekolah yang

seharusnya dirumuskan melalui komunikasi terbuka dan pengambilan keputusan

bersama nampaknya cenderung masih diwarnai oleh pola kebiasaan lama.

Berdasarkan permasalahan yang di paparkan di atas, disini peneliti tertarik

untuk mencoba meneliti tentang Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah

(MBS) Dalam Upaya Peningkatakan Mutu Sekolah di SMK Negeri 2 Surakarta

Tahun 2008/2009.

B. Identifikasi Masalah

Sehubungan dengan uraian pada latar belakang diatas, maka identifikasi

masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Upaya meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia nampaknya masih

banyak mengalami kegagalan dalam implementasinya.

2. Kebijakan dan program - program sekolah yang seharusnya dirumuskan

melalui komunikasi terbuka dan pengambilan keputusan bersama dalam

pelaksanaannya ada kecenderungan masih diwarnai oleh pola kebiasaan

lama.

3. Adanya keragaman potensi anak didik, kondisi lingkungan yang berbeda

satu dengan lainnya, maka sekolah harus dinamis dan kreatif dalam

melaksanakan perannya untuk mengupayakan peningkatan mutu pendidikan.

4. Kesiapan personil – personil sekolah di SMK N 2 Surakarta ada

kecenderungan belum sepenuhnya memiliki kesiapan untuk melaksanakan

inovasi pembaharuan yang akan mengubah pola dan sistem manajemen

sekolah tersebut.

5. Selain itu peran serta orang tua murid cenderung belum menampakkan peran

aktifnya untuk ikut dalam perumusan program sekolah.

Page 21: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan untuk mengarahkan jalanya

penelitian, maka pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di SMK Negeri 2

Surakarta. Meliputi manajemen kurikulum dan program pengajaran,

manajemen tenaga kependidikan, manajemen kesiswaan, manajemen

keuangan, manajemen sarana dan prasarana pendidikan, manajemen

hubungan sekolah dan masyarakat, serta manajemen layanan khusus

lembaga pendidikan.

2. Proses penyusunan program sekolah di SMK Negeri 2 Surakarta dalam

konteks MBS.

3. Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dalam meningkatkan

mutu pendidikan di SMK Negeri 2 Surakarta.

D. Perumusan Masalah

1. Bagaimanakah Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di SMK

Negeri 2 Surakarta ?

2. Bagaimanakah proses penyusunan program sekolah di SMK Negeri 2

Surakarta dalam konteks MBS ?

3. Seberapa besar Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dapat

meningkatkan mutu pendidikan di SMK Negeri 2 Surakarta ?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak di capai dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di

SMK Negeri 2 Surakarta.

2. Untuk mengetahui proses penyusunan program sekolah di SMK Negeri 2

Surakarta dalam konteks MBS.

Page 22: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

3. Untuk mengetahui seberapa besar Implementasi Manajemen Berbasis

Sekolah (MBS) dapat meningkatkan mutu pendidikan di SMK Negeri 2

Surakarta.

F. Manfaat Penelitian

1. Teoritis

a. Untuk memperkaya khasanah penelitian di bidang pendidikan khususnya yang

berhubungan dengan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dalam upaya

meningkatkan mutu Sekolah Menengah Kejuruan.

b. Sebagai bahan pembanding, pertimbangan dan pengembangan pada penelitian

sejenis untuk masa yang akan datang.

2. Praktis

a. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharap dapat dijadikan masukan untuk lebih mendorong

keberhasilan program Manajemen Berbasis Sekolah.

b. Bagi Peneliti

Penelitian ini sebagai studi pendalaman tentang Manajemen Berbasis Sekolah

(MBS)

c. Bagi Departemen Pendidikan

Sebagai sumbangan pemikiran dalam pengimplementasian program

Manajemen Berbasis Sekolah ( MBS ) di masa mendatang .

Page 23: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Tinjauan Manajemen

a. Pengertian Manajemen

Istilah manajemen berasal bahasa Inggris yaitu “ to manage” yang dalam

arti sempit yaitu mengatur dan mengelola, sedangkan dalam arti luas berarti suatu

proses mengendalikan usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Jadi

istilah manajemen mengandung pengertian sebagai suatu proses kegiatan

(manajer) untuk mengendalikan suatu usaha guna mencapai tujaun yang telah

ditentukan sebelumnya. Menurut Koontz dan weihrich dalam Sudarwan Danim

(2006:32) mengemukakan definisi manajemen sebagai “The process of designing

maintaining an environment in Which individuals, working together in groups,

efficiently accomplish selected aims.” Lebih lanjut Scanlan dan Key dalam

Sudarwan Danim (2006:32) mendefinisiakn manajemen sebagai proses

pengkoordinasian dan pengintegrasian semua sumber, baik manusia, fasilitas,

maupun sumber daya tenikal lain untuk mencapai aneka tujuan khusus yang

ditetapkan. Menurut Bafadal Ibrahim (2005:1) yang mengutip dari George R.

Tery dan Lesis W. Rue bahwa manajemen adalah suatu proses atau langkah kerja

yang melibatkan bimbingan atau maksud – maksud yang nyata.

Sedangkan Bafadal Ibrahim (2005:39) mengutip dari Sergiovani,

Burlingame, Coombs, dan Thurston (1987) mendefinisikan bahwa manajemen

sebagai process of working with through others to accomplish organization goals

efficiencly, yaitu proses keja dengan melalui (mendayagunakan) orang lain untuk

mencapai tujuan organisasi secara efisien. Lebih lanjut menurut Bafadal Ibrahim

(2005:39) yang mengutip dari Gorton (1976) mengemukakan bahwa manajemen

merupakan metode yang digunakan administrator untuk melakukan tugas – tugas

tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.

Page 24: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Dari pengertian di atas dapat diatarik kesimpulan bahwa manajemen

merupakan suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan

pengawasan dalam usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

sebelumnya, yang didalamnya terdapat upaya untuk mengkoordinasi semua

sumberdaya untuk mencapai tujuan tersebut.

b. Tujuan Manajemen

Tujuan merupakan sesuatu yang hendak dicapai oleh setiap manusia,

begitu pula dengan manajemen, bahwa keberadaan manajemen memiliki tujuan

tertentu. Tujuan manajemen adalah terselenggaranya keseluruhan program kerja

secara efektif dan efisien. Adapun tujuan manajemen menurut Sulistyo dkk

(2003:3) adalah :

1. Untuk mencapai keteraturan, kelancaran dan kesinambungan usaha, dalam

rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

2. Untuk mencapai efisiensi, yaitu suatu perbandingan terbaik antara usaha

dengan hasil antara input dengan output.

Untuk mencapai tujuan tersebut, manajemen mengambil dua bidang sasaran yaitu:

1. Sumber daya manusia (human resources), bentuk kegitannya berupa

memimpin, memotivasi, menjuruskan, menertipkan orang – orang agar

aktivitasnya dapat merupakan indikator dicapainya tujuan.

2. Fasilitas (non human resources), bentuk kegiatan berupa upaya untuk

menghimpun dan mengendalikan alat – alat, benda – benda, ruang waktu,

dan metode kerja yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan.

c. Fungsi – fungsi Manajemen

Fungsi – fungsi manajemen adalah serangkaian aktifitas yang dilakukan

manajer dalam rangka menjalankan tugasnya sebagai pejabat manajemen, baik

pejabat manajeman tingkat atas, tingkat menengah ataupun tingkat bawah terlepas

dari organisasi besar atau kecil. Jadi fungsi ini merupakan kegiatan yang

dilakukan dalam keadaan apa saja, dan oleh siapa saja yang mempunyai predikat

Page 25: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

manajer. Hal ini kiranya tidak mengherankan, karena bagaimanapun sifat yang

hendak dicapai organiasasi, corak kegiatan manajemen itu pasti selalu ada.

Menurut G.R. Terry (2005:9) fungsi – fungsi manajemen terdiri dari :

1. Planing Yaitu menentukan tujaun – tujuan yang hendak dicapai selama satu masa yang akan datang dan apa yang harus diperbuat agar dapat mencapai tujuan – tujaun tersebut.

2. Organizing Adalah pengelompokan dan menentukan berbagai kegiatan penting dan memberikan kekuasaan untuk melaksanakan kegiatan – kegiatan itu.

3. Staffing Yaitu menentukan keperluan keperluan sumber daya manusia, pengerahan, penyaringan, latihan dan pengembangan tenaga kerja.

4. Motifating Adalah pengarahan atau penyaluran perilaku manusia kearah tujuan –

tujuan. 5. Controlling Yaitu mengukur pelaksanaan dengan tujuan –tujuan, menentukan sebab

penyimpangan – penyimpangan dan mengambil tindakan – tindakan korektif. Menurut Bafadal Ibrahim (2005:40) yang mengutip dari Gorton (1976)

mengidentifikasi fungsi – fungsi manajemen sebagai berikut :

1. identifikasi masalah 2. diagnosis masalah 3. penetapan tujuan 4. pembuatan keputusan 5. perencanaan 6. pengorganisasian 7. pengkoorganisasian 8. pendelegasian 9. penginisasian 10. pengkomunikasian 11. kerja dengan kelompok – kelompok 12. penilaian

Lebih lanjut menurut Bafadal Ibrahim (2005:40) yang mengutip dari

sergiovanni dkk (1987) dalam mengemukakan fungsi – fungsi manajemen

meliputi perencanaan (planing), pengorganisasian (organizing), pengerahan

(leading), dan pengawasan (controling).

Page 26: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Sekilas apa yang dikemukakan oleh sergiovanni dkk tentang fungsi

menajemen berbeda dengan apa yang dikemukakan oleh Gorton. Namun bila

dikaji secara seksama, ternyata keduanya sama. Dengan demikian, kedua belas

langkah manjemen yang dikemukakan Gorton dapat disederhanakan menjadi

empat langkah manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan,

dan pengawasan.

2. Tinjauan Manajemen Pendidikan

Manajemen pendidikan menurut Redja Mudyahardjo (2002:105) adalah

studi tentang bagaimana cara-cara yang sebaiknya ditempuh untuk mengatur

penyelenggaraan peristiwa-peristiwa pendidikan disebuah satuan pendidikan

(pendidikan mikro) atau sebuah satuan agregat satuan-satauan pendidikan

(pendidikan makro).

Lebih lanjut Mulyasa (2005:19) yang mengutip dari Gaffar menegaskan

bahwa "Manajemen pendidikan merupakan suatu proses kerjasama yang

sistematis, sistemik, dan komprebensif dalam rangka mewujudkan tujuan

pendidikan nasional".

Definisi lain mengenai manajemen yang dikemukakan oleh Campell dkk

yang dikutip oleh Willem Mantja (2000:92) menyebutkan bahwa "Manajemen

pendidikan adalah manajemen kelembagaan yang bertujuan untuk menunjang

perkembangan pengajaran dan pembelajaran".

Mulyasa (2004:19) yang mengutip dari Engkoswara (2001:2)

mengemukakan bahwa manajemen pendidikan dalam arti seluas – luasnya adalah

suatu ilmu yang mempelajari bagaimana menata sumber daya untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan secara produktif dan bagaimana menciptakan suasana

yang baik bagi manusia yang turut serta di dalam mencapai tujuan yang disepakati

bersama.

Dari berbagai pernyataan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

manajemen pendidikan merupakan penerapan hasil berfikir rasional untuk

mengorganisasikan kegiatan yang menunjang belajar dan pembelajaran guna

mencapai tujuan yang telah disepakati bersama.

Page 27: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Manajemen pendidikan dalam sebuah satuan pendidikan disebut sebagai

manajemen sekolah (School Management), yang merujuk pada proses kerja

manajerial dalam rangka mengkoordinasikan dan mengintegrasikan semua

sumber daya yang ada. Baik manusia, material, fasilitas, atau teknikal dalam

rangka penyelenggaraan pendidikan. Subtansi manajemen sekolah meliputi

perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan atau pengendalian yang bermuara

pada satu kegiatan inti yaitu proses pendidikan anak didik.

Manajemen sekolah merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

kualitas pendidikan. Manajemen sekolah secara langsung akan mempengaruhi dan

menentukan efektif tidaknya kurikulum, berbagai peralatan belajar, waktu

mengajar, dan proses pembelajaran. Dengan demikian, upaya peningkatan

kualitas pendidikan harus dimulai dengan pembenahan manajemen sekolah,

disamping peningkatan kualitas dan pengembangan sumber belajar.

3. Tinjauan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

a. Pengertian Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

Secara umum, Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dapat diartikan

sebagai model manajemen yang memberikan otonomi lebih besar kepada kepala

sekolah dan mendorong pengambilan keputusan partisipatif yang melibatkan

secara langsung semua warga sekolah (guru, siswa, kepala sekolah, karyawan

orang tua siswa, dan masyarakat) untuk meningkatkan mutu sekolah berdasarkan

kebijakan pendidikan nasional.

Suatu definisi MBS yang dikemukakan oleh Larry Kuehn dalam "ERIC

Clearinghouse on Educational Management” mengatakan bahwa nama untuk

Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) sebagai terjemahan dari School Based

Mangement (SBM) dapat didefinisikan sebagai suatu proses kerja komunitas

sekolah dengan cara menerapkan kaidah-kaidah otonomi, akuntabilitas,

partisipasi, dan sustainabilitas untuk mencapai tujuan pendidikan dan

pembelajaran secara bermutu. (Sudarwan Danim, 2006: 33).

Berdasarkan rumusan tersebut maka terkandung beberapa maksud

mengenai manajemen berbasis sekolah adalah sebagai berikut:

Page 28: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

1) Manajemen lokal sekolah (local management of school) atau otonomi

sekolah secara lokal (locally-autonomous schools), dimana sekolah

memiliki otonomi pengelolaan pada tingkat kompleks (building level) atau

kompleks sekolah.

Program internal sekolah dirancang dan dimplementasikan sendiri sesuai

dengan potensi yang dimiliki dan yang mungkin diakses oleh lembaga.

2) Pembagian kewenangan dalam pembuatan keputusan (shared decision

making), dimana Dinas Diknas melimpahkan sebagian kewenangannya

selama ini ketingkat sekolah, baik secara langsung maupun melalui komite

Sekolah.

3) Pengelolaan sekolah secara mandiri (self-managing Schools). Sekolah

memiliki kewenangan mengelola diri dalam lingkup yang cukup luas

untuk menyusun perencanaan, program, penganggaran, dan implementasi.

4) Sekolah dengan penentuan pengelolaan secara mandiri (self-determining

school). Sekolah memiliki kewenangan untuk ”menentukan nasib sendiri”,

dimana sekolah memiliki kewenangan untuk mandiri atau menentukan

nasib sendiri misalnya mengenai standar prestasi, program unggulan,

muatan lokal, kalender belajar, program-program khusus, dan sebagainya.

5) Manajemen sekolah yang bersifat partisipatori (school participatory

management), tempat untuk dapat menciptakan kondisi sekolah yang

efektif diperlukan partisipasi semua komunitas sekolah.

6) Devolusi (devolution), berupa perubahan pengelolaan sekolah dari banyak

yang tergantung pada instansi di atasnya menjadi dikelola dengan

kemandirian tertentu sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan komunitas

sekolah dan masyarakat sekitarya.

7) Desentralisasi pengelolaan sekolah (school decentralization), yaitu meski

sekolah merupakan sub sistem dan sistem pendidikan nasional sebagian

program yang selama ini banyak dipandu dari instansi di atasnya dikelola

dengan cara didesentralisasikan atau dilaksanakan secara mandiri.

8) Restrukturisasi sekolah (restructured schools), yaitu perubahan struktur

sekolah dari tidak lebih sebagai perpanjangan tangan unit birokrasi di

Page 29: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

atasnya ke lembaga akademik yang tidak terlalu diikat oleh kaidah-kaidah

kerja birokrasi pendidikan.

9) Sekolah berbasis swakelola atau penyelenggaraan sekolah secara mandiri

(self goverming), dimana sebagian program sekolah ini

direncanakan, didanai, dilaksanakan, dan dievaluasi sendiri

keberhasilannya.

Menurut Sudarwan Danim (2006: 34), ”MBS didefinisikan sebagai

desentralisasi kewenangan pembuatan keputusan pada tingkat sekolah”. Dimana,

pembuatan keputusan merupakan inti dan keseluruhan proses dan substansi tugas

dari manajemen sekolah. Lebih lanjut Lori Jo Oswald dalam Sudarwan Danim

(2006: 35) mengatakan ”School-based management can be defined as the

decentralization of decision-making authority to the school site”.

Sedangkan menurut Mulyasa (2005: 24), ”MBS merupakan paradigma

baru pendidikan, yang memberikan otonomi luas pada tingkat sekolah (perlibatan

masyarakat) dalam kerangka kebijakan pendidikan nasional”.

Definisi lain mengenai MBS menurut Malik Fajar (2005: 77), ”MBS

merupakan bentuk altematif sekolah dalam melakukan program 'desentralisasi' di

bidang pendidikan, yang ditandai dengan otonomi luas di tingkat sekolah,

partisipasi masyarakat yang tinggi tanpa mengabaikan kebijakan pendidikan

nasional”.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa MBS adalah desentralisasi

kewenangan pembuatan keputusan di tingkat sekolah yaitu dengan memberikan

otonomi luas di tingkat sekolah (perlibatan masyarakat) dalam kerangka kebijakan

pendidikan nasional. Sekolah diberikan kebebasan, kekuasaan, dan keleluasaan

yang disertai dengan tanggung jawab dalam mengelola sumber daya dan sumber

dana sesuai dengan prioritas kebutuhan sekolah dengan mengakomodasi seluruh

kebutuhan masyarakat setempat.

b. Tujuan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) merupakan salah satu upaya

pemerintah untuk mencapai keunggulan masyarakat bangsa dalam penguasaan

Page 30: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

ilmu dan teknologi, yang dinyatakan dalam GBHN. Hal ini dapat dijadikan

landasan dalam pengembangan pendidikan di Indonesia yang berkualitas dan

berkelanjutan, baik secara makro, meso, maupun mikro. MBS yang ditandai

dengan otonomi sekolah dan perlibatan masyarakat bertujuan untuk meningkatkan

efisiensi, mutu, dan pemerataan pendidikan. Model MBS yang diterapkan di

Indonesia adalah MPMBS (Manajemen Peningkatan Mutu. Berbasis Sekolah).

Berikut dikemukakan tujuan dari penerapan MBS menurut Depdiknas (2001:4)

adalah sebagai berikut :

1) Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengelola dan memberdayakan sumber daya yang tersedia.

2) Meningkatkan kepedulian warga dan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan melalui pengambilan keputusan bersama.

3) Meningkatkan tanggung jawab sekolah, kepala. sekolah, masyarakat, dan pemerintah tentang mutu sekolahnya; dan

4) Meningkatkan kompetisi yang sehat antar sekolah tentang mutu pendidikan yang akan dicapai.

Menurut Mulyasa (2005:25) Tujuan Manajemen Berbasis Sekolah.

adalah ”Agar sekolah dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja mutu

sekolah, dengan menyediakan layanan pendidikan yang komprehensif dan sesuai

dengan kebutuhan masyarakat”.

Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) bertujuan untuk memandirikan

atau memberdayakan sekolah melalui pemberian kewenangan, keluwesan, dan

sumber daya untuk meningkatkan mutu sekolah. (Eman Suparman, 2001:

http://www.depdiknas.go.id).

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa MBS merupakan

model pengelolaan yang bertujuan untuk meningkatkan mutu. Mutu yang

dimaksud bukan hanya mutu lulusan yang diwujudkan dalam bentuk prestasi

belajar, melainkan juga mutu pelayanan yang diberikan sekolah, mutu proses

pembelajaran, mutu masukan dan lain-lain sehingga diharapkan dapat

meningkatkan kinerja sekolah dengan memberikan pelayanan yang lebih baik

kepada para pengguna atau masyarakat yaitu penyediaan pelayanan pendidikan

secara komprehensif.

Page 31: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

c. Alasan Diterapkannya MBS

Menurut Depdiknas (2001:5) “ MBS diterapkan karena beberapa alasan

berikut :

1) Sekolah lebih mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman

bagi dirinya, sehingga dia dapat mengoptimalkan pemanfaatan

sumberdaya yang tersedia untuk memajukan sekolahnya.

2) Sekolah lebih mengetahui kebutuhan lembaganya, khususnya input

pendidikan yang akan dikembangkan dan didayagunakan dalam proses

pendidikan sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan peserta

didik.

3) Pengambilan keputusan yang dilakukan sekolah lebih cocok untuk

memenuhi kebutuhan sekolah karena pihak sekolah yang paling tahu apa

yang terbaik bagi sekolahnya.

4) Penggunaan sumberdaya pendidikan lebih efisien dan efektif bilamana

dikontrol oleh masyarakat setempat.

5) Keterlibatan semua warga sekolah dan masyarakat dalam pengambilan

keputusan sekolah menciptakan transparansi dan demokrasi yang sehat.

6) Sekolah dapat bertanggungjawab tentang mutu pendidikan masing –

masing kepada pemerintah, orang tua peserta didik, dan masyarakat pada

umumnya, sehingga dia akan berupaya semaksimal mungkin untuk

melaksanakan dan sasaran mutu pendidikan yang telah direncanakan.

7) Sekolah dapat melakukan persaingan yang sehat dengan sekolah –

sekolah lain untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui upaya – upaya

inovatif dengan dukungan orang tua peserta didik, masyarakat dan

pemerintah daerah setempat.

8) Sekolah dapat cepat merespon aspirasi masyarakat dan lingkungan yang

berubah dengan cepat.

d. Karakteristik Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

MBS memiliki karakteristik yang perlu dipahami oleh sekolah yang akan

menerapkannya. Dengan kata lain, jika sekolah ingin sukses dalam menerapkan

Page 32: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

MBS, maka beberapa karakteristik MBS perlu dimiliki. Berbicara mengenai

karakteristik MBS tidak dapat dipisahkan dengan karakteristik sekolah efektif

(effective school). Jika MBS merupakan wadah / kerangkanya, maka sekolah

efektif merupakan isinya.

Maka tugas-tugas manajemen sekolah ditetapkan menurut karakteristik

dan kebutuhan sekolah itu sendiri. Karakteristik MBS bisa diketahui dari

bagaimana sekolah dapat mengoptimalkan kinerja organisasi sekolah, proses

belajar - mengajar, pengelolaan sumber daya manusia, dan pengelolaan sumber

daya dan administrasi.

Menurut Depdiknas (2001:11-20) bahwa karakteristik MBS memuat

secara inklusif elemen – elemen sekolah efektif, yang dikategorikan menjadi

input, proses dan out put, berikut ini akan di uraikan mengenai karakteristik MBS.

1.) Output yang diharapkan Output sekolah adalah prestasi sekolah yang dihasilkan oleh proses pembelajaran dan manajemen sekolah. Pada umumnya, output dapat menjadi dua, yaitu output berupa prestasi akademik. Output prestasi akademik misalnya, NEM, lomba karya ilmiah remaja, dll. Output non – akademik, misalnya keingintahuan yang tinggi, harga diri, kejujuran, kerjasama yang baik, rasa kasih sayang yang tinggi terhadap sesama, toleransi, kedisiplinan, kerajinan, dll.

2.) Proses a.) Proses belajar mengajar yang efektifitasnya tinggi b.) Kepemimpinan sekolah yang kuat c.) Lingkungan Sekolah yang Aman dan Tertib d.) Pengelolaan Tenaga Kependidikan yang Efektif e.) Sekolah Memiliki Budaya Mutu. f.) Sekolah memiliki team work yang kompak, cerdas dan dinamis.

g.) Sekolah memiliki kewenangan (Kemandirian). h.) Partisipasi yang tinggi dari warga sekolah dan mayarakat i.) Sekolah memiliki keterbukaan (Transparansi) Manajemen j.) Sekolah memiliki kemauan untuk berubah (psikologis dan fisik) k.) Sekolah melakukan evaluasi dan perbaikan secara berkelanjutan.

l.) Sekolah responsif dan Antisipatif terhadap kebutuhan m.) Komunikasi yang baik n.) Sekolah memiliki Akuntabilitas

3.) Input Pendidikan a.) Memiliki Kebijakan, Tujuan, dan Sasaran Mutu yang Jelas b.) Sumberdaya tersedia dan siap c.) Staf yang kompeten dan berdedikasi tinggi d.) Memiliki harapan dan Prestasi yang tinggi

Page 33: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

e.) Fokus pada pelanggan (Khususnya Siswa) f.) Input manajemen

Sedangkan menurut (Nurkolis,2002:http://www.kompas.com/nurkolis.html)

mengemukakan bahwa Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) memiliki delapan

krakteristik dalam hal :

1) Misi Sekolah 2) Hakekat aktivitas-aktivitas sekolah 3) Startegi-strategi manajemen 4) Penggunaan sumber-sumber daya 5) Perbedaan-perbedaan peran warga sekolah 6) Hubungan antar manusia 7) Kualitas para administrator 8) Indikator-indikator efektivitas

Selanjutnya Menurut Mulyasa (2004:35-37) yang mengutip dari Sand

menyatakan bahwa karakteritik dasar MBS adalah sebagai berikut :

1) Pemberian Otonomi Luas Kepala Sekolah MBS memberikan otonomi atau kebebasan kepada sekolah

dalam mengelola rumah tangganya dengan disertai tanggung jawab. Sekolah dapat mengelola sumber daya, mengembangkan strategi dan berhak untuk membuat kebijakan-kebijakan sendiri yang sesuai dengan kondisi setempat dengan tetap berpedoman pada kebijakan nasional. Hal ini membutuhkan dukungan para stakeholder, yang meliputi: pemerintah daerah, komite sekolah (kepala sekolah, guru, orang tua siswa, tokoh masyarakat), serta siswa. Pemberian otonomi yang luas kepada sekolah mempunyai harapan agar sekolah dapat meningkatkan kinerjanya, terutama kinerja tenaga kependidikan dengan menawarkan partisipasi aktif dalam pengambilan keputusan dan tanggung jawab bersama dalam pelaksanaan keputusan yang diambil secara proporsional dan profesional.

2) Partisipasi Masyarakat dan orang Tua MBS tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya partisipasi aktif

dari masyarakat dan orang tua siswa. Dalam MBS terdapat komite sekolah dan dewan. pendidikan sebagai sarana bagi masyarakat dan orang tua siswa untuk ikut berpartisipasi dalam pendidikan yaitu dapat ikut serta merumuskan serta mengembangkan program-program yang dapat meningkatkan kualitas sekolah. 3) Kepemimpinan yang Demokratis dan Profesional.

Kepala sekolah merupakan pimpinan sekolah yang memiliki tugas untuk mengatur dan mengambil keputusan dalam setiap kebijakan. Dalam MBS, seorang kepala sekolah yang berperan sebagai pemimpin bagi warga sekolah dalam mengambil suatu keputusan menggunakan pola buttom-up secara demokratis, sehingga semua pihak memiliki tanggung jawab terhadap keputusan yang telah ditetapkan. Para guru yang ada pada suatu sekolah

Page 34: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

juga merupakan tenaga profesioanal yang turut berperan dalam keberhasilan suatu pendidikan. 4) Team Work yang tinggi dan Profesional.

Program-program sekolah yang telah disusun akan berhasil manakala. dalam pelaksanaannya terdapat adanya kerjasama antar kelompok (team-work) yang baik. Team work yang ada dalam pelaksannan MBS merupakan tim yang bekerja secara profesioanal dimana dalam melaksanakan pekerjaan mereka tidak saling menunjukkan kekuasaan serta jasa mereka masing-masing, akan tetapi mereka berusaha memberikan konstribusi terhadap peningkatan mutu pendidikan secara menyeluruh.

e. Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah

Menurut Mulyasa (2005: 39-53), hal-hal yang paling penting

dalam implementasi manajemen berbasis sekolah adalah manajemen terhadap

komponen-komponen sekolah itu sendiri. Sedikitnya terdapat tujuh komponen

sekolah yang harus dikelola dengan baik dalam rangka MBS, yaitu: kurikulum

dan program pengajaran, tenaga kependidikan, kesiswaan, keuangan, sarana dan

prasarana pendidikan, pengelolaan hubungan sekolah dan masyarakat, serta

manajemen layanan khusus lembaga pendidikan. Untuk lebih jelasnya akan

diuraikan sebagai berikut :

1) Manajemen kurikulum dan program pengajaran Pengelolaan kurikulum mencangkup perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian. Sekolah diberi kewenangan untuk mengembangkan silabus (memperdalam, memperkaya, memodifikasi), namun telap dalam koridor isi kurikulum yang berlaku nasional. Daerah dan sekolah diberi kebebasan untuk mengembangkan silabus mata pelajaran katerampilan pilihan (muatan lokal).

2) Manajemen tenaga kependidikan Manajemen tenaga kependidikan (guru dan personalia) mencakup perencanaan pegawai, pengadaan pegawai, pembinaan dan pengembangan pegawai, promosi dan mutasi, pemberhentian pegawai, kompensasi, dan penilaian pegawai. Pengelolaan. Ketenagaanterdiri atas analisis kebutuhan, perencanaan, rekruitmen, pengembangan, hadiah (reward), dan sanksi (punishment), hubungan kerja, sampai evaluasi kinerja tenaga kependidikan (guru dan non guru) dapat dilakukan oleh sekolah dan daerah sesuai dengan kemampuan masing-masing, kecuali yang menyangkut imbal jasa (gaji), dan rekruitmen pegawai negeri masih ditangani oleh pusat.

3) Manajemen kesiswaan. Manajemen kesiswaan adalah penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik, mulai masuk sampai dengan keluarnya peserta didik dari suatu sekolah. Manajemen kesiswaan

Page 35: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

bertujuan untuk mengatur berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di sekolah berjalan dengan lancar, tertib, dan teratur serta mencapai tujuan pendidikan sekolah. Manajemen kesiswaan memiliki tugas utama yang.perlu diperhatikan antara lain penerimaan murid baru, pengembangan peserta didik, kemajuan kegiatan belajar.

4) Manajemen keuangan Keuangan dan pembiayaan, merupakan salah satu sumber daya yang secara langsung menunjang efektifitas dan efisiensi pengelolaan pendidikan. Dalam implementasi MBS, menuntut kemampuan sekolah untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi, serta mempertanggungjawabkan pengelolaan dana tersebut secara transparan kepada masyarakat dan pemerintah. Pengelolaan keuangan, terutama pengalokasian, dan penggunaan uang sudah sepantasnya dilakukan oleh sekolah di bawah pimpinan dan koordinasi kepala sekolah, karena sekolahlah yang paling memahami kebutuhannya.

5) Manajemen sarana dan prasarana pendidikan Manajemen sarana dan prasarana pendidikan bertugas mengatur dan menjaga sarana dan prasarana pendidikan agar dapat memberikan kontribusi secara optimal dan berarti pada jalannya proses pendidikan. Kegiatan pengelolaan ini meliputi kegiatan perencanaan, pengadaan, pengawasan, penyimpanan inventarisasi, dan penghapusan serta penataan. Pengelolaan fasilitas yang mencangkup pengadaan, pemeliharaan, perbaikan, dan pengembangan merupakan kewenangan sekolah.

6) Manajemen pengelolaan hubungan sekolah dan masyarakat Sekolah diberi kebebasan untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat. Kerjasama antar keduanya sangat penting untuk meningkatkan keterlibatan, kepedulian, kepemilikan, dan dukungan operasional baik moral maupun finansial.

7) Manajemen layanan khusus lembaga pendidikan Manajemen layanan khusus meliputi manajemen perpustakaan, kesehatan dan keamanan sekolah. Manajemen komponen-komponen tersebut merupakan bagian penting dari MBS yang efektif dan efisien.

f. Fungsi – Fungsi yang Didesentralisasikan ke Sekolah

Peningkatan mutu pendidikan di sekolah perlu didukung kemampuan

manajerial para kepala sekolah. Sekolah perlu berkembang maju dari tahun ke

tahun. Karena itu hubungan baik antar guru perlu di ciptakan agar tercipta iklim

dan suasana kerja yang kondusif dan menyenangkan. Demikinan halnya dengan

penampilan fisik dan manajemen sekolah perlu dibina agar sekolah menjadi

lingkungan pendidikan yang dapat menumbuhkan kreativitas, disiplin,dan

semangat belajar peserta didik. Dalam manajemen berbasis sekolah ini diharapkan

Page 36: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

sekolah dapat bekerja dalam fungsi – fungsi yang sudah ditentukan. Menurut

Depdiknas (2001:21 - 24) ada beberapa fungsi yang didesentralisasikan kesekolah

yaitu :

1) Perencanaan dan evaluasi : sekolah diberi kewenangan untuk melakukan perencaan sesusai dengan kebutuhanya (school – based plan). Sekolah diberi wewenang untuk melakukan evaluasi, khususnya evaluasi yang dilakukan secara internal. Evaluasi ini dilakukan oleh warga sekolah untuk memantau proses pelaksanaan dan untuk mengevaluasi hasil program – program yang telah dilaksanakan.

2) Pengelolaan Kurikulum : berdasarkan kurikulum standar yang telah ditentukan secara nasional, sekolah bertanggung jawab untuk mengembangkan kurikulum baik dari standar materi dan proses penyampaiannya. Melalui penjelasan bahwa materi tersebut ada mafaat dan relevansinya terhadap siswa, sekolah harus menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan melibatkan semua indera dan lapisan otak serta menciptakan tantangan agar siswa tumbuh dan berkembang secara intelektual dengan menguasai ilmu pengetahuan, terampil, memilliki sikap arif dan bijaksana, karakter dan memiliki kematangan emosional. Untuk melihat proses pencapain kurikulum, siswa harus dinilai melalui proses test yang dibuat sesuai dengan standar nasional dan mencakup berbagai aspek kognitif, affektif dan psikomotor maupun aspek psikologi lainnya. Proses ini akan memberikan masukan ulang secara obyektif kepada orang tua mengenai anak mereka (siswa) dan kepada sekolah yang bersangkutan maupun sekolah lainnya mengenai performan sekolah sehubungan dengan proses peningkatan mutu pendidikan.

3) Pengelolaan ketenagaan, mulai dari analisis kebutuhan, perencanaan, rekrutmen, pengembangan, hadiah dan sangsi (reward and punishment), hubungan kerja, sampai evaluasi kerja tenaga sekolah (guru, tenaga administrasi. Laborat, dsb) dapat dilakukan oleh sekolah, kecuali yang menyangkut pengupahan/imbal jasa rekrutmen guru pegawai negeri, yang sampai saat ini masih ditangani oleh birokrasi diatasnya.

4) Pengelolaan Proses Belajar Mengajar : Sekolah diberi kebebasan dalam memilih strategi, metode, dan teknik – teknik pembelajaran dan pengajaran yang paling efektif, sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, siswa, guru, dan kondisi nyata sumberdaya yang ada di sekolah.

5) Pengelolaan Fasilitas : Pengelolaan fasilitas sekolah sudah seharusnya dilakukan oleh sekolah. Karena sekolah yang paling mengetahui kebutuhan fasilitas sekolahnya.

6) Pengelolaan Keuangan : Pengelolaan keuangan, terutama pengalokasian/ penggunaan uang sepenuhnya dilakukan oleh sekolah. Dikarenakan sekolah yang lebih tau mengenai kebutuhan yang dibutuhkan oleh sekolahnya.

Page 37: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

7) Pelayanan Siswa : Dalam pelayanan siswa sudah sejak lama didesentralisasikan. Namun perlu adanya peningkatan intensitas dan ekstensitasnya.

8) Hubungan Sekolah dan Masyarakat : Esensi hubungan sekolah dengan masyarakat adalah untuk meningkatkan keterlibatan, kepedulian, kepemilikan, dan dukungan dari masyarakat. Dalam konteks ini hubungan sekolah dan masyarakat sudah didesentralisasikan, oleh karena itu perlu adanya peningkatan intensitas dan ekstensitasnya.

9) Pengelolaan Iklim sekolah (fisik dan Non fisik) yang kondusif – akademik merupakan prasyarat bagi terselenggaranya proses belajar mengajar yang efektif. Iklim sekolah yang kondusif dapat menumbuhkan semangat belajar siswa.

g. Penyusunan Program Sekolah Dalam Konteks MBS

MBS dapat diimplementasikan secara efektis dan efisien apabila

didukung oleh beberapa sumber yang esensial, seperti : a) sumber daya yang

kompeten dan mempunyai wawasan luas serta dapat tepat waktu sesuai dengan

dinamika sosial masyarakat; b) tersedianya informasi yang akurat dan tepat waktu

untuk menunjang pembuatan keputusan; c) menggunakan manajemen dan

teknologi yang tepat dalam perencanaan; d) tersedianya dana yang memadai untuk

menunjang pelaksanaan. Melalui MBS sekolah memiliki otonomi dalam

penyelenggaraan pendidikan dan kewenangan dalam pengambilan keputusan di

tingkat sekolah yang terkait langsung dengan kebutuhan – kebutuhan sekolah. Hal

ini terkandung maksud bahwa unsur pokok sekolah (constituent) memegang

kontrol yang lebih besar pada setiap kejadian disekolah, maka sekolah lebih

leluasa dalam menetapkan sasaran peningkatan mutu dan menyusun program

sekolah.

Program sekolah merupakan salah satu perangkat terpenting dalam

pengelolaan MBS. Program sekolah merupakan alokasi sumber daya sekolah

kedalam jadwal waktu yang telah ditentukan sebelumnya, yang disusun oleh

sekolah dengan melibatkan seluruh komunitas sekolah. Adapun yang terkandung

dalam program sekolah menyangkut visi dan misi sekolah, tujuan sekolah, dan

prioritas sekolah yang akan dicapai, serta strategi – strategi untuk mencapainya.

Dalam kaitanya dengan proses penyusunan program sekolah terdapat

beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu terciptanya komunikasi yang terbuka

Page 38: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

diantara para pemegang peran dan pengambilan keputusan bersama dibawah

koordinsi kepala sekolah. Hal ini mengikuti pola buttum-up, yaitu kepala sekolah

memberikan wewenang kepada pejabat dibawahnya untuk menyusun program

sesuai dengn job description masing – masing, sehingga dalam menetapkan suatu

program, kepala sekolah tetap memperhatikan kebutuhan dan aspirasi seluruh

komunitas sekolah.

4. Tinjauan Mutu Pendidikan

a. Pengertian Mutu Pendidikan

Menurut (Umaedi, 1999 : http://www.ssep.net/director.html) Dalam

rangka umum mutu mengandung makna derajat (tingkat) keunggulan suatu

produk (hasil kerja/upaya) baik berupa barang maupun jasa; baik yang tangible

maupun yang intangible. Dalam konteks pendidikan pengertian mutu, dalam hal

ini mengacu pada proses pendidikan dan hasil pendidikan. Dalam "proses

pendidikan" yang bermutu terlibat berbagai input, seperti; bahan ajar (kognitif,

afektif, atau psikomotorik), metodologi (bervariasi sesuai kemampuan guru),

sarana sekolah, dukungan administrasi dan sarana prasarana dan sumber daya

lainnya serta penciptaan suasana yang kondusif.

Sedangkan menurut (Diknas, 2001:25-26), Secara umum, mutu adalah

gambaran karakteristik menyeluruh dari barang atau jasa yang menunjukkan

kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan yang diharapkan atau tersirat.

Dalam konteks pendidikan, pengertian mutu mencakup input, proses, dan output

pendidikan.

Input pendidikan adalah segala sesuatu yang harus tersedia karena

dibutuhkan untuk berlangsungnya proses. Sesuatu yang di maksud berupa

sumberdaya dan perangkat lunak serta harapan – harapan sebagai pemandu bagi

berlangsungnya proses. Input sumberdaya meliputi sumberdaya manusia (kepala

sekolah, guru, karyawan, siswa) dan sumberdaya selebihnya (peralatan,

perlengkapan, uang, dsb.). Input perangkat lunak meliputi struktur organisasi

sekolah, peraturan perundang – undangan, deskripsi tugas, rencana, program, dsb.

Input harapan-harapan berupa visi,misi,tujuan, dan sasaran – sasaran yang ingin

Page 39: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

dicapai oleh sekolah. Kesiapan input sangat diperlukan agar proses dapat

berlangsung dengan baik. Oleh karena itu, tinggi rendahnya mutu input dapat di

ukur dari tingkat kesiapan input. Makin tinggi tingkat kesiapan input, makin

tinggi pula mutu input tersebut.

Proses pendidikan merupakan berubahnya sesuatu menjadi sesuatu yang

lain. Sesuatu yang berpengaruh terhadap berlangsungnya proses disebut input,

sedang sesuatu dari hasil proses disebut output. Dalam pendidikan bersekala

mikro (tingkat sekolah), proses yang dimaksud adalah proses pengambilan

keputusan, proses pengelolaan kelembagaan, proses pengelolaan program, proses

belajar mengajar, dan proses monitoring dan evaluasi, dengan catatan proses

belajar mengajar memiliki tingkat tertinggi dibandingkan dengan proses – proses

lainnya.

Proses dikatakan bermutu tingggi apabila pengkoordinasian dan

penyerasian serta pemaduan input sekolah (guru, siswa, kurikulum, uang,

peralatan, dsb.) dilakukan secara harmonis, sehingga menciptakan situasi

pembelajaran yang menyenangkan (enjoyable larning), mampu mendorong

motivasi dan minat belajar, dan benar – benar mampu memberdayakan peserta

didik.

Outoput pendidikan adalah merupakan kinerja sekolah. Kinerja sekolah

adalah prestasi sekolah yang dihasilkan dari proses/prilaku sekolah. Output

sekolah dapat dikatakan berkualitas/bermutu tinggi jika prestasi sekolah,

khususnya prestasi siswa, menunjukan prestasi yang tinggi.

Sedangkan dalam Sudarwan Danim, (2006 : 53), manajemen sekolah

dengan rancangan MBS dipandang berhasil jika mampu mengangkat derajat mutu

proses dan produk pendidikan dan pembelajaran. Dalam pengertian umum, mutu

mengandung makna derajat keunggulan suatu produk atau hasil kerja, baik berupa

barang atau jasa.

Dalam konteks pendidikan, pengertian mutu mengacu pada masukan,

proses, luaran dan dampaknya. Mutu masukan dapat dilihat pada dari beberapa

sisi. Pertama, kondisi baik atau tidaknya masukan sumber daya manusia, seperti

kepala sekolah, guru, laboaran, staf tata usaha, dan siswa. Kedua, memenuhi atau

Page 40: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

tidaknya kriteria masukan material berupa alat peraga, buku – buku, kurikulum,

prasarana, sarana sekolah, dan lain – lain. Ketiga, memenuhi atau tidaknya kriteria

masukan yang berupa perangkat lunak, seperti peraturan, struktur organisasi,

deskripsi kerja, dan struktur organisasi. Keempat, mutu masukan yang bersifat

harapan dan kebutuhan, seperti visi, motivasi, ketekunan, dan cita – cita.

Mutu proses pembelajaran mengandung makna bahwa kemampuan

sumber daya sekolah mentransformasikan multi jenis masukan dan situasi untuk

mencapai derajat nilai tambah tertentu bagi peserta didik. Hal – hal yang termasuk

dalam kerangka mutu proses pendidikan ini adalah derajat kesehatan, keamanan,

disiplin, keakraban, saling menghormati, kepuasan, dan lain – lain dari subjek

selama memberikan dan menerima jasa layanan.

Hasil pendidikan dipandang bermutu jika mampu melahirkan keunggulan

akademik dan ekstrakurikuler pada peserta didik yang dinyatakan lulus untuk

untuk satu jenjang pendidikan atau menyelesaikan program pembelajaran tertentu.

Keunggulan akademik dinyatakan dengan nilai yang dicapai oleh peserta didik.

Keunggulan ekstrakurikuler dinyatakan dengan aneka jenis ketrampilan yang

diperoleh siswa selama mengikuti program ekstrakurikuler. Diluar kerangkan itu,

mutu luaran juga dapat dilihat dari nilai – nilai hidup yang dianut, moralitas,

dorongan untuk maju, dan lain – lain yang diperoleh anak didik selama menjalani

pendidikan.

Mutu sekolah juga dapat dilihat dari tertib administrasinya. Salah satu

bentuk tertib administrasi adalah adanya mekanisme kerja yang efektif dan

efisien, baik secara vertikal maupun horisontal. Dilihat dari perspektif

operasional, manajemen sekolah berbasis MBS dikatakan bermutu jika sumber

daya manusia bekerja secara efektif dan efisien.

Menurut Sudarwan Danim (2006,55) yang mengutip dari pendapat

Edward Sallis (1993) sekolah yang bermutu bercirikan sebagai berikut :

1. Sekolah berfokus pada pelanggan, baik pelanggan internal maupun eksternal.

2. Sekolah berfokus pada upaya untuk mencegah masalah yang muncul, dalam makna ada komitmen untuk bekerja secara benar dari awal.

3. Sekolah mempunyai investasi pada sumber daya manusianya.

Page 41: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

4. Swakelola mempunyai strategi untuk mencapai kualitas, baik ditingkat pimpinan, tenaga akademik, maupun tenaga administratif.

5. Sekolah mengelola atau melakukan keluhan sebagai umpan balik untuk mencapai kualitas dan memposisikan kesalahan sebagai instrumen untuk berbuat benar pada peistiwa atau kejadian berikutnya.

6. Sekolah mempunyai kebijakan dalam perencanaan untuk mencapai kualitas, baik perencanaan jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang.

7. Sekolah mengupayakan proses perbaikan dengan melibatkan semua orang sesuai dengan tugas pokok, fungsi, dan tanggung jawabnya.

8. Sekolah mendorong orang yang dipandang memiliki kreativitas, maupun menciptakan kualitas, dan merangsang yang lainnya agar dapat bekerja secara berkualitas.

9. Sekolah memperjelas peran dan tanggung jawab setiap orang, termasuk kejelasan arah kerja secara vertical dan horizontal.

10. Sekolah memilik strategi dan kriteria evaluasi yang jelas. 11. Sekolah memandang atau menempatkan kualitas yang telah dicapai

sebagai jalan untuk memperbaiki kualitas layanan lebih lanjut. 12. Sekolah memandang kualitas sebagai bagian integral dari budaya

kerja. 13. Sekolah menempatkan peningkatan kualitas secara terus – menerus

sebagai suatu keharusan.

5. Tinjauan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

a. Pengertian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Dari berbagai jenis jalur pendidikan tersebut tentulah masing-masing

jalur mempunyai tujuan atau arahan tertentu, sesuai dengan bidangnya masing-

masing. Begitu juga dengan pendidikan kejuruan, sebagaimana disebutkan dalam

UU “No. 2 Tahun 1989 Bab IV Pasal 11 Ayat 3 tentang Pendidikan Nasional

yang menjelaskan bahwa “Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan yang

mempersiapkan peserta didik untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu”.

Menurut Soeharto yang mengutip dari (1988:2) Curtis H dan

Friedenberg, Joan E berpendapat bahwa “ Pendidikan kejuruan adalah pendidikan,

training atau retraining yang mengenai persiapan siswa dalam pengetahuan,

ketrampilan dan sikap yang diperlukan untuk benar - benar bekerja,

memperbaharui keahlian dan pengembangan lanjut dalam pekerjaan’’.

Page 42: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Sedangkan Sukamto (1983:12) menyatakan bahwa:

Pendidikan Kejuruan adalah pendidikan yang menyediakan pengalaman, rangsangan, visual, kesadaran afektif, informasi kognitif dan ketrampilan psikomotrik sedemikian rupa sehingga menunjang proses perkembangan vokasional yang terdiri dari penjajahan, pementapan, dan pelestarian dalam meniti karirnya.

“Pendidikan kejuruan ialah pendidikan pada jenjang menengah yang

mengutamakan pengembangan kemampuan siswa untuk melaksanakan jenis

pekerjaan” (PP No 29 tahun 1990 Bah I pasal 1 ayal 3).

Sedangkan Suharsimi Arikunto (2003:1) mempunyai pendapat sebagai

berikut:

Pendidikan Kejuruan” dapat diklasifikasikan ke dalam jenis pendidikan khusus, karena kelompok pelajaran atau program yang disediakan hanya dipilih oleh orang-orang yang memiliki minat khusus untuk mempersiapkan dirinya bagi lapangan pekerjaan di masa yang akan mendatang. Agar lapangan kerja khusus ini sukses, maka pendidikan kejuruan dimaksudkan untuk menyiapkan tenaga terampil yang di butuhkan di masyarakat.

Dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan

kejuruan adalah lembaga pendidikan pada jenjang menengah yang menyediakan

pengalaman, rangsangan, visual, kesadaran afektif, informasi kognitif dan

ketrampilan psikomotrik yang tujuan utamanya adalah untuk mempersiapkan

siswannya dalam memasuki lapangan kerja yang sesuai dengan bidang

keahliannya di masa yang sistem dan menjadi tenaga terampil yang dibutuhkan

masyarakat.

Sekolah menengah kejuruan memiliki perbedaan yang sangat menonjol

dengan sekolah umum. Hal ini sesuai dengan pendapat Yenny Aryanti (2002 : 15)

yang mengutip dari Sukamto menyatakan, terdapat tujuh aspek yang menjadi ciri

khas bagi SMK yaitu:

1) Orientasi Pendidikan 2) Sejalan dengan tujuan SMK yakni menghasilkan lulusan siap kerja,

maka orientasi pendidikan bagi sekolah kejuruan adalah pada lulusan yang dihasilkan. Hal ini dapat dilihat pada penampilan lulusan pada saat mereka terjun di dunia kerja.

3) Justifikasi Untuk Eksistensi 4) Ini berarti bahwa pada pada dasarnya ketrampilan yang dibekalkan

sekolah kepada para siswanya harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Page 43: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

5) Fokus Kurikulum 6) Kurikulum sekolah diarahkan untuk dapat mengembangkan segala

aspek kognisi (pengetahuan), aspek afeksi (tingkah laku), dan aspek psikomotrik (ketrampilan). Sehingga hal ini dapat melancarkan proses belajar dan membantu siswa untuk mengahadapi situasi keraja yang sebenarnya.

7) Kriteria Keberhasilan 8) Siswa SMK yang dapat dikatakan berhasil adalah bila mereka

memenuhi persyaratan kurikuler di sekolah dan juga memperoleh keberhasilan di dunia kerja sesungguhnya.

9) Kepekaan 10) Pendidikan kejuruan mempunyai kepekaan yang tinggi terhadap

perkembangan yang terjadi di sekelilingnya. 11) Perbekalan dan Logistik 12) Karena lebih banyak bersifat praktik, maka pendidikan kejuruan

memerlukan banyak peralatan sarana dan prasarana untuk melancarkan program pendidikannya.

13) Hubungan Masyarakat 14) Mengingat mahalnya sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam

menyelenggarakan pendidikan kejuruan maka sekolah harus membina hubungan baik dengan masyarakat, terutama institusi pasangannya.

Disamping mempunyai ciri - ciri tersebut diatas, SMK juga memiliki arti

penting bagi pembangunan bangsa Indonesia. Adapun arti penting pendidikan

kejuruan bagi bangsa Indonesia, sebagaimana tercantum dalam Garis Besar

Haluan Negara yang dikutip oleh Yenny Aryanti (2002 : 17) adalah sebagai

berikut:

a. Sistem pendidikan perlu disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan disegala bidang yang memerlukan jenis-jenis keahlian dan ketrampilan serta dapat sekaligus meningkatkan produktifitas, kreativitas, mutu, dan efisiensi kerja. Dalam hubungan ini berbagai tingkat dan jenis pendidikan serta latihan kejuruan dan politeknik, perlu lebih diperluas dan ditingkatkan mutunya dalam rangka mempercepat dipenuhinya kebutuhan tenaga kerja yang cakap dan terampil bagi pembaharuan di segala bidang.

b. Perlu dilanjutkan dan semakin ditingkatkan usaha-usaha pembinaan secara fungsional dan terintegrasi bidang pendidikan umum dan kejuruan dalam rangka tercapainya suatu Sistem pembinaan pendidikan secara nasional, mantap dan terpadu.

Dari kedua hal tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan

kejuruan merupakan suatu Sistem pendidikan yang dapat menghasilkan output

yang benar-benar telah mempunyai bekal ketrampilan kerja dan mempunyai

Page 44: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

kesiapan dalam menghadapi segala pembaharuan yang terjadi dalam masyarakat

di sekitarnya.

b. Tujuan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Berdasarkan keputusan Mendikbud Rl No. 080/U/I993 tentang

kurikulum SMK, tujuan SMK adalah:

1. Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional.

2. Menyiapkan siswa agar mampu memiliki karier, mampu berkompetisi dan mampu mengembangkan diri.

3. Meyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha atau industri pada saat ini maupun masa yang akan datang.

4. Menyiapkan tamatan agar menjadi warga yang produktif, adaptif dan kreatif.

6. Deskripsi SMK Negeri 2 Surakarta

a. Visi SMK Negeri 2 Surakarta

Mewujudkan SMK Negeri 2 Surakarta sebagai SMK yang unggul di Era Global.

b. Misi SMK Negeri 2 Surakarta

1) Unggul dalam kepribadian dan pengembangan diri,

2) Unggul dalam ketrampilan dan Teknologi,

3) Unggul dalam kewirausahaan,

4) Unggul dalam kemandirian

c. Fasilitas SMK Negeri 2 Surakarta

Sekolah terletak di dalam kota Surakarta di komplek persekolahan / di

lingkungan persekolahan, lokasi sangat strategis dan dekat dengan lapangan

olahraga Stadion Manahan, sehingga sangat menunjang suasana diklat dan

olahraga, luas sekolah 23.150m2. Guna menunjang Pendidikan dan Pelatihan,

sekolah mempunyai fasilitas antara lain :

1) Studio Teknik Gambar Bangunan

2) Bengkel Teknik Konstruksi Bangunan

3) Bengkel Teknik Perkayuan

Page 45: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

4) Bengkel Teknik Listrik Pemakaian

5) Bengkel Teknik Audio Video

6) Bengkel Teknik Pemesinan

7) Bengkel Teknik Mekanik Otomotif

8) Bengkel dan Laboratorium Teknik Komputer dan Jaringan

9) MTU (Mobil Training Unit)

10) ICT (Information and Communication Technology)

11) Stasiun Relay TVE (Televisi Education)

12) Laboratorium Multimedia

13) Laboratorium Komputer

14) Perpustakaan

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Adapun penelitian yang relevan dan digunakan oleh penulis sebagai

acuan adalah sebagai berikut:

1. Fatimah, Efektivitas Pengelolaan Dana Pendidikan Dalam Rangka Penerapan

Manajemen Berbasis Sekolah Tahun Ajaran 2006/2007 (Studi pada SMK

Cokroaminoto 1 Surakarta). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif

dengan metode deskriptif , yaitu membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara

sistematis faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar

fenomena yang diselidiki. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah purposive

sampling. Sedangkan untuk teknik pengumpulan datanya dengan observasi,

wawancara, dan dokumentasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah, (1)

pengelolaan dana pendidikan di SMK Cokroaminoto di bagi menjadi tiga tahap

yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. (2) Pengelolaan dana pendidikan di

SMK Cokroaminoto belum sepenuhnya efektif. Hal ini ditinjau dari input, proses,

dan output. (3) Dalam pengelolaan dana pendidikan di SMK Cokroaminoto 1

surakarta ditemui kendala yaitu masalah pendapatan SPP yang tepat waktu. Untuk

menanggulangi hal tersebut antara lain dengan diadakan beasiswa dan Bantuan

khusus Murid (BKM), dimana dana tersebut diperoleh dari pemerintah.

Page 46: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

2. Wistriana Sumarah, Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

Sebagai Upaya Meningkatkan Kemandirian Sekolah Dalam Penyelenggaraan

Pendidikan Di SMA Negeri 1 Karanganyar Tahun Ajaran 2006/2007. Penelitian

ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif , yang

menggambaran secara sistematis faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-

sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Teknik sampling dalam

penelitian ini adalah purposive sampling yang berkembang menuju Snowball

Sampling Sedangkan untuk teknik pengumpulan datanya dengan observasi,

wawancara, dan dokumentasi. Menyimpulkan:

1.) Implementasi Manjemen Berbasis Sekolah (MBS) di SMA Negeri 1

Karanganyar tahun ajaran 2006/2007 meliputi : (a) pengelolaan kurikulum dan

program pengajaran, (b) pengelolaan tenaga kependidikan, (c) pengelolaan

kesiswaan, (d) pengelolaan keuangan, (e) pengelolaan sarana dan prasarana

pendidikan, (f) pengelolaan hubungan sekolah dan masyarakat (g) pengelolaan

pelayanan khusus lembaga pendidikan.

2.) Proses penyusunan program sekolah dalam konteks MBS di SMA Negeri 1

Karanganyar mengedepankan adanya komunikasi terbuka dan pengambilan

keputusan bersama dalam memutuskan suatu kebijakan sekolah.

3.) Implementasi konsep MBS di SMA Negeri 1 Karanganyar terbukti

memberikan pengaruh terhadap penigkatan kemandirian sekolah dalam

penyelenggaraan pendidikan yaitu melalui pemberian otonomi di tingkat sekolah.

Dari kedua penelitian tersebut persamaan dengan penelitian ini adalah

penelitian ini menggunakan analisis kualitatif dan teknik pengumpulan data

dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan perbedaannya antara

lain lain pada pengambilan sampel penulis menggunakan purposive sampling,

sedangkan pada penelitian Wistriana Sumarah (2007) mengunakan purposive

sampling yang berkembang menuju snowball sampling.

Page 47: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

C. Kerangka Berfikir

Agar mampu berperan dalam persaingan global, maka sebagai bangsa

kita perlu terus mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya

manusianya. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan kualitas sumber daya

manusia di suatu Negara adalah faktor pendidikan, karena pendidikan membawa

peranan yang sangat penting dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya

manusia.

Namun jika kita sadari mutu pendidikan di Indonesia masih di rasa

kurang di bandingkan dengan Negara – Negara lain. Sedikitnya ada tiga faktor

yang menyebabkan mutu pendidikan di Negara kita tidak mengalami peningkatan

secara merata, faktor tersebut adalah (a). kebijakan dan penyelenggaraaan

pendidikan nasional menggunakan pendekatan education production fungtion

atau input – output analysis yang tidak dilaksanakan secara konsekuen.

(b). penyelenggaraan pendidikan nasional dilakukan secara birokratik –

sentralistik, (c). peranserta masyarakat, khususnya orang tua siswa dalam

penyelenggaraan pendidikan selama ini sangat minim. Berdasarkan kenyataan

tersebut, tentu saja perlu dilakukan upaya – upaya perbaikan, sehingga munculah

pendekatan baru, yakni pengelolaan peningkatan mutu pendidikan yang berbasis

sekolah sebagai institusi paling depan dalam kegiatan pendidikan. Pendekatan ini,

kemudian dikenal dengan manejemen berbasis sekolah (School Based

Management).

Manajemen berbasis sekolah merupakan salah satu cara untuk

mengelola struktur penyelenggaraan pendidikan yang terdesentralisasi dengan

menempatkan sekolah sebagai unit utama peningkatan kualitas hasil pendidikan.

Sekolah diberi otonomi luas untuk membuat kebijkan – kebijakan sendiri yang

sesuai dengan kondisi setempat dengan berpedoman pada kebijakan nasional.

Dengan latar belakang diatas disini penulis ingin mengetahui lebih jauh

mengenai (a) Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di SMK Negeri

2 Surakarta, (b) Proses penyusunan program sekolah di SMK Negeri 2 Surakarta

dalam konteks MBS, (c) Seberapa besar Implementasi Manajemen Berbasis

Page 48: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Sekolah (MBS) dapat meningkatkan mutu pendidikan di SMK Negeri 2

Surakarta.

Gambar 1. Kerangka Berfikir

Out put • Peningkatan mutu

pendidikan

Alternatife langkah - langkah pemecahan

persoalan

Identifikasi fungsi –fungsi untuk mencapai

setiap sasaran

Sasaran1 Sasaran 2 Sasaran 3 ……………………

Analisi swot setiap fungsi dan faktor -faktor

Rencana,Program dan anggaran untuk masing – masing sasaran

Sekolah

- Tantangan masa depan/globalisasi - Nilai dan harapan Masyarakat

Landasan yuridis pendidikan (UUdan peraturan – peraturan)

Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

Tujuan sekolah

Tantangan nyata yang dihadapi

sekolah

Visi dan misi sekolah

Output sekolah saat ini

Page 49: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

BAB III

METODE PENELITIAN

Metodologi penelitian perlu ditentukan terlebih dahulu sebelum

melakukan kegiatan penelitian. Hal tersebut dikarenakan ketepatan dalam

menentukan metodologi dapat mengantarkan penelitian kearah tujuan yang

diinginkan, yaitu hasil yang dapat dipertangungjawabkan.

Istilah metodologi terdiri dari dua kata yaitu, “ metodos” berarti cara dan

“logos” berarti ilmu. Jadi metodologi adalah ilmu – ilmu yang membincangkan

cara – cara (metode) ilmiah”. (Sutrisno Hadi, 1983:4)

Sedangkan penelitian menurut Kartini Kartono (1990:28) “ penelitian

merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan melakukan verifikasi

terhadap kebenaran suatu peristiwa atau pengetahuan dengan memakai metode –

metode ilmiah”.

Berdasarkan pengertian metodologi dan penelitian diatas maka dapat

diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan metodologi penelitian adalah

suatu ilmu yang membincangkan tentang cara – cara atau metode – metode dalam

penelitian untuk menemukan atau mengembangkan dan menguji kebenaran suatu

pengetahuan secara ilmiah untuk mencapai tujuan tertentu.

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Surakarta. JL. Adisucipto

33 Manahan Surakarta. Karena SMK N 2 Surakarta merupakan salah satu SMK di

Surakarta yang menerapkan konsep manajemen berbasis sekolah (MBS), selain

itu SMK N 2 Surakarta tergolong SMK favorit di Surakarta.

Page 50: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

2. Waktu Penelitian

Nama Kegiatan Bulan

okt nov des jan. feb mart april mei juni jul

1. Seminar Proposal

2. Revisi Proposal

3. Perijinan Penelitian

4. Pelaksanaan Penelitian

5. Analisis Data

6. Penyusunan Laporan

Tabel 1. Waktu dan Kegiatan Penelitian

B. Bentuk dan Strategi Penelitian

1. Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Digunakan penelitian

kualitatif karena dalam penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

efektifitas pencapaian tujuan, hasil, atau dampak suatu kegiatan atau program dan

mengenai proses pelaksanaan suatu kebijakan yang telah direncanakan dan

dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu. Menurut Bogdan dan Tylor dalam

Moleong (2005: 4) ”Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang

dan perilaku yang diamati”.

2. Strategi Penelitian

Strategi penelitian diperlukan untuk mengkaji permasalahan dalam

penelitian secara mendetail dan lengkap. Menurut H.B Sutopo ( 2002: 110)

menjelaskan bahwa:

Di dalam penelitian kualitatif ada tiga macam strategi pendekatan, yaitu eksplanatif, eksploratif, dan deskriptif. Penelitian eksploratif bertujuan untuk menemukan hal-hal yang baru, sedangkan penelitian eksplanatif bertujuan menjelaskan suatu pegangan atau patokan untuk pembuktian suatu pendapat, dan penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan data dengan kata atau uraian dan penjelasan.

Page 51: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Berdasarkan masalah yang diajukan dalam penelitian ini, maka jenis

penelitian dengan strategi yang terbaik adalah penelitian kualitatif deskriptif.

Metode deskriptif adalah suatu metode dalam penelitian status kelompok manusia,

suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu kelas peristiwa

pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat

deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis faktual dan akurat mengenai

fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

Penelitian deskriptif ada dua jenis penelitian. Menurut H.B Sutopo (2002:

112) ada dua jenis penelitian yaitu:

1. Studi kasus tunggal, yaitu suatu penelitian tersebut sebagai studi kasus tunggal, bilamana penelitian tersebut terarah pada satu karakteristik. Artinya, penelitian tersebut hanya dilakukan pada satu sasaran.

2. Studi kasus ganda, yaitu penelitian yang mensyaratkan adanya sasaran lebih dari satu yang memiliki perbedaan karakteristik. Yang menentukan bukanya jumlah lokasi atau sasaran tetapi adanya perbedaan karakteristik.

Adapun penelitian ini digunakan strategi penelitian deskriptif tunggal

terpancang. Untuk itu maksud dari strategi tunggal terpancang dalam penelitian

ini, mengandung pengertian sebagai berikut : tunggal yang artinya hanya ada satu

lokasi yaitu di SMK Negeri 2 Surakarta. Sedang terpancang artinya untuk

mengetahui Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Dalam Upaya

Peningkatan Mutu Sekolah Di SMK N 2 Surakarta.

C. Sumber Data

Menurut H.B Sutopo (2002: 50) ”Sumber data kualitatif dapat berupa

narasumber (informan), peristiwa atau aktifitas, tempat atau lokasi, benda,

beragam gambar, dan rekaman”. Sedangkan menurut Lofland dan Lofland dalam

Moleong (2005: 157) ”Sumber utama dalam penelitian ialah kata-kata, dan

tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain”.

Adapun Data yang digunakan pada penelitian ini adalah berupa data

kualitatif. Data-data tersebut didapat dari berbagai sumber, diantaranya:

1. Tempat dan Peristiwa

Tempat atau lokasi untuk penelitian adalah di SMK Negeri 2 Surakarta.

Page 52: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

2. Arsip dan Dokumen

Arsip dan dokumen yang dijadikan sumber data dalam penelitian ini

adalah arsip dan dokumen asli mengenai pelaksanaan program manajemen

berbasis sekolah yang dilakukan di tempat penelitian.

3. Informan

Informan adalah orang yang mengetahui permasalahan – permasalahan

yang akan dikaji oleh peneliti dan bersedia memberikan informasi seluas –

luasnya kepada peneliti. Informasi ini yang akan dikaji oleh peneliti yang akan

dijadikan sebagai sumber data. Orang yang bertindak sebagai informan adalah

seluruh warga sekolah yaitu kepala sekolah, guru, karyawan, murid dan semua

pihak yang bisa dijadikan sebagai sumber informasi yang tepat dan akurat.

D. Teknik Sampling (Cuplikan)

Cuplikan dalam penelitian kualitatif sering juga dinyatakan sebagai

internal sampling. Menurut H.B Sutopo (2002 : 55),

”Dalam cuplikan bersifat internal, cuplikan diambil untuk mewakili informasinya, dengan kelengkapan dan kedalamannya yang tidak sangat perlu ditentukan oleh jumlah sumber datanya, karena jumlah informan yang kecil bisa saja menjelaskan informasi tertentu secara lebih lengkap dan benar dari pada informasi yang diperoleh dari jumlah nara sumber yang lebih banyak , yang mungkin kurang mengetahui dan memahami informasi yang sebenarnya”.

Teknik sampling (cuplikan) yang digunakan dalam penelitian ini adalah

purposive sampling, yaitu peneliti memilih sampel sesuai dengan penelitian dan

dilakukan secara selektif karena peneliti tidak menggeneralisasikan temuannya.

Sumber data yang digunakan tidak mewakili populasinya tetapi lebih cenderung

mewakili informasinya.

E. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sutrisno Hadi (1979: 104) ”Baik buruknya suatu hasil penelitian

sebagian tergantung pada teknik pengumpulan datanya, akurat dan reliabel

pekerjaan penelitian mempergunakan teknik-teknik, prosedur-prosedur, alat-alat

serta kegiatan yang dapat dihandalkan”.

Page 53: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Teknik pengumpulan data merupakan cara untuk mendapatkan data yang

objektif dan akurat dengan mengadakan pengamatan lapangan dan menghubungi

instansi – instansi yang mempunyai data yang berhubungan dengan masalah yang

menjadi objek penelitian. Teknik pengumpulan data meliputi :

1. Wawancara

Wawancara adalah mengumpulkan data dengan cara tanya jawab secara

lisan yang dilakukan dengan pihak yang terkait dalam penyusunan penelitian.

Dengan wawancara ini diharapkan akan dipeoleh data secara secara langsung dari

informan baik itu data yang bersifat informasi. Adapun pihak – pihak yang bisa

dijadikan sebagai informan adalah Kepala sekolah, guru, karyawan, murid dan

semua pihak yang bisa dijadikan sebagai sumber informasi yang tepat dan akurat.

2. Observasi

Observasi adalah pegumpulan data yang dilakukan dengan pengamatan

secara langsung terhadap objek yang diamati atau diteliti. Dalam penelitian ini

peneliti mencatatat atau menggambarkan peristiwa yang terjadi dalam situasi yang

berkaitan dengan penelitian ini. Adapun peristiwa tersebut meliputi proses belajar

mengajar, mengamati kondisi sekolah, sarana dan prasarana, dan lain – lain yang

sekiranya bisa di jadikan bahan untuk observasi

3. Menelaah Dokumen

Menelaah dokumen adalah teknik pengumpulan data dengan cara

mempelajari dokumen yang ada. Moleong (2005: 216) ”Dokumen adalah setiap

bahan tertulis ataupun film dengan demikian metode ini untuk mencari data

mengenai hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan penelitian dengan melihat

atau meneliti dokumen”. Teknik ini bisa berupa catatan lapangan dan penggunaan

dokumentasi untuk memperoleh data yang akurat dan stabil sebagai cerminan

situasi dan kondisi yang sebenarnya dengan masalah dan tujuan penelitian.

Adapun Dokumen tersebut antara lain meliputi :

1. Hasil wawancara.

2. Dokumen dan arsip sekolah.

3. Kondisi sarana dan prasarana sekolah.

4. Dan dokumen – dokumen lain yang mendukung dalam penelitian.

Page 54: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

hasil-hasil rapat, hasil belajar siswa, kondisi sarana prasarana, dan lain-lain. Data

ini dipergunakan untuk melengkapi hasil wawancara dan pengamatan terhadap

tempat dan peristiwa.

F. Validitas Data

Menurut Moleong (2005: 324)) ”Untuk menetapkan keabsahan

(trustworthiness) data diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik

pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. Ada empat macam kriteria

yang digunakan, yaitu derajat kepercayaan (credibility), keteralihan

(transferability), ketergantungan (dependability), dan kepastian (confirmability)”.

Trianggulasi merupakan cara yang paling umum digunakan bagi

peningkatan validitas dalam penelitian kualitatif. Menurut H.B Sutopo (2002: 78)

”Triangulasi merupakan teknik yang didasari pola pikir fenomonologi yang

bersifat multiperspektif. Artinya untuk menarik kesimpulan yang mantap

diperlukan tidak hanya satu cara pandang”. Sebagaimana yang dikemukakan oleh

Patton dalam H.B Sutopo ( 2002: 78) menyatakan bahwa:

”Ada empat macam triangulasi: (1) Data triangulation, dimana peneliti menggunakan beberapa sumber data yang sama, (2) investigator triangulation yaitu pengumpulan data yang sama dan dilakukan oleh beberapa peneliti, (3) metodological triangulation yaitu penelitian yang dilakukan dengan menggunakan data yang sejenis, tetapi dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda, dan (4) theoritical triangulation yaitu menggunakan penelitian tentang topik yang sama dan datanya dianalisis dengan menggunakan beberapa perspektif teoritis yang berbeda”. Penelitian ini Menggunakan data triangulation, dimana informasi dari

berbagai sumber diseleksi. Data-data yang tidak konsisten dikonfirmasikan

melalui wawancara ulang.

G. Analisa Data

Menurut Bogdan dan Biklen dalam Moleong (2005: 248) ”Analisis data

kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,

mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,

mensistesiskanya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting

Page 55: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada

orang lain”.

Adapun analisa data yang dilakukan melalui cara:

1. Pengumpulan Data

Pengumpulan Data terdiri dari wawancara, observasi dan analisis dokumen.

Pengumpulan Data dilakukan selama data-data yang diperlukan belum

memadai dan dihentikan apabila data-data yang diperlukan telah memadai

dalam pengambilan kesimpulan.

2. Reduksi Data

Reduksi Data adalah proses pengolahan, perumusan perhatian dan

peyederhanaan, pengabsahan dan transformasi data kasar yang muncul dari

catatan-catatan di lapangan. Reduksi Data merupakan bentuk analisis yang

menajamkan, menggolongkan dan mengarahkan, membuang yang tidak perlu

dan mengorganisir data sehingga dapat diambil kesimpulan akhir. Dalam hal

ini peneliti mengambil data-data dari beberapa nara sumber yang sama dan

membuang yang tidak perlu sehingga dapat dihasilkan data-data yang benar-

benar akurat.

3. Penyajian Data adalah suatu usaha untuk menyusun sekumpulan informasi

yang telah diperoleh di lapangan, kemudian data disajikan secara jelas dan

sistematis sehingga akan memudahkan peneliti dalam mengambil kesimpulan/

verifikasi. Penyajian Data akan membantu peneliti untuk memahami dan

menginterpretasikan apa yang terjadi dan apa yang seharusnya dilakukan

tersebut dengan teori-teori yang ada.

4. Penarikan Kesimpulan/ Verifikasi

Penarikan Kesimpulan/ Verifikasi adalah analisis rangkaian pengolahan data

yang berupa gejala kasus yang didapat di lapangan. Apabila ternyata data yang

diperoleh belum valid, maka proses analisis dulang lagi dari awal sampai

diperoleh data yang benar-benar akurat, cocok dan kokoh, sehingga dapat

dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Page 56: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Pengumpulan Data

Reduksi Data

Sajian Data

Penarikan Kesimpulan/ Verifikasi

Gambar 2. Proses Analisis Interaktif (Sumber: H.B Sutopo, 2002 : 96)

H. Prosedur Penelitian

Untuk mempermudah penulisan laporan penelitian ini, maka perlu disusun

prosedur yang sistematis dan berurutan sehingga hasil yang dicapai akan sesuai

dengan yang diinginkan. Menurut H.B Sutopo (2005: 157) ”kegiatan penelitian

dapat terdiri dari persiapan, pengumpulan data, analisis data dan penyusunan

laporan penelitian”. Berdasarkan pendapat tersebut diatas, maka dalam penelitian

ini digunakan prosedur atau langkah-langkah sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan di lakukan mulai dari pembuatan rancangan penelitian,

memilih lokasi, mengurus perijinan dan persiapan pelaksanaan penelitian.

2. Tahap Pengumpulan

Tahap ini meliputi berbagai aktifitas yang ada di lapangan untuk

mengumpulkan data menggali data yang relevan dengan tujuan penelitian

3. Tahap Analisis Data

Untuk analisis awal penelitian ini dilakukan sejak pengumpulan data di

lapangan, sedang analisis akhir dilakukan setelah penggalian data dianggap cukup

mendukung maksud dan tujuan penelitian. Tahap ini merupakan usaha untuk

menemukan tema-tema yang relevan dengan masalah penelitian.

Page 57: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

4. Penyajian Simpulan/ Hasil

Penyajian kesimpulan/ hasil berupa laporan yang bersifat deskriptif

kualitatif mengenai Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Di SMK

Negeri 2 Surakarta Dalam Upaya Peningkatkan Mutu Sekolah Tahun 2008/2009.

Page 58: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 44

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. SMK Negeri 2 Surakarta

a. Sejarah Berdirinya SMK Negeri 2 Surakarta

Sejalan dengan berkembangnya zaman, para pakar teknologi membuat

kesepakatan untuk mendirikan sekolah STM di Solo, adapun para pakar tersebut

antara lain:

1) Ir. Frederick Cornelius Louis Van Olden.

2) Prof.Ir. Soediro.

3) R.T. Djoyo Suparno (Sri Sampurno).

4) R. Soemardi Djati Sworo.

5) Letda Soejono,B.A.

Tanggal 1 Juli 1952 berdirilah sekolah yang diberi nama STM Solo yang

berlokasi di Gendengan. Tahun 1956 STM ini berstatus negeri dengan SK

Mendikbud RI No. 3095/ B dan tanggal 4 Juli 1952 berlokasi di sekolah Teknik

IV/ V Gendengan dengan alamat Jl. Dr Muwardi No. 56 Surakarta hingga tahun

1957/ 1958 dengan kepala sekolahnya adalah Ir. Frederick Cornelius Louis Van

Olden. Sejak tahun 1998 lokasi tersebut menjadi SMP Negeri 24 surakarta dan

SMP Negeri 25 Surakarta.

Tahun 1967 berdasarkan SK Mendikbud RI No. 99/ SBL DH. Direktorat

Pendidikan kejuruan N/ 67 tanggal 18 Juni 1967 dengan nama Sekolah Teknik

Menengah Kejuruan Negeri 1 Surakarta dengan 3 jurusan, yaitu Jurusan Mesin,

Jurusan Bangunan dan Jurusan Listrik.

Dengan adanya perubahan kurikulum yang dilakukan oleh pemerintah

maka tahun 1977 SMK Negeri 2 Surakarta ditunjuk agar melaksanakan kurikulum

1967 berdasarkan Ditjemen Direktorat Pendidikan Kejuruan tanggal 6 Januari

1977 No. 5.1.012.77 membuka 5 Jurusan yaitu Mesin Produksi, Listrik, Bangunan

Gedung, Otomotif dan Elektronika.

Page 59: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Karena kemajuan dan prestasi yang terus meningkat pada tahun 1979

SMK Negeri 2 Surakarta ditunjuk sebagai kelompok STM BD yang merupakan

kelompok yang mendapat bantuan pemerintah melalui Bank Dunia dikenal

dengan STM Progdi.

Dari STM BD diambil 27 STM yang disempurnakan karena pada saat itu

fasilitas SMK Negeri 2 Surakarta memnuhi syarat maka dijadikan SMK Model

atau SMK Perintis yang memakai kurikulum 1976 yang didasarkan pada Ditjemen

Direktorat Pendidikan Kejuruan No. 267/ CA/ K. 79 Tahun 1979 yang pada saat

itu jurusan tetap menjadi 5 rumpun.

Tahun 1985 berdasarkan SK. Depdikbud RI tanggal 17 Oktober 1985

No. 7621C/ K 12/ 85, SMK Negeri 2 Surakarta memakai kurikulum 1984 dengan

60% teori dan 40% praktikum yang berjalan sampai tahun 1992 dan hanya terbagi

menjadi 4 rumpun, yaitu Bangunan, Otomotif, Elektronika, dan Mesin/ Teknik

pengerjaan Logam.

Tahun 1986 dengan SK Dikmenjur tanggal 4 Desember 1986 No. 267/

C4/ Kep./ 1.86 menetapkan STM Negeri 1 Surakarta dibagi menjadi rumpun dan

Program Studi sebagai berikut:

1) Rumpun Bangunan, terdiri dari Program Studi Bangunan Gedung dan

Program Studi Gambar Bangunan.

2) Rumpun Elektronika, terdiri dari Program Studi Elektronika

Komunikasi.

3) Rumpun Pengerjaan Logam (TPL), terdiri dari Program Studi Mesin

Produksi dan Program Studi Mesin Otomotif.

4) Rumpun Otomotif, terdiri dari Program Studi Mekanik Otomotif.

Pada tahun 1992/ 1993 SMK Negeri 2 Surakarta membuka Rumpun

Listrik dengan berbagai pertimbangan antara lain:

1) SMK Negeri 2 Surakarta masih ada peralatan praktek listrik.

2) Masih tersedia guru dari rumpun listrik.

3) Mendapat rekomondasi dari Pemda Surakarta.

Page 60: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Kemudian atas pertimbangan tersebut, maka diadakan usulan kepada

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen Pendidikan Menengah Kejuraun

dan sampai saat ini SMK Negeri 2 Surakarta tetap memiliki 5 Rumpun yaitu

Rumpun Bangunan, Rumpun Elektronika, Rumpun Mesin/ TPL, Rumpun

Otomotif, dan Rumpun Listrik.

Adapun Kepala Sekolah yang pernah menjabat di SMK Negeri 2

Surakarta yaitu:

1) Ir. Frederick Cornelius Van Olden (Tahun 1952 – 1956)

2) Soediman Sastro Atmojo (Tahun 1956 – 1957)

3) Soekamto (Tahun 1957 – 1966)

4) R.M. Soekarto Atmodipuro (Tahun 1966 – 1967)

5) Iskandar Isman Djoyo Hasmoro (Tahun 1967 – 1970)

6) Soekisno Hadi Wiroko (Tahun 1970 – 1972)

7) Soewito Hadi Pramono, B.A (Tahun 1972 – 1977)

8) Ridwan, B. Sc (Tahun 1977 – 1978)

9) Drs. Hadi Wiyono (Tahun 1978 – 1985)

10) Soeparno, B.E (Tahun 1985 – 1994)

11) Drs. Soewargi (Tahun 1997 – 2005)

12) Drs. Rakhmat Sutomo, M.Pd

13) Drs. Susanta, MM ( sekarang )

Tahun 1996 STM Negeri Solo berubah nama menjadi STM Negeri 1

Surakarta berdasarkan surat dari Dirjen Pendidikan Menengah Kejuraun Jakarta 6

januari 1997 No.5.1.012.77 ditunjuk melaksanakan kurikulum 1967 (STM 3

Tahun) dengan pengembangan jurusan, antara lain: Mesin, Elektronika,

Bangunan, Listrik dan Otomotif.

Dibawah Kepala Sekolah bapak Soeparno, B.E dengan kurikulum 1984

serta melaksanakan Program Pengembangan Sekolah Seutuhnya (PSS). Pada

tahun 1994 berlaku perubahan rumpun menjadi jurusan , maka SMK Negeri 2

Surakarta mempunyai 5 jurusan dengan 6 program studi, antara lain:

Page 61: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

1) Jurusan Bangunan, terdiri dari Program Studi Bangunan Gedung dan

Program Studi Gambar Bangunan.

2) Jurusan Elektronika, terdiri dari Program Studi Elektronika

Komunikasi.

3) Jurusan Listrik, terdiri dari Program Studi Mesin Produksi.

4) Teknologi Pengerjaan Logam, terdiri dari Program Studi Mekanik

Otomotif.

5) Jurusan Otomotif, terdiri dari Program Studi Mekanik Otomotif.

Dengan melaksanakan kurikulum 1994 dan beban spesifik pendidikan

sistem ganda menjadi SMK Negeri 2 Surakarta Tahun Pelajaran 1997/ 1998.

Pada tahun 1999/ 2000 SMK Negeri 2 Surakarta diberlakukan kurikulum

1999 dengan perubahan rumpun menjadi bidang keahlian yang diberlakukan

dengan adanya Program Keahlian meliputi:

1) Bidang Keahlian Bangunan, terdiri dari Program Keahlian Teknik

Perkayuan (TP), Teknik Konstruksi Bangunan (TKB) dan Teknik

Gambar Bangunan (TGB).

2) Bidang Keahlian Elektronika, terdiri dari Program Keahlian Teknik

Audio Video ( TAV) dan Teknik Listrik Pemakaian (TLP).

3) Bidang Keahlian Mesin, terdiri dari Program Keahlian Teknik Mesin

Perkakas.

4) Teknik Mesin Otomotif.

Adapun peralatan dan prasarana pendidikan yang ada di SMK Negeri 2

Surakarta antara lain:

1) Tahun 1971 – 1972 memperoleh dana bantuan (Pelita I) berupa

gedung praktek diatas tanah seluas 500 m2.

2) Tahun 1975 – 1976 memperoleh dana bantuan (Pelita II) berupa

peralatan praktek.

3) Tahun 1978 memperoleh dana beantuan (Pelita III) berupa

pengembangan gedung.

Page 62: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Tahun – tahun berikutnya memperoleh bantuan dari negara Belanda

berupa alat – alat dan mesin untuk praktek dan tujuannya adalah untuk memenuhi

kebutuhan di SMK Negeri 2 Surakarta. SMK Negeri 2 Surakarta merupakan SMK

perintis atau SMK percontohan, sedangkan sistem pendidikan yang dialami di

SMK Negeri 2 Surakarta sebagai berikut:

1) Tahun 1952 – 1958 berlaku sebagai STM 4 tahun.

2) Tahun 1958 - sekarang sebagai STM 3 tahun dan STM percontohan.

b. Lokasi SMK Negeri 2 Surakarta

Gedung SMK Negeri 2 Surakarta terletak di JL. Adi Sucipto No.33

Surakarta. Disekitar lokasi SMK Negeri 2 Surakarta terdapat lembaga pendidikan

lain sehingga pada jam- jam sekolah sangat ramai.

Lembaga pendidikan tersebut antara lain SMU Negeri 4 Surakakarta,

SMK Negeri 5 Surakarta, SMK Negeri 6 Surakarta, SMU Regina Pacis dan

sebagainya.

Hal lain yang mendukung keberadaan SMK Negeri 2 Surakarta adalah

sarana transportasi yang mudah dan lancar karena terletak pada jalan utama

menuju Terminal Tirtonadi Solo. sehingga dapat dijangkau dengan mudah dan

cepat.

c. Kurikulum Yang Pernah di Berlakukan di SMK Negeri 2 Surakarta.

SMK Negeri 2 Surakarta sebagai sekolah kejuruan banyak mengalami

perubahan baik gedung maupun pelajarannya karena adanya tuntutan memenuhi

kebutuhan dan keinginan masyarakat untuk kemajuan pembangunan bangsa.

Untuk memenuhi hal itu, dalam kurikulumnya disesuaikan dengan perkembangan

zaman. Adapun kurikulum yang digunakan di SMK Negeri 2 Surakarta adalah

sebagai berikut:

1) Tahun 1952 – 1957 menggunakan kurikulum 1954.

2) Tahun 1958 – 1960 menggunakan kurikulum 1958.

3) Tahun 1960 – 1975 menggunakan kurikulum 1964.

Page 63: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

4) Tahun 1976 – 1978 menggunakan kurikulum 1976.

5) Tahun 1978 – 1985 menggunakan kurikulum 1979.

6) Tahun 1985 – 1993 menggunakan kurikulum 1984.

7) Tahun 1994 – 1998 menggunakan kurikulum 1994.

8) Tahun 1999 menggunakan kurikulum 1999.

9) Tahun 2000 – 2005 menggunakan kurikulum 1999.

10) tahun 2006 menggunakan kurikulum KBK.

11) Tahun 2007 menggunakan kurikulum KTSP.

d. Visi dan Misi SMK Negeri 2 Surakarta.

1) Visi SMK Negeri 2 Surakarta.

Visi dari SMK Negeri 2 Surakarta yaitu Mewujudkan SMK Negeri 2

Surakarta sebagai SMK yang unggul di Era Global.

2) Misi SMK Negeri 2 Surakarta

Misi dari SMK Negeri 2 Surakarta yaitu:

a) Unggul dalam kepribadian dan pengembangan diri,

b) Unggul dalam ketrampilan dan Teknologi,

c) Unggul dalam kewirausahaan,

d) Unggul dalam kemandirian.

f. Fasilitas SMK Negeri 2 Surakarta.

Sekolah terletak di dalam kota Surakarta di komplek persekolahan / di

lingkungan persekolahan, lokasi sangat strategis dan dekat dengan lapangan

olahraga (stadion) Manahan, sehingga sangat menunjang suasana diklat dan

olahraga, luas sekolah 23.150 m2. Guna menunjang Pendidikan dan Pelatihan,

sekolah mempunyai fasilitas antara lain :

1) Studio Teknik Gambar Bangunan

2) Bengkel Teknik Konstruksi Bangunan

3) Bengkel Teknik Perkayuan

4) Bengkel Teknik Listrik Pemakaian

Page 64: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

5) Bengkel Teknik Audio Video

6) Bengkel Teknik Pemesinan

7) Bengkel Teknik Mekanik Otomotif

8) Bengkel dan Laboratorium Teknik Komputer dan Jaringan

9) MTU (Mobil Training Unit)

10) ICT (Information and Communication Technology)

11) Stasiun Relay TVE (Televisi Education)

12) Laboratorium Multimedia

13) Laboratorium Komputer

14) Perpustakaan

B. Deskripsi Permasalahan Penelitian

Berdasarkan data/informasi yang berhasil dikumpulkan, langkah

selanjutnya peneliti melakukan analisis terhadap data – data tersebut guna

menjawab permasalahan – permasalahan yang telah dirumuskan sejak awal

penelitian. Dalam hal ini peneliti menggunakan analisis interaktif yaitu dengan

mendiskripsikan data – data yang telah terkumpulkan kemudian disusun secara

sistematif sehingga mempermudah peneliti dalam menarik kesimpulan.

Penelitian ini akan mengkaji tentang implementasi manajemen berbasis

sekolah ( MBS ) di SMK N 2 Surakarta tahun ajaran 2008/ 2009, sesuai dengan

rumusan masalah yang telah ditentukan sebelumnya, maka deskripsi masalah

yang dirumuskan mencakup implementasi manajemen berbasis sekolah di SMK N

2 Surakarta, Proses penyusunan program sekolah di SMK Negeri 2 Surakarta

dalam konteks MBS, dan Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

dalam meningkatkan mutu pendidikan di SMK Negeri 2 Surakarta.

1. Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah di SMK N 2 Surakarta.

Penerapan manajemen berbasis sekolah di SMK N 2 Surakarta

dilaksanakan sejak tahun 2004. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang

disampaikan oleh informan 1 yaitu Bapak Drs. Susanta, MM bahwa MBS itu

Page 65: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

sendiri mempunyai pengertian kewenangan yang di berikan kepada kepala

sekolah untuk mengelola sekolahnya sendiri dengan melibatkan seluruh warga

sekolah. Lebih lanjut Bapak Sigit Susilo selaku WKS 1 menyatakan bahwa MBS

merupakan bentuk otonomi yang diberikan kepada sekolah untuk mengatur rumah

tanganya sendiri, ya bisa dikatakan lebih lueslah tidak melulu menunggu

kebijakan dari pusat.

Berdasarkan manajemen berbasis sekolah tugas – tugas manajemen

sekolah ditetapkan menurut karakteristik dan kebutuhan sekolah itu sendiri. Oleh

karena itu sekolah diberi kewenangan untuk mengelola sekolahnya sendiri dengan

melibatkan semua warga sekolah. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan yang

diungkapkan oleh informan 1 bahwa, dengan adanya Manajemen Berbasis

Sekolah, dalam pelaksanaannya sekolah diberi kewenangan untuk mengelola

sekolahnya sendiri misalnya dalam membuat kebijakan – kebijakan sekolah dan

menyusun program – program sekolah baik itu program jangka pendek maupun

program jangka menengah, serta melakukan kerjasama dengan dunia industri.

Dalam hal ini sekolah diberi kebebasan untuk mengelola sekolahnya sendiri

namun tetap pada koridor – koridor yang sudah ditentukan oleh Dinas Diknas.

Kewenangan untuk mengelola sekolahnya sendiri tersebut didasari oleh

beberapa alasan yang mendasar yaitu Sekolah lebih mengetahui kekuatan,

kelemahan, peluang, dan ancaman bagi dirinya, sehingga pihak sekolah dapat

mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya yang tersedia untuk memajukan

sekolahnya. Sekolah lebih mengetahui kebutuhan lembaganya, khususnya input

pendidikan yang akan dikembangkan dan didayagunakan dalam proses

pendidikan sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan peserta didik.

Pengambilan keputusan yang dilakukan sekolah lebih cocok untuk memenuhi

kebutuhan sekolah karena pihak sekolah yang paling tahu apa yang terbaik bagi

sekolahnya. Penggunaan sumberdaya pendidikan lebih efisien dan efektif

bilamana dikontrol oleh masyarakat setempat yaitu dengan dibentuknya komite

sekolah. Keterlibatan semua warga sekolah dan masyarakat dalam pengambilan

keputusan sekolah menciptakan transparansi dan demokrasi yang sehat. Sekolah

dapat bertanggungjawab tentang mutu pendidikan masing – masing kepada

Page 66: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

pemerintah, orang tua peserta didik, dan masyarakat pada umumnya, sehingga dia

akan berupaya semaksimal mungkin untuk melaksanakan dan sasaran mutu

pendidikan yang telah direncanakan. Sekolah dapat melakukan persaingan yang

sehat dengan sekolah – sekolah lain untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui

upaya – upaya inovatif dengan dukungan orang tua peserta didik, masyarakat dan

pemerintah daerah setempat. Sekolah dapat cepat merespon aspirasi masyarakat

dan lingkungan yang berubah dengan cepat.

Namun demikian, pelaksanaan manajemen berbasis sekolah tetap harus

memperhatikan pedoman – pedoman yang telah ditetapkan oleh pemerintah agar

prioritas – prioritas pemerintah dilaksanakan oleh sekolah dan semua aktivitas

sekolah ditujukan untuk memberikan pelayanan kepada peserta didik. Hal ini

sesuai dengan pernyataan yang disampaikan oleh informan 1 bahwa Dinas

Diknas telah menetapkan pedoman, tata cara pelaksanaan Manajemen Berbasis

Sekolah yang sesuai dengan aturan – aturan yang berlaku.

Berdasarkan pendapat yang telah disampaikan oleh informan maka dapat

disimpulkan bahwa Manjemen Berbasis Sekolah merupakan manajemen yang

memberikan kewenangan kepada kepala sekolah untuk mengelola sekolahnya

sendiri dengan melibatkan seluruh warga sekolah, demi kemajuan dan kualitas

sekolah. Disamping itu, pemerintah juga telah merumuskan seperangkat pedoman

umum tentang pelaksanaan MBS sehingga peserta didik dapat belajar dengan

baik.

Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah di SMK N 2 Surakarta yang

akan dibahas adalah mengenai pengelolaan kurikulum dan program pengajaran,

tenaga kependidikan, kesiswaan, keuangan, sarana dan prasarana pendidikan,

pengelolaan hubungan sekolah dan masyarakat, serta manajemen layanan khusus

lembaga pendidikan.

a. Manajemen Kurikulum dan Program Pengajaran

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai

tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman dalam

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

Page 67: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

tertentu. Kurikulum yang digunakan di SMK N 2 Surakarta sebagaimana

disampaikan informan 1 dan 2 untuk tahun ajaran 2008/2009 adalah kurikulum

tahun 2007 yaitu kurikulum KTSP. Dan menurut informan 2 untuk tahun ajaran

tahun 2010/2011 nanti akan ada pengembangan kurikulum baru yang dinamakan

kurikulum KTSP sepektrum baru, yang diharapkan dengan kurikulum baru

tersebut akan lebih meningkatkan mutu pendidikan untuk kedepannya.

Manajemen kurikulum dan program pengajaran mencakup kegiatan

perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian kurikulum. Perencanaan dan

pengembangan kurikulum nasional pada umumnya telah dilakukan oleh

Departemen Pendidikan Nasional pada tingkat pusat, untuk itu level sekolah yang

paling penting adalah bagaimana merealisasikan dan menyesuaikan kurikulum

tersebut dengan kegiatan pembelajaran. Disamping itu sekolah juga bertugas dan

berwenang untuk mengembangkan kurikulum muatan lokal sesuai dengan

kebutuhan masyarakat dan lingkungan setempat. Seperti yang diungkapkan oleh

informan 2 bahwa di SMK N 2 Surakarta untuk tahun ajaran 2008/2009

memasukkan kurikulum muatan lokal yaitu Bahasa Jawa dan Seni Budaya.

Sekolah merupakan ujung tombak pelaksanaan kurikulum baik

kurikulum nasional maupun lokal, yang diwujudkan melalui proses belajar

mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, institusional, kurikuler, dan

instruksional. Sebagaimana disampaikan oleh informan 2 manajemen program

pengajaran di SMK N 2 Surakarta antara lain meliputi kegiatan perencanaan KBM

selama satu tahun, kegiatan tersebut menurut informan 2 dilakukan setiap awal

tahun dan penetapan jadwal pembelajaran yang efektif dalam kalender pendidikan

serta membuat pembagian tugas selama satu tahun.

Proses belajar mengajar merupakan bagian penting yang juga

menentukan keberhasilan proses pembelajaran dan prestasi siswa, untuk itu materi

yang disampaikan oleh guru harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

Sebagaimana keterangan yang di peroleh dari informan 2 bahwa untuk materi

pembelajar, guru dituntut untuk tidak langsung comot dari internet, meskipun ada

tapi harus di sesuaikan dengan kondisi dan situasi sekolah.

Page 68: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Dalam proses belajar mengajar juga ditentukan oleh metode yang

digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Dalam

menyampaikan materi pelajaran, antara guru satu dengan yang lainnya

menggunakan metode yang berbeda, sesuai dengan materi yang diajarkan.

Sebagaimana yang disampaikan informan 2 ada berbagai cara yang digunakan

guru dalam mengajar, biasanya guru menyesuaikan materi apa yang akan

diajarkan, semisal dengan metode ceramah dikelas, penggunaan peralatan

mengajar seperti LCD yang digunakan agar siswa tidak jenuh, ada juga

penggunaan video pembelajaran yang diharapkan dalam penggunaannya lebih

memudahkan guru dalam menyampaikan materi pelajarannya. Dari keterangan

yang di sampaikan informan 2 bahwa guru – guru di SMK N 2 Surakarta sudah

menguasai proses pembelalajar yang berbasis TIK.

Proses belajar mengajar yang sedang berlangsung juga perlu dievaluasi

untuk mengetahui seberapa efektif kegiatan tersebut berlangsung serta untuk

mengetahui perkembangan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar,

dimana setiap guru memiliki cara sendiri di dalam memberikan penilaian terhadap

prestasi belajar siswa. Sebagaimana di sampaikan oleh informan 2 ada berbagai

cara penilaian yang digunakan oleh guru untuk mengevaluasi prestasi belajar

siswa yaitu dengan ulangan harian, tes akhir semester, itu semua tergantung

masing – masing guru. Lebih lanjut Informan 2 mengungkapkan bahwa untuk

penilaian terhadap siswa guru memberikan berbagi tugas baik itu melalui LKS

kemudian ada yang mencari bahannya dari internet, kemudian dikumpulkan

dalam bentuk seperti buku untuk tugas akhir semester. Jika waktunya mencukupi

di buat sendiri - sendiri namun jika waktunya tidak mencukupi dibuat kelompok.

Hal tersebut dimaksutkan agar siswa lebih aktif dan kreatif. Kegiatan tersebut

sebagai contohnya seperti merakit komputer, anak terlihat antusias sekali dalam

mengikuti pelatihan.

Berdasarkan pendapat yang disampaikan informan diatas dapat

disimpulkan bahwa kurikulum yang digunakan untuk tahun ajaran 2008/2009

adalah kurikulum tahun 2007 yaitu kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).

Setiap awal tahun sekolah membuat perencanaan kurikulum dan program

Page 69: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

pengajaran dengan penetapan kalender pendidikan dan jadwal pelaksanaan KBM

yang efektif. SMK N 2 Surakarta juga memasukkan kurikulum muatan lokal yaitu

Bahasa Jawa dan Seni Budaya. Proses belajar mengajar telah berjalan efektif

sesuai dengan kurikulum dan kalender pendidikan. Kegiatan evaluasi atau

penilaian terhadap pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran dilakukan

dengan mengadakan tes, ulangan, maupun pemberian tugas, hal tersebut untuk

mengetahui perkembangan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar.

Kriteria penilaian ditentukan sendiri oleh masing – masing guru sehingga antara

guru yang satu berbeda dengan yang lain.

b. Manajemen Tenaga Kependidikan

Manajemen tenaga kependidikan atau manajemen personalia pendidikan

bertujuan untuk mendayagunakan tenaga kependidikan secara efektif dan efisien

untuk mencapai hasil yang optimal, namun tetap dalam kondisi yang

menyenangkan. Sebagaimana diungkapkan oleh informan 4 yaitu Bapak

Drs. Nursabidi selaku WKS 3 bagian Sumber Daya bahwa di SMK N 2 Surakarta

sudah menunjukkan hubungan yang harmonis dan efektif antara kepala sekolah,

guru – guru, siswa, dan segenap warga sekolah lain yang ditunjukkan dengan

kegiatan – kegiatan sekolah seperti pengkoordinasian untuk mengunjungi warga

SMK N 2 Surakarta yang menderita sakit dirumah sakit, di adakannya pengajian

setiap tanggal 1 yang dilaksanakan di ruang pertemuan/Masjid, mengadakan Halal

Bi Halal.

Manajemen tenaga kependidikan (guru dan personalia) mencakup

perencanaan pegawai, pengadaan pegawai, pembinaan dan pengembangan

pegawai, promosi dan mutasi, pemberhentian pegawai, kompensasi, dan penilaian

pegawai. Semua hal tersebut perlu dilakukan sebaik mungkin agar apa yang

diharapkan tercapai, yakni tersedianya tenaga kependidikan yang diperlukan

dengan kualifikasi dan kemampuan yang sesuai serta dapat melaksanakan

pekerjaan dengan baik dan berkualitas.

Perencanaan pegawai adalah kegiatan untuk menentukan kebutuhan

pegawai, baik secara kuantitatif maupun kualitatif untuk sekarang dan masa

Page 70: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

depan. Penyusunan rencana personalia yang baik dan tepat memerlukan informasi

yang lengkap dan jelas tentang pekerjaan atau tugas yang harus dilakukan dalam

organisasi. Karena itu, sebelum menyusun rencana, perlu dilakukan analisis

pekerjaan dan analisis jabatan untuk memperoleh deskripsi pekerjaan. Informasi

ini sangat membantu dalam menentukan jumlah pegawai yang diperlukan, dan

juga untuk menghasilkan spesifikasi pekerjaan. Sebagaimana keterangan yang

diperoleh dari informan 4 bahwa SMK N 2 Surakarta, untuk segi kualitas

memiliki tenaga pendidikan yang sudah memenuhi standar kompetenssi sesuai

dengan bidangnya masing – masing. Lebih lanjut informan 4 menyampaikan

bahwa untuk meningkatkan kualitas/ profesionalisme guru yaitu dengan

mengirimkan guru untuk mengikuti tes sekolah S2, sekolah juga mengirimkan

guru – guru yang masih bergelar D3 untuk melanjutkan studinya ke S1. Dan untuk

biayanya ada subsidi dari pemerintah. Sedangkan untuk segi kuantitas pertama –

tama sekolah menentukan terlebih dahulu pegawai untuk bagian apa saja,

kemudian untuk menduduki jabatan apa saja. Dari informasi tersebut dapat

diketahui jumlah pegawai yang di butuhkan oleh sekolah.

Pengadaan pegawai merupakan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan

pegawai pada suatu lembaga, baik jumlah maupun kualitasnya. Untuk

mendapatkan pegawai yang sesuai dengan kebutuhan, dilakukan kegiatan

rekruitment, yaitu usaha mencari dan mendapatkan calon – calon pegawai yang

memenuhi syarat. Untuk hal tersebut ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh

pihak sekolah, diantaranya adalah sebagaimana keterangan yang diampaikan oleh

informan 4 bahwa untuk mendapatkan pegawai pihak sekolah mengadakan suatu

seleksi, baik itu berupa ujian tertulis, ujian lisan, dan praktek serta mengajukan

permohonan kedinas kepada Dinas P & K. Lebih lanjut informan 2

mengungkapkan dengan adanya sertifikasi, guru dari sekolah lain yang belum

mengajar dalam 24 jam dalam 1 minggunya mengisi jam pelajaran di SMK N 2

Surakarta sesuai bidang masing – masing.

Pembinaan dan pengembangan pegawai merupakan fungsi pengelolaan

personil yang ditujukan untuk memperbaiki, menjaga, dan meningkatkan kinerja

pegawai. Dalam hal ini sekolah telah melakukan berbagai upaya, seperti halnya

Page 71: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

yang diungkapkan oleh informan 4 yaitu untuk pembinaan dan pengembangan

pegawai dilakukan dengan dikirim untuk ikut dalam penataran kompetensi,

lokarya, seminar, diklat - diklat dan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran)

pegawai. Kegiatan pembinaan dan pengembangan ini tidak hanya menyangkut

aspek kemampuan, tetapi juga menyangkut karier pegawai. Namun dari

keterangan yang diperoleh dari informan 4 bahwa dengan adanya otonomi daerah

kegitan – kegiatan tersebut sudah agak berkurang, dikarenakan harus membayar.

Semisal jika sekolah tidak punya dana, sekolah mengusulkan dana ke dinas

namun jika dinas tidak ada dana hal tersebut tidak jadi.

Karier pegawai ini dipengaruhi oleh promosi, mutasi, atau karena

diberhentikan dari tugasnya. Promosi ditujukan kepada tenaga kependidikan untuk

menduduki jabatan tertentu atau mendapat gelar tertentu karena kinerjanya atau

prestasinya yang baik sehingga ada peningkatan karier. Mutasi merupakan

pemindahan tugasan tenaga kependidikan ke lingkungan kerja tertentu untuk

menduduki jabatan yang lebih tinggi atau jabatan yang sama karena sesuatu hal.

Pemberhentian pegawai merupakan fungsi personalia yang menyebabkan

terlepasnya pihak organisasi dan personil dari hak dan kewajiban sebagai lembaga

tempat kerja dan pegawai. Sebab – sebab pemberhentian pegawai ini dapat

dikelompokkan kedalam tiga jenis yaitu pemberhentian atas permohonan sendiri,

pemberhentian oleh dinas atau pemerintah, dan pemberhentian sebab lain –lain.

Sebagaimana disampaikan oleh informan 4 bahwa di SMK N 2 Surakarta pernah

menegor salah satu pegawai yang berstatus sebagai penjaga sepeda, yang

tertangkap basah melakukan judi di lingkungan sekolah, dan untuk tindak

lanjutnya pegawai tersebut dikeluarkan dari jabatannya.

Untuk itu pihak sekolah telah melakukan berbagai upaya dalam

menangani perihal promosi, mutasi, dan pemberhentian pegawai. Sebagaimana

disampaikan oleh informan 4 bahwa untuk promosi kenaikan pangkat pegawai

kejenjang yang lebih tinggi dilakukan jika memang memenuhi syarat – syarat

yang ditentukan, seperti prestasi kerja yang bagus dan dengan melihat daftar

konduite (daftar yang berisi penilaian terhadap pegawai yang dibuat oleh

pimpinan) dalam hal ini pimpinan yang dimaksud disini adalah WKS 3 bagian

Page 72: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

ketenagaan. Sedangkan untuk mutasi, maka harus memenuhi persyaratan yang

berlaku dan mendapat persetujuan dari dinas P & K.

Kompensasi merupakan balas jasa yang diberikan pihak sekolah kepada

pegawai, yang dapat dinilai dengan uang dan mempunyai kecenderungan

diberikan secara tetap. Sebagaimna disampaikan oleh informan 4 sebagaian besar

pegawai di SMK N 2 Surakarta sudah bersetatus PNS dan untuk imbalan jasanya

berupa gaji dari pemerintah. Sedangkan bentuk kompensasi untuk Guru seperti

yang dituturkan informan 4 sementara belum, kalau dari pemerintah ada, seperti

lencana – lencana, tapi guru – guru disisni tidak mau, sebenarnya dari pihak

sekolah sudah menyarankan untuk mengusulkan ke dinas tapi dari pihak guru

sendiri menolak untuk diberikan lencana.

Penilaian pegawai ini dilakukan untuk mengetahui tenaga yang memiliki

kinerja baik ataupun kurang baik, serta peran sertanya dalam kegiatan sekolah.

Penilaian ini tidak hanya penting bagi sekolah, tetapi juga bagi pegawai itu

sendiri. Sebagaimana diungkapkan oleh informan 4 bahwa untuk penilaian

terhadap tenaga pendidikan yaitu dengan mengisi konduite pegawai (daftar yang

berisi penilaian terhadap pegawai). Daftar tersebut berisi tentang kinerja pegawai

yang menunjukkan apakah kinerjanya baik sekali, baik, cukup atau kurang. Yang

dapat dilihat dengan menggunakan DP3 (Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan)

Berdasarkan pendapat yang telah disampaikan oleh informan diatas maka

dapat disimpulkan bahwa pihak sekolah telah melakukan pengelolaan ketenagaan

atau tenaga kependidikan yaitu meliputi kegiatan - kegiatan perencanaan pegawai

dengan menentukan jumlah pegawai yang dibutuhkan, kemudian pengadaan

pegawai beberapa diusahakan oleh sekolah sendiri dengan mengadakan seleksi,

ujian tertulis, ujian lisan, dan praktek. Kemudian sebagian lagi dikerahkan kepada

pemerintah, dalam hal ini pemerintah daerah dimana pihak sekolah mengajukan

permohonan pegawai kepada dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Pembinaan dan

pengembangan pegawai melalui pengiriman diklat – diklat, seminar, latihan –

latihan, pembinaan rutin, serta pengiriman guru untuk mengikuti tes seleksi S1

maupun S2. Pemberhentian pegawai dari jabatannya dilakukan apabila ada suatu

sebab yang menyebabkan pegawai tersebut berhenti dikarenakan pelanggaran

Page 73: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

yang dilakukan atau sebab lain seperti mencapai batas pensiun, dan lain – lain.

Promosi kenaikan pangkat pegawai kejenjang yang lebih tinggi dilakukan jika

memang memenuhi syarat – syarat yang ditentukan. Mutasi, dilakukan apabila

memenuhi persyaratan yang berlaku dan ada persetujuan dari pemerintah daerah.

Kompensasi diberikan sebagai imbalan jasa atas pelaksanaan tugas – tugas yang

telah dibebankan untuk imbalan jasanya berupa gaji dari pemerintah. Penilaian

dilakukan terhadap tenaga sekolah yang berdasarkan pada DP3.

c. Manajemen Kesiswaan

Manajemen kesiswaan adalah penataan dan pengaturan terhadap kegiatan

yang berkaitan dengan peserta didik, mulai masuk sampai dengan keluarnya

peserta didik dari suatu sekolah. Manajemen kesiswaan bertujuan untuk mengatur

berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di sekolah

berjalan dengan lancar, tertib, dan teratur, serta mencapai tujuan pendidikan

sekolah. Dari keterangan yang peroleh dari informan 3 yaitu Bapak Drs. Bambang

Dwi Astanto selaku WKS 2 bagian kesiswaan bahwa untuk penerimaan siswa

baru, sekolah sudah membuat panitiaan penerimaan siswa baru (PSB) pada awal

tahun ajaran baru, yang terdiri dari guru – guru yang sudah ditunjuk sebagai

kepanitiaan. Untuk penentuan calon yang diterima disamping memperhatikan

persyaratan pendaftaran dan daya tampung , biasanya juga diperhatikan juga hasil

tes masuknya.

Program pengembangan peserta didik salah satunya ditujukan untuk

keberhasilan, kemajuan, dan prestasi belajar siswa. Hal ini sebagaimana

disampaikan oleh informan 3 bahwa untuk program pengembangan peserta didik

sekolah sudah membuat program – program untuk meningkatkan prestasi siswa

baik di bidang akademik maupun non akademik. Dengan mengadakan jam

tambahan khusus untuk klas tiga menghadapi ujian nasional. Begitu juga dengan

kegiatan ekstrakurikuler di SMK N 2 ada beberapa kegiatan ektrakurikuler, seperti

merpati putih, inkai, wira pakasa sakti (WPS), patroli keamanan sekolah (PKS),

pramuka. Selain itu ada program – program lain seperti klub sains dan seni, lomba

maple/ program keahlian, adanya English Day, dan masih banyak program lain

Page 74: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

yang mendukung dalam pengembangan peserta didik. Disamaping itu informan 3

juga mengungkapkan bahwa untuk meningkatkan kemampuan bahasa bagi siswa

di SMK N 2 Surakarta mengadakan kerjasama dengan lembaga bahasa Inggris

ILC, siswa tidak dipungut biaya dalam kegiatan tersebut. Namun dalam kegiatan

tersebut walaupun gratis tapi masih ada sebagian anak yang tidak mengikutinya,

karena kurangnya motivasi siswa untuk belajar. Lebih lanjut Informan 3

menuturkan bahwa ada perbedaan karakter antara anak SMA dan SMK, kalau

untuk anak SMK pemikiranya setelah lulus langsung kerja.

Tujuan pendidikan tidak hanya untuk mengembangkan pengetahuan,

tetapi juga sikap kepribadian, serta aspek sosial emosional, disamping ketrampilan

– ketrampilan lain. Sekolah tidak hanya memberikan berbagai ilmu pengetahuan,

tetapi juga perlu memberikan bimbingan dan bantuan terhadap anak – anak yang

bermasalah, baik dalam belajar, emosional, maupun sosial, sehingga dapat tumbuh

dan berkembang sesuai dengan potensi masing – masing. Untuk hal tersebut

seperti yang disampaikan oleh informan 3 bahwa pihak sekolah telah

menyediakan BP/BK bila ada siswa yang membutuhkan bimbingan konseling.

Keberhasilan, kemajuan, dan prestasi belajar peserta didik serta segala

sesuatu yang berhubungan dengan perkembangan perserta didik membutuhkan

data yang otentik, dapat dipercaya, dan memilki, keabsahan sehingga dapat

digunakan sebagai laporan mengenai keadaan siswa. Antara lain pihak sekolah

telah melakukan pencatatan dan ketatalaksanaan kesiswaan, dalam bentuk buku

induk, buku klaper, buku laporan keadaan siswa, buku prestasi siswa, buku rapor,

daftar kenaikan kelas, buku mutasi.

Berdasarkan informasi dari informan diatas, maka dapat disimpulkan

bahwa pihak sekolah telah membuat perencanaan yang baik dalam hal penerimaan

dan pengembangan peserta didik. Ada panitia PSB yang bertanggung jawab

mengurusi masalah penerimaan siswa baru, kemudian ada program

pengembangan peserta didik berupa tambahan jam pelajaran bagi siswa klas tiga

,ekstrakurikuler, serta untuk pengembangan bahasa Inggris ada kerjasama dengan

lembaga Bahasa Inggris ILC. Pihak sekolah juga sudah melakukan pencacatan

Page 75: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

dan ketatalaksanaan kesiswaan yang dapat digunakan sebagai laporan mengenai

keadaaan siswanya.

d. Manajemen Keuangan

Keuangan dan pembiayaan merupakan salah satu sumber daya yang

secara langsung menunjang efektifitas dan efisiensi pengelolaan pendidikan.

Dalam implementasi MBS, menuntut kemampuan sekolah untuk merencanakan,

melaksanakan, dan mengevaluasi, serta mempertanggungjawabkan pengelolaan

dana tersebut secara transparan kepada masyarakat dan pemerintah.

Perencanaan dalam manajemen keuangan merupakan kegiatan

merencanakan sumber dana untuk menunjang proses belajar mengajar dan

kegiatan – kegiatan yang ada di sekolah. Proses perencanaan anggaran di sekolah

dilakukan dengan menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah

(RAPBS) dengan memperhatikan kebutuhan seluruh warga sekolah. Sebagaimana

disampaikan oleh informan 6 yaitu Bapak Drs. Sri Raharjo, SH, MM bahwa setiap

tahunnya sekolah sudah membuat RAPBS dengan memperhatikan kebutuhan tiap

– tiap warga sekolah. Untuk pendanaan sekolah dari keterangan yang diperoleh

dari informan 6 berasal dari pemerintah, komite sekolah. Ada juga bantuan dari

sponsor namun tidak dalam bentuk dana tapi barang yaitu untuk program otomotif

mendapat bantuan mesin dari pihak Toyota.

Dana yang diperoleh dari berbagai sumber perlu digunakan untuk

kepentingan sekolah, khususnya kegiatan belajar mengajar secara efektif dan

efesien. Oleh sebab itu, setiap perolehan dana, pengeluarannya harus didasarkan

pada kebutuhan – kebutuhan yang telah disesuaikan dengan rencana anggaran

pembiayaan sekolah. Sebagaimana disampaikan oleh informan 6 dalam

penggunaan dana sekolah harus jelas penggunaannya misal dalam membuat

perencanaan ujian sekolah/ semesteran, dananya yang dibutuhkan berapa,

programnya apa saja, setelah jelas penggunaannya dana baru bisa diberikan.

Laporan pertanggungjawaban terhadap penggunaan keuangan sekolah

wajib dilaporkan sekolah kepada warga sekolah, komite sekolah, dan juga

pemerintah. Sebagaimana diungkapkan oleh informan 6, bahwa diakhir tahun

Page 76: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

sekolah selalu membuat laporan pertanggungjawaban. Selain itu pihak sekolah

juga melaporkan laporanya kepada Pemda melalui Dinas P&K.

Berdasarkan pendapat yang telah disampaikan oleh informan tersebut

diatas maka dapat disimpulkan bahwa pihak sekolah telah membuat perencanaan

yang baik dalam pengelolaan kauangan sekolah dengan menyusun RAPBS setiap

awal tahun anggaran. Perihal penggunaan dana sekolah dengan memperhatikan

kebutuhan seluruh warga sekolah yang telah disesuaikan dengan rencana anggaran

biaya sekolah. Pertanggungjawaban terhadap penggunaan keuangan sekolah

diberikan kepada warga sekolah secara trasparan kepada masyarakat umum dan

juga dilaporkan kepada pemerintah secara rutin tiap tahunnya.

e. Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan.

Manajemen sarana dan prasarana pendidikan bertugas mengatur dan

menjaga sarana dan prasarana pendidikan agar dapat memberikan kontribusi

secara optimal dan berarti pada jalannya proses pendidikan. Kegiatan pengelolaan

ini meliputi kegiatan perencanaan, pengadaan, pengawasan, penyimpanan

inventarisasi, dan penghapusan serta penataan.

Perencanaan dalam manajemen sarana dan prasarana pendidikan

menyangkut kegiatan seperti analisis dan penyusunan kebutuhan, pembelian,

penerimaan perlengkapan sekolah yang pada dasarnya dilakukan oleh pengelola

perlengkapan pendidikan sebagai perencanaan pengadaan perlengkapan sekolah.

Hal tersebut sesuai dengan pokja WKS 3 bagian sarana dan prasarana pendidikan.

Sebagaimana yang disampaikan oleh informan 5 yaitu Bp. Suhono, S.pd, ST, MT

bahwa untuk tiap tahunnya pihak sekolah telah membuat perencanaan dalam hal

sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh sekolah, dengan menganalisa

kebutuhan yang dibutuhkan oleh sekolah. Kepala sekolah bersama dengan stafnya

menyusun daftar kebutuhan sarana dan prasarana yang dibutuhkan sekolah untuk

selanjutnya ditindak lanjuti dengan mempersiapkan perkiraan tahunan untuk di

usahakan penyediaannya.

Pengadaan perlengkapan pendidikan pada dasarnya merupakan upaya

merealisasikan rencana pengadaan perlengkapan yang telah di susun sebelumnya.

Page 77: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Sebagaimana yang disampaikan oleh informan 5 dengan adanya sertifikasi guru di

harapkan punya laptop guna mendukung proses belajar mengajar. Untuk

pengadaannya ada bantuan dari pusat berupa dua puluh empat LCD dan laptop,

namun untuk LCD sampai sekarang belum terealisasi dikarenakan dari pihak

pemerintah menganggarkannya terlalu rendah jadi belum ada yang menender.

Sekolah juga mengadakan kerjasama dengan dunia industri dalam hal perakitan

laptop. Untuk program otomotif ada bantuan dari pihak Toyota berupa bantuan

mesin untuk menunjang praktek. Sedangkan untuk sarana dan prasarana yang lain

yaitu berupa penambahan gedung baru yang pengadaanya dilakukan dengan

berkoordinasi dengan perwakilan wali murid yaitu komite sekolah serta ada

bantuan dari pemerintah.

Kepedulian sekolah dalam pemeliharaan sarana dan prasaran sekolah

sangat besar, hal tersebut bisa dilihat dari pokja WKS 3 bagian sarana dan

prasarana bahwa setiap tahunnya membuat rencana program untuk pemeliharaan

sarana dan prasarana sekolah, lebih lanjut seperti yang disampaikan oleh informan

5 bahwa pihak sekolah sangat peduli sekali mengenai pemeliharaan sarana dan

prasarana sekolah. Dan dari hasil observasi di lapanngan menunjukkan bahwa

lingkungan di SMKN 2 Surakarta menunjukkan lingkungan yang bersih, rapi dan

indah. Seperti penataan taman, kebersihan ruang kelas, ruang praktek,

pemeliharaan gedung sekolah. sehingga menciptakan kondisi yang menyenangkan

baik bagi guru maupun siswa untuk berada di sekolah.

Di SMK N 2 Surakarta mempunyai berbagai macam sarana dan

prasarana yang cukup memadai, serta mendukung untuk kegiatan PBM dan dalam

kondisi yang cukup baik. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan yang

disampaikan oleh informan 5 bahwa di SMK N 2 Surakarta untuk program

gambar bangunan disediakan Lab. Komputer untuk mendukung mata pelajaran

autocad, informan 5 juga menuturkan bahwa untuk komputernya semuanya sudah

menggunakan layar LCD semua. Dari hasil observasi juga menunjukkan bahwa

penyediaan sarana dan prasarananya sudah cukup memadai seperti fasilitas, Lab.

Komputer, Lab. mesin, Lab. Elektronika, Lab. Kayu Mesin. Sedangkan untuk

menunjang teori disediakan perpustakaan yang menyediakan buku – buku

Page 78: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

pelajaran, pengetahuan, umum, koran dan materi penunjang lain. Ada juga untuk

menunjang kesenian disediakan gamelan, kulintang, dan alat musik band.

Berdasarkan hasil observasi dan pendapat yang disampaikan oleh

informan diatas maka dapat disimpulkan bahwa, perencanaan sarana dan

prasarana sekolah dilakukan dengan analisis dan penyusunan kebutuhan,

pembelian, penerimaan perlengkapan sekolah. Untuk pengadaan sarana dan

prasarana sekolah didapat melalui bantuan wali murid, pemerintah dan dunia

industri. Dari program kerja bagian sarana dan prasarana dapat dilihat kepedulian

sekolah dalam pemeliharaan sarana dan prasarana. dari hasil observasi lingkungan

SMK N 2 Surakarta menunjukkan kebersihan, kerapian, dan keindahan.

Sedangkan untuk kondisi sarana dan prasarana di SMK N 2 Surakarta

menunjukkan cukup memadai serta mendukung untuk kegiatan PBM dan dalam

kondisi yang cukup baik.

f. Manajemen Hubungan Sekolah dan Masyarakat

Sekolah diberi kebebasan untuk menjalin hubungan yang harmonis

dengan masyarakat. Kerjasama antar keduanya sangat penting untuk

meningkatkan keterlibatan, kepedulian, kepemilikan, dan dukungan operasional

baik moral maupun finansial. Untuk itu sekolah melakukan berbagai upaya dalam

menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat. Sebagaimana disampaikan oleh

informan 7 yaitu Bp. Sarmanto, S.pd selaku WKS 4 bentuk kerjasama antara

sekolah dengan masyarakat yaitu berupa kegiatan – kegiatan akademik maupun

non akademik seperti PSG, BKK, kerjasama dengan lembaga Bahasa Inggris ILC,

Pentas seni. informan 7 juga menyampaikan untuk program bangunan ada siswa

yang belum lulus namun sudah di tawari bekerja oleh pihak industri. Sedangkan

untuk hubungan dengan orang tua siswa ditunjukkan dari penuturan informan 7

bahwa “ada siswa yang sampai lulus masih meninggalkan ijasah karena orang

tuanya kurang mampu, jadi toleransi dari sekolah cukup tinggi.”

Jika hubungan sekolah dengan masyarakat berjalan dengan baik, rasa

tanggung jawab dan partisipasi masyarakat untuk memajukan sekolah juga baik

dan tinggi. Banyak cara yang bisa dilakukan oleh sekolah dalam menarik simpati

Page 79: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

masyarakat terhadap sekolah dan menjalin hubungan yang harmonis antara

sekolah dan masyarakat. Sebagaimana yang disampaikan oleh informan 7 yaitu

Salah satu cara yang di lakukan sekolah untuk menjalin hubungan dengan

masyarakat yaitu dengan pembuatan Website, yang dimaksudkan untuk

mempermudah bagi seluruh warga sekolah maupun masyarakat mengetahui

berbagai kegiatan - kegiatan sekolah, program – program sekolah, baik yang

sudah dilaksanakan, yang sedang dilaksanakan, maupun yang akan dilaksanakan

sehingga masyarakat mendapat gambaran yang jelas tentang sekolah yang

bersangkutan.

Berdasarkan pendapat yang telah disampaikan oleh informan tersebut

diatas maka dapat disimpulkan bahwa pihak sekolah telah menjalin hubungan

yang baik dengan dengan masyarakat antara lain melalui kerjasama dalam

berbagai kegiatan yang melibatkan instansi – instansi, maupun dunia industri.

Sedangkan bentuk kerjasama dengan wali murid salah satunya ditunjukkan

dengan pemberian toleransi kepada siswa yang tidak mampu dengan memberikan

keringanan kepada siswa dalam penangguhan biaya sekolah. Dengan adanya

hubungan yang baik, akan mendorong partisipasi dan kepedulian masyarakat

terhadap pentingnya pendidikan.

g. Manajemen Layanan Khusus Lembaga Pendidikan

Manajemen layanan khusus meliputi manajemen perpustakaan, kesehatan

dan keamanan sekolah. Manajemen komponen-komponen tersebut merupakan

bagian penting dari MBS yang efektif dan efisien. Sebagaimana disampaikan oleh

informan 3 yaitu Bapak Drs. Bambang Dwi Astanto selaku WKS 2 bahwa untuk

manajemen layanan khusus di SMK N 2 Surakarta meliputi layanan UKS, layanan

keamanan dan layanan BP. Dengan adanya layanan khusus yang diberikan oleh

pihak sekolah diharapkan dapat menciptakan suasana yang tenang dan nyaman

dalam proses belajar dan mengajar. Serta untuk para pegawai agar mereka dapat

melaksanakan tugas dengan tenang dan nyaman.

Page 80: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

2. Proses Penyusunan Program dalam Konteks Manajemen Berbasis Sekolah

di SMK N 2 Surakarta

Penyusunan program – program sekolah di SMK N 2 Surakarta di

lakukuan setiap awal tahun. Hal tersebut sebagaimana disampaikan oleh informan

1 bahwa setiap awal tahun sekolah sudah menyusun program – program selama

satu tahun. Untuk penyusunan program – program sekolah dalam konteks

manajemen berbasis sekolah adalah adanya komunikasi terbuka dan pengambilan

keputusan bersama.

a. Komunikasi terbuka

Program sekolah disampaikan kepada seluruh warga sekolah termasuk

kepada orang tua siswa, masyarakat, dan komite sekolah. Hal tersebut seperti

yang telah disampaikan oleh informan 7 bahwa sekolah menyampaikan program –

programnya melalui pengumuman langsung kepada para siswa, ataupun melalui

website. Selain itu juga melalui pertemuan antara sekolah dengan komite sekolah

dan wali murid, berkumpul bersama untuk membicarakan mengenai program –

program sekolah. Dengan komunikasi terbuka siapa yang punya ide atau gagasan

diberi kesempatan untuk menyampaikannya di forum.

Komunikasi terbuka tersebut diwujudkan dalam bentuk kepemimpinan

kepala sekolah yang demokratis. Hal tersebut sebagaimana disampaikan oleh

informan 2 bahwa kepemimpinan kepala sekolah sudah menunjukan

kepemimpinan yang demokratis, karena memperhatikan aspirasi dari bawah,

warga sekolah, dan juga guru – guru. Lebih lanjut informan 2 juga menyampaikan

saat terjadi kekosongan kepala sekolah karena ada pergantian kepala sekolah,

sekolah pun bisa berjalan dengan baik.

Berdasarkan pendapat yang disampaikan oleh informan, maka dapat

disimpulkan bahwa sekolah setiap awal tahun sudah membuat program –

program sekolah. Program sekolah telah disampaikan secara transparan kepada

seluruh warga sekolah termasuk didalamnya yaitu orang tua siswa, masyarakat,

dan komite sekolah melalui komunikasi terbuka. Komunikasi terbuka ditunjukkan

oleh kepemimpinan kepala sekolah yang demokratis yaitu dengan memperhatikan

Page 81: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

aspirasi dari bawah dengan mengadakan pertemuan dengan warga sekolah,

komite, dan wali murid untuk membicarakan program – program sekolah, siapa

yang punya ide atau gagasan diberi kesempatan untuk menyampaikannya di

forum.

b. Pengambilan keputusan bersama

Penyusunan program sekolah dilakukan melalui kelompok kerja dari

setiap masing – masing lini melalui rapat bersama. Hal ini sesuai dengan

pernyataan yang disampaikan oleh informan 1, Bahwa proses penyusunan

program sekolah dimulai dari program jurusan mengadakan rapat untuk menyusun

program kerja, kemudian program kerja tersebut diteruskan ke kepala program

jurusan, untuk selanjutnya diteruskan ketingkat wakil. Dari wakil kemudian

dikumpulkan kemudian dibentuk menjadi bentuk program kerja.

Dalam proses penyusunan program sekolah, sekolah juga memberikan

kesempatan kepada seluruh komponen untuk ikut terlibat didalamnya sesuai

dengan proporsinya masing – masing termasuk orang tua siswa, masyarakat, dan

komite sekolah. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh informan 1 bahwa dalam

menyusun program sekolah ada beberapa pihak yang dilibatkan, yaitu dengan

dimintai pendapat, gagasan ataupun ide yang disampaikan melalui komite

sekolah. Lebih lanjut informan 1 menyampaikan bahwa setiap ada kebijakan yang

memerlukan kesepakatan bersama, maka kebijakan tersebut akan disampaikan

kepada komite sekolah. Sehingga melalui komite yang bertugas sebagai mediator

bertugas untuk menginformasikan kebijakan tersebut kepada orang tua murid

untuk memberikan pendapat melalui rapat pleno mengenai kebijakan yang telah

dibuat apakah disetujui atau tidak, sehingga dalam mengambil keputusan

berdasarkan atas keputusan bersama. Sebagai contoh dalam membuat program

kegiatan semesteran, dalam kegiatan tersebut dari pihak sekolah membuat

perencanaan meliputi dana yang akan digunakan dan kegiatan – kegiatan apa saja

yang akan dilaksanakan.

Berdasarkan keterangan yang telah disampaikan oleh informan diatas

maka dapat disimpulkan bahwa penyusunan program sekolah dilakukan melalui

Page 82: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

kelompok kerja dari setiap masing – masing lini melaui rapat bersama. Dalam

proses penyusunan program sekolah, sekolah juga memberikan kesempatan

kepada seluruh komponen untuk ikut terlibat dalam pengambilan keputusan sesuai

dengan proporsinya masing – masing termasuk orang tua siswa, masyarakat, dan

komite sekolah.

3. Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Sebagai Upaya Peningkatkan

Mutu Pendidikan di SMK Negeri 2 Surakarta.

Pengertian mutu dalam konteks pendidikan mencakup input, proses, dan

output pendidikan. Input pendidikan adalah segala sesuatu yang harus tersedia

karena dibutuhkan untuk berlangsungnya proses. Kesiapan input sangat

diperlukan agar proses dapat berlangsung dengan baik. Tinggi rendahnya mutu

input dapat di ukur dari tingkat kesiapan input. Makin tinggi tingkat kesiapan

input, makin tinggi pula mutu input tersebut. Sebagaimana disampaikan oleh

informan 3 yaitu Bapak Drs. Bambang Dwi Astanto selaku WKS 2, bahwa dari segi

bibit anak SMK N 2 Surakarta lebih bagus dari pada sekolah lain, karena dalam

proses penerimaannya selain dilihat dari segi nilai UN yang tinggi, dari pihak

sekolah masih melakukan tes khusus guna memperoleh input yaitu berupa siswa

yang unggul. Sedangkan untuk tenaga pengajar di SMK N 2 Surakarta memiliki

kualitas guru yang berkompeten di bidangnya, hal tersebut dapat dilihat dari hasil

observasi bahwa untuk program Teknik Konstruksi Bangunan sendiri memiliki

tenaga pengajar yang berjumlah 8 guru. yaitu lulusan S1 sebanyak 6 orang dan D3

sebanyak 2 orang. Sedangkan untuk Teknik Gambar Bangunan memiliki tenaga

pengajar yang berjumlah 8 guru. yaitu lulusan S1 sebanyak 8 orang. Dan untuk

teknik perkayuan memiliki tenaga pengajar berjumlah 8 personil, yaitu lulusan S1

sebanyak 8 orang.

Untuk menunjang peningkatan mutu pendidikan juga diperlukan Sarana

dan Prasarana yang memadai, agar dalam proses belajar mengajar dapat berjalan

dengan baik. Hal tersebut ditunjukkan dari hasil observasi, untuk penyediaan

sarana dan prasarana belajar di SMK N 2 Surakarta mempunyai fasilitas yang

mendukung yaitu berupa tersedianya Bengkel Konstruksi Bangunan, Bengkel /

Page 83: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Studio Gambar Bangunan, Bengkel Perkayuan, Bengkel Elektronika

(AudioVideo), Bengkel Listrik Pemakaian, Bengkel Mesin dan CNC, Bengkel

Otomotif, Bengkel / Lab. Teknik Informasi, Lab. Bahasa Inggris, CNAP (Cisco

Network Academy Program), WAN (Wide Area Network), ICT (Information

Communication And Technology), Perpustakaan, Digital Library.

Untuk Proses belajar mengajar di SMK N 2 Surakarta menunjukkan

adanya peningkatan mutu. Hal tersebut sebagaimana diungkapkan oleh informan

2 yaitu Bapak Sigit Susilo, untuk guru di SMK N 2 Surakarta diharapkan dapat

mengoperasikan komputer maupun LCD. Dengan adanya bantuan dana dari

pemerintah, direncanakan disetiap ruang kelas akan diberi LCD untuk mendukung

proses belajar mengajar siswa. Dari hasil observasipun juga menunjukkan bahwa

dalam proses belajar mengajar menunjukkan situasi yang menyenangkan, mampu

mendorong motivasi dan minat belajar siswa.

Salah satu tujuan MBS selain untuk meningkatkan mutu pendidikan

adalah untuk kemandirian atau pemberdayaan sekolah, melalui otonomi kepada

sekolah. Hal tersebut sebagaimana disampaikan oleh informan 2 bahwa sekolah

diberikan kebebasan untuk mengelola sekolahnya sendiri, hal tersebut antara lain

ditunjukkan dalam hal pengembangan kurikulum, dari kurikulum standar yang

diberikan oleh pemerintah, sekolah diberi kewenangan untuk mengembangkan

kurikulum tersebut sesuai dengan kondisi dan kebutuhan sekolah. Sebagai contoh,

untuk pelaksanaan ujian sekolah. Sekolah sudah bisa menyelenggarakannya

sendiri. Bahkan saat proses observasi ada dari sekolah lain yang ujiannya

menginduk kepada SMK N 2 Surakarta.

Output sekolah dapat dikatakan berkualitas/bermutu tinggi jika prestasi

sekolah, khususnya prestasi siswa, menunjukan prestasi yang tinggi. Peningkatan

mutu ditunjukkan dengan adanya peningkatan prestasi belajar siswa. Hal tersebut

sesuai dengan yang disampaikan oleh informan 3 bahwa untuk nilai EBTA siswa

ada peningkatan tiap tahunya. Selain itu lulusan SMK N 2 Surakarta juga banyak

yang diterima di perguruan tinggi negeri. Lebih lanjut informan 3 juga

menuturkan untuk program bangunan, ada siswa yang belum lulus namun sudah

Page 84: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

di tawari bekerja oleh pihak industri. Sedangkan untuk Perlombaan akademik ,

salah satunya adalah mendapat juara 2 dalam perlombaan CNC tingkat nasional.

Penerapan manajemen berbasis sekolah di SMK N 2 Surakarta

memberikan pengaruh besar terhadap peningkatan mutu sekolah dalam

penyelenggaraan pendidikan. Sebagaimana disampaikan oleh informan 2 bahwa

dengan adanya MBS sekolah menunjukkan adanya peningkatan mutu, hal

tersebut ditunjukkan dengan adanya standar ISO yang diberikan kepada SMK N 2

Surakarta menjadi sekolah berstandar Internasional (SBI). Dengan adanya standar

ISO sekolah dituntut untuk membangun sistem manajamen mutu pendidikan yang

profesional yang akan mengarahkan seluruh tujuan dan kegiatan pendidikan

kearah yang terus berkembang lebih baik. Dengan demikian mutu pendidikan di

SMK Negeri 2 Surakarta telah memperoleh pengakuan dari standar mutu

Internasional yang diharapkan kualitas pendidikan akan semakin meningkat.

Sedangkan untuk tingkat akreditas SMK N 2 Surakarta sendiri berakreditasi A.

Selain itu informan 2 juga menambahkan bahwa dengan adanya manajemen

berbasis sekolah, sekolah bisa lebih mandiri dalam penyelenggaraan pendidikan.

Berdasarkan pendapat yang disampaikan oleh informan diatas maka

dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan manajemen berbasis sekolah di SMK N 2

Surakarta telah memberikan pengaruh terhadap peningkatan mutu sekolah dalam

penyelenggaraan pendidikan. Hal tersebut dapat dilihat dari segi input SMK N 2

Surakarta tergolong mempunyai bibit yang unggul, serta mempunyai kualitas

tenaga pengajar yang berkompeten di bidangnya. Dilihat dari kesiapannya SMK N

2 Surakarta memiliki fasilitas yang mendukung dan sudah memenuhi standar.

Penggunaan peralatan mengajar berupa laptop dan LCD di SMK N 2 Surakarta

merupakan suatu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan. Selain itu

pelaksanaan manajemen berbasis sekolah di SMK N 2 Surakarta juga berpengaruh

terhadap kemandirian sekolah. Kemandirian yang dimaksud adalah sekolah dapat

memberdayakan personil – personilnya dalam rangka mewujudkan tujuan

sekolah. Output sekolah juga menunjukkan peningkatan mutu hal tersebut dapat

dilihat dari peningkatan prestasi belajar siswa dari di tiap tahunnya. Selain itu

banyak siswa yang sudah di tawari kerja dari pihak industri, dan menjuarai

Page 85: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

berbagai perlombaan akademik, selain itu SMK N 2 Surakarta juga suadah

mendapat standarisasi ISO.

B. Temuan Studi yang Dihubungkan dengan Kajian Teori

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, temuan studi yang dapat

dihubungkan dengan kajian teori adalah mengenai.

1. Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah di SMK N 2 Surakarta

Manajemen Berbasis Sekolah adalah desentralisasi kewenangan

pembuatan keputusan di tingkat sekolah yaitu dengan memberikan otonomi luas

di tingkat sekolah (perlibatan masyarakat) dalam kerangka kebijakan pendidikan

nasional. Sekolah diberikan kebebasan, kekuasaan, dan keleluasaan yang disertai

dengan tanggung jawab dalam mengelola sumber daya dan sumber dana sesuai

dengan prioritas kebutuhan sekolah dengan mengakomodasi seluruh kebutuhan

masyarakat setempat. sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Mulyasa, hal

yang paling penting dalam implementasi manajemen berbasis sekolah adalah

manajemen terhadap komponen-komponen sekolah itu sendiri. Terdapat tujuh

komponen sekolah yang harus dikelola dengan baik dalam rangka MBS, yaitu

kurikulum dan program pengajaran, tenaga kependidikan, kesiswaan, keuangan,

sarana dan prasarana pendidikan, pengelolaan hubungan sekolah dan masyarakat,

serta manajemen layanan khusus lembaga pendidikan.

a. Manajemen Kurikulum dan Program Pengajaran

Manajemen kurikulum dan program pengajaran mencakup kegiatan

perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian kurikulum. Perencanaan dan

pengembangan kurikulum nasional pada umumnya telah dilakukan oleh

Departemen Pendidikan Nasional pada tingkat pusat, untuk itu level sekolah yang

paling penting adalah bagaimana merealisasikan dan menyesuaikan kurikulum

tersebut dengan kegiatan pembelajaran. Disamping itu sekolah juga bertugas dan

berwenang untuk mengembangkan kurikulum muatan lokal sesuai dengan

kebutuhan masyarakat dan lingkungan setempat. Pengembangan kurikulum di

Page 86: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

SMK N 2 Surakarta untuk tahun ajaran 2008/2009 memasukkan kurikulum

muatau lokal Bahasa Jawa dan Seni Budaya.

b. Manajemen Tenaga Kependidikan

Manajemen tenaga kependidikan (guru dan personalia) mencakup

perencanaan pegawai, pengadaan pegawai, pembinaan dan pengembangan

pegawai, promosi dan mutasi, pemberhentian pegawai, kompensasi, dan penilaian

pegawai. Semua hal tersebut perlu dilakukan sebaik mungkin agar apa yang

diharapkan tercapai, yakni tersedianya tenaga kependidikan yang diperlukan

dengan kualifikasi dan kemampuan yang sesuai serta dapat melaksanakan

pekerjaan dengan baik dan berkualitas.

Pengelolaan tenaga kependidikan di SMK N 2 Surakarta meliputi :

kegiatan perencanaan pegawai. Sebelum menyusun rencana, dilakukan analisis

pekerjaan dan analisis jabatan untuk memperoleh deskripsi pekerjaan dan jumlah

pegawai yang dibutuhkan. Kegiatan pengadaan pegawai dilakukan dengan cara

mengajukan permohonan ke dinas pendidikan dan kebudayaan. Pembinaan dan

pengembangan pegawai melalui penataran kompetensi, lokarya, seminar, dan

diklat – diklat. Promosi, mutasi, dan pemberhentian pegawai dilakukan apabila

ada persetujuan dari pemerintah daerah. Kompensasi diberikan sebagai imbal jasa

yang diberikan pihak sekolah kepada pegawai, yang dapat dinilai dengan uang

dan mempunyai kecenderungan diberikan secara tetap. Penilaian pegawai

dilakukan dengan menggunakan DP3 (Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan).

c. Manajemen Kesiswaan

Manajemen kesiswaan adalah penataan dan pengaturan terhadap kegiatan

yang berkaitan dengan peserta didik, mulai masuk sampai dengan keluarnya

peserta didik dari suatu sekolah. Pada awal tahun ajaran baru SMK N 2 Surakarta

membuat kepanitiaan penerimaan siswa baru (PSB). Untuk kegiatan

pengembangan peserta didik pihak sekolah membuat program – program yang

ditujukan untuk mengembangkan prestasi siswa baik di bidang akademik maupun

non akademik berupa jam belajar tambahan khusus untuk kelas dan

Page 87: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

ekstrakurikuler, serta untuk pengembangan bahasa Inggris ada kerjasama dengan

lembaga Bahasa Inggris ILC. Pihak sekolah juga sudah melakukan pencacatan

dan ketatalaksanaan kesiswaan yang dapat digunakan sebagai lapoaran mengenai

keadaaan siswanya.

d. Manajemen Keuangan

Keuangan dan pembiayaan merupakan salah satu sumber daya yang

secara langsung menunjang efektifitas dan efisiensi pengelolaan pendidikan.

Dalam implementasi MBS, menuntut kemampuan sekolah untuk merencanakan,

melaksanakan, dan mengevaluasi, serta mempertanggungjawabkan pengelolaan

dana tersebut secara transparan kepada masyarakat dan pemerintah. untuk

menunjang proses belajar mengajar dan kegiatan – kegiatan yang ada di sekolah.

SMK N 2 Surakarta setiap tahunnya sudah membuat RAPBS dengan

memperhatikan kebutuhan tiap – tiap warga sekolah. Perihal penggunaannya

harus didasarkan pada kebutuhan – kebutuhan yang telah disesuaikan dengan

rencana anggaran pembiayaan sekolah. Pertanggungjawaban terhadap penggunaan

keuangan sekolah diberikan kepada warga sekolah secara trasparan kepada

masyarakat umum dan juga kepada pemerintah secara rutin tiap tahunnya.

e. Manajemen Sarana dan Prasarana

Manajemen sarana dan prasarana pendidikan bertugas mengatur dan

menjaga sarana dan prasarana pendidikan agar dapat memberikan kontribusi

secara optimal dan berarti pada jalannya proses pendidikan. Kegiatan pengelolaan

ini meliputi kegiatan perencanaan, pengadaan, pengawasan, penyimpanan

inventarisasi, dan penghapusan serta penataan.

Pengelolaan sarana dan prasarana sekolah di SMK N 2 Surakarta

meliputi : kegiatan perencanaan sarana dan prasarana sekolah dilakukan dengan

menganalisa kebutuhan yang dibutuhkan oleh sekolah. Kepala sekolah bersama

dengan stafnya menyusun daftar kebutuhan sarana dan prasarana yang dibutuhkan

sekolah untuk selanjutnya ditindak lanjuti dengan mempersiapkan perkiraan

tahunan untuk di usahakan penyediaannya. Upaya pengadaan sarana dan

Page 88: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

prasarana didapat melalui bantuan dari pemerintah pusat, kerjasama dengan dunia

industri, serta berkoordinasi dengan wali murid dan orang tua. Kepedulian sekolah

dalam pemeliharaan sarana dan prasaran sekolah sangat besar.

Di SMK N 2 Surakarta mempunyai berbagai macam sarana dan

prasarana yang cukup memadai, serta mendukung untuk kegiatan PBM dan dalam

kondisi yang cukup baik.

f. Manajemen Hubungan Sekolah dan Masyarakat

Hubungan sekolah dengan masyarakat pada hakikatnya merupakan suatu

sarana yang sangat berperan dalam membina dan mengembangkan pertumbuhan

peserta didik di sekolah. Dalam hal ini, sekolah sebagai sistem sosial merupakan

bagian integral dari sitem sosial yang lebih besar yaitu masyarakat. Sekolah dan

masyarakat memiliki hubungan yan sangat erat dalam mencapai tujuan sekolah

atau pendidikan secara efektif dan efisien.

Dalam menjalin hubungan baik antara sekolah dengan masyarakat

SMK N 2 Surakarta mengadakan berbagai bentuk kerjasama dalam berbagai

kegiatan baik kegiatan akademik maupun kegiatan non akademik seperti PSG,

BKK, serta untuk pengembangan bahasa Inggris sekolah mengadakan kerjasama

dengan lembaga bahasa Inggris ILC. Sedangkan untuk kerjasama di bidang non

akademik yaitu berupa pentas seni. Kemudian bekerjasama dengan orang tua

siswa untuk memecahkan permasalahan anak. Hubungan yang harmonis antara

sekolah dengan masyarakat akan mendorong rasa tanggung jawab dan partisipasi

masyarakat untuk memajukan sekolah. Berbagai cara dilakukan oleh sekolah

untuk menarik simpati masyarakat terhadap sekolah dan menjalin hubungnan

yang harmonis antara sekolah dengan masyarakat. Salah satunya yaitu dengan

pembuatan Website, yang dimaksudkan untuk mempermudah bagi seluruh warga

sekolah maupun masyarakat mengetahui berbagai kegiatan - kegiatan sekolah,

program – program sekolah, baik yang sudah dilaksanakan, yang sedang

dilaksanakan, maupun yang akan dilaksanakan sehingga masyarakat mendapat

gambaran yang jelas tentang sekolah yang bersangkutan.

Page 89: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

g. Manajemen Layanan Khusus Lembaga Pendidikan.

Manajemen layanan khusus meliputi manajemen perpustakaan, kesehatan

dan keamanan sekolah. Manajemen komponen-komponen tersebut merupakan

bagian penting dari MBS yang efektif dan efisien. manajemen layanan khusus di

SMK N 2 Surakarta meliputi layanan UKS, layanan keamanan dan layanan BP.

Dengan adanya layanan khusus yang diberikan oleh pihak sekolah diharapkan

dapat menciptakan suasana yang tenang dan nyaman dalam proses belajar dan

mengajar. Serta untuk para pegawai agar mereka dapat melaksanakan tugas

dengan tenang dan nyaman.

2. Proses Penyusunan Program Sekolah dalam Konteks Manajemen Berbasis

Sekolah di SMK N 2 Surakarta

Program sekolah merupakan salah satu perangkat terpenting dalam

pengelolaan MBS. Program sekolah merupakan alokasi sumber daya sekolah

kedalam jadwal waktu yang telah ditentukan sebelumnya, yang disusun oleh

sekolah dengan melibatkan seluruh komunitas sekolah. Sesuai dengan teori yang

dikemukakan oleh Mulyasa bahwa dalam kaitannya dengan proses penyusunan

program sekolah, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu terciptanya

komunikasi terbuka diantara para pemegang peran dan pengambilan keputusan

bersama dibawah koordinasi kepala sekolah. Hal ini mengikuti pola buttom – up,

yaitu kepala sekolah memberikan wewenang kepada pejabat dibawahnya untuk

menyusun program sesuai dengan job description masing – masing, sehingga

dalam menetapkan suatu program, kepala sekolah tetap memperhatikan kebutuhan

dan aspirasi seluruh komunitas sekolah.

Penyusunan program – program sekolah di SMK N 2 Surakarta di

lakukan setiap awal tahun. Dalam menyampaikan program sekolahnya dilakukan

secara transparan kepada seluruh warga sekolah termasuk didalamnya wali murid

dan orang tua siswa, masyarakat, dan komite sekolah melalui komuniksi terbuka.

Program sekolah juga disampaikan kepada siswa secara langsung, ataupun juga

melalui media website. Kepemimpinn kepala sekolah yang demokratis

diwujudkan dalam komunikasi terbuka, dengan memperhatikan aspirasi dari

Page 90: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

bawah. Proses penyusunan program sekolah dilakukan melalui kelompok kerja

dari setiap masing – masing lini melaui rapat bersama. Selain itu proses

penyusunan program sekolah, sekolah juga memberikan kesempatan kepada

seluruh komponen untuk ikut terlibat didalamnya sesuai dengan proporsinya

masing – masing termasuk orang tua siswa, masyarakat, dan komite sekolah.

Setiap ada kebijakan yang memerlukan kesepakatan bersama, maka kebijakan

tersebut akan disampaikan kepada komite sekolah. Melalui komite sekolah yang

bertugas sebagai mediator bertugas untuk menginformasikan kebijakan tersebut

kepada orang tua murid untuk memberikan pendapat melalui rapat pleno

mengenai kebijakan yang telah dibuat apakah disetujui atau tidak.

3. Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Sebagai Upaya Peningkatkan

Mutu Pendidikan di SMK Negeri 2 Surakarta.

Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) merupakan salah satu upaya

pemerintah untuk mencapai keunggulan masyarakat bangsa dalam penguasaan

ilmu dan teknologi, yang dinyatakan dalam GBHN. Hal ini dapat dijadikan

landasan dalam pengembangan pendidikan di Indonesia yang berkualitas dan

berkelanjutan, baik secara makro, meso, maupun mikro. MBS yang ditandai

dengan otonomi sekolah dan perlibatan masyarakat bertujuan untuk meningkatkan

efisiensi, mutu, dan pemerataan pendidikan. MBS merupakan model pengelolaan

yang bertujuan untuk meningkatkan mutu. Mutu yang dimaksud bukan hanya

mutu lulusan yang diwujudkan dalam bentuk prestasi belajar, melainkan juga

mutu pelayanan yang diberikan sekolah, mutu proses pembelajaran, mutu

masukan dan lain-lain sehingga diharapkan dapat meningkatkan kinerja sekolah

dengan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada para pengguna atau

masyarakat yaitu penyediaan pelayanan pendidikan secara komprehensif.

Menurut teori yang dikemukakan (Diknas, 2001 : 25-26), Dalam konteks

pendidikan, pengertian mutu mencakup input, proses, dan output pendidikan.

Kesiapan input sangat diperlukan agar proses dapat berlangsung dengan baik.

Tinggi rendahnya mutu input dapat di ukur dari tingkat kesiapan input. Makin

tinggi tingkat kesiapan input, makin tinggi pula mutu input tersebut. Hal tersebut

Page 91: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

dapat dilihat dari segi input SMK N 2 Surakarta tergolong mempunyai bibit yang

unggul, serta mempunyai kualitas tenaga pengajar yang berkompeten di

bidangnya. Dilihat dari kesiapannya SMK N 2 Surakarta memiliki fasilitas yang

mendukung dan sudah memenuhi standar. Penggunaan peralatan mengajar

berupa laptop dan LCD di SMK N 2 Surakarta merupakan suatu upaya untuk

meningkatkan mutu pendidikan. Selain itu pelaksanaan manajemen berbasis

sekolah di SMK N 2 Surakarta juga berpengaruh terhadap kemandirian sekolah.

Kemandirian yang dimaksud adalah sekolah dapat memberdayakan personil –

personilnya dalam rangka mewujudkan tujuan sekolah. Output sekolah juga

menunjukkan peningkatan mutu hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan

prestasi belajar siswa dari di tiap tahunnya. Selain itu banyak siswa yang sudah di

tawari kerja dari pihak industri, dan menjuarai berbagai perlombaan akademik,

selain itu SMK N 2 Surakarta juga suadah mendapat standarisasi ISO.

Page 92: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Tujuan pendidikan di sekolah menengah kejuruan adalah Menyiapkan

siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional.

Salah satu faktor yang turut mempengaruhi keberhasilan suatu pendidikan adalah

Implementasi manajemen berbasis sekolah (MBS), dimana memberikan otonomi

lebih besar kepada kepala sekolah dan mendorong pengambilan keputusan

partisipatif yang melibatkan secara langsung semua warga sekolah ( guru, siswa,

kepala sekolah, karyawan orang tua siswa, dan masyarakat ) untuk meningkatkan

mutu sekolah berdasarkan kebijakan pendidikan nasional.

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang yang telah dilakukan,

maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah di SMK Negeri 2 Surakarta.

a. Manajemen Kurikulum dan Program Pengajaran

Kurikulum yang digunakan di SMK N 2 Surakarta untuk tahun ajaran

2008/2009 adalah kurikulum tahun 2007 yaitu kurikulum tingkat satuan

pendidikan (KTSP). Setiap awal tahun sekolah membuat perencanaan kurikulum

dan program pengajaran dengan penetapan kalender pendidikan dan jadwal

pelaksanaan KBM yang efektif. SMK N 2 Surakarta juga memasukkan kurikulum

muatan lokal yaitu Bahasa Jawa dan Seni Budaya. Proses belajar mengajar telah

berjalan efektif sesuai dengan kurikulum dan kalender pendidikan. Kegiatan

evaluasi atau penilaian terhadap pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran

dilakukan dengan mengadakan tes, ulangan, maupun pemberian tugas, hal

tersebut untuk mengetahui perkembangan siswa dalam mengikuti proses belajar

mengajar. Kriteria penilaian ditentukan sendiri oleh masing – masing guru

sehingga antara guru yang satu berbeda dengan yang lain.

b. Manajemen Tenaga Kependidikan.

Di SMK N 2 Surakarta telah melakukan pengelolaan ketenagaan atau

tenaga kependidikan yaitu meliputi kegiatan kegiatan perencanaan pegawai

Page 93: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

dengan menentukan jumlah pegawai yang dibutuhkan, kemudian pengadaan

pegawai beberapa diusahakan oleh sekolah sendiri dengan mengadakan seleksi,

ujian tertulis, ujian lisan, dan praktek. Kemudian sebagian lagi dikerahkan kepada

pemerintah, dalam hal ini pemerintah daerah dimana pihak sekolah mengajukan

permohonan pegawai kepada dinas pendidikan dan kebudayaan. Pembinaan dan

pengembangan pegawai melalui pengiriman diklat – diklat, sminar, latian – latian,

pembinaan rutin, serta pengiriman guru untuk mengikuti tes seleksi S1 maupun

S2. Pemberhentian pegawai dari jabatannya dilakukan apabila ada suatu sebab

yang menyebabkan pegawai tersebut berhenti dikarenakan pelanggaran yang

dilakukan atau sebab lain seperti mencapai batas pensiun, dan lain – lain. Promosi

kenaikan pangkat pegawai kejenjang yang lebih tinggi dilakukan jika memang

memenuhi syarat – syarat yang ditentukan. Mutasi, dilakukan apabila memenuhi

persyaratan yang berlaku dan ada persetujuan dari pemerintah daerah.

Kompensasi diberikan sebagai imbalan jasa atas pelaksanaan tugas – tugas yang

telah dibebankan untuk imbalan jasanya berupa gaji dari pemerintah. Penilaian

dilakukan terhadap tenaga sekolah yang berdasarkan pada DP3.

c. Manajemen Kesiswaan

Manajemen kesiswaan di SMK N 2 Surakarta meliputi kegiatan

perencanaan yang baik dalam hal penerimaan dan pengembangan peserta didik.

Ada panitia PSB yang bertanggung jawab mengurusi masalah penerimaan siswa

baru, kemudian ada program pengembangan peserta didik berupa tambahan jam

pelajaran bagi siswa klas tiga, ekstrakurikuler, serta untuk pengembangan bahasa

Inggris ada kerjasama dengan lembaga Bahasa Inggris ILC. Pihak sekolah juga

sudah melakukan pencacatan dan ketatalaksanaan kesiswaan yang dapat

digunakan sebagai lapoaran mengenai keadaaan siswanya.

d. Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan di SMKN 2 Surakarta meliputi kegiatan

perencanaan dan pengelolaan keuangan sekolah dengan menyusun RAPBS setiap

awal tahun anggaaran. Perihal penggunaan dana sekolah didasarkan pada

kebutuhan – kebutuhan yang telah disesuaikan dengan rencana anggaran biaya

sekolah. Pertanggungjawaban terhadap penggunaan keuangan sekolah diberikan

Page 94: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

kepada warga sekolah secara trasparan kepada masyarakat umum dan juga kepada

pemerintah secara rutin tiap tahunnya.

e. Manajemen Sarana dan Prasarana

Manajemen Sarana dan Prasarana di SMK N 2 Surakarta mencakup

Kegiatan perencanaan, pengadaan, pengawasan, penyimpanan inventarisasi, dan

penghapusan serta penataan. Perencanaan sarana dan prasarana di SMK N 2

Surakarta dilakukan dengan cara menganalisis dan penyusunan kebutuhan,

pembelian, penerimaan perlengkapan sekolah. Untuk pengadaan sarana dan

prasarana sekolah didapat melalui bantuan wali murid, pemerintah dan dunia

industri. Dari program kerja bagian sarana dan prasarana dapat dilihat kepedulian

sekolah dalam pemeliharaan sarana dan prasarana. Dari hasil observasi

lingkungan SMK N 2 Surakarta menunjukkan kebersihan, kerapian, dan

keindahan. Sedangkan untuk kondisi sarana dan prasarana di SMK N 2 Surakarta

menunjukkan cukup memadai serta mendukung untuk kegiatan PBM dan dalam

kondisi yang cukup baik.

f. Manajemen Hubungan Sekolah dan Masyarakat

SMK N 2 Surakarta telah menjalin hubungan yang baik dengan dengan

masyarakat, antara lain melalui kerjasama dalam berbagai kegiatan yang

melibatkan instansi – instansi, maupun dunia industri. Sedangkan bentuk

kerjasama dengan wali murid salah satunya ditunjukkan dengan pemberian

toleransi kepada siswa yang tidak mampu dengan memberikan keringanan kepada

siswa dalam penangguhan biaya sekolah. Dengan adanya hubungan yang baik,

akan mendorong partisipasi dan kepedulian masyarakat terhadap pentingnya

pendidikan.

g. Manajemen Layanan Khusus Lembaga Pendidikan

Manajemen layanan khusus meliputi kegiatan manajemen perpustakaan,

kesehatan dan keamanan sekolah. Manajemen komponen-komponen tersebut

merupakan bagian penting dari MBS yang efektif dan efisien. Manajemen layanan

khusus di SMK N 2 Surakarta meliputi layanan UKS, layanan keamanan dan

layanan BP. Dengan adanya layanan khusus yang diberikan oleh pihak sekolah

diharapkan dapat menciptakan suasana yang tenang dan nyaman dalam proses

Page 95: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

belajar dan mengajar. Serta untuk para pegawai agar mereka dapat melaksanakan

tugas dengan tenang dan nyaman.

2. Proses Penyusunan Program dalam Konteks Manajemen Berbasis Sekolah

di SMK N 2 Surakarta

a. Komunikasi terbuka

Setiap awal tahun SMK N 2 Surakarta sudah membuat program –

program sekolah. Program sekolah disampaikan secara transparan kepada seluruh

warga sekolah termasuk didalamnya yaitu orang tua siswa, masyarakat, dan

komite sekolah melalui komunikasi terbuka. Komunikasi terbuka ditunjukkan

oleh kepemimpinan kepala sekolah yang demokratis yaitu dengan memperhatikan

aspirasi dari bawah dengan mengadakan pertemuan dengan warga sekolah,

komite, dan wali murid untuk membicarakan program – program sekolah, siapa

yang punya ide atau gagasan diberi kesempatan untuk menyampaikannya di

forum.

b. Pengambilan Keputusan Bersama

Penyusunan program sekolah dilakukan melalui kelompok kerja dari

setiap masing – masing lini melalui rapat bersama. Dalam proses penyusunan

program sekolah, sekolah juga memberikan kesempatan kepada seluruh

komponen untuk ikut terlibat dalam pengambilan keputusan sesuai dengan

proporsinya masing – masing termasuk orang tua siswa, masyarakat, dam komite

sekolah.

3. Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Sebagai Upaya Peningkatkan

Mutu Pendidikan di SMK Negeri 2 Surakarta.

Pelaksanaan manajemen berbasis sekolah di SMK N 2 Surakarta telah

memberikan pengaruh terhadap peningkatan mutu sekolah dalam

penyelenggaraan pendidikan. Berdasarkan pendapat yang disampaikan oleh

informan diatas maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan manajemen berbasis

sekolah di SMK N 2 Surakarta telah memberikan pengaruh terhadap peningkatan

mutu sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan. Hal tersebut dapat dilihat dari

Page 96: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

segi input SMK N 2 Surakarta tergolong mempunyai bibit yang unggul, serta

mempunyai kualitas tenaga pengajar yang berkompeten di bidangnya. Dilihat dari

kesiapannya SMK N 2 Surakarta memiliki fasilitas yang mendukung dan sudah

memenuhi standar. Penggunaan peralatan mengajar berupa laptop dan LCD di

SMK N 2 Surakarta merupakan suatu upaya untuk meningkatkan mutu

pendidikan. Selain itu pelaksanaan manajemen berbasis sekolah di SMK N 2

Surakarta juga berpengaruh terhadap kemandirian sekolah. Kemandirian yang

dimaksud adalah sekolah dapat memberdayakan personil – personilnya dalam

rangka mewujudkan tujuan sekolah. Output sekolah juga menunjukkan

peningkatan mutu hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan prestasi belajar

siswa dari di tiap tahunnya. Selain itu banyak siswa yang sudah di tawari kerja

dari pihak industri, dan menjuarai berbagai perlombaan akademik, selain itu SMK

N 2 Surakarta juga suadah mendapat standarisasi ISO.

.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan yang penulis kemukakan, maka dapat dikaji

implikasi teoritis dan implilaksi praktisnya sebagai berikut.

1. Implikasi Teoritis

Berdasarkan temuan studi, maka dapat dikaji secara teoritis bahwa

penerapan konsep manajemen berbasis sekolah memberikan pengaruh terhadap

peningkatan mutu pendidikan di SMK N 2 Surakarta. Dengan pemberian

kewenangan kepada SMK N 2 Surakarta dalam pengelolaan dan pemberdayaan

sumber daya sekolah yang tersedia. Kewenangan yang diberikan ke sekolah

merupakan suatu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan dan kemandirian

sekolah. Dalam hal ini sekolah diberi kebebasan dalam mengelola sekolahnya sendiri,

hal tersebut dikarenakan sekolah lebih mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan

ancaman bagi dirinya, sehingga dia dapat mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya

yang tersedia untuk memajukan sekolahnya.

Page 97: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

2. Implikasi Praktis

SMK N 2 Surakarta sudah melaksanakan manajemen berbasis sekolah

dengan baik. Namun demikian dalam suatu manajemen sekolah, terutama dalam

penerapan manajemen berbasis sekolah di SMK N 2 Surakarta masih terdapat hal

– hal yang perlu dibenahi dalam implementasinya . Hal tersebut mengenai Yaitu

mengenai pola pikir anak SMK bahwa setelah lulus orientasinya langsung kerja,

sehingga untuk segi kognitifnya kurang. Selain itu masih terdapat beberapa hal

mengenai kesiapan personil sekolah dalam menjalankan tugas – tugasnya. Dengan

mengetahui kendala – kendala tersebut, maka diharapkan pihak sekolah lebih

memotivasi peserta didiknya mengenai pentingnya ilmu pengetahuan, serta

memberi gambaran yang jelas mengenai kegunaan ilmu yang dipelajari dengan

kenyataan hidup yang ada. Kemudian untuk guru diharap lebih kreatif dalam

penggunaan media belajar, serta dalam pembuatan silabus adanya deadline dalam

pengumpulannya agar dalam proses pembuatan kurikulum baru dapat berjalan

lancar.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi yang telah dikemukakan, maka

peneliti mempunyai beberapa saran mengenai implementasi manajemen berbsi

sekolah sebagai berikut :

1. Bagi Pihak Sekolah

a. Sekolah hendaknya secara kontinyu mengevaluasi terhadap pelayanan yang

diberikan terhadap kualitas pelayanan yang diberikan kepada siswanya.

b. Kepala sekolah hendaknya lebih aktif untuk mengajak semua komponen

sekolah untuk terlibat dalam pembuatan kebijakan sekolah.

c. Sekolah hendaknya lebih sering mendelegasikan guru dan karyawan untuk

mengikuti pelatihan/ diklat – diklat, lokakarya untuk meningkatkan kualitas

dan kemampuan personil sekolah.

d. Kepala sekolah hendaknya dapat membimbing dan mengarahkan

pengembangan kurikulum dan program pengajaran serta melakukan

pengawasan dalam pelaksanaannya.

Page 98: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

e. Dalam proses pengembangan program sekolah, kepala sekolah hendaknya

tidak membatasi diri pada pendidikan dalam arti sempit, ia harus

menghubungkan program – program sekolah dengan seluruh kehidupan

peserta didik dan kebutuhan lingkungan.

2. Bagi Pihak Guru

a. Guru hendaknya lebih memaksimalkan penggunaan media dan sarana

belajar yang ada supaya proses belajar mengajar tidak terjadi kejenuhan.

b. Untuk meningkatkan kompetensinya guru hendaknya sering mengikuti

seminar, penataran kompetensi, lokakarya, dan lain sebagainya.

3. Bagi Pemerintah

a. Pemerintah hendaknya melakukan sosialisasi sistem manajemen berbasis

sekolah ke sekolah – sekolah di daerah.

b. Pemerintah hendaknya aktif dalam melakukan pemantauan pelaksanaan

manajemen berbasis sekolah secara berkala agar pelaksanaan MBS berjalan

lancar.

c. Pemerintah hendaknya memberikan bantuan sarana dan prasarana

pendidikan sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah –

sekolah daerah.

4. Bagi Komite

a. Komite sekolah hendaknya lebih meningkatkan koordinasinya dengan pihak

sekolah.

b. Komite sekolah hendaknya lebih berperan aktif dalam mendukung proses

pelaksanaan MBS di sekolah.

Page 99: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

DAFTAR PUSTAKA

Bafadal Ibrahim. 2005. Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar. Jakarta : Bumi Aksara.

Depdiknas.2001.manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah (bukul). Jakarta: Proyek peningkatan Mutu SLTP Jakarta : Tahun 2001.

Departemen Pendidikan Nasional 2006. Undang – undang SISDIKNAS (UU RI No.20 Th.2003). Jakarta: Sinar Grafika.

Eman, Suparman. 2001. Manajemen Pendidikan Masa Depan. http://www.depdiknas.go.id/publikasi/Buletin/Pppg tertulis/08 2001/ manajemen pendidikan masa depan.htm.

Enco Mulyasa. 2005. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya.

FKIP. 2007. Pedoman Penulisan Skripsi. Surakarta: UNS Press.

HB. Sutopo. 2002 . Metode Penelitian Kualitataf. Surakarta: Sebelas Maret University Press.

Http://www.acehforum.or.id/, 11 November 2007.

Kartini Kartono. 1990. Pengantar Metodologi Riset Sosial. Bandung : Mandar Maju.

Lexy, J. Moleong. 2007. Metode Pebelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Malik Fajar. 2005. Holistika Pemikiran Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Nurkolis. 2002. Penerapan Manajemen Berbasis sekolah (MBS) di SLTP Negeri 9 Jakarta. http:// www.kompas.com/nurkolis.html.

Redja Mudyahdjo. 2001. Filsafat Ilmu Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdyakarya.

Slamet Widodo.2004. Metodologi Penelitian. Surakarta: UNS Press.

Soeharto.1988. Desain Instruksional: Sebuah Pendekatan Praktis Untuk Pendidikan Tehnologi dan kejuruan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Soekidjo notoadmodjo. 2003. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudarwan Danim. 2006. Visi Baru Manajemen Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.

Suharsimi Arikunto. 1993. Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknik dan Kejuruan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Page 100: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS … · Uraian Tugas Bidang Kesiswaan (WKS 2) ..... 102 Tabel 8. Struktur Organisasi Bidang Sumber Suber Daya ..... 108 Tabel 9. Uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86 Sulistyo, dkk. 2003. Pengantar Manajemen. Surakarta: Sebelas Maret University

Press.

Sukamto. 1983. Pengembangan Pendidikan kejuruan Menyongsong Pembangunan Jangka Panjang ke – 2. Yogyakarta: Pusat Pengembangan pada masyarakat IKIP.Yogyakarta.

Supriono, S., & Acdmad, S. 2001. Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta: SIC.

Sutrisno Hadi. 1983. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM.

Terry, G.R & Leslei W. Rue.2005. Dasar – dasar Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.

Umaedi, 1999 : http://www.ssep.net/director.html

Undang –Undang RI No. 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Bandung: Citra Umbara.

Undang – Undang RI No. 2 Tahun 1989. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: PT Armas Duta Jaya.

Willem, Mantja. 2000. “ Manajemen Pendidikan Dalam Era Reformasi “ Jurnal Pendidikan. 7(2), 87 – 96.

Yenny Aryanti.2002. Persepsi Guru Terhadap Implementasi Pendidikan Sistem Ganda. Skripsi. FKIP.UNS.